Anda di halaman 1dari 56

MAKALAH

“MATERI IPA KELAS VI SD”

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


PENDIDIKAN IPA SD 1

DOSEN PENGAMPU:
Muhsinah Annisa, S.Si., M.Pd

DISUSUN OLEH :
4D PGSD
KELOMPOK 12

Annisa Hasanah 2010125220052


Adha Maharani 2010125220046
Norhidayah 2010125220036
Nurleny Amawaddah 2010125220044
Siti Nur Ainatul Firdausa 2010125320040

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. karena dengan Rahmat
dan Karunia-Nya kami dari Kelompok 12 dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Materi IPA Kelas VI SD” dengan sebaik mungkin.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup
para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW.
tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Muhsinah Annisa, S.Si.,
M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan IPA SD 1.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan
maupun dengan teknik pengetikan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini agar kedepannya lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan pengetahuan.

Banjarmasin, 12 Februari 2022

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR...........................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................2

C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Ciri-Ciri Pubertas pada Laki-Laki dan Perempuan dengan Kesehatan.........3

B. Cara Merawat Alat Reproduksi.....................................................................5

C. Peristiwa Rotasi dan Revolusi Bumi serta Terjadinya Gerhana Bulan dan
Gerhana Matahari.........................................................................................7

D. Model Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari............................................32

E. Sistem Tata Surya dan Karakteristik Anggota Tata Surya.........................35

F. Model Sistem Tata Surya............................................................................47

BAB III PENUTUP...............................................................................................50


A. Kesimpulan.................................................................................................50

B. Saran............................................................................................................51

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................52

ii
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
BUKU TEMATIK TERPADU KELAS VI SEMESTER 2

1. Kompetensi Inti ( KI )

2. Kompetensi Dasar ( KD )
 KD IPA Tema 6

 KD IPA Tema 7

iii
 KD IPA Tema 8

 KD IPA Tema 9

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari
tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, atau prinsipprinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta
didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi
dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan
untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. IPA
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan
manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat
diidentifikasikan. Penerapan IPA perlu dilakukan secara bijaksana agar
tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Di tingkat SD/MI diharapkan
ada penekanan pembelajaran Salingtemas (Sains, lingkungan, teknologi,
dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar untuk
merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan
kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana. Pembelajaran IPA sebaiknya
dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk
menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh
karena itu pembelajaran IPA di SD/MI menekankan pada pemberian
pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah.

1
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) IPA di
SD/MI merupakan standar minimum yang secara nasional harus dicapai
oleh peserta didik dan menjadi acuan dalam pengembangan kurikulum di
setiap satuan pendidikan. Pencapaian SK dan KD didasarkan pada
pemberdayaan peserta didik untuk membangun kemampuan, bekerja
ilmiah, dan pengetahuan sendiri yang difasilitasi oleh guru.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan?
2. Bagaimana cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami?
3. Bagaimana peristiwa rotasi dan revolusi Bumi serta terjadinya gerhana
bulan dan gerhana Matahari?
4. Bagaimana model gerhana bulan dan gerhana Matahari?
5. Bagaimana sistem tata surya dan karakteristik anggota tata
Surya?
6. Bagaimana model sistem tata surya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui ciri pubertas pada laki-laki dan perempuan.
2. Untuk mengetahui cara menyikapi ciri-ciri pubertas yang dialami.
3. Untuk mengetahui peristiwa rotasi dan revolusi Bumi serta terjadinya
gerhana bulan dan gerhana Matahari.
4. Untuk mengetahui model gerhana bulan dan gerhana Matahari
5. Untuk mengetahui sistem tata surya dan karakteristik anggota tata
Surya.
6. Untuk mengetahui model sistem tata surya.

2
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ciri-Ciri Pubertas pada Laki-Laki dan Perempuan dengan Kesehatan


Masa Pubertas adalah masa
terjadinya perubahan fisik dan
mental, termasuk emosi dan
perilaku pada anak laki-laki
dan anak perempuan yang
disebabkan perubahan hormon.
Masa pubertas disebut juga
masa akil balig (usia remaja).
Masa pubertas adalah masa
Gambar 1 Ciri Masa Pubertas
Sumber:http://www.alifkiky.com/2018/05/fitrah-seksualitas- peralihan dari anak-anak
masa-pubertas.html)

menjadi remaja. Masa


pubertas pada anak laki-laki dan perempuan. (Dianal, 2020)

Masa Pubertas adalah masa terjadinya perubahan fisik dan mental anak
laki-laki dan anak perempuan yang disebabkan perubahan hormon. Masa
pubertas disebut juga masa akil balig (usia remaja). Masa pubertas adalah
masa peralihan dari anak-anak menjadi dewasa. Masa pubertas pada anak
laki-laki dan perempuan tidak sama. Ada yang lebih dulu mengalami dan ada
yang lambat. Biasanya anak perempuan mengalami masa pubertas pada usia
8-13 tahun, sedangkan anak laki-laki pada usia 10-15 tahun. Pada masa
pubertas, tubuh laki-laki dan perempuan mengalami perubahan. Ada dua jenis
perubahan yang terjadi pada masa pubertas, yaitu perubahan primer dan
perubahan sekunder. Perubahan primer disebut juga perubahan utama yang
terjadi di dalam tubuh. Perubahan tersebut memungkinkan seorang laki-laki
dan perempuan pada masa pubertas menghasilkan bayi. Perubahan primer
diiringi perubahan sekunder. Perubahan sekunder disebut perubahan fisik atau
perubahan yang ciri-cirinya tampak pada tubuh laki-laki dan perempuan.
Untuk itu, simaklah baik-baik penjelasan tersebut berikut ini.

4
1. Perubahan Fisik pada Masa Pubertas
a. Perubahan Fisik pada Laki-Laki
Laki-laki mengalami perubahan primer dan juga sekunder pada masa
pubertas. Berikut ini perubahan fisik pada laki-laki :
1) Ciri-Ciri Kelamin Primer
Ciri primer pada laki-laki adalah mengalami ‘Mimpi Basah’. Pada
seorang laki- laki, perubahan yang terjadi adalah mulai diproduksinya
sperma pada organ reproduksi laki-laki. Perubahan ini menandakan
bahwa sistem reproduksinya telah berfungsi. Alat reproduksi pada
laki-laki yakni terdiri atas testis, saluran sperma, uretra, dan juga
penis. Organ testis menghasilkan sperma. Testis dapat memproduksi
jutaan sperma setiap hari. Akibatnya, kantung testis akan terisi penuh
dengan cairan sperma. Cairan sperma keluar melalui saluran sperma,
kemudian menuju uretra. Cairan sperma akhirnya akan keluar dengan
sendirinya.
2) Ciri-Ciri Kelamin Sekunder
Ciri-ciri kelamin primer biasanya diikuti dengan perkembangan
ciri- ciri kelamin sekunder. Ciri-ciri kelamin sekunder dapat kita amati
dengan melihat perubahan fisik yang dialami seseorang. Berikut ini
ciri-ciri kelamin sekunder pada laki-laki.
a) Bau Tubuh
b) Tumbuh jakun
c) Tumbuh kumis dan janggut (rambut yang tumbuh di dagu)
d) Tumbuh rambut-rambut halus di ketiak dan organ kelamin
e) Organ kelamin membesar
f) Suara berubah menjadi berat
g) Dada tampak bidang
Namun, tidak semua laki-laki mengalami ciri-ciri kelamin sekunder
yang mencolok. Ada juga yang tidak mengalami pertumbuhan kumis
dan jakun.
b. Perubahan Fisik pada Perempuan

5
Sama halnya seperti pada laki-laki, perempuan juga mengalami
perubahan primer maupun juga sekunder. Adapaun cirinya adalah
sebagai berikut.
1) Ciri-Ciri Kelamin Primer
Ciri primer pada perempuan adalah
menstruasi. Dimana pada awalnya mulai
diproduksinya sel telur. Sel ini dihasilkan
oleh organ kelamin yang disebut indung
telur atau ovarium. Alat reproduksi pada
perempuan terdiri atas ovarium, tuba falopi, uterus, dan lubang
kemaluan (vagina). Menstruasi merupakan hasil peluruhan yang
disertai dengan pendarahan yang dikeluarkan melalui vagina. Hal itu
juga sebagai hasil dari sel telur yang tidak bertemu sperma dan tidak
mengalami pembuahan. Menstruasi biasanya dialami perempuan
ketika memasuki usia 11 atau 12 tahun. Namun beberapa anak
mengalami masa menstruasi lebih cepat dari usia itu, yaitu sekitar 9
atau 10 tahun. Ada juga yang mulai lebih lambat, yaitu saat berusia
sekitar 15 tahun. Menstruasi biasanya terjadi sekali dalam sebulan
selama 3 sampai 7 hari. Menstruasi adalah siklus yang berulang setiap
bulan.
2) Ciri-Ciri Kelamin Sekunder
Adapun ciri-ciri sekunder pada perempuan adalah sebagai berikut.
a) Tumbuh rambut-rambut halus di ketiak dan organ kemaluan.
b) Payudara dan pinggul mulai membesar.
c) Organ kelamin membesar. (KEMENDIKBUD, 2018)
B. Cara Merawat Alat Reproduksi
Alat reproduksi laki-laki dan perempuan sangatlah berbeda. Bentuk alat
reproduksi laki-laki yang letaknya diluar, memudahkan untuk merawat dan
membersihkannya. Akan tetapi, berbeda dengan perempuan yang
memerlukan perawatan yang lebih. Hal tersebut dikarenakan organ
reproduksi berada di dalam. Lalu, bagaimana cara menjaga kebersihan alat
reproduksi? Simak penjelasan berikut.

6
a. Cara Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi Perempuan

Mengganti Pembalut
sumber : www.beritaunikindonesia.blogspot.

Banyak Minum Air Putih


sumber : www.tutyqueen.com Berolahraga Secara Teratur
sumber : www.Jefrisoranto23.blogspot.com

Gambar 1. Beberapa Hal untuk Menjaga Kebersihan


Organ Reproduksi Perempuan
Di bawah ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga
kebersihan organ reproduksi perempuan.
1) Sebaiknya mandi dua kali sehari dengan air bersih. Jika badan kotor
dan lengket, sebaiknya langsung dibersihkan.
2) Gunakan celana dalam yang mudah menyerap keringat dan air,
usahakan suasananya tidak basah dan lembab karena lingkungan
tersebut memudahkan tumbuhnya bacteri dan kuman.
3) Saat mengalami menstruasi, sebaiknya mengganti pembalut setiap
beberapa jam sekali. Pembalut yang dikenakan harus bersih,
nyaman, serta berbahan lembut.
4) Membasuh organ reproduksi sehabis buang air kecil. Cara
membersihkannya adalah dari arah depan ke belakang. Hal ini
dilakukan agar kuman dari anus tidak masuk ke saluran reproduksi.
Hindarilah penggunaan sabun yang mengandung deodoran atau
parfum untuk membasuh kemaluan.

7
5) Jangan terlalu sering memakan makanan yang terlalu banyak
mengandung garam. Garam dapat menyebabkan perasaan tertekan
dan tegang.
6) Minumlah air putih lebih banyak dan mengonsumsi makanan yang
mengandung zat besi. Saat menstruasi, banyak zat besi yang hilang
dari tubuh kita melalui darah menstruasi.
7) Berolahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran tubuh
8) Tidak memasukkan benda asing ke dalam vagina.
9) Menghentikan kebiasaan menahan buang air kecil (Dianal, 2020)
b. Cara Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi Laki-Laki
Remaja laki-laki dapat menjaga kebersihan organ reproduksinya dengan
cara-cara berikut.
1) Mandilah minimal dua kali sehari menggunakan air bersih. Jika
badan terasa kotor dan lengket, sebaiknya langsung dibersihkan.
2) Gantilah pakaian paling sedikit dua kali sehari.
3) Basuhlah organ reproduksi sehabis buang air kecil.
4) Berolahraga secara teratur dan minum air putih yang cukup banyak
5) Hindari pemakaian pakaian dalam yang terlalu ketat karena dapat
meningkatkan suhu testes sehingga mengganggu spermatogenesis.
6) Tidak menggunakan celana dalam dari nilon, karena tidak
menyerap air/keringat. Suasana lembab disukai jamur dan bacteri.
7) Menjalani khitan mencegah penumpukan kotoran, sisa urine,
semen dan cairan yang keluar dari kelenjar-kelenjar pada organ
reproduksi.
8) Menghilangkan kebiasaan mandi dengan air panas, temperatur
yang sejuk diperlukan untuk perkembangan sperma.
9) Mengindari rokok dan minuman beralkohol. (Dianal, 2020)

C. Peristiwa Rotasi dan Revolusi Bumi serta Terjadinya Gerhana Bulan


dan Gerhana Matahari
1. Rotasi Bumi
Gambar 1. Rotasi bumi
Sumber: Buku siswa kelas VI

8
a. Pengertian Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah pergerakan bumi yang berputar pada porosnya.
Perputaran bumi pada porosnya ini adalah gerakan harian. Waktu yang
diperlukan bumi untuk berotasi adalah 23 jam 56 menit (Huda & Nugroho,
2021). Adapun menurut Sodiq (2014) sekali bumi berputar membutuhkan
waktu 24 jam. Selain bumi, bulan yang merupakan satelit dari bumi juga
melakukan perputaran pada porosnya.
b. Proses Rotasi Bumi
Proses rotasi bumi secara umum adalah perputaran bumi pada
porosnya. Arah rotasi ini menyebabkan berbagai dampak yang dapat kita
rasakan dari bumi. Salah satu diantaranya adalah kita bisa menjumpai
malam dan siang, meskipun panjang malam dan siang antara satu tempat
dengan tempat yang lain berbeda-beda.
c. Dampak Rotasi Bumi

Gambar 2: Dampak rotasi bumi


Sumber:https://geohepi.hepidev.com/2020/12/13/rotasi-dan-revolusi/
Rotasi bumi menimbulkan berbagai macam dampak yang bisa kita
rasakan. Jika revolusi bumi memberikan dampak berupa penanggalan
masehi dan dalam bentuk tahunan, maka rotasi bumi mengakibatkan
terjadinya waktu harian. Maksudnya, rotasi bumi ini menyebabkan
terjadinya siang dan malam sehingga akan terbentuk satu waktu harian.
Selain terjadinya siang dan malam, rotasi bumi juga menimbulkan banyak
sekali akibat yaitu (Danial & Ismiyati, 2020) :

9
1) Terjadinya siang dan malam

Gambar 3: Peristiwa siang dan malam


Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/akibat-rotasi-bumi/
Siang merupakan satu kondisi dimana sinar matahari dapat kita
tangkap secara bebas. Sementara malam hari adalah kebalikan dari siang
hari, pada malam hari kita tidak dapat melihat benda-benda yang ada di
bumi tanpa bantuan alat penerangan, tentu saja kondisi bumi saat itu
sedang gelap dan tanpa penerangan cahaya matahari. Munculnya
fenomena siang dan malam adalah akibat dari rotasi bumi. Ketika bumi
berputar, bagian bumi atau belahan bumi yang menghadap ke arah
matahari ini mengalami kondisi siang hari. sementara belahan bumi
satunya, yakni sisi sebaliknya tidak mendapatkan sinar matahari dan
sedang dalam kondisi malam hari.
2) Terjadinya perubahan waktu

Gambar 4: Perbedaan waktu


Sumber: https://www.dosenpendidikan.co.id/akibat-rotasi-bumi/

10
Dampak selanjutnya dari adanya rotasi bumi adalah terjadinya
perubahan waktu. Ketika kita menelfon pada siang hari, mungkin di
Amerika masih malam hari, hal ini membuktikan adanya perbedaan waktu
yang sangat signifikan antara Indonesia dengan Amerika. Tidak hanya itu,
bahkan di Indonesia saja kita mengenal pembagian tiga daerah waktu,
yakni Waktu Indonesia Timur, Waktu Indonesia Tengah, dan Waktu
Indonesia Barat. Sebenarnya pembagian waktu di dunia ini adalah
berdasar pada garis bujur nol derajat. Di daerah yang dilewati oleh garis
bujur nol derajat ini dibangun sebuah tuku peringatan waktu, yakni
terletak di kota Greenwich.
3) Bentuk bumi menjadi bulat dengan pepat di kedua kutubnya

Gambar 5: Bentuk bumi bulat pepat di kedua kutub


Sumber: http://mariamargarethaana.blogspot.com/2014/03/?m=1
Rotasi bumi juga mempengaruhi bentuk dari planet bumi itu sendiri.
Salah satunya adalah menyebabkan bentuk planet bumi tidak bulat
sempurna. Namun bentuk planet bumi yang ada adalah bulat dengan pepat
di kedua kutubnya. Hal ini tidak lain dan tidak bukan karena gaya- gaya
yang dihasilkan dari rotasi bumi ini. Bahkan tidak hanya bumi saja, namun
planet lain pun juga demikian.
4) Terjadinya pembelokan arah angin
Dampak berikutnya adalah menyebabkan pembelokan arah angin.
Dengan adanya rotasi bumi, maka arah angin bisa dibelokkan sehingga
tidak hanya satu daerah saja yang dapat terkena angin, namun juga daerah
lainnya juga dapat merasakan adanya angin. Terutama bila angin yang

11
terjadi adalah angin yang bersifat merugikan. Angin yang dibelokkan akan
mempunyai tingkat kecepatan yang berkurang, sehingga dapat mengurangi
resiko kerusakan yang ada.
5) Terjadinya gerak semu harian matahari

Gambar 6: Gerak semu harian matahari


Sumber: https://www.diedit.com/akibat-rotasi-bumi/
Rotasi bumi ternyata juga dapat mendatangkan dampak gerakan semu
matahari. Namun gerak semu matahari akibat adanya rotasi bumi ini
disebut dengan gerak semu harian matahari. Hal ini karena gerak semu
matahari akibat rotasi bumi ini berlangsung setiap hari. Gerak semu harian
matahari ini posisi matahari yang selalu berubah ubah. Misalnya ketika
pagi hari matahari berada di sebelah timur dan ketika sore hari matahari
berada di sebelah barat. Posisi matahari yang berbeda- beda tersebut juga
mengakibatkan bayangan benda berbeda-beda.
6) Kalender Masehi
Penanggalan Masehi bukan saja karena revolusi bumi saja, namun
juga karena adanya rotasi Bumi. Hal ini karena penanggalan yang sangat
rinci juga menyertakan waktu yang sangat spesifik, seperti satuan jam,
menit dan detik. Jadi, hal ini juga berhubungan dengan rotasi bumi.
7) Pembagian waktu dunia
Pembagian waktu ini tentunya juga menyangkut daerah-daerah yang
tidak terletak pada garis bujur atau garis meridian. Contohnya adalah
daerah yang berada di belahan bumi kanan akan mengalami pasi lebih
dahulu daripada daerah yang berada di belahan bumi kiri.

12
8) Terjadinya perbedaan ketebalan atmosfer

Gambar 7 : Perubahan ketebalan atmosfer


Sumber: https://www.diedit.com/akibat-rotasi-bumi/
Rotasi bumi juga berdampak pada ketebalan lapisan atmosfer.
Sehingga atmosfer yang ada di bumi mempunyai ketebalan berbeda beda
di setiap daerahnya.
9) Terjadinya perubahan arah angin

Gambar 8: Perubahan arah angin


Sumber: https://www.diedit.com/akibat-rotasi-bumi/
Seperti yang sudah diterangkan di atas mengenai terjadinya
pembelokan angin. Rotasi bumi membuat arah angin mengalami
perubahan.
10) Adanya perbedaan percepatan gravitasi

13
Gambar 9: Perbedaan kecepatan gravitasi
Sumber: https://www.diedit.com/akibat-rotasi-bumi/
Rotasi bumi ternyata juga menyebabkan terjadinya perbedaan
percepatan gravitasi. Percepatan gaya gravitasi ini akan berpengaruh pada
berbagai hal, misalnya pasang surut air laut.
11) Terjadinya gaya coriolis
Rotasi bumi juga dapat menimbulkan berbagai gaya, seperti gaya
Coriolis. Jadi, gaya coriolis adalah gaya semu akibat pengaruh rotasi bumi.
12) Berfungsinya satelit buatan

Gambar 10: Satelit buatan


Sumber: https://www.diedit.com/akibat-rotasi-bumi/

Rotasi bumi juga dapat membuat satelit buatan menjadi berfungsi


dengan semestinya. Satelit- satelit buatan manusia dibuat dengan tujuan
untuk bidang komunikasi dan informasi. Sehingga ketika bumi berputar

14
maka daerah yang dijangkau satelit bisa berganti ganti, dan satelit bisa
menyampaikan informasi kepada berbagai daerah. Selain itu, terdapatnya
jet lag yang kita lihat ketika naik pesawat adalah akibat dari adanya rotasi
bumi
d. Manfaat Rotasi Bumi
Beberapa manfaat yang bisa kita rasakan dari adanya rotasi bumi
antara lain adalah sebagai berikut:
1) Adanya pergantian siang dan malam
Dalam manajemen waktu, yang paling dasar adalah pembagian waktu
untuk bekerja dan beristirahat. Waktu siang hari merupakan waktu yang
sangat tepat untuk melakukan berbagai kegiatan. Selain karena kita tidak
memerlukan pencahayaan buatan, udara di siang hari cukup bagis untuk
manusia dalam beraktivitas. Setelah beraktivitas, manusia memerlukan
waktu untuk sejenak rileks dan beristirahat setelah selesai melakukan
berbagai aktivitas, dan malam hari adalah pilihan yang tepat. Hal ini selain
karena ketika malam hari penglihatan kita tidak bisa maksimal, udara juga
tidak terlalu mendukung. Dengan adanya malam dan siang hari maka
manusia bisa melakukan berbagai macam aktivitas dan beristirahat dengan
porsi yang sangat cukup.
2) Adanya perbedaan waktu
Manfaat selanjutnya adalah terjadinya perbedaan waktu antara satu
tempat dengan tempat yang lain. Mengapa perbedaan waktu disebut
sebagai manfaat? Ya, karena hal ini secara tidak langsung berdampak pada
berbagai hal. Sistem komunikasi yang canggih dapat digunakan dengan
maksimal dan kualitas bagus ketika penggunaannya bergiliran. Apabila
tidak ada perbedaan waktu, maka semua wilayah di bumi mengalami siang
hari dan malam hari bersamaan. Siang hari adalah waktunya orang
bekerja. Ketika selurih dunia memanfaatkan sistem informasi tersebut di
jam sibuknya dalam waku bersamaan, kita bisa membayangkan apa yang
terjadi. Mungkin akan sering terjadi trouble karena over dalam
penggunaan Demikian halnya dengan transportasi tentu akan membuat
penjadwalan menjadi kacau balau.

15
3) Terjadinya gerak semu harian matahari
Manfaat yang selanjutnya adalah adanya gerak semu harian matahari.
Mengapa adanya gerak semu harian matahari dikatakan sebagai manfaat?
Ya, tentu saja karena hal ini bisa dijadikan patokan dalam penentuan
waktu harian. Sebelum adanya jam, penentuan waktu menggunakan posisi
matahari dan juga bayangan benda. Jika bayangan benda lebih panjang,
maka hal ini menandakan bahwa malam akan segera tiba. salah satu yang
paling membutuhkan kejelasan waktu adalah orang Islam. Hal ini karena
muslim melakukan ibadah lima kali sehari dalam waktu-waktu yang telah
ditentukan. Peggunaan posisi matahari dan bayangan benda dalam
menentukan waktu sholat sudah dilakukan sejak zaman Rasulullah
Muhammad SAW. Nabi Muhammad lah yang mengajarkan tentang
waktu-waktu sholat dan cara membacanya melalui sinar matahari dan
bayangan benda.

2. Revolusi Bumi
Gambar 11. Revolusi bumi
Sumber: https://www.silabus.web.id/revolusi-bumi/
a. Pengertiaan Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah aktivitas bumi dalam mengitari matahari
sebagai pusat tata surya (Sodiq, 2014). Arah revolusi bumi jika dilihat dari
udara berarah negatif, yaitu berlawanan arah jarum jam. Lintasan revolusi
berbentuk elips, sehingga saat terjadi jarak terjauh antara bumi dan
matahari dinamakan apogea dan suatu saat juga akan terjadi jarak terdekat
antara bumi dan matahari yang dinamakan perigea. Lintasan revolusi bumi
membentuk bidang edar yang dinamakan ekliptika. Lama revolusi bumi
adalah 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik atau 365 1/4 hari. Rentan wktu
revolusi bumi ini digunakan untuk menghitung waktu satu tahun yang
dianggap 365 hari. Untuk mencocokkan dengan waktu revolusi, maka
setiap 4 tahun sekali ditambah satu hari di bulan Februari. Tahun yang
memiliki 366 hari ini dinamakan tahun kabisat contohnya adalah tahun
2004, 2008, 2012 dan seterusnya.

16
b. Proses Revolusi Bumi
Bumi memerlukan waktu sekitar 365 hari untuk sekali melakukan
revolusi bumi atau mengorbit matahari. Kedudukan bumi dalam proses
revolusi bumi tidaklah tetap. Apabila kita perhatikan datangnya sinar
matahari pada bulan Maret, Juni, September, dan desember arah sinar
datangnya matahari tidaklah tetap. Pada saat tanggal 21 Maret, matahari
berada pada garis lintang nol derjat khatulistiwa. Pada tanggal 21 Juni,
matahari berada pada garis balik utara. Kemudian pada tanggal 23
September matahari kembali lagi ke khatulistiwa.
Untuk tanggal 22 Desember, matahari berada pada garis balik selatan.
Pergeseran pergeseran yang dialami matahari tersebut adalah pergeseran
semu atau pergeseran yang tidak nyata. Disebut seperti itu karena
sebenarnya yang berak bukanlah matahari, melainkan bumi yang
melakukan revolusi dengan sumbu rotasi yang miring. Bidang khatulistiwa
bumi membentuk sudut 23 derjat dengan bidang peredaran bumi. Karena
kedudukannya yang demikian, maka sinar matahari tidak selalu menyinari
bumi yang sama, tetapi berubah-ubah sesuai dengan kedudukan bumi pada
saat ini. Hal ini cukup membuktikan bahwa bumi melakukan revolusi.
c. Akibat Revolusi Bumi

Gambar 12: Dampak revolusi bumi


Sumber:https://geohepi.hepidev.com/2020/12/13/rotasi-dan-revolusi/
1) Terjadinya gerak semu matahari

17
Gambar 13: Gerak semu tahunan matahari
Sumber:https://www.ilmusiana.com/2015/10/5-akibat-terjadinya-revolusi-bumi.html

Gerak semu matahari merupakan posisi matahari yang berubah-ubah


karena posisinya yang berganti. Sebenarnya yang bergerak bukanlan
matahari, melainkan Bumi yang melakukan revolusi dengan sumbu rotasi
yang miring.
2) Terjadinya perbedaan waktu siang dan malam
Akibat dari adanya revolusi bumi adalah terjadinya perbedaan waktu
antara siang dan malam. Sebenarnya terjadinya siang dan malam ini adalah
akibat rotasi Bumi (yakni perputaran Bumi pada porosnya), namun
revolusi bumi juga berpengaruh terhadap perbedaan waktu atau lamanya
siang dan juga malam. Perbedaan lama waktu siang dan malam ini terjadi
sebagai akibat dari kombinasi antara revolusi bumi dan kemiringan sumbu
bumi terhadap bidang ekliptika. Keadaan yang demikian ini sangat jelas
terlihat ketika kita berada di sekitar kutub bumi, yakni kutub utara maupun
kutub selatan. Perbedaan waktu atau lamanya siang dan malam ini dibagi
menjadi tiga bagian waktu atau periode, yakni 21 Maret 23 Desember, 23
Seotember 21 Maret, dan 21 Maret 23. September. Penjelasan lebih detail
mengenai periode- periode tersebut adalah sebagai berikut: Periode 21
Maret hingga 23 Desember, terjadi peristiwa berikut ini:
a) Kutub utara mendekati matahari, sementara kutub selatan menjauhi
matahari.

18
b) Belahan bumi utara menerima sinar matahari lebih banyak daripada
belahan bumi selatan.
c) Waktu siang hari di belahan bumi utara lebih lama daripada waktu
siang di belahan bumi selatan.
d) Beberada daerah di sekitar kutub utara mengalami siang hari selama 24
jam, dan beberapa daerah di sekitar kutub selatan mengalami malam
hari selama 24 jam.
e) Apabila diamati dari wilayah khatulistiwa, tampak matahari bergeser
ke arah utara.
f) Kutub utara paling dekat dengan matahari adalah pada tanggal 21 Juni.
Ketika tanggal ini dilakukan pengamatan, maka tampak matahari
bergeser 23,5 derajat ke arah utara.
Periode 23 September hingga 21 Maret, terjadi peristiwa berikut ini:
a) Kutub selatan lebih dekat dengan matahari, sedangkan kutub utara
lebih jauh dengan matahari.
b) Belahan bumi bagian selatan menerima sinar matahari lebih banyak
daripada belahan bumi utara.
c) Lama waktu siang hari di belahan bumi selatan lebih panjang daripada
di belahan bumi utara.
d) Beberapa daerah di sekitar kutub utara mengalami waktu malam hari
selama 24 jam, dan beberapa daerah di sekitar kutub selatan
mengalami siang hari selama 24 jam.
e) Apabila diamati dari khatulistiwa, maka matahari terlihat bergeser ke
arah selatan.
f) Kutub selatan paling dekat dengan matahari adalah pada tanggal 22
Desember. Ketika tunggal ini dilakukan pengamatan, maka tampak
matahari bergeser 23,5 derajat ke arah selatan.
Periode 21 Maret hingga 23 September, terjadi peristiwa berikut ini:
a) Kutub utara dan kutub selatan mempunyai jarak yang sama ke
matahari.
b) Belahan bumi utara dan belahan bumi selatan menerima sinar matahari
yang sama banyak.

19
c) Panjang siang dan malam di seluruh permukaan Bumi sama.
d) Dari daerah khatulistiwa, tampak matahari berada di atas.
3) Terjadinya perubahan musim Bumi

Gambar 14: Perubahan musim bumi


Sumber:https://www.ilmusiana.com/2015/10/5-akibat-terjadinya-revolusi-bumi.html
Jadi, adanya musim yang berbeda-beda di bumi ini tidak lain adalah
akibat adanya revolusi Bumi. Kita tahu bahwa di belahan bumi utara dan
belahan bumi selatan mempunyai empat musim, yakni musim panas,
musim gugur, musim dingin dan musim semi. Keempat musim tersebut
datang silih berganti secara beraturan.
Pada tanggal 21 Maret, belahan bumi utara dan selatan mendapatkan
penyinaran matahari dalam jumlah yang sebanding artinya, porsi sinar
matahari di kedua belahan bumi adalah sama.
Ketika tanggal 21 Juni, matahari tepat berada di utara dan kemudian
berangsur-angsur bergerak ke arah selatan. Akibatnya belahan bumi utara
mendapatkan penyinaran matahari yang berkurang dan mengakibatkan
musim panas. Sementara belahan bumi selatan mulai mendapatkan
penyinaran yang lebih sehingga terjadilah musim dingin.
Pada tanggal 23 September mi matahari sudah mencapai khatulistiwa
lagi, akibatnya belahan bumi utara hanya memperoleh sedikit penyinaran.
Hal ini mengakibatkan belahan bumi utara mengalami musim gugur. Dan

20
belahan bumi selatan mengalami musim semi, karena sinar matahari yang
diterima semakin banyak.
Ketika tanggal 22 Desember, matahari berada pada kedudukan paling
selatan dan sekarang mulai bergerak ke arah utara. Daerah di bagian bumi
utara mulai mendapatkan sinar matahari yang bertambah, dan sebaliknya
di belahan bumi selatan mulai berkurang sinar mataharar matahari yang
bertambah, dan sebaliknya di belahan bumi selatan mulai mendapatkan
sinya. Akibatnya di belahan bumi selatan mengalami musim panas dan
belahan bumi utara mengalami musim dingin Nah, inilah siklus pergantian
musim di permukaan Bumi. Namun khusus di wilayah khatulistiwa yang
tidak menjumpai empat musim yang demikian melainkan hanya dua
musim saja, yakni musim penghujan dan kemarau seperti di Indonesia.
4) Adanya rasi bintang yang tampak berbeda di setiap bulannya

Gambar 15: Perbedaan rasi bintang


Sumber:https://www.ilmusiana.com/2015/10/5-akibat-terjadinya-revolusi-bumi.html
Rasi bintang kerap kali dikaitkan dengan nasib seseorang ilmu yang
mempelajari hal demikian itu disebut dengan astrologi. Ada sebagain
manusia yang percaya dengan astrologi, namun sebagian orang tidak
mempercayai astrologi karena bertentangan dengan ilmu agama.
Perbedaan bentuk atau kenampakan rasi bintang ini sebenarnya karena
posisi.

21
kita adalah sebagai pengamat di Bumi. Sehingga ketika bumi
mengalami pergerakan atau pergeseran posisi, maka kenampakan rasi
bitang pun juga akan berbeda. Seperti halnya kita mengamati benda yang
sama namun dari titik sudut yang berbeda, maka benda tersebut akan
tampak berbeda.
5) Penetapan kalender masehi
Revolusi bumi akan berpengaruh pada penetapan kalender masehi.
Berdasarkan pada pembagian bujur, yakni barat dan bujur timur maka
itetapan bahwa batas i penanggalan internasional adalah bujur 180 derajat.
Hal ini berakibat bahwa apabila di belahan timur bujur 180 derajat tanggal
10 maka di belahan barat bujur 180 derajat masing tanggal 9. seperti
meloncat satu hari, perhitungan kalender maschi mengacu pada periode
revolusi bumi yang mana satu tahun sama dengan 362, 25 hari.
d. Kaitan Rotasi Bumi dengan Revolusi Bumi
Gerakan yang melingkat mengelilingi matahari terjadi selama satu
tahun, yakni selama 365. 2425 hari, sehingga hal ini menyebabkan
revolusi bumi tidak pas dengan pergerakan bumi pada poros atau
sumbunya (rotasi bumi). Dari peristiwa inilah lahir yang namanya tahun
kabisat yang datangnya setiap empat tahun sekali (terkecuali pada
hitungan seratus yang tidak bisa dibagi 400).
3. Gerhana Bulan
Gambar 16. Gerhana bulan
Sumber: https://gaya.tempo.co
Gerhana bulan merupakan suatu peristiwa yang terjadi dimana
kedudukan matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus,
sehingga bayangan bumi menutupi sebagian ataupun keseluruhan bulan.
Proses terjadinya gerhana bulan ini dimulai saat bumi berada diantara
matahari dan juga bulan pada satu garis yang sama. Hal ini mengakibatkan
sinar matahari tidak sampai ke bulan karena terhalang oleh bumi.
a. Proses Terjadinya Gerhana Bulan
Proses terjadinya gerhana bulan ini sebagai berikut:

22
1) Dimulai ketika bulan yang bersinar terang tiba-tiba tertutup sedikit
demi sedikit oleh bayangan hitam Bayangan hitam tersebut tidak lain
dan tidak bukan adalah bayangan dari bumi sendiri.
2) Setelah itu lama-kelamaan bulan yang bulat tadi akan tertutup semakin
lama semakin banyak hingga bulan hanya terlihat sebagian dan
semakin lama bumi akan terlihat menyabit.
3) Setelah mulai menjadi menyabit, lama-kelamaan bulan akan tampak
menghilang karena tertutup penuh oleh bayangan bumi. Ketika saat
inilah kita tidak dapat melihat bulan dan bulan seperti menghilang.
4) Setelah bulan tertutup semua dan tampak seperti menghilang,
kemudian kita akan menyaksikan bulan kembali muncul dari arah yang
pertama kali bulan itu menghilang. Munculnya bulan ini dimulai dari
bentuk bulan tersebut subit, setelah itu bulan tersebut semakin lama
akan semakin kelihatan dan menjadi setengah, dan semakin lama akan
semakin utuh sehingga tampak lagi seperti semula.
b. Fase-fase bulan

Gambar 16: Fase-fase bulan


Sumber: https://idschool.net/smp/fase-fase-bulan-beserta-penjelasannya/
Fase bulan merupakan perubahan bentuk bulan yang berubah-ubah
jika dilihat dari bumi. Kedudukan bulan terhadap matahari dan juga bumi
sendiri terbagi menjadi tiga posisi, yakni:
1) Kedudukan bulan searah dengan matahari. Pada saat itu bagian bulan
yang menghadap ke bumi berwarna gelap atau tidak tampak. Pada

23
aspek konjugasi ini dapat terjadi gerhana matahari karena cahaya
matahari yang menuju ke bumi terhalang oleh bulan. sehingga
berakibat kita tidak dapat melihat bulan menjadi bercahaya.
2) Pada aspek oposisi ini kedudukan bulan berlawanancarah dengan
matahari jika dilihat dari bumi. Pada saat aspek oposisi ini bulan akan
tampak sebagai bulan purnama, yakni putaran penuh. Pada posisi ini
bulan terbit saat matahari terbenam, dan bulan akan terbenam pada saat
matahari sudah terbit.
3) Kedudukan bulan yang ketiga adalah kuarter. Pada aspek kuarter ini
kedudukan bulan berada tegak lurus terhadap garis penghubung antara
bumi dengan matahari. Pada aspek kuarter ini bulan memperlihatkan
fase perbani (yakni setengah bulan yang terang). Dalam periode satu
bulan, terjadi dua kali kedudukan kuarter pada bulan, yakni kuarter
pertama ketika bulan tampak bertambah besar. Dan kuarter kedua
ketika bulan tampak mengecil. Terdapat lima fase bulan yang terjadi
dalam satu periode revolusi bulan, yaitu bulan baru (newmoon), bulan
sabit pertama (waxing crescent), bulan seperempat pertama (first
quarter), Bulan Cembung (Waxing Gibbous dan Waning Gibbous),
bulan purnama (full moon), dan bulan seperempat ketiga (third
quarter) dan Bulan Sabit Akhir (Waning Crescent).
c. Jenis-jenis gerhana bulan

Gambar 18. Jenis-jenis gerhana bulan


Sumber:https://www.gramedia.com/literasi/proses-terjadinya-gerhana-bulan/

24
Pada umumnya gerhana bulan dibagi menjadi tiga jenis, yaitu gerhana
bulan total, gerhana bulan sebagian dan gerhana bulan penumbra. Berikut
penjelasannya:
1) Gerhana bulan total
Gambar 19. Gerhana bulan total
Sumber: https://images.app.goo.gl/6wRpzCKufgTA5UU7A
Gerhana bulan total merupakan gerhana bulan dimana semua bagian
dari bulan akan tertutup oleh bayangan bumi, sehingga bulan akan tampak
tertutup semua. Gerhana bulan total ini dibedakan lagi menjadi dua macam
yakni gerhana bulan total dan gerhana bulan total +:
a) Gerhana bulan total adalah gerhana yang terjadi pada saat bulan berada
tepat pada daerah NTT, dan pada saat yang demikian warna bulan
menjadi merah namun warna merah tersebut tidaklah rata.
b) Gerhana bulan total + adalah gerhana yang terjadi pada saat bulan
melalui titik pusat daerah umbra, dan pada saat ini warna bulan
menjadi merah merata. Pada saat seperti ini bulan akan tampak
menakjubkan sekaligus mengerikan jika dipandang dari bumi
2) Gerhana bulan sebagian
Gambar 20. Gerhana bulan sebagian
Sumber: https://langitselatan.com
Pada gerhana sebagian ini, bumi tidak seluruhnya menghalangi bulan
dari sinar matahari. Sedangkan sebagian permukaan bulan yang lainnya
berada di daerah atau area penumbra.
3) Gerhana bulan penumbra

Gambar 21. Gerhana bulan penumbra


Sumber: https://images.app.goo.gl/6wRpzCKufgTA5UU7A
Gerhana bulan penumbra berarti seluruh bagian bulan berada di
bagian penumbra. Dengan demikian bulan masih dapat terlihat oleh
manusia yang berada di bumi meskipun samar samar. Umbra merupakan
daerah diantara bumi dan juga bulan yang tidak terkena cahaya matahari
atau yang gelap. Penumbra merupakan daerah diantara bumi dan juga

25
bulan namun yang terkena sinar matahari atau daerah di antara bumi dan
matahari yang masih.
d. Cara Melihat Proses Terjadinya Gerhana Bulan
Diperkirakan gerhana bulan bisa terjadi hingga sejumlah lima kali.
Namun gerhana bulan total lebih jarang terjadi daripada gerhana bulan
sebagian maupun penumbra. Jika terjadi gerhana matahari, kita tidak boleh
melihat secara langsung tanpa menggunakan alat pengaman. Namun
berbeda halnya dengan gerhana bulan. Pada saat melihat gerhana bulan,
kita diperbolehkan melihat secara langsung karena sinar dari bulan tidak
mengandung radiasi kuat seperti yang dimiliki oleh matahari. Sehingga
manusia yang ada di bumi bisa melihatnya dengan aman.
1) Naiknya permukaan air laut
Gerhana bulan dapat menyebabkan naiknya permukaan air laut akibat
gravitasi bulan sehingga terjadi fenomena air laut pasang. Jika gerhana
bulan yang terjadi merupakan gerhana total, biasanya fenomena pasang ini
akan berlangsung selama tiga hari ke depan dengan ombak yang keras,
bahkan dapat menyebabkan banjir.
2) Penurunan suhu udara
Di beberapa kawasan tertentu, gerhana bulan menyebabkan kondisi
yang berbeda pada hewan liar selama fenomena itu berlangsung. Beberapa
mitos menyebutkan bahwa gerhana bulan memberikan dampak pada
kehamilan namun belum ada penelitian yang membuktikannya.
4. Gerhana Matahari
Gambar 22. Gerhana matahari
Sumber: https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/176257-1606015972.pdf
a. Pengertian Gerhana Matahari
Gerhana matahari adalah kejadian dimana matahari tertutup oleh
bulan karena pada saat itu posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada
satu garis lurus. Sehingga ketika gerhana matahari tersebut terjadi, kondisi
bumi akan gelap gulita. Meskipun gerhana matahari ini terjadi pada pagi
hari, siang hari atau sore hari, namun kondisi bumi akan seperti malam
hari karena tidak adanya cahaya matahari yang menyinari bumi. Hal inilah

26
yang menjadi daya tarik tersendiri ketika terjadinya gerhana matahari.
Namun terjadinya matahari ini biasanya hanya di beberapa wilayah
tertentu dan kondisi bulan menutupi matahari ini hanya berlangsung
beberapa menit saja.
b. Proses Terjadinya Gerhana Matahari
Proses terjadinya gerhana matahari ini ada beberapa tahap.
Sebelumnya akan dijelaskan mengapa posisi matahari, bumi, dan juga
bulan bisa satu garis lurus. Hal ini karena bumi berevolusi mengitari
matahari, dan bulan yang berkedudukan sebagai satelit bumi bergerak
mengitari bumi setiap harinya atau yang dinamakan revolusi bulan. Karena
sama-sama berputar atau berevolusi mengelilingi targetnya masing-
masing, maka bisa saja suatu saat Gerhana matahari sendiri ketika akan
menuju total maka melalui beberpa tahapan, yaitu:
1) Awalnya ketika detik-detik dan belum terjadi apa-apa, kita akan
merasakan dan melihat bahwa langit biru yang cerah akan sedikit tampak
redup seperti kehilangan satu level kecerahannya.
2) Kemudian ketika akan memulai proses gerhaana, akan datang bayangan
hitam yang perlahan-lahan menuju matahari. Bayangan hitam tersebut
tidak lain dan tidak bukan adalah bayangan bulan yang akan menutupi
matahari tersebut.
3) Selanjutnya bayangan bulan yang terlihat berwarna hitam yang baru saja
kelihatan berukuran kecil tersebut akan semakin besar dan akan semakin
meutupi matahari yang bersinar dengan terang sehingga matahari
perlahan lahan akan tampak menyabit.
4) Setelah itu matahari yang sudah menyabit tersebut akan semakin tertutup
hingga bayangan hitam tersebut menutup seluruh matahari. Pada fase ini
seluruh permukaan bumi yang dilintasi bulan tersebut akan menjadi gelap
gulita seperti malam hari dengan tiba-tiba. Namun gelap inipun hanya
terjadi beberapa menit saja. Pada fase ini sinar radiasi matahari yang
sampai bisa dirasakan ke bumi akan sangat berbahaya. Sinar radiasi ini
akan bisa mengenai mata ketika kita dengan mata telanjang atau

27
kacamata biasa menlihat proses gerhaa tersebut dengan mata telanjang
dan tanpa pengaman khusus sama sekali.
5) Setelah melewati fase gerhana matahari total, maka secara perlahan-lahan
bayangan bulan yang berwarna hitam tersebut akan meinggalkan
matahari dan matahari akan nampak seperti menyabit kembali.
6) Setelah matahari menyabit untuk kedua kalinya, maka bayanag bulan
yang berwarna hitam tersebut semakin lama akan semkin hilang,
sehingga matahari akan kembali bersinar tanpa dihalangi oleh satu
apapun.
c. Jenis-jenis Gerhana Matahari
Secara umum, gerhana matahari dapat dibedakan menjadai empat
jenis, yaitu:
1) Gerhana Matahari Total
Gambar 23. Gerhana matahari
Sumber: https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/176257-1606015972.pdf
Gerhana matahari total ini terjadi apabila saat puncak gerhana,
piringan matahari ditutup sepenuhnya oleh piringan bulan.
2) Gerhana matahari sebagian.

Gambar 24. Gerhana matahari sebagian


Sumber: https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/176257-1606015972.pdf
Gerhana matahari sebagian ini terjadi apabila piringan bulan di saat
puncak gerhana hanya menutup sebagian dari piringan matahari saja. Pada
fase gerhana ini selalu ada bagian dari piringan matahari yang tidak
tertutup oleh piringan bulan.
3) Gerhana Matahari Cincin

Gambar 25. Gerhana matahari cincin


Sumber: https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/176257-1606015972.pdf

28
Gerhana matahari cincin ialah gerhana matahari yang terjadi apabila
piringan bulan pada saat puncak gerhana hanya menutup sebagian dari
piringan matahari. Gerhana jenis ini terjadi apabila ukuran piringan bulan
lebih kecil daripada piringan matahari.
4) Gerhana Matahari Hibrida
Gambar 26. Gerhana Matahari Hibrida
Sumber:https://sains.kompas.com
Gerhana matahari hibrida adalah gerhana matahari yang bergesar
antara gerhana matahari total dan juga gerhana matahari cincin. Pada titik
tertentu di permukaan bumi, gerhana ini muncul sebgai gerhana matahari
total, sementara pada titik-titik lain muncul sebagai gerhana matahari
cincin. Gerhana hibrida ini relatif jarang terjadi.
d. Cara Mengamati Gerhana Matahari
Saat terhjadi gerhana matahari, sinar radiasi dari matahari akan
mudah sampai ke mata kita yang ada di bumi. Melihat secara langsung ke
area fotosfer matahari atau bagian cincin terang dari matahari dapat
membahayakan karena dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada
retina mata. Kerusakan permanen pada retina mata ini dapat terjadi karena
adanya radiasi yang tinggi yang tidak terlihat oleh mata kita yang
dipancarkan dari fotosfer matahari tersebut. Bahkan jika diteruskan,
kerusakan pada retina mata tersebut dapat menjadikan kebutaan.
Cahaya dari sinar matahari yang memiliki intensitas sangat tinggi
bisa merusak retina yang letaknya ada di belakang bola mata. Kondisi
yang demikian ini dikenal dengan istilah solar retinopathy dan mampu
menyebabkan kerusakan mata yang permanen. Pupil yang berada di lensa
mata tidak bisa bereaksi dengan tepat ketika kita berada dalam kondisi
level kontras yang tinggi, seperti pada saat terjadi gerhana matahari ini,
keti tiba-tiba langit di sekitar kita berubah menjadi gelap.
Bagian pengatur cahaya yang masuk ke mata denga cara mengatur
lebar bukaan iris itu bekerja dengan mengukur cahaya keseluruhan yang
berada di lingkungan sekitar, dan bukan obyek yang paling terang.
Sehingga ketika memandang gerhana matahari yang diselimuti langit

29
gelap pupil mata justru akan melebar sehingga jumlah cahaya yang masuk
dan terfokus di retina mata menjadi meningkat jumlahnya. Cahaya
matahari ketika gerhana matahari berlangsung ternyata membawa dampak
yang merugikan bagi kesehatan mata kita. Perlu pengamanan untuk kita
jetika sedang melihat gerhana matahari agar nantinya mata kita menjadi
terlindungi dan menjadi tidak rusak. Lalu, bagaimana caranya untuk
melihat gerhana matahari agar tetap aman?
Tips Melihat Gerhana Matahari dengan Aman
1) Menggunakan kacamata khusus anti radiasi
2) Menggunakan Teleskop
3) Melihat gerhana matahari melalui siaran televis

D. Model Gerhana Bulan dan Gerhana Matahari


1) Gerhana bulan total

Gambar 19. Gerhana bulan total


Sumber: https://images.app.goo.gl/6wRpzCKufgTA5UU7A
2) Gerhana bulan sebagian

30
Gambar 20. Gerhana bulan sebagian
Sumber: https://langitselatan.com
3) Gerhana bulan penumbra

Gambar 21. Gerhana bulan penumbra


Sumber: https://images.app.goo.gl/6wRpzCKufgTA5UU7A
4) Gerhana matahari total

31
Gambar 23. Gerhana matahari
Sumber: https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/176257-1606015972.pdf
5) Gerhana matahari sebagian.

Gambar 24. Gerhana matahari sebagian


Sumber: https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/176257-1606015972.pdf
6) Gerhana matahari cicin

32
Gambar 25. Gerhana matahari cincin
Sumber: https://files1.simpkb.id/guruberbagi/rpp/176257-1606015972.pdf
7) Gerhana matahari hibrida

Gambar 26. Gerhana matahari hibrida

E. Sistem Tata Surya dan Karakteristik Anggota Tata Surya


a. Sistem Tata Surya

Gambar 1 Sistem Tata Surya

33
Setiap planet dalam tata surya berada pada garis edar berbentuk elips
yang disebut orbit. Selama tetap berada di orbitnya, Planet-Planet tersebut
tidak saling bertabrakan. Planet-planet yang mengelilingi Matahari adalah
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Setiap planet berputar pada porosnya. Peristiwa berputarnya planet pada
porosnya disebut rotasi. Rotasi bumi menyebabkan kita dapat mengalami
peristiwa siang dan malam secara bergantian. Semua planet yang ada dalam
sistem tata surya akan berputar mengelilingi Matahari. Oleh karena itu,
Matahari disebut sebagai pusat tata surya. Peristiwa berputarnya Planet
mengelilingi Matahari disebut dengan revolusi.

(Tantriadi, 2013) Menyatakan bahwa Sistem tata surya adalah kumpulan


benda langit yang terdiri dari matahari dan semua yang mengelilinginya, tata
surya terletak pada galaksi bima sakti. Galaksi adalah kumpulan dari bintang,
bintang adalah benda langit memancarkan cahayanya sendiri.

(Sudjatinah, Ilmu Kealaman Dasar, 2010) Menyatakan bahwa Dalam sistem


tata surya terbagi menjadi 2 susunan yaitu kelompok planet luar dan
kelompok plenet dalam. Kelompok planet luar dan kelompok planet luar.

1. Kelompok planet dalam

Kelompok planet dalam ini adalah planet-planet yang dekat dengan


matahari yaitu planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Planet-planet
dalam terdiri atas batuan dan logam. Planet-planet ini bergerak perlahan
karena mereka dianggap berat. Diameter rata-rata planetplanet ini kurang
lebih 13.000 km, oleh karenanya mereka dianggap sebagai planet kecil.
Planet luar tersusun atas gas. Gas-gas penyusunnya antara lain adalah
Hidrogen dan Helium. Planet-planet ini seperti balon besar yang
mengambang di ruang angkasa. Planet-planet ini dianggap sebagai planet gas
raksasa. Planet-planet ini memiliki diameter rata-rata kurang lebih 48.000 km.

2. Kelompok planet luar

34
Kelompok planet luar adalah planet yang jaraknya jauh dari matahari,
ukuran planet-planet ini besar akan tetapi kecil massa jenisnya dari pada
planet dalam.

b. Karakteristik Anggota Tata Surya

Matahari sebagai induk (pusat peredaran) dikelilingi oleh bendabenda


langit lainnya yaitu planet, satelit, asteroid, komet, dan meteor. (Sulistyanto &
Wiyono, 2008) Menyatakan bahwa Pada sistem tata surya ini juga memiliki
bagian-bagian sendiri yaitu:

1. Matahari

Gambar 2 Matahari

Sumber: https://images.app.goo.gl/ce1msJ2a5RsPNn7K7

Sistem tata surya menjadikan Matahari sebagai pusatnya. Matahari


adalah sebuah bintang raksasa yang sangat panas seperti bola pijar. Di
sekeliling bola berpijar, ada lingkar cahaya berisi gas panas yang disebut
corona. Suhu di permukaannya hampir 6000 derajat Celsius. Suhu inti
Matahari mencapai 15.000.000 derajat Celsius. Percikan panasnya dapat
membakar segala sesuatu hingga 97 kilometer. Namun, Matahari hanya
tergolong bintang sedang. Masih banyak bintang besar yang jauh lebih besar
dan lebih panas dari matahari. Matahari terdiri bagian inti dan terdapat 3
lapisan, yaitu: fotosfer, kromosfer, dan korona.

35
(Suhandi, 1999) Menyatakan bahwa Mungkin kita sering ketika dipagi
hari itu merasakan sinar matahari yang hangat, dan jika siang hari kita
merasakannya lebih panas bahkan ketika jam 12 siang rasa panasnya matahari
ini terasa hingga menyengat sekali ke kulit kita. Suhu pada permukaan bumi
ketika disiang hari ini meningkat dikarenakan menerima sinar dari matahari.
Makhluk bumi yang jaraknya jauh dari matahari saja masih menerima
sengatan panasnya, dan sudah tentu kalau suhu matahari itu sangat tinggi.
Matahari itu memiliki suhu yang sangatlah tinggi dan tidak memungkinkan
untuk mengukur suhunya secara langsung. Cara mengetahui suhu dan
menaksir keadaan,ahli astroomi menggunakan sebuah metode yaitu
melakukan pengamatan yang didasari atas teori, suatu misal teori penyusutan
Helmholtz memperkirakan kalau suhu pada bagian inti matahari ini bisa
mencapai 15 juta kelvin (K). Dan pada suhu ini sangatlah dipercara jika suhu
ini adalah inti pada matahari yang bisa mengakibatkan reaksi fusi inti bisa
berlangsung.

2. Planet

Menurut Persatuan Astronomi Internasional, benda langit bisa


dikatakan sebagian planet jika memenuhi kriteria di bawah ini:

 Mengorbit matahari

 Bentuk fisiknya cenderung bulat

 Orbitnya bersih dari keberadaan benda angkasa lain

Planet yang termasuk ke dalam tata surya, yakni:

1. Planet Merkurius

36
Gambar 3

Sumber: https://images.app.goo.gl/UtcwVdmbpQjuWXwX9

Merkurius adalah planet terkecil di dalam tata surya namun memiliki


jarak terdekat dengan matahari. Suhu di merkurius berkisar 90 sampai 700
kelvin, merkurius terdapat inti besi yang dapat menghasilkan medan magnet
yang memiliki kekuatan 0,1% dari kekuatan medan magnet bumi. Menurut
(Jumhana, 2011) menyatakan bahwa Planet ini tidak memiliki satelit dan
hawa. Planet-planet ini berputar sesuai dengan sumbunya yang biasa disebut
dengan rotasu, merkurius ini memiliki rotasi yang sangat lambat dan sehingga
satu putarannya mencapai 58,6 hari. Planet Markurius berjarak limapuluh
delapan juta kilometer dari Matahari. Merkurius sulit terlihat di langit pada
malam hari jika dilihat dari Bumi. Markurius baru terlihat setelah Matahari
terbenam, atau sebelum Matahari terbit.

2. Planet Venus

37
Gambar 4

Sumber: https://images.app.goo.gl/nybyPKfzPAKM2nKUA

Planet venus adalah planet yang lebih kecil dari bumi, dan tidak
memiliki satelit. Planet ini dilapisi awan tebal yang tidak mengandung uap,
air, dan oksigen. Planet yang biasa disebut dengan bintang kejora ini tidak
memiliki satelit dan menempati urutan kedua terdekat dengan matahari.
Menurut (Tyasyono, 1999) Planet ini memiliki cahaya yang paling terang,
jika dibandingkan dengan planet-planet yang lainnya, hal ini dikarenakan
pada planet ini memiliki atmosfir yang berupa awan tebal yang berwarna
putih. Dan ternyata dari awan inilah yang memantulkan sebuah cahaya
matahari sehingga ini yang membuat planet ini sangat cerah dan berkilau.

3. Planet Bumi

Gambar 5

Sumber: https://images.app.goo.gl/yh7bj7nWeCJQqQQy6

Menurut (Sulistyanto, 2008) didalam bukunya ialah Bumi memiliki


urutan ketiga terdekat dengan matahari, bumi yang kita tempati ini memiliki
atmosfer dan satelit, yaitu bulan. Bumi berevolusi selama 365 1/4 hari,
matahari berkeliling selama 1 tahun. Bumi mengadakan rotasi 24 jam, berarti
hari bumi = 24 jam. Satu hari Venus=247 hari bumi atau 247 x 24 jam bumi
atau 247 x 24 jam bumi. Diperkirakan usia bumi mencapai 4,6 milyar tahun.
Bumi dan matahari ini memiliki jarak yang kurang lebihnya sekitar 150 juta
kilometer. Dahulu kala banyak orang yang mengiranya jika bumi itu
berbentuk datar sedangkan langit itu melengkung.

38
Dari anggapan ini ternyata terbalik, ketika sudah diketahui dengan
berbagai bukti oleh para ilmuan-ilmuan Yunani Aristoteles. Bahkan lebih dari
70% bumi yang kita tempati ini berbentuknya lautan dan sisanya ini berupa
daratan yang memiliki permukaan yang tidak rata. dibumi ini adanya
kehidupan dikarenakan lapisan bumi mencoba untuk melindungi bumi dari
radiasi sinar matahari yang sangat kuat ketika disiang hari, dan mencegah
hilangnya panas kurang angkasa jika dimalam hari. Bumi ini memiliki lapisan
yang disebut atmosfir, atmosfir ini tersusun dari beberapa gas, yaitu gas
nitrogen 78% volume, gas oksigen 21% volume, gas argon 0,09% volume,
dan sisanya adalah gas karbon dioksida.

4. Planet Mars

Gambar 6

Sumber: https://images.app.goo.gl/9NFRNvXMWxH46iz98

Mars atau planet merah ini memiliki permukaan yang memilik warna
kemerah-merahan, Planet ini disebut-sebut paling menyerupai Bumi. Satu
hari di Mars sama dengan 24,6 jam di Bumi. Ia juga memiliki kutub yang
diselimuti es. Lngkungan mars lebih cocok bagi kehidupan manusia, karena
udara yang rendah dan tekanan udara yang rendah, planet ini juga memiliki
dua satelit yaitu, Phobos dan Deimos.

5. Planet Yupiter

39
Gambar 7

Sumber: https://images.app.goo.gl/uPxuCxNMMra2EeRA8

Planet yupiter ini biasa disebut juga dengan planet jupiter, planet ini
memiliki rata-rata jarak dengan matahari sekitar 778,3 juta km. Planet ini
adalah planet yang memiliki terbesar dan terberat dengan diameter 14.980 km
dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Planet ini juga memiliki lebih dari
63 satelit diantaranya, Io, Europa, Ganymade, dan Callisto. Walau planet
yupiter ini paling besar yang memiliki diameter 11 kali bumi, ternyata planet
yupiter ini memiliki berat hanya 2 ½ kali dengan berat bumi.

6. Planet Saturnus

Gambar 8

Sumber: https://images.app.goo.gl/V7FYKcy1GHEsgptXA

Planet saturnus ini terkenal dengan planet bercincin dan memiliki 10


satelit diantaranya adalah titan yang besarnya dua kali besar bulan bumi,

40
Phoebe yang bergerak berlawanan arah denga sembilan satelit lainnya hal itu
menunjukkan bahwa Phoebe bukan anak kandung saturnus. Saturnus ini juga
planet terbesar kedua setelah yupiter.

7. Planet Uranus

Gambar 9

Sumber: https://images.app.goo.gl/eEyP2sRnjQ5ekEbG8

Planet uranus adalah planet terdingin dalam tata surya karena suhu
atmosfer -224℃ dengan komposisi atmosfer yaitu helium, hydrogen dan
metana. Uranus memiliki lima satelit yaitu Miranda, Arie, Umbriel, Titania,
dan Oberon. Uranus merupakan planet gas yang berwarna biru kehijauan
dengan awan tebal yang menutupinya. Uranus berjarak 2880 juta kilometer
dari Matahari denganperiode rotasi 10 jam 8 menit dan periode revolusi 84
tahun.

8. Planet Neptunus

Gambar 10

Sumber https://images.app.goo.gl/QWu1DtgMr3B9HSsZ8

41
Planet Neptunus adalah planet yang didalam nya terdapat angin dan
badai karena itu neptunus disebut dengan planet yang paling istimewa dalam
tata surya. Planet neptunus ini memiliki kesamaan dengan uranus yaitu
memiliki atmosfer yang terdiri dari helium, hidrogen, dan memiliki gas
metana, Neptunus memiliki dua satelit yaitu Triton dan Nereid.

Sebetulnya Pluto sempat disebut sebagai planet, namun ternyata Pluto


tidak memenuhi tiga kriteria di atas. Pasalnya, Pluto memiliki orbit yang
memotong orbit Neptunus. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa Pluto
belum bersih dari benda langit yang lainnya.

Planet yang memiliki ukuran paling besar, yakni Jupiter yaitu 43,441
mil, sedangkan planet yang memiliki ukuran kecil yaitu 1,516 mil adalah
Merkurius.

3. Planet Kerdil

Planet kerdil sebetulnya merupakan anggota baru dari sistem tata surya.
Keberadaan planet kerdil ini baru diakui oleh Persatuan Astronomi
Internasional pada tahun 2006 silam.

Planet kerdil juga memiliki kriteria, yakni:

 Mengorbit matahari

 Bentuk fisiknya cenderung bulat

 Orbitnya belum bersih dari keberadaan benda angkasa lain.

 Bukan merupakan satelit

Salah satu contoh yang termasuk ke dalam planet kerdil adalah Pluto.
Tidak hanya Pluto, ada juga planet lain, yakni Ceres. Sebelumnya, Ceres
dikategorikan sebagai asteroid yang memilki ukuran besar.

42
Gambar 11

Sumber: https://images.app.goo.gl/DM7GrNcgoJn3i28y5

4. Satelit

Satelit adalah benda langit pengiring planet. Satelit sendiri bisa


dibedakan menjadi dua macam, yakni:

 Satelit alami yaitu satelit yang terbentuk karena adanya peristiwa alam
bersamaan dengan terbentuknya planet.

Gambar 12

Sumber: https://images.app.goo.gl/YshUbFA9s3a6yu5t9

 Satelit buatan yaitu satelit yang dibuat oleh manusia yang digunakan untuk
tujuan tertentu.

43
Gambar 13

Sumber: https://images.app.goo.gl/ARnuyp1fYqhmnraC6

Pada dasarnya, setiap planet memiliki satelitnya masing-masing. Oleh


karena itu, keberadaan satelit cukup berperan penting.

5. Asteroid

Asteroid bisa disebut juga sebagai planet minor atau planetoid. Di tata
surya sendiri, terdapat setidaknya 100.000 buah planetoid yang ukurannya
sekitar 2-750 km. Biasanya, asteroid akan senantiasa berputar mengelilingi
planet, sehingga membentuk sabuk asteroid.

6. Meteorit

Meteorit disebut sebagai Bintang Berekor. Ketika meteorit memasuki


atmosfer Bumi, ia akan membentuk ekor terang di belakangnya. Ekor atau
garis terang di belakangnya disebabkan oleh meteroid yang bergesekan
dengan atmosfer Bumi. Gesekan dengan atmosfer ditambah kecepatan yang
tinggi ketika meteroid memasuki Bumi menyebabkan suhunya naik dan
membuatnya berpijar. Meteorit yang berpijar tersebut tampak dari Bumi
seperti bintang yang bergerak atau bintang jatuh.

44
7. Komet

Komet berasal dari bahasa yunani “kometes” yang berarti rambut


panjang, komet ini tidak termasuk bintang namun benda langit yang
mengelilingi matahari pada garis edar yang berbentuk lonjong atau hiperbolis.

Komet memiliki ciri-ciri sebagai berikut: tersusun dari debu dan es


yang membeku, memiliki orbit yang berbentuk lonjong, dan komet sangat
mudah terbakar.

F. Model Sistem Tata Surya


Para ilmuwan yang mengamati dan meneliti suatu benda atau fenomena
alam mempunyai kewajiban untuk menyampaikan hasil penelitiannya kepada
masyarakat. Tidak hanya masyarakat yang terdiri dari sekumpulan para
ilmuwan, tetapi juga masyarakat pada umumnya. Seringkali untuk
menjelaskan sesuatu yang baru, para ilmuwan menggunakan cara yang paling
sederhana agar mudah dimengerti dan diterima. Salah satunya dengan
menggunakan model.

Model dalam ilmu pengetahuan dapat mewakili gagasan dan hasil


penelitian para ilmuwan untuk menjelaskan fenomena tertentu. Model dapat
berupa benda maupun proses tertentu. Pada masa lalu, model dibuat dalam
bentuk tiga dimensi. Pada masa sekarang, selain berupa benda tiga dimensi,
para ilmuwan telah menggunakan teknologi informatika. Teknologi ini dibuat
dalam bentuk gambar, baik gambar diam maupun gambar bergerak. Hal ini
bertujuan agar para ilmuwan dapat menjelaskan fenomena alam sehingga
lebih mudah dipahami.

45
Para astronom masa lalu juga menggunakan model berupa benda tiga
dimensi. Mereka membuat model benda tiga dimensi untuk menggambarkan
sistem tata surya, dengan menggunakan bahan yang ada di sekitarnya. Pada
masa sekarang, model tata surya kita dapat dibuat dengan cara sederhana dan
menggunakan benda/bahan yang mudah didapat. Berikut adalah beberapa
contoh model sistem tata surya yang sederhana.

 Model tata surya untuk anak-anak dari plastisin

Gambar

Sumber: https://images.app.goo.gl/93yFjiqsXPNLfskz9

 Model sistem tata surya

Gambar

Sumber: https://images.app.goo.gl/3bwCEfaDZC3kULqe9

46
Gambar

Sumber: https://images.app.goo.gl/3bwCEfaDZC3kULqe9

Gambar

Sumber: https://images.app.goo.gl/3bwCEfaDZC3kULqe9

47
Gambar

Sumber: https://images.app.goo.gl/YKkjgtBqbVuUnPHm9

48
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa Pubertas adalah masa terjadinya perubahan fisik dan mental,
termasuk emosi dan perilaku pada anak laki-laki dan anak perempuan
yang disebabkan perubahan hormon.
Ciri-ciri anak laki-laki pada masa puber
- Mimpi basah
- Bau Tubuh
- Tumbuh jakun
- Tumbuh kumis dan janggut
- Tumbuh rambut-rambut halus di ketiak dan organ kelamin
- Organ kelamin membesar
- Suara berubah menjadi berat
- Dada tampak bidang
Ciri-ciri anak perempun pada masa puber
- Menstruasi
- Tumbuh rambut-rambut halus di ketiak dan organ kemaluan.
- Payudara dan pinggul mulai membesar.
Rotasi bumi adalah pergerakan bumi yang berputar pada porosnya.
Perputaran bumi pada porosnya ini adalah gerakan harian.
Revolusi bumi adalah aktivitas bumi dalam mengitari matahari
sebagai pusat tata surya (Sodiq, 2014).
Gerhana bulan merupakan suatu peristiwa yang terjadi dimana
kedudukan matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus,
sehingga bayangan bumi menutupi sebagian ataupun keseluruhan bulan.
Gerhana matahari adalah kejadian dimana matahari tertutup oleh
bulan karena pada saat itu posisi matahari, bulan, dan bumi berada pada
satu garis lurus.
Menurut letak sabuk asteroid planet dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. Planet dalam, yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi dan Mars.

49
b. Planet luar, yang terdiri dari Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan para mahasiswa dapat
memahami dan mengerti tentang ciri-ciri pubertas pada laki-laki an
perempuan, peristiwa rotasi bumi dan revolusi bumi serta terjadinya
gerhana bulan dan matahari, dan mengetahui karakteristik tata surya dan
modelnya dari hal yang sudah tertulis pada makalah ini.

50
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. dkk. (2007) IPA terpadu SMP dan MTs untuk Kelas IX Semester 2.
Jakarta: Erlangga.

Aguilar, David A. 2013. Antariksapedia. Menjelajahi Tata Surya dan Lebih Jauh
Lagi.
Danial, H. & Ismiyati. (2020). Bumi Kita dalam Tata Surya. Direktorat
Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus–Direktorat Jenderal
Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah–Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Diah, W. A., & Listiana, R. H. (2018). Sistem Tata Surya. Universitas


Muhammadiyah Sidoarjo.
Dianal, H. (2020). Modul tema 12 Ada yang Berubah pada Diriku, ILMU
PENGETAHUAN ALAM (IPA) PAKET A SETARA SD/MI KELAS VI.
Direktorat Pendidikan Masyarkat dan Pendidikan Khusus- Direktorat
Pendidikan anak usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah-
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Huda, H. & Nugroho, E. D. (2021). Belajar Mandiri IPA Untuk SMP/MTS
Berbasis SKS Semester 2. Yogyakarta: Deepublish.

Jumhana, N. (2011). Alam Semesta dan Tata Surya.


Kadri Muhammad. 2017. Ilmu Alamiah Dasar. Tangerang: Tirasmart.
KEMENDIKBUD. (2018). IPA MODUL 2 Mengenal Fase Kehidupan Manusia.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat.
Sodiq, M. (2014). Ilmu Kealaman Dasar. Jakarta: Kencana.

Sutrisno & Supradi, D. (2007). Ilmu Pengetahuan Alam Modul 1 untuk SMK kelas
X Bogor: Yudistira.

Washington. National Geographic Society.

51

Anda mungkin juga menyukai