Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
dan ditemukan solusinya. Diantaranya berbagai masalah yang ada masalah kualitas
pendidikan atau hasil belajar siswa merupakan topik yang sangat menarik, dan tidak
akan habis dibicarakan dalam dunia pendidikan, karena kemampuan belajar adalah
indikator untuk menilai kualitas sistem pendidikan yang diterapkan pada umumnya.
pada diri siswa yang tercermin melalui kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis,
dan memiliki sifat objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan
baik dalam bidang matematika, bidang lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari”.
Ini berarti bahwa matematika sangat diperlukan oleh setiap orang dalam kehidupan
1
Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru matematika
kelas IV di SD Swasta Al-Fithriah Gedung Johor Medan yaitu ibu Nurainun (senin, 3
sekolah adalah 65. Dan ternyata guru memaparkan bahwa ulangan harian pada tahun
yang lalu, yang dilakukan setelah selesai materi pecahan masih dibawah KKM yaitu
Capaian siswa ini menunjukkan bahwa belum adanya memahami konsep pada
materi pecahan dan penalaran pada pola dan sifatnya serta mengkomunikasikan
gagasan symbol, tabel atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
efektif. Hal ini tidak bisa dibiarkan karena pecahan itu sangat berguna bagi kehidupan
salah satu indikator untuk memecahkan masalah pada materi yang akan datang.
adalah kurang tepatnya metode pembelajaran yang digunakan atau guru tidak
menggunakan alat peraga hanya menggunakan pembelajaran yang real dan keinginan
guru agar siswa cepat menguasai materi, dalam arti tercapainya tujuan pembelajaran
dan siswa mampu menjawab soal-soal yang ditawarkan baik dalam ujian sekolah
maupun ujian nasional. Guru bahkan tidak berfikir jauh kedepan, apakah siswa
pembelajaran mekanistik. Siswa diberi contoh soal, kemudian latihan tanpa lebih dulu
2
menanamkan konsep yang benar dalam benak siswa, bahkan siswa tidak mampu
menjelaskan apa yang diperolehnya setelah mengerjakan soal matematika, karena dia
Salah satu materi yang sulit dikuasai oleh siswa adalah dari klasifikasi
bilangan yaitu bilangan pecahan. Bilangan ini sudah diajarkan sejak SD. Namun
siswa kesulitan dalam memahami konsep pada pecahan, hal ini didukung hasil
irasional.
maupun dalam kehidupan sehari-hari. Jadi bila siswa tidak mengetahui konsep dasar
saja, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Apa bila siswa telah mampu
mengoperasikan pecahan, maka siswa akan memiliki salah satu dasar yang kuat untuk
minat siswa untuk aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan untuk mengikuti
proses belajar mengajar yang selama ini dilaksanakan. PAIKEM adalah singkatan
3
dari pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Fokus PAIKEM
pada kegiatan siswa seperti bentuk grup, individu, kelas, penelitian, penyelidikan,
penemuan dan beberapa macam strategi yang hanya dibatasi dari imajinasi guru.
didukung untuk aktif dan tidak bosan dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan.
Oleh karena itu, guru harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta
didik dan berbagai kemungkinan agar mampu membantu mereka dalam menghadapi
kesulitan belajar.
B. Identifikasi Masalah
antara lain:
3. Guru hanya menjelaskan materi tanpa alat peraga, sehingga siswa sulit untuk
memahami.
materi lanjutan.
4
C. Batasan Masalah
masalah yang sudah teridentifikasi di atas, maka batasan masalah dalam penelitian ini
adalah:
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat penelitian
PAIKEM.
5
2. Siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai peningkatan
kemampuan siswa.
3. Sekolah, hasil penelitian ini sebagai bahan informasi bagi sekolah dalam
tindakan kelas.
G. Anggapan Dasar
H. Hipotesis Tindakan
tindakan yaitu: dengan menggunakan PAIKEM, maka penguasaan siswa pada materi
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. Aktivitas Belajar
segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang dilakukan seseorang
Aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting didalam interaksi
belajar-mengajar. Dalam aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada
pandangan ilmu jiwa, yakni menurut pandangan ilmu jiwa lama dan ilmu jiwa
modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama aktivitas didominasi oleh guru sedang
Aktivitas belajar merupakan hal yang sangat penting bagi siswa, karena
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bersentuhan dengan obyek yang sedang
yang terjadi akan lebih baik. Aktivitas Belajar diperlukan aktivitas, sebab pada
prinsipnya belajar adalah berbuat mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan.
keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dalam kegiatan belajar guna
kegiatan tersebut.
7
Adapun jenis-jenis aktivitas dalam belajar adalah sebagai berikut:
melakukan percobaan.
bahwa dalam belajar sangat dituntut keaktifan siswa. Siswa yang lebih banyak
Tujuan pembelajaran PAIKEM tidak mungkin tercapai tanpa adanya aktivitas siswa.
melalui berbuat.
8
b. Penerapan guru dalam mengelola kelas dan bahan belajar yang lebih
menarik.
sekolahnya.
yang mendidik.
dengan materi.
2. Hasil Belajar
kecakapan yang dapat dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran yang
dirancang dan dilaksanakan oleh guru di sekolah dan di kelas tertentu. Menurut
Sudjana yang dikutip oleh Rochmad Wahab (2009:24) membagi lima kategori hasil
belajar yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, kognitif, sikap, dan motorik.
Hasil belajar adalah keberhasilan yang terjadi karena kesan-kesan siswa dalam
berpartisivasi aktif kreatif dan senang selama mengikuti kegiatatan belajar sehingga
9
Hasil belajar merupakan sasaran yang ingin dicapai setelah proses belajar
tandai dengan skala nilai dan perubahan tingkat perkembangan mental yang lebih
baik dari seseorang siswa bila dibandingkan pada saat sebelumnya belajar.
Dari uraian di atas dijelaskan bahwa suatu proses belajar mengajar pada
indikator untuk mengetahui hasil belajar siswa. Dan dari beberapa pendapat di atas
maka dapat di simpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa
Hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah kemampuan yang
diperoleh dari hasil tes atau hasil pengamatan dalam proses pembelajaran yang
berlangsung. Hasil belajar yang telah dicapai dapat diukur melalui kemajuan yang
mereka peroleh dan ditandai dengan skala nilai yang baik dan keantusiasan siswa
10
Ukuran keberhasilan pembelajaran dibagi atas beberapa tingkatan sebagai
berikut:
siswa.
76%-99%.
d. Kurang, apabila bahan pelajaran yang dikuasai kurang dari 60%. (Djamarah,
2006:107)
Sehubungan dengan hal di atas, adapun hasil pembelajaran dikatakan betul-betul baik
i. Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa.
mengukur perubahan prilaku yang telah terjadi pada diri peserta didik. Pada
umumnya hasil belajar akan memberikan pengaruh dalam dua bentuk yaitu peserta
didik akan mempunyai perspektif terhadap kekuatan dan kelemahannya atas prilaku
yang diinginkan dan mereka mendapatkan bahwa prilaku yang diinginkan itu telah
meningkat baik setahap atau dua tahap sehingga timbul lagi kesenjangan antara
11
3. Pendekatan PAIKEM
suatu proses aktif dari si pembelajar dalam membangun pengetahuan. Sehingga, jika
pembelajaran tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif, maka
Sebagian siswa ada yang berkemampuan dalam menyerap ilmu dan keterampilan
hal ini, penggunaan alat dan metode yang relevan dan alat bantu langsung dalam
inovatif.
Peran aktif dari siswa sangat penting dalam rangka pembentukan generasi
yang kreatif yang mampu menghasilkan sesuatu untuk kepentingan dirinya dan orang
lain. Kreatif juga dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam
12
Menyenangkan adalah suatu belajar yang menyenangkan sehingga siswa
tidak efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa. Setelah proses
pembelajaran yang harus dicapai jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan
tetapi tidak efektif, maka pembelajaran tidak beda seperti permainan biasa.
Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tahu dan berimajinasi.
Anak desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia,
kedua sifat itu. Kedua sifat tersebut merupakan modal dasar bagi
13
Sebagai makhluk sosial, anak sejak kecil secara alami bermain
memecahkan masalah
masalah. Kedua jenis berpikir tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari rasa
ingin tahu dan imajinasi yang keduanya ada pada diri anak sejak lahir. Oleh
memenuhi ruang kelas seperti itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang
sangat kaya untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai
14
g. Memberikan umpan balik yang baik untuk meningkatkan kegiatan belajar
Mutu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar.
Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk
interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa
kelihatan sibuk bekerja dan bergerak. Apalagi jika bangku dan meja diatur
bukanlah ciri yang sebenarnya dari PAIKEM. Aktif mental lebih diinginkan
ditertawakan, takut disepelekan, atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena
itu, guru hendaknya menghilangkan penyebab rasa takut tersebut, baik yang
datang dari guru itu sendiri maupun dari temannya. Berkembangnya rasa
(PAIKEM) yang terjadi selama pembelajaran. Pada saat yang sama, gambaran
tersebut.
15
4. Karakteristik PAIKEM
siswa, makna, aktivitas, pengalaman dan kemandirian siswa, serta konteks kehidupan
dan lingkungan ini memiliki 4 ciri yaitu: mengalami, komunikasi, interaksi dan
refleksi.
- Melakukan pengamatan
- Melakukan percobaan
- Melakukan penyelidikan
- Melakukan wawancara
- Mengemukakan pendapat
- Presentasi laporan
- Ungkap gagasan
- Diskusi
- Tanya jawab
16
- Makna yang terbangun semakin mantap
kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun gagasan.
Tanggung jawab belajar, memang berada pada diri siswa, tetapi guru bertanggung
persepsi, retensi, dan transfer dalam belajar, sebagai bentuk tanggung jawab siswa
5. Penerapan PAIKEM
17
3. Guru mengatur kelas dengan memajang buku-buku dan bahan belajar yang
belajar mengajar (KBM). Pada saat yang sama, gambaran tersebut menunjukkan
kemampuan yang perlu dikuasai guru untuk menciptakan kaadaan tersebut. Maka,
a. Guru dan murid sama-sama aktif dan terjadi interaksi timbal balik antara
keduanya.
b. Guru tidak hanya berperan sebagai pengajar dan pendidik, guru juga berperan
sebagai fasilitator.
e. Murid merasa senang dan nyaman dalam pembelajaran, tidak merasa tertekan
18
Mengenal Konsep Pecahan Melalui Lipatan Kertas
Kegiatan mengenal konsep pecahan akan lebih berarti bila didahului dengan
soal cerita yang menggunakan obyek-obyek nyata misalnya buah: apel, sawo, tomat
atau kue: cake, pizza, dan lain-lain. Peraga selanjutnya dapat berupa daerah-daerah
1
Pecahan dapat diperagakan dengan cara melipat kertas berbentuk penghapus
2
atau persegi, sehingga lipatan tepat menutupi satu sama lain. Selanjutnya bagian yang
dilipat dibuka dan diarsir atau diwarnai sesuai bagian yang dikehendaki, sehingga
akan didapatkan gambar daerah yang diarsir atau diwarnai seperti di bawah ini.
bagian yang sama). “2” disebut penyebut ( merupakan 2 bagian yang sama dari
keseluruhan ).
Contoh:
19
Yang diarsir adalah ( 14 ) Yang diarsir adalah ( 24 ) Yang diarsir adalah ( 38 )
(dibaca Satu per empat) (dibaca dua per empat) (dibaca tiga per delapan)
Sebagai Tugas Rumah siswa agar lebih mengingat kembali pelajaran yang diberikan
1. Salin dirumah melipat kertas yang di sediakan guru untuk memperoleh makna
arti pecahan
yang di inginkan.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Sesuai dengan jenis penelitian ini, yaitu penelitian tindakan kelas, maka
penelitian ini memiliki beberapa tahap yang merupakan suatu siklus. Siklus I
dilakukan sebagai perenungan untuk melihat apakah kegiatan yang telah dilakukan
dengan strategi yang akan digunakan dan diharapkan dapat mengatasi kesulitan
belajar siswa.
Agar lebih lengkap dan jelas beikut ini akan penulis kemukakan tindakan
Observasi
Perencanaan
Observasi
? 21
Siklus I
yang diterapkan.
- Membuat test berupa essay, pada tahap ini diberikan kepada siswa. Tujuannya
matematika dan berapa besar pengetahuan yang diperoleh siswa dalam belajar
22
- Lalu guru membentuk siswa tersebut menjadi 5 kelompok terdiri dari 4-5
siswa.
- Guru memberi soal atau masalah yang sama mengenai pokok bahasan
pecahan.
- Guru menjelaskan situasi dan kondisi soal atau masalah dan memberikan
secara ringkas.
kedepan.
Dalam pengamatan ini yang menjadi objek pengamatan adalah tindakan siswa
23
dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru, kemampuan siswa menguasai
pelajaran dan keterlibatan siswa untuk ikut serta berperan aktif dalam pembelajaran
1.4. Refleksi
data dan subjek penelitian yang dianalisis. Hasil analisis untuk melanjutkan siklus
berikutnya.
Siklus II
a. Tahap Perencanaan
yang diterapkan.
- Membuat test berupa essay, pada tahap ini diberikan kepada siswa. Tujuannya
matematika dan berapa besar pengetahuan yang diperoleh siswa dalam belajar
24
- Guru mengawali pembelajaran dengan mengulang pelajaran yang telah lewat
dengan cara menanyakan kepada siswa namun tidak secara paksa, pertanyaan
yang guru sampaikan kepada siswa dengan tehnik yang lebih menyenangkan
misalnya saja guru akan memberi nilai tambahan pada siswa yang mampu
- Guru memasuki materi baru dengan menyediakan alat-alat peraga yang dapat
siswa.
- Guru menyediakan waktu untuk siswa yang ingin bertanya akan materi yang
- Guru akan membentuk 5 kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa dalam 1
kelompok terdiri dari yang tuntas belajar matematika. Adapun tujuan dari
Dalam pengamatan ini yang menjadi objek pengamatan adalah tindakan siswa
25
serta keterampilan yang diharapkan, kesenangan siswa untuk mengulangi pelajaran
dan ketertarikan siswa untuk ikut serta berperan aktif dalam pembelajaran.
d. Refleksi
Diharapkan tidak ada lagi kemampuan belajar siswa yang rendah sehingga
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Swasta
Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan siswa
Variabel dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam pecahan. Yang
menjadi indikator dalam penelitian ini adalah skor tes yang diperoleh siswa dari
D. Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi
Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung, baik itu dalam hal partisipasi
2. Tes
26
Tes yang diberikan berbentuk essay yang dilakukan 2 kali yaitu: pada siklus I
akan diberikan sebanyak 5 butir soal dan dilanjutkan pada pemberian tes kedua
pada tahap siklus II terdiri dari 10 butir soal dengan bobot setiap butir 10, dengan
b. Siswa menjawab dengan langkah-langkah benar dan jawaban salah diberi skor
skor 10
Observasi
perubahan yang terjadi pada saat dilakukannya pemberian tindakan. Dalam hal ini
pembelajaran.
Tes
Tes yang diberikan berbentuk tes uraian. Pemberian tes dilakukan sebanyak dua
kali, yaitu tes diagnostik (sebelum pemberian tindakan), dan tes akhir (setelah
27
F. Teknik Analisis Data
Setelah tes dan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah dari soal yang
diberikan maka dapat diketahui persentase pencapaian hasil belajar tersebut. Dapat
digunakan:
Untuk menganalisis data yang diperoleh maka dilakukan penganalisaan sesuai dengan
kriteria ketuntasan hasil belajar. Siswa dinyatakan tuntas belajar bila memiliki daya
serap paling sedikit 65 %, sedangkan ketuntasan hasil belajar secara klasikal tercapai
bila paling sedikit 85 % dari siswa di kelas tersebut telah tuntas belajar. Dari
ketuntasan belajar siswa di atas maka sesuai PTK dipandang tercapai apabila sedikit
65 % siswa telah tuntas belajar untuk semua butir soal yang berkaitan dengan PTK
yang ada adalah paling sedikit 75 % dari seluruh PTK yang ditetapkan dapat
dirumuskan:
X
D= x 100 %
N
28
D = Persentase kelas yang mencapai daya serap lebih dari 65 %
N = Jumlah siswa
Hasil observasi dianalisis dan proses pembelajaran dikatakan efektif jika pelaksanan
N
Pi =
B
Dimana:
berdasarkan:
S
N=
B
Keterangan:
N = Nilai akhir
B = Banyak item
29
BAB IV
1. Pelaksanaan Tindakan
Materi yang disajikan: (a) arti pecahan dan urutannya, (b) pecahan senilai, dan
(c) pecahan sebagai operasi pembagi. Kegiatan pembelajaran pada siklus I dilakukan
sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu empat jam pelajaran (4 x 35
menit). Pada saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai pelaksana tindakan
tersebut.
Pada pertemuan pertama, disajikan arti pecahan dengan alat peraga yaitu
kertas origami yang dapat dilipat sesuai kebutuhan yang diinginkan. Setiap siswa
sehingga terbentuk berbagai macam pecahan sesuai dengan instruksi guru. Guru juga
menyajikan hasil pekerjaannya di depan kelas. Akhirnya, guru dan siswa bersama-
30
sama mengkaji ulang proses/hasil penyelesaian masalah yang telah dilaksanakan serta
membuat kesimpulan.
yaitu tentang arti pecahan. Menjelaskan pecahan senilai dan mengurutkan pecahan
serta memberi contoh soal, sebelum guru membentuk kelompok memberi kesempatan
kepada siswa untuk bertanya tentang materi atau contoh soal bagi yang belum
terdiri dari 4 orang dan membagi lembar soal pada tiap kelompok, memberi motivasi
dan menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan siswa. Selama proses belajar kelompok
yang mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Setelah tugas
mempersentasekan hasil diskusi untuk disajikan didepan kelas. Akhirnya, guru dan
31
Gambar 1. Aktivitas siswa mempersentase hasil kelompoknya
2. Hasil Observasi
dilaksanakan sebanyak satu kali, dari dua pertemuan yang dilakukan pada siklus I
pada tabel I.
TABEL I
menggunakan alat peraga pada siklus I yaitu: Memperhatikan penjelasan guru, dari
24 siswa yang dilibatkan dalam penelitian ini skor 13 dengan persentase 65%
dikategori baik. Siswa mampu menggunakan alat peraga paca pecahan skor 14
pertanyaan guru dalam penelitian ini skor yang diperoleh adalah 10 dengan
persenrase 50% dan dikategorikan cukup. Siswa mampu memahami soal guru skor
32
yang diperoleh adalah 7 dengan persentase 35% dikategorikan kurang, dan siswa
mampu memecahkan masalah dari 24 siswa yang dilibatkan dalam penelitian ini skor
3. Hasil tes
TABEL II
33
24. Zulfikri Anwa 10 50 50% Tidak Tuntas
Jumlah 313 1565 1565
Rata-Rata 13,04 65,20 65,20%
kemampuan belajar siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Siswa dikatakan tuntas
belajar jika mencapai tingkat ketuntasan ≥ 65. Dari data di atas dapat diperoleh
X
D= x 100 %
N
15
= x 100 %
24
= 62,5 %
4. Refleksi I
maka diperoleh beberapa hal-hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti sehingga
menjadi bahan perbaikan untuk siklus berikutnya, yaitu: (a) Peneliti belum mampu
memaksimalkan dalam pengelolaan waktu. Hal ini berdasarkan pada data hasil
siswa yang tidak ikut berpartisipasi dalam diskusi, (c) Guru masih kurang dalam
memotivasi siswa agar aktif dalam diskusi kelompok, (d) Keaktifan siswa dalam
belajar materi pecahan masih kurang, (e) Ada beberapa kelompok yang belum dapat
menyelesaikan soal yang diberikan dengan benar sehingga masih terdapat kekeliruan
34
kelompok mana yang akan mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas masih
kurang efektif karena ada beberapa kelompok yang saling menunjuk satu sama lain,
(g) Penyaji sebagai wakil kelompok masih belum terampil dalam menyajikan hasil
diskusi kelompoknya di depan kelas. Hal ini dapat dilihat dari penampilan mereka
pada saat menjelaskan hasil diskusi tampak ragu-ragu, dan suaranya kurang keras, (h)
besar siswa tidak memperhatikan, dan (i) Nilai rata-rata yang diperoleh pada tes
kemampuan belajar sebelum siklus adalah 55 dan tes kemampuan belajar setelah
5. Keputusan
Dari tabel disatas dapat diliha bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan
soal pecahan masih rendah belum seperti yang diharapkan. Dari 24 orang siswa
terdapat 15 orang (62,5%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan
9 orang (37,5%) Belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata
hasil belajar siswa adalah 65,20 maka proses pembelajaran dilanjutkan ke siklus II.
1. Pelaksanaan Tindakan
berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama, (b) Memecahkan masalah sehari-hari
35
sebanyak dua kali pertemuan dengan alokasi waktu empat jam pembelajaran (4 x 35
menit). Pada saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai pelaksana tindakan
tersebut.
Pada pertemuan ketiga, siswa akan lebih diarahkan untuk memahami materi
yang tidak sama, menjelaskan materi dan memperbanyak contoh soal serta
kelompok belajar yang terdiri dari 4 orang siswa untuk setiap kelompoknya. Memberi
motivasi kepada kelompok agar lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
mengalami kesulitan. Guru memberi soal kepada setiap kelompok dan menjelaskan
hal-hal yang harus dilakukan siswa, kemudian mengawasi diskusi kelompok agar
berjalan dengan baik dan membantu siswa (kelompok) yang kesulitan dalam
hasil jawaban mereka, menyelesaikannya di depan kelas dan kelompok lain melihat
dan boleh menanggapinya. Guru membantu siswa membuat refleksi atas kegiatan
Pertemuan keempat, siswa akan lebih diarahkan lagi untuk memahami materi
adalah guru mengingatkan kembali pelajaran yang lalu mengenai penjumlahan dan
36
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan pecahan seperti soal cerita. Membuat
contoh soal dan memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal yang
belum dipahami. Guru membentuk kelompok belajar yang terdiri dari 4 orang tiap
motivasi kepada kelompok agar lebih aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan dalam pembelajaran. Guru memberi soal kepada setiap kelompok dan
kelompok yang mengalami kesulitan. Guru membantu tiap kelompok untuk membuat
untuk menyelesaikan serta menuliskan hasil diskusi dipapan tulis, kelompok lain
nilai, sehingga siswa termotivasi untuk menjawab dan memberi tanggapan. Akhirnya,
37
2. Hasil Observasi
dilaksanakan sebanyak satu kali, dari dua pertemuan yang dilakukan pada siklus II
TABEL III
Johor Medan pada siklus II yaitu: Memperhatikan penjelasan guru, dari 24 siswa
yang dilibatkan dalam penelitian ini skor 18 dengan persentase 80% dikategori baik.
Berdiskusi mengerjakan tugas yang diberikan guru skor 15 dengan persentase 75%
38
dikategorikan baik, Sedangkan siswa mampu menjawab pertanyaan guru skor yang
diperoleh adalah 17 dengan persenrase 85% dan dikategorikan baik. Siswa mampu
memahami soal guru skor 16 dengan persentase 80% dikategorikan baik, dan siswa
3. Hasil Tes
TABEL IV
39
23. Said Gilang 17 85 85% Tuntas
24. Zulfikri Anwa 15 75 75% Tuntas
bahwa siswa yang tuntas meningkat menjadi 21 orang dengan rata-rata 83,75. Maka
dari hasil tes belajar di atas dapat disimpulkan siswa telah tuntas belajar dengan
mencapai tingkat ketuntasan ≥ 65. Dari data di atas dapat diperoleh ketuntasan
X
D= x 100 %
N
21
= x 100 %
24
= 87,5 %
4. Refleksi
Pada tes hasil belajar I terdapat 15 (62,5%) siswa yang mempunyai ketuntasan
belajar, kemudian pada tes kemampuan belajar II terdapat 21 (87,5%) siswa yang
peningkatan nilai rata-rata pada tes kemampuan belajar I adalah 65,20, kemudian
Dari tes analisis yang dilakukan disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan
PAIKEM yang dirancang pada siklus II yang beracuan pada pengalaman siklus I.
40
Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari tes sebelumnya yaitu sebesar 83,75
5. Keputusan
Dari tabel dapat dilihat bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-
soal tes kemampuan belajar secara klasikal sudah maningkat, walaupun ada sebagian
Dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah 83,75 berarti meningkat dari hasil
TABEL V
45,83%. Setelah diberi tindakan I melalui PAIKEM rata-rata nilai tes I meningkat
41
menjadi 65,20 dengan persentase ketuntasan 62,5%. Kemudian setelah diberi
rata tes II siswa adalah 83,75 dengan ketuntasan klasikal 87,5% yang berarti
mengalami peningkatan.
berfokus pada siswa, makna, ativitas, pengalaman dan kemandirian siswa, serta
konteks kehidupan dan lingkungan. Dari hasil penelitian diperoleh beberapa hal yang
menyelesaikan soal dan kendala dalam hal waktu. Dimana menurut guru,
keberhasilan pengajaran antara lain siswa belum terbiasa menyelesaikan soal dan
siswa namun masih terdapat 3 orang siswa yang tidak tuntas. Selain dari siswa
ditemukan juga kendala yang dialami oleh guru dalam pembelajaran melalui
dan juga kendala dalam hal waktu sebagaimana yang dikatakan oleh guru
42
43
BAB V
A. Kesimpulan
peningkatan pada tes penguasaan pecahan. Hal ini dilihat dari nilai rata-
(62,5%) dengan rata-rata 65,20 dan pada siklus II ada 21 siswa (87,5%)
siswa yang aktif 50%, inovatif 65%, kreatif 70%, efektif dan
tergolong rendah, sedangkan pada siklus II siswa yang aktif 75%, inovatif
80%, kreatif 75%, efektif dan menyenangkan 90%. Hal ini menunjukkan
44
kemampuan pada siklus II tergolong baik. Maka dapat dilihat dari siklus
B. Saran
media dan alat peraga yang tepat untuk memudahkan penyerapan materi
lain.
45
DAFTAR PUSTAKA
Sudjana, N.1989. Cara Belajar Siswa aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:
Sinar Baru.
Dinyati, Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
46
Lampiran A
Diketahui:
Guru Matematika SD Swasta Al-Fithriah Gd Johor Medan
( NURAINUN. S.Pd )
47
Lampiran B
SIKLUS I
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 2 x 35
Standar Kompetensi:
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
Menjelaskan arti pecahan dan urutannya
Indikator
- Mengenal arti pecahan
- Membandingkan dan mengurutkan pecahan
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
- Mengenal arti pecahan
- Membandingkan dan mengurutkan pecahan
Materi Pembelajaran
Arti Pecahan dan Urutannya
- Arti Pecahan
- Pecahan sebagai operasi pembagi
Strategi Pembelajaran
48
- Model Pembelajaran: Pendekatan PAIKEM
- Metode: Demontrasi, Tanya Jawab dan diskusi
Motivasi
Guru memberikan contoh bentuk-
bentuk pecahan dapat berupa
daerah-daerah bangun datar
beraturan seperti persegi,
persegipanjang
2. 45
Kegiatan Inti Menit
- Guru dan siswa bersama-sama Memperhatikan dan
menyebutkan macam-macam mendengarkan penjelasan.
bentuk pecahan melalui Mengerjakan
gambar yang dibuat dari bertanya
lipatan kertas
- Setelah siswa paham macam-
macam bentuk pecahan,
kemudian guru bersama siswa
menggambarkan bentuk
pecahan dan mengarsir agar
mendapatkan bagian pecahan
yang diinginkan
49
Yang diarsir adalah ( 12 )Yang
diarsir adalah ( 12 )
- Setelah bersama-sama
menggambar bentuk pecahan,
kemudian guru dan siswa
bersama-sama menunjukkan
bagian dari yang diarsir serta
menentukan mana yang
menjadi pembilang dan mana
yang menjadi penyebut dari
yang diarsir
- Kemudian guru memberi
kesempatan kepada siswa siapa
yang ingin menggambarkan
sebuah bentuk pecahan
didepan kelas
- Guru menyuruh siswa untuk
menggambar kembali macam-
macam bentuk pecahan dibuku
masing-masing dan guru
berkeliling untuk melihat hasil
kerja yang dikerjakan
3. 10
Kegiatan Akhir Menit
- Guru membimbing siswa untuk Mendengarkan dan
merangkum dan mencatat
menyimpulkan arti dari
pecahan
- Guru menyuruh siswa
menggambarkan macam-
macam bentuk pecahan di
rumah dan gambarnya dibawa
50
pada pertemuan selanjutnya.
Sumber
- Buku paket matematika SD kelas IV
- Buku taktik dan strategi pembelajaran matematika referensi untuk guru
Alat/Media
- Kertas
- Buah-buahan
Penilaian
Teknik non test : dilihat dari cara belajar siswa tersebut
Bentuk instrument : uraian singkat
Soal
51
Lampiran C
SIKLUS I
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 2 x 35
Standar Kompetensi:
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
Menjelaskan arti pecahan dan urutannya
Indikator
- Menentukan pecahan-pecahan senilai dari suatu pecahan
- Membandingkan dan mengurutkan pecahan
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
- Menentukan pecahan-pecahan senilai dari suatu pecahan
- Membandingkan dan mengurutkan pecahan
Materi Pembelajaran
Arti Pecahan dan Urutannya
- Pecahan senilai
- Pecahan sebagai operasi pembagi
Strategi Pembelajaran
52
- Model Pembelajaran: Pendekatan PAIKEM
- Metode: Demontrasi, Tanya Jawab dan diskusi
Motivasi
Melakukan game yang
berhubungan dengan pecahan dan
urutannya dari bilangan.
5. 45
Kegiatan Inti Menit
- Memberikan catatan deduktif- Memperhatikan dan
deskriptif tentang pecahan mendengarkan penjelasan.
senilai dan mengurutkan Mengerjakan
pecahan dari yang terkecil bertanya
hingga yang terbesar atau
sebaliknya
- Menjelaskan perbandingan
pecahan dan pecahan senilai
yang satu dengan yang lain
serta mengurutkan beberapa
pecahan mulai dari terkecil
sampai terbesar atau
sebaliknya
1 2 3 4 1 2
= = , > , <
2 4 6 3 3 5
4
5
- Guru dan siswa sama-sama
mengerjakan contoh soal yang
diberikan dan menunjuk salah
53
satu siswa untuk
mengerjakannya kedepan
- Setelah bersama-sama
mengerjakan soal Kemudian
guru memberi latihan soal
kepada siswa
- Guru bertanya jawab tentang
hal-hal yang belum diketahui
siswa
- Guru bersama siswa bertanya
jawab meluruskan kesalahan
pemahaman memberikan
penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Akhir
10
6. - Memberikan soal Pekerjaan Mendengarkan dan
mencatat Menit
Rumah
- Menutup pelajaran.
