Anda di halaman 1dari 23

PENGARUH KEMUDAHAN DAN KUALITAS

INFORMASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN


SECARA ONLINE
DI SITUS D'BC NETWORK ORIFLINE
(Studi Pada Masyarakat Fatufeto Kota Kupang)

Hamzah Nazarudin1, Yunita Pela2

Abstrak:
Judul penelitian ini adalah pengaruh kemudahan dan kualitas informasi terhadap keputusan
pembelian secara online di situs D'BC Network Orifline oleh masyarakat Fatufeto Kupang. Apakah
kemudahan dan kualitas informasi berpengaruh terhadap keputusan pemeblian secara online di
sirus D'BC Network Orifline.com. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
kemudahan dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian.
Populasi dalam penelitian ini adalah para pengguna online yaitu konsumen di Kelurahan Fatufeto
yang pernah melakukan pembelian secara on line di situs D'BC Orifline. Menurut pendapat sakaran
Persyaratan sampel yang digunakan tidak kurang dari 30 dan tidak lebih dari 500 responden,
sehingga sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 39 orang. Teknik pengumpulan data
melalui interview, kuesioner, dan kepustakaan. Data di analisis menggunakan metode analisis
kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa presentase sumbangan pengaruh variabel independen,
yaitu kemudahan dan kualitas informasi terhadap keputusan pembelian secara online sebesar 0.549%
sedangak sisanya 45,1% di pengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian.
Dengan demikian variabel kemudahan (X1) adalah variabel yang paling dominan berpengaruh
terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian. Apabila Orifline memberikan
kemudahan informasi produk maka konsumen akan semakin cenderung melakukan keputusan
pembelian seacara online.
Kata Kunci: Kemudahan dan Kulitas Informasi, Pembelian secara online, Situs D;BC Network
Orifline.

PENDAHULUAN menghabiskan waktu dan tenaga.Karena


Online shopping adalah kegiatan jual beli kemudahan inilah membuat online shopping
atau perdagangan elektronik yang memungkin- semakin diminati
kan konsumen untuk dapat langsung membeli Melalui online shop pembeli dapat melihat
barang atau jasa dari penjual melalui media berbagai produk yang ditawarkan melalui web
internet menggunakan sebuah web browser yang dipromosikan oleh penjual. Online
(en.wikipedia. org, 2014). Online shopping shopping memungkinkan kedua pembeli dan
membuat kita semakin mudah berbelanja tanpa penjual untuk tidak bertatap muka secara
112
Nazarudin1, Adalah Dosen Jurusan Administrasi Bisnis Manajemen Politeknik Negeri Kupang
Pela2, Adalah Alumni Jurusan Administrasi Bisnis Manajemen Politeknik Negeri Kupang
Nazarudin1, Pela2, Pengaruh Kemudahan Dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara
Online Di Situs D’BC Network Orifline ( Studi Pada Masyarakat Fatufeto Kota Kupang)
 113

langsung, sehingga hal ini memungkinkan pen- rakat Kelurahan Fatufeto Kecamatan Alak Kota
jual memiliki kesempatan mendapatkan pembeli Kupang telah memanfaatkan media bisnis online
dari luar negeri. Di awal tahun 2012 trend melalui situs d’BC Network Oriflame. Fenomena
Online Shop tampaknya semakin meningkat, inilah yang membuat peneliti melakukan
mungkin karena lebih praktis dan lebih nyaman. penelitian dengan judul Pengaruh Kemudahan
Karena barang yang dibeli akan dikirim melalui Dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan
jasa pengiriman barang setelah kita melakukan Pembelian Secara Online Di Situs D’BC Net-
pembayaran di online shop atas barang yang kita Work Orifline (Studi Pada Masyarakat Fatufeto
pesan melalui situs web yang telah disediakan Kota Kupang).
para pedagang online shop tersebut. Sesuai latar belakang yang ada penulis
Oriflame adalah bisnis yang menggabung- mengambil suatu permasalahan yang ada
kan system direct selling (penjualan langsung) terhadap kemudahan dan kualitas informasi
dan multi level marketing, yang berasal dari dalam keputusan pembelian di situs
swedia. Dimana produk oriflame itu ada pera- thebusinesschin.com oriflame yaitu:
watan wajah, make up, perawatan rambut, pera- 1.Apakah kemudahan (ease of use) berpengaruh
watan tangan dan tubuh, parfum dan juga terhadap keputusan pembelian secara online
minuman kesehatan. Oriflame merupakan salah di thebusinesschin.com oriflamme.
satu perusahaan kosmetika dengan pertumbuhan 2.Apakah kualitas informasi berpengaruh
tercepat di dunia. Didirikan di Sewdia pada terhadap keputusan pembelian secara online
tahun 1967, kini memiliki 1,6 juta konsultant di thebusinesschin.com oriflamme ?
yang menjual produk-produk Oriflame — di Tujuan dari penelitian ini adalah :
dunia. V3 & VIP adalah situs yang dikem- a)Untuk mengetahui pengaruh kemudahan
bangkan Oriflame untuk mempermudah menja- (ease of use) terhadap keputusan pembelian.
lankan bisnis di Oriflame, beberapa fasilitasnya b)Untuk mengetahui pengaruh kualitas
adalah : Order Online Team Order Online, informasi terhadap keputusan pembelian.
Pemberian TJ Grup online, Report Stok Kosong Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai
Respon positif terhadap online shop atau berikut :
belanja online telah menciptakan peningkatan a)Secara akademik, hasil penelitian ini mem-
jumlah member di situs d’BC Network Oriflame berikan kontribusi bagi bidang manajemen
menjadi semakin tinggi. Sehingga d’BC pemasaran berupa refrensi yang memung-
Network Oriflame menjadi salah satu situs kinkan para peneliti yang akan datang untuk
belanja online yang semakin populer di Indo- melakukan penelitian lebih lanjut terhadap
nesia. Jumlah member di situs d’BC Network pengaruh kemudahan dan kualitas informasi
Oriflame sudah menyebar sampai ke wilayah terhadap keputusan pembelian di situs d’BC
timur Indonesia yaitu di Nusa Tenggara Timur Network Oriflame.
(NTT). Yang telah memanfaatkan media bisnis b)Secara praktis, hasil penelitian ini diharap-
online melalui situs d’BC Network Oriflame kan dapat membantu masyarakat, saat mela-
yang telah berdampak pada revolusi kehidupan kukan pembelian secara online. Masyarakat
masayarakat melalui perubahan gaya hidup mendapatkan informasi, kemudahan
masyarakat NTT yang menggunakan teknologi belanja, dan bertransaksi secara online.
untuk berbisnis online. Sebagian besar masya-
 114 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

TINJAUAN PUSTAKA 3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain


Keputusan Pembelian 4. Melakukan pembelian ulang
Keputusan pembelian merupakan kegiatan
Keputusan Pembelian Online
individu yang secara langsung terlibat dalam
pengambilan keputusan untuk melakukan pem- Belanja online adalah bentuk perdagangan
belian terhadap produk yang ditawarkan oleh elektronik yang digunakan pada transaksi
penjual (Schiffman & Kanuk, 2000). Pengertian business-to-business (B2B) dan business-to-
keputusan pembelian, menurut Kotler & Arms- consumer (B2C). Keputusan membeli secara
trong, (2001) adalah tahap dalam proses online dipengaruhi oleh (Deavaj et al. 2003) :
pengambilan keputusan pembeli di mana konsu- (1) Efisiensi untuk pencarian (waktu cepat,
men benar-benar membeli. Ada tiga aktivitas mudah dalam penggunaan, dan usaha
yang berlangsung dalam proses keputusan pem- pencarian mudah),
belian oleh konsumen yaitu (Hahn, 2002 ) : (2) Value(harga bersaing dan kualitas baik),
a. Rutinitas konsumen dalam melakukan (3) Interaksi (informasi, keamanan, load time,
pembelian. dan navigasi).
b.Kualitas yang diperoleh dari suatu keputusan Kemudahan dalam mencari informasi ter-
pembelian. gantung dari layout halaman web. Jika layout
c. Komitmen atau loyalitas konsumen yang cukup jelas, waktu yang diperlukan untuk
sudah biasa beli dengan produk pesaing. searching dapat dipersingkat. Usaha untuk
Terdapat lima tahap didalam proses searching lebih mudah. Sehingga efisiensi
pengambilan keputusan (Kotler, 1998) yaitu: meningkat. Informasi pada halaman web
pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, dihubungkan dengan beberapa komponen teks
evaluasi alternatif, keputusan pembelian, paska atau grafis. Bagaimana dan dimana komponen
pembelian. Buchari Alma menegaskan “setelah akan diletakan mempengaruhi navigasi user dan
melakukan penilaian maka diambilah keputusan interaksi antara user dengan halaman web?.
membeli atau tidak membeli”. Tahapan-tahapan Ukuran komponen isi dan grafis mempengaruhi
produsen dalam melakukan pembelian terhadap waktu loading. Liau dan Cheung (2001)
produk atau jasa yang ditawarkan, oleh Kotler menyatakan bahwa network dengan kecepatan
disebut konsep atau model AIDA, yaitu: yang tinggi tidak secara signifikan mempe-
1.Attention (perhatian) ngaruhi harapan untuk berbelanja melalui
2.Interest (minat atau ketertarikan) internet. Terlalu banyak grafis memerlukan
3.Desire (hasrat atau keinginan) memori yang besar dan membuat beberapa
4.Action (tindakan) kesulitan untuk menampilkan halaman web.
Dengan kata lain, menjadikan konsumen
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut
tidak senang. Bahkan untuk mengatasi kema-
istilah keputusan pembelian menunjukan arti
cetan, meskipun tidak banyak membutuhkan
kesimpulan terbaik individu konsumen untuk
memori konsumen menutup beberapa halaman
melakukan pembelian. Konsumen melakukan
web yang tidak diperlukan.
kegiatan-kegiatan dalam mencapai kesim-
Ada beberapa hal yang dipertimbangkan
pulannya.
ketika seseorang melakukan pembelian online.
Diantaranya adalah :
Indikator Keputusan Pembelian
a)Faktor kemudahan ( ease of use )
Adapun indikator dari keputusan pembelian, Kemudahan dalam penggunaan adalah salah
yaitu (Kotler, 1995): satu hal yang menjadi pertimbangan bagi pem-
1. Kemantapan pada sebuah produk beli online, perceived ease of use didefinisikan
2. Kebiasaan dalam membeli produk Davis et al, (1989) Chin dan Todd (1995)
Nazarudin1, Pela2, Pengaruh Kemudahan Dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara
Online Di Situs D’BC Network Orifline ( Studi Pada Masyarakat Fatufeto Kota Kupang)
 115

