Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persaingan bisnis antar perusahaan tidak terhindarkan yang lahir bersamaan dengan
lahirnya ketidakpastian. Dalam konteks ini perusahaan berusaha meyakinkan pelanggan
bahwa produk yang dihasilkan adalah yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan yang
mereka. Dalam hal ini prinsip bahwa produsen harus memberi melebihi daripada apa yang
diharapkan pelanggan. Saat ini persaingan perusahaan untuk memperebutkan konsumen
tidak lagi terbatas pada atribut fungsional produk seperti kegunaan produk, melainkan sudah
dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya, dengan
kata lain peranan merek mengalami pergeseran. Pada tingkat persaingan yang rendah, merek
hanya sekedar membedakan antar satu produk dengan produk lainnya atau merek sekedar
nama (just a name). Sedangkan pada tingkat persaingan yangtinggi, merek memberikan
kontribusi dalam menciptakan dan menjaga daya saing sebuah produk. Merek akan
dihubungkan dengan citra khusus yang mampu memberikan asosiasi tertentu dalam benak
konsumen. Di dalam perkembangannya, perusahaan semakin menyadari merek sebagai aset
perusahaan yang paling bernilai (Rony dalam Bachtiar, 2015). Semakin banyaknya jumlah
pesaing di pasar, meningkat pula ketajaman persaingan di antara merek-merek yang
beroperasi di pasar dan hanya merek yang memiliki ekuitas merek yang kuat yang akan tetap
mampu bersaing, merebut, dan menguasai pasar. Semakin kuatnya ekuitas merek suatu
produk, semakin kuat pula daya tariknya di mata konsumen untuk mengkonsumsi produk
tersebut yang selanjutnya dapat menggiring konsumen untuk melakukan pembelian serta
mengantarkan perusahaan untuk meraup keuntungan dari waktu ke waktu (Durianto dkk,
2001).
Karena itu, pengetahuan tentang elemen-elemen ekuitas merek dan pengukurannya
sangat diperlukan untuk menyusun langkah strategis dalam meningkatkan eksistensi merek
yang akhirnya dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Merek dengan Ekuitas Merek
yang tinggi merupakan aset yang sangat berharga. Ekuitas merek yang tinggi memberikan
banyak keunggulan bagi perusahaan. Misalnya, merek dari suatu produk yang dimiliki akan
lebih dikenali, loyalitas pelanggan dan peluang adanya pembelian ulang. Keunggulan ini
yang biasanya mendorong setiap perusahaan untuk berjuang keras dalam mengelola
mereknya sehingga dapat memperoleh posisi terbaik dalam benak konsumen. Apabila suatu

