Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

STRATIFIKASI SOSIAL DALAM MASYARAKAT

MATA KULIAH : SOSIOLOGI

DOSEN PENGAMPU : Drs.DADANG SURYADI MS.,M.Si

DISUSUN OLEH :

DARMA KURNIAWAN : 21.11.309.301101.3223

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM

SOELTHAN M. TSJAFIOEDDIN SINGKAWANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkat dan rahmat-Nya kepada umat-Nya, khususnya bagi penulis yang
telah mampu menyelesaikan makalah sosiologi yang berjual “STRATIFIKASI
SOSIAL DALAM MASYARAKAT”.

Dalam penulisan makalah ini, saya tidak mendapatkan kendala-kendala apapun,


sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu, saya juga
mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.DADANG SURYADI MS.,M.Si,
selaku dosen mata kuliah sosiologi yang telah memberikan dorongan dan motivasi
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Saya mengharapkan, lewat makalah ini, pembaca dan penulis dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait dalam makalah ini. Disini saya juga
menyampaikan, apabila seandainya dalam penulisan laporan ini terdapat hal-hal yang
kurang berkenan atau tidak sesuai dengan harapan, saya memohon maaf yang
sebesar-besarnya dan dengan senang hati menerima masukan, kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Singkawang, 4 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................1
C. Tujuan ..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2

1. Pengertian Stratifikasi Sosial................................................................2


2. Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial.........................................................4
3. Jenis-jenis Stratifikasi Sosial................................................................6
4. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Stratifikasi Sosial...........7
5. Unsur Stratifikasi Sosial.......................................................................8

BAB III PENUTUP..........................................................................................11

A. Kesimpulan...........................................................................................11
B. Saran ....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosiologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosiologi merupakan ilmu pengetahun atau
ilmu tentang sifat dan perkembangan masyarakat, ilmu tentang struktur sosial,
proses sosial, dan perubahannya. Sosiologi berasal dari kata latin socius yang
berati kawan atau teman, dan kata Yunani yaitu logos yang memiliki arti
pengetahuan.
Sosiologi melakukan ini dengan memeriksa dinamika bagian-bagian
masyarakat penyusun seperti institusi, komunitas, populasi, gender, ras atau
kelompok umur. Sosiologi juga mempelajari status sosial atau stratifikasi,
gerakan sosial, dan perubahan sosial serta gangguan sosial dalam bentuk
kejahatan, penyimpangan, dan revolusi.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian dari Stratifikasi Sosial?
2) Apa saja bentuk Stratifikasi Sosial?
3) Jenis-jenis apa yang ada dalam Stratifikasi sosial?
4) Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya pembentuk
Stratifikasi Sosial?
5) Apa saja unsur-unsur Stratifikasi Sosial?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian Stratifikasi Sosial.
2) Untuk mengetahui bentuk Stratifikasi Sosial.
3) Untuk mengetahui jenis pada Stratifikasi Sosial.
4) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
pembentuk Stratifikasi Sosial.
5) Untuk mengetahui unsur Stratifikasi Sosial.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Stratifikasi Sosial


Kata stratifikasi merupakan serapan dari bahasa Inggris, yakni
stratification yang berasal dari kata stratum atau strata, berarti pelapisan.
Stratifikasi sosial atau pelapisan sosial berarti penggolongan warga
masyarakat ke dalam kelompok-kelompok tertentu secara bertingkat-tingkat
(hierarkies). Itulah sebabnya kita dapat mengenal kelas-kelas dalam
kehidupan masyarakat, yaitu kelasatas, kelas menengah, dan kelas
bawah.Stratifikasi merupakan karakteristik universal yang ada di dalam
masyarakat, dibutuhkan untuk menciptakan keseimbangan dalam pembagian
hak dan kewajiban selama masyarakat masih ada sesuatu yang dihargai.
Stratifikasi senantiasa melekat pada kehidupan sosial masyarakat berupa
adanya pembagian dan pembedaan atas berbagai kedudukan didalam
masyarakat. Paul B. Horton dan Chester L. Hujnt, menyatakan bahwa
stratifikasi sosial sebagai kelas sosial, yaitu suatu strata (lapisan) orang-orang
yang berkedudukan sama dalam kontinum (rangkaian kesatuan) status sosial.
Dengan demikian, pelapisan sosial merupakan pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hirarki).
Para ahli juga memberikan pengertian tentang apa itu stratifikasi
sosial. Dengan mengetahui penjelasan dari para ahli, akan menambah
wawasan tentang stratifikasi sosial.Berikut ini rangkuman tentang pengertian
stratifikasi sosial menurut ahli, dasar, sifat dan bentuk-bentuknya,yaitu:
 Paul B. Horton dan Chester L. Hunt
Stratifikasi sosial berarti sistem perbedaan status yang berlaku dalam suatu
masyarakat.

