Anda di halaman 1dari 15

FILSAFAT

PANCASILA DAN
IDEOLOGI

Oleh :
DR. DARMAWAN SUTAWIJAYA, SE,MHum
Istilah philosophos pertama kali digunakan oleh Pythagoras.

Istilaf ‘filsafat’ secara etimologi merupakan padanan kata


falsafah (Arab) dan philosophy (Inggris) yang berasal dari
Bahasa Yunani philosophia.

Kata philosophia merupakan kata majemuk yang tersusun dari


kata philos atau philein yang berarti kekasih, sahabat, mencintai
dan kata sophia yang berarti kebijaksanaan, hikmat, kearifan,
pengetahuan.

Dengan demikian philosophia secara harafiah berarti mencintai


kebijaksanaan, mencintai hikmat atau mencintai pengetahuan.
1. Filsafat dalam Arti Proses
2. Filsafat dalam Arti Produk

Ini berarti Filsafat Pancasila mempunyai


fungsi dan peranan sebagai pedoman dan
pegangan dalam sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam kehidupan sehari-hari,
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara bagi bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia mengandung pengertian
sebagai hasil perenungan mendalam dari para tokoh pendiri negara ketika
berusaha menggali nilai-nilai dasar dan merumuskan dasar Negara untuk di
atasnya didirikan negara Republik Indonesia.
Hasil perenungan itu secara resmi disahkan bersamaan dengan Undang-
Undang Dasar Negara 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia(PPKI) pada 18 Agustus 1945 sebagai Dasar Filsafat Negara
Republik Indonesia.
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis
dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan
budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok
pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
Pancasila sebagai sistem filsafat adalah
suatu kesatuan yang saling berhubungan
untuk mencapai tujuan tertentu, dan saling
berkualifikasi yang tidak terpisahkan satu
dengan yang lainnya.
Jadi Pancasila pada dasarnya satu
bagian/unit-unit yang saling berkaitan satu
sama lain.
Pancasila yang berisi lima sila, saling
berhubungan membentuk satu kesatuan
sistem, yang dalam proses bekerjanya saling
melengkapi.
CIRI SISTEM FILSAFAT PANCASILA
Sila-sila Pancasila merupakan satu-kesatuan sistem yang
bulat dan utuh. Dengan kata lain, apabila tidak bulat dan
01 utuh atau satu sila dengan sila lainnya terpisah-pisah
maka itu bukan Pancasila.

Susunan Pancasila dengan suatu system yang bulat


03 dan utuh itu dapat digambarkan sebagai berikut:

Sila 1, meliputi, mendasari dan menjiwai sila 2,3,4, dan 5;


Sila 2, diliputi, didasari, dijiwai sila 1, dan mendasari dan menjiwai sila 3, 4,
dan 5;
Sila 3, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2, dan mendasari dan menjiwai sila 4, 5;
Sila 4, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3, dan mendasari dan menjiwai sila 5;
Sila 5, diliputi, didasari, dijiwai sila 1,2,3,4.
INTI SILA PANCASILA MELIPUTI

 Tuhan, yaitu sebagai kausa prima, merupakan
penyebab pertama dan utama di atas segala
sebab-sebab lainnya.
 Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk
sosial
 Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri
 Rakyat, yaitu unsur mutlak adanya negara, harus
bekerja sama dan gotong royong
 Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri
dan orang lain yang menjadi haknya.
WAWASAN FILSAFAT
MELIPUTI BIDANG ATAU ASPEK

Dasar ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia, yang


Landasan memiliki hakikat mutlak yaitu monopluralis, atau monodualis,
Ontologis karena itu juga disebut sebagai dasar antropologis. Subyek
pendukung pokok dari sila-sila Pancasila adalah manusia.
Pancasila

Landasan Sila-sila Pancasila sebagai suatu sistem filsafat memiliki satu


kesatuan dasar aksiologis, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam
Aksiologis Pancasila pada hakikatnya juga merupakan suatu kesatuan
Pancasila
PENGERTIAN IDEOLOGI PANCASILA
Secara etimologis
Eidos (Yunani), idea (Latin) = pengertian dasar, ide, gagasa
n, konsep, cita-cita. + logos = ilmu
Jadi “Ideologi” = pengetahuan tentang ide, ilmu tentang id
e
Ideologi Pancasila adalah merupakan nilai luhur budaya
dan religius bangsa Indonesia. Ideologi Pancasila
memiliki kumpulan nilai-nilai atau norma yang
berdasarkan sila Pancasila. Hal ini berarti bahwa semua
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila harus
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari rakyat
Indonesia.
IDEOLOGI MENURUT PENGERTIAN UMUM:

Kumpulan gagasan, ide, keyakinan, dan


kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis, yang menyangkut dan
mengatur tingkah laku sekelompok
manusia tertentu dalam berbagai bidang
kehidupan. Berbasis arah dan tujuan yang
hendak dicapai oleh sebuah masyarakat
dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara
MENURUT Prof. RAMLAN SURBAKTI
• Ideologi: fungsional dan struktural
• Fungsional: Seperangkat gagasan tentang kebaikan
Bersama
• Fungsional: Doktriner dan Pragmatis
Doktriner berarti dirumuskan secara sistematis
dan diawasi dengan ketat oleh negara.
Contohnya: Komunisme.
Pragmatis berarti tidak dirumuskan secara
sistematis, hanya garis-garis besarnya saja.
• Struktural: Sistem pembenaran seperti gagasan atau
formula politik atas setiap kebijakan penguasa.
IDEOLOGI DUNIA

•Ideologi Liberalisme-Kapitalisme
•Ideologi Konservatisme
•Ideologi Sosialisme-Komunisme
•Ideologi Fasisme
TIGA DIMENSI IDEOLOGI

Dimensi Idealitas
Dimensi Realitas
Dimensi Fleksibilitas
KEDUDUKAN IDEOLOGI
DI ANTARA JENIS PENGETAHUAN LAIN

P. Ideologi

P. Filosofi P. Seni

P. Ilmiah (Ilmu)
P. Agama

P. Teknologi
P. Mistik
P. Biasa/ Common Sense

Anda mungkin juga menyukai