Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Vaksin Pfizer tidak
boleh diberikan kepada orang yang alergi terhadap kandungan dalam vaksin
ini.
Vaksin Pfizer diperuntukkan bagi remaja dan orang dewasa sehat yang
berusia di atas 16 tahun. Belum diketahui efektivitas dan keamanan vaksin ini
untuk anak usia di bawah 16 tahun.
Vaksin Pfizer direkomendasikan untuk anak usia di atas 12 tahun dan orang
dewasa.
Beri tahu dokter jika Anda atau orang yang tinggal serumah sedang
mengalami demam di atas 37,5°C, sesak napas, batuk, atau gejala COVID-19
lainnya. Vaksin Pfizer tidak boleh digunakan oleh orang yang sedang
mengalami COVID-19.
Beri tahu dokter jika Anda sedang menderita ISPA, kelemahan pada sistem
kekebalan tubuh, gangguan pembekuan darah, HIV/AIDS, diabetes,
hipertensi, penyakit autoimun, penyakit ginjal, penyakit paru, penyakit
jantung, kanker, atau kelainan darah.
Beri tahu dokter jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan obat
pengencer darah, obat imunosupresan, suplemen, atau produk herbal
tertentu.
Beri tahu dokter jika Anda sudah menerima vaksinasi COVID-19 dengan
merek yang lain.
Vaksin Pfizer dapat diberikan kepada ibu hamil dan ibu menyusui. Untuk ibu
hamil, pemberiannya dapat dimulai pada usia kehamilan di atas 12 minggu
dan paling lambat pada usia 33 minggu, di bawah pengawasan dokter.
Segera temui ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi setelah menerima
vaksin Pfizer.
Karena saat ini sudah ada dua jenis vaksin yang bisa dipakai oleh anak usia
remaja 12-17 tahun, Sinovac dan Pfizer, maka ada beberapa hal yang perlu
menjadi catatan orang tua sebelum anaknya divaksinasi :
1. Pastikan kondisi anak dalam keadaan fit. Anak mendapatkan istirahat yang
cukup dan mengonsumsi makanan yang bergizi sebelum vaksinasi.
2. Cek kondisi kesehatan anak. Pastikan anak dalam keadaan sehat, tidak
demam, tidak batuk, atau pilek.
4. Pastikan anak tidak mendapat imunisasi apapun dalam 1 bulan terakhir dan
sudah sembuh dari Covid-19 selama 3 bulan.
2. Menurut ITAGI
Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) sebagai lembaga independent yang
terdiri dari para ahli, menyampaikan beberapa efek samping Vaksin Pfizer yang dapat terjadi:
Reaksi sistemik
Kelelahan/fatigue
Sakit kepala
Nyeri otot
Menggigil
Diare
Nyeri sendi
Demam
Muntah
3. Menurut BPOM
Dalam konferensi pers penerbitan emergency use of authorization (EUA) untuk vaksin Pfizer pada 15 Juli
2021, Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito menyebut keamanan vaksin Prizer umumnya dapat
ditoleransi pada semua kelompok usia. Beberapa kemungkinan efek samping yang terungkap dalam uji
klinis:
Nyeri pada tempat suntikan
Kelelahan
Sakit kepala
Nyeri otot
Menggigil
Nyeri sendi
Demam
Pada sebagian orang, efek samping vaksin Pfizer ini akan terasa sangat tidak
nyaman dan mengganggu aktivitas. Namun, Moms tak perlu khawatir karena
ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya.
2. Kompres Dingin