 Pitirim A. Sorokin
Stratifikasi sosial merupakan ciri yang tetap pada setiap kelompok sosial yang
teratur. Lebih lanjut, stratifikasi sosial merupakan pembedaan penduduk atau
masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat.

 Robert MZ. Lawang


Stratifikasi sosial adalah penggolongan orang-orang yang termasuk suatu
sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarkis menurut dimensi
kekuasaan, previlese, dan prestise.

 Bruce J. Cohen
Stratifikasi sosial adalah sistem yang menempatkan seseorang sesuai kualitas
yang dimiliki dan menempatkan mereka pada kelas sosial yang sesuai.
 Karl Marx
Stratifikasi Sosial adalah perbedaan antara kelompok masyarakat kedalam
kelas sosial, yang ditentukan atas hubungan mereka terhadap alat-alat
produksi, yaitu antara kelas atas dan kelas bawah.
Sejak lahir seseorang memperoleh sejumlah status tanpa memandang
perbedaan antar individu atau kemampuan. Berdasarkan status yang diperoleh
dengan sendirinya itu, anggota masyarakat dibeda-bedakan berdasarkan usia,
jenis kelamin, hubungan kekerabatan serta keanggotaan dalam kelompok
tertentu, seperti kasta atau kelas. Pada masyarakat kecil yang bersahaja,
biasanya pembedaan kedudukan dan peranan bersifat minim, karena warganya
sedikit dan orang-orang yang dianggap tinggi kedudukannya juga tak banyak
baik macam maupun jumlahnya. Didalam masyarakat yang sudah kompleks
pembedaan kedudukan dan peranan juga dapat bersifat komplek karena
banyaknya orang dan aneka warna ukuran yang dapat diterapkan. Statifikasi
Sosial juga mempunyai ciri-ciri yaitu,
-Adanya perbedaan status dan peran.
-Adanya distribusi hak dan juga kewajiban.
-Adanya symbol dalam menentukan status sosial.
-Adanya perbedaan dalam gaya hidup yang ada di dalam kelompok sosial.
-Adanya perbedaan dalam kemampuan yang terjadi antar kelompok
Statifikasi Sosial juga mempunya fungsi yaitu,
-Statifikasi sebagai alat distribusi hak dan kewajiban, seperti menentukan
kedudukan, jabatan, penghasilan, tugas pada seseorang.
-Mempersatukan pola koordinasi terhadap bagian yang terdapat pada sebuah
tatanan struktur sosial, yang manfaatnya adalah untuk mencapai tujuan yang
sudah di tentukan sebelumnya.
-Untuk menentukan seseorang bertempatan pada strata tertentu di dalam
struktur sosial masyarakat.
-Sebagai penentu tingkatan status sosial serta kedudukan di dalam struktur
sosial masyarakat.
-Memecahkan berbagai macam permaslahan yang ada dalam kehidupan sosial
masyarakat.
-Untuk menggerakkan masyarakat agar bertindak sesuai fungsinya.
2. Bentuk Stratifikasi Sosial
Bentuk Statifikasi Sosial terjadi karena adanya sesuatu yang dihargai
dan dianggap bernilai. Pada dasarnya sesuatu yang dihargai selalu berubah-
ubah sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Keadaan ini
menjadikan bentuk-bentuk Statifikasi Sosial semakin beragam. Selain itu,
semakin kompleksnya kehidupan masyarakat semakin kompleks pula bentuk-
bentuk statifikasi yang ada.
Secara umum, terdapat 3 bentuk Statifikasi Sosial yaitu,
A. Sistem Kasta
Sistem kasta adalah sistem stratifikasi tertutup dimana orang sama
sekali tidak dapat mengubah status sosial mereka. Sistem kasta adalah sistem
di mana orang dilahirkan ke dalam status sosial mereka dan akan tetap berada
di dalamnya seumur hidup mereka. Bersama kasta tersebut setiap individu
memiliki pekerjaan/profesi tanpa perduli bakat, minat, atau potensi mereka
masing-masing. Singkat kata tidak ada kesempatan untuk memperbaiki posisi
sosial seseorang.Contohnya adalah sebagai berikut; Di dalam tradisi Hindu.
Setiap orang diharapkan untuk bekerja dan bahkan menikah sesuai dengan
tingkat kasta mereka. Menerima status sosial ini dianggap sebagai tugas moral
dan memperkuat pelaksanaan sistem stratifikasi ini. Sistem kasta lebih
mempromosikan kepercayaan akan suratan nasib, takdir, dan kehendak Ilahi,
