Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“Kasus Hukum di Indonesia dari Segi Norma Agama dan Norma


Moral”

Oleh :

Nama : Julina

NIM : 16190010

Kelas : 1PBC1

PROGRAM STUDI BAHASA & BUDAYA TIONGHOA

FAKULTAS ILMU SOSIAL & HUMANIORA

UNIVERSITAS BUNDA MULIA

JAKARTA

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya
bagi saya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tak lupa juga saya
juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam proses
penyelesaian makalah ini.

Makalah ini saya susun sebagai bahan pembelajaran untuk memenuhi mata kuliah
Agama dan Etika. Dalam makalah ini saya membahas mengenai Kasus Hukum dari segi
Normal Agama dan Moral, antara lain bedah kasus dari segi norma Agama dan Moral,
Hubungan antara norma Moral dan norma Agama, Penanganan kasus dalam perspektif Moral
dan Agama.

Makalah ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu saya mohon
saran dan kritik yang membangun dari pembaca sebagai masukan bagi saya.

Sekiranya makalah ini dapat menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.

Jakarta, 30 Agustus 2019

Julina

2
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
A. Kasus .................................................................................................................4
B. Bedah Kasus.......................................................................................................6

C. Hubungan Norma Agama dan Norma Moral.....................................................8

D. Penanganan Kasus dalam Perspektif Moral dan Agama....................................9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................10

3
KASUS PERTIKAIAN BERDARAH 2 KARYAWAN DI MALL PLUIT
VILLAGE

Beberapa video mengenai penusukan yang terjadi di restoran Banainai di Lantai 1 Mall Pluit
Village menjadi perbincangan di media sosial. Peristiwa penusukan yang dilakukan oleh
seorang pegawai restoran itu terhadap rekannya terjadi pada Minggu (25/8/2019) malam.
Kanit Reskrim Metro Penjaringan, Kompol Mustakim mengatakan, pelaku bernama Yogi
Dawamul Hidayat (22). Yogi menusuk korban bernama Asela Rumapea (36). Peristiwa itu
bermuka ketika pada Minggu sore sekitar pukul 15.30 WIB, korban terlibat cekcok dengan
pelaku di lokasi tersebut. Ini Kata Psikolog "Pelaku ingin dipecat dan dilaporkan ke bos
bahwa telah memukul korban. Karena ribut mulutnya itu gak ada titik temu, korban
meninggalkan pelaku," kata Mustakim saat dikonfirmasi, Senin kemarin. Yogi kemudian
meninggalkan mall tersebut menuju indekosnya untuk mengambil sebuah pisau panjang.
Setelahnya, ia kembali ke mall. Di sana, keduanya kembali terlibat cekcok. "Nah terus pelaku
gak senang, pelaku mengambil pisau kecil yang ada di dapur dan menusukkan pisau ke leher
kiri korban," kata Mustakim. Korban Kritis Mustakim menyampaikan, setelah peristiwa
tersebut korban dilarikan ke RS Pluit oleh sekuriti mall dengan menggunakan taksi. Namun
keesokan harinya pihak keluarga memindahkan korban ke RS. Saint Carolus. "Si korban
yang tadinya di RS Pluit saat ini dipindahkan ke Saint Carolus. Informasi kondisinya kritis,"
ujarnya. Asela kritis karena kehilangan banyak darah selepas penusukan tersebut.
"Tusukannya cuma sekali, cuma kenanya mungkin pas kena urat nadi yang besar kali, jadi
darahnya cukup banyak," ucap Mustakim. Salah seorang pegawai restoran yang berada di
tempat kejadian mengaku tidak melihat persis seperti apa peristiwa tersebut. Pria yang tak
disebutkan namanya tersebut mengatakan, percekcokan terjadi di dapur restoran. Baca juga:
Pengakuan Saksi Lihat dan Tolong Korban Penusukan di Restoran Banainai Mall Pluit
Village "Saya enggak lihat langsung kejadiannya, tapi begitu korban bersimbah darah saya
langsung tolong, soalnya banyak pengunjung juga," kata pegawai itu. Ia menyampaikan, saat
itu korban berlarian keluar dari dapur sambil teriak minta tolong. Awalnya tak begitu banyak
darah. Akan tetapi sesampainya di depan toko, barulah leher korban terlihat banyak
mengekuarkan darah bahkan sampai berceceran di lantai mall. Restoran Tutup Senin siang
kemarin tidak ada kegiatan di restoran tersebut. Cahaya lampu restoran tersebut tampak
redup. Hanya beberapa lampu di lokasi bar yang menyala. Sejumlah kursi yang berada di

4
restoran tampak ditumpuk. Namun kursi-kursi di bagian luar masih tertara rapi. Sudah tak
terlihat bekas darah korban seperti yang terlihat pada video-video yang viral di media sosial.
Adapun pelaku penusukan kini diamankan tim Resmob Polsek Metro Penjaringan di kawasan
Pluit beberapa saat setelah peristiwa tersebut. Polisi menjerat dia dengan Pasal 351 KUHP
dan Undang-Undang Darurat dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

5
BEDAH KASUS

Dari segi Norma Agama :

Di Indonesia sendiri, kita mengetahui bahwa norma agama memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :

1. Bersumber kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tertulis pada kitab suci masing-masing
agama.

2. Bagi pelanggarnya dapat diberikan sanksi secara langsung di dunia (bencana /


teguran/ perasaam bersalah) dari Tuhan maupun secara tidak langsung di akhirat. Sanksinya
berupa dosa dan siksa di akhirat.

3. Aturannya bersifat mutlak kepada seluruh manusia pemeluk agamanya.

4. Bersifat universal, yaitu berlaku untuk seluruh manusia di dunia yang meyakininya di
manapun dia berada tanpa membedakan kedudukan dan hartanya.

5. Bersifat abadi, norma agama sudah dibuat sesuai dengan segala macam zaman,
sehingga tidak perlu disesuaikan lagi. Ini yang disebut sifatnya abadi, aturannya di setiap
zaman sama.

Dalam Kasus ini, kita bisa melihat betapa kejinya manusia yang tega untuk
membunuh sesamanya, Hal ini jelas-jelas merupakan perbuatan yang dilarang agama. Sebab,
di dalam agama manapun selalu mengajarkan bahwa kita harus mengasihi sesama kita.
Dalam ajaran Kristen pun tertulis dalam sepuluh perintah Allah bagian keenam, yaitu
“Jangan Membunuh” . manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling mulia. Oleh karena itu,
Tuhan melarang pembunuhan terhadap manusia cipataan-Nya. Fungsi Norma Agama juga
begitu banyak, antara lain fungsi edukatif, fungsi kontrol sosial, Fungsi sublimatif, dan lain-
lain. Pelaku telah melanggar norma Agama yang sudah ditetapkan, karena norma Agama
mengajarkan kita mengajak pemeluknya untuk berdamai dengan diri sendiri dan orang lain,
norma Agama juga mengajak pemeluknya untuk melakukan yang benar. Kita adalah gambar
dan rupa Tuhan, hendaknya apa yang kita lakukan sesuai dengan kehendak Tuhan. Pada
umumnya setiap pemeluk agama menyakini bawa barang siapa yang mematuhi perintah-
perintah Tuhan dan menjauhi larangan-larangan Tuhan akan memperoleh pahala. Sebaliknya
barang siapa yang melanggarnya akan berdosa dan sanksinya adalah ia akan disiksa

6
Dalam segi Norma Moral :

Moral dapat diartikan sebagai tindakan yang berhubungan dengan tingkah laku, baik
dan buruk atau suatu tata cara seseorang berdasarkan pandangan hidup serta agamanya. Agar
masyarakat lebih sadar dalam menjalani kehidupan dengan moral yang baik serta menjunjung
tinggi nilai kemanusiaan serta nilai-nilai yang terkandung didalam pancasila. Karena moral
tidak hanya cerminan diri sendiri, tetapi juga cerminan bangsa. Ketika moral masyarakatnya
hancur, hancur pula lah moral bangsa. Keterkaitannya antara kasus pembunuhan ini dengan
moral adalah tidak adanya rasa kasian,penyesalan, yang terdapat pada sang pelaku. Karena
semua tindakan yang dilakukan disertai rasa sakit hati membuat pelaku melakukan tindakan
tersebut yang membuatnya harus menikam dibalik jeruji besi. Membunuh bukanlah kegiatan
yang dapat menjadikan alasan seseorang untuk melakukan balas dendam. Karena
menghilangkan nyawa seseorang . Sikap pelaku adalah cerminan sikap manusia yang tidak
memiliki sebuah toleransi terhadap orang lain dan sikap orang dengan moral yang bobrok.
Tidak memiliki rasa takut, kesal, penyesalan karena perbuatannya karena sikap mereka tidak
bisa di atasi. Manusia dapat luput dari perbuatannya yang secara moral jahat. Pelaku
melakukan kegiatan jahat tersebut karena dorongan hatinya yang sesat. Perilaku pelaku
adalah sikap yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Pelaku mungkin saja mengalami
gangguan kesehatan atas tindakannya tersebut. Tindakan pelaku dapat dipersalahkan kan dan
dimintai tanggung jawab atas perbuatan buruknyaa pada si korban. Pelaku perlu lebih
mengenali apa yang harus dilakukan dan mempertimbangkan baik buruknya tindakan
tersebut.

7
Hubungan Norma Agama dengan Norma Moral

Tidak bisa disangkal, agama mempunyai hubungan erat dengan moral. Setiap agama
mengandung suatu ajaran moral. Ajaran moral yang terpendam dalam suatu agama dapat
dipelajari secara kritis, metodis, dan sistematis dengan tetap tinggal dalam konteks agama itu.
Salah satu fungsi dari agama adalah ada penanaman nilai moral dan memperkuat ketaatan
terhadap nilai moral yang ada. Kaitannya dengan moral terhadap antar umat beragama lebih
ditekankan kepada bagaimana masing-masing umat beragama saling menghormati dan saling
menghargai. Moral menjadi tolak ukur yang dipakai masyarakat untuk menentukan baik
buruknya tindakan manusia sebagai orang dengan jabatan tertentu atau profesi tertentu.
Sehingga seseorang dapat memiliki moral bersifat baik, ataupun moral yang bersifat buruk.

Dalam kasus ini, norma agama dan norma moral saling berkaitan. Kurangnya
pendekatan dengan Sang Pencipta dan kurangnya pengetahuan akan moral membuat
seseorang dapat melakukan pembunuhan seperti ini. Kurangnya dekat dengan sang pencipta
yang dapat menyebabkan hati nurani sesat, sehingga jiwa kurang mendapatkan pertahanan
diri atas apa yang akan ditindaki. Manusia yang kurang mendekatkan diri dengan agama dan
penciptanya cenderung memiliki hidup kurang bercahaya atau bisa dikatakan dengan bahwa
manusia tersebut telah tertutup hatinya menjadi gelap.

Manusia jika lebih mendekatkan diri kepada yang penciptanya cenderung akan lebih
berhati-hati dalam bertindak dan cenderung lebih memikirkan sebab akibat dan akankah baik
untuk lainnya dan agama, dan selalu berpegang teguh dengan agama dan kitabnya beserta
dengan menjauhi larangan-laranganya.

Kesesatan dalam kasus ini memungkinkan bahwa hati nurani pelaku telah tertutupi
rasa dendam yang memiliki aura sangat gelap sehingga dapat membuat seseorang menjadi
buta akan hal nurani, manusia dengan aura seperti ini akan selalu cenderung menggunakan
emosi tanpa memikirkan perasaan orang lain yang akan mungkin tersakiti perasaanya.
Manusia yang sering mendahulukan emosi tanpa mencari tau titik kebenarannya akan
cenderung melakukan hal yang salah dan merugikan orang lain bahkan dirinya sendiri.

Sebagai manusia yang berbudi luhur dan berakal tidak sepantasnya manusia
melakukan hal tersebut. Tidak akan bedanya manusia dengan binatang jika kita tega
melakukan hal sekejam itu terhadap seama manusia. Seharusnya sesama manusia kita harus
saling menjaga dan menyayangi satu sama lainn dengan hidup yang damai akan dapat
menciptakan perlakuan yang positif pula.

8
Penanganan Kasus dalam Perspektif Moral dan Agama

Kasus-kasus seperti ini bisa ditangani dengan cara :

 Mempertebal keyakinan para pelaku akan kebaikan adat istiadat yang ada. Jika pelaku
yakin pada kelebihan yang terkandung dalam aturan sosial yang berlaku, maka
dengan rela pelaku akan mematuhi aturan itu.
 Memberi ganjaran kepada pelaku yang biasa taat. Pemberian ganjaran melambangkan
penghargaan atas tindakan yang dilakukan individu. Hal ini memotivasi individu
untuk tidak mengulangi tindakan tersebut.
 Mengembangkan rasa malu dalam jiwa pelaku yang menyeleweng dari adat istiadat.
Individu yang menyimpang dari aturan dihukum agar jera dan tidak mengulangi
kembali.
 Mengembangkan rasa takut dalam pelaku yang hendak menyeleweng dari adat
istiadat dengan berbagai ancaman dan kekuasaan. Rasa takut itu mencegah individu
agar tidak melanggar aturan lagi
 Memberikan pendidikan karakter sejak dini
 Menanamkan pentingnya hidup menurut gambar dan rupa Tuhan dan hidup tenteram
dalam Kebhinekkaan

9
DAFTAR PUSTAKA

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/08/27/08435151/pertikaian-berdarah-2-
karyawan-restoran-di-mall-pluit-village?page=all

http://alfitriadizurian69.blogspot.com/2016/09/hubungan-antara-agama-dengan-moral.html

https://www.kompasiana.com/chikaputriaprilia8828/5d068da90d82305761014c07/maraknya-
kasus-pembunuhan-bukti-moral-dan-nilai-kemanusiaan-yang-mulai-memudar?page=all

10

Anda mungkin juga menyukai