Oleh :
Achmad Iskandar, S.Pd
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga proposal ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga proposal ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar proposal ini bisa pembaca
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
proposal ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus L.) merupakan salah satu jenis jamur konsumsi yang
cukup digemari masyarakat. Jamur tiram putih termasuk dalam kelompok Basidiomycetes, yakni
kelompok jamur busuk putih yang ditandai dengan tumbuhnya miselium berwarna putih
memucat pada sekujur media tanam. Jamur tiram putih merupakan jenis jamur kayu yang
memiliki kandungan nutrisi lebih tinggi dibandingkan dengan jenis jamur kayu lainnya. Jamur
tiram putih mengandung protein, lemak, fosfor, besi, thiamin dan riboflavin lebih tinggi
Secara alami jamur tiram putih banyak ditemukan tumbuh di batangbatang kayu lunak yang
telah lapuk seperti pohon karet, damar, kapuk atau sengon yang tergeletak di lokasi yang sangat
lembab dan terlindung dari cahaya matahari. Pada fase pembentukan miselium, jamur tiram putih
memerlukan suhu 22-28o C dan kelembapan 60-80%. Pada fase pembentukan tubuh buah
memerlukan suhu 16-22o C dan kelembapan 80-90% dengan kadar oksigen cukup dan cahaya
Jamur tiram dapat dibudidayakan dalam suatu media buatan yang istilahnya adalah LOG
yaitu media buatan yang berasal dari kayu atau bahan lignin yang telah lapuk dan tersimpan atau
terbungkus plastik dan telah disterilkan untuk tempat tumbuh jamur tersebut. Media yang dipakai
biasanya terdiri dari bahan lignin karena jamur tiram termasuk dari jenis jamur kayu. Media yang
digunakan terdiri dari bermacam-macam bahan selain mengandung lignin juga mengandung
nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur tiram. Kayu yang dipakai sebaiknya sudah
lapuk dan berbentuk serbuk, hal ini dimaksudkan agar senyawa-senyawa yang terkandung dalam
3
bahan kayu tersebut mudah dicerna oleh jamur sehingga memungkinkan pertumbuhan jamur
akan lebih baik. Pada umumnya substrat yang digunakan dalam budidaya jamur tiram adalah
serbuk gergaji. Sebagai konsekuensi yang akan timbul masalah apabila serbuk gergaji sulit
diperoleh atau tidak ada sama sekali di lokasi yang akan menjadi sasaran penyebaran budidaya
jamur tiram. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi perlu dicari substrat alternatif yang banyak
tersedia dan mudah diperoleh di daerah tersebut. Salah satu substrat yang dapat dijadikan
Ampas teh merupakan limbah dari industri atau pabrik minuman ringan yang tersedia cukup
banyak yaitu mencapai 470 ton/tahun dan belum dimanfaatkan secara optimal. Jumlah
perusahaan minuman ringan di Indonesia, termasuk di dalamnya industri yang menjadikan teh
sebagai bahan bakunya, mengalami peningkatan yang pesat dari tahun 1995-2000, yaitu hampir
5 kali lipat dalam jangka lima tahun. Limbah Industri teh dapat digunakan pada budi daya jamur
tiram putih karena limbah industri teh ini mengandung karbohidrat yang kemudian dapat
digunakan untuk sintesis protein. Selain itu limbah industri teh ini juga mengandung berbagai
macam mineral seperti karbon organik, tembaga (Cu) 20%, magnesium (Mg) 10% dan kalsium
Budidaya jamur tiram yang dilaksanakan di SLBN Pembina Tingkat Nasional Bagian C
Malang menghasilkan kira – kira 15 kg perhari. Selain dijual secara mentah, jamur tiram juga
diolah menjadi Bak Mur yaitu Bakso Jamur yang dipasarkan secara online dan offline. Kegiatan
ini dapat dijadikan pembelajaran kewirausahaan untuk peserta didik di sekolah serta menambah
wawasan kepada orang tua peserta didik untuk membuka peluang usaha putra-putrinya setelah
lulus sekolah.
