Pemanfaatan Audio Visual Dalam Penyuluhan
Pemanfaatan Audio Visual Dalam Penyuluhan
ABSTRAK
Pertukaran informasi menjadi masalah yang mendapat sorotan dalam kegiatan
penyuluhan pertanian dan perikanan. Sulitnya petani mengakses informasi ini
kemudian memunculkan solusi dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti
media sosial. Sehingga, paper ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
penyuluhan yang memanfaatkan media sosial ini lewat sebuah studi literature terhadap
sumber data sekunder. Dari hasil analisis penggunaan facebook dirasa masih sangat
kurang optimal karena tidak ada update informasi terkait kegiatan perikanan. Namun,
Kementerian Pertanian justru sangat aktif dalam menggunakan facebook. Sedangkan
untuk pemanfaatan twitter, keduanya sama-sama aktif untuk berinteraksi dengan
masyarakat. Pemanfaatan video conference dinilai sangat baik untuk Pusat
Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan, namun masih
kurang dioptimalkan oleh Kementerian Pertanian. Secara rutin dua institusi ini
memperbaharui informasi terkait kegiatan pertanian dan perikanan seperti: budi daya,
teknologi, maupun pemasaran. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
penyuluhan yang memanfaatkan media sosial harus terus dioptimalkan karena jumlah
penggunanya yang terus meningkat.
Berbagai media sosial seperti fa- layan. Keadaan mereka tidak jauh berbe-
cebok dan twitter telah digunakan oleh da dengan keadaan petani dan penyuluh
Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan di sektor pertanian.
Masyarakat Kelautan dan Perikanan dan Salah satu masalah yang diha-
Kementerian Pertanian dalam menginfor- dapi masyarakat pesisir dan petani ada-
masikan kegiatan apa saja yang dilaku- lah minimnya informasi terkait kegiatan
kan, informasi budidaya, pemasaran, dan budi daya, pengelolaan, dan pemasaran
pengolahan, serta teknologi terbaru di hasil perikanan. Hal ini terjadi karena min-
sek- tor perikanan. Sehingga, penulisan imnya penguasaan teknologi informasi
paper ini bertujuan untuk mengetahui oleh petani dan nelayan, disini penyuluh
bagaimana pelaksanaan kegiatan juga masih terbatas dalam memanfaatkan
penyuluhan perta- nian dan perikanan teknologi informasi. Sehingga, informasi
yang telah meman- faatkan media sosial yang seharusnya bisa cepat sampai ke
dan ketersediaan informasi dari Pusat tangan nelayan menjadi terhambat. Hal
Penyuluhan dan Pem- berdayaan ini senada dengan pernyataan Apriantono
Masyarakat Kelautan dan Peri- kanan dan (2006), bahwasanya salah satu masalah
Kementerian Pertanian terkait kegiatan yang paling banyak dihadapi oleh sektor
perikanan di media sosial. agrokompleks adalah penguasaan dan
akses teknologi informasi yang masih
METODE PENELITIAN lemah.
Pendekatan yang digunakan dalam pe- Masalah di atas menjadi semakin
nulisan paper ini adalah pendekatan kuali- pelik ketika ditambah dengan tidak adanya
tatif. Sedangkan, metode yang digunakan informasi tentang preferensi konsumen
adalah metode deskriptif dan analisis wa- (jenis, jumlah produk, dan kualitas) pada
cana. Penulisan paper ini berusaha untuk negara importir (Tamba, 2007). Sehingga
menjelaskan penggunaan media sosial dengan adanya media sosial diharapkan
dalam kegiatan penyuluhan. Teknik pen- tercipta marketplace baru yang akan men-
gumpulan datanya sendiri menggunakan ghubungkan kepentingan produsen dan
metode studi pustaka untuk mendapatkan konsumen. Senada dengan Sigit dkk.,
data-data sekunder. Data sekunder dalam (2006) dalam Mulyandari (2006) menyata-
penulisan paper ini berupa bahan-bahan kan bahwa promosi melalui internet dapat
tertulis yang berasal dari penelitian terda- memutus hubungan petani dengan teng-
hulu, jurnal, buku, tesis, disertasi, dan ber- kulak yang sering memberikan harga jauh
bagai informasi digital yang ada di di bawah harga pasar.
internet. Analisis menggunakan Sehingga Tamba (2007),
interpretasi peneliti dengan mengacu pada mengana- lisis bahwa perbedaan
berbagai literatur atau referensi yang kemampuan petani dalam mengakses
relevan dengan objek kajian dalam informasi banyak dis- ebabkan karena
penulisan paper ini. modal pendidikan yang di- miliki oleh
masing-masing petani. Semakin rendah
HASIL DAN PEMBAHASAN tingkat pendidikannya maka akses petani
Kegiatan penyuluhan di sektor perikanan terhadap sumber informasi menjadi lemah,
selama ini masih sangat jarang mendapat akibatnya mereka akan terisolasi dari
perhatian oleh negara. Berbanding terba- informasi. Begitupula dalam peman-
lik dengan penyuluhan di sektor pertanian. faatan media sosial, media sosial secara
Jika berbicara tentang penyuluhan, maka tidak langsung mensyaratkan pemakainya
sebagian besar orang akan mempersepsi- memiliki pendidikan yang relatif tinggi ahar
kannya dengan pertanian. Padahal peny- bisa mengikuti. Masalahnya petani yang
uluhan juga bergerak untuk semua sektor, ada pendidikannya rendah dan kurang ter-
termasuk di dalamnya perikanan. buka dengaan perkembangan teknologi in-
Penyulu- han masih sangat diperlukan formasi, sehingga mereka kesulitan dalam
untuk para nelayan dan masyarakat memanfaatkan media sosial.
pesisir karena berbagai masalah yang
dihadapi oleh ne-
3 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |
Keadaan ini diperparah dengan terobosan ini bisa berjalan lancar maka
karakteristik petani yang cenderung men- Sunartomo (2016), dalam penelitiannya
unggu informasi. Mereka tidak memiliki ini- mempertegas bahwasanya seorang peny-
siatif untuk mencari sendiri informasi yang uluh harus bekerja bersama masyarakat.
dibutuhkan. Ketergantungan kepada peny- Masyarakat harus diikutsertakan dalam
uluh dan kelompoknya membuat mereka setiap tahapan, mulai dari tahap awal yai-
sulit maju. Hal ini tentu berbeda jika tu perencanaan program. Hal ini penting
melihat petani maju yang dengan guna membangkitkan kembali rasa keper-
sendirinya bisa mencari informasi guna cayaan petani kepada penyuluh.
menjawab kebutu- hannya. Bahkan Muslihat, dkk., (2015), juga men-
Tamba (2007), menjelas- kan bahwa jalaskan bahwa kompetensi seorang pe-
aksesibilitas petani terhadap sumber nyuluh agar bisa dipandang berkompeten
informasi banyak dipengaruhi oleh saluran oleh masyarakat tergantung pada faktor
komunikasi dan keterjangkauan. konsumsi media. Semakin sering seorang
Untuk megatasi masalah itu semua penyuluh memanfaatkan media, maka se-
maka munculah inisiatif dari Pusat Peny- makin banyak pengetahuan yang dimiliki,
uluhan dan Pemberdayaan Masyarakat dan kesempatan untuk menajwab per-
Kelautan dan Perikanan dan Kemente- masalahan petani juga menjadi semakin
rian Pertanian untuk memanfaatkan me- besar. Muslihat dalam penelitiannya juga
dia sosial sebagai media dalam kegiatan melihat bahwasanya dewasa ini para pe-
penyuluhan. Andriaty dan Endang (2012), nyuluh sudah mulai sadar untuk menkon-
menjelaskan bahwa untuk mempercepat sumsi media, buktinya dari 60 responden
penyampaian informasi dapat dilakukan yang diteliti terdapat 44 penyuluh yang su-
dengan mengubah paradigma diseminasi dah mulai aktif memanfaatkan media un-
dari yang bersifat konvensional ke yang tuk mencari informasi.
lebih maju dan cepat dengan memanfaat- Dengan kondisi masyarakat yang
kan berbagai saluran atau media. sudah dekat dengan dunia virtual seperti
Perlu juga adanya keikutsertaan saat ini maka sudah barang pasti peny-
masyarakat dalam proses ini. Mengingat uluh harus berbenah. Era baru telah hadir,
di era sekarang, kepercayaan petani ke- yaitu petani dan nelayan kini telah memas-
pada penyuluh juga mulai memudar. Agar
Gambar 1
10 Besar Persentas Media sosial yang Banyak Digunakan di Indonesia
3 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |
menjadi negara terdepan dalam hal penet- booknya, Kementerian Pertanian juga su-
rasi pengguna facebook via mobile phone. dah memanfaatkan fitur catatan sehingga
Pengguna facebook di Indonesia masyarakat bisa melihat hal-hal yang
bervariasi mulai dari anak-anak, remaja, pent- ing tanpa harus membuang banyak
hingga manula. Semua kalangan umur waktu.
di Indonesia terhitung sudah semuanya Facebook dari Kementerian Per-
menggunakan facebook sebagai media tanian juga aktif dalam mengunggah foto
komunikasi. sehingga dengan begitu masyarakat bisa
Tabel 1, menunjukkan memantau apa yang sedang terjadi dan
bahwasanya pengguna facebook di apa yang sedang dilaksanakan oleh Ke-
Indonesia yang pal- ing banyak berada di menterian Pertanian. Tercatat ada 639
umur produktif. Hal ini menjadi foto di kronologi, 140 foto di unggah se-
kesempatan bagi penyuluh un- tuk luler, 11 foto profil, dan 7 foto sampul. Ka-
meningkatkan minat pemuda terhadap rena keaktifan dalam upload foto dan ce-
sektor perikanan lewat kegiatan penyulu- pat tanggap dalam membalas komentar
han yang memanfaatkan media sosial. ini mengakibatkan sebanyak 2.929 orang
Dari facebook diketahui terda- membicarakan akun facebook Kemente-
pat 6.675 orang yang menyukai laman rian Pertanian. Bahkan di akun facebook
Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Kemneterian Pertanian telah memanfaat-
Masyarakat Kelautan dan Perikanan. Na- kan fitur toko untuk menjual berbagai alat
mun, hanya terdapat 32 orang yang mem- dan mesin pertanian, di dalamnya meliputi
bicarakan laman tersebut. Hal ini terjadi alat penebar pupuk organik, mesin sabit,
karena ternyata Pusat Penyuluhan dan dan mesin pemipil jagung.
Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Pemanfaatan fitur catatan juga
Perikanan tidak aktif dalam melakukan sudah dioptimalkan oleh akun Kemente-
penyuluhan lewat facebook. Terakhir kali rian Pertanian. Dimana setiap ada event
Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan atau acara yang akan dilaksanakan, maka
Masyarakat Kelautan dan Perikanan me- akun facebook Kementerian Pertanian kan
manfaatkan facebook adalah tanggal 16 dengan segera memperbaharui informasi
Januari 2015. tersebut. Tidak berhenti disitu, akun face-
Akun facebook Pusat Penyuluhan book Kementerian Pertanian juga sangat
dan Pemberdayaan Masyarakat Kelau- aktif dalam mengunggah video. Terhitung
tan dan Perikanan juga tidak melakukan terdapat 24 video yang sudah pernah di-
update informasi terkait dunia perikanan. unggah oleh Kementerian Pertanian, di-
Tidak ada infomasi tentang budi daya, mana rinciannya adalah sebagai berikut:
teknologi, pemasaran, dan pengolahan 1. Hari pangan sedunia
hasil perikanan. Padahal facebook men- 2. Tanam padi di Sumba Timur
jadi media sosial yang paling banyak 3. Kerjasama pertanian antar provinsi
pemakainya. Potensi ini ternyata belum 4. Pertanian modern
bisa dimanfaatkan oleh Pusat Penyuluhan 5. Toko tani
dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan 6. Swasembada pangan
dan Perikanan secara maksimal. 7. Impor sapi
Sementara itu, kondisi berbeda 8. Cabai
terlihat dalam akun facebook Kemente- 9. Kisah sukses peternak
rian Pertanian. Dalam akun facebooknya, 10. Kesehatan masyarakat veteriner
Kementerian Pertanian sangat aktif dalam 11. Ayam dan hormon
memberikan informasi kepada
masyarakat. Berbagai informasi tidak Twitter
hanya terkait bu- didaya, teknologi, dan Akun twitter dari Pusat Penyuluhan dan
pemasaran namun juga terkiat berbagai Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan
hal seperti kegiatan dan event yang akan Perikanan hingga kini telah melakukan
dilaksanakan oleh Kementerian tweet sebanyak 16 ribu kali. Tweet terse-
Pertanian. Di akun face-
3 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |
but berisi informasi di sektor perikanan Sementara itu, untuk sektor perta-
dan kelautan yang disebarkan kepada nian kegiatan penyuluhan yang dilakukan
4.127 pengikutnya. Hal ini berbanding lewat twitter masih belum memliki akun
terbalik dengan akun facebook Pusat yang spesifik seperti sektor perikanan.
Penyuluhan dan Pemberdayaan Penyuluhan sektor pertanian masih ikut
Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang dalam akun Kementerian Pertanian (@Ke-
terlihat jarang mem- perbarui informasi. menterian Pertanian). Akun ini sendiri me-
Hanya dalam waktu satu tahun se- miliki pengikut sebanyak 150 ribu follower
menjak akun twitter tersebut diaktifkan dengan jumlah kicauan sebanyak 4.450.
ber- bagai informasi terkait budi daya, banyaknya jumlah pengikut akun Kemen-
pemasa- ran, dan pengolahan hasil telah terian Pertanian ini bisa menjadi sarana
diberikan. Tidak hanya itu info yang ada di yang potensial untuk terus menyebarluas-
twitter Pusat Penyuluhan dan kan informasi. Akun twitter Kementerian
Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Pertanian sendiri juga sangat aktif dalam
Perikanan juga terkait kegiatan memperbaharui informasi, terdapat 1.480
penyuluhan di tiap daerah beserta agenda foto dan video yang sudah diunggah oleh
yang akan dilakukan. Kementerian Pertanian di akun twitternya.
Akun twitter ini juga terbilang aktif Twitter bisa dengan cepat me-
karena selalu online setiap harinya. Cepat neruskan informasi penyuluhan terkait
tanggap dan memberikan informasi yang sektor perikanan karena adanya fitur khu-
real time juga menjadi kesan yang akan sus seperti retweet. Dimana tweet dari
didapatkan ketika berhubungan dengan Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan
akun ini. Terlihatpula sinergitas penyuluh Masyarakat Kelautan dan Perikanan yang
di berbagai daerah dalam memberikan in- dianggap penting dan menarik akan diter-
formasi kepada penyuluh daerah lain. uskan kepada pengguna lain.
Gambar 2, menjelaskan bahwa ra-
ta-rata tweet akun @pusluhdayakp adalah Video Conference (Video conference)
27,4 tweet. Bahkan setiap bulannya rata- Video conference menurut Pusat Peny-
rata akun ini melakukan tweet sebanyak uluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
641. Hal ini menunjukkan bahwa Pusat Kelautan dan Perikanan (2016) adalah
Pe- nyuluhan dan Pemberdayaan mekanisme pertukaran informasi di bidang
Masyarakat Kelautan dan Perikanan telah perikanan melalui area cyber, suatu ruang
memanfaat- kan keberadaan twitter imajiner di balik interkoneksi jaringan kom-
dengan baik untuk menginformasikan puter melalui peralatan komunikasi.
berbagai kegiatannya kepada masyarakat
luas.
Gambar 2
Statistik Tweet Akun Pusat Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat Kelautan
3 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |
Tabel 2
Materi Video Conference yang Pernah Disampaikan (2016)
Materi Pemateri dan Audience
Budidaya Ikan Mas Koki Penyuluh Perikanan Kab. Tulungagung, Bangka
Selatan, Jombang, Kota Probolinggo, OKI,
Purbalingga, dan Sumbawa Barat.
Budidaya Belut dalam Tong Penyuluh Perikanan Kab. Sumbawa Barat,
Tulungagung, Bangka Selatan, Jombang, Kota
Probolinggo, OKI, dan Purbalingga.
Budidaya Cacing Sutra dalam Penyuluh Perikanan Kab. Banyuasin, Bogor, Deli
Wadah Bertingkat Serdang, Pacitan, Temanggung, Tebo, Purbalingga,
Kota Padang dan Empat Lawang.
Meningkatkan Kapasitas Daya Penyuluh Perikanan Kab.Lombok Timur, Sumbawa
Saing UMKM Sektor Kelautan Barat, Tabanan dan Kota Sabang.
dan Perikanan Melalui Akses
Pembiayaan dan Permodalan.
Diseminasi IPTEK Inovasi Penyuluh Perikanan Kab. Banyuasin, Sumbawa
Pengolahan Produk Perikanan. Barat, Payakumbuh, Empatlawang, Madiun dan
Buleleng
Inovasi Model Tambak STP Kampus Serang, Penyuluh Perikanan Kab.
Ecoshrimp Busmetik. Brebes dan Kab. Jembrana.
Yumina-Bumina. Penyuluh Perikanan Kab. Madiun dan Kab. Bogor.
Peningkatan Kesadaran Gemar Penyuluh dan Perwakilan Kelompok Kabupaten Oki,
Ikan Lewat Produk Olahan. Jombang, Banyuasin, Palembang, Sleman, Kota
Banda Aceh, Kebumen, Simuelue, Purworejo
Olahan Tuna. Penyuluh Kabupaten Pacitan.
Budidaya Udang Vaname Penyuluh dan Perwakilan Kelompok Kabupaten
Sistem Fermentasi Plus. Lamongan, Brebes, Kota Banda Aceh, Kabupaten
Bekasi, Kabupaten Lampung Selatan dan
Kabupaten Sampang.
Sumber: Pusat Penyuluhan & Pemberdayaan Masyarakat Kelautan & Perikanan, 2016
teknologi dan reaktif dengan keadaan ini bisa digunakan penyuluh untuk berbagai
agar bisa membantu petani. Hal ini keperluannya. Namun, perlu diingat bahwa
senada dengan yang disampaikan hari ini telah memasuki era masyarakat in-
Thomas dan Parayil (2008), bahwa formasi, sehingga seorang penyuluh juga
penggunaan suatu media dapat terjadi jika harus menyesuaikan diri dan tidak hanya
masyarakat sudah akrab dan memiliki tergantung pada satu sumber informasi
keahlian dalam peng- gunaan media saja.
bersangkutan. Sedangkan Elian, dkk., (2014),
Sedangkan jika dilihat dari sisi pe- menyebutkan penyuluh memiliki persepsi
nyuluh, hari ini masih sedikit pula bahwa internet tidak memberikan kemu-
penyuluh yang memanfaatkan media dahan untuk akses informasi, informasi
sosial dan in- ternet guna mencari yang tersedia tidak sesuai kebutuhan dan
informasi pertanian. Selama ini, penyuluh kualitas informasi tidak dapat meningkat-
lebih memanfaatkan sumber informasi kan kualitas penyuluh. Sehingga, mereka
interpersonal dibanding- kan sumber jarang mengakses internet. Penyuluh baru
informasi lain seperti media sosial. Hal ini mengakses internet dan media sosial jika
menurut Suryantini (2004), disebabkan mereka membutuhkan informasi yang
informasi yang diperoleh dari sumber tidak mereka temui di buku, majalah, atau
informasi interpersonal lebih sesuai
dengan kebutuhan penyuluh dan
4 Kadhung Prayoga, Pemanfaatan Media Sosial dalam Penyuluhan Pertanian dan
Agriekonomika, 6(1) 2017: 32-43 |
juga menunjukkan bahwa banyak penggu- Karawang dan Garut, Provinsi Jawa
na potensial yang bisa dijadikan sasaran Barat. Jurnal Penyuluhan. 6(1): 1-10.
untuk kegiatan penyuluhan. Tidak hanya
kepada petani dan nelayan namun media Apriantono, A. 2006. Pembangunan Per-
sosial bisa juga digunakan untuk mening- tanian di Indonesia. https://www.
katkan minat masyarakat dalam mengge- antaragribisnis.files.wordpress.
luti dunia perikanan. Kedepan Pusat Pe- com/2012/01/konsep_pembangu-
nyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat nan_pertanian.pdf. Diakses pada 02
Kelautan dan Perikanan dan Kementerian Oktober 2016.
Pertanian juga harus lebih interaktif, aktif,
Balea, Judith. 2016. Indonesia Web Mobile
dan cepat tanggap dalam menanggapi re-
Statistics. https://www.techinasia.
spon masyarakat. Diharapkan Pusat Pe-
com/indonesia-web-mobile-statis-
nyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat
tics-we-are-social. Diakses pada 02
Kelautan dan Perikanan juga bisa me-
Oktober 2016.
manfaatkan facebook dengan lebih baik
lagi agar persebaran informasi bisa lebih Browning, L.D., A.S. Saetre, K.K. Ste-
meluas. Dan untuk Kementerian Pertanian phens, and J.O. Sornes. 2008. In-
juga memanfaatkan video conference formation and Communication Tech-
agar petani bisa lebih cepat dalam nology in Action. Linking Theory and
menanggapi materi yang diberikan oleh Narratives of Practice. Routledge,
penyuluh. New York and London.