Herviyandi Herizal
NRP 07111440000001
Dosen Pembimbing
Dimas Anton Asfani, S.T., M.T., Ph.D.
Dedet Candra Riawan, ST., M.Eng., Ph.D.
Herviyandi Herizal
NRP 07111440000001
Dosen Pembimbing
Dimas Anton Asfani, S.T., M.T., Ph.D
Dedet Candra Riawan, S.T., M.Eng., Ph.D
Herviyandi Herizal
NRP 07111440000001
Advisor
Dimas Anton Asfani, S.T., M.T., Ph.D
Dedet Candra Riawan, S.T., M.Eng., Ph.D
Herviyandi Herizal
NRP. 0711140000001
i
Halaman ini sengaja dikosongkan
ii
DESAIN DAN SIMULASI AXIAL FLUX PERMANENT MAGNET
MOTOR BLDC 5 KW UNTUK KENDARAAN LISTRIK
TUGAS AKHIR
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui
Dosen Pembimbing I Dosen pembimbing II
Dimas Anton Asfani, S.T., M.T.,Ph.D Dedet Candra Riawan, S.T., M.Eng., Ph.D
NIP 19810905 200501 1 002 NIP. 19731119 200003 1 001
SURABAYA
JULI, 2018
iii
Halaman ini sengaja dikosongkan
iv
DESAIN DAN SIMULASI AXIAL FLUX PERMANENT MAGNET
MOTOR BLDC 5 KW UNTUK KENDARAAN LISTRIK
Herviyandi Herizal
07111440000001
ABSTRAK
Penelitian terhadap kendaraan listrik untuk meningkatkan
performa dan keandalan pada motor listrik, komponen elektronika daya,
baterai dan controller berkembang sangat pesat. Desain motor listrik
yang optimal dengan efisiensi yang tinggi merupakan hal yang paling
penting untuk implementasi motor listrik pada kendaraan listrik. Tugas
Akhir ini bertujuan untuk mendesain dan mensimulasikan axial flux
permanent magnet motor BLDC untuk mendapatkan desain motor
dengan daya keluaran 5 kW serta analisis terhadap parameter kelistrikan
seperti torsi, kecepatan, efisiensi, kerapatan fluks, dan rugi-rugi.
Pemodelan motor dilakukan dengan mendapatkan parameter fisik motor
melalui perhitungan seperti jumlah pole, diameter core stator, serta
pemilihan jenis material. Parameter fisik yang didapatkan disimulasikan
melalui software Ansys Maxwell menggunakan fitur Rmxprt dan desain
blueprint melalui software Solidworks. Hasil yang didapatkan dari
desain axial flux permanent magnet motor BLDC 5 kW dengan
menggunakan 12 slot stator dan 8 kutub rotor ialah didapatkan torsi
sebesar 10,95 Nm dengan rating kecepatan pada 5000 rpm serta efisiensi
motor sebesar 94,49%.
Kata Kunci : Axial Flux Permanent Magnet, Ansys Maxwell, dan
Solidworks
v
Halaman ini sengaja dikosongkan
vi
DESIGN AND SIMULATION OF 5 KW AXIAL FLUX
PERMANENT MAGNET BLDC MOTOR FOR ELECTRIC
VEHICLES
Herviyandi Herizal
07111440000001
ABSTRACT
Research on electric vehicles to improve performance and reliability in
electric motors, power electronics components, batteries and controllers is
growing rapidly. The design of an optimal electric motor with high efficiency is
the most important thing for the implementation of electric motors in electric
vehicles. This Final Project purposes to design and simulate axial flux
permanent magnet of BLDC motor to obtained motor design with 5 kW output
power and analysis on electrical parameters such as torque, speed, efficiency,
flux density, and losses motor design is done by obtaining motor physical
parameters through calculation such as number of pole, stator core diameter, and
selection of material type. The physical parameters obtained are simulated
through Ansys Maxwell software using Rmxprt feature and blueprint design
through Solidworks software. The results obtained from the design of axial flux
permanent magnet motor BLDC 5 kW by using 12 slot stator and 8 pole rotor is
obtained torque of 10,95 Nm with a speed rating of 5000 rpm and motor
efficiency of 94,49%.