1
merek didalam benak konsumen mempunyai persepsi dan nilai yang positif maka konsumen
akan mempersepsikan merek tersebut sebagai merek yang berkualitas dengan mutu yang
bagus.
Pasar menghadirkan segala jenis kebutuhan dan keinginan yang diperlukan
konsumen. Produk sejenis bisa saja dihasilkan oleh perusahaan yang berbeda. Hal ini dapat
terjadi karena produsen melihat mereka masih memiliki peluang pasar yang masih dapat
diraih walaupun produk sejenis telah hadir sebelumnya. Oleh karena itu, produk sejenis yang
perlu menciptakan keunggulan sebagai daya saing untuk mempertahankan keberadaannya di
pasar dan di mata konsumen. Salah satu hal yang dilakukan yaitu melalui daya saing merek
produk agar konsumen tetap melihat keunikan produk walaupun banyak tersedia produk
yang sejenis.Salah satu contoh persaingan produk sejenis seperti kartu telekomunikasi seluler
merek Telkomsel, Indosat dan XL Prabayar. American Marketing Association dalam Kotler
(2009) mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, lambang, atau desain, atau
kombinasinya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari salah satu
penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing. Sementara
Keller (2008) mengatakan bahwa “A brand is therefore more than a product, because it can
have dimensions that differentiate it in some way from other products designed to satisfy the
same need” (Merek lebih dari sebuah produk, karena merek memiliki dimensi yang
membedakannya dari produk lain yang di desain memuaskan kebutuhan yang sama). Merek
yang baik dan mapan pada dasarnya merek tersebut merupakan merek dengan ekuitas yang
kuat. Ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa (Kotler, 2009).
Ekuitas merek adalah seperangkat aset dan kewajiban merek terkait dengan merek, nama dan
simbol yang menambah atau mengurangi dari nilai yang diberikan oleh suatu produk atau
jasa kepada perusahaan dan yang pelanggan perusahaan. Ekuitas merek pelanggan
melibatkan lima dimensi utama yaitu kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek,
loyalitas merek dan aset-aset yang dimiliki sebuah merek (Aaker, 1997) Dewasa ini internet
sudah tidak bisa dipisahkan lagi dengan kehidupan seharihari, entah itu anak-anak, orang
dewasa, sampai orang tua sekalipun sekarang semuanya sudah menggunakan internet.
Ditengah ketatnya persaingan industri telekomunikasi, di Indonesia dikenal ada 3
pemain besar penguasa pangsa pasar industri telekomunikasi. Berikut ini merupakan
pelanggan operator telekomunikasi Indonesia di tahun 2016 versi Databoks, Katadata
Indonesia : Gambar 1.1 Grafik Pelanggan Operator Seluler di Indonesia 2016 Sumber :
databoks.katadata.co.id Dari grafik 1 dapat di lihat bahwa Telkomsel masih menjadi market
leader operator telepon seluler di Indonesia sampai tahun 2016. Dalam laporan keuangan

2
semester I 2016, pelanggan Telkomsel berjumlah 157,4 juta atau sekitar 46 persen dari total
pelanggan seluler di Tanah Air. Dengan jaringan Base TransceiverStation (BTS) terluas
hingga ke daerah pelosok Nusantara membuat pelangganTelkomsel mampu mengungguli
operator lainnya. Kecenderungan masyarakat menggunakan lebih dari satu kartu telepon
membuat jumlah pelanggan seluler di Indonesia melebihi jumlah populasi.
Dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta, namun pelanggan telepon seluler di
Indonesia lebih dari 300 juta pelanggan. PT.Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) merupakan
salah satu provider yang ada di Indonesia yang menyediakan fasilitas paket internet bagi
pengguna smartphone. PT.Telkomsel merupakan provider dengan penjualan nomor satu dan
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 Telkomsel Indosat Tri Xl Smartfren Telkomsel Indosat
Tri Xl Smartfren Juta 157.4 80.5 55.5 46 12 pengguna terbanyak di Indonesia. Hal ini
terbukti PT. Telekomunikasi Seluler selalu menempati urutan pertama diantara para
pesaingnya dengan produk utamanya yaitu simPATI.Akan tetapi dengan banyaknya
perusahaan kompetitor yang mampu mengancam pasar simPATI, khususnya sekarang
ancaman dari Xlaxiata yang merupakan joint venture antara XL dengan Axis. Ancaman yang
dihadapi oleh PT.Telkomsel tersebut membuat PT.Telkomsel harus lebih meningkatkan
kegiatan pemasarannya dengan tujuan agar menjaga pelanggan agar tidak pindah kepada
perusahaan pesaing, mendapatkan konsumen baru dengan memperhatikan bagaimana
konsumen mendapatkan dan mengelola informasi yang didapatkan sehingga menghasilkan
informasi untuk menjadi bahan pertimbangannya. Berikut perbandingan harga paket internet
dua provider di Indonesia yang sering digunakan dengan kualifikasi seperti dibawah ini:

Tabel 1.1
Harga Paket Internet Telkomsel, Indosat, per tanggal 25 Maret 2019
Nama Provider Besar Paket (GB) Harga/Bulan Keterangan
Telkomsel 2 Rp. 25.000 Masa aktif 3 hari
(Simpati)
Indosat (IM3) 2 Rp. 30.000 Masa aktif 30 hari
Sumber : Official website masing-masing provider

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa harga paket internet termurah dimiliki oleh
provider Xl dengan besar paket yang sama dan masa aktif yang berbeda. Selanjutnya
diduduki oleh Indosat dengan harga yang tidak jauh berbeda selisihnya dengan Telkomsel

3
tetapi berbeda dalam masa aktif paket internetnya. Telkomsel dengan harga paket yang
mahal tidak mengurangi minat konsumen untuk membelinya dikarenakan memiliki jaringan
yang luas serta konektivitas 4G yang tergolong stabil dibanding dengan para pesaingnya.
Situasi saat ini operator terbaik dengan jaringan terluas di Indonesia dimiliki oleh Telkomsel,
terbukti dengan jaringan 4G LTE yang sudah tersedia sejak tahun 2014, sedangkan posisi
kedua diduduki oleh Indosat yang mayoritas konsumennya adalah remaja dan mahasiswa
karena harga paket yang ditawarkan cukup terjangkau dan telah resmi mengeluarkan Indosat
Super 4G LTE yang mempunyai kecepatan hingga 185 Mbps. Kaitannya dengan paket
internet mahasiswa akan dihadapi dengan pilihan antara beberapa paket internet dengan
brand ekuitas yang berbeda-beda. Semakin banyaknya pilihan provider saat ini mahasiswa
juga semakin selektif dalam mimilih provider mana yang akan digunakan sesuai kebutuhan
mereka. Kebutuhan mahasiswa yaitu meliputi : paket internet yang jaringannya kuat, koneksi
internet yang cepat,tarif paket yang terjangkau atau murah, fasilitas lain yang
menguntungkan seperti gratis internet midnight, dan lain sebagainya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa provider yang memiliki ekuitas merek
yang kuat lah yang akan selalu diingat oleh konsumen atau disebut juga dengan brand
awareness. Dilihat dari berbagai faktor mengenai persaingan ketiga provider ternama ini dan
dengan permasalahan yang muncul dari berbagai kebutuhan paket internet dikalangan
mahasiswa, maka perlu untuk mengkaji ulang apakah ada perbedaan Brand Ekuitas diantara
kedua provider ternama yaitu Telkomsel dan Indosat.

1.2 Rumusan masalah


1. Bagaimana sejarah kedua perusahaan tersebut ?
2. Bagaimana Perbandian antara kedua perusahaan tersebut ?

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perusahaan Telkomsel

Pada tahun 1993, PT Telkom mulai merambah teknologi nirkabel GSM, pada tahun


selanjutnya PT Satelit Palapa Indonesia operator jaringan GSM pertama di Indonesia yang
mengeluarkan kartu SIM muncul PT Telkomsel kemudian didirikan bersama Indosat pada
tahun 1995 dan meluncurkan kartuHalo pada tanggal 26 Mei 1995 sebagai layanan paska
bayar.

 1995 Telkomsel diresmikan oleh PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan PT


Indosat Tbk. Telkomsel meluncurkan layanan pascabayar kartuHalo.
 1997 simPATI diluncurkan, menjadikan simPATI kartu prabayar pertama di Asia.
Melayani 27 provinsi di Indonesia.
 2000 Memperkenalkan layanan mobile banking pertama di Indonesia.
 2001 Memperkenalkan layanan dual band GSM yang beroperasi di frekuensi 900 dan
1800 MHz.
 2002 Meluncurkan layanan WAP, web, dan layanan data melalui SMS untuk berselancar
online melalui ponsel.
 2003 Memperkenalkan layanan roaming internasional prabayar pertama untuk Indonesia.
 2004 Meluncurkan kartu prabayar kedua yang diberi nama Kartu As. Bergabung dengan
aliansi perusahaan telekomunikasi regional, Bridge Alliance, untuk meningkatkan
layanan bagi pelanggan. Memperkenalkan teknologi EDGE, dengan kecepatan jaringan
melebihi GPRS.
 2005 Call Centre Telkomsel menerima sertifikasi ISO 9001:2000
 2006 Memperkenalkan jaringan 3G di Indonesia.
 2007 Meluncurkan Telkomsel Flash dan High Speed Download Packet Service pertama
di Indonesia. Memperkenalkan layanan push email. Meluncurkan TCASH (sekarang
menjadi LinkAja), layanan uang digital lewat ponsel pertama di Indonesia.
 2008 Meluncurkan program Telkomsel Merah Putih, untuk penyediaan jasa
telekomunikasi di daerah terpencil dan area perbatasan. Menjadi provider pertama di
dunia yang menyediakan layanan mobile dan data di atas kapal PELNI.
Memperkenalkan Hydro Fuel Cell pertama di Asia.

5
 2009 Meningkatkan kualitas jaringan menjadi HSPA dengan akses data hingga 21Mbps.
 2010 Meluncurkan Langit Musik, layanan unduh lagu secara utuh pertama di Indonesia.
Meluncurkan layanan Mobile Advertising. Mengadakan program Desa Berdering yang
membuka akses telekomunikasi ke lebih dari 25.000 desa. Uji coba
teknologi LTE pertama di Indonesia.
 2011 Meluncurkan fasilitas telekomunikasi R&D di Indonesia. Memperkenalkan Tap Izy,
pembayaran elektronik atau e-wallet pertama di Indonesia.
 2012 Menjadi operator seluler terbesar keenam di dunia dengan melayani 125 juta
pelanggan. Memperkenalkan layanan mobile Wi-Fi pertama di Indonesia.
 2013 Meresmikan GraPARI di Hong Kong. Memperkenalkan pelayanan Mobile
GraPARI.
 2014 Meluncurkan kartu prabayar untuk kalangan muda yang dinamakan LOOP.
Layanan 4G LTE secara komersial diluncurkan di Indonesia.
 2015 Meresmikan GraPARI Mekah, Arab Saudi. Memperkenalkan TCASH Tap.
Meluncurkan T-Drive, sebuah solusi asisten berkendara dengan cerdas.
 2016 Meresmikan GraPARI digital pertama di Mall Pondok Indah 3. T-Bike, layanan
Telkomsel yang terkoneksi dengan sepeda motor
diluncurkan. TCASH bersama BTPN meluncurkan TCASH Extra, layanan keuangan
yang menghubungkan tabungan dan uang elektronik pertama di Indonesia.
 2017 Menghadirkan layanan GraPARI virtual. Meluncurkan Telkomsel Fleetsight,
layanan Internet of Things (IoT) untuk solusi pengelolaan kendaraan/armada perusahaan.
Melakukan uji coba teknologi 5G pertama di Indonesia.
 2018 Mempelopori komersialisasi teknologi Narrowband Internet of Things (NB-IoT).
Meluncurkan MAXstream, layanan video on demand untuk menikmati tayangan
premium lokal dan internasional. Merilis aplikasi mobile game pertama, ‘ShellFire’.
Menghadirkan pengalaman teknologi 5G pada perhelatan Asian Games tahun 2018.
 2019 Melakukan transformasi layanan keuangan elektronik TCASH menjadi LinkAja.
Meluncurkan by.U, layanan seluler prabayar digital pertama di Indonesia. Melakukan uji
coba dan demo jaringan 5G untuk segmen industri. Melakukan uji coba panggilan video
call menggunakan jaringan 5G yang pertama di Indonesia.
 2021 Meluncurkan jaringan 5G pada tanggal 27 Mei dengan sinyal yang hanya bisa
didapat di Kelapa Gading dan Pantai Indah Kapuk di Jakarta Utara, Pondok Indah dan
Widya Chandra di Jakarta Selatan, Bumi Serpong Damai dan Alam Sutera di Tangerang
Selatan, serta Batam. Meluncurkan logo baru dalam acara penghargaan Telkomsel

6
Awards 2021 yang disiarkan secara langsung di RCTI, MAXstream dan YouTube pada
tanggal 18 Juni, serta melakukan perubahan nama kartuHalo menjadi Telkomsel Halo,
serta peleburan simPATI, Kartu As dan LOOP menjadi Telkomsel PraBayar.

2.2 Sejarah Perusahaan Indosat

Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai sebuah perusahaan penanaman modal asing
pertama di Indonesia yang menyediakan layanan telekomunikasi internasional melalui satelit
internasional. Pernah dimiliki oleh ITT, sebuah perusahaan konglomerasi asal Amerika
Serikat hingga 1980. Seiringnya waktu Indosat berkembang menjadi perusahaan
telekomunikasi internasional pertama yang dibeli dan dimiliki 100% oleh Pemerintah
Indonesia. Pada 19 Oktober 1994, Indosat menjadi perusahaan publik yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia dan New York Stock Exchange, dengan Pemerintah Indonesia 65% dan
publik 35%.

 1994–2003

Indosat mengambil alih saham mayoritas Satelindo dan SLI di Indonesia lalu mendirikan
PT Indosat Multimedia Mobile (IM3) sebagai pelopor jaringan GPRS dan layanan
multimedia. Pada tahun 2003, Indosat bergabung dengan tiga anak perusahaan, yaitu:
Satelindo, IM3 dan Bimagraha untuk membentuk operator seluler di Indonesia.

3. 2003–2009

Indosat mendapatkan lisensi jaringan 3G dan memperkenalkan layanan 3,5G di Jakarta


dan Surabaya. Pada tahun 2009, Qtel membeli saham seri B sebanyak 24,19% dari publik
sehingga menjadi pemegang saham mayoritas Indosat dengan kepemilikan sebesar 65%.
Pada tahun yang sama Indosat memperoleh lisensi tambahan frekuensi 3G dari
Kementrian Komunikasi dan Informatika serta memenangkan tender untuk lisensi
WiMAX yang diadakan pemerintah.

4. 2009–2012

Setahun kemudian, Indosat melakukan transformasi untuk menjadi perusahaan yang lebih
fokus dan efisien dengan restrukturisasi organisasi, meodernisasi dan ekspansi jaringan
seluler serta inisiatif untuk mencapau keunggulan operasional. Perubahaan terjadi pada
tahun 2012, saat Indosat mencapai 58,5 Juta pelanggan yang didukung oleh peningkatan
jaringan serta inovasi produk.

7
5. 2012–sekarang

Pada tahun 2013, Indosat mengadakan komersialisasi jaringan 3G di frekuensi 900 MHz.


Setahun berikutnya Indosat melakukan peluncuran dan komeralisasi layanan 4G di
900 MHz dengan kecepatan hingga 42 Mbps di beberapa kota besar di Indonesia.

Pada tanggal 19 November 2015, Indosat berganti nama dagang menjadi Indosat Ooredoo
dan berdampak pada logo yang digunakan perusahaan tersebut.

2.3 Bagaimana pola bisnis kedua perusahaan tersebut ?


2.3.1 Perusahaan Telkomsel
Industri telekomunikasi dan teknologi informasi atau biasa disebut ICT
(Information and Communication Technology) merupakan salah satu sektor industri
yang sangat menjanjikan dan saat ini berkembang menjadi bisnis yang sangat menarik
investor. Pertumbuhan produk komunikasi seluler yang bersifat mobile, bisnis
multimedia dan internet (termasuk media konten dan aplikasi di dalamnya) menjadi tren
baru dalam ICT business. Hal tersebut memunculkan banyak pemain baru baik lokal
maupun global dalam industri telekomunikasi dan teknologi informasi, sehingga
intensitas persaingan bisnis meningkat sekaligus menambah segmen bagi pengelolaan
konsumen PT TELKOM di bisnis wholesale mengingat para operator baru termasuk
dalam kategori OLO (Other Licensed Operator).
Peningkatan intensitas tren komunikasi saat ini akan sangat membutuhkan
ketersediaan infrastruktur dengan mengetengahkan kualitas dan efisiensi investasi. Jasa
sewa sirkit dan infrastruktur backbone menjadi hal yang dicari pasar OLO di masa yang
akan datang karena lebih efisien sehingga menjadi tren bisnis kunci dan menjadikan
portofolio bisnis wholesale sangat strategik. Dengan pertimbangan bahwa segmen OLO
merupakan target konsumen baru yang sedang tumbuh dan memiliki scaling serta
kontribusi signifikan terhadap laba perusahaan, maka perlu ditata portofolio produk baru
dan keputusan strategis apakah PT TELKOM akan masuk di bisnis wholesale untuk
segmen OLO tersebut. Untuk itu penting dilakukan suatu analisis eksternal dan internal
sehingga dapat diperoleh formulasi strategi terbaik sejalan dengan perubahan atmosfir
bisnis yang ada.
Dari hasil analisis eksternal diperoleh faktor-faktor yang menjadi ancaman
perusahaan yaitu: peningkatan persaingan, ancaman perang tarif, kondisi ekonomi dalam
negeri, depresiasi nilai tukar rupiah, penurunan belanja telekomunikasi karena krisis,

8
regulasi telekomunikasi yang kontra produktif, penurunan pendapatan legacy,
perpindahan pegawai potensial ke perusahaan lain, dan harga bahan baku material yang
terus meningkat. Sedangkan peluang yang dapat dimanfaatkan perusahaan yaitu adanya
perkembangan signifikan bisnis broadband, ekspansi TELKOM dalam layanan
multimedia, tingginya peluang bisnis di HEM (enterprise services), intensifikasi aktivitas
proaktif mengantisipasi regulasi bisnis, upaya ekspansi bisnis di level internasional, dan
belum tersentuhnya pasar OLO secara maksimal. Dari hasil analisis SWOT diperoleh
kesimpulan bahwa PT TELKOM saat ini berada pada kuadran I yang menunjukkan suatu
kondisi yang menguntungkan perusahaan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan
kekuatan untuk melakukan eksplorasi bisnis sehingga strategi yang diterapkan dalam
kondisi tersebut adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
Dengan mempertimbangkan PT Telkom masih menjadi pionir dalam bisnis
wholesale dan mengingat pola bisnis wholesale ini masih baru di Indonesia, maka PT
Telkom dapat melakukan beberapa strategi diantaranya adalah Focus Strategy (low cost)
untuk segmen OLO dan Differentation Strategy khusus di segmen HEM (pelanggan
korporasi) dalam implementasi produk portofolio wholesale, artinya dilakukan
kombinasi strategi bagi implementasi bisnis wholesale.

2.3.2 Perusahaan Indosat


 PT Indosat Tbk di semester I-2018 mencatat penurunan pendapatan cukup besar. Dari
Rp 15,11 triliun pada periode yang sama di tahun lalu menjadi Rp 11,06 triliun.
 Akibatnya perusahaan mengalami rugi periode jalan yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk sebesar Rp 693 miliar. Padahal di semester I-2017, perusahaan
dengan kode saham ISAT itu memperoleh laba Rp 784 miliar.
 Direktur Utama Indosat Joy Wahyudi mengatakan, perubahan pola konsumsi
masyarakat membuat perusahaan harus merubah pola bisnis. “Regulasi registrasi
prabayar juga mempengaruhi. Ada imbasnya ke operator,” terangnya kepada
Kontan.co.id, Jum’at (10/8).
 Joy menjelaskan, saat ini konsumsi masyarakat untuk telepon dan SMS sangat
menurun. Catatan laporan keuangan perusahaan memang pendapatan dari konsumsi
telepon turun dari Rp 3,6 triliun di semester I-2017 menjadi Rp 2,4 triliun di semester
I-2018. Sementara pemasukan dari SMS turun dari Rp 2,1 triliun menjadi Rp 936
miliar.

9
 Regulasi registrasi prabayar, kata Joy juga mempengaruhi pendapatan data
perusahaan. Merujuk laporan keuangan perusahaan, pendapatan data perusahaan
turun dari Rp 6,8 triliun menjadi Rp 5,9 triliun.
 Cara masyarakat mengkonsumsi data berubah sejak diberlakukannya Peraturan
Menteri Kominfo Nomor 12 Tahun 2016 Tentang Registrasi Pelanggan Jasa
Telekomunikasi, yang telah diubah dengan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 14
Tahun 2017 Tentang Perubahan atas Peraturan Menkominfo Nomor 12 Tahun 2016
tentang Registrasi Pelanggan Jasa Telekomunikasi.
 Misalnya, pola konsumsi beberapa masyarakat yang biasa membeli kartu prabayar
untuk kemudian dibuang dan membeli baru, hilang karena adanya aturan tersebut.
 “Segmen tertentu yang biasa gitu (beli-buang kartu) pasti hilang karena mereka jadi
ke satu nomor. Itu imbas ke operator juga, biasa dapat revenue itu karena behavior
berubah

2.4 Bagaimana perbandingan antara kedua perusahaan tersebut ?


PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) menjadi operator seluler dengan pengguna
terbanyak di Indonesia pada Juni 2021. Anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
Tbk tersebut memiliki 169,2 juta pelanggan pada Juni 2021, meningkat 5,7% dari periode
yang sama tahun sebelumnya.
Secara rinci, Telkomsel memiliki 162,48 juta pelanggan prabayar. Sementara, sisanya
sebanyak 6,72 juta orang merupakan pelanggan pascabayar. PT Indosat Ooredo Hutchison
Tbk berada di posisi kedua lantaran memiliki 60,3 juta pelanggan per semester I-2021,
tumbuh 5,3% dibanding pada semester I-2020. Dari jumlah itu, ada 58,6 juta pelanggan
prabayar dan 1,7 juta pelanggan pascabayar. Setelahnya ada PT XL Axiata Tbk dengan 56,77
juta pelanggan pada Juni 2021, tumbuh 1,96% dari posisi Juni 2020. Rinciannya, sebanyak
55,54 juta adalah pelanggan prabayar dan 1,23 juta pelanggan pasca bayar.
Berdasarkan kinerja keuangannya, Telkomsel mencatatkan laba bersih sebesar Rp
12,75 triliun pada semester I-2021. Nilai tersebut tumbuh 0,31% dari periode yang sama
tahun sebelumnya Rp 12,71 triliun. Indosat meraih laba bersih sebesar Rp 5,6 triliun pada
paruh pertama tahun ini. Jumlah itu lebih baik dibandingkan pada Januari-Juni 2020 yang
justru menangguk rugi mencapai Rp 341 miliar.

10
2.4.1 Apa kelebihan dan kekurangan perusahaan terkomsel dari kompetitornya
( Pesaing)?
1. Kelebihan Telkomsel
 Memiliki banyak pelanggan => Salah satu kelebihan yang dimiliki oleh
Telkomsel adalah banyaknya pelanggan yang menggunakan layanannya. Kartu
seluler yang satu ini memiliki pelanggan dalam hitungan yang fantastic di
berbagai daerah yang ada di Indonesia.
 Jaringannya yang luas => Salah satu alasan kenapa banyak orang memiliki untuk
menggunakan Telkomsel adalah jaringannya yang luas. Dengan jaringan yang
luas, pelanggan juga bisa memanfaatkan layanan yang diberikan secara lebih baik
dan maksimal.
 Internet yang lancar => Internet yang lancar menjadi salah satu alasan kenapa
Telkomsel memiliki banyak pelanggan. internet merupakan salah
satu teknologi masa kini yang keberadaannya tak lagi bisa dipisahkan dengan
keseharian manusia. Dengan internet yang lancar, pekerjaan hingga hiburan juga
bisa lebih mudah untuk diakses.
2. Kekurangan
 Tarif yang dianggap mahal => Beberapa orang mundur dari kebiasaan
menggunakan kartu seluler Telkomsel karena harganya yang mahal. Mulai dari
pesan, panggilan, hingga paket internet yang ditawarkan kurang ramah di kantong.
 Beberapa daerah sulit mendapatkan sinyal => Meski memiliki jaringan yang luas,
namun beberapa daerah masih kesulitan dalam mendapatkan signal untuk
mengakses layanan dari Telkomsel.

2.4.2 Apa kelebihan dan kekurangan perusahaan Indosat dari kompetitornya


( Pesaing ) ?
1. Kelebihan
 Memiliki masa aktif yang cukup lama sehingga bisa digunakan dalam jangka
waktu yang lumayan panjang tanpa harus bolak balik melakukan pengisian
pulsa. Pengguna juga bisa melakukan pembelian masa aktif dengan pulsa.
Alhasil, masa aktif kartu bisa lebih lama.

11
 Tarif yang terjangkau dengan kualitas jaringan yang terhitung baik. Dengan
kualitas jaringan yang baik, maka akses informasi juga bisa dilakukan dengan
lebih mudah
 Ada paket telepon dan juga paket SMS dengan harga yang terjangkau dan juga
murah
 Memiliki ragam paketan yang menarik, dimana salah satunya adalah paket
Yellow
 Jika memiliki kuota, Anda bisa menggunakannya ketika melakukan
perpanjangan paket. Alhasil, Anda tidak perlu khawatir karena sisa kuota yang
tidak akan hangus karena bisa digunakan di waktu yang lain
 Jaringan 4G yang ditawarkan cukup cepat pada area tertentu
2. Kekurangan
 Syarat-syarat untuk ragam produk terbilang cukup banyak
 Beberapa daerah masih kesulitan dalam mengakses informasi menggunakan
kartu yang satu ini
 Adapun bonus yang diberikan terkadang tidak menentu
 Dibandingkan dengan jenis operator yang lain, pengisian pulsa dan juga kuota
Indosat lebih sering mengalami gangguan

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Tren sekarang ini banyak sekali anak muda yang menggunakan internet, dengan
banyaknya operator-operator seluler yang ada akan membuat konsumen dapat beralih dari
satu provider ke provider lainnya apabila promo yang diberikan lebih menarik perhatian.
Oleh karena itu ekuitas merek yang harus dimiliki setiap provider harus bisa mengungguli
daripada pesaingnya.
Anak muda disini bisa di ibaratkan para mahasiswa-mahasiswa yang mencari
keuntungan dengan menggunakan kartu prabayar murah dengan kualitas jaringan yang
baik serta harga yang terjangkau, contohnya mahasiswa di Jember kebanyakan akan
tertarik dengan promo-promo yang diberikan oleh para penyedia jasa telekomunikasi
yang ada di Indonesiaapabila promo tersebut mampu memberikan keuntungan yang lebih.
Para mahasiswa ini akan rela meninggalkan provider lama dengan provider baru
apabila provider yang baru tersebut bisa memberikan kepuasan tersendiri, karena
sekarang ini kebanyakan mahasiswa menggunakan kartu prabayar dengan sistem sekali
pakai. Apabila provider lama tidak bisa memberikan kenyamanan selama pemakaian,
maka kemungkinan besar konsumen akan beralih ke provider yang lain. Dapat di
indikasikan bahwa tingkat perpindahan provider akan tinggi apabila suatu perusahaan jasa
telekomunikasi tidak bisa memaksimalkan produk yang di milikinya

3.2 Saran

13
DAFTAR PUSTAKA

 "Telkomsel Siaga Ajak Masyarakat Maksimalkan Pengalaman Aktivitas Digital untuk


#BukaPintuKebaikan di Momen Ramadan dan Idul Fitri 1442 H". Telkomsel. Diakses
tanggal 2021-04-13.

^ "Sejarah Kami". Telkomsel. Diakses tanggal 2021-04-13.

^ "Jumlah Pengguna Telkomsel Terbesar di Indonesia". Kata Data. Diakses tanggal 13


April 2021.

^ Mediatama, Grahanusa (2020-02-24). "Kuasai pasar 59,6%, kinerja Telkomsel disokong


layanan data dan digital". kontan.co.id. Diakses tanggal 2021-04-13.

 "About Us".

^ Lompat ke:a b http://www.indonesia-investments.com/business/indonesian-companies/
indosat/item200

^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-29. Diakses tanggal 2013-05-


01.

^ http://www.antaranews.com/en/news/87632/indosats-profit-plunges-525-pct

Telkomsel, PT (Telekomunikasi Selular), Indosat Tbk, XL Axiata Tbk. Tbk,

Sukma Confert

14

Anda mungkin juga menyukai