Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proyek adalah suatu kegiatan investasi yang menggunakan faktor-faktor

produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang diharapkan dapat memperoleh

keuntungan dalam suatu periode tertentu (Bappenas TA-SRRP,2003).

Rencana Anggaran Biaya suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan

banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya tidak

langsung yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek tersebut.

Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan teliti,

cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan

berbeda-beda di masing-masing daerah disebabkan karena perbedaan harga bahan

dan upah tenaga kerja. (Ibrahim, 1993 dalam Gia.R, 2015).

Pada umumnya kontraktor membuat harga penawaran analisa yang tidak

seluruhnya berpedoman pada analisa SNI, kebanyakan kontraktor menghitung

harga satuan pekerjaan dengan perkiraan mereka sendiri berdasarkan dengan

besaran m2 lapangan sehingga mereka dapat memperkirakan berapa besar total

biaya pengerjaan proyek tersebut.

1
1.2. Rumusan Masalah

1. Berapa besar biaya nyata yang terjadi pada pelaksanaan kegiatan

dilapangan ?

2. Berapa besar nilai keuntungan kontraktor untuk proyek yang

dikerjakan tanpa menghitung 10% profit kontraktor?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. untuk mengetahui biaya nyata yang terjadi pada pelaksanaan kegiatan

dilapangan.

2. Untuk Mengetahui nilai keuntungan kontraktor untuk proyek yang

dikerjakan tanpa menghitung 10% profit kontraktor.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Mahasiswa dapat menentukan biaya nyata pada proyek dilapangan

2. Mahasiswa dapat mengetahui nilai keuntungan pada kontraktor

pelaksana.

2
1.5. Batasan Penelitian

Untuk mendapatkan suatu tujuan yang sesuai dan tepat sasaran, penulis

membatasi permasalahan yang akan dibahas antara lain :

1. Membahas biaya nyata yang terjadi pada pelaksanaan dilapangan

2. Data RAB Kontraktor digunakan untuk membandingkan biaya

nyata untuk menentukan nilai Profit kontraktor pada proyek yang

dikerjakan.

3. Perhitungan hanya membahas besar biaya bahan atau material,dan

untuk biaya upah tenaga tidak diperhitungkan.

3
1.6. Peta Lokasi

Pembangunan Gedung
Rehab Lab.Dinas
Kesehatan Daearah

Google Earth

Gambar 1.6. Peta Lokasi

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

1. Judul :Perencanaan Biaya Dengan Menggunakan Perhitungan Biaya

Nyata Pada Proyek Perumahan (Studi Kasus Perumahan Green Hill

Residence)

Oleh: Fharel Novel Lantang

Tahun : 2014

Metode yang digunakan adalah : Metode perkiraan biaya teliti

Hasil analisa :

Pada pelaksanaan ini untuk menyusun biaya nyata dapat

menggunakan metode perkiraan biaya teliti diambil dari perkiraan

biaya proyek konstruksi dapat berupa perkiraan biaya pendekatan atau

kasaran dan perkiraan biaya teliti. Dari hasil jumlah biaya pelaksana

proyek dengan jumlah biaya nyata maka didapat nilai keuntungan

kontraktor pelaksana adalah : Rp. 15,728,818.46

2. Judul : Pengendalian Biaya Bahan Dengan Metode Analisa Varian

Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi

Oleh : Martrisia E. Runtukahu

Tahun : 2015

Metode yang digunakan : Metode analisa varian

Hasil analisa :

5
Dengan melakukan perhitungan perbandingan antara biaya

standar dan biaya aktual maka akan dapat terlihat varian apa yang

terjadi varian positif atau varian negatif. Hasil perhitungan yang

diperoleh kemudian akan diaplikasikan pada tabel pelaporan varian

dan grafik “S", sehingga dapat diperoleh seberapa besar varian yang

paling dominan terjadi selama masa hari kerja. Penerapan Metode

Analisa Varian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung

Mapolresta Manado untuk rangkaian pekerjaan Kolom Beton

Bertulang, pada biaya bahan selama masa kerja 10 minggu. Analisa

dilakukan setiap minggunya dengan data sekunder yang diperoleh dari

pihak kontraktor pelaksana. Analisa perhitungan biaya standar

diperoleh dari data-data RAB, sedangkan analisa biaya aktual

diperoleh data-data dari daftar aktual dari pihak pelaksana.

2.2. Pengertian Dasar Konstruksi

Istilah constructie dalam bahasa Belanda artinya struktur atau

konstruksi, misalnya konstruksi kap baja, konstruksi jembatan beton,

konstruksi jembatan rangka baja, konstruksi jembatan kayu, konstruksi

jalan raya, konstruksi jalan layang, konstruksi stadion olahraga,

konstruksi menara, konstruksi dermaga, konstruksi turap, konstruksi

bendungan, konstruksi terowongan, konstruksi lapangan terbang, dll.

Sedangkan construction dalam bahasa Inggris artinya pembangunan.

Jadi, construction management system berarti sistem manajemen

pembangunan.

6
2.3. Pengertian Manajemen Konstruksi

Manajemen konstruksi adalah suatu proses manajemen untuk

pelaksanaan konstruksi dalam rangka untuk mencapai sasaran, dalam bentuk

produk konstruksi secara rasional, efisien, dan efektif. Manajemen konstruksi

adalah suatu cara untuk mengelola pelaksanaan proyek dimana tahapan

pelaksanaan diperlukan sebagai satu kesatuan sistem membangun.

Manajemen konstruksi adalah suatu proses pengelolaan pekerjaan pelaksanaan

pembangunan fisik yang ditangani secara multi disiplin dimana tahapan-

tahapan persiapan perencanaan perancangan, pelaksanaan pekerjaan, dan

penyerahan pengoperasiannya diperlukan sebagai suatu sistem yang terpadu

dengan tujuan untuk mencapai hasil yang optimal dalam aspek memperkecil

biaya dan mempertahankan kualitas proyek (Tarore dan Mandagi, 2006).

2.4. Unsur-unsur Pengelola Konstruksi

2.4.1. Pemberi Tugas atau Pemilik

Pemberi tugas atau pemilik sebagai pemrakarsa proyek konstruksi

dapat berasal dari kalangan swasta atau pejabat yang mewakili daerah. Dalam

organisasi proyek konstruksi, pemberi tugas umumnya duduk sebagai

pemimpin proyek atau manajer proyek, khusus untuk proyek-proyek

pemerintah dapat pula bertindak selaku pemimpin bagian proyek. Karena

didalam proyek konstruksi produsen dan konsumen hubungan langsung, maka

pemberi tugas harus menyadari bahwa kedudukan manajernya berada dalam

sistem, bukan diluar sistem. Sehingga peraturannya tidak saja bertindak selaku

fasilitator karena proses konstruksi berlangsung diwilayah kekuasaanya, akan

7
tetapi sekaligus juga sebagai motivator dan katalisator dalam rangka

mengupayakan agar keseluruhan sistem manajemen dapat menghasilkan

kelancaran yang efisien dan efektif.

2.4.2. Pihak Perencana (Konsultan )

Orang atau badan yang membuat perencanaan bangunan secara

lengkap baik bidang arsitektur,sipil,dan bidang lain yang melekat erat

membentuk sebuah system bangunan

2.4.3. Kontraktor atau Pemborong

Kontraktor utama harus mengatur dan memelihara komunikasi dengan

pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi seperti:

pemberi tugas, konsultan, pemasok bahan, masyarakat umum, dampak

lingkungan, sub-kontraktor, serikat pekerja, bank dan asuransi, pekerjaan,

dewan direksi, pengelola teknis proyek, pemerintah daerah, dan lain

sebagainya.

2.5. Perencanaan Anggaran Biaya

Yang dimaksud dengan Perencanaan dan Biaya ini adalah

merencanakan sesuatu dalam bentuk faedah dalam penggunaannya, beserta

besar biaya yang diperlukan dan susunan susunan pelaksanaan dalam bidang

administrasi maupun pelaksanaan kerja dalam bentuk teknik. Perencanaan

biaya suatu bangunan atau proyek ialah perhitungan biaya yang diperlukan

untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya yang berhubungan dengan

pelaksanaan bangunan dan proyek tersebut. Perencanaan biaya nyata/aktual

adalah proses perhitungan volume pekerjaan, harga dari berbagai macam

8
bahan dan pekerjaan pada suatu bangunan atau proyek bedasarkan data-data

yang sebenarnya. Kegiatan perencanaan merupakan dasar untuk membuat

sistem pembiayaan dari jadwal pelaksanaan konstruksi, untuk meramalkan

kejadian pada suatu bangunan atau proyek, berdasarkan data-data yang

sebenarnya. Kegiatan perencanaan dilakukan dengan terlebih dahulu

mempelajari gambar rencana dan spesifikasi. Bedasarkan gambar rencana,

dapat diketahui kebutuhan material yang nantinya akan digunakan.

Perhitungan dapat dilakukan secara teliti dan kemudian ditentukan harganya.

Dalam melakukan kegiatan perencanaan, seseorang perencana harus

memahami proses konstruksi secara menyeluruh, termasuk jenis dan

kebutuhan alat karena faktor tersebut dapat mempengaruhi biaya konstruksi.

Hal lain yang ikut mengkontribusi biaya adalah:

• Produktivitas Tenaga Kerja

• Kesediaan materil

• Ketersediaan peralatan

• Cuaca

• Jenis kontrak

• Masalah kualitas

• Etika

• Sistem pengendalian

• Kemampuan manajemen

9
Secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :

RAB =

Gambar 2.1. Persamaan RAB

Anggaran biaya merupakan harga dari bangunan yang dihitung dengan

teliti, cermat, dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama

akan berbeda-beda dimasing-masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga

bahan dan upah tenaga kerja. Sebagai contoh, misalnya harga bahan dan upah

tenaga kerja di Manado berbeda dengan harga bahan dan upah tenaga kerja di

Surabaya, Bandung, Jakarta, Balikpapan, dan Padang.

10
DAFTAR HARGA DAFTAR
SATUAN BAHAN HARGA
SATUAN UPAH

DAFTAR HARGA
SATUAN UPAH &
BAHAN

DAFTAR VOLUME
BAHAN & HARGA
SATUAN
PEKERJAAN

REKAPITULASI

Gambar 2.2. Tahap Penyusunan Rencana Anggaran Biaya

2.6. Analisa Bahan dan Upah

Didalam perhitungan analisa bahan dan upah ini, dipergunakan harga

satuan bahan dan upah borongan yang terdapat dipasaran sesuai dengan hasil

survey harga yang dilakukan atas referensi dari perusahaan/kontraktor

pelaksana sebagai tempat pengambilan bahan dan materil yang dipergunakan.

Hal ini dilakukan agar harga yang digunakan adalah harga nyata. Adapun

rumus harga satuan pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 2.

11
1. Analisa Bahan

Analisa bahan suatu pekerjaan adalah menghitung

banyaknya/volumenya masing masing bahan, serta besarnya biaya

yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan.

2. Analisa Upah Borongan

Yang dimaksud dengan analisa upah suatu pekerjaan adalah analisa

upah yang sudah ditetapkan harga upah borongan oleh kontraktor atau

tiap jenis pekerjaan (item) per m1, m2, m3, dan LS harga upah borongan.

HARGA
SATUAN
BAHAN BAHAN

ANALISA HARGA
BAHAN SATUAN
PEKERJAAN
HARGA
SATUAN
UPAH UPAH

ANALISIS
UPAH

Gambar 2.3. Skema Harga Satuan Pekerjaan

12
2.7. Gambar Bestek

Gambar bestek adalah gambar lanjutan dari uraian gambar pra

rencana, dan gambar detail dasar dengan skala (PU = Perbandingan

Ukuran) yang lebih besar. Gambar bestek merupakan lampiran dari

uraian dan syarat-syarat (bestek) pekerjaan. Gambar bestek merupakan

kunci pokok (tolak ukur) baik dalam menentukan kualitas dan skop

pekerjaan, maupun dalam menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB).

13
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Perencanaan

Penelitian dilaksanakan di Gedung laboratorium Kesehatan Daerah.

3.2 Langkah-Langkah Penelitian

Dalam pelaksanaan yang berlangsung secara bertahap,penulis melakukan

tahap atau langkah sebagai berikut :

1. Permohonan izin

2. Pengumpulan data dan informasi

3. Studi pustaka

4. Tahap-tahap perencanaan

3.3 Permohonan Izin

Permohonan izin ditujukan kepada Kontraktor CV. CIPTA FLORES

untuk memberikan izin penelitian dan data-data yang penulis butuhkan, yaitu

data RAB rehab gedung Laboratorium Dinas Kesehatan Maumere.

3.4 Pengumpulan Data dan Informasi

Tahap-tahap yang digunakan dalam pengumpulan data dan informasi

adalah:

14
3.4.1. Tahap Persiapan

Tahap ini dimaksudkan untuk mempermudah penulis dalam

melaksanakan penelitian, seperti pengumpulan data, analisis serta

penyusunan laporan. Tahap ini meliputi:

1. Studi Pustaka

Studi Pustaka dimaksudkan untuk mendapatkan arahan

dan wawasan sehingga mempermudah dalam pengumpulan

data, analisis data maupun dalam penyusunan hasil penelitian.

2. Observasi lapangan

Observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui

bagaimana kondisi lokasi penelitian, sehingga dapat dilakukan

analisis secara tepat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi

lahan atau gedung.

3.4.2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan menggunakan data

yang dimiliki kontraktor proyek pembangunan Gedung Laboratorium

Kesehatan Maumere, serta pengamatan atau observasi langsung di

lapangan sebagai pembanding dan pelengkap. Data yang di

kumpulkan seperti:

1. Data RAB gedung Laboratorium Dinas Kesehatan

Maumere.

15
2. Wawancara langsung dilapangan pada tukang dan

kontraktor sebagai pembanding biaya material yang dipakai.

Data proyek berupa daftar volume material yang terpakai.

3.4.3. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam pencatatan dan penyimpanan hasil

analisa, yaitu:

 Pensil

 Meter

 kamera

3.5. Studi Pustaka

Studi pustaka bertujuan untuk menambah pengetahuan dan

melengkapi referensi penulisan. Studi pustaka dilakukan di beberapa tempat

antara lain:

1. Perpustakaan Universitas Nusa Nipa Maumere

2. Jaringan internet

16
3.6 Analisa

Analisa dan pengolahan data dilakukan berdasarkan data-data yang

telah diperoleh, kemudian dikelompokan sesuai dengan identifikasi jenis

permasalahan sehingga diperoleh analisa pemecahan masalah yang efektif

dan baik. Pada tahap ini dilakukan analisa perencanaan biaya dengan

menggunakan perhitungan biaya nyata pada gedung Laboratorium Kesehatan

Maumere. Penelitian proposal ini menganalisa kinerja setiap item pekerjaan:

1. Daftar volume material yang terpakai

2. Daftar Analisa Harga Satuan Bahan atau material

3. Membandingkan biaya bahan atau material dilapangan dengan biaya

bahan di RAB kontraktor.

4. Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya dari biaya material dilapangan

3.7. Penyusunan Laporan

Seluruh data atau informasi yang telah terkumpul kemudian diolah atau

dianalisis dan disusun untuk mendapatkan hasil akhir yang dapat memberikan

solusi dalam menganalisa Perencanaan Biaya dengan menggunakan

Perhitungan Biaya Nyata pada proyek pembangunan rehab gedung

Laboratorium Dinas Kesehatan Maumere.

17
3.8 Bagan Alir Pelaksanaan Penelitian

Perencanaan Biaya Dengan Menggunakan


Perhitungan Biaya Nyata

Survey awal lokasi

Studi Literatur

Pengambilan Data

Data Primer Data Sekunder

 Observasi  Rencana Anggaran Biaya


 Wawancara  Harga Bahan dilapangan
 Menghitung banyaknya bahan atau
material terpakai
 Analisa Harga Satuan SNI

Analisa Data :

1. Hitung manual pada saat


pengamatan pekerjaan di
lapangan

Kesimpulan dan saran

Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian

18
DAFTAR PUSTAKA

Asworth Allan, 1994. Perencanaan Biaya Bangunan, Penerbit PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta.

Barrie S. Donald, Boyd C. Pauldson, 1987. Manajemen Konstruksi Profesional,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Dipohusodo Istimawan, 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi. Penerbit

Kanisius.

Diraatmaja E., 1986. Membangun Manajemen Konstruksi untuk Para Kontraktor,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Ibrahim, H. Bachtiar. 2001. Rencana Dan Estimate Real of Cost. Jakarta : Bumi

Aksara. Koch, Richard. 1997. The 80/20 Principle The Secret of Achieving More

With Less.

Mukomoko J. A., 1994. Dasar Penyusunan Anggaran Biaya. Penerbit Gaya Media

Pratama. Jakarta.

Nugraha Paulus, Nathan Ishak, dan Sutjipto R., 1985. Manajemen Proyek

Konstruksi I, Kartika Yudha, Surabaya.

Soeharto Imam, 1997. Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional).

Jakarta. Erlangga.

19

Anda mungkin juga menyukai