Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian

http://journal.trunojoyo.ac.id/agriekonomila Agriekonomika Volume


6, Nomor 1, 2017

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM PENYULUHAN PERTANIAN


DAN PERIKANAN DI INDONESIA
Kadhung Prayoga
Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan, Sekolah Pascasarjana
Universitas Gadjah Mada
Received: 28 Maret 2017; Accepted: 07 April 2016; Published: 10 April 2017
DOI: http://dx.doi.org/10.21107/agriekonomika.v6i1.2680

ABSTRAK
Pertukaran informasi menjadi masalah yang mendapat sorotan dalam kegiatan
penyuluhan pertanian dan perikanan. Sulitnya petani mengakses informasi ini
kemudian memunculkan solusi dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti
media sosial. Sehingga, paper ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
penyuluhan yang memanfaatkan media sosial ini lewat sebuah studi literature terhadap
sumber data sekunder. Dari hasil analisis penggunaan facebook dirasa masih sangat
kurang optimal karena tidak ada update informasi terkait kegiatan perikanan. Namun,
Kementerian Pertanian justru sangat aktif dalam menggunakan facebook. Sedangkan
untuk pemanfaatan twitter, keduanya sama-sama aktif untuk berinteraksi dengan
masyarakat. Pemanfaatan video conference dinilai sangat baik untuk Pusat
Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan, namun masih
kurang dioptimalkan oleh Kementerian Pertanian. Secara rutin dua institusi ini
memperbaharui informasi terkait kegiatan pertanian dan perikanan seperti: budi daya,
teknologi, maupun pemasaran. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
penyuluhan yang memanfaatkan media sosial harus terus dioptimalkan karena jumlah
penggunanya yang terus meningkat.

Keywords: penyuluhan, perikanan, pertanian, media sosial

UTILIZATION OF SOCIAL MEDIA IN AGRICULTURE AND FISHERIES


EXTENSION ACTIVITY IN INDONESIA
ABSTRACT
The exchange of information becomes a problem that gets the spotlight in the
agriculture and fisheries extension activities. The difficulty for farmers to access this
information is then led to solutions that take advantage of information technology such
as social media. Thus, this paper aims to determine how the implementation of social
media outreach utilizing it through a literature study on secondary data sources.
From the analysis of the use of facebook it is still a very sub-optimal because there is
no update information related to fishing activities. However, the Ministry of Agriculture
is very much active in using facebook. As for the use of twitter, both are equally active
to interact with the community. Utilization video conference is considered very good for
Extension and Community Empowerment Center of Marine and Fisheries but still less
optimized by the Ministry of Agriculture. These two institutions regularly updated
information related to agriculture and fisheries activities such as farming, technology,
and marketing. Thus, it can be concluded that outreach activities that take advantage of
social media should be optimized for the number of users continues to increase.
Keyword: extension, fishery, agriculture, social media
Corresponding author :
Address : Jl. Teknika Utara, Sinduadi, Mlati, Sleman,
© 2017 Universitas Trunojoyo Madura
Yogyakarta p-ISSN 2301-9948 | e-ISSN 2407-6260
Email : kadhungprayoga@gmail.com
Phone : 085731743929
3 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |

PENDAHULUAN gan mudah, cepat, dan murah. Media


Teknologi dan informasi dalam era glo- sosial juga bisa menjadi sarana bagi Ke-
balisasi kini telah berkembang sedemikian menterian Perikanan dan Kelautan dan
rupa, salah satunya adalah penggunaan Kementerian Pertanian untuk memperce-
internet yang memudahkan berbagai kep- pat proses transfer teknologi yang telah
erluan manusia. Internet menjadi salah dihasilkan.
satu alat komunikasi yang sangat diminati Media sosial menjadi solusi alter-
hingga hari ini. Keberadaan internet telah natif untuk mempercepat proses disemi-
menggeser eksistensi surat kabar dan tel- nasi informasi tersebut. Media sosial juga
evisi. Kini, masyarakat mulai bergeser ke telah menjadi cara baru masyarakat dalam
media online seperti media sosial yang berkomunikasi. Meninggalkan batasan
dinilai lebih memudahkan mereka. Revo- waktu, tempat, dan biaya. Perubahan
lusi informasi ini terjadi sangat signifi- penggunaan media yang bersifat konven-
kan seperti dalam penelitian Palmer dan sional menjadi digital seperti ini bisa mem-
Koenig (2009), yang memperlihatkan se- permudah penyuluh, petani, dan nelayan
buah fakta bahwa masyarakat telah me- dalam kegiatan penyuluhan.
mindahkan penggunaan media mereka Penggunaan media sosial seba-
dari yang awalnya koran, televisi, dan ra- gai media penyuluhan ini juga mengikuti
dio berubah menjadi media online. perkembangan zaman yang ada. Peruba-
Namun, penggunaan internet ini han ini menjadi sebuah tuntutan yang
masih belum bisa dinikmati sepenuhnya harus dilakukan di sektor penyuluhan
oleh mereka yang berkecimpung di du- perikanan dan pertanian. Untuk terus
nia pertanian, perikanan, dan peternakan. mengembang- kan sumber daya manusia
Aktor-aktor seperti petani, nelayan, dan baik dari sisi penyuluh, petani, dan
peternak masih sulit untuk mendapatkan nelayan, Pusat Pe- nyuluhan dan
informasi karena keterbatasan akses yang Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan
mereka miliki. Perikanan beserta Kemen- terian
Menurut Andriaty dan Endang Pertanian telah mencoba menjadi
(2012), masalah-masalah seperti infor- sebuah badan yang dinamis dan berkem-
masi teknologi yang masih terbatas, pe- bang dengan memanfaatkan media sosial.
manfaatan teknologi informasi yang belum Kompetisi di era digital ini juga
menyentuh semua stakeholder, minat ak- menjadi salah satu langkah untuk meme-
tor-aktor yang bergelut di sektor agrokom- nangkan kompetisi dengan negara lain.
plek yang masih rendah, dan penggunaan Tujuan utamanya tentu saja dalah kema-
informasi yang belum meluas menjadi- juan sktor perikanan di Indonesia. Nelayan
kan posisi petani, nelayan, dan peternak dan petani disini juga dituntut untuk bisa
menjadi semaikn lemah. Beberapa alasan menyesuaikan diri dengan perubahan
inilah yang menjadikan Kementerian Peri- yang terjadi agar tidak tertinggal dengan
kanan dan Kelautan dan Kementerian Per- kompetitornya di daerah lain. Nelayan dan
tanian untuk kemudian mengembangkan petani yang mampu adaptif dengan peru-
sebuah sistem penyuluhan yang meman- bahan ini maka akan bisa bersaing, na-
faatkan media sosial sebagai media peny- mun mereka yang konservatif justru akan
uluhannya. semakin digerus perkembangan zaman.
Fenomena penggunaan media so- Begitu pula dengan penyuluh, penyuluh
sial di masyarakat dan mudahnya peng- harus bisa mengembangkan diri di era
gunaan media sosial diharapkan bisa digital yang serba maju ini guna menjadi
meningkatkan layanan informasi dan fasilitator yang bisa mengangkat harkat
mempermudah kegiatan penyuluhan. Pe- hidup para petani dan nelayan. Pernyat-
nyuluh, petani, dan nelayan diharapkan aan ini diperkuat oleh Anwas, dkk., (2009)
bisa bertukar informasi dengan penyuluh, bahwa penyuluh merupakan ujung tombak
petani, dan nelayan dari daerah lain den- pelaksanaan penyuluhan dan dalam men-
ingkatkan kompetensi petani dan nelayan.
3 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |

Berbagai media sosial seperti fa- layan. Keadaan mereka tidak jauh berbe-
cebok dan twitter telah digunakan oleh da dengan keadaan petani dan penyuluh
Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan di sektor pertanian.
Masyarakat Kelautan dan Perikanan dan Salah satu masalah yang diha-
Kementerian Pertanian dalam menginfor- dapi masyarakat pesisir dan petani ada-
masikan kegiatan apa saja yang dilaku- lah minimnya informasi terkait kegiatan
kan, informasi budidaya, pemasaran, dan budi daya, pengelolaan, dan pemasaran
pengolahan, serta teknologi terbaru di hasil perikanan. Hal ini terjadi karena min-
sek- tor perikanan. Sehingga, penulisan imnya penguasaan teknologi informasi
paper ini bertujuan untuk mengetahui oleh petani dan nelayan, disini penyuluh
bagaimana pelaksanaan kegiatan juga masih terbatas dalam memanfaatkan
penyuluhan perta- nian dan perikanan teknologi informasi. Sehingga, informasi
yang telah meman- faatkan media sosial yang seharusnya bisa cepat sampai ke
dan ketersediaan informasi dari Pusat tangan nelayan menjadi terhambat. Hal
Penyuluhan dan Pem- berdayaan ini senada dengan pernyataan Apriantono
Masyarakat Kelautan dan Peri- kanan dan (2006), bahwasanya salah satu masalah
Kementerian Pertanian terkait kegiatan yang paling banyak dihadapi oleh sektor
perikanan di media sosial. agrokompleks adalah penguasaan dan
akses teknologi informasi yang masih
METODE PENELITIAN lemah.
Pendekatan yang digunakan dalam pe- Masalah di atas menjadi semakin
nulisan paper ini adalah pendekatan kuali- pelik ketika ditambah dengan tidak adanya
tatif. Sedangkan, metode yang digunakan informasi tentang preferensi konsumen
adalah metode deskriptif dan analisis wa- (jenis, jumlah produk, dan kualitas) pada
cana. Penulisan paper ini berusaha untuk negara importir (Tamba, 2007). Sehingga
menjelaskan penggunaan media sosial dengan adanya media sosial diharapkan
dalam kegiatan penyuluhan. Teknik pen- tercipta marketplace baru yang akan men-
gumpulan datanya sendiri menggunakan ghubungkan kepentingan produsen dan
metode studi pustaka untuk mendapatkan konsumen. Senada dengan Sigit dkk.,
data-data sekunder. Data sekunder dalam (2006) dalam Mulyandari (2006) menyata-
penulisan paper ini berupa bahan-bahan kan bahwa promosi melalui internet dapat
tertulis yang berasal dari penelitian terda- memutus hubungan petani dengan teng-
hulu, jurnal, buku, tesis, disertasi, dan ber- kulak yang sering memberikan harga jauh
bagai informasi digital yang ada di di bawah harga pasar.
internet. Analisis menggunakan Sehingga Tamba (2007),
interpretasi peneliti dengan mengacu pada mengana- lisis bahwa perbedaan
berbagai literatur atau referensi yang kemampuan petani dalam mengakses
relevan dengan objek kajian dalam informasi banyak dis- ebabkan karena
penulisan paper ini. modal pendidikan yang di- miliki oleh
masing-masing petani. Semakin rendah
HASIL DAN PEMBAHASAN tingkat pendidikannya maka akses petani
Kegiatan penyuluhan di sektor perikanan terhadap sumber informasi menjadi lemah,
selama ini masih sangat jarang mendapat akibatnya mereka akan terisolasi dari
perhatian oleh negara. Berbanding terba- informasi. Begitupula dalam peman-
lik dengan penyuluhan di sektor pertanian. faatan media sosial, media sosial secara
Jika berbicara tentang penyuluhan, maka tidak langsung mensyaratkan pemakainya
sebagian besar orang akan mempersepsi- memiliki pendidikan yang relatif tinggi ahar
kannya dengan pertanian. Padahal peny- bisa mengikuti. Masalahnya petani yang
uluhan juga bergerak untuk semua sektor, ada pendidikannya rendah dan kurang ter-
termasuk di dalamnya perikanan. buka dengaan perkembangan teknologi in-
Penyulu- han masih sangat diperlukan formasi, sehingga mereka kesulitan dalam
untuk para nelayan dan masyarakat memanfaatkan media sosial.
pesisir karena berbagai masalah yang
dihadapi oleh ne-
3 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |

Keadaan ini diperparah dengan terobosan ini bisa berjalan lancar maka
karakteristik petani yang cenderung men- Sunartomo (2016), dalam penelitiannya
unggu informasi. Mereka tidak memiliki ini- mempertegas bahwasanya seorang peny-
siatif untuk mencari sendiri informasi yang uluh harus bekerja bersama masyarakat.
dibutuhkan. Ketergantungan kepada peny- Masyarakat harus diikutsertakan dalam
uluh dan kelompoknya membuat mereka setiap tahapan, mulai dari tahap awal yai-
sulit maju. Hal ini tentu berbeda jika tu perencanaan program. Hal ini penting
melihat petani maju yang dengan guna membangkitkan kembali rasa keper-
sendirinya bisa mencari informasi guna cayaan petani kepada penyuluh.
menjawab kebutu- hannya. Bahkan Muslihat, dkk., (2015), juga men-
Tamba (2007), menjelas- kan bahwa jalaskan bahwa kompetensi seorang pe-
aksesibilitas petani terhadap sumber nyuluh agar bisa dipandang berkompeten
informasi banyak dipengaruhi oleh saluran oleh masyarakat tergantung pada faktor
komunikasi dan keterjangkauan. konsumsi media. Semakin sering seorang
Untuk megatasi masalah itu semua penyuluh memanfaatkan media, maka se-
maka munculah inisiatif dari Pusat Peny- makin banyak pengetahuan yang dimiliki,
uluhan dan Pemberdayaan Masyarakat dan kesempatan untuk menajwab per-
Kelautan dan Perikanan dan Kemente- masalahan petani juga menjadi semakin
rian Pertanian untuk memanfaatkan me- besar. Muslihat dalam penelitiannya juga
dia sosial sebagai media dalam kegiatan melihat bahwasanya dewasa ini para pe-
penyuluhan. Andriaty dan Endang (2012), nyuluh sudah mulai sadar untuk menkon-
menjelaskan bahwa untuk mempercepat sumsi media, buktinya dari 60 responden
penyampaian informasi dapat dilakukan yang diteliti terdapat 44 penyuluh yang su-
dengan mengubah paradigma diseminasi dah mulai aktif memanfaatkan media un-
dari yang bersifat konvensional ke yang tuk mencari informasi.
lebih maju dan cepat dengan memanfaat- Dengan kondisi masyarakat yang
kan berbagai saluran atau media. sudah dekat dengan dunia virtual seperti
Perlu juga adanya keikutsertaan saat ini maka sudah barang pasti peny-
masyarakat dalam proses ini. Mengingat uluh harus berbenah. Era baru telah hadir,
di era sekarang, kepercayaan petani ke- yaitu petani dan nelayan kini telah memas-
pada penyuluh juga mulai memudar. Agar

Sumber: Data Sekunder Balea (2016) diolah Penulis (2016)

Gambar 1
10 Besar Persentas Media sosial yang Banyak Digunakan di Indonesia
3 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |

uki masyarakat informasi. Bisa dibilang formasi yang disampaikannya. Manfaat


masyarakat informasi mengingat hingga lainnya menurut Maureen (2009) dalam
hari ini jumlah pengguna internet di Indo- Amin (2014), adalah dapat memperbaiki
nesia terhitung 88,1 juta pengguna. 79 aksesibilitas petani dengan cepat terha-
juta diantaranya adalah pengguna media dap informasi pasar, input produksi, tren
so- sial yang aktif. Hal ini menjadikan konsumen, yang secara positif berdampak
Indone- sia sebagai salah satu negara pada kualitas dan kuantitas produksi mer-
yang paling aktif dalam memanfaatkan eka.
media sosial (Balea, 2016). Pemanfaatan teknologi informasi
Disinyalir tingginya pemanfaatan merupakan media baru dalam komunika-
media sosial sebagai sumber informasi si inovasi pertanian. Internet merupakan
karena dipengaruhi oleh rendahnya mutu salah satu bentuk revolusi terkait dengan
penyuluh. Seperti yang dikatakan Tamba pengelolaan informasi dan berkomunikasi
(2007), bahwa mayoritas petani yang di- dengan orang lain secara cepat dan tan-
jadikan objek penelitiannya menyatakan pa terkendala ruang dan jarak (Browning,
jika penyuluh tidak mampu menyedia- dkk., 2008). Sarana teknologi informasi
kan informasi yang dibutuhkan. Penyuluh seperti sosial media, video conference,
dinilai memiliki wawasan yang terbatas dan lain sebagainya kemudian memberi-
dan hanya terfokus pada komoditas pan- kan peluang baru untuk memperlancar
gan. Ditambah dengan kurangnya akses kegiatan pertanian.
penyuluh terhadap sumber informasi men- Dimana dalam tulisan Mulyandari
jadikan kredibilitas penyuluh di mata (2011), Dasli, dkk., (2015), dan Elian, dkk.,
petani menjadi semakin rendah. (2014), melihat ada beberapa faktor yang
Pengguna media sosial juga terus melatarbelakangi penyuluh dan petani jika
bertambah setiap tahunnya. Dari tahun ingin memanfaatkan teknologi informasi.
2015 hingga tahun 2016 telah terjadi per- Mulai dari umur, pendidikan formal, pen-
tumbuhan pengguna media sosial sebesar dapatan, kepemilikan sarana teknologi
10%. Dari berbagai media sosial yang informasi, lama menggunakannya, luas la-
ada, ternyata ada 10 media sosial yang han, tingkat kosmopolitan, persepsi terha-
paling diminati oleh masyarakat Indonesia. dap teknologi informasi,motivasi, perilaku
Severin (2009), menyatakan bah- dalam pemanfaatan teknologi informasi,
wa teknologi informasi berupa internet jenis pelatihan yang penah diikuti, dan ket-
menawarkan potensi komunikasi yang leb- erlibatan dalam kelompok.
ih terdesentralisasi dan lebih demokratis
dibandingkan dengan media massa yang Facebook
ditawarkan sebelumnya. Tidak mengher- Bahkan Indonesia menempati peringkat
ankan apabila saat dewasa ini teknologi ketiga sebagai negara yang memiliki peng-
in- formasi dan komunikasi (TIK) guna aktif terbayak di dunia. Indonesia
berkembang demikian pesatnya serta hanya berada di bawah Amerika dan In-
memiliki keraga- man yang berbeda-beda dia. Menurut Noviandari (2015), Indonesia
dalam setiap in-
Tabel 1
Data Pengguna Facebook (2015)
Umur (tahun) Jumlah Akun (juta)
13-19 26
20-29 35
30-39 12
40-49 3,8
50-59 1
≥60 1,5
Total 79
Sumber: Noviandari, 2015
3 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |

menjadi negara terdepan dalam hal penet- booknya, Kementerian Pertanian juga su-
rasi pengguna facebook via mobile phone. dah memanfaatkan fitur catatan sehingga
Pengguna facebook di Indonesia masyarakat bisa melihat hal-hal yang
bervariasi mulai dari anak-anak, remaja, pent- ing tanpa harus membuang banyak
hingga manula. Semua kalangan umur waktu.
di Indonesia terhitung sudah semuanya Facebook dari Kementerian Per-
menggunakan facebook sebagai media tanian juga aktif dalam mengunggah foto
komunikasi. sehingga dengan begitu masyarakat bisa
Tabel 1, menunjukkan memantau apa yang sedang terjadi dan
bahwasanya pengguna facebook di apa yang sedang dilaksanakan oleh Ke-
Indonesia yang pal- ing banyak berada di menterian Pertanian. Tercatat ada 639
umur produktif. Hal ini menjadi foto di kronologi, 140 foto di unggah se-
kesempatan bagi penyuluh un- tuk luler, 11 foto profil, dan 7 foto sampul. Ka-
meningkatkan minat pemuda terhadap rena keaktifan dalam upload foto dan ce-
sektor perikanan lewat kegiatan penyulu- pat tanggap dalam membalas komentar
han yang memanfaatkan media sosial. ini mengakibatkan sebanyak 2.929 orang
Dari facebook diketahui terda- membicarakan akun facebook Kemente-
pat 6.675 orang yang menyukai laman rian Pertanian. Bahkan di akun facebook
Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Kemneterian Pertanian telah memanfaat-
Masyarakat Kelautan dan Perikanan. Na- kan fitur toko untuk menjual berbagai alat
mun, hanya terdapat 32 orang yang mem- dan mesin pertanian, di dalamnya meliputi
bicarakan laman tersebut. Hal ini terjadi alat penebar pupuk organik, mesin sabit,
karena ternyata Pusat Penyuluhan dan dan mesin pemipil jagung.
Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Pemanfaatan fitur catatan juga
Perikanan tidak aktif dalam melakukan sudah dioptimalkan oleh akun Kemente-
penyuluhan lewat facebook. Terakhir kali rian Pertanian. Dimana setiap ada event
Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan atau acara yang akan dilaksanakan, maka
Masyarakat Kelautan dan Perikanan me- akun facebook Kementerian Pertanian kan
manfaatkan facebook adalah tanggal 16 dengan segera memperbaharui informasi
Januari 2015. tersebut. Tidak berhenti disitu, akun face-
Akun facebook Pusat Penyuluhan book Kementerian Pertanian juga sangat
dan Pemberdayaan Masyarakat Kelau- aktif dalam mengunggah video. Terhitung
tan dan Perikanan juga tidak melakukan terdapat 24 video yang sudah pernah di-
update informasi terkait dunia perikanan. unggah oleh Kementerian Pertanian, di-
Tidak ada infomasi tentang budi daya, mana rinciannya adalah sebagai berikut:
teknologi, pemasaran, dan pengolahan 1. Hari pangan sedunia
hasil perikanan. Padahal facebook men- 2. Tanam padi di Sumba Timur
jadi media sosial yang paling banyak 3. Kerjasama pertanian antar provinsi
pemakainya. Potensi ini ternyata belum 4. Pertanian modern
bisa dimanfaatkan oleh Pusat Penyuluhan 5. Toko tani
dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan 6. Swasembada pangan
dan Perikanan secara maksimal. 7. Impor sapi
Sementara itu, kondisi berbeda 8. Cabai
terlihat dalam akun facebook Kemente- 9. Kisah sukses peternak
rian Pertanian. Dalam akun facebooknya, 10. Kesehatan masyarakat veteriner
Kementerian Pertanian sangat aktif dalam 11. Ayam dan hormon
memberikan informasi kepada
masyarakat. Berbagai informasi tidak Twitter
hanya terkait bu- didaya, teknologi, dan Akun twitter dari Pusat Penyuluhan dan
pemasaran namun juga terkiat berbagai Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan
hal seperti kegiatan dan event yang akan Perikanan hingga kini telah melakukan
dilaksanakan oleh Kementerian tweet sebanyak 16 ribu kali. Tweet terse-
Pertanian. Di akun face-
3 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |

but berisi informasi di sektor perikanan Sementara itu, untuk sektor perta-
dan kelautan yang disebarkan kepada nian kegiatan penyuluhan yang dilakukan
4.127 pengikutnya. Hal ini berbanding lewat twitter masih belum memliki akun
terbalik dengan akun facebook Pusat yang spesifik seperti sektor perikanan.
Penyuluhan dan Pemberdayaan Penyuluhan sektor pertanian masih ikut
Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang dalam akun Kementerian Pertanian (@Ke-
terlihat jarang mem- perbarui informasi. menterian Pertanian). Akun ini sendiri me-
Hanya dalam waktu satu tahun se- miliki pengikut sebanyak 150 ribu follower
menjak akun twitter tersebut diaktifkan dengan jumlah kicauan sebanyak 4.450.
ber- bagai informasi terkait budi daya, banyaknya jumlah pengikut akun Kemen-
pemasa- ran, dan pengolahan hasil telah terian Pertanian ini bisa menjadi sarana
diberikan. Tidak hanya itu info yang ada di yang potensial untuk terus menyebarluas-
twitter Pusat Penyuluhan dan kan informasi. Akun twitter Kementerian
Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Pertanian sendiri juga sangat aktif dalam
Perikanan juga terkait kegiatan memperbaharui informasi, terdapat 1.480
penyuluhan di tiap daerah beserta agenda foto dan video yang sudah diunggah oleh
yang akan dilakukan. Kementerian Pertanian di akun twitternya.
Akun twitter ini juga terbilang aktif Twitter bisa dengan cepat me-
karena selalu online setiap harinya. Cepat neruskan informasi penyuluhan terkait
tanggap dan memberikan informasi yang sektor perikanan karena adanya fitur khu-
real time juga menjadi kesan yang akan sus seperti retweet. Dimana tweet dari
didapatkan ketika berhubungan dengan Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan
akun ini. Terlihatpula sinergitas penyuluh Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang
di berbagai daerah dalam memberikan in- dianggap penting dan menarik akan diter-
formasi kepada penyuluh daerah lain. uskan kepada pengguna lain.
Gambar 2, menjelaskan bahwa ra-
ta-rata tweet akun @pusluhdayakp adalah Video Conference (Video conference)
27,4 tweet. Bahkan setiap bulannya rata- Video conference menurut Pusat Peny-
rata akun ini melakukan tweet sebanyak uluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
641. Hal ini menunjukkan bahwa Pusat Kelautan dan Perikanan (2016) adalah
Pe- nyuluhan dan Pemberdayaan mekanisme pertukaran informasi di bidang
Masyarakat Kelautan dan Perikanan telah perikanan melalui area cyber, suatu ruang
memanfaat- kan keberadaan twitter imajiner di balik interkoneksi jaringan kom-
dengan baik untuk menginformasikan puter melalui peralatan komunikasi.
berbagai kegiatannya kepada masyarakat
luas.

Sumber: Twitter analytics, 2016

Gambar 2
Statistik Tweet Akun Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan
3 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |

Lewat video conference, siapapun sektor pertanian, penggunaan video con-


yang terhubung bisa saling bertukar in- ference masih belum digunakan dengan
formasi lewat audio maupun video. Video maksimal. Kementerian Pertanian hanya
conference menjadi salah satu alternatif mengunggah video yang sifatnya satu
yang diciptakan guna menghubungkan arah dimana masyarakat tidak dapat
penyuluh yang jumlahnya terbatas dan ne- langsung memberikan umpan balik
layan yang jumlahnya sangat banyak. Pe- kepada materi yang disampaikan. Sejauh
nyuluh antar daerah yang terpisah ruang, ini hanya terda- pat video terkait pertanian
jarak, dan waktu juga diharapkan bisa leb- kota, pertanian organik, dan pemanfaatan
ih muah dalam bertukar informasi dengan limbah organik.
penyuluh lain. Berbagai media sosial diatas di-
Video conference sendiri dianggap rasa sangat efektif dan efisien dalam
sebagai suatu inovasi dalam kegiatan pe- menyampaikan informasi terkait kegiatan
nyuluhan perikanan di Indonesia karena pertanian dan perikanan. Selain itu, media
media ini masih baru dan belum pernah sosial sangatlah murah, mudah, dan in-
dilakukan sebelumnya. teraktif. Dewasa ini, hampir semua orang
Video conference akan memberi- juga menggunakannya. Hal ini senada
kan peluang dan kesempatan bagi para dengan apa yang dikemukakan Soedar-
nelayan untuk mengakses informasi yang manto (1992), bahwa media penyuluhan
dibutuhkan. Jika nelayan memiliki yang efektif harus mempunyai syarat: 1)
masalah maka mereka tidak hanya sederhana, mudah dimengerti dan dike-
berkonsultasi dengan penyuluh di nal, 2) dapat mengemukakan ide-ide baru,
daerahnya namun bisa juga 3) menarik, 4) menggunakan bahasa yang
berkonsultasi dengan penyuluh di daerah mudah dimengerti oleh sasaran, menga-
lain. Pertukaran informasi yang cepat dan jak sasaran untuk memperhatikan, meng-
aksesibilitasnya yang mudah akan ingatkan, mencoba dan menerima ide-ide
membantu nelayan dalam pengam- bilan yang dikemukakan.
keputusan melaut. Alasan lain dalam Namun, dalam penelitian Saleh
pemanfaatn video conference menurut (2006) dapat diketahi bahwa selama ini
Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan pemanfaatan media yang berbasis internet
Masyarakat Kelautan dan Perikanan masih lemah dilakukan oleh masyarakat
(2016), adalah sebagai berikut: pedesaan. Mayoritas hanya menggunakan
1. Menjalin komunikasi antar penyuluh radio, surat kabar, dan televisi guna men-
yang ada di Indonesia cari informasi pertanain, peternakan, mau-
2. Mempercepat akses informasi diantara pun perikanan. Padahal porsi pemberitaan
penyuluh dan penyuluh, penyuluh dan terkait informasi pertanian tidak banyak
nelayan, maupun nelayan dan nelayan. dijumpai di media massa seperti tersebut
3. Menunjang kinerja penyuluh. di atas. Dari sini pemerintah harus lebih
4. Jumlah penyuluh yang sangat banyak responsif guna mengenalkan media sosial
dan tersebar sehingga butuh cara dan bagaimana pemanfaataannya guna
untuk mengkoordinasikannya. mendukung kegiatan bertani.
5. Kelemahan hubungan antar penyuluh Masih dalam penelitian yang sama,
di berbagai tempat. ternyata media sosial dirasa belum memi-
6. Kebutuhan nelayan sebagai user akan liki efek yang besar bagi penduduk desa
informasi yang up to date. karena masyarakat desa masih senang
7. Tuntutan perkembangan jaman dan mencari info dari tetangganya. Belum
teknologi informasi. mengenalnya petani, peternak, dan ne-
Selama penggunaannya berbagai layan dengan media baru seperti media
materi telah disampaikan dalam penyulu- sosial juga menjadi keterbatasan tersendi-
han yang memanfaatkan video confer- ri. Dimana mereka tidak mau disusahkan
ence. dengan penggunaan media sosial. Jadi,
Sedangkan untuk penyuluhan di perlu juga seorang penyuluh yang melek
4 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |

Tabel 2
Materi Video Conference yang Pernah Disampaikan (2016)
Materi Pemateri dan Audience
Budidaya Ikan Mas Koki Penyuluh Perikanan Kab. Tulungagung, Bangka
Selatan, Jombang, Kota Probolinggo, OKI,
Purbalingga, dan Sumbawa Barat.
Budidaya Belut dalam Tong Penyuluh Perikanan Kab. Sumbawa Barat,
Tulungagung, Bangka Selatan, Jombang, Kota
Probolinggo, OKI, dan Purbalingga.
Budidaya Cacing Sutra dalam Penyuluh Perikanan Kab. Banyuasin, Bogor, Deli
Wadah Bertingkat Serdang, Pacitan, Temanggung, Tebo, Purbalingga,
Kota Padang dan Empat Lawang.
Meningkatkan Kapasitas Daya Penyuluh Perikanan Kab.Lombok Timur, Sumbawa
Saing UMKM Sektor Kelautan Barat, Tabanan dan Kota Sabang.
dan Perikanan Melalui Akses
Pembiayaan dan Permodalan.
Diseminasi IPTEK Inovasi Penyuluh Perikanan Kab. Banyuasin, Sumbawa
Pengolahan Produk Perikanan. Barat, Payakumbuh, Empatlawang, Madiun dan
Buleleng
Inovasi Model Tambak STP Kampus Serang, Penyuluh Perikanan Kab.
Ecoshrimp Busmetik. Brebes dan Kab. Jembrana.
Yumina-Bumina. Penyuluh Perikanan Kab. Madiun dan Kab. Bogor.
Peningkatan Kesadaran Gemar Penyuluh dan Perwakilan Kelompok Kabupaten Oki,
Ikan Lewat Produk Olahan. Jombang, Banyuasin, Palembang, Sleman, Kota
Banda Aceh, Kebumen, Simuelue, Purworejo
Olahan Tuna. Penyuluh Kabupaten Pacitan.
Budidaya Udang Vaname Penyuluh dan Perwakilan Kelompok Kabupaten
Sistem Fermentasi Plus. Lamongan, Brebes, Kota Banda Aceh, Kabupaten
Bekasi, Kabupaten Lampung Selatan dan
Kabupaten Sampang.
Sumber: Pusat Penyuluhan & Pemberdayaan Masyarakat Kelautan & Perikanan, 2016
teknologi dan reaktif dengan keadaan ini bisa digunakan penyuluh untuk berbagai
agar bisa membantu petani. Hal ini keperluannya. Namun, perlu diingat bahwa
senada dengan yang disampaikan hari ini telah memasuki era masyarakat in-
Thomas dan Parayil (2008), bahwa formasi, sehingga seorang penyuluh juga
penggunaan suatu media dapat terjadi jika harus menyesuaikan diri dan tidak hanya
masyarakat sudah akrab dan memiliki tergantung pada satu sumber informasi
keahlian dalam peng- gunaan media saja.
bersangkutan. Sedangkan Elian, dkk., (2014),
Sedangkan jika dilihat dari sisi pe- menyebutkan penyuluh memiliki persepsi
nyuluh, hari ini masih sedikit pula bahwa internet tidak memberikan kemu-
penyuluh yang memanfaatkan media dahan untuk akses informasi, informasi
sosial dan in- ternet guna mencari yang tersedia tidak sesuai kebutuhan dan
informasi pertanian. Selama ini, penyuluh kualitas informasi tidak dapat meningkat-
lebih memanfaatkan sumber informasi kan kualitas penyuluh. Sehingga, mereka
interpersonal dibanding- kan sumber jarang mengakses internet. Penyuluh baru
informasi lain seperti media sosial. Hal ini mengakses internet dan media sosial jika
menurut Suryantini (2004), disebabkan mereka membutuhkan informasi yang
informasi yang diperoleh dari sumber tidak mereka temui di buku, majalah, atau
informasi interpersonal lebih sesuai
dengan kebutuhan penyuluh dan
4 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |

tabloid. dan membantu dalam proses pengambilan


Eksanika (2014), juga mem- keputusan untuk petani.
perteguh pendapat di atas. Menurutnya Stagnansi inovasi dan informasi
pemanfaatan teknologi komunikasi dan in- pertanian yang selama ini telah terjadi, di-
formasi dapat dijadikan alternatif tepat un- harapkan dapat diperbaiki dengan teknolo-
tuk dimanfaatkan oleh para penyuluh se- gi informasi, termasuk di dalamnya
bagai media untuk berkomunikasi dengan peman- faatan media sosial dan video
masyarakat termasuk di dalamnya ada- conference melalui akses terhadap
lah petani dan nelayan. Dengan berkem- informasi pasar, input produksi, tren
bangnya teknologi informasi, masyarakat konsumen, pemasa- ran, pengelolaan
pedesaan dan pesisir kini juga lebih mu- penyakit dan hama/tana- man ternak,
dah dalam mengakses informasi sehingga peluang pasar, harga pasar, dan lain
bisa mempercepat transfer ide antara pe- sebagainya (Sumardjo, dkk., 2009 dan
nyuluh, petani dan nelayan. Suryantini, 2004). Sumardjo (2009), juga
Dengan demikian Amin (2014), beranggapan dengan pemanfaatan sistem
me- mandang untuk mengelola usaha seperti ini akan dapat memperte- mukan
taninya dengan baik, petani memerlukan lembaga penelitian, pengemban- gan, dan
berbagai sumber informasi, antara lain: pengkajian dengan diseminator inovasi
kebijakan pemerintah, hasil penelitian dari (penyuluh), pendidik, petani, dan
berbagai disiplin ilmu, pengalaman petani kelompok stakeholders lainnya yang mas-
lain, dan informasi terkini mengenai ing-masing memiliki kebutuhan dengan
prospek pasar yang berkaitan dengan jenis dan bentuk informasi yang berbeda
sarana produksi dan produk pertanian. sehingga dapat berperan secara sinergis
Jadi tidak bisa pe- nyluh secara sepihak dan saling melengkapi.
menentukan infor- masi. Seolah-olah
informasi yang mereka keluarkan adalah SIMPULAN
penting bagi petani. Petani juga perlu Dari berbagai penjelasan diatas dapat di-
diberi ruang agar bisa menentukan simpulkan bahwa Pusat Penyuluhan dan
informasi yang diinginkan. Petani harus Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan
dilibatkan secara langsung terhadap Perikanan dan Kementerian Pertanian
sejumlah besar kesempatan, se- hingga telah benar-benar memanfaatkan media
mampu memilih kesempatan yang sesuai sosial dalam kegiatan penyuluhannya.
dengan situasi dan kondisi faktual di Twitter dan video conference benar-be-
lapangan. Akibatnya adalah diharapkan nar menjadi media dalam menyampaikan
petani bisa memiliki berbagai pilihan infor- informasi kepada masyarakat. Namun,
masi dari sumbernya yang dapat diakses facebook yang notabene lebih familiar
secara langsung sehingga bisa dimanfaat- di masyarakat justru tidak digunakan se-
kan untuk proses pengambilan keputusan cara optimal oleh Pusat Penyuluhan dan
dalam berusaha tani. Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan
Penggunaan teknologi informasi Perikanan. Mengingat twitter dan video
memiliki peranan penting dalam suatu conference belum digunakan oleh ban-
sistem penyuluhan pertanian karena da- yak orang, terutama kalangan nelayan
pat memberikan layanan penyuluhan dari dan masyarakat pesisir. Sedangkan untuk
berbagai sektor pertanian dan memain- Kemeterian Pertanian justru kebalikannya,
kan peranan penting dalam pembangunan Kementerian Pertanian sangat aktif dalam
pedesaan (Adekoya, 2007). Bahkan pe- memanfaatkan facebook dan twitter. Na-
nelitian Alemna dan Sam (2006), di India mun, Kementerian Pertanian masih belum
dan Ghana menyatakan bahwa dengan maksimal dalam menggunakan metode
adanya pertukaran informasi melalui pe- video conference. Hal ini mengindikasi-
manfaatan peralatan elektronis telah kan betapa pentingnya kegiatan penyulu-
mere- vitalisasi peranan dari layanan han yang memanfaatkan media sosial.
penyuluhan dalam penyiapan informasi, Pesatnya penggunaan media sosial ini
pendidikan,
4 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |

juga menunjukkan bahwa banyak penggu- Karawang dan Garut, Provinsi Jawa
na potensial yang bisa dijadikan sasaran Barat. Jurnal Penyuluhan. 6(1): 1-10.
untuk kegiatan penyuluhan. Tidak hanya
kepada petani dan nelayan namun media Apriantono, A. 2006. Pembangunan Per-
sosial bisa juga digunakan untuk mening- tanian di Indonesia. https://www.
katkan minat masyarakat dalam mengge- antaragribisnis.files.wordpress.
luti dunia perikanan. Kedepan Pusat Pe- com/2012/01/konsep_pembangu-
nyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat nan_pertanian.pdf. Diakses pada 02
Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Oktober 2016.
Pertanian juga harus lebih interaktif, aktif,
Balea, Judith. 2016. Indonesia Web Mobile
dan cepat tanggap dalam menanggapi re-
Statistics. https://www.techinasia.
spon masyarakat. Diharapkan Pusat Pe-
com/indonesia-web-mobile-statis-
nyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
tics-we-are-social. Diakses pada 02
Kelautan dan Perikanan juga bisa me-
Oktober 2016.
manfaatkan facebook dengan lebih baik
lagi agar persebaran informasi bisa lebih Browning, L.D., A.S. Saetre, K.K. Ste-
meluas. Dan untuk Kementerian Pertanian phens, and J.O. Sornes. 2008. In-
juga memanfaatkan video conference formation and Communication Tech-
agar petani bisa lebih cepat dalam nology in Action. Linking Theory and
menanggapi materi yang diberikan oleh Narratives of Practice. Routledge,
penyuluh. New York and London.

DAFTAR PUSTAKA Dasli, Aira Putri Eri., Pudji Muljono, dan


Djoko Susanto. 2015. Pemanfaatan
Adekoya, A. E. 2007. Cyber Extension
Cyber Extension melalui Telepon
Communication: A Strategic Model
Genggam oleh Petani Anggrek di
for Agricultural and Rural Transfor-
Taman Anggrek Ragunan, Jakarta
mation in Nigeria. International Jour-
Selatan. Jurnal Penyuluhan 11(2):
nal of Food, Agriculture and
103-115.
Environ- ment 5(1): 366-368.
Eksanika, Putri. 2014. Pemanfaatan Media
Alemna A.A dan Joel Sam. 2006. Critical
Sosial di Internet oleh Penyuluh Per-
Issues in Information and Communi-
tanian. Institut Pertanian Bogor.
cation Technologies for Rural Devel-
opment in Ghana. Journal Informa- Elian, Novi, Djuara P Lubis, dan
tion Development 22(4). Parlaungan A Rangkuti. 2014.
Penggunaan In- ternet dan
Amin, Muh. 2014. Efektivitas dan Perilaku
Pemanfaatan Informasi Pertanian
Petani dalam Memanfaatkanteknolo-
oleh Penyuluh Pertanian di
gi Informasi Berbasis Cyber Exten-
Kabupaten Bogor Wilayah Barat.
sion. Jurnal Informatika Pertanian
Jurnal Komunikasi Pembangunan
23(2): 211-219.
12(2):104-109.
Andriaty, Etty and Endang Setyorini.,
Mulyandari, Retno S.H. 2011. Perilaku
2012. Ketersediaan Sumber Infor-
Petani Sayuran dalam Memanfaat-
masi Teknologi Pertanian di Beber-
kan Teknologi Informasi. Jurnal Per-
apa Kabupaten di Jawa. Jurnal Per-
pustakaan Pertanian 20(1): 22-34.
pustakaan Pertanian. 21(1): 30-35.
Muslihat, E., Azhar, A., Kusmiyati, K., &
Anwas, E. Oos., Sumardjo, Pang S. Asn-
Indriatmi, W. 2015. Kompetensi Pe-
gari, and Prabowo Tjitropranoto.
nyuluh Pertanian dalam Penyusu-
2009. Model Pengembangan Kom-
nan Rancangan Usaha Agribisnis
petensi Penyuluh Berbasis Peman-
Padi pada BKP5K Kabupaten Bogor
faatan Media: Kasus di Kabupaten
Provinsi Jawa Barat. Agriekonomika
4 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |

4(2): 132-153 Suryantini, Heryati. 2004. Pemanfaatan


Informasi Teknologi Pertanian oleh
Noviandari, Lina. 2015. Jumlah Pengguna
Penyuluh Pertanian: Kasus di Kabu-
Facebook Mobile Indonesia Terting-
paten Bogor, Jawa Barat. Jurnal
gi Dunia. https://id.techinasia.com/
Per- pustakaan Pertanian 14 (1): 17-
jumlah-pengguna-facebook-mobi-
23.
le-indonesia-tertinggi-dunia. Diakses
pada 03 Oktober 2016. Tamba, Mariati. 2007. Kebutuhan Informa-
si Pertanian dan Aksesnya Bagi Pet-
Noviandari, Lina. 2015. Statistik Peng-
ani Sayuran: Pengembangan Model
guna Internet dan Media Sosial di
Penyediaan Informasi Pertanian
Indonesia. https://id.techinasia.com/
dalam Pemberdayaan Petani, Kasus
talk/statistik-pengguna-internet-dan-
di Provinsi Jawa Barat. Thesis. Insti-
media-sosial-terbaru-di-indonesia.
tut Pertanian Bogor.
Diakses pada 02 Oktober 2016.
Thomas, J.J. dan G. Parayil. 2008. Bridg-
Palmer, A dan Koenig Lewis, N., 2009. An
ing the Social and Digital Divides in
Experiental, Social Network-Based
Andhra Pradesh and Kerala: A
Approach to Direct Marketing. Inter-
Capa- bilities Approach. Journal
national Journal of Direct Marketing
Develop- ment Change 39(3): 409-
3(3): 162-176.
435.
Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan
Masyarakat Kelautan dan Perikan-
an. 2016. www.pusluh.kkp.go.id.
Diakses pada 02 Oktober 2016.
Saleh, Amiruddin. 2006. Tingkat Peng-
gunaan Media Massa dan Peran
Komunikasi Anggota Kelompok Pe-
ternak dalam Jaringan Komunikasi
Penyuluhan. Thesis. Institut Perta-
nian Bogor.
Severin, J.W.T. 2009. Teori Komunikasi:
Sejarah, Metode dan Terapan di
dalam Media Massa. Jakarta Ken-
cana. Jakarta.
Soedarmanto. 1992. Dasar-Dasar Pen-
gelolaan Penyuluhan Pertanian.
Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya. Malang.
Sumardjo, Baga LM, Mulyandari RSH.
2009. Cyber Extension: Peluang
dan Tantangan Dalam Revitalisasi
Penyuluhan Pertanian. Bogor: IPB
Press.
Sunartomo, A. 2016. Kapasitas Penyuluh
Pertanian dalam Upaya Meningkat-
kan Produktivitas Pertanian di Jawa
Timur. Agriekonomika 5(2): 125-136.

Anda mungkin juga menyukai