OLEH:
KELOMPOK 4:
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Kuasa sebesar pujian
yang dapat memenuhi kesyukuran atas nikmat-Nya kepada kita semua sehingga tulisan ini
dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tulisan ini berjudul “Manusia dan
Penderitaan” yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya
Dasar (ISBD) yang dibimbing oleh ibu Dr. Grace K.. I. Langi., S.Pd., SST., MPHM..
Kami sangat berterimakasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan,
bantuan, serta do’anya sehingga tugas ini dapat selesai tepat pada waktunya. Namun
demikian, kami meminta masukan berupa kritikan dan saran dari seluruh pihak yang bersifat
membangun.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan semoga tulisan yang telah kami buat ini
Kelompok 4 & 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
Karena penderitaan yang banyak jenisnya. Ada yang mendapat hikmah yang besar dari
suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kehancuran dalam hidupnya. Oleh
karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat. Penderitaan juga dapat menular
dari seseorang kepada orang lain. Semua orang pasti pernah mengalami sebuah
penderitaan, entah itu penderitaan fisik, penderitaan batin, penderitaan materi atau
apapun itu, tetapi sikap setiap orang dalam menghadapi sebuah penderitaan berbeda-
beda. Ada yang bersikap pasrah dan tidak menerima keadaan itu, ada juga yang
bersikap menerima dan berusaha untuk memperbaiki keadaan yang ada agar
penderitaan itu berakhir. Sikap itulah yang membedakan taraf kesabaran manusia. Ada
satu hal yang menjadi pintu gerbang sebagai penentu keberhasilan seseorang. Hal yang
dimaksud adalah mental. Setiap jiwa manusia memiliki mental, dan mental itulah yang
apabila orang tersebut memiliki mental yang baik. Sebaliknya jika seseorang tidak
memiliki mental yang baik, maka orang tersebut akan mengalami sebuah jalan hidup
yang tidak menyenangkan, bahkan dapat memancing atau berujung pada sebuah
penderitaan. Hal yang paling berbahaya adalah apabila kita sudah mengalami
kekalahan mental. Kekalahan mental dapat terjadi apabila kita tidak mampu menerima
suatu keadaan yang sedang terjadi di dalam diri / hidup kita. Kekalahan mental yang
terjadi di dalam diri seseorang akan mengakibatkan orang tersebut tidak akan dapat
2
menyelesaikan seluruh masalah yang sedang dihadapinya, dan pada akhirnya orang
tersebut akan merasakan penderitaan. Oleh sebab itulah, mental sangat berperan
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap manusia yang hidup di dunia pasti pernah merasakan penderitaan. Baik itu
ringan atau berat. Hidup tidaklah selalu bahagia tuhan memiliki caranya sendiri untuk
menderita, sedih, ataupun susah. Terkadang saat manusia terlalu terbuai dengan
tuhan akan memberikan cobaan untuknya yang membuatnya menderita. Penderitaan selalu
datang tak terduga, manusia takkan pernah tau kapan, jam berapa, menit ke berapa,
hanya perlu menjalani hidupnya dengan sebaik baiknya dengan aturan yang berlaku dan
A. Manusia
pada gilirannya dapat bersaing atau membantu satu sama lain mulai dari
fisik (warna kulit, rambut, mata; bentuk hidung; tinggi badan), afiliasi sosio-politik-
agama (penganut agama/kepercayaan XYZ, warga negara XYZ, anggota partai XYZ),
hubungan kekerabatan (keluarga: keluarga dekat, keluarga jauh, keluarga tiri, keluarga
angkat, keluarga asuh; teman; musuh) dan lain sebagainya (wikipedia, 2021).
Terdapat banyak definisi menurut para ahli ternama tentang manusia namun
pengertiannya definisi manusia itu sendiri bisa pahami secara bahasa bahwa manusia
budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah
manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas,
Manusia juga dapat diartikan berbeda-beda baik menurut sudut pandang biologis,
rohani, dan istilah kebudayaan atau secara campuran. Secara biologis, rohani, dan istilah
Homo sapiens (bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan
mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana dalam agama, di mengerti
dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos,
5
teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan
Manusia merupakan makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan
potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan,
perkembangan, mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan
lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif. Manusia
adalah makhluk yang terbukti berteknologi tinggi. Ini karena manusia memiliki
perbandingan massa otak dengan massa tubuh terbesar diantara semua makhluk yang ada
di bumi. Walaupun ini bukanlah pengukuran yang mutlak, namun perbandingan massa
otak dengan tubuh manusia memang memberi kan petunjuk dari segi intelektua lrelatif
(Om.makplus, 2015).
Menurut Paula J. C. & Janet W. K. Manusia merupakan makhluk yang terbuka, bebas
memilih makna di dalam setiap situasi, mengemban tanggung jawab atas setiap
keputusan, yang hidup secara berkelanjutan, serta turut menyusun pola hubungan antar
makhluk yang mulia. Masuia merupakan makhluk yang mampu berpikir, dan menusia
merupakan makhluk 3 dimensi (yang terdiri dari badan, ruh, dan kemampuan berpikir /
akal). Manusia di dalam proses tumbuh kembangnya dipengaruhi oleh dua faktor utama
6
3. Kees Bertens
Menurut Kees Bertens, manusia adalah setiap makhluk yang terdiri dari dua unsur
4. Upanisads
kehidupan seperti roh (atman), pikiran, jiwa, dan prana (tubuh / fisik).
Menurut Nicolaus D. & A. Sudiarja, manusia adalah bhineka, akan tetapi tunggal.
Manusia disebut bhineka karena ia mempunyai jasmai dan rohani, sedangkan disebut
6. Abineno J. I
Menurut Abineno J. I, manusia adalah “tubuh yang dilengkapi dengan jiwa / berjiwa”
dan bukan “jia abadi yang berada atau pun yang terbungkus di dalam sebuah tubuh /
7. Sokrates
kaki, yang tidak berbulu, dan memiliki kuku datar berukuran lebar.
8. I. Wayan Watra
Menurut I Wayan Warta, manuisa merupakan makhluk yang dinamis yang menganut
7
9. Erbe Sentanu
diciptakan oleh Tuhan. Bahkan, dapat dikatakan manusia merupakan ciptaan Tuhan yang
10. Agung. P. P.
Menurut Agung P. P., Manusia dapat diartikan sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang
paling sempurna, yang tersusun atas kesatuan fisik, ruh / jiwa, dan akal pikiran yang
Filsafat manusia atau antropologi filsafat merupakan bagian integral dari sistem
Filsafat yang secara spesifik menyoroti hakikat atau esensi manusia. Sebagai bagian dari
sistem filsafat, secara metodis ia memiliki kedudukan yang kurang lebih setara dengan
cabang-cabang filsafat lainnya seperti; etika, kosmologi, epistemologi, filsafat sosial dan
estetika. Semua cabang filsafat tersebut pada prinsipnya bermuara pada esensi manusia
dengan menyoroti gejala dan kejadian manusia secara sintesis dan reflektif, serta
memiliki ciri-ciri ekstensif, intensif dan kritis. Kalau demikian, maka dengan mempelajari
filsafat manusia bererti kita dibawa ke dalam panorama pengetahuan yang sangat luas,
dalam dan kritis, yang menggambarkan esensi manusia. Panorama pengetahuan seperti
itu, paling tidak memiliki manfaat ganda yakni manfaat praktis dan teoritis.
Tahap Estetis
Tahap estetis adalah tahap di mana orientasi hidup manusia sepenuhnya diarahkan
untuk mendapatkan kesenangan. Pada tahap ini manusia dikuasai oleh naluri-naluri
8
seksual (libido), oleh prinsip-prinsip kesenangan yang hedonistik, dan biasanya bertindak
menurut suasana hati (mood). Kierkegaard mengambil sosok Don Juan sebagai model
manusia estetis. Don Juan hidup sebagai hedonis yang tidak mempunyai komitmen dan
keterlibatan apapun dalam hidupnya. Ia tidak mempunyai passion dalam menyikapi dan
menindaklanjuti suatu persoalan. Tidak ada cinta dan tidak ada ketertarikan untuk
mengikatkan diri dalam suatu perkawinan, selain keinginan untuk berpetualang dengan
wanita. Cinta dan wanita adalah hambatan untuk petualangan dan untuk kebebasan dan
oleh sebab itu bisa dianggap mengurangi kesenangan. Modela manusia estetis hidup
Manusia estetis pun adalah manusia yang hidup tanpa jiwa. Ia tidak mempunyai akar
dan isi di dalam jiwanya. Kemauannya adalah menginkatkan diri pada kecenderungan
masyarakat dan zamannya. Yang menjadi trend dalam masyarakat menjadi petunjuk
hidupnya dan oleh sebab itu ia ikuti secara seksama. Namun kesemuanya itu tidak
dilandasi oleh passion apapun, selain keinginan untuk sekedar mengetahui dan mencoba.
Hidupnya tidak mengakar dalam, karena dalam pandangannya pusat kehidupan itu ada di
dunia luar. Panduan hidup dan moralitasnya ada pada masyarakat dan kecenderungan
zamannya.
Manusia estetis bisa mewujud pada siapa saja, termasuk pada para filusuf, ilmuwan,
sejauh mereka tidak memiliki passion, tidak mempunyai antusiasme, komitmen dan
keterlibatan tertentu dalam hidupnya. Jiwa estetis mereka tampak dari pretensi mereka
mendeskripsikan setiap kejadian yang mereka amati dan alami dalam kehidupan tanpa
berusaha untuk melibatkan diri ke dalamnya. Manusia estetis tidak tahu lagi apa yang
sebetulnya diinginkannya, karena hidupnya tergantung pada mood dan trend dalam
masyarakat dan zamannya. Yang pada akhirnya model manusia setetis ini, hidupnya
9
hampir tidak bisa lagi menentukan pilihan karena semakin banyak alternatif yang
ditawarkan masyarakat dan zamannya. Jalan keluarnya hanya ada dua; bunuh diri (atau,
bisa juga lari dalam kegilaan) atau masuk dalam tingkatan hidup yang lebih tinggi, yakni
tingkatan etis.
Tahap Etis
Memilih hidup dalam tahap etis berarti mengubah pola hidup yang semula estetis
menjadi etis. Ada semacam “pertobatan” di sini, di mana individu mulai menerima
nilai-niulai kemanusiaan yang bersifat universal. Sudah mulai ada passion dalam
kemanusiaan. Hidup manusia etis tidak untuk kepentingannya sendiri, melainkan demi
nilai-nilai kemanusiaan yang jauh lebih tinggi. Jiwa individu etis mulai terbentuk,
sehingga hidupnya tidak lagi tergantung pada masyarakat dan zamannya. Akar-akar
kepribadiannya cukup tangguh dan kuat. Akar kehidupannya ada dalam dirinya sendiri
dan pedoman hidupnya adalah nilai-nilai kemanusiaan yang lebih tinggi. Maka, dengan
berani dan percaya diri ia akan mengatakan “tidak” pada setiap trend yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat dan zamannya, sejauh trend itu tidak sesuai dengan “suara
hati” dan kepribadiannya. Manusia etis pun akan sanggup menolak tirani atau kuasa dari
luar, baik yang bersifat represif maupun nonrepresif, sejauh tirani atau kuasa itu tidak
10
Tahap Religius
Keotentikan hidup manusia sebagai subyek atau “aku” baru akan tercapai kalau
individu dengan “mata tertutup” lompat dan meleburkan diri dalam realitas Tuhan.
Lompatan dari tahap etis ke tahap religius jauh lebih sulit dan sublim daripada lompatan
dari tahap estetis ke tahap etis, maka secara rasional kita bisa mempertimbangkan segala
konsekuensi yang mungkin akan kita hadapi, sedangkan lompatan dari tahap etis ke tahap
pertimbangan rasional dan ilmiah di sini. Yang diperlukan hanyalah keyakinan subyektif
Hidup dalam Tuhan adalah hidup dalam subyektivitas transenden, tanpa rasionalisasi
dan tanpa ikatan pada sesuatu yang bersifat duniawi atau mundane. Individu yang hendak
memilih jalan religius tidak bisa lain kecuali berani menerima subyektivitas
transendennya itu- subyektivitas yang hanya mengikuti jalan Tuhan dan tidak lagi tertarik
baik pada nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal (eksistensi etis) maupun pada
tuntutan pribadi dan masyarakat atau zamannya (tahap estetis) (Aryati, 2018).
Manusia adalah makhluk mukallaf, yang dibebani kewajiban dan tanggung jawab.
Dengan akal pikirannya ia mampu menciptakan kreasi spektakuler berupa sains dan
teknologi. Manusia juga bagian dari realitas kosmos yang menurut para ahli pikir disebut
sebagai al-kain an-natiq, “makhluk yang berbicara” dan “makhluk yang memiliki nilai
luhur”. Menurut Al-‘Aqqad (1973:21), manusia lebih tepat dijuluki “makhluk yang
berbicara” dari pada sebagai “malaikat yang turun ke bumi” atau “binatang yang
berevolusi”, sebab manusia lebih mulia ketimbang semua itu. Alasan ‘Aqqad ini tidaklah
kedudukan sebagai pembimbing ke jalan yang baik maupun yang buruk, demikian pula
“binatang yang berevolusi”. Hanya manusialah yang mampu memikul beban dan
11
tanggung jawab yang diamanatkan oleh Allah kepadanya. Oleh sebab itu, tidak heran pula
jika ada yang mengatakan, bahwa manusia adalah “pencipta kedua” setelah Tuhan. Hal
ini dapat kita pahami, betapa manusia yang dianugerahi rasio oleh Tuhan itu mampu
menciptakan kreasi canggih berupa sains dan teknologi, sementara malaikat diperintah
sujud kepadanya karena tak mampu bersaing secara intelektual (Dr. HM. Zainuddin,
2013).
Manusia, pada hakikatnya sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah SWT, menurut
kisah yang diterangkan dalam sumber utama ajaran Islam yaitu Al-Quran, bahwa Allah
Islam menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan manusia berasal dari tanah,
kemudian menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk Allah
Allah SWT sudah menciptakan manusia ahsanu taqwim, yaitu sebaik-baik cipta dan
menundukkan alam beserta isinya bagi manusia agar manusia dapat memelihara dan
Al-Quran tidak memaparkan secara rinci asal-usul manusia tercipta. Al-Quran hanya
Manusia terdapat pada beberapa surat surat Nuh: 17, surat Ash-Shaffat ayat 11, surat
AlMukminuun 12-13, surat Ar-Rum ayat : 20, Ali Imran ayat: 59, surat As-Sajdah: 7-9,
istilah, seperti : Turaab, Thieen, Shal-shal, dan Sulalah. Dapat diartikan sesungguhnya
12
Allah menciptakan jasad manusia dari berbagai macam unsur kimiawi yang ada pada
tanah. Adapun tahapan-tahapan dalam proses berikutnya tidak terdapat dalam Al-Quran
secara rinci. Ayat-ayat Quran yang menyebutkan manusia diciptakan dari tanah, pada
manusia diciptakan oleh Allah SWT berasal dari tanah, karena Allah maha kuasa, segala
Disisi lain sebagian dari umat Islam memiliki asumsi bahwa Nabi Adam AS. bukan
manusia yang pertama diciptakan. Pendapat ini didasarkan pada asumsi bahwa: Ayat-ayat
Quran yang menerangkan tentang manusia diciptakan berasal dari tanah bukan berarti
bahwa seluruh unsur kimia yang ada pada tanah turut mengalami reaksi kimia. Hal itu
dari tanah, sebab semua unsur kimia yang ada pada tanah tidak semua ikut diserap oleh
yang membentuk manusia yaitu menthe, air, dan ammonia terdapat pada tanah, untuk
kemudian bereaksi kimiawi. Jika dinyatakan istilah “Lumpur hitam yang diberi bentuk
“(mungkin yang dimaksud adalah bahan-bahan yang ada pada Lumpur hitam, kemudian
Konsep manusia dalam pandangan Islam adalah konsep sentral bagi setiap disiplin
ilmu sosial kemanusiaan yang menjadikan manusia sebagai objek formal dan materialnya.
Agar konsep manusia yang kita bangun bukan semata-mata merupakan konsep yang
spekulatif, maka kita mesti bertanya pada zat yang mencipta dan mengerti manusia, yaitu
13
Allah SWT, melalui al-Qur’an. Lewat al-Qur’an Allah memberikan rahasia-rahasia
tentang manusia.
Secara etimologi istilah manusia di dalam al-Qur’an ada empat kata yang
dipergunakan, yakni al-Insan, al-Basyar, BaniAdam, Dzurriyat Adam, al-Nas. Para ahli
kerohanian Islam atau lebih populer para ahli ilmu tasawuf, memandang manusia bukan
sekedar makhluk lahir yang berakal, akan tetapi manusia mereupakan seorang hamba
Allah Ta’ala yang mempunyai dua dimensi lahiriyah dan bathiniyah. Berbicara masalah
pertumbuhan dan perkembangan, kata kunci utamanya yaitu perubahan. Perubahan dalam
diri manusia terdiri atas perubahan kualitatif akibat dari perubahan psikis, dan perubahan
Manusia merupakan satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan yang berakal budi. Alam
merupakan lingkungan kehidupan atau segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi
seperti tumbuh-tumbuhan dan binatang. Manusia dan alam mempunyai hubungan yang
Pemazmur mengatakan bahwa Allahlah pemilik alam semesta ini. “Tuhanlah yang
empunya bumi serta segala isinya, dan dunia serta yang diam di dalamnya” (Mazmur.
24:1). Tuhan telah menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan, creatio ex nihilo. Jika
manusia ingin mencipta sesuatu, harus menggunakan apa yang telah diciptakan oleh
Alkitab berbicara tentang ciptaan yang baru dan bumi yang baru (Wahyu. 21:1), di
mana bumi yang baru tersebut adalah bebas dari polusi (pencemaran), destruksi
14
(pengrusakan). Manusia ditugasi oleh Allah dalam rangka menggalang keharmonisan
manusia dan alam. Menurut (Kejadian 1:28), ciptaan terakhir yakni manusia,
mendapatkan mandat untuk bertanggung jawab atas seluruh ciptaan. Tanggung jawab
terhadap alam sebagai ciptaan Allah, juga telah dipertegar lewat kehadiran Kristus Yesus.
Tetapi seiring berjalannya waktu, alam berubah wujud dari tampilan sebelumnya.
Pengembangan aspek kehidupan, tidak terlepas dari kemajuan pola pikir manusia yang
karena kebutuhan hidup. Penyebab dari lingkungan hidup yang kian menjadi rusak adalah
mungkin dikarenakan cara pandang dan sikap manusia yang telah salah terhadap alam.
Karena memang benar pemahaman dan cara pandang orang terkait lingkungan hidup
akan mempengaruhi sikap mereka, dan bagaimana mereka akan memperlakukan alam.
Pemikiran bahwa manusia yang paling memiliki kepentingan yang dianggap akan
paling menentukan tatanan ekosistem. Banyak yang berpandangan bahwa alam dapat
dilihat sebagai objek, alat, dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan
manusia. Adanya pemikiran seperti itu akan memicu munculnya sikap yang tidak
bersahabat dengan alam, dan tidak menghargai adanya lingkungan hidup untuk
Krisis lingkungan hidup yang dialami manusia pada masa sekarang merupakan akibat
langsung dari kurang pedulinya manusia terhadap pengelolaan lingkungan hidup mereka
peduli pada peran etika. Dengan kata lain, krisis lingkungan hidup yang dialami manusia
berakar pada krisis etika (moral). Manusia kurang peduli pada norma-norma kehidupan
atau lebih peduli pada kepentingan diri sendiri. Kita melihat dan merasakan sendiri
bagaimana perubahan lingkungan telah terjadi dan berdampak langsung pada kehidupan
kita.
15
Secara teologis dapat dikatakan bahwa manusia dan alam adalah ciptaan, properti dan
bait Allah, semuanya itu berada dalam suatu hubungan perjanjian dengan Allah.
Barangsiapa yang merusak alam, maka ia merusak hubungan perjanjian itu. Di samping
itu, segala kegiatan pengrusakan alam akan mendatangkan kerusakan pada hidup umat
manusia. Alam merupakan pemberian Allah untuk manusia untuk memelihara dan
dipergunakan (Kejadian 1). Oleh karena itu, etika lingkungan tidak berpusat pada
Sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-Nya yang agung telah menciptakan segala
sesuatu sesuai dengan maksud dan fungsinya masing-masing dalam hubungan harmonis
yang terintegrasi dan saling memengaruhi antara yang satu dengan yang lainnya. Sebab
semua ciptaan berharga di mata Tuhan. Jadi, sikap eksploitatif terhadap alam merupakan
bentuk penodaan dan perusakan terhadap karya Allah yang agung itu.
semesta lingkungan hidup, maka setiap orang memiliki tanggung jawab terhadap
Di akhir kata, menjadi Kristen, berarti menjadi bagian dari karya Allah untuk menata
kehidupan yang harmonis. Keikutsertaan dalam melestarikan alam, bukan lagi harus
dilakukan sebagai bentuk formalitas taat negara, atau ikut-ikutan masyarakat sekitar.
Tetapi dilaksanakan sebagai bentuk kesadaran dan tanggung jawab umat Kristen sebagai
umat ciptaan Allah. Yang bisa dimulai dari menyadarkan diri sendiri, berlanjut ke
lingkungan sekitar dan lalu masyarakat luas. Semua itu tentu saja, diperbuat untuk
16
4. Manusia dalam Perspektif Agama Hindu
Dalam konsep Hindu, manusia pertama adalah Svambhu, yang artinya makhluk
berpikir pertama yang menjadikan dirinya sendiri. Secara etimologi kata manusia berasal
dari kata manu yang artinya pikiran atau berpikir, dalam bentuk genetif menjadi kata
Hindu, manusia adalah kesatuan antara badan jasmani dan jiwa (atman) menjadikan ia
secara psikopisik terus berkembang. Secara kosmologis, manusia (yang berupa kesatuan
jiwa badan jasmaninya ) yang sering disebut mikrokosmos (bhuana alit) yang merupakan
perwujudan dari makrokosmos (bhuana agung). Manusia juga dikatakan sebagai makhluk
Tri Pramana karena memiliki tiga kemampuan utama yaitu berpikir, berkata dan berbuat,
berkata dan berbuat, manusia melakukan perbuatan baik dan perbuatan buruk yang
disebut subha asubha karma. Dengan mengutamakan perbuatan baik yang disebut subha
karma inilah manusia mampu menolong dirinya sendiri, mengangkat dirinya dari
kesengsaraan. Inilah keistimewaan lahir menjadi manusia. Dimana tidak dimiliki oleh
makhluk lain selain manusia. Secara umum manusia senang pada keindahan, baik itu
keindahan alam maupun seni, dan yang merupakan musuh besar manusia menurut agama
Hindu yang disebut Sad Ripu. Sad Ripu ini berada di dalam diri setiap manusia dimana
sifat – sifat tersebut akan mempengaruhi watak dan perilaku manusia. Itulah
sebabnya watak dan perilaku manusia berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sad Ripu
tidak bisa kita hilangkan karena begitu melekat dalam diri manusia. Satu – satunya cara
adalah dengan mengendalikannya. Untuk itu, kita harus bisa mengendalikan sifat tersebut
agar nantinya kita mendapat ketenangan di dalam diri. Jika hati kita tenang, maka pikiran
pun akan tenang untuk menghasilkan pemikiran – pemikiran yang jernih. Dari pemikiran
yang jernih kita senantiasa akan berkata dan berbuat yang baik.
17
Secara umum manusia senang pada keindahan, baik itu keindahan alam maupun seni,
dan yang merupakan musuh besar manusia menurut agama Hindu yang disebut Sad Ripu.
Sad Ripu ini berada di dalam diri setiap manusia dimana sifat – sifat tersebut akan
mempengaruhi watak dan perilaku manusia. Itulah sebabnya watak dan perilaku manusia
berbeda antara satu dengan yang lainnya. Sad Ripu tidak bisa kita hilangkan karena
begitu melekat dalam diri manusia. Satu – satunya cara adalah dengan
mengendalikannya. Untuk itu, kita harus bisa mengendalikan sifat tersebut agar nantinya
kita mendapat ketenangan di dalam diri. Jika hati kita tenang, maka pikiran pun akan
tenang untuk menghasilkan pemikiran – pemikiran yang jernih. Dari pemikiran yang
Pengertian Manusia dalam persepsi Agama Hindu. Manusia berasal dari manushya
yang berarti makhluk hidup yang mempunyai pikiran. Manusia memiliki kesempurnaan
peralatan yang mengatur dirinya menemui penciptanya yaitu Sang Hyang Widi Wasa.
Manusia secara harpiah, berasal dari kata manu yang artinya mahluk yang berpikir.
Jadi manusia merupakan mahluk yang telah dibekali salah satu kelebihan dibandingkan
mahluk lainnya. Dalam Hindu terdapat konsep Tri Pramana, yang terdiri dari Bayu,
Sabda , Idep. Tumbuhan hanya memiliki bayu atau tenaga untuk tumbuh, sedangkan
binatang memiliki bayu dan sabda dimana binatang memiliki tenaga untuk bertumbuh,
hanya dimiliki oleh manusia yang telah dibekali sejak dilahirkan. Dengan memiliki
pikiran maka diharapkan manusia mempunyai wiweka mampu membedakan mana yang
baik dan buruk. Pikiran dipakai berpikir terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan.
Manusia juga dengan pikirannya diharapkan mengetahui asal, tujuan dan tugas serta
kewajibannya. Dengan mengetahui hal ini maka pola hidup serta cara pandangnya
terhadap kehidupan akan mampu mengilhami setiap tindakannya sehingga tetap berada
18
pada jalur yang benar, sesuai etika dan ajaran-ajaran dharma yang telah diungkapkan
dalam ajaran agama. Namun manusia juga termasuk makhluk yang lemah, karena tidak
seperti binatang yang lahir begitu saja langsung bisa berdiri, terbang, berjalan tanpa
memerlukan bantuan dari yang lain. Maka hendaknya ini dipahami terlebih dahulu untuk
mengetahui dan dapat memisahkan esensi dari raga ini yang terpisah dengan atman yang
Hidup ini mudah bagi orang yang tidak tahu malu, yang suka menonjolkan diri seperti
seekor burung gagak, suka menfitnah, tidak tahu sopan santun, pongah, dan menjalankan
hidup kotor. Hidup ini sukar bagi orang yang tahu malu, yang senantiasa mengejar
kesucian, yang bebas dari kemelekatan, rendah hati, menjalankan hidup bersih dan penuh
Mungkin kita pernah merenungkan mengapa kita terlahir sebagai manusia? Untuk apa
kita terlahir sebagai manusia? Dari mana kita sebelumnya dan hendak kemana
setelahnya? Renungan ini sangat membantu kita dalam memaknai arti kehidupan kita di
dunia.
