Permasalahan kesehatan di dunia yang pasien baru yang menjalani hemodialisis dari
masih menjadi prioritas adalah Penyakit Tidak 4977 pada tahun 2007 kemudian tahun 2015
Menular (PTM). Penyakit Ginjal Kronik (PGK) menjadi 21050 pasien. Peningkatan kasus PGK
merupakan salah satu dari PTM, kasus PTM ini sebanding dengan meningkatnya pasien yang
bab tidak langsung dipengaruhi oleh tingginya sis dikaitkan dengan penurunan risiko kematian
tingkat stress, perubahan pola hidup yang pasif, dibandingkan dengan pengobatan konservatif.6
pola konsumsi, seperti banyak mengonsumsi Faktanya prevalensi kematian pasien PGK yang
Tahun 1990 PGK merupakan salah satu tertinggi pasien yang menjalani hemodialisis 3
penyebab kematian dimana prevalensinya terus bulan sampai 12 bulan pertama yaitu dari 6,6%
mengalami penigkatan dari peringkat ke-27 sampai 74%.7 Berdasarkan laporan Indonesia
menjadi urutan ke-18 di dunia pada tahun Renal Registry kematian tertinggi terjadi pada 6-
2010.2 Meningkatnya insiden dan prevalensi 12 bulan pertama menjalani hemodilaisa yaitu
PGK adalah kesehatan yang serius menantang sebesar 33%.8 Penelitian Umami didapatkan
secara global. Ketahanan hidup dan faktor- angka kematian sebesar 31,7% terjadi pada 3
faktor yang dapat berkontribusi pada umur bulan pertama pasien PGK yang menjalani he-
modialisis.3 Peningkatan prevalensi PGK seiring RSUDAM merupakan salah satu rumah
dengan meningkatnya jumlah penduduk usia sakit pemerintah yang melaksanakan pelayanan
lanjut dan kejadian penyakit diabetes melitus hemodialisis di Provinsi Lampung. Berdasarkan
serta hipertensi. Prevalensi global PGK sebesar survei yang dilakukan di unit hemodialisis dari
13,4%.4 penderita PGK berkisar antara 77-283 tahun 2016-2018 masing-masing 238, 306, 332
per satu juta penduduk dibeberapa negara. Be- hal ini menunjukkan jumlah pasien baru yang
berapa negara maju seperti Jepang, Australia meningkat dari tahun ke tahun yang didiagnosis
dan Inggris, sedangkan di Malaysia mem- PGK yang menjalani hemodialisis. Seiring
perkirakan dari jumlah penduduk 18 juta ter- dengan meningkatnya kasus dan besarnya
dapat 1800 kasus baru gagal ginjal risiko kematian pasien PGK yang terjadi di
Meningkatkanya risiko kematian pasien Lampung, populasi dalam penelitian ini adalah
PGK yang menjalani hemodialisis dengan pasien hemodialisis yang dimulai 01 Juli 2018
adanya komordibitas. Komordibitas paling sampai 31 Desember 2019. Sampel mempunyai
sering terjadi adalah hipertensi dan diabetes kriteria yaitu pasien baru yang menjalani
melitus. Secara etiologi, diabetes mellitus yang hemodialisis yang terhitung tanggal dimulai 01
menahun menyebabkan komplikasi nefropati Juli 2018 sampai 30 Juni 2019. Sampel yang
sehingga menyebabkan kelainan ginjal sekun- digunakan sebanyak 159 responden, teknik
der.10 sampel yang digunakan mengguakan purposif
Data laporan secara global, kasus PGK sampling, dimana sampel dipilh berdasarkan
terbesar disebabkan oleh diabetes mellitus. Data kriteria yang telah ditentukan peneliti yaitu
yang dilaporkan di Indonesia sampai dengan diagnosis penyakit ginjal kronik, memiliki usia
tahun 2000, penyebab terbanyak adalah glo- lebih dari 18 tahun, menjalani hemodialisis
merulonefritis, tetapi beberapa tahun terakhir selama penelitian berlangsung.
bergeser menjadi hipertensi berdasarkan Analisis yang digunakan pada penelitian
laporan IRR tahun 2015, nefropati diabetik pada ini ialah analisis survival yaitu penggunaan
pasien diabetes melitus berkembang ke arah kapplan meier serta permodelannya mengguna-
penyakit ginjal dan berakhir end stage renal kan uji regresi cox dengan asumsi proporsional
disease sebanyak 10-21%.11 Sebuah penelitian hazard. Penggunaan kapplan meier dengan log
yang dilakukan di Iran, bertujuan mengetahui rank untuk menilai probabilitas ketahanan
perbedaan lama ketahanan hidup 1 sampai 15 hidup sedangkan regresi cox dimasukkan untuk
tahun pasien PGK yang menjalani hemodialisis mengestimasi Hazard Ratio (HR) menguji
lama ketahanan hidup pasien PGK dengan yang hipotesis dari HR dan melihat confident interval
disertai diabetes mellitus lebih tinggi diban- dan hasil disajikan dalam bentuk grafik survival
dingkan dengan tidak disertai diabetes mellitus function. Keterangan laik etik diterbitkan dari
dan lama ketahanan hidup tidak lebih dari 10 Komisi Etik Penelitian Kesehatan Universitas
tahun.12 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Malahayati No. 248/EC/KEP-UNMAL/I/2019.
satatus demografi (umur, jenis kelamin, status HASIL
anemia,) dan lama ketahanan hidup pasien PGK Terdapat 159 responden yang memenuhi
yang menjalani hemodialisis yang disertai de- kriteria inklusi. Karakteristik responden PGK
ngan diabetes mellitus. dengan komorbiditas diabetes melitus bahwa
BAHAN DAN METODE terdapat 47,8% pasien meninggal, selama
Desain dalam penelitian ini menggunakan pengamatan 12 bulan yang mengalami diabetes
kohort prospektif dengan menggunakan data melitus sebesar 27,7%, dimana karateristik
sekunder yaitu data dari laporan harian unit umur tertinggi adalah pasien dengan umur
hemodialisis di RSUD Abdul Moeloek Bandar dibawah 60 tahun yaitu sebesar 76,1%, jenis
219 of 224 Nova Muhani, et al | MKMI | 16(2) | 2020 | 216-224
kelamin laki-laki 44,7%, kadar hemoglobin Tabel 2. Rata-Rata Lama Ketahanan Hidup
Pasien Hemodialisis dengan PGK Komorbiditas
tertinggi ialah pasien dengan kadar hemoglobin Diabetes Melitus
> 7gr% sebesar 73% (Tabel 1). Rata-rata lama n Min Max Mean SD
159 1,00 12,00 4,99 3,74
ketahanan hidup pasien hemodialisis dengan Sumber : Data Sekunder, 2018-2019
Terdapat 27,4% pasien PGK dengan komor- kelamin laki-laki 2,9 bulan sedangkan perem-
biditas diabetes melitus, hasil ini tidak jauh puan 1,9 bulan.6
berbeda dengan laporan IRR bahwa pe-nyakit Berdasarkan hasil penelitian, umur res-
penyerta pasien hemodialisis pada tahun 2015 ponden yang kurang dari 60 tahun sebesar
dapat dilihat pada diagram, hipertensi masih 76,1% sedangkan yang berumur lebih dari 60
merupakan penyakit penyerta terbanyak, dan tahun 23,9%, hal ini terjadi pergeseran usia
disusul oleh diabetes melitus sebesar 22%. dimana pasien PGK didominasi oleh usia
Berdasarkan jenis kelamin presentasinya tidak kurang dari 60 tahun. Hal ini sama dengan
jauh berbeda antara laki-laki (44,7%) dan penelitian yang dilakukan Aisyara dan bahwa
perempuan (55,3%). Hal ini juga sama dengan kelompok umur tertinggi yaitu 40-60 tahun
IRR tahun 2016 bahwa terdapat 54,7% pasien sebanyak 65 pasien (62,5%),15 berbeda dengan
hemodialisis berjenis kelamin laki-laki sedang- laporan IRR bahwa terdapat 55% pada usia
kan perempuan 45,3%. Hasil uji statistik kurang dari 55 tahun dan 45% pada usia diatas
menunjukkan tidak ada perbedaan yang 55 tahun. Hasil uji cox regression tidak ada
signifikan jenis kelamin dengan ketahanan pengaruh umur dengan ketahanan hidup pasien
hidup pasien PGK, sama dengan penelitian PGK, pertambahan usia akan memengaruhi
Rolim yang menjelaskan bahwa tidak ada anatomi, fisiologi dan sitologi pada ginjal.
pengaruh jenis kelamin terhadap ketahanan Setelah usia 30 tahun, ginjal akan mengalami
hidup pasien PGK yang menjalani hemodia- atrofi dan ketebalan kortek ginjal akan berku-
lisis.13 Karakteristik jenis kelamin tidak rang sekitar 20% setiap dekade dengan ber-
didapatkan perbedaan signi-fikan, dimana tambahnya usia berupa penebalan membran
pasien laki-laki ketahanan hidupnya tidak ber- basal glomerulus, ekspansi mesangium glome-
beda dengan pasien perempuan, sama dengan rular dan terjadinya deposit protein matriks
hasil penelitian Yulianto dan Notobroto, pada ekstraselular sehingga menyebabkan glomeru-
karakteristik jenis kelamin ti-dak didapatkan losklerosis.16 Menurut Valdivia, dkk usia lebih
perbedaan signifikan dimana pasien laki-laki dari 60 mempunyai ketahanan hidup pasien
ketahanan hidupnya tidak berbeda dengan dengan usia tua sangat rendah. Semakin ber-
pasien perempuan.14 Penelitian Roman, dkk tambahnya usia, semakin berkurang fungsi gin-
menunjukan bahwa risiko yangsama pada jenis jal dan berhubungan dengan penurunan ke-
222 of 224 Nova Muhani, et al | MKMI | 16(2) | 2020 | 216-224
cepatan ekskresi glomerulus dan memburuknya Faktor risiko diabetes melitus mempu-
fungsi tubulus.17 nyai risiko terhadap kejadian gagal ginjal
Kadar hemoglobin tidak mempunyai kronik 4,1 kali lebih besar dibandingkan
pengaruh dengan lama ketahanan hidup pasien dengan pasien tanpa riwayat penyakit faktor
PGK dengan Hemodialisis p=0,567, hal ini sama risiko diabetes melitus. Diabetes melitus meru-
dengan penelitian Ekantari bahwa tidak ada pakan penyebab utama PGK di Amerika Serikat,
hubungan antara anemia dengan kematian dengan perkiraan menunjukkan hal itu hampir
pasien gagal ginjal kronik. Anemia banyak 50% pasien diabetes menunjukkan bukti PGK,
dijumpai pada pasien gagal ginjal kronik.18 diabetes juga seringkali sulit untuk mengen-
Anemia terjadi pada awal perkembangan pe- dalikan populasi PGK, beberapa agen antihy-
nyakit gagal ginjal yang mengakibatkan fungsi perglycemic merupakan kontraindikasi pada
ginjal memburuk. Anemia telah dikaitkan pasien PGK dan farmakokinetik yang lain, ter-
dengan morbiditas substansial dan sampai ke- masuk insulin, berubah dengan penurunan laju
matian.2 filtrasi glomerulus (GFR).20 Salah satu akibat
Hasil analisis perbedaan ketahanan hidup dari komplikasi diabetes melitus adalah penya-
kelompok diabetes melitus dan tidak diabetes kit mikrovaskuler, diantaranya nefropati dia-
melitus dengan uji cox regression, hasil yang betika yang merupakan penyebab utama gagal
diperoleh p=0,001, dengan α=0,05. Kelompok ginjal terminal. Studi yang dilakukan di india
tidak diabetes melitus memiliki ketahanan penyakit gagal ginjal yang disertai dengan dia-
hidup 2,3 kali lebih tinggi dibandingkan betes melitus menjadi penyebab utama mortali-
kelompok diabetes melitus, kelompok tidak tas dan mordibitas.21 Berbagai teori tentang
diabetes melitus memiliki waktu yang lebih patogenesis nefropati seperti peningkatan pro-
lama untuk hidup dibandingkan dengan duk glikosilasi dengan proses non-enzimatik
kelompok diabetes melitus. Penelitian ini seja- yang disebut AGEs (Advanced Glucosylation
lan dengan penelitian yang dilakukan Arifa, End Products), peningkatan reaksi jalur poliol
Azam dan Handayani menunjukan bahwa res- (polyol pathway), glukotoksisitas, dan protein
ponden dengan diabetes melitus berisiko 4,03 kinase C memberikan kontribusi pada kerusa-
kali berpeluang lebih tinggi menderita PGK kan ginjal. 22
dibandingkan yang tidak diabetes melitus.16 KESIMPULAN DAN SARAN
Penelitian ini juga sejalan dengan peneitian Responden sebanyak 159 bahwa terjadi
Hengkesa dan Violan bahwa responden dengan kematian (event) sebesar 47% sedangkan yang
diabetes melitus berisiko 5,134 kali berpeluang hidup terdapat 27,3% pasien PGK dengan
lebih tinggi menderita PGK dibandingkan yang penyakit penyerta diabetes melitus, ketahanan
tidak diabetes melitus.19 hidup pasien p=0,001, dimana kelompok tidak
diabetes melitus memiliki ketahanan hidup 2,3
223 of 224 Nova Muhani, et al | MKMI | 16(2) | 2020 | 216-224
kali lebih tinggi dibandingkan kelompok yang Centre. Archives of Nephrology and Urology.
2019;2(1):1–12.
mengalami diabetes melitus. Kelompok tidak
4. Kemenkes RI. Situasi Penyakit Ginjal
diabetes melitus memiliki waktu yang lebih
Kronis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI;
lama untuk hidup dibandingkan dengan 2017.
kelompok diabetes melitus. Sedangkan untuk 5. Hanum R, Nurhayati S, N Hasneli Y.
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Secara
variabel covariat tidak ada pengaruh terhadap Individual tentang Pembatasan Asupan
ketahanan pasien PGK yang menjalankan Cairan terhadap Pengetahuan Tentang
Pembatasan Cairan dan IDWG (Interdia-
hemodialisis. Bagi pasien gagal ginjal kronik
lytic Weight Gain) pada Pasien Hemodia-
yang sudah memiliki penyakit penyerta diabe- lisis. Jurnal Online Mahasiswa Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau.
tes disarankan untuk melakukan konsultasi 2015;2(2):1426–1434.
dengan ahli gizi untuk diet rotein, menjaga 6. Schwaighofer RR, Kainz A, Kammer M,
kesehatan dengan melalukan aktifitas fisik dan Dumfarth A, Oberbauer R. Survival Analysis
of Conservative vs. Dialysis Treatment of
sering melakukan check-up untuk mengontrol Elderly Patients with CKD Stage 5. Plos One.
kadar gula dalam darah dan memberikan 2017;12(7):1–10.
edukasi kepada pasien gagal ginjal terkait 7. Ruiu DC, Moţa E, Istrate N, Văduva C, Trican
E. Renal Anemia - Risk Factor for Chronic
faktor risiko dari penyakit diabetes melitus, Kidney Disease. Current Health Sciences
yang dapat menyebabkan kematian. Journal. 2013;39(4):214-217.
13. Rolim FI, Santos RF. Survival of 18. Ekantari F. Hubungan antara Lama
Hemodialysis Patients at a University Hemodialisis dan Faktor hubungan
Hospital. Brazilian Journal of Nephrology. Komorbiditas dengan Kematian Pasien
2014;37(1):64–71. Gagal Ginjal Kronik di RSUD Dr. Moewardi.
[Skripsi]. Surakarta: Universitas Muham-
14. Yulianto D, Basuki H. Analisis Ketahanan
madiyah Surakarta; 2012.
Hidup Pasien Penyakit Gagal Ginjal Ginjal
Kronis dengan Hemodialisis di RSUD Dr. 19. Hengkesa P, Lawalata IV. Faktor Risiko
Soetomo Surabaya. Jurnal Manajemen Penyakit Ginjal Kronik. Jurnal Molluca
Kesehatan Yayasan RS Dr. Soetomo. Medica. 2015;8(1):72–81.
2017;3(1):96-108.
20. Lovre D, Shah S, Sihota A, Fonseca VA.
15. Aisara S, Azmi S, Yanni M. Gambaran Klinis Managing Diabetes and Cardiovascular
Penderita Penyakit Ginjal Kronik yang Risk in Chronic Kidney Disease Patients.
Menjalani Hemodialisis di RSUP Dr. M. Endocrinology and Metabolism Clinics of
Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. North America. 2018;47(1):237–257.
2018;7(1):42–50.
21. Vijayan M, Radhakrishnan S, Abraham G,
16. Arifa SI, Azam M, Handayani OWK. Faktor Mathew M, Sampathkumar K, Mancha NP.
yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetic Kidney Disease Patients on
Penyakit Ginjal Kronik Pada Penderita Hemodialysis: A Retrospective Survival
Hipertensi di Indonesia. Media Kesehatan Analysis Across Different Socioeconomic
Masyarakat Indonesia. 2017;13(4):319- Groups. Clinical Kidney Journal.
328. 2016;9(6):833–838.
17. Valdivia J, Gutiérrez C, Treto J, Delgado E, 22. Pranandari R, Supadmi W. Faktor Risiko
Méndez D, et al. Prognostic Factors in Gagal Ginjal Kronik di Unit Hemodialisis
Hemodialysis Patients : Experience of a RSUD Wates Kulon. Majalah Farmaseutik.
Havana Hospital. MEDICC Review. 2015;11(2):316–320.
2013;15(3):11–15.