Anda di halaman 1dari 142

SKRIPSI

ANALISIS DALAM MEMPREDIKSI HARGA SAHAM


PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONEN DI
BURSA EFEK INDONESIA MENGGUNAKAN
METODE ARIMA

OLEH

LAMBOK SIAGIAN
170523017

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

v
Universitas Sumatera Utara
vi
Universitas Sumatera Utara
vii
Universitas Sumatera Utara
viii
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

ANALISIS DALAM MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PERUSAHAAN


OTOMOTIF DAN KOMPONEN DI BURSA EFEK INDONESIA
MENGGUNAKAN METODE ARIMA

ARIMA (Autoreggresive Integrated Moving Average) merupakan salah


metode peramalan time series yang dikembangkan oleh George Edward Pelham
Box dan Gwilym Meirion Jenkins. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh
mana akurasi metode ARIMA dalam memprediksi harga saham perusahaan
otomotif dan komponen yang direpresentasikan dalam sebuah grafik.
Sampel dalam penelitian ini berjumlah 9 perusahaan otomotif dan
komponen. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dari setiap perusahaan
otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama 1 tahun
dari september 2018 sampai september 2019 berupa data harian. Pengambilan
sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Hasil penelitian ini adalah ARIMA dapat memprediksi harga saham
dimasa depan atau harga aktual secara akurat apabila harga dimasa lalu memiliki
pergerakan yang sama dengan harga dimasa depan atau harga aktual. Dan
sebaliknya, jika harga saham dimasa depan atau harga aktual memiliki pergerakan
yang naik ataupun turun secara signifikan, maka hasil dari forecasting ARIMA
tidak akan mampu mengikuti pergerakan harga dimasa depan atau harga aktual.

Kata kunci: ARIMA, Box-Jenkins, Peramalan Harga Saham, Otomotif dan


Komponen, Time Series.

i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

ANALYSIS FORECASTING STOCK PRICE OF AUTOMOTIVE AND


COMPONENTS COMPANIES IN INDONESIA STOCK EXCHANGE USING
ARIMA METHOD
ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) is one of the Time Series
forecasting methods developed by George Edward Pelham Box and Gwilym
Meirion Jenkisn. This study aims to see how accurate the ARIMA method is in
predicting the banking sector stock price that is represented in a graph.
The sample in this study amounted to 9 companies of the automotive and
components. The type of data used is secondary data of each automotive and
components company listed on the Indonesia Stock Exchange for 1 years from
september2018 to september 2019 of daily data. Sampling using purposive
sampling technique.
The result of this research is ARIMA can predict the stock price in the
future or actual price accurately if the price in the past have the same movement
with the price of future or actual price. On the other hand, if the price of the
future or actual price has a significant upward or downward movement, the result
of ARIMA forecasting will not be able to follow future price movements or actual
prices.

Keyword : ARIMA, Box-Jenkins, Forecasting Stock Price, Automotive And


Components , Time Series.

ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat-Nya sehingga penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Dalam
Memprediksi Harga Saham Perusahaan Otomotif Dan Komponen Di Bursa
Efek Indonesia Menggunakan Metode ARIMA” dapat diselesaikan dengan
baik. Penulisan skripsi ini sebagai salah satu untuk memperoleh gelar sarjana
ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis prodi Ekonomi Pembangunan
Universitas Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu Penulis dan memberi dukungan dari berbagai
pihak, baik berupa moril maupun material, sehingga penulis semakin termotivasi
untuk menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini yang mana banyak sekali
menemukan kendala-kendala yang cukup berarti dalam penyusunannya. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis,
diantaranya kepada:
1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda J. Siagian dan Ibunda D. Panjaitan,
yang telah mendidik, merawat dan memberikan saya cinta, doa, dan kasih
sayang yang sangat besar kepada saya.
2. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs. Coki Ahmad Syahwier, MP, selaku Ketua Program Studi S1
dan Ibu Inggrita Gusti Sari Nasution, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program
Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Syarief Fauzie, SE, M.AK, Ak., selaku dosen pembimbing yang
telah memberikan bimbingan dan arahan kepada saya selama masa
pendidikan.
5. Bapak Paidi Hidayat, SE, M.Si., selaku dosen penguji I dan Bapak Bapak
Wahyu Sugeng Imam Soeparno, SE, M.Si., selaku dosen penguji II yang
telah memberikan saran dan masukan untuk perbaikan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Pengajar di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh Staf Adminitrasi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara, khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan.
8. Kepada seluruh keluarga saya yang telah memberikan doa dan dukungan
dalam proses penyusunan skripsi ini.
9. Kepada teman saya Siska, Evi, Anjel, Hillary, Impi. Kakak Saya
Chatherine dan Abang Saya Demus yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini.
10. Kepada seluruh teman-teman Ekonomi Pembangunan 2017 serta kepada
seluruh pihak lainnya yang telah banyak membantu dalam penyusunan
skripsi ini, namun tidak dituliskan pada lembaran ini, penulis mohon maaf
dan kelalaian ini tidak mengurangi rasa terimakasih penulis.

iii
Universitas Sumatera Utara
iv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pasar Modal ............................................................................... 9
2.2 Saham .......................................................................................... 11
2.3 Peramalan ................................................................................... 13
2.4 Metode Box-Jenkins ................................................................... 15
2.4.1 Model Autoregressive (AR) .............................................. 16
2.4.2 Model Moving Average (MA) ........................................... 16
2.4.3 Model Autoregressive-Moving Average (ARMA) ............ 17
2.4.4 Model Autoregressive Integrated Moving
Average (ARIMA) ............................................................. 17
2.5 Penelitian Terdahulu.................................................................... 18
2.6 Kerangka Konseptual .................................................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian ......................................................................... 22
3.2 Batasan Operasional .................................................................. 22
3.3 Definisi Operasional .................................................................. 23
3.4 Jenis Data ................................................................................... 24
3.5 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 24
3.6 Pengolahan Data ......................................................................... 24
3.7 Teknik Analisis Data .................................................................. 25

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Objek Penelitian......................................................... 31
4.2 Hasil Pengolahan Data ............................................................... 31

v
Universitas Sumatera Utara
4.2.1 Peramalan Harga Saham PT. Astra International (ASII) .. 31
4.2.2 Peramalan Harga Saham PT. Astra Otoparts (AUTO) ...... 37
4.2.3 Peramalan Harga Saham PT. Garuda Metalindo (BOLT) 42
4.2.4 Peramalan Harga Saham PT. Gajah Tunggal (GJTL) ....... 44
4.2.5 Peramalan Harga Saham PT. Indomobil Sukses
International (IMAS) ........................................................ 50
4.2.6 Peramalan Harga Saham PT. Indosprings (INDS) ............ 55
4.2.7 Peramalan Harga Saham PT. Multistrada Arah
Sarana (MASA) ................................................................. 60
4.2.8 Peramalan Harga Saham PT. Prima Alloy Steel
Universal (PRAS).............................................................. 66
4.2.9 Peramalan Harga Saham PT. Selamat Sempurna
(SMSM)............................................................................. 71
4.3 Pembahasan Hasil Pengolahan ................................................... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan ................................................................................ 79
5.2 Saran........................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 80


LAMPIRAN

vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu .............................................. 18
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan Otomotif dan Komponen yang dijadikan
sampel ...................................................................................... 23
Tabel 3.2 Pola AFC dan PAFC ................................................................. 26
Tabel 4.1 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF) ........... 32
Tabel 4.2 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller pada
First Difference .......................................................................... 32
Tabel 4.3 Estimasi Model ARIMA ............................................................ 33
Tabel 4.4 Uji Ljung Box ............................................................................ 34
Tabel 4.5 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF) ........... 38
Tabel 4.6 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller pada
First Difference .......................................................................... 38
Tabel 4.7 Estimasi Model ARIMA ............................................................ 39
Tabel 4.8 Uji Ljung Box ............................................................................ 40
Tabel 4.9 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF) ........... 43
Tabel 4.10 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller pada
First Difference .......................................................................... 43
Tabel 4.11 Estimasi Model ARIMA ............................................................ 44
Tabel 4.12 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF) ........... 45
Tabel 4.13 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller pada
First Difference .......................................................................... 45
Tabel 4.14 Estimasi Model ARIMA ............................................................ 46
Tabel 4.15 Uji Ljung Box ............................................................................ 47
Tabel 4.16 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF) ........... 51
Tabel 4.17 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller pada
First Difference .......................................................................... 51
Tabel 4.18 Estimasi Model ARIMA ............................................................ 52
Tabel 4.19 Uji Ljung Box ............................................................................ 52
Tabel 4.20 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF) ........... 56
Tabel 4.21 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller pada
First Difference .......................................................................... 56
Tabel 4.22 Estimasi Model ARIMA ............................................................ 57
Tabel 4.23 Uji Ljung Box ............................................................................ 58
Tabel 4.24 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF) ........... 61
Tabel 4.25 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller pada
First Difference .......................................................................... 61
Tabel 4.26 Estimasi Model ARIMA ............................................................ 62
Tabel 4.27 Uji Ljung Box ............................................................................ 62
Tabel 4.28 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF) ........... 67
Tabel 4.29 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller pada
First Difference .......................................................................... 67
Tabel 4.30 Estimasi Model ARIMA ............................................................ 68
Tabel 4.31 Uji Ljung Box ............................................................................ 68
vii

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.32 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF) .......... 72
Tabel 4.33 Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller pada
First Difference ......................................................................... 72
Tabel 4.34 Estimasi Model ARIMA ........................................................... 73
Tabel 4.35 Uji Ljung Box ........................................................................... 74

viii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ............................................................. 20
Gambar 4.1 Plot Data ASII ......................................................................... 31
Gambar 4.2 Validasi Harga Saham ASII Actual dan Forecast .................. 35
Gambar 4.3 Akurasi Peramalan .................................................................. 36
Gambar 4.4 Plot Data AUTO ...................................................................... 37
Gambar 4.5 Validasi Harga Saham AUTO Actual dan Forecast ............... 41
Gambar 4.6 Plot Data BOLT ...................................................................... 42
Gambar 4.7 Plot Data GJTL ....................................................................... 44
Gambar 4.8 Validasi Harga Saham GJTL Actual dan Forecast ................. 48
Gambar 4.9 Akurasi Peramalan .................................................................. 49
Gambar 4.10 Plot Data IMAS ...................................................................... 50
Gambar 4.11 Validasi Harga Saham IMAS Actual dan Forecast ............... 54
Gambar 4.12 Akurasi Peramalan ................................................................. 55
Gambar 4.13 Plot Data INDS ...................................................................... 59
Gambar 4.14 Validasi Harga Saham INDS Actual dan Forecast ................ 60
Gambar 4.15 Plot Data MASA .................................................................... 59
Gambar 4.16 Validasi Harga Saham MASA Actual dan Forecast .............. 64
Gambar 4.17 Akurasi Peramalan ................................................................. 65
Gambar 4.18 Plot Data PRAS ...................................................................... 66
Gambar 4.19 Validasi Harga Saham PRAS Actual dan Forecast ............... 70
Gambar 4.20 Akurasi Peramalan ................................................................. 71
Gambar 4.21 Plot Data SMSM .................................................................... 71
Gambar 4.22 Validasi Harga Saham SMSM Actual dan Forecast .............. 75
Gambar 4.23 Akurasi Peramalan ................................................................. 76

ix

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul
1 Daftar Perusahaan Otomotif dan Komponen yang
Menjadi Populasi
2 Data Harga Saham Perusahaan Otomotif dan Komponen
3 Daftar Perusahaan Otomotif dan Komponen dengan
Forecasting ARIMA
4 Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan ASII
5 Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan AUTO
6 Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan BOLT
7 Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan GJTL
8 Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan IMAS
9 Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan INDS
10 Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan MASA
11 Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan PRAS
12 Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan SMSM

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik surat utang (obligasi),

ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar

modal memiliki peran yang penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar

modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari

masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dapat digunakan untuk

pengembangan usaha (ekspansi), penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua,

pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen

seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain, maka investor dapat

menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan

risiko masing-masing instumen.

Instrumen keuangan yang umumnya dipilih investor adalah saham, di mana

saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu

perusahaan. Jika perusahaan untung, maka investor tersebut berhak atas sebagian

kepemilikan dan keuntungan dari perusahaan dalam bentuk dividen. Selain return,

kegiatan investasi juga dapat menimbulkan risiko bagi para investor. Semakin

besar return yang akan diterima maka semakin besar pula potensi risiko yang

akan dihadapi. Tingkat risiko yang terdapat pada perusahaan yang akan dipilih

oleh investor merupakan gambaran ketidakpastian yang akan ditanggung para

Universitas Sumatera Utara


2

investor jika menanamkan modalnya pada saham perusahaan tersebut, oleh karena

itu investor harus bijak dapat mempertimbangkan kapan harus membeli dan

menjual (Fauziah, 2013).

Pasar modal Indonesia sejak 1989 menunjukkan pasang surut yang

menggembirakan, setelah pemerintah mengeluarkan berbagai deregulasi, baik

dalam bidang ekonomi pada umumnya maupun dipasar modal pada khususnya.

Mobilisasi dana masyarakat semakin lancar, jumlah perusahaan yang menawarkan

saham kepada masyarakat melonjak, dan jumlah perdagangan saham baik nilai

maupun volumenya meningkat tajam. Perkembangan yang sangat pesat bisa

dilihat dari jumlah emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data yang

tercatat sampai September 2018, terdapat 600 emiten saham dan obligasi Bursa

Efek Indonesia. Jumlah ini akan terus bertambah di masa yang akan datang,

sejalan dengan perkembangan ekonomi nasional secara keseluruhan,

meningkatnya jumlah perusahaan yang go public serta semakin bertambahnya

minat investor lokal maupun pemodalan internasional terhadap pasar modal

Indonesia. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia sampai Juni 2019, tercatat 173

perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Kemudian dari

perusahaan-perusahan tersebut dibagi menjadi tiga kelompok/sektor yang terdiri

dari sektor industri dasar dan kimia (72 emiten), sektor industri barang

konsumsi (53 emiten), dan sektor aneka industri (48 emiten) dan dari setiap

sektor akan dibagi menjadi beberapa sub sektor salah satunya perusahaan sub

sektor otomotif dan komponen (www.idx.co.id).

Universitas Sumatera Utara


3

Perkembangan sektor otomotif di Indonesia dewasa ini terus mengalami

pertumbuhan. Hal itu dapat dilihat dari hasil penjualan yang semakin meningkat

setiap tahunnya. Kementrian perindustrian (Kemenperin) mencatat, pada tahun

2018 angka penjualan mobil sebanyak 1,3 juta unit, atau senilai USD 13,7 miliar.

Dan ekspornya mencapai 346.000 unit atau setara dengan USD 4,78 miliar. Selain

itu, Indonesia memiliki potensi pasar yang terbuka lebar dalam industri otomotif,

dimana hal ini merupakan sebuah peluang yang bagus bagi para pelaku industri

otomotif untuk melakukan ekspansi. Dengan semakin majunya sektor otomotif,

maka perusahaan-perusahaan yang berada dalam bidang ini akan mampu

mendapatkan laba yang lebih besar lagi dan otomatis investor akan berinvestasi

pada saham perusahaan-perusahaan otomotif.

Secara umum, faktor yang mempengaruhi keputusan investor untuk

membeli saham dapat digolongkan menurut faktor rasional maupun faktor yang

tidak rasional. Investor yang melakukan investasi pada perusahaan dengan cara

membeli suatu saham perusahaan, akan melakuan analisis keadaan dari

perusahaan tersebut terlebih dahulu. Terdapat dua macam pendekatan investasi

yang dapat digunakan investor antara lain pendekatan analisis teknikal dan

pendekatan analisis fundamental. Pendekatan analisis teknikal merupakan salah

satu cara yang digunakan dalam memprediksi harga saham melalui pengamatan

secara langsung perubahan harga saham perusahaan. Kemudian pendekatan

analisis fundamental yaitu adalah sebuah teknik analisis harga saham perusahaan

dengan cara mempelajari dasar-dasar keuangan serta fakta ekonomi dalam suatu

perusahaan untuk memprediksi nilai harga saham (Van Home, 2005). Pada

Universitas Sumatera Utara


4

umumnya, pendekatan Analisis Fundamental menilai suatu saham berdasarkan

laba dalam bentuk deviden dan prospek usaha perusahaan. Variabel-variabel ini

akan sangat mempengaruhi pilihan mengenai saham yang akan dibeli jika investor

memang berpegang teguh pada Analisis Fundamental.

Analisis pribadi juga perlu dilakukan terhadap perilaku perdagangan saham

ataupun dengan menggunakan sarana yang di dapat dari analisis di pasar modal.

Pola perilaku perdagangan dalam pasar modal memberikan kontribusi bagi pola

perilaku harga saham dalam pasar modal. Pola perilaku dari harga saham tersebut

dapat menentukan pola dari return yang diperoleh dari saham (Budi 2003, dalam

Nathaniel, 2008). Harga saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar, yang

berarti harga saham tergantung dari kekuatan permintaan dan penawaran

(Harianto dan Sudono, 1998:73). Jika terjadi ekspektasi positif, minat untuk

membeli akan meningkat yang akan menggerakkan harga ke atas, sebaliknya jika

ekspektasi negatif akan mendorong harga menurun karena tekanan jual akan

meningkat. Selain itu, pergerakan indeks harga saham di suatu pasar modal juga

dapat menjelaskan apakah aktifitas transaksi saham-saham yang diperjualbelikan

di pasar modal tersebut dipengaruhi dengan adanya sentimen positif (aksi beli)

atau sentimen negatif (aksi jual). Berita baik seperti membaiknya perekonomian

suatu negara, meningkatnya kinerja para emiten, semakin kondusifnya iklim

investasi, membaiknya masalah keamanan suatu negara merupakan sentimen

positif bagi para investor. Bila terjadi aksi teror, kudeta, peperangan di suatu

negara, hal ini merupakan sentimen negatif bagi investor meskipun kondisi

fundamental ekonomi di negara tersebut sangat menjanjikan. Pasar modal yang

Universitas Sumatera Utara


5

tercatat di bursa efek memiliki pergerakan harga saham yang kadang-kadang

menunjukkan pola pergerakan yang sulit diprediksi atau sulit dijelaskan. Oleh

karena itu wajar jika banyak orang menggambarkan pasar modal sebagai

irasional, dan tidak beraturan. Sehingga dinamika dan mekanisme harga saham

perusahaan manufaktur pun selalu berubah-ubah dipasar modal. Sehingga

diperlukan metode yang terbaik dalam memprediksi harga saham dimasa yang

akan datang, agar para investor mau menginvestasikan modalnya untuk

mendapatkan return yang sebesar-besarnya.

Metode Box-Jenkins menjadi salah satu dari berbagai macam pilihan yang

ditawarkan para ahli dalam memprediksi harga saham di masa depan. Metode ini

banyak digunakan untuk peramalan harga saham harian, penerimaan, penjualan,

tenaga kerja, dan variabel runtut waktu lainnya. Metode ini sangat baik

ketepatannya untuk peramalan jangka pendek dengan menggunakan nilai masa

lalu dan sekarang dari variabel dependen untuk menghasilkan peramalan jangka

pendek yang akurat. Model ARIMA dibagi dalam 3 unsur, yaitu: model

autoregresif (AR) yaitu nilai x dipengaruhi oleh nilai x periode sebelumnya

hingga ke periode ke-p, jadi yang berpengaruh disini adalah variabel itu sendiri,

moving average (MA) yaitu nilai variabel x dipengaruhi oleh error dari variabel x

tersebut dan integreted (I) yaitu menyatakan differencing dari data yang menjadi

syarat keharusan yang harus dipenuhi adalah stasioneritas data. Apabila data

stasioner pada level maka ordonya sama dengan 0, namun apabila stasioner pada

difference pertama maka ordonya 1 dan selanjutnya. Bentuk umumnya menjadi

Universitas Sumatera Utara


6

ARIMA (p,d,q), p menyatakan ordo AR, d menyatakan ordo I dan q menyatakan

ordo MA.

Hasil penelitian Djoni Haditja (2011) dalam penelitiannya menyatakan

bahwa untuk memprediksi harga saham maksimum PT. Telkom, Tbk diketahui

bahwa parameter p=3, d=1, q=3 atau ARIMA (3,1,3) dengan nilai MSE yang

terkecil yaitu 18123 yang dapat digunakan untuk memprediksi harga saham bulan

Mei sampai Juni 2011. Dan untuk memprediksi harga saham minimum PT.

Telkom, Tbk diketahui bahwa parameter p=3, d=1, q=1 atau ARIMA (3,1,1)

dengan nilai MSE yang terkecil yaitu 17336 yang dapat digunakan untuk

memprediksi harga saham bulan Mei sampai Juni 2011.

La Pimpi (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa untuk

memprediksi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia diketahui bahwa

parameter p=3, d=1, q=2 atau ARIMA (3,1,2) dengan nilai MSE 0,14966 yang

dapat digunakan untuk memprediksi nilai IHK untuk November (2012) sampai

Juni (2013).

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik mengambil judul penelitian

“Analisis Dalam Memprediksi Harga Saham Perusahaan Otomotif dan

Komponen Di Bursa Efek Indonesia Menggunakan Metode ARIMA”.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana akurasi metode ARIMA dalam memprediksi harga saham

perusahaan otomotif dan komponen periode Oktober‒November 2019

dengan menggunakan harga saham harian periode 1 September 2018‒30

September 2019?

Universitas Sumatera Utara


7

2. Bagaimana validasi harga saham perusahaan otomotif dan komponen

yang telah diprediksi menggunakan metode ARIMA periode Oktober–

November dengan menggunakan harga saham harian 1 September 2018‒

30 September 2019?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil prediksi harga saham perusahaan otomotif dan

komponen pada Oktober‒November 2019 dengan menggunakan metode

ARIMA.

2. Memvalidasi hasil tersebut dengan harga aktual yang direpresentasikan

ke dalam sebuah grafik.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Para praktisi bursa

Khususnya para investor yang berinvestasi pada saham perusahaan

otomotif dan komponen mendapatkan informasi yang relevan sebagai

proyeksi pergerakan harga saham di masa yang akan datang dan

antisipasi risiko sekaligus menentukan sikap keputusan investasi yang

tepat pada kondisi pasar modal tertentu.

2. Kalangan akademis

Menambah wacana bagi para akademis untuk menelaah dan mengkaji

secara mendalam tentang perdagangan saham di pasar modal Indonesia.

Universitas Sumatera Utara


8

3. Kalangan umum

Masyarakat luas yang ingin menambah wawasan dan pengetahuan yang

luas dalam transaksi keputusan investasi pada perdagangan emiten saham

perusahaan otomotif dan komponen.

4. Bagi penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui proses metode ARIMA

(Autoregressive Integrated Moving Average) dalam memprediksi harga

saham emiten perusahaan otomotif dan komponen dimasa yang akan

datang.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pasar Modal

Pasar modal dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 yaitu

sebagai suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Kata efek berasal dari bahasa Belanda effecten. Didalam bukunya, Analisis

Pasar Modal, E.A Koetin (1993) menulis bahwa menurut pengarang Belanda, B.

De Smalem, Istilah effecten berasal dari bahasa Latin effectus. Menurut kamus

bahasa Latin disusun oleh Drs. Prent C. M. Dan Drs. J. Adisubrata, kalau kata ini

digolongkan sebagai kata benda effectus berarti “pelaksanaan, pengalaman, hal

mempraktikkan, pekerjaan, dan penyelesaiaan”; kalau dianggap sebagai kata sifat

artinya”sempurna”.

Meskipun sudah diperdagangkan selama ratusan tahun, defenisi tentang efek

digunakan secara resmi pada tahun 1947, dalam Beschikking Beursverkeer dd 27

Maart 1997 art. 1. Menurut defenisi ini, efek adalah saham, obligasi, surat gadai,

bukti fraksi depot, bukti keuntungan dan bukti pendiri, bukti opsi dan surat

berharga serupa. Selain itu, kata tersebut juga bermakna sertifikat dari nilai

(warden) tersebut di muka, atau resipis dari nilai (warden) tersebut di muka

khusus diterbitkan dan kemudian ditukarkan dengan surat definitif (Katoppo,

1997:1).

Universitas Sumatera Utara


10

Tujuan utama penyelenggaraan pasar modal adalah memupuk sumber

pembiayaan, baik bagi pemerintah maupun dunia usaha untuk kegiatan yang

bersifat produktif. Pasar modal menawarkan ragam instrumen investasi diluar

investasi mainstream seperti misalnya, menabung di bank, emas, properti dan

asuransi. Pasar modal menjadi satu alternatif instrumen investasi dengan tujuan

untuk mengamankan portofolio aset. Para investor tidak perlu khawatir

berinvestasi di pasar modal karena pasar modal diatur dengan peraturan

perundang-undangan yang resmi yaitu Undang-Undang No. 8 Tahun 1995

mengenai kegiatan pasar modal. (https://www.cermati.com/artikel/mengenal-

pasar-modal-di-indonesia seperti-apa-sejarahnya).

Didalam buku Invesments, Bodie et all (2006) membagi pasar modal atas

empat segmen, yaitu:

1 . Pasar obligasi jangka panjang,

2. Pasar modal,

3. Pasar derivatif untuk opsi,

4. Pasar derivatif kontrak berjangka

Pasar obligasi terdiri atas pinjaman jangka panjang atau instrumen utang

selain yang diperdagangkan dipasar uang. Pasar ini meliputi surat utang dan

obligasi pemerintah, obligasi pemerintah, obligasi perusahaan, obligasi

pemerintah daerah, sekuritas hipotek, dan utang badan pemerintah federal.

Pasar saham adalah pasar untuk perdagangan saham perusahaan yang

dipegang umum dan instrumen finansial yang berhubungan (termasuk opsi saham,

perdagangan dan perkiraan indeks saham).

Universitas Sumatera Utara


11

Derivatif merupakan turunan dari efek utama yang bersifat penyertaan

maupun uang, turunan ini dapat berarti dari turunan langsung dari efek pertama

maupun turunan-turunan selanjutnya. Produk turunan dari derivatif ini merupakan

suatu kontrak atau perjanjian yang nilai maupun peluang keuntungannya

tergantung dari kinerja asset lain. Jadi dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

derivatif merupakan instrument keuangan yang nilainya ditentukan oleh harga

pasar dari sejumlah aktiva lain.

2.2 Saham

Saham, dikenal sebagai sekuritas ekuitas, atau cukup disebut sebagai ekuitas

(equities), menunjukkan bagian kepemilikan di sebuah perusahaan. Masing-

masing lembar saham biasa mewakili satu suara tentang segala hal dalam

pengurusan perusahaan dan menggunakan suara tersebut dalam rapat tahunan

perusahaan dan pembagian keuntungan (Bodie et all, 2006).

Saham dari kebanyakan perusahaan besar dapat diperoleh atau dijual bebas

di satu atau lebih pasar saham. Perusahaan yang memiliki saham yang tidak

diperjualbelikan bebas disebut perusahaan tertutup atau perusahaan terbatas. Di

sebagian besar perusahaan tertutup, pemilik perusahaan bertindak secara aktif

dalam manajemen sehingga pengambil alihan biasanya bukan merupakan

masalah.

Untuk meningkatkan modal, salah satu cara yang bisa ditempuh perusahaan

adalah menjual sekuritas baru. Sekuritas ini bisa berupa saham, obligasi, atau

sekuritas lain yang dijual ke publik melalui bankir investasi dalam pasar yang

disebut pasar primer/perdana (primary market) pembelian dan penjualan antar

Universitas Sumatera Utara


12

investor atau sekuritas yang telah diterbitkan terjadi di pasar sekunder (secondary

market).

Menurut Mangasa Simatupang (2010) berdasarkan cara peralihan saham, maka

saham dapat digolongkan menjadi:

1. Saham Atas Nama (Registered Stock), adalah dimana nama pemilik saham

tertera di atas saham tersebut dan cara peralihan saham ini harus melalui

pencatatan dokumen peralihan.

2. Saham Atas Ujuk (Bearer Stock), adalah saham dimana, nama pemilik saham

tidak tertera di atas saham, sehingga otomatis pemegang saham dianggap

sebagai pemilik saham, dengan demikian barang siapa yang dapat menunjukan

sertifikat saham itu, maka ia dapat dikatakan pemilik dari saham tersebut,

kecuali dapat dibuktikan telah terjadi pelanggaran.

Pada dasarnya terdapat dua keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli

atau memiliki saham perusahaan go-public, yaitu:

1. Dividen, adalah keuntungan bersih setelah dikurangi pajak yang diberikan

perusahaan penerbit saham kepada para pemegang saham.

2. Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh para investor di pasar modal

dari selisih antara harga beli dan harga jual (harga jual > harga beli). Data

transaksi d Bursa Efek menunjukkan bahwa banyak investor di pasar modal

melakukan investasi saham memprioritaskan mendapatkan capital gain dari

pada dividen. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya investor melakukan

investasi bersifat jangka pendek.

Universitas Sumatera Utara


13

Dalam berinvestasi saham pasti selalu ada risiko yang menghantui para investor,

diantaranya adalah:

1. Capital Loss merupakan kebalikan dari Capital Gain, yaitu suatu kondisi

dimana investor menjual saham lebih rendah dari harga beli.

2. Risiko Likuidasi merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki, dinyatakan

bangkrut oleh pengadilan, atau perusahaan tersebut dibubarkan. Dalam hal ini

hak klaim dari pemegang saham mendapat prioritas terakhir setelah seluruh

kewajiban perusahaan dapat dilunasi (dari hasil penjualan kekayaan

perusahaan). Jika masih terdapat sisa dari hasil penjualan kekayaan perusahaan

tersebut, maka sisa tersebut dibagi secara proporsional kepada seluruh

pemegang saham. Namun jika tidak terdapat sisa kekayaan perusahaan, maka

pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari likuidasi tersebut. Kondisi

ini merupakan risiko yang terberat dari pemegang saham. Oleh karena itu

seorang pemegang saham dituntut untuk secara terus menerus mengikuti

perkembangan perusahaan.

2.3 Peramalan

Peramalan merupakan teknik untuk memprediksi keadaan di masa yang

akan datang berdasarkan kondisi dimasa lalu maupun kondisi saat ini.

Bersadarkan periodenya, peramalan dibagi menjadi 3 bentuk

(Montgomery,dkk,2008):

1. Jangka Pendek (Short Term)

Peramalan jangka pendek meliputi kurun waktu mulai dari hari, minggu,

sampai bulan. Data historis sangat relevan dalam peramalan ini, karena jangka

Universitas Sumatera Utara


14

waktu peramalan sangat singkat. Contoh peramalan jangka pendek adalah

peramalan penjualan produk satu bulan ke depan.

2. Jangka Menengah (Medium Term)

Peramalan jangka menengah dapat meliputi kurun waktu mulai dari satu

musim ( triwulan, kuartal, atau lainnya) sampai dua tahun ke depan. Dalam

peramalan jangka menengah, data historis masih dianggap relevan. Salah satu

contoh peramalan jangka menengah adalah peramalan anggaran produksi.

3. Jangka Panjang (Long Term)

Data di masa lalu kurang relevan dalam peramalan jangka panjang. Hal ini

disebabkan oleh peramalan jangka panjang meliputi kurun waktu dua tahun ke

depan atau lebih. Dalam peramalan harga saham, peramalan jangka panjang

biasanya menggunakan analisis fundamental dan intuisi.

Jenis-jenis Peramalan

Peramalan dapat dibedakan atas peramalan kuantitatif dan peramalan kualitatif.

Pada dasarnya metode peramalan kuantitatif dapat dibedakan atas:

a. Metode Regresi (kausal)

Metode peramalan kausal ini didasarkan atas penggunaan analisa pola

hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel lain yang

mempengaruhinya, yang bukan waktu. Metode ini mengasumsikan bahwa

faktor-faktor yang diramalkan menunjukkan suatu hubungan sebab akibat

denga satu atau lebih variabel bebas.

Universitas Sumatera Utara


15

Metode regresi ini terdiri dari:

1. Metode regresi dan korelasi

2. Metode ekonometrika

3. Metode input dan output

b. Runtun Waktu

Metode peramalan deret berkala (time series) didasarkan atas penggunaan

analisa pola hubungan antar variabel yang diperkirakan dengan variabel waktu,

yang merupakan deret waktu (time series). Metode peramalan deret waktu data

historis dianalisa untuk mengidentifikasi pola data dan diasumsikan bahwa

pola data tersebut akan terus berlanjut pada masa yang akan datang. Pola data

yang di peroleh kemudian dianalisa untuk memperoleh peramalan pada masa

yang akan datang. Dalam model peramalan deret waktu tidak ada usaha

menemukan faktor yang mempengaruhi terhadap historis yang dianalisa.

Metode peramalan deret waktu ini terdiri dari:

1. Metode Smoothing

2. Metode Box-Jenkins

3. Metode Trend dan Regresi

2.4 Metode Box - Jenkins

Metode Box–Jenkins dinamakan dari statistikawan George Box dan

Gwilym Jenkins. Metode ini merupakan pengembangan dari teknik time series.

Model ini muncul pada tahun 1970, dalam buku yang mereka rilis dengan judul

Time Series Analysis: Forecasting And Control. Model Box-jenkins ini terdiri dari

beberapa model yaitu: Autoregressive (AR), Moving Avarage (MA),

Universitas Sumatera Utara


16

Aautoregressive-moving Avarage (ARMA), dan Autoregressive Integrated

Moving Avarage (ARIMA). ARIMA merupakan suatu metode yang menghasilkan

ramalan-ramalan berdasarkan sintesis dari pola data secara historis (Arsyad,

1995). ARIMA ini sama sekali mengabaikan variabel independen karena model

ini menggunakan nilai sekarang dan nilai-nilai lampau dari variabel dependen

untuk menghasilkan peramalan jangka pendek yang akurat.

2.4.1 Model Autoregressive (AR)

Model Autoregressive menunjukkan nilai prediksi dari variabel dependen Yt

hanya merupakan fungsi linear dari sejumlah Yt aktual sebelumnya. Secara umum

bentuk model umum Autoregressive (AR) dapat dinyatakan dalam persamaan

berikut:

Yt = + + + + et

Dimana:
Y = variabel awal
Yt-1, Yt-2, Yt-p = kelambanan (lag) dari Y ;
P = tingkat AR
et = residual (kesalahan peramalan).

Banyaknya nilai lampau yang digunakan (p) pada model AR menunjukkan tingkat

dari model ini. Jika hanya digunakan sebuah nilai lampau, dinamakan model

autoregresive tingkat satu dan dilambangkan dengan AR (1).

2.4.2 Model Moving Avarage (MA)

Model ini menyatakan bahwa nilai prediksi variabel dependen hanya

dipengaruhi oleh nilai residual periode sebelumnya. Secara umum, bentuk model

dari Moving Avarage dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

= + + + +........+

Universitas Sumatera Utara


17

Dimana:
= residual
, , = variabel bebas yang merupakan lag dari residual;
q = tingkat MA

Banyaknya kesalahan yang digunakan pada persamaan ini (q) menandai tingkat

model moving average. Jika pada model digunakan dua kesalahan masa lalu,

maka dinamakan model average tingkat 2 dan dilambangkan sebagai MA (2).

2.4.3 Model Autoregressive – Moving Average (ARMA)

Seringkali perilaku suatu data time series dapat dijelaskan dengan baik

melalaui penggabungan antara model AR dan model MA. Model gabungan ini

disebut Autoregressive Moving Avarage (ARMA). Secara umum bentuk model

ini dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut:

Yt = + + +....+ + + + + +....+

2.4.4 Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA)

Model time series yang digunakan berdasarkan asumsi bahwa data time

series tersebut stasioner, artinya rata-rata varian ( ) suatu data time series

konstan. Tapi seringkali kita ketahui bahwa banyak data time series dalam ilmu

ekonomi adalah tidak stasioner, melainkan integrated. Model dengan data yang

stasioner melalui proses differencing disebut model ARIMA. Dengan demikian,

jika data stasioner pada proses differencing d kali dan mengaplikasikan ARMA (p,

q), maka modelnya ARIMA (p, d, p) dimana p adalah tingkat AR , d tingkat

proses membuat data menjadi stasioner dan q merupakan tingkat merupakan

tingkat MA. ARIMA (2, 1, 2) berarti menunjukkan AR (2), proses differencing 1

Universitas Sumatera Utara


18

untuk membuat data stasioner dan tingkat MA pada level 2. Model AR (2) oleh

karena itu tidak lain merupakan model ARIMA (2, 0, 0)

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu mengenai metode ARIMA dalam memprediksi

berbagai harga saham dapat dilihat pada tabel ini bawah ini:

Tabel 2.1
Ringkasan Penelitian Terdahulu

Nama Peneliti
NO Judul Penelitian Data yang Digunakan Hasil Penelitian
dan Tahun
1 Fauziah (2013) Analisis Peramalan Harga Saham bulanan Model Arima yang
Harga Saham dalam sektor perkebunan digunakan pada setiap
Keputusan Investasi September 2011 – peramalan saham sektor
Pada Perusahaan Agustus 2013 perkebunan ini berbeda-
Perkebunan di PT. beda. Secara teknikal
Bursa Efek Indonesia model ARIMA ini dapat
dimanfaatkan untuk
meramalkan momentum
harga saham perkebunan
jangka pendek.
2 Reksa Nila Peramalan Saham Nilai Jakarta Islamic Model ARIMA yang
Anityaloka dan Jakarta Islamic Indeks Indeks (JII) Bulan Mei – diperoleh adalah ARIMA
Nurani Menggunakan Juli 2010 (1,0,0). Prediksi nilai JII di
Ambarwati Metode ARIMA Bulan Bursa Efek Indonesia
(2013) Mei-Juli 2010 selama 10 periode ke
depan di bulan Agustus
mengalami penurunan .
Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor, misalnya
kondisi Bursa Efek
Indonesia yang belum
efisien karena komposisi
kepemilikan saham yang
masih didominasi oleh
investor asing.
3 Djoni Haditja Penerapan Model Data berupa nilai Harga saham minimum
ARIMA untuk saham maksimum dan PT. Telkom April 2011
Memprediksi Saham maksimum dan tidak terlalu jauh berbeda
PT. Telkom minimum PT. Telkom dengan harga prediksi
dari Januari 2008 – untuk April 2011
Maret 2011 mengunakan ARIMA (3,
1, 1) bisa digunakan
untuk memprediksi harga
saham Maksimum PT.
Telkom, Tbk bulan Mei –
Juni 2011. Dan untuk
memprediksi harga

Universitas Sumatera Utara


19

Nama Peneliti
NO Judul Penelitian Data yang Digunakan Hasil Penelitian
dan Tahun
saham minimum
menggunakan ARIMA
(3,1,3).
4 La Pimpi (2013) Penerapan Metode Data yang digunakan Penerapan metode
ARIMA yaitu data IHK ARIMA terbaik untuk
(Autoregressive Indonesia periode meramalkan Indeks
Integrated Moving September 2008 hingga Harga Konsumen (IHK)
Average) dalam Oktober 2012. Indonesia periode
meramalkan indeks November 2012 hingga
harga konsumen Juni 2013 adalah ARIMA
(IHK) Indonesia (3,1,2).
Tahun 2013

5 Hartati (2017) Penggunaan Metode Data Aktual Inflasi Dengan metode ARIMA
ARIMA dalam Februari 2011 – laju inflasi memberikan
Meramal Pergerakan Februari 2016 dari Bank hasil sebesar peramalan
Inflasi Indonesia 0.6285%. Dan
berdasarkan grafik
peramalan dengan
metode ini mampu
mengikuti pergerakan
data aktual dari laju
inflasi.
6 Jason C. York Evaluating the Data Kecelakaan dari Dimana pada penelitian
dan Jeremy M. Performance and MSHA (Mine Safety and ini membandingkan
Gernand (2017) Acuracy of Incident Heatlh Administration) beberapa metode
Rate Forecasting dan CDC (Center For peramalan. Dimana
Methods For Mining Disease Control) metode ARIMA memiliki
Operation periode Januari 1983 – akurasi
Desember 2007 peramalan:91,85%
setelah metode Double
Eksponensial Smoothing
92,23%.
7 Greis S Lilipaly, Prediksi Harga Data yang digunakan Penerapan Model ARIMA
Djoni Hatidja, Saham PT. BRI,Tbk. harga saham harian untuk harga saham
John S Mengunakan Metode PT.BRI,Tbk.sejak 3 maksimum adalah ARIMA
Kekenusa ARIMA Januari 2011- 20 (2, 1, 3) dan harga saham
(2014) (Autoregressive Oktober 2014. minimum adalah model
Integrated Moving ARIMA (2, 1, 3) untuk
Average) memprediksi data bulan
November 2014.

Sumber: Data diolah (2019)

Universitas Sumatera Utara


20

2.6 Kerangka Konseptual

Start

Data Times Series

Stasion Tidak
er Transformasi
terhada

Ya

Stasion Tidak
er Differencing
Terhad

Ya
Identifikasi model ARIMA dengan
AFC dan PACF

Model ARIMA yang dipilih

Tidak Uji
Modifikasi
Model Parameter
Ya

Ya
Data Validas Dat
Estimasi i Data a
Rea

Grafik
Validasi

Selesai
i
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

Universitas Sumatera Utara


21

Dari gambar konseptual diatas, ada beberapa langkah yang harus diambil di dalam

menganalisis data dengan menggunakan teknik ARIMA secara detail dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Menyediakan data Saham Perusahaan Otomotif dan Komponen yang akan

diperdiksi, lalu membuat plot data time series untuk mengetahui apakah data

mengandung trend, musiman, outliner, varians tidak konstan. Dari plot data ini

data diketahui apakah data tersebut stasioner atau tidak.

2. Data yang disajikan harus stasioner agar dapat diprediksi. Dimana harus

stasioner terhadap Varians dan Means. Apabila belum stasioner dilakukan

transformasi data untuk menstasionerkan data terhadap Varians dan dilakukan

diffrencing untuk menstasionerkan data terhadap Means.

3. Setelah data stasioner langkah selanjutnya adalah identifikasi model melalui

diagram AFC dan PACF.

4. Menguji parameter apakah signifikan atau parameter tersebut tidak signifikan

dan menguji residu model yang dipilih.

5. Melakukan prediksi, setelah didapat model yang sesuai, maka selanjutnya

melakukan model tersebut sesuai dengan periode waktu peramalan yang

diinginkan.

6. Akurasi data, membandingkan data yang telah diprediksi dengan data real.

Dimana direpresentasikan kedalam sebuah grafik.

Universitas Sumatera Utara


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian prediktif (predictive research).

Penelitian prediktif menurut Edi Riadi (2015:6) bertujuan untuk memprediksi atau

memperkirakan apa yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan

datang dengan melihat perkembangan selama jangka waktu, pada saat ini atau saat

yang lalu.

3.2 Batasan Operasional

Penelitian ini memiliki beberapa batasan operasional. Diantaranya dalam

memilih sampel perusahaan dan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan

sampel menggunakan Purposive sampling, yaitu sampling yang digunakan untuk

memudahkan peneliti dalam meneliti dengan menetapkan kriteria-kriteria khusus

yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab

permasalahan penelitian (Notoadmodja:2010).

Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah seluruh perusahaan

otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah

13 perusahaan. Untuk menentukan jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini. Peneliti menetapkan kriteria pengambilan sampel sebagai berikut :

1. Perusahaan otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Perusahaan otomotif dan komponen yang menerbitkan harga saham harian

www.yahoofinance.com.

22

Universitas Sumatera Utara


23

3. Perusahaan otomotif dan komponen yang memiiki data lengkap untuk

penelitian.

Berikut ini nama perusahaan otomotif dan komponen yang menjadi sampel

penelitian yaitu:

Tabel 3.1
Daftar Perusahaan Otomotif dan komponen yang dijadikan sampel

No Kode Nama Perusahaan


1 ASII PT. Astra International Tbk.
2 AUTO PT. Astra Otoparts Tbk.
3 BOLT PT. Garuda Metalindo Tbk.
4 GJTL PT. Gajah Tunggal Tbk.
5 IMAS PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk.
6 INDS PT. Indosprings Tbk.
7 MASA PT. Multistrada Arah Sarana Tbk.
8 PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk.
9 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk.
Sumber: Lampiran 1

3.3 Defenisi Operasional

Pada penelitian kali ini menggunakan penelitian prediktif, dimana variabel

yang digunakan adalah variabel dependen dan mengabaikan variabel independen.

Variabel dependen yang digunakan adalah Data Runtut Waktu (Time Series).

1. Variabel Independen : merupakan tipe variabel yang menjelaskan atau

mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian kali ini yang termasuk dengan

variabel independennya adalah harga saham harian perusahaan terpilih dari 1

September 2018–30 September 2019.

2. Variabel Dependen : merupakan tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi

oleh variabel independen. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

dependen yaitu forecasting ARIMA terhadap harga saham perusahaan terpilih

Oktober–November 2019.

Universitas Sumatera Utara


24

3. Data Runtut Waktu (Times Series) : sekumpulan observasi dalam rentang

waktu tertentu. Data ini dikumpulkan dalam interval waktu secara kontiniu.

Dimana dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah penutupan harga

saham perusahaan terpilih dari 1 September 2018 hingga 30 September 2019.

3.4 Jenis Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis data kuantitatif

yang bersifat times series. Dimana data yang digunakan adalah data harga saham

penutupan harian dalam bentuk angka dalam kurun waktu 1 September 2018

sampai dengan 30 September 2019.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini metode yang digunakan dalam mengumpulkan data

adalah metode studi dokumentasi. Dimana metode ini mengumpulkan data dengan

mempelajari catatan/dokumen perusahaan sesuai dengan data yang diperlukan

dalam penelitian. Dalam hal ini laporan penutupan harga saham perusahaan

terpilih yang diambil melalui www.yahoofinance.com.

3.6 Pengolahan Data

Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah dengan

menggunakan software Microsoft Excel dan Eviews.

3.7 Teknik Analisis Data

Untuk memprediksi harga saham perusahaan terpilih di masa depan penulis

menggunakan metode ARIMA. Dimana ada beberapa langkah yang harus diambil

Universitas Sumatera Utara


25

dalam memprediksi harga saham perusahaan terpilih dengan menggunakan

metode ARIMA, yaitu:

a. Identifikasi Model ARIMA

1. Uji Stasioner Melalui Correlogram

Metode sederhana yang dapat digunakan untuk menguji apakah data

stasioner atau tidak dengan melihat correlogram melalui Autocorrelation

Function (AFC). ACF menjelaskan seberapa besar korelasi data yang

berurutan dalam runtut waktu. ACF dengan demikian adalah perbandingan

antara kovarian pada kelambanan k dengan variannya. Dengan demikian

ACF pada kelambanan k ( k) dapat ditulis sebagai berikut:

imana:

∑( ̅ )( ̅)
=

∑ ̅
=

N = jumlah observasi
̅ = rata-rata
Secara formal stasioner tidaknya suatu data time series dapat dilakukan

melalui uji statistik berdasarkan standart error (Se). = 1,96 (se) atau

= 1,96 (√ ). Jika nilai koefisien AFC ( ) terletak di dalam interval

tersebut maka menerima hipotesis nol (H0) bahwa nilai sama dengan nol,

berarti data stasioner. Tetapi jika nilai terletak di luar interval maka kita

Universitas Sumatera Utara


26

menolak hipotesis nol (H0) bahwa tidak menuju nol atau dengan kata

lain data tidak stasioner.

2. Identifikasi Ordo AR-MA

Setelah kita mengetahui stasioner data maka selanjutnya adalah melakukan

identifikasi model ARIMA. Pada tahap ini, nilai yang diperoleh baik dari

hasil perhitungan menggunakan fungsi otokorelasi (AFC) maupun fungsi

otokorelasi parsial (PAFC) dipergunakan untuk identifikasi orde p dan q.

Kegunaan AFC adalah mengukur korelasi antar pengamatan dan lag ke k,

sedangkan PACF mengukur korelasi antara yt (pengamatan) dengan yt-k (lag

ke k) dengan menghilangkan efek yt terletak diantara kedua pengamatan

tersebut. Secara ringkas pemilihan model ARIMA disajikan dalam tabel

berikut ini.

Tabel 3.2
Pola AFC dan PAFC

Model Pola AFC Pola PAFC


AR (p) Menurun secara eksponensial Menurun drastis pada lag tertentu
MA (q) Menurun drastis pada lag tertentu Menurun secara eksponensial
ARMA Menurun secara eksponensial Menurun secara eksponensial
(p,q)
Sumber : Widarjono, Agus, 2017. Ekonomimetrika, Edisi Keempat.

b. Estimasi Model ARIMA

Setelah berhasil mendapatkan model p,d,q, selanjutnya adalah memperkirakan

parameter dari model terbaik. Untuk itu dilakukan pemeriksaan terhadap:

1. Residu

Universitas Sumatera Utara


27

Model yang telah diperkirakan akan memperhatikan perbedaan residu antara

nilai-nilai data time series dan nilai-nilai estimasi dari model yang sangat

kecil. Residu dapat diperoleh dari persamaan berikut:

et = Yt – Yt ( h)

Dimana:
et = Kesalahan Peramalan
Yt = Nilai Y pada orde ke t
Yt ( h) = Nilai Peramalan

2. Pemeriksaan Kesalahan Standar Residu

Nilai (Standart Error) dari rk adalah :

SE (rk) =

Dimana:
Rk = Koefisien autokorelasi lag ke k, dimana k = 0,1, ,k
n = Banyaknya data

c. Diagnosis

Setelah model ditentukan, kemudian kita cek apakah model cocok dengan

data dan memenuhi persyaratan model peramalan yang baik. Jika estimasi

residualnya white noise (berpola acak) maka model cocok, namun jika tidak

maka harus dilakukan pengecekan kembali. Model dikatakan memadai jika

asumsi dari error memenuhi proses white noise (berpola acak) dan

berdistribusi normal.

1. Ljung – Box

Untuk memeriksa apakah autokorelasi nilai-nilai sisa (residu) berpola acak

(bersifat white noise), digunakan Ljung-box dengan persamaan:

Universitas Sumatera Utara


28

Q (m) = n (n+2)∑

Dimana :
Q = Hasil perhitungan ljung-box / chi-square
m = Jumlah lag autokorelasi residu
n = N – (d+SD)
N = Jumlah keseluruhan data
d = Ordo pembedaan bukan musiman
D = Ordo pembedaan musiman
S = Jumlah periode per musim
rk = Koefisien autokorelasi lag ke k, dimana k= 0,1, ,...,k

Kriteria pengujian:

Jika Q ≤ (chi-square), berarti: nilai error bersifat random (model

diterima).

Jika Q > (chi-square), berarti: nilai error tidak bersifat random (model

tidak dapat diterima).

d. Peramalan

Menurut Linda, (2013) setelah parameter-parameter model ARIMA telah

di diagnostik, maka selanjutnya adalah menggunakan model tersebut untuk

peramalan. Sebagai contoh, pertama-tama ditetapkan model ARIMA (1,1,1)

dengan persamaan regresi biasa:

Yt = Yt-1 + + et - et-1

Untuk meramalkan satu periode kedepannya, maka dapat ditambahkan

didepannya:

Yt+1 = Yt + Yt + Yt-1 – + et+1 - et

Untuk meramalkan Yt (h) periode kedepannya yaitu maka:

Yt+h = Yt-1+ h + Yt + Yt-1+ h+ Yt-2+ h – + et+1 - et-1+ h

Dimana :

Universitas Sumatera Utara


29

Yt = nilai series yang stasioner


Yt-1 , Yt-2 = nilai lampau series yang bersangkutan
et+1 ,et+2 = variabel bebas yang merupakan lag dari residual
, , = koefisien model

e. Akurasi Peramalan

Ada beberapa metode yang digunakan untuk menunjukkan kesalahan yang

disebabkan oleh suatu teknik peramlan tertentu. Hampir semua ukuran

tersebut menggunakan beberapa fungsi dari perbedaan antara nilai

sebenarnya dengan nilai peramalannya. Perbedaan nilai sebenarnya dengan

nilai peramalan ini biasanya di sebut sebagai residual.

Menurut Arsyad (1995) ada beberapa teknik untuk mengevaluasi hasil

peramalan, diantaranya:

1. MAD (Mean Absolute Deviation) atau simpangan absolut rata-rata

MAD ini sangat berguna jika seseorang analisis ingin mengukur kesalahan

peramalan dalam unit ukuran yang sama seperti data aslinya.

2. MSE (Mean Square Error) atau kesalahan rata-rata kuadrat

∑[ ]

Pendekatan ini mengukur suatu kesalahan yang besar karena dikuadratkan.

Pendekatan ini penting karena satu teknik yang menghasilkan kesalahan

yang moderat yang lebih disukai oleh suatu peramalan yang biasanya

menghasilkan kesalahan yang lebih kecil.

Universitas Sumatera Utara


30

3. MAPE (Mean Absolute Presentase Error) atau persentase kesalahan

absolut rata-rata

∑{ }

Kadang kala lebih bermafaat jika kita menghitung kesalahan peramalan

dengan menggunakan persentase dibandingkan nilai absolutnya. Pendekatan

ini sangat berguna jika ukuran variabel peramalan merupakan faktor penting

dalam mengevaluasi akurasi peramalan tersebut. MAPE memberikan

petunjuk seberapa besar kesalahan peramalan dibandingkan dengan nilai

sebenarnya dari series tersebut.

Dimana:
= Data aktual
= Data hasil ramalan
= Banyak periode ramalan

f. Validasi Harga Saham

Hasil validasi harga saham dengan membandingkan harga forecasting dan

harga aktual yang direpresentasikan dalam sebuah grafik.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Pada bab ini akan dibahas hasil penelitian setelah dilakukan tahap-tahap

pengolahan data sehingga permasalahan dapat dianalisis. Dalam penelitian ini

objek yang dijadikan penelitian adalah perusahaan otomotif dan komponen yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Objek penelitian terdiri dari 9 perusahaan

otomotif dan komponen yang dipilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan

dengan menggunakan teknik purposive sampling. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui hasil prediksi harga saham perusahaan otomotif dan komponen

pada Oktober-November 2019 dengan menggunakan metode ARIMA dan

memvalidasi hasil tersebut dengan harga aktual, dimana direpresentasikan ke

dalam sebuah grafik.

4.2 Hasil Pengolahan Data

4.2.1 Peramalan Harga Saham PT. Astra International (ASII)

Dengan menggunakan Software Eviews 10, diperoleh plot data sebagai berikut:
Time Series Plot of ASII
8,800

8,400

8,000

7,600

7,200

6,800

6,400

6,000
10

11

12

10

11
9

9
M

M
M

2018 2019

Sumber: Data diolah (2019)


Gambar 4.1
Plot Data ASII
31

Universitas Sumatera Utara


32

Berdasarkan plot aktual data harga saham harian ASII terlihat bahwa harga saham

harian ASII mengalami pergerakan naik dan turun (berfluktuasi), mengandung

implikasi data bersifat non-stasioner.

1. Pengujian Stasioneritas

Tahap pertama dalam memulai analisis data ini adalah dengan melakukan uji

stasioneritas data. Uji stasioner dilakukan untuk memastikan data tidak memiliki

akar unit dan pola varians konstan dari waktu ke waktu dengan kata lain tidak

terdapat kenaikan atau penurunan pada data yang terlalu mencolok. Maka

pengujian stasioneritas suatu data yaitu dengan melakukan Uji Unit Root atau

(Unit Roots Test). Berikut hasil uji stasioner dengan menggunakan uji Augmented

Dickey-Fuller (ADF).

Tabel 4.1
Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF)

Variabel P-Value
ASII 0.5136 > 0.05 (Tidak Stasioner pada Level)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.1, diketahui data ASII tidak stasioner pada level dengan nilai p = 0,5136 >

0,05. Selanjutnya data ditransformasi pada first difference dan dilakukan

pengujian stasioner. Tabel 4.2 disajikan hasil pengujian stasioner dengan uji

Augmented Dickey-Fuller, pada data first difference.

Tabel 4.2
Uji Stasioner dengan Uji Augmented Dickey-Fuller pada First Difference

Variabel P-Value
ASII 0.000 < 0.05 (Stasioner pada First Difference)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Universitas Sumatera Utara


33

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.2, diketahui data ASII stasioner pada first difference.

2. Estimasi Model ARIMA dan Pemilihan Model ARIMA

Pemilihan model terbaik ARIMA dilakukan dengan melihat nilai Akaike

Information Criteria (AIC) dan Schwarz criterion (SIC). Diketahui model ARIMA

dengan AIC dan SIC optimal adalah model ARIMA(4,1,2) dengan nilai AIC dan

SIC paling minimum.

Tabel 4.3
Estimasi Model ARIMA

Variabel Coefficinet t-Statistic Prob


C -0.000228 -0.265445 0.7909
AR(1) -1.526446 -23.86619 0,0000
AR(2) -1.173814 -14.25357 0,0000
AR(3) -0.254725 -3.045151 0,0026
AR(4) -0.162663 -2.605602 0,0097
MA(1) 1.512435 20.14322 0,0000
MA(2) 0.994988 11.26401 0,0000
SIGMASQ 0.000270 10.13775 0,0000
R Squared 0.068574 AIC -5.311333
Adj Rsquared 0.044515 SIC -5,207212
F Statistic 2.850252 HQ -5.269565
Prob (F stat) 0,006948 DW stat 2.000843
Sumber: Hasil Estimasi Eviews 10

3. Uji Ljung Box

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji diagnostik, tahap ini digunakan untuk

mendeteksi apakah secara keseluruhan data estimasi yang diperoleh layak

digunakan dalam peramalan. Kemudian estimasi model ARIMA (4,1,2) harus

dilihat residualnya.

Universitas Sumatera Utara


34

Tabel 4.4
Uji Ljung Box

Partial
Autocorrelation Correlation AC PAC Q-Stat Prob
.|. | .|. | 1 -0.032 -0.032 0.2954
.|. | .|. | 2 0.001 -0.001 0.2954
.|. | .|. | 3 0.013 0.013 0.3429 0.558
.|. | .|. | 4 0.001 0.002 0.3433 0.842
.|. | .|. | 5 0.069 0.069 1.7202 0.632
.|. | .|. | 6 -0.038 -0.034 2.1341 0.711
.|. | .|. | 7 0.019 0.017 2.2410 0.815
.|* | .|* | 8 0.086 0.086 4.3689 0.627
.|. | .|. | 9 0.025 0.031 4.5502 0.715
.|. | .|. | 10 0.038 0.035 4.9737 0.760
.|. | .|. | 11 0.009 0.014 4.9954 0.835
.|. | .|. | 12 0.014 0.010 5.0496 0.888
.|. | .|. | 13 0.061 0.052 6.1564 0.863
.|. | .|. | 14 -0.035 -0.029 6.5098 0.888
.|. | .|. | 15 -0.015 -0.024 6.5801 0.922
*|. | *|. | 16 -0.093 -0.104 9.1465 0.822
*|. | *|. | 17 -0.113 -0.131 12.958 0.606
.|. | .|. | 18 0.058 0.035 13.988 0.600
.|. | .|. | 19 -0.047 -0.042 14.665 0.620
.|. | .|. | 20 0.019 0.012 14.771 0.678
.|. | .|. | 21 -0.035 -0.034 15.143 0.713
.|. | .|. | 22 0.028 0.038 15.382 0.754
.|. | .|. | 23 -0.001 -0.006 15.382 0.803
*|. | .|. | 24 -0.091 -0.059 17.910 0.711
.|. | .|. | 25 0.017 0.035 18.002 0.757
.|. | .|. | 26 -0.031 -0.018 18.300 0.788
.|. | .|. | 27 -0.055 -0.044 19.239 0.785
.|. | .|. | 28 -0.007 -0.001 19.253 0.826
.|. | .|. | 29 -0.034 -0.008 19.615 0.847
.|. | .|. | 30 0.006 0.000 19.625 0.878
.|. | .|. | 31 0.016 0.009 19.703 0.902
.|. | .|* | 32 0.067 0.081 21.114 0.884
.|. | *|. | 33 -0.063 -0.087 22.390 0.870
.|. | .|. | 34 0.035 0.042 22.784 0.885
.|. | .|. | 35 -0.003 0.007 22.787 0.909
.|* | .|* | 36 0.078 0.083 24.731 0.878
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Universitas Sumatera Utara


35

Tabel 4.4 menunjukan bahwa nilai p-value untuk setiap lag > 0,05,sehingga dapat

disimpulkan bahwa residual model mengikuti proses random (p-value > 0,05).

Model ARIMA (4,1,2) layak digunakan untuk tahap peramalan karena residual

pada model tidak berkorelasi dan model tersebut mengikut proses random.

4. Peramalan

Dengan model ARIMA (4,1,2) tersebut dapat dirumuskan peramalan harga saham

ASII sebagai berikut:

Yt = Yt-1 – Yt-2 – Yt-3 – Yt-4 – + + + et

Dengan demikian, prediksi data 44 periode atau 2 bulan kedepan menjadi:

Y= – 1,526446 Yt-1 – 1,173814 Yt-2 – 0,254725 Yt-3 – 0,162663 Yt-4– 0,000228

+1,512435 + 0,994988 + et

Validasi Harga Saham ASII Oktober-November 2019


7,200.00
7,000.00
6,800.00
Harga Saham

6,600.00
6,400.00 ASII
6,200.00 ASIIf
6,000.00
5,800.00

Sumber: Data diolah (2019)

Gambar 4.2
Validasi Harga Saham ASII Actual dan Forecast

Universitas Sumatera Utara


36

Terlihat pada gambar bahwa harga saham forecast ARIMA (4,1,2) berada

diantara harga saham aktual tertinggi dan terendah pada bulan Oktober dan

selisihnya tidak terlalu jauh. Sehingga metode ARIMA (4,1,2) cukup akurat untuk

memprediksi harga saham ASII periode Oktober-November 2019.

5. Akurasi Peramalan

Metode peramalan tidak ada yang sempurna di setiap kondisi. Bahkan ketika

manajemen menemukan pendekatan yang memuaskan, peramalan tersebut masih

tetap harus terus dimonitor dan dikendalikan untuk memastikan kesalahan

peramalan tidak terlalu tinggi (Hezier dan Render, 2006). Keakuratan peramalan

selain berdasarkan pola data dan juga ukuran lainnya. Beberapa teknik mengukur

kesalahan peramalan yang dapat dilihat hasil berdasarkan nilai RMSE, MAE dan

MAPE. MAPE merupakan ukuran ketepatan relatif yang digunakan untuk

mengetahui persentase penyimpangan hasil peramalan. MAPE ini yang akan

menentukan apakah metode peramalan yang di pilih ini sudah tepat atau belum.

Semakin kecil nilai MAPE, maka peramalan tersebut semakin akurat.


9,000
Forecast: ASIIF
8,500 Actual: ASII
Forecast sample: 9/03/2018 11/29/2019
8,000 Adjusted sample: 9/10/2018 10/04/2019
Included observations: 280
7,500 Root Mean Squared Error 121.8611
Mean Absolute Error 90.38752
7,000
Mean Abs. Percent Error 1.220494
Theil Inequality Coefficient 0.008124
6,500
Bias Proportion 0.000005
Variance Proportion 0.001350
Covariance Proportion 0.998645
6,000
M9 M10 M11 M12 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 Theil U2 Coefficient 0.991329
2018 2019 Symmetric MAPE 1.219841

ASIIF ± 2 S.E.

Universitas Sumatera Utara


37

Sumber: Data diolah (2019)

Gambar 4.3
Akurasi Peramalan
Berdasarkan Gambar 4.3 diketahui nilai Root Mean Squared Error (RMSE) =

121,86, Mean Absolute Error (MAE) = 90,38 dan nilai Mean Absolute Percent

Error (MAPE) adalah 1,22.

4.2.2 Peramalan Harga Saham PT. Astra Otoparts (AUTO)

Dengan menggunakan Software Eviews 10, diperoleh plot data sebagai berikut:
Time Series Plot of AUTO
1,800

1,700

1,600

1,500

1,400

1,300

1,200
10

11

12

10

11
9

9
M

M
M

M
2018 2019

Sumber: Data diolah (2019)

Gambar 4.4
Plot Data AUTO

Berdasarkan plot aktual data harga saham harian AUTO terlihat bahwa harga

saham harian AUTO mengalami pergerakan naik dan turun (berfluktuasi),

mengandung implikasi data bersifat non-stasioner.

1. Pengujian Stasioneritas

Tahap pertama dalam memulai analisis data ini adalah dengan melakukan uji

stasioneritas data. Uji stasioner dilakukan untuk memastikan data tidak memiliki

akar unit dan pola varians konstan dari waktu ke waktu dengan kata lain tidak

Universitas Sumatera Utara


38

terdapat kenaikan atau penurunan pada data yang terlalu mencolok. Maka

pengujian stasioneritas suatu data yaitu dengan melakukan Uji Unit Root atau

(Unit Roots Test). Berikut hasil uji stasioner dengan menggunakan uji Augmented

Dickey-Fuller (ADF).

Tabel 4.5
Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF)

Variabel P-Value
AUTO 0.8388 > 0.05 (Tidak Stasioner pada Level)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.5, diketahui data AUTO tidak stasioner pada level dengan nilai p =

0,8388 > 0,05. Selanjutnya data ditransformasi pada first difference dan dilakukan

pengujian stasioner. Tabel 4.6 disajikan hasil pengujian stasioner dengan uji

Augmented Dickey-Fuller, pada data first difference.

Tabel 4.6
Uji Stasioner dengan Uji Augmented Dickey-Fuller pada First Difference

Variabel P-Value
AUTO 0.000 < 0.05 (Stasioner pada First Difference)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.6, diketahui data AUTO stasioner pada first difference.

2. Estimasi Model ARIMA dan Pemilihan Model ARIMA

Pemilihan model terbaik ARIMA dilakukan dengan melihat nilai Akaike

Information Criteria (AIC) dan Schwarz criterion (SIC). Diketahui model ARIMA

dengan AIC dan SIC optimal adalah model ARIMA (2,1,8) dengan nilai AIC dan

SIC paling minimum.

Universitas Sumatera Utara


39

Tabel 4.7
Estimasi Model ARIMA

Variabel Coefficinet t-Statistic Prob


C -0.000417 -0.664983 0.5066
AR(1) 0.191461 7.294258 0,0000
AR(2) -0.972035 -38.92519 0,0000
MA(1) -0.140952 -0.146808 0,8834
MA(2) 0.963872 0.067492 0,9462
MA(3) 0.057838 0.225030 0,8221
MA(4) -0.086707 -0.083146 0.9338
MA(5) -0.080210 -0.598653 0.5499
MA(6) -0.094585 -0.071565 0.9430
MA(7) -0.136539 -0.043128 0.9656
MA(8) -0.072580 -0.040261 0,9679
SIGMASQ 0.000139 0.090981 0,9276
R Squared 0.086816 AIC -5.942309
Adj Rsquared 0.049194 SIC -5,786127
F Statistic 2.307604 HQ -5.879657
Prob (F stat) 0.010246 DW stat 1.987966
Sumber: Hasil Estimasi Eviews 10

3. Uji Ljung Box

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji diagnostik, tahap ini digunakan untuk

mendeteksi apakah secara keseluruhan data estimasi yang diperoleh layak

digunakan dalam peramalan. Kemudian estimasi model ARIMA (2,1,8) harus

dilihat residualnya.

Universitas Sumatera Utara


40

Tabel 4.8
Uji Ljung Box

Partial
Autocorrelation Correlation AC PAC Q-Stat Prob
.|. | .|. | 1 0.068 0.068 1.3167
.|. | .|. | 2 -0.001 -0.006 1.3169
.|. | .|. | 3 -0.002 -0.001 1.3177 0.251
.|. | .|. | 4 -0.025 -0.025 1.4966 0.473
*|. | *|. | 5 -0.092 -0.089 3.9298 0.269
*|. | *|. | 6 -0.088 -0.077 6.1676 0.187
.|. | .|. | 7 -0.040 -0.031 6.6271 0.250
.|. | .|. | 8 0.000 0.003 6.6272 0.357
.|. | .|. | 9 0.004 -0.001 6.6310 0.468
.|. | .|. | 10 -0.032 -0.044 6.9270 0.545
.|. | .|. | 11 -0.002 -0.013 6.9277 0.645
.|. | .|. | 12 -0.012 -0.025 6.9685 0.728
.|* | .|* | 13 0.079 0.077 8.8103 0.639
.|* | .|* | 14 0.139 0.132 14.585 0.265
.|. | .|. | 15 -0.010 -0.031 14.614 0.332
.|. | .|. | 16 -0.037 -0.044 15.020 0.377
*|. | *|. | 17 -0.077 -0.081 16.785 0.332
.|. | .|. | 18 -0.035 -0.012 17.157 0.376
*|. | *|. | 19 -0.137 -0.104 22.824 0.155
.|. | .|. | 20 -0.052 -0.020 23.652 0.167
.|. | .|. | 21 -0.022 -0.027 23.804 0.204
.|* | .|* | 22 0.114 0.096 27.789 0.114
.|. | .|. | 23 0.073 0.049 29.435 0.104
.|. | .|. | 24 -0.010 -0.033 29.464 0.132
.|* | .|* | 25 0.092 0.078 32.105 0.098
.|* | .|* | 26 0.114 0.099 36.155 0.053
.|. | .|. | 27 -0.002 -0.022 36.157 0.069
.|. | .|. | 28 -0.034 -0.032 36.513 0.083
.|. | .|. | 29 -0.020 -0.011 36.644 0.102
.|. | .|. | 30 0.003 0.034 36.647 0.127
.|. | .|. | 31 0.018 0.057 36.746 0.153
.|. | .|. | 32 -0.032 0.003 37.064 0.175
.|. | .|. | 33 -0.049 -0.019 37.844 0.185
.|* | .|* | 34 0.141 0.156 44.186 0.074
.|. | .|. | 35 -0.028 -0.054 44.437 0.088
.|. | .|. | 36 -0.018 -0.061 44.542 0.107
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Universitas Sumatera Utara


41

Tabel 4.8 menunjukan bahwa nilai p-value untuk setiap lag > 0,05,sehingga

dapatdisimpulkan bahwa residual model mengikuti proses random (p-value >

0,05). Model ARIMA (2,1,8) layak digunakan untuk tahap peramalan karena

residual pada model tidak berkorelasi dan model tersebut mengikut proses

random.

4. Peramalan

Dengan model ARIMA (2,1,8) tersebut dapat dirumuskan peramalan harga saham

AUTO sebagai berikut:

Yt = Yt-1– Yt-2– et

Dengan demikian, prediksi data 44 periode atau 2 bulan kedepan menjadi:

Yt = 0,191461Yt-1 – 0,972035Yt-2 – 0,000417– 0,140952 + 0,963872 +

0.057838 – 0.086707 – 0.080210 – 0.094585 –0.136539 –

0,072580 – et

Validasi Harga Saham AUTO Oktober-November 2019


1,300.00

1,250.00
Harga Saham

1,200.00

1,150.00 AUTO

1,100.00 AUTOf

1,050.00

Sumber : Data diolah (2019)

Gambar 4.5
Validasi Harga Saham AUTO Actual dan Forecast

Universitas Sumatera Utara


42

Terlihat pada gambar bahwa harga saham hasil forecasting ARIMA (2,1,8) tidak

mampu mengikuti harga aktual, walaupun sebagian harga forecasting mampu

mendekati harga aktual sehingga metode ARIMA tidak disarankan digunakan.

4.2.3 Peramalan Harga Saham PT. Garuda Metalindo (BOLT)

Dengan menggunakan Software Eviews 10, diperoleh plot data sebagai berikut:
Time Series Plot of BOLT
1,050

1,000

950

900

850

800

750

700
10

11

12

10

11
9

9
M

M
M

M
2018 2019

Sumber : Data diolah (2019)


Gambar 4.6
Polt Data BOLT

Berdasarkan plot aktual data harga saham harian BOLT terlihat bahwa harga

saham harian BOLT mengalami pergerakan naik dan turun (berfluktuasi),

mengandung implikasi data bersifat non-stasioner.

1. Pengujian Stasioneritas

Tahap pertama dalam memulai analisis data ini adalah dengan melakukan uji

stasioneritas data. Uji stasioner dilakukan untuk memastikan data tidak memiliki

akar unit dan pola varians konstan dari waktu ke waktu dengan kata lain tidak

terdapat kenaikan atau penurunan pada data yang terlalu mencolok. Maka

pengujian stasioneritas suatu data yaitu dengan melakukan Uji Unit Root atau

Universitas Sumatera Utara


43

(Unit Roots Test). Berikut hasil uji stasioner dengan menggunakan uji Augmented

Dickey-Fuller (ADF).

Tabel 4.9
Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF)

Variabel P-Value
BOLT 0.6345 > 0.05 (Tidak Stasioner pada Level)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.9, diketahui data BOLT tidak stasioner pada level dengan nilai p =

0,6345> 0,05. Selanjutnya data ditransformasi pada first difference dan dilakukan

pengujian stasioner. Tabel 4.10 disajikan hasil pengujian stasioner dengan uji

Augmented Dickey-Fuller, pada data first difference.

Tabel 4.10
Uji Stasioner dengan Uji Augmented Dickey-Fuller pada First Difference

Variabel P-Value
BOLT 0.000 < 0.05 (Stasioner pada First Difference)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.10, diketahui data BOLT stasioner pada first difference.

2. Estimasi Model ARIMA dan Pemilihan Model ARIMA

Pemilihan model terbaik ARIMA dilakukan dengan melihat nilai Akaike

Information Criteria (AIC) dan Schwarz criterion (SIC). Diketahui model ARIMA

dengan AIC dan SIC optimal adalah model ARIMA (0,1,0) dengan nilai AIC dan

SIC paling minimum.

Universitas Sumatera Utara


44

Tabel 4.11
Estimasi Model ARIMA

Variabel Coefficinet t-Statistic Prob


C -0.000141 -0.235772 0.8138
R Squared 0.000000 AIC -6.377080
Adj Rsquared 0.000000 SIC -6.364065
F Statistic HQ -6.371859
Prob (F stat) DW stat
Sumber: Hasil Estimasi Eviews 10

Dari Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa nilai AR dan MA tidak dapat di estimasi

sehingga proses peramalan tidak dapat dilanjutkan.

4.2.4 Peramalan Harga Saham PT. Gajah Tunggal (GJTL)

Dengan menggunakan Software Eviews 10, diperoleh plot data sebagai berikut:
Time Series Plot of GTJL
850

800

750

700

650

600

550
9

9
10

11

12

10

11
M

M
M

2018 2019

Sumber : Data diolah (2019)


Gambar 4.7
Polt Data GJTL

Berdasarkan plot aktual data harga saham harian GJTL terlihat bahwa harga

saham harian GJTL mengalami pergerakan naik dan turun (berfluktuasi),

mengandung implikasi data bersifat non-stasioner.

Universitas Sumatera Utara


45

1. Pengujian Stasioneritas

Tahap pertama dalam memulai analisis data ini adalah dengan melakukan uji

stasioneritas data. Uji stasioner dilakukan untuk memastikan data tidak memiliki

akar unit dan pola varians konstan dari waktu ke waktu dengan kata lain tidak

terdapat kenaikan atau penurunan pada data yang terlalu mencolok. Maka

pengujian stasioneritas suatu data yaitu dengan melakukan Uji Unit Root atau

(Unit Roots Test). Berikut hasil uji stasioner dengan menggunakan uji Augmented

Dickey-Fuller (ADF).

Tabel 4.12
Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF)

Variabel P-Value
GJTL 0.1071 > 0.05 (Tidak Stasioner pada Level)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.12, diketahui data GJTL tidak stasioner pada level dengan nilai p =

0,1071> 0,05. Selanjutnya data ditransformasi pada first difference dan dilakukan

pengujian stasioner. Tabel 4.13 disajikan hasil pengujian stasioner dengan uji

Augmented Dickey-Fuller, pada data first difference.

Tabel 4.13
Uji Stasioner dengan Uji Augmented Dickey-Fuller pada First Difference

Variabel P-Value
GJTL 0.000 < 0.05 (Stasioner pada First Difference)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.13, diketahui data GJTL stasioner pada first difference.

Universitas Sumatera Utara


46

2. Estimasi Model ARIMA dan Pemilihan Model ARIMA

Pemilihan model terbaik ARIMA dilakukan dengan melihat nilai Akaike

Information Criteria (AIC) dan Schwarz criterion (SIC). Diketahui model ARIMA

dengan AIC dan SIC optimal adalah model ARIMA(4,1,2) dengan nilai AIC dan

SIC paling minimum.

Tabel 4.14
Estimasi Model ARIMA

Variabel Coefficinet t-Statistic Prob


C 0.110870 0.128708 0.8977
AR(1) 0.666614 9.132473 0,0000
AR(2) -1.042843 -11.20132 0.0000
AR(3) 0.012340 0.155348 0,8767
AR(4) -0.146220 -2.208313 0,0281
MA(1) -0.747938 -20.62278 0,0000
MA(2) 0.975804 26.24611 0.0000
SIGMASQ 120.3584 0.000356 0,9997
R Squared 0.510136 AIC 8.367793
Adj Rsquared 0.495622 SIC 8.484929
F Statistic 35.14670 HQ 8.414782
Prob (F stat) 0.000000 DW stat 1.999213
Sumber: Hasil Estimasi Eviews 10

3. Uji Ljung Box

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji diagnostik, tahap ini digunakan untuk

mendeteksi apakah secara keseluruhan data estimasi yang diperoleh layak

digunakan dalam peramalan. Kemudian estimasi model ARIMA (4,1,2) harus

dilihat residualnya.

Universitas Sumatera Utara


47

Tabel 4.15
Uji Ljung Box

Partial
Autocorrelation Correlation AC PAC Q-Stat Prob
*|. | *|. | 1 -0.082 -0.082 1.8944
.|. | .|. | 2 0.000 -0.007 1.8944
.|. | .|. | 3 -0.016 -0.017 1.9697 0.160
.|. | .|. | 4 -0.001 -0.004 1.9699 0.373
.|. | .|. | 5 -0.034 -0.034 2.2967 0.513
.|. | .|. | 6 0.043 0.037 2.8220 0.588
.|. | .|. | 7 0.004 0.011 2.8276 0.727
.|. | .|. | 8 -0.017 -0.017 2.9106 0.820
.|. | .|. | 9 0.016 0.015 2.9852 0.886
.|. | .|. | 10 -0.031 -0.030 3.2744 0.916
.|. | .|. | 11 0.017 0.014 3.3594 0.948
.|. | .|. | 12 0.060 0.062 4.4228 0.926
*|. | *|. | 13 -0.107 -0.101 7.8085 0.730
.|. | .|. | 14 0.006 -0.007 7.8191 0.799
.|. | .|. | 15 0.023 0.022 7.9745 0.845
.|. | .|. | 16 -0.056 -0.055 8.9113 0.837
.|. | .|. | 17 0.057 0.054 9.8981 0.826
.|* | .|* | 18 0.088 0.087 12.247 0.727
.|. | .|. | 19 0.023 0.043 12.404 0.775
*|. | *|. | 20 -0.145 -0.138 18.776 0.406
.|. | .|. | 21 0.059 0.034 19.850 0.404
*|. | .|. | 22 -0.070 -0.050 21.346 0.377
.|. | .|. | 23 0.000 -0.022 21.346 0.438
.|. | .|. | 24 -0.027 -0.034 21.563 0.486
.|. | .|. | 25 -0.003 -0.005 21.567 0.547
.|. | .|. | 26 0.016 0.015 21.647 0.600
.|. | .|. | 27 -0.034 -0.039 22.004 0.635
.|. | .|. | 28 -0.005 0.003 22.011 0.688
.|. | .|. | 29 0.058 0.048 23.073 0.681
.|. | .|. | 30 -0.021 -0.025 23.213 0.722
.|. | .|. | 31 -0.034 -0.012 23.570 0.750
.|. | .|. | 32 -0.037 -0.032 23.999 0.772
.|. | .|. | 33 0.007 -0.026 24.017 0.810
*|. | .|. | 34 -0.072 -0.056 25.676 0.778
.|. | *|. | 35 -0.055 -0.089 26.642 0.775
.|. | .|. | 36 0.056 0.026 27.661 0.770
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Universitas Sumatera Utara


48

Tabel 4.15 menunjukan bahwa nilai p-value untuk setiap lag > 0,05,sehingga

dapat disimpulkan bahwa residual model mengikuti proses random (p-value >

0,05). Model ARIMA (4,1,2) layak digunakan untuk tahap peramalan karena

residual pada model tidak berkorelasi dan model tersebut mengikut proses

random.

4. Peramalan

Dengan model ARIMA (4,1,2) tersebut dapat dirumuskan peramalan harga saham

GJTL sebagai berikut:

Yt = Yt-1 – Yt-2 + Yt-3 – Yt-4 + – + + et

Dengan demikian, prediksi data 44 periode atau 2 bulan kedepan menjadi:

Y= 0,666614 Yt-1 – 1, 042843 Yt-2 + 0,012340 Yt-3 – 0,146220 Yt-4+ 0,110870 –

0.747938 + 0,975804 + et

Validasi Harga Saham GJTL Oktober-November 2019


700

680

660
Harga Saham

640

620 GJTL
GJTLf
600

580

560

Sumber : Data diolah (2019)

Gambar 4.8

Universitas Sumatera Utara


49

Validasi Harga Saham GJTL Actual dan Forecast


Terlihat pada gambar bahwa harga saham hasil forecasting ARIMA (4,1,2) ,

cukup akurat dalam memprediksi harga saham GJTL dimana range perbedaan

harga antara actual dan forecasting tidak terlalu jauh. Sehinnga metode ARIMA

pada kasus ini dapat digunakan sebagai referensi dalam memprediksi harga saham

GJTL.

5. Akurasi Peramalan

Metode peramalan tidak ada yang sempurna di setiap kondisi. Bahkan ketika

manajemen menemukan pendekatan yang memuaskan, peramalan tersebut masih

tetap harus terus dimonitor dan dikendalikan untuk memastikan kesalahan

peramalan tidak terlalu tinggi (Hezier dan Render, 2006). Keakuratan peramalan

selain berdasarkan pola data dan juga ukuran lainnya. Beberapa teknik mengukur

kesalahan peramalan yang dapat dilihat hasil berdasarkan nilai RMSE, MAE dan

MAPE. MAPE merupakan ukuran ketepatan relatif yang digunakan untuk

mengetahui persentase penyimpangan hasil peramalan. MAPE ini yang akan

menentukan apakah metode peramalan yang di pilih ini sudah tepat atau belum.

Semakin kecil nilai MAPE, maka peramalan tersebut semakin akurat.


900
Forecast: GTJLF
850 Actual: GTJL
Forecast sample: 9/03/2018 11/29/2019
800
Adjusted sample: 9/10/2018 10/04/2019
Included observations: 280
750
Root Mean Squared Error 15.50142
700 Mean Absolute Error 10.63901
Mean Abs. Percent Error 1.544424
650 Theil Inequality Coefficient 0.011366
Bias Proportion 0.000032
600 Variance Proportion 0.000078
Covariance Proportion 0.999890
550
M9 M10 M11 M12 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9
Theil U2 Coefficient 0.991947
Symmetric MAPE 1.548853
2018 2019

GTJLF ± 2 S.E.

Sumber : Data diolah (2019)

Universitas Sumatera Utara


50

Gambar 4.9
Akurasi Peramalan

Berdasarkan Gambar 4.9 diketahui nilai Root Mean Squared Error (RMSE) =

15,50, Mean Absolute Error (MAE) = 10,63 dan nilai Mean Absolute Percent

Error (MAPE) adalah 1,54.

4.2.5 Peramalan Harga Saham PT. Indomobil Sukses Internasional (IMAS)

Dengan menggunakan Software Eviews 10, diperoleh plot data sebagai berikut:
Time Series Plot of IMAS
3,500

3,250

3,000

2,750

2,500

2,250

2,000

1,750

1,500
10

11

12

10

11
9

9
M

M
M

M
2018 2019
Sumber : Data diolah (2019)

Gambar 4.10
Polt Data IMAS

Berdasarkan plot aktual data harga saham harian IMAS terlihat bahwa harga

saham harian IMAS mengalami pergerakan naik dan turun (berfluktuasi),

mengandung implikasi data bersifat non-stasioner.

1. Pengujian Stasioneritas

Tahap pertama dalam memulai analisis data ini adalah dengan melakukan uji

stasioneritas data. Uji stasioner dilakukan untuk memastikan data tidak memiliki

akar unit dan pola varians konstan dari waktu ke waktu dengan kata lain tidak

Universitas Sumatera Utara


51

terdapat kenaikan atau penurunan pada data yang terlalu mencolok. Maka

pengujian stasioneritas suatu data yaitu dengan melakukan Uji Unit Root atau

(Unit Roots Test). Berikut hasil uji stasioner dengan menggunakan uji Augmented

Dickey-Fuller (ADF).

Tabel 4.16
Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF)

Variabel P-Value
IMAS 0.7852 > 0.05 (Tidak Stasioner pada Level)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.16, diketahui data IMAS tidak stasioner pada level dengan nilai p =

0,7852 > 0,05. Selanjutnya data ditransformasi pada first difference dan dilakukan

pengujian stasioner. Tabel 4.17 disajikan hasil pengujian stasioner dengan uji

Augmented Dickey-Fuller, pada data first difference.

Tabel 4.17
Uji Stasioner dengan Uji Augmented Dickey-Fuller pada First Difference

Variabel P-Value
IMAS 0.000 < 0.05 (Stasioner pada First Difference)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.17, diketahui data IMAS stasioner pada first difference.

2. Estimasi Model ARIMA dan Pemilihan Model ARIMA

Pemilihan model terbaik ARIMA dilakukan dengan melihat nilai Akaike

Information Criteria (AIC) dan Schwarz criterion (SIC). Diketahui model ARIMA

dengan AIC dan SIC optimal adalah model ARIMA (3,1,2) dengan nilai AIC dan

SIC paling minimum.

Universitas Sumatera Utara


52

Tabel 4.18
Estimasi Model ARIMA

Variabel Coefficinet t-Statistic Prob


C 2142.125 3.734712 0.0002
AR(1) 1.554816 91.33834 0,0000
AR(2) -1.552930 -75.33934 0.0000
AR(3) 0.983409 70.32035 0,0000
MA(1) -0.559219 -20.88820 0,0000
MA(2) 0.969724 34.16093 0.0000
SIGMASQ 5272.070 18.42220 0,0000
R Squared 0.975892 AIC 11.47588
Adj Rsquared 0.975362 SIC 11.56675
F Statistic 1841.834 HQ 11.51233
Prob (F stat) 0.000000 DW stat 1.923011
Sumber: Hasil Estimasi Eviews 10

3. Uji Ljung Box

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji diagnostik, tahap ini digunakan untuk

mendeteksi apakah secara keseluruhan data estimasi yang diperoleh layak

digunakan dalam peramalan. Kemudian estimasi model ARIMA (3,1,2) harus

dilihat residualnya.

Tabel 4.19
Uji Ljung Box

Partial
Autocorrelation Correlation AC PAC Q-Stat Prob
.|. | .|. | 1 0.046 0.046 0.5870
.|. | .|. | 2 -0.001 -0.003 0.5870
.|. | .|. | 3 0.003 0.003 0.5893 0.443
.|. | .|. | 4 0.053 0.053 1.3826 0.501
.|. | .|. | 5 0.069 0.064 2.7475 0.432
.|. | .|. | 6 0.052 0.047 3.5330 0.473
.|. | .|. | 7 -0.057 -0.062 4.4827 0.482
.|. | .|. | 8 -0.038 -0.036 4.9047 0.556
.|. | .|. | 9 0.021 0.017 5.0335 0.656
.|* | .|* | 10 0.087 0.078 7.2716 0.508
.|. | .|. | 11 -0.056 -0.065 8.2068 0.513

Universitas Sumatera Utara


53

.|. | .|. | 12 0.026 0.040 8.4093 0.589


.|. | .|. | 13 0.038 0.045 8.8393 0.637
.|. | .|. | 14 0.003 -0.011 8.8413 0.716
.|. | .|. | 15 0.029 0.018 9.0995 0.765
.|. | .|. | 16 -0.017 -0.023 9.1892 0.819
.|. | .|. | 17 -0.033 -0.022 9.5070 0.850
.|. | .|. | 18 0.014 0.008 9.5669 0.888
.|. | .|. | 19 0.022 0.012 9.7097 0.915
.|* | .|* | 20 0.099 0.103 12.698 0.809
*|. | *|. | 21 -0.076 -0.074 14.470 0.756
.|. | .|. | 22 0.005 0.007 14.477 0.806
.|. | .|. | 23 -0.001 -0.005 14.477 0.848
.|* | .|* | 24 0.133 0.127 19.939 0.587
.|. | .|. | 25 0.033 0.006 20.283 0.625
.|. | .|. | 26 0.022 0.027 20.429 0.672
.|. | .|. | 27 -0.046 -0.033 21.101 0.687
.|. | .|. | 28 0.006 -0.009 21.113 0.736
.|. | .|. | 29 0.017 -0.006 21.202 0.777
.|* | .|. | 30 0.084 0.061 23.442 0.711
*|. | .|. | 31 -0.080 -0.056 25.460 0.654
.|. | .|. | 32 -0.059 -0.059 26.581 0.645
.|. | .|. | 33 0.012 0.018 26.630 0.691
.|. | .|. | 34 -0.010 -0.032 26.661 0.734
.|. | .|. | 35 -0.016 -0.014 26.743 0.771
.|. | .|. | 36 -0.019 -0.013 26.856 0.803
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Tabel 4.19 menunjukan bahwa nilai p-value untuk setiap lag > 0,05,sehingga

dapat disimpulkan bahwa residual model mengikuti proses random (p-value >

0,05). Model ARIMA (3,1,2) layak digunakan untuk tahap peramalan karena

residual pada model tidak berkorelasi dan model tersebut mengikut proses

random.

4. Peramalan

Dengan model ARIMA (3,1,2) tersebut dapat dirumuskan peramalan harga saham

IMAS sebagai berikut:

Yt = Yt-1– Yt-2 + Yt-3 + – + + et

Dengan demikian, prediksi data 44 periode atau 2 bulan kedepan menjadi:

Universitas Sumatera Utara


54

Y= 1,554816 Yt-1 – 1, 552930Yt-2 + 0,983409 Yt-3+ 2142,125 –0.559219 +

0,969724 + et

Validasi Harga Saham IMAS Oktober-November 2019


2,000.00
1,800.00
1,600.00
Harga Saham

1,400.00
1,200.00
1,000.00 IMAS
800.00
600.00 IMASf
400.00
200.00
0.00

Sumber : Data diolah (2019)

Gambar 4.11
Validasi Harga Saham IMAS Actual dan Forecast

Terlihat pada gambar bahwa harga saham hasil forecasting ARIMA (3,1,2) ,

cukup akurat dalam memprediksi harga saham IMAS dimana range perbedaan

harga antara aktual dan forecasting tidak terlalu jauh. Sehinnga metode ARIMA

pada kasus ini dapat digunakan sebagai referensi dalam memprediksi harga saham

IMAS.

5. Akurasi Peramalan

Metode peramalan tidak ada yang sempurna di setiap kondisi. Bahkan ketika

manajemen menemukan pendekatan yang memuaskan, peramalan tersebut masih

tetap harus terus dimonitor dan dikendalikan untuk memastikan kesalahan

peramalan tidak terlalu tinggi (Hezier dan Render, 2006). Keakuratan peramalan

selain berdasarkan pola data dan juga ukuran lainnya. Beberapa teknik mengukur

kesalahan peramalan yang dapat dilihat hasil berdasarkan nilai RMSE, MAE dan

Universitas Sumatera Utara


55

MAPE. MAPE merupakan ukuran ketepatan relatif yang digunakan untuk

mengetahui persentase penyimpangan hasil peramalan. MAPE ini yang akan

menentukan apakah metode peramalan yang di pilih ini sudah tepat atau belum.

Semakin kecil nilai MAPE, maka peramalan tersebut semakin akurat.


4,000
Forecas t: IMASF
3,600 Actual: IMAS
Forecas t s am ple: 9/03/2018 11/29/2019
3,200
Adjus ted s am ple: 9/07/2018 10/03/2019
Included obs ervations : 280
2,800
Root Mean Squared Error 72.59481
2,400 Mean Abs olute Error 47.93473
Mean Abs . Percent Error 2.008792
2,000 Theil Inequality Coefficient 0.014916
Bias Proportion 0.000046
1,600
Variance Proportion 0.000276
Covariance Proportion 0.999678
1,200
M9 M10 M11 M12 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 Theil U2 Coefficient 0.998234
2018 2019 Symm etric MAPE 2.021970

IMASF ± 2 S.E.

Sumber : Data diolah (2019)

Gambar 4.12
Akurasi Peramalan

Berdasarkan Gambar 4.12 diketahui nilai Root Mean Squared Error (RMSE) =

72,59 Mean Absolute Error (MAE) = 47,93 dan nilai Mean Absolute Percent

Error (MAPE) adalah 2,00.

4.2.6 Peramalan Harga Saham PT. Indosprings (INDS)

Dengan menggunakan Software Eviews 10, diperoleh plot data sebagai berikut:
Time Series Plot of INDS
2,600

2,500

2,400

2,300

2,200

2,100

2,000

1,900

1,800
0

1
9

9
1

1
M

M
M

2018 2019

Sumber : Data diolah (2019)

Gambar 4.13
Polt Data INDS

Universitas Sumatera Utara


56

Berdasarkan plot aktual data harga saham harian INDS terlihat bahwa harga

saham harian INDS mengalami pergerakan naik dan turun (berfluktuasi),

mengandung implikasi data bersifat non-stasioner.

1. Pengujian Stasioneritas

Tahap pertama dalam memulai analisis data ini adalah dengan melakukan uji

stasioneritas data. Uji stasioner dilakukan untuk memastikan data tidak memiliki

akar unit dan pola varians konstan dari waktu ke waktu dengan kata lain tidak

terdapat kenaikan atau penurunan pada data yang terlalu mencolok. Maka

pengujian stasioneritas suatu data yaitu dengan melakukan Uji Unit Root atau

(Unit Roots Test). Berikut hasil uji stasioner dengan menggunakan uji Augmented

Dickey-Fuller (ADF).

Tabel 4.20
Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF)

Variabel P-Value
INDS 0.0737 > 0.05 (Tidak Stasioner pada Level)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.20, diketahui data INDS tidak stasioner pada level dengan nilai p= 0,0737

> 0,05. Selanjutnya data ditransformasi pada first difference dan dilakukan

pengujian stasioner. Tabel 4.21 disajikan hasil pengujian stasioner dengan uji

Augmented Dickey-Fuller, pada data first difference.

Tabel 4.21
Uji Stasioner dengan Uji Augmented Dickey-Fuller pada First Difference

Variabel P-Value
INDS 0.000 < 0.05 (Stasioner pada First Difference)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Universitas Sumatera Utara


57

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.21, diketahui data INDS stasioner pada first difference.

2. Estimasi Model ARIMA dan Pemilihan Model ARIMA

Pemilihan model terbaik ARIMA dilakukan dengan melihat nilai Akaike

Information Criteria (AIC) dan Schwarz criterion (SIC). Diketahui model ARIMA

dengan AIC dan SIC optimal adalah model ARIMA(1,1,0) dengan nilai AIC dan

SIC paling minimum.

Tabel 4.22
Estimasi Model ARIMA

Variabel Coefficinet t-Statistic Prob


C 7.719360 371.1282 0.0000
AR(1) 0.943862 48.16679 0,0000
SIGMASQ 0.000360 25.15687 0,0000
R Squared 0.891777 AIC -5.060842
Adj Rsquared 0.890996 SIC -5.021898
F Statistic 1141.268 HQ -5.045222
Prob (F stat) 0.000000 DW stat 1.903208
Sumber: Hasil Estimasi Eviews 10

3. Uji Ljung Box

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji diagnostik, tahap ini digunakan untuk

mendeteksi apakah secara keseluruhan data estimasi yang diperoleh layak

digunakan dalam peramalan. Kemudian estimasi model ARIMA (1,1,0) harus

dilihat residualnya.

Universitas Sumatera Utara


58

Tabel 4.23
Uji Ljung Box

Partial
Autocorrelation Correlation AC PAC Q-Stat Prob
.|. | .|. | 1 0.001 0.001 0.0002
.|. | .|. | 2 -0.060 -0.060 1.0376 0.308
.|. | .|. | 3 -0.038 -0.038 1.4455 0.485
.|. | .|. | 4 -0.026 -0.030 1.6461 0.649
*|. | *|. | 5 -0.123 -0.129 5.9948 0.200
.|. | .|. | 6 0.009 0.003 6.0163 0.305
.|. | .|. | 7 0.019 0.001 6.1241 0.409
.|. | .|. | 8 -0.015 -0.026 6.1862 0.518
.|. | .|. | 9 -0.010 -0.016 6.2169 0.623
*|. | *|. | 10 -0.102 -0.122 9.2346 0.416
.|. | .|. | 11 -0.046 -0.052 9.8692 0.452
.|. | .|. | 12 0.059 0.045 10.897 0.452
.|. | .|. | 13 0.060 0.040 11.957 0.449
.|. | .|. | 14 0.070 0.066 13.392 0.418
.|. | .|. | 15 -0.040 -0.062 13.880 0.459
*|. | *|. | 16 -0.070 -0.072 15.352 0.426
*|. | .|. | 17 -0.074 -0.062 17.002 0.385
.|. | .|. | 18 0.018 0.017 17.101 0.448
.|. | .|. | 19 -0.014 -0.016 17.159 0.512
.|* | .|. | 20 0.085 0.057 19.357 0.434
.|* | .|* | 21 0.111 0.086 23.081 0.285
.|. | .|. | 22 -0.001 0.006 23.081 0.340
.|. | .|. | 23 0.004 0.042 23.086 0.397
*|. | *|. | 24 -0.083 -0.068 25.188 0.341
.|. | .|. | 25 -0.057 -0.052 26.181 0.344
.|. | .|. | 26 -0.000 -0.012 26.181 0.398
.|. | .|. | 27 0.030 -0.001 26.460 0.438
.|. | .|. | 28 0.036 0.051 26.865 0.471
.|* | .|* | 29 0.086 0.103 29.201 0.402
.|. | .|. | 30 -0.059 -0.041 30.308 0.399
.|. | .|. | 31 -0.043 -0.007 30.906 0.420
.|. | *|. | 32 -0.053 -0.073 31.786 0.427
.|. | .|. | 33 0.019 -0.001 31.907 0.471
.|. | .|. | 34 -0.013 -0.035 31.959 0.519
.|. | .|. | 35 0.045 0.011 32.612 0.536
.|. | .|. | 36 0.032 0.050 32.943 0.568
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Universitas Sumatera Utara


59

Tabel 4.23 menunjukan bahwa nilai p-value untuk setiap lag > 0,05,sehingga

dapatdisimpulkan bahwa residual model mengikuti proses random (p-value >

0,05). Model ARIMA (3,1,2) layak digunakan untuk tahap peramalan karena

residual pada model tidak berkorelasi dan model tersebut mengikut proses

random.

4. Peramalan

Dengan model ARIMA (1,1,0) tersebut dapat dirumuskan peramalan harga saham

INDS sebagai berikut :

Yt = Yt-1 + + et

Dengan demikian, prediksi data 44 periode atau 2 bulan kedepan menjadi:

Y= 0,943862 Yt-1+ 7,719360 + et

Validasi Harga Saham INDS Oktober-November 2019


2,800.00
2,700.00
Harga Saham

2,600.00
2,500.00
2,400.00 INDS
2,300.00 INDSf
2,200.00
2,100.00
2,000.00

Gambar 4.14
Validasi Harga Saham INDS Actual dan Forecast

Sumber: Data diolah (2019)

Terlihat pada gambar bahwa harga saham hasil forecasting ARIMA (1,1,0)

berada dibawah harga saham INDS aktual. Dan selisih antara harga actual

dengan forecasting jauh berbeda, oleh sebab itu forecasting ARIMA (1,1,0)

Universitas Sumatera Utara


60

tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga saham INDS periode Oktober-

November 2019.

4.2.7 Peramalan Harga Saham PT. Multistrada Arah Sarana (MASA)

Dengan menggunakan Software Eviews 10, diperoleh plot data sebagai berikut:
Time Series Plot of MASA
900

800

700

600

500

400

300
10

11

12

10

11
9

9
M

M
M

M
2018 2019

Sumber : Data diolah (2019)

Gambar 4.15
Polt Data MASA

Berdasarkan plot aktual data harga saham harian MASA terlihat bahwa harga

saham harian MASA mengalami pergerakan naik dan turun (berfluktuasi),

mengandung implikasi data bersifat non-stasioner.

1. Pengujian Stasioneritas

Tahap pertama dalam memulai analisis data ini adalah dengan melakukan uji

stasioneritas data. Uji stasioner dilakukan untuk memastikan data tidak memiliki

akar unit dan pola varians konstan dari waktu ke waktu dengan kata lain tidak

terdapat kenaikan atau penurunan pada data yang terlalu mencolok. Maka

pengujian stasioneritas suatu data yaitu dengan melakukan Uji Unit Root atau

Universitas Sumatera Utara


61

(Unit Roots Test). Berikut hasil uji stasioner dengan menggunakan uji Augmented

Dickey-Fuller (ADF).

Tabel 4.24
Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF)

Variabel P-Value
MASA 0.1376 > 0.05 (Tidak Stasioner pada Level)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.24, diketahui data MASA tidak stasioner pada level dengan nilai p=

0,1376 > 0,05. Selanjutnya data ditransformasi pada first difference dan dilakukan

pengujian stasioner. Tabel 4.25 disajikan hasil pengujian stasioner dengan uji

Augmented Dickey-Fuller, pada data first difference.

Tabel 4.25
Uji Stasioner dengan Uji Augmented Dickey-Fuller pada First Difference

Variabel P-Value
MASA 0.000 < 0.05 (Stasioner pada First Difference)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.25, diketahui data MASA stasioner pada first difference.

2. Estimasi Model ARIMA dan Pemilihan Model ARIMA

Pemilihan model terbaik ARIMA dilakukan dengan melihat nilai Akaike

Information Criteria (AIC) dan Schwarz criterion (SIC). Diketahui model ARIMA

dengan AIC dan SIC optimal adalah model ARIMA (3,1,2) dengan nilai AIC dan

SIC paling minimum.

Universitas Sumatera Utara


62

Tabel 4.26
Estimasi Model ARIMA

Variabel Coefficinet t-Statistic Prob


C 6.296263 34.43701 0.0000
AR(1) 2.286757 24.67258 0,0000
AR(2) -2.155359 -12.85289 0.0000
AR(3) 0.862382 10.00182 0,0000
MA(1) -1.225986 -13.18235 0,0000
MA(2) 0.878951 10.19096 0.0000
SIGMASQ 0.001648 22.72999 0,0000
R Squared 0.972850 AIC -3.504829
Adj Rsquared 0.972254 SIC -3.413960
F Statistic 1630.391 HQ -3.468381
Prob (F stat) 0.000000 DW stat 1.998055
Sumber: Hasil Estimasi Eviews 10

3. Uji Ljung Box

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji diagnostik, tahap ini digunakan untuk

mendeteksi apakah secara keseluruhan data estimasi yang diperoleh layak

digunakan dalam peramalan. Kemudian estimasi model ARIMA (3,1,2) harus

dilihat residualnya.

Tabel 4.27
Uji Ljung Box

Partial
Autocorrelation Correlation AC PAC Q-Stat Prob
.|. | .|. | 1 0.014 0.014 0.0587
.|. | .|. | 2 -0.046 -0.046 0.6450
.|. | .|. | 3 -0.000 0.001 0.6450
.|. | .|. | 4 -0.029 -0.031 0.8867
*|. | *|. | 5 -0.082 -0.082 2.8328 0.092
*|. | *|. | 6 -0.070 -0.071 4.2503 0.119
.|. | .|. | 7 -0.044 -0.051 4.8117 0.186
.|. | .|. | 8 0.046 0.039 5.4290 0.246
*|. | *|. | 9 -0.080 -0.092 7.2790 0.201
.|. | .|. | 10 0.056 0.052 8.2092 0.223
.|. | .|. | 11 0.065 0.042 9.4538 0.222
.|. | .|. | 12 -0.024 -0.031 9.6261 0.292
.|. | .|. | 13 -0.016 -0.014 9.6978 0.376

Universitas Sumatera Utara


63

.|. | .|. | 14 -0.031 -0.041 9.9763 0.443


.|. | .|. | 15 -0.059 -0.057 10.995 0.444
.|. | .|. | 16 0.039 0.042 11.456 0.490
.|. | .|. | 17 0.049 0.058 12.162 0.514
.|. | .|. | 18 -0.024 -0.038 12.330 0.580
.|. | .|. | 19 0.054 0.054 13.219 0.585
.|. | .|. | 20 0.024 0.018 13.400 0.643
.|. | .|. | 21 0.012 0.005 13.441 0.706
.|. | .|. | 22 -0.062 -0.055 14.616 0.688
.|* | .|* | 23 0.095 0.116 17.354 0.566
.|. | .|. | 24 0.051 0.046 18.144 0.578
.|. | .|. | 25 -0.035 -0.008 18.517 0.616
.|. | .|. | 26 0.005 0.032 18.524 0.675
.|. | .|. | 27 -0.029 -0.058 18.781 0.714
*|. | *|. | 28 -0.092 -0.080 21.449 0.612
.|. | .|. | 29 -0.035 -0.022 21.835 0.645
.|. | .|. | 30 0.044 0.054 22.432 0.665
.|. | .|. | 31 0.050 0.036 23.222 0.673
.|. | .|. | 32 0.049 0.073 23.974 0.683
.|. | .|. | 33 0.055 0.047 24.935 0.682
.|. | *|. | 34 -0.026 -0.066 25.144 0.718
.|. | .|. | 35 -0.022 -0.017 25.302 0.754
.|. | .|. | 36 0.052 0.064 26.174 0.756
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Tabel 4.27 menunjukan bahwa nilai p-value untuk setiap lag > 0,05,sehingga

dapat disimpulkan bahwa residual model mengikuti proses random (p-value >

0,05). Model ARIMA (3,1,2) layak digunakan untuk tahap peramalan karena

residual pada model tidak berkorelasi dan model tersebut mengikut proses

random.

4. Peramalan

Dengan model ARIMA (3,1,2) tersebut dapat dirumuskan peramalan harga saham

MASA sebagai berikut :

Yt = Yt-1 – Yt-2 + Yt-3 + – + + et

Dengan demikian, prediksi data 44 periode atau 2 bulan kedepan menjadi:

Universitas Sumatera Utara


64

Y= 2,286757 Yt-1 – 2,155359 Yt-2 + 0,862382 Yt-3+ 6,296263 – 1,225986 +

0,878951 + et

Validasi Harga Saham MASA Oktober-November 2019


600
580
Harga Saham

560
540
520 MASA
500 MASAf
480
460

Sumber : Data diolah (2019)

Gambar 4.16
Validasi Harga Saham MASA Actual dan Forecast

Terlihat pada gambar bahwa harga saham hasil forecasting ARIMA (3,1,2)

dimana pada awal bulan Oktober sampai pertengahan Oktober, menunjukkan

bahwa foresacting ARIMA (3,1,2) cukup akurat dalam memprediksi harga saham

MASA, karena hasil harga forecasting mendekati harga aktual. Sehingga ARIMA

(3,1,2) dapat digunakan untuk memprediksi harga saham MASA periode Oktober-

November 2019.

5. Akurasi Peramalan

Metode peramalan tidak ada yang sempurna di setiap kondisi. Bahkan ketika

manajemen menemukan pendekatan yang memuaskan, peramalan tersebut masih

tetap harus terus dimonitor dan dikendalikan untuk memastikan kesalahan

peramalan tidak terlalu tinggi (Hezier dan Render, 2006). Keakuratan peramalan

selain berdasarkan pola data dan juga ukuran lainnya. Beberapa teknik mengukur

Universitas Sumatera Utara


65

kesalahan peramalan yang dapat dilihat hasil berdasarkan nilai RMSE, MAE dan

MAPE. MAPE merupakan ukuran ketepatan relatif yang digunakan untuk

mengetahui persentase penyimpangan hasil peramalan. MAPE ini yang akan

menentukan apakah metode peramalan yang di pilih ini sudah tepat atau belum.

Semakin kecil nilai MAPE, maka peramalan tersebut semakin akurat.


900
Forecast: MASAF
800 Actual: MASA
Forecast sample: 9/03/2018 11/29/2019
700
Adjusted sample: 9/07/2018 10/02/2019
Included observations: 279
600
Root Mean Squared Error 24.98979
500 Mean Absolute Error 13.15360
Mean Abs. Percent Error 2.140648
400 Theil Inequality Coefficient 0.018488
Bias Proportion 0.000000
300 Variance Proportion 0.004328
Covariance Proportion 0.995671
200
M9 M10 M11 M12 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9
Theil U2 Coefficient 0.991191
Symmetric MAPE 2.145933
2018 2019

MASAF ± 2 S.E.

Sumber : Data diolah (2019)

Gambar 4.17
Akurasi Peramalan

Berdasarkan Gambar 4.17 diketahui nilai Root Mean Squared Error (RMSE) =

24,98, Mean Absolute Error (MAE) = 13,15 dan nilai Mean Absolute Percent

Error (MAPE) adalah 2,14.

Universitas Sumatera Utara


66

4.2.8 Peramalan Harga Saham PT. Prima Alloy Steel Universal (PRAS)

Dengan menggunakan Software Eviews 10, diperoleh plot data sebagai berikut:
Time Series Plot of PRAS
210

200

190

180

170

160

150

140
10

11

12

10

11
9

9
M

M
M

M
2018 2019

Sumber : Data diolah (2019)


Gambar 4.18
Polt Data PRAS

Berdasarkan plot aktual data harga saham harian PRAS terlihat bahwa harga

saham harian PRAS mengalami pergerakan naik dan turun (berfluktuasi),

mengandung data bersifat non-stasioner.

1. Pengujian Stasioneritas

Tahap pertama dalam memulai analisis data ini adalah dengan melakukan uji

stasioneritas data. Uji stasioner dilakukan untuk memastikan data tidak memiliki

akar unit dan pola varians konstan dari waktu ke waktu dengan kata lain tidak

terdapat kenaikan atau penurunan pada data yang terlalu mencolok. Maka

pengujian stasioneritas suatu data yaitu dengan melakukan Uji Unit Root atau

(Unit Roots Test). Berikut hasil uji stasioner dengan menggunakan uji Augmented

Dickey-Fuller (ADF).

Universitas Sumatera Utara


67

Tabel 4.28
Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF)

Variabel P-Value
PRAS 0.5161 > 0.05 (Tidak Stasioner pada Level)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.28, diketahui data PRAS tidak stasioner pada level dengan nilai p=

0,5161> 0,05. Selanjutnya data ditransformasi pada first difference dan dilakukan

pengujian stasioner. Tabel 4.29 disajikan hasil pengujian stasioner dengan uji

Augmented Dickey-Fuller, pada data first difference.

Tabel 4.29
Uji Stasioner dengan Uji Augmented Dickey-Fuller pada First Difference

Variabel P-Value
PRAS 0.000 < 0.05 (Stasioner pada First Difference)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.29, diketahui data PRAS stasioner pada first difference.

2. Estimasi Model ARIMA dan Pemilihan Model ARIMA

Pemilihan model terbaik ARIMA dilakukan dengan melihat nilai Akaike

Information Criteria (AIC) dan Schwarz criterion (SIC). Diketahui model ARIMA

dengan AIC dan SIC optimal adalah model ARIMA (2,1,2) dengan nilai AIC dan

SIC paling minimum.

Universitas Sumatera Utara


68

Tabel 4.30
Estimasi Model ARIMA

Variabel Coefficinet t-Statistic Prob


C -0.136498 -4.097025 0.0001
AR(1) 0.358468 1.334520 0,1831
AR(2) 0.529352 2.331128 0.0205
MA(1) -0.587133 -0.017605 0,9860
MA(2) -0.412866 -0.011434 0.9909
SIGMASQ 11.46147 0.093748 0,9254
R Squared 0.078372 AIC 5.328771
Adj Rsquared 0.061493 SIC 5.406862
F Statistic 4.643012 HQ 5.360097
Prob (F stat) 0.000439 DW stat 2.002681
Sumber: Hasil Estimasi Eviews 10

3. Uji Ljung Box

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji diagnostik, tahap ini digunakan untuk

mendeteksi apakah secara keseluruhan data estimasi yang diperoleh layak

digunakan dalam peramalan. Kemudian estimasi model ARIMA (2,1,2) harus

dilihat residualnya.

Tabel 4.31
Uji Ljung Box
Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob
.|. | .|. | 1 -0.001 -0.001 0.0006
.|. | .|. | 2 -0.015 -0.015 0.0669
.|. | .|. | 3 -0.039 -0.039 0.4989
.|. | .|. | 4 0.006 0.005 0.5085
.|. | .|. | 5 0.042 0.041 1.0076 0.315
.|. | .|. | 6 0.029 0.028 1.2467 0.536
.|. | .|. | 7 0.024 0.026 1.4138 0.702
.|. | .|. | 8 -0.056 -0.052 2.3184 0.677
.|. | .|. | 9 0.013 0.015 2.3644 0.797
*|. | *|. | 10 -0.066 -0.068 3.6268 0.727
.|. | .|. | 11 0.037 0.031 4.0345 0.776
.|. | .|. | 12 -0.040 -0.043 4.4980 0.810
.|. | .|. | 13 0.007 0.006 4.5106 0.875
.|. | .|. | 14 0.056 0.060 5.4528 0.859
.|. | .|. | 15 0.014 0.019 5.5117 0.904
.|. | .|. | 16 -0.012 -0.012 5.5536 0.937

Universitas Sumatera Utara


69

.|. | .|. | 17 0.022 0.033 5.6951 0.957


.|. | .|. | 18 0.001 -0.007 5.6952 0.974
.|. | .|. | 19 0.020 0.023 5.8185 0.983
.|. | .|. | 20 0.020 0.007 5.9398 0.989
.|. | .|. | 21 -0.047 -0.044 6.6111 0.988
.|. | .|. | 22 0.019 0.018 6.7174 0.992
.|. | .|. | 23 -0.033 -0.031 7.0473 0.994
.|. | .|. | 24 0.031 0.030 7.3420 0.995
.|. | .|. | 25 0.023 0.024 7.5064 0.997
.|. | .|. | 26 0.031 0.033 7.8062 0.998
.|. | .|. | 27 -0.044 -0.034 8.4177 0.998
*|. | *|. | 28 -0.078 -0.079 10.307 0.993
.|. | .|. | 29 -0.055 -0.060 11.259 0.992
.|* | .|* | 30 0.081 0.080 13.333 0.981
.|* | .|. | 31 0.075 0.054 15.123 0.968
.|. | .|. | 32 -0.055 -0.045 16.068 0.965
.|. | .|. | 33 -0.025 -0.021 16.265 0.972
.|. | .|. | 34 0.003 0.024 16.268 0.980
.|. | .|. | 35 -0.004 -0.009 16.273 0.986
.|. | .|. | 36 -0.043 -0.056 16.864 0.987
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Tabel 4.30 menunjukan bahwa nilai p-value untuk setiap lag > 0,05,sehingga

dapat disimpulkan bahwa residual model mengikuti proses random (p-value >

0,05). Model ARIMA (2,1,2) layak digunakan untuk tahap peramalan karena

residual pada model tidak berkorelasi dan model tersebut mengikuti proses

random.

5. Peramalan

Dengan model ARIMA (2,1,2) tersebut dapat dirumuskan peramalan harga saham

PRAS sebagai berikut :

Yt = Yt-1– Yt-2 – – + + et

Dengan demikian, prediksi data 44 periode atau 2 bulan kedepan menjadi:

Y= 0,358468 Yt-1 – 0,529352Yt-2– 0,136498 – 0,587133 + 0,412866 + et

Universitas Sumatera Utara


70

Validasi Harga Saham PRAS Oktober-November 2019


170
165
Harga Saham

160
155
150 PRAS
145 PRASf
140
135

Sumber : Data diolah (2019)

Gambar 4.19
Validasi Harga Saham PRAS Actual dan Forecast

Terlihat pada gambar bahwa harga saham hasil forecasting ARIMA (2,1,2)

berada dibawah harga aktual saham PRAS. Dimana selisih harga forecasting dan

aktual tidak terlalu jauh oleh sebab itu foresacting ARIMA (2,1,2) ini dapat

digunakan dan dianggap mampu untuk memprediksi harga saham PRAS periode

Oktober-November 2019.

5. Akurasi Peramalan

Metode peramalan tidak ada yang sempurna di setiap kondisi. Bahkan ketika

manajemen menemukan pendekatan yang memuaskan, peramalan tersebut masih

tetap harus terus dimonitor dan dikendalikan untuk memastikan kesalahan

peramalan tidak terlalu tinggi (Hezier dan Render, 2006). Keakuratan peramalan

selain berdasarkan pola data dan juga ukuran lainnya. Beberapa teknik mengukur

kesalahan peramalan yang dapat dilihat hasil berdasarkan nilai RMSE, MAE dan

MAPE. MAPE merupakan ukuran ketepatan relatif yang digunakan untuk

Universitas Sumatera Utara


71

mengetahui persentase penyimpangan hasil peramalan. MAPE ini yang akan

menentukan apakah metode peramalan yang di pilih ini sudah tepat atau belum.

Semakin kecil nilai MAPE, maka peramalan tersebut semakin akurat.


210
Forecast: PRASF
200 Actual: PRAS
Forecast sample: 9/03/2018 11/29/2019
190
Adjusted sample: 9/06/2018 10/01/2019
Included observations: 279
180
Root Mean Squared Error 3.416689
170 Mean Abs olute Error 2.051818
Mean Abs . Percent Error 1.170816
160 Theil Inequality Coefficient 0.009732
Bias Proportion 0.000192
150 Variance Proportion 0.017656
Covariance Proportion 0.982152
140
M9 M10 M11 M12 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9
Theil U2 Coefficient 0.967253
Symmetric MAPE 1.168789
2018 2019

PRASF ± 2 S.E.

Sumber : Data diolah (2019)

Gambar 4.20
Akurasi Peramalan

Berdasarkan Gambar 4.20 diketahui nilai Root Mean Squared Error (RMSE) =

3.41, Mean Absolute Error (MAE) = 2,05 dan nilai Mean Absolute Percent Error

(MAPE) adalah 1,17.

