131-Article Text-150-1-10-20180424
131-Article Text-150-1-10-20180424
ABSTRAK
Di dalam Al Qur an terdapat ayat-ayat tetang sains yang hingga kini masih terus di kaji dan di pelajari. Ayat-
ayat ini terus di pelajari guna mengetahui kandungannya yang masih perlu pendalaman lebih lanjut. Baik itu
pendalaman secra tafsir maupun secara pemahaman ilmu sains. Penulis akan mengkaji konsep Bunyi ditinjau
dari prespektif Al Qur an dan Kajian Sains saat ini. Metode yang penulis gunakan adalah library research.
yang digunakan dalam mengkaji Al-Qur’an yang ditiup oleh malaikat yang didengar oleh
sebagai sumber ajaran Islam (nash) secara orang-orang dalam kubur.6
umum adalah model kajian tahlili. Mengenai wujud sangkakala nabi telah
memberi pemahaman kepada kita, tersebut
HASIL DAN PEMBAHASAN dalam Hadist riwayat Ibnu Majah Al Bazzar
dan Ibnu Mardawaih dari Abi Said Al Khudry
A. Gelombang bunyi dalam prespektif Al :
Qur’an ان ﺻﺎ ﺣﺒﻲ اﻟﺼﻮر ﺑﺎﯾﺪﯾﮭﻤﺎ ﻗﺮﻧﺎن ﯾﻼﺣﻈﺎن ااﻧﻈﺮ
1. Sumber Bunyi dalam prespektif Al Qur’an ﻣﺘﻲ ﯾﺆﻣﺮان
Surat ke-39 Al Qur’an yang dinamakan Artinya: “ Bahwa ditangan kedua peniup
“Az Zumar” yang berarti “ Rombongan sangkakala itu ada dua buah tanduk yanag
Perang” pada ayat ke-68 menceritakan akan ditiupnya. Mereka berdua selalu
peniupan sangkakala di gunakan Malaikat mengawasi keadaan sekelilingnya, dan siap
Izrofil pada hari kiamat, mengisyaratkan menunggu perintah.
bahwa terompet sebagai alat penghasil bunyi. Beberapa sifat tentang sangkakala ini
Seperti dalam kajian ilmu Fisika suatu bunyi serta pengaruh tiupan itu, memberikan kita
dihasilkan oleh sumber bunyi, maka terompet pengetahuan dengan yakin bahwa ia tidak
ini yang menghasil bunyi sebagai isyarat sama dengan sangkakala yang dikenal dan
terjadinya kiamat. biasa dipakai oleh manusia di bumi ini, atau
Terompet digambar dalam Al Qur’an yang mereka bayangkan. Oleh karena itu, ia
sebagaimana telah telah ditetapkan dengan adalah bagian dari kegaiban Allah. Adapun
Firman Allah SWT : yang kita ketahui sesuai dengan kadar
pengetahuan dan deskripsi yang diberikan oleh
Allah. Namun kita perlu mentadaburinya
untuk menambah keilmuan dan keyakinan kita
dengan tidak menyalahi aturan Allah SWT.7
2. Bunyi dalam prespektif Al Qur’an
Setelah kita mengetahui sumber bunyi
Artinya: “ dan ditiuplah sangkakala, yang di isyarat kan oleh Al Qur’an. Al Qur’an
Maka matilah siapa yang di langit dan di bumi juga mengisyaratkan tentang bunyi itu sendiri
kecuali siapa yang dikehendaki Allah. dalam Firman Allah SWT:
kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi
Maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu
(putusannya masing-masing).”
Terompet dalam Al Qur’an di
ungkapkan dengan Kata ( )ﺻﻮرshur dari segi
bahasa berarti sangkakala atau terompet yakni Artinya: “ mereka tidak menunggu
alat yang biasa digunakan untuk memanggil melainkan satu teriakan (bunyi) saja yang akan
atau mengumpulkan sekelompok orang. membinasakan mereka ketika mereka sedang
Sementara ulama membahas hakikat bertengkar.” (Q.S. Yasin 36 : 49)
sangkakala yang di ayat di atas. Mereka Al Qur’an mengambarkan bunyi dengan
berbeda pendapat apakah sangkakala itu kata shoihah. Kata ( ) ﺻﯿﺤﺔshoihah pada
benar-benar ada wujudnya ataukah yang mulanya berarti bunyi keras yang keluar dari
dimaksud adalah sesuatu yang bersifat kerongkongan untuk meminta pertolongan
metaforis.4 atau menghardik. Al-Qur’an menggunakan
Ulama lain juga berpendapat Ash-Shur kata tersebut dalam arti bunyi yang
adalah sangkakala yang ditiupkan.5 Beberapa diakibatkan oleh gempa atau halilintar.
riwayat yang ma’tsur menyatakan bahwa Sementara ulama memahami kata tersebut di
sangkakala itu adalah terompet dari cahaya sini dalam arti teriakan malaikat Israfil, ketika
ia meniupkan sangkakala, yang saat itu juga -
menurut QS. az-Zumar [39]: 68. Pendapat
4
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Jilid 12,
(Jakarta: Lentera Hati, 2002), hal. 265-266 6
Sayyid Quthb, Fi Zhilalil-Qur’an Jilid 4,
5
Sayyid Quthb, Fi Zhilalil-Qur’an Jilid 9, (Jakarta: Gema Insani Press, 2004), hal. 140
(Jakarta: Gema Insani Press, 2004), hal. 15 7
Ibid