Anda di halaman 1dari 11

WEEKLY

NEWSLETTER

EDISI KE

113 MINGGU KETIGA


BULAN FEBRUARI 2022
FEB. 2022 | VOL. 113

PERKEMBANGAN PROYEK
SPAM REGIONAL
WOSUSOKAS TAHAP II

Dalam rangka mewujudkan percepatan dan pemerataan penyediaan air


bersih di Jawa Tengah, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merencanakan
pembangunan dan pengembangan SPAM Regional Wosusokas Tahap II.
Pembangunan SPAM Regional Wosusokas Tahap II dilakukan dalam rangka
penambahan debit air baku di Kab. Sukoharjo dan Kota Surakarta dengan
rencana kapasitas 700 lps dengan sumber air baku yang berasal dari
Waduk Gajah Mungkur. Total nilai investasi proyek ini yaitu Rp 836 Miliar
dengan masa konsesi selama 20 tahun. Saat ini Proyek SPAM Regional
Wosusokas Tahap II sedang dalam penyusunan dokumen FBC melalui
fasilitas PDF Kementerian Keuangan.

1
FEB. 2022 | VOL. 113

Adapun perkembangan proyek antara lain: 1) Saat ini PDAB Tirta Utama
selaku PJPK telah mengajukan Surat Izin Pengambilan dan Pemanfaatan Air
(SIPPA) SPAM Regional Wosusokas Tahap II kepada BBWS Bengawan Solo.
Namun, berdasarkan konfirmasi BBWS Bengawan Solo, rekomtek tersebut
belum dapat diberikan dikarenakan sedang dilaksanakan review terhadap
pedoman eksploitasi dan pemeliharaan serta inspeksi besar Bendungan
Serbaguna Wonogiri oleh Perum Jasa Tirta I untuk mendapatkan izin
operasi bendungan; 2) SIPPA diharapkan untuk dapat diterbitkan sebelum
berakhirnya penyusunan dokumen FBC sehingga dibutuhkan adanya
percepatan dan sinkronisasi timeline penerbitan izin SIPPA dan
penyusunan dokumen FBC; 3) Sebagai langkah dalam memastikan kesiapan
infrastruktur hilir dan demandnya, secara paralel dilakukan RDS sisi hilir
beserta kajian potensi pendanaannya; 4) Tim konsultan melakukan
sinkronisasi pembangunan SPAM Wosusokas Tahap I dan II untuk
memitigasi adanya resiko interface.

Sebagai tindak lanjut, PJPK dan tim konsultan akan melakukan koordinasi
lebih lanjut dengan BBWS Bengawan Solo terkait dengan percepatan
pelaksanaan proses izin SIPPA.

2
FEB. 2022 | VOL. 113

KONSULTASI PUBLIK PROYEK KPBU


JALAN TOL NGAWI-BOJONEGORO-BABAT

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal


Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Pada tanggal 15 Februari 2022,
Perumahan tengah mendorong percepatan pelaksanaan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur
proyek KPBU, khususnya pada proyek jalan tol. Salah melalui Direktorat Pelaksanaan
satu proyek KPBU jalan tol yang kini berprogres yakni Pembiayaan Infrastruktur Jalan
Jalan Tol Ngawi - Bojonegoro - Babat yang merupakan dan Jembatan, menggelar acara
inisiasi dari Kementerian PUPR. Jalan tol sepanjang Konsultasi Publik penyusunan
104,42 km ini direncanakan sebagai jaringan jalan tol Final Business Case (FBC) atas
penghubung lintas tengah dan utara yang akan proyek Jalan Tol Ngawi -
menghubungkan Jalan Tol ruas Solo - Ngawi - Bojonegoro - Babat yang
Kertosono yang kini telah beroperasi dan terhubung dilaksanakan secara daring dan
dengan Jalan Tol ruas Demak - Pati - Babat dan Babat - luring. Acara Konsultasi Publik
Manyar serta Jalan Tol ruas Surabaya - Gresik. dilaksanakan untuk
Pembangunan Jalan Tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban atau memperoleh masukan serta
disingkat Ngaroban ini masuk dalam Proyek Strategis mensosialisasikan rencana
Nasional (PSN) yang termaktub dalam Peraturan pembangunan proyek kepada
Presiden nomor 80 tahun 2019 tentang Percepatan publik dari berbagai unsur, baik
pembangunan ekonomi, Di kawasan Gresik – Bangkalan unsur pemerintah, masyarakat,
– Mojokerto – Surabaya - Sidoarjo – Lamongan, maupun pihak terdampak
Kawasan Bromo – Tengger – Semeru, serta kawasan lainnya.
Selingkar Wilis dan Lintas Selatan. Dalam lampiran
Perpres tersebut disebutkan bahwa pembangunan Jalan Sebagai tindak lanjut dari
Tol Ngaroban merupakan bagian dari pembangunan penyelesaian FBC, Proyek Jalan
Jalan Tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban-Lamongan-Manyar- Tol Ngawi - Bojonegoro - Babat
Bunder. Proyek jalan tol ini diketahui telah tercantum ditargetkan memasuki tahap
dalam Daftar Rencana KPBU (PPP Book) tanggal 30 Juni Transaksi pada Q3 2022.
2021 dalam kategori Proyek Dalam Penyiapan.

3
FEB. 2022 | VOL. 113

PROGRES PROYEK
PEMELIHARAAN BENDUNGAN
DAN BANGUN GUNA SERAH
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA
MINIHIDRO BINTANG BANO

Potensi tenaga air di Indonesia menurut Hydro Power Potential Study


(HPPS) pada tahun 1983 adalah 75.000 MW, selanjutnya setelah dilakukan
studi didapatkan bahwa potensi yang layak ditindaklanjuti dengan adanya
pembangunan PLTMH Bintang Bano mempunyai kapasitas listrik sebesar
6,3 MW. Pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR banyak
melaksanakan pembangunan bendungan, yang pada umumnya bertujuan
untuk pemenuhan kebutuhan irigasi dan air baku serta pengendalian
banjir. Dengan kondisi bendungan yang ada di Indonesia dinilai bendungan
eksisting dapat ditingkatkan manfaatnya yaitu untuk pembangkit listrik
tenaga mikrohidro.

4
FEB. 2022 | VOL. 113

Berdasarkan surat Menteri PUPR, pada tanggal 10 November 2020


menyampaikan bahwa sesuai ketentuan Perpres No. 38 Tahun 2015 tentang
Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dalam penyediaan
infrastruktur, maka Kementerian PUPR secara prinsip menyetujui PT.
Brantas Abipraya (Persero) sebagai pemrakarsa proyek PLTMH Bendungan
Bintang Bano berikut dengan penambahan lingkup kegiatan Operasi dan
Pemeliharaan (OP) Bendungan. Pengembangan PLTMH Bendungan Bintang
Bano juga dirancang agar dapat berkontribusi terhadap OP Bendungan
Bintang Bano, dimana sebagian revenue dari pembayaran tarif listrik akan
disisihkan untuk membiayai kegiatan OP Bendungan. Adapun hal-hal yang
perlu untuk ditindaklanjuti dalam Pemeliharaan Bendungan dan Bangun
Guna Serah Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) Bintang Bano
sebagai berikut:
a) Direktorat PPISDA memberikan masukan terkait perubahan Permen
ESDM No. 4 Tahun 2020 pada pasal 7A menjadi 7B yang berisikan
pembelian Tenaga Listrik untuk Proyek KPBU dengan tetap
memerlukan persetujuan dari Menteri ESDM.
b) DJPI sedang menganalisis Raperpres tentang Pembelian Tenaga
Listrik oleh PT. PLN (Persero) untuk dapat diberikan masukan.
c) Telah disampaikan surat permohonan studi interkoneksi kepada PT
PLN dalam rangka penetapan tarif listrik sebelum dilakukan pelelangan
KPBU.
d) Ditjen. SDA dan DJPI telah sepakat bahwa lingkup yang dilakukan
oleh BUP adalah pembiayaan OP dan kegiatan Pemeliharaan Bendungan
melalui kontrak kerja. Hal ini telah disesuaikan dengan amanat UUD
1945 dan UU No. 17 Tahun 2019 tentang SDA.
e) Sedang dilakukan penajaman terkait perhitungan biaya OP dan
penyusunan Key Performace Indicator (KPI) untuk pemeliharaan
Bendungan Bintang Bano.
Apabila PLTMH Bintang Bano ini dapat terlaksana maka akan menjadi suatu
milestone yang sangat luar biasa untuk kerjasama penyediaan infrastruktur
di sektor sumber daya air dan ketanagalistrikan.

5
FEB. 2022 | VOL. 113

FGD PROYEK
KPBU RUSUN
TOD LEBAK
BULUS

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan
Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan sedang sedang melakukan proses
perencanaan pembangunan rumah susun di kawasan Transit Oriented Development (TOD) Lebak
Bulus. TOD Lebak Bulus sendiri merupakan TOD skala kota yang berlokasi di wilayah
administrasi Jakarta Selatan, tepatnya pada Kecamatan Cilandak. Pengembangan kawasan TOD
merupakan salah satu solusi untuk menghadapi isu penyediaan perumahan dan kemacetan di
kota besar.

Rencananya pembangunan rumah susun akan menggunakan lahan BMN milik Kementerian
PUPR di Pasar Jumat sebagai lokasi pengembangan dengan total potensi penyediaan hunian
sebesar 1.035 unit. Selain itu, PJPK proyek Rusun TOD Lebak Bulus direncanakan adalah
Kementerian PUPR dan akan dilaksanakan dengan skema DBFMOT (Design – Build – Finance –
Maintenance – Operate – Transfer).

6
FEB. 2022 | VOL. 113

Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan


menyelenggarakan FGD dengan topik “Hasil Diskusi Pemangku Kepentingan Proyek TOD Lebak
Bulus” pada tanggal 15 Februari 2022. FGD ini bertujuan untuk membahas mengenai kesesuaian
lokasi jika diperuntukan untuk kawasan TOD serta rencana pembangunan perumahan
terjangkau dengan Skema KPBU di kawasan TOD Lebak Bulus. Selain itu, masukan yang
disampaikan pada FGD ini diantaranya:

1. Terdapat tiga opsi untuk pengembangan perumahan terjangkau di kawasan TOD Lebak
Bulus, opsi tersebut antara lain: 1) hunian berada di dalam kawasan TOD; 2) penempatan
hunian di sekitar lokasi pengumpang namun masih relatif dekat dengan tod lebak bulus yang
dihubungkan dengan transportasi seperti bus; 3) Hunian TOD sub urban (misalnya TOD
Pondok Cabe) yang dipaketkan dengan TOD urban (TOD Lebak Bulus). Pada opsi ini lokasi
tidak perlu berdekatan dan tidak perlu ada sarana transportasi yang menghubungkan.
2. Perlu memperhatikan willingness to pay masyarakat yang tinggal di rumah tapak jika ingin
membeli lahan masyarakat tersebut untuk dijadikan rumah susun.
3. Perlu dikaji juga mengenai kondisi transportasi dan kondisi permintaan apabila Jakarta
sudah tidak lagi menjadi ibu kota negara.
4. Sebelah stasiun MRT Lebak Bulus tahun ini direncanakan akan ada perluasan kapasitas halte
transjakarta karena kondisi saat ini sudah tidak dapat menampung jumlah transit.
5. Disarankan untuk diadakan terminal antar kota karena selama ini terminal yang ada di
kawasan TOD Lebak Bulus masih terminal transit saja.

Sebagai tindak lanjut, hasil diskusi serta masukan akan dikaji lebih lanjut oleh tim konsultan
untuk penyiapan proyek TOD Lebak Bulus.

7
FEB. 2022 | VOL. 113

PROGRES PROYEK KPBU MULTI


LANE FREE FLOW (MLFF) TOLL
TRANSACTION SYSTEM,
DITARGETKAN BEROPERASI
AKHIR TAHUN 2022

Multi Lane Free Flow (MLFF) Toll Transaction System merupakan sebuah sistem yang
mampu membuat para pengendara terus melaju tanpa perlu berhenti di gardu jalan tol
untuk melakukan pembayaran tarif. Melalui keberadaan sistem ini maka dipastikan akan
mendukung mobilisasi masyarakat pada penggunaan fasilitas publik jalan tol. Dalam
rangka optimalisasi penerapan sistem MLFF, diperlukan teknologi Electronic Toll
Collection (ETC). Teknologi ETC yang akan diterapkan di beberapa ruas jalan tol di
Indonesia adalah Global Navigation Satelite System (GNSS). Pemerintah Indonesia
melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) yang bertindak sebagai PJPK, dalam rangka
menyukseskan proyek ini, bekerja sama dengan Roatex Indonesia Toll System (RITS),
anak usaha dari Roatex Ltd. yang berasal dari Hungaria yang sebelumnya ditetapkan
sebagai pemenang tender dan pemrakarsa proyek sistem MLFF di Indonesia dalam
menerapkan pemanfaatan satelit atau GNSS. Adapun lingkup proyek yang direncanakan
adalah Design-Build-Finance-Operate-Transfer (DBFOT), dengan masa konsesi proyek
adalah selama 10 tahun. Skema pengembalian proyek adalah dengan menggunakan user
charge (tarif) dengan nilai investasi sebesar Rp.4,4 Triliun.

Cara kerja dari sistem MLFF ini mengharuskan setiap pengendara yang bermobilisasi
dengan kendaraan yang sama untuk mengunduh aplikasi eOBU atau memiliki perangkat
OBU (onboard unit) yang akan selalu disertakan dalam kendaraan saat melalui jalan tol
yang akan memancarkan sinyal yang kemudian akan ditangkap oleh alat pendeteksi pada
setiap ruas tol tertentu, diidentifikasi dan dicocokan dengan pusat data MLFF. Dengan
menggunakan teknologi GNSS sebelumnya, posisi kendaraan akan dikenali dan dilacak
secara real-time, sehingga dapat ditentukan besaran tarif yang dikenakan. Pembayaran
tarif yang telah ditentukan akan diproses secara otomatis dengan memotong saldo dari
pembayaran elektronik yang telah terintegrasi melalui aplikasi eOBU. Tiga metode
pembayaran yang dapat diimplementasikan dalam penerapan MLFF berbasis GNSS
adalah electronic on board unit (eOBU), on board unit (OBU), dan electronic route ticket.
Nantinya akan dipasang monitor pengendalian khusus pada setiap ruas jalan tol,
dilengkapi dengan kamera dan perangkat lunak agar mampu mengidentifikasi data
kendaraan yang lewat. Portal tersebut berfungsi untuk mengirim identifikasi kendaraan
ke sistem pusat MLFF yang secara otomatis memeriksa berbagai data yang diperlukan.
Apabila sewaktu-waktu ditemukan pelanggaran, maka data kendaraan pelanggar akan
dikirimkan ke pihak berwenang untuk ditindaklanjuti sesuai hukum yang berlaku.

8
FEB. 2022 | VOL. 113

Beberapa hal yang menjadi perhatian dari 9. JORR S (Pd. Pinang-Ulujami)


perkembangan proyek ini adalah: 1) Uji 10. Akses Tanjung Priok
coba penggunaan sistem MLFF di jalan tol 11. Cawang - Tj. Priok - Ancol Timur -
telah dilakukan sejak tahun 2021 oleh BPJT Jembatan Tiga / Pluit
dalam beberapa kali tahap, salah satunya 12. Cawang - Tomang - Pluit
di Bali. 2) Terkait rencana penerapannya, 13. Ciawi - Sukabumi
pada Bulan Juli mendatang BPJT akan 14. Depok - Antasari
mulai meluncurkan aplikasi transaksi 15. Bekasi - Cawang - Kampung Melayu
sistem MLFF yang terintegrasi dengan 16. Cinere - Jagorawi (SS Cimanggis - SS
eOBU, kemudian penerapan MLFF ini akan Raya Bogor)
dilanjutkan pada beberapa ruas jalan tol 17. Bogor Ring Road
yang telah ditetapkan akan berlaku mulai 18. Jakarta - Bogor - Ciawi
akhir Desember 2022. 3) Penerapan secara 19. Jakarta - Cikampek
penuh di seluruh ruas jalan tol Indonesia 20. Cikampek - Purwakarta - Padalarang
diharapkan dapat terealisasi secara total 21. Padalarang - Cileunyi
menjelang akhir tahun 2023. 4) Perlu 22. Soreang - Pasir Koja
diketahui bahwa sekiranya masih 50% 23. Cikampek - Palimanan
dari jumlah total gardu pada gerbang tol 24. Palimanan - Plumbon - Kanci
yang direncanakan akan menggunakam 25. Kanci - Pejagan
sistem MLFF, sedangkan 50% sisanya tetap 26. Pejagan - Pemalang
diperuntukan bagi para pengendara yang 27. Pemalang - Batang
masih melakukan pembayaran nontunai 28. Semarang - Batang
konvensional. 29. Semarang Section A, B, C
30. Semarang - Solo Seksi I, II, III
Adapun 40 ruas jalan tol yang akan 31. Solo - Ngawi
menerapkan sistem MLFF berdasarkan 32. Ngawi - Kertosono
data yang diperoleh dari BPJT adalah : 33. Kertosono - Mojokerto
1. Tangerang - Merak 34. Surabaya - Mojokerto
2. Jakarta - Tangerang 35. Surabaya - Gempol
3. Dr. Ir. Sedyatmo 36. Simpang Susun Waru - Bandara Juanda
4. JORR W1 (Kebon Jeruk - Penjaringan) (Airport)
5. JORR W2 Utara (Kebon Jeruk - Ulujami) 37. Surabaya - Gresik
6. Pondok Aren - Bintaro Viaduct - Ulujami 38. Gempol - Pasuruan
7. Pondok Aren - Serpong 39. Gempol - Pandaan
8. JORR Non S (W2S-E1-E2-E3) 40. Nusa Dua - Ngurah Rai - Benoa

Diharapkan kedepannya melalui terselenggaranya sistem MLFF ini akan mampu


mengurangi tingkat kemacetan. BPJT pun melalui sistem ini, mengestimasi bahwa waktu
yang dibutuhkan untuk bertransaksi di jalan tol akan turun menjadi nol detik atau sama
sekali tidak ada, yang tentu lebih baik apabila dibandingkan dengan bertransaksi
menggunakan uang elektronik yang sebelumnya berdasarkan estimasi memakan waktu
sekitar 4 detik dan dengan uang kartal yang memakan waktu sekitar 10 detik.

9
Informasi pada setiap artikel belum bersifat mengikat
dan bukan keputusan akhir (final). Redaksi tidak
bertanggung jawab atas konten pembahasan. Apabila ada
kesalahan atau kekeliruan akan dilakukan perbaikan.
Setiap informasi yang terdapat dalam artikel adalah

DISCLAIMER
untuk tujuan umum dan disediakan oleh Redaksi
Newsletter Kantor Bersama KPBU Indonesia secara
aktual dan benar. Redaksi tidak membuat pernyataan
atau jaminan apapun, tersurat maupun tersirat, tentang
akurasi kelengkapan, kesesuaian, atau ketersediaan ke
situs web atau informasi, produk, jasa, atau gambar
terkait yang terdapat pada newsletter ini untuk tujuan
apapun. Setiap ketergantungan yang ditempatkan lain
selain pada newsletter ini merupakan di luar risiko
redaksi (risiko pribadi).

Tim Sekretariat Kantor Bersama, 2022

KETERANGAN

Proyek Solicited Proyek Unsolicited


Identifikasi Evaluasi Dokumen Pre-FS
Studi Pendahuluan Submit Dokumen FS
OBC/Pre-FS Evaluasi Dokumen FS
FBC/FS Issuing Approval Letter
Tender Preparation Procurement
Pre-Qualification Bid Award
Request for Proposal Agreement Signing
Bid Award Financial Close
PPP Signing Construction
Financial Close Operation Link Download
PPP Book 2021
Construction
Operation Informasi Newsletter Lebih Lanjut:
Sdri. Hanna
0812 9445 8900
(hanya whatsapp)
Status dalam PPP Book
Tercantum dalam PPP Book Informasi Fasilitasi Kemenkeu:
Belum Tercantum dalam PPP Book Bapak Jimmy Situmorang
Pernah Tercantum dalam PPP Book pppindonesia@kemenkeu.go.id
Already Tendered PPP Book www.kpbu.kemenkeu.go.id

10

Anda mungkin juga menyukai