4.2.9 Peramalan Harga Saham PT. Selamat Sempurna (SMSM)

Dengan menggunakan Software Eviews 10, diperoleh plot data sebagai berikut:
Time Series Plot of SMSM
1,800

1,700

1,600

1,500

1,400

1,300

1,200
10

11

12

10

11
9

9
M

M
M

2018 2019

Sumber : Data diolah (2019)

Gambar 4.21

Universitas Sumatera Utara


72

Polt Data SMSM

Berdasarkan plot aktual data harga saham harian SMSM terlihat bahwa harga

saham harian SMSM mengalami pergerakan naik dan turun (berfluktuasi),

mengandung implikasi data bersifat non-stasioner.

1. Pengujian Stasioneritas

Tahap pertama dalam memulai analisis data ini adalah dengan melakukan uji

stasioneritas data. Uji stasioner dilakukan untuk memastikan data tidak memiliki

akar unit dan pola varians konstan dari waktu ke waktu dengan kata lain tidak

terdapat kenaikan atau penurunan pada data yang terlalu mencolok. Maka

pengujian stasioneritas suatu data yaitu dengan melakukan Uji Unit Root atau

(Unit Roots Test). Berikut hasil uji stasioner dengan menggunakan uji Augmented

Dickey-Fuller (ADF).

Tabel 4.32
Uji Stasioner dengan Augmented Dickey-Fuller (ADF)

Variabel P-Value
SMSM 0.1243 > 0.05 (Tidak Stasioner pada Level)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.32, diketahui data SMSM tidak stasioner pada level dengan nilai

p=0,1243>0,05. Selanjutnya data ditransformasi pada first difference dan

dilakukan pengujian stasioner. Tabel 4.33 disajikan hasil pengujian stasioner

dengan uji Augmented Dickey-Fuller, pada data first difference.

Universitas Sumatera Utara


73

Tabel 4.33
Uji Stasioner dengan Uji Augmented Dickey-Fuller pada First Difference

Variabel P-Value
SMSM 0.000 < 0.05 (Stasioner pada First Difference)
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Berdasarkan hasil pengujian stasioner dengan uji Augmented Dickey-Fuller pada

Tabel 4.33, diketahui data SMSM stasioner pada first difference.

2. Estimasi Model ARIMA dan Pemilihan Model ARIMA

Pemilihan model terbaik ARIMA dilakukan dengan melihat nilai Akaike

Information Criteria (AIC) dan Schwarz criterion (SIC). Diketahui model ARIMA

dengan AIC dan SIC optimal adalah model ARIMA(3,1,2) dengan nilai AIC dan

SIC paling minimum.

Tabel 4.34
Estimasi Model ARIMA

Variabel Coefficinet t-Statistic Prob


C 7.298310 279.3369 0.0000
AR(1) 0.967973 23.15382 0.0000
AR(2) -0.914432 -16.81049 0.0000
AR(3) 0.860030 20.46097 0.0000
MA(1) 0.042711 0.097114 0,9227
MA(2) 0.999999 0.049085 0.9609
SIGMASQ 0.000350 0.098351 0,9217
R Squared 0.924619 AIC -5.045110
Adj Rsquared 0.922962 SIC -4.954241
F Statistic 558.0983 HQ -5.008662
Prob (F stat) 0.000000 DW stat 2.062179
Sumber: Hasil Estimasi Eviews 10

3. Uji Ljung Box

Langkah selanjutnya adalah melakukan uji diagnostik, tahap ini digunakan untuk

mendeteksi apakah secara keseluruhan data estimasi yang diperoleh layak

Universitas Sumatera Utara


74

digunakan dalam peramalan. Kemudian estimasi model ARIMA (3,1,2) harus

dilihat residualnya.

Tabel 4.35
Uji Ljung Box
Partial
Autocorrelation Correlation AC PAC Q-Stat Prob
.|. | .|. | 1 -0.025 -0.025 0.1813
.|. | .|. | 2 0.003 0.003 0.1845
.|. | .|. | 3 0.000 0.000 0.1846 0.667
.|. | .|. | 4 -0.049 -0.049 0.8775 0.645
.|. | .|. | 5 0.006 0.004 0.8889 0.828
.|. | .|. | 6 0.041 0.041 1.3648 0.850
*|. | *|. | 7 -0.099 -0.097 4.1777 0.524
.|. | .|. | 8 0.023 0.016 4.3334 0.632
.|. | .|. | 9 0.041 0.044 4.8276 0.681
.|. | .|. | 10 0.021 0.026 4.9547 0.762
.|. | .|. | 11 -0.047 -0.058 5.6137 0.778
.|. | .|. | 12 -0.024 -0.025 5.7832 0.833
.|. | .|. | 13 0.016 0.028 5.8549 0.883
.|. | .|. | 14 0.065 0.058 7.1133 0.850
*|. | *|. | 15 -0.151 -0.158 13.884 0.382
.|. | .|. | 16 -0.029 -0.033 14.128 0.440
.|. | .|. | 17 0.042 0.060 14.657 0.476
.|. | .|. | 18 -0.049 -0.055 15.394 0.496
.|. | .|. | 19 -0.006 -0.039 15.406 0.566
.|. | .|. | 20 -0.003 0.003 15.408 0.634
*|. | *|. | 21 -0.102 -0.068 18.549 0.486
.|. | .|. | 22 0.049 0.006 19.272 0.504
*|. | *|. | 23 -0.088 -0.108 21.625 0.421
*|. | .|. | 24 -0.083 -0.065 23.726 0.362
.|. | .|. | 25 0.063 0.071 24.936 0.354
.|. | .|. | 26 0.049 0.037 25.690 0.369
.|. | .|. | 27 -0.000 -0.025 25.690 0.424
.|. | .|. | 28 0.013 0.000 25.744 0.477
.|. | .|. | 29 -0.034 0.010 26.110 0.513
.|. | .|. | 30 0.053 0.029 26.998 0.518
.|. | *|. | 31 -0.031 -0.069 27.304 0.555
.|* | .|* | 32 0.085 0.115 29.616 0.485
*|. | *|. | 33 -0.124 -0.117 34.567 0.301
.|* | .|. | 34 0.078 0.062 36.519 0.267
*|. | *|. | 35 -0.097 -0.120 39.562 0.200
*|. | *|. | 36 -0.067 -0.098 41.002 0.190
Sumber: Hasil Output Eviews 10

Universitas Sumatera Utara


75

Tabel 4.35 menunjukan bahwa nilai p-value untuk setiap lag > 0,05,sehingga

dapatdisimpulkan bahwa residual model mengikuti proses random (p-value >

0,05). Model ARIMA (3,1,2) layak digunakan untuk tahap peramalan karena

residual pada model tidak berkorelasi dan model tersebut mengikut proses

random.

4. Peramalan

Dengan model ARIMA (3,1,2) tersebut dapat dirumuskan peramalan harga saham

SMSM sebagai berikut :

Yt = Yt-1 – Yt-2 + Yt-3 + – + + et

Dengan demikian, prediksi data 44 periode atau 2 bulan kedepan menjadi:

Y= 0,967973 Yt-1 – 0,914432 Yt-2 + 0,860030 Yt-3 + 7,298310 – 0,042711 +

0,999999 + et

Validasi Harga Saham SMSM Oktober-November 2019

1,650.00
1,600.00
1,550.00
Harga Saham

1,500.00
1,450.00 SMSM
1,400.00 SMSMf
1,350.00
1,300.00
1,250.00

Sumber : Data diolah (2019)

Gambar 4.22
Validasi Harga Saham SMSM Actual dan Forecast

Universitas Sumatera Utara


76

Terlihat pada gambar bahwa harga saham forecast ARIMA (3,1,2) berada

dibawah harga aktual saham SMSM. Dimana selisih harga forecasting dan aktual

tidak terlalu jauh oleh sebab itu foresacting ARIMA (3,1,2) ini dapat digunakan

dan dianggap mampu untuk memprediksi harga saham SMSM periode Oktober-

November 2019.

5. Akurasi Peramalan

Metode peramalan tidak ada yang sempurna di setiap kondisi. Bahkan ketika

manajemen menemukan pendekatan yang memuaskan, peramalan tersebut masih

tetap harus terus dimonitor dan dikendalikan untuk memastikan kesalahan

peramalan tidak terlalu tinggi (Hezier dan Render, 2006). Keakuratan peramalan

selain berdasarkan pola data dan juga ukuran lainnya. Beberapa teknik mengukur

kesalahan peramalan yang dapat dilihat hasil berdasarkan nilai RMSE, MAE dan

MAPE. MAPE merupakan ukuran ketepatan relatif yang digunakan untuk

mengetahui persentase penyimpangan hasil peramalan. MAPE ini yang akan

menentukan apakah metode peramalan yang di pilih ini sudah tepat atau belum.

Semakin kecil nilai MAPE, maka peramalan tersebut semakin akurat.


1,900
Forecas t: SMSMF
1,800 Actual: SMSM
Forecas t sample: 9/03/2018 11/29/2019
1,700
Adjus ted sample: 9/07/2018 9/25/2019
Included obs ervations : 274
1,600
Root Mean Squared Error 29.49101
1,500 Mean Absolute Error 20.54172
Mean Abs. Percent Error 1.371985
1,400 Theil Inequality Coefficient 0.009838
Bias Proportion 0.000004
1,300
Variance Proportion 0.000138
Covariance Proportion 0.999858
1,200
M9 M10 M11 M12 M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7 M8 M9 Theil U2 Coefficient 0.999611
2018 2019
Symmetric MAPE 1.372881

SMSMF ± 2 S.E.

Sumber : Data diolah (2019)

Gambar 4.23
Akurasi Peramalan

Universitas Sumatera Utara


77

Berdasarkan Gambar 4.23 diketahui nilai Root Mean Squared Error (RMSE) =

29,49, Mean Absolute Error (MAE) = 20,54 dan nilai Mean Absolute Percent

Error (MAPE) adalah 1,37.

4.3 Pembahasan Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan forecasting diatas, bahwa metode ARIMA cukup akurat dalam

meramalkan harga saham perusahaan otomotif dan komponen dalam jangka

pendek. Ini dibuktikan dengan metode ARIMA mampu meramalkan 6 dari 9

harga saham otomotif dan komponen, yaitu: PT. Astra International Tbk (ASII),

PT. Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk

(IMAS), PT. Multistarada Arah Sarana Tbk (MASA), PT Prima Alloy Steel

Universal Tbk (PRAS) dan PT. Selamat Sempurna Tbk (SMSM). Dimana gap

yang terjadi antara harga forecasting data harga aktual tidak terlalu jauh.

Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Fauziah (2014)

menyatakan secara teknikal metode ARIMA ini dapat dimanfaatkan untuk

meramalkan momentum harga saham jangka pendek. Penelitian tersebut

menggunakan harga saham sektor perkebunan September 2001- Agustus 2013.

Ini juga sesuai dengan teori Elliot Wave yang menyatakan bahwa

perubahan harga di bursa saham mempunyai suatu struktur tertentu. Elliot

mengemukakan bahwa pergerakan harga saham mempunyai pola atau gelombang

yang bersifat repetitif. Dimana konsep forecasting ARIMA sendiri menggunakan

pergerakan harga di masa lalu.

Namun tidak semua kasus dapat diramalkan menggunakan metode

ARIMA ini, seperti: PT. Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT. Garuda Metalindo Tbk

Universitas Sumatera Utara


78

(BOLT), PT. Indosprings Tbk (INDS). Dimana antara harga forecasting dan harga

aktual memiliki gap yang terlalu besar, dimana harga saham aktual yang terlalu

tinggi terhadap harga saham forecasting. Dimana kaitan harga naik dan turunnya

harga saham tergantung pada kondisi pasar dan kondisi internal emiten tersebut.

Kondisi pasar sendiri bisa terlihat dari beberapa banyak investor yang masih

percaya dalam menanamkan modalnya pada emiten tersebut ataupun berita yang

beredar baik positif maupun negatif terhadap emiten tersebut. Sementara untuk

faktor internalnya sendiri berkaitan dengan faktor fundamental salah satunya

dapat dilihat dari laporan keuangan emiten tersebut.

Universitas Sumatera Utara


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil forecasting harga saham perusahaan otomotif dan

komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metode

ARIMA, dapat disimpulkan bahwa:

1. Bila harga saham dimasa depan memiliki pergerakan yang sama atau

repetitif terhadap harga saham di masa lalu, maka hasil dari forecasting

ARIMA cukup akurat dalam memprediksi harga saham dimasa depan.

Sebaliknya, bila harga saham dimasa depan memiliki pergerakan yang naik

atau pun turun secara signifikan, maka hasil dari forecasting ARIMA tidak

akan mampu mengikuti pergerakan harga saham dimasa depan.

2. Bila pemilihan model terbaik untuk memprediksi harga saham telah

diperoleh maka validasi harga saham perusahaan otomotif dan komponen

dapat mengikuti harga actual. Sehingga model ARIMA yang didapat

mampu memprediksi harga saham perusahaan otomotif dan komponen

bulan Oktober-November 2019.

5.2 Saran

Hasil dan pembahasan pada penelitian ini menghasilkan beberapa saran bagi

investor dan calon investor, serta peneliti selanjutnya, yaitu:

1. Bagi calon investor maupun investor yang ingin menanamkan modalnya di

dunia saham dalam jangka waktu pendek, secara teknikal metode ARIMA

dapat menjadi salah satu referensi pertimbangan dalam melihat pergerakan

79

Universitas Sumatera Utara


80

saham dimasa depan. Namun pergerakan harga saham yang terjadi tidak

lepas dari faktor fundamental.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya, penelitian ini masih mempunyai keterbatasan,

diantaranya masih banyak faktor internal dan eksternal yang tidak diikut

sertakan dalam memprediksi menggunakan metode ARIMA. Sehingga

diharapkan penelitian selanjutnya untuk mampu melengkapi keterbatasan

yang ada pada penelitian ini. Bagi peneliti yang ingin mengembangkan

penelitian ini dapat memasukkan faktor-faktor fundamental , dalam

mengukur akurasi hasil forecasting tersebut.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Aritonang R, Lerbin, (2002). Peramalan Bisnis, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Ajija, Shochrul. R dkk (2011). Cara Cerdas Menguasai Eviews, Salemba


Empat. Jakarta.

Widarjono, Agus (2016). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, UPP


STIM YKPN.Yogyakarta.

Djoni Haditja, (2011), “Penerapan Model ARIMA untuk memprediksi saham


PT.Telkom”, Jurnal Ilmiah Sains, Vol.11 No 1.

Ekananda, Mahyus. Analisis EkonometrikaTime Series, Edisi Kedua. Mitra


Wacana Media. Bogor.

Fauziah dan Wahyu Ario Pratomo (2013), “Analisis Peramalan Harga Saham
Dalam Keputusan Investasi Pada Perusahaan Perkebunan Di PT.
Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol.2 No 1.

Greis S. Lilipaly1, Djoni Hatidja2, Jhon S. Kekenusa (2014), “Prediksi Harga


Saham PT. BRI, Tbk. Menggunakan Metode ARIMA (Autoreggressive
Integrated Moving Average)”, Jurnal Ilmiah Sains, Vol.14 No 2, Oktober
2014.

La Pimpi//Paradigma (2013), “Penerapan Metode ARIMA Dalam


Meramalkan Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia Tahun 2013”,
Jurnal Ilmiah Sains, Vol.17 No 2.

Mudrajad Kuncoro (2007). Metode Kuantitatif: Teori Dan Aplikasi Untuk


Bisnis Dan Ekonomi, STIM YKPN, Yogyakarta.

Nabilla Indah Putri 1, AdheAjiWirawan2, Nida An Khofiyah3,Yuniaristanto4


(2014), “Peramalan Kebutuhan Jumlah Vaksin Imunisasi Campak
Dengan Menggunakan Metode ARIMA (Autoreggressive Integrated
Moving Average)”, ISSN: 2579-6429.

Reksa Nilla Anityaloka1,Atika Nurani Ambarwati2 (2010), “Peramalan sSaham


Jakarta Islamic Index Menggunakan Metode ARIMA Bulan Mei-Juli
2010”,Jurnal Statistika, Vol.1 No 1, Mei 2013.

Saludin (2017). Ekonometrika Keuangan, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media.

Simatupang, Mangasa (2010). Pengetahuan Praktis Investasi Saham dan


Reksa Dana, Edisi Pertama, Mitra Wacana Media, Jakarta.

81

Universitas Sumatera Utara


82

Sjahrir (1995). Analisis Bursa Efek, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sudaryono (2018). Metodologi Penelitian, PT Raja Grafindo Persada, Depok.

Sugiono (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Alfabeta.


Bandung.

Tjiptono Darmadi, Hendy M. Fakhruddin,(2006),Pasar Modal Di Indonesia,


Salemba Empat, Jakarta.

Wing Wahyu Winarno (2017). Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan


Eviews, Edisi Kelima. UPP STIM YKPN.Yogyakarta.

Widarjono, Agus (2016). Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya, UPP


STIM YKPN.Yogyakarta.

https://www.cermati.com/artikel/mengenal-pasar-modal-di-indonesia seperti-apa-
sejarahnya).

www.idx.co.id.

Universitas Sumatera Utara


83

Lampiran 1
Daftar Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Menjadi Populasi

Kriteria
No Kode Nama Perusahaan Sampel
1 2 3
1 ASII PT. Astra International Tbk.    1
2 AUTO PT. Astra Otopart Tbk.    2
3 BOLT PT.Garuda Metalindo Tbk.    3
4 GDYR PT. Goodyear Indonesia Tbk.   
5 GJTL PT. Gajah Tunggal Indonesia Tbk.    4
PT. Indomobil Sukses Internasional
6 IMAS
Tbk.
   5
7 INDS PT. Indospring Tbk.    6
8 MASA PT. Multistrada Arah SaranaTbk.    7
9 PRAS PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk.    8
10 SMSM PT. Selamat Sempurna Tbk.    9
11 BRAM PT. Indo Kordsa Tbk.   
12 LPIN PT. Multi Prima Sejahtera Tbk.   
13 NIPS PT. Nipress Tbk.   
Sumber: www. idx.co.id (diakses 2019)

Universitas Sumatera Utara


84

Lampiran 2. Data Harga Saham Perusahaan Otomotif dan Komponen

Date ASII AUTO BOLT GTJL IMAS INDS MASA PRAS SMSM
03-Sep-18 7,100.00 1,435.00 910.00 630.00 2,050.00 2,140.00 324.00 192.00 1,395.00
04-Sep-18 7,075.00 1,405.00 900.00 620.00 1,850.00 2,070.00 312.00 192.00 1,360.00
05-Sep-18 6,775.00 1,380.00 875.00 590.00 1,665.00 1,850.00 312.00 191.00 1,340.00
06-Sep-18 6,800.00 1,380.00 885.00 590.00 1,720.00 1,890.00 322.00 195.00 1,375.00
07-Sep-18 7,175.00 1,385.00 910.00 605.00 1,700.00 1,950.00 306.00 196.00 1,410.00
10-Sep-18 7,175.00 1,355.00 900.00 605.00 1,650.00 1,960.00 310.00 196.00 1,365.00
11-Sep-18 7,175.00 1,355.00 900.00 605.00 1,650.00 1,960.00 310.00 196.00 1,365.00
12-Sep-18 7,125.00 1,350.00 900.00 600.00 1,645.00 2,000.00 306.00 196.00 1,400.00
13-Sep-18 7,075.00 1,370.00 920.00 625.00 1,675.00 2,000.00 308.00 196.00 1,420.00
14-Sep-18 7,225.00 1,385.00 925.00 630.00 2,090.00 2,000.00 308.00 197.00 1,410.00
17-Sep-18 6,950.00 1,375.00 910.00 625.00 2,190.00 2,000.00 308.00 197.00 1,370.00
18-Sep-18 7,025.00 1,380.00 915.00 615.00 2,160.00 2,100.00 308.00 197.00 1,340.00
19-Sep-18 7,400.00 1,390.00 920.00 620.00 2,110.00 2,160.00 310.00 188.00 1,370.00
20-Sep-18 7,500.00 1,400.00 920.00 615.00 2,020.00 2,210.00 336.00 197.00 1,380.00
21-Sep-18 7,250.00 1,400.00 940.00 605.00 1,970.00 2,230.00 340.00 190.00 1,385.00
24-Sep-18 7,125.00 1,385.00 930.00 605.00 2,070.00 2,150.00 340.00 190.00 1,365.00
25-Sep-18 7,200.00 1,390.00 935.00 615.00 2,040.00 2,140.00 336.00 188.00 1,380.00
26-Sep-18 7,350.00 1,395.00 950.00 620.00 2,040.00 2,160.00 336.00 197.00 1,390.00
27-Sep-18 7,375.00 1,410.00 960.00 625.00 2,100.00 2,150.00 340.00 197.00 1,390.00
28-Sep-18 7,350.00 1,430.00 965.00 630.00 2,050.00 2,170.00 346.00 197.00 1,405.00
01-Okt-18 7,325.00 1,450.00 950.00 625.00 1,985.00 2,150.00 344.00 197.00 1,395.00
02-Okt-18 7,200.00 1,460.00 940.00 610.00 1,930.00 2,140.00 350.00 190.00 1,400.00
03-Okt-18 7,200.00 1,470.00 940.00 615.00 1,915.00 2,160.00 358.00 194.00 1,430.00
04-Okt-18 7,075.00 1,470.00 925.00 605.00 1,830.00 2,140.00 410.00 194.00 1,390.00
05-Okt-18 6,950.00 1,450.00 920.00 600.00 1,870.00 2,140.00 478.00 194.00 1,395.00
08-Okt-18 6,850.00 1,450.00 950.00 605.00 1,885.00 2,350.00 500.00 186.00 1,420.00
09-Okt-18 7,025.00 1,450.00 950.00 610.00 1,840.00 2,300.00 550.00 186.00 1,430.00
10-Okt-18 6,950.00 1,460.00 950.00 660.00 1,850.00 2,250.00 565.00 186.00 1,440.00
11-Okt-18 6,725.00 1,415.00 935.00 630.00 1,775.00 2,170.00 620.00 186.00 1,365.00
12-Okt-18 6,850.00 1,440.00 955.00 630.00 1,865.00 2,200.00 590.00 186.00 1,365.00
15-Okt-18 6,850.00 1,420.00 950.00 610.00 1,800.00 2,120.00 570.00 186.00 1,385.00
16-Okt-18 6,975.00 1,420.00 955.00 610.00 1,805.00 2,120.00 630.00 186.00 1,390.00
17-Okt-18 7,025.00 1,430.00 970.00 640.00 1,830.00 2,120.00 605.00 186.00 1,400.00
18-Okt-18 7,025.00 1,430.00 915.00 630.00 1,915.00 2,150.00 605.00 186.00 1,440.00
19-Okt-18 7,300.00 1,480.00 925.00 635.00 2,000.00 2,260.00 605.00 190.00 1,455.00
22-Okt-18 7,275.00 1,475.00 935.00 635.00 1,945.00 2,250.00 615.00 190.00 1,495.00
23-Okt-18 7,350.00 1,470.00 930.00 690.00 1,975.00 2,300.00 665.00 184.00 1,495.00
24-Okt-18 7,300.00 1,450.00 925.00 660.00 1,920.00 2,280.00 630.00 185.00 1,465.00

Universitas Sumatera Utara


85

Date ASII AUTO BOLT GTJL IMAS INDS MASA PRAS SMSM
25-Okt-18 7,375.00 1,450.00 935.00 655.00 1,930.00 2,240.00 630.00 180.00 1,495.00
26-Okt-18 7,425.00 1,465.00 925.00 650.00 1,930.00 2,290.00 630.00 180.00 1,460.00
29-Okt-18 7,500.00 1,465.00 925.00 635.00 1,920.00 2,360.00 615.00 180.00 1,415.00
30-Okt-18 7,700.00 1,450.00 925.00 620.00 1,835.00 2,360.00 590.00 180.00 1,445.00
31-Okt-18 7,900.00 1,440.00 930.00 620.00 1,895.00 2,390.00 590.00 180.00 1,475.00
01-Nop-18 8,050.00 1,465.00 935.00 635.00 1,940.00 2,400.00 575.00 180.00 1,510.00
02-Nop-18 8,175.00 1,455.00 955.00 630.00 1,970.00 2,400.00 585.00 180.00 1,515.00
05-Nop-18 8,250.00 1,455.00 960.00 615.00 1,960.00 2,400.00 630.00 180.00 1,500.00
06-Nop-18 8,100.00 1,450.00 965.00 620.00 1,930.00 2,480.00 620.00 180.00 1,465.00
07-Nop-18 8,225.00 1,470.00 965.00 630.00 1,985.00 2,450.00 640.00 180.00 1,495.00
08-Nop-18 8,200.00 1,480.00 980.00 640.00 2,130.00 2,460.00 630.00 179.00 1,485.00
09-Nop-18 8,175.00 1,480.00 970.00 625.00 2,070.00 2,350.00 625.00 179.00 1,450.00
12-Nop-18 7,875.00 1,470.00 960.00 615.00 1,990.00 2,270.00 620.00 175.00 1,435.00
13-Nop-18 8,000.00 1,475.00 980.00 610.00 1,970.00 2,250.00 630.00 185.00 1,455.00
14-Nop-18 8,175.00 1,460.00 1,000.00 600.00 1,950.00 2,250.00 630.00 185.00 1,470.00
15-Nop-18 8,525.00 1,450.00 995.00 600.00 1,960.00 2,300.00 635.00 185.00 1,480.00
16-Nop-18 8,550.00 1,460.00 995.00 620.00 1,960.00 2,490.00 665.00 185.00 1,465.00
19-Nop-18 8,500.00 1,450.00 985.00 640.00 2,150.00 2,500.00 695.00 185.00 1,460.00
20-Nop-18 8,500.00 1,450.00 985.00 640.00 2,150.00 2,500.00 695.00 185.00 1,460.00
21-Nop-18 8,450.00 1,450.00 975.00 650.00 2,060.00 2,530.00 705.00 180.00 1,435.00
22-Nop-18 8,450.00 1,455.00 980.00 635.00 2,000.00 2,550.00 685.00 180.00 1,455.00
23-Nop-18 8,400.00 1,455.00 985.00 625.00 1,985.00 2,510.00 695.00 180.00 1,485.00
26-Nop-18 8,325.00 1,460.00 975.00 635.00 2,010.00 2,530.00 715.00 187.00 1,445.00
27-Nop-18 8,400.00 1,460.00 975.00 635.00 1,980.00 2,510.00 710.00 175.00 1,445.00
28-Nop-18 8,400.00 1,465.00 975.00 625.00 1,920.00 2,480.00 725.00 175.00 1,420.00
29-Nop-18 8,475.00 1,465.00 985.00 630.00 2,030.00 2,450.00 705.00 175.00 1,430.00
30-Nop-18 8,550.00 1,475.00 975.00 640.00 2,030.00 2,410.00 715.00 175.00 1,430.00
03-Des-18 8,600.00 1,595.00 985.00 660.00 2,020.00 2,420.00 730.00 175.00 1,440.00
04-Des-18 8,525.00 1,625.00 985.00 640.00 2,060.00 2,480.00 735.00 175.00 1,420.00
05-Des-18 8,325.00 1,600.00 975.00 635.00 2,170.00 2,470.00 740.00 177.00 1,415.00
06-Des-18 8,100.00 1,600.00 975.00 630.00 2,270.00 2,470.00 765.00 177.00 1,410.00
07-Des-18 8,225.00 1,600.00 980.00 640.00 2,170.00 2,450.00 770.00 178.00 1,375.00
10-Des-18 8,150.00 1,550.00 975.00 630.00 2,130.00 2,410.00 750.00 178.00 1,400.00
11-Des-18 8,150.00 1,550.00 970.00 630.00 2,210.00 2,340.00 745.00 177.00 1,405.00
12-Des-18 8,250.00 1,555.00 965.00 630.00 2,140.00 2,310.00 740.00 177.00 1,435.00
13-Des-18 8,450.00 1,585.00 980.00 630.00 2,120.00 2,330.00 710.00 177.00 1,440.00
14-Des-18 8,450.00 1,590.00 975.00 630.00 2,100.00 2,330.00 715.00 177.00 1,385.00
17-Des-18 8,300.00 1,545.00 970.00 625.00 2,050.00 2,330.00 700.00 177.00 1,375.00
18-Des-18 8,375.00 1,530.00 965.00 620.00 2,050.00 2,310.00 720.00 177.00 1,360.00
19-Des-18 8,425.00 1,535.00 970.00 620.00 2,160.00 2,280.00 735.00 177.00 1,335.00

Universitas Sumatera Utara


86

Date ASII AUTO BOLT GTJL IMAS INDS MASA PRAS SMSM
20-Des-18 8,475.00 1,535.00 965.00 615.00 2,180.00 2,260.00 720.00 177.00 1,330.00
21-Des-18 8,425.00 1,530.00 965.00 625.00 2,180.00 2,260.00 740.00 177.00 1,335.00
24-Des-18 8,425.00 1,530.00 965.00 625.00 2,180.00 2,260.00 740.00 177.00 1,335.00
25-Des-18 8,425.00 1,530.00 965.00 625.00 2,180.00 2,260.00 740.00 177.00 1,335.00
26-Des-18 8,125.00 1,485.00 965.00 645.00 2,180.00 2,310.00 725.00 180.00 1,320.00
27-Des-18 8,225.00 1,485.00 975.00 635.00 2,160.00 2,280.00 720.00 180.00 1,305.00
28-Des-18 8,225.00 1,470.00 970.00 650.00 2,160.00 2,220.00 720.00 177.00 1,400.00
31-Des-18 8,225.00 1,470.00 970.00 650.00 2,160.00 2,220.00 720.00 177.00 1,400.00
01-Jan-19 8,225.00 1,470.00 970.00 650.00 2,160.00 2,220.00 720.00 177.00 1,400.00
02-Jan-19 8,200.00 1,485.00 970.00 630.00 2,150.00 2,220.00 755.00 178.00 1,380.00
03-Jan-19 8,375.00 1,520.00 965.00 610.00 2,150.00 2,260.00 730.00 180.00 1,395.00
04-Jan-19 8,350.00 1,520.00 970.00 625.00 2,140.00 2,250.00 710.00 183.00 1,395.00
07-Jan-19 8,150.00 1,535.00 975.00 705.00 2,130.00 2,230.00 715.00 183.00 1,425.00
08-Jan-19 8,175.00 1,545.00 960.00 680.00 2,110.00 2,220.00 720.00 183.00 1,400.00
09-Jan-19 8,200.00 1,540.00 960.00 675.00 2,230.00 2,260.00 720.00 180.00 1,390.00
10-Jan-19 8,200.00 1,545.00 960.00 705.00 2,410.00 2,250.00 735.00 177.00 1,395.00
11-Jan-19 8,300.00 1,580.00 950.00 710.00 2,600.00 2,220.00 735.00 187.00 1,410.00
14-Jan-19 8,150.00 1,570.00 940.00 705.00 2,560.00 2,210.00 725.00 187.00 1,440.00
15-Jan-19 8,150.00 1,575.00 940.00 745.00 2,840.00 2,210.00 725.00 190.00 1,465.00
16-Jan-19 8,250.00 1,585.00 945.00 745.00 2,930.00 2,210.00 755.00 190.00 1,500.00
17-Jan-19 8,275.00 1,595.00 950.00 740.00 2,900.00 2,200.00 750.00 192.00 1,470.00
18-Jan-19 8,475.00 1,665.00 950.00 750.00 2,930.00 2,200.00 750.00 192.00 1,450.00
21-Jan-19 8,325.00 1,660.00 945.00 750.00 2,900.00 2,190.00 770.00 194.00 1,465.00
22-Jan-19 8,200.00 1,630.00 940.00 755.00 2,950.00 2,170.00 765.00 194.00 1,455.00
23-Jan-19 8,175.00 1,630.00 945.00 755.00 3,140.00 2,230.00 750.00 196.00 1,480.00
24-Jan-19 8,425.00 1,640.00 940.00 755.00 3,160.00 2,220.00 755.00 196.00 1,460.00
25-Jan-19 8,425.00 1,625.00 940.00 735.00 3,130.00 2,240.00 745.00 196.00 1,470.00
28-Jan-19 8,375.00 1,600.00 935.00 745.00 3,070.00 2,260.00 750.00 196.00 1,480.00
29-Jan-19 8,375.00 1,570.00 930.00 735.00 3,240.00 2,220.00 745.00 196.00 1,485.00
30-Jan-19 8,350.00 1,570.00 935.00 740.00 3,270.00 2,240.00 745.00 196.00 1,490.00
31-Jan-19 8,450.00 1,565.00 940.00 800.00 3,290.00 2,200.00 760.00 196.00 1,510.00
01-Feb-19 8,450.00 1,570.00 935.00 780.00 3,270.00 2,250.00 755.00 187.00 1,510.00
04-Feb-19 8,200.00 1,615.00 935.00 765.00 3,220.00 2,180.00 755.00 188.00 1,650.00
05-Feb-19 8,200.00 1,615.00 935.00 765.00 3,220.00 2,180.00 755.00 188.00 1,650.00
06-Feb-19 8,225.00 1,670.00 940.00 785.00 3,330.00 2,190.00 750.00 199.00 1,650.00
07-Feb-19 8,200.00 1,720.00 935.00 795.00 3,300.00 2,160.00 750.00 199.00 1,630.00
08-Feb-19 8,150.00 1,700.00 940.00 815.00 3,250.00 2,150.00 750.00 200.00 1,645.00
11-Feb-19 8,000.00 1,695.00 940.00 820.00 3,170.00 2,150.00 750.00 190.00 1,640.00
12-Feb-19 7,650.00 1,695.00 935.00 795.00 3,250.00 2,150.00 770.00 190.00 1,695.00
13-Feb-19 7,675.00 1,665.00 930.00 780.00 3,250.00 2,120.00 800.00 190.00 1,665.00

Universitas Sumatera Utara


87

Date ASII AUTO BOLT GTJL IMAS INDS MASA PRAS SMSM
14-Feb-19 7,600.00 1,615.00 930.00 760.00 3,240.00 2,140.00 800.00 194.00 1,660.00
15-Feb-19 7,600.00 1,585.00 930.00 735.00 3,180.00 2,140.00 795.00 194.00 1,710.00
18-Feb-19 7,875.00 1,630.00 930.00 755.00 3,290.00 2,150.00 800.00 194.00 1,700.00
19-Feb-19 7,775.00 1,605.00 930.00 760.00 3,470.00 2,170.00 800.00 196.00 1,690.00
20-Feb-19 7,775.00 1,635.00 925.00 795.00 3,460.00 2,180.00 795.00 196.00 1,700.00
21-Feb-19 7,700.00 1,620.00 925.00 785.00 3,340.00 2,160.00 800.00 185.00 1,690.00
22-Feb-19 7,625.00 1,615.00 925.00 770.00 3,180.00 2,120.00 795.00 189.00 1,775.00
25-Feb-19 7,650.00 1,600.00 925.00 770.00 3,050.00 2,180.00 795.00 189.00 1,685.00
26-Feb-19 7,600.00 1,655.00 925.00 820.00 3,410.00 2,150.00 795.00 189.00 1,690.00
27-Feb-19 7,600.00 1,640.00 920.00 795.00 3,140.00 2,150.00 795.00 189.00 1,700.00
28-Feb-19 7,150.00 1,625.00 920.00 775.00 3,170.00 2,200.00 795.00 189.00 1,630.00
01-Mar-19 7,225.00 1,635.00 920.00 765.00 3,110.00 2,220.00 790.00 186.00 1,620.00
04-Mar-19 7,150.00 1,625.00 920.00 775.00 3,060.00 2,250.00 790.00 186.00 1,590.00
05-Mar-19 7,300.00 1,605.00 920.00 755.00 2,970.00 2,180.00 795.00 186.00 1,550.00
06-Mar-19 7,325.00 1,620.00 920.00 750.00 3,000.00 2,180.00 800.00 187.00 1,555.00
07-Mar-19 7,325.00 1,620.00 920.00 750.00 3,000.00 2,180.00 800.00 187.00 1,555.00
08-Mar-19 7,150.00 1,615.00 915.00 730.00 2,960.00 2,140.00 790.00 187.00 1,555.00
11-Mar-19 7,225.00 1,615.00 910.00 705.00 2,890.00 2,080.00 815.00 180.00 1,535.00
12-Mar-19 7,175.00 1,615.00 915.00 685.00 2,840.00 2,100.00 810.00 181.00 1,530.00
13-Mar-19 7,125.00 1,625.00 910.00 710.00 2,870.00 2,100.00 810.00 185.00 1,535.00
14-Mar-19 7,200.00 1,630.00 910.00 710.00 2,900.00 2,150.00 815.00 181.00 1,540.00
15-Mar-19 7,325.00 1,630.00 910.00 725.00 3,000.00 2,100.00 815.00 181.00 1,525.00
18-Mar-19 7,325.00 1,635.00 910.00 740.00 2,930.00 2,070.00 810.00 181.00 1,545.00
19-Mar-19 7,275.00 1,640.00 910.00 730.00 2,890.00 2,090.00 810.00 181.00 1,565.00
20-Mar-19 7,275.00 1,620.00 890.00 710.00 2,890.00 2,080.00 815.00 181.00 1,630.00
21-Mar-19 7,250.00 1,615.00 895.00 720.00 2,890.00 2,060.00 810.00 182.00 1,650.00
22-Mar-19 7,225.00 1,620.00 900.00 695.00 2,800.00 2,080.00 815.00 181.00 1,650.00
25-Mar-19 7,050.00 1,565.00 895.00 680.00 2,710.00 2,050.00 810.00 184.00 1,585.00
26-Mar-19 7,100.00 1,570.00 890.00 685.00 2,750.00 2,110.00 815.00 178.00 1,580.00
27-Mar-19 7,175.00 1,580.00 900.00 685.00 2,730.00 2,040.00 815.00 174.00 1,590.00
28-Mar-19 7,100.00 1,570.00 880.00 690.00 2,680.00 2,100.00 810.00 170.00 1,610.00
29-Mar-19 7,300.00 1,565.00 875.00 700.00 2,680.00 2,050.00 810.00 168.00 1,620.00
01-Apr-19 7,350.00 1,605.00 880.00 695.00 2,750.00 2,050.00 815.00 160.00 1,625.00
02-Apr-19 7,425.00 1,610.00 875.00 690.00 2,720.00 2,000.00 815.00 168.00 1,605.00
03-Apr-19 7,425.00 1,610.00 875.00 690.00 2,720.00 2,000.00 815.00 168.00 1,605.00
04-Apr-19 7,550.00 1,585.00 875.00 680.00 2,690.00 2,050.00 820.00 165.00 1,595.00
05-Apr-19 7,650.00 1,620.00 875.00 665.00 2,710.00 2,000.00 825.00 174.00 1,660.00
08-Apr-19 7,525.00 1,620.00 865.00 670.00 2,510.00 2,000.00 815.00 167.00 1,595.00
09-Apr-19 7,675.00 1,615.00 870.00 685.00 2,600.00 2,150.00 820.00 174.00 1,595.00
10-Apr-19 7,650.00 1,615.00 865.00 680.00 2,580.00 2,150.00 820.00 164.00 1,590.00

Universitas Sumatera Utara


88

Date ASII AUTO BOLT GTJL IMAS INDS MASA PRAS SMSM
11-Apr-19 7,525.00 1,615.00 865.00 660.00 2,540.00 2,060.00 820.00 171.00 1,530.00
12-Apr-19 7,525.00 1,605.00 865.00 660.00 2,530.00 2,010.00 820.00 180.00 1,470.00
15-Apr-19 7,600.00 1,585.00 865.00 675.00 2,550.00 2,030.00 830.00 177.00 1,500.00
16-Apr-19 7,750.00 1,610.00 870.00 670.00 2,600.00 2,050.00 830.00 175.00 1,515.00
17-Apr-19 7,750.00 1,610.00 870.00 670.00 2,600.00 2,050.00 830.00 175.00 1,515.00
18-Apr-19 7,850.00 1,615.00 865.00 675.00 2,660.00 2,090.00 830.00 173.00 1,620.00
19-Apr-19 7,850.00 1,615.00 865.00 675.00 2,660.00 2,090.00 830.00 173.00 1,620.00
22-Apr-19 7,525.00 1,590.00 865.00 680.00 2,590.00 2,160.00 830.00 173.00 1,575.00
23-Apr-19 7,650.00 1,590.00 860.00 705.00 2,780.00 2,200.00 830.00 170.00 1,535.00
24-Apr-19 7,650.00 1,565.00 865.00 700.00 2,820.00 2,300.00 835.00 169.00 1,535.00
25-Apr-19 7,550.00 1,550.00 855.00 685.00 2,770.00 2,290.00 830.00 169.00 1,505.00
26-Apr-19 7,650.00 1,560.00 855.00 695.00 2,740.00 2,360.00 830.00 168.00 1,490.00
29-Apr-19 7,600.00 1,555.00 855.00 680.00 2,750.00 2,380.00 830.00 168.00 1,480.00
30-Apr-19 7,625.00 1,570.00 850.00 740.00 2,810.00 2,320.00 835.00 170.00 1,500.00
01-Mei-19 7,625.00 1,570.00 850.00 740.00 2,810.00 2,320.00 835.00 170.00 1,500.00
02-Mei-19 7,475.00 1,545.00 840.00 725.00 2,820.00 2,330.00 835.00 171.00 1,520.00
03-Mei-19 7,425.00 1,520.00 825.00 740.00 2,750.00 2,310.00 835.00 169.00 1,550.00
06-Mei-19 7,425.00 1,515.00 810.00 710.00 2,630.00 2,290.00 835.00 169.00 1,560.00
07-Mei-19 7,525.00 1,520.00 805.00 735.00 2,670.00 2,330.00 840.00 168.00 1,585.00
08-Mei-19 7,400.00 1,525.00 790.00 750.00 2,600.00 2,300.00 835.00 162.00 1,580.00
09-Mei-19 7,150.00 1,500.00 785.00 715.00 2,530.00 2,250.00 840.00 162.00 1,560.00
10-Mei-19 7,175.00 1,500.00 785.00 715.00 2,550.00 2,250.00 840.00 161.00 1,590.00
13-Mei-19 7,025.00 1,490.00 775.00 705.00 2,510.00 2,270.00 835.00 161.00 1,605.00
14-Mei-19 7,000.00 1,465.00 755.00 690.00 2,500.00 2,270.00 630.00 161.00 1,615.00
15-Mei-19 6,950.00 1,435.00 755.00 660.00 2,470.00 2,270.00 600.00 161.00 1,625.00
16-Mei-19 6,775.00 1,425.00 730.00 640.00 2,390.00 2,310.00 515.00 152.00 1,605.00
17-Mei-19 6,700.00 1,420.00 720.00 620.00 2,420.00 2,280.00 460.00 153.00 1,595.00
20-Mei-19 6,900.00 1,450.00 735.00 625.00 2,600.00 2,280.00 454.00 153.00 1,590.00
21-Mei-19 7,000.00 1,460.00 750.00 635.00 2,610.00 2,280.00 565.00 153.00 1,585.00
22-Mei-19 7,000.00 1,465.00 755.00 630.00 2,570.00 2,280.00 660.00 153.00 1,515.00
23-Mei-19 7,100.00 1,475.00 770.00 655.00 2,600.00 2,320.00 665.00 150.00 1,590.00
24-Mei-19 7,175.00 1,465.00 785.00 665.00 2,670.00 2,330.00 665.00 160.00 1,610.00
27-Mei-19 7,125.00 1,460.00 805.00 665.00 2,730.00 2,320.00 675.00 160.00 1,605.00
28-Mei-19 7,075.00 1,450.00 805.00 655.00 2,730.00 2,280.00 670.00 163.00 1,610.00
29-Mei-19 7,200.00 1,450.00 815.00 665.00 2,710.00 2,340.00 665.00 163.00 1,655.00
30-Mei-19 7,200.00 1,450.00 815.00 665.00 2,710.00 2,340.00 665.00 163.00 1,655.00
31-Mei-19 7,450.00 1,455.00 825.00 665.00 2,700.00 2,340.00 665.00 163.00 1,670.00
03-Jun-19 7,450.00 1,455.00 825.00 665.00 2,700.00 2,340.00 665.00 163.00 1,670.00
04-Jun-19 7,450.00 1,455.00 825.00 665.00 2,700.00 2,340.00 665.00 163.00 1,670.00
05-Jun-19 7,450.00 1,455.00 825.00 665.00 2,700.00 2,340.00 665.00 163.00 1,670.00

Universitas Sumatera Utara


89

Date ASII AUTO BOLT GTJL IMAS INDS MASA PRAS SMSM
06-Jun-19 7,450.00 1,455.00 825.00 665.00 2,700.00 2,340.00 665.00 163.00 1,670.00
07-Jun-19 7,450.00 1,455.00 825.00 665.00 2,700.00 2,340.00 665.00 163.00 1,670.00
10-Jun-19 7,675.00 1,470.00 835.00 685.00 2,680.00 2,370.00 635.00 172.00 1,620.00
11-Jun-19 7,625.00 1,465.00 845.00 665.00 2,690.00 2,360.00 590.00 172.00 1,590.00
12-Jun-19 7,500.00 1,460.00 840.00 650.00 2,670.00 2,350.00 600.00 172.00 1,560.00
13-Jun-19 7,500.00 1,455.00 840.00 650.00 2,700.00 2,350.00 600.00 172.00 1,530.00
14-Jun-19 7,425.00 1,440.00 835.00 655.00 2,650.00 2,350.00 605.00 172.00 1,495.00
17-Jun-19 7,375.00 1,445.00 830.00 650.00 2,600.00 2,380.00 600.00 172.00 1,485.00
18-Jun-19 7,500.00 1,440.00 845.00 655.00 2,590.00 2,450.00 600.00 170.00 1,485.00
19-Jun-19 7,650.00 1,440.00 850.00 660.00 2,550.00 2,450.00 590.00 160.00 1,530.00
20-Jun-19 7,600.00 1,440.00 845.00 660.00 2,560.00 2,460.00 580.00 160.00 1,590.00
21-Jun-19 7,450.00 1,440.00 840.00 660.00 2,550.00 2,440.00 595.00 160.00 1,520.00
24-Jun-19 7,350.00 1,470.00 835.00 685.00 2,540.00 2,440.00 650.00 160.00 1,510.00
25-Jun-19 7,350.00 1,460.00 845.00 705.00 2,530.00 2,470.00 660.00 160.00 1,500.00
26-Jun-19 7,250.00 1,450.00 850.00 710.00 2,530.00 2,480.00 645.00 160.00 1,480.00
27-Jun-19 7,375.00 1,430.00 865.00 690.00 2,580.00 2,460.00 635.00 160.00 1,555.00
28-Jun-19 7,450.00 1,440.00 870.00 715.00 2,680.00 2,430.00 635.00 160.00 1,525.00
01-Jul-19 7,375.00 1,445.00 870.00 730.00 2,630.00 2,420.00 610.00 174.00 1,505.00
02-Jul-19 7,300.00 1,445.00 870.00 730.00 2,650.00 2,400.00 610.00 174.00 1,500.00
03-Jul-19 7,275.00 1,450.00 865.00 745.00 2,580.00 2,380.00 610.00 174.00 1,500.00
04-Jul-19 7,250.00 1,445.00 870.00 740.00 2,580.00 2,350.00 610.00 174.00 1,530.00
05-Jul-19 7,150.00 1,445.00 870.00 725.00 2,530.00 2,250.00 600.00 174.00 1,515.00
08-Jul-19 7,300.00 1,450.00 865.00 730.00 2,490.00 2,260.00 600.00 174.00 1,520.00
09-Jul-19 7,275.00 1,450.00 870.00 745.00 2,610.00 2,260.00 600.00 174.00 1,520.00
10-Jul-19 7,450.00 1,455.00 890.00 735.00 2,640.00 2,250.00 600.00 174.00 1,525.00
11-Jul-19 7,525.00 1,455.00 890.00 755.00 2,610.00 2,220.00 600.00 174.00 1,530.00
12-Jul-19 7,450.00 1,465.00 865.00 750.00 2,580.00 2,230.00 605.00 174.00 1,540.00
15-Jul-19 7,425.00 1,465.00 865.00 760.00 2,610.00 2,250.00 600.00 174.00 1,570.00
16-Jul-19 7,450.00 1,465.00 860.00 750.00 2,580.00 2,260.00 600.00 174.00 1,575.00
17-Jul-19 7,100.00 1,440.00 860.00 755.00 2,530.00 2,260.00 605.00 161.00 1,555.00
18-Jul-19 7,150.00 1,445.00 865.00 740.00 2,520.00 2,310.00 650.00 161.00 1,520.00
19-Jul-19 7,100.00 1,445.00 870.00 740.00 2,560.00 2,380.00 640.00 159.00 1,500.00
22-Jul-19 7,100.00 1,445.00 870.00 735.00 2,530.00 2,380.00 585.00 160.00 1,550.00
23-Jul-19 7,150.00 1,440.00 860.00 740.00 2,530.00 2,340.00 625.00 159.00 1,515.00
24-Jul-19 7,175.00 1,435.00 855.00 735.00 2,470.00 2,330.00 625.00 159.00 1,545.00
25-Jul-19 7,300.00 1,435.00 855.00 735.00 2,490.00 2,300.00 605.00 159.00 1,550.00
26-Jul-19 7,075.00 1,430.00 850.00 680.00 2,450.00 2,300.00 620.00 159.00 1,540.00
29-Jul-19 7,175.00 1,435.00 850.00 680.00 2,390.00 2,280.00 620.00 159.00 1,540.00
30-Jul-19 7,275.00 1,435.00 850.00 685.00 2,400.00 2,290.00 620.00 160.00 1,540.00
31-Jul-19 7,000.00 1,435.00 850.00 690.00 2,390.00 2,250.00 620.00 161.00 1,545.00

Universitas Sumatera Utara


90

Date ASII AUTO BOLT GTJL IMAS INDS MASA PRAS SMSM
01-Agust-19 7,025.00 1,440.00 850.00 700.00 2,350.00 2,300.00 600.00 158.00 1,540.00
02-Agust-19 7,075.00 1,425.00 850.00 690.00 2,230.00 2,290.00 625.00 158.00 1,550.00
05-Agust-19 6,925.00 1,390.00 845.00 675.00 2,110.00 2,250.00 625.00 156.00 1,530.00
06-Agust-19 6,750.00 1,370.00 845.00 670.00 2,070.00 2,230.00 605.00 156.00 1,545.00
07-Agust-19 6,725.00 1,390.00 860.00 665.00 2,100.00 2,240.00 685.00 156.00 1,545.00
08-Agust-19 6,900.00 1,410.00 860.00 675.00 2,070.00 2,240.00 650.00 156.00 1,540.00
09-Agust-19 6,775.00 1,415.00 860.00 690.00 2,060.00 2,240.00 660.00 156.00 1,530.00
12-Agust-19 6,750.00 1,400.00 860.00 685.00 2,050.00 2,230.00 650.00 152.00 1,530.00
13-Agust-19 6,675.00 1,380.00 860.00 680.00 1,990.00 2,210.00 615.00 152.00 1,515.00
14-Agust-19 6,675.00 1,370.00 865.00 680.00 1,995.00 2,240.00 625.00 152.00 1,495.00
15-Agust-19 6,525.00 1,400.00 860.00 675.00 1,910.00 2,220.00 625.00 152.00 1,460.00
16-Agust-19 6,500.00 1,385.00 870.00 675.00 1,900.00 2,220.00 580.00 152.00 1,425.00
19-Agust-19 6,425.00 1,345.00 875.00 675.00 1,910.00 2,220.00 580.00 152.00 1,440.00
20-Agust-19 6,425.00 1,350.00 870.00 675.00 1,880.00 2,290.00 565.00 152.00 1,440.00
21-Agust-19 6,350.00 1,350.00 870.00 670.00 1,850.00 2,260.00 630.00 152.00 1,400.00
22-Agust-19 6,325.00 1,350.00 880.00 670.00 1,785.00 2,250.00 580.00 152.00 1,305.00
23-Agust-19 6,575.00 1,355.00 870.00 680.00 1,790.00 2,260.00 590.00 152.00 1,285.00
26-Agust-19 6,575.00 1,340.00 880.00 670.00 1,760.00 2,240.00 585.00 160.00 1,270.00
27-Agust-19 6,525.00 1,365.00 880.00 670.00 1,860.00 2,290.00 570.00 160.00 1,285.00
28-Agust-19 6,450.00 1,360.00 880.00 675.00 1,855.00 2,280.00 565.00 160.00 1,295.00
29-Agust-19 6,425.00 1,350.00 885.00 675.00 1,830.00 2,280.00 630.00 160.00 1,285.00
30-Agust-19 6,675.00 1,335.00 880.00 680.00 1,850.00 2,280.00 575.00 160.00 1,290.00
02-Sep-19 6,550.00 1,340.00 880.00 685.00 1,810.00 2,270.00 560.00 160.00 1,365.00
03-Sep-19 6,475.00 1,345.00 880.00 680.00 1,750.00 2,270.00 575.00 165.00 1,345.00
04-Sep-19 6,500.00 1,340.00 890.00 685.00 1,770.00 2,340.00 570.00 165.00 1,325.00
05-Sep-19 6,700.00 1,335.00 890.00 685.00 1,760.00 2,370.00 560.00 165.00 1,335.00
06-Sep-19 6,750.00 1,340.00 895.00 680.00 1,765.00 2,370.00 570.00 165.00 1,345.00
09-Sep-19 6,650.00 1,310.00 890.00 685.00 1,760.00 2,370.00 560.00 165.00 1,345.00
10-Sep-19 6,675.00 1,310.00 895.00 680.00 1,770.00 2,350.00 580.00 163.00 1,360.00
11-Sep-19 6,925.00 1,305.00 885.00 680.00 1,805.00 2,350.00 575.00 167.00 1,415.00
12-Sep-19 6,750.00 1,310.00 885.00 680.00 1,875.00 2,360.00 570.00 167.00 1,410.00
13-Sep-19 6,750.00 1,320.00 875.00 675.00 1,855.00 2,420.00 570.00 167.00 1,415.00
16-Sep-19 6,700.00 1,305.00 875.00 660.00 1,810.00 2,320.00 560.00 167.00 1,410.00
17-Sep-19 6,475.00 1,315.00 875.00 640.00 1,765.00 2,350.00 560.00 167.00 1,430.00
18-Sep-19 6,700.00 1,305.00 875.00 650.00 1,750.00 2,420.00 545.00 167.00 1,420.00
19-Sep-19 6,600.00 1,300.00 875.00 645.00 1,750.00 2,410.00 550.00 167.00 1,435.00
20-Sep-19 6,575.00 1,290.00 870.00 645.00 1,735.00 2,430.00 550.00 167.00 1,440.00
23-Sep-19 6,625.00 1,290.00 865.00 650.00 1,745.00 2,420.00 635.00 150.00 1,415.00
24-Sep-19 6,475.00 1,265.00 870.00 640.00 1,670.00 2,370.00 560.00 150.00 1,405.00
25-Sep-19 6,500.00 1,260.00 880.00 635.00 1,590.00 2,360.00 560.00 150.00 1,415.00

Universitas Sumatera Utara


91

Date ASII AUTO BOLT GTJL IMAS INDS MASA PRAS SMSM
26-Sep-19 6,700.00 1,270.00 880.00 640.00 1,580.00 2,420.00 560.00 150.00 1,410.00
27-Sep-19 6,650.00 1,255.00 875.00 640.00 1,565.00 2,380.00 545.00 150.00 1,395.00
30-Sep-19 6,600.00 1,250.00 870.00 630.00 1,610.00 2,420.00 550.00 150.00 1,415.00

Universitas Sumatera Utara


92

Lampiran 3. Daftar Harga Saham Perusahaan Otomotif dan Komponen Aktual


Dan Forecasting ARIMA

Date ASII ASIIf GJTL GJTLf IMAS IMASf


1-Oct-19 6550.00 6607.37 630.00 642.04 1580.00 1567.39
2-Oct-19 6450.00 6641.06 615.00 639.25 1510.00 1574.22
3-Oct-19 6475.00 6628.15 615.00 645.80 1475.00 1586.00
4-Oct-19 6425.00 6611.59 600.00 651.14 1380.00 1594.17
7-Oct-19 6325.00 6641.79 605.00 651.66 1395.00 1595.29
8-Oct-19 6350.00 6606.74 610.00 651.04 1380.00 1595.95
9-Oct-19 6275.00 6624.89 600.00 625.97 1355.00 1603.24
10-Oct-19 6275.00 6627.09 610.00 638.95 1340.00 1614.68
11-Oct-19 6475.00 6600.25 620.00 635.81 1370.00 1621.77
14-Oct-19 6425.00 6633.52 625.00 642.83 1400.00 1622.22
15-Oct-19 6400.00 6604.53 625.00 641.21 1455.00 1623.14
16-Oct-19 6375.00 6609.99 625.00 626.59 1580.00 1630.86
17-Oct-19 6625.00 6625.35 630.00 633.75 1570.00 1641.87
18-Oct-19 6700.00 6591.29 635.00 634.25 1600.00 1647.90
21-Oct-19 6725.00 6622.39 640.00 636.80 1565.00 1647.78
22-Oct-19 6750.00 6603.88 635.00 610.32 1535.00 1649.04
23-Oct-19 6750.00 6595.59 625.00 624.36 1430.00 1657.13
24-Oct-19 6950.00 6621.39 675.00 624.29 1475.00 1667.63
25-Oct-19 6800.00 6585.23 650.00 623.67 1420.00 1672.63
28-Oct-19 6900.00 6609.06 645.00 628.76 1410.00 1672.06
29-Oct-19 6975.00 6603.68 645.00 635.52 1445.00 1673.73
30-Oct-19 6950.00 6582.75 650.00 636.72 1415.00 1682.13
31-Oct-19 6950.00 6614.65 640.00 631.81 1415.00 1692.03
1-Nov-19 6800.00 6581.85 630.00 637.17 1380.00 1696.03
4-Nov-19 6594.48 646.57 1695.13
5-Nov-19 6602.77 644.20 1697.25
6-Nov-19 6572.30 637.49 1705.90
7-Nov-19 6605.04 629.62 1715.14
8-Nov-19 6580.48 634.26 1718.19
11-Nov-19 6579.75 637.57 1717.06
12-Nov-19 6600.11 640.21 1719.68
13-Nov-19 6564.67 647.07 1728.48
14-Nov-19 6592.88 649.84 1737.01
15-Nov-19 6580.16 642.32 1739.16
18-Nov-19 6566.00 633.45 1737.93
19-Nov-19 6594.96 632.74 1741.05
20-Nov-19 6559.88 625.46 1749.94

Universitas Sumatera Utara


93

21-Nov-19 6578.93 630.03 1757.70


22-Nov-19 6579.75 632.65 1759.03
25-Nov-19 6554.21 626.77 1757.79
26-Nov-19 6586.94 627.70 1761.43
27-Nov-19 6557.50 635.03 1770.32
28-Nov-19 6564.21 635.22 1777.27
29-Nov-19 6578.16 632.14 1777.85

Data MASA MASAf PRAS PRASf SMSM SMSMf


1-Oct-19 540.00 537.52 150.00 150.58 1405.00 1411.00
2-Oct-19 530.00 540.16 150.00 150.84 1400.00 1410.85
3-Oct-19 530.00 545.16 146.00 151.02 1400.00 1408.93
4-Oct-19 555.00 549.33 146.00 151.21 1375.00 1414.78
7-Oct-19 545.00 550.36 158.00 151.35 1390.00 1422.10
8-Oct-19 545.00 548.01 158.00 151.49 1410.00 1422.16
9-Oct-19 525.00 544.09 164.00 151.60 1450.00 1420.56
10-Oct-19 575.00 541.04 164.00 151.70 1490.00 1425.28
11-Oct-19 575.00 540.46 160.00 151.77 1475.00 1431.39
14-Oct-19 535.00 542.36 160.00 151.84 1475.00 1431.58
15-Oct-19 535.00 545.32 165.00 151.89 1475.00 1430.26
16-Oct-19 520.00 547.50 160.00 151.92 1470.00 1434.07
17-Oct-19 520.00 547.72 165.00 151.94 1505.00 1439.15
18-Oct-19 520.00 546.10 165.00 151.96 1595.00 1439.43
21-Oct-19 520.00 543.79 160.00 151.96 1495.00 1438.35
22-Oct-19 520.00 542.20 155.00 151.95 1460.00 1441.41
23-Oct-19 520.00 542.13 155.00 151.93 1480.00 1445.63
24-Oct-19 520.00 543.41 155.00 151.90 1475.00 1445.96
25-Oct-19 520.00 545.13 154.00 151.87 1460.00 1445.07
28-Oct-19 510.00 546.23 155.00 151.83 1485.00 1447.53
29-Oct-19 510.00 546.14 155.00 151.78 1500.00 1451.03
30-Oct-19 500.00 545.06 155.00 151.73 1490.00 1451.38
31-Oct-19 530.00 543.72 153.00 151.67 1475.00 1450.66
1-Nov-19 530.00 542.91 153.00 151.60 1460.00 1452.64
4-Nov-19 543.03 151.53 1455.53
5-Nov-19 543.86 151.45 1455.89
6-Nov-19 544.83 151.37 1455.30
7-Nov-19 545.36 151.29 1456.89
8-Nov-19 545.18 151.20 1459.28
11-Nov-19 544.48 151.11 1459.63
12-Nov-19 543.72 151.02 1459.15
13-Nov-19 543.33 150.92 1460.43

Universitas Sumatera Utara


94

14-Nov-19 543.48 150.82 1462.40


15-Nov-19 544.00 150.72 1462.74
18-Nov-19 544.54 150.61 1462.35
19-Nov-19 544.77 150.50 1463.37
20-Nov-19 544.60 150.39 1465.00
21-Nov-19 544.15 150.28 1465.31
22-Nov-19 543.72 150.17 1465.00
25-Nov-19 543.54 150.05 1465.82
26-Nov-19 543.67 149.94 1467.16
27-Nov-19 543.99 149.82 1467.45
28-Nov-19 544.28 149.70 1467.20
29-Nov-19 544.37 149.58 1467.85

Universitas Sumatera Utara


95

Lampiran 4: Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan ASII

Automatic ARIMA Forecasting


Selected dependent variable: DLOG(ASII)
Date: 08/04/09 Time: 00:15
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 279
Forecast length: 45

Number of estimated ARMA models: 15


Number of non-converged estimations: 0
Selected ARMA model: (4,2)(0,0)
AIC value: -5.31133276738

6,720

6,680

6,640

6,600

6,560

6,520

6,480

6,440
16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
M9 M10 M11

Forecast Actual

Dependent Variable: DLOG(ASII)


Method: ARMA Maximum Likelihood (BFGS)
Date: 08/04/09 Time: 00:15
Sample: 9/04/2018 9/27/2019
Included observations: 279
Convergence achieved after 67 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.000228 0.000858 -0.265445 0.7909


AR(1) -1.526446 0.063959 -23.86619 0.0000
AR(2) -1.173814 0.082352 -14.25357 0.0000

Universitas Sumatera Utara


96

AR(3) -0.254725 0.083650 -3.045151 0.0026


AR(4) -0.162663 0.062428 -2.605602 0.0097
MA(1) 1.512435 0.075084 20.14322 0.0000
MA(2) 0.994988 0.088333 11.26401 0.0000
SIGMASQ 0.000270 2.66E-05 10.13775 0.0000

R-squared 0.068574 Mean dependent var -0.000235


Adjusted R-squared 0.044515 S.D. dependent var 0.017047
S.E. of regression 0.016664 Akaike info criterion -5.311333
Sum squared resid 0.075251 Schwarz criterion -5.207212
Log likelihood 748.9309 Hannan-Quinn criter. -5.269565
F-statistic 2.850252 Durbin-Watson stat 2.000843
Prob(F-statistic) 0.006948

Inverted AR Roots -.00-.40i -.00+.40i -.76+.65i -.76-.65i


Inverted MA Roots -.76-.65i -.76+.65i

Model Selection Criteria Table


Dependent Variable: DLOG(ASII)
Date: 08/04/09 Time: 00:15
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 279

Model LogL AIC* BIC HQ

(4,2)(0,0) 748.930921 -5.311333 -5.207212 -5.269565


(0,2)(0,0) 744.067077 -5.305140 -5.253080 -5.284256
(2,0)(0,0) 743.934216 -5.304188 -5.252128 -5.283304
(1,2)(0,0) 744.553100 -5.301456 -5.236380 -5.275351
(2,1)(0,0) 744.134432 -5.298455 -5.233379 -5.272350
(3,0)(0,0) 743.942972 -5.297082 -5.232007 -5.270977
(2,2)(0,0) 744.682713 -5.295217 -5.217126 -5.263891
(0,0)(0,0) 740.636073 -5.294882 -5.268852 -5.284440
(3,1)(0,0) 744.535538 -5.294162 -5.216071 -5.262836
(4,0)(0,0) 744.224400 -5.291931 -5.213841 -5.260605
(1,1)(0,0) 742.162726 -5.291489 -5.239429 -5.270605
(0,1)(0,0) 741.036097 -5.290581 -5.251536 -5.274918
(4,1)(0,0) 744.940645 -5.289897 -5.198791 -5.253350
(1,0)(0,0) 740.922747 -5.289769 -5.250724 -5.274106
(3,2)(0,0) 744.707859 -5.288228 -5.197123 -5.251682

Universitas Sumatera Utara


97

Akaike Information Criteria


-5.288

-5.292

-5.296

-5.300

-5.304

-5.308

-5.312
(4,2)(0,0)

(0,2)(0,0)

(2,0)(0,0)

(1,2)(0,0)

(2,1)(0,0)

(3,0)(0,0)

(2,2)(0,0)

(0,0)(0,0)

(3,1)(0,0)

(4,0)(0,0)

(1,1)(0,0)

(0,1)(0,0)

(4,1)(0,0)

(1,0)(0,0)

(3,2)(0,0)
Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob

.|. | .|. | 1 -0.032 -0.032 0.2954


.|. | .|. | 2 0.001 -0.001 0.2954
.|. | .|. | 3 0.013 0.013 0.3429 0.558
.|. | .|. | 4 0.001 0.002 0.3433 0.842
.|. | .|. | 5 0.069 0.069 1.7202 0.632
.|. | .|. | 6 -0.038 -0.034 2.1341 0.711
.|. | .|. | 7 0.019 0.017 2.2410 0.815
.|* | .|* | 8 0.086 0.086 4.3689 0.627
.|. | .|. | 9 0.025 0.031 4.5502 0.715
.|. | .|. | 10 0.038 0.035 4.9737 0.760
.|. | .|. | 11 0.009 0.014 4.9954 0.835
.|. | .|. | 12 0.014 0.010 5.0496 0.888
.|. | .|. | 13 0.061 0.052 6.1564 0.863
.|. | .|. | 14 -0.035 -0.029 6.5098 0.888
.|. | .|. | 15 -0.015 -0.024 6.5801 0.922
*|. | *|. | 16 -0.093 -0.104 9.1465 0.822
*|. | *|. | 17 -0.113 -0.131 12.958 0.606
.|. | .|. | 18 0.058 0.035 13.988 0.600
.|. | .|. | 19 -0.047 -0.042 14.665 0.620
.|. | .|. | 20 0.019 0.012 14.771 0.678
.|. | .|. | 21 -0.035 -0.034 15.143 0.713
.|. | .|. | 22 0.028 0.038 15.382 0.754
.|. | .|. | 23 -0.001 -0.006 15.382 0.803
*|. | .|. | 24 -0.091 -0.059 17.910 0.711
.|. | .|. | 25 0.017 0.035 18.002 0.757

Universitas Sumatera Utara


98

.|. | .|. | 26 -0.031 -0.018 18.300 0.788


.|. | .|. | 27 -0.055 -0.044 19.239 0.785
.|. | .|. | 28 -0.007 -0.001 19.253 0.826
.|. | .|. | 29 -0.034 -0.008 19.615 0.847
.|. | .|. | 30 0.006 0.000 19.625 0.878
.|. | .|. | 31 0.016 0.009 19.703 0.902
.|. | .|* | 32 0.067 0.081 21.114 0.884
.|. | *|. | 33 -0.063 -0.087 22.390 0.870
.|. | .|. | 34 0.035 0.042 22.784 0.885
.|. | .|. | 35 -0.003 0.007 22.787 0.909
.|* | .|* | 36 0.078 0.083 24.731 0.878

Lampiran 5: Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan AUTO


Automatic ARIMA Forecasting
Selected dependent variable: DLOG(AUTO)
Date: 08/04/09 Time: 00:24
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 279
Forecast length: 45

Number of estimated ARMA models: 65


Number of non-converged estimations: 0
Selected ARMA model: (2,8)(0,0)
AIC value: -5.94230860398

1,320

1,310

1,300

1,290

1,280

1,270

1,260

1,250

1,240

1,230
16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
M9 M10 M11

Forecast Actual

Universitas Sumatera Utara


99

Dependent Variable: DLOG(AUTO)


Method: ARMA Maximum Likelihood (BFGS)
Date: 08/04/09 Time: 00:24
Sample: 9/04/2018 9/27/2019
Included observations: 279
Convergence achieved after 86 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.000417 0.000627 -0.664983 0.5066


AR(1) 0.191461 0.026248 7.294258 0.0000
AR(2) -0.972035 0.024972 -38.92519 0.0000
MA(1) -0.140952 0.960114 -0.146808 0.8834
MA(2) 0.963872 14.28127 0.067492 0.9462
MA(3) 0.057838 0.257023 0.225030 0.8221
MA(4) -0.086707 1.042828 -0.083146 0.9338
MA(5) -0.080210 0.133985 -0.598653 0.5499
MA(6) -0.094585 1.321664 -0.071565 0.9430
MA(7) -0.136539 3.165880 -0.043128 0.9656
MA(8) -0.072580 1.802724 -0.040261 0.9679
SIGMASQ 0.000139 0.001523 0.090981 0.9276

R-squared 0.086816 Mean dependent var -0.000480


Adjusted R-squared 0.049194 S.D. dependent var 0.012340
S.E. of regression 0.012033 Akaike info criterion -5.942309
Sum squared resid 0.038657 Schwarz criterion -5.786127
Log likelihood 840.9521 Hannan-Quinn criter. -5.879657
F-statistic 2.307604 Durbin-Watson stat 1.987966
Prob(F-statistic) 0.010246

Inverted AR Roots .10-.98i .10+.98i


Inverted MA Roots .76 .29-.68i .29+.68i .07+1.00i
.07-1.00i -.41+.41i -.41-.41i -.52

Model Selection Criteria Table


Dependent Variable: DLOG(AUTO)
Date: 08/04/09 Time: 00:24
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 279

Model LogL AIC* BIC HQ

(2,8)(0,0) 840.952050 -5.942309 -5.786127 -5.879657


(0,0)(0,0) 830.799669 -5.941216 -5.915186 -5.930774
(4,3)(0,0) 837.596675 -5.939761 -5.822625 -5.892772
(3,4)(0,0) 837.581069 -5.939649 -5.822513 -5.892661
(2,4)(0,0) 836.409574 -5.938420 -5.834299 -5.896652
(0,1)(0,0) 831.390449 -5.938283 -5.899237 -5.922620
(1,0)(0,0) 831.313585 -5.937732 -5.898687 -5.922069
(4,2)(0,0) 836.307956 -5.937691 -5.833571 -5.895924

Universitas Sumatera Utara


100

(0,2)(0,0) 831.945446 -5.935093 -5.883032 -5.914209


(2,0)(0,0) 831.943039 -5.935076 -5.883015 -5.914192
(1,1)(0,0) 831.735232 -5.933586 -5.881526 -5.912702
(1,2)(0,0) 832.712380 -5.933422 -5.868347 -5.907317
(4,4)(0,0) 837.681517 -5.933201 -5.803050 -5.880991
(2,1)(0,0) 832.658251 -5.933034 -5.867959 -5.906929
(3,3)(0,0) 835.331334 -5.930691 -5.826570 -5.888923
(3,9)(0,0) 841.000292 -5.928318 -5.746106 -5.855224
(0,3)(0,0) 831.979069 -5.928165 -5.863090 -5.902061
(3,0)(0,0) 831.943118 -5.927908 -5.862832 -5.901803
(2,2)(0,0) 832.745741 -5.926493 -5.848402 -5.895167
(1,3)(0,0) 832.731056 -5.926387 -5.848297 -5.895062

Akaike Information Criteria (top 20 models)


-5.924

-5.928

-5.932

-5.936

-5.940

-5.944
(2,8)(0,0)
(0,0)(0,0)
(4,3)(0,0)
(3,4)(0,0)
(2,4)(0,0)
(0,1)(0,0)
(1,0)(0,0)
(4,2)(0,0)
(0,2)(0,0)
(2,0)(0,0)
(1,1)(0,0)
(1,2)(0,0)
(4,4)(0,0)
(2,1)(0,0)
(3,3)(0,0)
(3,9)(0,0)
(0,3)(0,0)
(3,0)(0,0)
(2,2)(0,0)
(1,3)(0,0)

Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob

.|. | .|. | 1 0.068 0.068 1.3167


.|. | .|. | 2 -0.001 -0.006 1.3169
.|. | .|. | 3 -0.002 -0.001 1.3177 0.251
.|. | .|. | 4 -0.025 -0.025 1.4966 0.473
*|. | *|. | 5 -0.092 -0.089 3.9298 0.269
*|. | *|. | 6 -0.088 -0.077 6.1676 0.187
.|. | .|. | 7 -0.040 -0.031 6.6271 0.250
.|. | .|. | 8 0.000 0.003 6.6272 0.357
.|. | .|. | 9 0.004 -0.001 6.6310 0.468
.|. | .|. | 10 -0.032 -0.044 6.9270 0.545
.|. | .|. | 11 -0.002 -0.013 6.9277 0.645
.|. | .|. | 12 -0.012 -0.025 6.9685 0.728
.|* | .|* | 13 0.079 0.077 8.8103 0.639
.|* | .|* | 14 0.139 0.132 14.585 0.265
.|. | .|. | 15 -0.010 -0.031 14.614 0.332

Universitas Sumatera Utara


101

.|. | .|. | 16 -0.037 -0.044 15.020 0.377


*|. | *|. | 17 -0.077 -0.081 16.785 0.332
.|. | .|. | 18 -0.035 -0.012 17.157 0.376
*|. | *|. | 19 -0.137 -0.104 22.824 0.155
.|. | .|. | 20 -0.052 -0.020 23.652 0.167
.|. | .|. | 21 -0.022 -0.027 23.804 0.204
.|* | .|* | 22 0.114 0.096 27.789 0.114
.|. | .|. | 23 0.073 0.049 29.435 0.104
.|. | .|. | 24 -0.010 -0.033 29.464 0.132
.|* | .|* | 25 0.092 0.078 32.105 0.098
.|* | .|* | 26 0.114 0.099 36.155 0.053
.|. | .|. | 27 -0.002 -0.022 36.157 0.069
.|. | .|. | 28 -0.034 -0.032 36.513 0.083
.|. | .|. | 29 -0.020 -0.011 36.644 0.102
.|. | .|. | 30 0.003 0.034 36.647 0.127
.|. | .|. | 31 0.018 0.057 36.746 0.153
.|. | .|. | 32 -0.032 0.003 37.064 0.175
.|. | .|. | 33 -0.049 -0.019 37.844 0.185
.|* | .|* | 34 0.141 0.156 44.186 0.074
.|. | .|. | 35 -0.028 -0.054 44.437 0.088
.|. | .|. | 36 -0.018 -0.061 44.542 0.107

Universitas Sumatera Utara


102

Lampiran 6: Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan BOLT


Automatic ARIMA Forecasting
Selected dependent variable: DLOG(BOLT)
Date: 08/04/09 Time: 00:55
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 279
Forecast length: 45

Number of estimated ARMA models: 225


Number of non-converged estimations: 0
Selected ARMA model: (0,0)(0,0)
AIC value: -6.36991160939

Actual and Forecast


884

880

876

872

868

864
16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
M9 M10 M11

Forecast Actual

Dependent Variable: DLOG(BOLT)


Method: Least Squares
Date: 08/04/09 Time: 00:55
Sample (adjusted): 9/04/2018 9/27/2019
Included observations: 279 after adjustments

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.000141 0.000596 -0.235772 0.8138

R-squared 0.000000 Mean dependent var -0.000141


Adjusted R-squared 0.000000 S.D. dependent var 0.009959
S.E. of regression 0.009959 Akaike info criterion -6.377080
Sum squared resid 0.027573 Schwarz criterion -6.364065
Log likelihood 890.6027 Hannan-Quinn criter. -6.371859
Durbin-Watson stat 1.973365

Universitas Sumatera Utara


103

Model Selection Criteria Table


Dependent Variable: DLOG(BOLT)
Date: 08/04/09 Time: 00:55
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 279

Model LogL AIC* BIC HQ

(0,0)(0,0) 890.602670 -6.369912 -6.343881 -6.359470


(3,0)(0,0) 893.313039 -6.367835 -6.302760 -6.341731
(2,2)(0,0) 894.203914 -6.367053 -6.288963 -6.335727
(0,3)(0,0) 892.948689 -6.365224 -6.300148 -6.339119
(3,1)(0,0) 893.886833 -6.364780 -6.286690 -6.333454
(1,3)(0,0) 893.816855 -6.364279 -6.286188 -6.332953
(4,0)(0,0) 893.741132 -6.363736 -6.285645 -6.332410
(0,1)(0,0) 890.620937 -6.362874 -6.323829 -6.347211
(1,0)(0,0) 890.618372 -6.362856 -6.323810 -6.347193
(0,0)(0,1) 890.604695 -6.362758 -6.323712 -6.347095
(0,0)(1,0) 890.604695 -6.362758 -6.323712 -6.347095
(0,4)(0,0) 893.476463 -6.361838 -6.283748 -6.330513
(3,0)(0,1) 893.314733 -6.360679 -6.282589 -6.329353
(3,0)(1,0) 893.314733 -6.360679 -6.282589 -6.329353
(0,2)(0,0) 891.301232 -6.360582 -6.308522 -6.339698
(2,0)(0,0) 891.296883 -6.360551 -6.308491 -6.339667
(1,1)(0,0) 891.226244 -6.360045 -6.307984 -6.339161
(2,2)(0,1) 894.212509 -6.359946 -6.268841 -6.323400
(2,2)(1,0) 894.212419 -6.359946 -6.268840 -6.323399
(3,3)(0,0) 895.047345 -6.358762 -6.254642 -6.316995
\

Universitas Sumatera Utara


-6.372
-6.370
-6.368
-6.366
-6.364
-6.362
-6.360
-6.358
(0,0)(0,0)
(3,0)(0,0)
(2,2)(0,0)
(0,3)(0,0)
(3,1)(0,0)
(1,3)(0,0)
(4,0)(0,0)
(0,1)(0,0)
(1,0)(0,0)
(0,0)(0,1)
(0,0)(1,0)
(0,4)(0,0)
(3,0)(0,1)
(3,0)(1,0)
(0,2)(0,0)
(2,0)(0,0)
Akaike Information Criteria (top 20 models)

(1,1)(0,0)
(2,2)(0,1)
(2,2)(1,0)
(3,3)(0,0)
104

Universitas Sumatera Utara


105

Lampiran 7: Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan GJTL


Automatic ARIMA Forecasting
Selected dependent variable: D(GTJL)
Date: 08/04/09 Time: 01:21
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 279
Forecast length: 45

Number of estimated ARMA models: 225


Number of non-converged estimations: 0
Selected ARMA model: (4,2)(0,1)
AIC value: 8.34567001882

670

660

650

640

630

620

610

600
16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
M9 M10 M11

Forecast Actual

Dependent Variable: D(GTJL)


Method: Least Squares
Date: 08/04/09 Time: 01:21
Sample: 9/04/2018 9/27/2019
Included observations: 279
Failure to improve objective (non-zero gradients) after 70 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.110870 0.861409 0.128708 0.8977


AR(1) 0.666614 0.072994 9.132473 0.0000
AR(2) -1.042843 0.093100 -11.20132 0.0000
AR(3) 0.012340 0.079432 0.155348 0.8767

Universitas Sumatera Utara


106

AR(4) -0.146220 0.066214 -2.208313 0.0281


MA(1) -0.747938 0.036268 -20.62278 0.0000
MA(2) 0.975804 0.037179 26.24611 0.0000
SMA(260) 1.000000 5613.749 0.000178 0.9999
SIGMASQ 120.3584 337830.8 0.000356 0.9997

R-squared 0.510136 Mean dependent var 0.035842


Adjusted R-squared 0.495622 S.D. dependent var 15.70291
S.E. of regression 11.15214 Akaike info criterion 8.367793
Sum squared resid 33579.99 Schwarz criterion 8.484929
Log likelihood -1158.307 Hannan-Quinn criter. 8.414782
F-statistic 35.14670 Durbin-Watson stat 1.999213
Prob(F-statistic) 0.000000

Model Selection Criteria Table


Dependent Variable: D(GTJL)
Date: 08/04/09 Time: 01:21
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 279

Model LogL AIC* BIC HQ

(4,2)(0,1) -1155.220968 8.345670 8.462806 8.392659


(0,2)(0,0) -1160.258655 8.345940 8.398001 8.366824
(2,0)(0,0) -1160.512513 8.347760 8.399820 8.368644
(0,2)(1,0) -1159.841533 8.350119 8.415194 8.376223
(0,2)(0,1) -1159.846860 8.350157 8.415232 8.376262
(2,0)(1,0) -1160.086966 8.351878 8.416953 8.377983
(2,0)(0,1) -1160.093318 8.351923 8.416999 8.378028
(1,1)(0,0) -1161.094236 8.351930 8.403990 8.372814
(1,2)(0,0) -1160.239348 8.352970 8.418046 8.379075
(0,3)(0,0) -1160.242867 8.352995 8.418071 8.379100
(2,1)(0,0) -1160.346189 8.353736 8.418812 8.379841
(2,4)(2,0) -1155.395746 8.354091 8.484242 8.406301
(1,3)(0,1) -1158.397231 8.354102 8.445208 8.390649
(3,0)(0,0) -1160.447381 8.354462 8.419537 8.380566
(4,4)(0,0) -1155.472558 8.354642 8.484793 8.406852
(1,1)(1,0) -1160.674557 8.356090 8.421165 8.382195
(1,1)(0,1) -1160.677785 8.356113 8.421189 8.382218
(2,4)(0,0) -1157.696088 8.356244 8.460365 8.398012
(0,0)(0,0) -1163.706034 8.356316 8.382346 8.366758
(0,3)(0,1) -1159.794444 8.356949 8.435040 8.388275
(0,1)(0,0) -1162.814420 8.357093 8.396138 8.372756
(1,2)(1,0) -1159.823903 8.357161 8.435251 8.388486
(0,3)(1,0) -1159.827762 8.357188 8.435279 8.388514

Universitas Sumatera Utara


107

Akaike Information Criteria (top 20 models)


8.358

8.356

8.354

8.352

8.350

8.348

8.346

8.344
(4,2)(0,1)
(0,2)(0,0)
(2,0)(0,0)
(0,2)(1,0)
(0,2)(0,1)
(2,0)(1,0)
(2,0)(0,1)
(1,1)(0,0)
(1,2)(0,0)
(0,3)(0,0)
(2,1)(0,0)
(2,4)(2,0)
(1,3)(0,1)
(3,0)(0,0)
(4,4)(0,0)
(1,1)(1,0)
(1,1)(0,1)
(2,4)(0,0)
(0,0)(0,0)
(0,3)(0,1)
Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob

*|. | *|. | 1 -0.082 -0.082 1.8944


.|. | .|. | 2 0.000 -0.007 1.8944
.|. | .|. | 3 -0.016 -0.017 1.9697 0.160
.|. | .|. | 4 -0.001 -0.004 1.9699 0.373
.|. | .|. | 5 -0.034 -0.034 2.2967 0.513
.|. | .|. | 6 0.043 0.037 2.8220 0.588
.|. | .|. | 7 0.004 0.011 2.8276 0.727
.|. | .|. | 8 -0.017 -0.017 2.9106 0.820
.|. | .|. | 9 0.016 0.015 2.9852 0.886
.|. | .|. | 10 -0.031 -0.030 3.2744 0.916
.|. | .|. | 11 0.017 0.014 3.3594 0.948
.|. | .|. | 12 0.060 0.062 4.4228 0.926
*|. | *|. | 13 -0.107 -0.101 7.8085 0.730
.|. | .|. | 14 0.006 -0.007 7.8191 0.799
.|. | .|. | 15 0.023 0.022 7.9745 0.845
.|. | .|. | 16 -0.056 -0.055 8.9113 0.837
.|. | .|. | 17 0.057 0.054 9.8981 0.826
.|* | .|* | 18 0.088 0.087 12.247 0.727
.|. | .|. | 19 0.023 0.043 12.404 0.775
*|. | *|. | 20 -0.145 -0.138 18.776 0.406
.|. | .|. | 21 0.059 0.034 19.850 0.404
*|. | .|. | 22 -0.070 -0.050 21.346 0.377
.|. | .|. | 23 0.000 -0.022 21.346 0.438
.|. | .|. | 24 -0.027 -0.034 21.563 0.486

Universitas Sumatera Utara


108

.|. | .|. | 25 -0.003 -0.005 21.567 0.547


.|. | .|. | 26 0.016 0.015 21.647 0.600
.|. | .|. | 27 -0.034 -0.039 22.004 0.635
.|. | .|. | 28 -0.005 0.003 22.011 0.688
.|. | .|. | 29 0.058 0.048 23.073 0.681
.|. | .|. | 30 -0.021 -0.025 23.213 0.722
.|. | .|. | 31 -0.034 -0.012 23.570 0.750
.|. | .|. | 32 -0.037 -0.032 23.999 0.772
.|. | .|. | 33 0.007 -0.026 24.017 0.810
*|. | .|. | 34 -0.072 -0.056 25.676 0.778
.|. | *|. | 35 -0.055 -0.089 26.642 0.775
.|. | .|. | 36 0.056 0.026 27.661 0.770

Universitas Sumatera Utara


109

Lampiran 8: Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan IMAS


Automatic ARIMA Forecasting
Selected dependent variable: IMAS
Date: 08/04/09 Time: 01:36
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 280
Forecast length: 45

Number of estimated ARMA models: 225


Number of non-converged estimations: 0
Selected ARMA model: (3,2)(0,0)
AIC value: 11.4758787831

1,850

1,800

1,750

1,700

1,650

1,600

1,550
16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
M9 M10 M11

Forecast Actual

Dependent Variable: IMAS


Method: ARMA Maximum Likelihood (BFGS)
Date: 08/04/09 Time: 01:36
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 280
Convergence achieved after 81 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 2142.125 573.5718 3.734712 0.0002


AR(1) 1.554816 0.017023 91.33834 0.0000
AR(2) -1.552930 0.020612 -75.33934 0.0000
AR(3) 0.983409 0.013985 70.32035 0.0000

Universitas Sumatera Utara


110

MA(1) -0.559219 0.026772 -20.88820 0.0000


MA(2) 0.969724 0.028387 34.16093 0.0000
SIGMASQ 5272.070 286.1803 18.42220 0.0000

R-squared 0.975892 Mean dependent var 2382.768


Adjusted R-squared 0.975362 S.D. dependent var 468.4747
S.E. of regression 73.53402 Akaike info criterion 11.47588
Sum squared resid 1476180. Schwarz criterion 11.56675
Log likelihood -1599.623 Hannan-Quinn criter. 11.51233
F-statistic 1841.834 Durbin-Watson stat 1.923011
Prob(F-statistic) 0.000000

Inverted AR Roots .99 .28+.96i .28-.96i


Inverted MA Roots .28+.94i .28-.94i

Model Selection Criteria Table


Dependent Variable: IMAS
Date: 08/04/09 Time: 01:36
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 280

Model LogL AIC* BIC HQ

(3,2)(0,0) -1599.623030 11.475879 11.566749 11.512327


(3,3)(0,0) -1599.458798 11.481849 11.585700 11.523503
(4,2)(0,0) -1599.461678 11.481869 11.585720 11.523524
(1,0)(0,0) -1604.582984 11.482736 11.521680 11.498356
(3,2)(1,0) -1599.619631 11.482997 11.586848 11.524652
(2,3)(0,0) -1601.156912 11.486835 11.577705 11.523283
(1,1)(0,0) -1604.189642 11.487069 11.538994 11.507896
(2,0)(0,0) -1604.232875 11.487378 11.539303 11.508205
(4,3)(0,0) -1599.442339 11.488874 11.605706 11.535736
(1,0)(1,0) -1604.574921 11.489821 11.541746 11.510648
(1,0)(0,1) -1604.574928 11.489821 11.541746 11.510648
(3,2)(0,2) -1599.602101 11.490015 11.606848 11.536877
(3,2)(1,1) -1599.623941 11.490171 11.607004 11.537033
(3,0)(0,0) -1603.781131 11.491294 11.556201 11.517328
(1,2)(0,0) -1603.851268 11.491795 11.556702 11.517829
(2,1)(0,0) -1604.043520 11.493168 11.558075 11.519202
(4,3)(1,0) -1599.112099 11.493658 11.623472 11.545726
(1,1)(1,0) -1604.181717 11.494155 11.559062 11.520189
(2,0)(1,0) -1604.224850 11.494463 11.559370 11.520497
(2,0)(0,1) -1604.224855 11.494463 11.559370 11.520498

Universitas Sumatera Utara


111

Akaike Information Criteria (top 20 models)


11.4950

11.4925

11.4900

11.4875

11.4850

11.4825

11.4800

11.4775

11.4750
(3,2)(0,0)
(3,3)(0,0)
(4,2)(0,0)
(1,0)(0,0)
(3,2)(1,0)
(2,3)(0,0)
(1,1)(0,0)
(2,0)(0,0)
(4,3)(0,0)
(1,0)(1,0)
(1,0)(0,1)
(3,2)(0,2)
(3,2)(1,1)
(3,0)(0,0)
(1,2)(0,0)
(2,1)(0,0)
(4,3)(1,0)
(1,1)(1,0)
(2,0)(1,0)
(2,0)(0,1)
Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob

.|. | .|. | 1 0.046 0.046 0.5870


.|. | .|. | 2 -0.001 -0.003 0.5870
.|. | .|. | 3 0.003 0.003 0.5893 0.443
.|. | .|. | 4 0.053 0.053 1.3826 0.501
.|. | .|. | 5 0.069 0.064 2.7475 0.432
.|. | .|. | 6 0.052 0.047 3.5330 0.473
.|. | .|. | 7 -0.057 -0.062 4.4827 0.482
.|. | .|. | 8 -0.038 -0.036 4.9047 0.556
.|. | .|. | 9 0.021 0.017 5.0335 0.656
.|* | .|* | 10 0.087 0.078 7.2716 0.508
.|. | .|. | 11 -0.056 -0.065 8.2068 0.513
.|. | .|. | 12 0.026 0.040 8.4093 0.589
.|. | .|. | 13 0.038 0.045 8.8393 0.637
.|. | .|. | 14 0.003 -0.011 8.8413 0.716
.|. | .|. | 15 0.029 0.018 9.0995 0.765
.|. | .|. | 16 -0.017 -0.023 9.1892 0.819
.|. | .|. | 17 -0.033 -0.022 9.5070 0.850
.|. | .|. | 18 0.014 0.008 9.5669 0.888
.|. | .|. | 19 0.022 0.012 9.7097 0.915
.|* | .|* | 20 0.099 0.103 12.698 0.809
*|. | *|. | 21 -0.076 -0.074 14.470 0.756
.|. | .|. | 22 0.005 0.007 14.477 0.806
.|. | .|. | 23 -0.001 -0.005 14.477 0.848
.|* | .|* | 24 0.133 0.127 19.939 0.587
.|. | .|. | 25 0.033 0.006 20.283 0.625
.|. | .|. | 26 0.022 0.027 20.429 0.672
.|. | .|. | 27 -0.046 -0.033 21.101 0.687

Universitas Sumatera Utara


112

.|. | .|. | 28 0.006 -0.009 21.113 0.736


.|. | .|. | 29 0.017 -0.006 21.202 0.777
.|* | .|. | 30 0.084 0.061 23.442 0.711
*|. | .|. | 31 -0.080 -0.056 25.460 0.654
.|. | .|. | 32 -0.059 -0.059 26.581 0.645
.|. | .|. | 33 0.012 0.018 26.630 0.691
.|. | .|. | 34 -0.010 -0.032 26.661 0.734
.|. | .|. | 35 -0.016 -0.014 26.743 0.771
.|. | .|. | 36 -0.019 -0.013 26.856 0.803

Universitas Sumatera Utara


113

Lampiran 9: Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan INDS


Automatic ARIMA Forecasting
Selected dependent variable: LOG(INDS)
Date: 08/04/09 Time: 01:48
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 280
Forecast length: 45

Number of estimated ARMA models: 225


Number of non-converged estimations: 0
Selected ARMA model: (1,0)(0,0)
AIC value: -5.0608424478

2,440

2,400

2,360

2,320

2,280

2,240
16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
M9 M10 M11

Forecast Actual

Dependent Variable: LOG(INDS)


Method: ARMA Maximum Likelihood (BFGS)
Date: 08/04/09 Time: 01:48
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 280
Convergence achieved after 4 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 7.719360 0.020800 371.1282 0.0000


AR(1) 0.943862 0.019596 48.16679 0.0000
SIGMASQ 0.000360 1.43E-05 25.15687 0.0000

Universitas Sumatera Utara


114

R-squared 0.891777 Mean dependent var 7.719078


Adjusted R-squared 0.890996 S.D. dependent var 0.057818
S.E. of regression 0.019089 Akaike info criterion -5.060842
Sum squared resid 0.100936 Schwarz criterion -5.021898
Log likelihood 711.5179 Hannan-Quinn criter. -5.045222
F-statistic 1141.268 Durbin-Watson stat 1.903208
Prob(F-statistic) 0.000000

Inverted AR Roots .94

Model Selection Criteria Table


Dependent Variable: LOG(INDS)
Date: 08/04/09 Time: 01:48
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 280

Model LogL AIC* BIC HQ

(1,0)(0,0) 711.517943 -5.060842 -5.021898 -5.045222


(1,0)(0,1) 711.823897 -5.055885 -5.003959 -5.035058
(1,0)(1,0) 711.823897 -5.055885 -5.003959 -5.035058
(1,1)(0,0) 711.816851 -5.055835 -5.003909 -5.035007
(2,0)(0,0) 711.792616 -5.055662 -5.003736 -5.034834
(3,2)(1,0) 715.348532 -5.052490 -4.948638 -5.010835
(4,3)(0,0) 716.329941 -5.052357 -4.935524 -5.005495
(4,2)(0,0) 715.145765 -5.051041 -4.947190 -5.009386
(1,1)(0,1) 712.128406 -5.050917 -4.986010 -5.024883
(1,1)(1,0) 712.128406 -5.050917 -4.986010 -5.024883
(2,0)(0,1) 712.104468 -5.050746 -4.985839 -5.024712
(2,0)(1,0) 712.104468 -5.050746 -4.985839 -5.024712
(3,0)(0,0) 712.048967 -5.050350 -4.985443 -5.024315
(1,2)(0,0) 712.020933 -5.050150 -4.985243 -5.024115
(2,1)(0,0) 711.896122 -5.049258 -4.984351 -5.023224
(1,0)(1,1) 711.823897 -5.048742 -4.983835 -5.022708
(1,0)(0,2) 711.823897 -5.048742 -4.983835 -5.022708
(1,0)(2,0) 711.823897 -5.048742 -4.983835 -5.022708
(3,3)(1,0) 715.361763 -5.045441 -4.928609 -4.998579
(3,3)(0,1) 715.361763 -5.045441 -4.928609 -4.998579

Universitas Sumatera Utara


115

Akaike Information Criteria (top 20 models)


-5.044

-5.046

-5.048

-5.050

-5.052

-5.054

-5.056

-5.058

-5.060

-5.062
(1,0)(0,0)
(1,0)(0,1)
(1,0)(1,0)
(1,1)(0,0)
(2,0)(0,0)
(3,2)(1,0)
(4,3)(0,0)
(4,2)(0,0)
(1,1)(0,1)
(1,1)(1,0)
(2,0)(0,1)
(2,0)(1,0)
(3,0)(0,0)
(1,2)(0,0)
(2,1)(0,0)
(1,0)(1,1)
(1,0)(0,2)
(1,0)(2,0)
(3,3)(1,0)
(3,3)(0,1)
Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob

.|. | .|. | 1 0.001 0.001 0.0002


.|. | .|. | 2 -0.060 -0.060 1.0376 0.308
.|. | .|. | 3 -0.038 -0.038 1.4455 0.485
.|. | .|. | 4 -0.026 -0.030 1.6461 0.649
*|. | *|. | 5 -0.123 -0.129 5.9948 0.200
.|. | .|. | 6 0.009 0.003 6.0163 0.305
.|. | .|. | 7 0.019 0.001 6.1241 0.409
.|. | .|. | 8 -0.015 -0.026 6.1862 0.518
.|. | .|. | 9 -0.010 -0.016 6.2169 0.623
*|. | *|. | 10 -0.102 -0.122 9.2346 0.416
.|. | .|. | 11 -0.046 -0.052 9.8692 0.452
.|. | .|. | 12 0.059 0.045 10.897 0.452
.|. | .|. | 13 0.060 0.040 11.957 0.449
.|. | .|. | 14 0.070 0.066 13.392 0.418
.|. | .|. | 15 -0.040 -0.062 13.880 0.459
*|. | *|. | 16 -0.070 -0.072 15.352 0.426
*|. | .|. | 17 -0.074 -0.062 17.002 0.385
.|. | .|. | 18 0.018 0.017 17.101 0.448
.|. | .|. | 19 -0.014 -0.016 17.159 0.512
.|* | .|. | 20 0.085 0.057 19.357 0.434
.|* | .|* | 21 0.111 0.086 23.081 0.285
.|. | .|. | 22 -0.001 0.006 23.081 0.340
.|. | .|. | 23 0.004 0.042 23.086 0.397
*|. | *|. | 24 -0.083 -0.068 25.188 0.341
.|. | .|. | 25 -0.057 -0.052 26.181 0.344
.|. | .|. | 26 -0.000 -0.012 26.181 0.398
.|. | .|. | 27 0.030 -0.001 26.460 0.438

Universitas Sumatera Utara


116

.|. | .|. | 28 0.036 0.051 26.865 0.471


.|* | .|* | 29 0.086 0.103 29.201 0.402
.|. | .|. | 30 -0.059 -0.041 30.308 0.399
.|. | .|. | 31 -0.043 -0.007 30.906 0.420
.|. | *|. | 32 -0.053 -0.073 31.786 0.427
.|. | .|. | 33 0.019 -0.001 31.907 0.471
.|. | .|. | 34 -0.013 -0.035 31.959 0.519
.|. | .|. | 35 0.045 0.011 32.612 0.536
.|. | .|. | 36 0.032 0.050 32.943 0.568

Universitas Sumatera Utara


117

Lampiran 10: Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan MASA

Automatic ARIMA Forecasting


Selected dependent variable: LOG(MASA)
Date: 08/04/09 Time: 02:03
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 280
Forecast length: 45

Number of estimated ARMA models: 225


Number of non-converged estimations: 0
Selected ARMA model: (3,2)(0,0)
AIC value: -3.50482947661

640

620

600

580

560

540

520
16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
M9 M10 M11

Forecast Actual

Dependent Variable: LOG(MASA)


Method: ARMA Maximum Likelihood (BFGS)
Date: 08/04/09 Time: 02:03
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 280
Convergence achieved after 39 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 6.296263 0.182834 34.43701 0.0000


AR(1) 2.286757 0.092684 24.67258 0.0000

Universitas Sumatera Utara


118

AR(2) -2.155359 0.167694 -12.85289 0.0000


AR(3) 0.862382 0.086223 10.00182 0.0000
MA(1) -1.225986 0.093002 -13.18235 0.0000
MA(2) 0.878951 0.086248 10.19096 0.0000
SIGMASQ 0.001648 7.25E-05 22.72999 0.0000

R-squared 0.972850 Mean dependent var 6.462352


Adjusted R-squared 0.972254 S.D. dependent var 0.246779
S.E. of regression 0.041107 Akaike info criterion -3.504829
Sum squared resid 0.461303 Schwarz criterion -3.413960
Log likelihood 497.6761 Hannan-Quinn criter. -3.468381
F-statistic 1630.391 Durbin-Watson stat 1.998055
Prob(F-statistic) 0.000000

Inverted AR Roots .99 .65+.67i .65-.67i


Inverted MA Roots .61-.71i .61+.71i

Model Selection Criteria Table


Dependent Variable: LOG(MASA)
Date: 08/04/09 Time: 02:03
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 280

Model LogL AIC* BIC HQ

(3,2)(0,0) 497.676127 -3.504829 -3.413960 -3.468381


(3,2)(0,1) 497.705767 -3.497898 -3.394047 -3.456243
(3,3)(0,0) 497.586958 -3.497050 -3.393199 -3.455395
(4,2)(0,0) 497.546886 -3.496763 -3.392912 -3.455109
(1,3)(0,0) 495.096079 -3.493543 -3.415655 -3.462302
(3,4)(0,0) 497.587517 -3.489911 -3.373078 -3.443049
(4,3)(0,0) 497.587167 -3.489908 -3.373076 -3.443047
(4,2)(1,0) 497.563908 -3.489742 -3.372910 -3.442881
(4,2)(0,1) 497.563899 -3.489742 -3.372910 -3.442880
(2,0)(0,0) 492.543915 -3.489599 -3.437674 -3.468772
(3,0)(0,0) 493.506179 -3.489330 -3.424423 -3.463296
(1,1)(0,0) 492.363379 -3.488310 -3.436384 -3.467482
(1,2)(0,0) 493.281077 -3.487722 -3.422815 -3.461688
(1,0)(0,0) 491.269318 -3.487638 -3.448694 -3.472017
(2,1)(0,0) 493.247756 -3.487484 -3.422577 -3.461450
(2,4)(0,0) 496.116548 -3.486547 -3.382696 -3.444892
(1,4)(0,0) 495.098840 -3.486420 -3.395551 -3.449972
(1,3)(1,0) 495.097166 -3.486408 -3.395539 -3.449960
(1,3)(0,1) 495.097165 -3.486408 -3.395539 -3.449960
(2,3)(0,0) 495.096960 -3.486407 -3.395537 -3.449959

Universitas Sumatera Utara


119

Akaike Information Criteria (top 20 models)


-3.4850

-3.4875

-3.4900

-3.4925

-3.4950

-3.4975

-3.5000

-3.5025

-3.5050
(3,2)(0,0)
(3,2)(0,1)
(3,3)(0,0)
(4,2)(0,0)
(1,3)(0,0)
(3,4)(0,0)
(4,3)(0,0)
(4,2)(1,0)
(4,2)(0,1)
(2,0)(0,0)
(3,0)(0,0)
(1,1)(0,0)
(1,2)(0,0)
(1,0)(0,0)
(2,1)(0,0)
(2,4)(0,0)
(1,4)(0,0)
(1,3)(1,0)
(1,3)(0,1)
(2,3)(0,0)
Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob

.|. | .|. | 1 0.014 0.014 0.0587


.|. | .|. | 2 -0.046 -0.046 0.6450
.|. | .|. | 3 -0.000 0.001 0.6450
.|. | .|. | 4 -0.029 -0.031 0.8867
*|. | *|. | 5 -0.082 -0.082 2.8328 0.092
*|. | *|. | 6 -0.070 -0.071 4.2503 0.119
.|. | .|. | 7 -0.044 -0.051 4.8117 0.186
.|. | .|. | 8 0.046 0.039 5.4290 0.246
*|. | *|. | 9 -0.080 -0.092 7.2790 0.201
.|. | .|. | 10 0.056 0.052 8.2092 0.223
.|. | .|. | 11 0.065 0.042 9.4538 0.222
.|. | .|. | 12 -0.024 -0.031 9.6261 0.292
.|. | .|. | 13 -0.016 -0.014 9.6978 0.376
.|. | .|. | 14 -0.031 -0.041 9.9763 0.443
.|. | .|. | 15 -0.059 -0.057 10.995 0.444
.|. | .|. | 16 0.039 0.042 11.456 0.490
.|. | .|. | 17 0.049 0.058 12.162 0.514
.|. | .|. | 18 -0.024 -0.038 12.330 0.580
.|. | .|. | 19 0.054 0.054 13.219 0.585
.|. | .|. | 20 0.024 0.018 13.400 0.643
.|. | .|. | 21 0.012 0.005 13.441 0.706
.|. | .|. | 22 -0.062 -0.055 14.616 0.688
.|* | .|* | 23 0.095 0.116 17.354 0.566
.|. | .|. | 24 0.051 0.046 18.144 0.578
.|. | .|. | 25 -0.035 -0.008 18.517 0.616
.|. | .|. | 26 0.005 0.032 18.524 0.675

Universitas Sumatera Utara


120

.|. | .|. | 27 -0.029 -0.058 18.781 0.714


*|. | *|. | 28 -0.092 -0.080 21.449 0.612
.|. | .|. | 29 -0.035 -0.022 21.835 0.645
.|. | .|. | 30 0.044 0.054 22.432 0.665
.|. | .|. | 31 0.050 0.036 23.222 0.673
.|. | .|. | 32 0.049 0.073 23.974 0.683
.|. | .|. | 33 0.055 0.047 24.935 0.682
.|. | *|. | 34 -0.026 -0.066 25.144 0.718
.|. | .|. | 35 -0.022 -0.017 25.302 0.754
.|. | .|. | 36 0.052 0.064 26.174 0.756

Universitas Sumatera Utara


121

Lampiran 11: Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan PRAS


Automatic ARIMA Forecasting
Selected dependent variable: D(PRAS)
Date: 08/04/09 Time: 00:54
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 279
Forecast length: 45

Number of estimated ARMA models: 225


Number of non-converged estimations: 0
Selected ARMA model: (2,2)(0,0)
AIC value: 5.32877149572

168

164

160

156

152

148
16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
M9 M10 M11

Forecast Actual

Dependent Variable: D(PRAS)


Method: ARMA Maximum Likelihood (BFGS)
Date: 08/04/09 Time: 00:54
Sample: 9/04/2018 9/27/2019
Included observations: 279
Convergence achieved after 119 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.136498 0.033316 -4.097025 0.0001

Universitas Sumatera Utara


122

AR(1) 0.358468 0.268612 1.334520 0.1831


AR(2) 0.529352 0.227080 2.331128 0.0205
MA(1) -0.587133 33.35009 -0.017605 0.9860
MA(2) -0.412866 36.10739 -0.011434 0.9909
SIGMASQ 11.46147 122.2585 0.093748 0.9254

R-squared 0.078372 Mean dependent var -0.150538


Adjusted R-squared 0.061493 S.D. dependent var 3.532825
S.E. of regression 3.422480 Akaike info criterion 5.328771
Sum squared resid 3197.751 Schwarz criterion 5.406862
Log likelihood -737.3636 Hannan-Quinn criter. 5.360097
F-statistic 4.643012 Durbin-Watson stat 2.002681
Prob(F-statistic) 0.000439

Inverted AR Roots .93 -.57


Inverted MA Roots 1.00 -.41

Model Selection Criteria Table


Dependent Variable: D(PRAS)
Date: 08/04/09 Time: 00:54
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 279

Model LogL AIC* BIC HQ

(2,2)(0,0) -737.363624 5.328771 5.406862 5.360097


(2,2)(1,0) -737.174547 5.334585 5.425690 5.371131
(2,2)(0,1) -737.174547 5.334585 5.425690 5.371131
(2,3)(0,0) -737.363040 5.335936 5.427041 5.372483
(3,3)(0,0) -736.415490 5.336312 5.440433 5.378079
(1,0)(0,0) -741.556420 5.337322 5.376367 5.352985
(4,3)(0,0) -735.765593 5.338821 5.455957 5.385810
(0,1)(0,0) -741.825372 5.339250 5.378295 5.354913
(1,4)(0,1) -736.931769 5.340013 5.444133 5.381780
(0,3)(0,0) -739.964671 5.340249 5.405324 5.366353
(2,4)(0,0) -737.020463 5.340648 5.444769 5.382416
(2,1)(2,0) -738.064760 5.340966 5.432072 5.377513
(2,1)(0,2) -738.064760 5.340966 5.432072 5.377513
(2,1)(1,1) -738.064760 5.340966 5.432072 5.377513
(3,0)(0,0) -740.085197 5.341113 5.406188 5.367217
(3,3)(0,1) -736.154839 5.341612 5.458748 5.388600
(2,3)(1,0) -737.172635 5.341739 5.445860 5.383507
(2,2)(2,0) -737.174547 5.341753 5.445874 5.383521
(2,2)(1,1) -737.174547 5.341753 5.445874 5.383521
(2,2)(0,2) -737.174547 5.341753 5.445874 5.383521

Universitas Sumatera Utara


123

Akaike Information Criteria (top 20 models)


5.342

5.340

5.338

5.336

5.334

5.332

5.330

5.328
(2,2)(0,0)
(2,2)(1,0)
(2,2)(0,1)
(2,3)(0,0)
(3,3)(0,0)
(1,0)(0,0)
(4,3)(0,0)
(0,1)(0,0)
(1,4)(0,1)
(0,3)(0,0)
(2,4)(0,0)
(2,1)(2,0)
(2,1)(0,2)
(2,1)(1,1)
(3,0)(0,0)
(3,3)(0,1)
(2,3)(1,0)
(2,2)(2,0)
(2,2)(1,1)
(2,2)(0,2)
Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob

.|. | .|. | 1 -0.001 -0.001 0.0006


.|. | .|. | 2 -0.015 -0.015 0.0669
.|. | .|. | 3 -0.039 -0.039 0.4989
.|. | .|. | 4 0.006 0.005 0.5085
.|. | .|. | 5 0.042 0.041 1.0076 0.315
.|. | .|. | 6 0.029 0.028 1.2467 0.536
.|. | .|. | 7 0.024 0.026 1.4138 0.702
.|. | .|. | 8 -0.056 -0.052 2.3184 0.677
.|. | .|. | 9 0.013 0.015 2.3644 0.797
*|. | *|. | 10 -0.066 -0.068 3.6268 0.727
.|. | .|. | 11 0.037 0.031 4.0345 0.776
.|. | .|. | 12 -0.040 -0.043 4.4980 0.810
.|. | .|. | 13 0.007 0.006 4.5106 0.875
.|. | .|. | 14 0.056 0.060 5.4528 0.859
.|. | .|. | 15 0.014 0.019 5.5117 0.904
.|. | .|. | 16 -0.012 -0.012 5.5536 0.937
.|. | .|. | 17 0.022 0.033 5.6951 0.957
.|. | .|. | 18 0.001 -0.007 5.6952 0.974
.|. | .|. | 19 0.020 0.023 5.8185 0.983
.|. | .|. | 20 0.020 0.007 5.9398 0.989
.|. | .|. | 21 -0.047 -0.044 6.6111 0.988
.|. | .|. | 22 0.019 0.018 6.7174 0.992
.|. | .|. | 23 -0.033 -0.031 7.0473 0.994
.|. | .|. | 24 0.031 0.030 7.3420 0.995
.|. | .|. | 25 0.023 0.024 7.5064 0.997
.|. | .|. | 26 0.031 0.033 7.8062 0.998

Universitas Sumatera Utara


124

.|. | .|. | 27 -0.044 -0.034 8.4177 0.998


*|. | *|. | 28 -0.078 -0.079 10.307 0.993
.|. | .|. | 29 -0.055 -0.060 11.259 0.992
.|* | .|* | 30 0.081 0.080 13.333 0.981
.|* | .|. | 31 0.075 0.054 15.123 0.968
.|. | .|. | 32 -0.055 -0.045 16.068 0.965
.|. | .|. | 33 -0.025 -0.021 16.265 0.972
.|. | .|. | 34 0.003 0.024 16.268 0.980
.|. | .|. | 35 -0.004 -0.009 16.273 0.986
.|. | .|. | 36 -0.043 -0.056 16.864 0.987

Universitas Sumatera Utara


125

Lampiran 12: Hasil Pengolahan Eviews untuk perusahaan SMSM

Automatic ARIMA Forecasting


Selected dependent variable: LOG(SMSM)
Date: 08/04/09 Time: 02:27
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 280
Forecast length: 45

Number of estimated ARMA models: 225


Number of non-converged estimations: 0
Selected ARMA model: (3,2)(0,0)
AIC value: -5.04511027126

1,470

1,460

1,450

1,440

1,430

1,420

1,410

1,400

1,390
16 23 30 7 14 21 28 4 11 18 25
M9 M10 M11

Forecast Actual

Dependent Variable: LOG(SMSM)


Method: ARMA Maximum Likelihood (BFGS)
Date: 08/04/09 Time: 02:27
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 280
Convergence achieved after 146 iterations
Coefficient covariance computed using outer product of gradients

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 7.298310 0.026127 279.3369 0.0000


AR(1) 0.967973 0.041806 23.15382 0.0000

Universitas Sumatera Utara


126

AR(2) -0.914432 0.054397 -16.81049 0.0000


AR(3) 0.860030 0.042033 20.46097 0.0000
MA(1) 0.042711 0.439801 0.097114 0.9227
MA(2) 0.999999 20.37296 0.049085 0.9609
SIGMASQ 0.000350 0.003554 0.098351 0.9217

R-squared 0.924619 Mean dependent var 7.306176


Adjusted R-squared 0.922962 S.D. dependent var 0.068217
S.E. of regression 0.018934 Akaike info criterion -5.045110
Sum squared resid 0.097870 Schwarz criterion -4.954241
Log likelihood 713.3154 Hannan-Quinn criter. -5.008662
F-statistic 558.0983 Durbin-Watson stat 2.062179
Prob(F-statistic) 0.000000

Inverted AR Roots .95 .01+.95i .01-.95i


Inverted MA Roots -.02+1.00i -.02-1.00i

Model Selection Criteria Table


Dependent Variable: LOG(SMSM)
Date: 08/04/09 Time: 02:27
Sample: 9/03/2018 9/27/2019
Included observations: 280

Model LogL AIC* BIC HQ

(3,2)(0,0) 713.315438 -5.045110 -4.954241 -5.008662


(3,4)(1,0) 716.265391 -5.044753 -4.914939 -4.992684
(3,4)(0,1) 716.260222 -5.044716 -4.914902 -4.992647
(3,4)(0,0) 714.795033 -5.041393 -4.924561 -4.994531
(3,4)(2,0) 716.265388 -5.037610 -4.894815 -4.980335
(3,4)(0,2) 716.265382 -5.037610 -4.894815 -4.980334
(4,4)(0,0) 715.069398 -5.036210 -4.906396 -4.984141
(3,3)(1,0) 713.832982 -5.034521 -4.917689 -4.987660
(1,0)(1,0) 708.644643 -5.033176 -4.981250 -5.012349
(1,0)(0,1) 708.576226 -5.032687 -4.980762 -5.011860
(4,4)(1,1) 716.458113 -5.031844 -4.876067 -4.969361
(3,4)(2,1) 716.265377 -5.030467 -4.874690 -4.967985
(4,3)(1,0) 713.872592 -5.027661 -4.897847 -4.975593
(1,1)(1,0) 708.670407 -5.026217 -4.961310 -5.000183
(2,0)(1,0) 708.667502 -5.026196 -4.961289 -5.000162
(1,0)(2,0) 708.644646 -5.026033 -4.961126 -4.999999
(1,0)(0,2) 708.644643 -5.026033 -4.961126 -4.999999
(1,0)(1,1) 708.644642 -5.026033 -4.961126 -4.999999
(1,1)(0,1) 708.601889 -5.025728 -4.960821 -4.999694
(2,0)(0,1) 708.599002 -5.025707 -4.960800 -4.999673

Universitas Sumatera Utara


127

Akaike Information Criteria (top 20 models)


-5.024

-5.028

-5.032

-5.036

-5.040

-5.044

-5.048
(3,2)(0,0)
(3,4)(1,0)
(3,4)(0,1)
(3,4)(0,0)
(3,4)(2,0)
(3,4)(0,2)
(4,4)(0,0)
(3,3)(1,0)
(1,0)(1,0)
(1,0)(0,1)
(4,4)(1,1)
(3,4)(2,1)
(4,3)(1,0)
(1,1)(1,0)
(2,0)(1,0)
(1,0)(2,0)
(1,0)(0,2)
(1,0)(1,1)
(1,1)(0,1)
(2,0)(0,1)
Autocorrelation Partial Correlation AC PAC Q-Stat Prob

.|. | .|. | 1 -0.025 -0.025 0.1813


.|. | .|. | 2 0.003 0.003 0.1845
.|. | .|. | 3 0.000 0.000 0.1846 0.667
.|. | .|. | 4 -0.049 -0.049 0.8775 0.645
.|. | .|. | 5 0.006 0.004 0.8889 0.828
.|. | .|. | 6 0.041 0.041 1.3648 0.850
*|. | *|. | 7 -0.099 -0.097 4.1777 0.524
.|. | .|. | 8 0.023 0.016 4.3334 0.632
.|. | .|. | 9 0.041 0.044 4.8276 0.681
.|. | .|. | 10 0.021 0.026 4.9547 0.762
.|. | .|. | 11 -0.047 -0.058 5.6137 0.778
.|. | .|. | 12 -0.024 -0.025 5.7832 0.833
.|. | .|. | 13 0.016 0.028 5.8549 0.883
.|. | .|. | 14 0.065 0.058 7.1133 0.850
*|. | *|. | 15 -0.151 -0.158 13.884 0.382
.|. | .|. | 16 -0.029 -0.033 14.128 0.440
.|. | .|. | 17 0.042 0.060 14.657 0.476
.|. | .|. | 18 -0.049 -0.055 15.394 0.496
.|. | .|. | 19 -0.006 -0.039 15.406 0.566
.|. | .|. | 20 -0.003 0.003 15.408 0.634
*|. | *|. | 21 -0.102 -0.068 18.549 0.486
.|. | .|. | 22 0.049 0.006 19.272 0.504
*|. | *|. | 23 -0.088 -0.108 21.625 0.421
*|. | .|. | 24 -0.083 -0.065 23.726 0.362
.|. | .|. | 25 0.063 0.071 24.936 0.354
.|. | .|. | 26 0.049 0.037 25.690 0.369

Universitas Sumatera Utara


128

.|. | .|. | 27 -0.000 -0.025 25.690 0.424


.|. | .|. | 28 0.013 0.000 25.744 0.477
.|. | .|. | 29 -0.034 0.010 26.110 0.513
.|. | .|. | 30 0.053 0.029 26.998 0.518
.|. | *|. | 31 -0.031 -0.069 27.304 0.555
.|* | .|* | 32 0.085 0.115 29.616 0.485
*|. | *|. | 33 -0.124 -0.117 34.567 0.301
.|* | .|. | 34 0.078 0.062 36.519 0.267
*|. | *|. | 35 -0.097 -0.120 39.562 0.200
*|. | *|. | 36 -0.067 -0.098 41.002 0.190

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai