(SAP)
Waktu : ± 20 Menit
A. LATAR BELAKANG
Diabetes Melitus (DM) adalah suatu gangguan kronis yang ditandai
dengan kelainan dalam bahan metabolisme, termasuk glukosa, lipid, dan asam
amino (Mcdermott, 2005). Diabetes adalah penyakit kronis yang
mempengaruhi hamper setiap organ dalam sistem manusia (Raval et al., 2010).
Menurut Suyono (2007) diantara penyakit degeneratif, diabetes adalah salah
satu diantara penyakit tidak menular yang akan meningkat jumlahnya di masa
datang. Diabetes sudah merupakan suatu ancaman utama bagi kesehatan
manusia pada abad 21. Dikutip dari data WHO 2016, 70% dari total kematian
di dunia dan lebih dari setengah beban penyakit. 90-95% dari kasus Diabetes
adalah Diabetes Tipe 2 yang sebagian besar dapat dicegah karena disebabkan
oleh gaya hidup yang tidak sehat.Indonesia juga menghadapi situasi ancaman
diabetes serupa dengan dunia. International Diabetes Federation (IDF) Atlas
2017 melaporkan bahwa epidemi Diabetes di Indonesia masih menunjukkan
kecenderungan meningkat. Indonesia adalah negara peringkat keenam di dunia
setelah Tiongkok, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko dengan jumlah
penyandang Diabetes usia 20-79 tahun sekitar 10,3 juta orang. Sejalan dengan
hal tersebut, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) memperlihatkan peningkatan
angka prevalensi Diabetes yang cukup signifikan, yaitu dari 6,9% di tahun
2013 menjadi 8,5% di tahun 2018; sehingga estimasi jumlah penderita di
Indonesia mencapai lebih dari 16 juta orang yang kemudian berisiko terkena
penyakit lain, seperti: serangan jantung, stroke, kebutaan dan gagal ginjal
bahkan dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Indonesia menempati
urutan keempat terbesar penderita diabetes. Pada penyandang DM dapat terjadi
komplikasi pada semua tingkat sel dan semua tingkatan anatomik. Manifestasi
komplikasi kronik dapat terjadi pada tingkat pembuluh darah kecil
(mikrovaskular) berupa kelainan pada retina, glomerulus ginjal, saraf, dan pada
otot jantung (kardiomiopati). Pada pembuluh darah besar, manifestasi
komplikasi kronik DM dapat terjadi pada pembuluh darah serebral, jantung
(penyakit jantung koroner) dan pembuluh darah perifer (tungkai bawah).
Komplikasi ulkus diabetes di Indonesia sekitar 15%, angka amputasi 30%,
angka mortalitas 32% dan ulkus diabetes merupakan penyebab perawatan
rumah sakit yang terbanyak sebesar 80% (Hastuti, 2010). Jika sudah sampai
tahapan terjadi infeksi ke tulang (osteomielitis) maka pasien berisiko dilakukan
amputasi kaki. Jika hal ini terjadi maka akan sangat mempengaruhi kualitas
hidup pasien, sehingga pengurangan gejala neuropati perifer sebagai
pencegahannya penting dilakukan (Smeltzer & Bare, 2002).
D. PENGORGANISASIAN PENYULUHAN
1. Pemateri : Amelia Danyswara
2. Fasilitator : Sumikatul Zanah
3. Notulen : Risky Rahma Sari Putri
4. Moderator : Farhah Nadiah Kamilah
E. Pokok Bahasan
Penatalaksanaan Diet pada Pasien Diabetes Militus
F. Metode
1. Ceramah
2. Demostrasi
3. Diskusi dan Tanya Jawab
G. POKOK MATERI
1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Tanda dan Gejala dari Diabetes Melitus
3. Penyebab Diabetes Melitus
4. Diet Untuk Diabetes Melitus
H. MEDIA
1. Leaflet
I. PENYULUH
1. Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang
J. MATERI (Terlampir)
1. Pengertian Diabetes Melitus
2. Tanda dan Gejala dari Diabetes Melitus
3. Penyebab Diabetes Melitus
4. Diet Untuk Diabetes Melitus
K. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan media yang akan digunakan
b. Persiapan tempat yang akan digunakan
c. Pengkondisian peserta penyuluhan
d. Kontrak waktu
e. Persiapan SAP
2. Evaluasi Proses
a. Selama proses berlangsung peserta dapat memperhatikan
penjelasan yang disampaikan
b. Selama penkes berlangsung peserta dapat aktif bertanya dan ikut
melakukan senam diabetes melitus
3. Evaluasi Hasil Akhir
a. Mampu Mengetahui definisi Diabetes Melitus
b. Mampu Mengetahui tanda dan gejala dari Diabetes Melitus
c. Mampu Mengetahui penyebab dari Diabetes Melitus
d. Mampu Mengetahui tujuan dari Senam Kaki Diabetes Melitus
e. Mampu Mengetahui langkah-langkah senam kaki Diabetes
MelituS
L. KEGIATAN PENYULUHAN
C. Penyebab
Menurut Wijayakusuma (2004), penyakit DM dapat disebabkan
oleh beberapa hal, yaitu:
1. Pola Makan
Pola makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar
kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya
DM. Hal ini disebabkan jumlah atau kadar insulin oleh sel β
pankreas mempunyai kapasitas maksimum untuk disekresikan.
2. Obesitas
Obesitas merupakan suatu penyakit multifaktorial, yang
terjadi akibat akumulasi jaringan lemak berlebihan, sehingga
dapat mengganggu kesehatan. Obesitas terjadi bila besar dan
jumlah sel lemak bertambah pada tubuh seseorang. Bila
seseorang bertambah berat badannya, maka ukuran sel lemak
akan bertambah besar dan kemudian jumlahnya bertambah
banyak.
3. Faktor genetic
Seorang anak dapat diwarisi gen penyebab DM dari orang
tua. Biasanya, seseorang yang menderita DM mempunyai
anggota keluarga yang terkena jugad. Bahan-bahan kimia dan
obat-obatan Bahan kimiawi tertentu dapat mengiritasi pankreas
yang menyebabkan radang pankreas. Peradangan pada
pankreas dapat menyebabkan pankreas tidak berfungsi secara
optimal dalam mensekresikan hormone yang diperlukan untuk
metabolisme dalam tubuh, termasuk hormone insulin.
4. Penyakit dan infeksi pada pancreas
Mikroorganisme seperti bakteri dan virus dapat
menginfeksi pancreas sehingga menimbulkan radang pankreas.
Hal itu menyebabkan sel β pada pankreas tidak bekerja secara
optimal dalam mensekresi insulin.