Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENGELOLAAN PIUTANG
NEGARA
2
Dampak dan Kebaruan PMK
163/PMK.06/2020
Memperkuat dan
Mendorong K/L lebih
memperkaya upaya
bertanggungjawab dalam
optimalisasi penyelesaian
pengelolaan Piutang sejak 2 3 piutang macet sebelum
dari timbulnya piutang.
diserahkan ke PUPN.
6 5
Mengatur kembali level of playing field
kewajiban rekonsiliasi dan antara PUPN dan K/L (piutang negara
pemutakhiran data piutang s.d Rp8 juta atau yang dokumen
kepada DJKN. sumber tidak lengkap akan
diselesaikan sendiri oleh K/L). 5
PIUTANG YANG TIDAK DAPAT DISERAHKAN
PENGURUSANNYA KE PUPN
Pasal 35 ayat (2) PMK 163/PMK.06/2020
6
5
PENGELOLAAN PIUTANG NEGARA
(PMK 163/PMK.06/2020)
PARAGRAF 3
Penagihan Piutang
Negara pada
Kementerian
Negara/Lembaga
Pasal 13
1 2 3
Penagihan Piutang Negara pada Penagihan secara tertulis Penagihan dengan kegiatan
Kementerian Negara/Lembaga dengan surat tagihan optimalisasi Piutang Negara
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 sebagaimana dimaksud sebagaimana dimaksud pada
huruf b dilakukan dengan: pada ayat (1) huruf a wajib ayat (1) huruf b dilaksanakan
a. penagihan secara tertulis dengan dilakukan untuk seluruh dengan mempertimbangkan
surat tagihan; dan jenis, besaran dan aspek efisiensi dan efektivitas
b. penagihan dengan kegiatan kualifikasi Piutang Negara. serta memperhatikan ketentuan
optimalisasi Piutang Negara peraturan perundang-undangan.
sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri ini.
Kegiatan penagihan Piutang Negara secara tertulis dengan surat tagihan oleh Kementerian
1
Negara/Lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) huruf a paling sedikit meliputi:
apabila dalam jangka waktu 2 (dua) bulan sejak tanggal surat tagihan kedua, Penanggung
Utang tidak melunasi seluruh Piutang Negara, Kementerian Negara/Lembaga menerbitkan dan
menyampaikan surat tagihan ketiga atau tagihan terakhir dengan tembusan kepada PUPN
sesuai wilayah kerja
apabila dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak
c tanggal surat tagihan ketiga, Penanggung
Utang tidak melunasi seluruh Piutang Negara:
apabila dalam jangka waktu 1 (satu) 1) Kementerian Negara/Lembaga menerbitkan
bulan sejak tanggal surat tagihan surat penyerahan pengurusan piutang
pertama, Penanggung Utang tidak macet kepada PUPN; atau
melunasi seluruh Piutang Negara, 2) dalam hal surat tagihan diterbitkan oleh
mitra yang bekerja sama dengan
Kementerian Negara/Lembaga d
b Kementerian Negara/Lembaga dalam
menerbitkan dan menyampaikan surat mengelola Piutang Negara, mitra
tagihan kedua Pasal 14 menerbitkan surat penerusan tagihan
Piutang Negara kepada Kementerian
Negara/Lembaga, untuk selanjutnya
dilakukan penyerahan pengurusan Piutang
Negara macet kepada PUPN
menerbitkan dan menyampaikan
surat tagihan pertama paling lambat
a e Penyerahan ke PUPN sesuai
10 (sepuluh) hari kerja sejak jatuh
huruf d dilakukan jika upaya
tempo atau sejak laporan yang
optimalisasi tidak dapat
menjadi dokumen sumber Piutang
dilaksanakan
Negara diterima
a Pembiayaan/ penyaluran dana
Pasal 15
Tata Cara
Penagihan
b
Hasil pemeriksaan Penerimaan Negara Bukan
tertulis
Pajak
mengikuti
perjanjian/
peraturan
Dalam hal Penanggung Utang tidak dijumpai Proses penyampaian surat tagihan yang Bentuk dan format surat, tanda terima,
saat penyampaian surat tagihan memerlukan tanda terima atau berita acara berita acara berikut tata cara
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan penyampaian surat tagihan dapat dilakukan penyampaian surat tagihan, dan tanda
ayat (3), surat tagihan disampaikan kepada secara manual atau elektronik. terima/berita acara berpedoman pada
ora n g d e w a s a y a n g b e r t e mp a t t i n g g a l ketentuan yang diterbitkan oleh
bersama atau yang bekerja di kantor/tempat Menteri/Pimpinan Lembaga dengan
usaha Penanggung Utang atau kepala memperhatikan ketentuan peraturan
lingkungan setempat untuk disampaikan perundangundangan.
kepada Penanggung Utang.
Debt to Asset Swap
a Pembayaran utang tidak dengan uang, tapi
dengan aset (Tanah/Bangunan) yang free and
clear.
Prinsip Debt to
b
asset swap Dilakukan saat piutang dikelola oleh K/L masing-
sesuai PMK masing, tetapi prosesnya perlu ada persetujuan
163 dari Kemenkeu cq DJKN
3 Nilai jual yang rendah dalam hal biaya yang harus dikeluarkan untuk menjual
Barang Jaminan diperkirakan lebih besar dari hasil penjualannya.
PARAGRAF 2
Persyaratan PPNTO untuk
Sisa Kewajiban Paling
Banyak Rp8.000.000,00
(Delapan Juta Rupiah) per
Penanggung Utang dan
Tidak Ada Barang Jaminan
yang diserahkan
Pasal 66