Anda di halaman 1dari 11

PEDOMAN TATA TERTIB PESERTA DIDIK

SMA ISLAM TERPADU IQRA’

MUKADIMAH

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat dan
karunia-Nya kepada kami sebagai insan-insan pendidik dalam mempersiapkan generasi muda Islam.

Dalam rangka membentuk budaya atau karakter sekolah yang mencerminkan pelaksanaan akhlak dan
disiplin untuk seluruh komponen sekolah, secara khusus komponen peserta didik, kami menetapkan pedoman tata
tertib peserta didik. Pedoman tata tertib peserta didik ini merupakan wujud kesungguhan kami untuk memenuhi
harapan peserta didik dan para orang tua peserta didik dalam membentuk karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
Islam yang universal.

Dasar pemikiran penetapan pedoman tata tertib ini adalah:


1. Membentuk karakter SMILE ( muslih, mandiri, kreatif, terampil, cerdas) SMAIT IQRA’
2. Membentuk sistem yang mengatur kehidupan peserta didik dalam lingkungan sekolah yang lebih menjamin
pengambilan tindakan yang jelas dan terarah.
3. Membentuk iklim kegiatan belajar mengajar yang baik agar mampu memenuhi visi dan misi sekolah

BAB 1
UMUM

1. Peserta didik melaksanakan ikrar pelajar Islam.


2. Peserta didik membudayakan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) bila bertemu dengan guru, peserta didik
lainnya atau orang lain yang ada di lingkungan sekolah.
3. Peserta didik harus memiliki kartu pelajar.
4. Peserta didik melapor apabila ada perubahan alamat orangtua/wali.

BAB 2
UPACARA

1. Seluruh peserta didik diwajibkan mengikuti upacara pengibaran bendera setiap hari Senin.
2. Peserta didik diwajibkan mengenakan seragam lengkap hari Senin.
3. Peserta didik sudah hadir di lapangan upacara 5 menit setelah bel masuk dibunyikan.
4. Peserta didik yang ditunjuk sebagai petugas wajib mengenakan perlengkapan upacara dan melaksanakan tugas
dengan sebaik-baiknya.
5. Seluruh peserta didik berbaris sesuai dengan tempat yang telah ditentukan.
6. Seluruh peserta didik mengikuti upacara dengan tertib sampai seluruh proses upacara selesai.

BAB 3
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

Pasal 1
Persiapan Belajar

1. Seluruh peserta didik sudah berada di kelas pada saat bel masuk dibunyikan.
2. Seluruh peserta didik diwajibkan membaca doa pada awal pembelajaran setiap mata pelajaran dipandu oleh
ketua kelas atau yang mewakilinya.

Pasal 2
Proses Kegiatan Belajar

1. Seluruh peserta didik diwajibkan menjaga kebersihan, ketertiban, keamanan dan ukhuwah islamiyah selama
pelajaran berlangsung.
2. Seluruh peserta didik diwajibkan mengisi daftar hadir disetiap mata pelajaran
3. Seluruh peserta didik mengikuti pelajaran dengan seksama sampai akhir pelajaran.
4. Seluruh peserta didik diwajibkan menonaktifkan alat- alat elektronik selama proses pembelajaran.
5. Penggunaan alat-alat elektronik diizinkan dengan petunjuk guru guna menunjang proses pembelajaran sesuai
dengan aturan yang ditetapkan

1
6. Peserta didik yang akan meninggalkan sekolah karena sesuatu hal (sakit atau ada keperluan yang sangat penting)
harus mendapat izin dari wali kelas, guru yang mengajar dan guru piket.
7. Ketua kelas wajib menghubungi guru piket apabila guru mata pelajaran belum tiba di kelas.
8. Setiap akhir pelajaran, seluruh peserta didik membaca doa yang dipimpin ketua kelas atau yang mewakilinya.
9. Pada akhir proses pembelajaran peserta didik mengangkat kursi ke atas meja
10. Aturan yang tertera pada pasal 9 menjadi syarat untuk dapat masuk kedalam kelas untuk mengikuti proses
pembelajaran.

Pasal 3
Pelajaran Olahraga

1. Seluruh peserta didik diwajibkan mengikuti pelajaran dan praktik olahraga


2. Seluruh peserta didik diwajibkan memakai pakaian olahraga
3. Seluruh peserta didik membersihkan diri seperlunya pada akhir olahraga dan mengganti pakaian seragam di
sekolah
4. Peserta didik yang tidak ikut olahraga harus melapor kepada guru olahraga.
5. Seluruh peserta didik tidak diizinkan pulang untuk mengambil seragam olahraga jika pakaian olahraganya
tertinggal.

Pasal 4
Waktu Istirahat

1. Seluruh peserta didik harus menggunakan waktu istirahatnya dengan baik di dalam atau di luar kelas
2. Waktu istirahat telah ditentukan sesuai jadwal
3. Seluruh peserta didik diwajibkan kembali ke kelas bila istirahat telah selesai

Pasal 5
Pelaksanaan Sholat

1. Sholat wajib yang dilaksanakan berjamaah di sekolah meliputi Shalat Dzuhur/Shalat Jumat dan Shalat Ashar
dengan imam guru atau peserta didik, dan diikuti oleh seluruh peserta didik.
2. Sholat Dzuhur dilaksanakan dengan diiringi dengan zikir dan do’a bersama serta sholat rawatib, kultum dan
pembacaan hadist Arba’in.
3. Petugas Kultum diatur oleh OSIS bidang Kerohanian SMAIT IQRA’
4. Sholat Jumat dilaksanakan di masjid sekolah dengan ketentuan yang berlaku
5. Khatib dalam sholat Jumat dapat berasal dari guru, orang tua murid, dan peserta didik yang telah dipersiapkan
dengan baik.

Pasal 6
Tilawah pagi/Setoran Hafalan, Al Ma’tsurat, dan Sholat Dhuha

1. Seluruh peserta didik wajib melaksanakan tilawah pagi/setoran hafalan, Al Ma’tsurat, Sholat Dhuha sebelum
belajar
2. Setelah kegiatan tilawah pagi/setoran hafalan, Al Matsurat, dan sholat Dhuha peserta didik mendengarkan
kultum dari peserta didik
3. Siswi yang berhalangan, tetap mengikuti pembacaan Hadist Arba’in dan mendengarkan kultum di masjid saat
shalat dzhur dan Ashar. Serta mengikuti Al ma’tsurat dan pembacaan surat Al Kahfi pada hari Jum’at.
4. Peserta didik yang terlambat datang ke sekolah tetap melaksanakan tilawah pagi/setoran hafalan, Al Ma’surat,
dan Sholat Dhuha bersama di tempat yang ditentukan.

Pasal 7
Ketidakhadiran

1. Peserta didik yang tidak hadir harus menyampaikan pemberitahuan secara lisan dan tulisan, baik kepada wali
kelas, guru piket, atau TU agar sekolah dapat melakukan pencatatan dan penyikapan.
2. Peserta didik yang tidak menyampaikan pemberitahuan atas ketidakhadirannya dianggap alpa kecuali ada
pemberitahuan tertulis pada hari berikutnya.
3. Ketidakhadiran dalam agenda-agenda kegiatan yang diadakan oleh sekolah akan menjadi bahan pertimbangan
untuk mengikuti Penilaian Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Semester (PAS).

2
BAB 4
PAKAIAN DAN PENAMPILAN

Pasal 8
Ketentuan

1. Secara umum peserta didik diwajibkan berpakaian bersih, rapi, dan sopan sesuai dengan ketentuan syariat Islam.
2. Setiap pakaian seragam peserta didik wajib mengenakan identitas sekolah
3. Peserta didik mengenakan seragam harian sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Secara umum peserta didik diwajibkan berpenampilan bersih, rapi.

Pasal 9
Aturan Khusus
1. Putra
a. Setiap peserta didik wajib :
 memakai ikat pinggang
 memakai kaos kaki berwarna putih (Senin- Jum’at)
 memasukkan pakaian selama menggunakan seragam sekolah kecuali baju batik dan baju olahraga.
 memakai singlet atau kaos dalam.
 memakai pakaian seragam secara proporsional
 memakai sepatu sekolah berwarna putih (senin) dan putih atau hitam (selasa-jumat)
 membawa sandal untuk keperluan shalat
 berpenampilan rapi, bersih dan rambut tidak melebihi alis dan telinga.

b. Setiap peserta didik tidak diperkenankan :


 memakai topi selain seragam sekolah
 memakai celana yang terlalu panjang hingga menyentuh lantai/tanah
 memakai celana yang dirobek bagian bawah atau celana dengan model lebar di bawah dan sempit
dibawah atau celana yang dipotong sehingga menjadi cingkrang
 memakai aksesoris seperti gelang, kalung, anting-anting, cincin, tato dan lain- lain
 memakai jaket selama berada di kelas

2. Putri
a. Setiap siswi wajib
 menjaga dan menutup auratnya dengan baik
 memakai celana panjang sebagai pakaian dalam
 memakai dalaman jilbab (ciput)
 memakai kaos kaki hingga ½ betis, berwarna putih (Senin), berwarna coklat (Selasa- Jum’at)
 mengancingkan lengan bajunya dengan baik
 memakai jilbab minimal sampe siku, tidak transparan dan menutup dada
 memakai kaos dalam
 membawa sandal untuk keperluan shalat
 memakai sepatu sekolah berwarna putih (senin) dan putih atau hitam (selasa-jumat)

b. Setiap siswi tidak diperkenankan :


 memakai rok seragam yang robek dengan alasan apapun
 memakai gelang, kalung, bros dan cincin lebih dari satu
 memakai seragam ketat dan atau kecil hingga menampakkan lekuk tubuh dengan alasan apa pun.
 memakai pakaian dari bahan yang transparan
 memakai jaket selama berada di sekolah
 memakai make-up atau berhias

3. Puasa Sunnah dan Ketentuan Delivery


 Setiap hari Kamis, seluruh peserta didik harus berpuasa sunnah sebagai bentuk pembiasaan, bagi yang
berhalangan agar membawa bekal dari rumah dan tidak di perbolehkan membeli/memesan makanan
 Delivery hanya diizinkan pada momen tertentu dengan izin waka kesiswaan dan wali kelas, bagi siswa
yang melakukan delivery selain dari waktu yang telah ditentukan maka makanannya di sita, dan dapat di
ambil kembali pada pukul 16.00 di pos security.

3
BAB 5
FASILITAS SEKOLAH

Pasal 10
Penggunaan Fasilitas sekolah

1. Fasilitas sekolah adalah seluruh sarana sekolah yang terdapat dalam ruang lingkup sekolah seperti lapangan
olahraga, laboratorium, perpustakaan, sarana kelas, masjid, dan lain-lain
2. Seluruh komponen sekolah yang meliputi guru, karyawan, peserta didik, dan petugas dapat memanfaatkan
fasilitas yang ada sesuai dengan prosedur yang berlaku dan bertanggung jawab.
3. Tamu yang bukan merupakan komponen sekolah prinsipnya dapat pula menggunakan fasilitas sekolah dengan
ketentuan prosedur yang berlaku dan tamu harus menunjukkan perilaku baik.

Pasal 11
Unit Kesehatan Sekolah (UKS)

1. Sekolah memberikan pelayanan kesehatan yaitu di Unit Kesehatan Sekolah (UKS)


2. Peserta didik dapat ke klinik untuk berobat setelah mendapatkan izin tertulis dari wali kelas dan guru piket
3. Peserta didik atau yang mendampingi diwajibkan kembali lagi ke sekolah melaporkan hasil rekomendasi dokter
kepada guru piket.

Pasal 12
Perpustakaan

1. Seluruh peserta didik diwajibkan menjadi anggota perpustakaan sekolah


2. Seluruh peserta didik diwajibkan menaati tata tertib perpustakaan yang berlaku

Pasal 13
Pusat Sumber Belajar /Laboratorium

1. Peserta didik diperkenankan menggunakan Pusat Sumber Belajar/laboratorium setelah mendapatkan izin dari
pengelola
2. Seluruh peserta didik diwajibkan menaati tata tertib penggunaan Pusat Sumber Belajar/ laboratorium yang
berlaku
3. Khusus penggunaan laboratorium komputer di luar jam pelajaran sekolah, dijadwalkan tersendiri oleh pengelola
laboratorium komputer.

BAB 6
FASILITAS PESERTA DIDIK

Pasal 14
Kendaraan Peserta didik

1. Peserta didik diperkenankan membawa kendaraan pribadi berupa motor setelah mendapat izin orang tua/ wali
peserta didik sesuai dengan peraturan penggunaan kendaraan dari pihak kepolisian
2. Peserta didik wajib menaati tata tertib penggunaan kendaraan bermotor yang ditetapkan oleh sekolah

BAB 7
KEGIATAN PESERTA DIDIK

Pasal 15
Organisasi Peserta didik Intra Sekolah (OSIS)

1. Setiap peserta didik terdaftar sebagai anggota dan atau pengurus OSIS
2. Pelaksanaan program OSIS sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dari Dinas Pendidikan dan arahan dari sekolah

Pasal 16
Ekstrakurikuler

1. Peserta didik melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan potensinya serta berdasarkan
kesanggupan sekolah dalam pengadaan jenisnya
2. Setiap peserta didik kelas X dan XI wajib mengikuti satu jenis ekstrakurikuler dan aktif mengikuti kegiatan
tersebut (minimal kehadiran 75%)
3. Pelaksanaan ekstrakulikuler dilaksanakan pada Sabtu atau hari efektif sekolah atas persetujuan peserta didik dan
pembimbingnya dengan sepengetahuan dari sekolah
4. Peserta didik kelas XII tidak diperkenankan mengikuti ekstrakulikuler

4
5. Untuk pengembangan setiap jenis ekstrakurikuler, anggota ekstrakurikuler bersama pembimbingnya
dimungkinkan membuat program pengembangan ekstrakurikuler tersebut
6. Pelaksanaan ekstrakurikuler diwajibkan menjaga nilai-nilai dan aturan yang ada disekolah

Pasal 17
Bina Pribadi Islami (BPI)
1. Seluruh peserta didik diwajibkan mengikuti kegiatan BPI setiap pekannya pada waktu yang sudah ditentukan
2. Seluruh peserta didik diwajibkan membawa perlengkapan yang dibutuhkan dalam BPI (Al Quran dan Alat tulis)

Pasal 18
Pramuka
1. Peserta didik kelas X dan XI wajib mengikuti kegiatan pramuka sesuai waktu yang sudah ditentukan
2. Peserta didik yang tidak bisa mengikuti kegiatan pramuka wajib meminta izin kepada pembina pramuka
3. Peserta didik tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan pramuka di luar sekolah kecuali dengan seizin pihak
sekolah

BAB 8
ADMINISTRASI SEKOLAH

Pasal 19
Pembayaran uang sekolah

1. Seluruh peserta didik diwajibkan untuk melunasi:


a. Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan (SPP) paling lambat tanggal 10 setiap bulannya
b. Dana kegiatan kelas X , XI dan dana program kelulusan kelas XII
2. Keterlambatan pembayaran iuran mengakibatkan peserta didik tidak diperbolehkan mengikuti ujian semester,
tidak diberikan buku laporan pendidikan pada setiap akhir semester dan ijazah pada akhir studi, sampai yang
bersangkutan melunasi.

BAB 9
PENGHARGAAN DAN SANKSI

Pasal 20
Ketentuan Umum

1. Sekolah akan memberikan penghargaan terhadap peserta didik yang menunjukkan perilaku SMILE ( muslih,
mandiri, kreatif, terampil, cerdas )
2. Waktu pelaksanaan penghargaan ditentukan oleh kesiswaan
3. Peserta didik diwajibkan untuk mematuhi tata tertib, yang dimanifestasikan dalam bentuk kesediaan untuk
menandatangani formulir kesediaan mematuhi tata tertib
4. Apabila peserta didik melanggar tata tertib, maka akan dicatat dalam Lembar/Buku Kedisiplinan yang
dikeluarkan oleh pihak sekolah, selanjutnya akan dijadikan laporan kepada orang tua/wali setiap akhir semester
yang bersamaan dengan pembagian rapor
5. Sanksi diberikan berdasarkan jenis pelanggaran yang dilakukan dan point-point pelanggarannya.
6. Point-point pelanggaran dibuat untuk menunjang terwujudnya karakter sekolah yang islami sehingga melahirkan
peserta didik yang berdisiplin, berprestasi, bersih, jujur, dan terampil hidup.
7. Pembentukan karakter Islami peserta didik dilaksanakan melalui pembinaan secara berkelanjutan.
8. Pelanggaran adalah tingkah laku peserta didik yang tidak sesuai aturan tata tertib peserta didik sehingga perlu
dikenakan sanksi yang diberlakukan
9. Pelaksanaan point-point pelanggaran sangat memperhatikan proses pendidikan yang dilakukan secara
pendekatan persuasif dan tidak sewenang-wenang dalam pemberlakuan point pelanggaran tersebut.
10. Dalam proses pemberian point pelanggaran atas perilaku peserta didik dilakukan terlebih dahulu proses
klarifikasi atas pelanggaran tersebut. Peserta didik yang bersangkutan akan didampingi oleh guru BK dan atau
wali kelas selama proses berlangsung.

Pasal 21
Pelanggaran Tingkat 1

Pelanggaran tingkat 1 adalah pelanggaran yang dilakukan secara perseorangan, tetapi tidak mengganggu orang lain
dan tidak mengganggu kelancaran kegiatan yang sedang berlangsung. Untuk setiap pelanggaran tingkat satu akan
mendapatkan point sebagai berikut :

No. Jenis Pelanggaran Point


1. Terlambat masuk ke sekolah 5
2. Memakai pakaian seragam sekolah atau identitas tidak sesuai dengan ketentuan yang telah
5
ditetapkan

5
3. Penampilan tidak rapi seperti berambut panjang atau gondrong 5
4. Tidak mengikuti upacara tanpa alasan yang jelas 5
5. Membawa dan menyimpan alat-alat yang tidak ada kaitannya dengan KBM 5
6. Melompat pagar atau tembok sekolah 5
7. Menggunakan knalpot yang menimbulkan kebisingan 5
8. Tidak menggunakan olahraga yang telah ditentukan 5
9. Tidak mengenakan celana panjang sebagai pakaian dalam (khusus putri) 5
10. Tidak memakai jilbab sesuai ketentuan 5
11. Tidak memakai kaos kaki sesuai dengan ketentuan 5
12. Tidak membawa Al-Qur’an dan Al-ma’tsurat 5
13. Tidak mengikuti pramuka tanpa alasan yang jelas 5
14. Tidak mengikuti BPI tanpa alasan yang jelas 5
15. Tidak mengumpulkan HP 5
16. Tidak memakai sendal / alasa kaki ketika keluar kelas 5

Prosedur Penangangan Pelanggaran tingkat 1


1. Guru yang melihat peserta didik melakukan pelanggaran tingkat 1 memberikan teguran kepada peserta didik
agar tidak mengulangi perbuatan yang dilakukan
2. Jika memang dirasa perlu dan peserta didik tersebut tidak menunjukkan perubahan perilaku, guru mencatat
dalam form penegakan kedisiplinan peserta didik dan diserahkan kepada walas untuk direkap datanya.
3. Guru yang melihat peserta didik melakukan pelanggaran tingkat 1 dapat memberikan hukuman fisik
yang bukan kontak badan dan tidak membahayakan lainnya atau hukuman edukatif, atau dapat
diserahkan kepada walas
4. Pelanggaran tingkat 1 melibatkan wali kelas dalam proses penanganan kedisiplinan peserta didik

Sanksi Pelanggaran tingkat 1 atau akumulasi point 5-40


1. Pencatatan point kedisiplinan
2. Hukuman fisik yang bukan kontak badan dan tidak membahayakan lainnya
3. Pemanggilan peserta didik oleh BK atau Keiswaan (jika pelanggaran dilakukan berulang dan tidak ada
perubahan setelah diberi konsekuensi oleh walas atau guru
4. Pemberian surat peringatan 1
5. Beristighfar 70 kali
6. Melakukan minimal tiga hal di bawah ini:
 Menghafal ayat Al-Qur’an dan Hadits
 Merangkum pelajaran yang ditentukan
 Meminta nasihat pada guru dan tanda tangannya
 Menulis ayat Al-Qur’an atau Hadits sesuai dengan pelanggaran
 Membaca Al-Qur’an pada waktu dan tempat yang telah ditentukan
 Merapikan sepatu dan sandal di masjid
 Sholat di shaf pertama selama 3 hari

Pasal 22
Pelanggaran tingkat 2

Pelanggaran tingkat 2 adalah pelanggaran yang dilakukan perseorangan atau secara berkelompok yang dapat
mengganggu kelancaran kegiatan sekolah atau kegiatan perseorangan. Untuk setiap pelanggaran tingkat dua akan
mendapatkan point sebagai berikut:

No. Jenis Pelanggaran Point


1. Membuat keributan atau kegaduhan di dalam kelas, masjid, atau di sekolah sehingga
15
mengganggu suasana belajar dan kekhusyuan beribadah
2. Tidak mengikuti sholat berjamaah di masjid saat sholat zuhur, ashar, dan sholat jumat (khusus
15
putra)
3. Memindahkan dan mengubah alat-alat laboratorium atau sekolah yang telah terpasang tanpa
15
izin guru atau laboran sekolah termasuk merusak/menghilangkan alat-alat lab
4. Menyontek ketika ulangan 15
5. Menggunakan fasilitas sekolah tidak pada waktunya dan tidak izin 15
6. Mengadakan kegiatan dengan orang luar di dalam lingkungan sekolah tanpa izin 15
7. Tidak masuk sekolah tanpa keterangan yang jelas 15
8. Berada di luar kelas atau sekolah selama berlangsungnya KBM tanpa izin 15
9. Tidak menjaga kebersihan, ketertiban, keamanan selama pelajaran berlangsung 15
10. Tidak menaati tata tertib perpustakaan yang berlaku 15
11. Tidak mengikuti pelajaran dan praktik olahraga tanpa izin 15

6
12. Tidak meminta izin pada saat meninggalkan kelas karena sesuatu hal (sakit atau ada keperluan
15
yang sangat penting) kepada guru bersangkutan
13. Memanggil orang lain dengan julukan yang tidak baik/layak atau berkata kotor 15

Prosedur Penangangan Pelanggaran tingkat 2


1. Guru yang melihat peserta didik melakukan pelanggaran tingkat 2 memberikan teguran kepada peserta didik
agar tidak mengulangi perbuatan yang dilakukan
2. Guru mencatat dalam form penegakan kedisiplinan peserta didik dan diserahkan kepada walas untuk direkap
datanya.
3. Dilakukan pembinaan di BK
4. BK melakukan pembinaan peserta didik yang melakukan pelanggaran tingkat 2 untuk mengklarifikasi
pelanggaran yang dilakukan dan meminta peserta didik untuk menandatangani surat pernyataan tidak
mengulangi perbuatan yang melanggar tata tertib peserta didik.
5. Walas memberikan surat pemberitahuan kepada orang tua/wali tentang pelanggaran yang dilakukan oleh peserta
didik yang bersangkutan, dengan harapan ada kerjasama dalam penangganan kedisiplinan peserta didik di
sekolah.
6. Pelanggaran tingkat 2 melibatkan wali kelas dan guru BK dalam proses penanganan kedisiplinan peserta didik

Sanksi Pelanggaran Tingkat 2 atau akumulasi point 41 – 60


1. Pencatatan point kedisiplinan
2. Peserta didik menandatangani surat pernyataan dengan format yang ditentukan oleh sekolah yang pada intinya
menyatakan “tidak akan mengulangi perbuatan yang melanggar tata tertib peserta didik”
3. Surat pemberitahuan pelanggaran kedisiplinan kepada pihak orang tua/wali
4. Beristighfar 100 kali
5. Melakukan minimal tiga hal di bawah ini:
 Meminta nasihat dan tanda tangan pada guru
 Men-tasmi’-kan ayat Al-Qur’an dan Hadits yang sesuai dengan pelanggaran
 Diumumkan di depan seluruh peserta didik di masjid
 Sholat di shaf pertama selama 5 hari
 Merapikan sepatu dan sandal di masjid selama satu pekan

Pasal 23
Pelanggaran tingkat 3

Pelanggaran tingkat 3 adalah pelanggaran yang dilakukan perorangan atau secara berkelompok yang dapat
mengganggu kaidah kehidupan sosial sehingga menimbulkan kegelisahan. Untuk setiap pelanggaran tingkat tiga
akan mendapatkan point sebagai berikut :

No. Jenis Pelanggaran Point


1. Vandalisme, yakni mengotori atau merusak peralatan dan gedung-gedung di lingkungan sekolah
35
secara sengaja dan direncanakan
2. Berkelahi dan memicu perkelahian dengan pihak mana pun 35
3. Membawa orang lain tanpa identitas jelas dan tanpa mendapat izin dari Kepala Sekolah ke
35
lingkungan sekolah untuk melakukan kegiatan yang tidak sesuai dengan tata tertib
4. Berduaan dengan yang bukan mahromnya baik di dalam atau di luar lingkungan SMAIT IQRA’ 35
5. Menyebarkan berita-berita yang tidak sesuai atau tanpa informasi yang jelas sehingga menimbulkan
35
kesalahpahaman dari berbagai pihak
6. Bersikap mengganggu (bullying) baik secara verbal maupun nonverbal atau mengancam, baik secara
lisan ataupun tulisan pada sesama peserta didik, guru, karyawan, dan pimpinan sekolah di 35
lingkungan SMAIT IQRA’
7. Memfitnah, menipu dan atau menghasut seseorang atau sekelompok orang untuk melakukan
40
kegiatan yang tidak terpuji
8. Menghina/merendahkan martabat sesama peserta didik, guru, karyawan atau pimpinan sekolah di
40
hadapan satu atau beberapa orang di lingkungan SMAIT IQRA’
9. Berjudi dengan dalih apapun 40
10. Membuka aurat tidak pada tempatnya 40
11. Berpegangan tangan dengan bukan mahromnya 40
12. Berboncengan bukan dengan mahromnya 40

Prosedur Penangangan Pelanggaran tingkat 3


1. Guru yang melihat peserta didik melakukan pelanggaran tingkat 3 memberikan teguran dan nasihat kepada
peserta didik agar tidak mengulangi perbuatan yang dilakukan
2. Guru mencatat dalam form penegakan kedisiplinan peserta didik dan diserahkan kepada Walas untuk direkap
datanya.
3. BK dan atau Kesiswaan memanggil peserta didik yang melakukan pelanggaran tingkat 3 untuk mengklarifikasi
pelanggaran yang dilakukan.
4. Kesiswaan memanggil orang tua/wali untuk mengikuti sidang tertutup yang dipimpin oleh pimpinan sekolah.

7
5. Pelanggaran tingkat 3 melibatkan wali kelas dan guru BK dalam proses penanganan kedisiplinan peserta didik.
6. Peserta didik yang mendapat skorsing diwajibkan mengikuti pembinaan bersama guru BK dan wali kelas

Sanksi Pelanggaran tingkat 3 atau akumulasi point 61 – 80


1. Pemanggilan orang tua/wali peserta didik
2. Menandatangani surat perjanjian rangkap dua yang telah ditetapkan pihak sekolah yang ditanda tangani oleh
peserta didik, orang tua, dan wali kelas, serta pimpinan sekolah/kesiswaan
3. Penjatuhan sanksi sesuai dengan hasil kesepakatan sidang tertutup
4. Setelah menandatangani surat perjanjian tersebut, peserta didik yang melakukan pelanggaran satu kali lagi, maka
peserta didik tersebut akan mendapatkan skorsing dari sekolah
5. Beristighfar 200 kali
6. Sholat di shaf pertama selama 7 hari
7. Membantu tugas pengurus DKM disekitar sekolah selama 3 hari
8. Melakukan minimal tiga hal di bawah ini:
 Meminta nasihat dan tanda tangan pada guru
 Men-tasmi’-kan ayat Al-Qur’an dan Hadits yang sesuai dengan pelanggaran
 Diumumkan di depan seluruh peserta didik di masjid
 Merapikan sepatu dan sandal di masjid selama dua pekan

Pasal 24
Pelanggaran tingkat 4

Pelanggaran tingkat 4 adalah pelanggaran yang dilakukan perorangan atau secara berkelompok dengan melakukan
perbuatan-perbuatan yang merugikan diri sendiri, orang-orang di sekitar dan lingkungannya serta mencemarkan
nama baik perorangan, sekelompok orang, dan sekolah, dan kehidupan islami di sekolah. Untuk setiap pelanggaran
tingkat empat akan mendapatkan point sebagai berikut:

No. Jenis Pelanggaran Point


1. Membawa rokok atau merokok 60
2. Mencuri 70
3. Menginap di rumah atau di tempat lain tanpa seizin pihak sekolah dan orang tua 100
4. Membawa dan atau mengkonsumsi barang-barang terlarang seperti obat-obatan terlarang, minuman
100
beralkohol, dan atau memabukkan (NAPZA)
5. Membawa, menyimpan, menyebarkan dan atau menggunakan media pornografi dan pornoaksi 75
6. Membawa senjata tajam seperti pisau, belati, keris, samurai, dan sejenisnya tanpa alasan yang
100
dibenarkan sekolah
7. Membawa dan atau menggunakan senjata api dan sejenisnya 100
8. Melakukan tindakan pidana kejahatan baik di dalam maupun di luar sekolah 100
9. Menyebarkan ajaran yang tidak sesuai dengan aqidah Islam 100
10. Menyebarkan paham yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dan atau aturan sekolah 75
11. Terbukti melakukan tindakan asusila (berciuman, berpelukan, seks bebas, dan perilaku
100
penyimpangan seksual)

Prosedur penanganan Pelanggaran tingkat empat:


1. Peserta didik akan langsung disidang tertutup dengan orang tua murid beserta pimpinan sekolah dengan tujuan
pihak orang tua mengetahui perkembangan dan tingkah laku peserta didik
2. Setelah persidangan peserta didik langsung dikeluarkan atau dikembalikan kepada orang tuanya dan dicabut
status kepeserta didikannya dari SMAIT IQRA’.
3. Apabila dalam sidang tersebut ada hal-hal khusus yang perlu dipertimbangkan tanpa mengubah butir 2, maka
hasil sidang dapat diberlakukan
4. Pada kasus khusus satu kejadian dapat dikategorikan sebagai tindakan atau pelanggaran tingkat 4 tanpa adanya
proses pemberian teguran atau peringatan.

Sanksi Pelanggaran tingkat 4 atau akumulasi point 81 – 100


1. Pemanggilan orang tua/wali peserta didik
2. Menandatangani surat perjanjian rangkap dua yang telah ditetapkan pihak sekolah yang ditanda tangani oleh
peserta didik, orang tua, dan wali kelas, serta pimpinan sekolah
3. Peserta didik dikembalikan kepada orang tua/wali

8
Pasal 25
Jenis Penghargaan
1. Prestasi akademik
2. Prestasi nonakademik

Pasal 26
Nilai Penghargaan
No Jenis Penghargaan Point Masa Berlaku
1. Akademik:
Peringkat I di kelasnya 25 Satu Tahun
Peringkat II di kelasnya 20 Satu Tahun
Peringkat III di kelasnya 15 Satu Tahun
Juara Umum I (putra dan putri) 40 Satu Tahun
Juara umum tingkat kota 60 Satu Tahun
Juara I tingkat kota 55 Satu Tahun
Juara II tingkat kota 50 Satu Tahun
Juara III tingkat kota 45 Satu Tahun
Juara Umum tingkat provinsi 80 Satu Tahun
Juara I tingkat provinsi 75 Satu Tahun
Juara II tingkat provinsi 70 Satu Tahun
Juara III tingkat provinsi 65 Satu Tahun
Juara Umum tingkat nasional 100 Satu Tahun
Juara I tingkat nasional 95 Satu Tahun
Juara II tingkat nasional 90 Satu Tahun
Juara III tingkat nasional 85 Satu Tahun
Juara Harapan I- III tingkat nasional 75 Satu Tahun
Juara Internasional 150 Satu Tahun
Nilai Quiz, UTS, dan UAS ≥ 80 (UAS Murni) 15 Satu Tahun
Tafidzul Qur’an telah melebihi target yang telah Satu Tahun
30
ditetapkan
2 Nonakademik
Kehadiran mentoring 90% 45 Satu Tahun
Kehadiran KBM dalam satu semester 100 % 50 Satu Tahun
Kehadiran pramuka 100 % 25 Satu Tahun
Kehadiran ekskul 100 % 20 Satu Tahun
Student of the month 40 Satu Tahun
Student of the year 45 Satu Tahun
Melaporkan kasus pelanggaran tingkat 3 secara 25 Satu Tahun
bertanggung jawab
Melaporkan kasus pelanggaran tingkat 4 secara 30 Satu Tahun
bertanggung jawab
Menjadi panitia kegiatan di sekolah yang 10 Satu Tahun
dibuktikan dengan Surat Keterangan
Ketua kelas terbaik 30 Satu Tahun
Juara Lomba: Satu Tahun
Juara umum tingkat kota 60 Satu Tahun
Juara I tingkat kota 55 Satu Tahun
Juara II tingkat kota 50 Satu Tahun
Juara III tingkat kota 45 Satu Tahun
Juara umum tingkat provinsi 80 Satu Tahun
Juara I tingkat provinsi 75 Satu Tahun
Juara II tingkat provinsi 70 Satu Tahun
Juara III tingkat provinsi 65 Satu Tahun
Juara umum tingkat nasional 100 Satu Tahun
Juara I tingkat nasional 95 Satu Tahun
Juara II tingkat nasional 90 Satu Tahun
Juara III tingkat nasional 85 Satu Tahun
Juara Harapan I- III tingkat nasional 75 Satu Tahun
Juara Internasional 150 Satu Tahun
Delegasi sekolah

Pasal 27
Aturan tambahan

1. Selain proses dilakukan sesuai dengan tingkatan pelanggarannya, pemberlakukan point tetap dilakukan. Apabila
seorang peserta didik telah mencapai point 100 pelanggaran atau kumulatif 100 point selama menjadi peserta

9
didik, itu berarti orang tua atau wali peserta didik akan di panggil untuk melakukan kesepakatan konsekuensi
dari akumulasi pelanggaran atau akan dikembalikan kepada pihak orang tua meskipun pelanggaran dilakukan
pada tingkatan yang berbeda.
2. Mekanisme pencatatan point pelanggaran seperti disebutkan di atas akan diarahkan oleh kesiswaan agar tidak
terjadi perbedaan pencatatan.
3. Setiap elemen sekolah bersama masyarakat berhak menyampaikan jenis pelanggaran yang dilakukan oleh
peserta didik selama di sekolah dan di luar sekolah.
4. Pelanggaran yang dilakukan di luar lingkungan sekolah dan tidak terkait dengan lingkungan formal sekolah
berlaku juga sanksi dan pointnya sesuai ketentuan.
5. Penghargaan telah mencapai 100 atau kumulatif 100 poin akan diberikan penghargaan yang di tentukan oleh
pihak sekolah.

BAB 10
PENUTUP

1. Hal-hal yang belum tercantum dalam tata tertib peserta didik ini akan ditetapkan kemudian melalui musyawarah.
2. Tata tertib peserta didik ini diberlakukan melalui tahap sosialisasi pada tanggal 29 Juni – 13 Juli 2019 dengan
penerapan 30% sanksi untuk pelanggaran tingkat 1 dan tingkat 2, dan 100% untuk pelanggaran tingkat 3 dan
tingkat 4.
3. Pemberlakukan sepenuhnya tata tertib ini dimulai pada tanggal 15 Juli 2019
4. Demikian untuk diperhatikan dan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Ditetapkan : di Bengkulu
Tanggal : 18 Juli 2020
Kepala SMAIT IQRA’

Sutrisno, M.TPd.
NIPY. 198209102003071007

10
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama Lengkap : ...............................................................................................................
Tempat, Tanggal Lahir : ...............................................................................................................
Jenis kelamin : ...............................................................................................................
Agama : ...............................................................................................................
Nama Ayah/Wali : ...............................................................................................................
Agama : ...............................................................................................................
Pekerjaan : ...............................................................................................................
Alamat : ...............................................................................................................
...............................................................................................................
Hubungan dengan wali : ...............................................................................................................

Dengan sungguh-sungguh dan penuh kesadaran menyatakan bahwa selama saya menjadi peserta didik SMAIT
IQRA’ saya akan :
1. Belajar dengan tekun dan penuh semangat meraih prestasi
2. Mengikuti kegiatan-kegiatan yang ditetapkan oleh sekolah
3. Menjaga nama baik diri sendiri, keluarga, agama, dan Yayasan/SMAIT IQRA’
4. Menaati semua ketentuan, peraturan, dan tata tertib yang ditetapkan oleh sekolah. Apabila saya melanggar
ketentuan, peraturan, dan tata tertib yang ditetapkan saya bersedia menerima sanksi berupa :
a. sanksi tata tertib yang berlaku di sekolah
b. tidak diperkenankan mengikuti pelajaran selama jangka waktu tertentu
c. dikembalikan kepada orangtua/wali.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan dengan sepengetahuan orangtua/wali saya.

Mengetahui, Bengkulu, ……………….. 2020


Orangtua/Wali Murid Yang membuat pernyataan

Materai 6000

…..…………………….. ………………………….
Nama Jelas Nama Jelas

Mengetahui
Kepala SMAIT IQRA’ Kota Bengkulu

Sutrisno. M.TPd
NIPY. 198209102003071007

Anda mungkin juga menyukai