Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia

20 (2), 2021, 104 – 111

DOI : 10.14710/ jkli.20.2.104-111

Hubungan Kadar CO Udara dengan Kadar Karboksihemoglobin Pada


Pedagang Kaki Lima Sekitar Traffic Light

Muhammad Addin Rizaldi, Isa Ma’rufi, Ellyke


Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember, Jl. Kalimantan No.37 Jember,
Jawa Timur 68121, Indonesia
*Corresponding author: muhammadaddin18@gmail.com

Info Artikel:Diterima 25 November 2020 ; Disetujui 27 Maret 2021 ; Publikasi 1 Oktober 2021

Cara sitasi (Vancouver): Rizaldi MA, Ma’rufi I, Ellyke E. Hubungan Kadar CO Udara dengan Kadar
Karboksihemoglobin Pada Pedagang Kaki Lima Sekitar Traffic Light. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia [Online].
2021 Oct;20(2):104-111. https://doi.org/10.14710/jkli.20.2.104-111.

ABSTRAK
Latar belakang: Paparan karbon Monoksida dapat menyebabkan keracunan yang dapat mmembentuk
karboksihemoglobin (COHb) dalam darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kadar CO
Udara dengan Kadar COHb pada pedagang kaki lima.
Metode: Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan studi
cross sectional. Sampel yang diambil berjumlah 28 pedagang kaki lima. Pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan Teknik Purposive Sampling. Pengujian kadar COHb dilakukan menggunakan spektofotometri
yang dilakukan di Laboratoriaum Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Pengambilan sampel udara
dilakukan menggunakan alat CO Monitor. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini uji korelasi spearmen
dan Chi Square.
Hasil: Hasil pada penelitian ini diketahui bahwa ada beberapa titik yang memiliki kadar CO udara diatas baku
mutu yaitu pada pagi hari di traffic light Jalan Gajah Mada serta pada pagi dan malam hari di traffic light Jalan
Basuki Rahmat. Berdasarkan hasil analisis terdapat hubungan antara faktor individu merokok (p=0,0001) dan
umur (p=0,030) dengan kadar COHb dalam darah. Variabel yang tidak berhubungan adalah kadar CO Udara
(p=0,376) dan keluhan kesehatan.
Simpulan: Masih ada kadar CO udara diatas baku mutu, terdapat hubungan antara faktor individu umur dan
merokok dengan peningkatan kadar COHb.

Kata kunci: COHb; Karbon Monoksida; Traffic Light; faktor individu; keluhan kesehatan

ABSTRACT
Title: Relationship of Cabon Monoxide Levels with Carboxyhemoglobyn Levels in Street Vendor around
Traffic Light Basuki Rahmat Street and Gajah Mada Street Jember Regency
Background: Carbon monoxide exposure can cause poisoning which can form carboxyhemoglobin (COHb) in
the blood. This study aims to determine the relationship between air CO levels and COHb levels in street
vendors.
Method: This type of research is an observational analytic with a quantitative approach and a cross sectional
study design. Samples taken amounted to 28 street vendors. Sampling in this study using purposive sampling
technique. Testing of Carboxyhemoglobyn was carried out using spectophotometry which was carried out at the
Biochemistry Laboratory of the Faculty of Medicine, University of Jember. Air sampling was carried out using
a CO Monitor tool. The analysis conducted in this study was the spearmen correlation test and Chi Square.
Result: The results of this study show that there are several points that have carbon monoxide levels above the
quality standard. Based on the results of the Chi Square test, it is known that there is a relationship between

© 2021 Muhammad Addin Rizaldi et al., JKLI, ISSN: 1412-4939 – e-ISSN: 2502-7085. All rights reserved.
Muhammad A.R., Isa M., Ellyke / Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 20(2), 2021 105

individual smoking factors (p = 0.0001) and age (p = 0.030) with COHb levels. Unrelated variables were air
CO levels (p = 0.376) and health complaints.
Conclusion: There are still carbon monoxide levels that are above the quality standard, there is a relationship
between individual age factors and smoking with an increase in COHb levels.

Keywords: Carboxyhemoglobin; Carbon Monoxide; Traffic Light; individual factors; and health complaints

PENDAHULUAN
Menurut PP No 41 Tahun 1999 tentang yang lebih kuat dibanding dengan oksigen (O2)
pengendalian pencemaran udara, menjelaskan bahwa menyebabkan fungsi dari hemoglobin untuk
pencemaran udara merupakan masuknya atau membawa oksigen ke seluruh tubuh menjadi
dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain terganggu, sehingga apabila suplai oksigen ke seluruh
ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, tubuh berkurang maka menyebabkan sesak napas dan
sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat dapat sampai menyebabkan kematian(8).
tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat Encyclopedia of Occupattional Health &
memenuhi fungsinya(1). World Health Organization Safety, menjelaskan bahwa normalnya kadar
(WHO) tahun 2019 menjelaskan bahwa polusi udara karboksihemoglobin sekitar 1% COHb yang
merupakan masalah lingkungan utama yang terkandung dalam tubuh orang yang bukan perokok
menimbulkan risiko bagi kesehatan. Setiap tahun dan 2-10% COHb untuk perokok aktif.
polusi yang ada di udara luar ruangan maupun yang Karboksihemglobin sudah memberikan pengaruh
disebabkan oleh peralatan rumah tangga sakit kepala ketika mencapai kadar 7%, dapat
menyebabkan 7 juta kematian. Kematian yang menyebabkan mual dan sampai kehilangan kesadaran
ditimbulkan oleh polusi udara tersebut tiga kali lipat ketika kadar karboksihemglobin 45%. Kadar 60%
lebih besar dibandingkan dengan kematian yang menyebabkan koma dan 95% menyebabkan kematian.
ditimbulkan oleh malaria, tuberkulosis, dan AIDS. Keadaan emisi karbon mnoksida relatif rendah ketika
Polusi udara menyebabkan 25% kematian akibat kendaraan berjalan normal yaitu 1-4%. Menurut
penyakit jantung akibat tersumbatnya pembuluh darah BPLH DKI Jakarta tahun 2013 dalam kota besar, hasil
dan 24% kematian akibat stroke. Selain itu, polusi dari emisi kendaraan bermotor merupakan suatu
udara juga menyebabkan 43% penyakit paru sumber polusi udara sekitar 60-70%, sedangkan untuk
obstruktif kronik dan 29% kanker paru (2). sumber emisi dari cerobong asap industri hanya
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik berkisar 10-15%, dan sisanya berasal dari sumber
(BPS) pada tahun 2017 Kabupaten Jember merupakan pembakaran lain; misalnya rumah tangga,
kabupaten dengan tingkat kepadatan penduduk pembakaran sampah, kebakaran hutan, dan lain-lain(8).
tertinggi ketiga di Jawa Timur setelah Malang dan Menurut Perda Kabupaten Jember nomer 6 tahun
Surabaya, dimana tiap tahunnya kenaikan kepadataan 2008 bahwa Pedagang Kaki Lima atau yang disebut
penduduk sebanding dengan jumlah kendaraan PKL merupakan pelaku usaha yang bekegiatan dalam
bermotor(3). Tahun 2013 jumlah kendaraan bermotor jangka waktu tertentu dan bersifat sementara pada
di Kabupaten Jember yaitu 462.437 unit kendaraan fasilitas umum, dengan menggunakan saran
bermotor, dan pada tahun 2017 jumlah kendaraan berdagang yang mudah di bongkar dan dipindahkan(9).
bermotor di Kabupaten Jember mengalami Pedagang yang berada tepat dipinggir jalan raya
peningkatan yaitu 831.268 unit kendaraan bermotor(4). memiliki kadar COHb dalam darah tinggi melebihi
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan di konsentrasi yang ditetapkan yakni >3,5%(10).
atmosfer salah satu sumbernya adalah kendaraan Berdasarkan data yang di peroleh dari Dinas
bermotor yang mana kendaraan bemotor Perhubungan tahun 2019 bahwa kepadatan lalu lintas
menghasilkan gas buangan akibat dari pembakaran yang ada di Jalan Gajah Mada pada pagi hari pukul
bahan bakar fosil yakni gas NO₂, SO₂, CO, HC(5). 07.00-08.00 yaitu 4.122 Satuan Mobil
Karbon monoksida merupakan gas tidak berwarna, Penumpang/jam dan pada jam yang sama di Jl. Basuki
tidak memiliki bau, mudah terbakar, dan bila terbakar Rahmat yaitu sekitar 1917 Satuan Mobil
akan menyebabkan nyala api menjadi berwarna Penumpang/jam. Untuk kepadatan bermotor pada
kebiruan(6). Karbon monoksida dihasilkan dari proses siang hari atau sekitar pukul 11.00-15.00 di Jl. Gajah
pembakaran organik yang tidak sempurna(6). Pergub Mada yaitu 2946 Satuan Mobil Penumpang/jam dan
Jatim nomor 10 tahun 2009 menjelaskan bahwa baku di Jl. Basuki Rahmat sekitar 925 Satuan Mobil
mutu udara ambien gas karbon monoksida (CO) Penumpang/jam, dan pada malam hari yakni pukul
adalah 20,00 ppm atau 20.600 µm/m³ selama 8 jam 15.00-21.00 kepadatan lalu lintas yang ada di dua
paparan. jalan tersebut adalah 1513 dan 3522 Satuan Mobil
Emisi kendaraan bermotor seperti gas karbon Penumpang/jam.
monoksida dapat menyebabkan atau memiliki dampak Berdasarkan latar belakang yang telah
yang luas terhadap gangguan kesehatan masyarakat (7). diuraikan maka dilakukan penelitian mengenai kadar
Daya ikat karbon monoksida terhadap hemoglobin CO udara dan kadar Karboksihemoglobin (COHb)

© 2021 Muhammad Addin Rizaldi et al., JKLI, ISSN: 1412-4939 – e-ISSN: 2502-7085. All rights reserved.
106 Muhammad A.R., Isa M., Ellyke / Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 20(2), 2021

pada pedagang kaki lima yang ada di sekitar traffic pedagang yang bekerja pada saat pagi, siang dan
light pertigaan jalan Basuki Rahmat dan perempatan malam pengambilan kadar COHb yang di lakukan
jalan Gajah Mada Kabupaten Jember serta hubungan dengan orang yang berbeda tiap waktunya.
diantara keduanya Pengambilan sampel darah dilakukan oleh perawat
dari RS Swasta di Kabupaten Jember. Pengujian kadar
MATERI DAN METODE COHb dalam darah dilakukan menggunakan
Metode penelitian yang digunakan yaitu spektofotometri yang dilakukan di Laboratoriaum
analitik observasional dengan rancangan cross Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Jember.
sectional(11). Populasi dalam penelitian ini merupakan Pengambilan sampel udara dilakukan
kadar CO udara dan seluruh pedagang kaki lima yang menggunakan alat CO Monitor dengan Merk Bosean
berjualan di sekitar traffic light Pertigaan Jl. Basuki BH-90A. Pengambilan sampel udara dilakukan
Rahmat dan Perempatan Jl. Gajah Mada yang sebanyak 3 kali pengukuran pada pagi siang dan
berjumlah 135 orang. Sampel penelitian ini adalah 28 malam. Analisis yang dilakukan pada penelitian ini
pedagang kaki lima yang diambil di sekitar traffic menggunakan aplikasi pengolah data dengan
light pertigaan Jl. Basuki Rahmat dan Perempatan Jl. menggunakan uji korelasi Spearmen dan Chi Square.
Gajah Mada Kabupaten Jember. Penelitian ini
dilakukan dengan melakukan wawancara Faktor HASIL DAN PEMBAHASAN
Individu (umur, masa kerja, lama paparan dan 1. Kadar CO Udara
kebiasaan merokok) dan keluhan Kesehatan. Gas Karbon Monoksida (CO) merupakan gas
Penelitian ini sudah lulus uji etik yang dilakukan di yang tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember. yang dapat menyebabkan polusi di udara dan dapat
Pengambilan sampel pada penelitian ini menyebabkan keracunan apabila terlalu banyak
menggunakan Teknik Purposive Sampling. terhirup oleh manusia. Gas CO memiliki nilai ambang
Pengambilan sampel darah dimulai pada pukul 07.00- batas yang bisa di toleransi apabila terbuang di udara
22.00 yang dimana di bagi menjadi 3 waktu hal ambien. Hasil pengukuran yang dilakukan dapat di
tersebut dilakukan untuk mewakili jam kerja para lihat pada tabel dibawah ini :

Table 1. Kadar CO Udara


Waktu Kadar CO Udara Keterangan Baku Mutu
Jalan Basuki Rahmat
Pagi 20,5 ppm Melebihi Baku Mutu
Siang 17,06 ppm Dibawah Baku Mutu
Malam 23,46 ppm Melebihi Baku Mutu
20.00 ppm
Jalan Gajah Mada
Pagi 21,5 ppm Melebihi Baku Mutu
Siang 17,64 ppm Dibawah Baku Mutu
Malam 14,5 ppm Dibawah Baku Mutu

Hasil pengukuran yang dilakukan pada traffic waktu yang berada diatas baku mutu yang telah
light Jalan Gajah Mada diperoleh hasil pengukuran ditetapkan yaitu waktu pagi dan malam hari. Hal ini
tersebut hanya pada pagi hari yang memiliki kadar dipengaruhi oleh kepadatan lalu lintas yang ada pada
CO udara diatas baku mutu yang telah ditetapkan. pagi dan malam hari. Penelitian yang pernah
Berbeda dengan pengukuran pada siang dan malam dilakukan menyatakan bahwa konsentrasi CO lebih
hari dimana hasil dari pengukuran meunjukkan nilai tinggi ketika jalan dalam keadaan ramai atau pada
kadar CO udara masih tidak melebihi Baku Mutuyang waktu sibuk(13). Berdasarkan penelitian yang telah
di tetapkan. Hasil pengukuran tersebut memiliki hasil dilakukan di jalanan kota makasar menyatakan bahwa
yang sama dengan penelitian yang dilakukan di jika kondisi jalan memiliki kepadatan lalu lintas yang
sepanjang jalan kota Semarang, dimana dalam tinggi maka dapat menyebabkan meningkatnya kadar
penelitian tersebut menyatakan terdapat hubungan CO udara(14). Berdasarkan penelitian yang dilakukan
antara kepadatan lalu lintas dengan kadar CO udara(7). di jalan kota Ambon menunjukkan bahwa jalan raya
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yang tidak memiliki cukup tumbuhan memiliki kadar
pengukuran di Basemen Water Place Surabaya bahwa CO udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan
tahun pembuatan kendaraan bermotor juga dapat jalan raya yang memiliki cukup tumbuhan, dan
mempengaruhi kadar CO udara(12). Beberapa faktor berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai
yang dapat mempengaruhi pengukuran kadar CO efektifitas pohon angsana dalam meneyerap polusi
yaitu kelembapan, arah angin, suhu dan sinar udara menunjukkan bahwa keberadaan pepohonan
Matahari(5). terutama pohon Angsana (Pterocarpus indicus) dapat
Lain halnya dengan hasil pengukuran yang mengurangi kadar polutan udara yang berasal dari gas
dilakukan di traffic light jalan Basuki Rahmat dan buang kendaraan bermotor(15,16).
sekitarnya, dimana hasil pengukuran terdapat dua

© 2021 Muhammad Addin Rizaldi et al., JKLI, ISSN: 1412-4939 – e-ISSN: 2502-7085. All rights reserved.
Muhammad A.R., Isa M., Ellyke / Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 20(2), 2021 107

2. Hubungan Faktor Individu dengan Kadar dilakuka di dapatkan nilai p-value 0,030 atau <
COHb α (0,05) yang artinya terdapat hubungan yang
a. Umur bermakna antara umur dengan kadar COHb
Hasil analisis umur dengan kadar COHb dalam darah para pedagang yang berdagang di
dalam darah dapat dilihat pada tabel dimana sekitar traffic light.
berdasarkan hasil penelitian yang telah

Table 2. Tabel Hubungan Umur dengan Kadar COHb


Umur Kadar COHb Total Chi square
Rendah Tinggi p-value
n % n % n %
<= 20 Tahun 1 50 1 50 2 100 0,030
21-30 Tahun 5 83,3 1 16,6 6 100
31-40 tahun 10 100 0 0 10 100
41-50 Tahun 5 55,55 1 44,45 9 100
> 50 Tahun 1 25 3 75 4 100
Total 22 75 6 25 28 100

Penelitian ini berbeda dengan hasil dimana semakin menuanya umur


penelitian yang telah dilakukan di jalan menyebabkan melemahnya elastisitas jaringan
Setiabudi Semarang yang menyatakan bahwa paru yang menyebabkan seseorang mudah
tidak ada hubungan antara umur respoden terpapar gas CO(20). Bahwa salah satu orang
dengan peningkatan kadar COHb dalam yang berisiko mengalami keracunan gas CO
darah(17). Penelitian yang pernah dilakukan apabila terus menerus terpapar adalah orang
pada mahasiswa kesehatan menyatakan bahwa lansia atau orang dengan umur yang lebih
umur memiliki hubungan dengan peningkatan tua(21).
kadar COHb dalam darah dengan p-value =
0,029(18). Berdasarkan hasil penelitian yang di b. Masa kerja
lakukan juga menunjukkan bahwa semakin tua Hasil analisis yang telah dilakukan
umur seseorang dapat mempengaruhi antara masa kerja dengan kadar COHb dalam
peningkatan kadar COHb dalam darah(19). darah dapat di lihat di tabel berikut :
Umur merupakan faktor kerentanan individu

Table 3. Tabel Hubungan Masa Kerja dengan Kadar COHb


Masa Kerja Kadar COHb Total Chi Square
Rendah Tinggi P-Value
n % n % n %
Rendah ≤ 5 Tahun 14 70 6 30 20 100
Sedang 6-10 Tahun 5 100 0 0 5 100
0,217
Tinggi > 10 Tahun 3 100 0 0 3 100
Total 22 75 6 25 28 100

Hasil analisis yang dilakukan nilai p-value 0,633 atau > α (0,05) sehingga
menunjukkan bahwa nilai p-value adalah 0,217 menunjukkan bahwa masa kerja tidak ada
sehingga dapat dijelaskan bahwa > 0,05 atau hubungan dengan peningkatan kadar COHb
dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada dalam darah(17). Hal ini sejalan dengan
hubungan antara masa kerja dengan kadar penelitian yang dilakukan bahwa tidak terdapat
COHb dalam darah para pedagang kaki lima. hubungan antara masa kerja dengan kadar
Hal ini sejalan dengan penelitian yang COHb dalam darah(23).
dilakukan pada petugas parkir mall Semarang
yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan c. Lama paparan
antara masa kerja dengan kadar COHb dalam Berdasarkan hasil analisis yang
darah dengan p-value = 0,104(22). Hasil dilakukan tidak ada hubungan yang signifikan
tersebut juga sejalan dengan penelitian yang antara lama paparan dengan kadar COHb
pernah dilakukan pada masyarakat berisiko di dalam darah, di buktikan dengan hasil nilai p-
sepanjang jalan setiabudi Kota Semarang, value adalah 0,450 yang artinya > α (0,05),
dimana hasil penelitian tersebut menunjukkan yang dapat dilihat pada tabel berikut :

© 2021 Muhammad Addin Rizaldi et al., JKLI, ISSN: 1412-4939 – e-ISSN: 2502-7085. All rights reserved.
108 Muhammad A.R., Isa M., Ellyke / Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 20(2), 2021

Table 4. Tabel Hubungan Lama Paparan dengan Kadar COHb


Lama Paparan Kadar COHb Total Chi Square
Rendah Tinggi P-Value
n % n % n %
Rendah ≤ 4 Jam 2 66,67 1 33,33 3 100 0,450
Tinggi > 4 Jam 20 80 5 20 25 100
Total 22 75 6 25 28 100

Hal ini berbanding terbalik dengan sejalan dengan penelitian yang dilakukan
penelitian yang dilakukan pada masyarakat terhadap petugas parkir yang bekerja di
berisiko di Jl. Setiabudi Kota Semarang yang basement mall yang menunjukkan bahwa kadar
menyatakan bahwa terdapat hubungan yang COHb petugas parkir mengalami peningkatan.
signifikan antara lama paparan dengan kadar Basement merupakan tempat yang memiliki
COHb dalam darah, dapat di buktikan dengan ventilasi yang kurang memadai dan memiliki
nilai p-value yang didapatkan < 0,05 yaitu risiko terpapar gas CO yang bersumber dari
0,002(17). Namun sejalan dengan penelitian kendaraan bermotor yang akan memarkirkan
yang dilakukan pada petugas parkir mall kendaraanya(19). Tidak hanya itu salah satu
Semarang dimana dalam penelitian tersebut penyebab peningkatan kadar COHb adalah gas
dijelaskan bahwa tidak ada hubungan yang hasil memasak dimana apabila terus-menerus
signifikan antara lama paparan dengan kadar terpapar maka dapat menyebabkan
COHb dalam darah atau nilai p-value 0,811 meningkatnya kadar COHb dalam darah(21).
yang artinya > α sehingga dapat di simpulkan
tidak ada hubungan(22). Perbedaan hasil d. Kebiasaan merokok
penelitian yang dilakukan menjelaskan bahwa Hasil analisis kebiasaan merokok
lama paparan bukan satu-satunya faktor yang dengan kadar COHb dalam darah dapat di lihat
mempengaruhi tingginya kadar COHb dalam pada tabel berikut yang mana berdasarkan hasil
darah. penelitian yang telah dilakukan menunjukkan
Kadar COHb dalam darah dapat di bahwa terdapat hubungan yang signifikan
pengaruhi karena kondisi tempat kerja, dimana antara kebiasaan merokok dengan kadar COHb
apabila kondisi tempat kerja memiliki ventilasi dalam darah. Dimana nilai p-value 0,0001 atau
yang kurang baik maka dapat menyebabkan dapat disimpulkan nilai p-value < 0,05 yang
peningkatan kadar COHb dalam darah. Hal ini artinya terdapat hubungan yang signifikan.

Table 5. Tabel Hubungan Kebiasaan Merokok dengan Kadar COHb


Kebiasaan Kadar COHb Total Chi Square
Merokok Rendah Tinggi P-Value
n % n % N %
Tidak Merokok 0 0 6 100 6 100 0,0001
Merokok 22 100 0 0 22 100
Total 22 75 6 25 28 100

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dalam darah (COHb) 7% sudah memberikan
dilakukan pada masyarakat berisiko di jalan pengaruh sakit kepala, 45% mual dan
kota Semarang yang menunjukkan bahwa kemungkinan hilang kesadaran. Kadar 60%
terdapat hubungan yang signifikan antara menyebabkan koma dan 95% menyebabkan
kebiasaan merokok dengan peningkatan kadar kematian. Dalam penelitian ini mayoritas yang
COHb dalam darah dengan p-value = 0,009(17). memiliki kadar COHb tinggi adalah mereka
Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang bukan perokok, dimana rata-rata kadar
yang telah dilakukan pada petugas basement COHb > 5% yang menunjukkan bahwa kadar
mall kota Semarang yang menunjukkan bahwa COHb tinggi, dan untuk mereka yang merokok
terdapat hubungan yang signifikan antara memiliki kadar COHb yang normal atau
kebiasaan merokok dengan pertambahan kadar rendah dimana rata-rata kadar COHb < 7%
COHb dalam darah dengan p-value = atau masih dalam taraf normal sebagai
0,0019(22). perokok.
Encyclopedia of Occupattional Health Hasil penelitian yang dilakukan
& Safety, karboksihemoglobin memiliki kadar tentang sumber pencemaran Karbon
normal yakni sampai 1% COHb yang Monoksida juga menyebutkan bahwa perokok
terkandung pada yang bukan perokok dan 2- aktif memiliki kadar COHb yang lebih tinggi
10% COHb pada perokok.3Pada kadar CO daripada orang yang tidak merokok(24).

© 2021 Muhammad Addin Rizaldi et al., JKLI, ISSN: 1412-4939 – e-ISSN: 2502-7085. All rights reserved.
Muhammad A.R., Isa M., Ellyke / Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 20(2), 2021 109

Sehingga dapat disimpulkan bahwa orang yang basement mall kota Semarang yang menyebutkan
merokok memiliki kemungkinan bertambahnya bahwa tidak ada hubungan antara kadar CO udara
kadar COHb. Hal ini sejalan dengan hasil dengan kadar COHb dalam darah (p-value 0,76)(22).
penelitian yang dilakukan pada orang tua di Hasil penelitian yang dilakukan pada anak
Britania Raya yang menunjukkan bahwa usia diabawah 5 tahun menyatakan bahwa anak-anak
perokok yang memiliki frekuensi merokok yang berada di daerah pedesaan Malawi Afrika
yang tinggi memiliki tingkat kenaikan kadar memiliki kemungkinan terpapar gas CO lebih tinggi
COHb yang lebih tinggi dibandingkan dengan dari berbagai sumber dan intervensi termasuk dari
orang yang tidak merokok(25). kompor yang berbahan biomassa. Kadar COHb dapat
meningkat apabila terpapar terus menerus gas CO di
3. Hubungan Kadar CO Udara dengan Kadar tempat yang kurang ventilasi atau yang memiliki
COHb ventilasi yang kurang baik(26). Hasil penelitian
Hasil analisis kadar CO Udara dengan tentang sumber pencemaran Karbon Monoksida
Kadar COHb pada pedagang kaki lima dapat menyebutkan bahwa peningkatan kadar COHb dapat
dilihat pada tabel berikut dimana hasil dipengaruhi oleh variasi geografis yang berkaitan
penelitian yang dilakukan menunjukkan tidak dengan gaya hidup, khusunya pada penggunaan
ada hubungan yang signifikan antara kadar CO biofuel untuk memanaskan rumah dan juga dalam
udara dengan kadar COHb dalam darah, penelitian tersebut menyebutkan bahwa salah satu
dimana diperoleh nilai sig (2-tailed) 0,983 penyebab yang mempengaruhi peningkatan kadar
yang dimana dapat di simpulkan bahwa tidak COHb dalah kebiasaan merokok(24).
ada hubungan yang signifikan atau tidak ada
korelasi antara kadar CO dengan Kadar COHb 4. Hubungan Kadar COHb dengan Keluhan
dalam darah. Kesehatan
Hasil analisis Kadar COHb dalam darah
Table 6. Tabel Hubungan Kada CO Udara dengan keluhan kesehatan dapat di lihat pada tabel di
dengan Kadar COHb bawah dimana berdasarkan hasil analisis yang telah
Kadar CO Udara Kadar COHb dilakukan antara kadar COHb dalam darah dengan
Spearman rho Correlation Coefficient 0,004 keluhan Kesehatan menunjukkan bahwa peningkatan
Sig (2-Tailed) 0.983 kadar COHb tidak memiliki hubungan dengan
N 28
terjadinya keluhan kesehatan pada responden, hal ini
dapat dilihat dari nilai p-value chi square yang > α
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
(0,05) yakni 0,232 yang artinya tidak terdapat
dilakukan yang dilakukan pada masyarakat berisiko di
hubungan antara kadar COHb dengan keluhan
jalan kota Semarang yang menunjukkan bahwa tidak
kesehatan. Keracunan karbon monoksida merupakan
ada hubungan yang signifikan antara kadar CO udara
kejadian yang dapat menyebabkan penyakit yang fatal
dengan kadar COHb dalam darah dengan p-value =
apabila gas karbon monoksida terus-terusan terhirup
0,131(17). Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian
oleh tubuh(27).
yang dilakukan yang telah dilakukan pada petugas

Table 7. Tabel Hubungan Kadar COHb dengan Keluhan Keseahatan


COHb Keluhan Kesehatan Total Chi Square
Ringan Sedang Berat P-Value
n % n % n % n %
Rendah 10 45,5 8 40,9 4 13,6 22 100 0,232
Tinggi 5 66,7 1 33,3 0 0 6 100
Total 15 53,6 9 32,1 4 14,3 28 100

Kadar COHb kurang dari 15% tidak terdapat dengan gangguan saluran pernafasan(30), yang artinya
hubungan dengan keluhan kesehatan(28). Sehingga keluhan kesehatan sesak nafas bisa saja terjadi karena
dapat dipastikan bahwa tidak semua orang dengan terpapar debu yang ada di jalanan. Hasil penelitian
kadar COHb tinggi mengalami gejala keluhan yang di lakukan menunjukkan bahwa gejala
kesehatan, karena gejala keluhan kesehatan akibat keracunan gas CO hampir tidak terlihat dan mirip
keracunan gas CO dapat disebabkan oleh faktor lain. dengan penyakit lainnya(12). Umumnya ketika kadar
Salah satunya adalah keluhan kesehatan sesak nafas COHb meningkat maka akan diiringi dengan
bisa disebabkan karena paparan asap rokok, asap keparahan gejala yang sulit untuk diprediksi. Gejala
rokok dapat menyebabkan asma, dimana asma yang paling umum untuk mendeteksi keracunan
merupakan salah satu penyakit gangguan pernafasan karbon monoksida yaitu sakit kepala, tubuh cepat
yang salah satu gejalanya adalah sesak nafas(29). lelah, dan mual. Ada beberapa laporan bahwa gejala
Berdasarkan hasil penelitian paparan debu yang di sebabkan oleh keracunan gas CO memiliki
dengan gannguan saluran pernapasan menyatakan agen penyebab lainnya yang diketahui misalnya,
terdapat hubungan yang signifikan antara kadar debu polutan kimia lainnya, penyakit menular (virus flu),

© 2021 Muhammad Addin Rizaldi et al., JKLI, ISSN: 1412-4939 – e-ISSN: 2502-7085. All rights reserved.
110 Muhammad A.R., Isa M., Ellyke / Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 20(2), 2021

dan akibat paparan materi debu, maka keluhan Pedagang Pentol Bakar di JL. Panglima Batur
kesehatan yang disebabkan oleh keracunan gas CO Banjarbaru. Jurnal Stikes Borneo Lestari. 2017.
dapat disebabkan oleh agen penyebab lainnya yang 11. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian
mana keluhan-keluhan kesehatannya hampir sama Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta; 2012.
dengan keracunan gas CO(31). 12. Dewanti IR. Identifikasi paparan CO, Kebiasaan,
dan Kadar COHb dalam Darah serta Keluhan
SIMPULAN Kesehatan di Basement Apartemen Waterplace.
Hasil pengukuran kadar CO udara yang Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2018;10(1):59-
dilakukan pada traffic light, terdapat 3 hasil yang 69.https://doi.org/10.20473/jkl.v10i1.2018.59-69
memiliki kadar CO udara diatas Baku Mutu yaitu 13. Khan I, Arsalan M. Spatial Pattern of Traffic
pada pagi dan malam hari di traffic light jalan Basuki Induced Carbon Monoxide and Potential Health
Rahmat dan sekitarnya, dan juga pada pagi hari di Risk in Karachi. Preprints. 2017: 1-
traffic light perempatan jalan Gajah Mada. Hasil 15.https://doi.org/10.20944/preprints201711.017
analisis yang dilakukan antara faktor individu dengan 5.v1
kadar COHb menunjukkan terdapat hubungan yang 14. Pratiwi D, Suryono H, Nurmayanti D. Gambaran
signifikan antara kebiasaan merokok dan umur Kadar HbCO dalam Darah pada Masyarakat
dengan kadar COHb dalam darah. Sedangkan kadar Dusun Gemeling, Gedangan, Sidoarjo. Gema
CO Udara dengan kadar COHb dan kadar COHb dan Lingkungan Kesehatan. 2018;16(1):60-
Keluhan Kesehatan menunjukkan tidak ada hubungan. 72.https://doi.org/10.36568/kesling.v16i1.818
Pedagang kaki lima disarankan untuk mengurangi 15. Harahap Y, Marsaulina I, Ashar T. Perbandingan
merokok, melakukan aktivitas fisik sebelum bekerja Kadar Karbon Monoksida (CO) dan Nitrogen
dan mengonsumsi buah dan sayur secara rutin tiap Dioksida (NO2) di Udara Ambien Berdasarkan
hari. Keberadaan Pohon Angsana (Pterocapus
indicus) di Beberapa Jalan Raya di Kota Medan
DAFTAR PUSTAKA Tahun 2012. Jurnal Universitas Sumatera Utara
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No 41 Lingkungan dan Kesehatan Kerja.
tentang Pengendalian Pencemaran Udara. 2013;2(2013):1-9.
1999;1-2. 16. Ningsih A. Kadar Karbon Monooksida di Udara
2. WHO Regional Office for Europe. pada Badan Jalan Kota Ambon. Jurnal
Noncommunicable Diseases and Air Pollution. Kesehatan Terpadu. 2019;10(2):51-
WHO Eur high-level Conf Noncommunicable 55.https://doi.org/10.32695/jkt.v10i2.45
Dis Time to Deliv Meet NCD targets to achieve 17. Hazsya M, Nurjazuli, Dangiran H. Hubungan
Sustain Dev Goals Eur [Internet]. Konsentrasi Karbon Monoksida (CO) dan
2019;(April):12. Available from: Faktor-Faktor Risiko dengan konsentrasi COHb
http://www.euro.who.int/pubrequest dalam Darah pada Masyarakat Berisiko di
3. BPS. Statistik Transportasi Darat 2017. Jakarta; Sepanjang Jalan Setiabudi Semarang. Jurnal
2017. Kesehatan Masyarakat. 2018;6:241-250.
4. BPS. Kabupaten Jember Dalam Angka 2018. 18. Wulansari N. Faktor-Faktor Risiko Paparan Gas
Jember; 2018. Karbon Monoksida (CO) Terhadap Kadar
5. Mukono HJ. Aspek Kesehatan Pencemaran Karboksihemoglobin (COHb) dalam Darah pada
Udara. Surabaya: Airlangga University Press Mahasiswa Fakultas Kesehatan UDINUS
(AUP).; 2011. Semarang. Skripsi. 2013:1-13.
6. Sarudji D. Kesehatan Lingkungan. Sidoarjo: 19. Khairina M. Gambaran kadar CO, Kadar COHb,
Media Ilmu; 2006. dan Tekanan Darah dari Pekerja Basement Pusat
7. Anggarani D, Rahardjo M, Nurjazuli N. Perbelanjaan X Malang. Jurnal Kesehatan
Hubungan Kepadatan Lalu Lintas Dengan Lingkungan. 2019;11(2):150-
Konsentrasi COHb Pada Masyarakat Berisiko 157.https://doi.org/10.20473/jkl.v11i2.2019.150-
Tinggi Di Sepanjang Jalan Nasional Kota 157
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 20. Wimpy W, Harningsih T. Korelasi Kadar
2016;4(2):139-48. Karboksihemoglobin terhadap Tekanan Darah
8. Ismiyati, Marlita D, Saidah D. Pencemaran Penduduk di Sekitar Terminal Bus Tirtonadi
Udara Akibat Emisi Gas Buang Kendaraan Surakarta. Alchemy. 2019;7(2):53-
Bermotor. Jurnal Manajemen Transportasi 57.https://doi.org/10.18860/al.v7i2.7772
Logistik. 2014;01(03):241-248. 21. Centers for Disease Control and Prevention.
9. Purwanti H. Usaha Penertiban dan Pembinaan Clinical Guidance for Carbon Monoxide (CO)
Pedagang Kaki Lima di Kabupaten Lumajang. Poisoning After a Disaster. 2017.
Jurnal Hukum Argumentum. 2010;10(1):1. 22. Hidayahsti K, Rahardjo M, Setiani O. Faktor-
10. Umami I, Nafila, Primanadini A. Analisa Faktor Resiko yang Berhubungan dengan
Karboksihemoglobin (COHb) dalam Darah pada Konsentrasi COHb dalam darah Petugas Parkir

© 2021 Muhammad Addin Rizaldi et al., JKLI, ISSN: 1412-4939 – e-ISSN: 2502-7085. All rights reserved.
Muhammad A.R., Isa M., Ellyke / Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 20(2), 2021 111

Mall di Kota Semarang. Jurnal Kesehatan 27. Carbon Monoxide Poisoning [Internet]. Harvard
Masyarakat. 2016;4(4):966-73. Health Publishing; January 2019. Available
23. Wicaksono RR. Faktor yang Berhubungan from:
dengan Kadar COHb pada Petugas Parkir Plaza https://www.health.harvard.edu/a_to_z/carbon-
X Surabaya. Jurnal Enviscience. 2017;1(1):1- monoxide-poisoning-a-to-
12.https://doi.org/10.30736/jev.v1i1.88 z#:~:text=Carbon%20monoxide%20poisoning%
24. Buchelli Ramirez H, Fernández Alvarez R, 20is%20a,water%20heaters%20and%20clothes
Rubinos Cuadrado G, Martinez Gonzalez C, %20dryer.
Rodriguez Jerez F, Casan Clara P. Elevated 28. Tasniim S. Kadar Karboksihemogloin (COHb),
Carboxyhemoglobin: Sources of Carbon Saturasi Oksigen (SaO2) Darah, dan Keluhan
Monoxide Exposure. Arch Bronconeumol. Kesehatan Subjektif Pada Mekanik Bengkel
2014;50(11):465- Otomotif PPPPTK/VEDC, Kota Malang.
468.https://doi.org/10.1016/j.arbr.2014.09.009. Skripsi. 2014.
https://doi.org/10.1016/j.arbres.2014.03.005 29. Laksana M, Berawi K. Faktor - Faktor yang
25. Whincup P, Papacosta O, Haines A. Berpengaruh pada Timbulnya Kejadian Sesak
Carboxyhaemoglobin levels and their Napas Penderita Asma Bronkial. Majority.
determinants in older British Men. BMC Public 2015;4(9):64-68.
Health. 30. Purnamasari Y, Lampus B, Akili R. Hubungan
2006;6:189.https://doi.org/10.1186/1471-2458- Paparan Debu dengan Kejadian Gangguan
6-189 Saluran Pernafasan pada Masyarakat Kairagi
26. Havens D, Wang D, Grigg J, Gordon SB, satu Lingkungan 3 Kota Manado. Jurnal
Balmes J, Mortimer K. The cooking and Administrasi Publik. 2015;4(32):1-9.
pneumonia study (CAPS) in Malawi: A cross- 31. Ogunseye O, Ana GREE, Uhiara DC, Shendell
sectional assessment of carbon monoxide DG. Carboxyhaemoglobin Levels among
exposure and carboxyhemoglobin levels in Traders Exposed to Vehicular Emissions in
children under 5 years old. International Journal Three Motor Parks in Ibadan, Nigeria. Journal
Environment Research and Public Health. Environmental and Public Health. 2018;2018:1-
2018;15(9):1- 8.https://doi.org/10.1155/2018/9174868
13.https://doi.org/10.3390/ijerph15091936

© 2021 Muhammad Addin Rizaldi et al., JKLI, ISSN: 1412-4939 – e-ISSN: 2502-7085. All rights reserved.

Anda mungkin juga menyukai