Anda di halaman 1dari 3

Siaran Pers

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Nomor : 135/sipres/A6/IV/2021

Kemendikbud dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Berkolaborasi Ciptakan SDM Indonesia
Unggul melalui Perluasan Program Beasiswa LPDP

Jakarta, 22 April 2021 – Untuk menghadapi perubahan teknologi, sosial, dan lingkungan yang sedang terjadi secara
global, SDM Indonesia di masa depan harus memiliki kompetensi global dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila - sebagaimana tertuang dalam profil Pelajar Pancasila. Menanggapi hal ini, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) berkolaborasi untuk memperluas
ruang lingkup dan sasaran untuk program-program yang dilakukan oleh LPDP.

“Kolaborasi Kemendikbud dan LPDP ini akan semakin memperkuat tujuan bersama kita sesuai dengan arahan Pak
Presiden RI untuk mencapai SDM unggul. Bersama dengan program S2 dan S3 yang sudah terlaksana dengan baik,
kita akan buat proses seleksinya lebih sederhana, lalu kita tambahkan lagi program-program Kampus Merdeka untuk
mahasiswa, beasiswa pendidikan dan magang untuk dosen, beasiswa untuk guru, beasiswa untuk mahasiswa, guru,
dan dosen di program vokasi, beasiswa untuk adik-adik di bangku SMA, serta beasiswa untuk pelaku budaya,” jelas
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim yang disampaikan dalam peluncuran
Merdeka Belajar Episode 10: Perluasan Program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), di
Jakarta, Kamis (22/4).

“Jadi, tidak hanya menambah variasi programnya, kita juga perluas sasarannya ke guru dan tenaga pendidikan,
serta pelaku budaya di tanah air yang menjadi ujung tombak dalam memajukan dan mensejahterakan masyarakat
Indonesia, terutama di kancah dunia,” lanjutnya.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam kesempatan yang sama juga mendukung program-program yang
diluncurkan Kemendikbud dan Kementerian Agama (Kemenag) dalam rangka membangun kualitas SDM Indonesia
yang unggul. Menteri Keuangan, Sri Mulyani menuturkan bahwa Merdeka Belajar 10 ini merupakan kolaborasi yang
sangat baik antara Kemendikbud dengan Kemenkeu sebagai pengelola Badan Layanan Umum (BLU) dana abadi
khususnya di bidang pendidikan. “Efektifitas dari belanja anggaran pendidikan sangat tergantung kualitas dari
programnya,” tekan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Alokasi dana abadi pendidikan digunakan untuk membiayai beasiswa baik yang sifatnya regular, afirmasi maupun
ASN/TNI/Polri. Menkeu mengatakan bahwa kebijakan dana abadi tumbuh dari pemikiran untuk menciptakan dana
yang bermanfaat antar generasi. “Kita berharap Kemendikbud dan Kemenag memikirkan desain dari penggunaan
dana ini yang bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan tidak terburu-buru untuk dihabiskan pada satu tahun
anggaran,” jelasnya.

“LPDP sudah mengalokasikan dana abadinya sebesar Rp70,1 triliun. Dari jumlah tersebut, terdapat dana abadi
pendidikan sebesar Rp61,1 triliun, dana abadi pendidikan penelitian sebesar Rp4,99 triliun, dana abadi untuk
perguruan tinggi sebesar Rp3 trilliun, dan dana abadi untuk kebudayaan Rp1 triliun,” ungkap Menkeu.

Kemenkeu melalui BLU berharap pemanfaatan hasil investasi dari dana abadi ini bisa memberikan dukungan yang
fleksibel dan efektif bagi program yang didesain oleh Kemendikbud, Kemenag maupun kementerian lain yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan dan penelitian.

Terkait dengan perluasan cakupan capaian LPDP, Sri Mulyani menyatakan dukungannya dan menekankan bahwa
fokus Kemenkeu adalah mendukung program yang paling dibutuhkan anak didik, menjaga tata kelola, dan
meyakinkan bahwa belanja-belanja ini memberikan dampak terbaik. “Monitoring dan evaluasi menjadi sangat
penting, kami mendukung pengelolaan dana LPDP yang berhati-hati dan bertanggung jawab mengingat dana abadi
ini sifatnya antar generasi untuk dapat dimanfaatkan generasi Indonesia yang akan datang,” ucap Sri Mulyani.
Siaran Pers
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Kemendikbud terus berkomitmen untuk mengatasi ketimpangan kualitas pendidikan antar daerah yang masih perlu
diatasi. Mendikbud lebih lanjut mengungkapkan bahwa ketimpangan itu terjadi dikarenakan distribusi kualitas
pendidikan yang kurang merata di sejumlah wilayah, salah satunya mencakup kompetensi pendidik.

Sebelumnya, sudah ada pula beberapa program kolaborasi antara Kemendikbud dan LPDP, yaitu beasiswa afirmasi,
beasiswa targeted, dan beasiswa umum. Tahun ini, kedua belah pihak bekerja sama mengusung sederet program
baru seperti Kampus Merdeka, program untuk dosen dan tenaga kependidikan, program untuk guru dan tenaga
kependidikan, program vokasi, program prestasi, serta beasiswa kebudayaan.

Mendikbud menyampaikan bahwa kebijakan program beasiswa LPDP yang sudah tersedia selama ini dirancang
ulang agar proses seleksinya menjadi lebih sederhana. “Beberapa arah kebijakan baru dalam program-program di
tahun 2021 salah satunya adalah bagaimana penerima manfaat beasiswa dapat menjalankan pendidikan bergelar
S1, S2, S3 dan program non-gelar yang lebih berkualitas berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan,” jelasnya.

Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto berharap dengan perluasan program ini setiap rupiah yang dihasilkan dapat
bermanfaat bagi lebih banyak orang. Menurutnya, program ini merupakan komitmen pihaknya agar LPDP dapat lebih
dinikmati masyarakat secara luas dan inklusif. Selaras dengan upaya dalam menjalankan program Nawacita
Presiden RI Joko Widodo terkait pembangunan SDM yang unggul dan maju.

“Kami akan terus bekerja sama agar semakin optimal dana yang dapat dimanfaatkan bagi berbagai kementerian dan
Lembaga terkait. LPDP terus mencari cara-cara kretaif dan inovatif demi pemanfaatan dana bagi pembangunan
SDM unggul di Indonesia,” kata Andin Hadiyanto.

Ada empat program Kampus Merdeka yang didukung LPDP di tahun 2021, yaitu Kampus Mengajar, Magang dan
Studi Independen Bersertifikat (microcredentials), Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), serta
Pertukaran Mahasiswa Merdeka. “Program ini akan dimulai pada bulan Agustus/September 2021,” imbuh Nadiem.

Dalam Kampus Mengajar, Kemendikbud mengajak mahasiswa untuk menjadi agen perubahan pendidikan dengan
mengajar di berbagai SMP terpilih. Mahasiswa membantu pembelajaran literasi dan numerasi untuk pelajar SMP
selama satu semester dengan tujuan peningkatan skor Programme for International Student Assessment (PISA).

Sedangkan untuk Magang dan Studi Independen Bersertifikat (microcredentials), biaya hidup dan jaminan SKS
diberikan untuk mahasiswa yang berhasil diterima magang di program dan organisasi kelas dunia yang diakui
Kemendikbud selama 1 sampai 2 semester penuh. Mahasiswa akan terlibat dalam pemecahan masalah/isu nyata,
mendapat bimbingan secara full time, serta imersif dan disertai sertifikat industri. “Uang saku dan biaya hidup
selama magang disubsidi oleh Kemendikbud,” lanjutnya.

Beasiswa mobilitas internasional Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) diberikan kepada
mahasiswa S1 yang belajar 1 sampai 2 semester di perguruan tinggi luar negeri terpilih. Mahasiswa dapat memilih
beberapa jenis kegiatan. Seperti student exchanges selama satu semester yang berjumlah 10 hingga 20 SKS,
visiting student programme selama satu semester yang berjumlah 10 hingga 20 SKS, atau short courses di bawah 1
semester dengan jumlah SKS variatif.

Program lainnya dari Kampus Merdeka yang didukung LPDP yakni Pertukaran Mahasiswa Merdeka. Program ini
memberikan beasiswa untuk mahasiswa yang melakukan pertukaran ke perguruan tinggi lain di dalam negeri selama
satu semester. Tujuannya adalah untuk saling mengenal antara satu daerah dengan daerah lainnya guna
mempelajari keragaman kebudayaan Indonesia serta mendorong penguatan dan perluasan kompetensi akademik
mahasiswa.

