Askeb Kelompok 3
Askeb Kelompok 3
DI SUSUN OLEH
1. FEBRIYANTI NGGILU
2. FIFI REGITA LOLANGION
3. FITRAH HILALIA MUKSIN
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa kerena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayahNya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
PENYULIT / KOMPLIKASI PERSALINAN PADA KALA I SAMPAI IV
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas matakuliah askeb persalinan dan bayi baru
lahir. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang pendokumentasian asuhan bbl normal dan contoh kasus
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan penulis
terima demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………...2
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………..3
B. Rumusan Masalah……………………………………………………….4
C. Tujuan…………………………………………………………………....5
BAB II : PEMBAHASAN
A. Distosia kelainan presentasi dan posisi ………………………….........6
B. Presentasi puncak kepala…………………………….............................7
C. Presentasi dahi……………………………………………….................8
D. Presentasi occipito posterior....................................................................9
E. Presentasi Muka......................................................................................10
F. Distosia karena kelainan HIS..................................................................11
G. Distosia karena kelainan janin................................................................17
BAB III: PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………………19
Saran.................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Kehamilan dan persalinan merupakan kejadian fisiologis normal, Akan tetapi berdasarkan
penelitian 15% kehamilan berpotensi mengalami komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu
yang memerlukan pengetahuan yang luas serta keahlian bidan dalam resiko tinggi dan banyak
bidan merasa kurang percaya diri dalam situasi luar biasa atau kedaruratan yang sangat
mengancam jiwa.
Dalam bab ini anda akan mempelajari asuhan persalinan dengan beberapa penyulit
yang dapat menancam jiwa ibu, sehingga diperlukan pengetahuan yang luas serta keahlian
bidan dalam mengatasi resiko tinggi. Kemampuan tersebut sangat penting bagi bidan karena
apabila kejadian yang merugikan dapat diprediksi dan dilakukan tindakan untuk pencegahan
atau bidan siap menganinya secara efektif, kemungkinan perbaikan pada ibu dan bayi akan
meningkat. Kemampuan tersebut juga sangat penting bagi mahasiswa, karena kemampuan ini
akan menjadi bekal saat belajar diklinik dan rumah sakit untuk bisa memberikan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin dengan baik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Mendiskripsikan komplikasi dan penyulit kala I
Malposisi adalah kepala janin relative terhadap pelvis dengan oksiput sebagai titik
referensi, atau malposisi merupakan abnormal dari vertek kepala janin ( dengan
ubun-ubun kecil sebagai penanda ) terhadap panggul ibu. Dalam keadaan
malposisi dapat terjadi partus macet atau partus lama.
Penilaian posisi normal apabila kepala dalam keadaan fleksi, bila fleksi baik maka
kedudukan oksiput lebih rendah dari pada sinsiput, keadaan ini disebut posisi
oksiput tranversal atau anterior. Sedangkan keadaan dimana oksiput berada diatas
posterior dari diameter transversal pelvis adalah suatu malposisi.
Pada persalinan normal, saat melewati jalan lahir kepala janin dalam keadaan
fleksi dalam keadaan tertentu fleksi tidak terjadi sehingga kepada defleksi.
Persalinan yang terganggu terjadi bila kepala janin tidak atau turun, dan pada
persalinan dapat terjadi robekan perenium yang tidak teratur atau ekstensi dari
episiotomi.
Pada persalinan normal, saat melewati jalan lahir dalam keadaan fleksi, dalam
keadaan tertentu fleksi tidak terjadi, sehingga ke defleksi. Presentasi puncak
kepala disebut juga presentasi sinsiput.
Etikologi :
1) Kelainan Panggul
2) Anak kecil / mati
Penanganan :
2) Bila ada indikasi ditolong dengan vakum / forcep bisanya anak lahir didapat
caput dengan ubun-ubun besar
Komplikasi :
1) Ibu
b. Partus lama
2) Anak karena partus lama dan molase hebat sehingga mortalitas anak agak
tinggi
C. Presentasi Dahi
Presentasi dahi adalah posisi kepala antara fleksi dan defleksi, sehingga dahi
merupakan bagian terendah. Posisi ini biasanya akan berubah menjadi letak muka
atau belakang kepala. Kepala menusuk panggul dengan dahi melintang/miring
pada waktu putar paksi dalam, dahi memutar kedepan dan berada dibawah alkus
pubis, kemudian terjadi fleksi sehingga belakang kepala terlahir melewati
perineum lalu terjadi defleksi sehingga lahirnya dagu.
Etiologi :
1) Panggul sempit
2) Janin besar
3) Multiparitas
4) Kelainan janin
Penanganan :
Persentase dahi dengan ukuran panggul dan janin yang normal, tidak dapat lahir
spontan pervaginam, jadi lakukan SC.
Komplikasi :
1) Pada ibu
Partus lama dan lebat sulit, bisa terjadi robekan yang hebat dan ruptur uteri
2) Pada anak
pada persalinan persentasi belakang kepala, kepala janin turun melalui pintu atas
panggul dengan sutura sagitaris melintang/miring, sehingga ubun-ubun kecil dapat
berada dkiri melintang, kanan melintang, kiri depan, kanan depan, kiri belakang
atau kanan belakang.
Etiologi :
Penanganan :
2) Tindakan baru dilakukan jika kala II terlalu lama/ada tanda bahaya janin
Pada persalinan dapat terjadi robekan perineum yang teratur atau extensi dari
episiotomi :
3) Bila pembukaan belum lengkap dan tidak asa tanda obstruksi, beri
oksitosi drip
4) Bila pembukaan lengkap dan tidak ada kemajuan pada fase pengeluaran,
ulangi apakah ada obstruksi. Bila tidak ada tanda abstruksi oksitosin drip
5) Bila pembukaan lengkap dan kepala masuk sampai tidak kurang 1/5 atau
0 ekstraksi vaccum atau forseps
E. Persentasi muka
Disebabkan oleh terjadinya ekstensi yang penuh dari kepala janin yang teraba
pada muka janin adalah mulut, hidung dan pipi.
Etologi :
Dagu merupakan titik acuan dari posisi kepala sehingga ada presentasi muka
dagu anterior dan posterior :
Penanganan :
a. Dagu posterior
b. Dagu anterior
c. Diagnosa
Leopold III : kepala dapat digerakkan diatas sympis kecuali kalau kepala
sudah masuk pintu atas panggul
His belum teratur dan porsio masih tertutup, pasien boleh pulang. Periksa
adanya infeksi saluran kencing,ketuban pecah dan bila didapatkan adanya
infeksi obati secara adekuat. Bila tidak pasien boleh rawat jalan.
2. Persalinan lama
Persalinan lama paling sering terjadi pada primigravida dan dapat disebabkan
oleh :
Disproporsi sefalopelvik
Posisi oksipitokposterior
Fase laten persalinan lama dapat didiagmosis secara tidak akurat jika ibu
mengalami persalinan palsu. Menurut prawirohardjo, 2007 menyatakan
bahwa pembukaan serviks tidak melewati 3 cm sesudah 8 jam in partu.
Fase aktif ditandai dengan peningkatan laju dilatasi serviks, yang disertai
dengan penurunan bagian presentasi janin. Kemajuan yang lambat
didentifikasikan sebagai durasi total persalinan atau kegagalan serviks
untuk berdilatasi dengan kecepatan perjam yang telah ditetapkan.
Kecepatan dilatasi 1 cm perjam paling banyak digunakan, tetapi
pemeriksaan vagina tidaklah tepat, dengan adanya kemungkinan variasi
antar pemeriksa. Fase aktif yang memanjang disebabkan oleh kombinasi
berbagai faktor yang meliputi serviks, uterus, fetus dan pelvis ibu (Myles,
2009).
Etiologi
Penatalaksanaan
Sifat his yang berubah-ubah, tidak ada koordinasi dan sinkronisasi antar
kontraksi dan bagian-bagiannya. Jadi kontraksi tidak efisien dalam
mengadakan pembukaan, apalagi dalam pengeluaran janin. Pada bagian
atas dapat terjadi kontraksi tetapi bagian tengah tidak, sehingga
menyebabkan terjadinya lingkaran kekejangan yang mengakibatkan
persalinan tidak maju.
G. Distosia karena kelainan janin
a. Pengertian
Makrosomia adalah bayi yang berat badannya pada saat lahir lebih dari
4000 gram. Berat neonatus pada umumnya kurang dari 4000 gra, dan
jarang melebihi 5000 gram. Frekuensi berat badan lahir lebih dari 4000
gram adalah 5,3% dan yang lebih dari 4500 gram adalah 0,4$%.
b. Etiologi
1) Bayi dan ibu yang menderita diabetes sebelum hamil dan bayi dari ibu
hamil yang menderita diabetes selama kehamilan.
2) Terjadi obesitas pada ibu juga dapat menyebabkan kelahiran bayi besar
( bayi giant ).
4) Riwayat intrauterus dari ibu yang diabetes dan ibu yang plihidramnion
d. Penatalaksanaan
1) Resiko dari trauma lahir yang tinggi jika bayi lebih besar
dibandingkan panggul ibunya
2) Perdarahan Iintracranial
3) Distocia bahu
4) Ruptute uteri
5) Robekan perineum
2. Hidrosefalus
a. Pengertian
b. Etiologi
5) Infeksi
3. Anensefalus
a. Pengertian
b. Etiologi
Anensefalus terjadi jika tabung syaraf sebelah atas gagal menutup, tetapi
penyebab yang pasti tidak diketahui.
2) Pada bayi :
Kelainan jantung
d. Penatalaksanaan
a) Anjuran pada setiap wanita usia subur yang telah menikah untuk
mengonsumsi mutifitamin yang mengandung 400 mcg asam folat
setiap harinya
a. pengertian
kembar siang adalah keadaan anak kembar yang tubuh keduanya bersatu. Hal ini
terjadi apabila zigot dari bayi kembar identik gagal berpisah secara sempurna
b. etiologi
banyak faktor diduga sebagai penyebab kehamilan kembar. Selain faktor genetik
obat penyubur yang dikonsumsi dengan tujuan agar sel telur matang secara
sempurna juga diduga dapat memicu terjadinya bayi kembar.
c. Penatalaksanaan
Jika pada saat pemeriksaan kehamilan sudah ditegakkan janin kembar siang,
tindakan yang lebih aman yang akan dilakukan section caesarea.
kesempitan bidang tengah panggul tidak dapat dinyatakan secara tegas seperti
kesempitan PAP, namun kejadian ini lebih sering terjadi dibanding kesempitan
PAP.
