NPM : 212114104
Kelas : 2L
RINGKASAN
PENGERTIAN
Tauhid berasal dari kata benda yang berarti keesaan Allah; kuat kepercayaan bahwa
Allah hanya satu. Perkataan tauhid berasal dari bahasa Arab, masdar dari kata Wahhada (
)وحد, Yuwahhidu ()يوحد,Tauhidan ()توح دا.Menurut makna tauhid adalah menjadikan Allah
sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya.
Dalil naqli dalah identik dengan dalil-dalil yang di nukil atau di ambil dari Kitab Allah
yang Maha Mulia (Alquran) dan dari sunnah yang suci atau dalil-dalil yang diriwayatkan
kepada kita oleh naqalah al-hadist dan perawi-perawi.
Dalil Aqli ialah dalil-dalil yang berdasarkan akal fikiran manusia yang sehat dan obyektif,
tidak dipengaruhi oleh keinginan, ambisi atau kebencian dari emosi
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha
mengetahui segala sesuatu
Dan sungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu.
DALIL AQLI
Dalam Hal Penciptaan : Setiap yang ada pasti ada yang menciptakannya kecuali Allah,
Makhluk ada Tiga : Manusia, Hewan dan Tumbuhan. Ketiga makhluk ini tidak mungkin
menciptakan langit bumi dan isinya, berarti ada Allah yang menciptakannya.
Jumlah Tuhan : Pemimpin Negara (Presiden) dan Pemimpin organisasi tidak mungkin
dua orang (Karena jika dua orang akan terjadi konflik karena keduanya memiliki pemikiran
yang berbeda). Begitu juga dengan tuhan tidak mungkin ada dua, tiga, empat tuhan karena
akan terjadi konflik antar tuhan. Karena itu Islam mengatakan Allah itu Esa (Dan sesuai
dengan Pancasila).
Tauhid adalah mengesakan Allah. Kata tauhid sendiri telah banyak dilihat dalam
hadits yang menunjukkan betapa pentingnya mempelajari ilmu tauhid.
Ilmu tauhid dalam Islam dibagi lagi ke dalam tiga macam. Untuk lebih mudah
memahaminya, berikut ini adalah macam-macam ilmu tauhid:
Tauhid Rububiyah
Tauhid rububiyah adalah ilmu tauhid yang mana mengesakan Allah dalam segalanya,
seperti penciptaan, pemberi rezeki, pemilikan, dan lain sebagainya. Seorang muslim wajib
percaya bahwa segala hal yang terjadi adalah karena Allah dan Allah tidak memiliki sekutu
atau bantuan apapun dalam melakukan segalanya. Allah berfirman,
“Allah, tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia Yang hidup kekal lagi
terus menerus mengurus makhluk-Nya; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa
yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at disisi Alloh tanpa izin-Nya.
Alloh mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka
tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Alloh melainkan apa yang dikehendaki-Nya.” (al-
Baqoroh ayat 255)
Tauhid Uluhiyah
Tauhid uluhiyah adalah pengesaan ibadah hanya kepada Allah SWT. Seorang muslim
harus beribadah sesuai dengan perintah Allah dan menjauhi segala larangan Allah SWT.
“Dan Rabb-mu adalah Allah Yang Maha Esa, tidak ada sesembahan yang diibadahi
dengan benar melainkan Dia, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.” [Al-Baqarah:
163]
ْط ۚ اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل ه َُو ْال َع ِزي ُز ْال َح ِكي ُم
ِ َش ِه َد هَّللا ُ َأنَّهُ اَل ِإ ٰلَهَ ِإاَّل هُ َو َو ْال َماَل ِئ َكةُ َوُأولُو ْال ِع ْل ِم قَاِئ ًما بِ ْالقِس
“Allah menyatakan bahwa tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar
selain Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan demikian). Tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar selain-
Nya, Yang Maha Perkasa lagi Mahabijak-sana.” [Ali ‘Imran: 18]
Tauhid uluhiyah adalah inti dari setiap ajaran yang dibawakan oleh setiap Nabi dan
Rasul. Segala sesuatu yang kita lakukan hendaknya dilakukan karena Allah semata.
Tauhid asma’ wa shifat adalah tauhid yang isinya pengesaan sifat dan nama Allah.
Allah mempunyai nama dan sifat yang begitu istimewa yang tidak mungkin ada pada mahluk
manapun. Sebagai seorang muslim, kita hendaknya mengetahui dan mengamalkan nama dan
sifat Allah yang banyak disebutkan dalam Al Quran.
ُ ُّدوسF ُك ْالقُ ِ) هُ َو هَّللا ُ الَّ ِذي اَل ِإلَهَ ِإاَّل ه َُو ْال َمل22( ب َوال َّشهَا َد ِة هُ َو الرَّحْ َمنُ ال َّر ِحي ُم ِ ه َُو هَّللا ُ الَّ ِذي اَل ِإلَهَ ِإاَّل هُ َو عَالِ ُم ْال َغ ْي
َما ُءFهُ اَأْل ْسFَ ِّو ُر لFص
َ ارُئ ْال ُمFِ Fَق ْالب
ُ ِ الFَ َو هَّللا ُ ْالخFُ) ه23( َ ِر ُكونFال َّساَل ُم ْال ُمْؤ ِمنُ ْال ُمهَ ْي ِمنُ ْال َع ِزي ُز ْال َجبَّا ُر ْال ُمتَ َكبِّ ُر ُس ْب َحانَ هَّللا ِ َع َّما ي ُْش
24 – 22 : ) – الحشر24( ض َوهُ َو ْال َع ِزي ُز ْال َح ِكي ُم ِ ْت َواَأْلر
ِ ْال ُح ْسنَى يُ َسبِّ ُح لَهُ َما فِي ال َّس َما َوا
Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-
lah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 23. Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia,
Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha
Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha
suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. 24. Dialah Allah yang Menciptakan, yang
Mengadakan, yang membentuk Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya
apa yang di langit dan bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Qs al-
Hasyr: 22-24).
DASAR-DASAR ILMU TAUHID
Iman
Kata Iman berasal dari bahasa Arab yang berarti tasdiq (membenarkan). Iman adalah
kepercayaan dalam hati meyakini dan membenarkan adanya Tuhan dan membenarkan semua
yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Karena iman, seseorang mengakui adanya hal-hal
yang wajib dan hal-hal yang mustahil bagi Allah. Iman menjadikan seorang mukmin
berbahagia dan berhak untuk mendapatkan surga Tuhan kelak di hari akhirat.
1. Iman adalah tasdiq di dalam hati akan wujud Allah dan keberadaan Nabi atau Rasul
Allah. Menurut konsep ini, iman dan kufur semata-mata adalah urusan hati, bukan
terlihat dari luar. Jika seseorang sudah tasdiq (membenarkan/meyakini) akan adanya
Allah, maka Ia sudah disebut telah beriman, sekalipun perbuatannya belum sesuai
dengan tuntutan ajaran agamanya. Konsep iman ini banyak dianut oleh mahzab
Murji’ah, sebagian penganut Jahamiyah, dan sebagian kecil Asy’ariyah.
2. Iman adalah tasdiq di dalam hati diikrarkan dengan lidah. Dengan demikian,
seseorang dapat digolongkan beriman apabila ia mempercayai dalam hatinya akan
keberadaan Allah dan mengikrarkan (mengucapkan) kepercayaan itu dengan lidah.
Antara keimanan dan amal perbuatan manusia tidak terdapat hubungan, yang
terpenting dalam iman adalah tasdiq dan ikrar. Konsep iman seperti ini telah dianut
oleh sebagian penganut Mahmudiyah.
3. Iman adalah tasdiq dalam hati, ikrar dengan lisan dan dibuktikan dengan perbuatan.
Antara iman dan perbuatan manusia terdapat keterkaitan karena iman seseorang
ditentukan pula oleh amal perbuatannya. Konsep iman ini dianut oleh Mu’tazilah,
Khawarij, dan lain-lain.
Islam
Kata islam merupakan pernyataan kata nama yang berasal dari bahasa arab aslama, yaitu
bermaksud “untuk menerima, menyerah, atau tunduk” Dengan demikian islam berarti
penerimaan dari dan penundukan kepada tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini
dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya dan menghindari larangan-Nya. Perkataan
ini memberikan beberapa maksud dari Al-qur,an. Dalam beberapa ayat, kualitas islam
sebagai kepercayaan ditegaskan: “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan
kepadanya petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama islam)” .
Ayat lain menghubungkan islam dan din (lazimnya diterjemahkan sebagai “Agama”). ”Pada
hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku- cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai islam jadi agama bagimu”.
Ikhsan
Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat baik, sedangkan
bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan. Allah Swt. Berfirman dalam Al-
qur’an mengenai hal ini. Ihsan adalah puncak ibadah dan akhlak yang senantiasa menjadi
target seluruh hamba Allah swt. Sebab ihsan menjadikan kita sosok yang mendapatkan
kemuliaan darin-Nya. Sebaliknya, seorang hamba yang tidak mampu mencapai target ini
akan kehilangan kesempatan yang sangat mahal untuk menduduki posisi terhormat dimata
Allah swt.
Jawaban: Dalil naqli dalah identik dengan dalil-dalil yang di nukil atau di ambil dari
Kitab Allah yang Maha Mulia (Alquran) dan dari sunnah yang suci atau dalil-dalil yang
diriwayatkan kepada kita oleh naqalah al-hadist dan perawi-perawi.Dalil Aqli ialah dalil-
dalil yang berdasarkan akal fikiran manusia yang sehat dan obyektif, tidak dipengaruhi oleh
keinginan, ambisi atau kebencian dari emosi.
MACAM-MACAM TAUHID
1. Apa yang dimaksud dengan tauhid rububiyah
Jawaban: Tauhid rububiyah adalah ilmu tauhid yang mana mengesakan Allah dalam
segalanya, seperti penciptaan, pemberi rezeki, pemilikan, dan lain sebagainya.
Jawaban : Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat baik,
sedangkan bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan.