Anda di halaman 1dari 5

MANAJEMEN PRAKTIK KEFARMASIAN

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

RESUME
DASAR PERATURAN PRAKTIK KEFARMASIAN

` OLEH
NAMA : FITRIAH SALMA
NIM : 15120210198
DOSEN : Apt. A. Muflihunna, S.Si. M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2022
Dasar Peraturan Praktik Kefarmasian

Mengacu pada :

 Permenkes No 72 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit


 Permenkes No. 73 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek
 Permenkes No. 74 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
 PP No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
 KepMenKes RI No 347 tahun 1990 tentang Obat Keras yang dapat serahkan
tampa resep dokter oleh Apotekr di Apotek

Pengelolaan Perbekalan Farmasi


1. Perencanaan
2. Pengadaan
3. Penerimaan
4. Penyimpanan
5. Distribusi
6. Pengendalian
7. Penghapusan
8. Pencatatan dan Pelaporan
9. Monitoring dan Evaluasi

Adapun siklus Manajemen Obat akan dihasilkan melalui management support yang
baik dari organisasi yang baik, adanya modal yang memadai, manajemen informasi
yang baik dan sumberdaya manusia yang mumpuni.

Pengelolaan yang tidak ada pada Rumah sakit :


1. Pemantauan dan evaluasi
2. Pencatatan dan Pelaporan
Pengelolaan yang tidak ada pada Apotek :
1. Pemilihan
2. Pengendalian
3. Pemantauan dan evaluasi

Pengelolaan yang tidak ada pada Puskesmas :


1. Pemilihan
2. Pencatatan dan pelaporan

Pelayanan Farmasi Klinik


Pada Rumah Sakit dan Puskesmas tidak memiliki layanan Home Pharmacy Care
dan EPO (Evaluasi Penggunaan Obat). Pelayanan Home Pharmacy Care dan EPO
hanya ada di Apotek. Sedangkan PKOD (pemantauan obat dalam darah) hanya
ada di Rumah sakit. Sedangkan pada Puskesmas tidak adanya layanan Dispensing
sediaan steril, PKOD, dan Home Pharmacy Care.

Pengelolaan Perbekalan Farmasi


a. Perencanaan
Menetapkan jenis dan jumlah perbekalan farmasi yang dibutuhkan untuk
pelayanan pasien. Tahapan perencanaan yaitu :
1. Pemilihan jenis perbekalan farmasi
2. Perhitungan kebutuhan kombinasi metode konsumsi dan epidimiologi
3. Evaluasi perencnaan kombinasi ABC, VEN

Analisa ABC
Gol. A : jika nilai penggunaan paling tinggi 75 – 80% dari total biaya dengan
jumlah 10-20% dari total jenis obat.
Gol. B : jika nilai penggunaan banyak menghabiskan 15-20% dari total biaya
dengan jumlah 30% dari total jenis obat.
Gol. C : jika tidak butuh penanganan khusus menghabiskan biaya 5-10% dari
total biaya dengan menggunakan jumlah obat 50% dari total jenis obat.

Analisa VEN
Vital, kelompok obat yang sangat utama (pokok/vital) antara lain : obat
penyelamat jiwa, obat untuk pelayanan kesehatan pokok, obat untuk mengatasi
penyakit penyebab kematian terbesar, dibutuhkan sangat cepat, tidak dapat
digantikan obat lain.
Essensial, obat yang bekerja kausal yaitu obat yang bekerja pada sumber
penyebab penyakit, tidak untuk mencegah kematian secara langsung/kecacatan.
Non Essensial, merupakan obat penunjang yaitu obat yang kerjanya ringan dan
biasa digunakan untuk menimbulkan kenyamanan atau untuk mengatasi keluhan
ringan.

Analisa PUT
Prioritas : termasuk didalamnya kategori vital A, Vital B, Vital C.
Utama : termasuk didalamnya Kategori Essensial A, Essensial B, Essensial C.
Tambahan : termasuk didalamnya kategori non essensial A, non essensial B,
non essensial C.

b. Pengadaan
Pembelian produk yang tepat, dengan harga yang tepat dan pada waktu yang
tepat serta berasal dari pemasok yang absah.
c. Penerimaan
a. Harus mempunyai MSDS/Material Safety Data Sheet untuk bahan
berbahaya
b. Mempunyai certificate of origin untuk alkes
c. Sertifikat analisa produk
MDS dan Sertifikat dikeluarkan oleh pembuat bahan/alkes bersangkutan.
d. Penyimpanan
Memelihara mutu sediaan farmasi
Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab
Menjaga ketersediaan
Memudahkan pencarian dan pengawasan
Tempat penyimpanan : Bentuk sediaan dan Alfabetis, FIFO dan FEFO, Almari,
rak dan dilengkapi dengan kartu stok
e. Distribusi
Unit pendistribusian obat, farmasi pelayanan, polikklinik, bangsal instalasi dan
unit-unit yang membutuhkan.
Pendistribusian ada beberapa dengan system :
1. Floor stok
2. Resep perorangan
3. Sistem unit dosis
4. Kombinasi
f. Pengendalian
Perlunya dilakukan pengendalian agar obat tidak lebih dan kosong serta dapat
memudahkan pada saat perencanaan
g. Penghapusan
Alat kesehatan dan obat yang sudah tidak dipakai dihapuskan
h. Pencatatan dan Pelaporan
Memonitoring pendataan kegiatan administrasi perbekalan farmasi
i. Monitoring dan evaluasi
Mempertahankan mutu pengelolaan dan perbekalan farmasi untuk masukan
dalam penyusunan perencanaan dan pengambilan keputusan serta data yang
digunakan sebagai bahan evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai