Anda di halaman 1dari 5

Elemen mesin

Pertemuan 13

Ilham vigga arnandes


20067011

Dosen :
Dr. Eko Indrawan, S.T., M.Pd.

Prodi pendidikan teknik mesin fakultas teknik


Universitas negeri Padang
2021
Bearing
A. Pengertian Bearing
Bearing (Bantalan) Adalah Elemen Mesin Yang Menumpu Poros Yang
Mempunyai Beban,Sehingga Putaran Atau Gerakan Bolak-Baliknya Dapat
Berlangsung Secara Halus, Aman, DanMempunyai Umur Yang Panjang.
Bearing ,Harus Cukup Kokoh Untuk Memungkinkan Poros Serta Elemen Mesin
Lainnya Bekerja Dengan Baik. Jika Bearing Tidak Berfungsi Dengan BaikMaka
Prestasi Seluruh Sistem Tidak Dapat Bekerja Secara Semestinya.Sejarah Penggunaan
Bantalan Untuk Mengurangi Efek Gesekan Dapat Ditelusuri Dari Hasil Penemuan
Kereta Sederhana Yang Telah Berumur 5000 Tahun Di Euphrates Didekat Sungai
Tigris.
B. Klasifikasi Bearing
Secara Umum Bearing Dapat Diklasifikasikan Berdasarkan Arah Beban Dan
Berdasarkan Konstruksi Atau Mekanismenya Mengatasi Gesekan. Berdasarkan Arah
Beban Yang Bekerja Pada Bantalan, Bearing .Dapat Diklasifikasikan Menjadi :
1. Bantalan Radial/ Radial Bearing : Menahan Beban Dalam Arah RadialBantalan
Aksial/
2. Thrust Bearing : Menahan Beban Dalam Arah Bantalan Yang Mampu Menahan
Kombinasi Beban Dalam Arah Radial Dan Arah Aksial Arah Beban Pada Bearing

Berdasarkan Konstruksi Dan Mekanisme Mengatasi Gesekan, Bearing Dapat


DiklasifikasikanMenjadi Dua Yaitu Slider Bearing (Bantalan Luncur) Dan Roller
Bearing (Bantalan Gelinding).Bantalan Luncur Yang Sering Disebut Slider Bearing
Atau Plain Bearing .Menggunakan Mekanisme Sliding,

Dimana Dua Permukaan Komponen Mesin Saling Bergerak Relatif.Diantara


Kedua Permukaan Terdapat Pelumas Sebagai Agen Utama Untuk Mengurangi
GesekanAntara Kedua Permukaan.Slider Bearing untuk beban arah radial disebut
journal bearing dan untuk beban arah Aksial disebut thrust bearing

 Rolling

Untuk Mengatasi Gesekan Antara DuaKomponen Yang Bergerak. Diantara


Kedua Permukaan Ditempatkan Elemen Gelinding SepertiMisalnya Bola, Rol, Taper
Dan Lain Lain. Kontak Gelinding Terjadi Antara Elemen Ini DenganKomponen Lain
Yang Berarti Pada Permukaan Kontak Tidak Ada Gerakan Relatif. ContohKonstruksi

 Roller Bearing
Slider Bearing (Bantalan Luncur)

Slider Bearing memerlukan geseran langsung dari elemen yang membawa


beban pada tumpuannya. Hal ini berbeda dengan Rolling-Element Bearings dengan
bola atau roller dipasang. Diantara dua permukaan geser

Slider Bearing atau sering disebut plain bearing terdiri atas dua jenis yaitu
1. Sleeve Bearing , Yang Bentuknya Silindris Dan Menahan Beban Radial
(YangTegak Lurus Terhadap Sumbu Poros).
2. Thrust Bearing, Yang Bentuknya Biasanya Datar, Dimana Pada Kasus Poros
Yang Berputar,Dapat Menahan Beban Yang Searah Dengan Sumbu Poros.(a)
(B)Pada Kasus Poros Yang Berputar, Bagian Poros Yang Berkontak Dengan
Bantalan Disebut Journal. Bagian Yang Datar Pada Bantalan Yang Melawan
Gaya Aksial Disebut Thrustsufaces. Bearing Ini Sendiri Dapat Disatukan
Dengan Rumah AtauCrankcase. Tetapi Biasanya Berupa Shell Tipis Yang
Dapat Diganti Dengan Mudah Dan Yang Menyediakan Permukaan
BantalanYang Terbuat Dari Material Tertentu Seperti Babbit Atau Bronze .
Ketika Proses Bongkar PasangTidak Memerlukan Pemisahan Bantalan,
Bagian Tertentu Pada Bantalan Dapat Dibuat SebagaiSebuah Dinding Silindris
Yang Ditekan Pada Lubang Dirumah Bantalan. Bagian Bantalan IniDisebut
Sebagai Bushing .Pada Awalnya,Thrust BearingHanya Terdiri Dari Plat Yang
Berputar Terhadap Poros Dan Plat Yang Diam.Karena Plat Ini Sejajar Satu
Sama Lain Maka Lapisan Film Tidak Terbentuk Diantaranya, Maka Tidak
Menimbulkan Load Support .Oleh Karena Itu Apabila Berputar Akan Terjadi
Keausan. Ini Menjadi Masalah Besar Untuk

