Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat dan
ini sampai selesai, kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun, demi
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
C. Tujuan …………………………………………………............................ 2
A. Iman ……………………………................................................................ 3
B. Taqwa.......................................................................................................... 9
A. Kesimpulan................................................................................................. 13
B. Saran............................................................................................................ 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lain atau dengan kata lain melakukan interaksi sosial. Dalam melakukan interaksi
sosial manusia harus memiliki akhlak yang baik agar dalam proses interaksi
tersebut tidak mengalami hambatan atau masalah dengan manusia lain. Proses
seseorang atau dengan kata lain semakin baik keimanan dan ketakwaan seseorang
maka semakin baik pula akhlak seseorang hal ini karena keimanan dan ketakwaan
Keimanan dan ketakwaan sebenarnya potensi yang ada pada manusia sejak
ia lahir dan melekat pada dirinya hanya saja sejalan dengan pertumbuhan dan
potensi tersebut akan semakin muncul atau sebaliknya potensi itu akan hilang
secara perlahan.
Saat ini keimanan dan ketakwaan telah dianggap sebagai hal yang biasa,
oleh masyarakat umum, bahkan ada yang tidak mengetahui sama sekali arti yang
sebenarnya dari keimanan dan ketakwaan itu, hal ini dikarenakan manusia selalu
menganggap remeh tentang hal itu dan mengartikan keimanan itu hanya sebagai
arti bahasa, tidak mencari makna yang sebenarnya dari arti bahasa itu dan
membiarkan hal tersebut berjalan begitu saja. Oleh karena itu dari persoalan dan
1
masalah-masalah yang terpapar diataslah yang melatar belakangi kelompok kami
untuk membahas dan mendiskusikan tentang keimanan dan ketakwaan yang kami
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Iman
1. Pengertian Iman
demikian, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok – pokok kepercayaan yang
harus diyakini oleh setiap pemeluk agama Islam. Kata iman juga berasal dari kata
kerja amina-yu’manu – amanan yang berarti percaya. Oleh karena itu iman berarti
َ س َمنْ يَتَّ ِخ ُذ ِمنْ دُو ِن هَّللا ِ َأ ْندَادًا يُ ِحبُّونَ ُه ْم َك ُح ِّب هَّللا ِ ۖ َوالَّ ِذينَ آ َمنُوا َأ
ش ُّد ُحبًّا هَّلِل ِ ۗ َولَ ْو ِ َو ِمنَ النَّا
ِ ش ِدي ُد ا ْل َع َذا
ب َ يَ َرى الَّ ِذينَ ظَلَ ُموا ِإ ْذ يَ َر ْونَ ا ْل َع َذ
َ َ اب َأنَّ ا ْلقُ َّوةَ هَّلِل ِ َج ِمي ًعا َوَأنَّ هَّللا
Artinya :
dengan keyakinan dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan
bil arkaan). Dengan demikian, iman merupakan kesatuan atau keselarasan antara
3
hati, ucapan, dan laku perbuatan, serta dapat juga dikatakan sebagai pandangan
x وال عمل إال بنية،أجمع أهل الفقه والحديث على أن اإليمان قول وعمل
“Para ahli fiqh dan hadits telah sepakat bahwasannya iman itu perkataan
dan perbuatan. Dan tidaklah ada perbuatan kecuali dengan niat” [At-
Tamhiid, 9/238].
4
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian iman adalah pembenaran
dengan segala keyakinan tanpa keraguan sedikitpun mengenai yang datang dari
a. Jika disebut nama Allah, maka hatinya bergetar dan berusaha agar ilmu
Allah tidak lepas dari syaraf memorinya, serta jika dibacakan ayat al-
2). Dia akan berusaha memahami ayat yang tidak dia pahami sebelumnya.
diiringi dengan doa, yaitu harapan untuk tetap hidup dengan ajaran Allah
menurut Sunnah Rasul (Ali Imran: 120, al-Maidah: 12, al-Anfal: 2, at-
masuk waktu shalat, dia segera shalat untuk membina kualitas imannya.
Hal ini dilakukan sebagai suatu kesadaran bahwa harta yang dinafkahkan
5
f. Memelihara amanah dan menempati janji (al-Mukminun: 6). Seorang
mu’min tidak akan berkhianat dan dia akan selalu memegang amanah dan
menepati janji.
seperti itu merupakan salah satu sikap hidup seorang mukmin, orang yang
4. Wujud iman
Akidah Islam dalam al-Qur’an disebut iman. Iman bukan hanya berarti
Oleh karena itu lapangan iman sangat luas, bahkan mencakup segala sesuatu yang
sesuatu sesuai dengan keyakinan. Karena itu iman bukan hanya dipercayai atau
diucapkan, melainkan menyatu secara utuh dalam diri seseorang yang dibuktikan
dalam perbuatannya.
Akidah Islam adalah bagian yang paling pokok dalam agama Islam. Ia
merupakan keyakinan yang menjadi dasar dari segala sesuatu tindakan atau amal.
6
akan bernilai sebagai amaliah seorang muslim atau amal saleh. Apabila tidak
dengan segala aturan hukum yang datang dari Islam. Oleh karena itu menjadi
seorang muslim berarti meyakini dan melaksanakan segala sesuatu yang diatur
Imam mulai membentuk dan berproses sejak janin masih berada dalam
rahim sang ibu. Apa yang di makan ibu, sikap hidup dan psikologis serta aktivitas
Benih iman yang dibawa sejak dalam kandungan memerlukan pemupukan yang
intensif, besar kemungkinan menjadi punah. Demikian pula halnya dengan benih
iman.
baik yang disengaja maupun tidak disengaja amat berpengaruh terhadap iman
seseorang. Tingkah laku orang tua dalam rumah tangga senantiasa merupakan
contoh dan teladan bagi anak-anak. Tingkah laku yang baik maupun yang buruk
akan ditiru anak-anaknya. Jangan diharapkan anak berperilaku baik, apabila orang
tuanya selalu melakukan perbuatan yang tercela. Dalam hal ini Nabi SAW
bersabda, “Setiap anak, lahir membawa fitrah. Mengenal ajaran Allah adalah
7
langkah awal dalam mencapai iman kepada Allah. Jika seseorang tidak mengenal
ajaran Allah, maka orang tersebut tidak mungkin beriman kepada Allah.
maka ajaran Allah harus diperkenalkan sejak dini mungkin sesuai dengan
kemampuan anak itu dari tingkat verbal sampai tingkat pemahaman. Bagaimana
seorang anak menjadi mukmin, jika kepada mereka tidak diperkenalkan al-
Qur’an.
karena tanpa pembiasaan, seseorang bisa saja semula benci berubah menjadi
diperlukan motivasi sejak kecil dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena
itu penting mengarahkan proses motivasi agar membuat tingkah laku lebih
terarah dan selektif menghadapi nilai-nilai hidup yang patut diterima atau
Suatu nilai hidup antara lain iman dapat lebih mantap terjelma dalam
bentuk tingkah laku tertentu, apabila anak didik diberi kesempatan untuk
8
menghayatinya melalui suatu peristiwa internalisasi (usaha menerima nilai
sebagai bagian dari sikap mental) dan individuasi (menempatkan nilai serasi
dengan sifat kepribadiannya). Dalam hal ini perlu diperhatikan adalah proses
c. Prinsip sosialisasi
telah memperoleh dimensi sosial. Keberhasilan suatu usaha baru dapat terukur
jika sudah dapat diterimasecara sosial bukan bukan tataran individual saja.
ditangani secara konsisten, yaitu secara tetap, serta secara koheren, yaitu tanpa
e. Prinsip integrasi
orang pada problematika kehidupan yang menuntut pendekatan yang luas dan
menyeluruh. Tingkah laku yang dihubungkan dengan nilai iman tidak dapat
B. Taqwa
1. Pengertian Taqwa
9
Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi , wiqayah, yang berarti takut, menjaga,
a. Iman kepada Allah, para malaikat, kitab – kitab dan para nabi. Dengan
kata lain, instrument ketaqwaan yang pertama ini dapat dikatakan dengan
Indikator taqwa yang kedua ini, dapat disingkat dengan mencintai sesama
harta.
diri.
e. Sabar disaat kepayahan, kesusahan dan diwaktu perang, atau dengan kata
10
C. Hubungan antara Keimanan dan Ketaqwaan
Keimanan dan ketakwaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Orang yang bertakwa adalah orang yang beriman yaitu yang berpandangan dan
bersikap hidup dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rasul yakni orang yang
Iman yang benar kepada Allah dan Rasulnya akan memberikan daya
rangsang atau stimulus yang kuat untuk melakukan kebaikan kepada sesama
sehingga sifat-sifat luhur dan akhlak mulia itu pada akhirnya akan menghantarkan
seseorang kepada derajat takwa. Orang yang bertakwa adalah orang yang benar
imannya dan orang yang benar-benar beriman adalah orang yang memiliki sifat
dan akhlak yang mulia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa orang yang
berakhlak mulia merupakan cirri-ciri daro orang yang bertaqwa. Keimanan pada
keesaan Allah yang dikenal dengan istilah tauhid dibagi menjadi dua yaitu tauhid
teoritis dan tauhid praktis. Tahuid teoritis adalah tauhid yang membahas tentang
keesaan Zat, keesaan Sifat, dan keesaan Perbuatan Tuhan. Pembahasan keesaan
persepsi, dan pemikiran atau konsep tentang Tuhan. Konsekuensi logis tauhid
teoritis adalah pengakuan yang ikhlas bahwa Allah adalah satu-satunya Wujud
dengan amal ibadah manusia. Tauhid praktis merupakan terapan dari tauhid
teoritis. Kalimat Laa ilaaha illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah) lebih
11
menekankan pengartian tauhid praktis (tauhid ibadah). Tauhid ibadah adalah
ketaatan hanya kepada Allah. Dengan kata lain, tidak ada yang disembah selain
Allah, atau yang berhak disembah hanyalah Allah semata dan menjadikan-Nya
kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Mempercayai saja keesaan Zat, Sifat, dan
dengan perbuatan, tidak dapat dikatakan seorang yang sudah bertauhid secara
sampurna. Dalam pandangan Islam, yang dimaksud dengan tauhid yang sempurna
adalah tauhid yang tercermin dalam ibadah dan dalam perbuatan praktis
kehidupan manusia sehari-hari. Dengan kata lain, harus ada kesatuan dan
keharmonisan tauhid teoritis dan tauhid praktis dalam diri dan dalam kehidupan
konsep dan pelaksanaan, fikiran dan perbuatan, serta teks dan konteks. Dengan
dengan lisan, dan mengamalkan dengan perbuatan. Oleh karena itu seseorang baru
dalam syahadat asyhadu allaa ilaaha illa Alah, (Aku bersaksi bahwa tidak ada
Tuhan selain Allah), kemudian diikuti dengan mengamalkan semua perintah Allah
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
demikian, rukun iman adalah dasar, inti, atau pokok – pokok kepercayaan yang
Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi , wiqayah, yang berarti takut, menjaga,
Keimanan dan ketakwaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Orang yang bertakwa adalah orang yang beriman yaitu yang berpandangan dan
B. Saran
dirinya meningkat., Hindari sifat-sifat tercela agar iman dalam diri kita senantiasa
terjaga, Hendaknya umat muslim senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah
diberikan oleh Allah SWT, Senantiasa tawakkal dan muhasabah diri agar tidak
13
DAFTAR PUSTAKA
https://fitachoiyanti14.blogspot.com/2016/03/makalah-keimanan-dan-ketaqwaan-
matkul.html/online/2021/10/29
http://digilib.uinsgd.ac.id/29899/4/4_bab1.pdf/online/2021/10/29
https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/15770/1/Sabarita%2C
%20140402057%2C%20FDK%2C%20BKI%2C%20085324434126.pdf/
2021/10/29
14