4
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Budidaya Jamur tiram pada SLBN Pembina Tingkat Nasional Bagian C
Malang ?
Tujuan
Manfaat
BAB II
PEMBAHASAN
Alat-alat gelas.
5
Pinset.
Skalpel/pisau.
Bunsen.
Timbangan.
Inkubator.
Bibit F2 merupakan bibit yang digunakan oleh petani jamur dalam budidaya.
Pembuatan bibit F2 juga relatif sederhana dan dpat dilakukan pemula sebagaimana
dalam cara budidaya jamur truffle . Oleh sebab itu, tahapan pertama dalam pembuatan
bibit jamur tiram F2 adalah menyiapkan bahan baku. Beberapa bahan baku yang wajib
Serbuk gergaji sebanyak 2 kg, terlebih dahulu serbuk diayak untuk memisahkan
Setelah itu kemudian rendam serbuk menggunakan air bersih atau juga air steril
Biji-bijian dapat berasal dari jagung, sorgum atau juga biji padi sebanyak 0,5 kg.
Air secukupnya.
6
Alkohol 70% dan alkohol 95% jika ada.
2. Persiapan Peralatan
indonesia. Beberapa alat yang wajib anda siapkan adalah sebagai berikut :
Botol kaca bening anda dapat menggunakan botol bekas saos, sirup atau botol
Botol dibersihkan dan kemudoan disterilkan terlebih dahlu dengan merebus atau
Kompos gas.
pembibitan seperti dalam cara budidaya jamur tiram florida. Langkah langkah yang dapat
Terlebih dahulu rendam serbuk gergaji menggunakam air yang bersih dan steril
7
Kemudian tiriskan, setelah itu campurkan serbuk gergaji, bekatul, biji jagung dan
Jika air keluar dari adonan maka tandanya kadar air terlalu banyak, sebaiknya
tambahkan dedak.
Jika dikepal adonan masih buyar maka tandanya kurang air sehingga tambahkan
air secukupnya.
Jika dikepal adonan tidak buat dan tidak mengeluarkan air maka tandanya
Tutup menggunakan kertas sebanyak dua lapis alalu kemudian ikat dengan karet.
Masukkan boto kaca berisi media kedalam alat sterilisasi, kemudian lakukan
sterilisasi dengan suhu 125 derajat pada autoklaf selama satu jam , jika
jam.
seperti cara budidaya jamur merang media ampas aren . Penanaman dilakukam dalam
8
ruangan steril atau LAF (Laminar air flow). Jika tidak memilikinya anda bisa
memasukkan tangan dan media lalu juga diberi pendingin didalamnya. Semprot dan
Masukkan beberapa buah media tanam dan bibit kedalam tempat tanam.
Sterilkan terlebih dahulu alat tanam yang akan digunakan seperti spatula dan
pinset.
Gunakan pakaian bersih dan selalu semprot tangan saat anda keluar masuk ke
ruang tanam.
Kemudian buka plastik pembungkus bibit, ambil media tanam dan buka karet
Setelah itu tutup kembali botol dengan menggunakan kerta yang baru dan talu
Biasanya 1 botol bibit jamur tiram F0 jika ditunkan akan menghasilkan 35 botol
jamur F2.
9
Setelah itu kemudian letakkan bibit jamur F2 hasil tanam kedalam ruang
inkubasi.
Umur 30-40 hati jamur akan tumbuh, buang jamurnya dan bibit masih bisa
Dalam sebuah budidaya resiko kegagalan tentu akan selalu muncul seperti juga
pada cara budidaya bibit jamur kuping secara tradisional . Peresntasenya tergantung dari
ketelitian dan juga ketelatenana pembudidaya. Jika anda merupakan pemula maka anda
bisa memperhatikan beberapa tips anti gagal dalam pembuatan bibit jamur tiram F2
berikut ini:
Jangan gunakan air PDAM, dan hanya gunakan air bersih yanh sudah
disterilkan.
Jangan gunakan air sungai, air kotor atau bahkan air comberan karena akan
Jangan gunakan kayu yang bergetah seperti kayu karet, kayu pinus atau kayu
camplung.
10
Gunakan serbuk gergaji yang sudah dikomposkan minimal selama seminggu,
Hindari terbukannya tutup botol yang dapat menyebabkan gangguan semut dan
Khusus bagi pemula, buat dalam jumlah sedikit, jika mengalami kegagalan
Suhu sterilisasi wajib berada pada kisaran angka 100-125 derajat celcius.
Untuk membuat bibit awet maka anda dapat menyimpan bibit yang
jamur tiram yang terbuat dari bilik bambu atau tembok permanen. Di dalam kumbung
tersusun rak-rak tempat bag log jamur tiram. Ukuran kumbung bervariasi tergantung dari
luas lahan. Tujuan dari adanya kumbung adalah untuk menyimpan bag log sesuai dengan
persyaratan tumbuh. Rak di dalam kumbung disusun sedemikian rupa sehingga gampang
dalam proses pemeliharaan dan sirkulasi udara terjaga. Umumnya jarak antara rak kurang
lebih 75 cm. Jarak di dalam rak 60 cm (4 – 5 bag log), lebar rak 50 cm, tinggi maksimal 3
11
Selanjutnya yang diperlukan adalah bag log. Bag log adalah media tumbuh jamur.
Bag log biasanya dibungkus plastik berbentuk silinder, dimana salah satu ujungnya diberi
Berikut bahan membuat jamur tiram, yang dibutuhkan untuk membuat 100 buah bag log:
Dedak halus 21 kg
Pupuk TSP 1 kg
Kapur 3 kg
Air secukupnya
Setelah menyiapkan bahan, selanjutnya adalah proses pembuatan bag log sebagai
berikut:
Campur semua bahan di atas hingga rata. Perhatikan jangan sampai ada gumpalan. Jangan
Bahan yang sudah dicampurkan di atas lalu dimasukkan ke dalam plastik bening.
Bahan tersebut harus dipadatkan supaya log akan terbentuk dengan baik. Perlu
diperhatikan, pada ujung plastik di bagian bawah ditusuk dengan jari. Hal ini dilakukan
agar bahan yang telah dipadatkan tersebut bisa duduk tegak/ tidak miring. Pengisian lebih
baik jangan terlalu penuh, sisakan skitar 15 cm agar lebih mudah ketika diikat. Timbang
bag log agar beratnya 1,2 kg. Sisa pada ujung plastik ke dalam lingkaran cincin dilipat
12
keluar, kemudian diikat pada bagian mulut plastik menggunakan karet tahan panas. Tutup
mulut bag log tersebut menggunakan kapas lalu tutup kembali menggunakan bahan
kertas, kemudian diikat kembali dengan karet. Kukus log tersebut dengan waktu selama
12 jam pada suhu antara 90 – 110 °C jangka waktu pengukusan dihitung ketika air di
dalam drum mendidih. Jika pengukusan telah selesai, bag log kemudian diangkat dari
drum. Selanjutnya, diamkan jamur tiram selama 8 jam pada ruangan yang tertutup.
atau bag log untuk meningkatkan kualitas media tanam dan menunjang pertumbuhan
jamur tiram nantinya.Selain itu bakteri premium yang terkandung pada Pupuk Organik
menyediakan unsur hara mikro bagi tanaman. Sebab Pupuk Organik Cair GDM Spesialis
Pangan terbuat dari limbah organik yang memiliki kandungan hara makro dan mikro
yang lengkap serta ramah lingkungan. Maka kombinasi Pupuk Organik Cair GDM
Selanjutnya yang perlu dilakukan adalah menyusun bag log. Bag log dapat disusun secara
vertical maupun horizontal. Kedua cara tersebut memiliki kelebihan masing-masing. Bag
log yang disusun secara horizontal akan lebih aman terhadap siraman air. Jika melakukan
penyiraman secara berlebihan, maka air tidak akan masuk ke dalam bag log. Selain itu,
akan lebih mudah dalam proses pemanenan nantinya. Namun, saat penyusunan lebih
13
4. Cara Menanam Bibit Jamur Tiram
Cara budidaya jamur tiram selanjutnya adalah proses penanaman bibit. Pada proses
penanaman bibit jamur tiram ini harus dilakukan dengan cepat. Namun juga harus tetap
teliti. Dan yang terpenting yaitu proses penanaman bibit jamur tiram harus dilakukan pada
Berikut adalah cara penanaman bibit jamur yang bisa dulur terapkan:
Berikan 3 sendok makan bibit ke dalam setiap satu log media. Perlu Anda ingat,
pada setiap gerakan sendok yang digunakan, panaskan terlebih dahulu sendok
kontaminasi.
Buka karet pada log, kertas penutup, dan juga kapas penutup Log.
Agar lebih mudah dalam penanaman bibit, log yang akan diinokulasi diletakan di
Semprot isi ruangan secara merata menggunakan alcohol 95%. Jangan lupa untuk
Bag log yang sudah ditanami dengan bibit diletakan pada rak.
Diamkan saja sampai seluruh bag log tersebut tumbuh dengan sendirinya.
Jika seluruh media baglog ditumbuhi jamur, tutup kapas dan cincin di bagian atas
14
Agar kelembaban terjaga, semprotkan air dan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis
Pangan dengan menggunakan sprayer pada setiap bag log dengan dosis 1 gelas/tangki .
Jika jamur tumbuh dengan mekar dan lebar, berarti jamur sudah siap untuk di panen
Maka dari itu, Penggunaan Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan untuk menjaga
kelembapan sekaligus perawatan pada tanaman jamur tiram yang berproses tumbuh.
Sebab Pupuk Organik Cair GDM Spesialis Pangan terbuat dari 100% bahan organik yang
dapat memaksimalkan jamur tiram tumbuh bagus secara kuantitas dan kualitasnya juga.
Sehingga hasil panen dapat meningkat begitu juga dengan hasil panennya.
Untuk mencegah munculnya hama dan penyakit pada budidaya jamur tiram putih,
Hama dan penyakit bisa menyerang jamur tiram kapan saja sehingga pencegahan adalah
hal penting yang harus Anda dilakukan. Berikut Adalah Hama Yang Biasa Menyerang
Jamur Tiram:
A. Faktor Lingkungan
B. Ulat
15
Salah satu hama yang menyerang jamur tiram adalah ulat. Hama ulat dapat
muncul karena tempat terlalu lembab, kotor dan kondisi kumbung yang kurang terawat.
Hama ulat ini bisa dicegah dengan selalu membersihkan kumbung dan rak jamur. Angkat
sisa bonggol jamur dan jamur yang tidak bisa dipanen. Bersihkan juga jamur-jamur kecil
yang disebut dengan jamur hama. Hama ulat sering muncul ketika memasuki musim hujan.
Saat itu kelembapan udara sangat tinggi sehingga tempat menjadi basah. Cara
C. Kepik
Hama lainnya yang biasa menyerang jamur tiram adalah kepik. Hama kepik ini
Kepik merupakan cikal bakal datangnya hama ulat juga. Untuk mencegah hama kepik,
bersihkanlah kumbung dan semprot dengan formalin. Selain itu, jangan meletakkan
Serangan hama dan penyakit pada tanaman jamur tiram bisa diminimalisir sejak
awal oleh dulur salah satunya dengan menggunakkan Pupuk Organik Cair GDM
Spesialis Pangan saat persiapan media tanam bag log maupun saat penanaman sampai
16
Pastikan untuk hasil panen jamur tiram yang berkualitas dan hasilnya memuaskan, untuk
III. Pemanenan
Kegiatan memetik badan jamur yang telah cukup umur, yaitu tiga puluh hari sejak
inokulasi atau seminggu setelah baglog dibuka 2-3 hari setelah munculnya primordia (pin
head). Tujuan mendapatkan hasil jamur tiram yang sesuai dengan ketetuan.
Jangan menyisakan badan jamur saat dipanen karena akan memicu pembusukan
pada baglog.
Bila mungkin sebaiknya pada baglog yang telah dipanen diberi pelindung untuk
Jamur tiram termasuk kedalam salah satu komoditi yang memiliki permintaan
pasar yang tinggi karena memiliki nilai gizi yang tinggi dan bisa diolah menjadi beragam
olahan yang lezat. Selain itu, membudidayakan jamur tiram juga tidaklah sulit hanya
Tanaman ini dapat diolah menjadi kudapan yang gurih, misal jamur crispy, hingga
masakan misalnya tumis, sup dan sebagainya. dapat juga menjualnya langsung ke end-
17
user (pengguna akhir, termasuk ibu rumah tangga) atau membangun networking untuk
Kamu juga bisa menjadi supplier untuk suatu usaha kuliner, misalnya restoran,
catering, dan sebagainya. Apapun pilihan yang diambil, yang jelas bisnis ini akan
V. Pemasaran
sebuah usaha. Begitu pula dalam menjalankan peluang bisnis budidaya jamur tiram.
Sebagus apapun kualitas hasil panen yang didapatkan, bila tanpa dukungan strategi
pemasaran jamur yang tepat maka bisa dipastikan tidak banyak orang yang mengetahui
keberadaan produk tersebut. Sehingga pemasaran produk jamur tersebut kurang berjalan
lancar, dan akhirnya mengalami kerugian hingga harus tumbang di tengah jalan. Oleh
Sampai hari ini potensi pasar bisnis jamur masih terbuka lebar. Kondisi ini tentunya
mempermudah para pelaku bisnis budidaya jamur untuk memasarkan produk mereka kepada
khalayak ramai.
VI. Keuntungan
18
Jamur Tiram merupakan salah satu jamur edible atau dapat dimakan yang sudah
banyak dikonsumsi masyarakat. Jamur ini mempunyai rasa yang khas serta mempunyai
kandungan nutrisi yang tinggi. Jamur dapat dikonsumsi sebagai sayuran atau dapat juga
digunakan sebagai bahan olahan. Seperti keripik jamur atau makanan ringan lainnya.
Jamur tiram mempunyai banyak nutrisi serta bisa juga digunakan sebagai obat.
esensial yang mencakup kebutuhan manusia. Enzim pada jamur menghasilkan amino
sirkulasi darah.
pertama, dalam budidayanya, jamur tidak memerlukan lahan yang luas. Kedua, sampah
dari budidaya jamur dapat diubah menjadi pupuk untuk tanaman lain serta mampu
menggemburkan tanah. Serta yang tidak kalah penting yang ketiga adalah jamur memiliki
kandungan protein dan mineral tinggi yang mampu menyehatkan tubuh kita.
Tubuh jamur terdiri atas akar, batang, cincin dan tudung. Tudung terdiri atas
bilah-bilah atau lamella yang pada permukaan bawahnya terdapat spora. Bagian tubuh
jamur yang dipanen adalah bagian tubuh buah jamur. Secara pemanen jamur tiram dapat
dilakukan lebih dari 9 kali dalam kurun waktu 1,5 bulan. Namun, hal ini tergantung
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut kami usaha budidaya jamur tiram ini dapat berkembang dan akan mencapai keberhasilan.
Kami sangat yakin bahwa usaha ini akan maju dan terus berkembang karena dilakukan oleh orang–orang
yang mempunyai kualitas dalam menjalankan setiap pekerjaan. Kami sadar bahwa usaha ini tak akan
langsung berkembang pesat tapi kami akan terus berjuang untuk terus menjalankan dan mengembangkan
usaha ini.
B. Saran
Demikian proposal budidaya jamur tiram ini penulis susun. Dari hasil analisis penulis mengenai peluang
pemasaran, operasional, dan keuntungan, penulis optimis bahwa budidaya jamur tiram ini layak dan
20