dibandingkan kebebasan individu. Seseorang yang tinggal di masyarakat kasta
dibiasakan untuk menerima status sosialnya.
Meskipun sistem kasta di India telah resmi dibongkar dan di Hindu perlahan
mulai berubah, jejak-jejaknya masih sangat tertanam. Di daerah pedesaan,
aspek tradisi cenderung bertahan, sementara pusat kota menunjukkan sedikit
bukti masa lalu ini. Di kota-kota besar, orang sekarang memiliki lebih banyak
kesempatan untuk memilih jalur karir dan pasangan perkawinan mereka
sendiri. Sebagai kerangka kerja umum, perusahaan swasta memberlakukan
proses perekrutan yang profesional.
B. Sistem Kelas
Sistem kelas didasarkan pada faktor sosial dan prestasi individu. Kelas
terdiri dari sekumpulan orang yang memiliki status serupa dengan faktor
penentu seperti kekayaan, pendapatan, pendidikan, dan pekerjaan. Tidak
seperti sistem kasta, sistem kelas adalah sistem terbuka. Orang bebas
mendapatkan tingkat pendidikan atau pekerjaan yang berbeda dari orang tua
mereka. Mereka juga bisa bersosialisasi dengan dan menikahi anggota kelas
lain, yang memungkinkan orang berpindah dari satu kelas ke kelas lainnya.
Dalam sistem kelas, dimungkinkan untuk melakukan pernikahan
eksogami, suami dan istri yang berasal dari kelas sosial berbeda. Perkawinan
dalam keadaan seperti ini didasarkan pada nilai-nilai seperti cinta dan
kecocokan, bukan pada kedudukan sosial atau ekonomi. Meskipun
kemapanan sosial berperan mempengaruhi individu untuk memilih pasangan
dari kelas mereka sendiri, tidak ada tekanan (besar) untuk memilih pasangan
perkawinan yang hanya berdasarkan kedudukan sosial yang sama (pernikahan
endogami).
C. Sistem Meritokrasi
Meritokrasi adalah sistem yang didasarkan pada keyakinan bahwa
stratifikasi sosial ditentukan oleh usaha atau jasa pribadi. Tingkat usaha yang
tinggi akan mengarah pada posisi sosial tinggi, dan sebaliknya. Konsep
meritokrasi itu dipandang ideal – karena pertama kalinya dalam sejarah
masyarakat distratifikasi murni berdasarkan prestasi. Walau karena struktur
masyarakat yang kompleks, proses seperti sosialisasi, dan realitas sistem
ekonomi, kedudukan sosial sesungguhnya dipengaruhi oleh banyak faktor,
dan bukan oleh keunggulan usaha semata. Warisan dan tekanan untuk
menyesuaikan diri dengan norma mayoritas, misalnya, mengganggu gagasan
tentang meritokrasi murni. Walau meritokrasi belum pernah terjadi, sosiolog
melihat aspek-aspek meritokrasi di masyarakat modern saat mereka
mempelajari peran akademik, kinerja kerja, dan sistem dalam mengevaluasi
dan memberi penghargaan terhadap individu.
3. Jenis-Jenis Stratifikasi Sosial
Secara umum Stratifikasi Sosial memiliki beberapa jenis.
Berikut ini adalah penjelasan tentang jenis-jenis Stratifikasi Sosial:
 Terbuka
Memungkinkan setiap orang untuk mencapai kedudukan yang lebih tinggi
maupun lebih rendah. Seperti jabatan, kekuasaan, bahkan kekayaan yang
dimiliki seseorang dapat meningkat maupun menurun. Masyarakat yang
memiliki sifat statifkasi terbuka umumnya lebih demokratis.
 Tertutup
Orang yang menyandang strata ini, status sosial orang tersebut cenderung
tertutup. Sebab, yang dimaksud dari statifikasi tertutup yaitu, sebuah tingkatan
strata yang tidak dapat di rubah ke status sosial di bawahnya. Strata ini
bisanya didapat sejak lahir atau dengan sendirinya atas jasa yang telah
dilakukannya, ataupun dari segi usianya. Sistem lapisan tertutup dapat
ditemukan di india karena masih manganut sistem kasta ( Brahmana, Kesatria,
Waisya dan Sudra).
 Campuran
Gabungan antara statifikasi sosial tertutup dengan statifikasi sosial terbuka.
Agar dpat pindah ke lapisan sosial lain, amka seseorang harus pindah ke
daerah yang lapisan sosialnya berkarakter terbuka. Biasanya statifikasi
campuran ini terjadi dalam lingkungan masyarakat yang memiliki susunan
yang heterogen.

4. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya Stratifikasi Sosial


Astrid S. Susanto menyatakan dasar pembentukan yang menjadi faktor
stratifikasi sosial ialah pembagian kerja, yang di dalamnya termasuk
spesialisasi dan diversifikasi pekerjaan. Tokoh lain mengemukakan ciri-ciri
yang biasa dipakai untuk mengelompokkan anggota masyarakat dalam
stratifikasi sosial sebagai berikut:
 Kekuasaan
Individu atau masyarakat yang memiliki kekuasaan dan wewenang besar akan
berada pada tingkat lapisan atas dan bawah. Kekuasaan ini terbentuk karena
adanya faktor yang mendorong lingkungan sosial untuk menciptakan serta
mempertahankannya.
 Kekayaan
Barang siapa yang memilki penghasilan tinggi atau kekayaan yang paling
banyak, maka ia akan termasuk dalam lapisan atas. Kekayaan tersebut bisa
berupa gaya hidup, cara berpakaian, cara menyantap hidangan, mobil pribadi,
dan sering belanja barang-barang mewah.
 Kehormatan
Tingkat ukuran kehormatan terhadap seseorang ataupun ndividu tidak serta-
merta semua dilihat dari kekayaan dan kekuasaan yang dimilikinya, orang
yang paling disegani dan mendapat penghormatan dalam kehidupan sehari-
hari akan mendapatkan tempata teratas.Ukuran kehormatan seperti banyak
kita jumpai pada masyarakat tradisional dengan sistem adanya te-tua adat,
pemimpin dimasyarakat yang dahulunya pernah berjasa besar kepada
masyarakat.
 Ilmu Pengetahuan
Dasar ini dipakai oleh masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan,
walaupun kadang-kadang masyarakat salah persepsi, karena hanya meninjau
dari gelar seseorang.
5. Unsur-Unsur Stratifikasi Sosial
Menurut Narwoko dan Suyanto (2011:156), terdapat dua unsur
stratifikasi sosial di masyarakat yaitu kedudukan (status) dan peranan (role).
Status menunjukkan tempat atau posisi seseorang dalam masyarakat,
sedangkan peranan menunjukkan suatu tingkah laku yang diharapkan dari
seorang individu tertentu yang menduduki status tertentu.
A. Kedudukan(status)
Kedudukan merupakan tempat atau posisi seseorang dalam suatu
kelompok sosial, sehubungan dengan orang-orang lainnya dalam kelompok
tersebut atau tempat suatu kelompok sehubungan dengan kelompok lainnya di
dalam kelompok yang lebih besar lagi. Kedudukan sosial artinya adalah
tempat seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan
orang-orang lain, dalam lingkungan pergaulannya, prestasinya dan hak-hak
serta kewajibannya.
Menurut proses perkembangannya, status sosial dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu:
 Ascribet status (status yang diperoleh atas dasar keturunan)
Kedudukan ini diperoleh atas dasar turunan atau warisan dari orang
tuanya, jadi sejak lahir seseorang telah diberi kedudukan dalam masyarakat.
Kedudukan ini tidak memandang perbedaan-perbedaan ruhaniah dan
kemampuan seseorang tapi benar-benar didapatkan dari keturunan (kelahiran).
 Achieved status (status yang diperoleh atas dasar usaha yang dilakukan secara
sengaja)
Kedudukan ini diperoleh setelah seseorang berusaha melalui usaha-
usaha yang dilakukan berdasarkan kemampuannya agar dapat mencapai
kedudukan yang diinginkan.
B. Peranan(Role)
Peranan (Role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan
(status). Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan kewajibannya sesuai
dengan kedudukannya, maka dia menjalankan suatu peranan. Setiap orang
mempunyai macam-macam peranan yang berasal dari pola pergaulan
hidupnya dan hal itu sekaligus berarti bahwa peranan tersebut menentukan
apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta kesempatan apa yang diberikan
oleh masyarakat kepadanya.
Berdasarkan pelaksanaannya, peranan sosial dapat dibedakan menjadi
dua jenis yaitu:
 Peranan yang diharapkan (expected roles)
Yaitu cara ideal dalam pelaksanaan peranan menurut penilaian
masyarakat. Masyarakat menghendaki peranan yang diharapkan dilaksanakan
secermat-cermatnya dan peranan ini tidak dapat di tawar dan harus di
laksanakan seperti yang di tentukan peranan jenis ini antara lain peranan
hakim, peranan protokoler, diplomatik, dan sebagainya.
 Peranan yang di sesuaikan (actual roles)
Yaitu cara bagaimana sebenarnya itu dijalankan. Peranan ini
pelaksanaannya lebih luwes, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi
tertentu, peranan yang disesuaikan mungkin tidak cocok dengan situasi
setempat, tetapi kekurangannya yang muncul dapat dianggap wajar oleh
masyarakat.
Setelah melihat penjelasan mengenai apa saja tentang Stratifikasi
Sosial,berikut contoh Stratifikasi Sosial yang terjadi di sekitar kita dan
lingkungan hidup bermasyarakat,yaitu:
 Dari Segi Status Sosial
Dalam hal ini, pembagian kelas pada masyarakat didasari oleh
perbedaan starus berdasarkan kehormatan. Biasanya, individu yang berasal
dari kelas terhormat (kelas atas) akan cenderung membatasi pergaulan dengan
orang dari luar kelasnya.
Contoh stratifikasi status sosial dapat ditemukan pada sistem kasta
pada masyarakat india atau pada status bangsawan pada kerajaan Inggris. Di
Indonesia, kita juga mengenal istilah darah biru, dimana individu
berkedudukan tinggi dalam masyarakat karena masih merupakan keturunan
kerajaan Jawa.
 Dari Segi Politik
Faktor politik yang mendasari terbentuknya stratifikasi sosial adalah
kekuasaan. Singkatnya, kekuasaan diartikan sebagai kemampuan yang
dimiliki seseorang untuk memengaruhi orang lain dalam mencapai tujuannya.
Sebagai contoh pada sistem demokrasi Indonesia, individu dengan
jabatan formal dalam bidang pemerintahan dikenal dengan sebutan kelas
penguasa, diantaranya yaitu presiden, Menteri, DPR, MPR dan lain
sebagainya. Selain jabatan formal, jabatan lainnya yang juga dihormati oleh
masyarakat yaitu kiai agama, kepala suku serta tokoh masyarat yang terkenal.
 Dari Segi Ekonomi
Pada masyarakat perkotaan, seseorang yang memiliki jabatan tinggi
pada sebuah perusahaan dan dibayar dengan gaji tinggi cenderung mendapat
penghargaan lebih dan dianggap lebih terpandang sehingga ia dikelompokkan
sebagai kelas atas.Masyarakat yang berbeda mencirikan pembagian kelas
sosial yang berbeda pula. Contoh lainnya, dalam konteks masyarakat
perdesaan, luas sawah yang dimiliki individu biasanya dijadikan dasar
penentuan kelas sosial tertentu.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara bertingkat (vertikal), yaitu pemisahan kedudukan anggota
masyarakat ke dalam tingkat-tingkat kelas pada masyarakat. Dasar pokok
terjadinya sistem lapisan dalam masyarakat itu karena adanya sistem penilaian
atau penghargaan terhadap berbagai hal dalam masyarakat. Kriteria yang
digunakan untuk menentukan golongan anggota masyarakat yaitu, kekayaan,
kekuasaan, kehormatan, ilmu pengetahuan. Serta dalam stratifikasi sosial
terdapat bentuk, jenis serta unsur-unsurnya.
B. SARAN
Disarankan untuk pembaca dan penulis, khususnya mahasiswa agar mencari
lebih banyak lagi informasi tentang Stratifikasi Sosial dalam masyarakat dari
berbagai macam sumber yang ada. Demikianlah makalah tentang Stratifikasi
Sosial dalam masyarakat yang dapat penulis sampaikan, penulis berharap
kepada pembaca agar dapat memberikan penulis kritikan maupun masukkan
yang positif demi penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan faedah bagi kita.
DAFTAR PUSTAKA

 Widianti, Wida. 2009. Sosiologi 2 Untuk SMA dan MA Kelas XI IPS.


Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
 Macionis, John J. 2008. Sociology 12th Edition. Amarika Serikat: Pearson
Prentice Hall
 Soekanto, Soerjono. 1974. Sosiologi: Suatu Pengantar. Jakarta: Yayasan
Penerbit Universitas Indonesia.
 Basrowi, Muhammad dan Soenyono. 2004. Pengantar Sosiologi. Surabaya:
Lutfansah Mediatama.
 https://www.studiobelajar.com/stratifikasi-sosial/
 https://warstek.com/stratifikasi-sosial/

Anda mungkin juga menyukai