Dalam pandangan agama Buddha, terlahir sebagai manusia adalah sulit dan
merupakan kesempatan yang sangat berharga. Hal demikian ditulis dalam Dhammapada
Buddha Vagga syair 182 dan juga dalam Nakhasikha Sutta kitab Samyutta Nikaya 13:1.
Dikatakan sulit terlahir sebagai manusia karena kualitas karma baik yang mendorong
lahir ke alam manusia adalah sila (moralitas) yang sangat baik. Dan dikatakan sangat
berharga karena di alam manusialah kita akan melihat dengan jelas penderitaan (samsara)
sehingga kemungkinan greget untuk membebaskan diri dari penderitaan lebih besar.
19
Secara kosmologi Buddhis, alam manusia (manussa) adalah alam tengah antara alam
menderita (alam apaya) dan alam bahagia (suggati). Hal ini amat memungkinkan manusia
merasakan secara silih berganti penderitaan dan kebahagiaan. Kadang bahagia kadang
menderita. Ada yang banyak bahagia sedikit menderita, ada pula yang sebaliknya sedikit
bahagia banyak menderita. Berbeda dengan alam apaya dimana makhluknya lebih banyak
merasakan penderitaan dan sebaliknya makhluk di alam surga lebih banyak merasakan
kebahagiaan.
Bagi mereka yang tidak menyadari, tidak mensyukuri arti kehidupan ini maka ia
menjalani hidup dengan seenaknya, yang dicari hanyalah kesenangan. Asalkan dia
merasakan kesenangan, dia mencarinya, tidak peduli bagaimana caranya yang penting
senang. Tetapi bagi mereka yang mengenal ajaran kebenaran Dhamma, hidup bukan
hanya soal mencari kesenangan saja. Hidup mesti bermakna. Hidup untuk apa, ke mana
dan bagaimana menjalaninya? Lahir dan hidup sebagai manusia adalah untuk
menghentikan penderitaan. Dengan pengertian ini kita akan menjalani hidup dengan hati-
hati, jangan sampai apa yang kita lakukan makin menambah penderitaan baik penderitaan
Hidup ini mudah saja bagi yang tidak punya kesadaran diri. Karena tidak sadar
bahaya-bahaya dalam kehidupan, dia berbuat sekadar mencari kesenangan, asal bisa
makan, asal bisa hidup enak, asal tercapai apa yang diinginkan. Tetapi bagi mereka yang
punya kesadaran diri, mawas diri dan kejernihan batin hidup adalah sulit. Tidak mudah.
Tidak segampang yang dipikirkan. Mereka mesti berpegang pada prinsip moral yang baik
dalam mencapai tujuan hidup. Mereka mesti berpikir bagaimana supaya hidup bukan
hanya untuk diri sendiri tetapi juga berarti dan bermakna bagi sesamanya.
20
Hidup itu mudah namun cara untuk memaknai dan mensyukuri hidup bukanlah
perkara yang mudah. Nasihat terakhir Sang Buddha dalam Mahaparinibbana Sutta Digan
padamu: segala yang berbentuk akan lenyap kembali, berjuanglah dengan tekun
(mencapai pembebasan), inilah sabda Sang Tathagata yang terakhir.” (Wacana, 2021)
gambar Allah (imago Dei) yang mewakili Allah di dunia. Artinya, keberadaan manusia
menunjukkan bahwa Allah ada. Manusia menjadi begitu sangat penting dan berarti karena
segala sesuatu di dunia ini harus diarahkan kepada manusia sebagai pusat dan puncaknya.
tempat mulia dalam alam semesta. Penciptaan manusia tidak hanya merupakan penutup
dari segenap karya ciptaan Allah, tetapi dalam penciptaan manusia itu terkandung
penggenapan dan makna dari seluruh pekerjaan Allah. Manusia diperintahkan memenuhi
bumi dan menaklukkannya, dan manusia berkuasa atas semua makhluk (Kej. 1:27-31).
Kesaksian yang sama tentang kekuasaan manusia dan tentang tempatnya yang sentral di
alam ciptaan ini, diberikan lagi di tempat- tempat lain (Am. 4:13; Yes. 42:5-6; Mzm. 8:5-
Martabat manusia lahir secara kodrati bersamanya dan terlepas dari lingkungan
kebudayaannya. Martabat ini, tidak dapat dirampas oleh orang lain, dan hanya dapat
21
dicemarkan oleh manusia itu sendiri. Orang yang tidak mau menghormati martabat orang
Berdasarkan kitab Kej. 1:26-28; dan Kej. 2:7-8, 15-18, 21-25 tampak bahwa manusia
diciptakan oleh Allah Sang Pencipta pada hari ke-6 dengan bersabda dan bertindak.
Dalam kisah penciptaan itu, manusia diciptakan dalam proses yang terakhir setelah semua
yang ada di alam semesta diciptakan. Artinya, manusia diciptakan sebagai puncak ciptaan
Allah. Manusia diciptakan sesuai dengan gambar dan rupa Allah, dengan karunia
istimewa yaitu akal budi, hati/perasaan, dan kehendak bebas. Adanya karunia akal- budi
Gambaran yang paling tepat mengenai siapakah manusia di hadapan Allah secara
iman Kristiani terdapat dalam Kitab Mazmur 8:1-10. Demikian juga gambaran siapakah
manusia di hadapan Allah secara iman Kristiani terdapat dalam Kitab Yesus Bin Sirakh
17:1-11. Pandangan dan ajaran resmi Gereja Katolik tentang manusia diuraikan dalam
Gaudium et Spes artikel 12. Kitab Suci mengajarkan bahwa manusia diciptakan “menurut
gambar Allah”; ia mampu mengenal dan mengasihi Penciptanya; oleh Allah manusia
ditetapkan sebagai tuan atas semua makhluk di dunia ini (Kej 1:26; Keb 2:23), untuk
mengindahkannya? Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan
buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kau letakkan di bawah kakinya” (Mzm 8:5-7).
22
Martabat manusia itu mulia karena hidupnya tergantung pada Allah. Asal mula dan
sumber kehidupan manusia adalah Allah, yang menjadi pemberi dan penopang
kehidupan. Karena martabat manusia sangat mulia dan luhur, kehidupan manusia harus
dilindungi sejak pembuahan dalam kandungan. “Sebab Engkaulah yang membentuk buah
pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh
karena kejadianku dasyat dan ajaib; ajaib apa yang kamu buat dan jiwaku benar-benar
Pada kitab suci Su Si pun tidak ditemui adanya pembahasan mengenai asal-usul
manusia. Pembahasan mengenai hal ini dibahas pada Kitab Li Ji atau Li Chi (kitab
kesusilaan), yang merupakan bagian dari Kitab Ngo King atau Wu Ching. Manusia dalam
agama Khonghucu berasal dari kedua orangtua, dianugerahi sifat-sifat mulia dan agung
sejak lahir oleh Thian. Manusia juga diberikan perintah suci dalam menyampaikan ajaran
agamanya kepada seluruh umat Khonghucu. Perintah suci tersebut akan diminta
Pada kitab Li Ji, salah satu dari tiga kitab Li Jing (kitab kesusilaan) disuratkan: “Qi
atau semangat itulah pernyataan adanya roh. Bo atau daya-daya hidup itulah pernyataan
manusia. Semua yang dilahirkan akan mengalami kematian, yang mati itu akan kembali
ke tanah, inilah yang dinamai berhubungan dengan nyawa, tulang, daging, semua jasad
yang berwatak yin (negatif) akan kembali ke tanah / bumi. Sedangkan semangat akan
23
berkembang naik bergemilang (kembali kepada Tian) diiringi harum dupa yang
Dalam agama Khonghucu, ketika manusia meninggal dunia, maka jasadnya akan
kembali ke bumi. Hal itu dikarenakan manusia mengkonsumsi makanan yang berasal dari
bumi dan karena itulah maka jasadnya dapat hidup. Sedangkan rohnya yang berasal dari
firman Thian, maka akan kembali seperti semula kepada Thian, untuk
B. Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta “dhra”
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu
yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan
seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu
penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal
ketidaknyamanan dan kebencian terkait dengan persepsi bahaya atau ancaman bahaya di
suatu individu. Penderitaan adalah elemen dasar yang membentuk valensi negatif
Penderitaan ini sering dikategorikan sebagai fisik atau mental. Hal ini dapat datang
dalam berbagai tingkat intensitas, dari yang ringan sampai yang tak tertahankan. Faktor-
24
faktor dari durasi dan frekuensi terjadinya biasanya senyawa yang intensitas. Sikap
terhadap penderitaan dapat bervariasi secara luas, pada penderita atau orang lain, menurut
berapa banyak hal ini dianggap sebagai dapat dihindari atau tidak dapat dihindari,
Penderitaan terjadi dalam setiap kehidupan makhluk dalam banyak cara, sering kali
secara dramatis. Akibatnya, banyak bidang kegiatan manusia yang berkaitan dengan
beberapa aspek dari penderitaan. Aspek-aspek tersebut dapat meliputi sifat penderitaan
proses, asal-usul dan penyebab, arti dan makna, berkaitan dengan pribadi, sosial, dan
Kata penderitaan kadang-kadang digunakan dalam arti sempit dari rasa sakit fisik, tapi
lebih sering hal ini mengacu pada rasa sakit mental, namun hal ini mengacu pada rasa
dalam pengertian yang berbeda. Misalnya, mereka dapat digunakan sebagai sebuah
sinonim. Atau kedua kata tersebut dapat digunakan secara 'bertentangan' satu sama lain,
seperti dalam "rasa sakit fisik, penderitaan mental", atau "rasa sakit tidak bisa dihindari,
sedangkan penderitaan adalah sebuah pilihan". Atau mereka dapat digunakan untuk
menentukan satu sama lain, seperti dalam "rasa sakit adalah penderitaan fisik", atau
untuk mengacu pada beberapa jenis rasa sakit atau penderitaan. Secara khusus, sakit
penderitaan) untuk membedakan antara dua macam kategori dari rasa sakit atau
25
fisik dalam arti yang biasanya mencakup tidak hanya yang 'khas pengalaman sensorik
dari rasa sakit fisik' tetapi juga yang tidak menyenangkan lainnya pengalaman tubuh
harus diambil terlalu harfiah: fisik rasa sakit atau penderitaan, sebagai soal fakta, yang
terjadi melalui pikiran sadar dan melibatkan aspek emosional, sementara mental rasa sakit
atau penderitaan yang terjadi melalui fisik otak dan, menjadi emosi, melibatkan aspek
penting fisiologis.
dasar dimensi afektif dari nyeri (penderitaan aspek), biasanya dalam kontras dengan
sensorik dimensi, seperti misalnya dalam kalimat ini: "rasa Sakit ketidaknyamanan
sering, meskipun tidak selalu, berhubungan erat dengan intensitas dan kualitas yang unik
ketidaksenangan, ketidaksetujuan.
menyenangkan yang dapat dirasakan oleh manusia. Setiap manusia pasti pernah
mengalami penderitaan baik secara fisik maupun batin. Penderitaan juga termasuk
realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang
berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko" hidup.
26
sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah
diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap
atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya. Tanda atau wangsit demikian dapat
berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau
dengan makhluk ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri
untuk melupakannya? Bagi manusia yang tebal imannya, musibah yang dialaminya akan
cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan
nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan
Tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya
kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu
kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang
dialaminya, dan akhimya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan
Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang
menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi
peringatan tersebut, sehingga manusia mengalami penderitaan. Hal itu misalnya dalam
surat Al.Insyiqoq:6 dinyatakan bahwa “manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh
perjuangan”. Ayat tersebut harus diartikan, bahwa manusia harus bekerja keras untuk
boleh lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia melalaikan salah satu darinya,
27
Bila manusia itu sudah berkeluarga, maka penderitaan juga dialami oleh keluarganya.
penderitaan dalam hidupnya? Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi
psikis yang dihadapinya. Para ahli lebih banyak membantu saja. Sekali lagi semuanya itu
merupakan “resiko” karena seseorang mau hidup. Sehingga enak atau tidak enak, bahagia
atau sengsara merupakan dua sisi atau masalah yang wajib diatasi.
merupakan suatu penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan
energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai
Memang harus diakui, di antara kita dan dalam masyarakat masih terdapat
banyak orang yang sungguh-sungguh berkehendak baik, yaitu manusia yang merasa
prihatin atas aneka tindakan kejam yang ditujukan kepada sesama manusia yang tidak
juga berusaha untuk mencegah penderitaan atau paling tidak menguranginya, serta
manusia yang berusaha keras tanpa pamrih untuk melindungi, memelihara dan
28
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta
dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan
sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat
pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan "risiko"
hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga
sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada umumnya manusia telah
diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja mampukah manusia menangkap
atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya? . Tanda atau wangsit demikian
dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak sadar dari manusia waktu tidur, atau
dengan mahlulc ciptaannya yang lain, tetapi mampukah manusia mengendalikan diri
untuk melupakannya ? Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan
cepat dapat menyadarkan dirinya untuk bertobat kepadaNya clan bersikap pasrah akan
nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan
Tuhan memang jauh lebih besar dan dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya
kecil dan menerima takdir. Dalam kepasrahan demikianlah akan diperoleh suatu
kedamaian dalam hatinya, sehingga secara berangsur akan berkurang penderitaan yang
29
dialaminya, untuk akhimya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan
Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang
menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi
Hal itu misalnya dalam surat Al.Insyiqoq:6 dinyatakan "manusia ialah mahluk
yang hidupnya penuh perjuangan. Ayat tersebut harus diartikan, bahwa manusia hams
bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk kelangsungan hidup ini
sekelilingnya, dan tidak boleh lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia
akibatnya manusia akan menderita. Bila manusia itu sudah berkeluarga, maka penderitaan
juga dialami oleh keluarganya. Penderitaan semacam itu karena kesalahannya sendiri.
penderitaan dalam hidupnya ? Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi
psikis yang dihadapinya. Para ahli lebih banyak membantu saja. Sekali lagi semuanya itu
merupakan "resiko" karena seseorang mau'hidup. Sehingga enak atau tidak enak, bahagia
atau sengsara merupakan dua sisi atau masalah yang wajib diatasi. (antonius, 2020)
Sejak kelahirannya dari rahim ibu ke dunia, manusia sudah membawa pada
dirinya keinginan. Jika keinginannya itu tidak terpenuhi ia akan menangis dan
30
menginginkan susu sekaligus tidak menginginkan tidak ada susu. Sebagai reaksinya, ia
akan tenang kalau ada susu masuk ke tenggorokannya, sebaliknya ia akan menangis
Namun keinginan dan ketidakinginan itu berada pada satu naungan, yaitu
adanya 'kesadaran akan realitas'. Realitas itu lah yang akan terus ia kejar atau hindari.
Bersama dengan waktu, ia tumbuh dan berkembang. Dari bayi menuju balita,
dari balita menuju anak-anak, hingga remaja, tua, dan mati. Bersamaan dengan itu,
keinginan dan ketidak inginannya tetap hadir menemani perjalanan hidupnya. Dengan
apapun keinginan itu diistilahkan. Apakah itu naluri, insting, fitrah, dan sebagainya
yang jelas itu ada sebagai sesuatu yang manusia alami, sadari, dan rasakan. (Alamsyah,
2020)
Manusia adalah makhluk pencinta dan pencari akan makna hidupnya. Dalam
pencarian manusia mengarahkan seluruh eksistensi dirinya untuk mencapai makna hidup
yang dapat menghidupkan dirinya dalam keberadaannya sebagai “ada” di dunia. Manusia
terus digerakkan oleh keingingan dan kehendaknya untuk menghendaki apa yang ia
Makna hidup yang ingin dicapai oleh manusia adalah hidup yang bahagia. Namun
hidup bahagia itu tidak sepenuhnya dicapai oleh manusia karena keterbatasan-
keterbatasan yang dimiliki ini. Tetapi manusia tidak berhenti dari pencarian akan
kepenuhan makna hidupnya, dengan segala upaya manusia terus berusaha untuk
mewujudkan kehendaknya untuk hidup dan bahagia. Dalam pencarian akan makna hidup
penderitaan merupakan bagian dari kehidupan itu sendiri. Penderitaan selalu ada dalam
31
kehidupan manusia setiap harinya. Terdapat dua bentuk penderitaan yang dialami oleh
Secara eksternal, penderitaan itu hadir diakibatkan oleh alam, seperti: tanah
longsor, gempa, bumi, banjir dan lain sebagainya. Sedangkan, secara internal, penderitaan
yang diakibatkan oleh manusia itu sendiri. Artinya, bahwa orang menderita karena
dengan penderitaan internal, hal itu terealisasi dalam bentuk psikis dan mental. Misalnya,
seorang yang berada di bawah tekanan, tidak terpenuhinya cita-cita kehidupan, atau yang
dianggap sebagai hak dan kewajiban, kegagalan dalam mencapai tujuan, berpisah dengan
orang yang dicintai, kehilangan orang-orang yang dikasihi, bangkrut dalam usaha.
Jika peristiwa ini tidak disikapi dengan bijaksana maka dapat menyebabkan stress,
kecewa, trauma, cemas, marah, dan bahkan berujung pada kematian. Arthur
Schopenhauer mengatakan bahwa: Hidup adalah penderitaan, dan makhluk yang paling
Manusia ketika menyatakan siap untuk terus menjalani hidupnya, itu berarti ia siap untuk
menderita pula. Manusia bertumbuh dan berkembang, dan semua proses kehidupan itu
tanpa manusia sadari berasal dari satu hal yang tunggal yakni kehendaknya sendiri.
Kehendak manusialah yang mendorong dia untuk hidup dan mengalami penderitaan.
Dengan ini semakin jelas bahwa sumber penderitaan manusia adalah kehendak manusia
itu sendiri.
Kehendak sifatnya tak terbatas, kehendak itu bergerak secara bebas, akan tetapi
pemenuhan akan kehendak itu terbatas adanya. Manusia akan mengalami kebosanan, jika
sampai pada apa yang dikehendaki. Jika manusia tidak sampai, maka manusia akan
mengalami kekecewaan. Di sini dapat dilihat bahwa sebenarnya manusia hidup di antara
ketidak pastian, ketidak tersampaian, dan ketidak puasan hidup. Manusia merasa hidup di
32
awang-awang, di mana manusia tidak sampai menyentuh langit dan menginjak tanah.
Kehidupan seperti inilah yang banyak menjadi pilihan manusia zaman modern ini.
oleh intelek. Kehendak dan intelek adalah dua substansi yang berbeda, namun ada
hubungannya. Intelek lebih dipandang sebagai pembantu dari kehendak. Intelek bisa letih,
kehendak selalu terjaga. Intelek perlu tidur, kehendak bekerja dalam tidur. Di sini berarti
kehendak itu selalu ada dan sifatnya tanpa pamrih. Dengan sifat kehendak seperti ini
kemampuan manusia, badan merasa lelah, jiwa merasa lelah dan akal budi merasa lelah
namun kehendak manusia takkan perna lelah, kehendak terus mendorong manusia untuk
sebagai ketiadaan sementaran penderitaan atau dengan kata lain moment penantian
subjektif. Pensikapan manusia akan persoalan ini pun beragam. Salah satu sikap yang
menonjol adalah penolakan dan penghindaran diri. Berangkat dari respon dan pensikapan
manusia atas penderitaan, upaya menggali hakikat penderitaan menjadi sangat penting
Penderitaan manusia dalam perspektif fenomenologi bermuara pada basis ontologis aku
33
yang transenden. Selanjutnya, penderitaan manusia dalam realitas mempunyai
manus ia. Adapun makna penderitaan manusia adalah makna profetik dan makna
GAMBAR ILUSTRASI
Opini : Serba kekurangan, baik dalam sandang, pangan, kesehatan, dan sosial. Tiap manusia
memiliki penderitaan masing-masing. Menurut kita penderitaan yang kita alami sudah sangat
susah padahal kadang tidak seberapa dibandingkan orang-orang di luar sana yang ternyata
34
Contoh Penderitaan
1) Peperangan
Muslim & Kristen, Kerusuhan di Ambon tahun 1999 antara Muslim &
2) Kelaparan
3) Bencana
4) Penyakit
35
1. Penderitaan dalam Kehidupan Sehari-hari
seseorang.
a) Anak-Anak
Anak-anak, UNICEF.
1 dari 10 anak
Berbekal data dari 190 negara, UNICEF mencatat bahwa seluruh anak-anak di
dunia secara terus menerus dilecehkan secara fisik maupun emosional mulai
terlalu kasar. Anak – anak yang harusnya mendapatkan kasih sayang, pada
36
bersekolah dan mendapat pendidikan yang layak justru tidak sama
sekali.
Anak juga kerap kali menjadi korban saat kedua orang tua nya
tidak bisa lagi memiliki kebersamaan keluarga, atau bahkan sudah lagi
Selain itu, anak juga banyak dijadikan sebagai alat pelampiasan orang
tua yang sedang marah. Di negara eropa, banyak anak dibawah umur
orang tuanya.
b) Remaja
37
karena berbagai macam faktor. Berikut adalah contoh contoh penderitaan pada
remaja:
mereka.
menjadi tenaga kerja keluar negri untuk menafkahi keluarganya. Ini juga
Selain itu, banyak remaja wanita jaman sekarang yang hamil diluar nikah.
pendidikan. Belum lagi jika pihak laki tidak mau bertanggung jawab dan
banyak menerima perlakuan yang tidak baik dimata masyarakat dan lingkungan
sekitar.
38
c) Orang Tua
dewasa atau orang tua banyak disebabkan karna kurangnya financial atau
drastis, membuat orang tua atau orang dewasa yang sudah berkeluarga
Selain itu, KDRT juga menjadi penderitaan bagi orang dewasa atau orang
tua yang sudah berkeluarga. Kdrt merupakan salah satu penderitaan secara
orang dewasa atau orang tua yang ditinggalkannya. Biasanya ini menjadi
Selain itu menaruh orang tua di panti jompo juga menjadi penderitaan
39
2. Penderitaan Karena Penyakit / Cacat Sejak Lahir / Azab
penderitaan tersebut. Banyak contoh kasus penderitaan semacam ini antara lain :
a) Lahirnya seorang bayi tanpa tangan dan kaki, bahkan ada yang lahir kembar
hanya memiliki satu organ jantung dan ada pula yang tidak bisa melihat.
b) Seorang ibu yang berjuang hidup dengan kecacatan fisik demi membiayai hidup
anak-anaknya.
c) Kekurangan makan atau sakit, kemudian ditolak oleh rumah sakit pemerintah
Opini : Sebenarnya banyak sekali contoh-contoh dari penderitaan. Negara kita ini
Indonesia yang kekurangan gizi buruk, karena sulitnya mencari nutrisi yang baik bagi
40
pertumbuhan anak akhirnya ada orang tua yang hanya bisa memberikan asupan
makanan seadanya bagi anak-anak mereka, sehingga akhirnya mereka menjadi pasien
gizi buruk.
C. Siksaan
Penderitaan biasanya disebabkan oleh siksaan, baik fisik ataupun jiwanya. Siksaan
atau penyiksaan (Bahasa Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa
sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan
penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan
informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat
disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk
mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau
sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatu
kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti,
yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta
Siksaan yang dialami manusia dalam kehidupan sehari-hari banyak terjadi dan banyak
dengan judul huruf besar, dan kadang-kadang disertai gambar si korban. Berita mengenai
siksaan kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Sebuah harian ibukota (pos kota)
41
sumber keuntungan. Karena dengan mengekspose berita-berita seperti itu, koran itu
cukup laku. Siksaan yang sifatnya psikis misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan.
a) Kebimbangan
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu waktu tidak dapat
menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu waktu, apakah
seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dari kawannya yang akan
keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu.
Bagi orang yang lemah berpikimya, masalah kebimbangan akan lama dialami,
sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikimya, ia akan
cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat dapat diatasi.
b) Kesepian
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri
atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh
dicampur-adukkan dengan keadaan sepi seperti yang dialami oleh petapa atau
biarawan yang tinggalnya ditempat yang sepi. Tempat mereka memang sepi, tetapi
hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang
perlu kawan untuk mengalahkan rasa kesepian. Orang perlu cepat mencari kawan
yang dapat diajak untuk berkomunikasi. Pada umumnya orang yang dapat dijadikan
42
“kawan suka maupun duka” adalah orang yang dapat mengerti dan menghayati
kesepian yang dialami oleh sahabatnya itu. Selain mencari kawan, seseorang juga
perlu mengisi waktunya dengan suatu kesibukan, khususnya yang bersifat fisik,
sehingga rasa kesepian tidak memperoleh tempat dan waktu dalam dirinya.
c) Ketakutan
mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada
tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Pada umumnya orang rnemiliki satu atau
lebih phobia ringan seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain sebagainya. Tetapi
mengganggu.
Seperti pada kesepian, ketakutan dapat juga timbul atau dialami seseorang
walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis.
Claustrophobia
Agoraphobia
Gamang
Gamang merupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu
seseorang harus melewati jembatan yang sempit, sedangkan di bawahnya ada air
yang mengalir, atau seseorang yang takut meniti dinding tembok di bawahnya.
Kegelapan
43
Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang
gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu
yang ditakuti, misalnya setan, pencuri, dll. Orang yang demikian menghendaki
Kesakitan
Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan
Kegagalan
apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak
mudah untuk bercinta kembali, karena takut dalam percintaan berikutnya juga
akan terjadi kegagalan. Trauma yang pemah dialaminya telah menjadikan dirinya
a. Rasa Sakit
Rasa sakit adalah rasa yang dirasa oleh penderita akibat menderita suatu
penyakit. Rasa sakit ini dapat menimpa setiap manusia. Baik yang kaya-
diri darinya, bahkan dokter sekalipun. Penderitaan, rasa sakit, dan siksaan
merupakan rangkaian peristiwa satu dan lainnya yang tak dapat dipisahkan,
44
yang merupakan rentetan sebab-akibat. Karena siksaan, orang merasa sakit,
penderitaan.
b. Ilustrasi 1
Opini: Anak-
anak jalanan yang dimarah dan bahkan tidak jarang yang disiksa oleh petugas
siksaan dari para petugas SATPOL-PP. Ini sangat sering terjadi, siksaan yang
diterima anak kecil oleh petugas membuatnya tidak tahan dan banyak dari
mereka yang
akhirnya
meninggal.
c. Ilustrasi 2
Penyiksaan
terhadap TKI kita, entah yang ada di Malaysia, Arab Saudi, dan ditempat
lainnya. TKI kita bahkan disiksa sedemikian rupa hingga luka parah, dipukul,
disetrika, disundut rokok, bahkan ada yang ditembak mati di Malaysia karena
dugaan kasus pencurian. Ada pula kasus percobaan pemerkosaan yang bahkan
Mereka banyak yang tidak dibayar gajinya tetapi menerima siksaan terus-
menerus.
45
d. Neraka
Memang neraka tidak termasuk dalam siksaan yang terjadi dalam kehidupan
tentang neraka, kita selalu ingat kepada dosa. Juga terbayang dalam ingatan
kita, siksaan yang luar biasa, rasa sakit dan penderitaan yang hebat. Jelaslah
bahwa antara neraka, siksaan, rasa sakit, dan penderitaan terdapat hubungan
yang tak dapat dipisahkan satu sama lain. Empat hal itu merupakan rangkaian
sebab-akibat. Manusia masuk neraka karena dosanya. Oleh karena itu, bila
D. Kekalutan Mental
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara
lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat
nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri
pada lambung.
nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis,
maupun rohaninya.
46
b usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari,
sehingga cara bertahan dirinya salah. Pada orang yang tidak menderita
tersebut.
sebagai berikut:
kota, orang yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang
47
misalnya mendirikan/melakukan sholat tahajud (bagi muslim)
a Frustasi
dari dalam (internal) atau dari luar diri (eksternal) seseorang yang
sendiri seperti kurangnya rasa percaya diri atau ketakutan pada situasi sosial
(tekanan darah tinggi) atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang
sekitamya.
48
2) regresi, yaitu kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-
3) fiksasi, yakni peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap),
sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain, seperti kata pepatah: awak
dengan bintang film, dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha kaya yang
sukses.
7) autisme, yaitu gejala menutup diri secara total dari dunia real, tidak mau
b Patah Hati
Patah hati adalah suatu metafora umum yang digunakan untuk menjelaskan
49
Patah hati biasanya dikaitkan dengan
“mematahkan hati seseorang”, dan patah hati sering dialami ketika sedih dan
merasa kehilangan. Frasa ini mengarah pada sakit fisik yang dirasakan
tidak dialami sebagai wujud sakit somatik. Meskipun “patah hati” biasanya
tidak memberi kerusakan fisik apapun pada jantung, ada sebuah kondisi
c Trauma
saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau mengalami “guncangan
perasaan” yang membuat kita tidak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari.
50
Tetapi biasanya guncangan perasaan itu akan berlalu, dan kehidupan menjadi
Anda sudah kebut-kebutan di jalan lagi. Inilah trauma sementara yang sering
kita alami. Namun, bagi beberapa orang, “guncangan mental” itu tidak pernah
berlalu. Selalu dihantui oleh perasaan mencekam dan hidup tidak pernah
merasa seperti ini mungkin menderita Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
atau disebut oleh orang awam sebagai “trauma”, yakni sebuah gangguan
terjadi dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam
sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut dengan nasib buruk. Nasib buruk ini
dapat diperbaiki manusia supaya menjadi baik. Dengan kata lain, manusialah yang
dapat memperbaiki nasibnya. Allah SWT berfirman, “Aku tidak akan pernah
Sudah jelas Tuhan tidak akan mengubah nasib hambanya, karena atas usaha
51
hambanya sendirilah yang bisa mengubah nasibnya itu. Adapun perbedaan antara
nasib buruk dan takdir. Kalau takdir, Tuhan yang menjadi penentunya, sedangkan
nasib buruk itu manusialah penyebabnya. Karena perbuatan buruk antara sesama
o Perbuatan buruk para pejabat pada zaman orde lama dituliskan oleh
lebih dari pemuas nafsu seksual. Karya Rendra ini dipandang sebagai salah
kepada masyarakat termasuk para pejabat dan pelacur ibu kota itu.
52
─ Musibah banjir dan tanah longsor di Lampung Selatan yang
liar itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah
hancur, belum terhitung lagi jumlah ternak dan harta benda yang
Tuhan.
Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau teguran / siksaan /
azab Tuhan. Namun kesabaran, tawakal, dan optimis dapat merupakan usaha
53
tuanya. Ia disekolahkan dan kecerdasannya luar biasa. Walaupun ia tidak
adalah Prof. Dr. Thaha Husein, guru besar Universitas di Kairo, Mesir.
Ayub pun sembuh dan tampak lebih muda, sehingga istrinya tidak
yang lemah, seperti kesetiaan dan kesabaran sang istri yang luntur, karena
adalah azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan
sombong. Fir’aun adalah raja mesir yang mengaku dirinya Tuhan. Ketika
Fir’aun bersama bala tentaranya mengejar Nabi Musa dan para pengikutya
menyeberangi laut merah, laut itu terbelah dan Nabi Musa serta para
tepat ditengah belahan laut merah itu, seketika juga laut merah itu tertutup
OPINI: dalam kasus ini, dapat saya simpulkan, yakni setiap perbuatan itu
hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga keadaan sekitar. Untuk itu,
54
sebelum melakukan sebuah perbuatan, kita harus memikirkan matang-
manusia yang kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri unruk berusaha
konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia,
ditakdirkan hanya untuk bahagia melainkan juga untuk menderita. Manusia lah yang
penderitaan tidak akan terpisahkan dan akan terus menjadi ujian yang membentuk
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu
memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan
membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia
akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang
penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa
Manusia sebagai mahluk yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting
namun juga pemikirannya dan perasaanya. Tidak hanya naluri namun juga nurani.
55
Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat berdiri
sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan
penghidupanya.
Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila
tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau
berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk
mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya
akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam
neraka.
dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani.
Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari
kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri maka
dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani.
Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari
kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri maka
Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang menganggap
sebagai menikmati rasa sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat
penderitaan memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian rasa
56
sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan mental. Apa bila manusia
tidak mampu melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akherat kelak dapat
menggiring manusia pada penyiksaan yang pedih di dalam neraka. (Isfanurjaman, 2016)
Allah adalah pencipta segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Dialah yang maha
kuasa atas segala yang ada isi jagad raya ini. Beliau menciptakan mahluk yang bernyawa
dan tak bernyawa. Allah tetap kekal dan tak pernah terikat dengan penderitaan.
Mahluk bernyawa memiliki sifat ingin tepenuhi segala hasrat dan keinginannya. Perlu
memerlukan bahan pangan untuk kelangsungan hidup, membutuh air dan udara. Dan
membutuhkan penyegaran rohani berupa ketenangan. Apa bila tidak terpenuhi manusia
akan mengalami penderitaan. Dan bila sengaja tidak di penuhi manusia telah melakukang
penganiayaan. Namun bila hasrat menjadi patokan untuk selalu di penuhi akan membawa
pada kesesatan yang berujung pada penderitaan kekal di akhirat. Manusia sebagai mahluk
yang berakal dan berfikir, tidak hanya menggunakan insting namun juga pemikirannya
Manusia diciptakan sebagai mahluk yang paling mulia namun manusia tidak dapat
berdiri sendiri secara mutlah. Manusia perlu menjaga dirinya dan selalu mengharapkan
penghidupanya.
Manusia memerlukan rasa aman agar dirinya terhidar dari penyiksaan. Karena bila
tidak dapat memenuhi rasa aman manusia akan mengalami rasa sakit. Manusia selau
berusaha memahami kehendak Allah, karena bila hanya memenuhi kehendak untuk
mencapai hasrat, walau tidak menderita didunia, namun sikap memenuhi kehendak hanya
57
akan membawa pada pintu-pintu kesesatan dan membawa pada penyiksaan didalam
neraka.
dan rasa sakit. Muncul penyakit jasmani juga terkadang muncul dari penyakit rohani.
Manusia mendapat penyiksaan di dunia agar kembali pada jalan Allah dan menyadari
kesalahanya. Namun bila manusia tidak menyadari malah semakin menjauhkan diri maka
Banyak yang salah kaprah dalam menyikapi penderitaan. Ada yang menganhap
sebagai menikmati rasa sakit sehingga tidak beranjak dari kesesatan. Sangat terlihat
penderitaan memiliki kaitan dengan kehidupan manusia berupa siksaan, kemudian rasa
sakit, yang terkadang membuat manusia mengalami kekalutan mental. Apa bila manusia
tidak mampu melewati proses tersebut dengan ketabahan, di akherat kelak dapat
menggiring manusia pada penyiksaan yang pedih di dalam neraka. (naufal, 2016)
bermacam- macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap
positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia,
sikap kecewa, putus asa, ingin mengakhiri hidupnya. Sikap ini sering diungkapkan
dalam peribahasa “sesal kemudian tak berguna” dan “nasi sudah menjadi bubur”.
Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup
58
penderitaan, dan penderitaan itu merupakan bagian dari kehidupan. Sikap positif
biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau
sikap anti, misalnya sikap anti kawin paksa, ia berjuang menentang kekerasan, dan
lain-lain.
Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat bagi seseorang
yang didapat hanya kegelapan dalam hidupnya dan kesengsaraan, sedangkan dengan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan.
Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrat. Karena itu terserah
kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin,
kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup
ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup
tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus
optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah SWT berfirman dalam surah
Arra’du ayat 11, bahwa “Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri
penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik
bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
59
Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup.
Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat
sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan
malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun Tuhanlah yang
menentukan hasilnya.
