Disusun oleh:
NAMA : ElSA ELVIRA KOLATLENA
NIM : P07120219061
KELAS : TINGKAT 1B
Kordinator Mahasiswa
Mengetahui
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat tuhan yan maha esa.
Atas limpahan kasih karunia-nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah kesehatan yang berjudul
“ penyakit anoreksia “
Tepat pada waktunya,. Terlesaikannya karya tulis ini tidak bisa
terlepas dari
Daftar isi
Motto……………………………………………………………………..
lembar pengesahan…………………………………………………….
Kata pengantar,…………………………………………………………
Daftar isi………………………………………………………………….
Bab I pendahuluan……………………………………………………..
1.1 latar belakang ……………………………………………………..
1.2 rumusan masalah…………………………………………………
1.3 tujuan penelitian…………………………………………………
1.4 manfaat penelitian…………………………………………………
Bab II pembahasan……………………………………………………..
2.1. pengertian…………………………………………………………
2.2. Ciri-ciri penderita anorexia nervosa……………………………
2.3. Faktor penyebab anorexia nervosa……………………………
2.4. Dampak anorexia nervosa………………………………………
2.5. Penanganan anorexia nervosa…………………………………
Bab III penutup………………………………………………………….
3.1 kesimpulan………………………………………………………….
3.2 saran………………………………………………………………..
Daftar pustaka…………………………………………………………
BAB I
pendahuluan
Anoreksia adalah kelainan psikis yang diderita seseorang berupa kekurangan nafsu
makan meski sebenarnya lapar dan berselera terhadap makanan. Dorongan untuk makan
umumnya didasarkan pada nafsu makan dan rasa lapar. Dua hal tersebut adalah gejala yang
berhubungan tetapi memiliki arti berbeda. Nafsu makan adalah keadaan yang mendorong
seseorang untuk memuaskan keinginannya dalam hal makan, ini berhubungan dengan konsep
budaya yang berbeda antara satu kebudayaan dengan kebudayaan lainnya. Sedangkan lapar
menggambarkan keadaan kekurangan gizi yang dasar dan merupakan konsep fisiologis.
Gangguan nafsu makan umumnya dialami anak-anak usia 1-3 tahun atau usia prasekolah.
Pada usia ini anak menjadi sulit makan karena pertumbuhan fisiknya melambat dibanding ketika
ia masih bayi. Fase sulit makan ini di negara Barat dikenal sebagai fase Johnny won’t eat 2.
Selain itu periode usia 1-3 tahun disebut juga usia food jag, yaitu anak cuma mau makan
makanan yang disukai sehingga terkesan terlalu pilih-pilih dan sulit makan. Sulit makan
dianggap wajar selama tidak mengganggu kesehatan dan pertumbuhan anak dan akan hilang
dengan sendirinya. Akan tetapi keadaan sulit makan yang berkepanjangan dapat berdampak pada
pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual anak.Pada bayi dan anak sehat makan
merupakan kegiatan rutin sehari-hari yang sederhana yaitu mengkonsumsi makanan dengan
memasukkan makanan ke dalam mulut dan menelannya, sebagai sumber semua jenis zat-zat gizi
yang Makan merupakan salah satu kegiatan biologis yang kompleks yang melibatkan berbagai
faktor fisik, psikologis, dan lingkungan keluarga, Jika dilihat dari segi gizi anak, makan
merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan individu terhadap berbagai macam zat gizi
Keadaan ini sering dialami oleh sekitar 25% pada usia anak, jumlah akan meningkat sekitar 40-
70% pada anak yang lahir prematur atau dengan penyakit kronik. Kesulitan makan pada anak
sering membuat masalah tersendiri bagi orang tua, bahkan dokter yang merawatnya. Sebuah
klinik perkembangan melaporkan jenis kesulitan makan terbanyak adalah anak yang hanya mau
makanan lumat atau cair, kesulitan mengunyah dan menelan dan kebiasaan makan yang aneh dan
ganjil. Penelitian yang dilakukan di Jakarta menyebutkan pada anak prasekolah usia 4-6 tahun,
didapatkan prevalensi kesulitan makan sebesar 33,6%. Sebagian besar 79,2% telah berlangsung
lebih dari 3 bulan.Disamping itu, makan merupakan pendidikan agar anak terbiasa kebiasaan
makan yang baik dan benar dan juga untuk mendapatkan kepuasan dan kenikmatan bagi anak
PEMBAHASAN
2.1 Pengertia
menyerang wanita muda dan ditandai oleh penurunan berat badan yang ekstrim dan disengaja
oleh diri sendiri,. periode menstruasi yang tidak stabil pada wanita yang telah puber Tanda-
bertambah berat badan atau menjadi gemuk, bahkan ketika berat badannya dibawah rata
rata,Gejala yang tidak semestinya pada bentuk/ berat badan dalam eveluasi diri,Sibuk
Anoreksia nervosa adalah gangguan makan yang mengancam jiwa yang ditandai dengan
penolakan klien untuk mempertahankan berat badan normal ynag minimal, gangguan persepsi
yang bermakna tentang bentuk atau ukuran tubuh atau menolak untuk mengakui bahwa ada
Banyak penelitian yang beranggapan bahwa masalah yang mendasari lebih bersifat
psikologis daripada biologis, sebagian pakar mencurigai bahwa pengidap anoreksia nervosa
mungkin kecanduan opiate endongen yaitu bahan mirip morpin yang diproduksi sendiri oleh
tubuh yang diperkirakan dikeluarkan selama kelaparan jangka panjang .(Sherwood, lauralee,
2001)
1. Tipe terbatas; individu dengan tipe ini mengindari makan berlebihan, mereka biasanya
2. Tipe binge; individu ini dapat makan dimana saja, akan tetapi selesai makan ia akan segera
buangan kotoran.
Komplikasi medis gangguan makan atau anoreksia nervosa adalah terganggunya gastro
intestinal (penundaan pengosongan lambung, kembung, kontipasi,nyeri abdomen, gas dan diare).
Pada dermatologi timbul kulit pecah-pecah karena dehidrasi,lanugo dan akrosianotis yaitu tangan
95% dari penderita anorexia nervosa adalah wanita. Dibawah ini adalah
olson, 1990):
1. Penolakan untuk menjaga berat badan dari berat badan ideal untuk
3. Distorsi bentuk tubuh, dan diikuti dengan persepsi diri bahwa badan
dalam Thorpe & olson, 1990) anorexia nervosa bisa jadi tidak
1. Faktor biologis
lain.
2. Faktor psikologis
nervosa:
3. Psikologi dan fungsi sosial, Masa lalu dan masa kini serta
Untuk penanganan dari segi tiga tingka laku di bayangkan kasus anorexia
penderita anorexia nervosa. Penanganan dari segi tiga tingka laku yang
1. Prosedur Operant
menghilangkan reward
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Anoreksia nervosa adalah salah satu gangguan makan yang paling banyak
terjadi pada anak gadis remaja dan wanita muda dan disebabkan oleh
yang sering timbul pada penyakit ini adalah Berat badan turun secara
gemuk, bahkan ketika berat badannya dibawah rata rata,Gejala yang tidak
kematian.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Chandrasoma,Parakrama.2005.Ringkasan Patologi Anatomi edisi 2.
Jakarta: EGC
system.Jakarta :EGC
remaja.Jakarta:EGC