PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
utama yang khas, seperti terbuangnya glukosa bersama dengan urin atau
terdapat 463 juta orang yang hidup dengan Diabetes Mellitus di tahun
tertinggi setelah China, India, Amerika, Pakistan, Brazil dan Mexico yaitu
Kesehatan Kota Padang, 2019). Pada Laporan Kunjungan dan Kasus PTM
Kota Padang tahun 2018 mencatat 23794 kunjungan (0,2%) dan 5252
insulin. DM tipe 2 ini lebih sering ditemukan pada usia dewasa dan
obesitas meskipun dapat terjadi pada semua umur, ketosis jarang terjadi
menderita diabetes melitus (ADA, 2017). Secara global sekitar 425 juta
10,3 juta jiwa (IDF, 2017). Menurut Laporan Tahunan Puskesmas Andalas
Indonesia, 2019).
management yang kurang baik, 50% responden dengan self care agency
kurang baik, 46.7% responden dengan self efficacy kurang baik dan 61.7%
menyebutkan bahwa antara perilaku self care baik dan perilaku self care
Pada kategori self care baik sebesar 50,4% dan self care kurang sebesar
49,6%.
yang sangat penting bagi setiap individu dalam pengelolaan penyakit ini
(Astuti, 2014).
Salah satu hal yang penting dilakukan pada penderita Diabetes
Semakin baik spiritual yang dilakukan maka akan semakin baik kualitas
kontrol gula darah dan manajemen diri (Ardian, 2016). Penelitian dari
142 orang (35,6%). dalam penelitian ini ada 41 orang (10,3%) penderita
aktivitas yang menuntut rutinitas dalam watu lama sangat berisiko untuk
biaya yang banyak. Pada saat kebosanan terjadi maka sangat mungkin
memiliki kesadaran diri bahwa akibat yang ditimbulkan akan lebih fatal
dan justru akan merugikan diri sendiri serta keluarga (Sutedjo, 2010).
berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku dan juga sesuai dengan hati
nurani, selain itu juga dapat menghindari seseorang dari perilaku yang
yang baik juga akan lebih mampu menjalani hidup dengan lebih baik,
manajemen serta kontrol dari penyakit kronis (Larsen & Lubkin, 2009