Bearing

Yang Digunakan Pada Baling-Baling Kapal Atau Bearing Vertikal Untuk


Turbin Air.Salah Satu Usaha Untuk Mengatasi Masalah Ini Adalah
Membentuk Lapisan Film Buatan AntaraPlat Yang Berputar Terhadap Poros
Dan Plat Yang Diam .Hal Ini Awalnya Adalah Ide Yang Baik, Tapi Karena
Sudut Kemiringan Yang OptimalSangat Kecil Sehingga Sulit Untuk
Mendapatkan Ketepatan Yang Baik Bahkan KecenderunganBisa Berubah
Karena Deformasi Plastis. Sebuah Solusi Untuk Masalah Ini Ditemukan
SecaraIndependen Oleh Michell Dan Kingsbury Yaitu Untuk Mendukung
Plat Miring Pada TitikTertentu Dari Titik Pusat Sehingga Dapat Dimiringkan
Dengan Bebas. Pendekatan Ini Adalah Desain Pertama Untuk Thrust Bearing
. Hal Ini JugaDigunakan Untuk Pengembangan Penelitian Teori Pelumasan.

C. JENIS-JENIS BEARING
Terdapat Beberapa Jenis Bearing Yaitu Antara Lain:
1. Single Row Groove Ball Bearings
Bearing Ini Mempunyai Alur Dalam Pada Kedua Cincinnya. Karena
Memiliki Alur, Maka JenisIni Mempunyai Kapasitas Dapat Menahan Beban
Secara Ideal Pada Arah Radial Dan Aksial.Maksud Dari Beban Radial Adalah
Beban Yang Tegak Lurus Terhadap Sumbu Poros,Sedangkan Beban Aksial
Adalah Beban Yang Searah Sumbu Poros.2.
2. Double Row Self Aligning Ball
Bearings Jenis Ini Mempunyai Dua Baris Bola, Masing-Masing Baris
Mempunyai Alur Sendiri-SendiriPada Cincin Bagian Dalamnya. Pada Umumnya
Terdapat Alur Bola Pada Cincin Luarnya.Cincin Bagian Dalamnya Mampu
Bergerak Sendiri Untuk Menyesuaikan Posisinya. InilahKelebihan Dari Jenis Ini,
Yaitu Dapat Mengatasi Masalah Poros Yang Kurang Sebaris.
3. Single Row Angular Contact Ball Bearingg
Berdasarkan Konstruksinya, Jenis Ini Ideal Untuk Beban Radial. Bearing Ini
BiasanyaDipasangkan Dengan Bearing Lain, Baik Itu Dipasang Secara Pararel
Maupun BertolakBelakang, Sehingga Mampu Juga Untuk Menahan Beban
Aksial.
4. Double Row Angular Contact Ball Bearings
Disamping Dapat Menahan Beban Radial, Jenis Ini Juga Dapat Menahan
Beban Aksial DalamDua Arah. Karena Konstruksinya Juga, Jenis Ini Dapat
Menahan Beban Torsi. Jenis Ini JugaDigunakan Untuk Mengganti Dua Buah
Bearing Jika Ruangan Yang Tersedia Tidak Mencukupi.
5. Double Row Barrel Roller Bearings
Bearing Ini Mempunyai Dua Baris Elemen Roller Yang Pada Umumnya
Mempunyai AlurBerbentuk Bola Pada Cincin Luarnya. Jenis Ini Memiliki
Kapasitas Beban Radial Yang BesarSehingga Ideal Untuk Menahan Beban Kejut.
6. Single Row Cylindrical
Bearings Jenis Ini Mempunyai Dua Alur Pada Satu Cincin Yang Biasanya
Terpisah. Efek Dari PemisahanIni, Cincin Dapat Bergerak Aksial Dengan
Mengikuti Cincin Yang Lain. Hal Ini MerupakanSuatu Keuntungan, Karena
Apabila Bearing Harus Mengalami Perubahan Bentuk KarenaTemperatur, Maka
Cincinya Akan Dengan Mudah Menyesuaikan Posisinya. Jenis IniMempunyai
Kapasitas Beban Radial Yang Besar Pula Dan Juga Cocok Untuk Kecepatan
Tinggi.
7. Tapered Roller Bearings
Dilihat Dari Konstriksinya, Jenis Ini Ideal Untuk Beban Aksial Maupun
Radial. Jenis Ini DapatDipisah, Dimana Cincin Dalamnya Dipasang Bersama
Dengan Rollernya Dan Cincin LuarnyaTerpisah.
8. Single Direction Thrust Ball Bearings
Bearing Jenis Ini Hanya Cocok Untuk Menahan Beban Aksila Dalam Satu
Arah Saja. ElemenyaDapat Dipisahkan Sehingga Mudah Melakukan
Pemasangan. Beban Aksial Minimum YangDapat Ditahan Tergantung Dari
Kecepatannya. Jenis Ini Sangat Sensitif TerhadapKetidaksebarisan
(Misalignment) Poros Terhadap Rumahnya.
9. Double Direction Thrust Ball Bearings
Bearing Jenis Ini Hanya Cocok Untuk Menahan Beban Aksila Dalam Satu
Arah Saja. ElemenyaDapat Dipisahkan Sehingga Mudah Melakukan
Pemasangan. Beban Aksial Minimum YangDapat Ditahan Tergantung Dari
Kecepatannya. Jenis Ini Sangat Sensitif Terhadap KetidakSebarisan
(Misalignment) Poros Terhadap Rumahnya.
10. Ball And Socket Bearings
Bearing Jenis Ini Mempunyai Alur Dalam Berbentuk Bola, Yang Bisa
Membuat ElemennyaBerdiri Sendiri. Kapasitasnya Sangat Besar Terhadap Beban
Aksial. Selain Itu Juga DapatMenahan Beban Radial Secara Simultan Dan Cocok
Untuk Kecepatan Yang Tinggi.

D. SIFAT-SIFAT BANTALAN
Dalam pemilihan bantalan perlu diketahui sifat-sifat yang harus dipertimbangkan
agar diperoleh bahan yang terbaik, sifat-sifat bantalan yang baik yaitu:
1. Tahan tekanan
Bahan bantalan harus memiliki kekuatan tekanan yang tinggi untuk
meningkatkan tekananmaksimum sehingga mencegah ekstruksi atau deformasi
permanen pada bantalan
2. Kekuatan fatigue
Bahan bantalan harus memiliki kekuatan fatigue yang tinggi sehingga ketika
terjadi beban berulang tidak menghasilkan retak pada material
3. Comformability
Adalah kemampuan bahan bantal utnuk mengakomodasi lendutan poros atau
ketidak akuratan bantalan oleh deformasi plastik (creep)
4. Embedd ability
Adalah kemampuan bahan bantalan untuk mengakomodasi partikel kecil dari
debu,pasir dll
5. Tahan korosi
Bahan bantalan tidak boleh menimbulkan korosi akibat pelumasan. Properti ini
sangat pentingdidalam mesin pembakaran dimana pelumas yang sama digunakan
untuk melumasi dindingsilinder dan bantalan
6. Thermal konduktivitas
Bahan bantalan harus memiliki konduktivitas yang tinggi sehingga
memungkinkan perpindahan panas yang cepat yang dihasilkan pada saat gesekan
7. Ekspansi thermal
Bahan bantalan harus memiliki koefisien ekspansi thermal rendah, sehingga
ketika bekerjadengan suhu yang berbeda-beda, tidak ada perubahan bahan yang
diakibatkan perubahan suhuUntuk mendapatkan semua sifat diatas sulit
didapatkan dalam bahan bantalan tertentu, dimana bahan yang digunakan pada
prakteknya tergantung pada kebutuhan dari kondisi pemanfaatan bantalan.
Sehingga pemilihan bahan untuk setiap aplikasi harus berdasarkan analisis, tabel
berikut menunjukan perbandingan dari beberapa sifat yang lebih umum bahan
bantalan logam

Anda mungkin juga menyukai