Makalah Sosiologi Darma 1
Makalah Sosiologi Darma 1
DISUSUN OLEH :
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan rahmat-Nya kepada umat-Nya, khususnya bagi penulis yang
telah mampu menyelesaikan makalah sosiologi yang berjual “STRATIFIKASI
SOSIAL DALAM MASYARAKAT”.
Saya mengharapkan, lewat makalah ini, pembaca dan penulis dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait dalam makalah ini. Disini saya juga
menyampaikan, apabila seandainya dalam penulisan laporan ini terdapat hal-hal yang
kurang berkenan atau tidak sesuai dengan harapan, saya memohon maaf yang
sebesar-besarnya dan dengan senang hati menerima masukan, kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................1
C. Tujuan ..................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
A. Kesimpulan...........................................................................................11
B. Saran ....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosiologi merupakan ilmu pengetahun atau
ilmu tentang sifat dan perkembangan masyarakat, ilmu tentang struktur sosial,
proses sosial, dan perubahannya. Sosiologi berasal dari kata latin socius yang
berati kawan atau teman, dan kata Yunani yaitu logos yang memiliki arti
pengetahuan.
Sosiologi melakukan ini dengan memeriksa dinamika bagian-bagian
masyarakat penyusun seperti institusi, komunitas, populasi, gender, ras atau
kelompok umur. Sosiologi juga mempelajari status sosial atau stratifikasi,
gerakan sosial, dan perubahan sosial serta gangguan sosial dalam bentuk
kejahatan, penyimpangan, dan revolusi.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dari Stratifikasi Sosial?
2) Apa saja bentuk Stratifikasi Sosial?
3) Jenis-jenis apa yang ada dalam Stratifikasi sosial?
4) Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya pembentuk
Stratifikasi Sosial?
5) Apa saja unsur-unsur Stratifikasi Sosial?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian Stratifikasi Sosial.
2) Untuk mengetahui bentuk Stratifikasi Sosial.
3) Untuk mengetahui jenis pada Stratifikasi Sosial.
4) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
pembentuk Stratifikasi Sosial.
5) Untuk mengetahui unsur Stratifikasi Sosial.
BAB II
PEMBAHASAN
Pitirim A. Sorokin
Stratifikasi sosial merupakan ciri yang tetap pada setiap kelompok sosial yang
teratur. Lebih lanjut, stratifikasi sosial merupakan pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.
Bruce J. Cohen
Stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang sesuai kualitas
yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai.
Karl Marx
Stratifikasi Sosial adalah perbedaan antara kelompok masyarakat kedalam
kelas sosial, yang ditentukan atas hubungan mereka terhadap alat-alat
produksi, yaitu antara kelas atas dan kelas bawah.
Sejak lahir seseorang memperoleh sejumlah status tanpa memandang
perbedaan antar individu atau kemampuan. Berdasarkan status yang diperoleh
dengan sendirinya itu, anggota masyarakat dibeda-bedakan berdasarkan usia,
jenis kelamin, hubungan kekerabatan serta keanggotaan dalam kelompok
tertentu, seperti kasta atau kelas. Pada masyarakat kecil yang bersahaja,
biasanya pembedaan kedudukan dan peranan bersifat minim, karena warganya
sedikit dan orang-orang yang dianggap tinggi kedudukannya juga tak banyak
baik macam maupun jumlahnya. Didalam masyarakat yang sudah kompleks
pembedaan kedudukan dan peranan juga dapat bersifat komplek karena
banyaknya orang dan aneka warna ukuran yang dapat diterapkan. Statifikasi
Sosial juga mempunyai ciri-ciri yaitu,
-Adanya perbedaan status dan peran.
-Adanya distribusi hak dan juga kewajiban.
-Adanya symbol dalam menentukan status sosial.
-Adanya perbedaan dalam gaya hidup yang ada di dalam kelompok sosial.
-Adanya perbedaan dalam kemampuan yang terjadi antar kelompok
Statifikasi Sosial juga mempunya fungsi yaitu,
-Statifikasi sebagai alat distribusi hak dan kewajiban, seperti menentukan
kedudukan, jabatan, penghasilan, tugas pada seseorang.
-Mempersatukan pola koordinasi terhadap bagian yang terdapat pada sebuah
tatanan struktur sosial, yang manfaatnya adalah untuk mencapai tujuan yang
sudah di tentukan sebelumnya.
-Untuk menentukan seseorang bertempatan pada strata tertentu di dalam
struktur sosial masyarakat.
-Sebagai penentu tingkatan status sosial serta kedudukan di dalam struktur
sosial masyarakat.
-Memecahkan berbagai macam permaslahan yang ada dalam kehidupan sosial
masyarakat.
-Untuk menggerakkan masyarakat agar bertindak sesuai fungsinya.
2. Bentuk Stratifikasi Sosial
Bentuk Statifikasi Sosial terjadi karena adanya sesuatu yang dihargai
dan dianggap bernilai. Pada dasarnya sesuatu yang dihargai selalu berubah-
ubah sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Keadaan ini
menjadikan bentuk-bentuk Statifikasi Sosial semakin beragam. Selain itu,
semakin kompleksnya kehidupan masyarakat semakin kompleks pula bentuk-
bentuk statifikasi yang ada.
Secara umum, terdapat 3 bentuk Statifikasi Sosial yaitu,
A. Sistem Kasta
Sistem kasta adalah sistem stratifikasi tertutup dimana orang sama
sekali tidak dapat mengubah status sosial mereka. Sistem kasta adalah sistem
di mana orang dilahirkan ke dalam status sosial mereka dan akan tetap berada
di dalamnya seumur hidup mereka. Bersama kasta tersebut setiap individu
memiliki pekerjaan/profesi tanpa perduli bakat, minat, atau potensi mereka
masing-masing. Singkat kata tidak ada kesempatan untuk memperbaiki posisi
sosial seseorang.Contohnya adalah sebagai berikut; Di dalam tradisi Hindu.
Setiap orang diharapkan untuk bekerja dan bahkan menikah sesuai dengan
tingkat kasta mereka. Menerima status sosial ini dianggap sebagai tugas moral
dan memperkuat pelaksanaan sistem stratifikasi ini. Sistem kasta lebih
mempromosikan kepercayaan akan suratan nasib, takdir, dan kehendak Ilahi,
dibandingkan kebebasan individu. Seseorang yang tinggal di masyarakat kasta
dibiasakan untuk menerima status sosialnya.
Meskipun sistem kasta di India telah resmi dibongkar dan di Hindu perlahan
mulai berubah, jejak-jejaknya masih sangat tertanam. Di daerah pedesaan,
aspek tradisi cenderung bertahan, sementara pusat kota menunjukkan sedikit
bukti masa lalu ini. Di kota-kota besar, orang sekarang memiliki lebih banyak
kesempatan untuk memilih jalur karir dan pasangan perkawinan mereka
sendiri. Sebagai kerangka kerja umum, perusahaan swasta memberlakukan
proses perekrutan yang profesional.
B. Sistem Kelas
Sistem kelas didasarkan pada faktor sosial dan prestasi individu. Kelas
terdiri dari sekumpulan orang yang memiliki status serupa dengan faktor
penentu seperti kekayaan, pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan. Tidak
seperti sistem kasta, sistem kelas adalah sistem terbuka. Orang bebas
mendapatkan tingkat pendidikan atau pekerjaan yang berbeda dari orang tua
mereka. Mereka juga bisa bersosialisasi dengan dan menikahi anggota kelas
lain, yang memungkinkan orang berpindah dari satu kelas ke kelas lainnya.
Dalam sistem kelas, dimungkinkan untuk melakukan pernikahan
eksogami, suami dan istri yang berasal dari kelas sosial berbeda. Perkawinan
dalam keadaan seperti ini didasarkan pada nilai-nilai seperti cinta dan
kecocokan, bukan pada kedudukan sosial atau ekonomi. Meskipun
kemapanan sosial berperan mempengaruhi individu untuk memilih pasangan
dari kelas mereka sendiri, tidak ada tekanan (besar) untuk memilih pasangan
perkawinan yang hanya berdasarkan kedudukan sosial yang sama (pernikahan
endogami).
C. Sistem Meritokrasi
Meritokrasi adalah sistem yang didasarkan pada keyakinan bahwa
stratifikasi sosial ditentukan oleh usaha atau jasa pribadi. Tingkat usaha yang
tinggi akan mengarah pada posisi sosial tinggi, dan sebaliknya. Konsep
meritokrasi itu dipandang ideal – karena pertama kalinya dalam sejarah
masyarakat distratifikasi murni berdasarkan prestasi. Walau karena struktur
masyarakat yang kompleks, proses seperti sosialisasi, dan realitas sistem
ekonomi, kedudukan sosial sesungguhnya dipengaruhi oleh banyak faktor,
dan bukan oleh keunggulan usaha semata. Warisan dan tekanan untuk
menyesuaikan diri dengan norma mayoritas, misalnya, mengganggu gagasan
tentang meritokrasi murni. Walau meritokrasi belum pernah terjadi, sosiolog
melihat aspek-aspek meritokrasi di masyarakat modern saat mereka
mempelajari peran akademik, kinerja kerja, dan sistem dalam mengevaluasi
dan memberi penghargaan terhadap individu.
3. Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial
Secara umum Stratifikasi Sosial memiliki beberapa jenis.
Berikut ini adalah penjelasan tentang jenis-jenis Stratifikasi Sosial:
Terbuka
Memungkinkan setiap orang untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi
maupun lebih rendah. Seperti jabatan, kekuasaan, bahkan kekayaan yang
dimiliki seseorang dapat meningkat maupun menurun. Masyarakat yang
memiliki sifat statifkasi terbuka umumnya lebih demokratis.
Tertutup
Orang yang menyandang strata ini, status sosial orang tersebut cenderung
tertutup. Sebab, yang dimaksud dari statifikasi tertutup yaitu, sebuah tingkatan
strata yang tidak dapat di rubah ke status sosial di bawahnya. Strata ini
bisanya didapat sejak lahir atau dengan sendirinya atas jasa yang telah
dilakukannya, ataupun dari segi usianya. Sistem lapisan tertutup dapat
ditemukan di india karena masih manganut sistem kasta ( Brahmana, Kesatria,
Waisya dan Sudra).
Campuran
Gabungan antara statifikasi sosial tertutup dengan statifikasi sosial terbuka.
Agar dpat pindah ke lapisan sosial lain, amka seseorang harus pindah ke
daerah yang lapisan sosialnya berkarakter terbuka. Biasanya statifikasi
campuran ini terjadi dalam lingkungan masyarakat yang memiliki susunan
yang heterogen.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat (vertikal), yaitu pemisahan kedudukan anggota
masyarakat ke dalam tingkat-tingkat kelas pada masyarakat. Dasar pokok
terjadinya sistem lapisan dalam masyarakat itu karena adanya sistem penilaian
atau penghargaan terhadap berbagai hal dalam masyarakat. Kriteria yang
digunakan untuk menentukan golongan anggota masyarakat yaitu, kekayaan,
kekuasaan, kehormatan, ilmu pengetahuan. Serta dalam stratifikasi sosial
terdapat bentuk, jenis serta unsur-unsurnya.
B. SARAN
Disarankan untuk pembaca dan penulis, khususnya mahasiswa agar mencari
lebih banyak lagi informasi tentang Stratifikasi Sosial dalam masyarakat dari
berbagai macam sumber yang ada. Demikianlah makalah tentang Stratifikasi
Sosial dalam masyarakat yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap
kepada pembaca agar dapat memberikan penulis kritikan maupun masukkan
yang positif demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan faedah bagi kita.
DAFTAR PUSTAKA