Dalam menghadapi penderitaan, setiap orang pasti melakukan hal yang berbeda untuk
menahan atau menyikapinya. Ada yang menyikapinya dengan tindakan positif dan ada yang
negatif, contoh yang positif misalnya ia akan lebih berusaha agar tidak mendapatkan
penderitaan yang ia sudah alami bahkan bisa menjadikannya sebagai sebuah peluang dalam
melakukan sebuah inovasi baru, sedangkan yang negatif, ia akan trauma dan membuat
kondisi ia menjadi labil karena terlalu berlebihan menyikapi penderitaannya dan bahkan
sampai ingin bunuh diri. Untuk itu kesehatan rohani setiap orang harus dijaga agar terhindar
Semua orang pastilah menginginkan kehidupan yang bahagia setiap saat. Tapi, pada
kenyataannya tak ada satupun kebahagiaan di dunia ini yang bisa bertahan selamanya. Ada
juga saat-saat dimana kita mengalami yang namanya penderitaan, Ada 6 cara manusia
menghadapi penderitaan.
1. Selalu ingat bahwa tak ada yang abadi di dunia ini termasuk juga penderitaan
Sama halnya dengan kebahagiaan, penderitaan pun tidak abadi dan bertahan
selamanya. Ada saat dimana penderitaan itu juga akan pergi jauh dari kehidupan kita,
yang membedakan hanyalah cara dan cepat lambatnya penderitaan tersebut berakhir.
60
Jadi, dengan memahami hal ini semoga kita bisa lebih kuat dan tabah dalam
Mungkin, masalah dan penderitaan yang terjadi tidak benar-benar bertujuan untuk
membuat kita merasakan penderitaan saja. Ada hal-hal yang bisa dipelajari dari setiap
penderitaan yang dirasakan, kalau kita mau mencoba untuk melihat dari sudut
pandang yang berbeda. Mungkin saja, penderitaan tersebut memberi kita pelajaran
penting yang berguna sebagai 'bekal' dalam menjalani hidup ini. Mungkin juga,
penderitaan tersebut berasal dari kesalahan sendiri sehingga dari situ kita bisa belajar
3. Segera berfokus pada solusi, bukan pada penderitaan yang sedang dialami
Seringkali kita terlalu berkutat pada masalah dan penderitaan hidup yang kita alami.
Kadang, cukup banyak orang yang terlalu mendramatisir penderitaan yang ia alami.
Sehingga, bukan jalan keluar atau solusi yang ia usahakan untuk mengatasi
Memang, paling mudah untuk menyalahkan keadaan saat kita mengalami masalah
hanya akan memperburuk penderitaan yang kita alami. Jadi, segera stop kebiasaan
buruk tersebut. Lebih baik kita fokus pada solusi dan jalan keluar. Setidaknya, hal
tersebut lebih baik daripada hanya menyalahkan keadaan. Penderitaan yang kita alami
akan terasa semakin berat kalau kita tidak belajar untuk melepas. Melepas disini
61
maksudnya adalah merasa ikhlas dan tidak terikat pada hal-hal yang sebenarnya
Saat kita terlalu berharap, disitulah kita harus belajar menerima bahwa ada
kemungkinan kenyataan itu jauh dari harapan kita. Kalau hal itu benar-benar terjadi,
maka belajar melepaskan merupakan cara yang bijak untuk mengurangi penderitaan
6. Sadarilah, di luar sana mungkin saja masih banyak yang lebih menderita dari
kita
Bukan bermaksud membandingkan, tapi pernahkah kita membuka mata hati untuk
melihat penderitaan orang lain? Cukup banyak orang yang hanya berfokus pada
orang lain. Dengan begitu, kita bisa belajar untuk lebih bersyukur dan berempati pada
orang lain.
Akhir kata, jangan pernah menyerah pada penderitaan yang kita alami. Hadapi penderitaan
62
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakekatnya semua rasa penderitaan, siksaan, kekalutan mental dengan manusia
itu berdampingan bahkan penderitaan itu selalu ada pada setiap manusia karena
penderitaan merupakain rangkaian dari kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami
penderitaan, maka penyebab penderitaan manusia dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
Penderitaan yang menimpa seseorang karena perbuatan buruk orang lain dapat
perbuatan buruk kepada orang lain akan mendatangkan penderitaan kepada orang
penderitaan bagi orang banyak. Kesadaran dan penyesalan akan timbul setelah
Penderitaan manusia dapat juga datang dari Allah. Allah menguji seseorang
Sedangkan siksaan Allah datang karena perbuatan buruk seorang hamba sebagai
balasan atas perbuatan tersebut. Kesabaran dan optimisme dapat menjadi usaha
63
Semua hal itu dapat teratasi tergantung bagaiamana seseorang menyikapi hal tersebut.
Banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari penderitaan, siksaan, dan kekalutan
mental. Tidak semua yang dialami oleh seseorang membawa pengaruh buruk bagi orang
yang mengalaminya. Melainkan dengan penderitaan, kita dapat mengetahui kesalahan apa
yang telah kita perbuat atau sebagai media untuk menginstropeksi diri. Karena
penderitaan, siksaan, dan kekalutan mental tidak akan muncul jika tidak ada
penyebabnya.
B. Saran
Agar manusia tidak mengalami penderitaan, siksaan, dan kekalutan mental yang
berat. untuk itu manusia harus bisa menjaga sikap dan perilaku baik kepada sesama
manusia, alam sekitar, maupun kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan kita
menjaga sikap dan perilaku antar sesama manusia, alam sekitar, dan Tuhan Yang Maha
Esa, kita akan hidup dengan nyaman dan tenteram, tidak ada gangguan dari siapapun.
Selain itu, kita harus yakin dan percaya bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan
64
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, D. (2020, Mei 5). Filsafat Penderitaan: Dari Kesengsaraan Menuju Harapan. Retrieved
from filsafat-penderitaan-dari-kesengsaraan-menuju-harapan:
https://www.kompasiana.com/dedealamsyah1335/5eafa762d541df08e4693f73/filsafat-
penderitaan-dari-kesengsaraan-menuju-harapan
budaya-dasar-antonius: https://stie-igi.ac.id/wp-content/uploads/2020/06/senen-22-juni-
jam-09-budaya-dasar-antonius.pdf
Aryati, A. (2018, Juli 11). MEMAHAMI MANUSIA MELALUI DIMENSI FILSAFAT. Retrieved from
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/elafkar/article/download/1602/1377:
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/elafkar/article/download/1602/1377
Dr. HM. Zainuddin, M. (2013, November 11). MANUSIA DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT. Retrieved
dalam-perspektif-filsafat.html
KEKALUTANMENTAL DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI. (TULISAN III). Diakses pada tanggal
FAUSTA, H. (2020, 4 29). MANUSIA DAN ALAM SEMESTA DARI PANDANGAN AGAMA KRISTEN.
https://binus.ac.id/character-building/2020/04/manusia-dan-alam-semesta-dari-
pandangan-agama-kristen/#:~:text=MANUSIA%20DAN%20ALAM%20SEMESTA%20DARI
65
%20PANDANGAN%20AGAMA%20KRISTEN,-29%20Apr%202020&text=Manusia
%20merupakan%20satu%2Dsatunya%20makhluk%20ciptaa
Mulyadi. (2017, Mei 10). HAKIKAT MANUSIA DALAM PANDANGAN ISLAM. Retrieved from
jurnal/index.php/attaujih/article/view/539:
https://ejournal.uinib.ac.id/jurnal/index.php/attaujih/article/view/539
Olson, V. (2016, Mei 18). MANUSIA PERSPEKTIF HINDU. Retrieved from manusia-perspektif-hindu:
http://trisnadeviberbagiilmupengetahuan.blogspot.com/2016/05/manusia-perspektif-
hindu.html
Om.makplus. (2015, Desember 31). Pengertian Manusia Serta Definisi Manusia Menurut Para Ahli.
pengertian.com/2015/12/pengertian-manusia-definisi-menurut-ahli.html
Pangestu, W. A. (2019, Juli 6). MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR“Manusia Dan Penderitaan”.
https://www.coursehero.com/file/51348055/Manusia-Dan-Penderitaandocx/
Paristiyanti Nurwardani, dkk. (2016), PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK UNTUK PERGURUAN TINGGI.
RIZQI, A. F. (2016, April 10). MAKALAH MANUSIA DAN PENDERITAAN. Retrieved from makalah-
manusia-penderitaan: http://myfatihurrizqi.blogspot.com/2016/04/makalah-manusia-
penderitaan.html
Sada, H. J. (2016, 5 7). MANUSIA DALAM PERSPSEKTIF AGAMA ISLAM. Retrieved from media.neliti:
https://media.neliti.com/media/publications/56722-ID-none.pdf
Wacana, T. B. (2021, Juli 7). Hidup Itu Mudah, yang Sulit Caranya. Retrieved from hidup-itu-mudah-
yang-sulit-caranya: https://kemenag.go.id/read/hidup-itu-mudah-yang-sulit-caranya-n3br2
66
wikipedia. (2021, Desember 7). Manusia. Retrieved from Manusia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
67