PBP berbentuk dua buah segitiga yang memiliki satu sisi bersama (berupa
diameter intertuberus) dan tidak terletak pada bidang yang sama.
Penyulit dan komplikasi yang terjadi pada masa persalinan dapat mengancam jiwa ibu. Untuk
mendukung keterampilan seorang bidan dalam menolong persalinan perlu memiliki
pengetahuan yang luas serta keahlian bidan dalam mengatasi resiko tinggi. Kemampuan
tersebut sangat penting bagi bidan karena apabila kejadian yang merugikan dapat diprediksi
dan dilakukan tindakan untuk pencegahan atau bidan siap menanganinya secara efektif.
PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER
Perdarahan pasca persalinan adalah kehilangan darah lebih dari 500 ml melalui jalan lahir
yang terjadi selama atau setelah persalinan kala III. Perdarahan pasca persalinan primer
terjadi dalam 24 jam pertama. Ada beberapa kemungkinan penyebab yaitu :
1. Atonia uteri
3. Retensio plasenta
A. ATONIA UTERI
1. Pengertian
Atonia uteri merupakan penyebab terbanyak perdarahan postpartum dini (50%), dan
merupakan alasan paling sering untuk melakukan histerektomi postpartum.
Antonia uteri adalah lemahnya tonus / kontraksi rahim yang menyebabkan uterus
tidak mampu menutup perdarahan terbuka dari tempat implantasi plasenta setelah
bayi dan plasenta lahir.
2. Etiologi
Antonia uteri dapat terjadi pada ibu hamil yang melahirkan dengan faktor
predisposisi (penunjang), seperti :
e. Malnutrisi
3. Penatalaksanaan
g. Ergometrin akan bekerja selama 5-7 menit dan menyebabkan kontraksi uterus
h. Pasang infus dengan menggunakan jarum ukuran 16/18 dan berikan 500 cc ringer
laktat +20 unit oksitosin
j. Dampingi ibu ketempat rujukan teruskan melakukan KBI. Kompresi uterus ini
memberikan tekanan langsung pada pembuluh terbuka dinding uterus dan
merangsang miometrium untuk berkontraksi
k. Lanjutkan infuse ringer laktat +20 unit oksitosin dalam 500 ml larutan dengan
laju 500 ml/jam hingga tiba ditempat rujukan. Ringer laktat kan membantu
memulihkan volume cairan yang hilang selama perdarahan.
B. RETENSIO PLASENTA
1. Pengertian
Retensio plasenta adalah lepas plasenta tidak bersamaan sehingga masih melekat pada
tempat implantasi, menyebabkan retraksi dan kontraksi otot uterus sehingga sebagian
pembuluh darah tetap terbuka serta menimbulkan perdarahan.
2. Etologi
b. faktor uterus : bekas section caesarea, bekas pembedahan uterus, tidak efektifnya
kontraksi uterus, bekas kuretase uterus, bekas pengeluaran manual plasenta, dan
sebagainya.
c. faktor plasenta : plasenta previa, implantasi corneal, plasenta akreta dan kelainan
bentuk plasenta
3. Klasifikasi
a. Plasenta adhesifa plasenta yang melekat pada desidua endometrium lebih dalam
d. Plasenta perkreta: vili korialis tumbuh menembus serosa atau peritoneum dinding
rahim
4. Penatalaksanaan
Apabila plasenta belum lahir ½-1 jam setelah bayi lahir lagi apabila disertai
perdarahan lakukan plasenta manual.
1. Pengerian
Emboli air ketuban adalah masuknya air ketuban beserta komponennya kedalam
sirkulasi darah ibu. Yang dimaksud komponen disini adalah unsur-unsur yang
terdapat diair ketuban seperti lapisan kulit janin yang terlepas, rambut janin, lapisan
lemak janin dan cairan kental.
2. Biologi
3. Faktor resiko
a. Multipara
b. Solusio plasenta
c. IUFD
d. Partus presipitatus
e. Suction curettage
1. Robekan di perineum
2. Robekan serviks
4. Inversio uteri
5. Syok obstetrik
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan dan persalinan merupakan kejadian fisiologis yang normal. Ada beberapa
penyulit yang dapat mengancam jiwa ibu sehingga diperlukan pengetahuan yang luas serta
keahlian dalam mengatasi resiko tinggi. Ada penyulit atau komplikasi persalinan mulai dari
kala I dan sampai kala IV.
B. Saran
Melalui makalah ini kami sampaikan bahwa peran seorang bidan sangat penting dalam
mengatasi penyulit dan komplikasi dalam persalinan mulai dari kala I sampai kala IV.