GBHN 2014
GBHN 2014
Imam Subkhan
Tenaga Ahli Komisi X DPR RI Periode 2009-2014
Abstract: After more than a decade Indonesia entered the Reform era, there is now a desire among some
politicians and intellectuals to revive the concept of the Guidelines (GBHN) to guide development planning as
it was once used under the New Order regime. The desire was based on the view that the current development
planning has led to much turmoil, collision and no sustainability. This paper describes the Guidelines used for
development planning in the reform era called Long Term Development Plan (RPJPN) is somewhat similar to the
Guidelines (GBHN) in the perspective of theory of modernization development. Therefore, chaos, development
planning collision is actually not caused by the absence of the Guidelines itself, but rather on the changes of the
state power system into more horizontal system so that no state agency is able to fully control the development
planning from the center down to regions, something which was done well in the era of the New Order.
Keywords: GBHN, RPJPN, Modernist, Development.
Abstrak: Setelah lebih dari satu dasawarsa Indonesia memasuki era reformasi, ada keinginan dari sebagian
kalangan politisi dan intelektual untuk menghidupkan kembali konsep GBHN sebagai panduan perencanaan
pembangunan sebagaimana pernah digunakan oleh rezim Orde Baru. Keinginan itu didasari oleh pandangan
bahwa perencanaan pembangunan saat ini banyak mengalami kekacauan, benturan dan tidak ada kesinambungan.
Tulisan ini ingin memperlihatkan bahwa dalam era reformasi panduan perencanaan pembangunan tetap
ada yaitu Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPN) yang memiliki kemiripan dengan GBHN dalam
perspektif teori modernisasi pembangunan. Oleh karena itu kekacauaan, benturan perencanaan pembangunan
itu bukanlah disebabkan oleh ketiadaan panduan, namun lebih pada perubahan sistem kekuasaan negara yang
semakin horisontal sehingga tidak ada lembaga negara yang mampu mengontrol secara penuh perencanaan
pembangunan dari pusat sampai daerah sebagaimana terjadi pada era Orde Baru.
Kata Kunci: GBHN, RPJPN, Modernis, Pembangunan.
itu ada penegasan soal jangka waktu bahwa GBHN Dari GBHN Menjadi RPJPN
yang dimaksud untuk periode 1999-2004. Selama kurun waktu 1999-2002, MPR
Dalam kaidah pelaksanaannya juga ada melakukan kerja bersejarah yaitu mengamandemen
perbedaan mendasar. GBHN era reformasi
DAFTAR PUSTAKA Tim Penyusun Setjen MPR RI. 2010. Risalah Perubahan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945. Jakarta: Sekretariat Jenderal Majelis
Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Jurnal Willis, Katie. 2011. Theories and Practices of
Paiement, Jason Jacques. 2007.“Anthropology and Development. Second ed. Abingdon & New York:
Development”. National Association for the Routledge.
Practice of Anthropology Bulletin May 2007, Vol.
27, No. 1: 196–223. New York:Wiley-Blackwell.
Internet
Rist, Gilbert. 2007. “Development as a Buzzword”. Adiningsih, Sri. 2011. “Bahan Diskusi: Sistem
Development in Practice, Volume 17, Numbers 4 – Pelaksanaan Pembangunan Nasional”. http://
5. diklatpimlan.files.wordpress.com/2010/04/sri-
adiningsih-pembangunannaslan.pdf diakses tanggal
8 Juni 2014
Buku
Bratakusumah, Deddy Supriady. 2003. Implikasi Rosidi, Iman. 2014. “Golkar Pelopori Perlunya GBHN
Perubahan UUD 1945 Terhadap Sistem Dihidupkan Kembali”. http://www.sindotrijaya.
Perencanaan Pembangunan Nasional (makalah com/news/detail/5620/golkar-pelopori-perlunya-
tidak diterbitkan) gbhn-dihidupkan-kembali#.VJbX2v88B. Diakses
tanggal 8 Juni 2014.
Edelman, Marc, dan Angelique Haugerud. 2005. The
Anthropology Of Development And Globalization: Suharman, Tri. 2014. “Habibie: Kembalikan GBHN”.
From Classical Political Economy To Contemporary h t t p : / / w w w. t e m p o . c o / r e a d / n e w s / 2 0 1 4 / 0 3 /
Neoliberalism. Malden, Mass: Blackwell Pub 26/078565577/Habibie-Kembalikan-GBHN-.
Diakses tanggal 8 Juni 2014.
Escobar, Arturo. 1995. Encountering development:
The Making and Unmaking of the Third World. Tim Perumus Konvensi Kampus Xdan Temu Tahunan
Princeton: Princeton University Press FRI XVI. 2014“Rumusan Konvensi”. http://fri.
or.id/rumusan-konvensi/. Diakses tanggal 8 Juni
Ferguson, James. 1990. The Anti-politics machine: 2014.
“Development,” Depoliticization, and Bureaucratic
Power in Lesotho. Cambridge and New York:
Cambridge University Press Peraturan Perundang-undangan
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
Gardner, K. Dan D. Lewis. 1996. Anthropology,
Republik Indonesia No. I/MPRS/1960 Tentang
Development and the Crisis of Modernity, London:
Manifesto Politik Republik Indonesia Sebagai
Pluto Press. Chapter 1
Garis-Garis Besar Daripada Haluan Negara
Muhtamar, Syafruddin, Abdul Razak, M. Yunus Wahid.
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
2012. Relevansi Perencanaan Pembangunan
Indonesia Nomor: II/MPR/1998 Tentang Garis-
Nasional Dengan Amanat Konstitusi (Studi Tentang
Garis Besar Haluan Negara
Perbandingan Arah Kebijakan Pembangunan
Hukum Dalam GBHN dan RPJPN). Makasar: Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara
Program Pascasarjana UNHAS Republik Indonesia No. II/MPRS/1960 Tentang
Garis-Garis Besar Pola Pembangunan Nasional
Poesponegoro, Marwati Djoened, Nugroho Notosusanto.
Semesta Berencana Tahapan Pertama 1961-1969
2008. Sejarah nasional Indonesia: Zaman Jepang
dan zaman Republik Indonesia, ±1942-1998. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Jakarta: Balai Pustaka Indonesia Nomor: X/MPR/1998 Tentang Pokok
Pokok Reformasi Pembangunan Dalam Rangka
Rostow, W.W. 1960. The Stages of Economic Growth: A
Penyelamatan Dan Normalisasi Kehidupan
Non-Communist Manifesto. Cambridge: Cambridge
Nasional Sebagai Haluan Negara
University Press