Alat /bahan/sumber
- Buku paket matematika SD kelas IV
- Buku taktik dan strategi pembelajaran matematika referensi untuk guru
Penilaian
Teknik non test : - dilihat dari cara belajar siswa tersebut
- Tugas Individu
Bentuk instrument : uraian singkat
Soal
54
JUWADI, S.Pd NURLAILA
Lampiran D
SIKLUS II
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 2 x 35
Standar Kompetensi:
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
Menjumlahkan pecahan
Indikator
- Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan
berpenyebut sama
- Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
- Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut
sama
55
- Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan dan
pengurangan pecahan
Materi Pembelajaran
- Penjumlahan dan Pengurangan pecahan
Strategi Pembelajaran
- Model Pembelajaran: Pembelajaran PAIKEM
- Setting Pembelajaran: Secara Berkelompok
- Metode: Demontrasi, Tanya Jawab dan diskusi kelompok dengan PAIKEM
8. 45
Kegiatan Inti Menit
- Guru membagi kelompok Memperhatikan dan
terdiri dari 4 orang setiap mendengarkan penjelasan.
kelompoknya Mengerjakan
- Guru membagikan lembar
kerja dan menjelaskan hal-hal
yang harus dilakukan siswa Siswa mengerjakan tugas
- Guru membimbing diskusi secara berkelompok dan
kelompok dengan memberi menyelesaikan soal yaitu:
motivasi kepada setiap
56
kelompok dan membantu siswa 1 2
1. + =
dalam berbagai tugas serta 4 4
mengharapkan agar siswa yang 3 2
berkemampuan tinggi dapat 2. + =
2 4
membantu temannya dalam 7 4
menyelesaikan tugasnya 3. - =
8 8
- Setelah tugas kelompoknya 3 2
selesai guru meminta salah 4. - =
2 5
satu siswa mewakili
kelompoknya untuk
menjelaskan atau menuliskan
hasil dari tugasnya didepan
papan tulis
- Kelompok lainnya boleh
bertanya mengenai hasil dari
kelompok
- Guru memantau kegiatan
kelompok siswa sambil
berjalan mengelilingi kelas
- Guru membantu siswa dalam
menyimpulkan hasil dari
kelompok masing-masing
- Guru bertanya jawab tentang
hal-hal yang belum diketahui
siswa dari hasil kelompok yang
dipaparkan di papan tulis
- Guru bersama siswa bertanya
jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberi
penguatan dan penyimpulan
Kegiatan Akhir
- Memberi latihan soal Mendengarkan dan 10
9.
- Memberikan soal Pekerjaan mencatat Menit
Rumah
- Menutup pelajaran
Sumber
- Buku paket matematika SD kelas IV
- Buku taktik dan strategi pembelajaran matematika referensi untuk guru
57
Penilaian
Teknik non test : - dilihat dari cara belajar siswa tersebut
- Unjuk kerja
Bentuk instrument : uraian singkat
Soal
1 2
1. 4
+ 4=
3 2
2. 2
+ 4=
7 4
3. 8
- 8 =
3 2
4. 2
- 5 =
58
Lampiran E
SIKLUS II
Kelas/Semester : IV/II
Alokasi Waktu : 2 x 35
Standar Kompetensi:
Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
Kompetensi Dasar
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan
Indikator
- Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan
berpenyebut sama dan berpenyebut tidak sama
- Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan dan
Pengurangan Pecahan
Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
- Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan pecahan berpenyebut
sama dan berpenyebut tidak sama
59
- Memecahkan masalah sehari-hari yang melibatkan penjumlahan dan
pengurangan pecahan
Materi Pembelajaran
- Memecahkan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan pecahan
Strategi Pembelajaran
- Model Pembelajaran: Pembelajaran PAIKEM
- Setting Pembelajaran: Secara Berkelompok
- Metode: Demontrasi, Tanya Jawab dan diskusi kelompok dengan PAIKEM
2. 45
Kegiatan Inti Menit
- Guru membagi kelompok Memperhatikan dan
terdiri dari 4 orang setiap mendengarkan penjelasan.
kelompoknya Mengerjakan
- Guru membagikan lembar
kerja dan menjelaskan hal-hal
yang harus dilakukan siswa Siswa mengerjakan tugas
- Guru membimbing diskusi secara berkelompok dan
kelompok dengan memberi menyelesaikan soal yaitu:
motivasi kepada setiap 1. abid mempunyai seutas
60
kelompok dan membantu siswa 2
tali yang panjangnya
dalam berbagai tugas serta 4
mengharapkan agar siswa yang meter. Doli juga
berkemampuan tinggi dapat mempunyai seutas tali
membantu temannya dalam 3
menyelesaikan tugasnya dengan panjang
4
- Setelah tugas kelompoknya meter. Jika kedua tali
selesai guru meminta salah tersebut disambung.
satu siswa mewakili Berapakah panjangnya?
kelompoknya untuk 2. Ani mempunyai pita
menjelaskan atau menuliskan 1
hasil dari tugasnya didepan yang panjangnya
2
papan tulis meter. Ayu mempunyai
- Kelompok lainnya boleh 2
bertanya mengenai hasil dari meter. Berapa meter
5
kelompok panjang pita mereka
- Guru memantau kegiatan apabila disambung?
kelompok siswa sambil 3. Ibu membeli minyak
berjalan mengelilingi kelas 6
- Guru membantu siswa dalam tanah liter. Telah
8
menyimpulkan hasil dari digunakan untuk
kelompok masing-masing 5
- Guru bertanya jawab tentang mengisi kompor
8
hal-hal yang belum diketahui liter. Berapa liter
siswa dari hasil kelompok yang minyak tanah yang
dipaparkan di papan tulis belum digunakan?
- Guru bersama siswa bertanya 4. Pak Herman
jawab meluruskan kesalahan mempunyai sawah 1
pemahaman, memberi 4
penguatan dan penyimpulan hektar. Disewakan
16
hektar. Sisanya digarap
sendiri. Berapa hektar
sawah yang digarap
sendiri?
Kegiatan Akhir
- Memberi latihan soal Mendengarkan dan 10
3.
- Memberikan soal Pekerjaan mencatat Menit
Rumah
- Menutup pelajaran
61
Sumber
- Buku paket matematika SD kelas IV
- Buku taktik dan strategi pembelajaran matematika referensi untuk guru
Penilaian
Teknik non test : - dilihat dari cara belajar siswa tersebut
- Unjuk kerja
Bentuk instrument : uraian singkat
Soal
62
Lampiran F
Waktu: 60 menit
Petunjuk
1. Tentukanlah nilai pecahan yang diarsir pada gambar lingkaran dibawah ini!
a. = …..
b. = …..
63
2. Isilah titik-titik berikut ini dengan tanda < atau > dibawah ini!
7 6
a.
4
…. 4
4 3
b.
2
…. 2
3. Isilah titik-titik berikur ini dengan tanda < atau > dibawah ini!
1 3
a.
2
…. 4
2 6
b.
5
…. 10
4. Urutkan pecahan berikut dari yang terkecil hingga yang terbesar!
4 8 6
a.
5
, 5
, 5
=
9 8 2 11
b.
12
, 12
, 12
, 12
=
5. Tentukan pecahan senilai dari pecahan-pecahan berikut!
1
a. =
4
3
b. =
7
64
Lampiran G
1.
5
a. =
10
3
b. =
4
2.
7 6
a.
4
> 4
65
4 3
b.
2
> 2
3.
1 3 1 3 1x 4 3 x2 4 6
a.
2
< 4 = 2 … 4 = 2x 4 … 2x 4 = 8 … 8
2 6 2 6 2 x 10 6x 5 20 30
b.
5
< 10
= 5
… 10
= 5 x 10
… 5 x 10
= 50
… 50
4.
4 8 6 4 6 8
a.
5
, 5
, 5
= 5
, 5
, 5
9 8 2 11 2 8 9 11
b.
12
, 12
, 12
, 12
= 12
, 12
, 12
, 12
5.
1 2 3 4 5
a.
4
= 8
= 12
= 16
= 20
3 6 9 12 15
b.
7
= 14
= 21
= 28
= 35
66
Lampiran H
Waktu: 60 menit
Petunjuk
67
4. Tentukan hasil pengurangan pecahan berikut ini!
7 3
9
- 9
=
2 4
5.
3
- 9 =
3 3
6.
4
+ 8 =
8
7. Ayah Marbun mengecat kayu yang panjangnya meter dengan warna hijau
10
1
dan kuning. Sepanjang meter dicat berwarna hijau. Berapa meter panjang
2
kayu yang dicat kuning?
3
8. Ibu Indah membeli terigu kg. karena tidak cukup Ibu Indah membelinya lagi
4
2
kg. Berapa banyak tepung terigu yang telah dibeli Ibu Indah?
4
5 1
9.
6
- 4
=
1 2
10. Karet Nazwa panjangnya meter. Karet Syahdu panjangnya meter. Berapa
3 10
meterkah panjang karet mereka bila sisambung?
Lampiran I
1.
3 2 3x 7 2x 5 21 10 31
5
+ 7
=
5x 7
+ 7 x5
= 35
+ 35
= 35
2.
11 3 11+ 3 14
16
+ 16
= 16
= 16
3. Kue dibagi menjadi 12 potong.
3 3 1
Ema makan bagian kue. Berarti =
12 12 4
1 4 1 4−1 3
Maka sisa kue = 1 - = - = =
4 4 4 4 4
4.
68
7 3 7−3 4
9
- 9
= 9
= 9
5.
2 4 2x 9 4x3 18 12 6
3
- 9 = 3 x 9 - 9 x 3 = 27 - 27 = 27
6.
3 3 3 x8 3x 4 24 12 36
4
+ 8 = 4 x 8 + 8 x 4 = 32 + 32 = 32
8 1
7. Panjang kayu meter. Dicat hijau sepanjang meter.
10 2
Sisanya dicat kuning
8 1 8 1x 5 8 5 3
10
- 2
= 10
- 2x 5
= 10
- 10
= 10
8.
3 2 3+2 5
4
+ 4
= 4
= 4
9.
5 1 5x 4 1 x6 20 6 14
6
- 4
= 6 x4
- 4x6
= 24
- 24
= 24
10.
1
Karet Nazwa
3
2
Karet Nazwa
10
1 2 1 x 10 2x 3 10 6 16
Maka panjang karet + = + = + =
3 10 3 x 10 10 x 3 30 30 30
69