Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
DI PUSKESMAS KEC. CIKADU
KABUPATEN CIANJUR
DISUSUN OLEH:
IDA WIDIAWATI
2021
PENGESAHAN
Disahkan Oleh:
Penguji : (....................)
Penguji : (....................)
Penguji : (....................)
ABSTRAK
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi mual dan muntah yang berat selama
kehamilan, yang terjadi pada 1‐2% dari semua kehamilan atau 1‐20 pasien per
1000 kehamilan (Barozha dan Apriliana, 2016). Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil yang mengalami hiperemesis
gravidarum di PUSKESMAS Kabupaten Cianjur Tahun 2021.
Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan pendekatan
retrospective. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang mengalami
hiperemesis gravidarum periode bulan Januari – Desember Tahun 2016 sebanyak
195 responden. Teknik sampel yang digunakan secara acak sederhana (simple
random sampling) dengan menggunakan tabel bilangan atau angka acak (random
number). Pengumpulan data menggunakan data sekunder.
Hasil penelitian, Hiperemesis Gravidarum pada responden mayoritas Tingkat
III sebesar 87,1%. Karakteristik ibu hamil yang mengalami Hiperemesis
Gravidarum Tingkat III berdasarkan gravida tertinggi pada primigravida sebesar
88,1%, berdasarkan pendidikan tertinggi pada responden yang tidak sekolah
sebesar 100%, berdasarkan usia kehamilan tertinggi pada Trimester I (usia
kehamilan 0-12 minggu) sebesar 96,4%.
Disarankan kepada Puskesmas Kabupaten Cianjur khususnya Bidan di Ruang
Poli Kebidanan agar memberikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
penyebab dan cara mencegah hiperemesis gravidarum terutama pada ibu hamil
primigravida, pendidikan tidak sekolah dan usia kehamilan Trimester I (0 – 12
bulan).
Puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati kritik
dan saran yang sifatnya membangun, sangat penulis harapkan agar dalam
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar ................................................................................... i
Abstrak ................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................... iii
Daftar Tabel................................................................................................. iv
Daftar Gambar ............................................................................................. vi
Daftar Lampiran .......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ............................................................. 5
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................. 6
1.3.1 Tujuan Umum............................................................. 6
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................ 6
1.4 Manfaat penelitian ............................................................... 7
1.4.1 Manfaat Teoritis.......................................................... 7
1.4.2 Manfaat Aplikatif........................................................ 7
ii
BAB IV PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
1
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap hari, sekitar 800 wanita meninggal karena sebab yang dapat dicegah
terkait dengan kehamilan dan persalinan. 99% dari semua kematian ibu terjadi di
negara berkembang (WHO, 2014). Kurang lebih 50-90% kehamilan disertai NVP
(Nausea and Vomiting During Pregancy) yang 20% nya dapat berlanjut dan
memberat sehingga mengganggu keseharian dan psikologis ibu hamil. NVP dapat
selama kehamilan, yang terjadi pada 1‐2% dari semua kehamilan atau 1‐20 pasien
terjadi di seluruh dunia dengan angka kejadian yang beragam mulai dari 0,5 - 2%
0,8% di Canada, 10,8% di China, 0,9% di Norwegia, 2,2% di Pakistan dan 1,9%
Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi berat. Perasaan mual ini
1
2
Pengaruh fisiologis kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena system
saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang. Pada umumnya wanita
dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikan gejala mual muntah
terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inilah yang disebut
kadar hormon korionik gonadotropin, esterogen, dan progesteron dalam darah ibu.
kehamilan trimester I. Oleh karena itu, mual dan muntah lebih sering terjadi pada
trimester I, akan tetapi pada beberapa kasus ada yang berlanjut hingga trimester
namun beberapa penelitian menyebutkan beberapa teori tentang hal yang dapat
gonadotropin, hormon estrogen, infeksi H. Pylori dan juga faktor psikologis. Usia
2
3
oleh karena itu, mual dan muntah lebih sering terjadi pada trimester pertama
(Yasa, 2012). Faktor risiko lain adalah pendidikan dan jumlah gravida.
hidup dalam memotivasi untuk siap berperan serta dalam perubahan kesehatan.
yang ada. Pendidikan merupakan faktor predisposisi adalah faktor yang ada dalam
bagi ibu hamil) diperlukan pengetahuan tentang manfaat periksa hamil, baik bagi
kesehatan ibu sendiri maupun bagi janinnya (Umboh, 2014). Sedangkan pada
gravida berhubungan dengan kondisi psikologis ibu hamil dimana ibu hamil yang
baru pertama kali hamil akan mengalami stres yang lebih besar dari ibu yang
korionik gonadotropin, hal tersebut menyebabkan ibu yang baru pertama kali
kekurangan nutrisi dan energi bagi ibu yang dapat berpengaruh pada tumbuh
3
4
maksud menghilangkan faktor psikis rasa takut. Juga tentang diet ibu hamil,
makan jangan sekaligus banyak tetapi dalam porsi sedikit – sedikit namun sering.
Pada saat bangun tidur jangan kemudian berdiri akan tetapi bertahap sehingga
pada tahun 2013 sebanyak 115 (59,3%) dengan karakteristik sebagian besar
terjadi pada wanita hamil umur 20-35 tahun sebanyak 174 (89,7%), gravida
pekerjaan sebagian besar ibu IRT sebanyak 86 (44,4 %). Penelitian Hadi (2011) di
primigravida (37%) dan grande gravida (10%). Sebagian besar pasien adalah
tamatan SMA (80%). Penelitian Atika (2016) di RSUP Dr. Mohammad Hoesin
palembang menunjukkan bahwa kelompok usia gestasi 1-12 minggu lebih banyak
persentase 62,9% dibanding kelompok usia gestasi 13-28 minggu yaitu sebanyak
4
5
13 ibu hamil dengan persentase 37,1%. Terdapat hubungan yang signifikan antara
hiperemesis gravidarum dari tahun 2015 – 2016. Pada Tahun 2015, kasus
hiperemesis gravidarum di Puskesmas Kec. Cikadu sebesar 189 kasus (5,8%) dari
3324 ibu hamil mengalami peningkatan pada tahun 2016 sebesar 0,2% menjadi
Tahun 2021?”.
5
6
6
7
Cianjur.
7
8
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Kehamilan
terjadinya konsepsi dan fertilisasi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal
adalah 280 hari (40 mingg tau 9 bulan), dihitung dari hari pertama haid terakhir
(Mandang, 2016).
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila
dihitung dari saat fertilitas hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender
ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40). Manuaba
pembentukan plasenta dan tahap akhir adalah tumbuh kembang hasil konsepsi
sekitar 280-300 hari dengan perhitungan sebagai berikut: usia kehamilan sampai
88
9
dengan 28 minggu dengan berat janin 1000 gram bila berakhir disebut keguguran,
dari konsepsi sampai lahirnya janin yang berlangsung selama 280 hari (40 minggu
salah satunya dalah mual dan muntah yang disebut emesis gravidarum. Emesis
gravidarum adalah mual dan muntah yang terjadi pada saat kehamilan. Emesis
gravidarum sering juga disebut morning sickness. Mual dan muntah ini terjadi
pada 50-70% wanita hamil. Mual dan muntah dalam kehamilan biasanya terjadi
dalam trimester pertama, yaitu muncul pada minggu ke 6 setelah hari pertama
puncaknya pada minggu ke 11 sampai 13, dan biasanya mulai membaik pada
minggu 12 sampai ke 16, walau pada 20% wanita mual dan muntah ini dapat
dapat terjadi dehidrasi, gangguan asambasa dan elektrolit dan ketosis; keadaan ini
9
10
gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan pada ibu hamil yang dapat
hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan selama masa hamil.
Muntah yang membahayakan ini dibedakan dari morning sickness normal yang
umum dialami wanita hamil karena intensitasnya melebihi muntah normal dan
gravidarum adalah suatu penyakit dimana wanita hamil memuntahkan segala apa
yang dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit
muntah berlebihan selama masa hamil yang dapat mengganggu aktivitas sehari-
hari dimana wanita hamil memuntahkan segala apa yang dimakan dan diminum
hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang, diuresis berkurang
10
11
Menurut WHO dan Kemenkes RI (2013), mual dan muntah sering menjadi
masalah pada ibu hamil. Pada derajat yang berat, dapat terjadi hiperemesis
c) Ketonuria
d) Dehidrasi
e) Ketidakseimbangan elektrolit
gangguan kehidupan sehari-hari dan dehidrasi. Muntah yang terus menerus tanpa
berkonsultasi dengan dokter tentang penyakit hati, penyakit ginjal dan penyakit
1. Tingkat I
11
12
merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri
pada epigastrum. Nadi meningkat sekitar 100 per menit, tekanan darah sistolik
2. Tingkat II
Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lemah mengurang,
lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik
dan mata sedikit ikterus, berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun,
3. Tingkat III
menurun dari samnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat tensi
turun, komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai
Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B
12
13
predisposisi yang terkait dengan mual dan muntah pada kehamilan antara lain:
keluarga.
hiperemesis.
pasti. Perubahan anatomik pada otak, jantung, hati dan susunan saraf disebabkan
oleh kekurangan vitamin serta zat-zat lain. Beberapa faktor presdisposisi dan
13
14
terhadap kehamilan di nilai memicu perasaan mual dan muntah ini pada
Hasil penelitian Atika (2016) pada Pasien Rawat Inap di RSUP Dr. Moh.
Hoesin Palembang menunjukkan bahwa kelompok usia gestasi 1-12 minggu lebih
persentase 62,9 % dibanding kelompok usia gestasi 13- 28 minggu yaitu sebanyak
14
15
merupakan mual dan muntah pada hamil muda bila terjadi terus menerus dapat
kloremik.
Belum jelas mengapa gejala-gejala ini hanya terjadi pada sebagian kecil
karbohidrat dan lemah habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi
lemak yang tak sempurna terjadilah ketosis dengan tertimbunnya asam aseton –
asetil asam hidroki butirik dan aseton dalam darah. Kekurangan cairan yang
darah turun, demikian pula klorida air kemih, selain itu dehidrasi menyebabkan
menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan berkurang pula dan
hati, dan terjadilah lingkaran setan yang sulit dipatahkan. Disamping dehidrasi
15
16
robekan. Pada umumnya robekan ini ringan dan perdarahan dapat berhenti sendiri.
kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses fisiologik pada kehamilan muda
sehari-harii dengan makanan dalam jumlah kecil, tetapi lebih sering. Waktu
bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur, tetapi dianjurkan untuk makan
roti kering atau bickuit dengan teh hangat. Makanan dan minuman sebaiknya
disjikan dalam keadaan panas atau hangat atau sangat dingin. Defekasi yang
merupakan fakor yang penting, oleh karenanya dianjurkan makanan yang banyak
mengandung gula.
1. Obat-obatan
bagi ibu hamil dan juga membantu dalam sintesa lemak untuk
16
17
hidrokhloride, avomin.
2. Terapi psikologik
3. Diet
mual dan muntah, sebaiknya diberi jarak dalam pemberian makan dan
17
18
roti panggang, biscuit, buat segar dan sari buah, minuman botol
dianjurkan pada ibu adalah makanlah apa yang ibu suka, bukan
memakan apa yang saat ini membuat mual karena diet tersebut
18
19
dalam tubuh, yang juga dapat ditemukan pada malnutrisi oleh beberapa macam
sebagai berikut :
b) Pada jantung menjadi lebih kecil dari pada biasanya dan beratnya
tubuli kontorti.
sangat memuaskan. Penyakit ini biasanya dapat membatasi diri, namun demikian
pada tingkatan yang berat penyakit ini dapat mengancam jiwa ibu dan janin.
19
20
(HEG)
1. Gravida
multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat stres dan usia si ibu
(Hadi, 2011).
20
21
55,4%.
2. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
a) Pendidikan Dasar
ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama
(SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTS), atau bentuk lain yang sederajat.
b) Pendidikan Menengah
21
22
c) Pendidikan Tinggi
formal akan tetapi bisa diperoleh melalui pendidikan non formal seperti
juga seseorang dengan pendidikan tinggi dapat terpapar dengan penyakit begitu
pula sebaliknya (Sumai, 2014). Menurut Hadi (2011), kejadian hiperemesis pada
ibu hamil lebih sering terjadi pada ibu hamil yang berpendidikan rendah. Secara
berpendidikan SMA. Pada tahun 2012 (12,9%), tahun 2013 (37,7%), tahun 2014
22
23
(0,5%). Berdasarkan analisis denagn uji Chi Square didapatkan ρ value =0,000
artinya, hasil ini memiliki makna ada hubungan yang signifikan antara pendidikan
3. Usia Kehamilan
Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira – kira
280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40
minggu ini disebut kehamilan matur (cukup bulan). Kehamilan lebih dari 42
dan
23
24
didapatkan dari asosiasi yang terlihat dari peningkatan produksi HCG dan fakta
24
25
Faktor Predisposisi:
1. Riwayat hiperemesis
gravidarum pada kehamilan
sebelumnya atau keluarga.
2. Status nutrisi
Faktor organik:
1. Masuknya villi khorialis
dalam sirkulasi maternal
2. Perubahan metabolik karena
hamil serta resistensi yang
menurun dari pihak ibu Hiperemesis
Gravidarum
Faktor psikologik:
1. Emosi
2. Stress
25
26
BAB III
METODE PENELITIAN
adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk
(Notoatmodjo, 2012).
1. Lokasi Penelitian
2012). Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah puskesmas Kec.
Cikadu.
2. Waktu Penelitian
Tahun 2021.
1. Populasi
2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang
26
27
2. Sampel
Za 2 x P x Q
n¿
d2
Keterangan:
Q = 1 – P = 1-0,5 (0,407)
d= Presisi
Za 2 x P x Q
n¿
d2
n =1,962 x 0,593 x 0,407
0,102
n = 3,8416 x 0,593 x 0,407
0,01
n = 0,9271
0,01
n = 92,7 (dibulatkan menjadi 93)
27
28
kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat
populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel. Kriteria inklusi dalam
penelitian ini adalah responden yang memiliki status rekam medik yang lengkap.
kehamilan.
yaitu dengan melihat status pasien yang peroleh di rekam medik Puskesmas Kec.
1. Pengolahan Data
a. Editing
apakah dapat dibaca, jelas, relevan dan apakah data yang diperoleh
28
29
b. Coding
c. Entry data
d. Cleaning
2. Analisis Data
digunakan rumus :
X
F= x 100 %
N
Keterangan :
F = Frekuensi
N = Jumlah sampel
29
30
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada analisis ini data yang digunakan adalah data kategorik yang akan
kelompok dalam variabel (Tabel 4.1). Berikut ini akan ditampilkan hasil
F %
Tingkat I 3 3,2
Tingkat II 9 9,7
Total 93 100
30
31
Kehamilan
Variabel Jumlah
F %
Gravida
Primigravida 59 63,4
Multigravida 28 30,1
Grandemultigravida 6 6,5
Variabel Jumlah
F %
Pendidikan
1 1,1
Tidak sekolah 7 7,5
26 28,0
Tamat SD 52 55,9
7 7,5
Tamat SMP/MTS
84 90,3
Tamat SMA/Sederajat 7 7,5
2 2,2
Tamat Perguruan Tinggi (PT)
Usia Kehamilan
Total 93 100
31
32
responden yang tamat perguruan tinggi (PT) dan tamat SD memiliki jumlah
yang sama yaitu sebesar 7,5%, dan responden yang tidak sekolah hanya ada
1,1%.
32
33
F % F % F % F %
F % F % F % F %
33
34
2 0
F % F % F % F %
34
35
minggu) 0 0
4.2 PEMBAHASAN
adalah suatu penyakit dimana wanita hamil memuntahkan segala apa yang
dimakan dan diminum hingga berat badannya sangat turun, turgor kulit berkurang,
35
36
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rabbani (2016) di
22,5%. Namun hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan
Hal ini sesuai dengan pernyataan Hadi (2011) bahwa faktor predisposisi
multigravida, hal ini berhubungan dengan tingkat stres dan usia si ibu saat
100%. Hasil penelitian ini lebih tinggi dari penelitian yang dilakukan oleh
36
37
Hal ini tidak sesuai denga pernyataan Sumai (2014) bahwa pendidikan adalah
suatu bentuk intervensi yang ditunjukkan pada individu atau masyarakat yang
Menurut Hadi (2011), kejadian hiperemesis pada ibu hamil lebih sering terjadi
pada ibu hamil yang berpendidikan rendah. Secara teoritis, ibu hamil yang
keluarganya.
Pengetahuan tidak hanya bisa diperoleh dari pendidikan formal akan tetapi bisa
III berdasarkan usia kehamilan tertinggi pada Trimester I (usia kehamilan 0-12
minggu) sebesar 96,4. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
37
38
Hal ini sesuai dengan pernyataan Hadi (2011) bahwa HCG (Human
yang terlihat dari peningkatan produksi HCG dan fakta bahwa hiperemesis
38
39
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
88,1%.
5.2 Saran
5.2.1 Teoritis
dalam kehamilan.
39
40
5.2.2 Aplikatif
antara 0 – 12 minggu.
40
41
DAFTAR PUSTAKA
Atika, Inthan. 2016. Hubungan Hiperemesis Gravidarum dengan Usia Ibu, Usia
Gestasi, Paritas, dan Pekerjaan pada Pasien Rawat Inap di RSUP Dr.
Moh. Hoesin Palembang. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, Volume 3,
No. 3, Oktober 2016 : 166-171.
Manuaba, I.B.G. 2014. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta :
EGC.
41
42
http://www.jdih.setjen.kemendagri.go.id/files/KAB_CIANJUR_9_2011.pdf
Diakses tanggal Diakses tanggal 19 Maret 2020, Pukul 03.40 WIB.
Saifuddin AB, Rachimhadi T, Winkjosastro GH. 2011. Ilmu Kebidanan. Edisi ke‐
4. Jakarta : Bina Pustaka Sarwono Prawodihardjo.
42
43
Yasa, C.A. 2012. Hubungan Antara Karakteristik Ibu Hamil Dengan Kejadian
Hiperemesis Gravidarum Di RSUD Ujungberung Pada Periode 2010-2011.
Skripsi. Universitas Islam Bandung Fakultas Kedokteran. Available from :
http://elibrary.unisba.ac.id/files2/Skr.12.00.10854.pdf Diakses tanggal 19
Maret 2020, Pukul 14.18 WIB.
43