Anda di halaman 1dari 13

ANAMNESIS

Nama : Ny.
Umur : 27 tahun
Status gravida : G1P0A0 (primigravida & nulipara)
Usia kehamilan: 9 bulan
Keluhan : keluar air-air dari jalan lahir sejka 8 jam yg lalu disertai nyeri pinggang yg
menjalar ke ari-ri
Status ANC : 1x ke bidan

Riwayat Menstruasi
Menarche :
Siklus haid :
Lama haid :
HPHT :
Taksiran persalinan :

Riwayat penyakit sekarang


Keluhan utama : Keluar air yg banyak dari jalan lahir dan nyeri pinggang menjalar ke
ari-ari
Onset : 8 jam yg lalu
Lokasi : jalan lahir
Karakteristik :
Apakah airnya berwarna, atau berbau yg khas?
Apakah disertai lendir dan darah?
Bisa diceritakan bagaimana awal mula keluarnya air tersebut? Apakah keluar spontan atau
dipicu oleh keadaan tertentu?
Nyerinya apakah hilang timbul? Setiap berapa menit?
Apakah semakin lama terasa semakin kuat?
Relieving :
Adakah faktor peringannya?
Adakah faktor pemberatnya?
Penyerta :
Apakah ada demam?
Apakah ada sakit kepala, mual dan muntah?
Apakah rutin melakukan ANC? 1x selama hamil
Riwayat kontrasepsi sebelumnya?

Riwayat penyakit dahulu


Di bulan-bulan sebelumnya pernah merasakan nyeri menjalar seperti ini?
Sudah pernah berobat sebelumnya?
Apakah ada mengonsumsi obat-obat tertentu sebelumnya?
Apakah ada riwayat penyakit saluran cerna?
Apakah ada riwayat hipertensi?
Apakah ada riwayat diabetes melitus?

Riwayat kebiasaan dan sosial ekonomi


Berapa jumlah minum air putih dalam sehari?
Apakah ada riwayat hubungan seksual sebelumnya?
Apakah ada trauma sebelumnya?
Apakah ada merokok?
Apakah merasa sangat cemas dengan persalinan ini?
Pekerjaannya apa?

PEMERIKSAAN FISIK
Berat Badan :
Tinggi badan :
Keadaan umum :
Kesadaran :
Tekanan darah :
Nadi :
Napas :
Suhu :

Status Obstetrik Ginekologik


Inspeksi :
Palpasi
Tinggi fundus uteri :
Leopold I :
Leopold II :
Leopold III :
Leopold IV :
His :
Auskultasi (BJJ) :
Vaginal toucher : Dilakukan hanya jika tidak ada kontraindikasi atau menjelang
persalinan

PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Test nitrazin (tes lakmus) 
jika itu adalah cairan amnion maka akan memberikan perubahan warna dari merah
menjadi biru jika pH nya 7,1-7,3 dimana pH normal vagina ibu adalah 4-5 yg tidak
akan menyebabkan perubahan warna kerta nitrazin
2. USG 
untuk menilai usia kehamilan dan melihat jumlah air ketuban yg tersisa apakah sudah
oligohidroamnion?
3. Pemeriksaan Darah Rutin
- Hemoglobin :
- Ht :
- LED
- Leukosit :  jika > 15.000 maka ini infeksi
- Trombosit :
DATA TAMBAHAN
1. Di pemeriksaan tanda vital
2. Di pemeriksaan obsgyn
3. Di lab

TERMINOLOGI
1. Air ketuban
2. Hamil
3. ANC
4. Test Nitrazin
5. USG
6. HPHT
7. Leopold
8. G1P0A0
9. Jalan lahir
10. Nyeri pinggang
11. Ari-ari

PEMBAHASAN TERMINOLOGI
1. Air ketuban
Merupakan cairan yg terdiri dari amnion dan korion dengan komposisi 98% air dan
sisanya bahan organik dan anorganik.
Fungsi air ketuban:
- Sebagai pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat benturan.
- Melindungi dan mencegah tali pusat dari kekeringan, yang dapat menyebabkannya
mengerut sehingga menghambat penyaluran oksigen melalui darah ibu ke janin.
- Berperan sebagai cadangan cairan dan sumber nutrien bagi janin untuk sementara.
- Memungkinkan janin bergerak lebih bebas, membantu sistem pencernaan janin, sistem
otot dan tulang rangka, serta sistem pernapasan janin agar berkembang dengan baik.
- Menjadi inkubator yang sangat istimewa dalam menjaga kehangatan di sekitar janin.
- Selaput ketuban dengan cairan ketuban di dalamnya merupakan penahan janin dan rahim
terhadap kemungkinan infeksi.
- Pada waktu persalinan, air ketuban dapat meratakan tekanan atau kontraksi di dalam
rahim, sehingga leher rahim membuka.
- Dan saat kantung ketuban pecah, air ketuban yang keluar sekaligus akan membersihkan
jalan lahir.
- Pada saat kehamilan, air ketuban juga bisa digunakan untuk mendeteksi kelainan yang
dialami janin, khususnya yang berhubungan dengan kelainan kromosom.
- Kandungan lemak dalam air ketuban dapat menjadi penanda janin sudah matang
atau lewat waktu

2. Hamil
Merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahin yg dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin. Dengan lamanya yaitu 37-42 minggu yg dihitung dari
hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2006)

3. ANC
Merupakan pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan
fisik ibu hamil, hingga mampu menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan
pemberian ADI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2008)
Kunjungan Antenatal Care (ANC) adalah kunjungan ibu hamil ke bidan atau dokter
sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan
pelayanan/asuhan antenatal. dan tujuan Pelayanan antenatal ialah untuk mencegah
adanya komplikasi obstetri bila mungkin dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi
sedini mungkin serta ditangani secara memadai.
kunjungan selama periode antenatal:
Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu).
Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 – 28).
Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah
minggu ke 36).

4. Test Nitrazin
Merupakan tes untuk mengetahui pH cairan, yg akan menunjukkan perubahan warna
lakmus dari merah ke biru jika terjadi perubahan pH dari asam ke basa. Dimana
cairan amnion memiliki pH lebih basa yaitu 7,1-7,3 dibandingkan cairan vagina yg
lebih asam yaitu 4,5-5.
5. USG

6. HPHT
yaitu hari pertama haid terakhir yg dialami pasien yg bertujuan menentukan usia
kehamilan dan taksiran kelahiran. Sesuai dengan perhitngan rumus Neagle, Jika
HPHT pada januari hingga sebelum tanggal 25 maret, maka Hari Perkiraan Lahir
(HPL)nya adalah +7 +9 +0, contoh 3 januari 2022  10 oktober 2022. Jika HPHT
pada 25 maret sampai akhir desember, maka HPLnya dalah +7 -3 +1, contoh 5 Juni
2022  12 Maret 2023

7. Leopold
- Leopold I  digunakan untuk menentukan tinggi fundus uteri, bagian janin
dalam fundus, dan konsistensi fundus. Pada letak kepala akan teraba bokong pada
fundus, yaitu tidak keras, tidak melenting dan tidak bulat. Variasi Knebel dengan
menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di fundus dan tangan
lain diatas simfisis
- Leopold II  Menentukan batas samping rahim kanan/kiri dan menentukan letak
punggung. Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak, yang teraba rata
dengan tulang iga seperti papan cuci. Dalam Leopold II terdapat variasi Ahfeld
dengan menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri diletakkan di
tengah perut
- Leopold III  Menentukan bagian terbawah janin di atas simfisis ibu dan bagian
terbawah janin sudah masuk pintu atas panggul (PAP) atau masih bisa
digoyangkan. Pada kehamilan aterm dengan presentasi kepala, pada pemeriksaan
leopold 3 akan teraba bulat, besar, keras (kepala).
- Leopold IV  Menentukan bagian terbawah janin dan seberapa jauh janin sudah
masuk (pintu atas panggul) PAP. Bila bagian terendah masuk PAP telah
melampaui lingkaran terbesarnya, maka tangan yang melakukan pemeriksaan
divergen, sedangkan bila lingkaran terbesarnya belum masuk PAP, maka tangan
pemeriksanya konvergen
Konvergen : bagian terbawah janin belum masuk ke PAP.
Sejajar : bagian terbawah janin sebagian telah masuk ke PAP.
Divergen : bagian terbawah janin telah masuk ke PAP

8. G1P0A0
G = Gravida  jumlah kehamilan
P = Paritas  Jumlah kelahiran
A = Abortus  Jumlah kematian
Primigravida = primer (pertama) dan gravida (kehamilan)
Nulipara = Nul (kosong) dan paritas (melahirkan)

9. Jalan lahir
10. Nyeri pinggang
11. Ari-ari

RUMUSAN MASALAH
1. Mengapa pasien mengeluhkan keluar air-air dari jalan lahir sejak 8 jam yg lalu?
2. Mengapa pasien merasakan nyeri pinggang yg menjalar ke ari-ari?
3. Apakah alasan bidan merujuk pasien?
4. Apakah ada hubungan status kehamilan anak pertama dengan keluhan pasien?
5. Mengapa pasien meminta agar segera di operasi saja?
6. Apakah ada hubungan riwayat ANC 1x di bidan dengan keluhan pasien?
7. Apa diagnosis pasien?

BRAIN STORMING
1. Mengapa pasien mengeluhkan keluar air-air dari kemaluannya sejak 2 jam yg
lalu?
Ibu hamil yg mengeluhkan keluarnya cairan dari jalan lahir, maka terdapat 2
kemungkinan utama jenis cairan tersebut yaitu: bisa keputihan ataupun cairan
ketuban. Jika air yg keluar dari kemaluan hanya berupa lendir bening yg cenderung
lengket dan tidak merembes, maka kemungkinan itu adalah keputihan normal yg
dialami pada saat kehamilan akhir. Hal ini terjadi karena cairan bening yang keluar
dari vagina tersebut berisi sel – sel mati yang selama ini menumpuk pada dinding
vagina, kotoran dari leher rahim dan juga bakteri yang hidup pada vagina. Keputihan
ini sangat normal karena juga muncul saat hormon kehamilan meningkat dan mulai
akan seimbang setelah melahirkan.
Akan tetapi, jika cairan yg keluar dari kemaluan dirasakan sebagai rembesan
air yg keluar secara perlahan, maka itu akan mengarah kepada air ketuban. Untuk
memastikannya maka diperlukan pemeriksaan penunjang berupa test nitrazin dan tes
pakis atau ferning. Sesuai dengan data tambahan yg didapatkan, yaitu ....... maka air-
air yg keluar dari kemaluan pasien sesuai yang dikeluhkan adalah air ketuban.
Untuk mengetahui apakah cairan ketuban masih dalam keadaan fisiologis atau
sudah patologis. Dimana ciri-ciri untuk cairan ketuban fisiologis adalah:
- Pada usia kehamilan cukup bulan, volume 1000-1500 cc.
- Keadaan jernih agak keruh
- Steril
- Bau khas, agak manis dan amis
- Sirkulasi sekitar 500 cc/jam
- Cairan ini mempunyai berat jenis 1,008 yang terdri dari 98% air dan sisanya
terdiri atas garam anorganik serta bahan organik dan bila diteliti dengan benar
akan terdapat rambut-rambut halus (lanugo) yang berasal dari bayi, sel – sel epitel,
vernik kaseosa (lemak yang meliputi kulit bayi).
- Protein juga dapat ditemukan rata – rata sekitar 2,6% gram per liter dan sebagian
besar sebagai albumin

Sedangkan ciri-ciri cairan ketuban patologis adalah:


- Polihidramnion/hidramnion: jumlah air ketuban >2 liter atau pada USG ditemukan
Amniotic Fluid Index (AFI) >20.
- Oligohidramnion: jumlah cairan ketuban sedikit, yg berkaitan dengan kelainan
ginjal janin, trisomi 21 atau 13, atau hipoksia janin.
- Bad smell liquor merupakan bau busuk dari cairan amnion. Kondisi ini merupakan
salah satu kriteria dari 4 kriteria Amsel pada bacterial vaginosis yang menandakan
telah terjadi kolonisasi bakteri pada cairan ketuban. Infeksi kuman yang sering
ditemukan adalah Staphylococcus sp, Streptococus viridans, Klebsiella
pneumoniae, Enterobacter sp.
- Warna Air ketuban (AK) kehijauan atau kecoklatan menunjukkan bahwa neonatus
telah mengeluarkan mekonium (kotoran yang terbentuk sebelum lahir, pada
keadaan normal keluar setelah lahir saat pergerakan usus yang pertama kali). Hal
ini dapat menjadi petanda bahwa neonatus dalam keadaan stres. Keadaan hipoksia
menyebabkan peristaltik usus dan relaksasi otot sfingter ani, maka mekonium
dapat keluar melalui anus.

Pecahnya ketuban diikuti dengan kontraksi yg dialami pasien menandakan bahwa


pasien sedang memasuki proses persalinan. Dengan pecahnya ketuban diharapkan
persalinan dapat berlangsung dalam waktu 24 jam.

2. Mengapa pasien merasakan nyeri pinggang yg menjalar ke ari-ari?


Nyeri pinggang bawah yg dirasakan secara teratur yg menjalar ke ari-ari
disebut juga sebagai nyeri persalinan. Nyeri persalinan ditandai dengan adanya
kontraksi rahim, kontraksi sebenarnya telah terjadi pada minggu ke-30 kehamilan
yang disebut kontraksi Braxton hicks akibat perubahan-perubahan dari hormon
estrogen dan progesteron tetapi sifatnya tidak teratur, tidak nyeri dan kekuatan
kontraksinya sebesar 5 mmHg, dan kekuatan kontraksi Braxton hicks ini akan
menjadi kekuatan his dalam persalinan dan sifatnya teratur menjelang usia kehamilan
cukup bulan saat akan mengalami persalinan.
His Yang Sempurna Mempunyai Ciri-Ciri:
- Kontraksi paling tinggi pada fundus uteri yg lapisan ototnya paling tebal dan
puncak kontraksi terjadi simultan diseluruh bagian uterus
- Setelah his timbul, otot-toto korpus uteri menjadi lebih pendek daripada
sebelumnya yg disebut retraksi
- Karena servix tidak punya otot, maka dg adanya his menjadi terbuka dan
menipis/tertarik, apalagi jika ada tekanan kepala janin yg keras

Sifat Lain Dari His:


- Involunter
- Untermitten
- Terasa sakit
- Terkoordinasi
- Simetris
- Kadang pengaruh dari luar (fisik, kimia, psikis)

Faktor-faktor yg mempengaruhi nyeri persalinan ini:


a. Faktor fisiologi nyeri:
- Pembukaan dan penipisan serviks
- Segmen bawah rahim tegang
- Ligamen uterus meregang
- Periotonium tertarik
- Kandung kemih tertekan
- Hipoksia
- Vagina tertekan
- Multi/primpara
b. Faktor Psikologis
- Ketakutan
- Panik
- Takut hamil menggangu aktifitas seksual
c. Faktor persepsi dan toleransi terhadap nyeri
- Intensitas persalinan
- Kematangan serviks
- Posisi janin
- Karakteristik panggul
- Kelelahan

3. Apakah alasan bidan merujuk pasien?


Persalinan pasien memanjang, dimana seharusnya jika dilihat dari partograf,
pasien memasuki kala aktif saat dipembukaan 4 menuju ke pembukaan lengkap
berkisar dalam waktu 6 jam. Tetapi disini pasien sudah 8 jam dan ketuban sudah
pecah. Sehingga dikhawatirkan jika tidak segera dirujuk, dapat menimbulkan berbagai
komplikasi baik pada ibu ataupun pada janin. Seperti: Infeksi intrapartum, cincin
retrasi patologis, cedera otot-otot dasar panggul, pneumonia janin, dan molase kepala
janin.

4. Apakah ada hubungan status kehamilan anak pertama dengan keluhan pasien?
Nulipara lebih berisiko terkait persalinan lama

Fase Laten yang Memanjang


Fase laten yang melampaui waktu 20 jam pada primigravida atau waktu 14 jam pada
multipara merupakan keadaan abnormal. Sebab-sebab fase laten yang panjang:
- serviks belum matang pada awal persalinan, memperpanjang fase laten, dan
kebanyakan serviks akan membuka secara normal begitu terjadi pendataran
- posisi janin abnormal;
- disproporsi cephalopelvik
- pemberian sedatif yang berlebihan.

Fase Aktif yang Memanjang pada Primigravida


Pada primigravida, fase aktif yang lebih panjang dari 12 jam merupakan
keadaan abnormal. Yang lebih penting daripada fase ini adalah kecepatan dilatasi
serviks. Laju yang kurang dari 1,2 cm per jam membuktikan adanya abnormalitas.
Pemanjangan fase aktif menyertai: (1) malposisi janin; (2) disproporsi cephalopelvik;
(3) penggunaan sedatif dan analgesik berlebihan; (4) ketuban pecah sebelum
dimulainya persalinan.

5. Mengapa pasien meminta agar segera di operasi saja?


Karena pasien sudah kelelahan
Pada kasus partus lama, akan ditemukan tanda –tanda kelelahan fisik dan mental.
Dimana tanda-tanda partus lama ( tak maju ) dapat diobservasi dengan:
- Dehidrasi dan ketoasidosis ( ketonuria, nadi cepat, mulut kering )
- Demam
- Nyeri abdomen
- Syok ( nadi cepat, anuria, ektremitas dingin, kulit pucat, tekanan darah rendah )

6. Apakah ada hubungan riwayat ANC 1x di bidan dengan keluhan pasien?


Kemenkes RI menganjurkan agar Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4
(empat) kali selama masa kehamilan, yaitu 1 kali pemeriksaan pada trimester pertama,
1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan pada trimester
ketiga.

Tujuan ANC secara umum


a. Memantau kemajuan proses kehamilan demi memastikan kesehatan pada ibu
serta tumbuh kembang janin yang ada di dalamnya.
b. Mengetahui adanya komplikasi kehamilan yang mungkin saja terjadi saat
kehamilan sejak dini, termasuk adanya riwayat penyakitdan tindak
pembedahan. 
c. Meningkatkan serta mempertahankan kesehatan ibu dan bayi.
d. Mempersiapkan proses persalinan sehingga dapat melahirkan bayi dengan
selamat serta meminimalkan trauma yang dimungkinkan terjadi pada masa
persalinan.
e. Menurunkan jumlah kematian dan angka kesakitan pada ibu.
f. Mempersiapkan peran sang ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran anak
agar mengalami tumbuh kembang dengan normal.
g. Mempersiapkan ibu untuk melewati masa nifas dengan baik serta dapat
memberikan ASI eksklusif pada bayinya.

Pemeriksaan pertama bertujuan untuk:


- Mendiagnosis dan menghitung umur kehamilan
- Mengenali dan menangani hal-hal yang memungkinkan menghambat pada masa
kehamilan
- Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini
mungkin
- Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak
- Memberikan nasehat-nasehat tentang cara hidup sehari-hari, keluarga berencana,
kehamilan, persalinan, nifas serta laktasi

Adapun tujuan pemeriksaan kehamilan trimester 2, antara lain:


- Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatanya
- Penapisan pre-eklamsi gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan
- Mengulang perencanaan persalinan

Tujuan kunjungan pemeriksaan kehamilan trimester 3 antara lain:


- Mengenali adanya kelainan letak janin
- Memantapkan rencana persalinan
- Mengenali tanda-tanda persalinan

7. Apa diagnosis pasien?


G1P0A0 dengan persalinan lama fase aktif et causa incoordinate uterin action

Anda mungkin juga menyukai