LPDP juga terlibat dalam pengembangan program yang ditujukan bagi dosen dan tenaga kependidikan. Di antaranya
adalah beasiswa dosen regular S2 dan S3, riset keilmuan, serta magang di industri dan di perguruan tinggi. Selain
Siaran Pers
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
itu, ada pula program yang ditujukan bagi guru dan tenaga kependidikan, seperti beasiswa S2 guru untuk berkuliah
di perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri, sertifikasi guru (microcredentials), serta beasiswa S3 bagi guru
untuk berkuliah di perguruan tinggi di dalam negeri.

Pengembangan program vokasi juga semakin diperluas, antara lain magang di industri untuk guru SMK; beasiswa
S1 untuk guru SMK; praktik kerja lapangan untuk siswa SMK; beasiswa kegiatan dosen vokasi di luar kampus;
sertifikasi, magang, dan pelatihan dosen dan tenaga kependidikan vokasi; beasiswa dosen vokasi S2 dan S3 di
dalam dan luar negeri; serta penguatan riset dan riset-riset keilmuan dosen vokasi.

Sedangkan untuk siswa SMA berprestasi, program yang ditawarkan adalah beasiswa S1 penuh untuk siswa
berprestasi dan siswa nonprestasi yang diterima di perguruan tinggi terbaik dunia. Serta beasiswa S2 bagi
mahasiswa berprestasi yang berkuliah di perguruan tinggi dalam dan luar negeri.

Lalu untuk pertama kalinya, program ini juga memberikan beasiswa kebudayaan bagi para pelaku budaya dan seni
tanah air, yaitu beasiswa S1 kebudayaan di dalam negeri, serta beasiswa S2 dan kebudayaan di dalam maupun luar
negeri.

Kriteria Perguruan Tinggi Tujuan dan Proses untuk Program Beasiswa Dipertajam

Guna menjamin kualitas pembelajaran penerima beasiswa, kriteria dan metodologi seleksi perguruan tinggi tujuan
untuk semua program beasiswa akan dibuat lebih terstruktur dan dipertajam untuk menjamin kualitas pembelajaran
penerima beasiswa. Selanjutnya, daftar universitas tujuan dibuat secara sistematis, seperti agregasi dari tiga ranking
terbaik dunia (QS, Times Higher, ARWU/Shanghai Ranking), universitas terbaik di negara terpilih, dan program studi
terbaik per topik (by subject). Kemudian, pendaftar dengan Letter of Acceptance (LoA) unconditional yang sudah
diterima di kampus tujuan akan dipermudah prosesnya. Bagi pendaftar yang belum punya LoA akan dibantu proses
pendaftarannya.

Untuk informasi detail tentang setiap program dan pendaftaran, masyarakat dapat mengunjungi laman beasiswa
LPDP melalui tautan https://beasiswalpdp.kemenkeu.go.id/ atau laman Kemendikbud melalui tautan
https://beasiswa.kemdikbud.go.id/. Semua program akan dibuka untuk pendaftaran tanggal 2 Mei 2021. Pertanyaan
seputar program dapat disampaikan melalui helpdesk-beasiswa@kemdikbud.go.id.

“Saya berharap setiap rupiah dana abadi ini akan bisa dimanfaatkan secara maksimal, dipertanggungjawabkan
secara jelas dan dengan tata kelola yang sebaik mungkin sehigga masyarakat bisa mengapresiasi dan memahami
uang negara uang dari hasil pajak kita adalah kembali untuk masyarakat juga,” pesan Menkeu yang berharap
perluasan program LPDP nantinya berdampak pada kemajuan dan keberhasilan penguatan eksosistem pendidikan
di Indonesia.

Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat


Sekretariat Jenderal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Laman: kemdikbud.go.id
Twitter: twitter.com/Kemdikbud_RI
Instagram: instagram.com/kemdikbud.ri
Facebook: facebook.com/kemdikbud.ri
Youtube: KEMENDIKBUD RI
Pertanyaan dan Pengaduan: ult.kemdikbud.go.id

#MerdekaBelajar
#KampusMerdeka

Anda mungkin juga menyukai