1 ANAMNESIS
● Selamat pagi bu, perkenalkan saya dokter X yang bekerja pada pagi hari ini.
● Namanya siapa ya bu? Sesuai nama pasien
● Alamat? Jl. Mawar No 1 RT 2 RW 3
● Umur? 36 tahun
● Pekerjaan? Swasta
● Maaf bu apakah sudah menikah? Sudah
Baik ibu kesini apa yang bisa saya bantu? Wajah saya perot sebelah kiri dan tidak bisa
digerakkan sebelah
2. Menanyakan lokasi
*yang tidak bisa digerakkan yang mana? Kiri atau kanan?* Sisi kanan
“Awal mulanya bagaimana bu?” Saya habis berpergian jauh menggunakan sepeda motor pada
malam hari, sehingga terpapar angin terus menerus.
*sebelumnya apa bu minum obat tertentu?* belum minum obat, langsung dibawa ke poliklinik
neurologi rumah sakit
“Apakah ada riwayat darah tinggi, kencing manis, penyakit jantung, dan trauma kepala seperti
pernah terbentur atau kecelakaan?” tidak ada dok
*di keluarga apa ada yang sakit kaya gini juga?* tidak ada dok
*mohon maaf ibu kesini pakai asuransi atau biaya mandiri?* BPJS
“Baik ibu, disini saya akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk menilai fungsi neurologis
ibu, mungkin nanti akan terasa sedikit tidak nyaman, apakah ibu bersedia?” Ya
Saya akan melakukan pemeriksaan afasia untuk menilai kemampuan berbahasa ibu. Fungsinya
untuk melihat apakah ada gangguan dalam berbahasa”
2) Memberikan instruksi prosedur pemeriksaan dengan jelas
Saya akan meminta kepada Ibu untuk mengikuti sesuai instruksi saya nggih, nanti saya akan
meminta ibu untuk menyebutkan nama - nama barang, mengikuti perintah singkat saya,
menyebutkan yang saya ucapkan ulang, menamai benda, membaca, dan menulis. Apakah
sekiranya ibu bersedia?
CUCI TANGAN
3) Kelancaran bicara :
Bicara spontan, lancar tidak tertegun untuk mencari kata yang diinginkan. Minta
“Bapak bisa sebutkan nama hewan sebanyak2nya selama 1 menit ya pak” gajah kucing anjing
ikan burung kuda kambing sapi singa katak semut lebah koala buaya ular rusa ayam
Pasien dapat menyebutkan 16-20 nama2 hewan selama 1 menit dengan baik.
pasien melakukan apa yang kita perintahkan mulai dari yang sederhana sampai
yang sulit.
5) Repetisi :
Mintalah pasien untuk mengulangi apa yang kita ucapkan mulai dari kata hingga
Kalimat.
Mintalah pasien untuk menyebutkan dengan cepat dan tepat nama objek yang kita
Tunjukkan.
“Kemampuan Afasia pasien normal. Saat diperiksa pasien dapat memahami pertanyaan dan
menjawab pertanyaan dengan baik dan lancar. Pasien juga dapat melakukan apa yang diperintah
oleh pemeriksa seperti mengulang kata-kata, menyebutkan nama benda, membaca maupun
menulis kalimat dengan benar.”
“Selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan brudzinski 2 untuk menilai adanya infeksi pada
lapisan otak atau tanda meningeal”
3. Melakukan fleksi secara pasif pada salah satu tungkai bawah pasien pada sendi paha dan
ekstensi pada sendi lutut
4. Memperhatikan dan melaporkan ada tidaknya fleksi pada sendi lutut kaki kontralateral
Pasien tidak melakukan gerakan fleksi tungkai kontralateral (tungkai tidak digerakkan)
Interpretasi: Tanda Brudzinski II negatif (normal) tidak ada fleksi sendi lutut pada tungkai
kontralateral. Pemeriksaan tanda rangsang meningeal negatif.
4. PEMERIKSAAN Patrick-Kontra Patrick (BARING)
● Tes Patrick
Tindakan pemeriksaan ini dilakukan untuk membangkitkan nyeri di sendi panggul yang terkena
penyakit.
