Anda di halaman 1dari 23

REGULASI

Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik


Provinsi DKI Jakarta
05 Maret 2019
Dalam pelayanan publik kepada
masyarakat, SKPD di jajaran Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta membutuhkan
sarana komunikasi berupa radio
komunikasi, seperti:
Kenapa di saat teknologi
sudah maju (broadband)
masih di butuhkan Radio
Komunikasi?
Jaringan Publik (Selular)?
Jaringan Publik (Selular)?
MODE PEMANCAR ULANG / REPEATER / TRUNKED MODE

FR
I EK
N S UE
U E NS
EK I
FR I FR
S EK
U EN UE
E K NS
FR I

PEMANCAR ULANG

PENGIRIM PENERIMA
PENERIMA PENGIRIM
MODE POINT TO POINT / DIRECT MODE

FREKUENSI

FREKUENSI

PENGIRIM PENERIMA
PENERIMA PENGIRIM
Apakah radio komunikasi
dapat dioperasikan tanpa
frekuensi?

Apakah penggunaan
spektrum frekuensi radio
untuk Radio Komunikasi
diatur atau bebas?
UU 36 / 1999
Perizinan BHP
PP 52 / 2000 PP 80 / 2015
PP 53 / 2000

Permenkominfo Permenkominfo
12 / 2018 17 / 2016
Permenkominfo
13 / 2018
Undang-Undang No. 36 Tahun1999
Pasal 33
Ayat (1) :
Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit
satelit wajib mendapatkan izin Pemerintah.
Ayat (2):
Penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit
satelit harus sesuai dengan peruntukannya dan
tidak saling menganggu.

Pasal 34 Ayat (1) :


Pengguna spektrum frekuensi radio wajib
membayar biaya penggunaan frekuensi, yang
besarannya didasarkan atas penggunaan jenis
dan lebar pita frekuensi
Undang-Undang No. 36 Tahun1999
Pasal 53
Ayat (1) :
Barangsiapa yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud Pasal 33 Ayat (1) atau
Pasal 33 Ayat (2), dipidana dengan pidana
penjara paling lama 4 (empat) tahun dan atau
denda paling banyak Rp. 400.000.000,00 (empat
ratus juta rupiah).
Ayat (2):
Apabila tindak pidana sebagaimana dimaksud
pada Ayat (1) mengakibatkan matinya
seseorang, dipidana dengan pidana penjara
paling lama 15 (lima belas) tahun.
Penyelenggaraan Telekomunikasi meliputi : (Pasal 7 UU 36/1999)

Jaringan Telekomunikasi Jasa Telekomunikasi Telekomunikasi Khusus

Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus adalah


Penyelenggaraan Telekomunikasi yang sifat, peruntukan dan
pengoperasiannya khusus (Pasal 1 UU 36/1999)

Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus dapat dilakukan oleh :


(Pasal 8 UU 36/1999)
a. Perseorangan
b. Instansi Pemerintah
c. Badan Hukum (selain penyelenggara Jaringan
Telekomunikasi dan atasu Penyelenggara Jasa
Telekomunikasi)
Permen Kominfo 12 / 2018 – Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk
Keperluan Instansi Pemerintah atau Badan Usaha
Berdasarkan Transmisi yang digunakan

Bukti Sertifikasi Alat / Perangkat Telekomunikasi :


Penggelaran Jaringan Kawat / Serat Optik dalam
Kawat / Satu Gedung
Serat Optik
Izin Telsus : Penggelaran Jaringan Kawat/Serat
Optik dalam Suatu Wilayah sesuai keperluannya
Cukup ISR : Menggunakan paling banyak 2 (dua)
Komunikasi kanal frekuensi dalam 1 (satu) daerah layanan.
Radio
Izin Telsus : Menggunakan lebih dari 2 (dua)
kanal frekuensi
Dilaksanakan dalam hal telekomunikasi jarak jauh tidak
Komunikasi dapat dijangkau oleh penyelenggara telekomunikasi lainnya
Satelit dan menghubungkan jaringan telekomunikasi yang
terpencar luas dan banyak titik.
Mana yang terlebih dahulu?
Pengadaan HT/RIG/Repeater
atau memiliki ISR
(Izin Stasiun Radio) ?
Pergub 142 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Pasal 141 Ayat (1) khususnya Huruf b Angka 3 :
“Sebelum rencana kegiatan dan anggaran diusulkan ke
Bappeda, SKPD/UKPD harus mengajukan rekomendasi
kepada : Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan
Kehumasan untuk pengadaan alat komunikasi yang
memerlukan frekuensi khusus”.
Contoh Izin Stasiun Radio
Contoh Invoice BHP Frekuensi
Contoh Izin Prinsip Telsus
Bagaimana pemanfaatan
radio komunikasi di
lingkungan Bapak / Ibu
apakah sudah sesuai
dengan peraturan
perundang-undangan yang
berlaku*?
* dilengkapi dengan ISR serta membayar BHP
TERIMA KASIH
Tata Cara Pengurusan ISR
Persyaratan Permohonan Izin Stasiun Radio Baru
Https://www.postel.go.id/artikel-izin-spektrum-frekuensi-radio-
tata-cara-dan-persyaratan-7-2162

Simulasi Biaya Hak Penggunaan Frekuensi Radio


http://www.ditfrek.postel.go.id/elicensing/tools/simulasi/
SATPOL REPEATER
PP SATPOL PP
KONSEP
PEMADAM
REPEATER RADIO
PEMADAM ANALOG
REPEATER
AGD
DINKES

SATPOL PP,
KONSEP
PEMADAM, SISTEM RADIO TRUNKING /
AGD, TRUNKING GOVERMENT
DISHUB, PEMPROV DKI RADIO
BPBD, JAKARTA NETWORK
dll.
(GRN)
* Perpres 96 / 2014 ttg RPI dan Perpres 2 / 2015 ttg RPJMN 2015 - 2019
v Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebelumnya
menggunakan sistem komunikasi radio
analog, yang bekerja pada rentang frekuensi
444 – 463 MHz.
438 439 440 441 442 443 444 445 446 447 448 449 450 451 452 453 454 455 456 457 458 459 460 461 462 463 464 465 466 467 468 469 470

Keperluan Khusus Institusi Pemerintah Tertentu


Keperluan Khusus Institusi Pemerintah Tertentu
Jaringan Bergerak Selular

Jaringan Bergerak Seluler

v Permen Kominfo nomor 13 Tahun 2018 – Tabel


Alokasi Spektrum Frekuensi Radio Indonesia
v Permen Kominfo nomor 12 Tahun 2017 –
Penggunaan Teknologi pada pita frekuensi radio 450
MHz, 900 MHz, 2.1GHz dan 2.3GHz untuk
Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler
Sumber : http://www.postel.go.id/info_view_c_26_p_660.htm

Anda mungkin juga menyukai