Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH ILMIAH

“Perbaiki Kesalahan Berbahasa Mulai dari Kita”

Disusun oleh :

Nama: Julina

NIM: 16190010

Kelas: 3PBC1

PROGRAM STUDI BAHASA & BUDAYA TIONGHOA

FAKULTAS ILMU SOSIAL & HUMANIORA

UNIVERSITAS BUNDA MULIA

JAKARTA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara di Negara


Kesatuan Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat dominan dalam
segala aspek di dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa Indonesia harus
dipelajari, dikembangkan, dan dioptimalkan penggunaannya maupun fungsinya.
Melalui mata pelajaran Bahasa Indonesia diharapkan tumbuh sikap bangga dalam
menggunakan bahasa Indonesia sehingga akan tumbuh juga kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai yang terkandung di dalam bahasa Indonesia.

Mahasiswa ditingatkan kesadarannya bahwa bahasa Indonesia adalah alat


komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa Indonesia. Hal
ini mengingat bahasa Indonesia merupakan alat mengungkapkan diri baik secara
lisan maupun tertulis, dari segi rasa, karsa, dan cipta serta pikir, baik secara etis,
estetis, maupun secara logis. Warga negara Indonesia yang mahir berbahasa
Indonesialah yang akan dapat menjadi warga negara yang mampu memenuhi
kewajibannya di mana pun mereka berada di wilayah tanah air dan dengan siapa
pun mereka bergaul di wilayah NKRI. Oleh sebab itu, kemahiran berbahasa
Indonesia menjadi bagian dari kepribadian Indonesia. Kemahiran berbahasa
Indonesia bagi mahasiswa Indonesia tercermin dalam tata pikir, tata ucap, tata
tulis, dan tata laku berbahasa Indonesia dalam konteks ilmiah dan akademis. Oleh
karena itu, bahasa Indonesia masuk kedalam kelompok mata kuliah
pengembangan kepribadian mahasiswa, yang kelak sebagai insan terpelajar akan
terjun ke dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai pemimpin
dalam lingkungannya masing-masing.

Untuk selanjutnya, mahasiswa diminta untuk mengidentifikasikan


kesalahan yang sering terjadi dalam penggunaan bahasa Indonesia, baik dari segi
Kedudukan dan Fungsi Bahasa, Ragam Bahasa, Ejaan yang Disempurnakan dan
Kalimat Efektif, serta Diksi dan Penataan Kalimat dalam artikel “Perbaiki
Kesalahan Berbahasa Mulai dari Kita”

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

 Apakah sudah terlihat Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dalam


artikel tersebut ?
 Bagaimana ragam bahasa yang digunakan dalam artikel tersebut?
 Apakah penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI) dalam artikel tersebut
sudah sesuai?
 Apakah pemilihan diksi, penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, dan
penggunaan kalimat efektif pada artikel tersebut sudah tepat?

C. MANFAAT

Manfaat makalah ini adalah:

1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami kedudukan dan fungsi


bahasa secara benar.
2. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam ragam bahasa yang sering
digunakan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
yang benar.
4. Mahasiswa dapat menentukan pemilihan diksi, penyusunan kalimat,
penyusunan paragraf, dan penggunaan kalimat efektif yang tepat.
BAB II

ISI

A. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti


tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi “Kami putra
dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”. Ini berarti
bahwa bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional; kedudukanya
berada di atas bahasa-bahasa daerah. Bahasa Indonesia juga berkedudukan
sebagai bahasa negara, hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945. Jadi
dapat disimpulkan jika kedudukan bahasa Indonesia adalah bahasa nasional dan
bahasa negara. Hal ini yang selama ini tidak diketahui oleh semua kaum muda dan
pelajar, dimana bahasa Indonesia begitu fital di Negara Kesatuan Republik
Indonesia ini. Bahasa Indonesia menjadi jantung dari bangsa Indonesia yang
sudah menjadi keharusan sebagai generasi penerus untuk menjaga dan
mengembangkannya.

Dalam kedudukannya bahasa Indonesia harus benar-benar dipahami oleh


semua kalangan terutama kaum muda dan pelajar, agar jiwa patriotisme dan
nasionalisme mereka terus terjaga, hal ini berkenaan dengan keadaan saat ini yang
semakin hari semakin krisis akan jiwa nasionalisme tersebut. Kaum muda dan
pelajar lebih bangga akan bahasa asing, seperti bahasa Inggris, Mandarin, dan
lainnya, yang menyampingkan bahasa nasional dan negara kita, hal ini karena
bahasa Indonesia adalah bahasa Ibu yang mudah untuk dipahami dan tidak
memerlukan belajar khusus. Dalam kenyataannya masih banyak kaum muda dan
pelajar yang tidak tahu bahasa Indonesia yang baik dan benar, mulai dari
tingkatan pendidikan dasar sampai dengan tingkatan perguruan tinggi. kedudukan
dan fungsi bahasa Indonesia dalam kegiatan belajar mengajar terlihat jika
sebagian besar pelajar tidak menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan
benar, mereka lebih sering menggunakan bahasa daerah dengan campuran bahasa
asing yang sudah jelas merusak tatanan kebahasaan yang telah dibakukan di
Indonesia.

Kedudukannya sebagai Bahasa Nasional, berfungsi:

1. Lambang Kebanggaan Nasional

2. Lambang Identitas Nasional

3. Alat Pemersatu Bangsa

4. Alat Perhubungan antar daerah dan antar budaya

Kedudukannya sebagai Bahasa Negara, berfungsi:

1. Bahasa Resmi Negara

2. Bahasa Pengantar dalam Dunia Pendidikan

3. Alat Perhubungan Tingkat Nasional

4. Alat pengembangan kebudayaan nasional dan IPTEK

Dalam artikel ini, bisa kita lihat bahwa secara keseluruhan sudah
memenuhi kriteria kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia, hanya saja terdapat
beberapa penggunaan kata yang tidak baku. Penggunaan kata yang tidak baku
terdapat pada bagian contoh yang diberikan dalam artikel tersebut, dimana kita
tahu bahwa hal itu bertentangan dengan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa Indonesia yang baku merupakan bagian yang penting dalam
Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional & bahasa Negara. Dengan
terdapatnya penggunaan kata tidak baku, maka fungsi bahasa Indonesia itu sendiri
pun tidak dapat terlaksanakan dengan baik dan jikalau dilakukan terus menerus,
maka identitas dari bahasa Indonesia itu akan pudar.

Bahasa baku penting bagi sebuah negara, apalagi bagi Indonesia. bahasa
baku memiliki fungsi mempersatukan negara Indonesia yang terdiri dari 400
bahasa daerah. Bahasa Indonesia baku diperlukan untuk memperlancar atau
memfasilitasi komunikasi pada tataran nasional. Kata baku dalam bahasa
Indonesia membuat bahasa Indonesia menjadi kuat kedudukannya karena kata
baku tidak mengubah struktur bahasa Indonesia sehingga mudah dijadikan alat
komunikasi antar masyarakat atau antar suku di Indonesia. Peranan bahasa
Indonesia sangat fital sebagai alat pemersatu NKRI, di segala bidang. Jadi sudah
sepantasnya kita menjaga keaslian dari bahasa Indonesia dengan cara
menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kedudukan dan fungsinya.

B. RAGAM BAHASA

1. Ragam Bahasa Berdasarkan Cara Pandang Pembicara (Penutur)

Dalam ragam bahasa ini terdiri dari Bahasa Daerah (dialek), Bahasa Pendidikan
dan Bahasa yang formal dan non formal.

 Bahasa Daerah

Bahasa indonesia yang di gunakan di daerah biasanya terbawa dengan lingkungan


daerahnya. Seperti misalnya cara bicara bahasa indonesia yang di gunakan oleh
masyarakat di daerah jawa berbeda dengan cara bicara bahasa indonesia yang di
gunakan oleh masyarakat di daerah sumatra.

 Bahasa Pendidikan

Bahasa yang di gunakan oleh masyarakat yang berpendidikan pasti berbeda


dengan masyarakat yang tidak berpendidikan. Bisa di bandingkan cara pelafalan
katanya misalnya seperti masyarakat yang berpendidikan sering menggunakan
kata mencuci, mengunci, vidio dan tv. Beda dengan masyarakat yang tidak
melalui pendidikan akan melafalkan kata nyuci, ngunci, pidio dan tipi.
 Bahasa Formal dan Non Formal

Bahasa formal sering di gunakan dalam acara-acara resmi, seperti upacara


pelantikan, seminar dan rapat. Sedangkan bahasa non formal sering di gunakan
pada kegiatan kita sehari-hari di luar acara-acara resmi, seperti ketika berbicara
dengan teman dan dengan keluarga.

2. Ragam Bahasa Berdasarkan Media yang Digunakan

Ragam bahasa berdasarkan media yang di gunakan terbagi menjadi 2 yaitu:

 Ragam Bahasa Secara Lisan

Bahasa ini adalah bahasa yang di keluarkan secara lisan atau dengan media lisan.
Dalam ragam bahasa ini sering memakai bahasa yang baku. Cara menyampaikan
pembicaraan secara lisan dapat berbeda sesuai dengan lingkungannya, seperti
pembicara yang di lakukan dalam keadaan formal jelas berbeda dengan
pembicaraan yang di lakukan dalam keadaan santai atau tidak formal. Ragam
bahasa lisan yang di tuangkan ke dalam bentuk tulisan tidak dapat di sebut ragam
bahasa tulis, tetapi tetap sebagai ragam bahasa lisan yang di tuangkan ke dalam
bentuk tulisan.

 Ragam Bahasa Secara Tulis

Ragam Bahasa Tulis menggunakan media huruf untuk mengutarakannya atau


mengungkapkannya. Ragam bahasa ini menggunakan ejaan untuk menata kosa
kata dan bahasanya. Contoh ragam bahasa tulis, yakni koran atau surat kabar,
laporan pekerjaan, karya ilmiah, dan masih banyak lagi yang lainnya.
3. Ragam Bahasa Berdasarkan Waktu Penggunaan

Terdiri atas:

 Ragam bahasa Indonesia lama

Ragam bahasa Indonesia lama dipakai sejak zaman Kerajaan Sriwijaya sampai
dengan saat dicetuskannya Sumpah Pemuda. Ciri ragam bahasa Indonesia lama
masih dipengaruhi oleh bahasa Melayu . Bahasa Melayu inilah yang akhirnya
menjadi bahasa Indonesia.

 Ragam bahasa Indonesia baru

Penggunaan ragam bahasa Indonesia baru dimulai sejak dicetuskannya Sumpah


Pemuda pada 28 oktober 1928 sampai dengan saat ini melalui pertumbuhan dan
perkembangan bahasa yang beriringan dengan pertumbuhan dan perkembangan
bangsa Indonesia.

4. Ragam Bahasa Berdasarkan Pesan Komunikasi

Terdiri atas:

 Ragam bahasa baku

Ragam bahasa baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian
besar masyarakat pemakainya.

 Ragam bahasa sastra

Ragam ini mengutamakan unsur-unsur keindahan seni, gaya pengungkapan


simbolik dengan memadukan unsur intrinsik dan ekstrinsik. Contoh : roman,
novel, dll
Ragam bahasa yang digunakan dalam artikel ini adalah ragam bahasa tulis.
Hal ini dikarenakan penuturan dari kata-kata tersebut dituangkan melalui sebuah
artikel dan terdapat tanda baca dan ejaan didalamnya. Dengan penggunaan ragam
bahasa tulis, artikel ini dapat menyimpan informasi tanpa tergantung pada ruang
dan waktu. Artikel ini juga bisa dikatakan menggunakan ragam bahasa tulis
karena tidak memerlukan kehadiran orang lain. Kelebihan dari ragam bahasa tulis
itu sendiri adalah dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan
informasi atau mengungkapkan unsur-unsur emosi sehingga mampu
mencanggihkan wawasan pembaca. Bisa kita lihat bahwa kelebihan ini
merupakan bagian dari artikel tersebut.

C. PENGGUNAAN EJAAN BAHASA INDONESIA (EBI)

Dalam artikel ini, terdapat beberapa penggunaan Ejaan Bahasa Indonesia yang
salah, seperti:

 Penulisan huruf kapital “Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” pada kalimat


“Namun, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi
juga membawa dampak bagi bahasa Indonesia.” salah, seharusnya “ilmu
pengetahuan dan teknologi” karena bukan merupakan nama diri.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penulisan kata “kosa kata” pada
artikel tersebut seharusnya “kosakata” (kosakata/ko-sa-ka-ta/ =
perbendaharaan kata).
 Penulisan akronim SMS pada artikel tersebut seharusnya ditulis miring
menjadi SMS karena merupakan akronim bahasa asing.
 Penulisan kata asing “handphone” pada artikel tersebut seharusnya di tulis
miring sesuai Ejaan Bahasa Indonesia yang benar menjadi “handphone”.
D. PEMILIHAN DIKSI, PENYUSUNAN KALIMAT, PENYUSUNAN
PARAGRAF, DAN PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF

Diksi

Diksi adalah suatu pilihan kata yang tepat dan selaras dengan penggunaannya
dalam menyampaikan sebuah gagasan atau cerita yang meliputi gaya bahasa,
ungkapan, pilihan kata, dan lain-lain, sehingga didapatkan efek sesuai dengan
yang diinginkan.

Kalimat Efektif

Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat menyampaikan pesan (informasi)


secara singkat, lengkap, dan mudah diterima oleh pendengar, yang dimaksud
singkat adalah hemat dalam penggunaan kata-kata. Hanya kata-kata yang
diperlukan yang digunakan. Sebaliknya, kata-kata mubazir tidak perlu digunakan.
Penggunaan kata-kata mubazir berarti pemborosan. Hal itu tentu bertentangan
dengan prinsip kalimat efektif yang hemat.

Paragraf

Paragraf atau alinea adalah sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan
bersama-sama menjelaskan unit buah pikiran untuk mendukung buah pikiran yang
lebih besar, yaitu buah pikiran yang diungkapkan dalam seluruh tulisan.

Diksi berperan penting dalam pembuatan suatu karya sastra, seperti:

 Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi
lebih faham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
 Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
 Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis
atau pun terucap).
 Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat
menyenangkan pendengar atau pun pembacanya.

Kalimat efektif termasuk dalam kalimat yang baik karena pembaca dapat
memahami apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh penulis dengan jelas tanpa
menimbulkan salah paham.

Kejelasan informasi menjadi tolak ukur sebuah kalimat efektif. Selain itu,
pemilihan kata juga menentukan kalimat dapat tergolong sebagai kalimat efektif.
Kalimat efektif tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu agar tidak
menimbulkan salah presepsi.

Dalam artikel ini, terdapat beberapa kesalahan dalam pemilihan diksi,


penyusunan kalimat, penyusunan paragraf, dan penggunaan kalimat efektif,
seperti:

 Kalimat “Perusakan bahasa Indonesia tersebut dikarenakan bahasa yang


digunakan dalam SMS biasanya ambigu dan banyak terdapat singkatan.”
menurut saya kurang tepat. Kata “Perusakan” seharusnya “Kerusakan“,
karena sebelumnya terdapat kalimat “Bahkan bahasa SMS sangat banyak
ragamnya sehingga semakin memperparah kerusakan bahasa Indonesia.”
sehingga penggunaan kata “Perusakan” kurang tepat karena tidak merujuk
atau tidak berkesinambungan dengan kalimat sebelumnya. Jadi kalimat
yang benar adalah “Kerusakan bahasa Indonesia tersebut dikarenakan
bahasa yang digunakan dalam SMS biasanya ambigu dan banyak terdapat
singkatan.”.

 Pada paragraf 1 kalimat pertama “Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan


dan teknologi komunikasi sangat berpengaruh pada pola hidup
masyarakat.” menurut saya pemilihan kata “Dewasa” kurang tepat, karena
kata dewasa ini ambigu. Seharusnya kata “Dewasa” diganti dengan kata
“Sekarang”, atau “Akhir-akhir”, sehingga kalimat nya menjadi “Sekarang
ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi sangat
berpengaruh pada pola hidup masyarakat.” atau “Akhir-akhir ini kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi sangat berpengaruh pada pola
hidup masyarakat.” sehingga kalimat dapat lebih mudah di pahami oleh
pembaca.

 Pada kalimat “Dengan semakin berkembangnya zaman dan disertai


perkembangan Ilmu Pengetahuan, maka berkembang pula bahasa
Indonesia baik dalam pilihan kata/diksi kalimat, kosa kata dan unsur lain
diluar bahasa.” Kalimat tersebut kurang efektif karena tidak sesuai dengan
syarat kalimat efektif yaitu Kesejajaran Bentuk dan juga terdapat
kesalahan penggunaan ejaan pada kata “kosa kata”. Ciri-ciri yang satu ini
menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat, sesuai
kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah
berimbuhan pararel dan konsisten. Dalam kalimat ini menggunakan
imbuhan ber-, maka kata yang lainnya harus menggunakan imbuhan yang
sama. Jadi kalimat tersebut seharusnya diubah menjadi “Dengan semakin
berkembangnya zaman dan disertai berkembangnya Ilmu Pengetahuan,
maka berkembang pula bahasa Indonesia baik dalam pilihan kata/diksi
kalimat, kosakata dan unsur lain diluar bahasa” Selain itu, juga terdapat
penyusunan paragraf yang salah.

 Penulisan paragraf pada artikel tersebut secara struktur sudah tepat,


seluruh isi berkesinambungan. Namun menurut saya, cara penulisan tiap
paragraf seharusnya diberi spasi baris, atau tiap awal kalimat paragraf
menjorok ke dalam penulisannya, sehingga pembaca dapat lebih mudah
menentukan susunan paragraf artikel tersebut.
 Kalimat “Maka dari itu orang-orang pada zaman dahulu, jika tidak dalam
keadaan yang sangat mendesak, mereka jarang sekali berkomunikasi
dengan saudara atau teman yang berada jauh di luar kota.” menurut saya
kurang tepat. Seharusnya kata mereka tidak perlu, karena pada awal
kalimat sudah dijelaskan subjeknya adalah orang-orang pada zaman
dahulu, dan penggunaan kata “sekali” juga bisa dihilangkan agar tidak
terkesan melebih-lebihkan, sehingga kalimatnya menjadi “Maka dari itu
orang-orang pada zaman dahulu, jika tidak dalam keadaan yang sangat
mendesak, jarang berkomunikasi dengan saudara atau teman yang berada
jauh di luar kota.”

Berikut hasil dari perbaikan artikel “Perbaiki Kesalahan Berbahasa Mulai Dari
Kita” :

(Penandaan pada perubahan berupa penebalan pada kata yang sudah diubah,
kecuali penebalan pada bagian judul)

“Perbaiki Kesalahan Berbahasa Mulai Dari Kita”

Sekarang ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi komunikasi


sangat berpengaruh pada pola hidup masyarakat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi komunikasi tersebut memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
berbagai hal, terutama dalam kegiatan komunikasi. Dahulu, ketika seseorang ingin
berkomunikasi dengan teman atau saudaranya yang berada di luar kota, mereka
harus bersusah payah menulis surat kemudian mengirimkan surat tersebut di
kantor pos. Dalam jangka waktu minimal 3 hari surat tersebut baru akan sampai di
tempat tujuan. Bayangkan, berapa banyak biaya dan waktu yang mereka perlukan
untuk mengirim sebuah informasi. Maka dari itu orang-orang pada zaman dahulu,
jika tidak dalam keadaan yang sangat mendesak, jarang berkomunikasi dengan
saudara atau teman yang berada jauh di luar kota. Tetapi sekarang
masyarakat tidak perlu repot menulis surat kemudian mengirimkannya ke kantor
pos. Semua permasalahan masyarakat sudah dijawab dengan alat komunikasi
canggih yang disebut handphone/gawai. Melalui handphone kita dapat
mengirimkan pesan yang kita inginkan, yaitu dengan SMS.

Sebenarnya jika diteliti dengan seksama, kemudahan yang diberikan oleh


SMS ternyata membawa pengaruh negatif bagi perkembangan bahasa Indonesia.
Jika SMS dikaitkan dengan wacana kebahasaan, ternyata bahasa SMS telah
merusak citra bahasa Indonesia yang baik dan benar. Bahasa SMS telah
melanggar kaidah penulisan yang tercantum dalam Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Bahkan bahasa SMS banyak ragamnya
sehingga semakin memperparah kerusakan bahasa Indonesia. Padahal bangsa
Indonesia sedang menggalakkan pemberantasan tuna aksara (buta huruf). Namun,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Komunikasi juga membawa
dampak bagi bahasa Indonesia. Dengan semakin berkembangnya zaman dan
disertai berkembangnya Ilmu Pengetahuan, maka berkembang pula bahasa
Indonesia baik dalam pilihan kata/diksi kalimat, kosakata dan unsur lain diluar
bahasa.

Kerusakan bahasa Indonesia tersebut dikarenakan bahasa yang digunakan


dalam SMS biasanya ambigu dan banyak terdapat singkatan. Misalnya dalam
SMS berikut: Km mo kmn?aq ikt dunx

Contoh tersebut merupakan salah satu contoh variasi dalam


berbahasa, khususnya dalam pengiriman pesan. Bahasa yang tertulis dalam
SMS tersebut merupakan contoh bahasa Indonesia yang tidak baku. Bahasa
Indonesia yang baku seharusnya tertulis “kamu akan pergi kemana? Aku boleh
ikut?”

Meskipun maksudnya mudah dipahami oleh siapapun tetapi bahasa dalam


SMS tersebut lama kelamaan akan merusak citra kaidah bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Dalam penulisan bahasa tersebut banyak huruf yang
tertinggal dan sangat jauh dari syarat sebuah kalimat efektif sehingga
membuat sebuah kalimat menjadi ambigu. Ambigu adalah salah satu ciri dari
kalimat yang tidak efektif.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang


sangat penting seperti tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda tahun 1928
yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan,
bahasa Indonesia”. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia mempunyai kedudukan
sebagai bahasa nasional, yang kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.

Dalam bahasa Indonesia terdapat ragam bahasa. Ragam bahasa indonesia


merupakan variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda sesuai topik
yang dibicarakan, seperti hubungan pembicara, kawan bicara, serta orang yang
dibicarakan.

Kesalahan penggunaan bahasa bisa menimbulkan interpretasi yang


berbeda antara orang yang satu dan yang lainnya. Kesalahan-kesalahan pada ejaan
yang banyak dilakukan dalam menuliskan bahasa Indonesia yang baik dan benar
memang merupakan kesalahan umum yang banyak terjadi atau pernah dilakukan
oleh siapa saja terutama oleh para mahasiswa. Kesalahan dalam penerapan kaidah
Ejaan Bahasa Indonesia, diantaranya kesalahan penulisan huruf kapital, kesalahan
penulisan huruf miring, kesalahan penulisan lambang bilangan, kesalahan
penulisan tanda baca.

Diksi adalah pilihan kata yang tepat dan selaras dalam penggunaannya
untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang
diharapkan. Dari pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan
mempengaruhi kegiatan berbahasanya, termasuk saat yang bersangkutan membuat
karangan.
Artikel dengan judul “Perbaiki Kesalahan Berbahasa Mulai Dari Kita”
masih memiliki kesalahan penulisan dalam beberapa kata dan kalimat-kalimat
nya. Selain itu dari analisa saya terhadap artikel di atas mengingatkan kita semua
agar tidak menerima sebuah komunikasi bahasa (dalam bentuk atau ragam
apapun) secara mentah-mentah, harus memperhatikan penggunaan kalimat serta
pemilihan kata agar bahasa dapat lebih mudah dimengerti.

B. SARAN

Perkembangan pengetahuan bahasa semakin modern seiring dengan


berjalannya waktu. Semakin banyak pembaharuan yang dilakukan dalam struktur
bahasa. Untuk itu kita perlu aktif untuk mengikuti perkembangan bahasa agar
didapatkan pengetahuan yang modern dan kekinian perihal kebahasaan.

Mulailah menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar, sesuai


aturan dan kaidah yang ada. Kembangkan citra berbahasa Indonesia sehingga
bahasa Indonesia dapat dilestarikan baik di dalam maupun di luar negeri.
Daftar Pustaka

https://repository.unja.ac.id/6452/1/Intan%20Anisa
%20Ramadani_A1D118035_R-001.pdf

http:/Sitom-pulke17wordpress.com/2009/09/16/fungsi-bahasa-dan-kedudukan-
bahasa-indonesia/

http://freezcha.wordpress.com/2009/09/25/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-
indonesia/

http://kumpulanteknologi2016.blogspot.com/2016/11/makalah-kedudukan-dan-
fungsi-bahasa.html

Diakses pada tanggal 25 September 2020 pukul 15.50 WIB

https://nenggelisfransori.wordpress.com/2010/04/02/fungsi-dan-kedudukan-
bahasa/

https://www.dosenpendidikan.co.id/ragam-bahasa/

http://ikhwanikhwanul.blogspot.com/2016/11/diksi-kalimat-efektif-dan-
paragraf.html

http://roisah.weebly.com/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia.html

http://muslich- m.blogspot.com/2007/04/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-
indonesia.html.

Diakses pada tanggal 26 September 2020 pukul 13.30 WIB

Anda mungkin juga menyukai