Prosedur pemeriksaan :
“Selanjutnya saya akan melakukan tes patrick dan kontra patrick untuk membangkitkan nyeri di
sendi panggul yang terkena penyakit.”
c. Pemeriksa menempatkan tumit (maleolus eksterna) tungkai yang sakit pada lutut tungkai yang
lain.
e. Memperhatikan dan menanyakan apakah pasien merasa nyeri atau tidak “Apakah ada rasa
nyeri?” Tidak
“Tes patrick didapatkan negatif karena pasien tidak melawan/menahan gerakan tersebut dan tidak
mengeluhkan nyeri.”
Tes Patrick positif apabila pasien merasakan nyeri di sendi panggul yang terkena penyakit. Hal
tersebut berarti pasien mengalami gangguan pada sendi panggul. Pada ischialgia diskogenik, tes
Patrick ini biasanya negatif.
● Tes Kontra-Patrick
Prosedur pemeriksaan :
a. Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan
“Ibu saya akan melakukan pemeriksaan tes kontra patrick, tes ini digunakan untuk menentukan
lokasi patologi yang tepat, caranya nanti saya akan mengarahkan lutut ibu ke sisi dalam untuk
membangkitkan nyeri pada sendi sakroiliaka atau daerah selangkangan ibu, Apakah ibu
bersedia?”
b. Mempersiapkan pasien pada posisi siap dilakukan pemeriksaan
“Silakan ibu untuk tidur terlentang di tempat pemeriksaan yaa”
c. Melakukan fleksi tungkai yang sakit ke sisi luar, kemudian dilakukan endorotasi serta
aduksi.
“saya akan melakukan fleksi ke sisi luar, lalu endorotasi dan aduksi”
d. Melakukan penekanan sejenak pada lutut tungkai tersebut.
“lalu saya akan melakukan penekanan sejenak pada lutut tungkai tsb”
e. Memperhatikan dan menanyakan lokasi nyeri yang dirasakan pasien pada penekanan
tersebut
“apakah ada nyeri bu?” Tidak dok
f. Mencatat, melaporkan, dan membuat kesimpulan hasil yang didapat
“Karena pada pemeriksaan ibu tidak merasakan nyeri dan tidak melawan/menahan gerakan maka
tes patrick-kontra patrick adalah negatif”
Pemeriksaan ini dilakukan untuk membangkitkan nyeri di sendi sakroiliaka. Tes kontra-Patrick
biasanya dilakukan untuk menentukan lokasi patologik yang tepat apabila terdapat keluhan nyeri
di daerah bokong, baik yang menjalar sepanjang tungkai maupun yang terbatas pada daerah
gluteal dan sakral saja.
Saat dilakukan pemeriksaan Patrick-Kontra Patrick, pasien berperan normal. Saat diperiksa
Patrick-Kontra Patrick, dilakukan gerakan fleksi sendi panggul dan sendi lutut serta
eksorotasi-endorotasi, pasien tidak melawan/menahan gerakan tersebut dan tidak mengeluhkan
nyeri. (berarti negatif)
1. Menyentuh kornea dengan ujung kapas (normal penderita akan menutup mata / berkedip)
“Baik pemeriksaan selanjutnya adalah pemeriksaan refleks kornea, nanti bagian mata ibu
akan saya sentuh menggunakan kapas lalu saya akan melihat respon refleks mata ibu.”
Minta pasien hadap kiri (cek mata kanan) lalu hadap kanan (cek mata kiri)
Pemeriksaan motorik
“Saya akan melakukan pemeriksaan motorik otot wajah untuk memeriksa apakah ada kelainan
pada saraf VII yang mempersarafi otot wajah”
1. Meminta penderita untuk duduk dengan posisi istirahat (rileks)
2. Pemeriksa mengamati muka penderita bagian kiri dan kanan apakah simetris atau tidak.
“Muka pasien kanan dan kiri tidak simetris, ada perot wajah sebelah kiri”
3. Pemeriksa mengamati lipatan dahi, tinggi alis, lebar celah mata, lipatan kulit nasolabial
dan sudut mulut.
“Lipatan dahi tidak terlihat di muka kanan dan kiri. Tinggi alis sama. Lebar celah mata kanan
lebih kecil. Lipatan kulit nasolabial dan sudut mulut muka kanan lebih turun”
c. Menutup mata dengan rapat, lalu pemeriksa mencoba membuka dengan tangan. (hanya
bisa tutup mata kiri)
d. Memoncongkan bibir atau nyengir (gak usah moncong, pake meringis aja. Pas
meringis pasien hanya bisa menggerakkan otot wajah sebelah kiri saja)
e. Meminta penderita menggembungkan pipinya, lalu pemeriksa menekan pipi kiri dan
kanan untuk mengamati apakah kekuatannya sama. Bila ada kelumpuhan maka angin
akan dari bagian yang lumpuh. (tapi gaada di skenario) (angin keluar dari sisi kanan)
“Saat pemeriksaan MOTORIK otot wajah, lipatan dahi ibu tidak dalam, ibu hanya bisa
mengangkat alis kiri, menutup mata sebelah kiri dan menggerakan otot wajah kiri saja.”
Saat dilakukan pemeriksaan motorik otot wajah:
a. Saat diminta mengangkat alis, pasien hanya bisa mengangkat alis kiri saja.
b. Saat diminta menutup mata, pasien hanya bisa menutup mata sebelah kiri saja.
c. Saat diminta tersenyum/meringis/menyeringai, pasien hanya bisa menggerakkan
otot wajah sebelah kiri saja.
no kanan kiri
1 - manis
2 - asin
3 - asam
8. ASPEK PROFESIONAL
*dari pmx yg dilakukan yaitu pemeriksaan afasia, pemeriksaan brudzinski II, pemeriksaan
patrick-kontra patrick, dan refleks kornea menunjukkan hasil negatif atau normal. Sedangkan
pemeriksaan motorik otot wajah dan pemeriksaan pengecapan lidah menunjukkan hasil positif
karena pasien tidak dapat menggerakan otot wajah kanan dan tidak dapat merasakan rasa pada
lidah kanan. Ada yg bisa saya bantu lagi bu?”
NEURO 1
1 ANAMNESIS
● Selamat pagi pak, perkenalkan saya dokter X yang bekerja pada pagi hari ini.
● Namanya siapa ya pak? Sesuai nama pasien
● Alamat? Jl. Mawar No 1 RT 2 RW 3
● Umur? 50 tahun
● Pekerjaan? Swasta
● Maaf pak apakah sudah menikah? Sudah
Baik bapak kesini apa yang bisa saya bantu? Tangan dan kaki saya lemah dok
2. Menanyakan lokasi
“Awal mulanya bagaimana pak?” Saya merasakan kelemahan anggota gerak kanan sejak bangun
tidur 1 hari lalu jam 05.00
*apa ada keluhan lain pak?* saya sulit berbicara (bicara pelo) dan terasa kebas pada anggota
gerak kanan
Apakah ada nyeri kepala? tidak
*sebelumnya apa bapak minum obat tertentu?* belum minum obat, langsung dibawa ke IGD
rumah sakit
“Apakah ada riwayat hipertensi, DM, penyakit jantung, dan trauma kepala seperti pernah
terbentur atau kecelakaan?” Ada, hipertensi dan DM namun tidak kontrol rutin
*di keluarga apa ada yang sakit kaya gini juga?* tidak ada dok
Kalau boleh tahu berobat pakai bpjs atau biaya pribadi? Bpjs dok
“Saya akan meminta bapak untuk melakukan beberapa gerakan tangan dan kaki, lalu saya
akan menahan gerakan bapak, mungkin bapak akan sedikit tidak nyaman namun
pemeriksaan ini diperlukan untuk mengetahui kekuatan tangan dan kaki bapak, apakah
bapak bersedia?” bersedia dok
“Silakan duduk di bed pemeriksaan terlebih dahulu sementara saya akan mencuci tangan”
CUCI TANGAN
“selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan kekuatan otot bahu, lengan atas, lengan bawah,
dan tangan bapak, ikuti gerakan saya” → barengan kanan dan kiri
- Otot bahu : elevasi, abduksi (ditahan)
- Otot lengan : fleksi siku, ekstensi siku (ditahan)
- Otot tangan : menekuk (fleksi) jari, meluruskan jari (ditahan) , lalu meminta pasien untuk
mengepalkan tangan dan mengembangkan jari-jari tangan (ditahan)
10. Meminta pasien untuk melakukan fleksi pada sendi panggul, kemudian tangan pemeriksa
menahannya
11. Setelah fleksi maksimal, pemeriksa meluruskan sendi panggul tersebut.
12. Meminta pasien untuk melakukan fleksi pada sendi lutut, kemudian tangan pemeriksa
menahannya
13. Setelah fleksi maksimal, pemeriksa meluruskan sendi lutut tersebut
14. Meminta pasien untuk melakukan dorsofleksi pada kaki , kemudian
tangan pemeriksa menahannya.
15. Meminta pasien untuk melakukan plantar fleksi pada kaki ,
kemudian tangan pemeriksa menahannya.
“Bapak silakan berbaring, saya akan melakukan pemeriksaan kekuatan otot panggul, otot paha,
dan otot kaki bapak, ikuti gerakan saya”
- Otot panggul : fleksi, meluruskan sendi panggul (ditahan)
- Otot paha : fleksi dan ekstensi lutut (ditahan)
- Otot kaki : dorsofleksi dan plantarfleksi (ditahan)
Tangan dan kaki kanan langsung terjatuh saat diberi penahanan sedangkan tangan dan
kaki kiri dapat menahan tahanan dengan kuat
17. Menjelaskan hasil pemeriksaan kekuatan otot kedua ekstremitas
dengan benar
Tangan kanan dan kaki kanan sulit digerakkan → derajat kekuatan 3 (dapat melawan gravitasi
tanpa penahanan)
Tangan dan kaki kiri normal → derajat kekuatan 5 (dapat melawan gravitasi dengan tahanan
penuh)
Refleks biseps
· Satu tangan memegang distal otot paha sedangkan tangan yang lain memukul tendon
patella dengan palu refleks
“selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan refleks fisiologis patella dengan memukul
tendon patella antara tulang paha dan tulang kering, normalnya refleks ini akan muncul pada
orang normal. Tetapi dapat menurun atau meningkat jika ada kelainan di sistem saraf pusat.”
“Saya ketuk sampai atas untuk melihat apakah ada perluasan refleks”
(Refleks Babinski positif jika ada respon dorsofleksi ibu jari yang disertai pemekaran jari-jari
yang lain)
“selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan reflex babinsky pada telapak kaki dengan ujung
hammer reflex dari tumit ke lateral telapak kaki, refleks ini tidak muncul pada orang normal,
tetapi akan muncul jika ada kelainan di sistem saraf pusat”
· Menggoreskan ujung palu refleks pada telapak kaki pasien dengan benar
Interpretasi : Saat dilakukan pemeriksaan babinsky, pasien menggerakkan ibu jari kaki kanan
ekstensi dan ke empat jari kaki kanan meregang, sedangkan pada kaki kiri kelima jari merapat
(babinsky (+) di KANAN).
· Melakukan petikan pada kuku jari tengah pasien (hoffman) dan colekan pada ujung
jari tengah (tromner)
“saya akan melakukan pemeriksaan refleks patologis Hoffman tromner untuk mengetahui adakah
kelainan di sistem saraf pusat, normalnya refleks ini tidak muncul pada orang normal”
“pertama saya akan melakukan pemeriksaan reflex Hoffman pada jari tengah dengan dipetik
(atas ke bawah)”
“selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan reflex Tromner pada jari tengah dicolek (bawah
ke atas)”
“selama pemeriksaan diharapkan bapak tutup mata ya, nanti setelah saya sentuh menggunakan
kapas, saya akan tanyakan apakah terasa atau tidak serta lokasinya, untuk sentuhannya seperti ini
ya pak *sambil menyentuh tangan/kaki pasien dengan kapas*”
4. Memberikan stimulasi ringan pada kulit dengan benar, tanpa menyebabkan tekanan pada
jaringan subkutan.
6. Meminta pasien untuk menyebutkan perbedaan dari lokasi rangsangan antara dua tempat.
Sekalian sama yg no 5
Interpretasi : “Saat dilakukan pemeriksaan sensorik pasien mengeluh tangan dan kaki sebelah
kanan terasa kebas, dan lebih terasa yang sebelah kiri saat disentuh pemeriksa”
8. ASPEK PROFESIONAL
*dari pmx yg dilakukan yaitu pemeriksaan motorik, reflex biceps, patella, refleks patologis
babinsky, hoffman trommer dan sensorik raba halus didapatkan hasil adanya kelainan pada
pemeriksaan motorik dan sensorik kanan, serta reflex babinsky. Ada yg bisa saya bantu lagi
pak?”
RESPIRASI
Skenario mahasiswa :
Seorang laki-laki, usia 48 tahun, datang dengan keluhan sesak nafas sejak 3 hari
yang lalu. Sesak napas disertai batuk berdahak warna kuning dan demam.
Keadaan umum sesak napas. Pemeriksaan fisik TD: 140/90 mmHg, Frekuensi
Napas: 32X/menit, Nadi: 120X/menit, Suhu: 38,2°C. Pemeriksaan dada inspeksi
dalam batas normal, palpasi taktil fremitus dada kanan meningkat, perkusi dada
kanan bawah redup, auskultasi suara dasar bronkovesikuler pada dada kanan
dan kiri bawah.
Terapi awal sudah diberikan terapi oksigen kanul hidung 6 lpm, selanjutnya
dilakukan pemeriksaan penunjang analisis gas darah (AGD) arteri sebagai
berikut:
pH : 7,42
PaCO2 : 26,4
PaO2 : 42,2
HCO3 : 22,4
BE : +1
SaO2 : 84%
Bila target Oksigen darah arteri (PaO2): 90
Tugas :
1. Lakukan pemeriksaan respirasi (dada posterior) terhadap pasien ini!
2. Hitunglah Kebutuhan Oksigen pada kasus ini (FiO2)! Tulislah perhitungan
Anda pada kertas kemudian diupload di folder terapi oksigen (perhitungan
dilakukan di luar waktu pembuatan video)
3. Jelaskan kepada pasien tujuan terapi oksigen yang akan dilakukan beserta alat
dan dosisnya berdasarkan perhitungan FiO2!
(Gunakan rumus dan tabel FiO2 pada berbagai alat terapi oksigen di manual SL
untuk membantu perhitungan anda)
Data Pasien :
Nama : Tn. Amin
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 48 tahun
Alamat : Jl Antariksa no 234, Jebres, Surakarta
Pekerjaan : Karyawan swasta
Status perkawinan : menikah
Keluhan utama : sesak nafas sejak 3 hari yang lalu
● Selamat pagi pak, perkenalkan saya dokter X yang bekerja pada pagi hari ini.
● “Duduknya sudah nyaman pak?” sudah dok
● Namanya siapa ya pak? Amin
● Alamat? Jl Antariksa no 234, Jebres, Surakarta
● Umur? 48 tahun
● Pekerjaan? Karyawan swasta
● Maaf pak apakah sudah menikah? Sudah
● “Setelah ini saya akan menanyakan terkait keluhan bapak, apapun yang sampaikan akan
saya jaga kerahasiaannya”
ada yang bisa saya bantu pak? Saya sesak nafas dok
*sesaknya seperti diikat atau ditekan pak?* seperti diikat tali kencang
Sesak napasnya makin lama makin berat atau sama saja atau makin mereda? semakin lama
semakin memberat
*apa ada keluhan lain pak?* demam, batuk berdahak warna kuning
*sebelumnya apa bapak minum obat tertentu?* belum minum obat, langsung dibawa ke sini
*pernah sakit seperti ini pak?* tidak
“Apakah ada riwayat darah tinggi, asma, alergi, dan sakit jantung” Tidak
*di keluarga apa ada yang sakit kaya gini juga?* tidak ada dok
*mohon maaf apa bapak merokok dan minum alkohol? * tidak keduanya dok
Kalau boleh tahu berobat pakai bpjs atau biaya pribadi? Bpjs dok
PF
Hasil pemeriksaan fisik vital sign :
TD: 140/90 mmHg,
Frekuensi napas: 32X/menit,
Nadi: 120X/menit,
Suhu: 38,2°C.
CEKLIS PENILAIAN
KETERAMPILAN PEMERIKSAAN FISIK SISTEM RESPIRASI
PEMERIKSAAN DADA POSTERIOR
*merah: dialog
*coklat: interpretasi
*biru: keterangan tindakan
0 1 2
1 Melakukan sambung rasa
CUCI TANGAN
INSPEKSI
Inspeksi dada dalam keadaan statis
“pertama inspeksi dada dalam keadaan statis”
PALPASI
Mengidentifikasi daerah/ lokasi yang abnormal
“selanjutnya saya akan melakukan palpasi atau perabaan (sambil menggosok
tangan), kalau ada nyeri bilang ya pak”
PERKUSI dada kanan bawah redup (biasanya pada paru paru yang berisi
cairan, pneumonia lobaris)
Melakukan perkusi dengan benar
“selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan perkusi dengan cara mengetuk”
(tiap lokasi 4 ketuk)
JUMLAH SKOR
“pemeriksaan dada bagian belakang sudah selesai ya pak, silakan untuk memakai baju kembali
dan berbaring di bed pemeriksaan. Saya akan mencuci tangan terlebih dahulu sambil
mempersiapkan alat dan bahan untuk terapi oksigen.”
CUCI TANGAN
Pura-pura nulis (perhitungan ditulis di kertas, di upload di folder terapi oksigen (perhitungan
dilkakukan di luar waktu pembuatan video)
“Dari hasil perhitungan, didapatkan PAO2 ambil 280,72; PAO2 baru 598,69; FiO2 baru 0,88”
Langkah 1:
PAO2 ambil = (713 x FiO2 ambil) – (1,25 x PaCO2 astrup)
= (713 x 0,44) – (1,25 x 26,4)
= 313,72-33
= 280,72
Langkah 2:
PAO2 baru = (PaO2 target x PAO2 ambil)/(PaO2 astrup)
= (90 x 280,72)/42,2
= 598,69
Langkah 3:
FiO2 baru = (PAO2 baru+(1,25 x PaCO2))/713
= (598,69+(1,25 x 26,4))/713
= 0,88 (setara dengan sungkup dengan reservoir/rebreathing 9 lpm)
TANGAN:..................
NO ASPEK YANG DIPERIKSA (pasien mendatangi dokter dengan berjalan untuk menilai
cara berjalan pasien)
1. Membina rapport
Selamat pagi, Ibu. Perkenalkan saya dokter X yang sedang berjaga di puskesmas
pada siang hari ini.
Apakah duduknya sudah nyaman? Apakah ruangannya terlalu
dingin? Mohon maaf sebelumnya, yang ada keluhan yang mana ya
bu?
Mohon maaf bu, saya izin sambil mencatat nggih.
Ada yang bisa dibantu Bu? ”Iya dok, sakit kepala saya tdk sembuh2”
Ibu mungkin bisa diceritakan keluhannya, Bu? “sakit kepala di sebelah belakang
kanan atas sampai ke leher belakang”
RPD
Apakah ada riwayat operasi/cedera kepala? “tidak”
Punya riwayat penyakit hipertensi, diabetes, alergi? “tidak”
Ada riwayat rawat inap sebelumnya? “pernah, 4 kali, karena sakit kepala saya
sampai saya drop sehingga harus mondok Dok”
Seingat ibu kapan saja rawat inapnya? “Selama 2011-2012. Awal tahun 2011 dirawat 5
hari, Agustus 2011 dirawat selama 6 hari, Desember 2011 dirawat selama 3 hari, April
2012 dirawat selama 5 hari. Dari hasil pemeriksaan normal semua, Dok, Tapi saya
khawatir kalo saya punya sakit kanker otak dan stroke Dok karena sakit kepala saya
yang parah dan tdk sembuh2”
RPSE
Minum alkohol/merokok? “tidak”
Apakah mengonsumsi obat2 tertentu bu? “tidak”
Apakah masih berkomunikasi dengan baik ke keluarga dan teman2? “masih”
Bisa diceritakan kondisi rumah tangga ibu saat ini? “baik2 saja tdk ada
masalah”
-----ke pendamping-----
Akhir akhir ini, perasaannya bagaimana Bu? “cemas, karena saya ga kunjung sembuh
dan saya merasa khawatir kalau terkena kanker otak dan stroke”
Apakah ada hal lain yang membuat ibu cemas, seperti pasangan ibu mungkin? “tidak
dok”
Mood pasien disforik, afek terlihat cemas dan menyempit sehingga ada keserasian
antara mood dan afek
8. Memeriksa pembicaraan
Ibu bicara lancar dan spontan, intonasi bervariasi sesuai pembicaraan, volume
suara cukup, artikulasi jelas, koheren.
tidak ada handaya bahasa
- Ibu apakah tau ini hari ini hari apa? Tanggal brp? Bulan? Tahun? (menurut
tanggal)
- Ibu tau diantar kesini dengan siapa? “adik perempuan saya”
- Sekarang ibu sedang berada dimana? “puskesmas”
- Ibu tadi saat datang ke puskesmas, suasananya ramai/sepi? “ramai mbak banyak
orang antre”
Baik
- Ibu bisa tolong baca dan lakukan perintah pada tulisan ini? “angkat tangan kanan,
angkat tangan kiri”
- Ibu tolong tuliskan 1 kalimat yang tediri dari SPOK! (terserah)
- Saat ibu cemas, adakah hal yg ibu lakukan untuk menghilangkan cemas tsb? “saya
suka menjahit, jd saya melakukan ini saat sakit kepala dok”
Kemampuan menolong diri sendiri baik, pengendalian impuls baik, tdk ada agresif atau
gerakan involunter, bakat kreatif pasien senang menjahit pakaian wanita
Tilikan ada di derajat 4 karena pasien sadar akan penyakitnya tetapi tidak tahu apa
yang menyebabkan gangguan pada dirinya.
Daya nilai sosial dan nilai realitas cukup, nilai reliabilitas pasien cukup karena
pasien tampak jujur dalam melaporkan masalahnya meskipun masi terlihat
kebingungan mengenai diri pasien sbnrnya
Fungsi global berada ditahap 70-61 karena ada gejala ringan namun fungsi
hub interprersonal masi baik
REVIEW
Disini saya tidak melakukan pemeriksaan mmse karena kognisi pasien masih baik
tidak ada tanda2 demensia
Sebelum kita akhir, saya sampaikan reviewnya terlebuh dahulu Ibu A sudah nyeri kepala
selama 2 tahun dan tidak kunjung sembuh, punya riwayat mondok 4x selama 2011-2012
namun hasil pemeriksaan normal, tdk ada penggunaan napsa ataupun alkohol, ibu
sangat khawatir terkena stroke atau kanker otak. Mohon maaf 3 tahun kebelakang suami
dikeluarkan dari kerja dan suka berjudi serta memperlakukan ibu dengan kasar.
Baik ibu pemeriksaan sudah selesai, apakah ada yang ingin ditanyakan?
JUMLAH
ALAT DAN BAHAN
NEURO 1
1. Handsanitizer/handrub
2. Kertas buat anamnesis
3. Hammer reflex
4. Kapas buat raba halus
NEURO 2
1. Handsanitizer/handrub
2. Kertas buat anamnesis
3. Kertas kosong buat pasien lipet
4. Kertas kosong + pulpen buat pasien nulis
5. Opsi: Pensil, Kacamata, Jam tangan, Penghapus, Spidol, Buku (3 benda aja)
6. Kapas buat refleks kornea
7. Gula, garam, asam (jeruk/lemon/jeruk nipis/minuman asam)
8. Air putih buat diminum/kumur
9. Kertas kosong buat pasien nyatet rasa
Paru & Terapi O2
1. Handsanitizer/handrub
2. Kertas buat anamnesis
3. Stetoskop
4. Print gambar sungkup dengan reservoir/rebreathing
5. Kertas isi perhitungan FiO2
6. Pulpen/spidol buat nandain di tubuh pasien
Psikiatri
1. Handsanitizer/handrub
2. Kertas buat anamnesis
3. Kertas + pulpen pasien