Anda di halaman 1dari 25

Bagian

Cisco Packet
4 Tracer
Capaian Pembelajaran :
Mampu menjelaskan Perangkat lunak dan simulator
jaringan yang digunakan
Mampu memahami gambaran kegunaaan dari Cisco
Packet Tracer
Mampu memahami cara kerja simulasi Jaringan
Komputer
Pendahuluan
Cisco Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai
media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan
komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan disediakan gratis untuk fakultas,
mahasiswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama
Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi mahasiswa dan pengajar agar dapat
memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan.

Packet Tracer dibuat oleh sebuah perusahaan yang bernama Cisco System yang berada di
Amerika. Berdiri pada mulai tahun 1984 oleh Leonard Bosack dan Sandy K Lerner. Perusahaan
ini bergerak dalam bidang pembuatan perangkat keras jaringan seperti Hub, switch, Bridge,
Router dll. Pada awalnya pendiri Cisco hanya melakukan riset untuk tujuan ilmiah dan
pendidikan saja, namun adanya investasi dari Leonard Bosack dan Sandy K Lerner, mulai
dikembangkan multi-protocol router yang disematkan pada sebuah perangkat keras
kemudian di beri label Cisco.

Di tahun 2005 awal Cisco mulai mengembangkan aplikasi simulasi untuk perangkat keras yang
dimiliki dengan nama Packet Tracer, dari sinilah simulai sejarah baru promosi perangkat
dengan menggunakan aplikasi simulasi. Pengguna secara bebas dapat menggunakan aplikasi
ini untuk melakukan percobaan dan penelitian, sampai mengetahui beberapa seri dari
perangkat Cisco, dan sengajanya cisco memberikan nama perangkat sesuai dengan aslinya.
Sehingga sampai kini aplikasi ini sangat melekat pada dunia pendidikan jaringan komputer,
hampir setiap universitas dan sekolah yang berkonsentrasi di bidang jaringan, menggunakan
dan menjelaskan aplikasi ini untuk membantu memahami perencanaan jaringan dalam bentuk
simulasi.
Fitur Fitur Packet Tracer
Beberapa fitur dari aplikasi simulasi packet tracer diantaranya :
1. Dapat melakukan simulasi pada layer aplikasi
2. Memiliki fitur Routing dasar RIP
3. Memiliki fitur Routing OSPF
4. Memiliki fitur Routing EIGRP
5. Terdapat fitur BGP pada versi 6.2
6. Simulasi ini termasuk materi untuk mendapatkan sertifikat licensee CCNA maupun
CCNP

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 69


Fungsi dan Kegunaan Cisco Packet Tracer
Packet tracer berfungi sebagai perangkat simulator jaringan komputer yang telah banyak
digunakan oleh universitas, sekolah hingga developer untuk melakukan pembelajaran dan
penelitian. Dengan harga perangkat asli yang masih relatif mahal, aplikasi ini bisa menjadi
solusi untuk melakukan percobaan.

Dengan kapasitas aplikasi yang tidak lebih dari 200 MB, dapat di pasang pada berbagai jenis
sistem operasi maupun type dari sistem operasi baik 32/64 bit untuk windows. Packet tracer
juga berguna untuk pemahaman abstrack terhadap konsep jaringan seperti, Enchanced
Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) dengan mengaktifkan unsur-unsur dalam bentuk
visual atau animasi. Dalam dunia pendidikan juga bisa digunakan sebagai fungsi sistem
authoring protocol jaringan simulasi untuk penilaian.

User Interface Cisco Packet Tracer

Gambar 1. User Interface Cisco packet Tracer 7

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 70


Gambar 1 memperlihatkan tampilan dari jendela cisco packet tracer, dimana terdapat title bar,
menubar, toolbar, lembar kerja. Selanjutnya kita akan membahas mengenai setiap bagian dari
cisco packet tracer. Berikut merupakan penjelasan dari setiap menu:

a. Router

Gambar 2. Pilihan router pada cisco packet tracer


Pada gambar 2 terlihat beberapa pilihan router yang disediakan. Router adalah alat
yang digunakan untuk merouting. Sedangkan routing adalah sebuah proses
menterjemahkan dua atau lebih network yang berbeda. Router dibagi menjadi dua
yaitu router pc dan router fisik.
1) Router pc adalah sebuah pc yang dialihkan menjadi router. Syarat minimalnya
mempunyai dua NIC ( Network Interface Card).
2) Router fisik adalah sebuah hardware yang memang dikhususkan sebagai router.
Contohnya mikrotik, cisco, ubiquiti, dll.
Sedangkan routing dibagi menjadi tiga yaitu :
1) Default routing adalah hanya memasukan ip untuk router sehingga hanya hanya
menggunakan konfigurasi default router tersebut.
2) Static routing adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang
disetting secara manual.
3) Dinamyc routing adalah proses routing yang dilakukan oleh router itu sendiri

b. Switch

Gambar 3. Pilihan switch pada cisco router


Gambar 3 memperlihatkan pilihan switch pada cisco packet tracer, Switch ialah sebuah
perangkat keras yang memungkinkan terjadinya distribusi packet data antar
komputer dalam jaringan dan mampu untuk mengenali topologi jaringan di banyak
layer sehingga packet data dapat langsung sampai ke tujuan.

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 71


c. Hub
Hub adalah perangkat jaringan yang sederhana. Hub tidak mengatur alur jalannya data
di jaringan, jadi setiap packet data yang melewati Hub akan dikirim (broadcast) ke
semua port yang ada hingga packet data tersebut sampai ke tujuan. Hal tersebut dapat
membuat hub menjadi collisions (tabrakan data) dan memperlambat jaringan.

Gambar 4. Pilihan hub


d. Kabel

Gambar 5. Pilihan kabel


Kabel merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal dari satu
lokasi ke lokasi lain. Kapan kita menggunak kabel Straight ataupun kabel Cross ?
1) Kabel Straight digunakan untuk menghubungkan peralatan yang berbeda.
a. Router - Switch
b. Komputer - Switch
2) Kabel Cross digunakan untuk menghubungkan peralatan yang sama.
a. Komputer - Komputer
b. Switch - Hub
Jika masih bingung menggunakan kabel Straight atau kabel Cross kita dapat
menggunakan pilihan Kabel Otomatis pada Cisco Packet Tracer.
e. Wireless

Gambar 6. Wireless devices

Wireless (Jaringan Nirkabel) atau sering disebut jaringan tanpa kabel yaitu alat
trasmisi yang menggunakan gelombang elektromagnetik, dengan gelombang
elektromagnetik dia dapat mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 72


f. End Device

Gambar 7. Pilihan end-devices


Gambar 7 memperlihatkan End Devices seperti laptop, computer dan server. Ini adalah
peralatan terakhir yang kita gunakan untu menyambungkan sebuah jaringan
komputer. Pada point (a) Komputer, (b) Laptop, (c) Server

Konfigurasi pada Device


Tahap konfigurasi adalah bagian terpenting dalam suatu jaringan, Proses ini meliputi
pemberian IP Address pada tiap-tiap interface, konfigurasi dhcp server, static routing, dynamic
routing, dll. Setelah proses konfigurasi dilakukan, maka bulatan merah pada kabel yang
tersambung dengan device tersebut berubah menjadi hijau pertanda devices tersebut sudah
aktif. Konfigurasi yang dapat kita lakukan yaitu : GUI (Grapichal User Interface) dan CLI
(Command Line Interface).

1. Konfigurasi menggunakan GUI (Graphical User Interface)


Contohnya pada devices router dengan server (atau yang lain): seret router dan server ke
lembar kerja di cisco packet tracer, kemudian kita klik dua kali pada router tersebut, kita
pilih menu config.

Gambar 8. Konfigurasi mengguanakan GUI

2. Konfigurasi menggunakan CLI (Command Line Interface)

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 73


Contohnya pada devices router dengan server (atau devices yang lain) : seret router dan
server ke lembar kerja di cisco packet tracer, kemudian kita klik dua kali pada router
tersebut, kita pilih menu CLI.

Gambar 9. Konfigurasi menggunakan Command Line Interface

Membuat Simulasi Jaringan Sederhana


Pada bagian ini, kita akan mempelajari bagaimana membuat jaringan sederhana pada packet
tracer beserta cara konfigurasi end-device.

Tahap 1: Menjalankan Packet Tracer

1) Jalankan packet tracer pada PC atau Laptop


Untuk menjalankan aplikasi packet tracer, dapat dilakukan dengan mengklik dua kali
icon packet tracer yang ada di desktop atau di aplikasi menu. Packet Tracer
mewajibkan anda untuk melakukan login untuk memulai aplikasi, jika anda belum
memiliki akun, silahkan pilih guest login untuk mulai menggunakan aplikasi Packet
Tracer.

Tahap 2: Membuat topology

1) Buatlah jaringan seperti yang terlihat pada gambar 10, dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Gunakan port FastEthernet0/1 pada switch untuk PC0
b. Gunakan port FastEthernet0/2 pada switch untuk PC1
c. Gunakan port FastEthernet0/3 pada switch untuk Server0

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 74


Gambar 10. Simulasi Sederhana

2) Ketika indicator link telah berubah berwarna hijau, klik server 0, kemudian lakukan
pengaturan sebagai berikut:
a. Klik tab Desktop
b. Klik ikon IP Configuration
c. Klik IP Address box
d. Ketikkan 192.168.1.1 pada Address dan tekan enter
e. Nilai default 255.255.255.0 akan muncul pada Subnet Mask
f. Setelah melakukan konfigurasi klik “X” untuk menutup dialog box dan jendela
server0
3) Klik PC0, kemudian lakukan konfigurasi sebagai berikut:
a. Klik tab Desktop
b. Klik ikon IP Configuration
c. Klik IP Address box
d. Ketikkan 192.168.1.2 pada Address dan tekan enter
e. Nilai default 255.255.255.0 akan muncul pada Subnet Mask
f. Setelah melakukan konfigurasi klik “X” untuk menutup dialog box dan jendela
PC0
g. Kemudian klik icon dengan label Command Prompt, maka jendela command
prompt akan muncul seperti pada gambar 11.

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 75


Gambar 11. Command Prompt
h. Ketik perintah berikut pada command promt: ping 192.168.1.1 dan tekan enter.
i. Ketika anda telah melakukannya dengan benar, maka akan muncul output
seperti pada gambar 12. Output setiap orang mungkin akan sedikit berbeda dari
gambar. Ketika output sangat berbeda atau muncul teks request time out,
lakukan konfigurasi ulang.

Gambar 12. Hasil ping


j. Klik X untuk menutup Command prompt dan PC0 window.
4) Lakukan konfigurasi yang sama serta tahapan ping dari nomor 3 di atas pada PC1,
kecuali pada konfigurasi IP address gunakan 192.168.1.3
5) Langkah Terakhir, klik PC1
a) Klik tab desktop, jika belum terbuka
b) Klik ikon Web Browser
c) Ketikkan 192.168.1.1 pada box URL kemudian klik tombol Go
d) Maka tampilan akan muncul seperti pada gambar 13. Jika tidak tampil maka
ulangi tahapan konfigurasi.

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 76


Gambar 13. Akses server

Tugas Praktik Cisco Packet Tracer

Gmbar 14. Topologi jaringan sederhana

Sebuah jaringan dengan topologi seperti pada gambar 14. Terdapat enam device yang terdiri
dari sebuah PC yang terhubung dengan kabel straight-through ke wireless router. Sebuah
laptop yang terhubung secara wireless ke router yang sama. Wireless router terhubung

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 77


menggunakan kabel straight-through ke modem. Modem terhubung menggunakan kabel
coaxial ke cloud yang merupakan representasi dari internet. Di sebelah kanan terdapat server
bernama upnjatim.ac.id yang terhubung ke internet menggunakan kabel straight-through.

Tabel 1. Pengalamatan

Device Interface IP Address Subnet Mask Default Gateway


PC Ethernet0 DHCP 192.168.0.1
Wireless Router LAN 192.168.0.1 255.255.255.0
Wireless Router Internet DHCP
upnjatim.ac.id Ethernet0 208.67.220.220 255.255.255.0
Server
Laptop Wireless 0 DHCP

Tujuan praktikum

1. Membuat Jaringan Sederhana menggunakan topologi logical


2. Melakukan konfigurasi pada perangkat jaringan
3. Melakukan test konektifitas antar perangkat jaringan
4. Menyimpan file simulasi packet tracer

Bagian 1: Membuat Jaringan Sederhana menggunakan topologi logical

Step 1: Menjalankan Packet Tracer

a. Jalankan packet tracer pada PC atau Laptop


Untuk menjalankan aplikasi packet tracer, dapat dilakukan dengan mengklik dua
kali icon packet tracer yang ada di desktop atau di aplikasi menu. Packet Tracer
mewajibkan anda untuk melakukan login untuk memulai aplikasi, jika anda belum
memiliki akun, silahkan pilih guest login untuk mulai menggunakan aplikasi Packet
Tracer.

Step 2: Membuat Topologi

a. Menambahkan network device ke workspace


Untuk menambahkan network device ke dalam workspace, Langkah pertama
adalah pilih type device. Kemudian klik model yang diinginkan dari Device-Specific
Selection box. Terakhir klik lokasi dari wokspcae dimana network device akan
ditempatkan. Atau dengan cara alternative mengklig dan drag sebuah device dari

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 78


Device-Specific Selection box menuju workspace. Atur posisi network device
seperti pada gambar

Gambar 15. Posisi dan nama devais jaringan


b. Mengganti nama network devices
Untuk mengganti nama perangkat jaringan cukup dengan mengklik ikon perangkat
pada workspace, kemudian klik config tab pada jendela konfigurasi perangkat.
Kemudian ketikkan nama dari devixe pada box Display name seperti yang terlihat
pada gambar 16.

Gambar 16. Mengganti nama perangkat


c. Menghubungkan perangkat jaringan menggunakan kabel pada workspace seperti
yang terlihat pada gambar 17, dengan ketentuan sebagai berikut:

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 79


1) PC terhubung dengan wireless router menggunakan kabel copper straight-
through.melalui interface FastEthernet0 pada PC dan interface Ethernet1 pada
wireless router.
2) Wireless router membutuhkan kabel copper straight-through untuk terkoneksi
ke modem. Sambungkan modem pada interface internet dari wireless router
dan interface Port 1 pada modem
3) Kabel modem terhubung melalui Port 0 menggunakan kabel coaxial melalui
interface coaxial7 pada internet cloud
4) Internet cloud menggunakan kabel copper straight-through melalui Ethernet6
untuk terhubung ke server upnjatim.ac.id melalui interfare FastEthernet0.

Gambar 17. Perangkat jaringan yang telah terhubung dengan kabel

Bagian 2: Melakukan Konfigurasi perangkat jaringan

Step 1: Konfigurasi Wireless Router

a. Membuat jaringan wireless pada wireless router


Klik wireless router ikon pada wokspace untuk membuka jendela konfigurasi. Pada
jendela konfigurasi, klik tab GUI untuk melihat pilihan konfigurasi untuk wireless

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 80


router. Selanjutnya, klik tab Wireless, kemudian ganti default Network Name (SSID),
Menjadi HomeNetwork seperti terlihat pada gambar 18.

Gambar 18. Pengaturan network name (SSID)


b. Konfigurasi koneksi Internet pada wireless router
Klik tab Setup pada GUI Wireless router, pada pengaturan DHCP server pastikan
radio button DHCP server pada posisi enabled. Kemudian konfigurasi static IP
address pada static DNS 1 dengan IP address 208.67.220.220 seperti yang terlihat
pada gambar 19.

Gambar 19 Pengaturan DHCP Server pada Wireless Router

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 81


Step 2: Konfigurasi Laptop

a. Konfigurasi laptop untuk mengakses jaringan wireless


Klik ikon laptop pada workspace dan kemudian pada jendela laptop configuration pilih
tab physical.

Gambar 20. Physical tab laptop


Karena secara default laptop tersebut belum memiliki Wireless module, Langkah
pertama anda harus mengganti modul Ethernet copper dengan modul Wireless
WPC300N. Untuk melakukan hal ini, Langkah pertama matikan laptop dengan
mengklik power button pada sisi laptop. Klik dan drag modul ethernet copper ke
bagian MODULES di sebelah kiri jendela Window. Kemudian pasang modul Wireless
WPC300N dengan cara klik dan drag modul tersebut dari jendela modul ke bagian
modul yang berada di sisi laptop. Nyalakan laptop dengan mengklik tombol power
laptop.
Ketika modul wireless telah terisntal, Langkah selanjutnya adalah mnghubungkan
laptop dengan jaringan wireless.
Klik tab desktop pada bagian atas jendela laptop configuration dan pilih icon PC
wireless. Kemudian pilih tab Connect, harusnya nama SSID “HomeNetwork” muncul
pada daftar wireless network seperti yang terlihat pada gambar 21. Jika SSI belum
muncul tekan refresh.
Pilih jaringan “HomeNetwork. Kemudian klik Connect maka laptop akan terhubung
dengan jaringan wireless. Hal tersebut dapat terlihat pada workspace dengan
terkoneksinya laptop dengan wireless router seperti yang terlihat pada gambar 22.

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 82


Gambar 21. Pengaturan koneksi wireless pada laptop

Gambar 22.Laptop telah terkoneksi dengan Wireless Router

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 83


Step 3: Konfigurasi PC

a. Konfigurasi jaringan kabel pada PC


Klik ikon PC pada workspace dan pilih tab desktop kemudian IP configuration. Pada
jendela IP configuration, pilih radio button DHCP seperti yang terlihat pada gambar 23,
maka PC akan menggunakan DHCP untuk menerima alamat IPV4 dari wireless router.
Setelah konfigurasi selesai, tutup jendela IP configuration.

Gambar 23. Konfigurasi DHCP pada PC

Masih pada tab desktop, klik ikon Command Prompt. Verifikasi PC telah menerima
IPV4 dari wireless router dengan mengetikkan perintah ipconfig /all pada command
prompt seperti yang terlihat pada gambar 24. PC seharusnya meneripa alamat IPV4
pada range 192.168.0.xxx.

Gambar 25. Command prompt menampilkan informasi IPV4

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 84


Step 4: Konfigurasi Internet Cloud

a. Install modul jaringan jika dibutuhkan

Gambar 26. Modul yang terpasang pada internet cloud


Klik icon internet cloud pada workspace, kemudian klik tab Pyhsical. Cloud device
membutuhkan dua modul pada konfigurasi ini, yaitu PT-CLOUD-NM-1CX yang
digunakan untuk koneksi dengan layanan cable modem, dan PT-CLOUD-NM-1CFE
yang digunakan untuk koneksi kabel Ethernet. Secara default, modul PT-CLOUD-NM-
1CX telah terpasang pada internet cloud seperti yang terlihat pada gambar 26, jadi
anda hanya butuh satu modul tambahan yaitu PT-CLOUD-NM-1CFE. Matikan internet
cloud dengan mengklik power button, pasang modul PT-CLOUD-NM-1CFE degan
mengklik dan drag dari jendela modul menuju lokasi modul yang kosong pada internet
cloud. Kemudian nyalakan Kembali internet cloud dengan mengkilik tombol power.

b. Melakukan Identifikasi Port “From dan To”


Klik pada tab Config pada cloud device window. Pada bagian kiri panel, klik Ethernet6
yang berada pada bagian INTERFACE, kemudian pada provider network klik radio
button Cable seperti yang terlihat pada gambar 27.

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 85


Gambar 27. Pengaturan ethernet 6.
Selanjutnya klik Cable yang berada pada bagian CONNECTIONS, pastikan pada
dropdown pertama anda memilih Coaxial dan dropdown kedua Ethernet, kemudian
klik tombol Add maka akan muncul From Port dan to Port seperti terlihat pada
gambar 28.

Gambar 28. Pengaturan Form dna to Port

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 86


Step 5: Konfigurasi server upnjatim.ac.id

a. Konfigurasi server upnjatim.ac.id sebagai DHCP server


Klik server icon pada workspace dan pilih tab Service. Pilih DHCP dari list SERVICE
yang berada pada panel kiri.
Pada jendela konfigurasi DHCP, konfigurasi DHCP seperti yang terlihat pada Gambar
29 menggunakan setting di bawah ini:
• Klik On untuk mengaktifkan service DHCP
• Pool name : DHCPpool
• Default Gateway: 208.67.220.220
• DNS Server: 208.67.220.220
• Starting IP Addtess : 208.67.220.1
• Subnet Mask: 255.255.255.0
• Maximum number of Users:50

Kemudian klik Add untuk menambahkan pool. Hasil konfigurasi dapat dilihat pada
gambar 29.

Gambar 29. Pengaturan DHCP Server

b. Konfigurasi server upnjatim.ac.id sebagai DNS server untuk menyediakan resolusi


nama domain dari alamat IPV4. Masih di tab Service, pilih DNS yang terdapat pada list
Service.

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 87


Lakukan konfigurasi DNS service menggunakan setting berikut seperti yang terlihat
pada gambar 30.
• Klik ON untuk mengaktifkan DNS service
• Name: upnjatim.ac.id
• Type: A record
• Address: 208.67.220.220

Klik add untuk menambahkan setting DNS Service

Gambar 30. Konfigurasi DNS Server

c. Konfigurasi global setting pada server upnjatim.ac.id


Pilih config tab, Klik setting pada panel sebelah kiri, Konfigurasi global setting pada
server seperti yang terlihat pada gambar 31, sebegai berikut:

Gambar 31. Konfigurasi global setting

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 88


• Pilih Static
• Gateway: 208.67.220.1
• DNS Server: 208.67.220.220
d. Konfigurasi interface Fastethernet0 pada server upnjatim.ac.id
Klik fastEthernet pada panel kiri tab config, lakukan konfigurasi FastEthernet settings
seperti pada gambar 32, sebagai berikut:

Gambar 32. Konfigurasi FastEthernet pada server

• Pilih Static pada IP Configuration


• IP Address: 208.67.220.220
• Subnet Mask: 255.255.255.0

Bagian 3: Melakukan Verifikasi konektivitas

Tahap 1: Melakukan Refresh pada pengaturan IPV4 di PC

a) Melakukan verifikasi PC telah menerima konfigurasi IPv4 dari DHCP


Klik ikon PC pada workspace kemudian klik tab desktop pada jendela konfigurasi PC.
Kemudian klik Command Prompt icon.
Pada command prompt refresh setting IP dengan mengetikkan perintah ipconfig
/release kemudian ipconfig /renew. Ouptut dari perintah tersebut terlihat pada
gambar 33.

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 89


Gambar 33. Refresh pada pengaturan IPv4 pada command prompt
b) Uji coba koneksi ke server upnjatim.ac.id dari PC
Pada jendela command promt, ketikkan perintah ping upnjatim.ac.id. proses ini
mungkin membutuhkan beberapa detik untuk balasan ping. Empat balasan dari
server terlihat pada gambar 34.

Gambar 34. Hasil uji koneksi dengan server

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 90


c) Simpan hasil praktikum anda dengan nama file praktik1.pkt, kemudian tutup aplikasi
packet tracer.

Kesimpulan
Cisco Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai
media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan
komputer. Program ini dibuat oleh Cisco Systems dan disediakan gratis untuk fakultas,
mahasiswa dan alumni yang telah berpartisipasi di Cisco Networking Academy. Tujuan utama
Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi mahasiswa dan pengajar agar dapat
memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan.

Untuk menjalankan aplikasi packet tracer, dapat dilakukan dengan mengklik dua kali icon
packet tracer yang ada di desktop atau di aplikasi menu. Packet Tracer mewajibkan anda untuk
melakukan login untuk memulai aplikasi, jika anda belum memiliki akun, silahkan pilih guest
login untuk mulai menggunakan aplikasi Packet Tracer.

Tugas
Praktekkan di computer masing-masing tugas praktek di atas menggunakan Cisco Packet
Tracer kemudian Buat Laporan Praktikum dengan ketentuan ukuran kertas A4 Jenis font times
new roman 12pt Spasi 1.5pt. Upload ke ilmu.upnjatim.ac.id dengan format PDF. Format
Laporan dapat diunduh pada ilmu.upnjatim.ac.id

Format laporan praktikum sebagai berikut ini :

1) Halaman Cover
2) Tujuan Praktikum
3) Skenario Praktikum (Studi Kasus)
4) Dasar Teori
5) Alat dan Bahan
6) Langkah Kerja
7) Permasalahan dan Troubleshooting
8) Kesimpulan
9) Daftar Pustaka

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 91


1. Kriteria Penilaian
Nilai Ketentuan

50 asal mengumpulkan laporan, plagiat

70 asal mengumpulkan laporan dan tidak plagiat

75 mengumpulkan laporan kurang lengkap

80 mengumpulkan laporan, komponen lengkap, layout rapi, indah dan


menarik menarik serta content benar.
90 mengumpulkan laporan komponen lengkap, layout rapi, indah dan
menarik, content ada unsur kreatifitas dan inovasi berbeda dengan yang
lain dan benar

Daftar Pustaka
Todd Lammle, CompTIA® Network+® Study Guide Fourth Edition, Sybex, A Willey Brand

Stritrusta Sukaridhoto, ST. Ph.D. Buku Jaringan Komputer, Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya (PENS) – 2016

https://www.buatkuingat.com/2018/11/pengertian-packet-tracer-dan-fungsinya-pada-
jaringan-komputer.html

https://373583482.netacad.com/courses/1050029

Modul Desain dan Manajemen Jaringan 92

Anda mungkin juga menyukai