Anda di halaman 1dari 10

SHOCK KARDIOGENIK

MATA KULIAH PATOFISIOLOGI

Disusun oleh : kelompok 2

Unit : 1A

1. WARDHATUL HUMAYRA (P00820721040)


2. HUSNUL MAWADDAH (P00820721006)
3. ANA FITRIA (P00820721002)
4. RIFQI ASYRAF (P00820721029)
5. PUTRI MULIANA (P00820721026)
6. PUTRI ANISDA (P00820721024)
7. MIFTAHUL AINI (P00820721013)
8. NURARSY TANIA (P00820721022)

Dosen Pembimbing : Ns. Ainil Yusra S. Kep, M.Kep

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

POLTEKES KEMENKES ACEH UTARA

TAHUN AJARAN 2022/ 2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. Atas limpahan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kelompok kami dengan baik dan tepat waktu.
Shalawat serta salam tidak lupa kelompok 2 hanturkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad
Saw. Yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju ke zaman islamiyah dari zaman
kegelapan menuju ke zaman terang menerang ini. Karena beliaulah satu-satunya nabi pembawa
sekaligus pemberi syafaat kepada seluruh umat kelak di yaumul qiyamah.

Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah patofisiologi
dengan judul shock kardiogenik. Tidak lupa pula kami memohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam pembuatan makalah ini, baik disengaja maupun tidak disengaja kami
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing Ibu Ns. Ainil Yusra S.Kep,M.Kep dan
kepada pihak-pihak yang telah membantu kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah kami masih jauh dari kata sempurna, untuk itu kami sangat
menerima kritik dan saran dari pembaca.

Aceh Utara, 26 Januari 2022

Kelompok 2
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................

Daftar Isi .................................................................................................

Bab I Pendahuluan .................................................................................................

A. Latar Belakang Masalah...............................................................................................


B. Rumusan Masalah .................................................................................................
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................

Bab II Pembahasan .................................................................................................

A. Pengertian shock kardiogenik......................................................................................


B. Etiologi (penyebab) .................................................................................................
C. Patofisiologi .................................................................................................
D. Gejala dan Tanda .................................................................................................
E. Penatalaksanaan .................................................................................................

Bab III Penutup .................................................................................................

A. Kesimpulan .................................................................................................
B. Saran .................................................................................................

Daftar Pustaka .................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Syok merupakan suatu keadaan kegawat daruratan yang ditandai dengan
kegagalan perfusi darah ke jaringan, sehingga mengakibatkan gangguan metabolism
sel. Dalam keadaan berat terjadi kerusakan sel yang tak dapat dipulihkan kembali
(syok ireversibel), oleh karena itu penting untuk mengenali keadaan-keadaan tertentu
yang dapat mengakibatkan syok, gejala dini yang berguna untuk penegakan diagnosis
yang cepat dan tepat untuk selanjutnya dilakukan suatu penatalaksanaan yang sesuai.
Satu bentuk syok yang berbahaya dan mengancam jiwa penderitanya adalah
syok kardiogenik. Pada syok kardiogenik ini terjadi suatu keadaan yang diakibatkan
oleh karena tidak cukupnya curah jantung untuk mempertahankan fungsi alat-alat
vital tubuh akibat disfungsi otot jantung. Hal ini merupakan suatu keadaan gawat
darurat yang membutuhkan penanganan yang cepat dan tepat pada penderita syok
kardiogenik ini memgambil peranan penting di dalam pengelolaan/penatalaksanaan
pasien guna menyelamatkan jiwanya dari ancaman kematian.
Syok kardiogenik ini paling sering diakibatkan oleh infark jantung akut dan
kemungkinan terjadinya pada infark akut 5-10. Syok merupakan komplikasi infark
yang paling ditakuti karena mempunyai mortalitas yang sangat tinggi. Walaupun
akhir-akhir ini angka kematian dapat diturunkan sampai 56% gusto syok kardiogenik
masih merupakan penyebab kematian yang terpenting pada pasien infark yang
dirawat dirumah sakit.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari syok kardiogenik ?
2. Bagaimanakah etiologi syok kardiogenik?
3. Bagaimanakah patofisiologi syok kardiogenik ?
4. Bagaimanakah gejala dan tanda syok kardiogenik ?
5. Bagaimana penatalaksanaan syok kardiogenik ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definisi syok kardiogenik
2. Mengetahui etiologi dari syok kardiogenik
3. Mengetahui patofisiologi dari syok kardiogenik
4. Mengetahui gejala dan tanda dari syok kardiogenik
5. Mengetahui penataksanaan syok kardiogenik
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian syok kardiogenik


