PEMBAHASAN
Terjadinya kesulitan belajar juga terjadi karena kita tidak mampu/ faham mengaitkan
pengetahuan baru dengan pengetahuan lama. Sehingga hasil yang dicapai tidak seimbang dengan
usaha yang dilakukan. Siswa yang mengalami kesulitan belajar memiliki hambatan-hambatan
sehingga menampakkan gejala-gejala yang bisa diamati oleh guru. Beberapa gejala sebagai
pertanda adanya kesulitan belajar yaitu antara lain: hasil yang dicapai tidak seimbang dengan
usaha dilakukan, lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar, menunjukan sikap yang kurang
wajar seperti: acuh tak acuh, berpura-pura, membolos dalam satu hari dan datang terlambat ke
sekolah. Hal ini bisa teratasi melalui layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan di
sekolah untuk siswa.
Bimbingan dan konseling merupakan serangkaian program layanan yang diberikan
kepada siswa agar mereka mampu berkembang lebih baik dan bantuan yang dapat diberikan
kepada peserta didik agar mampu berubah kearah yang lebih baik, mampu bersikap sesuai
dengan identitas yang sebenarnya. Selain itu tujuan bimbingan agar individu mampu
memecahkan masalah yang dihadapinya. Bimbingan dan konseling diselenggarakan di sekolah-
sekolah mulai dari tingkat dasar sampai tingkat tinggi. Asosiasi Bimbingan Dan Konseling
Indonesia (2013: 9) menyatakan bahwa: bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan adalah
pelayanan bantuan profesional, kelompok maupun klasikal, agar peserta didik mampu
mengarahkan diri dan berkembang secara optimal dalam bidang pengembangan kehidupan
pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku, melalui proses
pembelajaran.Tujuan umum pelayanan bimbingan dan konseling pada dasarnya sejalan dengan
tujuan pendidikan itu sendiri karena bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari
system pendidikan.
Tujuan pendidikan adalah terwujudnya manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang
beriman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekrti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan
mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan. Dan salah satu tujuan dari
kegiatan bimbingan disekolah supaya siwa dapat mengembangkan kemampuan, memecahkan
masalah ataupun hambatan. Dukungan dari orangtua juga sangatlah penting, maka dari itu
orangtua harus lebih dalam memberikan motivasi belajar untuk anaknya, mendukung anaknya
dalam proses belajar. Sehingga anak mempunyai tekad untuk menunjukkan bahwa mereka bisa.
DAFTAR PUSTAKA
References
Salahudin, A. (2010). Bimbingan dan konseling.
Yusmiati. (2016). STUDI KASUS KESULITAN BELAJAR SISWA YANG TINGGAL KELAS.