Anda di halaman 1dari 7

BAB III

TINJAUAN TEORI

A. DEFINISI
Gastroenteritis adalah gangguan transportasi larutan di usus yang
menyebabkan kehilangan banyak cairan dan elektrolit melalui feses.(sodikin, 2012)
Gastroenteritis adalah penyakit yang terjadi akibat adanya peradangan pada
saluranpencernaan yang disebabkan oleh infeksi dengan dengan gejalanya terutama
adalah muntah, dehidrasi dan diare. Pada dasarnya diare didefinisikan sebagai
meningkatnya frekuensi buang air besar dan konsistensi feses menjadi cair.
(djojoningrat, 2004)
Gastroenteritis merupakan sindrom penyakit yang ditandai oleh perubahan
bentuk konsistensi tinja, serta bertambahnya frekuensi buang air besar (hingga 3kali
atau lebih dalam sehari) dengan tinja yang encer dapat berwarna hijaun ataupun dapat
bercampur lendir dan darah yang juga berupa lendir saja.(mufidah. 2012)

B. ETIOLOGI
Menurut Mufidah(2012) terjadinya Gastroenteritis dapat disebabkan oleh
berbagai faktor diantaranya :
1. Faktor Infeksi
Prose ini diawali dengan adanya mikroorganisme(kuman) yang masuk ke dalam
saluran pencernaan yang kemudian berkembang dalam usus dan merusak sel
mukosa intestinal sehingga terjadinya perubahan kapasitas dari intestinal yang
akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi intestinal dalam absorsi cairan dan
elektrolit. Adanya toksin bakteri juga akan menyebabkan sistem transport
menjadi aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi dan akhirnya
sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat.

2. Faktor Malabsorbsi
Merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang mengakibatkan tekanan
osmotic meningkat kemudian akan terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga
usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadilah Gastroenteritis
3. Faktor Makanan
Dapat terjadi apabila toksin yang ada tidak mampu menyerap dengan baik dan
dapat terjadi peningkatan peristaltic usus yang akhirnya menyebabkan penurunan
kesempatan untuk menyerap makanan seperti makanan basi, beracun, alergi
terhadap makanan.
4. Faktor psikologis
Dapat mempengaruhi terjadinya peningkatan peristaltic usus yang dapat
mempengaruhi proses penyerapan makanan.

C. PATOFISIOLOGI
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah penyebab
gastroenteritis adalah masuknya virus (rotravirus, adenovirus, enteris, virus norwalk),
bakteri atau toksin(compylobacter, salmonelia, escherihia coli, yersinia dan lainnya),
parasit(biardia, lambia, cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini
menyebabkan infeksi pada sel untuk memproduksi enterotoksin atau cytotoksin
dimana sel-sel atau melekat pada dinding usus pada gastroenteritis
Penularan gastroenteritis bisa melalui fekal oral dari satu penderita ke yang
lainnya, beberapa kasus ditemui penyebaran patogen dikarenakan mekanan dan
minuman yang terkontaminasi.
Gastroenteritis yang terjadi merupakan proses dari transport akibat rangsangan
toksin bakteri terhadap elektrolit kedalam usus halus, sel dalam mukosa intestinal
mengalami iritasi dan meningkatnya sekresi cairan elektrolit, mikroorganisme yang
masuk akan merusak sel mukosa intestinal sehingga menurunkan area permukaan
intestinal dan terjadi gangguan absorpsi cairan elektrolit(Khasanah, 2015)

Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah :


1. Gangguan Osmotic
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan
tekanan osmotic miniggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam
rongga usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk mengeluarkannya
sehingga timbul diare.
2. Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu(misal toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi air dan elektrolit kedalam rongga usus dan selanjutnya diare
timbul karena terdapat peningkatan ini rongga usus
3. Gangguan mobilitas usus
Hiperperistaltic akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk
menyerap makanan, sehingga timbul diare. Sebaliknya, jika peristaltic menurun
akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya akan
menimbulkan diare

D. PATHWAY

Makanan/Minuman Yang
Terkontaminasi

Masuk Melalui Jalur Oral

Menuju Saluran Cerna

Melewati Gaster

Bakteri Mampu Melewati
Barier Asam Lambung

Sebagian Dimusnahkan
Menuju Usus Halus →
Asam Lambung
↓ ↓
Terjadi Proses Daya Lekat Bakteri Yang Peningkatan Asam

Implamasi Kuat Lambung
↓ ↓ ↓
Melepaskan Penetrasi Bakteri Merusak NUTRISI KURANG
Mediator Kimiawi Sel Mukosa DARI KEBUTUHAN
↓ ↓
Spasme Otot Polos Menyebabkan Kerusakan
Usus Dinding Usus
↓ ↓
Kram Perut Nekrosis Dan Ulserasi
↓ ↓
Bersifat Sekretorik
NYERI AKUT
Eksudatif

Cairan Diare Bercampur
Lendir Dan Nanah

Peningkatan Frekuensi
Defekasi

Feses Yang Bercampur
Bakteri Merusak Mukosa
Anus

DIARE

E. MANIFESTASI KLINIS
1. Sering buang air besar dengan konstipasi tinja yang cair dan encer
2. Terdapat luka tanda dan gejala turgo kulit jelek
3. Diare
4. Muntah
5. Demam
6. Nyeri abdomen
7. Membran mukosa mulut dan bibir kering
8. Perubahan tanda-tanda vital

F. KOMPLIKASI
Muntah dan diare yang dialami penderita gastroenteritis menyebabkan tubuh
kehilangan banyak cairan dan nutrisi. Kondisi ini dapat memicu munculnya gejala
dehidrasi.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hematologi
Darah Rutin Eristoris
Hemoglobin Trombosit
Leukosit Hematokrit
2. NLR
NLR Neutrofil absolut
Limfosil absolut
3. Kimia
Glukosa Darah Sewaktu Ereum Kreatini

H. PENATALAKSANAAN
1. Farmakologi
a) Omeerazoip
→ menghambat produksi asam lambung
b) Ondansetron
→ mencegah dan mengobati mual muntah
c) Infus RL
→ pemenuhan cairan nutrisi dalam tubuh
d) Cifrofloxacin
→ mengobati berbagai jenis infeksi bakteri
e) New diatab
→ mengatasi gejala diare akibat keracunan makanan serta infeksi bakteri dan
virus
f) Melidox
→ mengobati sindrom iritasi usus
g) Amlodipin
→ penghambat kadar kalsium
h) Cande sartan
→ penghambat reseptor angiotensin
2. Nonfarmakologi
a) Memperbanyak intake cairan seperti air mineral, sup atau jus buah
b) Menjaga pola hidup dan pola makan
c) Olahraga yang teratur

I. ASUHAN KEPERAWATAN
a. Pengkajian
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang pasien, agar dapat mengidentifikasi
mengenai masalah-masalah kebutuhan kesehatan dan keperawatan pasien baik
fisik, mental, sosial dan lingkungan.(Effendi, 1995. Dalam Dermawan, 2012)
b. Diagnosa Keperawatan
1. Diare berhubungan dengan proses infeksi, implamasi, iritasi
2. Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan jaringan
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
memasukan atau mencerna nutrisi
c. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Rencana keperawatan


No
keperawatan Tujuan dan kriteria hasil Intervensi
1 Diare NOC NIC
Setelah dilakukan  Evaluasi jenis intake
tindakan selama 1x24 jam makanan
dengan kriteria hasil :  Monitor turgor kulit dan
 BAB sudah tidak mukosa bibir
mencret  Anjurkan untuk banyak
 Pola BAB normal minum dan makanan
tinggi serat
 Ajarkan kepada keluarga
penggunaan obat anti
diare
2 NYERI AKUT NOC NIC
Setelah dilakukan  Observasi TTV
tindakan selama 1x24 jam  Kaji nyeri secara
dengan kriteria hasil : komperhensif
 Mampu mengontrol  Kontrol lingkungan yang
nyeri dapat mempengaruhi nyeri
 Mampu menggunakan seperti suhu ruangan
teknik nonfarmakologi  Ajarkan teknik relaksasi
untuk mengurangi  Berikan analgetik untuk
nyeri mengurangi nyeri
3 NUTRISI NOC NIC
KURANG Setelah dilakukan  Kaji adanya alergi
DARI tindakan selama 1x24 jam makanan
KEBUTUHAN dengan kriteria hasil :  Anjurkan klient untuk
 Nafsu makan makan dengan porsi
bertambah sedikit tapi sering
 Mual muntah  Monitor intake nutrisi
berkurang  Motivasi pasien untuk
pemenuhan nutrisi
 Anjurkan makan dalam
keadaan hangat
 Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian therapi

Anda mungkin juga menyukai