Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

DINAS PEKERJAAN UMUM


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN ANGGRAN 2015

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN :
PENGAWASAN PEMBANGUNAN MESJID AL ALAM
(LANJUTAN)

LOKASI : KOTA KENDARI

TAHUN ANGGARAN 2015


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN : PENGAWASAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN MESJID AL


ALAM (LANJUTAN)
LOKASI : KOTA KENDARI
TAHUN ANGGARAN 2015

I. PENDAHULUAN
A. U M U M
1. Setiap pelaksanaan konstruksi fisik pembangunan gedung serta fasilitas
negara yang dilakukan oleh Kontraktor pelaksana harus mendapatkan
pengawasan secara teknis di lapangan, agar rencana teknis yang telah
disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat
berlangsung operasional efektif.
2. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi jasa
pengawasan yang kompeten dan dilakukan secara penuh dengan
menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan dilapangan sesuai
kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
3. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan
konstruksi dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan.
4. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan
intensitas pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat melakukan
kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah
disepakati.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan
Pengawas yang memuat masukan, azas, kriteria, proses dan keluaran
yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta di interpretasikan kedalam
pelaksanaan tugas pengawasan.
2. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawas dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan
keluaran yang memenuhi sesuai KAK ini.
C. LATAR BELAKANG.
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup dari
Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum Provinsi
Sulawesi Tenggara, Tahun Anggaran 2015.
2. Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah RI yang dalam hal ini
adalah Pemerintan Provinsi Sulawesi Tenggara, Cq. Satuan Kerja
Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara.
3. Untuk menyelenggarakan pelaksanaan pengadaan kegiatan dimaksud,
dibentuk Panitia Pengadaan Barang dan Jasa berdasarkan Surat
Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah
Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara Tenggara Tahun
Anggaran 2015.

D. LINGKUP PROYEK.
1. Lingkup proyek ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pekerjaan
Umum Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2015.

2. Lingkup Pekerjaan adalah :


Pekerjaan : Pengawasan Pembangunan Mesjid Al Alam (Lanjutan)
Lokasi : Kota Kendari
Kegiatan : Pengawasan

II. KEGIATAN PENGAWASAN.


A. Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas adalah
berpedoman pada ketentuan yang berlaku, Khususnya Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Negara, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 45/PRT/M/2007, tanggal 27 Desember 2007,

B. Lingkup Kegiatan tersebut antara lain :


1. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi
yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan.
2. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi.
3. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kuantitas, dan laju pencapaian volume/realisasi fisik.
4. Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama konstruksi.
5. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat
laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan, dengan
masukkan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian mingguan dan
bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh Pemborong.
6. Menyusun berita acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan pekerjaan,
serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
7. Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang diajukan
oleh pemborong.
8. Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan pelaksanaan (As-Built
Drawings) sebelum serah terima pertama.
9. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama,
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan, dan laporan akhir
pekerjaan pengawasan.
10. Bersama konsultan perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan
penggunaan bangunan gedung.
11. Membantu pengelola proyek dalam menyusun dokumen untuk
kelengkapan pendaftaran gedung sebagai bangunan gedung negara.
12. Membantu pengelola Proyek mengurus IPB (ijin Penggunaan Bangunan)
dari pemerintah daerah setempat.

III. TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN.


A. Konsultan pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa
pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi
yang berlaku.
B. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut :
1. Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen pelelangan/
pelaksanaan yang dijadikan pedoman serta peraturan, standar dan
pedoman teknis yang berlaku.
2. Kinerja pengawasan telah memenuhi standart hasil kerja pengawasan
yang berlaku.
3. Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.
C. Penanggung jawab Profesional pengawasan adalah tidak hanya konsultan
sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional
pengawasan yang terlibat.

IV. BIAYA
Biaya Pengawasan Berdasarkan dibebankan pada DIPA Satuan Kerja Perangkat
Daerah Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran
2015
V. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Jangka Waktu pelaksanaan pekerjaan pengawasan adalah 180 hari kalender

VI. KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam Surat Perjanjian yang
minimal meliputi :
A. Buku harian yang memuat semua kejadian, perintah/petunjuk yang penting
dari Pengguna Jasa, Kontraktor Pelaksana dan Konsultan Pengawas.
B. Laporan harian berisikan keterangan tentang :
1. Tenaga Kerja
2. Bahan-bahan yang datang, diterima atau ditolak.
3. Alat – alat
4. Pekerjaan-pekerjaan yang diselenggarahkan.
5. Waktu pelaksanaan pekerjaan.
C. Laporan mingguan dan bulanan sebagai resume laporan harian.
D. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
E. Surat Perintah Perubahan Pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan Tambah Kurang.
F. Gambar-gambar sesuai dengan pelaksanaan (as-built drawings) dan Manual
peralatan-peralatan yang dibuat oleh Kontraktor pelaksana.
G. Laporan rapat di lapangan (Apabila Ada)
H. Gambar rincian pelaksanaan (shop drawings) dan Time Schedule yang
dibuat oleh Kontraktor Pelaksana.
I. Kelengkapan dokumen pendaftaran bangunan gedung negara lengkap
dengan lampiran-lampirannya.
J. Laporan akhir pekerjaan pengawasan.
VII. KRITERIA
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Pengawas pada Kerangka
Acuan Kerja (KAK) ini harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai
berikut :
A. PERSYARATAN UMUM PEKERJAAN
Setiap bagian pekerjaan pengawasan harus dilaksanakan secara benar dan
tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan dan diterima
dengan baik oleh Pengguna Jasa.

B. PERSYARATAN OBJEKTIF.
Pelaksanaan pekerjaan pengawasan teknis konstruksi yang efektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan sesuai standar hasil kerja
pengawasan yang berlaku.

C. PERSYARATAN FUNGSIONAL
Pekerjaan pengawasan konstruksi fisik harus dilaksanakan dengan
profesionalisme yang tinggi sebagai konsultan pengawas yang secara
fungsional dapat mendorong peningkatan kinerja proyek.

D. PERSYARATAN PROSEDURAL.
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku, antara
lain :
1. Ketentuan yang diberlakukan untuk pekerjaan proyek yang
bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan beserta
kelengkapannya, dan ketentuan-ketentuan sebagai dasar perjanjiannya.
2. Yang termuat dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :
45/PRT/M/2007, tanggal 27 Desember 2007, tentang pedoman teknis
pembangunan gedung negara.
3. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.
4. Standart dan Pedoman Teknis yang berlaku di bidang penyelenggaraan
bangunan gedung.
VIII. PROSES PEKERJAAN PENGAWASAN.
A. U M U M
Konsultan Pengawas dalam menjalankan tugasnya diperlukan pula oleh
Pengelola Proyek agar fungsi dan tanggung jawab konsultan pengawas
dapat terlaksana dengan baik, dan menghasilkan keluaran sebagaimana
yang diharapkan oleh Proyek.

B. URAIAN TUGAS OPERASIONAL KONSULTAN PENGAWAS


Konsultan pengawas harus membuat uraian kegiatan secara terinci yang
sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang
dihadapi di lapangan, yang secara garis besar adalah sebagai berikut :

1. Pekerjaan Persiapan
a. Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan
pengawasan.
b. Memeriksa Time Schedule/Bar Chart, S-Curve, dan Net Work
Planning yang diajukan oleh kontraktor pelaksana untuk
selanjutnya diteruskan kepada pengelola proyek untuk
mendapatkan persetujuan.

2. Pekerjaan Teknis Pengawasan Lapangan.


a. Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum, pengawasan
lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan–kegiatan pembangunan
agar pelaksanaan teknis maupun administrasi teknis yang dilakukan
dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan
untuk kedua kalinya.
b. Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau
komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan
pelaksanaan di lapangan atau ditempat kerja lainnya.
c. Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang
tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal sesuai
dengan jadwal yang ditetapkan.
d. Memberikan masukkan pendapat teknis tentang penambahan atau
pengurangan biaya dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada
ketentuan kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Pengguna
Jasa.
e. Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan
dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan serta tidak menyimpang
dari kontrak, dapat langsung disampaikan kepada pemborong,
dengan pemberitahuan tertulis kepada Pengelola Proyek.
f. Memberikan bantuan dan petunjuk kepada Pemborong dalam
mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan
pembangunan.
3. Konsultasi.
a. Melakukan konsultasi ke Pengguna Jasa untuk membahas segala
masalah dan persoalan yang timbul selama masa pembangunan.
b. Mengadakan rapat lapangan secara berkala, sedikitnya dua kali
dalam sebulan, dengan Pengguna Jasa, perencana dan pemborong
dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang
timbul dalam pelaksanaan, untuk kemudian membuat risalah rapat
dan mengirimkan kepada semua Pihak yang bersangkutan, serta
sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.
c. Mengadakan rapat diluar jadwal rutin tersebut apabila dianggap
mendesak.

4. L a p o r a n.
a. Memberikan Laporan dan pendapat teknis administrasi dan teknis
kepada Pengguna Jasa, mengenai volume, prosentase dan nilai bobot
bagian-bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor
Pelaksana.
b. Melaporkan kemajuan pekerjaan yang nyata dilaksanakan dan
dibandingkan dengan jadwal yang telah disetujui.
c. Melaporkan bahan-bahan bangunan yang dipakai, jumlah tenaga
kerja dan alat yang digunakan.
d. Memeriksa gambar-gambar kerja tambahan yang dibuat oleh
pemborong terutama yang mengakibatkan tambah atau
berkurangnya pekerjaan, yang dibuat oleh Pemborong (Shop
Drawing).
5. D o k u m e n.
a. menerima dan menyiapkan berita Acara sehubungan dengan
penyelesaian pekerjaan di lapangan, serta untuk keperluan
pembayaran angsuran.
b. Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta
penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan
pembayaran.
c. Mempersiapkan formulir, laporan harian, mingguan dan bulanan,
Berita Acara kemajuan Pekerjaan, Penyerahan Pertama dan Kedua
serta formulir-formulir lainnya yang diperlukan untuk kebutuhan
dokumen pembangunan, serta keperluan pendaftaran sebagai
bangunan gedung negara.

IX. M A S U K A N.
A. I N F O R M A S I.
1. Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan pengawas harus mencari
sendri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan
oleh Pengguna Jasa termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
Pengguna Jasa maupun yang dicari sendiri. Kesalahan
pengawasan/Kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari konsultan
pengawas.
3. Informasi pengawasan antara lain :
a. Dokumen pelaksanaan yaitu :
- Gambar-gambar pelaksanaan,
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat,
- Berita Acara Aanwijzing sampai dengan penunjukan pemborong,
- Dokumen Kontrak Pelaksanaan/Pemborongan.
b. Bar Chart dan S-Curve serta Net Work Planning dari pekerjaan yang
dibuat oleh pemborong (setelah disetujui).
c. Kerangka Acuan Kerja (KAK) pengawasan.
d. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk
pekerjaan pengawasan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis
pengawasan mutu pekerjaan, dll.
e. Informasi lainnya.

B. T E N A G A
Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan pengawas harus menyediakan
tenaga yang memenuhi kebutuhan proyek, baik ditinjau dari lingkup (besar)
proyek maupun tingkat kekomplekan pekerjaan.
Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam kegiatan pengawasan ini
minimal terdiri dari : (kualifikasi masing-masing tenaga ahli disesuaikan
berdasarkan kebutuhan/kompleksitas proyek).

1. Team Leader
Team Leader adalah Tenaga profesional yang mempunyai latar belakang
pendidikan minimal S-1 (Sipil) sebanyak 1 (Satu) Orang, diprioritaskan
yang memiliki penguasaan pembangunan bangunan gedung dengan
latar belakang teknik sipil, dengan pengalaman kerja minimal 7 tahun.
Berpengalaman dalam Pengawasan/Supervisi dan teknis pelaksanaan
proyek pembangunan jembatan serta mampu memimpin kelompok
profesional dengan baik memahami mekanisme pembangunan, struktur
dan menajemen pemerintahan
Team Leader bertanggung jawab :
a. Mengkoordinasikan pelaksanaan seluruh tugas dan tanggung jawab
kegiatan Pengawasan.
b. Menjamin pelaksanaan program sesuai dengan pedoman umum
pelaksanaan.
c. Menjamin tugas-tugas dan tanggung jawab konsultan Pengawas
dapat di laksanakan dengan baik.
d. Mengkoordinasikan seluruh tugas dan tanggung jawab konsultan
Pengawas .
e. Mengkoordinasikan penyusunan laporan rencana kegiatan, laporan
kemajuan fisik dan keuangan, laporan mingguan, dan laporan
bulanan sesuai dengan format-format yang ditetapkan, serta
menyusun laporan lainnya yang tertuang dalam kontrak.
f. Melakukan pengendalian terhadap seluruh personil konsultan.
g. Memberikan masukan dan rekomendasi hasil pelaksanaan kegiatan

2. Tenaga Ahli Teknik Sipil


Tenaga Ahli Teknik Sipil adalah Tenaga profesional yang mempunyai
latar belakang pendidikan minimal S-1 (Teknik Sipil) sebanyak 1 (Satu)
Orang, diprioritaskan yang memiliki penguasaan Struktur Bangunan
Gedung dengan latar belakang teknik sipil, dengan pengalaman kerja
minimal 5 tahun. Fungsi dan tugas dari seorang Tenaga Ahli Teknik Sipil
adalah membantu team leader dalam pelaksanaan kegiatan pekerjaan
khususnya yang berhubungan dengan struktur bangunan gedung.

3. Pengawas Lapangan
Pengawas Bangunan adalah tenaga teknis yang mengerti tentang
bangunan yang mempunyai jenjang pendidikan minimal D3 Teknik Sipil
yang berpengalaman minimal 5 Tahun Sebanyak 5 (Lima) Orang. Fungsi
dan tugas dari seorang pengawas bangunan adalah mengawasi semua
pekerjaan pembangunan yang dikerjakan oleh kontraktor, dan membuat
laporan kemajuan pekerjaan maupun permasalahan yang muncul
dilapangan atau pekerjaan yang tidak sesuai dengan bestek.

4. Administrasi dan Operator Komputer


Administrasi dan Operator Komputer adalah tenaga Administasi yang
mengerti tentang pengelolaan administrasi proyek dan menguasai
pengoperasian komputer, pendidikan minimal SMA ata sederajat yang
berpengalaman minimal 3 Tahun Sebanyak 1 (Satu) Orang.

X. PROGRAM KERJA
A. Sebelum melaksanakan tugasnya, konsultan pengawas harus segera
menyusun :
1. Program kerja, termasuk jadwal kegiatan secara detail.
2. Alokasi tenaga ahli yang lengkap (disiplin dan jumlahnya).
Tenaga-tenaga yang diusulkan oleh konsultan pengawas harus
mendapatkan persetujuan dari pemimpin proyek.
3. Konsep penanganan pekerjaan pengawasan proyek.
B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari
Pengguna Jasa, setelah sebelumnya dipersentasekan oleh konsultan
pengawas dan mendapat teknis dari pengelola teknis proyek.

XI. PENUTUP
A. Setelah Kerangka Acuan Kerja ini diterima, konsultan hendaknya memeriksa
semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.

B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut, maka selanjutnya konsultan agar segera


menyusun Program Kerja untuk dibahas dengan Pengguna Jasa.

Dibuat Di : Kendari
Tanggal : 26 Pebruari 2014
Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Mengetahui : Dinas Pekerjaan Umum Prov. Sultra
Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Provinsi Sulawesi Tenggara
Ir. La Ode Moh, Saidin, MT
Nip. 195808161985101002

Ir. H. M. MA’MUN SUPRIATNA


NIP. 19570724 198911 1 001

Anda mungkin juga menyukai