Syok didefinisikan sebagai sindrom gangguan patofisiologi berat yang ketika
berlanjut menyebabkan perfusi jaringan yang buruk, hal ini dapat dikaitkan dengan
metabolisme sel yang tidak normal. Selain itu, syok merupakan kegagalan sirkulasi
perifer yang menyeluruh sehingga perfusi jaringan menjadi tidak adekuat. Syok
kardiogenik merupakan suatu kondisi dimana terjadi hipoksia jaringan sebagai akibat dari
menurunnya curah jantung, meskipun volume intravaskuler cukup. Sebagian besar
kondisi syok ini disebabkan oleh infark miokard akut (Asikin ,2016).
Pendapat lain mengatakan bahwa syok kardiogenik adalah kelainan jantung primer
yang menyebabkan kelainan fungsi jaringan yang tidak cukup untuk mendistribusi bahan
makanan dan mengambil sisa metabolism. Syok kardiogenik adalah syok yang
disebabkan oleh ketidakadekuatan perfusi jaringan akibat dari kerusakan fungsi ventrikel.
Syok kardiogenik adalah ketidakmampuan jantung untuk mengalirkan cukup darah ke
jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolism,akibat dari gangguan fungsi pompa
jantung (Aspiani,2015).
Syok bukanlah merupakan suatu diagnosis. Syok merupakan sindrom klinis yang
komplek yang mencakup sekelompok keadaan dengan manifestasi hemodinamika yang
bervariasi tetapi petunjuk yang umum adalah tidak memadainya perfusi jaringan ketika
kemampuan jantung untuk memompa darah mengalami kerusakan. Curah jantung
merupakan fungsi baik untuk volume sekuncup maupun frekuensi jantung. Jika volume
sekuncup dan frekuensi jantung menurun atau menjadi tidak teratur, tekanan darah akan
turun dan perfusi jaringan akan terganggu. Bersama dengan jaringan dan organ lain
mengalami penurunan suplai darah, otot jantung sendiri menerima darah yang tidak
mencukupi dan mengalami kerusakan perfusi jaringan (Muttaqin,2009).
Keadaan hipoperfusi ini memperburuk penghantaran oksigen dan zat-zat gizi, dan
pembuangan sisa-sisa metabolik pada tingkat jaringan. Hipoksia jaringan akan menggeser
metabolisme dan jalur oksidatif ke jalur anaerobic, yang mengakibatkan pembentukan
asam laktat. Kekacauan metabolisme yang progresif menyebabkan syok menjadi
berlarur-larut, yang pada puncaknya akan menyebabkan kemunduran sel dan kerusakan
multisystem (Muttaqin,2009).
B. Etiologi (penyebab)

Penyebab syok kardiogenik terjadi akibat beberapa jenis kerusakan, gangguan atau
cedera pada jantung yang menghambat kemampuan jantung untuk berkontraksi secara efektif
memompa darah pada syok kardiogenik, jantung mengalami kerusakan berat sehingga tidak bisa
secara efektif memperfusi dirinya sendiri atau organ vital lainnya. Ketika keadaan tersebut
terjadi, jantung tidak dapat memompa darah karena otot jantung yang mengalami iskemia tidak
dapat memompa secara efektif. Pada kondisi iskemia berkelanjutan, denyut jantung tidak
beraturan dan curah jantung menurun secara drastic (Yudha,2011).

Beberapa faktor terjadinya syok kardiogenik:

1. Infark miokardium akut


Jantung yang rusak tidak dapat memompa darah dan curah jantung tiba-tiba menurun.
Tekanan sistolik menurun akibat kegagalan mekanisme kompensasi. Jantung akan
melakukan yang terbaik pada setiap kondisi, sampai akhirnya pompa jantung tidak dapat
memperfusi dirinya sendiri.
2. Aritmia ventrikel yang mematikan
Tekanan darah sistolik dan curah jantung menurun karena denyut jantung yang terlalu
cepat menurunkan waktu pengisian ventrikel.
3. Disfungsi ventrikel kiri yang berat yang memicu terjadinya kongesti paru dan/atau
hipoperfusi iskemik.
4. Trauma jantung
5. Gangguan kontraktilitas miokardium
6. Komplikasi dari infrak miokard akut, seperti ruptur otot papilla, ruptur septum, atau
infark ventrikel kanan, dapat mempresipitasi (menimbulkan/mempercepat) syok
kardiogenik pada pasien dengan infrak yang lebih kecil.
7. Tamponade jantung akut
8. Stenosis katup
9. Miokarditis (inflamasi miokardium, peradangan otot jantung)
10. Kardiomiopati (miokardiopati, gangguan otot jantung yang tidak diketahui penyebabnya)
Penyebab kegagalan pompa ini merupakan multifactorial antara lain kehilangan daya
kontraksi pada infark, penurunan daya kontraksi karena gagal jantung, aitmia, perforasi
septal ventricular, penyakit katup jantung tamponade, pneumotoraks ventil, dan
peninggian kontaksi ventrikuler afterload pada ventrikel kanan yang disebabkan oleh
emboli paru dan hipertensi pulmonal, akan tetapi sebab yang terbanyak adalah infrak
miokardium (Manurung,2016).

C. Patofisiologi syok kardiogenik


Syok kardiogenik ini ditandai oleh gangguan fungsi ventrikel kiri, yang mengakibatkan
gangguan berat pada perfusi jaringan dan penghantaran oksigen ke jaringan. Nekrosis
fokal diduga merupakan akibat dari ketidakseimbangan yang terus-menerus antara
kebutuhan suplai oksigen miokardium. Pembuluh coroner yang terserang juga tidak
mampu meningkatkan aliran darah secara memadai sebagai respon terhadap peningkatan
beban kerja dan kebutuhan oksigen jantung oleh aktivitas respon kompensatorik seperti
perangsang simpatik. Kontraktilitas ventrikel kiri dan kinerjanya menjadi sangat
terganggu akibat proses infark. Pertahanan perfusi jaringan menjadi tidak memadai,
karena ventrikel kiri gagal bekerja sebagai pompa dan tidak mampu menyediakan curah
jantung dengan baik, maka dimulailah siklus yang terus berulang. Siklus dimulai saat
terjadinya infark yang berkelanjut dengan gangguan fungsi miokardium (Muttaqin,
2009).
Kerusakan miokardium baik iskemia dan infark pada miokardium mengakibatkan
perubahan metabolisme dan terjadi asidosis metabolic pada miokardium yang berlanjut
pada gangguan kontraktilitas miokardium yang berakibat pada penurunan volume
sekuncup yang dikeluarkan oleh ventrikel. Penurunan curah jantung dan hipotensi arteria
disebabkan karena adanya gangguan fungsi miokardium yang berat. Akibat menurunnya
perfusi coroner yang lebih lanjut akan mengakibatkan hipoksia miokardium yang
bersiklus ulang pada iskemia dan kerusakan miokardium ulang. Dari siklus ini dapat
ditelusuri bahwa siklus syok kardiogenik ini harus diputus sedini mungkin untuk
menyelamatkan miokardium ventrikel kiri dan mencegah perkembangan menuju tahap
irreversible dimana perkembangan kondisi bertahap akan menuju pada aritmia dan
kematian (Muttaqin, 2009).
Tanda dan gejala syok kardiogenik mencerminkan sifat sirkulasi patofisiologi gagal
jantung. Kerusakan jnatung mengakibatkan penurunan curah jantung, yang pada
gilirannya menurunkan tekanan darah arteria ke organ vital. Aliran darah ke arteri
koroner berkurang, sehingga asupan oksigen jantung menurun, yang pada gilirannya
meningkatkan iskemia dan penurunan lebih lanjut kemampuan jantung untuk memompa
(Reny YA, 2014).
Tanda klasik syok kardiogenik adalah tekanan
D. Gejala dan tanda
1. Nyeri dada iskemik atau angina aquivalents
2. Sumbatan paru termasuk takipnea, ronki dan kemungkinan adema paru frank
3. Sinus takikkardia dan disritmia jantung lainnya
4. Tingkat perubahan kesadaran
5. Pucat, dingin, kulit lembab dan dingin dengan tertunda kapiler waktu isi ulang
6. Output urin minimal dalam (kecil)
7. Hipotensi

E. Penatalaksanaan
Sasaran tindakan medical termasuk membatasi kerusakan miokardium lebih lanjut.
Memulihkan dan memperbaiki kemampuan jantung untuk memompa darah dengan
efektif .

1. Pengobatan syok kardiogenik baris pertama yaitu memberikan oksigen supplemental,


mengontrol nyeri dada, pemberian obat-obatan vasoaktif, dan dukungan cairan
tertentu.
2. Atasi kebutuhan oksigenisasi dari otot jantung
3. Pemantauan hemodinamik
4. Terapi obat, misalnya nitrogliserin,dobutamin,dan berbagai antidistritmia.
5. Dukungan mekanik misalnya intra aortic ballon counterpulsation (IABC)
6. Syok kardiogenik coroner yaitu terapi trombolitik,angioplasti, atau bedah tandur
arteri coroner bypass.
7. Syok kardiogenik non coroner yaitu penggantian katup jantung atau perbaikan
disritmia
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Syok kardiogenik adalah syok yang disebabkan karena fungsi jantung yang tidak
adekuat,seperti pada infark atau obstruksi mekanik jantung ,manifestasinya meliputi
hipovolemia, hipotensi ,kulit , dingin nadi lemah. Etiologi syok kardiogenik antara lain
penyakit jantung iskemik, obat- obatan yang mendepresi jantung , gangguan irama
jantung.

Syok kardiogenik adalah gangguan system sirkulasi dimana system kardiovaskuler


(jantung dan pembuluh darah) tidak mampu mengalirkan darah ke seluruh tubuh dalam
jumlah yang memadai yang menyebabkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi
jaringan. Syok terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran
darah, termasuk kelainan jantung (misalnya serangan jantung atau gagal jantung), volume
darah yang rendah (akibat perdarahan hebat atau dehidrasi) atau perubahan pada
pembuluh darah (misalnya karena reaksi alergi atau infeksi).

Berhasil tidaknya penaggulangan syok tergantung dari kemampuan mengenal gejala-


gejala syok, mengetahui, dan mengantisipasi penyebab syok serta efektivitas dan efisiensi
kerja kita pada saat-saat/menit-menit pertama penderita mengalami syok.

B. Saran
Dengan mempelajari materi ini mahasiswa keperawatan yang nantinya menjadi seorang
perawat professional agar dapat lebih peka terhadap tanda dan gejala ketika menemukan
pasien yang mengalami syok sehingga dapat melakukan pertolongan segera. Mahasiswa
dapat melakukan tindakan-tindakan emergency untuk melakukan pertolongan segera
kepada pasien yang mengalami syok.

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai