PENDAHULUAN
Pada saat ini, material komposit dengan penguat serat fiberglass telah diaplikasikan
oleh para produsen mobil sebagai bahan penguat panel mobil, tempat duduk belakang,
dashboard, dan perangkat interior lainnya. Mengapa sekarang banyak industri-industri yang
mencoba menggantikan bahan dasarnya menggunakan komposit?, karena kita sudah banyak
lihat para ilmuan telah meneliti bahwa komposit merupakan bahan alternatif material yang
dapat menggantikan material seperti Besi, Alumunium, Tembaga dan sebagainya dan kita
juga melihat bahwa material yang disebutkan di atas merupakan bahan material yang tidak
dapat diperbaharui (non renewable) sehingga sewaktu – waktu akan habis.
Munculnya peraturan pemerintah dan berkembangnya kesadaran masyarakat untuk
melestarikan lingkungan hidup telah memicu pergeseran paradigma untuk mendesain
material yang ramah lingkungan. Pemakaian material komposit dengan matriks termoset dan
termoplastik yang menggunakan serat pertanian sebagai sistem penguatan (reinforcements),
yang berasal dari sumber daya alam yang terbaharui, dapat memberikan manfaat positif, yaitu
pemanfaatan bahan baku yang tersedia berlimpah di alam (sustainability resources).
Pengujian yang dilakukan harus mengikuti dan mengacu terhadap standarisasi yang
telah ditentukan, di sini kita menggunakan Standarisasi ASTM D. Berdasarkan hasil
pengujian di atas penulis mencoba mencermati dengan melalui sebuah analisa penelitian dan
eksperimen, apakah serat fiberglass yangberbentuk Woven Roofing tersebut dapat digantikan
dengan serat yang berasal dari limbah hasil pertanian yaitu batang pisang, sehingga penulis
ingin mencoba mengaplikasikan kedalam sebuah produk asesoris mobil pada bumper depan
dan belakang,apakah material komposit berpenguat serat alam yang berasal dari limbah
beberapa batang pisang ini mampu memberikan nilai kekuatan dari beberapa pengujian di
atas yang memberikan nilai hasil paling baik dibandingkan serat Fiber Glass, akan
menggantikan posisi dari serat fiber glass ini sebagai salah satu serat alam yang dapat
menggantikan serat buatan yang selama ini dipakai. Tetapi pada hal ini, penulis dalam segi
hal proses pembuatan komposit tersebut dengan menggunakan metode proses yang sangat
sederhana yaitu metoda Hand Lay up.
Mengapa penulis memilih proses pembuatannyamenggunakan metode Hand Lay up, Karena
dari segi ekonomi proses ini tidak mengeluarkan biaya begitu besar dari segi sisi positif kita
1
juga dapat menciptakan lapangan kerja baru yang nantinya akan di produksi oleh beberapa
Home Industri atau industry kreatif yang ada di lingkungan sekitar Unjani, sehingga ke
depannya industri tersebut berada di bawah binaan LPPM Unjani, dalam mengembangkan
produknya.
Dalam hal ini serat pada material komposit mempunyai peranan yang sangat penting
yaitu memberikan nilai kekuatan pada material komposit (sebagai penahan beban utama) dan
memegang porsi terbesar dalam menerima beban yang bekerja pada suatu struktur komposit,
dengan memegang porsi terbesar dalam menerima beban yang bekerja pada suatu struktur
komposit, dari penelitian yang telah dilakukan pada material komposit berpenguat serat (fibre
reinforcedcomposite) bahwa komposisi dan jumlah lapisan serat yang digunakan dalam
pembuatan material komposit sangat mempengaruhi terhadap tegangan normal dan geser.
Dari keuntungan pemakaian komposit tersebut dibandingkan dengan material lain yaitu
memiliki kekuatan dan kekakuan tinggi, ketahanan lelah, berat jenis yang rendah, mudah
dibentuk, tahan aus dan korosi, sifat isolator. (Suprihanto,1998), serta dalam proses mencari
bahan baku tersebut sangat mudah didapat. Di lain sisi kita juga dapat memberdayakan
sumber daya manusia disekitar kita dalam hal penanaman pohon pisang tersebut yaitu
memanfaatkan limbah hasil pertanian setelah proses panen pohon pisang dimana rata-rata
batang dari pohong pisang ini dibuang yang bertujuan untuk menghasilkan nilai ekonomis
yang lebih baik ,dilain sisi juga kita sudah membantu memberikan sumbangan terhadap
kemajuan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, khususnya
untuk petani dan industri kreatif.
Keunggulan komposit berpenguat serat alam dibandingkan dengan fiber glass adalah
ramah lingkungan karena mampu terdegradasi secara alami, sedangkan fiber glass sukar
terdegradasi secara alami. Selain itu fiber glass juga menghasilkan gas CO dan debu yang
berbahaya bagi kesehatan jika fiber glass didaur ulang, sehingga perlu adanya bahan
alternatif pengganti fiber glass tersebut.
Salah satu target penelitian ini adalah bagaimana membuat bahan yang dapat
menggantikan posisi dari fiber glass tetapi tetap ramah lingkungan, serta memanfaatkan
limbah dari hasil panen pertanian. Salah satu bahan alternatif yang ditawarkan untuk
mengatasi masalah tersebut atau dengan kata lain bahan yang dapat menggantikan fiber glass
yang selama ini digunakan pula sebagai bahan baku pada asesoris mobil adalah komposit
berpenguat serat alam hasil limbah batang pisang yang diperoleh secara melimpah di daerah
Jawa Barat ini.
2
1.2. Permasalahan
Faktor yang mempengaruhi kekuatan material komposit adalah jumlah, arah serat, jenis
matriks dan juga fraksi volume.Dimana arah seratnya menggunakan arah acak.Dengan fraksi
volumenya yang digunakan adalah berdasarkan pada perhitungan mikro mekanik dari
material komposit yang berasal dari serat batang pisang serta jenis matriks polyester dan
epoksi. Apabila perbandingan fraksi volume tidak tepat maka tingkat kekuatannya tidak
maksimum dengan demikian perlu perbandingan fraksi volume yang tepat .dari hasil
penelitian di tahun pertama ini ini penulis memperoleh hasil optimum dari material konposit
berpenguat serat batang pisang dalam hal kekuatan tarik serta kekuatan impak yang sesuai
dengan standar produk yang selama ini digunakan yaitu bumper pada mobil yang selama ini
menggunakan bahan dari fiberglass .
Pada penelitian tahun pertama ini, penulis menganalisa juga kekuatan tarik dan massa
jenis dari berbagai jenis serat yang berasal dari 4 macam jenis batang pisang. Karakteristik
serat akan mempengaruhi terhadap sifat dari material komposit terutama dari segi
kekuatannya.
3
dengan menvariasikan fraksi volume serat maupun jenis matriks akan digunakan sebagai
referensi awal apakah material komposit berpenguat serat alam yang berasal dari batang
pisang ini dapat menggantikan material komposit berpenguat serat glass.
Metoda yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah metoda deskriptif yang
memberikan penjelasan secara komperhensif semua informasi yang berkaitan dengan obyek
penelitian dan melakukan proses eksperimental untuk mengetahui karakteristik dari serat
serta matrik maupun karakteristik kekuatan tarik serta impak dari material komposit. Adapun
langkah-langkah yang akan dilakukan pada penelitian ini:
1. Tahapan proses persiapan bahan baku serat (4 jenis batang pisang) dan matriks (polyester
dan epoksi)
2. Melakukan proses pengeringan serat dari batang pisang.
3. Melakukan proses penganyaman pada serat batang pisang dengan bentuk woven roving.
4. Melakukan proses laminasi komposit dengan menvariasikan fraksi volume serat maupun
jenis matriks melalui metoda hand lay up.
5. Melakukan serangkaian pengujian kekuatan tarik serta massa jenis pada serat maupun
matriks.
6. Pengujian Kekuatan tarik dan impak pada material komposit berpenguat batang pisang,
dengan menvariasikan fraksi volume maupun jenis matriks.
7. Hasil dari penelitian pada tahun pertama akan diaplikasikan pada tahun kedua sebagai
bahan baku untuk asesoris otomotif sebagai pengganti dari fiber glass yang berbentuk
woven roving pada bumper mobil.
4
8. Hasil dari penelitian ini akan dimasukkan dalam Jurnal Nasional yang terakreditasi,
seminar nasional dan menghasilkan karakteristik material komposit berpenguat serat
batang pisang.