merupakan seberapa besar teknologi kom- daring di Indonesia untuk pembelian satu
puter didasarkan relative mudah untuk dipa- barang mengalami perkembangan yang cukup
hami dan digunakan. Faktor kemudahan ini pesat. Mulai dari situs yang menjual handpone,
terkait dengan bagaimana operasional ber- gitar, butik, toko buku, makanan, bahkan hingga
transaksi secara online. Pada saat pertama kali ke alat elektronik pun mulai ditambah oleh
bertransaksi online biasanya calon pembeli pelayanan belanja daring.
akan mengalami kesulitan, karena faktor Media belanja online :
keamanan dan tidak tahu cara bertransaksi 1.Blog
secara online pembeli cenderung mengurung- Salah satu media yang menampilkan belanja
kan niatnya untuk berbelanja online. Disisi daring antara lain adalah blog. Blog meru-
lain ada juga beberapa calon pembeli yang pakan layanan web gratis dimana pelaku usaha
berinisiatif untuk mencoba karena mereka daring menggunakan blog sebagai toko online
telah mendapatkan informasi tentang cara yang ia punya untuk menjual sekaligus mem-
bertransaksi secara online. Dengan menyedia- promosikan barang dan jasa yang ia tawarkan
kan layanan dan petunjuk bagaimana cara kepada calon konsumen. Karena sifatnya yang
bertransaksi online, mulai dari cara pemba- mudah dikustomisasi oleh penggunanya, maka
yaran, dan fitur pengisian form pembelian. belanja daring melalui media blog cukup
b)Faktor kualitas informasi (information riskan karena pembeli cukup sulit mengetahui
quality) reputasi dari penjual. Biasanya penjual meng-
Didalam online shopping sebaiknya unggah bukti-bukti transfer yang ia miliki
menyajikan informasi yang mencakup sebagai bentuk jaminan kepada pelanggan
kaitannya dengan produk dan jasa yang ada bahwa ia merupakan penjual terpercaya.
pada online shopping. Informasi tersebut
2.Situs web
sebaiknya berguna dan relevan dalam
Ada banyak situs web yang menyediakan
memprediksi kualitas dan kegunaan produk
layanan belanja daring baik web lokal maupun
atau jasa. Informasi produk dan jasa harus up
web internasional. Biasanya terdapat keran-
to date untuk memuaskan kebutuhan
jang belanja, dimana calon pembeli dapat
konsumen atau pembeli online. Hal tersebut
memilih produk yang akan dibeli. Selain
dapat membantu pembeli didalam membuat
dengan keranjang belanja, pembeli juga dapat
keputusan, konsisten dan mudah dipahami.
langsung menghubungi penjual agar transaksi
Online shopping memungkinkan kedua langsung dapat dilakukan melalui telepon atau
pembeli dan penjual untuk tidak bertatap muka email seperti yang dilakukan oleh jasa
secara langsung, sehingga hal ini memungkin- pembuatan toko online. Ada banyak hal yang
kan penjual untuk mendapat pembeli dari luar dapat dilakukan dilayanan belanja daring
negeri atau internasional. melalui web, diantaranya yang terkenal adalah
Kegiatan tersebut merupakan bentuk komu- lelang. Lelang merupakan kegiatan belanja
nikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi daring dimana pembeli menetapkan batas
tatap muka secara langsung, melainkan dapat bawah harga yang hendak dilelang, kemudian
dilakukan secara terpisah dari dan ke seluruh sang pembeli yang tertarik dapat menawar
penjuru dunia melalui media komputer, note- (biasa disebut bidding) sesuai kelipatan yang
book, ataupun handphone yang tersambung diajukan. Lelang biasanya dibatasi pada
dengan layanan akses internet. periode tertentu sehingga pembeli dengan
Belanja daring adalah salah satu bentuk nominal tertinggi dinyatakan berhak membeli
perdagangan elektronik yang digunakan untuk barang yang ia inginkan sesuai dengan harga
kegiatan transaksi penjual ke penjual ataupun yang ia ajukan.
penjual ke konsumen. (wikepedia.com). Belanja
 116 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

3.Situs jejaring sosial b.Mudah mengoperasikan sistem sesuai apa


Seiring dengan semaraknya pertumbuhan yang diinginkan
situs jejaring sosial di dunia, media sosial c.Tertarik membeli karena kemudahan dalam
networking ini juga dilirik oleh pelaku belanja melakukan transaksi
daring untuk memasarkan produknya. Penjual d.Tertarik membeli karena kemudahan meng-
akan mengunggah barang yang ia tawarkan akses informasi produk yang tersedia pada
kemudian disebarkan melalui messaging atau media internet dan brosur/katalog.
fitur photo sharing. Bentuk penawaran ini 3.Variabel Independen : Kualitas Informasi
merupakan perkembangan dari media katalog (Information Quality)
yang tadinya disebarkan dalam bentuk media Kualitas informasi didefinisikan sebagai
cetak per bulan, kini disebarkan melalui media persepsi pelanggan terhadap kualitas
katalog online yang penawarannya dapat informasi tentang produk atau layanan yang
diperbahurui kapan saja. disediakan oleh sebuah website (Park dan
Kim, 2003, dalam Loo, 2011). Semakin
Konsep Penelitian berkualitas informasi yang diberikan kepada
Dalam penelitian ini terdapat 3 (tiga) varia- pembeli online, maka akan semakin tinggi
bel yang berhubungan dengan masalah pene- minat pembeli online untuk membeli produk
litian yaitu : tersebut (Park, C.H dan Kim, Y.G. (2003).
1.Variabel Dependen : Keputusan Pembelian Variabel kualitas informasi (Information
Online (Online Buying Decision) Quality) menggunakan data primer yang
Ada beberapa indikator tentang keputusan berasal dari kuesioner. Terdapat beberapa
pembelian (Koteler 1995) yaitu: indikator dari variabel kualitas informasi
a. Kemantapan pada sebuah produk diantaranya adalah:
b.Kebiasaan dalam membeli produk a. Informasi tepat waktu atau up to date
c. Memberikan rekomendasi kepada orang lain b. Informasi lengkap
d.Melakukan pembelian ulang c. Informasi sesuai dengan tema
d. Informasi mudah dimengerti
2.Variabel Independen : Kemudahan (ease of
use)
Hipotesis
Davis et al. (1989) mendefinisikan pere-
Berdasarkan landasan teori serta uraian dan
cieved ease of use sebagai keyakinan akan
kerangka konseptual di atas maka hipotesis
kemudahan penggunaan, yaitu tingkatan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
dimana user percaya bahwa teknologi/sistem
H1: Semakin tinggi kemudahan dalam
tersebut dapat digunakan dengan mudah dan
penggunaan teknologi untuk melakukan
bebas dari masalah. Intensitas penggunaan
proses pembelian, maka semakin tinggi
dan interaksi antara pengguna dengan sistem
tingkat keputusan pembelian secara
juga dapat menunjukkan kemudahan
online.
penggunaan. Variabel kemudahan (ease of
H2 : Semakin tinggi kualitas informasinya,
use) menggu-nakan data primer yang berasal
maka semakin tinggi tingkat keputusan
dari kuesioner. Agar dapat diukur, variabel
pembelian secara online.
kenyamanan (convenience) dinilai dengan
menggunakan skala likert 5 poin (5-point
METODE PENELITIAN
likert scale).
Terdapat beberapa indikator dari variabel Jenis Dan Sumber Data
kemudahan diantaranya adalah: Data adalah semua keterangan seseorang
a. Mudah dipelajari yang dijadikan responden maupun yang berasal
dari dokumen-dokumen baik dalam bentuk
Nazarudin1, Pela2, Pengaruh Kemudahan Dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara
Online Di Situs D’BC Network Orifline ( Studi Pada Masyarakat Fatufeto Kota Kupang)
 117