vii
Halaman ini sengaja dikosongkan
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan
penelitian dengan judul “Desain dan Simulasi Axial Flux Permanent
Magnet Motor BLDC 5 kW untuk Kendaraan Listrik” untuk
memenuhi syarat kelulusan pada Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga,
Departemen Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Elektro, Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Pelaksanaan dan penyelesaian Tugas Akhir ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dimas Anton Asfani dan Bapak Dedet Candra Riawan,
atas segala tuntunan dan waktunya dalam membimbing penulis hingga
terselesaikannya Tugas Akhir ini.
2. Kedua Orang tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan
nasehat, semangat, dan doa kepada penulis sehingga Tugas Akhir ini
bisa terselesaikan tepat pada waktunya.
3. Mas Uta, Mbak Santi, Mas Ridwan dan Mas Wahyudi yang
membukakan jalan penulis dan membimbing untuk memahami dan
mengerti secara mendalam terkait topik tugas ahir ini.
4. Ghufron Fawaid dan Arief Cahyadi yang telah membantu
penulis selama pengerjaan Tugas Akhir.
5. Seluruh Dosen, dan Staff Karyawan Jurusan Teknik Elektro-
FTI, ITS yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
6. Teman-teman Laboratorium Konversi Energi dan Laboratorium
Tegangan Tinggi yang mengingatkan dan mendukung penulis agar
penulis bisa wisuda yang ke-118.
7. Teman-teman 2014 yang selama perkuliahan selalu
memberikan kesan yang luar biasa.
Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya. Laporan ini masih jauh dari
sempurna, sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun.
Penulis
ix
Halaman ini sengaja dikosongkan
x
DAFTAR ISI
xi
2.5.2 Rancang Bangun dan Uji Performa Motor
Listrik Brushless DC Axial Flux dengan Daya 25
kW ...................................................................... 16
BAB 3 PERANCANGAN AXIAL FLUX PERMANENT
MAGNET MOTOR BLDC ........................................... 17
3.1 Spesifikasi Desain Axial Flux Permanent Magnet
Motor BLDC ................................................................ 17
3.1.1 Perhitungan Kebutuhan arus ................................ 17
3.1.2 Perhitungan Loading Value ................................. 20
3.1.3 Perhitungan Diameter Core Stator ....................... 20
3.1.4 Perhitungan Nilai Torsi ....................................... 22
3.1.5 Perhitungan Kerapatan Fluks di Airgap ............... 23
3.1.6 Pemilihan Airgap ................................................ 23
3.2 Desain Menggunakan Ansys Maxwell ......................... 23
3.2.1 Pemodelan dengan Menggunakan Fitur Rmxprt .. 23
3.2.2 Pemodelan Parameter Umum Mesin .................... 24
3.2.3 Pemodelan Parameter Stator ................................ 25
3.2.4 Pemodelan Parameter Winding ............................ 28
3.2.5 Penentuan Parameter Sirkuit................................ 29
3.2.6 Pemodelan Parameter Rotor ................................ 30
3.2.7 Solution Setup ..................................................... 31
3.3 Desain Menggunakan Solidworks ................................ 31
3.3.1 Pemodelan Stator ................................................ 32
3.3.2 Pemodelan Rotor ................................................. 34
3.3.3 Pemodelan Shaft.................................................. 35
3.3.4 Pemodelan Magnet .............................................. 36
3.3.5 Pemodelan Casing ............................................... 37
3.3.6 Assembly (Penggabungan Desain) ....................... 38
BAB 4 HASIL DAN ANALISISA DATA ................................ 41
4.1 Hasil Desain Pemodelan Axial Flux Permanent
Magnet Motor BLDC................................................... 41
4.1.1 Desain dan Spesifikasi Stator .............................. 41
4.1.2 Desain dan Spesifikasi Rotor ............................... 44
4.1.3 Desain Assembly ................................................. 46
4.2 Analisa Hasil Simulasi 2D terhadap Performansi
Motor ........................................................................... 46
4.3 Analisa Hasil Simulasi 3D Transient Motor................ 49
4.3.1 Karakteristik Arus dan Tegangan Masukan
Motor .................................................................. 49
xii
4.3.2 Kurva Karakteristik Torsi terhadap Waktu ........... 51
4.3.3 Karakteristik Kerapatan Fluks .............................. 52
4.3.4 Karakteristik Arah Medan .................................... 53
BAB 5 PENUTUP ...................................................................... 57
5.1 Kesimpulan ................................................................... 57
5.2 Saran ............................................................................. 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 59
LAMPIRAN ............................................................................... 61
Lampiran 1. Blueprint Stator................................................ 61
Lampiran 2. Blueprint Winding ............................................ 62
Lampiran 3. Blueprint Core Rotor ......................................... 63
Lampiran 4. Blueprint Shaft ................................................. 64
Lampiran 5. Blueprint Magnet ............................................. 65
Lampiran 6. Blueprint Rotor Keseluruhan .......................... 66
Lampiran 7. Blueprint Casing ............................................... 67
Lampiran 8. Blueprint Assembly Motor............................... 68
RIWAYAT PENULIS ................................................................ 69
xiii
Halaman ini sengaja dikosongkan
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
Gambar 3.20 Hasil Akhir Desain Setelah Melalui Proses
Assembly ..................................................................................... 39
Gambar 4.1 Desain Stator dengan Solidworks ............................ 41
Gambar 4.2 Desain Stator dengan Ansys Maxwell ...................... 42
Gambar 4.3 Konstruksi Slot Stator ............................................. 43
Gambar 4.4 Desain Rotor dengan Solidworks ............................. 44
Gambar 4.5 Desain Rotor dengan Ansys Maxwell....................... 45
Gambar 4.6 Desain Assembly menggunakan Solidworks ............ 46
Gambar 4.7 Desain Assembly menggunakan Ansys Maxwell ...... 46
Gambar 4.8 Kurva Karakteristik Efisiensi, Kecepatan Arus
dan Daya terhadap Pembebanan .................................................. 47
Gambar 4.9 Kurva Tegangan terhadap Waktu Selama 10 ms ..... 50
Gambar 4.10 Kurva Arus terhadap Waktu Selama 10 ms ........... 50
Gambar 4.11 Torsi terhadap Waktu Selama 10 ms ..................... 51
Gambar 4.12 Simulasi Kerapatan Fluks saat 5 ms ...................... 52
Gambar 4.13 Simulasi Kerapatan Fluks saat 15 ms .................... 53
Gambar 4.14 Simulasi Kerapatan Fluks saat 30 ms .................... 53
Gambar 4.15 Simulasi Arah Medan saat 5 ms ............................ 54
Gambar 4.16 Simulasi Arah Medan saat 15 ms .......................... 54
Gambar 4.17 Simulasi Arah Medan saat 30 ms .......................... 55
xvi
DAFTAR TABEL
xvii
Halaman ini sengaja dikosongkan
xviii
1 BAB 1
PENDAHULUAN
1
torsi, daya keluaran serta efisiensi dan dimensi motor sehingga
dapat dijadikan acuan untuk implementasi pada kendaraan listrik.
1.5 Metodologi
Metodologi yang digunakan dari Tugas Akhir ini dapat dilihat
pada diagram alir pada gambar 1.1 dibawah ini :
2
Mulai
Tidak
Simulasi
Ya
Selesai
3
1. Studi Literatur
Pada tahap ini dilakukan kajian untuk mempelajari literatur
maupun pustaka baik itu diambil dari buku, jurnal ilmiah,
prosiding dan tugas akhir sebelumnya yang berkaitan tentang
fundamental axial flux permanent magnet motor BLDC dan
penentuan desain motor yang optimal untuk mendapatkan
parameter kelistrikan seperti torsi, daya keluaran, kecepatan,
kerapatan fluks dan rugi-rugi.
2. Perancangan dan Perhitungan Parameter Desain Motor
Dilakukan perancangan desain axial flux permanent magnet
motor BLDC dengan menentukan parameter fisik motor yaitu,
jumlah slot pada stator, jumlah pole pada rotor, banyaknya
lilitan untuk winding, rating kecepatan dan torsi. Selanjutnya
dilakukan perhitungan terhadap desain motor sehingga
diperoleh parameter yang sesuai untuk mendapatkan daya
keluaran dengan efisiensi yang optimal.
3. Desain dan Simulasi Motor
Dilakukan proses desain dengan menggunakan perangkat lunak
Solidworkss untuk menghasilkan blueprint (cetakan) axial flux
permanent magnet motor BLDC. Selain itu, dilakukan proses
desain dengan menggunakan perangkat lunak Ansys Maxwell
dengan memasukan parameter fisik yang telah dihitung.
Selanjutnya melalui perangkat lunak Ansys Maxwell tersebut
dapat dilakukan simulasi terhadap kinerja motor untuk
mendapatkan parameter kelistrikan seperti torsi, daya keluaran,
efisiensi, rugi-rugi, kerapatan fluks, kuat medan dan kecepatan
dari motor tersebut.
4. Analisa Data
Analisa dilakukan terhadap hasil simulasi yang diperoleh yaitu,
torsi, daya keluaran, efisiensi, rugi-rugi, kerapatan fluks, kuat
medan dan kecepatan.
5. Penyusunan Laporan
Penyusunan laporan dari seluruh kegiatan yang dilakukan dari
Tugas Akhir ini.
4
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan, metodologi, sistematika
penulisan dan relevansi dari Tugas Akhir yang dilakukan.
BAB 2 MOTOR BLDC AXIAL FLUX DENGAN PERMANEN
MAGNET
Pada bab ini dibahas mengenai dasar teori yang dapat
menunjang topik pada Tugas Akhir yang diambil. Pembahasan
teori yang diambil seperti fundamental axial flux permanent
magnet motor BLDC, konstruksi motor, dan prinsip kerja.
BAB 3 PERANCANGAN AXIAL FLUX PERMANENT MAGNET
MOTOR BLDC
Pada bab ini dibahas mengenai langkah-langkah untuk
mendesain motor melalui perancangan dan perhitungan untuk
menentukan parameter fisik motor. Selain itu dilakukan juga
desain melalui perangkat lunak untuk mendapatkan hasil
simulasi dan blueprint dari desain motor.
BAB 4 HASIL SIMULASI DAN ANALISIS
Pada bab ini dibahas mengenai hasil dari simulasi desain yang
diperoleh dari perancangan dan perhitungan desain serta
dilakukan analisis parameter kelistrikan pada hasil simulasi
tersebut.
BAB 5 PENUTUP
Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan yang dapat ditarik
dari perancangan, perhitungan, desain dan hasil simulasi dari
desain motor. Pada bab ini juga membahas mengenai saran
yang dapat diberikan untuk memberikan perbaikan untuk
penelitian selanjutnya dan menjadikan acuan untuk penelitian
berikutnya dalam hal desain hingga implementasi axial flux
permanent magnet motor BLDC.
1.7 Relevansi
Tugas Akhir ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu :
1. Menjadi referensi yang dapat digunakan untuk fabrikasi axial
flux permanent magnet motor BLDC 5 kW untuk diterapkan
pada kendaraan listrik.
2. Menjadi referensi bagi mahasiswa yang akan mengerjakan
penelitian dengan topik desain, simulasi, dan fabrikasi axial
flux permanent magnet motor BLDC.
5
Halaman ini sengaja dikosongkan
6
2 BAB 2
MOTOR BLDC AXIAL FLUX DENGAN
PERMANEN MAGNET
Seiring perkembangan beragam penelitian untuk meningkatkan
performa pada kendaraan listrik, dimana penelitian tersebut banyak
berfokus pada sistem controller, komponen elektronika daya kapasitas
baterai, performa motor listrik sebagai pendorong utamanya dan
komponen lainnya yang mampu menunjang keandalan kendaraan
listrik. Penelitian terhadap motor listrik sangat pesat dilakukan guna
mendapatkan efisiensi motor yang optimal.
7
Sinkron
Motor AC Satu Fasa
Asinkron
Tiga Fasa
Motor Series
Listrik
Brushes Shunt
Series-
Motor DC Shunt
Axial
Flux
Brushless
Radial
Flux
8
2.2.1 Perbedaan Axial Flux dengan Radial Flux pada Motor BLDC
Pada Motor BLDC terdapat dua tipe permanen magnet yaitu, tipe
axial flux dan radial flux. Pada dasarnya desain motor BLDC axial flux
memiliki kesamaan dengan radial flux yang ditandai dengan kesamaan
rotor silindris. Dimana penggunaan dua jenis motor tersebut cukup
bersaing untuk penerapan pada kendaraan listrik. Axial flux memiliki
beberapa keunggulan apabila dibandingkan dengan radial flux.
Motor BLDC yang menggunakan AFPM (Axial Flux Permanent
Magnet) dirancang agar dapat digunakan untuk menggantikan RFPM
(Radial Flux Permanent Magnet). AFPM memiliki bentuk cakram
dengan kapasitas tinggi, kerapatan daya yang besar serta torsi yang
tinggi. AFPM dikategorikan menjadi tiga tipe single ended dan double
ended. Dimana single ended hanya memiliki satu stator dan satu rotor,
sedangkan double ended memiliki satu rotor dengan dua stator atau satu
stator dengan dua rotor. Konfigurasi terbaik pada AFPM ialah dengan
menggunakan tipe single ended yang dapat meminimalkan berat,
volume, hingga biaya pembuatan sehingga mampu untuk mendapatkan
kerapatan daya dan torsi yang maksimal. Disamping itu pembuatan
AFPM memiliki proses yang lebih mudah [5]. Pada Gambar 2.2
merupakan perbedaan bentuk motor antra RFPM dan AFPM pada motor
BLDC. Dimana perbedaan dari keduanya, antara lain :
a. Dengan luaran daya yang sama tipe axial flux memiliki berat
yang lebih ringan dibandingkan dengan tipe radial flux.
b. Lifetime bantalan pada tipe axial flux jauh lebih lama dari pada
radial flux dikarenakan desain tipe axial flux memiliki arah
aksial terhadap sumbu mesin.
c. Dengan dimensi yang sama torsi yang didapatkan pada tipe
axial flux jauh lebih besar dari pada tipe radial flux
dikarenakan sistem pararel pada tipe axial flux.
d. Axial flux sangat cocok untuk dioperasikan pada frekuensi yang
maupun kecepatan rendah.
9
Gambar 2.2 Tolopogi Tipe Motor BLDC (a) Radial Flux (b) Axial Flux [4]
10
(2.1)
Nilai torsi yang diperoleh didapatkan dari nilai daya keluaran pada
motor listrik. Daya keluaran pada motor listrik didefinisikan dengan
nilai fasa pada tegangan back-emf dan fasa arusnya. Berdasarkan daya
yang dapat mempresentasikan nilai torsi pada laju kecepatan. Nilai torsi
dapat didefinisikan pada persamaan berikut.
(2.5)
( ) (2.6)
J adalah Inersia
adalah Posisi rotor
( ) (2.7)
L adalah Induktansi
adalah fluks linkage
11
Gambar 2.4 Kurva Karakteristik Torsi terhadap Kecepatan sebagai Target
Kurva TN [7]
12
Gambar 2.5 Ragam Topologi Konstruksi Aksial Fluks Motor BLDC (a) Rotor-
Stator Tunggal (b) Rotor-Single Stator Ganda (c) Stator Ganda-
Rotor Tunggal (d) Multistage 3 Rotor dan 2 Stator [3]
2.3.2 Rotor
Rotor ialah bagian motor yang berputar yang diakibatkan adanya
gaya elektromagnet dari stator. Pada motor BLDC bagian rotornya
berbeda dengan motor DC yang hanya tersusun atas satu elektromagnet.
Sedangkan, motor BLDC tersusun dari beberapa permanen magnet yang
13
saling direkatkan dan jumlahnya dapat divariasikan. Jumlah kutub
magnet berbanding lurus dengan torsi motor namun berbanding terbalik
dengan kecepatan, dimana semakin banyak jumlah kutub magnet pada
rotor maka semakin tinggi torsi yang dihasilkan namun kecepatanya
akan menurun. Selain itu, torsi juga dipengaruhi oleh densitas fluks
magnet, dimana semakin besar densitas fluks magnet maka torsi yang
dihasilkan menjadi besar.
2.3.3 Core
Core merupakan inti dasar pada stator dan rotor pada motor. Core
terbuat dari bahan logam yang mampu menghasilkan gaya feromagnetik
yang dapat menghasilkan fluks maksimum. Bahan dasar core biasanya
terbuat dari bahan steel. Bahan steel memiliki sifat kemagnetan yang
sangat baik. Berikut ini merupakan kurva sifat kemagnetan pada bahan
logam dengan library D23_50 ditujukan pada Gambar 2.6.
14
2.3.5 Hall Sensor
Hall Sensor dibutuhkan sebagai sensor yang memberikan
informasi kepada kontroler untuk mengatur lilitan kawat yang harus
dialiri oleh listrik. Hall Sensor merupakan transducer yang dapat
menghasilkan tegangan yang bervariasi ketika terjadi perbedaan medan
magnet. Pada waktu rotor berputar, perubahan medan magnet dari lilitan
kawat dideteksi oleh Hall Sensor sebagai input kontroler sehingga
proses komutasi dapat berjalan secara kontinyu.
15
Tabel 2.1 Data Spesifikasi Desain Motor 25 kW
16
3 BAB 3
PERANCANGAN AXIAL FLUX PERMANENT
MAGNET MOTOR BLDC
17
Tabel 3.2 Kombinasi Slot dan Pole [4]
S P 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
3 0.866 0.866 0.866 0.866 0.866 0.866 0.866
6 0.866 0.866 0.866 0.866 0.866 0.866
9 0.866 0.945 0.945 0.866 0.945 0.945 0.945
12 0.866 0.966 0.966 0.966 0.866
15 0.866 0.866 0.866 0.866
18 0.866 0.945 0.945 0.945
21 0.866 0.932 0.953
24 0.866 0.866
18
Wire Gauge (AWG) maka didapatkan ukuran kawat tembaga dengan
nomor AWG 8 dengan diameter konduktor sebesar 3,26 mm dan arus
maksimal 73 A yang sudah termasuk penambahan safety factor lebih
dari 15% yang diharapkan mampu untuk menangani saat terjadi
transient.
Tabel 3.3 Ukuran Kawat Tembaga berdasarakan American Wire Gauge (AWG)
19
Tabel 3.4 Perbandingan Luas Penampang dengan Jumlah Lilitan
(3.2)
( )( )
( )( )
20
Tabel 3.5 Karakteristik Axial Flux Permanent Magnet Berdasarkan Perbedaan
Jumlah Pole [5]
(3.3)
( )( )
21
Ds
Dse
Gambar 3.2 Perbandingan Diameter Dalam dan Luar Core Stator
(3.5)
22
Torsi yang didapatkan dari hasil perhitungan dengan daya
motor 5 kW dan kecepatan 5000 rpm ialah sebesar 9,55 Nm.
3.1.5 Perhitungan Kerapatan Fluks di Airgap
√
( ) (3.6)
√
√
(3.7)
( )
√
T adalah torsi
Bg adalah kerapatan fluks
qi adalah loading value
Ro adalah jari-jari lingkaran luar (m)
Kr adalah perbandingan jari-jari lingkaran dalam dan luar
√
( )( )( )( ) ( )( )
√
23
Penentuan Penentuan Penentuan
Parameter Parameter Parameter Core
Umum Mesin Umum Stator Stator
Penentuan Penentuan
Penentuan
Parameter Core Parameter
Solution Setup
Rotor Magnet
Gambar 3.3 Diagram Proses Pemodelan dan Simulasi pada Perangkat Lunak
Ansys Maxwell
24
Tabel 3.6 Parameter Umum Mesin
25
Tabel 3.7 Parameter Umum Stator
26
Gambar 3.6 Tipe Slot pada Stator
27
Tabel 3.9 Parameter Core Stator
28
Pada parameter winding didapatkan konfigurasi untuk desain
pengawatan pada axial flux permanent magnet motor BLDC. Desain
pengawatannya seperti pada Gambar 3.7.
29
Tabel 3.11 Parameter Sirkuit
30
dipilih memiliki ukuran panjang sebesar 28 mm dengan ketebalan 5 mm.
Berikut parameter pada magnet yang ditujukan pada Tabel 3.11.
Tabel 3.13 Parameter Magnet
31
Pembuatan Pembuatan Pembuatan
Sketsa Core Sketsa Belitan Sketsa Core
Stator Stator Rotor
Assembly
(Penggabungan
Sketsa)
32
Gambar 3.9 Sketsa Awal Core Stator
33
Gambar 3.10 Pembuatan Inti Stator (Kiri) Sketsa Inti Stator (Kanan) Hasil
Desain Inti Stator
34
Gambar 3.12 Sketsa Dasar Pemodelan Core Rotor
35
Gambar 3.14 Hasil Akhir Desain Shaft
36
Gambar 3.16 Perbanyakan Desain Menggunakan Fitur Circular Sketch
Pattern
37
Casing didesain untuk melindungi desain inti motor yaitu stator dan
rotor. Berikut desain casing ditujukan pada Gambar 3.18.
38
pada tahap assembly ini dapat pula ditentukan jarak air gap pada desain
motor. Berikut hasil akhir desain akhir menggunakan Solidworks
ditujukan pada Gambar 3.20
39
Halaman ini sengaja dikosongkan
40
4 BAB 4
HASIL DAN ANALISISA DATA
Pada bab ini dibahas mengenai hasil desain, analisa 2D dan
analisa 3D dari hasil simulasi yang didapatkan dari parameter axial flux
permanent magnet motor BLDC. Desain didapatkan melalui pemodelan
pada software Solidworks dan Ansys Maxwell. Sedangkan analisa 2D
dan 3D didapatkan pada software Ansys Maxwell dengan mendapatkan
kurva karakteristik parameter kelistrikannya.
41
Desain pada Solidworks dapat dikonversikan menjadi blueprint
(cetakan). Desain blueprint dapat implementasikan langsung pada mesin
pencetak. Selanjutnya ialah hasil desain stator menggunakan software
Ansys Maxwell seperti pada Gambar 4.2.
42
Pada stator terdapat 12 slot yang memiliki tipe slot 3. Tipe slot
merupakan faktor constraint. Dimana spesifikasi data slot pada stator
ditujukan pada Tabel 4.2.
43
Tabel 4.3 Data Spesifikasi Winding Stator
44
Gambar 4.5 Desain Rotor dengan Ansys Maxwell
45
4.1.3 Desain Assembly
Berikut merupakan tampilan desain akhir dari proses
penggabungan (assembly) desain 3D dari kedua software untuk
pemodelan axial flux permanent magnet motor BLDC. Secara garis
besar berikut merupakan penggambaran dari desain yang telah
dirancang seperti Gambar 4.6 dan Gambar 4.7.
46
pembebanan menunjukan fungsi kecepatan yang terbaik pada motor
dengan keluaran daya yang paling stabil pada desain yang diperoleh.
Gambar 4.8 Kurva Karakteristik Efisiensi, Kecepatan Arus dan Daya terhadap
Pembebanan
(4.1)
47
(4.2)
( ) (4.3)
Pout adalah daya keluaran
Pin adalah daya masukan
Pfw adalah rugi-rugi friction dan windage
Pcua adalah rugi-rugi tembaga
Pfe adalah rugi-rugi core
Pb adalah rugi-rugi transistor dan dioda
( )
Maka efisiensi,
(4.4)
48
( )( )
(4.6)
49
Gambar 4.9 Kurva Tegangan terhadap Waktu Selama 10 ms
50
4.3.2 Kurva Karakteristik Torsi terhadap Waktu
Pada simulasi didapatkan kurva karakteristik torsi terhadap
waktu. Nilai torsi yang didapatkan pada simulasi merupakan nilai torsi
saat kecepatan 5000 rpm. Sehingga dapat dilihat pada kurva torsi naik
saat start kemudian torsi konstan pada waktu berikutnya dikarenakan
motor dioperasikan pada kecepatan yang tetap. Berikut Gambar 4.12
yang merupakan kurva torsi tehadap waktu.
Error
51
4.3.3 Karakteristik Kerapatan Fluks
Pada simulasi animasi kerapatan fluks, medan magnet yang
ditimbulkan disebabkan oleh perubahan fluks terhadap kumparan pada
stataor. Nilai kerapatan fluks didapatkan hasil maksimal sebesar 2,7 T.
Pada animasi didapatkan besarnya kerapatan fluks dimana nilai aman
(safety) diberi indikator warna biru hingga yang paling buruk ditandai
dengan indikator warna merah. Motor memiliki persebaran distribusi
fluks dengan warna dominan biru pada permukaan luas penampang
stator yang mengindikasi motor dapat peroperasi dengan optimal.
Disamping itu distribusi persebaran fluks cenderung lebih kuat pada
bagian inner (dalam) stator dengan warna dominan hijau dan kuning,
serta sedikit yang mengindikasi warna merah yang terdapat pada titik-
titik sudut core stator.
52
Gambar 4.13 Simulasi Kerapatan Fluks saat 15 ms
53
Gambar 4.15 Simulasi Arah Medan saat 5 ms
54
Gambar 4.17 Simulasi Arah Medan saat 30 ms
55
Halaman ini sengaja dikosongkan
56
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Desain axial flux permanent magnet motor BLDC memiliki
daya keluaran sebesar 5 kW pada kecepatan 5000 rpm.
2. Konstruksi desain axial flux permanent magnet motor BLDC
memiliki spesifikasi ukuran diameter luar core stator sebesar
166 mm dan diameter dalam core stator sebesar 80 mm dengan
jumlah slot stator 12 dan jumlah pole rotor 8 kutub.
3. Desain axial flux permanent magnet motor BLDC memiliki
diameter kawat untuk lilitan sebesar 3,26 mm dengan jumlah
lilitan pada stator sebanyak 48 lilitan.
4. Dari rancangan motor didapatkan nilai pada kecepatan konstan
5000 rpm dengan torsi output mekanis sebesar 10,95 Nm.
Sedangkan arus masukan motor maksimal sebesar 160 A dan
tegangan masukan maksimal sebesar 75 Volt.
5. Desain axial flux permanent magnet motor BLDC memiliki
efisiensi sebesar 94,49% berdasarkan hasil simulasi.
5.2 Saran
1. Paramater-parameter dalam perancangan desain motor dapat
dijadikan topik sendiri untuk penelitian guna meningkatkan
performa motor seperti struktur tipe slot, winding stator,
penentuan optimasi perbaikan cogging torque dan airgap serta
parameter lainnya.
2. Desain yang telah dirancang dapat menjadi acuan untuk
implementasi maupun penelitian perancangan desain
selanjutnya.
3. Hasil desain yang telah diperoleh dapat dilakukan validasi
dengan dilakukan pengujian terhadap implementasi desain.
57
Halaman ini sengaja dikosongkan
58
DAFTAR PUSTAKA
[1] Pinaki Mukherjee dan Mainak Sengupta, “Design, Analysis and
Fabrication of a Brush-less DC Motor,” IEEE International Conference
on Power Electronics, Drives and Energy Systems (PEDES), 2014.
59
[9] Ayuning Fitri Desanti, “Rancang Bangun dan Uji Performa
Motor Listrik Brushless DCAxial dengan Daya 25 kW ,” Institut
Teknologi Sepuluh Nopember, 2015.
60
LAMPIRAN
61
Lampiran 2. Blueprint Winding
62
Lampiran 3. Blueprint Core Rotor
63
Lampiran 4. Blueprint Shaft
64
Lampiran 5. Blueprint Magnet
65
Lampiran 6. Blueprint Rotor Keseluruhan
66
Lampiran 7. Blueprint Casing
67
Lampiran 8. Blueprint Assembly Motor
68
RIWAYAT PENULIS
Email : herviyandiherizal@gmail.com
69
Halaman ini sengaja dikosongkan
70