Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
Fauziah 2111311016
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat meyelesaikan makalah “Konsep Dasar Pemenuhan
Kebutuhan Aktivitas dan Latihan" ini dalam waktu yang telah ditentukan. Sholawat serta
salam selalu tercurahkan kepada rasulullah SAW yang telah membawa kita dari alam
kegelapan menuju alam yang terang benderang.
Dengan adanya penulisan makalah ini semoga dapat membantu dalam pembelajaran
kita dan bisa menyelesaikan masalah-masalah, yang khususnya dalam ruang lingkup ilmu
keperawatan. Disamping itu penulis menyadari bahwa mungkin terdapat banyak kesalahan
baik dari penulisan ataupun dalam penyusunannya yang tidak penulis ketahui.
Penulispun menyadari bahwa susunan pembuatan makalah ini belum mencapai hasil
yang sempurna. oleh karena itu, kritikan dan saran yang bersifat membangun sangat
diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga makalah ini dapat
membantu pembaca dalam pemenuhan kebutuhan aktivitas dan latihan.
Penulis
DAFTAR ISI
C. Tujuan ……………………………………………………………………………...1
A. Istirahat dan
Tidur...........................................................................................................3
1. Pengertiann Tidur dan Istirahat …………………………………………………
3
2. Fisiologi Istirahat dan Tidur …………………………..
………………………..3
3. Ritme Sirkandian
……………………………………………………………….3
4. Jenis Tidur dan Fasenya
………………………………………………………...4
5. Siklus Tidur
…………………………………………………………………….4
6. Faktor yang mempengaruhi istirahat dan tidur…………………………………5
7. Asuhan Keperawatan Istirahat dan Tidur
……………………………………….6
B. Aktivitas dan
Latihan......................................................................................................9
1. Pengertian Aktivitas dan Latihan ………………………………………………9
2. Tujuan Aktifitas dan Latihan …………………………………………………………10
3. Fisiologi Aktifitas dan Latihan
………………………………………………………..10
4. Faktor yang mempengaruhi Aktivitas dan Latihan ……………………………
10
5. Nilai Normal
…………………………………………………………………..11
6. Gangguan Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
………………………………….12
7. Asuhan Keperawatan
………………………………………………………….12
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………..........17
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………….........18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan
15.Mahasiswa mengetahui fisiologi dari istirahat maupun aktivitas.
16.Mahasiswa mengetahui bagaimana tahapan dari istirahat dan aktivitas.
17.Mahasiswa mengetahui ritme sirkandian.
18.Mahasiswa mengetahui siklus tidur.
19.Mahasiswa memahami faktor yang mempengaruhi dalam istirahat dan
aktivitas.
20.Mahasiswa dapat mempraktikan ilmu ini dalam asuhan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
3. Ritme Sirkadian
Circardian rhythm adalah irama dan pengenalan waktu yang sesuai dengan
perputaran bumi dalam tubuh manusia dengan siklus 24 jam. Irama sirkadian
berfungsi mengatur berbagai irama tubuh antara lain irama bangun tidur, temperatur
tubuh, tekanan darah, dan pola sekresi hormon. Peraturan sirkadian tidur dan
mekanisme terjaga (wakefulness) diregulasi oleh alat pacu yang terletak di
suprachiasmatic nuclei (SCN) yang berfungsi sebagai master clock. nucleus
suprachiasmatic paling aktif di siang hari dan diatur setiap hari berdasarkan masukan
cahaya dari retina dan selama siklus gelap oleh sekresi melatonin dari kelenjar
pineal,serta pada liver, ginjal dan jantung (Guyton, 2010).
Irama sirkadian sangat dipengaruhi oleh lingkungan, khususnya rangsangan
cahaya. Cahaya yang diterima oleh retina oleh retina mata akan diteruskan menuju
suatu sistem osilasi SCN pada hipothalamus melalui suatu jalur saraf khusus yaitu
Retinohypothalamic Trac (RHT). Serabut eferen dari suprachiasmatic nuclei SCN
akan memicu sinyal saraf dan humoral yang akan menyeleraskan berbagai irama
sirkadian penting. Contoh pengaruh cahaya terhadap irama sirkadian ditunjukan pada
produksi melatonin. Pada kondisi cahaya gelap, produksi melatonin akan meningkat.
Oleh karena itu akan banyak terjadi konversi dari serotonin menjadi melatonin.jumlah
serotonin yang menekan tidur akan berkurang, oleh karena itu dalam kondisi cahaya
gelap akan terjadi peningkatan tidur, (Ganong, 2015).
5. Siklus Tidur
NREM 1 : 1. Tahap tidur paling tipis,terjadi dalam beberapa menit
2. Menurut aktivitas psikologis
3. Day dreaming
NREM 2 : 1. Proses relaksasi,fungsi tubuh melambat
2. Terjadi dala 10 – 20 menit
NREM 3 :
1. Tahap pertama dalam tidur malam
2. Tidur sulit diganggu,otot dalam kondisi rileks
3. 10 – 30 menit,TTV turun,namun reguler
NREM4:
1.Tahap tidur paling dalam
2. Tidur sangat sulit untuk terganggu
3. 15 – 30 menit,mengigau atau berkemih bisa terjadi di fase ini
REM SLEEP :
1. Terjadi mimpi,90 menit setelah tertidur
2. Fase di control oleh autonomic system,kenaikan TTV
3. Kenaikan sekresi gastric
Gangguan pernafasan
1. Emphisema,Asma,Bronkhitis,Rhinitis alergi,Batuk demam
2. Posisi tidur,kebutuhan oksigen meningkat,dan kesulitan untuk mencapai
posisi rileks
CHD,Aritmia, dan Angina
Sering terbagun dalam setiap fase tidur mengakibatkan kesulitan mencapai
kondisi tidur malam.
Hipotiroid
Menurunkan gelombang tidur dalam tahap REM
Nokturia
1. Biasa terjadi pada pasien diabetes mellitus,Inkontinensia urin,gangguan
prostat
2. Sering terbangun di malam hari dan kesulitan untuk tidur kembali
Refluks gastic
Menimbulkan rasa tidak nyaman di ulu hati sampai ke punggung.
Depresi
1. Sering terbangun dalam setiap tidur dan kesulitan untuk tidur kembali
2. Kecemasan berlebih
Premenopouse
Terbangun di malam hari,timbulnya hot flashes ( kepanasan, dan berkeringat)
Nyeri
Meningkatkan aktivitas safar simpatis sehingga meningkatkan denyut
jantung
Hipertensi
Menurunkan kualitas NREM dan REM.Hal ini mengakibatkan tidur menjadi
sering terganggu oleh hal – hal ringan yang terjadi di lingkungan.
Rencana Tindakan :
(1) Anjurkan pasien memakan makanan yang berprotein tinggi sebelum tidur.
(2) Anjurkan pasien tidur pada waktu sama dan hindari tidur pada waktu
siang dan sore hari.
(3) Anjurkan pasien tidur saat mengantuk.
(4) Anjurkan pasien mennghindari kegiatan yang membangkitkan minat
sebelum tidur.
(5) Anjurkan pasien menggunakan teknik pelepasan otot serta meditasi
sebelum tidur.
Untuk mampu memenuhi kebutuhan akan aktivitas dan latihan, maka diperlukan
serangkaian proses fisiologis yang kompleks yang melibatkan metabolism dari sel-sel
tubuh dan terutama sistem lokomotorik yaitu sistem otot dan sistem rangka.
Aktivitas dan latihan adalah proses gerakan tubuh manusia yang melibatkan
sistem lokomotorik yaitu tulang dan otot. Tulang berperan sebagai alat gerak pasif,
Sedangkan otot berperan sebagai alat gerak aktif dimana tendon-tendon otot melekat
pada tulang dan berkontraksi untuk menggerakkan tulang. Salah satu faktor yang
mempengaruhi kepadatan tulang adalah sistem endokrin terutama hormone kalsitonin
dan paratirohormon, serta metabolisme vitamin D. Jaringan otot merupakan sistem
yang berperan sebagai alat gerak aktif.Hal ini karena kemampuan jaringan otot untuk
berontraksi dan relaksasi.
Keadaan postur yang seimbang sesuai dengan garis sumbu dengan sentralnya
adalah gravitasi. Kemampuan tubuh dalam mempertahankan keseimbangan seperti
kemampuan mangangkat beban, maksimal 57 %.
Riwayat Keperawatan
1. Pemeriksaan Fisik
v Kesejajaran tubuh
Pengkajian kesejajaran tubuh dapat dilakukan pada klien yang berdiri, duduk,
atau berbaring. Pengkajian ini mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Berdiri
1. Kepala tegak, leher dan tulang belakang berada dalam kesejajaran yang
lurus.
2. Berat badan terbagi rata pada bokong dan paha.
3. Paha sejajar dan berada pada potongan horisontal.
4. Kedua kaki di topang di lantai. Pada klien pendek tinggi, alat bantu
kaki digunakan dan pergelangan kaki menjadi fleksi dengan nyaman.
5. Jarak 2 – 4 cm dipertahankan antara sudut tempat duduk dan ruang
popliteal pada permukaan lutut bagian posterior. Jarak ini menjamin tidak ada
tekanan pada arteri popliteal atau saraf untuk menurunkan sirkulasi atau
mengganggu fungsi saraf.
6. Lengan bawah klien ditopang pada penganan tangan, di pangkuan, atau
di atas meja depan kursi.
Hal penting mengkaji kesejajaran dalam posisi duduk yaitu pada klien yang
mempunyai kelemahan otot, paralisis otot, atau kerusakan saraf. Karena
perubahan ini, klien mengalami pengurangan sensasi di area yang sakit dan tidak
mampu menerima tekanan ataupun penurunan sirkulasi. Kesejajaran yang tepat
ketika duduk mengurangi risiko kerusakan sistem muskuloskeletal pada klien itu.
3. Berbaring
Pada orang sadar mempunyai kontrol otot volunter dan persepsi normal
terhadap tekanan. Sehingga merekabiasa merasakan posisi nyaman ketika
berbaring. Karena rentang gerak, sensasi dan sirkulasi pada orang sadar berada
dalam batas normal, mereka mengubah posisi ketika mereka merasakan
ketengangan otot dan penurunan sirkulasi.Pengkajian kesejajaran tubuh ketika
berbaring membutuhkan posisi lateral pada klien dengan menggunakan satu
bantal, dan semua penopangnya diangkat dari tempat tidur. Tubuh harus ditopang
oleh matras yang adekuat. Tulang belakang harus berada dalam kesejajaran lurus
tanpa ada lengkungan yang terlihat. Pengkajian ini memberi data dasar mengenai
kesejajaran tubuh klien.
Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah mekanika tubuh dan
ambulasi, antara lain :
Implementasi
LANGKAH RASIONAL
1. Angkat objek
dengan benar dari bawah
pusat gravitasi:
1. Dekatkan pada
objek yang akan dipindahkan.
Memindahkan pusat gravitasi
2. Perbesar dasar lebih dekat ke objek.
dukungan anda dengan
menempatkan kedua kaki
agak sedikit terbuka.
Mempertahankan
3. Turunkan pusat keseimbangan tubuh lebih baik,
gravitasi anda ke objek yang
sehingga mengurangi risiko jatuh.
akan diangkat.
4. Pertahankan
kesejajaran yang tepat pada
Meningkatkan keseimbangan
kepala dan leher dengan
tubuh dan memungkinkan
veterbrae, jaga tubuh tetap
tegak. kelompok otot-otot bekerja sama
dengan cara yang sinkron.
3. Angkat objek
dengan benar dari atas pusat Mengurangi risiko cedera
gravitasi tempat tidur: vetebra lumbal dan kelompok otot.
1. Gunakan alat
melangkah yang aman dan
stabil, jangan berdiri diatas
tangga teratas.
2. Berdiri sedekat
mungkin ke tempat tidur.
3. Pindahkan berat Mencapai pusat gravitasi
objek dari tempat tidur lebih dekat ke objek.
dengan cepat pada lengan dan
diatas dasar dukungan.
Meningkatkan keseimbangan
tubuh selama mengangkat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istirahat adalah kondisi dalam keadaan relaks tanpa adanya tekanan emosional
dan juga kondisi yang membutuhkan ketenangan. Sedangkan, tidur adalah dalam
kondisi tidak sadar, yang dimana dapat disadarkan oleh stimulus atau sensorik yang
sesuai. Adapun faktor yang mempengaruhi istirahat dan tidur, yaitu gangguan
pernafasan, CHD, Hipotiroid, Nokutaria, Refluks gastic, depresi, premenopouse,
nyeri, dan hipertensi. tidur, diatur oleh sistem pengaktivasi retikularis yang
merupakan sistem pengatur seluruh tingkatan kegiatan susunan saraf pusat termasuk
pengaturan kewaspadaan dan tidur. Pusat pengaturan kewaspadaan dan tidur ini
terletak dalam mesensefalon (otak tengah) dan bagian atas pons. Selain itu, reticular
activating system (RAS) dapat memberi rangsangan visual, pendengaran, nyeri dan
perabaan juga dapat menerima stimulasi dari korteks serebri termasuk rangsangan
emosi dan proses pikir.
DAFTAR PUSTAKA
Elis J.R, Nowlis E.A. 1985. Nursing a Human Needs Approach. Third Edition.
Houghton Mefflin Company. Boston.
Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Salemba
Medika. Jakarta
https://fatchurahman.blogspot.com/2014/06/konsep-kebutuhan-aktivitas-dan-
latihan.html