Anda di halaman 1dari 1

BAHAN SERMON MINGGU SEPTUAGESIMA / 31 JANUARI 2021

NAS : LUKAS 4 : 31 - 37
TEMA : PERKATAAN YESUS YANG PENUH KUASA

 Perkataan dan kuasa seringkali tidak dapat dipisahkan. Di dalam kemampuan menguasai
kata terletak rahasia kuasa suatu bangsa atau pengaruh seseorang. Tidak heran apabila di
dalam bangsa-bangsa purba seperti pada bangsa Yunani, Mesir, Tiongkok, Persia, dll.,
para bangsawan dan para negarawan dipersiapkan di dalam pendidikan yang mengajarkan
kemampuan berkata dan berbahasa dengan baik, entah dalam retorika lisan maupun
dalam keahlian menulis. Hal yang sama kita jumpai juga dalam zaman lahirnya
peradapan modern, yaitu dalam zaman pencerahan. Dalam zaman itu, tingkat rasionalitas
dikaitkan erat dengan tingkat pengenalan kesusasteraan. Di dalam diri perorangan pun
kita jumpai hal yang sama. Dari diri orang-orang besar terpancar kata-kata penting yang
mempengaruhi orang lain. Atau lebih jelasnya, di dalam kata-kata orang terbaca kecil
besarnya daya pikir, penglihatan hidup, dan pengaruh diri seseorang.
 Demikian juga halnya dengan Tuhan Yesus. Daya diri Yesus yang dahsyat itu tampak
antara lain di dalam kuat kuasa kata-kata-Nya. Kehebatan kata-kata Yesus melampui
kehebatan orang-orang besar yang pernah dikenal dalam sejarah umat manusia. Kata-kata
Yesus dari Nazaret bukan sekadar cerdas, berwawasan luas, dan berpengaruh besar
diukur dalam skala manusia, namun juga adalah Yesus dari Sorga. Pengajaran-Nya
menembus hati pendengar-Nya (ayat 32), hardikan-Nya menghancurkan cengkeraman
roh jahat (ayat 36), perintah-Nya memulihkan para penderita sakit (ayat 39). Kata-kata
Yesus adalah kata-kata yang penuh kuasa dan wibawa, karena Ia sendiri adalah Firman
Allah yang Maha Kuasa.
 Dalam zaman modern makin banyak kata, konsep, falsafah, ajakan, dan godaan yang
diperdengarkan orang melalui iklan-iklan di radio, TV, buku-buku pop dan ilmiah, di
dalam obrolan di warung kopi dan di ruang kuliah. Ada banyak hal dari kata, konsep,
falsafah itu yang benar dan baik karena sesuai dengan kebenaran yang Allah nyatakan di
dalam ciptaan-Nya. Namun ada banyak pula kata, ajakan, godaan, yang dapat meracuni
iman, menggerogoti kepribadian, merasuki jiwa dengan hal-hal yang tidak bernilai
bahkan jahat di mata Allah. Izinkanlah firman-Nya menjadi filter dan pedang. Firman-
Nya menyaring dan menguji semua kata yang kita jumpai dan melindungi kita dari
kejahatan. Firman-Nya juga membangun kehidupan iman kita kokoh tegar bahkan kita
mampu berperan mempengaruhi dunia.
 Khotbah yang bisa menjadi berkat dan memberikan dampak pertobatan dalam hidup para
pendengarnya adalah khotbah yang dipenuhi oleh kuasa Roh Tuhan. Hamba Tuhan yang
diurapi Roh Tuhan pun akan menyampaikan khotbah yang penuh kuasa. Setelah peristiwa
penolakan-Nya di Nazaret, Yesus menuju kota Kapernaum dan berkhotbah di sana.
Semua orang yang mendengar-Nya menjadi kagum karena perkataan Yesus yang
berkuasa (ayat 32). Kuasa perkataan Yesus bukan hanya dalam pengajaran yang benar
dan berotoritas, tetapi juga mewujud dalam otoritas terhadap kuasa-kuasa gelap.
 Ada hal menarik di sini, yaitu bahwa roh jahat hadir dalam rumah ibadat itu untuk
mendengarkan Yesus berkhotbah. Bahkan roh jahat itu mengenali Yesus sebagai “yang
kudus dari Allah”. Oleh karenanya, ia sangat ketakutan dan tidak berdaya ketika dihardik
oleh Yesus. Roh jahat itu segera keluar dari tubuh orang yang dirasuknya dengan tidak
menyakitinya sedikitpun (ayat 34-35). Setiap orang Kristen yang diurapi oleh Roh Kudus,
yang mempelajari firman Tuhan dengan baik dan benar, akan diperlengkapi dengan kuasa
Roh untuk memberitakan firman. Tidak hanya itu, kuasa dan otoritas yang menyertai
pemberitaan firman itu selain mengubah setiap orang yang mendengar, juga akan
menempelak kuasa-kuasa gelap yang mencoba melawan Allah dan hamba yang diurapi-
Nya.
 Oleh karena itu, setiap orang Kristen seharusnyalah memperlengkapi diri agar layak
dipakai Tuhan. Lalu dengan rendah hati memohon urapan Tuhan agar pelayanan kita
memberitakan firman Tuhan menjadi berkuasa dan berotoritas. Akibatnya akan banyak
orang yang mendengarkan firman Tuhan dan diubahkan hidupnya. Amin.

Anda mungkin juga menyukai