Anda di halaman 1dari 23

Peran HMI dalam Modernisasi Implementasi Zakat

untuk Keadilan Sosial dan Ekonomi Ummat

Jurnal ini dibuat sebagai pra-syarat

LKII (Intermediate Training) HMI CABANG GARUT

Di susun oleh :

Sahrul tahta gunawan

tahtagsahrul@gmail.com

HMI CABANG JEMBER

2021
ABSTRAK
Sangat penting untuk mengoptimalkan instrumen zakat dalam aspek kehidupan di
era modern ini. Keadilan sosial-ekonomi dari waktu ke waktu selalu jadi
pembahasan dalam usaha pemberdayaan ummat lewat instrumen zakat. Dapat kita
ketahui bahwasanya proses zakat dalam negeri ini belum berjalan secara optimal.
Output yang dihasilkan zakat juga kurang maksimal. Penulisan jurnal ini
bertujuan untuk mendiskripsikan peran HMI sebagai organisasi mahasiswa dalam
upaya Modernisasi Zakat untuk Keadilan Sosial dan Ekonomi Ummat Islam.
Penulisan ini menggunakan metode studi literatur yang dikemas secara
komprehensif dan menyajikan data perbandingan serta gagasan-gagasan solusi,
sehingga rakyat Indonesia, khususnya umat Islam ke depannya bisa mendapatkan
rasa keadilan sosial dan ekonomi. Dengan potensi jumlah umat Islam besar di
Indonesia maka potensi zakat yang bisa digunakan untuk menyejahterakan
masyarakat, khususnya umat Islam sangat besar. Berdasarkan studi literatur yang
dilakukan penulis, HMI sebagai organisasi mahasiswa Islam tertua dan terbesar di
Indonesia punya peran kuat untuk mengoptimalkan implementasi zakat yang
masih lemah di kalangan umat Islam sendiri. Caranya dengan modernisasi
regulasi dan implementasi zakat di Indonesia agar keadilan sosial dan ekonomi
Ummat Islam terwujud. Sekaligus memberikan ruang lebih besar bagi Badan
Amil dan Zakat Nasional (Baznas) dalam menghimpun dana mengelola zakat.
Kata kunci : modernisasi, zakat, keadilan sosial-ekonomi, baznas
I. PENDAHULUAN

Sebagai negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia maka potensi

zakat di Indonesia sangat besar. Berdasarkan data The Royal Islamic Strategic

Studies Centre (RISSC) atau MABDA dalam laporannya yang bertajuk “Muslim

500”, jumlah penduduk Indonesia yang beragama Islam sebanyak 231,06 juta jiwa.

Dari jumlah itu proporsi penduduk Islam di Indonesia hanya mencapai 86,7% saja.

Persentase tersebut membuat Indonesia berada di urutan ke-35 di dunia. Negara

dengan persentase populasi muslim terbesar di dunia adalah Maladewa yang 100%

dari 374,77 ribu penduduknya beragama Islam. Disusul Mauritania berada di urutan

kedua dengan 99,9% dari total 3,84 juta penduduk beragama Islam. Kemudian, ada

99,8% dari total 10,98 juta penduduk Somalia yang memeluk agama Islam.

Adapun, Pakistan yang punya jumlah populasi muslim terbesar kedua di dunia

hanya memiliki proporsi penduduk Islam sebesar 96,5%. Persentase tersebut

menempatkan Pakistan di posisi ke-22 dunia. (https://rissc.jo)

Jumlah penduduk Islam itu menunjukkan potensi zakat yang sangat besar

asal diterapkan dengan maksimal. Kementerian PPN/Bappenas menyatakan,

pengelompokan zakat di Indonesia yakni zakat perusahaan, pertanian, peternakan,

uang, dan juga penghasilan. Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan

Kementerian PPN/Bappenas, Amich Alhumami mengatakan, secara potensial,

besaran jumlah zakat di Indonesia sangat luar biasa hingga Rp 234 triliun per tahun.

“Tercatat potensi zakat di Indonesia Rp 234 triliun per tahun," ujar Amich

Alhumami dalam webinar "Festival Literasi Zakat Wakaf 2021", Selasa

(21/9/2021). Dia menjelaskan, dari perkiraan total ini, nanti ada perhitungan
sesungguhnya yang aktual untuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) lakukan

pengelolaan dan penghimpunan. (http/tribunnews.com, 2021)

Restorasi adalah istilah umum yang memiliki arti, pulihkan sesuatu ke

bentuk dan keadaan aslinya Zakat adalah bagian tertentu dari properti yang setiap

Muslim harus membayar ketika kondisi tertentu terpenuhi. Perintah tentang zakat

juga dijelaskan dalam Q.S At-Taubah tepatnya pada ayat 103. Allah SWT

berfirman dalam Q.S At-Taubah ayat 103 sebagai berikut:

‫ﻋﻠِﻴ ٌﻢ‬
َ ‫ﺳﻤِ ﻴ ٌﻊ‬ ‫ﺳﻜ ٌَﻦ ﱠﻟ ُﻬ ْﻢ ۗ َﻭ ﱠ‬
َ ُQ‫ٱ‬ َ َ‫ﺻ َﻠ ٰﻮﺗَﻚ‬ ‫ﻋ َﻠ ْﻴ ِﻬ ْﻢ ۖ ﺇِ ﱠ‬
َ ‫ﻥ‬ َ ‫ﻄ ِ ّﻬ ُﺮ ُﻫ ْﻢ َﻭﺗُﺰَ ّﻛِﻴ ِﻬﻢ ِﺑ َﻬﺎ َﻭ‬
َ ‫ﺻ ِّﻞ‬ َ ‫ ُﺧﺬْ ﻣِ ْﻦ ﺃ َ ْﻣ ٰ َﻮ ِﻟ ِﻬ ْﻢ‬.
َ ُ ‫ﺻﺪَ َﻗﺔً ﺗ‬

Artinya:"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu

membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.

Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Sebagai salah satu rukun Islam, zakat dibayarkan untuk diberikan kepada orang

(asnaf) yang berhak menerimanya. Zakat berasal dari bentuk kata “zakat”. Ini

berarti berkat, berkat, pertumbuhan dan perkembangan dari Yang Kudus Disebut

Zakat karena mengandung harapan berkah, menyucikan jiwa, dan

menyuburkannya dengan berbagai keutamaan.. (Fikih Sunnah, hal. 5).

Zakat di Indonesia memiliki posisi strategis dikarenakan di dukung dengan

prinsip idealis negara serta komposisi ummat di Indonesia. Hanya saja sistem

pelaksanaan zakat masih belum maksimal. Masih banyak yang belum

melaksanakan haknya dalam membayar zakat, kecuali membayat zakat fitrah yang
dilaksanakan menjelang perayaan Idul Fitri. “Meskipun merupakan salah satu

rukun Islam dan besaran zakat hanya 2,5%, tapi realisasi pengumpulannya belum

maksimal. Mayoritas masyarakat Indonesia hanya mengenal zakat fitrah saja yang

dibayarkan setahun sekali. Padahal ada jenis zakat lain seperti zakat mal,” jelasnya.

Diperkirakan baru sekitar Rp 5-6 triliun saja yang terkumpul tiap tahunnya dari

potensi sebesar Rp 234 triliun.

Namun, jika dibandingkan 2013 kesadaran membayar zakat Umat Islam

di Indonesia ada peningkatakn. Berdasarkan riset Baznas, Institut Pertanian Bogor

(IPB) dan Islamic Development Bank (IDB), potensi zakat nasional sebesar Rp 217

triliun tahun 2013, hanya Rp 2,73 triliun atau sekitar 1% yang terhimpun.

Hal ini membuktikan bahwasan nya terdapat suatu instrumen dalam badan

zakat yang tidak di berdayakan secara optimal, dan seharus nya dengan legitimasi

yang di miliki oleh badan zakat Indonesia bisa membuat suatu pemberdayaan umat

dalam segala aspek kehidupan.

Teori fundamental dari zakat dalam agama terbagi dengan mazhab nya

masing-masing. Mazhab Maliki mendefinisikan zakat dengan memberikan sebagian

dari harta khusus yang telah mencapai nishab (jumlah minimum yang diperlukan

untuk zakat) kepada mereka yang berhak menerimanya. Mazhab Hanafi

mendefinisikan zakat sebagai bagian dari harta khusus dari harta khusus sebagai

milik orang khusus, yang ditentukan oleh syariah kepada Allah. Sekolah zakat

Syafi`i adalah ekspresi pembebasan dari kekayaan atau pertumbuhan dengan cara

yang khusus (Ali Nuruddin. 2006). Menurut mazhab Hambali, zakat adalah hak

yang bersumber dari suatu sifat khusus kepada golongan tertentu, yaitu yang
diminta oleh Al-Qur'an. Hal ini menjadi dasar menurut hadits Ibnu Abbas ketika

Nabi Muhammad mengirim Mu'az bin Jabal ke Yaman untuk mewakilinya sebagai

gubernur di sana, antara lain nabi menunjukkan bahwa zakat adalah sumber daya,

harta yang diberikan kepada orang kaya. untuk diserahkan. yang berhak

menerimanya, antara lain fakir dan miskin.

Zakat yang orientasi nya sebagai mediator penekan angka kesenjangan

ekonomi seharus nya dapat di berdayakan se-maksimal mungkin, dengan cara

optimalisasi manajerial organisasi nya, agar dapat meluaskan cakupan dari zakat

tersendiri serta pemberdayaan umat nya lebih efektif.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai organisasi mahasiswa Islam

tertua di Indonesia memiliki “kekuatan” untuk mendorong pemerintah lebih baik

dalam pelaksanaan penghimpunan dan pengelolaan zakat. Pasalnya, penghimpunan

dan pengelolaan zakat yang selama ini dilakukan oleh Baznas masih pasif. Baznas

yang memiliki kekuatan dalam menghimpun dan mengelola zakat masih terlihat

setengah-setengah. Baznas belum memiliki kekuatan “memaksa’ dengan regulasi

umat Islam untuk membayar kewajiban zakatnya, selain zakat Fitrah.

HMI sebagai organisasi yang memiliki ratusan cabang di Indonesia

memiliki kekuatan untuk memberikan masukan, mendorong kepada pemerintah

untuk lebih memaksimalkan Baznas dalam menghimpundana mengelola zakat.

Apalagi, hampir di semua kabupaten/ kota di Indonesia sudah berdiri Baznas.

HMI juga bisa memodernisasi pelaksanaan zakat dengan mendirikan

lembaga zakat sendiri yang saat ini telah berdiri Lembaga Amil Zakat Infaq Sedekah

(LAZIS) Insan Cita Dikelola HMI, dari Muzaki untuk Mustahik Indonesia. Berdasarkan
urian penulis di atas maka penulis membuat tulisan ini dengan judul Peran HMI

dalam Modernisasi Implementasi Zakat untuk Keadilan Sosial dan Ekonomi

Ummat.
II. PEMBAHASAN DAN ISI

1. Apa Itu Modernisasi

Modernisasi adalah proses peralihan dari keadaan tradisional menuju

masyarakat yang lebih maju (modern) atau modern. Mata kuliah ini

merepresentasikan perubahan sikap dan pola pikir dalam masyarakat sehingga

dapat hidup sesuai dengan kebutuhan masa kini.

2. Apa Itu Restorasi

Restorasi adalah istilah umum yang memiliki arti, pulihkan sesuatu ke

bentuk dan keadaan aslinya. Dalam definisi tersebut dapat di uraikan bahwasan nya

pada jurnal ini akan memuat langkah-langkah HMI dalam restorasi gerak maupun

konsep daripada peng-implementasian unsur-unsur zakat yang sesuai dengan

syariat islam, yang menurut kacamata HMI per-hari ini banyak proses berjalan nya

zakat mengalami pemerosotan baik segi teknis dan konsep.

3. Pengertian Zakat

Dalam bahasa zakat artinya tumbuh dan berkembang, atau mensucikan diri

karena zakat akan mengembangkan pahala penulis dan menghapus dosa-dosanya.

Menurut hukum Syariah, zakat adalah hak wajib dari properti tertentu pada waktu

tertentu. Meskipun istilahnya zakat, definisi zakat dalam fiqih, yang ditulis oleh

beberapa fuqoha' (ulama hukum), mendaftarkan banyak editor dengan makna yang

relatif sama.. Dan zakat sendiri juga merupakan perintah langsung dari Allah SWT,

dimana firman nya dalam surah Al-baqarah ayat 43: “Dan dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'.” Dan dalam surah

at-Taubah ayat 103: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.” Dan

zakat sendiri memiliki banyak komponen dalam pelaksanaan nya. Dari segi hukum,

prinsip, dan lain-lain.

4. Komponen zakat

 Hukum Zakat:

Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga dan wajib hukumnya. Bagi yang

tidak membayar zakat karena kikir, hukumnya mewajibkan dikeluarkannya

zakat, jika tidak maka zakatnya diambil paksa. Zakat diperlukan untuk setiap

aset yang aktif atau siap untuk dikembangkan.

 Nishab zakat:

2,5% pada emas, perak dan komoditas.

5% untuk tanaman beririgasi

10% untuk tanaman yang disiram langsung oleh hujan

20% untuk rikaz dan hasil tambang

 Prinsip wakaf:

Wakaf dapat didefinisikan sebagai harta yang diberikan oleh individu untuk ridha

Allah SWT, terutama untuk digunakan oleh umat Islam dan orang-orang biasa.

5. Pengelolaan zakat di Indonesia


Indonesia telah menyadari manfaat pemberdayaan dari zakat , sehingga

daripada itu semua Indonesia membentuk sebuah badan yang bertugas untuk

mengelola zakat tersebut dan bersifat non-struktural, yaitu BAZNAS (BAZNAS,

2001, hal. 1). Dan dalam melaksanakan fungsional nya, BAZNAS memiliki tugas

sebagai pelaksana, pengelola, pendistribusian dalam skala nasional.

Oleh sebab itu dengan sifat flexibel nya, zakat di Indonesia seharus nya

bisa meluaskan cakupan ke banyak aspek dan tidak sekadar men-distribusikan zakat

saja, seharus nya bisa merambah ke dunia akademik dan edukasi.

6. Kondisi objektif pemberdayaan zakat di Indonesia

Potensi besar zakat tidak berjalan dalam semesti nya, permasalahan nya

terdapat pada masyarakat dan sistem manajemen oleh lembaga nya sendiri, dimana

sosialisasi perihal zakat tidak tersebar secara masif pada masyarakat serta

pengelolaan/manajemen zakat yang di terapkan oleh BAZNAS tidak terpadu

(Indrijatiningrum, 2021, hal. 5).

Hal tersebut yang mendasari pengembangan zakat di Indonesia sedikit

lamban, selain dari 2 faktor di atas, manajemen adaptif juga tidak di berdayakan

secara optimal oleh lembaga zakat ini. Zakat yang mempunyai peranan penting di

Indonesia akhir nya tidak ter-sosialisasikan dengan baik pada masyrakat, implikasi

nya pada masyarakat ialah minim nya ghairah menunaikan zakat serta pemerataan

ekonomi yang pasif pada masyarakat. Sementara secara linier zakat dapat membantu

Indonesia dalam menangani ketimpangan ekonomi dalam artian memakmurkan

masyarakat. Dan semua itu di nilai ibadah (pengabdian) kepada Allah SWT dan
islam sangat memperhatikan sosio-ekonomi masyarakat, sikap kepedulian dan

keberpihakan islam dalam pemberdayaan ekonomi sangat jelas di Al-qur’an.

Akan tetapi permasalahan pengelolaan zakat dan Dana zakat yang

seharusnya digunakan ternyata berserakan di mana-mana, ditambah lemahnya

tekanan dari pemerintah Indonesia untuk menggenjot zakat yang lebih

mengutamakan perpajakan sebagai sumber pendanaan negara. Oleh sebab itu

Manajemen zakat yang rapi sangat perlu ditempuh untuk tujuan kebaikan umat

Islam.

7. Manajemen pengelolaan zakat

ۤ
ُ‫ﺽ َﺧ ِﻠ ْﻴ َﻔﺔً ۗ◌ َﻗﺎﻟُ ْٓﻮﺍ ﺍَﺗَﺠْ َﻌ ُﻞ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َﻣ ْﻦ ﱡﻳ ْﻔ ِﺴﺪُ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َﻭ َﻳ ْﺴ ِﻔﻚُ ﺍﻟ ِﺪّ َﻣ ۤﺎ ۚ َء َﻭﻧَﺤْ ﻦ‬ َ ‫َﻭﺍِﺫْ َﻗﺎ َﻝ َﺭﺑﱡﻚَ ﻟ ِْﻠ َﻤ ٰﻠ •ﯨ َﻜ ِﺔ ﺍِ ِّﻧ ْﻲ‬
َ ْ ‫ﺟﺎ ِﻋ ٌﻞ ﻓِﻰ‬
ِ ‫ﺍﻻ ْﺭ‬

َ‫ِﺱ َﻟﻚَ ۗ◌ َﻗﺎ َﻝ ﺍِ ِّﻧ ْٓﻲ ﺍ َ ْﻋ َﻠ ُﻢ َﻣﺎ َﻻ ﺗَ ْﻌ َﻠ ُﻤ ْﻮﻥ‬


ُ ّ‫ﺴ ِّﺒ ُﺢ ِﺑ َﺤ ْﻤﺪِﻙَ َﻭﻧُ َﻘﺪ‬
َ ُ‫ﻧ‬

Terjemahan

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak

menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan

orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-

Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang

tidak kamu ketahui.” (Al-Qur'an : al-baqarah : 30)

Dari ayat di atas dapat kita telaah bahwasannya Allah SWT menginginkan

kita sebagai wakil Tuhan dapat me-manajemen (mengelola) aset yang ada di bumi,

dan sudah seharus nya manajemen zakat ini harus lah ber-prinsip ekonomi islam, di

mulai dari penempatan posisi petugas-petugas nya (Drs. moh. asra maksum, 2012,
hal. 25). Dan maksud dari sebuah pengelolaan tersebut agar zakat dapat berjalan

sesuai fungsi nya serta meningkatkan menfaat zakat di Indonesia di berbagai bidang.

Dan pengelolaan zakat harus lah memenuhi azas : Syariat Islam. Amanah,

Kemanfaatan, Keadilan, Kepastian hukum, Terintegrasi, Akuntabilitas. Agar apa

yang kita kelola (zakat) dapat terealisasi dengan baik.

8. Pengumpulan zakat dan metode distribusi nya

Setelah semua konsep dan teknis ter-manajemen dengan baik, lanjut pada

pengumpulan nya. Dengan ini pada tahap pengumpulan nya , BAZNAS seyogya nya

dapat mendaya gunakan instrumen-instrumen di bawah nya untuk gencar sosialisasi

zakat pada masyarakat , seperti yang kita ketahui bahwasan nya BAZNAS memiliki

lembaga-lembaga di bawah nya , mulai dari BAZNAS kota, BAZNAS provinsi dan

LAZ di tingkat kecamatan. Dengan ada nya instrumen tersebut , BAZNAS harus lah

mempersiapkan banyak hal seperti :

a. Struktural instrumen yang upgrade

BAZNAS harus dapat memastikan bahwasan nya setiap anggota nya dapat

memahami secara konsep dan teknis mengenai bidang zakat agar pada berjalan

nya proses zakat ini, tidak ada kerancuan pada struktural nya sendiri serta agar

legitimasi badan ini dapat terpenuhi.

b. Sosialisasi dan edukasi pada masyrakat

Terkait kelancaran pengumpulan zakat, dibutuhkan nya juga upaya membentuk

kesadaran masyarakat, dan hal itu membutuhkan suatu upaya keras dan extra dari
BAZNAS untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat agar tahu mengenai

zakat.

c. Sistem zakat yang adaptif dengan zaman

Dengan ada nya era digital , diharapkan pula bahwasanya BAZNAS dapat

membuat sistem informasi dan aplikasi yang adaptif dengan era digitalisasi.

d. Perluasan cakupan

Dengan ada nya era digital pula , BAZNAS BISA merambah dunia millenial dan

memberdayakan kaum millenial sebaik mungkin guna mencapai optimalisasi

output yang di harapkan.

e. Sistem perhitungan yang sesuai

Dalam melkakukan perhitungan zakat, diperlukan penetapan cara penghitungan

agar di masyarakat tidak timbul hal yang kontroversial

Pengumpulan zakat haruslah sesuatu yang terjadwal dan terencana, dengan

jadwal yang jelas, dan untuk tujuan beribadah kepada Allah. Dalam mengelola

zakat, perlu diperhatikan bahwa orang yang membayar zakat harus mengetahui

kemana akan mendistribusikan dan menggunakan zakat, organisasi Amil Zakat harus

memiliki dokumentasi, data dan pembukuan yang rinci tentang jumlah zakat yang

diterima dan kemana distribusinya, sehingga kalo ada yang nanya tentang pemakaian

bisa dijawab.

Setelah dilakukan upaya sosialisasi dan pengumpulan baru kita meranjak

pada pendistribusian zakat nya, dalam melakukan pendistribusian sudah seyogya nya
BAZNAS dapat melakukan nya secara sistematis, terarah dan akurat. Hal itu dapat

dilakukan dengan pemenuhan strategi distribusi nya, antara lain :

a. Distribusi tugas dan wewenang

Maka dengan ini , di butuhkan nya tenaga kerja profesional dan menjunjung

nilai-nilai agama islam serta pemertaan tugas pada struktural yang ada

b. Pemetaan penerima zakat by data

Hal ini di butuhkan agar zakat benar berjalan sesuai fungsi nya .dengan ada

nya tunjangan teknologi saat ini yang bisa membantu pekerjaan ini dengan

mudah, pemetaan/mapping ini tujuan agar saat pendistribusian zakat tidak

salah target dan manfaat nya benar dapat terasa.

c. Transparansi zakat

Hal ini jelas agar mencegah ada nya tidak benaran di dalam hal zakat , yang

dapat memunculkan ghirah di masyarakat untuk tetap zakat

9. Peran pemerintah dalam optimalisasi zakat

Pemerintah Indonesia juga menyadari zakat ialah sebagai salah satu wadah

yang bisa di upayakan dalam penekanan kesenjangan ekonomi di masyarakat

(Handoyo Handoyo, 2020, hal. 30) karna pemerintah juga menempatkan zakat

Sebagai upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan, zakat dapat menggali potensinya

untuk berperan aktif dalam mengurangi kemiskinan manusia. Oleh karena itu,

pelaksanaannya dapat menjamin keharmonisan dalam kehidupan sosial dan ekonomi

seseorang.
Oleh sebab itu pemerintah turut ambil andil optimalisasi zakat guna

merealisasikan pancasila sila-5, hal itu di buktikan Indonesia dengan membentuk

badan zakat yang bertanggung jawab langsung ke presiden. Selain itu pemerintah

juga membuat UU khusus zakat sebagai tanda legacy, isi UU tersebut ialah :

 UU RI No.23 Tahun 2011

Tentang pengelolaan zakat (PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 2011)

Efektifitas hukum zakat,dalam UU ini memiliki nilai positif dan nilai negatif. Dari

segi positif UU ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menyikapi zakat

serta sebagai terobosan baru di Indonesia. Akan tetapi di sisi itu UU ini Tidak ada

sanksi hukum bagi wajib zakat. Padahal, sanksi merupakan salah satu unsur aturan

hukum yang membedakannya dari aturan lain dan membuat UU mengikat dan dapat

dilaksanakan. Tidak adanya sanksi menjadikan UU hanya sebagai dorongan atau

ajakan untuk wajib zakat. Sanksi undang-undang ini hanya terdapat dalam Pasal 21,

yang mengatur terhadap pengelola zakat yang karena kelalaiannya tidak

mendaftarkan dan salah mendaftarkan zakat harta, informasi, sedekah, hibah, wasiat,

ahli waris dan penebusan. Jika termasuk dalam Pasal 8, 12, dan 13 Undang-

Undang, Anda dapat dihukum penjara tidak lebih dari 3 bulan atau denda tidak lebih

dari 5 juta won. 30.000.000,00 (30 juta rupiah). Kemudian, sesuai dengan pasal

21(c), semua pegawai lembaga Amil Zakat dan pegawai lembaga Amil Zakat yang

melakukan pelanggaran akan diberi sanksi sesuai dengan hukum yang berlaku. Dari

bunyi pasal di atas, jelas bahwa sanksi hanya diterapkan kepada pengelola zakat

(amil), dan sanksi tidak disebutkan sama sekali bagi pelanggar kewajiban

pembayaran zakat (muzakki).


10. Restorasi HMI dalam zakat di indonesia

HMI sebagai organisasi mahasiswa yang memiliki orientasi ke-ummatan

dan menjunjung keadilan ekonomi ini dapat di buktikan dengan ada nya NDP HMI

Bab 6 yang bertajuk “keadilan sosial dan keadilan ekonomi” HMI memiliki

perasaan tanggung jawab untuk menegakkan keadilan sosial ekonmi tersebut. Jika

kita lihat di negri kita , ekonomi nya sedang dalam genggaman kapitalisme , hal itu

yang membuat ekonomi kita tidak berjalan secara adil sehingga juga turut

mempengaruhi kehidupan sosial kita (Tafsir NDP HMI, 2020, hal. 156). Dengan itu

HMI melakukan suatu program kerja nasional yang mendukung penuh

pemberdayaan zakat , dengan contoh sbg :

1. Bekerja sama dengan pihak-pihak pengelola zakat

HMI dengan badan pemeritah bekerja sama sebagai bentuk optimalisasi serta edukasi

zakat di beberapa daerah (kementrian agama , 2021).

2. HMI intens gelar dialog interaktif

HMI secara rutin dan getol mengadakan dialog interaktif untuk membahas

optimalisasi zakat di Indonesia, tujuan nya agar membentuk kesadaran masyarakat

(BAZNAS, 2019).

Di atas merupakan contoh gerakan HMI dalam optimalisasi zakat.

Sementara dalam lengkah optimalisasi kedepan nya HMI harus lebih adaptif dan

tidak saklek terhadap pemberdayaan zakat ini, HMI harus bisa menciptakan

terobosan baru yang lebih inovatif dan dinamis dengan penekanan pada perlawanan

pada kaptalis serta kajian publik dengan tujuan penanaman nilai-nilai ke-islaman ,
terutama dalam hal keadilan sosial dan ekonomi. Seperti yang dikutip dalam Q.S

AN-NISA : 135

ً ‫ﻏ ِﻨﻴ™ﺎ ﺃ َ ْﻭ َﻓﻘ‬
‫ِﻴﺮﺍ َﻓ ﱠ‬
۞ ُQ‫ﺎ‬ ْ ‫ﻋ َﻠ ٰﻰ ﺃ َ ْﻧﻔُ ِﺴ ُﻜ ْﻢ ﺃ َ ِﻭ ْﺍﻟ َﻮﺍ ِﻟﺪَﻳ ِْﻦ َﻭ ْﺍﻷ َ ْﻗ َﺮ ِﺑﻴﻦَ ۚ ِﺇ‬
َ ‫ﻥ َﻳ ُﻜ ْﻦ‬ َ ‫ َﻭ َﻟ ْﻮ‬Q ُ ِ‫َﻳﺎ ﺃ َ ﱡﻳ َﻬﺎ ﺍ ﱠﻟﺬِﻳﻦَ ﺁ َﻣ ُﻨﻮﺍ ُﻛﻮ ُﻧﻮﺍ َﻗ ﱠﻮﺍﻣِ ﻴﻦَ ِﺑ ْﺎﻟ ِﻘﺴْﻂ‬
ِ ‫ﺷ َﻬﺪَﺍ َء ِ ﱠ‬

ً ‫ﱠ َ ﻛَﺎﻥَ ِﺑ َﻤﺎ ﺗَ ْﻌ َﻤﻠُﻮﻥَ َﺧ ِﺒ‬


‫ﻴﺮﺍ‬ ‫ﻥ ﺗ َْﻠ ُﻮﻭﺍ ﺃ َ ْﻭ ﺗ ُ ْﻌ ِﺮﺿُﻮﺍ َﻓﺈِ ﱠ‬
‫ﻥ‬ ْ َ ‫ﺃ َ ْﻭ َﻟ ٰﻰ ِﺑ ِﻬ َﻤﺎ ۖ َﻓ َﻼ ﺗَﺘﱠ ِﺒﻌُﻮﺍ ْﺍﻟ َﻬ َﻮ ٰﻯ ﺃ‬
ْ ‫ﻥ ﺗَ ْﻌ ِﺪﻟُﻮﺍ ۚ َﻭ ِﺇ‬

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi

karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum

kerabatmu. Jika dia (yang terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu

kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin

menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan

menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap segala apa yang kamu kerjakan."

Q.S AL-MAIDAH : 8

‫ﻋ ٰ ٓﻠﻰ ﺍ َ ﱠﻻ ﺗَ ْﻌ ِﺪﻟُ ْﻮﺍ ۗﺍِ ْﻋ ِﺪﻟُ ْﻮ ۗﺍ ﻫ َُﻮ ﺍ َ ْﻗ َﺮﺏُ ﻟِﻠﺘﱠ ْﻘ ٰﻮ ۖﻯ‬ َ ‫ﺷ َﻬﺪَ ۤﺍ َء ِﺑ ْﺎﻟ ِﻘﺴْﻂِۖ َﻭ َﻻ َﻳﺠْ ِﺮ َﻣ ﱠﻨ ُﻜ ْﻢ‬
َ ‫ﺷﻨ َٰﺎﻥُ َﻗ ْﻮ ٍﻡ‬ ِ ‫ٰ ٓﻳﺎ َ ﱡﻳ َﻬﺎ ﱠﺍﻟ ِﺬﻳْﻦَ ٰﺍ َﻣﻨُ ْﻮﺍ ُﻛ ْﻮﻧُ ْﻮﺍ َﻗ ﱠﻮﺍﻣِ ﻴْﻦَ ِ ﱣ‬
ُ Q

َ‫ﻥ ﱣ َ َﺧ ِﺒﻴ ۢ ٌْﺮ ِﺑ َﻤﺎ ﺗَ ْﻌ َﻤﻠُ ْﻮﻥ‬


‫َﻭﺍﺗﱠﻘُﻮﺍ ﱣ َ ۗﺍِ ﱠ‬

Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika)

menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu

untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan

bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
III. PENUTUP

Analisa yang di muat dalam Karya ilmiah ini di analisa menggunakan

metodologi studi literature, dimana sampling atau pengambilan sampel menggunakan

cara perbandingan data yang objektif dengan tujuan memberikan informasi baru

yang dapat diterima oleh banyak kalangan.

Uraian di atas menggambarkan pada kia betapa strategis nya zakat dalam

menunjang kesejahteraan sosial dn ekonomi di Indonesia , akan tetapi semua hal

tersebut tidak dapat berjalan sesuai harapan dan timeline kita sebaga ummat , dimana

dalam hal zakat di Indonesia masih mengalami problem mulai dari masyarakat yang

kurang ter-edukasi , menejerial pengelolaan dana zakat , perhitungan zakat dan

sasaran wajib zakat yang tidak ter-follow up dengan baik dan hari ini pemerintah

memulai dengan langkah-langkah baru yang lebih modern .

Di uraian atas juga kita bisa memperhatikan peran dan resolusi yang di

berikan HMI dalam mengentaskan problematika zakat , di mulai dari hal yang

mendasar sampai ke teknis kegiatan nya , HMI terus berupaya dalam menjaga

paradigma zakat serta meruwat zakat tersebut dengan berbagai cara mengambil peran

di tenagh masyarakat dan pemerintah.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'an : al-baqarah : 30. (t.thn.). Surah al-baqarah : 30.

ۤ
‫ﺽ َﺧ ِﻠ ْﻴ َﻔﺔً ۗ◌ َﻗﺎﻟُ ْٓﻮﺍ ﺍَﺗَﺠْ َﻌ ُﻞ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َﻣ ْﻦ ﱡﻳ ْﻔ ِﺴﺪُ ِﻓ ْﻴ َﻬﺎ َﻭ َﻳ ْﺴ ِﻔﻚُ ﺍﻟ ِﺪّ َﻣ ۤﺎ ۚ َء‬ َ ‫ﺫ َﻗﺎ َﻝ َﺭﺑﱡﻚَ ﻟ ِْﻠ َﻤ ٰﻠ •ﯨ َﻜ ِﺔ ﺍِ ِّﻧ ْﻲ‬
َ ْ ‫ﺟﺎ ِﻋ ٌﻞ ﻓِﻰ‬
ِ ‫ﺍﻻ ْﺭ‬ ْ ِ‫َﻭﺍ‬

َ‫ِﺱ َﻟﻚَ ۗ◌ َﻗﺎ َﻝ ﺍِ ِّﻧ ْٓﻲ ﺍ َ ْﻋ َﻠ ُﻢ َﻣﺎ َﻻ ﺗَ ْﻌ َﻠ ُﻤ ْﻮﻥ‬


ُ ّ‫ﺴ ِّﺒ ُﺢ ِﺑ َﺤ ْﻤﺪِﻙَ َﻭﻧُ َﻘﺪ‬
َ ُ‫َﻭﻧَﺤْ ﻦُ ﻧ‬

Q.S AN-NISA : 135

ً ‫ﻏ ِﻨﻴ™ﺎ ﺃ َ ْﻭ َﻓﻘ‬
۞ ‫ِﻴﺮﺍ‬ ْ ِ‫ﻋ َﻠ ٰﻰ ﺃ َ ْﻧﻔُ ِﺴ ُﻜ ْﻢ ﺃ َ ِﻭ ْﺍﻟ َﻮﺍ ِﻟﺪَﻳ ِْﻦ َﻭ ْﺍﻷ َ ْﻗ َﺮ ِﺑﻴﻦَ ۚ ﺇ‬
َ ‫ﻥ َﻳ ُﻜ ْﻦ‬ َ ‫ َﻭ َﻟ ْﻮ‬Q ُ ِ‫َﻳﺎ ﺃ َ ﱡﻳ َﻬﺎ ﺍ ﱠﻟﺬِﻳﻦَ ﺁ َﻣ ُﻨﻮﺍ ُﻛﻮ ُﻧﻮﺍ َﻗ ﱠﻮﺍﻣِ ﻴﻦَ ِﺑ ْﺎﻟ ِﻘﺴْﻂ‬
ِ ‫ﺷ َﻬﺪَﺍ َء ِ ﱠ‬

‫ﻴﺮﺍ‬ ‫ﻥ ﺗ َْﻠ ُﻮﻭﺍ ﺃ َ ْﻭ ﺗ ُ ْﻌ ِﺮﺿُﻮﺍ َﻓﺈِ ﱠ‬


ً ‫ﻥ ﱠ َ ﻛَﺎﻥَ ِﺑ َﻤﺎ ﺗَ ْﻌ َﻤﻠُﻮﻥَ َﺧ ِﺒ‬ ْ َ ‫ُ ﺃ َ ْﻭ َﻟ ٰﻰ ِﺑ ِﻬ َﻤﺎ ۖ َﻓ َﻼ ﺗَﺘﱠ ِﺒﻌُﻮﺍ ْﺍﻟ َﻬ َﻮ ٰﻯ ﺃ‬Q‫ﺎ‬
ْ ِ‫ﻥ ﺗَ ْﻌ ِﺪﻟُﻮﺍ ۚ َﻭﺇ‬ ‫َﻓ ﱠ‬

Q.S AL-MAIDAH : 8

ُ‫ﻋ ٰ ٓﻠﻰ ﺍ َ ﱠﻻ ﺗَ ْﻌ ِﺪﻟُ ْﻮﺍ ۗﺍِ ْﻋ ِﺪﻟُ ْﻮ ۗﺍ ﻫ َُﻮ ﺍ َ ْﻗ َﺮﺏ‬ َ ‫ﺷ َﻬﺪَ ۤﺍ َء ِﺑ ْﺎﻟ ِﻘﺴْﻂِۖ َﻭ َﻻ َﻳﺠْ ِﺮ َﻣ ﱠﻨ ُﻜ ْﻢ‬
َ ‫ﺷﻨ َٰﺎﻥُ َﻗ ْﻮ ٍﻡ‬ ِ ‫ٰ ٓﻳﺎ َ ﱡﻳ َﻬﺎ ﱠﺍﻟ ِﺬﻳْﻦَ ٰﺍ َﻣﻨُ ْﻮﺍ ُﻛ ْﻮﻧُ ْﻮﺍ َﻗ ﱠﻮﺍﻣِ ﻴْﻦَ ِ ﱣ‬
ُ Q

َ‫ﻥ ﱣ َ َﺧ ِﺒﻴ ۢ ٌْﺮ ِﺑ َﻤﺎ ﺗَ ْﻌ َﻤﻠُ ْﻮﻥ‬


‫ﻟِﻠﺘﱠ ْﻘ ٰﻮ ۖﻯ َﻭﺍﺗﱠﻘُﻮﺍ ﱣ َ ۗﺍِ ﱠ‬

BAZNAS. (2001). profil . jakarta.

BAZNAS. (2019). HMI ENREKANG GELAR DIALOG INTERAKTIF, BAHAS

OPTIMALISASI ZAKAT DALAM PENGENTASAN KEMISKINAN. Enrekang:

BAZNAS Enrekang.

Drs. moh. asra maksum, M. (2012). pemikiran kiai as'ad tentang ekonomi dalam islam.

surabaya: pena salsabila.

Handoyo Handoyo, N. K. (2020). Zakat dan Paradigma Pemberdayaan Ekonomi Umat.

Universitas Sains Al-Qur'an.

HMI. (2020). Tafsir NDP HMI. Surabaya: HMI.

Indrijatiningrum. (2021). permasalahan zakat . permasalahan zakat , 1-32.


kementrian agama . (2021). Jemput Bola Kumpulkan ZIS, BAZNAS Nunukan Buka Gerai

Zakat. kalimantan: KEMENAG RI.

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. (2011). UU RI No.23 Tahun 2011 , Tentang

Pengelolaan Zakat . jakarta: Presiden RI.

Sabiq, S. (t.thn.). Fikih Sunnah. Dalam S. Sabiq, fiqih.

Ali Nuruddin. 2006 Zakat Sebagai Instrumen dalam Kebijakan Fiskal, (Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada, 2006), Edisi. Ke-1, h. 6-7


CURRICULUM VITAE

I. INFORMASI

1. Nama Lengkap Sahrul tahta gunawan

2. Tempat Tanggal Lahir Jember, 24 Juni 2001

3. Jenis Kelamin Laki – Laki

4. Agama Islam

5. Alamat Lengkap Jl. Tidar lingkungan plindu, karangrejo, jember

6. No. Hp / Wa 085900093670

7. Hobi Berpetualang di alam terbuka

II. PENDIDIKAN

No. Nama Tahun Tempat

institusi

1. TK 2008 – 2009 TK Al-hidayah 01 Tanggul kulon

2. SD 2009 – 2015 SDN Tanggul kulon 01

3. SMP 2015 – 2017 SMPN 03 Tanggul kulon

4. SMA 2017 – 2020 SMAN 01 Tanggul

5. S1 2020 – sekarang STIE Mandala Jember

III. JENJANG TRAINING DI HMI

No. Jenjang training Tempat Tahun


1. LK1 Graha bina insani 2020

jember

IV. PENGALAMAN ORGANISASI DI HMI

No. Nama organisasi Jabatan Tahun

1. POKJA HMI MANDALA KETUA POKJA 2021 - 2022

V. PENGALAMAN ORGANISASI DILUAR HMI

No. Nama organisasi Jabatan Tahun

1. IMAPALA Badan penelitian 2021 – 2022

dan

pengembangan

organisasi

VI. PRESTASI

No. Jenis perlombaan Tingkat Kampus

1. -

VII. MOTTO

Tidak ada sebuah perjuangan yang sia-sia di dalam kehidupan, dan jangan pernah

patah semangat karna orang menangis tidak akan selama nya menangis
Jember, 10 Jumadil Akhir 1443H
13 Januari 2022M

( Sahrul Tahta Gunawan )

Anda mungkin juga menyukai