statistik maupun dalam bentuk lainnya guna Teknik Pengumpulan Data


keperluan penelitian (Joko Subagyo, 1997). Metode pengumpulan data yang digunakan
(Indriantoro dan Supomo, 2002) Menurut pada penelitian ini adalah :
jenisnya data dibagi menjadi dua yaitu: a. Interview, yaitu suatu metode pengumpulan
a)Data Primer data dengan cara mengadakan wawancara
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dengan responden dengan bantuan
langsung dari sumber asli (tidak melalui pertanyaan untuk mengumpulkan data
perantara). primmer.
b)Data Sekunder b.Kuesioner, yaitu suatu teknik pengumpulan
Data sekunder adalah data yang diperoleh data yang dilakukan dengan cara memberikan
secara tidak langsung melalui media seperangkat pertanyaan atau pertanyaan
perantara. tertulis pada responden untuk menjawab.
c. Kepustakaan yaitu dengan mengkaji informasi
Populasi Dan Sampel yang bersifat teoritis berupa kesimpulan dari
a.Populasi para pakar pemasaran yang terdapat pada
buku dan jurnal yang memuat hasil penelitian
Populasi merupakan jumlah keseluruhan
sebelumnya yang memiliki kaitan dengan
yang mencakup semua anggota yang diteliti
penelitian yang sedang dilakukan. Data sekun-
(Istijanto, 2005: 109). Populasi dalam
der diperoleh dari perpustakaan dan internet.
penelitian ini adalah para pengguna online
dalam hal ini konsumen di Kelurahan Fatufeto
Teknik Analisis Data
yang pernah melakukan pembelian secara
online di situs d’BC Network Oriflame. Dalam penelitian ini metode analisis data
Populasi yang ada pada masyarakat Fatufeto yang dipakai adalah :
adalah berjumlah 64 orang. 1. Analisis kuantitatif
Analisis data ini menggunakan angka-angka
b. Sampel dengan metode statistik. Dalam penelitian ini
Menurut Istijianto (2005 : 109) sampel ada- data diperoleh dengan cara melakukan penye-
lah suatu bagian yang ditarik dari populasi. baran kuesioner kepada para responden meng-
Metode sampel yang digunakan dalam gunakan skala likert (Rangkuti, 1997).
penelitian ini adalah Non-probability sampel 2.Analisis kualitatif
dengan mengambil secara convenience samp- Analisis kualitatif adalah gambaran keadaan
ling, yaitu teknik penentuan sampel yang dila- suatu perusahaan.Suatu definisi yang dapat
kukan berdasarkan kemudahannya dite-mui diartikan secara umum karena model ini
atau ketersediaan anggota populasi ter-tentu dilukiskan dengan sebuah kalimat yang biasa
yaitu siapa saja masyarakat Kelurahan mewakili kualitas dari sebuah obyek yang
Fatufeto yang sering mengakses situs d’BC diteliti.
Network Oriflame di komputer, laptop dan
mudah untuk peneliti temui serta yang diang- HASIL DAN PEMBAHASAN
gap cocok sebagai sumber data.
Pengujian Hipotesis
Dalam menentukan jumlah sampel dari
populasi, peneliti menggunakan pendekatan Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui
Non-statistik yaitu berpedoman pada pendapat apakah penelitian yang dilakukan akan menolak
ahli (akademis) dimana persyaratan sampel atau menerima hipotesis.
yang digunakan tidak kurang dari 30 dan tidak H1 = Variabel bebas memiliki pengaruh
lebih dari 500 responden (Sekaran, 1991). terhadap variabel terikat
Maka jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu
sebesar 39 responden.
 118 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

Ho = Variabel bebas tidak memiliki pengaruh (54,9%). Hal ini menunjukkan bahwa presentase
terhadap variabel terikat Pengujian sumbangan pengaruh variabel independen, yaitu
hipotesis akan dilakukan dengan uji F dan kemudahan dan kualitas informasi terhadap
uji t. keputusan pembelian secara online sebesar
54,9%. Sedang sisanya 45,1% dipengaruhi oleh
Regresi Berganda variabel lain yang tidak termasuk dalam
Persamaan : penelitian.
Berdasarkan output hasil pada program
Uji t (Uji koefisien regresi secara parsial)
SPSS dapat diketahui persamaan Regresi
Berganda yaitu : a.Ho1 : Kemudahan secara parsial berpengaruh
terhadap keputusan pembelian (X1).
Y = 9,856+ 0,365X1 + 0,045X2
Ho2 : Kualitas informasi secara parsial tidak
 Konstanta sebesar 9,856; artinya jika kemu- berpengaruh terhadap keputusan
dahan dan kualitas informasi nilainya adalah pembelian (X2).
0, maka keputusan pembelian nilainya sebesar
b. t Hitun
9,856
Berdasarkan output tabel 4.9, dapat diketahui
 Koefisien regresi variabel kemudahan (X1)
t hitung dari :
sebesar 0,365; artinya jika kemudahan
 Kemudahan (X1) : 2,260
mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka
 Kualitas Informasi (X2) : 0,258
keputusan pembelian (Y) akan mengalami
peningkatan sebesar 0,365. Koefisien bernilai c. t Tabel
positif antara kemudahan dengan keputusan Tabel didistribusi di cari pada Į = 5% : 2 =
pembelian, maka semakin tinggi tingkat 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat kebebasan (df)
kemudahan dilakukan maka keputusan n-k-1 atau 39-2-1= 36 (n adalah jumlah res-
pembelian untuk melakukan pembelian secara ponden dan k adalah jumlah variabel inde-
online semakin tinggi. penden. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi
 Koefisien regresi variable kualitas informasi 0,025) hasil diperoleh untuk t tabel sebesar
(X2) sebesar 0,045; artinya jika kualitas 2,028 (lihat lampiran 11).
informasi mengalami kenaikan sebesar 1 d. Kriteria pengujian
satuan, maka keputusan konsumen untuk  Ho diterima jika t hitung d” t tabel
melakukan keputusan pembelian (Y) akan  Ho ditolak jika t hitung > t tabel
semakin tinggi sebesar 0,045. Koefisien e.Membandingkan t hitung dan t tabel
bernilai positif antara kualitas informasi  Kemudahan (X1) : nilai t hitung > t tabel
dengan keputusan pembelian, maka semakin (2,260>2,028), maka Ho ditolak
tinggi kualitas informasi maka keputusan kon-  Kualitas informasi (X2) : nilai t hitung < t
sumen untuk melakukan keputusan pembelian tabel (0,258<2,028), maka Ho diterima
akan semakin tinggi.
f. Kesimpulan
Koefisien determinasi ini digunakan untuk Untuk X1 Ho ditolak, artinya kemudahan
mengetahui kemampuan variabel independen secara persial berpengaruh terhadap keputusan
dalam menjelaskan variabel dependen. Semakin pembelian secara online, sedangkan untuk X2
tinggi nilai koefisien determinasi semakin baik. Ho diterima, artinya kualitas informasi secara
Melalui analisis koefisien determinasi (R2) persial tidak berpengaruh terhadap keputusan
yang mana untuk mengetahui presentase sum- pembelian secara online. Nilai t positif, artinya
bangan variabel independen secara bersama- pengaruh yang terjadi positif atau dapat diarti-
sama terhadap variabel dependen dapat dilihat kan semakin tinggi atau baik kemudahan, maka
pada tabel 4.7 (Model Summary) yang mana semakin meningkatkan keputusan pembelian
diketahui angka R square sebesar 0,549 atau secara online.
Nazarudin1, Pela2, Pengaruh Kemudahan Dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara
Online Di Situs D’BC Network Orifline ( Studi Pada Masyarakat Fatufeto Kota Kupang)
 119

Uji F (Uji koefisien regresi secara simultan) persamaan regresi berganda yaitu : Y = 9,856 +
1.Ho : Kemudahan dan kualitas informasi 0,365X1 + 0,045X2. Jika kemudahan dan
secara simultan tidak berpengaruh kualitas informasi nilainya adalah 0, maka
terhadap keputusan pembelian secara keputusan pembelian (Y) nilainya sebesar
online. 9,856. jika variabel kemudahan (X1) mengalami
Ha : Kemudahan dan kualitas informasi kenaikan sebesar 1 satuan, maka keputusan
secara simultan berpengaruh terhadap pembelian (Y) akan mengalami peningkatan
keputusan pembelian secara online. sebesar 0,365. Dan jika variabel kualitas
informasi (X2) mengalami kenaikan sebesar 1
2.F hitung
satuan, maka keputusan konsumen untuk
Berdasarkan output hasil SPSS pada tabel
melakukan keputusan pembelian (Y) akan
tabel Anova dapat diketahui F hitung sebesar
semakin tinggi sebesar 0,045.
5,962 dibulatkan menjadi 5,96.
Melalui analisis koefisien determinasi (R2)
3.F tabel yang mana untuk mengetahui presentase sum-
Dengan menggunakan tingkat keyakian 95%, bangan variabel independen secara bersama-
Į = 5%, df 1 (jumlah variabel – 1 atau 3-1 = 2 sama terhadap variabel dependen dapat dilihat
dan df 2 (n-k-1) atau 39-= 36 (n adalah jumlah pada tabel 4.7 (Model Summary) yang mana
responden dan k adalah jumlah variabel diketahui angka R square sebesar 0,549 atau
independen). Hasil diperoleh untuk F tabel (54,9%). Hal ini menunjukkan bahwa presentase
sebesar 3,26 (lihat lampiran 12). sumbangan pengaruh variabel independen, yaitu
4.Kriteria pengujian kemudahan dan kualitas informasi terhadap
 Ho diterima jika F hitung d” F tabel keputusan pembelian secara online sebesar
 Ho ditolak jika F hitung > F tabel 54,9%. Secara keseluruhan butir-butir dalam
5.Membandingkan F hitung dan F tabel variabel independen dan dependen adalah
Nilai F hitung > F tabel (5,96>3,26) Ho ditolak reliabel karena lebih dari 0,6 . Dari hasil uji
6.Kesimpulan validitas dan reliabilitas tersebut, secara
Karena Nilai F hitung > F tabel (5,96>3,26) keseluruhan butir-butir pertanyaan dari tiap-tiap
Ho ditolak. Artinya kemudahan dan kualitas variabel dapat digunakan dan dapat
informasi secara simultan berpengaruh terha- didistribusikan kepada responden (39 orang),
dap keputusan pembelian secara online. karena tiap-tiap butir menunjukkan hasil yang
valid dan reliabel.
Pembahasan
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis regresi linier ber-
ganda dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Kesimpulan
secara parsial variabel kemudahan (X1) berpe- Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan
ngaruh positif terhadap keputusan pembelian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik
secara online dengan nilai t hitung > t tabel, kesimpulan sebagai berikut :
sedangkan untuk variabel kualitas informasi 1.Melalui analisis Regresi Berganda dengan
(X2) tidak berpengaruh positif terhadap kepu- persamaan Y = 9,856+ 0,365X1 + 0,045X2,
tusan pembelian secara online dengan nilai t dapat diketahui bahwa kemudahan di situs
hitung < t tabel. D’BC Network Oriflame mempengaruhi
Secara silmutan variabel kemudahan (X1) konsumen untuk mengambil keputusan
dan variabel kualitas informasi (X2) berpe- pembelian secara Online dan dengan
ngaruh positif terhadap keputusan pembelian melakukan uji t (uji parsial) dan uji F (uji
secara online dengan nilai F hitung lebih besar simultan) hasilnya menunjukkan sebagai
dari F tabel atau 5,96>3,26. Berdasarkan berikut : Uji t (uji parsial) : secara parsial
 120 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

variabel independen berpengaruh positif kan kebutuhan konsumen atau pembeli online.
dengan variabel dependen. Namun dalam uji Hal tersebut dapat membantu pembeli didalam
t (uji parsial) ini didapat bahwa kualitas infor- membuat keputusan, konsisten dan mudah
masi tidak berpengaruh secara parsial dengan dipahami.
keputusan pembelian secara Online karena t 2.Bagi rekan mahasiswa/I yang hendak melaku-
hitung dari kualitas informasi < t tabel kan penelitian serupa, diharapkan dapat mela-
(0,258<2,028), sehingga Ho diterima sedang- kukan penelitian dengan menambahkan indi-
kan kemudahan berpengaruh secara parsial kator independen seperti : atribut produk
dengan keputusan pembelian secara Online, (kualitas produk, kehandalan produk, desain
karena t hitung dari kemudahan > t tabel produk dan tampilan yang menarik), atribut
(2,260>2,028), sehingga Ho ditolak. Uji F (uji harga (terjangkaunya harga produk, daya saing
simultan) : melalui pengujian ini didapat hasil harga produk) guna meningkatkan hubungan
bahwa kemudahan dan kualitas informasi antara variabel independen dan dependen.
secara simultan berpengaruh terhadap kepu- 3.Untuk penelitian selanjutnya berfokus pada
tusan pembelian secara Online, karena nilai produk yang tersegmentasi atau pada 1 toko
F hitung > F tabel (5,96>3,26), sehingga Ho online, misalnya, tentang produk sepatu dan
ditolak.Semakin tinggi kemudahan dan kua- produk pakaian.
litas informasi semakin tinggi pula keputusan
pembelian secara Online sehingga terdapat DAFTAR PUSTAKA
pengaruh yang positif antara variabel inde-
Benito Adityo, 2011. Analisis Pengaruh
penden (kemudahan dan kualitas informasi)
Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas
terhadap variabel dependen (keputusan pem-
Informasi Terhadap Keputusan Pembelian
belian secara Online).
Secara On Line Di Situs Kaskus.
2.Dengan demikian variabel kemudahan (X1)
Skripsi.Fakultas Ekonomi Universitas
adalah variabel yang paling dominan berpe-
Diponegoro Semarang.
ngaruh terhadap keputusan konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian. Dmaria Yoshepin, 2014. Sejarah Oriflame.
3.Berdasarkan nilai koefisien determinasi Blogspot.
menunjukkan nilai adjusted R2 sebesar 0,549, Hahn, 2002. Beriklan dan Berpromosi Sendiri.
hal ini berarti seluruh variabel turunan kepu- Jakarta : PT. Gramedia. Pustaka Utama.
tusan pembelian mempunyai kontribusi secara
bersama-sama sebesar 54,9% terhadap varia- http://carapedia.com/pengertian_ definisi_
bel terikat (Y) yakni keputusan pembelian. online_info2193.html
Sisanya sebesar 45,1% dipengaruhi oleh Indriantoro dan Supomo, 2002. Metedologi
faktor-faktor lain diluar dari penelitian ini. Penelitian Bisnis. Edisi Pertama,
Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Saran
Istijanto, 2005. Riset Sumber Daya Manusia. PT.
Adapun saran dalam penelitian ini adalah :
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
1.Bagi Pengecer / Penjual
Didalam online shopping sebaiknya menya- Krismiaji, 2002 . Sistem Informasi Akun-
jikan informasi yang mencakup kaitannya tansi.Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
dengan produk dan jasa yang ada pada online ___ 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta :
shopping. Informasi tersebut sebaiknya ber- Erlangga.
guna dan relevan dalam memprediksi kualitas
dan kegunaan produk atau jasa. Informasi pro-
duk dan jasa harus up to date untuk memuas-
Nazarudin1, Pela2, Pengaruh Kemudahan Dan Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Secara
Online Di Situs D’BC Network Orifline ( Studi Pada Masyarakat Fatufeto Kota Kupang)
 121

Kotler dan Armstrong, 2001. Prinsip-Prinsip Priyanto, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis
Pemasaran. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Data Dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit
Mediakom.
Laudon, Kenneth, Laudon & Jane . 2007. Sistem
Informasi Manajemen. Edisi ke-10. Terje- Alma, 2011. Manajemen Pemasaran dan Pema-
mahan Crhiswan Sungkono dan Machmu- saran Jasa. Cetakan Kesembilan, Yogya-
din Eka P. Jakarta: Salemba Empat. karta: Penerbit Alfabeta
Liao & Cheung, 2001. Internet-based E- Schiffman and Kanuk, 2000. Consumer
Shopping and Consumer Attitude: an Behavior. Seventh Edition. USA :Prentice-
Empirical Study, Information and Hall, Inc.
Management,8:229-306.
Simamora, Bilson. 2008. Panduan Riset Peri-
McKechnie, 2012. Perilaku Konsumen. laku Konsumen. Cetakan Ketiga, Jakarta;
Yogyakarta : Penerbit ANDI. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Nasir,1988. Metode Penelitian. Cetakan Ketiga, Sugiyono, 2010. Metode Penelitian Bisnis.
Yogyakarta : Penerbit Ghalia Indonesia. Bandung : Alfabeta.
Philip Kotler, 2009. Marketing Mana- Suryani, Tatik. 2008. Perilaku Konsumen :
gement.13th ed., Pearson International, USA. Implikasi pada strategi pemasaran, Edisi
pertama, Jakarta; Ghalia Indonesia.
Porter, 2000. Strategi Bersaing. Penerbit
Erlangga. Jakarta.
LITERASI DAN INKLUSI KEUANGAN SERTA INDEKS
UTILITAS UMKM DI PADANG

Rika Desiyanti

Abstrak:
Pemahaman dan melek keuangan sangat dibutuhkan dalam dunia usaha. Begitu juga dengan
pemahaman terhadap produk-produk keuangan usaha yang dibutuhkan oleh masyarakat dan
UMKM/usaha mikro kecil menengah dalam menjalankan dunia bisnisnya. Literasi keuangan,
perencanaan keuangan, produk-produk keuangan dan pembiayaan usaha /inklusi keuangan sangat
penting dan dibutuhkan oleh UMKM untuk meningkatkan usahanya, yang pada akhirnya akan
meningkatkan perekonomian Indonesia. Sampel penelitian ini adalah 100 orang yang diambilkan
dari populasi UMKM Padang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui literasi keuangan yang terdiri dari perencanaan keuangan dan tujuan
keuangan UMKM. Juga meneliti inklusi keuangan beserta indeks utilitas (produk keuangan
perbankan, asuransi, pembiayaan, pegadaian, pasar modal dan dana pensiun).
Kata Kunci: Literasi dan Inklusi keuangan, Indeks Utilitas, UMKM.

PENDAHULUAN sangat pen-ting untuk diterapkan pada keuangan


Keuangan suatu Negara yang tumbuh ber- usaha. Pentingnya pengetahuan yang mendalam
kembang akan berdampak positif terhadap tentang literasi keuangan membuat pendidikan
peningkatan perekonomian. Pemahaman dan literasi keuangan sangat diperlukan.Peran
pengetahuan tentang literasi dan inklusi Universitas beserta dosen-dosen sebagai agen
keuangan sangat penting dilakukan pada masya- edukasi dan penggiat kegiatan literasi dan
rakat terutama pada UMKM/usaha mikro kecil keuangan yang berkelanjutan sangat dibutuhkan
menengah. Peran jasa keuangan juga penting bagi masyarakat UMKM. Begitu juga dengan
dilakukan untuk pengentasan kemiskinan. peran pemerintah dan OJK (Otoritas Jasa
Perluasan penggunaan jasa keuangan diyakini Keuangan). Dengan meningkatnya keterlibatan
berpengaruh terhadap penurunan tingkat kemis- seluruh lapisan masyarakat terhadap jasa
kinan disuatu daerah. Literasi keuangan keuangan dan saling bersinergi maka tingkat
merupakan kemampuan untuk mengelola kemiskinan akan menurun dan peningkatan
keuangan secara bijak dan tepat. Literasi keuangan akan terjadi, pada akhirnya akan
keuangan merupakan kesadaran dan pengeta- bermuara pada perkembangan perekonomian
huan tentang produk-produk keuangan, lembaga suatu daerah dan negara.
keuangan,dan konsep mengenai keterampilan Semakin hangatnya topik tentang literasi
dalam mengelola keuangan (Xu danZia, 2012). dan inklusi keuangan dan gencarnya OJK mela-
Pengelolaan keuangan mempunyai peran kukan kegiatan literasi dan inklusi keuangan
yang sangat signifikan dalam menentukan ditengah masyarakat, diharapkan masyarakat
tingkat kesuksesan UMKM. Pemahaman dan dan UMKM mengetahui dan memahami lem-
kemampuan pengelolaan keuangan menjadi baga jasa keuangan serta produk dan jasa
122
Desiyanti, Adalah Dosen Universitas Bung Hatta Padang, Fakultas. Ekonomi
Desiyanti, Literasi Dan Inklusi Keuangan Serta Indeks Utilitas UMKM Di Padang  123

keuangan. Juga dapat mengubah atau memper- Mitchell (2008), Lestari (2015). Penelitian
baiki perilaku masyarakat dalam pengelolaan terdahulu dengan Penelitian-penelitian dengan
keuangan sehingga mampu meningkatkan topik literasi dan inklusi keuangan pada pelaku
kesejahteraan mereka. Untuk itu diperlukan UMKM sangat penting untuk dilakukan dalam
edukasi literasi dan inklusi keuangan pada upaya mengembangkan UMKM di Indonesia.
UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk Hal ini disebabkan UMKM mempunyai peran
mengetahui apakah UMKM melakukan yang strategis dan sebagai ujung tombak dalam
perencanaan keuangan dengan baik.Untuk perekonomian Indonesia.
mengetahui inklusi keuangan dan seberapa
besar UMKM memanfaatkan produk-produk LANDASAN TEORI
keuangan. Literasi Keuangan
Pemerintah dan OJK berusaha memberikan
Literasi keuangan dapat merupakan
pendidikan keuangan pada masyarakat, karena
pemahaman yang komprehensif serta mendalam
hal ini sangat penting.OJK memandang perlu
tentang pengelolaan keuangan personal atau
menjadikan Literasi Keuangan menjadi suatu
keluarga yang membuat seseorang mempunyai
program strategis yang bersifat nasional. Selain
kuasa, pemahaman dan keyakinan penuh
edukasi, yang penting juga bagi UMKM adalah
terhadap keputusan keuangan yang diambil.
kondisi seperti kemudahan memperoleh kredit
Seperti yang diungkapkan oleh Vitt et al (2000)
juga harus diperhatikan karena adanya peraturan
mengatakan pendidikan literasi keuangan
yang ketat dari lembaga keuangan (Beal dan
sebagai kemampuan membaca, menganalisis,
Delpachitra, 2003) dan agresivitas kegiatan
mengelola, dan berkomunikasi tentang kondisi
pemasaran serta pertumbuhan produk-produk
keuangan yang mempengaruhi kesejahteraan.
keuangan dan jasa (Marcolin dan Abraham,
Literasi keuangan mencakup kemampuan untuk
2006) memperkuat asumsi bahwa melek
memilah kebutuhan keuangan, perencanaan
finansial adalah suatu keharusan. Masy-arakat
keuangan untuk masa depan. Mampu mema-
yang mempunyai tingkat Literasi Keuangan
hami peristiwa yang mempengaruhi keputusan
yang rendah akan mudah dibohongi dalam
keuangan sehari-hari, termasuk peristiwa dalam
menggunakan uangnya, seperti contoh investasi
perekonomian secara umum. Pendidikan literasi
bodong, ataupun penipuan-penipuan yang
keuangan sangat bermanfaat bagi kehidupan
dilakukan ketika mereka tidak melek keuangan.
manusia, dalam berbagai kasus menunjukkan
Literasi keuangan yang rendah juga membuat
bahwa ketepatan dalam pengambilan keputusan
masyarakat tidak mampu mengelola
keuangan sangat menentukan pada kesejah-
keuangannya dengan baik.Sebaliknya masyara-
teraan manusia di masa yang akan datang.
kat yang mempunyai tingkat Literasi Keuangan
Manusia perlu dibekali dengan pendidikan
yang tinggi akan mampu memilih dan meman-
literasi keuangan yang baik dan terencana.
faatkan produk dan jasa keuangan, memiliki
Pemahaman tentang literasi keuangan seba-
kemampuan dalam melakukan perencanaan
gai proses membangun kemampuan tentang pro-
keuangan dengan lebih baik, mempunyai tujuan
duk-produk serta konsep keuangan melalui
keuangan yang sesuai, mampu mengelola
informasi, instruksi dan nasihat untuk mengem-
keuangannya dengan baik. Memahami tentang
bangkan keahlian serta kepercayaan diri dan
manfaat dan risiko produk dan jasa keuangan.
kesadaran terhadap risiko keuangan. Mampu
Penelitian terdahulu tentang topik ini dilaku-
mengatasi dengan perlindungan asuransi serta
kan terhadap masyarakat secara umum untuk
meningkatkan peluang membuat keputusan
mengkaji literasi keuangan dalam upaya
keuangan yang cerdas. Mengetahui tentang
meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara
produk-produk keuangan, dan mampu membuat
umum. Penelitian-penelitian tersebut dilakukan
tindakan alternatif untuk meningkat kesejah-
oleh Shafi dan Medabes (2012), Lusardi and
 124 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

teraan. Literasi keuangan dapat dikatakan seba- serta produk dan jasa keuangan, termasuk
gai sebuah pemahaman yang komprehensif ten- fitur, manfaat dan risiko, hak dan kewajiban
tang berbagai resiko yang akan terjadi ketika terkait produk dan jasa keuangan.
sebuah keputusan keuangan diambil. Sehingga 3.Less literate, hanya memiliki pengetahuan
seseorang dengan pengetahuan keuangan yang tentang lembaga jasa keuangan, produk dan
baik akan dapat mengambil keputusan yang jasa keuangan.
berkaitan dengan keuangan secara bijak. Hal itu 4.Not literate, tidak memiliki pengetahuan dan
sejalan dengan pendapat Wilson, (2003) yang keyakinan terhadap lembaga jasa keuangan
menyatakan literasi keuangan adalah kemam- serta produk dan jasa keuangan, serta tidak
puan seseorang untuk mendapatkan, memahami, memiliki keterampilan dalam menggunakan
dan mengevaluasi informasi yang relevan untuk produk dan jasa keuangan.
pengambilan keputusan dengan memahami Selanjutnya literasi Keuangan memiliki
konsekuensi finansial yang ditimbulkannya. tujuan jangka panjang bagi seluruh golongan
Pengetahuan literasi keuangan merupakan masyarakat, yaitu:
bagian dari pengetahuan keuangan itu sendiri. a. Meningkatkan literasi seseorang yang sebe-
Literasi keuangan mempunyai esensi yang lebih lumnya less literate atau not literate menjadi
mendetail dibandingkan dengan pengetahuan well literate
keuangan secara umum. Huston (2010) menya- b.Meningkatkan jumlah pengguna produk dan
takan bahwa pengetahuan keuangan merupakan layanan jasa keuangan.
dimensi yang tidak terpisahkan dari literasi Agar masyarakat luas dapat menentukan
keuangan, namun belum dapat menggambarkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai
literasi keuangan seseorang. Literasi keuangan dengan kebutuhan, masyarakat harus memahami
memiliki dimensi aplikasi tambahan yang dengan benar manfaat dan risiko, mengetahui
menyiratkan bahwa seseorang harus memiliki hak dan kewajiban serta meyakini bahwa produk
kemampuan dan kepercayaan diri untuk dan layanan jasa keuangan yang dipilih dapat
menggunakan pengetahuan finansialnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bagi
membuat keputusan. Dalam hal ini pembuatan masyarakat, literasi Keuangan memberikan
keputusan yang baik merupakan hal pokok dari manfaat yang besar, seperti: mampu memilih dan
literasi keuangan itu. Pendidikan literasi memanfaatkan produk dan layanan jasa
keuangan sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi keuangan yang sesuai kebutuhan, memiliki
sebuah negera. Pada penelitian Rapih (2016) kemampuan dalam melakukan perencanaan
malah menyarankan agar menerapkan pendi- keuangan dengan lebih baik, terhindar dari
dikan literasi keuangan lebih dini dimana akan aktivitas investasi pada instrumen keuangan
sangat berpengaruh terhadap tingkat kesejah- yang tidak jelas, mendapatkan pemahaman
teraan di masa yang akan datang. mengenai manfaat dan risiko produk dan
Menurut OJK 2013, bahwa tingkat literasi layanan jasa keuangan. Literasi Keuangan juga
keuangan penduduk Indonesia dibagi menjadi memberikan manfaat yang besar bagi sektor jasa
empat bagian, yakni: keuangan. Lembaga keuangan dan masyarakat
1.Well literate, yakni memiliki pengetahuan dan saling membutuhkan satu sama lain sehingga
keyakinan tentang lembaga jasa keuangan semakin tinggi tingkat Literasi Keuangan
serta produk jasa keuangan, termasuk fitur, masyarakat, maka semakin banyak masyarakat
manfaat dan risiko, hak dan kewajiban terkait yang akan memanfaatkan produk dan layanan
produk dan jasa keuangan, serta memiliki jasa keuangan. Pengambilan keputusan
keterampilan dalam menggunakan produk dan merupakan suatu hal yang sangat vital dalam
jasa keuangan. pengelolaan ekonomi khususnya pengelolaan
2.Sufficient literate , memiliki pengetahuan dan keuangan.
keyakinan tentang lembaga jasa keuangan
Desiyanti, Literasi Dan Inklusi Keuangan Serta Indeks Utilitas UMKM Di Padang  125

Inklusi Keuangan METODE PENELITIAN


Sarma (2012) mendefinisikan inklusi Populasi penelitian ini adalah seluruh
keuangan sebagai sebuah proses yang memu- UMKM yang terdapat di Kota Padang, Sampel
dahkan akses, ketersediaan, dan manfaat dari diambil secara purposive sampling dengan
sistem keuangan formal bagi seluruh pelaku kriteria UMKM berdomisili di Kota Padang.
ekonomi. Bank Indonesia (2013) mendefinisi- Mempunyai usaha yang berkesinambungan.
kan inklusi keuangan sebagai seluruh upaya UMKM yang sudah mengikuti edukasi literasi
yang bertujuan meniadakan segala bentuk dan inklusi keuangan. Penelitian dilakukan
hambatan yang bersifat harga maupun non dengan menggunakan 100 UMKM orang
harga, terhadap akses masyarakat dalam meman- sebagai sampel.
faatkan layanan jasa keuangan. Indikator yang Pengumpulan data primer dilakukan dengan
dapat dijadikan ukuran dari keuangan yang kuesioner dan tatap muka secara langsung
inklusif sebuah negara adalah ketersediaan/ dengan responden. Kuesioner terdiri kuesioner
akses untuk mengukur kemampuan penggunaan terbuka dan kuesioner tertutup. Penelitian ini
jasa keuangan formal dalam hal keterjangkauan menggunakan pendekatan kualitatif dengan
fisik dan harga, penggunaan untuk mengukur teknik pengumpulan data melalui in-
kemampuan penggunaan produk-produk depthinterview, kuesioner dan teknik analisis
keuangan. Beck et al. (2007) mengatakan bahwa menggunakan analisis deskriptif kualitatif.
konsep akses jasa keuangan dengan penggunaan Analisis deskriptif kualitatif yaitu dengan
jasa keuangan adalah konsep yang berbeda. memberikan ulasan atau interpretasi terhadap
Pelaku ekonomi memiliki akses terhadap jasa data yang diperoleh sehingga menjadi lebih jelas
keuangan namun belum tentu menggunakannya dan bermakna dibandingkan dengan sekedar
secara baik. angka-angka. Langkah-langkahnya adalah
reduksi data, penyajian data dengan bagan dan
Indeks Utilitas teks, kemudian penarikan kesimpulan.(Lestari
Indeks utilitas Produk dan Jasa Keuangan 2015).
merupakan parameter atau indikator untuk
mengukur seberapa banyak indikator peman- HASIL DAN PEMBAHASAN
faatan/ penggunaan produk dan jasa keuangan 1.UMKM melakukan perencanaan keuangan
oleh masyarakat. Dimana dengan Indeks Utilitas dengan baik
ini kita dapat melihat persentase/jumlah
a.Perilaku keuangan
masyarakat yang menggunakan produk dan jasa
Perilaku keuangan UMKM apakah telah
keuangan tertentu yang memanfaatkan produk
melakukan pencatatan atau belum, ditun-
dan jasa keuangan. Survei Literasi Keuangan
jukkan oleh gambar 1 berikut:
terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi Bisnis
Universitas Soedirman menunjukan bahwa
Indeks Utilitas Produk dan Jasa Keuangan pada
mahasiswa FEB sebesar 95,24%. Hal ini berarti
sebanyak 93 mahasiswa dari 100 mahasiswa
yang menjadi sampel memanfaatkan produk dan
jasa lembaga keuangan. Dari bukti ini diketahui
bahwa mahasiswa memanfaatkan produk dan
jasa lembaga keuangan (Lestari, 2015).
Gambar 1. Pencatatan Keuangan
Untuk pencatatan keuangan 70% UMKM
melakukan pencatatan dengan baik.UMKM
 126 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

ini menyadari pentingnya mencatat pembu- lompokkan atau membuat pos-pos keuangan
kuan dengan baik agar mereka dapat menja- sesuai dengan tujuan, seperti adanya pos
lankan usahanya dengan baik.Sementara dana pendidikan anak, rumah, listrik, air,
30% tidak melakukan pencatatan keuangan usaha dan lain sebagainya.
dengan berbagai alasan antara lain mereka c. Alokasi anggaran yang ideal
kesulitan membuat laporan sebab belum Perilaku UMKM yang diteliti berikutnya
mengerti dengan pencatatan pembukuan, adalah apakah UMKM menyusun anggaran
menghitung harga pokok produksi, meng- secara ideal, artinya apakah sesuai dengan
hitung laporan laba rugi. Tidak adanya prosedur akuntansi dan manajemen
waktu yang cukup untuk membuat laporan keuangan yang baik. Untuk alokasi ang-
karena tidak ada karyawan, semuanya garan yang ideal dapat dilihat pada gambar
mereka yang kerjakan sendiri. Pencatatan 3 berikut:
keuangan masih belum konsisten. UMKM
tidak bisa mengelompokkan akun dan
memisahkan antara uang usaha dengan
kebutuhan uang rumah tangga. UMKM
mengalami keraguan dalam memisahkan
akun-akun yang termasuk ke dalam laporan
keuangan. Sulit untuk menyisihkan uang
untuk ditabung dengan alasan pendapatan
pas-pasan. Walau mereka sudah mendapa-
tkan edukasi literasi dan keuangan Gambar 3. Menyusun alokasi anggaran secara
sebelumnya. ideal
b.Tujuan keuangan
Perilaku keuangan selanjutnya adalah apa- Kebanyakan dari UMKM tidak menyusun
kah rencana keuangan sesuai dengan tujuan, anggaran secara ideal, yakni sebesar 71
hal ini dapat dilihat pada gambar 2 berikut : persen. Dari hasil survei yang dilakukan
terhadap 100 responden diketahui bahwa
hanya sebesar29 % saja UMKM menyusun
alokasi anggaran secara ideal.
d.Perbandingan uang masuk dengan uang
keluar
Perilaku UMKM lainnya yang disurvey
adalah perbandingan antara uang masuk dan
uang keluar, pada gambar 4 berikut:

Gambar 2. Rencana Keuangan sesuai dengan


tujuan
Hasil survey menunjukkan bahwa 64%
UMKM menyatakan rencana keuangannya
sesuai dengan tujuan. Mereka disiplin
dengan apa yang menjadi tujuan keuangan
mereka. Sisanya 36 % menyatakan rencana
keuangan mereka tidak sesuai dengan Gambar 4. Uang masuk lebih besar dari uang
tujuan. Supaya rencana mereka sesuai keluar
dengan tujuan selayaknya mereka menge-
Desiyanti, Literasi Dan Inklusi Keuangan Serta Indeks Utilitas UMKM Di Padang  127

UMKM menjawab 76% uang masuknya Gambar 6. Mencatat/menghitung barang dan


lebih besar dibanding keluar. Hanya 24% hutang
UMKM yang menyatakan uang masuknya
lebih kecil dibanding uang keluar. Keba-
nyakan UMKM menyadari mereka harus
menjaga jangan sampai menderita kerugian
karena kemampuan mereka mengelola
keuangan tidaklah efektif dan efisien. Kare-
nanya diperlukan literasi atau pengetahuan
tentang keuangan yang berkesinambungan
termasuk bagaimana cara mengelola
keuangan itu sendiri. Pada gambar 6 hanya 56% yang melakukan
e. Apakah cicilan utang lebih kecil dari pencatatan/ menghitung barang dan hutang-
pemasukan nya. Sisanya 44% tidak melakukan penca-
Untuk mengetahui apakah cicilan utang tatan barang/persediannya dan hutangnya
UMKM lebih kecil dibanding pemasukan dengan baik. Dari hasil wawancara bagi
dapat dilihat pada gambar 5 berikut ini: yang tidak mencatat barang dan hutang ber-
alasan mereka sudah hafal diluar kepala.
UMKM hanya mengingat saja tanpa perlu
dicatat. Sementara bagi yang melakukan
pencatatan keuangan walau mereka hafal
dengan barang dan hutang namun mereka
membuat pembukuan yang baik.
g.Mempunyai uang tunai untuk penge-
luaran yang mendadak
Gambar 5. Cicilan utang lebih kecil dari Untuk mengetahui apakah UMKM memiliki
pemasukan dana tunai untuk pengeluaran yang
mendadak, pengeluaran yang tidak terduga
Dari hasil survey terhadap 100 UMKM dapat dilihat pada gambar 7 berikut ini:
terlihat bahwa 78% mengatakan bahwa
cicilan hutangnya lebih kecil dari pema-
sukan. Hanya 22% saja yang mengatakan
utangnya lebih besar dari pemasukan
sehingga mereka harus mengambilkan
sumber dana dari sumber lain.Walau sudah
diberi edukasi tentang literasi dan inklusi
keuangan UMKM tetap tidak melakukan
hutang dikarenakan takut membayar cicilan Gambar 7. Memiliki dana tunai untuk
bunga yang menurut mereka besar. pengeluaran
f. Apakah menghitung barang dan utang
Selanjutnya untuk mengetahui apakah Jawaban dari responden adalah hanya 48%
UMKM mencatat /menghitung barang yang punya dana tunai untuk pengeluaran
dagangnya dan hutangnya ditunjukan oleh yang mendadak, sisanya 52% tidak memiliki
gambar 6 berikut: uang tunai yang disimpan karena semua
dana tunai dipakai dan diperputarkan untuk
usahanya.
 128 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

h.Menyisihkan uang setiap bulannya j. Apakah memisahkan uang usaha dengan


Kegiatan menyisihkan uang setiap bulannya uang keluarga
dapat dilihat pada gambar 8 berikut: Selanjutnya untuk mengetahui apakah
UMKM memisahkan penggunaan uang
usaha dengan uang keluarga dapat dilihat
pada gambar 10 berikut ini:

Gambar 8. Menyisihkan uang setiap bulannya

Dari survey kepada 100 responden hanya


41% yang menyisihkannya setiap bulan.
Sisanya 59% tidak menyisihkan uang setiap
bulannya. Ketika diwawancara jawabannya Gambar 10. Memisahkan uang usaha dengan
adalah uang tersebut tidak ada disisihkan, uang keluarga
semuanya digunakan untuk kebutuhan uang
usaha dan juga untuk keperluan rumah Pada gambar 10 ada 57% UMKM yang
tangga. memisahkan uang usaha dengan uang
i. Bagaimana cara menyisihkan uang setiap keluarga, sisanya sebesar 43% menyatakan
bulannya tidak memisahkan antara uang usaha dengan
uang keluarganya. Ketika mereka tidak
memisahkan uang usaha dan uang keluarga
maka UMKM akan kesulitan dalam menen-
tukan penggunaan modal/dana bagi kegiatan
usahanya.

2. UMKM dengan tujuan keuangan


a.Apakah tujuan uang saudara?
Pertanyaan untuk mengetahui tujuan penge-
lolaan keuangan dari UMKM dapat dilihat
Gambar 9. Cara menyisihkan uang setiap bulan
pada gambar 11 berikut ini:

Keterangan gambar
A). Memasukkan uang kedalam amplop
yang berbeda 20%; B). Menabung uang ke
dalam bank 48%; C). Cara Lain 32%
Cara mereka menyisihkan dana adalah 20%
dengan memasukan amplop yang berbeda,
48% menabung di bank dan cara lain adalah
32% antara lain dengan cara menabung
dirumah dan mengikuti arisan.
Gambar 11. Tujuan uang UMKM
Desiyanti, Literasi Dan Inklusi Keuangan Serta Indeks Utilitas UMKM Di Padang  129

Keterangan gambar: 3.Inklusi keuangan


A). Pendidikan Anak 11%; B). M o d a l a.Menggunakan produk dan jasa keuangan
Usaha 11%; C).Ibadah 18%; D).Membayar untuk perencanaan keuangan
Hutang 14%; E). Hewan Ternak 8%; F). UMKM yang menggunakan produk dan jasa
Sawah, Kebun 8%; G). Tempat Tinggal; keuangan dapat dilihat pada gambar 13
10%; H). Kendaraan 15%; I).Lainnya 5%. berikut ini:
Tujuan penggunaan UMKM merata untuk
seluruh tujuan, antara lain Pendidikan Anak
11%, Modal Usaha 11%, Ibadah 18%,
Membayar Hutang 14%, Hewan Ternak,
8%, Sawah, Kebun 8%, Tempat Tinggal
10%, Kendaraan 15%, Lainnya 5%. Peng-
gunaan tujuan keuangan merata untuk selu-
ruh kebutuhan dana.
b.Aktivitas apa yang dilakukan untuk
mencapai tujuan keuangan
Aktivitas yang dilakukan untuk mencapai
tujuan keuangan dapat dilihat pada gambar Gambar 13. UMKM yang menggunakan
12 sebagai berikut: produk dan jasa keuangan

Kegiatan inklusi keuangan dan pembiayaan


usaha hanya 53% UMKM yang mengguna-
kan produk dan jasa keuangan, 47% tidak
menggunakan jasa keuangan. Kendala
UMKM yang belum menggunakan produk
& jasa keuangan. Bagi yang tidak menggu-
nakan jasa keuangan karena UMKM tidak
memiliki jaminan, tidak menggunakan asu-
ransi karena merasa belum butuh, Belum
pernah mencoba jasa perbankan, Tidak bisa/
Gambar 12. Aktivitas mencapai tujuan mampu membuat proposal pemimjaman.
keuangan Meghana et all (2005) menemukan beberapa
kendala dalam masalah pendanaan
Keterangan gambar: keuangan, bunga yang tinggi akan
A). Menyisihkan Uang Secara Rutin 47%; menghambat pertumbuhan usaha.
B). Meminjam uang 14%; C). M e n c a r i
b.Produk keuangan perbankan yang
Mata Pencaharian baru untuk menambah
digunakan
pemasukan 39%; D). Lainnya 0%
Produk perbankan yang digunakan oleh
Aktivitas mencapai tujuan keuangan adalah UMKM dapat dilihat pada gambar 14
menyisihkan uang secara rutin sebesar 47%, berikut:
meminjam uang 14% dan mencari mata
pencarian baru untuk menambah
pemasukan 39%. UMKM yang menyisihkan
uangnya secara rutin menyadari bahwa
mereka suatu saat akan membutuhkan uang
itu untuk kepentingan mereka sendiri.
 130 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

Gambar 15. Produk asuransi yang digunakan


Gambar 14. Produk keuangan perbankan yang
digunakan A). Asuransi Kesehatan 24%; B). Asuransi
Jiwa 4%; C). Asuransi Kendaraan 2%; D).
Keterangan gambar Asuransi Pendidikan 4%; E). A s u r a n s i
A). Tabungan 54%; B).Deposito 1%; C). Kerugian 1%; F). Lainnya, Sebutkan 3%;
Kredit 15%; D). Giro 0%; E). L a i n n y a G). Tidak menggunakan 62%;
4%; F). Tidak Menggunakan 26%; Sebanyak 62% UMKM tidak menggunakan
Produk perbankan yang digunakan oleh produk keuangan asuransi. Sisanya hanya
UMKM adalah Tabungan 54%, Deposito 38% yang menggunakan produk keuangan
1%, Kredit 15%, Giro 0%, Lainnya 4%, asuransi. Itupun menyebar dibeberapa jenis
Tidak Menggunakan 26%. UMKM yang kegiatan asuransi. Sepatutnya UMKM
menggunakan produk perbankan total 74%. menyadari risiko yang bersifat tidak pasti
Peranan perbankan nasional perlu ditingkat- terhadap masa depan usahanya. Perlu perlin-
kan sesuai fungsinya dalam menghimpun dungan untuk memproteksi usaha mereka,
dan menyalurkan dana masyarakat dengan yaitu asuransi.
lebih memperhatikan pembiayaan kegiatan d.Produk keuangan pembiayaan yang
sektor perekonomian nasional terutama digunakan
pada pengusaha kecil dan menengah, serta Produk keuangan pembiayaan yang
berbagai lapisan masyarakat. (Kasmir, dilakukan oleh UMKM dapat dilihat pada
2004). Selanjutnya Kerr dan Nanda (2009) gambar 16 berikut:
mengatakan bahwa perbankan membawa
pertumbuhan yang luar biasa pada
pertumbuhan kewirausahaan dan bisnis.
c. Produk keuangan asuransi yang
digunakan
Produk keuangan asuransi yang digunakan
oleh UMKM dapat dilihat pada gambar 15
berikut ini:

Gambar 16. Produk keuangan pembiayaan


yang digunakan
Desiyanti, Literasi Dan Inklusi Keuangan Serta Indeks Utilitas UMKM Di Padang  131

Keterangan gambar menggunakan produk pegadaian yaitu


A). Kredit Usaha 42%; B). Kredit Kenda- sebanyak 83%. Sisanya hanya 17% saja
raan 4%; C). Kredit Multiguna 0%; UMKM yang menggunakan produk
D). Lainnya, Sebutkan 0%; E). T i d a k keuangan pegadaian.
menggunakan 54%; f. Produk keuangan pasar modal yang
Dari survey terlihat bahwa UMKM meng- digunakan
gunakan produk keuangan pembiayaan Pertanyaan tentang produk keuangan pasar
dengan data-data sebagai berikut: Kredit modal yang digunakan oleh UMKM dapat
Usaha 42%, Kredit Kendaraan 4%, Kredit dilihat pada gambar 18 berikut ini
Multiguna 0%, Lainnya 0%, Tidak meng-
gunakan 54%. Hampir lebih dari setengah
UMKM tidak menggunakan produk
keuangan pembiayaan manapun. Keba-
nyakan UMKM yang tidak menggunakan
kredit karena mereka takut berhutang. Selain
itu mereka juga kuatir kalau mereka tidak
mampu membayar bunga beserta pokok
pinjaman.
e. Produk keuangan pegadaian yang
Gambar 18. Produk keuangan pasar modal
digunakan
digunakan
Dalam penggunaan keuangan pegadaian
UMKM, maka dapat dilihat pada gambar 17
berikut: Keterangan gambar:
A). Reksadana 0%; B). Obligasi 0%;
C). ORI 0%; D). Saham 0%; E). Lainnya
3%; F). Tidak Menggunakan 97%;
Dari produk pasar modal yang digunakan
oleh UMKM hanya 3% saja selain dari
reksadana, obligasi, ORI, dan saham.
Sebanyak 97% UMKM tidak menggunakan
produk keuangan pasar modal. Produk pasar
modal masih awam bagi masyarakat
UMKM. Diperlukan sosialisasi pasar modal
baik oleh akademisi maupun dari peme-
Gambar 17. Produk pegadaian yang digunakan rintah dan OJK untuk mensosialisasi pasar
modal tersebut.
Keterangan gambar g.Produk keuangan dana pensiun yang
A). Gadai 10%; B).Arisan Emas 2%; digunakan
C). Tabungan Emas 1%; D). L a i n n y a , Penggunaan produk keuangan dana
sebutkan 4%; E). Tidak menggunakan pensiunan dapat dilihat pada gambar 19
83%; berikut ini:
Untuk produk pegadaian UMKM meng-
gunakannya dengan rincian sebagai berikut
Gadai 10%, Arisan Emas 2%, Tabungan
Emas 1%, Lainnya 4%, Tidak menggunakan
83%. Banyak dari UMKM tidak
 132 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

rapa banyak UMKM yang memanfaatkan


produk dan jasa keuangan. Dari grafik 1
dapat dilihat bahwa pemanfaatan produk
keuangan perbankan (74%) lebih besar
dibandingkan produk keuangan lainnya.
Sebaliknya indeks utilitas atau pemanfaatan
produk keuangan untuk pasar modal sedikit
sekali, hanya 3% saja.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Gambar 19. Dana Pensiun yang digunakan Dalam penelitian yang dilakukan terhadap
UMKM maka hal yang dapat disimpulkan
Keterangan gambar terkait dengan literasi dan inklusi keuangan di
A). Dana Pensiun lembaga keuangan Kota Padang adalah sebagai berikut:
(DPLK) 3%; B). Dana Pensiun Pemberi 1. UMKM yang telah melakukan pencatatan
Kerja (DPPK) 5%; C). Tidak Menggu- keuangan 70%.
nakan 92%; 2. UMKM yang telah menyusun rencana
Sebanyak 92% UMKM tidak menggunakan keuangan sesuai tujuan 64%.
dana pensiun untuk masa di hari tuanya. 3. UMKM yang telah menyusun alokasi
Hanya 3% memakai dana pensiun lembaga anggaran secara ideal 29%.
keuangan dan 5% menggunakan dana 4. UMKM yang mempunyai uang masuk lebih
pensiun pemberi kerja. besar dari uang keluar 76%.
5. UMKM yang mempunyai cicilan utang
Indeks Utilitas lebih kecil dari pemasukan 78% .
Dari gambar 14-19 bisa dibuat grafik indeks 6. UMKM yang telah mencatat/menghitung
utilitas dari produk-produk keuangan seperti barang dan utang 56%.
grafik 1 dibawah ini: 7. UMKM yang memiliki dana tunai untuk
pengeluaran mendadak 48%.
8. UMKM yang menyisihkan uang setiap
bulannya 41%.
9. UMKM Memisahkan uang usaha dengan
uang keluarga 57%.
10. UMKM menggunakan produk dan jasa
keuangan 53%.
11. Produk keuangan yang paling tinggi nilai
Indeks Utilitasnya adalah produk keuangan
perbankan (dominan menabung), dan yang
paling rendah adalah produk keuangan pasar
modal.
12. Walaupun sudah dilakukan edukasi, perlu
Grafik 1. Indeks utilitas produk keuangan upaya keras untuk melakukan edukasi lite-
rasi dan inklusi keuangan yang berkesinam-
Indeks utilitas keuangan merupakan para- bungan pada UMKM.
meter atau indikator untuk mengukur sebe-
Desiyanti, Literasi Dan Inklusi Keuangan Serta Indeks Utilitas UMKM Di Padang  133

13. Diperlukan disiplin yang besar bagi UMKM Bank Indonesia, 2013, Statistik Perbankan
dalam literasi dan inklusi keuangan, meng- Indonesia.
ubah atau memperbaiki perilaku UMKM
Beal, D. J., & Delpachitra, S. B. (2003).Financial
dalam pengelolaan keuangan sehingga
literacy among Australian university
mampu meningkatkan kesejahteraan
students. Economic Papers: A journal of
mereka.
appliedeconomics and policy, 22 (1), 65-78.
Saran Beck, T. Demirguc-Kunt A, Levine R.
a.Bagi penelitian yang akan datang (2007).Finance, inequality and the poor.
Journal of Economic Growth.12:27-49.
1.Untuk penelitian selanjutnya disarankan
untuk melakukan analisis secara kuantitatif Huston, S.J. 2010. Measuring financial literacy.
dan menggunakan alat analisis statistik Journal of Consumer Affairs 44 (2).
2.Untuk penelitian selanjutnya agar menam- Kasmir. (2004). Dasar-dasar perbankan, Edisi
bah jumlah sampel yang lebih banyak lagi Pertama, Cetakan Kedua, Jakarta: Penerbit
agar penelitian dapat mencapai hasil yang PT.Raja Grafindo Persada.
lebih akurat.
Kerr, William, and Ramana Nanda (2009)
b.Bagi praktisi dan pelaku UMKM Democratizing Entry: Banking Dere-
1.Perlunya memberi pelatihan, workshop, gulations, Financing Constraints, and Entre-
keterampilan dan edukasi literasi dan Inklusi preneurship, Journal of Financial Econo-
keuangan pada UMKM secara berkesinam- mics 94 , 124–149.
bungan. Lestari, Sri., 2015, Literasi Keuangan Serta
2.Pemerintah mendukung peningkatan literasi Penggunaan Produk Dan Jasa Lembaga
keuangan dengan mengeluarkan sejumlah Keuangan, Jurnal Fokus Bisnis, Volume 14,
kebijakan-kebijakan di bidang keuangan No 02, bulan Desember.
dan produk-produk keuangan
3.Bagi Otoritas jasa keuangan perlu lebih Lusardi, Annamaria, and Olivia S. Mitchell
intensif lagi dalam mempropagandakan pro- 2008. Planning and Financial Literacy: How
gram literasi dan inklusi keuangan kepada Do Women Fare? American Economic
masyarakat umumnya, UMKM khususnya. Review, 98 (2): 413–417.
4.Pihak yang menjalankan produk-produk Marcolin, S., & Abraham, A. (2006).Financial
keuangan (bank, asuransi, pegadaian, pem- literacy research: Current literature and
biayaan, pasar modal dan dana pensiun) future opportunities. Paper presented at the
lebih mensosialisasikan peranan dan fungsi 3rdInternational Conference on Contem-
mereka ditengah masyarakat dan UMKM. porary Business, Leura NSW.
5.Pihak akademisi membantu masyarakat dan
UMKM agar melek dan paham dengan Meghana, Ayyagari, Asli Demirgüç-Kuntand-
keuangan beserta produk-produknya dengan Vojislav Maksimovic (2005) How Important
Are Financing Constraints? The Role of
melakukan pengajaran, penelitian dan
Finance in the Business Environment,
pengabdian yang terkait dengan bidang
literasi dan Inklusi Keuangan. seminar participants at GeorgeWashington
University.
DAFTAR PUTAKA
 134 BISMAN Jurnal Bisnis & Manajemen Volume 2 Nomor 2 Desember 2016

Rapih, R, 2016, Pendidikan Literasi Keuangan w w w. o j k . g o . i d / i d / k a n a l / e d u k a s i - d a n -


Pada Anak: Mengapa Dan Bagaimana?, perlindungan-konsumen/Pages/Literasi-
Scholaria, Vol. 6 No. 2, Mei 2016: 14 - 28. Keuangan.aspx, upload 30 september 2016.
Vitt, L. A., Anderson, C., Kent, J., Lyter, D. M., Sarma Mandira, Jesim Pais. (2011). Financial
Siegenthaler, J. K., & Ward, J. 2000. inclusion and development.Journal of
Personal Finance And The Rush To Compe- International Development. 23:613-628.
tence: Financial Literacy Education In The
Shafi, Mohammad.,& Ali Hawi Medabesh,
U.S. Middleburg, VA: Fannie Mae
2012, Financial Inclusion in Developing
Foundation.
Countries: Evidences from an Indian State.
Wilson, S. D. 2003. Factors influencing levels Canadian Center of Science and Education.
of credit-card debt in college students. Xu, Lisa., dan Bilal Zia. (2012). Financial
Journal of Applied Social Psychology, 33: Literacy around the World – An Overview
935 – 947. of the Evidence with Practical Suggestions
for the Way Forward. The World Bank:
Finance and Private Sector Development.

Anda mungkin juga menyukai