Anda di halaman 1dari 375

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

TEMATIK TERPADU MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF


TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DI KELAS
IV SDN 03 TAEH BUKIK KABUPATEN
LIMA PULUH KOTA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratanguna


memperoleh gelar sarjana pendidikaan
strata satu (SI)

OLEH

MELIA INDRA SARI

NIM : 16129345

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
ABSTRAK

Melia Indra Sari, 2020: Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran
Tematik Terpadumenggunakan Model Kooperatif
tipe NHT Di Kelas IV SDN 03 Taeh Bukik
Kabupaten Lima Puluh Kota

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa pada
pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar yang ditemukan dilapangan saat
melakukan observasi yang terkait rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran guru belum menggunakan RPP, rumusan
indikator belum sesuai kata kerja operasional, pembelajaran masih dominan
dengan metode ceramah, guru belum menggunakan model pembelajaran yang
menarik. Sehingga hal ini berdampak kepada hasil belajar siswa yang
mayoritasnya rendah. Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk
mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik
terpadu menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) di
Kelas IV SDN 03 Taeh Bukik.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang
menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan
dalam dua siklus, yaitu siklus I terdiri dari 2 pertemuan, dan siklus II
terdiri dari 1 pertemuan. Di setiap siklus tersebut meliputi empat tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian ini
adalah guru dan siswa kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh
Kota dengan jumlah 15 orang siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) perencanaan siklus I pertemuan I
memperoleh rata-rata nilai 66,66% dengan kualifikasi cukup dan pada pertemuan
II dengan nilai rata-rata 75,00% dengan kualifikasi cukup (C) dan meningkat pada
siklus II dengan rata-rata nilai 83,33% dengan kualifikasi baik (B), b) pelaksanaan
pembelajaran pada aspek guru dan aspek siswa siklus I pertemuan I memperoleh
nilai 69,44% dengan kualifikasi cukup (C) dan pada pertemuan II dengan nilai
rata-rata 77,77% dengan kualifikasi baik (B) dan meningkat pada siklus II dengan
rata-rata niai 83,33% dengan kualifikasi baik (B). c) hasil belajar siswa pada
siklus I Pertemuan I memperoleh rata-rata nilai 70,38% dengan kualifikasi cukup
(C) dan pertemuan II dengan nilai rata-rata 79,38% dengan kualfikasi baik (B),
dan kemudian meningkat pada siklus II dengan rata-rata nilai 85,21% dengan
kualifikasi baik (B). Dengan demikian hasil belajar siswa pada pembelajaran
tematik terpadu meningkat dengan menggunakan model kooperatif tipe Numbered
Head Together (NHT).

Kata Kunci: Hasil belajar, Tematik Terpadu, Model NHT

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadiran Allah SWT karena berkat

rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat membuat karya ini, dengan izin-Nya

memberikan peneliti berupa kesehatan, kesempatan, ide dan pemikiran sehingga

peneliti dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Selanjutnya kepada Nabi Muhammad SWA yang telah membawa

umatnya dari alam kegelapan sampai kepada alam yang terang menerang,

berilmu pengetahuan yang kita nikmati sampai sekarang ini. Dengan skripsi

yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran

Tematik Terpadu menggunakan Model Kooperatif tipe NHT Di Kelas IV

SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota”. Diajukan sebagai salah

satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada program S1 Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP)

niversitas Negeri Padang (UNP).

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti banyak memperoleh

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini

peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. Yetti Ariani, M.Pd selaku ketua Jurusan PGSD FIP UNP yang telah

memberikan izin penelitian.

ii
2. Ibu Mai Sri Lena, M.Pd selaku sekretaris Jurusan PGSD FIP UNP yang telah

memberikan izin penelitian.

3. Bapak Drs. Zuardi, M.Si selaku koordinator UPP IV Bukittinggi yang telah

memberikan bimbingan dan arahan demi penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Drs. Zainal Abidin, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah

menyumbangkan segenap pikiran untuk memberikan arahan dan bimbingan

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Elfia Sukma, M.Pd, Ph.D selaku dosen penguji I dan Bapak Drs.

Yunisrul, M.Pd selaku dosen penguji II yang telah banyak memberikan saran,

kritikan dan petunjuk dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Deswita, S.Pd.SD dan bapak Masnel Bhenfita, S.Pd selaku kepala sekolah

dan guru kelas IV SDN 03 Taeh Bukik yang telah memberikan izin penelitian.

7. Keluarga tercinta Papa (Indra Ilham), mama (Elfi Febrina), adek (Nur Afika

dan Muhammad Arsyad), nenek (Emi), Om dan Tante (Nofriyal dan Fitra

Yeni) dan beserta keluarga besar yang selalu mendo’akan, memberikan

dukungan, nasehat, dan moril maupun materil yang tidak terhingga.

8. Spesial kepada sahabat Mei Tria Yulanda, Elvi Astari, Irma Dwi Pristi

Ginting, Kisma Umi Azizah, dan grup JNCK yang telah memberikan

dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Teman-teman dari mahasiswa S1 PGSD 2016 terkhusus 16 bkt 07 sebagai

teman senasib dan seperjuangan yang selama ini membantu dalam

memberikan masukan dalam penulisan skripsi ini.

iii
10. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi yang tidak

bisa disebutkan satu persatu.

11. Kepada teman- teman di kos Pak Karianto dari generasi awal hingga

terbaru saat ini ( Nengsih Kamala Sali, Suci Nurul Insani, Anggi, Flori,

Nining, Ayu, Lilis, dll)

Peneliti mengirimkan doa kepada Allah SWT semoga bantuan yang telah

diberikan memperoleh balasan yang berlipat ganda dari-Nya. Peneliti menyadari

tiada manusia yang sempurna, oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat peneliti harapkan dari pembaca. Peneliti beharap semoga

skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Padang, Oktober 2020


Peneliti,

Melia Indra Sari

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL SKRIPSI
HALAMAN PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK .............................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 8
D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Kajian Teori ................................................................................... 11
1. Hakikat Hasil Belajar ................................................................. 11
a. Pengertian Hasil Belajar ...................................................... 11
b. Jenis Hasil Belajar ............................................................... 12
2. Hakekat Pembelajaran Tematik Terpadu di ............................... 14
a. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu ......................... 14
b. Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu .............................. 16
c. Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu ..................... 18
d. Kelebihan Pembelajaran Tematik Terpadu ......................... 19
e. Prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu .............................. 21
3. Hakekat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT................. 22

v
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ....................... 22
b. Pengertian Model Numbered Head Together (NHT) ......... 23
c. Kelebihan Model Numbered Head Together (NHT) .......... 25
d. Langkah-langkah Model (NHT) ......................................... 27
4. PembelajaranTematik Terpadu Menggunakan Model NHT ...... 29
B. Kerangka Teori ............................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN


A. Setting Penelitian .......................................................................... 37
1. Tempat Penelitian ....................................................................... 37
2. Subjek Penelitian ........................................................................ 37
3. Waktu dan Lama Penelitian ...................................................... 38
B. Rancangan Penelitian ..................................................................... 38
1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian ................................ 38
2. Alur Penelitian ............................................................................ 40
3. Prosedur Penelitian ..................................................................... 42
a. Tahap Perencanaan .............................................................. 42
b. Tahap Pelaksanaan .............................................................. 43
c. Tahap Pengamatan............................................................... 44
d. Tahap Refleksi..................................................................... 45
C. Data dan Sumber Data .................................................................... 46
1. Data Penelitian ........................................................................... 46
2. Sumber Data ............................................................................... 46
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .................... 47
1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 47
2. Instrumen Penelitian ................................................................... 48
E. Analisis Data................................................................................... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian .............................................................................. 52
1. Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan I ......................................... 52
a. Perencanaan ......................................................................... 53
vi
b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I................. 57
c. Pengamatan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ................. 63
d. Refleksi Siklus I Pertemuan I .............................................. 79
2. Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan II ....................................... 89
a. Perencanaan ......................................................................... 89
b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ............... 94
c. Pengamatan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ................ 100
d. Refleksi Siklus I Pertemuan II ............................................ 116
3. Hasil Penelitian Siklus II ............................................................ 124
a. Perencanaan ......................................................................... 125
b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................................... 129
c. Pengamatan Pembelajaran Siklus II .................................... 136
d. Refleksi Siklus II ................................................................. 151
B. Pembahasan .................................................................................... 160
1. Siklus I........................................................................................ 160
2. Siklus II ..................................................................................... 170

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan ........................................................................................ 174
B. Saran .............................................................................................. 176

DAFTAR RUJUKAN .................................................................................... 178

LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Hasil penilaian Tengah Semester 1 Siswa Kelas IV ........................ 6
Tabel 4.2 Pembagian Kelompok Siklus I Pertemuan I .................................... 60
Tabel 4.2 Pembagian Kelompok Siklus I Pertemuan II ................................... 97
Tabel 4.3 Pembagian Kelompok Siklus II ....................................................... 133

viii
DAFTAR BAGAN DAN GRAFIK

Halaman
Bagan 2.1 Kerangka Teori .............................................................................. 36
Bagan 3.1 Alur Penelitian ................................................................................ 41
Grafik 4.1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model NHT ....... 173

ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A. Siklus I Pertemuan I
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran..................................... 183
Lampiran 2. Hasil Pengamatan Rencan Pelaksanaan Pembelajaran ........ 216
Lampiran 3. Hasil Pengamatan Aspek Guru ............................................ 219
Lampiran 4. Hasil Pengamatan Aspek Siswa ........................................... 225
Lampiran 5. Rekapitulasi Nilai Pengetahuan ........................................... 230
Lampiran 6. Rekapitulasi Nilai Keterampilan .......................................... 231
Lampiran 7. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I pertemuan I ........ 238
B. Siklus I Pertemuan II
Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran..................................... 240
Lampiran 9. Hasil Pengamatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran....... 271
Lampiran 10. Hasil Pengamatan Aspek Guru .......................................... 275
Lampiran 11. Hasil Pengamatan Aspek Siswa ......................................... 281
Lampiran 12. Rekapitulasi Nilai Pengetahuan ......................................... 288
Lampiran 13. Rekapitulasi Nilai Keterampilan......................................... 289
Lampiran 14. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II .... 296
Lampiran 15. Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus I .......................... 297
C. Siklus II
Lampiran 16. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran................................... 299
Lampiran 17. Hasil Pengamatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran..... 331
Lampiran 18. Hasil Pengamatan Aspek Guru .......................................... 334
Lampiran 19. Hasil pengamatan Aspek Siswa ......................................... 341
Lampiran 20. Rekapitulasi Nilai Pengetahuan .......................................... 347
Lampiran 21. Rekapitulasi Nilai Keterampilan ........................................ 348
Lampiran 22.Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus II .......................... 335
Lampiran 23. Dokumentasi....................................................................... 358
Lampiran 24. Surat Izin Penelitian dari Jurusan ....................................... 360
Lampiran 25. Surat Izin Penelitian dari Sekolah ...................................... 361

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran adalah suatu proses komunikasi aktif antara peserta

didik dengan pendidik. Pembelajaran ini selain melibatkan peserta didik

dengan pendidik, juga melibatkan antara peserta didik dengan sumber

belajarnya dan peserta didik bersama peserta didik lainnya di lingkungan

belajar. Menurut Fathurrohman (2015) menyatakan bahwa pembelajaran

adalah Suatu proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran juga merupakan

bantuan yang diberikan pendidik agar dapat memperoleh ilmu

pengetahuan, hasil belajar serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada

peserta didik.

Dalam pelaksanaan pembelajaran saat ini pemerintah telah

menerapkan pembelajaran tematik terpadu pada tingkat sekolah dasar yang

sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu pembelajarannya dilakukan secara

tematik terpadu yang proses pembelajarannya menggunakan tema dan

subtema yang akan mengaitkan kebeberapa mata pelajaran yang lainnya.

Pembelajaran tematik terpadu harus disajikan secara tepat yaitu dengan

pembelajaran yang dapat meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam

belajar.

Dalam kegiatan pembelajaran tematik terpadu idealnya menuntut

guru untuk memiliki kemampuan dalam merencanakan dan melaksanaka

1
2

pembelajaran tematik terpadu yang menarik bagi peserta didik sehingga

peserta didik merasa pembelajaran yang dilaksankan terasa

menyenangkan, guru harus mampu memposisikan diri sebagai

pembimbing dalam pencapaian tujuan pembelajaran yakni guru

diharapkan mampu menggali dan memancing potensi siswa agar potensi

siswa dapat berkembang semaksimal mungkin, agar siswa lebih aktif,

kreatif, inovatif dalam pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri, dan

pada kegiatan pembelajaran diharapkan terjadinya suatu pembelajaran

yang bermakna sehingga peserta didik mampu mencapai kemampuan

maksimal dalam memperoleh ilmu yang telah dipelajari. Menurut Ahmadi

(2014) mengatakan bahwa idealnya pembelajaran tematik terpadu pada

kurikulum 2013 yaitu:

(1)guru harus mampu mengembangkan cara pembelajaran yang


lebih asik dan menyenangkan; (2) guru harus mampu memposisikan
diri sebagai pembimbing peserta didik dalam proses pembelajaran
bukan sang otoriter kelas; (3) guru diharapkan bisa menggali dan
mampu memancing potensi peserta didik apapun minat dan
bakatnya; (4) guru harus mampu mengembangkan pembelajaran
yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan; (5) guru harus
berperan sebagai fasilitator dan motivator agar proses pembelajaran
menjadi bermakna bagi peserta didik; (6) guru profesional yang
diharapkan mampu mengembangkan pembelajaran yang bermakna
bagi peserta didik, (7) guru memiliki keberanian untuk mencoba
sesuatu yang baru.

Pembelajaran tematik terpadu menuntut setiap guru untuk memiliki

kemampuan dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang

menarik dan baik bagi peserta didik. Sebelum melakukan pembelajaran

guru harus menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran terlebih dahulu,

agar guru dapat melakukan perbaikan pembelajaran yang tepat dan


3

berpusat pada siswa. Sehingga dapat membuat siswa aktif, kreatif dan

bersemangat dalam kegiatan belajar serta tujuan pembelajaran dapat

tercapai dengan sebagaimana mestinya. Dalam menyusun rencana

pelaksanaan pembelajaran guru perlu memperhatikan beberapa hal yang

meliputi: 1) Guru harus merencanakan pembelajaran dengan menyusun

rencana pelaksaan pembelajaran (RPP), dimana pembelajaran harus

disusun sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru

pada pembelajaran, 2) Guru seharusnya menghadapkan siswa pada

permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan/lingkungan rill peserta

didik karena dengan demikian pembelajaran akan lebih bermakna bagi

peserta didik, 3) Guru seharusnya juga mampu dalam mengorganisasikan

siswa untuk belajar bekerjasama seperti membentuk kelompok belajar, 4)

Guru seharusnya dapat membimbing siswa untuk mengumpulkan atau

mencari suatu informasi yang nyata baik secara individu maupun dalam

kelompok, 5) Guru harus terampil dalam memilih media, model dan

metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan dalam proses

pembelajaran, sehingga siswa dapat terlibat aktif dan pembelajaran akan

menjadi bermakna serta menyenangkan bagi siswa.

Hal yang telah dijabarkan bertujuan agar siswa selalu aktif dan lebih

termotivasi dalam mengikuti pembelajaran, serta siswa akan bertukar

pendapat saat memcahkan masalah dan bertanggung jawab atas tugas yang

diberikan oleh guru. Maka kegiatan pembelajaran akan berjalan dengan

lancar dan lebih berkualitas serta tercapainya tujuan pembelajaran yang


4

optimal, sehingga akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar

siswa. Hal ini juga ditegaskan oleh Amiruddin (2016) bahwa perlunya

melakukan perencanaan pembelajaran agar dapat memperbaiki

pembelajaran. Jadi, guru sebelum melakukan pembelajaran kepada siswa

terlebih dahulu guru harus menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP) dan pelaksanaan yang baik sehingga memberikan hasil belajar yang

baik sesuai yang diharapkan. Hasil belajar adalah sesuatu yang dijadikan

sebagai tolak ukur bagi guru untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

mencapai tujuan pembelajaran setelah ia mengikuti kegiatan pembelajaran.

Salah satu aspek yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran

adalah kemampuan guru dalam mengolah pembelajaran dan penentuan

model yang digunakan. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh Okatavia

dan Astimar (2020) mengatakan bahwa guru perlu menggunakan model-

model pembelajaran yang inovatif untuk menghindari terjadinya hasil

belajar yang rendah. Model pembelajaran yang digunakan dalam

pelaksanaan pembelajaran bertujuan agar potensi yang dimiliki siswa

dapat nerkembang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Pada kenyataannya dari hasil observasi di SDN 03 Taeh Bukik

Kabupaten Lima Puluh Kota yang pertama dilakukan pada hari Senin

tanggal 28 Oktober 2019 dan yang kedua dilakukan pada hari Jum’at

tanggal 1 November 2019. Obeservasi petama pada tanggal 28 Oktober

2019 yaitu pada Tema 4 “Keluargaku”, subtema 4 “Kebersamaan Dalam

Keluarga”, pada saat itu guru melakukan pembelajaran 1 dan observasi


5

kedua pada tanggal 1 November 2019 guru melakukan pembelajaran 5.

Peneliti menemukan beberapa beberapa masalah yang terkait Rencan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) diantaranya yaitu: (1) guru pada saat

memasuki kelas untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran belum

menggunakan RPP/ Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, (2) rumusan

indikator belum sesuai dengan kata kerja operasional (3) pembelajaran

masih didominasikan dengan metode ceramah dalam menyampaikan

materi (4) guru belum menggunakan model pembelajaran yang manarik

dalam mengajar (5) dalam uraian materi masih terlihat pemisahan muatan

pembelajaran.

Permasalahan yang terdapat saat kegiatan pembelajaran berlangsung

sewaktu observasi yakni: (1) kegiatan pembelajaran berpusat kepada guru,

sehingga peserta didik hanya menerima materi pembelajaran dari guru,

tanpa adanya siswa mengeluarkan ide-ide dalam proses pembelajaran, (2)

guru kurang memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam mencari

dan mengolah informasi materi pembelajaran berlangsung sehingga

peserta didik tidak bisa menemukan jawaban atau pertanyaan secara

mandiri dalam pembelajaran, bahkan peserta didik pasif dan rasa

keingintahuan untuk mencari, menemukan dan memecahkan masalah

terhadap materi pembelajaran yang sedang berlangsung. (3) guru kurang

menumbuhkan sikap percaya diri siswa dalam menemukan konsep

sehingga siswa kurang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi.


6

Permasalahan yang tampak dari aspek penilaian yaitu, guru hanya

melakukan penilaian di akhir proses pembelajaran saja dalam bentuk

pengujian terhadap penguasaan materi dari aspek pengetahuan saja. Dapat

dilihat pada daftar nilai Mid Semester 1 pembelajaran Tematik Terpadu

kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabuaten Lima Puluh Kota pada tabel 1.1.

Tabel 1. Hasil Penilaian Tengah Semester 1 Siswa Kelas IV SDN 03


Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota
NO Nama KKM Nilai Siswa Rata-
Siswa BI PKn IPS IPA SPdP rata
1 NI 75 65 76 75 60 67 68,6
2 AA 75 54 70 75 65 78 68,4
3 AR 75 80 79 70 76 75 76
4 FTN 75 72 74 74 80 77 75,4
5 GAK 75 73 80 70 75 80 75,6
6 KK 75 77 74 72 79 77 75,8
7 KKN 75 59 75 73 78 80 73
8 NA 75 62 74 70 75 75 71,2
9 RSZ 75 78 72 79 76 73 75,6
10 RK 75 75 73 73 74 75 74
11 SU 75 74 73 75 76 80 75,6
12 SNA 75 76 74 73 70 75 73,6
13 W 75 73 75 76 74 72 74
14 HAP 75 74 70 73 79 75 74,2
15 RW 75 75 76 79 70 70 74
Jumlah 1.067 1.115 1.107 1.107 1.129
Rata-rata 71,1 74,3 73,8 73,8 75,2
Sumber: Data dari guru kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima
Puluh Kota

Berdasarkan dari tabel 1.1 hasil penilaian tengah semester 1 siwa

kelas IV di SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota dapat

diketahui bahwa pencapaian hasil belajar siswa masih banyak dibawah

KKM yaitu 75. Dimana Jumlah siswa di kelas IV yaitu 15 orang siswa dan
7

yang mencapai KKM hanya 6 siswa sedangkan yang di bawah KKM ada 9

siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut guru harus memilih model

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan pembelajaran, salah satunya

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

Peneliti memilih model ini karena tipe NHT menuntut setiap siswa

berpifikir kritis untuk mengemukakan jawaban dari pemahaman yang

diterimanya ketika bekerjasama dalam kelompok belajar, siswa akan

bertanggung jawab dan berusaha pada tugas yang diberikan dalam

kelompok. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT akan

dapat meningkatkan kemampuan siswa serta meningkatkan motivasi siswa

dalam proses pembelajaran yang berlangsung sehingga memperoleh hasil

belajar yang meningkat.

Menurut Faturrahman (2017) mengatakan bahwa model NHT

merupakan bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang

mengutamakan adanya kerja sama antar siswa dalam kelompok tertentu

untuk memecahkan masalah dalam mencapai tujuan pembelajaran yang

telah ditetapkan dan yang ingin dicapai. Dalam model pembelajaran NHT

siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-

6 orang secara heterogen. Sehingga, model pembelajaran ini

memungkinkan siswa untuk bekerjasama dan bertukar pikiran untuk

menyelesaikan suatu masalah yang diberikan oleh guru. (Arisini,2105)

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, peneliti

tertarik untuk dapat memperbaiki proses pembelajaran melalui penelitian


8

tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada

Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Kooperatif

Tipe NHT di Kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh

Kota”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam

Penulisan ini secara umum yaitu bagaimanakah Peningkatan hasil belajar

siswa dalam pembelajaran tematik terpadu menggunakan model kooperatif

tipe NHT di kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota.

Rumusan masalah diatas dapat dijabarkan secara khusus sebagai berikut:

1. Bagaimanakah rencana pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu

untuk meningkatan hasil belajar siswa menggunakan model kooperatif

tipe NHT di kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh

Kota?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu untuk

meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan model kooperatif tipe

NHT di kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota?

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran

tematik terpadu menggunakan model kooperatif tipe NHT di kelas IV

SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan Penelitian ini secara

umum adalah untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa


9

dalam pembelajaran tematik terpadu menggunakan model kooperatif tipe

NHT di kelas IV SDN 03 Taeh Bukik. Sedangkan secara khusus

Penulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan:

1. Rencana pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu untuk meningkatan

hasil belajar siswa menggunakan model kooperatif tipe NHT di kelas

IV SDN 03 Taeh Bukik.

2. Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu untuk meningkatan hasil

belajar siswa menggunakan model kooperatif tipe NHT di kelas IV

SDN 03 Taeh Bukik.

3. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tematik terpadu

menggunakan model kooperatif tipe NHT di kelas IV SDN 03 Teah

Bukik.

D. Manfaat Penelitian

Secara teoritis penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

referensi tambahan bagi seorang peneliti yang akan melakukan kajian

tentang penggunaan model kooperati tipe NHT untuk meningkatkan hasil

belajar. Selain itu peneliti juga diharapkan dapat mengembangkannya.

Secara praktis, hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat sebagai

berikut:

1. Bagi peneliti, dapat mengembangkan ilmu yang telah diperoleh

Penulis dan menjadikan bekal dalam mempersiapkan diri sebagai

calon pendidik.
10

2. Bagi guru, sebagai bahan masukan pengetahuannya dalam

menerapkan pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif

tipe NHT untuk memberikan pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan serta untuk membangkitkan keaktifan cara belajar

siswa.

3. Bagi sekolah, bermanfaat memberikan masukan baru mengenai cara

belajar dengan menggunakan model Kooperatif NHT pada

pembelajaran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Hakikat Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu perilaku yang diperoleh

peserta didik setelah melakukan kegiatan pembelajaran, yang

menjadi suatu tolak ukur untuk mengetahui hasil dan sejauh mana

seorang siswa menguasai materi yang diajarkan dan melihat tingkat

keberhasilan peserta didik.

Sudjana (2009) mengakatan bahwa hasil belajar adalah suatu

kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah menerima

pengalaman belajar. Hasil belajar peserta didik dapat diketahui

dengan menggunakan suatu alat ukur yang disebut tes. Adanya tes

tersebut, maka guru dapat mengetahui pemahaman siswa terhadap

materi yang telah dipelajarinya.

Susanto (2013) mengatakan bahwa hasil belajar merupakan

suatu kemampuan yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses

pembelajaran. Hasil belajar pada siswa dapat diketahui oleh guru

terhadap nilai yang diperoleh dan sejauh mana tingkat pemahaman

siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru.

11
12

Hamalik (2012) hasil belajar adalah perubahan tingkah laku,

misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, perubahan dalam setiap

kebiasaan keterampilan, timbulnya pertanyaan baru, kesanggupan

menghargai, emosional, perkembangan sifat sosial, dan

pertumbuhan jasmani.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

hasil belajar adalah sesuatu yang didapat baik itu berupa

perubahan-perubahan setelah adanya perlakuan ataupun aktivitas

belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa

terhadap kegiatan pembelajaran yang diajarkan.

b. Jenis-jenis Hasil Belajar

Benyamin Bloom (dalam Sudjana 2009) menyatakan

bahwa secara garis besar hasil belajar dapat dibagi menjadi tiga

ranah yaitu penilaian pengetahuan, penilaian sikap, dan penilaian

keterampilan..

1) Ranah Kognitif (Pengetahuan)

Menurut Sudjana (2009) ranah kognitif merupakan hasil

belajar yang berkenaan dengan intelektual yang terdiri dari

enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sisntesis, dan evaluasi. Sedangkan menurut

Bloom (dalam Susanto 2013) menyatakan bahwa pemahaman

konsep dikatakan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari

bahan atau materi yang dipelajari.


13

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan

bahwa ranah kognitif merupakan kemampuan dan pemahan

konsep siswa untuk menyerap materi pembelajaran yang mana

tidak terlepas dari enam aspek yaitu pengetahuan atau ingatan,

pemahaman, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis, dan

evaluasi.

2) Ranah Afektif (Sikap)

Menurut Sudjana (2009) mengatakan bahwa ranah

kafektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek

yaitu penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi

dan internalisasi. Sedangkan menurut Lange (dalam Susanto

2013) mengemukakan bahwa sikap tidak hanya merupakan

aspek mental saja, tetapi mencakup aspek fisik. Ranah afektif

atau ranah sikap harus ada kekompokan antara mental secara

serempak.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan

bahwa ranah afektif merupakan penilaian hasil belajar yang

berkaitan dengan sikap, yang mana sikap ini harus kompak dan

serempak dengan sikap fisik dan mental peserta didik.

3) Ranah Psikomotor (Keterampilan)

Aspek hasil belajar yang terakhir adalah ranah

psikomotor. Menurut Sudjana (2009) mengatakan bahwa ranah

psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan


14

kemampuan bertindak. Terdapat enam aspek pada ranah

psikomotor yakni, gerakan refleks, keterampilan gerak dasar,

kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan

kompleks, gerakan ekspresif dan gerakan interpretatif.

Menurut Usman dan Setiawati (dalam Susanto 2009)

mengatakan bahwa ranah psikomotor merupakan ketarmpilan

yang mengarah kepada pembangunan mental, fisik, dan sosial

yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih

tinggi dalam diri seoarang individu.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan

bahwa ranah psikomotor merupakan hasil belajar yang

berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak yang

mengarah pada gerakan dasar, grekana refleks, kemampuan

perseptual, ketepatan serta yang mengarah kepada

pembangunan mental, fisik, dan sosial yang mendasar sebagai

penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu.

2. Hakekat Pembelajaran Tematik Terpadu

a. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu

Menurut Rusman (2015) pembelajaran tematik adalah suatu

pendekatan tematik pada pembelajaran terpadu yang melibatkan

beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman bermakna

kepada siswa. Sejalan dengan Iasha (2018) mengatakan bahwa

pembelajaran tematik terpadu merupakan pembelajaran yang


15

menggunakan berbagai tema untuk mengaitkan beberapa mata

pelajaran yang memberika pengalaman langsung dan bermakna

kepada peserta didik.

Menurut Majid (2014) pembelajaran tematik terpadu

merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema dalam

mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan

sebuah pengalaman langsung dan bermakna bagi peserta didik.

Pembelajaran terpadu. Karena peserta didik dapat memahami

berbagai konsep yang mereka pelajari, dan melalui pengalaman

langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah

dikuasai oleh peserta didik.

Sedangkan menurut Poerwadarminta (dalam Majid, 2014)

mengatakan bahwa tematik terpadu adalah suatu pembelajaran

terpadu yang mengaitkan beberapa mata pelajaran kedalam satu

tema, yang dapat memberikan pengalaman langsung kepada peserta

didik.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran tematik terpadu merupakan pembelajaran yang

mengabungkan beberapa mata pelajaran lainnya ke dalam satu

pembelajaran dan memberikan pengalaman langsung kepada peserta

didik dalam proses belajar mengajar sehingga pembelajaran akan

lebih bermakna.
16

b. Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik terpadu bertujuan untuk memberikan

sebuah pengalaman langsung bagi siswa agar proses pembelajaran

yang ditempuh menjadi lebih bermakna. Dikatakan bermakna karena

pembelajaran tematik terpadu akan membuat peserta didik dapat

memahami materi atau konsep yang sedang mereka pelajari melalui

pengalaman langsung dan mengaitkannya dengan materi atau konsep

lain yang mereka pahami. Pada pembelajaran tematik terpadu akan

memberikan kemudahan pada peserta didik untuk memahami dan

mendalami konsep materi yang tergabung didalam tema serta

menumbuhkan semangat belajar karena materinya merupakan materi

yang nyata dan bermakna bagi siswa.

Menurut Trianto (2011) mengatakan bahwa tujuan

pengembangan model pembelajaran tematik terpadu sebagai berikut :

1) Memberikan wawasan kepada guru tentang apa, mengapa dan

bagaimana pembelajaran terpadu pada tingkat pendidikan dasar dan

menengah, 2) Memberikan bekal keterampilan kepada guru dalam

menyusun rencana pembelajaran (RPP), 3) Memberikan bekal

kemampuan kepada guru agar memiliki kemampuan melaksanakan

pembelajaran terpadu, serta 4) Memberikan wawasan, pengetahuan

dan pemahaman bagi pihak yang terkait (kepala sekolah dan

pengawas) sehingga mereka dapat memberikan dukungan terhadap

kalancaran dan ketepatan pelaksanaan pembelajaran terpadu.


17

Sedangkan Rusman (2015) mengatakan ada beberapa tujuan

dari pembelajaran tematik terpadu sebagai berikut: 1) Mudah

memusatkan perhatian pada suatu tema atau topik tertentu, 2)

Mempelajari pengetahuan dan mengembanggkan berbagai

kompetensi muatan mata pelajaran dalam tema yang sama, 3)

Memiliki pemahaman yang mendalam dan berkesan terhadap materi

pembelajaran, 4) Mengembanggkan kompetensi berbahasa lebih baik

dengan mengaitkan berbabgai muatan mata pelajaran lain dengan

pengalaman pribadi peserta didik, 5) Lebih semangat dan bergairah

belajar karena meraka dapat berkomunikasi dalam situai nyata,

seperti berceerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran

yang lain, 6) Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena

materi yang disajikan dalam konteks tema/sutema yang jelas, 7)

Dapat menghemat waktu, karena muatan mata pelajaran yang

disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan

dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih atau pengayaan, 8) Budi

pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan

mangangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan

kondisi.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang

digunakan untuk mempermudah siswa dalam memahami sutau

materi pembelajaran yang akan dilakukan secara utuh. Pada


18

pembelajaran ini siswa hanya di fokuskan kepada satu tema, subtema

yang berkaitan dengan pengalaman langsung siswa serta dalam

kehidupan pribadi dari siswa.

c. Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik terpadu di sekolah dasar merupakan

pembelajaran yang sesuai bagi kebutuhan peserta didik. Karakteristik

pembelajaran tematik terpadu sebagai berikut:

Menurut Rusman (2015) menegemukakan bahwa

pembelajaran tematik terpadu mempunyai beberapa karakteristik

yaitu 1) Berpusat pada anak, 2) Memberikan pengalaman langsung,

3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, 4) Menyajikan

konsep dari berbagai muatan mata pelajaran, 5) Bersifat fleksibel, 6)

Hasil pembelajaran sesuai dengan minat siswa dan kebutuhan

siswa, 7) Menggunakan prinsip belajar dengan bermain dan

menyenangkan bagi siswa.

Sedangkan Ahmadi (2014) menyatakan beberapa karakteristik

pembelajaran terpadu diantaranya: 1) Pembelajaran berpusat pada

siswa, 2) memberikan pengalaman langsung pada siswa, 3)

pemisahan antar mata pelajaran tidak nampak, 4) menyajikan konsep

dari berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran, 5)

bersifat luwes, 6) hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai

dengan minat dan kebutuhan siswa.


19

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

karakteristik pembelajaran tematik terpadu adalah peembelajaran

yang berpusat pada siswa dan memberikan pengalaman langsung

kepada siswa serat pemisahan antar mata pelajaran tidak jelas

sehingga hasil belajar dapat dikembangkan sesuai dengan minat

siswa.

d. Kelebihan Pembelajaran Tematik terpadu

Majid (2014) mengemukakan kelebihan dari pembelajaran

tematik terpadu yaitu 1) Pengalaman dan kegiatan belajar peserta

ddidik akan selalu relevan dengan tingkat perkembangan anak, 2)

Kegiatan dapat disesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik,

3) setiap kegiatan pembelajar akan lebih bermakna bagi peserta didik

sehingga hasil belajar akan dapat bertahan lebih lama, 4)

Pembelajaran terpadu dapat menumbuh kembangkan keterampilan

berfikir dan sosial peserta didik, 5) Pembelajaran terpadu menyajikan

kegiatan yang bersifat pragmatis. Dengan permasalahan yang sering

ditemui dalam kehidupan/lingkungan rill peserta didik, 6)

Pembelajaran terpadu dirancang secara bersama dapat meningkatkan

kerja sama antar guru bidang kajian terkait, guru dengan peserta

didik, peserta didik dengan peserta didik, peserta didik/guru dengan

narasumber sehingga belajar lebih menyenangkan, belajar dalam

situasi nyata, dan dalam konteks yang lebih bermakna.


20

Selanjutnya Kunandar (dalam Ahmadi, 2014)

mengungkapkan kelebihan dari pembelajaran tematik terpadu yaitu :

1) Pembelajaran yang menyenangkan karena berangkat dari minat

dan kebutuhan peserta didik, 2) Pembelajaran yang memberikan

pengalaman langsung dan kegiatan belajar mengajar yang relevan

dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik, 3) Hasil

belajar siswa dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan lebih

bermakna, 4) Dapat mengembangkan keterampilan berfikir peserta

didik sesuai dengan persoalan yang akan dihadapi, 5) Dapat

menumbuhkan keterampilan soasial peserta didik melaui kerja sama,

6) Memiliki sikap toleransi komunikasi dan tanggap terhadap

gagasan dari orang lain, 7) Menyajikan kegiatan pembelajaran yang

bersifat nyata sesuai dengan persoalan yang dihadapi dalam

lingkungan peserta didik.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

kelebihan pembelajaran tematik terpadu dapat sesuai dengan tingkat

perkembangan siswa, pertumbuhan siswa, menyenangkan,

pembelajaran yang sesuai dengan minat, bakat siswa dan kebutuhan

siswa, pembelajaran pada siswa akan lebih bermakna, dapat

meningkatkan keterampilan sosial seperti bekerja sama, kegiatan

yang bersifat nyata dengan masalah yang ada di lingkungan sekitar

tempat tinggal siswa.


21

e. Prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu

Pada rangka melaksanakan pembelajaran tematik terpadu

terdapat beberapa prinsip. Menurut Ahmadi (2014) ada beberapa

prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran tematik

terpadu yaitu 1) Bersifat kontekstual atau terintegrasi dengan

lingkungan, 2) Bentuk belajar dirancang agar siswa menemukan

tema, dan 3) Efisiensi.

Sedangkan Majid (2014) mengungkapkan beberapa prinsip

yang berkenaan dengan pembelajaran tematik terpadu sebagai

berikut :1) Pembelajaran tematik terpadu memiliki satu tema yang

aktual, yang dekat dengan dunia siswa dan ada dalam kehidupan

sehari-hari, 2) Pembelajaran tematik terpadu perlu memilih materi

beberapa mata pelajaran yang mungkin saling terkait. Dengan

demikian materi yang dipilih dapat mengungkapkan tema secara

bermakna. 3) Pembelajaran tematik terpadu tidak boleh bertentangan

dengan tujuan kurikulum yang berlaku tetapi sebaliknya

pembelajaran tematik terpadu harus mendukung pencapaian tujuan

utuh kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum, 4)

Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam satu tema selalu

mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kemampuan,

kebutuhan, dan pengetahuan awal, 5) Materi pelajaran yang

dipadukan tidak terlalu dipaksakan. Artinya materi yang tidak

mungkin dipadukan tidak usah dipadukan.


22

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

prinsi-prinsip pembelajaran tematik terpadu adalah memiliki tema

yang saling berkaitan dengan beberapa mata pelajaran bersifat tidak

memaksa, anak tidak boleh bertentang dengan tujuan pembelajaran,

dan pembelajaran tematik harus efisien dengan waktu dan kondisi

peserta didik.

3. Hakikat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

Together (NHT)

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Menurut Asma (2009) pembelajaran kooperatif merupakan

suatu konsep pembelajaran yang memberikan peluang dan waktu

kepada seluruh siswa agar dapat bekerja sama dengan anggota

kelompok dan sekaligus masing-masing bertanggung jawab dan

mampu memcahkan masalah pada aktivitas belajar kelompoknya

dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru.

Menurut Faturrahman (2017) mengatakan pembelajaran

kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan

paham konstruktivisme dan model pembelajaran yang menerapkan

untuk kerjasama di antara siswa demi tercapai tujuan pembelajaran

yang harus dicapai.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang mengutamakan

adanya pembelajaran kelompok-kelompok atau kerjasama dalam


23

pembelajaran. Siswa yang ada dalam setiap kelompok mampu

memecahkan suatu masalah demi tercapai tujuan pembelajaran yang

harus dicapai.

b. Pengertian Model Numbered Head Together (NHT)

Menurut Istarani (2012) mengatakan bahwa Numbered Head

Together adalah rangkaian penyampaian materi pembelajaran dengan

menggunakan kelompok atau kerjsa dalam menyatukan persepsi

peserta didik terhadap pertanyaan yang diajukan oleh guru, yang

kemudian di pertanggung jawabkan oleh peserta didik sesuai dengan

nomor permintaan guru dari masing-masing kelompok, dan dalam

kelompok peserat didik diberi nomor yang berbeda-beda dan

disesuaikan dengan urutannya.

Menurut Hamdayama (2014) mengatakan bahwa kooperatif

tipe Numbered Head Together merupakan suatu pembelajaran yang

dilakukan dengan pemberian nomor secara bersama yang dirancang

untuk mempengaruhi interaksi siswa. Model ini juga dapat dijadikan

sebagai alat untuk menguji tingkatan pemahaman siswa terhadap isi

materi pembelajaran yang diajarkan oleh guru.

Menurut Kurniasih dan Sani (2015) kooperatif tipe Numbered

Head Together merupakan model pembelajaran dengan cara

membentuk suatu kelompok yang heterogen. Dan setiap kelompok

yang beranggotakan 3-5 orang siswa dan memiliki nomor yang

berbeda setiap masing-masing siswa. Penggunaan model


24

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together ini yaitu

sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran terhadap siswa, karena

pembelajaran akan cenderung untuk menarik minat siswa dalam

belajar, motivasi dan rasa ketertarikan siswa dalam mengikuti proses

pembelajaran. Selain itu dalam penggunaan model NHT ini juga

dapat membuat siswa untuk slalu memiliki rasa bertanggung jawab

dalam menyelesaikan tugas kelompok maupun dalam memecahkan

suatu masalah dan siswa akan ikut serta memahami tugas yang

diberikan oleh guru karena pada model ini guru memanggil nomor

yang ada pada peserta didik secara acak.

Menurut Santiana (2014) tiga tujuan yang hendak dicapai

dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu: tiga tujuan yang

hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT

yaitu:1) Hasil belajar akademik stuktural : Bertujuan untuk

meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. 2)

Pengakuan adanya keragaman: Bertujuan agar siswa dapat menerima

teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang. 3)

Pengembangan keterampilan sosial : Bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan sosial siswa

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT) adalah model pembelajaran secara kelompok dengan cara

memberikan penomoran yang berbeda-beda kepada masing-masing


25

siswa dalam setiap kelompok. Setiap siswa akan mempertanggung

jawabkan tugas yang diberikan oleh guru karena guru akan

memanggil siswa secara acak terhadap nomor yang diberikan.

c. Kelebihan Model Numbered Head Together (NHT)

Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together dirancang untuk dapat mempengaruhi proses pembelajaran

pada siswa agar selalu aktif dalam mengikuti pembelajaran. Model

pembelajaran kooperatif tipe NHT ini terdapat beberapa kelebihan,

yaitu:

Menurut Istarani (2012) kelebihan model pembelajaran

model kooperatif tipe NHT adalah sebagai berikut : 1) Dapat

meningkatkan kegiatan kerja kelompok antara peserta didik, karena

dalam pembelajaran siswa ditempatkan dalam kelompok untuk

melaksanakan diskusi, 2) Dapat meningkatakan rasa tanggung

jawab antara peserta didik secara bersama, karena setiap kelompok

mendapat tugas, 3) Siswa dilatih untuk menyatukan pikiran, 4)

peserta didik dilatih untuk saling menghargai pendapat temannya

yang lain, karena hasil kerja kelompok diminta tanggapan dari

peserta lain.

Sedangkan Kurniasih dan Sani (2015) mengungkapkan

beberapa kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yaitu:

(1) dapat meningkatkan minat dan prestasi peserat didik dalam

belajar, (2) dapat memperdalam pemahaman peserta didik terhadap


26

suatu materi, (3) dapat meningkatkan rasa tanggung jawab peserta

didik, (4) memberikan rasa menyenangkan peserta didik dalam

belajar, (5) dapat mengembangkan rasa ingin tahu pada peserta

didik, (6) dapat meningktkan rasa percaya diri pada peserta didik,

(7) mengembangkan rasa saling memiliki dan kerja sama dalam

belajar, (8) peserta didik akan merasa termotivasi untuk selalu

menguasai materi pembelajaran, (9) dapat melinghilangkan

kesenjangan antara peserta didik yang pintar dan peserta didik yang

kurang pintar, (10) terciptanya suasana yang gembira dalam belajar,

meskipun saat pelajaran pada jam terakhir.

Sedangkan menurut (Mulyana, dkk, 2016) mengatakan

bahwa Pembelajaran kooperatif tipe NHT akan membuat siswa

tidak jenuh dalam kegiatan pembelajaran dan siswa dapat sharing

dengan teman-temannya untuk memecahkan permasalahan yang

diberikan oleh guru, karena guru hanya sebagai fasilitator untuk

mengembangkan pengetahuan siswa, serta mampu membuat siswa

mampu bertanggung jawab lebih baik lagi yang pada akhirnya akan

meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa

kelebihan model pembelajarn kooperatif tipe NHT adalah melatih

siswa untuk selalu meningkatkan kerjasama antar kelompok dan

dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas yang


27

diberikan oleh guru serta bisa mengembangkan rasa percaya diri

dan saling menghargai pendapat dari teman yang lain.

d. Langkah-langkah Model Numbered Head Together (NHT)

Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe NHT

menurut Istarani (2012) sebagai berkut: 1)Peserta didik dibagi

kedalam beberapa kelompok, dan setiap peserta didik mendapatkan

nomor, 2) Guru memberikan tugas dan setiap kelompok harus

mengerjakannya, 3) Kelompok mendeskusikan jawaban yang benar

dan memastikan semua anggota kelompok bisa menjawab dan

mengerjakannya, 4) Guru memanggil salah satu nomor peserta didik

dan peserta didik yang nomornya terpanggil akan melaporkan hasil

diskusi kelompoknya, 5) Tanggapan dari teman lain, dan kemudian

guru menunjuk salah satu nomor lain, dan seterusnya, 6)

kesimpulan.

Sedangkah langkah-langkah model pembelajaran NHT

menurut Miftahul Huda (dalam Azmia 2014) adalah sebagai berikut

: 1) peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok-kelompok.

Setiap peserta didik dalam kelompok diberi nomor yang berbeda-

beda, 2) Guru memberikan beberapa pertanyaan dan masing-masing

kelompok mengerjakannya, 3) Setiap anggota kelompok berdiskusi

untuk mencari jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan

semua anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut, 4) Guru


28

menggali salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang dipanggil

mempresentasikan jawaban hasil diskusi kelompok mereka.

sedangkan Fathurrahman (2017) mengatakan langkah

langkah dari NHT yaitu:

1. Persiapan

Pada tahap ini guru akan merancangan pelajaran dengan membuat

skenario pembelajaran, lembar kerja siswa yang sesuai dengan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

2. Pembentukan kelompok

Pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa

kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi

nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok

yang berbeda-beda.

3. Pada setiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku

panduan agar memudahkan bagi siswa dalam menyelesaikan LKS

atau masalah yang diberikan oleh guru.

4. Diskusi masalah

Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap

siswa sebagai bahan yang akan dipelajarari. Dalam bekerja

kelompok semua siswa harus berfikir secara bersama-sama untuk

meyakinkan bahwa setiap orang mengetahui jawaban dari

pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah
29

diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang

bersifat spesifik sampai bersifat umum.

5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban

Dalam tahap ini, guru menyebutkan satu nomor dan para siswa

dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan

dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.

6. Memberi kesimpulan

Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua

pertanyaan yang berhubungan dengan maetri yang disajikan.

Beberapa langkah diatas, adapun langkah yang dipakai

peneliti dalam Penulisan ini adalah langkah yang digunakan oleh

Istarani karena lebih sederhana dan mudah dipahami serta

diterapkan dalam pembelajaran.

4. Pembelajaran Tematik Terpadu dengan Menggunakan Model

Numbered Head Together (NHT)

Pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model

Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) diupayakan untuk

melatih siswa selalu aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, dan

agar siswa berani dalam mengeluakan pendapat serta membantu siswa

dalam memahami konsep pembelajaran dengan cara berdiskusi

bersama teman sebangkunya dengan cara memberikan penomoran

yang berbeda setiap peserta dalam kelompok. Untuk mencapai hal

tersebut maka diperlukan perencanaan pembelajaran yang tepat.


30

Perencanaan pembelajaran tematik terpadu dengan model Numbered

Head Together (NHT) pada penelitian ini dirancang sesuai dengan

pendapat Istarani (2012).

Penelitian untuk siklus I pertemuan I dilakukan pada tema 8

(Daerah Tempat Tinggalku) pada subtema 1 (Lingkungan Tempat

Tinggalku) pembelajaran 3 dan pertemuan II dilakukan pada tema 8

(Daerah Tempat Tinggalku) pada subtema 2 (Keunikan Daerah

Temapt Tinggalku) pembelajaran 3, dan pada siklus II dilakukan pada

tema 8 (Daerah Tempat Tinggalku) subtema 3 (Bangga Terhadap

Daerah Tempat Tinggalku) pembelajaran 3. Muatan pembelajaran

yang tergabung dalam penelitian ini adalah Bahasa Indonesia, PPKn,

dan IPS.

Hal yang harus dilaksanakan pada pembelajaran dengan

menggunakan Model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

terlihat dalam langkah-langkah berikut:

Langkah 1 : Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta

didik dalam kelompok mendapat nomor.

a. Pada langkah ini guru membagi siswa dalam 5 kelompok.

Pembagian kelompok dilakukan secara heterogen dengan cara

berhitung 1-3.

b. Setelah semua siswa berhitung, dari 15 siswa terbagi menjadi 5

kelompok. Siswa yang mendapatkan nomor 1, berarti dia


31

merupakan kelompok 1, siswa yang mendapatkan nomor 2 berarti

dia kelompok 2, begitu pun seterusnya.

c. Setelah membagi kelompok, guru meminta siswa duduk

berdasarkan nomor yang didapatnya.

d. Setelah duduk di kelompoknya masing-masing, guru memberikan

nomor yang akan dipakai di kepala siswa. Masing masing siswa

dalam kelompok diberikan nomor yang berbeda.

Langkah 2 : Guru memberikan tugas dan masing-masing peserta

didik mengerjakannya.

a. Kemudian guru membagikan materi yang akan di pelajari kepada

masing-masing kelompok.

b. Guru meminta siswa untuk membaca materi tersebut dan

memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut.

Langkah 3 :Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan

memastikan tiap anggota kelompok dapat mengerjakannya/

mengetahui jawabannya.

a. Guru membagikan LKPd kepada siswa.

b. Siswa diminta mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang ada

pada lembar LKPd tersebut bersama anggota kelompoknya.

c. Selama diskusi berlangsung guru memantau dan membimbing

siswa melaksanakan diskusi kelompok.


32

Langkah 4 : Peserta didik yang nomornya dipanggil melaporkan

hasil kerjasama diskusi kelompoknya.

a. Setelah waktu berdiskusi yang diberikan telah habis. Guru

mengacak memilih nomor, dan guru memanggil satu nomor yang

akan menyampaikan hasil diskusi tersebut.

b. Nomor yang dipanggil tidak diketahui oleh siswa sebelumnya,

sehingga masing-masing siswa harus siap ketika nomor mereka

dipanggil.

c. Nomor yang dipanggil diminta maju kedepan kelas dan

menyampaikan hasil diskusi yang

Langkah 5 : Tanggapan dari teman lain, kemudian guru

menunjuk nomor yang lain dan begitu seterusnya.

a. Setelah nomor yang disebutkan guru akan menyampaikan hasil

diskusinya kedepan kelas, dan guru meminta nomor dari kelompok

lain untuk memberikan tanggapan.

b. Tanggapan yang diberikan dari kelompok lain dinilai oleh guru.

Setelah memberikan tanggapan, guru memberikan penguatan

kepada jawaban siswa yang memberikan tanggapan.

c. Setelah selesai, guru memanggil nomor lain untuk menyampaikan

hasil diskusi kelompoknya. Begitupun seterusnya.


33

Langkah 6 : Kesimpulan.

a. Setelah nomor-nomor yang di panggil menyampaikan hasil

diskusinya, guru membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil

diskusi kelompok.

b. Guru memberikan penguatan dari jawaban siswa dan merangkum

semua jawaban yang diberikan siswa.

c. Kemudian guru menyimpulkan hasil diskusi yang telah dilakukan.

dibuat.

d. Siswa yang menyampaikan hasil diskusi diberikan penilaian.

B. Kerangka Teori

Kerangka teori ini memuat tentang kegiatan pembelajaran tematik

terpadu di kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti menemukan

beberapa permasalahan tentang pembelajaran tematik terpadu yaitu proses

pembelajarannya yang belum sesuai dengan diharapkan.

Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti ingin memperbaiki

dan merubah cara pembelajaran yang lebih bermakna bagi peserta didik

apabila guru mampu menyanjikan pembelajaran dengan menarik

perhatian siswa dan menyenangkan bagi siswa dalam mengikuti

pembelajaran yang sedang berlangsung. Pembelajaran akan memperoleh

hasil yang baik dan maksimal apabila guru mampu menerapakan strategi,

metode, dan model pembelajaran yang menarik serta sesuai dengan materi

yang akan di pelajari.


34

Proses pembelajaran tematik terpadu yang melibatkan beberapa

mata pelajaran yang melibatkan siswa secara lansgsung dari pelangalaman

yang sangat bermakna bagi siswa itu sendiri. Pelaksanaan pembelajaran

guru harus memilih model yang tepat salah satunya yaitu dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT). Pemilihan model yang sesuai dan tepat akan dapat

memberi pengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran. Menerapkan model kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan pemahaman siswa

terhadap materi yang dipelajari dalam belajar kelompok, dan siswa akan

termotavasi untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru

serta siswa akan memiliki rasa tanggung jawab untuk menjawab

pertanyaaan yang diajukan oleh guru karena itu merupakan tanggung

jawab kelompok masing-masing. Ketepatan penggunaan langkah-langkah

model dalam pembelajaran tematik sangat berpengaruh terhadap hasil

pembelajaran. Adapun langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti

dalam penelitian tindakan kelas ini adalah menurut Istarani (2012) sebagai

berikut: 1) Peserta didik dibagi kedalam beberapa kelompok, dan setiap

peserta didik mendapatkan nomor, 2) Guru memberikan tugas dan setiap

kelompok harus mengerjakannya, 3) Kelompok mendeskusikan jawaban

yang benar dan memastikan semua anggota kelompok bisa menjawab dan

mengerjakannya, 4) Guru memanggil salah satu nomor peserta didik dan

peserta didik yang nomornya terpanggil akan melaporkan hasil diskusi


35

kelompoknya, 5) Tanggapan dari teman lain, dan kemudian guru

menunjuk salah satu nomor lain, dan seterusnya, 6) kesimpulan. Kemudian

guru dapat melakukan penilaian terhadap hasil belajar tematik dengan

menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

Kegiatan penilain atau evaluasi yang dilakukan pada

pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Tgether (NHT) adalah penilaian hasil dan

penilaian proses. Penilaian hasil merupakan hasil belajar siswa yang

dilihat dari belajar siswa pada ranah yaitu pengetahuan dan keterampilan.

Sedangkan penilaian proses yaitu penilaian yang dilakukan pada saat

pembelajaran berlangsung yaitu penilaian pengamatan terhadap RPP, serta

penilaian pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa selama

pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) Lebih jelasnya dapat

dilihat pada bagan 2.1 kerangka berpikir berikut :


36

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Pembelajaran NHT di Kelas IV SDN 03 Taeh
Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota Masih Rendah

Kondisi Saat ini Tindakan Tujuan/ Hasil

1. Permasalahan dari 1. Mempersiapkan rancangan 1. Guru


pelaksanaan pemebelajaran (RPP) melaksanakan
segi perencanaan
2. Pelatihan pembelajaran dengan model model NHT
2. Dalam proses 2. Hasil belajar
NHT
pembelajaran meningkat
3. Melaksanakan pembelajaran dengan
3. Hasil belajar model NHT. Langkah – langkah
pembelajaran model kooperatif tipe
NHT :
1)Peserta didik dibagi dalam
kelompok, setiap peserta didik
dalam kelompok mendapat nomor,
2) Guru memberikan tugas dan
masingmasing peserta didik
mengerjakannya
3) Kelompok mendiskusikan jawaban
yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat
mengerjakannya/mengetahui
jawabanya,
4) Peserta didik yang nomornya
dipanggil melaporkan hasil
kerjasama diskusi kelompoknya,
5)Tanggapan dari teman lain, kemudian
guru menunjuk nomor yang lain dan
begitu seterusnya,
6) Kesimpulan

Diskusi pemecah masalah Penerapan pembelajaran


dengan model NHT

Evaluasi awal Evaluasi akhir


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 03 Taeh Bukik

Kabupaten Lima Puluh Kota. Peneliti memilih lokasi di sekolah ini

sebagai tempat Penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut:

a. Sekolah ini sudah bersedia menerima inovasi pendidikan terutama

dalam proses pembelajaran.

b. Sekolah ini menerima pembaharuan terhadap kegiatan pembelajaran

yang kreatif dan inovatif.

c. kepala sekolah dan guru kelas IV juga bersedia untuk bekerja sama

dengan peneliti dalam melakukan penelitian.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam Penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV

SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota yang terdaftar pada

tahun ajaran 2019/2020. Di dalam kelas tercatat siswa yang berjumlah

15 siswa. Adapun yang terlibat dalam Penelitian ini adalah guru kelas

sebagai observer atau pengamat pada kelas IV SDN 03 Taeh Bukik

Kabupaten Lima Puluh Kota, dan peneliti sebagai praktisi. Kondisi

subjek yang akan di teliti ini memiliki berbagai karakteristik yang

berbeda-beda setiap masing-masing. Dari hasil wawancara bersama

37
38

guru kelas saat melaksanakan observasi dapat diketahui bahwa setiap

siswa memiliki latar belakang keluarga yang berbeda-beda.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II (Januari-Juni) tahun

ajaran 2019/2020 di kelas IV SDN 03 Taeh Kabupaten Lima Puluh

Kota. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan

sebanyak dua siklus. Pada siklus I yang terdiri dari II kali pertemuan

yang akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 Maret 2020 dan

pada hari Kamis tanggal 26 Maret 2020 sedangkan siklus II yang

yang akan dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 1 April 2020..

B. Rancangan Penelitian

1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang akan dilaksanakan menggunakan pendekatan

kualitatif dan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kualitatif ini

berkenaan dengan memperbaiki dan meningkatkan proses

pembelajaran di dalam kelas yang dipaparkan dengan kata-kata..

Kunandar (2010) mengatakan bahwa pendekatan kualitatif

digunakan karena data yang akan dihasilkan berupa suatu informasi

yang berbentuk sebuah kalimat yang memberikan gambaran tentang

ekspresi peserta didik yang bersangkutan dengan tingkat kepehaman

terhadap mata pelajaran (pengetahuan), pandangan atau sikap siswa

terhadap metode yang baru (sikap), aktifitas peserta didik dalam


39

mengikuti proses pelajaran, perhatian, antusias dalam belajar,

kepercayaan diri, keaktifan peserta didik, motivasi belajar dan

sejenisnya.

Menurut Kunandar (2010) mengungkapkan bahwa pendekatan

kuantitatif merupakan suatu data yang menganalisa hasil belajar

peserta didik yang menggunakan pendekatan persentase. Dengan

menggunakan tes hasil belajar, maka peneliti akan dapat melihat

persentase daari keberhasilan yang peneliti lakukan. Kemudian

diperjelas oleh pendapat Martono (2011) menyatakan bahwa

Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang mengumpulkan data

yang berbentuk angka. Kemudian data yang berbentuk angka dan

akan diolah dan akan analisis agar mendapatkan informasi ilmiah

dari angka-angka tersebut. Pendekatan kuantitatif ini banyak

digunakan untuk penelitian statistik. yang menyajikan dalam bentuk

tabel, grafik, dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat simpulkan bahwa

pendekatan kualitatif adalah data yang dihasilkan berupa informasi

dalam bentuk kata-kata atau kalimat. Sedangkan pendekatan

kuantitatif adalah data yang menganalisa hasil belajar peserta didik

dengan menggunakan pendekatan persentase yang berupa angka dan

akan diolah untuk menghasilkan informasi ilmiah dari angka-angka

tersebut.
40

b. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang akan dilakukan adalah Penelitian tindakan

kelas (PTK). Menurut Arikunto (2009) Penelitian tindakan kelas

(PTK) teridiri dari 3 komponen diantaranya yaitu penelitian,

tindakan, dan kelas. Dimana dapat dijelaskan bawah peneltian

merupakan mencermati suatu objek dengan menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk memperoleh data dan informasi yang

bermanfaat dalam meningkatkan mutu. Sedangkan tindakan

merupakan kegiatan yang sengaja dilakukan dengan suatu tujuan

tertentu, sementara kelas adalah sekelompok siswa yang dalam

waktu bersamaan menerima pelajaran yang dari seorang guru.

Penulisan tindakan (Action Reseach) yang bertujuan untuk

memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya dan untuk

memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta

didik.

2. Alur Penelitian

Penelitian ini menggunakan alur yang di kembangkan oleh

Kemmis (dalam Kunandar, 2010) mengatakan bahwa proses

Penelitian tindakan adalah proses daur ulang atau siklus yang

dimulai dari aspek mengembangan perencanaan, melakukan tindakan

yang sesuai dengan rencana, melakukan observasi disuatu sekolah

terhadap tindakan, dan melakukan refleksi perenungan terhadap

perencanaan, kegiatan proses pembelajaran, serta keberhasilan hasil


41

yang diperoleh. Sesuai dengan prinsip umum penelitian tindakan

setiap tahapan dan siklusnya. Alur penelitian digambarkan sebagai

berikut:

Bagan 3.1 Alur Penelitian


Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Model NHTdi kelas IV SDN 03 Taeh Bukik
Kabupaten Lima Puluh Kota

SIKLUS I Perencanaan I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I

Langkah model pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif


tipe NHT adalah sebagai berikut :

Tindakan dan 1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam kelompok
mendapat nomor,
Pengamatan 2. Guru memberikan tugas dan masing-masing peserta didik mengerjakannya
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabanya,
4. Peserta didik yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama diskusi
kelompoknya,
5. tanggapan dari teman lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain dan
begitu seterusnya,
6. kesimpulan

Refleksi I
Belum berhasil

SIKLUS II Perencanaan II Rencana Pelaksaan Pembelajaran II

Langkah model pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe


NHT adalah sebagai berikut :

1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam kelompok
mendapat nomor,
Tindakan dan 2. Guru memberikan tugas dan masing-masing peserta didik mengerjakannya
Pengamatan 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabanya,
4. Peserta didik yang nomornya dipanggil melaporkan hasil kerjasama diskusi
kelompoknya,
5. tanggapan dari teman lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain dan
begitu seterusnya,
Berhasil
6. kesimpulan

Refleksi II Berhasil Laporan

Sumber dikembangkan oleh Kemmis (dalam Kunandar.2010).


42

2. Prosedur Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, yang

terdiri dari tahap perencanaan, tahap perlaksanaan, tahap pengamatan

serta tahap refleksi. Masing-masing tahap tersebut diuraikan sebagai

berikut.

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan rumusan masalah diatas peneliti bersama guru

membuat rencana tindakan yang akan dilaksanakan berupa

pembelajaran tematik terpadu dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT. Penelitian siklus I pertemuan I

dilakukan pada tema 8 (Daerah Tempat Tinggalku) dengan

subtema 1 (Lingkungan Tempat Tinggalku) pada pembelajaran 3

dan pertemuan II dilakukan pada subtema 2 (Keunikan Daerah

Tempat Tinggalku) pada pembelajaran 3. Penelitian siklus II

dilakukan pada tema 8 (Daerah Tempat Tinggalku) dengan

subtema 3 (Bangga Terhadap Daerah Tempat Tinggalku) pada

pembelajaran 3.

Kegiatan yang dilaksanakan itu sebagai berikut:

1) Menentukan jadwal penelitian yang akan dilakukan.

2) Mengkaji kurikulum 2013 tematik terpadu, buku guru dan buku

siswa.

3) Menyusun rancangan tindakan berupa rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan tahapan pembelajaran


43

yang meliputi: kompetensi inti (KI), kompetensi dasar (KD),

indikator, merumuskan tujuan dan dikembangkan berdasarkan

dari indikator, memilh dan menetapkan materi, kegiatan

pembelajaran, sumber, penggunaan media pembelajaran, dan

menetapkan evalusi serta penilaian.

4) Merancang pembelajaran dengan menggunakan model

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT).

5) Menyusun alat data berupa tes.

6) Menyususn lembar observasi untuk mengamati aktivitas guru

dan aktivitas siswa.

7) Mendiskusikan dengan guru kelas tentang cara pengumpulan

data dalam pelaksanaan observasi saat kegiatan dilakukan agar

tidak terjadi penyimpangan dalam pengambilan data waktu

yang digunakan untuk berdiskusi.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan yang dimulai dari kegiatan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT yang sesuai dengan rancangan pelaksanaan

pembelajaran yang telah dibuat oleh Peneliti. Penelitian dilakukan

dari siklus I yang dilaksanakan II pertemuan dan siklus II

dilakukan I pertemuan. Kegiatan ini dilakukan oleh Penulis sebagai

Praktisi dan guru kelas sebagai observer. Kegiatan yang

dilaksanakan sebagai berikut:


44

1) Peneliti melaksanakan pembelajaran tematik terpadu sesuai

dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.

2) Guru kelas sebagai observer melakukan pengamatan dengan

menggunakan lembar observasi.

3) Guru dan peneliti melakukan diskusi terhadap tindakan yang

dilakukan pada setiap pertemuan, kemudian melakukan

refleksi. Dan hasilnya dimanfaatkan untuk perbaiki atau

penyempurnaan pertemuan selanjutnya.

c. Tahap Pengamatan

Pengamatan dilakukan terhadap tindakan pembelajaran

tematik terpadu dikelas IV menggunakan model kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT). Hal ini dilakukan bersamaan

dengan pelaksanaan untuk mengamati aktivitas guru dan siswa

selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

Kegiatan pengamatan ini dilakukan oleh guru sebagai

(observer) dan peneliti sebagai (praktisi) berusaha mengenal,

mengamati, dan mendokumentasikan semua indikator dari proses

hasil perubahan yang terjadi, baik yang disebabkan oleh tindakan

yang terencana maupun dampak intervensi dalam pembelajaran.

Keseluruhan hasil pengamatan direkam dalam bentuk pengamatan.

Pengamatan akan dilakukan oleh Penulis secara terus menerus

mulai dari siklus I sampai siklus ke II. Pengamatan yang dilakukan

dapat mempengaruhi pelaksanaan tindakan selanjutnya. Hasil


45

pengamatan ini kemudian didiskusikan dengan guru dan diadakan

refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya.

d. Tahap Refleksi

Refleksi dilakuan pada setiap satu tindakan dan

pengamatan dilakukan. Refleksi ini dilakukan diakhir tindakan dan

pengamatan selesai dilaksanakan. Refleksi diartikan sebagai upaya

untuk mengkaji apa yang terjadi, yang telah dihasilkan, tidak atau

belum tuntas pada langkah sebelumnya, sebagai bahan

pertimbangan melakukan tindakan berikutnya. Refleksi diadakan

setiap satu kali tindakan berakhir. Peneliti bersama guru melakukan

diskusi dan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan, dan

hasilnya digunakan untuk perbaikan serta penyempurnaan siklus

selanjutnya.

Pada penelitian ini, hasil yang dicapai pada tindakan yang

dilakukan pada siklus I menjadi pedoman untuk melakukan

perbaikan pada siklus ke II. Apa saja yang sudah baik

dipertahankan dan kekurangan pada siklus pertama diperbaiki pada

siklus kedua. Apabila kegiatan pembelajaran sudah berjalan sesuai

dengan model pembelajaran yang digunakan, tetapi hasil yang

dicapai belum seperti yang diharapkan maka penelitian ini akan

dilanjutkan pada siklus selanjutnya.


46

C. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Data Penelitian berupa hasil pengamatan dari setiap tindakan

pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siswa kelas IV SDN 03 Taeh

Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota. Data tersebut tentang hal-hal

yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, palaksanaan

pembelajaran tematik terpadu menggunakan model kooperatif tipe

NHT yang terdiri dari aktivitas guru dan aktivitas siswa, serta hasil

belajar siswa.

2. Sumber Data

Sumber data penelitian adalah proses pembelajaran tematik

terpadu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT dilakukan pada kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima

Puluh Kota yang meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran dan hasil belajar siswa pada saat

pembelajaran. Data yang akan diperoleh peneliti dari subjek

Penelitian yaitu guru dan siswa kelas kelas IV SDN 03 Taeh Bukik

Kabupaten Lima Puluh Kota.


47

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data Penelitian dilakukan melalui observasi atau

pengamatan dan tes. Berbagai teknik tersebut dapat diuraikan sebagai

berikut ini:

a) Observasi

Observasi yang dilakukan untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas guru dan siswa serta lembar pengematan keterampiran

untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan implementasi

pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe NHT. Objek dalam observasi adalah siswa dan guru selama

kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Selain itu observasi juga

dilakukan terhadap pelaksanaan RPP yang telah dirancang

sebelumnya. Kegiatan observasi yang dilakukan pada saat proses

pembelajaran yang sedang berlangsung yang dibantu oleh teman

dan guru dari SDN 03 Taeh Bukik sebagai observer dengan cara

memberi tanda ceklist di kolom sasaran yang tersedia pada

kegiatan yang muncul pada lembar pengamatan RPP.

Lembar observasi berikutnya adalah lembar observasi untuk

mengamati aspek guru dan lembar observasi untuk aspek siswa.

Pengisian lembar observasi yang dilakukan padaa saat proses

pembelajaran berlangsung dengan memberikan tanda ceklist di


48

kolom sasaran yang tersedia pada kegiatan yang muncul pada

lembar observasi.

b) Tes

Tes dilakaukan yang bertujuan untuk mengetahui hasil

kemampuan siswa dan kesiapan siswa dalam pembelajaran. Tes

yang gunakan untuk memperkuat data dari observasi yang

dilakukan dalam kelas terutama pada butir penguasaan materi

pembelajaran dari unsur siswa.

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan waktu

penelitian. Dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Lembar Pengamatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

Lembar pemgamatan RPP yang berisi kolom dan akan disi

oleh penulis dengan cara memberi tanda check list apabila point-

point sudah sesuai dengan RPP dalam kegiatan pembelajaran yang

berlangsung.

b. Lembar Pengamatan Aktivitas Guru

Lembar pengamatan aktivitas guru akan diisi oleh obsever

dengan cara mencatat setiap aktivitas yang dilakukan oleh guru

selama kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Aktivitas guru

dapat dilihat dari kegiatan yang terlaksanakan maupun yang belum


49

terlaksanakan yang terdapat dalam lembar pengamatan aktivitas

guru tersebut.

c. Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

Lembar pengamatan aktivitas siswadigunakan untuk

mengamati aktivitas siswa selama proses pembelajaran tematik

terpadu. Dari lembar pengamatan aktivitas siswa dapat terlihat

semua yang telah direncanakan sudah terlaksankan atau belum

terlaksanakan.

d. Lembar Tes

Lembar tes berupa butir-butir soal objektif beserta kunci

jawaban yang diberikan untuk mengukur sejauh mana pemahaman

dan penguasaan materi pembelajaran dari unsur siswa. Hal ini

dilakukan untuk memperoleh data yang akurat atas kemampuan

siswa dalam memahami pembelajaran tematik terpadu dengan

menggunakan model kooperati tipe Numbered Head Together

(NHT).

E. Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian akan dianalisis menggunakan

analisis data kualitatif dan kuantitatif. Disamping itu dengan menggunakan

teknik analisis data secara kualitatif dalam penelitian ini juga

menggunakan teknik analisis data secara kuantitatif karena data-data yang

berhubungan dengan hasil belajar siswa berupa angka angka.


50

Menurut Kunandar (2010), dalam pelaksanaan penelitian tindakan

kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti yaitu: (1)

Data kuantitatif yaitu nilai hasil belajar, (2) Data kualitatif, yaitu: data

yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberi gambaran tingkat

pemahaman terhadap suatu mata pelajaran, sikap, aktivitas siswa

mengikuti pembelajaran, perhatian, antusias dalam belajar, kepercayaan

diri, motivasi belajar, dan sejenisnya. Tahap analisis data yang dilakukan

dalam penelitian ini yaitu dimulai dengan menelaah dari pengumpulan

data sampai seluruh data terkumpul. Kemudian data yang terkumpul

didiskusikan bersama observer atau guru kelas.

Data kualitatif dianalisis dengan cara dipaparkan berdasarkan hasil

pengamatan dari setiap tindakan pembelajaran tematik terpadu

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT). Sedangkan untuk data kuantitatif dianalisis pada data

RPP dan pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan teknik persentase

sedangkan pada data hasil belajar dengan cara mencari taraf penguasaan

sesuai KBM yang telah di tetapkan. Data kuantitatif berupa peningkatan

hasil belajar siswa dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif

Rumus yang digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

siswa, dapat dianalisis dengan menggunakan data kuantitatif.

Penghitungan persentase dapat dilakukan dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif menurut Ngalimun (2010) dengan rumus sebagai

berikut:
51

Dengan rumus:
NP = x 100 %
Keterangan:

NP : Nilai persentase yang dicari atau diharapkan

R : Skor mentah yang diperoleh peserta didik

SM : Skor maksimum ideal dari ter yang bersangkutan

100% : Bilangan tetap


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengikuti tahapan-tahapan

perencanaan yang telah disiapkan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan

pada siswa kelas IV SDN 03 Taeh Bukik pada semester II tahun ajaran

2019/2020. Daalam pelaksanaan tindakan penelitian inni, peneliti

bertindak sebagai praktisi (guru). Sedangkan guru kelas IV bertindak

sebagai observer.

Pembelajaran tematik terpadu dari setiap tindakan ini dilaksanaka

sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran berdasarkan model

kooperatif tipe NHT yang terdiri dari analisis data yang dimulai dengan

menelaah sejak mulai pemngumpuan data sampai seluruh data

terkumpul.penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Siklus pertama

terdiri dari dua kali pertemuan dan siklus ke dua hanya satu kali

pertemuan. Hasil penelitian pada tiap-tiap siklus diuraikan sebagai berikut:

1. Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan I

Penelitian siklus I pertemuan I dilakukan pada hari Rabu

tanggal 18 Maret 2020 pukul 07.30.-12.30 WIB. Hasil pertemuan

siklus I peretmuan I pada pembelajaran tematik terpadu terdiri dari

rencana pelaksanaa pembeljaran, pelaksanaan tindakan pembelajaran,

pengamatan,danrefleksi.

52
53

a. Perencanaan

Pada pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan

model kooperatif tipe NHT disusun dalam bentuk Rencana

Pelaknasaan Pembelajaran (RPP) yang didsarkan pada kurikulum

2013. Rencana Pelaksanaa Pembelajaran ini disusun terelbih

dahulu oleh peneliti atas saran serta masukan dari guru kelas IV

SDN 03 Taeh Bukik.

Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan

kebutuhan siswa kelas IV SDN 03 Taeh Bukik pada pembelajaran

tematik terpadu dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT.

Hal-hal yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar yang

dikembangkan

Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan

terdiri dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).

Untuk komptensi inti yang akaan dicapai peserta didik dalam

pembelajaran tematik terpadu kelas IV semester II pada tema

8 adalah 1) Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran

agama yang dianutnya; 2) Memiliki perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya;

3) Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya


54

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya

di rumah, sekolah, dan tempat bermain; 4) Menyajikan

pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

Kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pelaksanaan

penelitian muatan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah 3.9

Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi; 4.9

Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-tokoh yang terdapat

teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual. Kompetensi dasar

yang ingin dacapai pada pembelajaran PPKn adalah 3.3

Menjelaskan manfaat keberagaman karakteristik individu

dalam kehidupan sehari-hari; 4.3 Mengemukakan manfaat

keberagaman karakteristik individu dalaam kehidupan sehari-

hari. Kompetensi dasar yang ingin dicapai pada pembelajaran

IPS adalah 3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonomi dan

hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan serta

kehidupan sosial dan budaya dilingkungan sekitar sampai

provinsi; 4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan ekonomi

dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan serta


55

kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar sampai

provinsi.

2) Merumuskan Indikator dan Tujuan Pembelajaran

Indikator pembelajaran yang ingin dicapai dalam

penelitian siklus I pertemuan I bagian pengetahuan untuk

muatan pembelajaran Bahasa Indonesia adalah 3.9.1

Mengidentifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi;

3.9.2 Menjelaskan watak tokoh dalam cerita. Bagian

pengetahuan untuk muatan pembelajaaran PPKn adalah 3.3.1

Menentukan karakteristik individu dalam keluarga. Sedangkan

pengetahuan untuk muatan pembelajaran IPS adalah 3.3.1

Menjelaskan jenis pekerjaan penduduk berdasarkan tempat

tinggal. Sementara untuk bagian keterampilan untuk muatan

Bahasa Indonesia adalah 4.9.1 Menampilkan pesan moral

dalam cerita fiksi. Bagian keterampilan untuk muatan

pembelajaran PPKn adalah 4.3.1 Menunjukkan perbedaan

individu didalam keluarganya. Sedangakan keterampilan untuk

muatan pembelajaran IPS adalah 4.3.1 Mengemukakan

pengaruh lingkungan terhadap jenis pekerjaan dan perbedaan

jenis pekerjaan disetiap daera; 4.3.2 Menjelaskan hubungan

keadaan alam dengan mata pencaharian penduduk di

lingkungan tempat tinggalnya


56

Berdasarkan indikator diatas tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai terdiri atas: 1) Dengan membaca teks cerita fiksi,

peserta didik dapat mengidentifikasi tokoh-tokoh yang

terdapat pada teks fiksi dengan benar, 2) Dengan menagmati

kembali teks cerita fiksi, peserta didik dapat menjelaskan

watak tokoh dalam cerita dengan jelas, 3) Dengan berdiskusi,

peserta didik dapat menapilkan pesan moral dalam cerita fiksi

dengan benar, 4) Dengan mengamti gambar anggota keluarga,

pesera didik dapat menentukan karakteristik individu dalam

keluarga sesuai gambar dengan benar, 5) Dengan kegiatan

mengamati ciri fisik anggota keluarga keluarganya, peserrta

didik dapat menunjukkan perbedaan karakteristik individu

didalam keluarganya dengan benar, 6) Dengan membaca teks,

peserta didik dapat menjelaskan jenis pekerjaan penduduk

berdasarkan tempat tinggal dengan benar, 7) Dengan

berdiskusi, peserta didik dapat mengemukakan pengaruh

lingkungan terhadap jenis pekerjaan dan perbedaan jenis

pekerjaan di setiap daerah dengan benar, 8) Dengan

mengamati keadaan alam dilingkungan tempat tinggalnya,

peserta didik dapat menjelaskan hubungan keadaan alam

dengan mata pencaharian penduduk di lingkungan tempat

tinggalnya dengan benar.


57

3) Menyiapkan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

Media yaang akan digunakan adalah media gambar dan

sumber belajar yang diperoleh dari materi yang ada terdapat

pada buku guru dan buku siswa.

4) Menyiapkkan LKPD, Soal Evaluasi dan Lembar Pengamatan

Peneliti juga harus menyiapkan Lembar Kerja Peserta

Didik (LKPD). Lembar soal evaluasi dalam bentuk pilihan

ganda.

Selain itu peneliti juga menyiapkan lembar pengamatan

untuk penilaian RPP, lembar pengamatan aspek guru dan

lembar pengamatan aspek siswa yang mengacu kepada

langkah-langkah model kooperatif tipe NHT yang akan diisi

oleh guru kelas IV yang betindak selaku observer.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I

Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu dengan

menggunakan model kooperatif tipe NHT di kelas IV SDN 03

Taeh Bukik dilaksanakan sesuai dengan perencaan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Siklus I pertemuan I dilaksanakan hari

Rabu pada tanggal 18 Maret 2020 pada pukul 07.30-12.30 WIB

yang berlangsung selama 6 x 35 menit yang dihadiri semua siswa

Kelas IV sebanyak 15 orang siswa.

Adapun pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan peneliti

paparkan sebagaai berikut:


58

1) Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan ini, guru mengucapkan salam

“asslamualaikum warahmatullahi wabarakatu” dan semua

siswa menjawab salam guru dengan angat kompak yaitu

“waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatu”. Kemudian

peneliti minta ketua kelas untuk memimpin doa sebelum

kegiatan belajar mengajar dimulai, dan semua siswa

mengangkat tangan dan menakurkan kepala untuk berdoa.

Setelah itu peeneliti memperkenalkan diri dan tujuan datang ke

sekolah SDN 03 Taeh Bukik.

Peneliti melakukan absensi tentang kehadiran siswa

secara keseluruhan dengan menyakan “apakah ada anak-anak

ibuk yang tidak hadir hari ini?” dan siswa secara serentak

menajwa “tidak buk”. Setelah itu, peneliti menanyakan kepada

siswa “ apakah anak-anak ibuk sudah siap untuk belajar hari

ini?”, siswa menjawab “ Sudah buk”. Guru menjelaskan

kepada siswa kalau kita harus semangat dan sealu siap belajar

setiap harinya. Namun pada saat guru berbicara didepan kelas

siswa masih ada yang bercengkrama dibelakang dengan teman

sebangkunya. Kemudian guru mengajak siswa untuk

menyanyikan lagi nasional yaitu “Garuda Pancasila”. Setelah

itu guru menanyakan kepada siswa “ Apakah anak-anak ibuk

suka becerita?” siswa menjawab “Suka Buk” dan guru


59

menyakan lagi “apakah anak-anak ibuk mau mendengarkan

ibuk bercerita?” dan siswa menjawab lagi “Mau buk”.

Kemudian peneiliti menyiapkan kondisi kelas dan meminta

siswa untuk merapikan tempat duduk dan pakaiannya agar

siswa dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik dan

siplin.

Sebelum masuk pembelajaran selanjutnya guru

membacakan dan menuliskan tujuan pembelajaran yang akan

dipelajari dipapan tulis. Lalu, guru menyampaikan tujuan

pembelajaran kepada siswa “ nah sekarang coba anak-anak

ibuk perhatikan dan anak-anak ibu baca tujuan pembelajaran

kita hari yang akan kita capai” dan siswa menjawab” baik

buk”.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini, peneliti melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan mengacu kepada langkah-langkah model

kooperatif tipe NHT yang berdasarkan pendapat Istarani

(2012) adalah sebagai berikut :

Langkah 1: Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap

peserta didik dalam kelompok mendapat nomor.

Guru membagi siswa dalam 5 kelompok. Pembagian

kelompok dilakukan secara heterogen dengan cara berhitung

1-5. Setelah semua siswa berhitung dari 15 siswa terbagi


60

menjadi 5 kelompok. Siswa yang mendapatkan nomor 1

berarti dia merupakan kelompok 1, siswa yang mendapatkan

nomor 2 berarti dia merupakan kelompok 2, dan siswa yang

mendapatkan nomor 3 berarti dia kelompok 3, dan begitu

seterusnya. Setelah membagi kelompok guru meminta siswa

untuk duduk dikelompoknya masing-masing sesuai dengan

nomor hitungan. Kemudian guru memberikan nomor yang

akan dipakai di kepala siswa. Masing-masing siswa dalam

kelompok diberikan nomor yang berbeda.

Pembagian kelompok tersebut dapat dilihat pada tabel

dihalam berikut ini:

Tabel 4.1.Pembagian Kelompok

No Nama Siswa Nama Kelompok

1. NI Kelompok 1
2. KK
3. SU
4. AA Kelompok 2
5. KKN
6. SNA
7. AR Kelompok 3
8. NA
9. W
10. FTN Kelompok 4
11. RSZ
12. HAP
13. GAK Kelompok 5
14. RK
15. RW
61

Langkah 2 : Guru memberikan tugas dan masing-masing

peserta didik mengerjakannya.

Kemudian guru memberikan materi tentang” Peranan

tokoh dalam cerita fiksi, Lingkungan Yang mempengaruhi

mata pencaharian penduduk, dan Karakteristik individu dalam

keluarga” kepada masing-masing kelompok. Guru meminta

siwa membaca materi tersebut dan memberikan pertanyaan

yang berkaitan dengan materi tersebut.

Langkah 3 : Kelompok mendiskusikan jawabab yang

benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakannya/mengetahui jawabannya.

Guru membagikan LKPD kepada siswa tentang ”

Peranan tokoh dalam cerita fiksi, Lingkungan Yang

mempengaruhi mata pencaharian penduduk, dan Karakteristik

individu dalam keluarga”. Siswa diminta untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang ada pada lembar LKPD tersebut

bersama anggota kelompoknya. Selama berdiskusi guru

memantau dan membimbing siswa dalam melaksanakan

diskusi kelompok.

Langkah 4 : Peserta didik yang nomornya dipanggil

melaporkan hasil kerjasama diskusi kelompoknya.

Setelah waktu untuk berdiskusi telah habis. Guru

mengacak dan memilih nomor, dan guru memanggil nomor


62

yang akan menyampaikan hasil diskusi tersebut. Nomor yang

dipanggil tidak diketahui oleh siswa sebelumnya, sehingga

masing-masing siswa harus siap ketika nomor mereka yang

dipanggil. Nomor yang dipanggil diminta untuk maju ke

depan kelas dan menyampaikan hasil diskusi kelompoknya.

Siswa yang menyampaikan hasil diskusi akan diberikan

penilaian.

Langkah 5 : Tanggapan dari teman lain, kemudian guru

menunjuk nomor yang lain dan begitu seterusnya.

Setelah nomor yang diminta guru menyampaikan hasil

diskusinya, guru meminta nomor dari kelompok lain untuk

memberikan tanggapan. Tanggapan yang diberikan dari

kelompok lain dinilai oleh guru. Setelah memberikan

tanggapan dan gru memberikan penguatan kepada jawaban

siswa yang memberikan tanggapan. Setelah selesai, guru

memanggil nomor lain untuk menyampaikan hasil diskusi

kelompoknya, dan begitu untuk seterusnya.

Langkah 6 : Kesimpulan

setelah nomor-nomor yang dipanggil menyampaikan

hasil diskusinya, guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan hasil diskusinya. Guru memberikan penguatan

dari jawaban siswa dan merangkum semua jawaban yang

diberikan siswa.
63

3) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dimulai dengan guru menyimpulkan

secara keseluruhan pembelajaran hari ini, dan menanyakan

apa-apa saja yang telah dipelajari. Kemudian guru bertanya

jawab deengan siswa tentang pelajaran yang belum dimengerti

oleh siswa. Setalah itu siswa mengerjakan soal evaluasi yaitu

pilihan ganda sebanyak 15 butir soal yang berkaitan dengan

indikator dan tujuan pembelajaran.

Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, guru

meminta siswa untuk mengumpulkan lembar evaluasi. Diakhir

kegiatan, guru dan siswa menyanyikan lagu “gelang sipaku

gelang” secara bersama. Kemudian guru dan siswa

mengucapkan rasa syukur dengan mengucapkan

“Alhamdulillah”, berdo’a dan membaca bersalaman sebelum

pulang.

c. Pengamatan Siklus I Pertemuan I

Pengamatan terhadap Rencana Pelaksanaan Pmebelajaran

(RPP), tindakan dari aspek guru maupun dari aspek siswa pada

pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model

kooperatif tipe NHT yang dilakukan oleh guru kelas IV SDN 03

Taeh Bukik yang bertindak sebagai observer. Pengamatan ini

dilakukan dengan cara memberikan tanda ckelist () berdasarkan

deskriptor yag muncul dengan kualifikasi SB yaitu sangat baik


64

dengan skor 4, B yaitu baik dengan skor 3, C yaitu cukup dengan

skor 2 dan K yaitu Kurang dengan skor 1.

Berikut ini merupakan hasil pengamatan yang dilakukan

oleh observer (Pengamat) adalah:

1) Hasil Pengamatan Rencana Pelaksanaa Pembelajaran

(RPP)

Pengamatan terhadap Rencan Pelaksanaa Pembelajaran

(RPP) dilakukan dengan lembar pengamatan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan

beberapa aspek diantaranya :

a) Kejelasan perumusan tujuann pembelajaran

Ada 2 deskriptor yang muncul diantaranya

perumusan tujuan pembelajaran jelas, rumusan tujuan

pembelajaran lengkap dengan menenuhi (A= Audience, B=

Behavior, C= Condition, D= Degree). Terdapat 2 deskriptor

yang tidak muncul yaitu rumusan tujuan pembelajaran tidak

menimbulkan penafsiran ganda dan rumusan tujuan

pembelajaran berurutan secara logis dari mudah kesukar.

Maka skor yang diperoleh adalah 2 dengan kualifikasi

cukup (C).

b) Pemilihan materi ajar

Ada 3 deskriptor yang muncul yaitu pemilhan materi

ajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi ajar


65

sesuai dengan katrakteristik siswa dan materi ajar sesuai

dengan yang diajarkan. Terdapat 1 deskriptor yang tidal

muncul yaitu materi ajar sesuai dengan lingkungan yang

tersedia. Maka skor yang diperoleh adalah 3 dengan

kualifikasi baik (B).

c) Pengorganisasian materi ajar

Terdaapat 2 deskriptor yang muncul pada aspek ini

yaitu materi ajar sistematis, dan sesuai dengan alokasi

waktu. Namun ada 2 deskriptor yang tidal muncul yaitu

cakupan materi luas dan materi yang berurutan. Maka

diperoleh skor 2 dengan kualifikasi cukup (C).

d) Pemilihan media pembelajaran

Pada aspek ini ada 3 deskriptor yang muncul yaitu

sesuai dengan tujuan pembelajaran, sesuai dengan materi

pembelajaran, dan media sesuai dengan lingkungan siswa.

Namun ada 1 deskriptor yang tidak muncul yaitu

mediasesuai dengan karakteristik siswa. Maka memperoleh

skor 3 dengan kualifikasi baik (B).

e) Menyusun langkah-langkah pembelajaran sesuai

dengan model

Pada aspek ini muncul 3 deskriptor yaitu langkah-

langkah pembelajaran berurut (pendahuluan, inti, dan

penutup), langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan


66

materi pembelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran

jelas dan rinci sesai dengan model kooperatif tipe NHT.

Namun ada 1 deskriptor yang tidak muncul pada tahap ini

yaitu langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu. Maka pada aspek ini memperoleh 3 skor dengan

kualifikasi baik (B).

f) Kelengkapan instrumen penelitian

Terdapat 3 deskriptor yang muncul yaitu terdapat

jurnal sikap untuk mengukur penilaaian sikap, ,soal

evaluasi disertai dengan kunci jawaban yang lengkap, dan

terdapat rubrik penilaian untuk mengukur penilaian

keterampilan dan. Tetapi adaa 1 deskriptor yang tidak

muncul pada aspek ini yaitu soal evaluasi sesuai dengan

indikator yang menentukan nilai pengetahuan. Makan

aspek ini memperoleh 3 skor yaitu baik (B).

Hasil pengamatan yang diperoleh dari aspek

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I

pertemuan I memperoleh jumlah skor yaitu 16 dari skor

maksimal 24. Maka persentase skor yang didapat adalah

66,66%. Maka dapat dikatakan keberhasilan pada aspek

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu

dikategorikan cukup (C). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada halaman 218.


67

2) Hasil Pengamatan Aspek Guru Saat Pelaksanaan


Pembelajaran

Pada siklus I pertemuan 1, kegiatan guru selama proses

pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana yang telah

disusun sebelumnya. Walaupun peneliti sebagai guru praktisi

dalam proses pembelajaran masih terdapat kekurangan dan

adanya beberapa deskriptor yang belum terlaksana. Adapun

hasil pengamatan yang dilakukan guru kelas IV SDN 03 Taeh

Bukik terhadap aspek guru saat pelaksanaan pembelajaran pada

siklus I pertemuan 1 dipaparkan sebagai berikut :

a) Pendahuluan

Pada kegiatan awal terdapat dua aspek yaitu

mengkondisikan kelas dan menyampaikan tujuan

pembelajaran.

(1) Mengkondisikan kelas. Semua deskriptor muncul

yaitu guru membuka pembelajaran dengan menyapa

dan menanyakan kabar, guru mengajak semua siswa

berdoa sebelum belajar sebagai penanaman nilai nilai

keagaman melalui pembiasaan, guru melakukan

absensi tentang kehadiran siswa dan menyanyikan lagu

nasioanl “Garuda Pancasila” Sehingga aspek ini

memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat baik

(SB).
68

(2) Menyampaikan tujuan pembelajaran. Semua

deskriptor muncul yaitu guru menginformasikan tema

yang akan di pelajari, guru melakukan apersepsi, guru

merumuskan tujuan pembelajaran, dan guru

menyampaikan tujuan pembelajaran. Dengan demikian

aspek ini memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat

baik (SB).

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini aspek yang diamati mengacu kepada

langkah-langkah model Number Head Together (NHT),

antara lain:

Langkah 1: Peserta didik dibagi dalam kelompok,

setiap peserta didik dalam kelompok mendapat nomor.

Pada langkah satu ini ada 3 deskriptor yang muncul yaitu

1)guru membagi siswa kedalam 5 kelompok yang masing

masing kelompok berjumlah 3 orang, 2) guru meminta

siswa untuk duduk dalam kelompoknya masing masing,

3) guru memberikan nomor yang berbeda kepada masing

masinb anggota kelompok. Sedangkan 1 deskriptor yang

tidak muncul yaitu gur belum memberikan penjelasan

tentang tujuan dari pembagian kelompok tersebut.

sehingga kualifikasi untuk langkah pertama mendapatkan

skor 3 dengan kualifikasi baik (B).


69

Langkah 2 : Guru memberikan tugas dan masing-

masing peserta didik mengerjakannya.

Pada langkah kedua ini ada 2 deskriptor yang muncul

yaitu 1)guru membagikan materi teks bacaan tentang

“Peranan Tokoh Dalam Cerita Fiksi, Lingkungan Yang

Mempengaruhi Mata Pencaharian Penduduk Di Daerah

dan Karakteristik Individu dalam Keluarga”, 2) guru

memberikan pertanyaan tentang teks yang telah dibaca.

Dan deskriptor yang tidak muncul yaitu 1)guru meminta

siswa untuk membaca teks tentang “Peranan Tokoh

Dalam Cerita Fiksi, Lingkungan Yang Mempengaruhi

Mata Pencaharian Penduduk Di Daerah dan Karakteristik

Individu dalam Keluarga”,2) guru meminta masing

masing anggota kelompok untuk mendiskusikannya.

Sehingga untuk langkah 2 ini hanya 2 deskriptor yang

muncul dan mendapatkan skor 2 dengan kategori cukup

(C).

Langkah 3 : Kelompok mendiskusikan jawabab yang

benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakannya/mengetahui jawabannya.

Pada langkah 2 ini ada dua deskriptor yang mincul yaitu

1) guru membagikan LKPD kepada siswa dan 2) guru

meminta siswa untuk berdiskusi mengenai “Peranan


70

Tokoh Dalam Cerita Fiksi, Lingkungan Yang

Mempengaruhi Mata Pencaharian Penduduk Di Daerah

dan Karakteristik Individu dalam Keluarga”. Dan ada 2

deskriptor yang tidak muncul yaitu 1) guru meminta

semua anggota kelompok memahami materi tentang

“Peranan Tokoh Dalam Cerita Fiksi, Lingkungan Yang

Mempengaruhi Mata Pencaharian Penduduk Di Daerah

dan Karakteristik Individu dalam Keluarga” dan 2) guru

belum memantau diskusi kelompok siswa. Sehingga pada

langkah ketiga ini mendapatkan skor 2 dengan kualifikasi

cukup (C).

Langkah 4 : Peserta didik yang nomornya dipanggil

melaporkan hasil kerjasama diskusi kelompoknya.

Pada langkah 4 ini ada 3 deskriptor yang muncul yaitu 1)

guru mengacak nomor yang akan mempresentasikan hasil

diskusi, 2) guru memanggil salah satu nomor dalam

kelompok yang akan melaporkan hasil diskusi kelompok,

dan 3) guru meminta nomor yang dipilih maju ke depan

dan melaporkannya. Sedangkan 1 deskriptor yang tidak

muncul yaitu 1) guru belum menilai siswa yang

mempresentasikan diskusi. Sehingga skor yang di peroleh

pada langkah ini adalah 3 dengan kategori baik (B).


71

Langkah 5 : Tanggapan dari teman lain, kemudian

guru menunjuk nomor yang lain dan begitu

seterusnya.

Pada langkah 5 ini ada 3 deskriptor yang mucul yaitu 1)

guru meminta siswa dari kelompok lain untuk memberikan

tanggapan, 2) guru menilai tnggapan dari kelompok

tersebut, dan 3) guru memberikan penguatan terhadap

jawaban siswa. Sedangkan 1 deskriptor yang tidak muncul

yaitu 1) guru belum menunjukan nomor lain untuk

menampilkan hasil diskusinya. Seingga untuk langkah ini

ada 3 deskriptor yang muncul dan mendaatkan skor 3

dengan kualifikasi baik (B).

Langkah 6 : Kesimpulan

Pada langkah terakhir ini ada 2 deskriptor yang muncul

yaitu 1) guru bertanya jawab dengan siswa untuk

menyimpulkan hasil diskusi dan 2) guru merangkum

semua jawaban siswa dan menyimpulkan hasil diskusi,

sedangkan ada 2 deskriptor yang tidak muncul yaitu 1)

guru belum membimbing siswa untuk menganalisis hasil

diskusi yang telah di dapat dan 2) guru belum mendengar

jawaban dari siswa. Sehingga pada langkah ini ada 2

deskriptor yang muncul sehingga di dapat skor 2 dengan

kategori cukup (C).


72

c) Penutup

Pada kegiatan penutup ini hanya ada 2 deskriptor

yang muncul yaitu 1)guru menyuruh siswa mengerjakan

soal soal dalam bentuk soal evaluasi dan 2) guru beserta

siswa membaca doa dan salam sebelum pulang, sedangkan

ada 2 deskriptor yang tidak muncul yaitu, 1)guru belum

membimbing siswa untuk menyimpulkan pembeljaran, 2)

guru belum melakukan refleksi dan memberikan tindak

lanjut. Sehingga pada langkah penutup ini hanya mendapat

skor 2 atau dengan kategori cukup (C).

Dari hasil pengamatan terhadap aspek guru siklus I

pertemuan I dalam pelaksanaan pembelajaran pada

pembelajaran tematik terpadu dengan model kooperatif tipe

Number Head Together (NHT ) di kelas IV SDN 03 Taeh

Bukik di peroleh skor 25 dari skor maksimal 36 dengan

prentase 69,44 % dengan kategori cukup (C). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada halaman 223.

3) Hasil Pengamatan Aspek Siswa Saat Pelaksanaan

Pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh

guru kelas IV terhadap aspek siswa saat pelaksanaan

pembelajaran pada pembelajaran tematik terpadu dengan model


73

kooperatif tipe Number Head Together (NHT) di kelas IV SDN

03 Taeh Bukik adalah sebagai berikut:

a) Pendahuluan

Pada kegiatan awal ini terdiri dari dua aspek yaitu

mengkondisikan kelas dan menyampaikan tujuan

pembelajaran.

(1) Mengkondisikan kelas. Semua deskriptor muncul

yaitu siswa menjawab salam dari guru, siswa

merapikan tempat duduk, siswa berdo’a sebelum

pembelajaran di mulai, dan siswa menyanyikan lagu

nasioanl “Garuda Pancasila”. Sehingga aspek ini

memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat baik

(SB).

(2) Menyampaikan tujuan pembelajaran. Semua

deskriptor muncul yaitu siswa memahami tentang tema

yang disampaikan guru, siswa menjawab pertanyaan

guru mengenai tema 8, siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang disampaikan guru, dan siswa siap

untuk memulai pembelajaran. Dengan demikian aspek

ini memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat baik

(SB).
74

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini aspek yang diamati mengacu

kepada langkah-langkah model Number Head Together

(NHT), antara lain:

Langkah 1: Peserta didik dibagi dalam kelompok,

setiap peserta didik dalam kelompok mendapat nomor.

Pada langkah satu ini ada 3 deskriptor yang muncul yaitu

1) siswa dibagi kedalam 5 kelompok yang masing masing

kelompok berjumlah 3 orang, 2) siswa duduk dalam

kelompoknya masing masing, 3) siswa diberikan nomor

yang berbeda kepada anggota kelompok. Sedangkan 1

deskriptor yang tidak muncul yaitu siswa belum

mendengarkan penjelasan tentang tujuan dari pembagian

kelompok tersebut. Sehingga kualifikasi untuk langkah

pertama mendapatkan skor 3 dengan kualifikasi baik (B).

Langkah 2 : Guru memberikan tugas dan masing-

masing peserta didik mengerjakannya.

Pada langkah kedua ini ada 2 deskriptor yang muncul yaitu

1)siswa menerima teks bacaan tentang “Peranan Tokoh

Dalam Cerita Fiksi, Lingkungan Yang Mempengaruhi

Mata Pencaharian Penduduk Di Daerah dan Karakteristik

Individu dalam Keluarga”, 2) siswa menjawab pertanyaan

tentang teks yang telah dibaca. Dan deskriptor yang tidak


75

muncul yaitu 1) siswa belummembaca teks tentang

“Peranan Tokoh Dalam Cerita Fiksi, Lingkungan Yang

Mempengaruhi Mata Pencaharian Penduduk Di Daerah

dan Karakteristik Individu dalam Keluarga”,2)siswa pada

masing masing anggota kelompok belum berdiskusi.

Sehingga untuk langkah 2 ini hanya 2 deskriptor yang

muncul dan mendapatkan skor 2 dengan kategori cukup

(C).

Langkah 3 : Kelompok mendiskusikan jawabab yang

benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakannya/mengetahui jawabannya.

Pada langkah ini ada 2 deskriptor yang mincul yaitu

1)siswa mendapatkan LKPD dan 2) siswa berdiskusi

mengenai “Peranan Tokoh Dalam Cerita Fiksi,

Lingkungan Yang Mempengaruhi Mata Pencaharian

Penduduk Di Daerah dan Karakteristik Individu dalam

Keluarga”. Dan ada 2 deskriptor yang tidak muncul yaitu

semua anggota kelompok belum memahami materi tentang

“Peranan Tokoh Dalam Cerita Fiksi, Lingkungan Yang

Mempengaruhi Mata Pencaharian Penduduk Di Daerah

dan Karakteristik Individu dalam Keluarga” dan siswa

belum dipantau saat diskusi kelompok berlangsung.


76

Sehingga pada langkah ketiga ini mendapatkan skor 2

dengan kualifikasi cukup (C).

Langkah 4 : Peserta didik yang nomornya dipanggil

melaporkan hasil kerjasama diskusi kelompoknya.

Pada langkah 4 ini ada 3 deskriptor yang muncul yaitu 1)

kelompok yang terpanggil nomornya mempresentasikan

hasil diskusinya, kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya, dan kelompok maju ke depan dan

mempresentasikannya Sedangkan 1 deskriptor yang tidak

muncul yaitu siswa belum mendapatkan nilai. Sehingga

skor yang di peroleh pada langkah ini adalah 3 dengan

kategori baik (B).

Langkah 5 : Tanggapan dari teman lain, kemudian

guru menunjuk nomor yang lain dan begitu

seterusnya.

Pada langkah 5 ini ada 3 deskriptor yang mucul yaitu 1)

siswa dari kelompok lain menanggapi kelompok yang

tampil, 2)siswa mendapatkan nilai dari hasil tanggapannya,

dan 3) siswa mendapatkan penguatan, dan 1 deskriptor

yang tidak muncul yaitu 1) siswa lain belum mendapatkan

siswa belum dapat menyimpulkan tanggapan dari diskusi

kelompok lain. Seingga untuk langkah ini ada 3 deskriptor


77

yang muncul dan mendaatkan skor 3 dengan kualifikasi

baik (B).

Langkah 6 : Kesimpulan

Pada langkah terakhir ini ada 2 deskriptor yang muncul

yaitu 1) siswa bertanya jawab dengan guru untuk

menyimpulkan hasil diskusi dan 2) siswa di bantu guru

merangkum semua jawaban dan menyimpulkan hasil

diskusi, sedangkan ada 2 deskriptor yang tidak muncul

yaitu 1) siswa belum dibimbing untuk menganalisis hasil

diskusi yang telah di dapat dan 2) siswa belum

memberikan penjelasan tentang hasil diskusi tersebut.

Sehingga pada langkah ini ada 2 deskriptor yang muncul

sehingga di dapat skor 2 dengan kategori cukup (C).

c) Penutup

Pada kegiatan penutup ini hanya ada 2 deskriptor

yang muncul yaitu 1) siswa mengerjakan lembar evaluasi

dan 2) siswa membaca doa dan salam sebelum pulang,

sedangkan ada deskriptor 2 yang tidak muncul yaitu 1)

siswa belum dibimbing oleh guru dalam menyimpulkan

pembelajara, 2) siswa belum menanggapi pelajaran yang

belum dimengerti. Sehingga pada langkah penutup ini

hanya mendapat skor 2 atau dengan kategori cukup (C).


78

Dari hasil pengamatan terhadap aspek siswa siklus I

pertemuan I dalam pelaksanaan pembelajaran pada

pembelajaran tematik terpadu dengan model kooperatif tipe

Number Head Together (NHT ) di kelas IV SDN 03 Taeh

Bukik di peroleh skor 25 dari skor maksimal 36 dengan

prentase 69,44 % dengan kategori cukup (C). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada halaman 229.

4) Hasil Belajar Siswa

Penilaian yang dilakukan oleh peneliti pada siklus I

pertemuan I terbagi ke dalam dua bagian yaitu diantaranya

penilaian penegtahuan dan penilaian keterampilan. Diuraikan

sebagai berikut :

(a) Penilaian Pengetahuan

Nilai pengetuahuan diambil dari nilai individu yaitu

dari hasil evaluasi yang terdapat 15 butir soal pilihan ganda

yang berkaitan dengan indikator serta tujuan pembelajaran

setelah proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan

menggunakan model Numbered Head Together (NHT).

Berdasarkan hasil evaluasi siklus I pertemuan I yang

diperoleh dari sebanyak 15 orang siswa. Rata-rata kelas

untuk penilaian pengetahuan yang diperoleh adalah 76,88

dengan nilai terendah 40 dan nilai tertinggi 100.


79

(b) Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan didasarkan pada pengukuran

indikator pembelajaran. Kemudian penilaian keterampilan

dilakukan berdasarkan rubrik keterampilan yang telah

ditentukan. Rata-rata penilaian keterampilan yang diperoleh

siswa pada siklus I pertemuan I adalah 63,88 dengan nilai

terendah 50 dan nilai tertinggi 83,33.

Berdasarkan paparan diatas dapat dilihat bahwa

nilai rata-rata aspek pengetahuan 76,88 dan nilai rata-rata

aspek keterampilan adalah 63,88. Sehingga diperoleh nilai

rata-rata dari aspek pengetahuan dan keterampilan adalah

70,38 dengan nilai terendah 49,16 dan nilai tertinggi 84,16.

Setelah dibandingkan dengan KBM yang telah ditetap oleh

sekolah yaitu 75 dapat diketahui 9 dari 15 siswa belum

tuntas dengan persentase 60% dan 6 dari 15 siswa

dinyatakan tuntas dengan persentase 40%. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada halaman 238.

d. Refleksi Siklus 1 Pertemuan I

Kegiatan refleksi dilaksanakan diakhir penelitian. Refleksi

dilakukan dengan cara kerjasama antara peneliti dengan observer.

Setelah pembelajaran berakhir, hasil pengamatan terhadap kegiatan

guru, siswa dan hasil belajar siswa didiskusikan baik dari segi
80

perencanaan, pelaksanaan ataupun hasil dari pelaksanaan. Dibawah ini

diuraikan refleksi terhadap berbagai komponen antara lain:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan

I, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termasuk

kedalam kategori cukup karena belum terlaksana dengan baik.

Kualifikasi terbagi menjadi 4 bagian dengan skor 1, 2, 3, dan 4.

Beberapa komponen perencanaan yang belum muncul adalah

sebagai berikut :

a) Pada kejelasan perumusan tujuan proses pembelajaran yaitu

rumusan tujuan pembelajaran tidak menimbulkan penafsiran

ganda dan rumusan tujuan pembelajaran masih belum

berurutan secara logis dari mudah ke sukar. Hal ini disebabkan

guru belum menyusun tujuan pembelajaran secara berurutan

dan cecara logis, sehingga materi yang disampaikan tidak

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.

Upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah dalam

merumusakan tujuan pembelajaran harus sesuai dengan

kejelasan proses perumusan tujuan pembelajaran dan secara

berurutan pembelajaran.

b) Materi ajar belum sesuai dengan lingkungan yang tersedia,

karena materi yang ada dalam RPP belum sinkron dengan yang

diajarkan. Hal ini disebabakan karena guru belum


81

mengembangkan materi ajar tidak sesuai dengan lingkungan

yang tersedia disekitar, sehingga materi aja tidak terlalu luas

luas untuk dikembangkan. Upaya yang dapat dilakukan oleh

guru adalah dalam penyusunan RRP harusnya memperhatikan

dan memahami hal – hal yang akan diajarkan dan sesuai

dengan lingkungan sekitar siswa..

c) Cakupan materi masih kurang luas atau masih sempit. Hal ini

disebabkan karena guru belum mengembangkan materi yang

dipelajari secara luas, sehingga materi yang akan disampaikan

terlalu sempit dan kurang luar untuk disampaikan kepada

peserta didik. Upaya yang dapat dilakukan oleh peneliti adalah

harus mampu mengembangkan dan menguasai materi yang

akan diajarkan.

d) Pemilihan media belum sesuai dengan karakteristik siswa. Hal

ini disebabkan karena guru belum menggunakan media yang

kongkrit, sehingga dalam menyampaikan pembelajaran dengan

menggunakan media yang tidak sesuai dengan karakteristik

siswa akan kurang paham terhadap media tersebut. Upaya yang

harus dilakukan oleh guru adalah harus mampu membuat

media yang nyata atau kongkrit yang benar-benar nyata

sehingga siswa akan lebih muda memahaami pelajaran dengan

menggunakan media yang nyata tersebut.


82

e) Dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran peneliti

maasih banyak kekurangan alokasi waktu. Hal ini disebabkan

karena waktu banyak terpakai saat menenangkan suasana kelas

sehingga waktu banyak terbuang, sehingga kegiatan

pembelajaran tidak berjalan dengan baik. Upaya yang bisa

dilakukan oleh guru adalah harus mampu mengolah dan

memakai waktu sebaik mungkin.

2) Pelaksanaan

Pembelajaran tematik terpadu dengan model kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) pada siklus I pertemuan I belum

belum terlaksanakan dengan baik. Masih terdapat beberapa

kekurangan pada setiap langkah saat proses pelaksanaan

pembelajaran berlangsung. Berdasar refleksi yang dilakukan oleh

peneliti dan guru kelas IV SDN 03 Taeh Bukik, maka dapat

diuraikan sebagai berikut:

a) Aspek Guru

(1) Pada kegiatan inti langkah pertama yaitu memberikan

penjelasan tentang tujuan dari pembagian kelompok. Guru

belum memberikan penjelasan apa tujuan dari pembagian

kelompok terhadap pembelajaran yang akan dilakukan. Hal

ini disebabkan karena alokasi waktu yang terbatas.

Sehingga dalam kegiatan pembelajaran akan terjadi

keributan antar siswa. Upaya yang dapat dilakukan guru


83

adalah memberi penjelasan apa tujuan dari pembagian

kelompok sehingga siswa tidak kebingungan dalam

pembagian kelompok tersebut.

(2) Pada langkah kedua, yaitu guru belum meminta siwa

membaca teks atau materi dan dan memberi pertanyaan

tentang teks atau materi yang telah dibaca. Sehingga siswa

tidak memahami materi yang akan dipelajari. Upaya yang

guru setelah membagikan teks atau materi guru meminta

siswa untuk membacanya dan guru juga tidak lupa untuk

memberikan pertanyaan tentang materi yang telah dibaca

sehingga siswa lebih mudah untuk memahami materi yang

telah dibacanya.,

(3) Pada langkah ketiga, guru belum meminta anggota

kelompok untuk memahami materi yang akan didiskusikan

dan guru juga belum memantau anggota kelompok dalam

berdiskusi. Hal ini disebabkan karena guru belum terlalu

memahami langkha-langkah model, sehingga masih ada

langkah-langkah model yang terlewati. Adapun solusi yang

dapat dilakukan oleh guru adalah menyampaikan agar

semua anggota kelompok paham terhadap materi yang

didiskusikan dan guru seharusnya juga memantau semua

kelompok dalam berdiskusi, agar semua anggota kelompok

paham terhadap materi yang akan didiskusikan dan


84

kegiatan diskusi juga benar-benar dilakukan oleh semua

anggota kelompok bukan hanya beberapa orang saja,

sehingga siswa paham dengan apa yang akan mereka

kerjakan dan diskusi juga berjalan dengan baik.

(4) Pada langkah keempat, yaitu guru belum meminta nomor

yang dilipih maju kedepan dan melaporkan. Hal ini

disebabkan karena guru belum terlalu memahami langkah

apa yang harus dilakukan untuk selanjutnya, sehingga

pembelajaran tidak begitu berjalan dengan efesien. Upaya

yang dapat dilakukan oleh guru adalah meminta nomor

dalam masing-masing kelompok untuk melaporkan hasil

diskusinya kedepan kelas, sehingga setiap nomor dalam

kelompok mempersipkan diri untuk maju kedepan kelas

ketika nomor mereka dipilih oleh gurunya.

(5) Pada langkah 5, yaitu guru belum meminta siswa dari

kelompok lain untuk memberikan tanggapan dan guru juga

belum menilai tanggapan dari kelompok. Hal ini

disebabkan karena guru hanya terpaku pada kelompok yang

menampilkan diskusinya kedepan kelas, sehingga tidak

menimbulkan semangat dari kelompok lain untuk

memberikan tanggapannya. Adapun solusi yang dilakukan

guru adalah meminta siswa dari setiap kelompok untuk

memberikan tanggapannya terhadap kelompok yang maju


85

kedepan kelas yang melaporkan hasil diskusinya dan guru

juga memberikan penilaian untuk setiap kelompok yang

telah berani memberikan tanggapannya terhadap kelompok

lain, sehingga siswa akan lebih bersemangat untuk

memberikan tanggapannya dan mendapatkan penilaian

yang terlah diberikan.

(6) Pada langkah keenam, yaitu guru belum membimbing

siswa untuk menganalisis hasil diskusi yang telah didapat

dan guru juga belum mendegarkan jawaban dari siswa. Hal

ini disebabkan karena guru hanya fokus kepada hasil

diskusi kelompok, sehingga siswa kurang paham terdapat

hasil diskusi yang telah dilakukan. Upaya yang dapat

dilakukan oleh guru adalah membimbing siswa dalam

menganalisis hasil diskusi setiap kelompok dan guru juga

mendengarkan jawaban dari setiap kelompok, sehingga

siswa akan berolomba-lomba dalam memberikan jawaban

dari pertanyaan yang diberikan.

(7) Pada kegiatan penutup, yaitu guru tidak merefleksi

pembelajaran yang dilakukan (menanyakan materi yang

belum dimengerti oleh siswa). Hal ini disebabkan karena

siswa yang sudah ribut untuk saatnya jamnya pulang ,

sehingga waktu untuk merefleksi kembali pembalajarn

terlewati. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah


86

merefleksi pembelajaran yang dilakukan dengan siswa,

sehingga siswa lebih paham pada materi baru yang mereka

pelajari.

b) Aspek Siswa

(1) Pada kegiatan inti langkah satu, yaitu siswa tidak

mendengarkan penjelasan guru tentang pembagian

kelompok. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah

guru tidak lupa dalam memberikan penjelasan dalam

pembagian kelompok. Sehingga siswa dapat memahami

dalam pembagian kelompok yang dilakukan oleh guru.

(2) Pada langkah kedua, yaitu siswa tidak membaca teks atau

materi yang dibagikan oleh guru dan siswa tidak menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hal ini disebabkan

karena siswa tidak diminta untuk membaca teks yang telah

dibagikan. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah

meminta siswa untuk membaca materi yang telah dibagikan

oleh guru dan siswa mampu menjawab pertanyaan dari

guru, sehingga siswa dapat memahami materi yang yang

dipelajari.

(3) Pada langkah ketiga, yaitu siswa belum diminta untuk

memahami materi yang didiskusikan dan siswa belum

dipantu dalam mengerkajan LKPD. Upaya yang dapat

dilakukan adalah siswa diminta oleh guru untuk memahami


87

yang akan dipelajari dan siswa seharusnya juga dipaantau

dalam mengerjakan LKPD yang telah dibagikan oleh guru,

sehingga siswa dapat memahami materi dan mampu

mengerjakan LKPD dengan baik dan benar.

(4) Pada langkah keempat, yaitu siswa belum memperhatikan

temannya yang sedang menyampaikan hasil diskusi di

depan kelas. Sebaik guru bisa memfokuskan perhatian

siswa supaya mau memperhatikan temannya yang sedang

melaporkan hasil diskusi.

(5) Pada langkah kelima, yaitu siswa dari kelompok belum

diminta untuk memberikan tanggapan dan siswa belum

mendengarkan tanggapan dari kelompok lain, sehingga

siswa tidak memberikan tanggapan dari kelompok lain.

Adapun solusi yang dapat dilakukan adalah Sebaiknya guru

bisa memancing siswa supaya mau meemberikan pendapat

atau tanggapannya terhadap diskusi yang dilakukan dan

siswa juga mau mendengarkan tanggapan dari kelompok

lain.

(6) Pada langkah keenam, yaitu siswa belum dapat

menganalisis hasil diskusi yang telah didapat dan siswa

juga belum memberikan tanggapanya tentang diskusi yang

telah dilakukan. Seharunya siswa dibimibing oleh guru

dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari dan guru


88

juga meminta siswa untuk memberikan tanggapannya

terhadap hasil diskusinya teman kelompoknya.

(7) Pada kegiatan penutup, siswa belum direfleksi mengenai

pembelajaran yang belum dimengerti. Hal ini disebakan

karena siswa belum mendapatkan refleksi pembelajaran

dari guru, sehingga siswa belum terlalu paham dengan

materi yang telah dipelajari. Adapun solusi yang harus

dilakukan oleh guru adalah melakukan reflksi bersama

siswa. Sehingga siswa bisa lebih mamahami pembelajaran

yang dilakukan.

3) Hasil Belajar Siswa

Penilaian terhadap hasil belajar siswa pada siklus I

pertemuan I menggunakan model kooperatif tipe NHT menunjukan

bahwa masih ada siswa yang belum mencapai ketuntasan terhadap

hasil belajar seperti yang diharapkan. Berdasarkan paparan diatas

dapat dilihat bahwa nilai rata-rata aspek pengetahuan 76,88 dan

nilai rata-rata aspek keterampilan adalah 63,88. Sehingga diperoleh

nilai rata-rata dari aspek pengetahuan dan keterampilan adalah

70,38 dengan nilai terendah 49,16 dan nilai tertinggi 84,16. Setelah

dibandingkan dengan KBM yang telah ditetap oleh sekolah yaitu

75 dapat diketahui 9 dari 15 siswa belum tuntas dengan persentase

60% dan 6 dari 15 siswa dinyatakan tuntas dengan persentase 40%.


89

Berdasarkan kolaborasi antara peneliti dengan guru kelas,

teradap hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan I menunjukkan

secara keseluruhan pembelajaran belum mencapai hasil yang

maksimal seperti yang diharapkan. Oleh karna itu, akan dilakukan

perbaikan dalam perencanaan dan pelaksanaan dalam pembelajaran

untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Segala kekurangan

yang terdapat pada siklus I pertemuan I akan diperbaiki pada siklus

I pertemuan II.

2. Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan II

Penelitian siklus I pertemuan II dilakukan pada hari rabu

tanggal 26 Maret 2020 pukul 07.30.-12.30 WIB. Hasil pertemuan

siklus I peretmuan II pada pembelajaran tematik terpadu terdiri dari

rencana pelaksanaa pembelajaran, pelaksanaan tindakan pembelajaran,

pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan

Pada pembelajaran tematik terpadu menggunakan model

kooperatif tipe NHT disusun dalam bentuk Rencana Pelaknasaan

Pembelajaran (RPP) yang didsarkan pada kurikulum 2013.

Rencana Pelaksanaa Pembelajaran ini disusun terelbih dahulu oleh

peneliti atas saran serta masukan dari guru kelas IV SDN 03 Taeh

Bukik.

Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan

kebutuhan siswa kelas IV SDN 03 Taeh Bukik pada pembelajaran


90

tematik terpadu menggunakan model kooperatif tipe NHT. Hal-hal

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar yang

dikembangkan

Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan

terdiri dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).

Untuk komptensi inti yang akaan dicapai peserta didik dalam

pembelajaran tematik terpadu kelas IV semester II pada tema

8 adalah 1) Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran

agama yang dianutnya; 2) Memiliki perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya;

3) Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya

di rumah, sekolah, dan tempat bermain; 4) Menyajikan

pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

Kompetansi dasar yang harus dicapai dalam

pelaksanaaan penelitian muatan pembelajaran Bahasa


91

Indonesia adalah 3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat

pada teks fiksi; 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-

tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis dan

visual. Kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam

pembelajaran PPKn adalah 3.3 Menjelaskan manfaat

keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari-

hari; 4.3 Mengemukakan manfaat keberagaamaan

karakteristik individu dalam kehidupan sehari – hari.

Sedangkan kompetensi dasar yang harus dicapai dalam

pembelajaran IPS adalah 3.3 Mengidentifikasi kegiatan

ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan

serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar

sampai provinsi; 4.3 Menyajikan hasil identifikasi kegiatan

ekonomi dan berhubungannya dengan berbagai bidang

pekerjaan serta kehidupan sosial, serta kehidupan sosila

budaya dilingkungan sekitar sampai provinsi.

2) Merumuskan Indikator dan Tujuan Pembelajaran

Indikator pembelajaran yang harus dicapai dalam

penelitian siklus I pertemuan II pada bagian pengetahuan

untuk muatan pelajaran Bahasa Indonesia adalah 3.9.1

Menentukan tokoh – tokoh antagonis dalam teks fiksi; 3.9.2

Menetukan tokoh – tokoh protagonis dalam teks fiksi. Bagian

pengetahuan untuk muatan pembelajaran PPKn adalah 3.3.1


92

Menyebutkan keberagaman karakteristik individu

dilingkungan sekolah; 3.3.2 Menjelaskan manfaat

keberagaman karakteristik individu dilingkungan sekolah.

Sedangkan indikator pengetahuan untuk muatan pembelajaran

IPS adalah 3.3.1 Menentukan kegiatan ekonomi yang

berkaitandengan produksi, distribusi, dan distributor.

Sementara bagian keterampilan untuk muatan Bahasa

Indonesia adalah 4.9.1 Menyampaikan hasil identifikasi

peranan tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan.

Bagian keterampilan untuk muatan PPKn adalah 4.3.1

Menunjukkan sikap dalam keberagaman karakteristik individu

dilingkungan sekolah. Sedangkan bagian keterampilan untuk

muatan IPS adalah 4.3.1 Menyampaikan kegiaatan ekonomi

meliputi produksi, kosumsi dan distributor.

Berdsasarkan indikator tersebut tujuan pembelajaran

yang harus dicapai teridii atas : 1) Dengan membaca teks fiksi

“Kali Gajag Wong” peserta didik dapat Menentukan tokoh

antagonis dalam cerita dengan benar; 2) Dengan membaca teks

fiksi “Kali Gajah Wong” peserta didik dapat Menentukan tokoh

protagonis dalam cerita dengan benar; 3) Dengan bimbingan

guru, peserta didik dapat menyampaikan hasil identifikasi

peranan tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan

kedepan kelas dengan benar; 4) Dengan diskusi, peserta didik


93

dapat menyebutkan keberagaman karakteristik individu

dilingkungan sekolah dengan benar; 5) Dengan penugasan

peseta didik dapat menjelaskan manfaat keberagaman

karakteristik individu dilingkungan sekolah dengan benar; 6)

Dengan bimbingan guru peserta didik dapat menunjukkan

sikap dalam keberagaman karakteristik individu dilingkungan

sekolah dengan benar; 7) Dengan diskusi kelompok, peserta

didik dapat menentukan kegiatan ekonomi yang berkaitan

dengan produksi, konsumsi, distributor dengan benar; 8)

Dengan bimbingan guru peserta didik dapat menyampaikan

kegiatan ekonomi meliputi produksi, konsumsi, dan distributor

dengan benar.

3) Menyiapkan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

Media yang akan digunakan dalam pelaksanaan

pembelajaran adaalah media gambar dan sumber belajar yang

diperoleh dari materi yang ada pada buku guru dan buku

siswa.

4) Menyiapkan LKPD, Soal Evaluasi dan Lembar Pengamatan

Peneiliti juga tidak lupa untuk menyiapkan Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD). Lembar soal evaluasi dalam

bentuk pilihan ganda. Selain itu peneliti juga menyiapkan

lembar pengamatan untuk penilaian RPP, lembar pengamatan

aspek guru dan lembar pengamatan aspek siswa yang mengacu


94

kepada langkah-langkah model kooperatif tipe NHT yang akan

diisi oleh guru kelas IV yang betindak selaku observer.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II

Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu

menggungunakan model koopertaif tipa NHT di kelas IV SDN 03

Taeh Bukik yang dilaksanakan sesuai perencaan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Siklus I pertemun II dilakukan pada hari

Kamis tanggal 26 Maret 2020 pada pukul 07.30 – 12.30 WIB yang

berlangsuang selama 6 x 35 menit yang dihadiri semua siswa kelas

IV sebanyak 15 orang siswa.

Pelekasnaan peneilitian ini, peneliti dibantu oleh guru kelas

IV SDN 03 Taeh Bukik yang bertindak sebagai observer dan teman

sejawat yang membantuk dalam pengambilan dokumentasi selama

pelaksanaan pembeljaran berlangsung. Adapun pelaksanaan

tindakan yang telah dilakukan peneliti sebagai berikut:

1) Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan ini, saat memasuki ruangan

kelas guru mengucapkan “assalamualaikum warahmatullahi

wabarakatu”. Semua siswa menjawab dengan kompak

“waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatu”. Kemudian

peneliti meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum

belajar.
95

Peneliti menanyakan kabar siswa “ setelah satu minggu

berlalu akhirnya hari ini alhamdulillah ibuk bisa bertatap muka

lagi dengan anak ibuk. Anak-anak ibuk kelas IV bagaimana

kabarnya?” siswa menjawab “alhamdulillah, luar biasa tetap

semangat, allahuakbar.”. Setelah itu, peneliti menanyakan

kepada siswa “Apakah anak-anak ibuk sudah siap untuk belajar

hari ini?”, siswa menjawab “Sudah buk”, Kemudian peneliti

menyiapkan kondisi belajar dengan meminta siswa untuk

merapikan meja dan kursinya agar siswa dapat mengikuti

pelajaran dengan baik “ bagus, sekarang anak-anak ibuk

rapikan dulu mejanya masing-masing. Karena jika ruangan

kelas kita rapi akan membuat kita nyaman dalam belajar.”

Semua siswa segera merapikan mejanya. Kemudian guru

mengajak siswa untuk menyanyikan lagi nasional yaitu

“Garuda Pancasila”. Setelah itu guru menanyakan kepada siswa

“ Apakah anak-anak ibuk suka becerita?” siswa menjawab

“Suka Buk” dan guru menyakan lagi “apakah anak-anak ibuk

mau mendengarkan ibuk bercerita?” dan siswa menjawab lagi

“Mau buk”.

Sebelum masuk pada pembelajaran peneliti melakukan

apersepsi. “anak ibuk kelas IV coba angkat tangan siapa yang

masih ingat pembelajaran kita minggu lalu? ““saya buk” jawab

salah satu siswa. “ya silahkan nak” “tentang peranan tokoh dan
96

watak tokoh dalam cerita,karakteristik individu dalam keluarga

dan mata pencaharian buk”. Selanjutnya guru

menginformasikan tema dan subtema yaang akan di

pelajarinya.

Kemudian peneliti menuliskan tujuan pembelajaran di

depan kelas, lalu menyampaikan tujuan pembelajaran tersebut

kepada siswa. “ nah pada pembelajara hari ini ada 8 tujuan

pembelajaran yang akan kita capai, anak anak ibuk bisa

perhatikan yang ibuk tulis di depan ya” siswa menjawab

dengan kompak “baik buk..”

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini, peneliti melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan mengacu kepada langkah-langkah model

kooperatif tipe NHT yang berdasarkan pendapat Istarani

(2012) adalah sebagai berikut :

Langkah 1: Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap

peserta didik dalam kelompok mendapat nomor.

Guru membagi siswa dalam 5 kelompok. Pembagian

kelompok dilakukan secara heterogen dengan cara berhitung

1-5. Setelah semua siswa berhitung dari 15 siswa terbagi

menjadi 5 kelompok. Siswa yang mendapatkan nomor 1

berarti dia merupakan kelompok 1, siswa yang mendapatkan

nomor 2 berarti dia merupakan kelompok 2, dan siswa yang


97

mendapatkan nomor 3 berarti dia kelompok 3, dan begitu

seterusnya. Setelah membagi kelompok guru meminta siswa

untuk duduk dikelompoknya masing-masing sesuai dengan

nomor hitungan. Kemudian guru memberikan nomor yang

akan dipakai di kepala siswa. Masing-masing siswa dalam

kelompok diberikan nomor yang berbeda.

Pembagian kelompok tersebut dapat dilihat pada tabel

dihalam berikut ini:

Tabel 4.2 Pembagian Kelompok

No Nama Siswa Nama Kelompok

1. NI Kelompok 1
2. KK
3. SU
4. AA Kelompok 2
5. KKN
6. SNA
7. AR Kelompok 3
8. NA
9. W
10. FTN Kelompok 4
11. RSZ
12. HAP
13. GAK Kelompok 5
14. RK
15. RW
98

Langkah 2 : Guru memberikan tugas dan masing-masing

peserta didik mengerjakannya.

Kemudian guru memberikan materi tentang” teks fiksi

yang berjudul Kali Gajah Wong, Manfaat keberagaman

Karakteristik Individu sekolah dan dan berbagai amcam

kegiatan ekonomi” kepada masing-masing kelompok. Guru

meminta siwa membaca materi tersebut dan memberikan

pertanyaan yang berkaitan dengan materi tersebut.

Langkah 3 : Kelompok mendiskusikan jawaban yang

benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakannya/mengetahui jawabannya.

Guru membagikan LKPD kepada siswa tentang “teks

fiksi yang berjudul Kali Gajah Wong, Manfaat keberagaman

Karakteristik Individu sekolah dan dan berbagai amcam

kegiatan ekonomi”. Siswa diminta untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang ada pada lembar LKPD tersebut

bersama anggota kelompoknya. Selama berdiskusi guru

memantau dan membimbing siswa dalam melaksanakan

diskusi kelompok.

Langkah 4 : Peserta didik yang nomornya dipanggil

melaporkan hasil kerjasama diskusi kelompoknya.

Setelah waktu untuk berdiskusi telah habis. Guru

mengacak dan memilih nomor, dan guru memanggil nomor


99

yang akan menyampaikan hasil diskusi tersebut. Nomor yang

dipanggil tidak diketahui oleh siswa sebelumnya, sehingga

masing-masing siswa harus siap ketika nomor mereka yang

dipanggil. Nomor yang dipanggil diminta untuk maju ke

depan kelas dan menyampaikan hasil diskusi kelompoknya.

Siswa yang menyampaikan hasil diskusi akan diberikan

penilaian.

Langkah 5 : Tanggapan dari teman lain, kemudian guru

menunjuk nomor yang lain dan begitu seterusnya.

Setelah nomor yang diminta guru menyampaikan hasil

diskusinya, guru meminta nomor dari kelompok lain untuk

memberikan tanggapan. Tanggapan yang diberikan dari

kelompok lain dinilai oleh guru. Setelah memberikan

tanggapan dan gru memberikan penguatan kepada jawaban

siswa yang memberikan tanggapan. Setelah selesai, guru

memanggil nomor lain untuk menyampaikan hasil diskusi

kelompoknya, dan begitu untuk seterusnya.

Langkah 6 : Kesimpulan

setelah nomor-nomor yang dipanggil menyampaikan

hasil diskusinya, guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan hasil diskusinya. Guru memberikan penguatan

dari jawaban siswa dan merangkum semua jawaban yang

diberikan siswa.
100

3) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dimulai dengan guru menyimpulkan

secara keseluruhan pembelajaran hari ini, daan menanyakan

aapa-apaa saja yang telah dipelajari. Kemudian guru bertanya

jawab deengan siswa tentang pelajaran yang belum dimengrti

oleh siswa. Setalah itu siswa mengerjakan soal evaluasi yaitu

pilihan ganda sebanyak 10 butir soal yang berkaitan dengan

indikator dan tujuan pembelajaran.

Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, guru

meminta siswa untuk mengumpulkan lembar evaluasi. Diakhir

kegiatan, guru dan siswa menyanyikan lagu “gelang sipaku

gelang” secara bersama. Kemudian guru dan siswa

mengucapkan rasa syukur dengan mengucapkan

“Alhamdulillah”, berdo’a dan dan membaca salam sebelum

pulang.

c. Pengamatan Siklus I Pertemuan II

Pengamatan terhadap Rencana Pelaksanaan Pmebelajaran

(RPP), tindakan dari aspek guru maupun dari aspek siswa pada

pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model

kooperatif tipe NHT yang dilakukan oleh guru kelas IV SDN 03

Taeh Bukik yang bertindak sebagai observer. Pengamatan ini

dilakukan dengan cara memberikan tanada ckelist () berdasarkan

deskriptor yang muncul dengan kualifikasi SB yaitu sangat baik


101

dengan skor 4, B yaitu baik dengan skor 3, C yaitu cukup dengan

skor 2 dan K yaitu Kurang dengan skor 1.

Berikut ini merupakan hasil pengamatan yang dilakukan

oleh observer (Pengamat) adalah:

1) Hasil Pengamatan Rencana Pelaksanaa Pembelajaran

(RPP)

Pengamatan terhadap Rencan Pelaksanaa Pembelajaran

(RPP) dilakukan dengan lembar pengamatan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan

beberapa aspek diantaranya :

a) Kejelasan perumusan tujuann pembelajaran

Terdapat 2 deskriptor yang muncul diantaranya

rumusan tujuan pembelajaran lengkap dengan menenuhi

(A= Audience, B= Behavior, C= Condition, D= Degree)

dan dengan rumusan tujuan pembelajaran berurutan secara

logis dan sukar. Sedangkan ada 2 deskriptor yang tidak

muncul adalah perumusan tujuan pembelajaran yang jelas

dan rumusan tujuan pembelajaran tidak menimbulkan

penafsiran ganda. Maka skor yang diperoleh adalah 2

dengan kualifikasi cukup (C).

b) Pemilihan materi ajar

Pada pemilihan materi ajar semua deskriptor

muncul diantaranya adalah materi ajar sesuai dengan tujuan


102

pembelajara, materi ajar sesuai dengan karakteristik siswa,

materi ajar sesuai dengan lingkungan yang tersedia, dan

materi ajar sesuai dengan yang diajarkan. Maka skor yang

diperoleh adalah 4 dengan kualifikasi sangat baik ( SB).

c) Pengorganisasian materi ajar

Terdapat 3 deskriptor yang muncul pada aspek ini

yaitu materi ajar sistematis, sesuai dengan alokasi waktu,

dan materi yang berurutan. Sedangkan terdapat 1 deskriptor

yang tidak muncul yaitu cakupan materi yang luas. Maka

skor yang diperoleh adalah 3 dengan kualifikasi baik (B).

d) Pemilihan media pembelajaran

Pada pemilihan media pembelajaran terdapat 2

deskriptor muncul diantaranya adalah media pembelajaran

sesuai denga tujuan pembelajaran dan sesuai dengan materi

pembelajaran. Sedangkan terdapat 2 deskriptor yang tidak

muncul yaitu sesuai dengan lingkungan siswa dan sesuai

dengan karakteristik siswa. Maka skor yang diperoleh

adalah 2 dengan kualaifikasi sangat cukup (C).

e) Menyusun langkah-langkah pembelajaran sesuai

dengan model

Pada aspek ini terdapat 3 deskriptor yang yaitu

langkah-langkah pembelajaran berurut (pendahuluan, inti,

dan penutup), langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan


103

materi pembelajaran , dan langkah-langkah pembelajaran

jelas dan rinci sesuai dengan model kooperatif tipe NHT.

Sedangkan terdapat 1 deskriptor yang tidak muncul yaitu

langkah-langkah pembelajaran belum sesuai dengan alokasi

waktu. Maka skor yang diperoleh pada aspek ini adalah 3

dengan kualifikasi sangat baik (B).

f) Kelengkapan instrumen penelitian

Pada aspek ini terdapat semua deskriptor muncul

yaitu terdapat jurnal sikap untuk mengukur penilaian sikap,

soal evaluasi sesuai dengan indikator untuk menentukan

nilai pengetahuan, soal evaluasi disertai dengan kunci

jawaban yang lengkap, dan terdapat rubrik penilaian untuk

mengukur penilaian keterampilan. Maka pada aspek ini

memperoleh skor 4 dengan kulaifikasi sangat baik (SB).

Hasil pengamatan yang diperoleh dari aspek

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I

pertemuan II memperoleh jumlah skor yaitu 18 dari skor

maksimal 24. Maka persentase skor yang didapat adalah

75,00%. Maka dapat dikatakan keberhasilan pada aspek

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu

dikategorikan cukup (C). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada halaman 273.


104

2) Hasil Pengamatan Aspek Guru Saat Pelaksanaan

Pembelajaran

Pada siklus I pertemuan II, aktivitas guru selama proses

pembelajaran secara umum berlangsung sesuai dengan rencana

yang telah disusun sebelumnya. Walaupun peneliti sebagai

guru praktisi dalam proses pembelajaran masih terdapat

kekurangan dan adanya beberapa deskriptor yang belum

terlaksana. Adapun hasil pengamatan yang dilakukan guru

kelas IV SDN 03 Teh Bukik terhadap aspek guru saat

pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan II

dipaparkan sebagai berikut :

a) Pendahuluan

Pada kegiatan awal ini terdiri dari dua aspek yaitu

mengkondisikan kelas dan menyampaikan tujuan

pembelajaran.

(1) Mengkondisikan kelas. Semua deskriptor muncul

yaitu guru membuka pembelajaran dengan menyapa

dan menanyakan kabar, guru mengajak semua siswa

berdoa sebelum belajar sebagai penanaman nilai nilai

keagaman melalui pembiasaan, guru melakukan absensi

tentang kehadiran siswa dan menyanyikan lagu nasioanl

“Garuda Pancasila” Sehingga aspek ini memperoleh

skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).


105

(2) Menyampaikan tujuan pembelajaran. Semua

deskriptor muncul yaitu guru menginformasikan tema

yang akan di pelajari, guru melakukan apersepsi, guru

merumuskan tujuan pembelajaran, dan guru

menyampaikan tujuan pembelajaran. Dengan demikian

aspek ini memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat

baik (SB).

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini aspek yang diamati mengacu kepada

langkah-langkah model Number Head Together (NHT),

antara lain:

Langkah 1: Peserta didik dibagi dalam kelompok,

setiap peserta didik dalam kelompok mendapat nomor.

Pada langkah satu ini ada 3 deskriptor yang muncul yaitu

1) guru membagi siswa kedalam 5 kelompok yang masing

masing kelompok berjumlah 3 orang, 2) guru meminta

siswa untuk duduk dalam kelompoknya masing masing,

3) guru memberikan nomor yang berbeda kepada masing

masinb anggota kelompok. Sedangkan 1 deskriptor yang

tidak muncul yaitu guru belum memberikan penjelasan

tentang tujuan dari pembagian kelompok tersebut.

sehingga kualifikasi untuk langkah pertama mendapatkn

skor 3 dengan kualifikasi baik (B).


106

Langkah 2 : Guru memberikan tugas dan masing-

masing peserta didik mengerjakannya.

Pada langkah kedua ini ada 3 deskriptor yang muncul

yaitu 1) guru membagikan materi teks bacaan tentang

“Kali Gajah Wang, manfaat keberagaman karakteristik

individu disekolah dan berbagai macam kegiatan

ekonomi”, 2) guru meminta siswa membaca teks cerita

tentang “Kali Gajah Wang, manfaat keberagaman

karakteristik individu disekolah dan berbagai macam

kegiatan ekonomi”, 3) guru memberikan pertanyaan

tentang teks yang telah dibaca. Dan deskriptor yang tidak

muncul yaitu 1) guru meminta masing masing anggota

kelompok untuk mendiskusikannya. Sehingga untuk

langkah 2 ini hanya 3 deskriptor yang muncul dan

mendapatkan skor 3 dengan kategori baik (B).

Langkah 3 : Kelompok mendiskusikan jawabab yang

benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakannya/mengetahui jawabannya.

Pada langkah 3 ini ada 2 deskriptor yang mincul yaitu 1)

guru membagikan LKPD kepada siswa dan 2) guru

meminta siswa untuk berdiskusi mengenai “Kali Gajah

Wang, Manfaat keberagaman karakteristik individu di

sekolah dan Berbagai macam kegiatan ekonomi”.


107

Sedangkan ada 2 deskriptor yang tidak muncul yaitu 1)

guru meminta semua anggota kelompok memahami

materi tentang “Kali Gajah Wang, Manfaat keberagaman

karakteristik individu di sekolah dan Berbagai macam

kegiatan ekonomi” dan 2) guru belum memantau diskusi

kelompok siswa. Sehingga pada langkah ketiga ini

mendapatkan skor 2 dengan kualifikasi cukup (C).

Langkah 4 : Peserta didik yang nomornya dipanggil

melaporkan hasil kerjasama diskusi kelompoknya.

Pada langkah 4 ini ada 3 deskriptor yang muncul yaitu 1)

guru mengacak nomor yang akan mempresentasikan hasil

diskusi, 2) guru memanggil salah satu nomor dalam

kelompok yang akan melaporkan hasil diskusi kelompok,

dan 3) guru meminta nomor yang dipilih maju ke depan

dan melaporkannya. Sedangkan 1 deskriptor yang tidak

muncul yaitu 1) guru belum menilai siswa yang

mempresentasikan diskusi. Sehingga skor yang di peroleh

pada langkah ini adalah 3 dengan kategori baik (B).

Langkah 5 : Tanggapan dari teman lain, kemudian

guru menunjuk nomor yang lain dan begitu

seterusnya.

Pada langkah 5 ini ada 3 deskriptor yang mucul yaitu 1)

guru meminta siswa dari kelompok lain untuk memberikan


108

tanggapan, 2) guru memberikan penguatan terhadap

jawaban siswa, dan 3) guru menunjukan nomor lain untuk

menampilkan hasil diskusinya. Sedangkan 1 deskriptor

yang tidak muncul yaitu 1) guru belum menilai tanggapan

dari kelompok lain. Sehingga untuk langkah ini ada 3

deskriptor yang muncul dan mendapatkan skor 3 dengan

kualifikasi baik (B).

Langkah 6 : Kesimpulan

Pada langkah terakhir ini ada 2 deskriptor yang muncul

yaitu 1) guru bertanya jawab dengan siswa untuk

menyimpulkan hasil diskusi dan 2) guru merangkum

semua jawaban siswa dan menyimpulkan hasil diskusi,

sedangkan ada 2 deskriptor yang tidak muncul yaitu 1)

guru belum membimbing siswa untuk menganalisis hasil

diskusi yang telah di dapat dan 2) guru belum mendengar

jawaban dari siswa. Sehingga pada langkah ini ada 2

deskriptor yang muncul sehingga di dapat skor 2 dengan

kategori cukup (C).

c) Penutup

Pada kegiatan penutup ini semua deskriptor yang

muncul yaitu 1) Siswa dibawah bimbingan guru

menyimpulkan pembelajaran hari ini, 2) guru dan siswa

merefleksi pembelajaran yang dilakukan (menanyakan


109

materi pembelajaran yang belum dimengerti oleh siswa)

dan memberikan tindakan lanjut, 3) guru menyuruh siswa

mengerjakan sosal-soal dalam bentuk soal evaluasi, dan 4)

guru dan siswa membacakan doa dan salam sebelum

pulang. Sehingga pada langkah penutup ini mendapat skor

4 atau dengan kategori sangat baik (SB).

Dari hasil pengamatan terhadap aspek guru siklus I

pertemuan II dalam pelaksanaan pembelajaran pada

pembelajaran tematik terpadu dengan model kooperatif tipe

Number Head Together (NHT ) di kelas IV SDN 03 Taeh

Bukik di peroleh skor 28 dari skor maksimal 36 dengan

kualifikasi 77,77 % dengan kategori baik (B). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada halaman 280.

3) Hasil Pengamatan Aspek Siswa Saat Pelaksanaan

Pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh

guru kelas IV terhadap aspek siswa saat pelaksanaan

pembelajaran pada pembelajaran tematik terpadu dengan model

kooperatif tipe Number Head Together (NHT) di kelas IV SDN

03 Taeh Bukik adalah sebagai berikut:


110

a) Pendahuluan

Pada kegiatan awal ini terdiri dari dua aspek yaitu

mengkondisikan kelas dan menyampaikan tujuan

pembelajaran.

(1) Mengkondisikan kelas. Semua deskriptor muncul

yaitu siswa menjawab salam dari guru, siswa

merapikan tempat duduk, siswa berdo’a sebelum

pembelajaran di mulai, dan siswa menyanyikan lagu

nasioanl “Garuda Pancasila”. Sehingga aspek ini

memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat baik

(SB).

(2) Menyampaikan tujuan pembelajaran. Semua

deskriptor muncul yaitu siswa memahami tentang tema

yang disampaikan guru, siswa menjawab pertanyaan

guru mengenai tema 8, siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang disampaikan guru, dan siswa siap

untuk memulai pembelajaran. Dengan demikian aspek

ini memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat baik

(SB).

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini aspek yang diamati mengacu

kepada langkah-langkah model Number Head Together

(NHT), antara lain:


111

Langkah 1: Peserta didik dibagi dalam kelompok,

setiap peserta didik dalam kelompok mendapat nomor.

Pada langkah satu ini ada 3 deskriptor yang muncul yaitu

1) siswa dibagi kedalam 5 kelompok yang masing-masing

kelompok berjumlah 3 orang, 2) siswa duduk kedalam 5

kelompok yang masing masing kelompok berjumlah 3

orang, dan, 3) siswa dalam kelompok diberikan nomor

yang berbeda kepada anggota kelompok. Sedangkan 1

deskriptor yang tidak muncul yaitu 1) siswa belum

mendengarkan penjelasan tentang tujuan dari pembagian

kelompok tersebut. sehingga kualifikasi untuk langkah

pertama mendapatkn skor 3 dengan kualifikasi baik (B).

Langkah 2 : Guru memberikan tugas dan masing-

masing peserta didik mengerjakannya.

Pada langkah kedua ini ada 3 deskriptor yang muncul yaitu

1) siswa mengambil materi tenang ““Kali Gajah Wang,

Manfaat keberagaman karakteristik individu di sekolah dan

Berbagai macam kegiatan ekonomi”, 2) Siswa membaca

materi tentang “Kali Gajah Wang, Manfaat keberagaman

karakteristik individu di sekolah dan Berbagai macam

kegiatan ekonomi” dan 3) Siswa menjawab pertanyaan

mengenai “Kali Gajah Wang, Manfaat keberagaman

karakteristik individu di sekolah dan Berbagai macam


112

kegiatan ekonomi”. Sedangkan terdapat 1 deskriptor yang

tidak muncul yaitu 1) Siswa belum mendiskusikan jawaban

dalam kelompok. Sehingga untuk langkah 2 ini hanya 3

deskriptor yang muncul dan mendapatkan skor 3 dengan

kuafikasi baik (B).

Langkah 3 : Kelompok mendiskusikan jawabab yang

benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakannya/mengetahui jawabannya.

Pada langkah 2 ini ada dua deskriptor yang mincul yaitu

siswa mendapatkan LKPD dan 2) siswa berdiskusi

mengenai “Kali Gajah Wang, Manfaat keberagaman

karakteristik individu di sekolah dan Berbagai macam

kegiatan ekonomi”. Sedangkan ada 2 deskriptor yang tidak

muncul yaitu 1) semua anggota kelompok belum

memahami materi tentang “Kali Gajah Wang, Manfaat

keberagaman karakteristik individu di sekolah dan

Berbagai macam kegiatan ekonomi” dan 2) siswa belum

dipantau dalam mengerjakan LKPD saat diskusi kelompok

berlangsung. Sehingga pada langkah ketiga ini

mendapatkan skor 2 dengan kualifikasi cukup (C).


113

Langkah 4 : Peserta didik yang nomornya dipanggil

melaporkan hasil kerjasama diskusi kelompoknya.

Pada langkah 4 ini ada 3 deskriptor yang muncul yaitu 1)

kelompok yang terpanggil nomornya mempresentasikan

hasil diskusinya, 2) kelompok mempresentasikan hasil

diskusinya, dan 3) kelompok maju ke depan dan

mempresentasikannya Sedangkan 1 deskriptor yang tidak

muncul yaitu siswa belum mendapatkan nilai. Sehingga

skor yang di peroleh pada langkah ini adalah 3 dengan

kategori baik (B).

Langkah 5 : Tanggapan dari teman lain, kemudian

guru menunjuk nomor yang lain dan begitu

seterusnya.

Pada langkah 5 ini ada 3 deskriptor yang mucul yaitu 1)

siswa dari kelompok lain menanggapi kelompok yang

tampil, 2) siswa mendapatkan nilai dari hasil

tanggapannya, dan 3) siswa mendapatkan penguatan

tanggapan. Sedangkan terdapat 1 deskriptor yang tidak

muncul yaitu siswa lain belum mendapatkan giliran untuk

menampilkan hasil diskusinya. Seingga untuk langkah ini

ada 3 deskriptor yang muncul dan mendaatkan skor 3

dengan kualifikasi baik (B).


114

Langkah 6 : Kesimpulan

Pada langkah terakhir ini ada 2 deskriptor yang muncul

yaitu 1) siswa bertanya jawab dengan guru untuk

menyimpulkan hasil diskusi dan 2) siswa di bantu guru

merangkum semua jawaban dan menyimpulkan hasil

diskusi, sedangkan ada 2 deskriptor yang tidak muncul

yaitu 1) siswa belum dibimbing untuk menganalisis hasil

diskusi yang telah di dapat dan 2) siswa belum

memberikan penjelasan tentang hasil diskusi tersebut.

Sehingga pada langkah ini ada 2 deskriptor yang muncul

sehingga di dapat skor 2 dengan kategori cukup (C).

c) Penutup

Pada kegiatan penutup ini muncul semua deskriptor

yaitu 1) Siswa dibawah bimbingan guru menyimpulkan

pembelajaran hari ini, 2) Siswa menanggapi pertanyaan

pelajaran yang tidak dimengerti dan menanggapi tindak

lanjut yang diberikan guru, 3) Siswa mengerjakan soal-soal

dalam bentuk soal evaluas dan 4) Siswa membacakan doa

menurut keyakinan masing-masing dan bersalaman.

Sehingga pada langkah penutup ini mendapat skor 4 dengan

kualifikasi sangat baik (SB).

Dari hasil pengamatan terhadap aspek siswa siklus I

pertemuan II dalam pelaksanaan pembelajaran pada


115

pembelajaran tematik terpadu dengan model kooperatif tipe

Number Head Together (NHT ) di kelas IV SDN 03 Taeh

Bukik di peroleh skor 28 dari skor maksimal 36 dengan

prentase 77,77 % dengan kategori baik (B). Untuk lebih

jelas dapat dilihat pada halaman 285.

4) Hasil Belajar Siswa

(a) Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan diambil dari nilai individu

yaitu dari hasil mengerjakan soal evaluasi yang terdapat 15

butir soal pilihan ganda yang berkaitan dengan indikator

dan tujuan pembelajaran setelah kegiatan pembelajaran

berlangsung menggunakan model Numbered Head

Together (NHT). Berdasarkan hasil soal evaluasi pada

siklus I pertemuan II yang diperoleh sebanyak 15 orang

siswa. Rata-rata kelas untuk penilaian pengetahuan yang

diperoleh adalah 82,66 dengan nilai terendah 73,33

sedangkan nilai tertinggi adalah 100.

(b) Penialaian Keterampilan

Penilaian keterampilan didasarkan pada pengukuran

indikator pembelajaran. Kemudian penilaian keterampilan

dilakukan berdasarkan rubrik keterampilan yang telah

ditentukan. Rata-rata penilaian keterampilan yang diperoleh


116

siswa pada siklus I pertemuan II adalah 76,10 dengan nilai

terendah 58,33 dan nilai tertinggi adalah 91,66.

Berdasarkan paparan diatas dapat diketahui bahwa

nilai rata-rata aspek pengetahuan 82,66 dan nilai rata-rata

aspek keterampilan adalah 76,10. Sehingga diperoleh nilai

rata-rata dari aspek pengetahuan dan keterampilan adalah

79,38 dengan nilai terendah 69,16 dan nilai tertinggi 92,66.

Setelah dibandingkan dengan KBM yang telah ditetap oleh

sekolah yaitu 75 dapat diketahui 4 dari 15 siswa belum

tuntas dengan persentase 26,67% dan 11 dari 15 siswa

dinyatakan tuntas dengan persentase 73,33%. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada halaman 296.

d. Refleksi Siklus I Pertemuan II

Kegiatan refleksi dilaksanakan diakhir penelitian.

Refleksi dilakukan dengan cara kerjasama antara peneliti dengan

observer. Setelah pembelajaran berakhir, hasil pengamatan

terhadap kegiatan guru, siswa dan hasil belajar siswa didiskusikan

baik dari segi perencanaan, pelaksanaan ataupun hasil dari

pelaksanaan. Dibawah ini diuraikan refleksi terhadap berbagai

komponen antara lain:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

pertemuan II, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


117

(RPP) termasuk kedalam kategori cukup karena belum

terlaksana dengan baik. Kualifikasi terbagi menjadi 4 bagian

dengan skor 1, 2, 3, dan 4. Beberapa komponen perencanaan

yang belum muncul adalah sebagai berikut :

a) Pada kejelasan perumusan tujuan proses pembelajaran yaitu

perumusan tujuan pembelajaran belum jelas dan rumusan

tujuan pembelajaran tidak menimbulkan penafisran ganda.

Upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah dalam

merumusakan tujuan pembelajaran harus sesuai dengan

kejelasan proses pembelajaran. Sehingga dalam

menyampaikan tjuan pembelajaran begitu jelas.

b) Cakupan materi masih kurang luas atau masih sempit. Hal

ini disebabkan karena guru belum mengembangkan materi

yang dipelajari secara luas, sehingga materi yang akan

disampaikan terlalu sempit dan kurang luar untuk

disampaikan kepada peserta didik. Upaya yang dapat

dilakukan oleh guru adalah harus mampu mengembangkan

dan menguasai materi yang akan diajarkan.

c) Pemilihan media belum sesuai dengan lingkungan siswa

dan pemilihan media belum sesuai dengan karakteristik

siswa. Hal ini disebabkan hanya menggunakan media

pembelajaran yaitu media gambar. Upaya yang dapat

dilakukan oleh guru adalah harus mampu membuat media


118

yang nyata atau kongkrit dan seseuai dengan keadaan

lingkungan yang ada pada kehidupan siswa dan benar-

benar nyata sehingga siswa akan lebih muda memahami

pelajaran dengan menggunakan media yang nyata tersebut.

d) Dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran peneliti

masih banyak kekurangan alokasi waktu. Hal ini

disebabkan karena banyak terpakai saat menenangkan

suasana lokal sehingga waktu banyak terbuang. Upaya yang

bisa dilakukan oleh guru adalah harus mampu mengolah

dan memakai waktu sebaik mungkin.

2) Pelaksanaan

Pembelajaran tematik terpadu dengan model kooperatif

tipe Numbered Head Together (NHT) pada siklus I pertemuan

II belum belum terlaksanakan dengan baik. Masih terdapat

beberapa kekurangan pada setiap langkah saat proses

pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Berdasar refleksi yang

dilakukan oleh peneliti dan guru kelas IV SDN 03 Taeh Bukik,

maka dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Aspek Guru

(1) Pada kegiatan inti langkah pertama yaitu. Guru belum

memberikan penjelasan apa tujuan dari pembagian

kelompok terhadap pembelajaran yang akan dilakukan.

Hal ini disebabkan karena alokasi waktu yang terbatas,


119

sehingga dalam kegiatan pembelajaran akan terjadi

keributan antar siswa. Solusinya adalah seharusnya

guru memberi pejelasan apa tujuan dari pembagian

kelompok sehingga siswa tidak kebingungan dalam

pembagian kelompok tersebut.

(2) Pada langkah kedua, yaitu guru belum meminta siwa

membaca teks atau materi. Hendaknya guru setelah

membagikan teks atau materi guru meminta siswa

untuk membacanya, sehingga siswa lebih mudah untuk

memahami materi yang telah dibacanya.

(3) Pada langkah ketiga, guru belum meminta anggota

kelompok untuk memahami materi yang akan

didiskusikan dan guru juga belum memantau anggota

kelompok dalam berdiskusi. Hal ini disebabkan karena

guru belum terlalu memahami langkah-langkah model,

sehingga masih ada langkah-langkah model yang

terlewati. Adapun soslusi yang harus dilakukan oleh

guru adalah menyampaikan agar semua anggota

kelompok paham terhadap materi yang didiskusikan

dan guru seharusnya juga memantau semua kelompok

dalam berdiskusi, agar semua anggota kelompok paham

terhadap materi yang akan didiskusikan dan kegiatan

diskusi juga benar-benar dilakukan oleh semua anggota


120

kelompok bukan hanya beberapa orang saja, sehingga

siswa paham dengan apa yang akan mereka kerjakan

dan diskusi juga berjalan dengan baik.

(4) Pada langkah keempat, yaitu guru belum melakukan

penilaian siswa dalam mempresentasikan disukusinya.

Upaya yang dapat dilakukan adalah guru memberikan

penilaian kepada siswa yang mempresentasikan hasil

diskusinya kedepan kelas, sehingga siswa dari setiap

kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya

kedepan kelas akan lebih semangat lagi untuk

mempresentasikan hasil diskusinya pada setiap

pembelajaran kelompok yang akan datang..

(5) Pada langkah kelima, yaitu guru belum menilai

tanggapan dari kelompok, sehingga siswa tidak

memberikan tanggapan dari kelompok lain. Solusi yang

dapat dilakukakn oleh guru adalah memberikan

penilaian untuk setiap kelompok yang telah berani

memberikan tanggapannya terhadap kelompok lain,

sehingga siswa akan lebih bersemangat untuk

memberikan tanggapannya dan medapatkan penilaian

yang telah diberikan.

(6) Pada langkah keenam, yaitu guru belum membimbing

siswa untuk menganalisis hasil diskusi yang telah


121

didapat dan guru juga belum mendegarkan jawaban

dari siswa, sehingga siswa belum memahami materi

yang diajarkan oleh guru. Upaya yang dapat dilakukan

oleh guru adalah membimbing siswa dalam

menganalisis hasil diskusi setiap kelompok dan guru

juga mendengarkan jawaban dari setiap kelompok,

sehingga siswa akan berolomba-lomba dalam

memberikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan.

b) Aspek Siswa

(1) Pada kegiatan inti langkah satu, yaitu siswa tidak

mendengarkan penjelasan guru tentang pembagian

kelompok. Hal ini disebabkan oleh guru dalam

melaksanakan pembelajaran keterbatasan oleh waktu,

sehingga siswa tidak memahami tujuan dari

pembegaian kelombok yang menyababkan keributan

dalam pembagian kelompok tersebut. Upaya yang dapat

dilakukan oleh guru adalah guru tidak lupa dalam

memberikan penjelasan dalam pembagian kelompok.

Sehingga siswa dapat memahami dalam pembagian

kelompok yang dilakukan oleh guru.

(2) Pada langkah kedua, yaitu siswa belum mendiskusikan

jawaban dalam kelompoknya. Hal ini disebab karena

siswa tidak dimintak untuk mendiskusikan jawab


122

kelompok, sehingga siswa tidak paham tentang apa

yang telah mereka diskusikan. Adapun solus yang dapat

dilakukan adalah meminta siswa untuk mendiskusikan

hasil jawaban dalam kelompoknya, sehingga siswa

dapat bertukar pikiran dalam berdisukusi dalam setiap

kelompoknya..

(3) Pada langkah ketiga, yaitu siswa belum diminta untuk

memahami materi yang didiskusikan dan siswa belum

dipantu dalam mengerkajan LKPD. Upaya yang dapat

dilakukan adalah siswa diminta oleh guru untuk

memahami yang akan dipelajari dan siswa seharusnya

juga dipaantau dalam mengerjakan LKPD ynag telah

dibagikan oleh guru, sehingga siswa dapat memahami

materi dan mampu mengerjakan LKPD dengan baik

dan benar.

(4) Pada langkah keempat, yaitu siswa belum

memperhatikan temannya yang sedang menyampaikan

hasil diskusi di depan kelas. Sebaik guru bisa

memfokuskan perhatian siswa supaya mau

memperhatikan temannya yang sedang melaporkan

hasil diskusi.

(5) Pada langkah kelima, yaitu siswa dari kelompok belum

diminta untuk memberikan tanggapan dan siswa belum


123

mendengarkan tanggapan dari kelompok lain, sehingga

siswa tidak memberikan tanggapan dari kelompok

lainnya. Uapaya yang dapat dilakukan adalah

Sebaiknya guru bisa memancing siswa supaya mau

memberikan pendapat atau tanggapannya terhadap

diskusi yang dilakukan dan siswa juga mau

mendengarkan tanggapan dari kelompok lain.

(6) Pada langkah keenam, yaitu siswa belum dapat

menganalisis hasil diskusi yang telah didapat. Upaya

yang dapat dilakukan adalah siswa dibimbing oleh guru

dalam menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Sehingga siswa akan lebih memahami tentang materi

yang belum dimengerti oleh siswa terhadap

pembelajaran yang dipelajari.

3) Hasil Belajar Siswa

Penilaian terhadap hasil belajar siswa pada siklus I

pertemuan II menggunakan model kooperatif tipe NHT

menunjukan bahwa masih ada siswa yang belum mencapai

ketuntasan terhadap hasil belajar seperti yang diharapkan.

Berdasarkan paparan diatas dapat diketahui bahwa nilai rata-

rata aspek 82,66 dan nilai rata-rata aspek keterampilan adalah

76,10. Sehingga diperoleh nilai rata-rata dari aspek

pengetahuan dan keterampilan adalah 79,38 dengan nilai


124

terendah 69,16 dan nilai tertinggi 92,66. Setelah dibandingkan

dengan KBM yang telah ditetap oleh sekolah yaitu 75 dapat

diketahui 4 dari 15 siswa belum tuntas dengan persentase

26,67% dan 11 dari 15 siswa dinyatakan tuntas dengan

persentase 73,33%.

Berdasarkan kolaborasi antara peneliti dengan guru

kelas, teradap hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan II

menunjukkan secara keseluruhan pembelajaran sudah

menunjukkan peningkatan. Namun segala kekurangan yang

terdapat pada siklus I pertemuan II akan diperbaiki lagi pada

siklus II baik dalam perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran untuk mencapai hasil belajar yang maksimal

seperti yang diharapkan.

3. Hasil Penelitian Siklus II

Hasil analisis pada siklus I pertemuan II menunjukkan bahwa

kebrhasilan penelitian belum mencapai tujuan pembelajaran yang

diharapkan. Hal ini dikarenakan kurangnya sistematis dalam

pelaksanaan dengan perencanaan yang dirancang. Olah karena itu,

pembelajaran dilanjutkan dengan siklus II.

Pada penelitian siklus II dilakukan pada hari rabu tanggal 1

April 2020 pukul 07.30.-12.30 WIB. Hasil pertemuan siklus II pada

pembelajaran tematik terpadu terdiri dari rencana pelaksanaa


125

pembelajaran, pelaksanaan tindakan pembelajaran, pengamatan, dan

refleksi.

a. Perencanaan

Pada pembelajaran tematik terpadu menggunakan model

kooperatif tipe NHT disusun dalam bentuk Rencana Pelaknasaan

Pembelajaran (RPP) yang didsarkan pada kurikulum 2013.

Rencana Pelaksanaa Pembelajaran ini disusun terelbih dahulu oleh

peneliti atas saran serta masukan dari guru kelas IV SDN 03 Taeh

Bukik.

Rencana pelaksanaan pembelajaran disusun berdasarkan

kebutuhan siswa kelas IV SDN 03 Taeh Bukik pada pembelajaran

tematik terpadu menggunakan model kooperatif tipe NHT. Hal-hal

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar yang

dikembangkan

Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan

terdiri dari Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD).

Untuk komptensi inti yang akaan dicapai peserta didik dalam

pembelajaran tematik terpadu kelas IV semester II pada tema

8 adalah 1) Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran

agama yang dianutnya; 2) Memiliki perilaku jujur, disiplin,

tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya;


126

3) Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya, dan benda- benda yang dijumpainya

di rumah, sekolah, dan tempat bermain; 4) Menyajikan

pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan

logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

Kompetansi dasar yang harus dicapai dalam

pelaksanaaan penelitian muatan pembelajaran Bahasa

Indonesia adalah 3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang terdapat

pada teks fiksi; 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh-

tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis dan

visual. Kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam

pembelajaran PPKn adalah3.3 Menjelaskan manfaat

keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan sehari-

hari; 4.3 Mengemukakan manfaat keberagaamaan

karakteristik individu dalam kehidupan sehari – hari..

sedangkan kompetensi dasar yang harus dicapai dalam

pembelajaran IPS adalah 3.3 Mengidentifikasi kegiatan

ekonomi dan hubungannya dengan berbagai bidang pekerjaan

serta kehidupan sosial dan budaya di lingkungan sekitar


127

sampai provinsi; 4.3 Menyajikan Hasil identifikasi kegiatan

ekonomi dan berhubungannya dengan berbagai bidang

pekerjaan serta kehidupan sosial, serta kehidupan sosila

budaya dilingkungan sekitar sampai provinsi.

2) Merumuskan Indikator dan Tujuan Pembelajaran

Indikator pembelajaran yang harus dicapai dalam

penelitian siklus II pada bagian pengetahuan untuk muatan

pelajaran Bahasa Indonesia adalah 3.9.1 Menemukan tokoh-

tokoh yang terdapat pada teks cerita fiksi; 3.9.2 Menenutukan

watak tokoh yang terdapat dalam teks cerita fiksi. Bagian

pengetahuan untuk muatan pembelajaran PPKn adalah 3.3.1

Menentukan manfaat karakter individu dalam kehidupan

sehari-hari;. Sedangkan indikator pengetahuan untuk muatan

pembelajaran IPS adalah 3.3.1 Menentukan kegiatan ekonomi

yang menghasilkan barang; 3.3.2 Menemukan kegiatan

ekonomi yang menghasilkan jasa . Sementara bagian

keterampilan untuk muatan Bahasa Indonesia adalah 4.9.1

Menampilkan hasil identifikasi watak tokoh yang terdapat

dalam teks cerita fiksi. Bagian keterampilan untuk muatan

PPKn adalah 4.3.1 Menyampaikan hasil pengamatan tentang

maanfaat karateristik individu dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan bagian keterampilan untuk muatan IPS adalah


128

4.3.1 Mengemukakan hasil ekonomi yang mengahasilkan

barang dan jasa.

Berdsasarkan indikator tersebut tujuan pembelajaran

yang harus dicapai teridii atas : 1) Dengan membaca teks cerita

fiksi tentang “Nelayan dan Ikan Mas”, peserta didik dapat

menemukan tokoh utama yang terdapaat pada teks cerita fiksi

dengan benar; 2) Dengan membaca teks cerita fiksi “Nelayan

dan Ikan Mas” peserta didik dapat menemukan tokoh tambahan

yang terdapat pada teks cerita fiksi denga benar; 3) Dengan

membaca teks cerita fiksi “Nelaya dan Ikan Mas, peserta didik

dapat menentukan watak tokoh dalam teks cerita fiksi dengan

benar; 4) Dengan bimbingan guru, peserta didik dapat

menentukan hassil identifikasi tokoh utama yang terdapat pada

teks cerita fiksi secara lisan kedepan kelas dengan benar; 5)

Denga diskusi, peserta didik dapat menyampaikan manfaat

karakter individu dalam kehidupan sehari-hari dengan benar; 6)

Dengan bimbingan guru, peserta didik dapat menyajikan hasil

pengamatan tentang manfaat karakteristik individu dalam

kehidupan sehari-hari dengan benar; 7) Dengan tanya jawab,

peserta didik dapat menentukan kegiatan ekonomi yang

menghasilkan barang dengan benar; 8) Dengan tanya jawab

peserta didik dapat menemukan kegiatan ekonomi yang

menghasilkan jasa dengan benar; 9) Dengan bimbingan guru,


129

peserta didik dapat mengemukakan hasil kegiatan ekonomi

yang mengasilkan barang dan jawa dengan benar.

3) Menyiapkan Media Pembelajaran dan Sumber Belajar

Media yang akan digunakan dalam pelaksanaan

pembelajaran adaalah media gambar dan sumber belajar yang

diperoleh dari materi yang ada pada buku guru dan buku

siswa.

4) Menyiapkkan LKPD, Soal Evaluasi dan Lembar Pengamatan

Peneiliti juga tidak lupa untuk menyiapkan Lembar

Kerja Peserta Didik (LKPD). Lembar soal evaluasi dalam

bentuk pilihan. Selain itu peneliti juga menyiapkan lembar

pengamatan untuk penilaian RPP, lembar pengamatan aspek

guru dan lembar pengamatan aspek siswa yang mengacu

kepada langkah-langkah model kooperatif tipe NHT yang akan

diisi oleh guru kelas IV yang betindak selaku observer.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu

menggungunakan model koopertaif tipa NHT di kelas IV SDN 03

Taeh Bukik yang dilaksanakan sesuai perencaan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Siklus II dilakukan pada hari rabu tanggal

1 April 2020 pada pukul 07.30 – 12.30 WIB yang berlangsung

selama 6 x 35 menit yang dihadiri semua siswa kelas IV sebanyak

15 orang siswa.
130

Pelekasnaan peneilitian ini, peneliti dibantu oleh guru kelas

IV SDN 03 Taeh Bukik yang bertindak sebagai observer dan teman

sejawat yang membantuk dalam pengambilan dokumentasi selama

pelaksanaan pembeljaran berlangsung.

Adapun pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan peneliti

sebagai berikut:

1) Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan ini, saat memasuki ruangan

kelas guru mengucapkan “assalamualaikum warahmatullahi

wabarakatu”. Semua siswa menjawab dengan kompak

“waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatu”. Kemudian

peneliti meminta ketua kelas untuk memimpin do’a sebelum

belajar.

Peneliti menanyakan kabar siswa “ setelah satu minggu

berlalu akhirnya hari ini alhamdulillah ibuk bisa bertatap muka

lagi dengan anak ibuk. Anak-anak ibuk kelas IV bagaimana

kabarnya?” siswa menjawab “alhamdulillah, luar biasa tetap

semangat, allahuakbar.”. Setelah itu, peneliti menanyakan

kepada siswa “Apakah anak-anak ibuk sudah siap untuk belajar

hari ini?”, siswa menjawab “Sudah buk”, Kemudian peneliti

menyiapkan kondisi belajar dengan meminta siswa untuk

merapikan meja dan kursinya agar siswa dapat mengikuti

pelajaran dengan baik “ bagus, sekarang anak-anak ibuk


131

rapikan dulu mejanya masing-masing. Karena jika ruangan

kelas kita rapi akan membuat kita nyaman dalam belajar.”

Semua siswa segera merapikan mejanya. Kemudian guru

mengajak siswa untuk menyanyikan lagi nasional yaitu

“Garuda Pancasila”. Setelah itu guru menanyakan kepada siswa

“ Apakah anak-anak ibuk suka becerita?” siswa menjawab

“Suka Buk” dan guru menyakan lagi “apakah anak-anak ibuk

mau mendengarkan ibuk bercerita?” dan siswa menjawab lagi

“Mau buk”.

Sebelum masuk pada pembelajaran peneliti melakukan

apersepsi. “anak ibuk semua coba angkat tangannya siapa yang

masih ingat pembelajaran kita minggu lalu? ““saya buk” jawab

salah satu siswa. “ya silahkan nak” “tentang peranan tokoh dan

watak tokoh dalam cerita, manfaat keberagaman karakteristik

individu disekolah dan macam-maca kegiatan ekonomi buk”.

Selanjutnya guru menginformasikan tema dan subtema yaang

akan di pelajarinya.

Kemudian peneliti menuliskan tujuan pembelajaran di

depan kelas, lalu menyampaikan tujuan pembelajaran tersebut

kepada siswa. “ nah pada pembelajara hari ini ada 8 tujuan

pembelajaran yang akan kita capai, anak anak ibuk bisa

perhatikan yang ibuk tulis di depan ya” siswa menjawab

dengan kompak “baik buk..”


132

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini, peneliti melaksanakan kegiatan

pembelajaran dengan mengacu kepada langkah-langkah model

kooperatif tipe NHT yang berdasarkan pendapat Istarani

(2012) adalah sebagai berikut :

Langkah 1: Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap

peserta didik dalam kelompok mendapat nomor.

Guru membagi siswa dalam 5 kelompok. Pembagian

kelompok dilakukan secara heterogen dengan cara berhitung

1-5. Setelah semua siswa berhitung dari 15 siswa terbagi

menjadi 5 kelompok. Siswa yang mendapatkan nomor 1

berarti dia merupakan kelompok 1, siswa yang mendapatkan

nomor 2 berarti dia merupakan kelompok 2, dan siswa yang

mendapatkan nomor 3 berarti dia kelompok 3, dan begitu

seterusnya. Setelah membagi kelompok guru meminta siswa

untuk duduk dikelompoknya masing-masing sesuai dengan

nomor hitungan. Kemudian guru memberikan nomor yang

akan dipakai di kepala siswa. Masing-masing siswa dalam

kelompok diberikan nomor yang berbeda.

Pembagian kelompok tersebut dapat dilihat pada tabel

dihalam berikut ini:


133

Tabel 4.3 Pembagian Kelompok

No Nama Siswa Nama Kelompok

1. NI Kelompok 1
2. KK
3. SU
4. AA Kelompok 2
5. KKN
6. SNA
7. AR Kelompok 3
8. NA
9. W
10. FTN Kelompok 4
11. RSZ
12. HAP
13. GAK Kelompok 5
14. RK
15. RW

Langkah 2 : Guru memberikan tugas dan masing-masing

peserta didik mengerjakannya.

Kemudian guru memberikan materi tentang” Teks fiksi

yang berjudul Nelayan dan Ikan mas, manfaat keberagaman

karakteristik individu disekolah dan bebagai macam ekonomi”

kepada masing-masing kelompok. Guru meminta siwa

membaca materi tersebut dan memberikan pertanyaan yang

berkaitan dengan materi tersebut.

Langkah 3 : Kelompok mendiskusikan jawaban yang

benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakannya/mengetahui jawabannya.
134

Guru membagikan LKPD kepada siswa tentang “Teks

fiksi yang berjudul Nelayan dan Ikan mas, manfaat

keberagaman karakteristik individu disekolah dan bebagai

macam ekonomi”. Siswa diminta untuk mendiskusikan

jawaban dari pertanyaan yang ada pada lembar LKPD tersebut

bersama anggota kelompoknya. Selama berdiskusi guru

memantau dan membimbing siswa dalam melaksanakan

diskusi kelompok.

Langkah 4 : Peserta didik yang nomornya dipanggil

melaporkan hasil kerjasama diskusi kelompoknya.

Setelah waktu untuk berdiskusi telah habis. Guru

mengacak dan memilih nomor, dan guru memanggil nomor

yang akan menyampaikan hasil diskusi tersebut. Nomor yang

dipanggil tidak diketahui oleh siswa sebelumnya, sehingga

masing-masing siswa harus siap ketika nomor mereka yang

dipanggil. Nomor yang dipanggil diminta untuk maju ke

depan kelas dan menyampaikan hasil diskusi kelompoknya.

Siswa yang menyampaikan hasil diskusi akan diberikan

penilaian.

Langkah 5 : Tanggapan dari teman lain, kemudian guru

menunjuk nomor yang lain dan begitu seterusnya.

Setelah nomor yang diminta guru menyampaikan hasil

diskusinya, guru meminta nomor dari kelompok lain untuk


135

memberikan tanggapan. Tanggapan yang diberikan dari

kelompok lain dinilai oleh guru. Setelah memberikan

tanggapan dan gru memberikan penguatan kepada jawaban

siswa yang memberikan tanggapan. Setelah selesai, guru

memanggil nomor lain untuk menyampaikan hasil diskusi

kelompoknya, dan begitu untuk seterusnya.

Langkah 6 : Kesimpulan

setelah nomor-nomor yang dipanggil menyampaikan

hasil diskusinya, guru membimbing siswa untuk

menyimpulkan hasil diskusinya. Guru memberikan penguatan

dari jawaban siswa dan merangkum semua jawaban yang

diberikan siswa.

3) Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dimulai dengan guru menyimpulkan

secara keseluruhan pembelajaran hari ini, daan menanyakan

aapa-apaa saja yang telah dipelajari. Kemudian guru bertanya

jawab dengan siswa tentang pelajaran yang belum dimengerti

oleh siswa. Setelah itu siswa mengerjakan soal evaluasi yaitu

pilihan ganda sebanyak 15 butir soal yang berkaitan dengan

indikator dan tujuan pembelajaran.

Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, guru

meminta siswa untuk mengumpulkan lembar evaluasi. Diakhir

kegiatan, guru dan siswa menyanyikan lagu “gelang sipaku


136

gelang” secara bersama. Kemudian guru dan siswa

mengucapkan rasa syukur dengan mengucapkan

“Alhamdulillah”, berdo’a dan dan membaca salam sebelum

pulang.

c. Pengamatan Siklus II

Pengamatan terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), tindakan dari aspek guru maupun dari aspek siswa pada

pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model

kooperatif tipe NHT yang dilakukan oleh guru kelas IV SDN 03

Taeh Bukik yang bertindak sebagai observer. Pengamatan ini

dilakukan dengan cara memberikan tanada ckelist () berdasarkan

deskriptor yang muncul dengan kualifikasi SB yaitu sangat baik

dengan skor 4, B yaitu baik dengan skor 3, C yaitu cukup dengan

skor 2 dan K yaitu Kurang dengan skor 1.

Berikut ini merupakan hasil pengamatan yang dilakukan

oleh observer (Pengamat) adalah:

1) Hasil Pengamatan Rencana Pelaksanaa Pembelajaran

(RPP)

Pengamatan terhadap Rencan Pelaksanaa Pembelajaran

(RPP) dilakukan dengan lembar pengamatan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan

beberapa aspek diantaranya :


137

a) Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran

Pada kejelasan perumusan tujuan pembelajaran

terdapat 3 deskriptor muncul diantaranya perumusan tujuan

pembelajaran jelas, rumusan tujuan pembelajaran lengkap

dengan menenuhi (A= Audience, B= Behavior, C=

Condition, D= Degree) dan rumusan tujuan pembelajaran

berurutan secara logis dan sukar. Sedangkan terdapat 1

deskriptor yang tidak muncul yaitu rumusan tujuan

pembelajaran tidak menimbulkan penafsiran ganda. Maka

skor yang diperoleh adalah 3 dengan kualifikasi baik (B).

b) Pemilihan materi ajar

Pada pemilihan materi ajar terdapat semua 4

deskriptor muncul diantaranya adalah materi ajar sesuai

dengan tujuan pembelajar, materi ajar sesuai dengan

karakteristik siswa, materi ajara sesuai dengan lingkungan

yang tersedia dan materi ajar sesuai dengan yang diajarkan..

Maka skor yang diperoleh adalah 4 dengan kualifikasi

sangat baik (SB).

c) Pengorganisasian materi ajar

Terdapat 3 deskriptor yang muncul pada aspek ini

yaitu materi ajar sistematis, sesuai dengan alokasi waktu,

dan materi yang berurutan. Sedangkan terdapat 1 deskriptor


138

yang tidak muncul yaitu cakupan materi yang luas. Maka

skor yang diperoleh adalah 3 dengan kualifikasi baik (B).

d) Pemilihan media pembelajaran

Pada pemilihan media pembelajaran terdapat 3

deskriptor muncul diantaranya adalah media pembelajaran

sesuai denga tujuan pembelajaran, sesuai dengan materi

pembelajaran dan sesuai dengan lingkungan siswa.

Sedangkan terdapat 1 deskriptor yang tidak muncul yaitu

media pembelajaran belum sesuai dengan karakteristik

siswa. Maka skor yang diperoleh adalah 3 dengan

kualaifikasi baik (B).

e) Menyusun langkah-langkah pembelajaran sesuai

dengan model

Pada aspek ini terdapat 3 deskriptor yang yaitu

langkah-langkah pembelajaran berurut (pendahuluan, inti,

dan penutup), langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan

materi pembelajaran, dan langkah-langkah pembelajaran

jelas dan rinci sesuai dengan model kooperatif tipe NHT.

Sedangkan terdapat 1 deskriptor yang tidak muncul yaitu

langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan alokasi

waktu. Maka skor yang diperoleh pada aspek ini adalah 3

dengan kualifikasi sangat baik (B).


139

f) Kelengkapan instrumen penelitian

Pada aspek ini terdapat semua deskriptor muncul

yaitu terdapat jurnal sikap untuk mengukur penilaian sikap,

soal evaluasi sesuai dengan indikator untuk menentukan

nilai pengetahuan, soal evaluasi disertai dengan kunci

jawaban yang lengkap, dan terdapat rubrik penilaian untuk

mengukur penilaian keterampilan. Maka pada aspek ini

memperoleh skor 4 dengan kulaifikasi sangat baik (SB).

Hasil pengamatan yang diperoleh dari aspek

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus II

memperoleh jumlah skor yaitu 20 dari skor maksimal 24.

Maka persentase skor yang didapat adalah 83,33%. Maka

dapat dikatakan keberhasilan padaa aspek Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu dikategorikan baik

(B). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada halaman 333.

2) Hasil Pengamatan Aspek Guru Saat Pelaksanaan

Pembelajaran

Pada siklus II aktivitas guru selama proses pembelajaran

secara umum berlangsung sesuai dengan rencana yang telah

disusun sebelumnya. Walaupun peneliti sebagai guru praktisi

dalam proses pembelajaran masih terdapat kekurangan dan

adanya beberapa deskriptor yang belum terlaksana. Adapun

hasil pengamatan yang dilakukan guru kelas IV SDN 03 Teh


140

Bukik terhadap aspek guru saat pelaksanaan pembelajaran pada

siklus II dipaparkan sebagai berikut :

a) Pendahuluan

Pada kegiatan awal ini terdiri dari dua aspek yaitu

mengkondisikan kelas dan menyampaikan tujuan

pembelajaran.

(1) Mengkondisikan kelas. Semua deskriptor muncul

yaitu guru membuka pembelajaran dengan menyapa

dan menanyakan kabar, guru mengajak semua siswa

berdoa sebelum belajar sebagai penanaman nilai nilai

keagaman melalui pembiasaan, guru melakukan absensi

tentang kehadiran siswa dan menyanyikan lagu nasioanl

“Garuda Pnacasila” Sehingga aspek ini memperoleh

skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

(2) Menyampaikan tujuan pembelajaran. Semua

deskriptor muncul yaitu guru menginformasikan tema

yang akan di pelajari, guru melakukan apersepsi, guru

merumuskan tujuan pembelajaran, dan guru

menyampaikan tujuan pembelajaran. Dengan demikian

aspek ini memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat

baik (SB).
141

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini aspek yang diamati mengacu kepada

langkah-langkah model Number Head Together (NHT),

antara lain:

Langkah 1: Peserta didik dibagi dalam kelompok,

setiap peserta didik dalam kelompok mendapat nomor.

Pada langkah satu ini ada 4 deskriptor yang muncul yaitu

1) guru membagi siswa kedalam 5 kelompok yang masing

masing kelompok berjumlah 3 orang, 2) guru meminta

siswa untuk duduk dalam kelompoknya masing masing,

3) guru memberikan nomor yang berbeda kepada masing

masinb anggota kelompok dan guru memberikan

penjelasan tentang tujuan dari pembagian kelompok.

Sehingga kualifikasi untuk langkah pertama mendapatkan

skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

Langkah 2 : Guru memberikan tugas dan masing-

masing peserta didik mengerjakannya.

Pada langkah kedua ini ada 2 deskriptor yang muncul

yaitu 1) guru membagikan materi teks bacaan tentang

“Nelayan ikan mas, berbagai macam kegiatan ekonomi

dan Manfaat keragaman karakterisstik individu”, 2) guru

meminta siswa membaca teks cerita tentang “Nelayan

ikan mas, berbagai macam kegiatan ekonomi dan Manfaat


142

keragaman karakterisstik individu”, sedangkan ada 2

deskriptor yag tidak muncul 1) guru belum memberikan

pertanyaan tentang teks yang telah dibaca dan 2) guru

belum meminta masing masing anggota kelompok untuk

mendiskusikannya. Sehingga untuk langkah 2 ini terdapat

2 deskriptor yang muncul dengan kategori cukup (C).

Langkah 3 : Kelompok mendiskusikan jawabab yang

benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakannya/mengetahui jawabannya.

Pada langkah 3 ini ada 3 deskriptor yang mincul yaitu 1)

guru membagikan LKPD kepada siswa dan 2) guru

meminta siswa untuk berdiskusi mengenai “Nelayan ikan

mas, berbagai macam kegiatan ekonomi dan Manfaat

keragaman karakterisstik individu”, 3) guru memantau

diskusi kelompok siswa . Sedangkan ada 1 deskriptor yang

tidak muncul yaitu 1) guru belum meminta semua anggota

kelompok memahami materi tentang “Nelayan ikan mas,

berbagai macam kegiatan ekonomi dan Manfaat

keragaman karakteristik individu” Sehingga pada langkah

ketiga ini mendapatkan skor 3 dengan kualifikasi baik (B).


143

Langkah 4 : Peserta didik yang nomornya dipanggil

melaporkan hasil kerjasama diskusi kelompoknya.

Pada langkah 4 semua deskriptor muncul yaitu 1) guru

mengacak nomor yang akan mempresentasikan hasil

diskusi, 2) guru memanggil salah satu nomor dalam

kelompok yang akan melaporkan hasil diskusi kelompok,

dan 3) guru meminta nomor yang dipilih maju ke depan

dan melaporkannya, 4) guru menilai siswa yang

mempersentasikan diskus. Sehingga skor yang di peroleh

pada langkah ini adalah 4 dengan kategori sangat baik

(SB).

Langkah 5 : Tanggapan dari teman lain, kemudian

guru menunjuk nomor yang lain dan begitu

seterusnya.

Pada langkah 5 ini ada 2 deskriptor yang mucul yaitu 1)

guru meminta siswa dari kelompok lain untuk memberikan

tanggapan, dan 2) guru memberikan penguatan terhadap

jawaban siswa, Sedangkan deskriptor yang tidak muncul

yaitu 1) guru belum menilai tanggapan dari kelompok lain

dan dan 2) guru menunjukan nomor lain untuk

menampilkan hasil diskusinya. Sehingga untuk langkah ini

ada 2 deskriptor yang muncul dan mendapatkan skor 2

dengan cukup (C).


144

Langkah 6 : Kesimpulan

Pada langkah terakhir ini ada 3 deskriptor yang muncul

yaitu 1) guru membimbing siswa untyk menganalisis hasil

diskusi yang telah didapaa, 2) guru bertanya jawab dengan

siswa untuk menyimpulkan hasil diskusi dan 3) guru

merangkum semua jawaban siswa dan menyimpulkan hasil

diskusi, sedangkan ada 1 deskriptor yang tidak muncul

yaitu 1) guru belum mendengar jawaban dari siswa.

Sehingga pada langkah ini ada 3 deskriptor yang muncul

sehingga di dapat skor 3 dengan kategori baik (B).

c) Penutup

Pada kegiatan penutup ini terdapat 2 deskriptor

yang muncul yaitu 1) guru menyuruh siswa mengerjakan

sosal-soal dalam bentuk soal evaluasi, dan 2) guru dan

siswa membacakan doa dan salam sebelum pulang.

Sedangkan ada 2 deskriptor yang tidak muncul yaitu 1)

Siswa dibawah bimbingan guru menyimpulkan

pembelajaran hari ini, 2) guru dan siswa merefleksi

pembelajaran yang dilakukan (menanyakan materi

pembelajaran yang belum dimengerti oleh siswa) dan

memberikan tindakan lanjut, Sehingga pada langkah

penutup ini mendapat skor 2 atau dengan kategori cukup

(C).
145

Dari hasil pengamatan terhadap aspek guru siklus

II dalam pelaksanaan pembelajaran pada pembelajaran

tematik terpadu dengan model kooperatif tipe Number

Head Together (NHT ) di kelas IV SDN 03 Taeh Bukik di

peroleh skor 30 dari skor maksimal 36 dengan kualifikasi

83,33 % dengan kategori Baik (B). Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada halaman 339.

3) Hasil Pengamatan Aspek Siswa Saat Pelaksanaan

Pembelajaran

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh

guru kelas IV terhadap aspek siswa saat pelaksanaan

pembelajaran pada pembelajaran tematik terpadu dengan model

kooperatif tipe Number Head Together (NHT) di kelas IV SDN

03 Taeh Bukik adalah sebagai berikut:

a) Pendahuluan

Pada kegiatan awal ini terdiri dari dua aspek yaitu

mengkondisikan kelas dan menyampaikan tujuan

pembelajaran.

(1) Mengkondisikan kelas. Semua deskriptor muncul

yaitu siswa menjawab salam dari guru, siswa

merapikan tempat duduk, siswa berdo’a sebelum

pembelajaran di mulai, dan siswa menyanyikan lagu

nasioanl “Garuda Pancasila”. Sehingga aspek ini


146

memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat baik

(SB).

(2) Menyampaikan tujuan pembelajaran. Semua

deskriptor muncul yaitu siswa memahami tentang tema

yang disampaikan guru, siswa menjawab pertanyaan

guru mengenai tema 8, siswa mendengarkan tujuan

pembelajaran yang disampaikan guru, dan siswa siap

untuk memulai pembelajaran. Dengan demikian aspek

ini memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat baik

(SB).

b) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini aspek yang diamati mengacu

kepada langkah-langkah model Number Head Together

(NHT), antara lain:

Langkah 1: Peserta didik dibagi dalam kelompok,

setiap peserta didik dalam kelompok mendapat nomor.

Pada langkah satu semua deskriptor muncul yaitu 1) siswa

dibagi kedalam 5 kelompok yang masing-masing

kelompok berjumlah 3 orang, 2) siswa duduk kedalam 5

kelompok yang masing masing kelompok berjumlah 3

orang, dan, 3) siswa dalam kelompok diberikan nomor

yang berbeda kepada anggota kelompok, dan 4) siswa

mendengarkan penjelasan guru tentang tujuan pembagian


147

kelompok tersebut. sehingga kualifikasi untuk langkah

pertama mendapatkn skor 3 dengan kualifikasi baik (B).

Langkah 2 : Guru memberikan tugas dan masing-

masing peserta didik mengerjakannya.

Pada langkah kedua ini teradap 2 deskriptor muncul yaitu

1) siswa mengambil materi tenang “Nelayan dan ika mas,

manfaat keberagaman karaakteristik individu dan bebagaai

macam kegiatan ekonomi”, 2) Siswa membaca materi

tentang “Nelayan dan ika mas, manfaat keberagaman

karaakteristik individu dan bebagaai macam kegiatan

ekonomi” sedangkan ada 2 deskriptor yang tidak muncul 1)

Siswa menjawab pertanyaan mengenai “Nelayan dan ika

mas, manfaat keberagaman karaakteristik individu dan

bebagaai macam kegiatan ekonomi”, 4) Siswa

mendiskusikan jawaban dalam kelompok. Sehingga untuk

langkah 2 ini 2 deskriptor yang muncul dan mendapatkan

skor 2 dengan kuafikasi cukup (C).

Langkah 3 : Kelompok mendiskusikan jawabab yang

benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakannya/mengetahui jawabannya.

Pada langkah 3 ini ada dua deskriptor yang muncul yaitu

1) siswa mendapatkan LKPD, 2) siswa berdiskusi

mengenai “Nelayan dan ika mas, manfaat keberagaman


148

karaakteristik individu dan bebagaai macam kegiatan

ekonomi”, 3) siswa belum dipantau dalam mengerjakan

LKPD saat diskusi kelompok berlangsung. Sedangkan ada

1 deskriptor yang tidak muncul yaitu 1) semua anggota

kelompok belum memahami materi tentang “siswa belum

dipantau dalam mengerjakan LKPD saat diskusi kelompok

berlangsung”. Sehingga pada langkah ketiga ini

mendapatkan skor 3 dengan kualifikasi baik (B).

Langkah 4 : Peserta didik yang nomornya dipanggil

melaporkan hasil kerjasama diskusi kelompoknya.

Pada langkah 4 ini semua deskriptor muncul yaitu 1)

kelompok yang terpanggil nomornya mempresentasikan

hasil diskusinya, 2) siswa maju kedepan kelas dan berdiri

menghadap teman-tamannya, 3) siswa membacakan hasil

diskusi kelompoknya didepan kelas, 4) siswa yang

memperhatikan temannya membacakan hasil diskusi

kelompoknya. Sehingga skor yang di peroleh pada langkah

ini adalah 4 dengan kategori sangat baik (SB).

Langkah 5 : Tanggapan dari teman lain, kemudian

guru menunjuk nomor yang lain dan begitu

seterusnya.

Pada langkah 5 ini ada 2 deskriptor yang mucul yaitu 1)

siswa dari kelompok lain menanggapi kelompok yang


149

tampil, 2) siswa menanggapi tanggapan dari kelompok

lain. Sedangkan ada 2 deskriptor yang tidak muncul yaitu

1) siswa lain mendengarkan tanggapan dari kelompok, 2)

siswa menyimpulkan tanggapan dari kelompok. Sehingga

untuk langkah ini ada 2 deskriptor yang muncul dan

mendaatkan skor 2 dengan kualifikasi cukup (C).

Langkah 6 : Kesimpulan

Pada langkah terakhir ini ada 3 deskriptor yang muncul

yaitu 1) siswa menganalisis hasil diskusi yang telah didapt,

2) siswa bertanya jawab dengan guru untuk menyimpulkan

hasil diskusi dan 3) siswa di bantu guru merangkum semua

jawaban dan menyimpulkan hasil diskusi, sedangkan ada

1 deskriptor yang tidak muncul yaitu 1) siswa belum

memberikan penjelasan tentang hasil diskusi tersebut.

Sehingga pada langkah ini ada 3 deskriptor yang muncul

sehingga di dapat skor 3 dengan kategori baik (SB).

c) Penutup

Pada kegiatan penutup ini ada 2 deskriptor yang

muncul yaitu 1) siswa mengerjakan soal-soal dalam bentuk

soal evaluasi, dan 2) siswa membacakan doa menurut

keyakinan masing-masing dan bersalaman. Sedangka ada 2

deskriptor yang tidak muncul yaitu 1) siswa belum

dibimbing oleh guru dalam menyimpulkan pembelajaran


150

hari ini, dan 2) siswa belum menanggapi pertanyaa tentang

pelajaran yang tidak dimengerti dan menanggapi tindak

lanjut yang diberikan oleh guru. .Sehingga pada langkah

penutup ini mendapat skor 2 dengan kualifikasi cukup (C).

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aspek siswa

siklus II dalam pelaksanaan pembelajaran pada

pembelajaran tematik terpadu dengan model kooperatif tipe

Number Head Together (NHT ) di kelas IV SDN 03 Taeh

Bukik di peroleh skor 30 dari skor maksimal 36 dengan

prentase 83,33% dengan kategori baik (B). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada halaman 346.

4) Hasil Belajar Siswa

Penilaian dilakukan oleh peneliti pada siklus II terbagi

kedalam dua bagian diantaranya penilaian pengetahuan dan

keterampilan. Diuraikan sebagai berikut:

(a) Penilaian Pengetahuan

Nilai pengetuahuan diambil dari nilai individu yaitu

dari hasil evaluasi yang terdapat 15 butir soal pilihan ganda

yang berkaitan dengan indikator serta tujuan pembelajaran

setelah proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan

menggunakan model Numbered Head Together (NHT).

Berdasarkan hasil evaluasi siklus II yang diperoleh dari

sebanyak 15 orang siswa. Rata-rata kelas untuk penilaian


151

pengetahuan yang diperoleh adalah 87,10 dengan nilai

terendah 80 dan nilai tertinggi 100. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada halaman 347.

(b) Penialaian Keterampilan

Penilaian keterampilan didasarkan pada pengukuran

indikator pembelajaran. Kemudian penilaian keterampilan

dilakukan berdasarkan rubrik keterampilan yang telah

ditentukan. rata-rata penilaian keterampilan yang diperoleh

siswa pada siklus II adalah 83,33 dengan nilai terendah 75

dan nilai tertinggi 100. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada halaman 348.

Berdasarkan paparan diatas dapat dilihat bahwa

nilai rata-rata aspek pengetahuan 87,10 dan nilai rata-rata

aspek keterampilan adalah 83,33 Sehingga diperoleh nilai

rata-rata dari aspek pengetahuan dan keterampilan adalah

85,21 dengan nilai terendah 77,5 dan nilai tertinggi 100.

Setelah dibandingkan dengan KBM yang telah ditetap oleh

sekolah yaitu 75 dapat diketahui pada siklus II 100% siswa

sudah mencapai KBM yang telah ditetapkan. Untuk lebih

jelas dapat dilihat pada halaman 355.

d. Refleksi Siklus II Pertemuan I

Kegiatan refleksi dilaksanakan diakhir penelitian.

Refleksi dilakukan dengan cara kerjasama antara peneliti dengan


152

observer. Setelah pembelajaran berakhir, hasil pengamatan

terhadap kegiatan guru, siswa dan hasil belajar siswa didiskusikan

baik dari segi perencanaan, pelaksanaan ataupun hasil dari

pelaksanaan. Dibawah ini diuraikan refleksi terhadap berbagai

komponen antara lain:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II

pertemuan I, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) termasuk kedalam kategori cukup karena belum

terlaksana dengan baik. Kualifikasi terbagi menjadi 4 bagian

dengan skor 1, 2, 3, dan 4. Beberapa komponen perencanaan

yang belum muncul adalah sebagai berikut :

a) Pada kejelasan perumusan tujuan proses pembelajaran yaitu

rumusan tujuan pembelajara tidak menimbulkan penafisran

ganda. Upaya yang dapaat dilakukan oleh peneliti adalah

dalam merumusakan tujuan pembelajaran harus sesuai

dengan kejelasan proses pembelajaran, sehingga dalam

menyampaikan tjuan pembelajaran begitu jelas.

b) Materi ajar belum sesuai dengan karakteristik siswa dan

dan materi juga belum sesuai dengan lingkungan yang

tersedia. Hal ini disebabkan karena dalam mengembangkan

materi ajar guru belum menyesuiaikna dengan karakteristik

siswa dan juga belum disesuai dengan lingkungan setikar


153

siswa. Upaya yang dapat dilakuka oleh guru adalah sebaik

amteri aja harus disesuaikan dengan karakteristik siswa dan

lingkungan yang tersedia, sehingga memudahkan siswa

dalam memahami materi ajar yang akan diajarkan.

c) Cakupan materi masih kurang luas atau masih sempit. Hal

ini disebabkan karena guru dalam mengembangkan materi

masih belum terlalu luas serta guru belum terlalu

menguasai materi yang akan diajarkan kepada siswa,

sehingga membuat siswa tidak mampu mengembangkan

dan mengetahui materi ajar yang begitu luas. Upaya yang

dapat dilakukan oleh guru adalah harus mampu

mengembangkan dan menguasai materi yang akan

diajarkan. Sehingga siswa lebih banyak memperoleh materi

yang akan disampaikan.

e) pemilihan media belum sesuai dengan karakteristik siswa.

Hal ini disebabkan karena dalam pemilihan menida masih

mengguankan meida gambar, sehingga siswa tidak tertarik

untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media

gambar tersebut. Upaya yang harus dilakukan oleh guru

adalah harus mampu membuat media yang nyata atau

kongkrit dan benar-benar nyata sehingga siswa akan lebih

muda memahaami pelajaran dengan menggunakan media

yang nyata tersebut.


154

f) Dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran peneliti

maasih banyak kekurangan alokasi waktu. Hal ini

disebabkan karena banyaknya waktu yang terpakai saat

menenangkan suasana kelas sehingga baanyak membuat

waktu terbuang. Upaya yang bisa dilakukan oleh guru

adalah harus mampu mengolah dan memakai waktu sebaik

mungkin, sehingga kegiatan pembelajaran berjalan dengan

baik..

2) Pelaksanaan

Pembelajaran tematik terpadu dengan model kooperatif

tipe Numbered Head Together (NHT) pada siklus II pertemuan

I belum belum terlaksanakan dengan baik. Masih terdapat

beberapa kekurangan pada setiap langkah saat proses

pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan refleksi

yang dilakukan oleh peneliti dan guru kelas IV SDN 03 Taeh

Bukik, maka dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Aspek Guru

(1) Pada langkah kedua guru belum memberikan

pertanyaan dan guru juga belum meminta masing-

masing angota kelompok untuk untuk

mendiskusikannya. Hal ini disebabkan karena guru

terfokus kepada diskusi kelompok, sehingga setiap

kelompok belum mendiskusikan tugas dengan baik.


155

Upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah

memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi

yang dipelajari dan guru harus meminta setiap

kelompok untuk mendiskusikannya.

(2) Pada langkah ketiga, guru belum meminta anggota

kelompok untuk memahami materi yang akan di

diskusikan. Hal ini disebabkan karena guru langsung

meminta siswa mengerjakan tugasnya dalam kelompok

masing-masing, sehingga siswa tidak terlalu paham

dengan materi yang akan didiskusikan dalam

kelompoknya. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru

adalah menyampaikan agar semua anggota kelompok

paham terhadap materi yang didiskusikan, agar semua

anggota kelompok paham terhadap materi yang akan

didiskusikan dan kegiatan diskusi juga benar-benar

dilakukan oleh semua anggota kelompok bukan hanya

beberapa orang saja, sehingga siswa paham dengan apa

yang akan mereka kerjakan dan diskusi juga berjalan

dengan baik.

(3) Pada langkah ke lima, yaitu guru belum menilai

tanggapan dari kelompok dan guru juga belum

menunjuk nomor lain untuk menampilkan hasil

diskusinya. Hal ini disebabkan guru hanya menilai pada


156

hasil evaluasi yang akan dikerjakan, sehingga siswa

tidak semangat untuk memberikan tanggapan dan

memperoleh nilai. Upaya yang dapat dilakukan oleh

guru adalah memberikan penilaian untuk setiap

kelompok yang telah berani memberikan tanggapannya

terhadap kelompok lain, dan guru juga menunjuk nomor

dari lain untuk menampilka hasil diskusinya serta setiap

nomor dalam kelompok mempersiapkan diri jika

nomornya terpanggil untuk menampilkan hasil

diskusinya, sehingga siswa akan lebih bersaing dalam

memberi tanggapan.

(4) Pada langkah keenam, yaitu guru juga belum

mendegarkan jawaban dari siswa. Hal ini disebabkan

karena guru terfokus kepada menyampaian dari

persentasi dari kelompok yang tampil. Upaya yang

dapat dilakukan oleh guru adalah sebaiknya

mendengarkan jawaban dari setiap kelompok, sehingga

siswa akan berolomba-lomba dalam memberikan

jawaban dari pertanyaan yang diberikan.

(5) Pada kegiatan penutup, yaitu guru belum membimbing

siswa dalam menyimpulkan pembelajaran dan guru

belum melakukan refleksi pembelajaran yang

dilakukan. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru


157

adalah membimbing siswa dalam menyimpulkan

pembelajaran dan merefleksi pembelajaran yang telah

di pelajari.

b) Aspek Siswa

(1) Pada langkah kedua siswa belum menjawab pertanyaan

mengenai materi yang di pelajari dan siswa belum

mendiskusikan jawaban dalam kelompok. Hal ini

disebabkan karena siswa tidak berikan pertanyaan yang

berkaitan dengan materi yang akan di pelajari, sehingga

setiap kelompok belum mendiskusikan tugas dengan

baik. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah

memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan materi

yang dipelajari dan guru harus meminta setiap

kelompok untuk mendiskusikannya.

(2) Pada langkah ketiga, yaitu siswa belum diminta untuk

memahami materi yang didiskusikan. Hal ini

disebabkan karena siswa langsung diminta untuk

mengerjakan tugasnya dalam kelompok masing-masing,

sehingga siswa tidak terlalu paham dengan materi yang

akan didiskusikan dalam kelompoknya. Seharusnya

siswa diminta oleh guru untuk memahami yang akan

dipelajari sehingga siswa dapat memahami materi yang

akan dipelajari.
158

(3) Pada langkah kelima, yaitu siswa belum mendengarkan

tanggapan dari kelompok lain dan siswa juga belum

menyimpulkan tanggapan dari kelompok lain. Hal ini

disebabkan guru hanya menilai pada hasil evaluasi yang

akan dikerjakan, sehingga siswa tidak memberikan

tanggapan untuk kelompok lain. Upaya yang dapat

dilakukan adalah Sebaiknya siswa juga dapat

mendengarkan tanggapan dari kelompok lain dan siswa

juga mampu menyimpulkan tanggapan dari kelompok

lain. Sehingga siswa mampu menyimpulkan

pembelajaran yang telah mereka dengarkan atau yang

diterima saat pembelajaran berlangsung.

(4) Pada langkah keenam, yaitu siswa belum memberikan

penjelasan tentag diskusi yang berlangsung. Hal ini

disebabkan karena siswa diminta fokus mendengarkan

penjelasan dari kelompok lain dalam menyampaian

hasil diskusinya. Upaya yang dapat dilakukan adalah

siswa dibimbing oleh guru dalam memberikan

penjelasan tentang diskusi hari. Sehingga siswa akan

lebih memahami tentang materi yang belum dimengerti

oleh siswa terhadap pembelajaran yang dipelajari.

(5) Pada kegiatan penutup, yaitu siswa belum dibimbing

dalam menyimpulkan pembelajaran dan siswa belum


159

melakukan refleksi pembelajaran yang dilakukan,

sehingga siswa kurang memahami tentang

pembelajaran yang berlangsung. Upaya yang dapat

dilakukan adalah membimbing siswa dalam

menyimpulkan pembelajaran dan merefleksi

pembelajaran yang telah di pelajari.

3) Hasil Belajar Siswa

Penilaian terhadap hasil belajar siswa pada siklus II

menggunakan model kooperatif tipe NHT menunjukan adamya

peningkatan secara menyeluruh dalam mencapai atau

meperoleh hasil belajar yang diharapkan. Berdasarkan paparan

diatas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata aspek pengetahuan

87,10 dan nilai rata-rata aspek keterampilan adalah 83,33

Sehingga diperoleh nilai rata-rata dari aspek pengetahuan dan

keterampilan adalah 85,21 dengan nilai terendah 77,5 dan nilai

tertinggi 100. Setelah dibandingkan dengan KBM yang telah

ditetap oleh sekolah yaitu 75 dapat diketahui pada siklus II

100% siswa sudah mencapai KBM yang telah ditetapkan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penelitian dalam

pembelajaran siklus II telah terlaksana dengan baik dan telah

berhasil. Oleh karena itu, penelitian ini tidak peneliti lanjutkan

ke siklus berikutnya.
160

B. Pembahasan

1. Siklus I

bahasan hasil penelitian siklus I dikelompok kedalam beberapa

kategori diantaranya: a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), b)

Pelaksanaan, dan c) Hasil belajar siswa. Pada pembahasan hasil

penelitian pada peningkatan hasil belajar siswa menggunakan model

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dalam pembelajaran

tematik terpadu di kelas IV SDN 03 Taeh Bukik sebagai berikut:

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP) Pada

Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model

Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Di Kelas IV

SDN 03 Taeh Bukik

Berdasarakan hasil penelitian pada pembelajaran tematik

terpadu menggunakan model Kooperatif Tipe Numbered Head

Together (NHT) pada tema 8 ( Daerah Tempat Tinggalku),

subtema 1 (Lingkungan Tempat Tinggalku) pembelajaran 3..

DiKelas IV SDN 03 Taeh Bukik masih bareda pada kriteria cukup

dan ada beberapa deskriptor yang belum muncul. Sebelum

melaksanakan pembelajaran guru membuat perencanaan yang

diawalai dengan membuat perancanaan pembelajaran dalam bentuk

Rencana Pelaksanaaan Pembelajaran (RPP).

Bedasarkan penyususna perencanaan siklus I Pertemuan I

terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipertahankan


161

untuk perbaikan pada pembelajaran selanjutnya, yaitu Pada aspek

kejelasan perumusan tujuan pembelajaran ada 2 deskriptor yang

muncul dengan kualifikasi cukup (C), namun ada 2 deskriptor yang

belum muncul karena perumusan tujuan pembelajaran belum

menimbulkan penafisran dan belum berurutan secara logis dari

mudah ke sukar. Hamalik (2008) menyatakan bahwa tujuan

pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang

sangat diharapkan bagi peserta didik setelah proses pembelajaran

berlangsung.

Pada siklus I pertemuan I aspek pemilihan materi ajar,

terdapat 3 deskripor yang muncul dengan kualifikasi baik (B),

namun deskriptor yang belum muncul disebabkan oleh pemilihan

materi belum sesuai dengan lingkungan yang tersedia. Sedangkan

pada pertemuan II semua deskriptor sudah terlaksanakan dengan

kualifikasi sangat baik (SB). Seperti yang dikemukan oleh Sanjaya

(2008) mengatakan bahwa materi/isi pembelajaran berkenaan

dengan bahan pelajaran yang harus dikuasai siswa sesuai dengan

tujuan pembelajaran.

Pada pertemuan I siklus I aspek pengorganisian materi ajar

terdapat 2 deskriptor yang muncul dengan kualifikasi cukup (C).

Namun deskriptor yang belum muncul dikarenakan cakupan materi

yang belum luas dan materi ajar belum sistematis. Ada baiknya

dalam pengorganisasian materi ini harus terdapat dari berbagai


162

sumber dan disusun secara sistematis. Sedangkan pada pertemuan

II terdapat 3 dsekriptor yang sudah muncul dengan kualifikasi baik

(B). sejalan dengan pendapat (Anedral,2016:167) “Sumber belajar

adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk

kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik,

narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.”

Pada aspek pemilihan media pembelajaran ini terdapat 3

deskriptor yang muncul dengan kualifikasi baik (B), namun

terdapat satu deskriptor yang belum muncul yaitu dalam pemilihan

media pembelajaran belum sesuai dengan karakteristik siswa.

Sedangkan pada pertemuan II terdapat 2 deskriptor yang muncul

dengan kualifikasi cukup (C). Aspek ini harus dilakukan perbaikan

sama halnya yang diungkapkan oleh (E, Wa hyu & Ika 2018:19)

“Pertimbangan pemilihan media lainnya adalah kesesuaian media

pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.”

Pada aspek dalam menyusun langkah-langkah

pembelajaran terdapat 3 deskriptor yang muncul dengan kualifikasi

baik (B), dan terdapat 1 deskriptor yang belum muncul

dikarenakan oleh langkah-langkah pembelajaran belum sesuai

dengan alkasi waktu yang telah ditentukan dan banyak kekurangan

waktu dalam kegiatan pembelajaran. Seperti pendapat Anedral

(2018) mengatakan bahwa durasi dalam pembelajaran harus

disesuaikan dengan kebutuhan dalam suatu satuan pendidikan.


163

Pada aspek kelengkapan instrumen penilaian terdapat 3

deskriptor yang muncul dengan kualifikasi baik (B) dan deskriptor

yang muncul dikarenakan soal evaluasi belum sesuai dengan

indikator untuk menentukan nilai pengetahuan

Berdasarkan hasil penilaian dari pengamatan Rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada siklus I pertemuan I adalah

66,66% dengan kualifikasi cukup (C) dan siklus I pertemuan II

memperoleh nilai 75,00% dengan kualifikasi baik (B). Dengan

demikian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pdada siklus I

memperoleh nilai rata-rata 70,83% dengan kualifikasi cukup (C).

Berdasarkan dari hasil penelitian pada siklus I pertemuan I

dan pertemuan II dalam menyusun Rencana pelaksanaan

pembelajaran masih dalam kualifikasi cukup (C) sehingga perlu

diperbaiki pada siklus II pertemuan I dengan harapan memperoleh

hasil belajar yang maksimal dan memuaskan.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan

Model Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Di

Kelas IV SDN 03 Taeh Bukik

Pelaksanaan pembelajaraan siklus I pertemuan I yang

dilaksanakan dan disusun pada tema 8 ( Daerah Tempat

Tinggalku), subtema 1 (Lingkungan Tempat Tinggalku)

pembelajaran 3. Alokasi untuk masing-masing pertemuan

sebanyak 6 x 35 menit.
164

Hasil pengamatan aktivitas guru pada pelaksanaan

pembelajaran siklus I pertemuan I dan II terdapat beberapa hal

yang harus diperbaiki dalam pembelajaraan selanjutnya yaitu

dalam mengkondisikan kelas dan penyampaian tujuan

pembelajaran semua deskriptor sudah terlaksanakan dengan

kualifikasi sangat baik (SB). Seperti yang disampaikan oleh

(Abidin & Ijrah, 2018) bahwa “guru sebagai pengelola kegiatan

pembelajaran merupakan faktor penentu kunci keberhasilan dalam

pelaksanaan pendidikan.”

Pada kegiatan inti langkah 1 peserta didik dibagi dalam

kelompok, setiap kelompok peserta didik dalam kelompok

mendaptkan nomor yang berbeda terdapat 3 deskriptor yang sudah

terlaksakan dengan kulaifikasi baik (B), yang belum terlaksakan

adalah guru belum memberikan penjelasan tentang tujuan dari

pembagian kelompok karena keterbatasan waktu. Sebaik guru

menyampaikan tujuan dari pembagian kelompok, sedangkan pada

siklus I pertemuan II masih terdapat 3 deskriptor yang muncul

dengan kualifikasi baik (B). Langkah 2 guru memberikan tugas dan

masing-masing peserta didik mengerjakannya terdapat 2 deskriptor

yang sudah terlaksanakan dngan kualifikasi cukup (C), yang belum

terlaksanakan adalah guru belum meminta siswa untuk

membacakan teks yang telah dibagikan dan guru juga belum

meminta masing-masing anggota kelompok untuk


165

mendiskusikannya sedangkan pada siklus I pertemuan II sudah

terdapat 3 deskriptor terlaksanakan dengan kualifikasi baik (B).

Langkah 3 kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan

memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakannya/mengetahuinya terdapat 2 desriptor yang muncul

dengan kualifikasi cukup (C), sedangkan yang belum cukup adalah

guru belum meminta semua anggota kelompok untuk memahami

materi dan guru belum memantau diskusi kelompok yang

berlangsung. Langkah 4 peserta didik yang nomornya dipanggil

melaporkan hasil kerja diskusi kelompoknya terdapat 3 deskriptor

yang muncul dengan kulaifikasi baik (B), namun yang belum

muncul adalah guru belum menilai siswa yang mempresentasikan

hasil diskusi kelompoknya, sedangkan pada pertermuan II masih

dengan deskriptor yang sama. Langkah 5 tanggapan dari teman

lain, kemudian guru menunjuk nomor yang lain dan begitu

seterusnya dengan kualifikasi baik (B), dan yang belum muncul

adalah guru menunjuk nomor lain untuk menampilkan hasil

diskusinya. Langkah 6 kesimpulan terdapat 2 deskriptor yang

muncul dengan kualifikasi cukup (C), namun yang belum muncul

adalah guru belum membimbing siswa untuk menganalisis hasil

diskusi yang telah didapat dan guru belum mendengarkan jawaban

dari siswa. Soslusi yang dilakukan setiap akhir diskusi guru


166

hendaknya menganalisis pembelajaran yang telah dilakukan.

Seperti yang diungkapkan oleh Daryanto (2014) yaitu :

Pelaksanaan kegiatan inti merupakan proses


pembelajaran untuk mencapai KD yang dilakukan
secara interakti,insipiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas,
dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Dalam penutup pembelajaran terdapat 2 desriptor yang

muncul dengan kualifikasi cukup (C) yang belum terlaksanakan

karena guru yang belum membimbing siswa dalam menyimpulkan

pembelajaran dan guru yang belum merefleksi pembelajaran yang

dilakukan. Solusi yang dapat dilakukan untuk merefleksi berupa

memberikan tindakan lanjut sepeti PR kepada siswa sehingga lebih

paham akan materi yang baru dipelajari. Hal ini sesuai dengan

teori yang diungkapkan oleh Kadir (2014) bahwa “kegiatan

penutup dilakukan untuk mengakhiri proses pembelajaran

yang dapat dilakukan dalam bentuk membuat rangkuman atau

kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik dan tindak lanjut”.

Selanjutknya berdasarkan lembar pengamatan kegiatan

siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus I pertemuan I terdapat

beberapa hal yang harus diperbaikan pada pembelajaran

selanjutnya yaitu: pada kegiatan pendahuluan sudah terlaksana 4

deskriptor dengan kualifikasi sangat baik (SB). Seperti yang

dikemukakan oleh kadir (2014) menyatakan bahwa pendahuluan


167

merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan yang ditunjukan

dengan tujuan membangkitkan motivasi dan memfokuskan

perhatian peserta didik untuk berpartisipasi dalam kegiatan

pembelajaran.

Pada kegiatan inti langkah 1 peserta didik dibagi dalam

kelompok setiap kelompok mendapat nomor, terdapat 3 deskriptor

yang muncul dengan kualifikasi baik (B), namun yang belum

muncul adalah guru belum menjelaskan tujuan dari pembagian

keompok. Langkah 2 guru memberikan tugas dan masing-masing

peserta didik mengerjakannya terdapat 2 deskriptor yang muncul

dengan kualifikasi cukup (C). Langkah 3 kelompok mendiskusikan

jawaban yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakannya/mengetahui jawabannya terdapat 2 deskriptor

yang muncul dengan kualifikasi cuku (C), namun yang

belummuncul adalah siswa belum diminta untuk memahami materi

yang didiskusikan dan siswa belum dipantau dalam mengerjakan

LKPD. Langkah 4 peserat didik yang nomornya dipanggil

melaporkan hasil kerja sama diskusi kelompoknya terdapat 3

deskriptor yang muncul dengan kualifikasi baik (B). Langkah 5

tanggapan dari teman lain, kemudian guru menunjuk nomor yang

lain dan begitu seterusnya terdapat 3 dsekriptor yang muncul

dengan kualifikasi baik (B), sedangkan yang belum muncul karena

siswa belum menyimpulkan tanggapan dari kelompok lain.


168

Langkah 6 kesimpulan terdapat 2 deskriptor yang muncul dengan

kualifikasi cukup (C) namum yang belum muncul karena belum

menganalisis hasil diskusi yang telah didapat dan siswa belum

dibantu oleh dalam merangkum semua jawaban siswa dan

meyimpulkan hasil diskuinya. Sebaik guru bersana siswa

menganalisis dan menyimpulkan hasil diskusi agar guru

mengetahui sampai mana pemahaman siswa terhadap pembelajaran

yang telah dipelajari. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan

oleh Arifin (2010) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan

suatu proses atau kegiatan yang sistematis dan sistematik yang

bersifat interaktif dan komunikatif anta pendidik dengan peserta

didik, sumber belajar, dan lingkungan untuk menciptakan suatu

kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar yang baik.

Dalam kegiatan penutup terdapat 2 deskriptor yang muncul

dengan kualifikasi cukup (C), namun yang belum muncul adalah

siswa belum dibimbing dalam menyimpulkan pemeblajaran dan

siswa menanggpi pertanyaan yang belum dimengerti dan

menanggapi tindakan lanjutyang diberikan oleh guru.

Berdasarkan uraian diatas masih terlihat bahwasanya antara

perencanaan yang dirancang belum sesuai dengan pelaksanaan di

lapangan. Sehingga ketidaksesuaian ini tentunya akan berpengaruh

kepada pencapaian tujuan akhir yang belum tercapai secara

optimal. Dilihat dari hasil analisis data pengamatan yang dilakukan


169

saat pelaksanaan tindakan berlangsung, ada dua aspek yang

diamati yaitu aspek guru dan aspek siswa. Pada siklus I pertemuan

I aspek guru dan aspek siswa dengan persentase yang didapat

adalah 69,44% dengan kualifikasi cukup (C).

Kemudian pada siklus I pertemuan II terjadi peningkatan

yaitu pada aspek guru dan aspek siswa sama-sama memperoleh

persentase 77,77% dengan kualifikasi baik (B). Dengan demikian

pada siklus I diperoleh rata-rata 73,60% untuk aspek guru dan

73,60% untuk aspek siswa. Meskipun begitu tidak hanya berhenti

di siklus I pertemuan II, pelaksanaan pembelajaran dalam

peningkatan hasil belajar siswa siklus I belum berhasil, perlu

dilakukan lagi penelitian pada siklus II dengan harapan agar tujuan

yang ditetapkan tercapai secara optimal yaitu hasil belajar siswa

mengalami peningkatan.

c. Hasil Belajar Siswa

Pencapaian hasil belajara pada pembelajaran tematik

terpadu menggunakan model kooperatif tipe NHT pada siklus I

pertemuan I dan pertemuan II belum menunjukan keseluruhan

siswa memahami materi yang telah diajarkan karena terlihat nilai

siswa masih dibawah KBM. Berdasarkan pendapat Sudjana (2009)

mengatakan hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh

setiap peserta didik setelah mereka mendapatkan ilmu dan

pengalaman yang telah di dipelajarinya.


170

Berdasarkan rekapitulasi hasil belajar siswa pada siklus I

pertemuan I dari aspek pengetahuan dan keterampilan dengan nilai

rata-rata 70,38 dan meningkat pada siklus I pertemuan II dengan

nilai rata-rata 79,38. Maka, hasil belajar siswa pada siklus I

memperoleh nili rata-rata yaitu 75,11 dengan nilai terendah 63,33

dan nilai tertinggi 88,41. Setelah dibandingkan dengan KBM yang

telah ditetapkan oleh sekolah adalah 75 dapat diketahui 9 dari 15

siswa belum tuntas dengan persentase 60% dan 6 dari 15 siswa

dinyatakan tuntas dengan persentse 40%. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada lampiran halaman 291.

Berdasarkan paparan diatas hasil belajar siswa pada siklus I

dikatakan belum berhasil maka, penelitian ini akan dilanjutkan

pada siklus II dengan harapan agar hasil penelitian lebih

memuaskan yaitu hasil belajar mengalami peningkatan secara

keseluruhan. Maka kelemahan yang terdapat pada siklus I akan

diperbaiki pada siklus II.

2. Siklus II

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan (RPP) Pada

Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model

Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Di Kelas IV

SDN 03 Taeh Bukik

Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian RPP pada

pembelajaran tematik terpadu menggunakan moedel kooperatif tipe


171

Numbered Head Together (NHT) pada siklus II disusun

berdasarkan hasil refleksi dari siklus I pertemuan II. Ada beberapa

aspek yang harus di perbaiki dan harus dipertahankan. Sehingga

dengan melakukan beberapa perbaikan terhadap aspek yang belum

muncul dan mempertahankan yang telah terlaksanakan maka

melihat hasil pengamatan penilaia RPP pada siklus II terdapat

peningkatan dengan nilai rata-rata 83,33% dengan kualifikasi baik

(B).

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa

perencanaan pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu

menggunakan model kooperatif tipe NHT di kelas IV SDN 03

Taeh Bukik telah terlaksanaknan dengan baik pada siklus II.

Seperti pendapat yang disampaikan Rusman (2015) bahwa

“komponen RPP terdiri atas identitas sekolah, identitas

tema/subtema, kelas/semester, materi pokok, alokasi waktu,

kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator, tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran,metode pembelajaran, media,

alat, sumber belajar, langkah-langkah kegiatan pembelajaran dan

penilaian.” Sejalan dengan pendapat Kunandar (2014) menyatakan

bahwa tujuan rencana pelaksnaan pembelajaran merupakan untuk

mempermudah, memperlancar, serta untuk meningkatkan hasil

proses belajar mengajar sehingga guru akan mampu melihat dan

mengamati program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang


172

logis dan terencana. Sehingga perencanaan yang telah dirancang

pada siklus II akan berpengaruh kepada pelaksanaan pembelajaran

dan imbasnya kepada hasil belajar siswa yang mengalami

peningkatan.

b. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan

Model Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Di

Kelas IV SDN 03 Taeh Bukik

Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran tematik

terpadu menggunakan model kooperatif tipe NHT di kelas IV SDN

03 Taeh Bukik sudah terlaksanakan dengan maksimal. Dari hasil

pengamatan penelitian siklus II dapat dilihat dari hasil penilaian

lembar pengamatan aspek guru adalah 83,33% dengan kualifikasi

baik (B). Sedangkan hasil penilaian lembar pengamatan siswa

adalah 83,33% dengan kualifikasi baik (B).

c. Hasil Belajar Siswa

Mengacu kepada hasil belajar siswa pada siklus II aspek

pengetahuan dengan memperoleh nilai rata-rata 87,10 sedangkan

pada aspek keterampilan memperoleh nilai rata-rata 83,33. Rata-

rata hasil belajar siswa dari aspek pengetahuan dan keterampilan

pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 85,21 dengan nilai

terendah 77,5 dan nilai tertinggi 100. Setelah dibandingkan dengan

KBM yang telah ditetap oleh sekolah yaitu 75 dapat diketahui pada

siklus II 100% siswa sudah mencapai KBM yang telah ditetapkan.


173

Berdasarkan penilaian hasil belajar yang diuraikan peneliti

diatas, maka pelaksanaan siklus II telah terlaksana dengan baik.

Peneliti bersama guru kelas menyimpulkan bahwa pelaksnaan

penelitian dari siklus I dan siklus II telah terlaksanakan dengan

baik dan guru telah berhasil menggunakan model kooperatif tipe

NHT untuk peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran

tematik terpadu. Dengan demikian pelaksanaan penelitian

dicukupkan sampai pada siklus II, keputusan ini berdasarkan

kesepakatan peneliti dengan guru kelas IV SDN 03 Taeh Bukik

sebagai observer.

Peningkatan hasil belajar siswa menggunakan mode

kooperatif tipe NHT bisa dilihat pada grafik berikut ini :

Grafik 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Menggunakan

Model NHT

90
80
70
60
50 S1.P1
40 S1.P2
30 S2.P1
20
10
0
RPP ASPEK GURU ASPEK SISWA HASIL BELAJAR
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dipaparkan simpulan dan sara yang berikatan dengan

peningkatan hasil belajar pada pembelajaran tematik terpadu menggunakan

model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) di Keas IV asdn 03

Taeh Buki. Simpulan dan saran peneliti jabarkan sebagai berikut:

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan peneliti dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Rencana pelaksanaa pembelajaran tematik terpadu untuk

meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan model

kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) di Kelas IV SDN 03

Taeh Bukik disusun berdasarkan komponen-komponen sebagai

berikut: a) Identitas Sekolah, b) Kompetensi Inti, c) Kompetensi Dasar

dan Indikator, d) Tujuan Pembelajaran, e) Materi Pembelajaran, f)

Media dan Sumber, g) Model dan Metode, h) Langkah-langkah

Pembelajaran, dan Penilaian. Dalam perencanaan pembelajaran di

rancang peneliti di kelas IV SDN 03 Taeh Bukik. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa penilaian pengamatan RPP pada siklus I

pertemuan I memperoleh nilai rata-rata persentase 66,66% dengan

kualifikasi cukup (C) dan pada siklus I pertemuan II dengan nilai rata-

rata persentase 75,00% dengan kualifikasi cukup (C), maka rata-rata

rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP) pada siklus I memperoleh

174
175

nilai rata-rata persentase 70,83%. Selanjutnya hasil pengamatan RPP

pada siklus II memperoleh nilai rata-rata persentase 83,33% dengan

kualifikasi baik (B). Perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada

siklus II ini terdapat peningkatan.

2. Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu untuk meningkatkan hasil

belajar siswa menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) di Kelas IV SDN 03 Taeh Bukik. Berdasarkan Hasil

pengamatan dari lembar aktivitas guru dan siswa pada siklus I

pertemuan I dengan rata-rata nilai yang diperoleh adalah 69,44%

dengan kualifikasi cukup (C) dan meningkat pada siklus I pertemuan II

memperoleh nilai rata-rata 77,77% dengan kualifikasi baik (B), dan

rata-rata nilai dari lembar aktivitas guru dan siswa pada siklus I adalah

73,60% Kemudian pelaksanaan pembelajaran termatik terpadu

mengalami peningkatan pada sikulus II dari aspek pengamatan lembar

aktivitas guru dengan memperoleh nilai rata-rata 83,33% dengan

kualifikasi baik (B) dan lembar pengamatan siswa memperoleh nilai

rata-rata 83,33% dengan kualifikasi baik (B).

3. Peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran tematik terpadu

menggunakan model kooperatif tipe NHT di kkelas IV SDN 3 Taeh

Bukik pada siklus I dari aspek pengetahuan dan aspek keterampilan

memperoleh nilai rata-rata 75,11% kemudian terdapat peningkatan

pada siklus II dari aspek pengetahuan dan keterampilan dengan

memperoleh nilai rata-rata 85,21%. Dengan demikian hasil belajar


176

siswa pada pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model

Kooperati Tipe Numbered Head Together (NHT) di kelas IV SDN 03

Taeh Bukik dapat meningkat.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan diatas, peneliti

mengemukakan beberapa saran yang telah dirumuskan pada bab I untuk

dipertimbangkan dalam meningkatkan proses pembelajaran tematik

terpadu, yaitu:

1. Bagi peneliti, diharapkan agar ide atau gagasan tentang penerapan

model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada

pembelajaran tematik terpadu yang disumbangkan peneliti agar

diterapkan didunia kerja nanti untuk memporoleh hasil belajar siswa

yang memuaskan dan juga diharapkan penelitian ini mampu memenuhi

syarat bagi peneliti untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan (SI)

pada Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Negeri Padang.

2. Bagi guru, diharapkan agar Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu

dengan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT),

hendaknya guru memamahi langkah-langkah model kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) secara keseluruhan sehingga siswa

merasakan pembelajaran yang inovatif dan tidak membosankan.

3. Bagi sekolah, diharapkan agar masukan yang terdapat dalam penelitian

ini yaitu untuk menerapkan pelaksanaan pembelajaran dengan model


177

pembelajaran yang inovatif, salah satunya model kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) ini diimplementasikan di sekolah

dengan tujuan untuk meningkatkan mutu dan kualitas pelaksanaan

pembelajaran.
178

DAFTAR RUJUKAN

Abidin, Z., & Ijrah, S. (2018). Hubungan Motivasi Belajar dengan Hasil Belajar

pada Siswa kelas V SD Negeri Gugus IV Kecamatan Banuhampu

Kabupaten Agam. Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah

Dasar , Hal 22 Vol 2 No 2.

Ahmadi. (2014). Pengembagang Bahan Ajar dan Model Pembelajaran Tematik

Integraf. Jakarta:PT. Prestasi Pustakaraya

Alnedral. (2016). Strategi Pembelajaran Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Jakarta: KENCANA.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arifin, Zaenal. (2010). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Arsini, Ni Nengah dkk. (2015). Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa

Kelas IV. E- Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganasha Vol : 3 No. 1

Tahun 2015.

Azmia Rizki Rahma.(2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tematik

Tema Peristiwa Siswa Kelas II Seklah Dasar. JPGSD (Vol 02 Nomor 04

Tahun 2014)

Daryanto. ( 2014). Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum

2013). Yogyakarta : Gava Media.


179

Fathurrohman Muhammad. (2015). Paradigma Pembelajaran Kurikulum 2013

Strategi Alternatif pembelajaran di Era Global. Yogyakarta.

Kalimedia.

----------------. (2017). Model-model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta : Ar-Ruzz

Media.

Hamalik, Oemar. (2012). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Alsara

Hamdayama, Jumanta. (2014). Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan

Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia

Iasha, V. (2018). Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu

Menggunakan Pendekatan Scientific di Sekolah Dasar. Jurnal

Pendidikan Dasar (vol. 2, no. 1, 2018)

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kadir, Abd dan Hanun Asrohah. 2014. Pembelajaran Tematik. Jakarta:

Rajawali Pers

Kunandar. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Kurniasih, Imas dan Sani, Berlin. (2015). Ragam Model Pembelajaran Untuk

Peningkatan Profeisonalitas Guru. Jakarta: Kata Pena

Majid, Abdul. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset.

Martono, Nanang. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT Raya

Grafindo Persada.

Mulyana, Mutia Agisni dkk. 2016. Penerapan Model Kooperatif Tipe

Numbered head Together (NHT) untuk Meningkatkan Hasil Belajar


180

Siswa pada Materi Kenampakan Alam dan Sosial Budaya. Sumedang :

PGSD UPI. Jurnal Pena Ilmiah : Vol 1, No. 1.

Prastowo, Andi. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) Tematik Terpadu Implementasi urikulum 2013 untuk SD/MI.

Jakarta: Prenada media Grup.

Purwanto,Ngaliun. (2010). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran.

Bandung: Remaja Rosdakarya

Rusman. (2015). Pembelajaran Tematik Terpadu :Teori, Praktik, dan Penilaian.

Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Santiana, Ni Luh Murtita. 2014. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Numbered Heads Together (Nht) Terhadap Hasil Belajar

Matematika Siswa Kelas V Sekolah Dasar Di Desa Alasangker. e-

Journal MIMBAR PGSD Universitas Pendidikan Ganesha

JurusanPGSD (Vol. 2 No. 1 Tahun 2014)

Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar Pembelajaran. Jakarta : PT. Fajar

interpratama Mandiri

Trianto. (2011). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.


181

LAMPIRAN
182

SIKLUS I PERTEMUAN I
183

Lampiran 1

Pemetaan Kompetensi Dasar

PPKn Bahasa Indonesia

3.3 Menjelaskan manfaat 3.9 Mencermati tokoh-tokoh


keberagaman karakteristik yang terdapat pada teks
individu dalam kehidupan fiksi
sehari-hari
4.9 Menyampaikan hasil
4.3 Mengemukakan manfaat identifikasi tokoh-tokoh
keberagaman karakteristik yang terdapat pada teks
individu dalam kehidupan fiksi secara lisan, tulis,
sehari-hari dan visual

Pembelajaran 3

IPS

3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonmi


dan hubungannya dengan
berbagai bidang pekerjaan serta
kehidupan sosial dan budaya di
lingkungan sekitar sampai
provinsi

4.3 Menyajikan hasil identifikasi


kegiatan ekonomi dan
hubungannya dengan berbagai
bidang pekerjaan, serat
kehidupan sosail dan budaya di
lingkungan sekitar sampai
provinsi
184

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SIKLUS 1 PERTEMUAN 1
Satuan Pendidikan : SDN 03 Taeh Bukik
Kelas / Semester : IV / 2
Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku
Sub Tema 1 : Lingkungan Tempat Tinggalku
Pembelajaran : 3
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit
Muatan Terpadu :Bahasa Indonesia, PPKn, IPS

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalamm berinteraksi dengan keluarga, teman,

guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca, dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhn

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis, dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak bermaindan berakhlak mulia.


185

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Bahasa Indonseia

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang 3.9.1 Megidentifikasi tokoh-


terdapat pada teks fiksi tokoh yang terdapat pada
teks fiksi

3.9.2 Menjelaskan watak tokoh


dalam cerita

4.9 Menyampaikan hasil 4.9.1 Menampilkan pesan moral


identifikasi tokoh-tokoh yang dalam cerita fiksi
terdapat pada teks fiksi secara
lisan, tulis, dan visual.
PPKn
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.3 Menjelaskan manfaat 3.3.1. Menentukan karakteristik


keberagaman karakteristik individu dalam keluarga
individu dalam kehidupan3.2.2
sehari-hari

4.3 Mengemukakan manfaa t 4.3.1 Menunjukkan perbedaan


keberagaman karakteristik individu di dalam
individu dalam kehidupan keluarganya
sehari-hari.

IPS
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.3 Mengidentifikasi kegiatan 3.3.1 Menjelaskan jenis pekerjaan


ekonomi dan hubungannya penduduk berdasarkan
dengan berbagai bidang tempat tinggal
pekerjaan serta kehidupan
sosial dan budaya
dilingkungan sekitar sampai
provinsi.
186

4.3 Menyajikan hasil identifikasi 4.3.1. Mengemukakan pengaruh


kegiatan ekonomi dan lingkungan terhadap jenis
hubungannya dengan berbagai pekerjaan dan perbedaan
bidang pekerjaan,serta jenis pekerjaan di setiap
kehidupan sosial dan budaya daerah
di lingkungan sekitar sampai 4.3.2. Menjelaskan hubungan
provinsi. keadaan alam dengan mata
pencaharian penduduk di
lingkungan tempat
tinggalnya

C. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan membaca teks cerita fiksi, peserta didik dapat

mengidentifikasi tokoh-tokoh yang terdapat pada teks fiksi dengan

benar.

2. Dengan mengamati kembali teks cerita fiksi, peserta didik dapat

menjelaskan watak tokoh dalam cerita dengan jelas.

3. Dengan berdiskusi, peserta didik dapat menampilkan pesan moral

dalam cerita fiksi dengan benar.

4. Dengan mengamati gambar anggota keluarga, peserta didik dapat

menentukan karakteristik individu dalam keluarga sesuai gambar

dengan benar.

5. Dengan kegiatan mengamati ciri fisik anggota keluarganya, peserta

didik dapat menunjukkan perbedaan karakteristik individu di dalam

keluarganya dengan benar.

6. Dengan membaca teks, peserta didik dapat menjelaskan jenis

pekerjaan penduduk berdasarkan tempat tinggal dengan benar.


187

7. Dengan berdiskusi, peserta didik dapat mengemukakan pengaruh

lingkungan terhadap jenis pekerjaan dan perbedaan jenis pekerjaan di

setiap daerah dengan benar.

8. Dengan mengamati keadaan alam lingkungan tempat tinggalnya,

peserta didik dapat menjelaskan hubungan keadaan alam dengan mata

pencaharian penduduk di lingkungan tempat tinggalnya dengan benar.

D. Materi Pembelajaran

1. Bahasa Indonesia :Peranan Tokoh dan watak tokoh didalam cerita

fiksi (terlampir)

2. PPKn : Karakteristik Individu Dalam Keluarga (terlampir)

3. IPS: Lingkungan Yang Mempengaruhi Mata Pencaharian Penduduk

Di Daerah (terlampir)

E. Median dan Sumber

1. Media

a. Teks Bacaaan “ Lingkungan Yang Mmepengaruhi Mata

Pencaharian Penduduk Di Daerah”

b. Teks Bacaan “ Asal Mula Bukit Catu”

c. Gambar Poto Keluarga

d. Gambar Pekerja Petani

2. Sumber

- Kemendikbud. 2017. Tema 8 : “Daerah Tempat Tinggalku” Buku

Guru/Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta : Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan


188

- Kemendikbud. 2017. Tema 8 : “Daerah Tempat Tinggalku” Buku

Siswa/ Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta : Kementrian

Pendidikan dan Kebudayaan.

- Internet

F. Model dan Metode

1. Model : Langkah-langkah model NHT menurut Istarani adalah:

1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta

didik dalam kelompok mendapat nomor.

2. Guru memberikan tugas dan masing-masing peserta

didik mengerjakannya

3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan

memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakannya/mengetahui jawabanya

4. Peserta didik yang nomornya dipanggil melaporkan

hasil kerjasama diskusi kelompoknya

5. tanggapan dari teman lain, kemudian guru menunjuk

nomor yang lain dan begitu seterusnya

6. kesimpulan

2. Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, Demonstrasi

G. Langkah Pembelajaran

Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Pendahuluan 1. Siswa menjawab salam yang diucapkan oleh 10


guru.
189

2. Siswa berdo’a sebelum belajar sebagai menit


penanaman nilai-nilai keagamaan melalui
pembiasaan.
3. Guru melakukan presensi tentang kehadiran
siswa.
4. Siswa menyanyikan lagu nasional “Garuda
Pancasila”secara bersama. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme.
5. Siswa mendegarkan guru membacakan
ceritadidepan kelas.
6. Guru menginformasikan tema yang akan
dipelajari yaitu “Tema 8 : Daerah Tempat
Tinggalku, Sub tema 1 : Lingkungan Tempat
Tinggalku, Pembelajaran 3”.
7. Siswa menyimak apersepsi yang sampaikan
oleh guru.
8. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru terkait tentang keberagaman suku
di Indonesia yang telah dipelajari
sebelumnya.
9. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh guru dengan bahasa
yang sederhana dan mudah dipahami.
Kegiatan inti Langkah 1 : Peserta didik dibagi dalam ± 150
kelompok setiap peserta didik dalam menit
kelompok mendapat nomor
1. Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok yang
masing-masing kelompok berjumlah 3 orang
2. Guru meminta siswa untuk duduk dalam
kelompoknya masing-masing.
3. Guru memberikan nomor yang berbeda
kepada masing-masing anggota kelompok
4. Guru memberikan penjelasan tentang tujuan
dari pembagian kelompok tersebut
Langkah 2 : Guru memberikan tugas dan
masing-masing peserta didik mengerjakannya
1. Guru membagikan materi yaitu teks bacaan
tentang “ Peranan Tokoh Dalam cerita fiksi,
Lingkungan Yang Mempengaruhi Mata
190

Pencaharian Penduduk Di Daerah dan


karakteristik individu dalam keluarga”
2. Guru meminta siswa membaca teks tentang “
Peranan Tokoh Dalam cerita fiksi,
Lingkungan Yang Mempengaruhi Mata
Pencaharian Penduduk Di Daerah dan
karakteristik individu dalam keluarga”
3. Guru memberi pertanyaan tentang teks yang
telah dibaca
4. Guru meminta meminta masing-masing
anggota kelompok untuk mendiskusikannya
Langkah 3 : Kelompok mendiskusikan
jawaban yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat mengerjakannya/
mengetahui jawabannya
1. Guru membagikan LKPd kepada siswa.
2. Guru meminta siswa untuk berdiskusi
mengenai “Peranan Tokoh Dalam cerita fiksi,
Lingkungan Yang Mempengaruhi Mata
Pencaharian Penduduk Di Daerah dan
karakteristik individu dalam keluarga”
3. Guru meminta semua anggota kelompok
memahami materi tentang “ Peranan Tokoh
Dalam cerita fiksi, Lingkungan Yang
Mempengaruhi Mata Pencaharian Penduduk
Di Daerah dan karakteristik individu dalam
keluarga”
4. Guru memantau diskusi kelompok siswa
Langkah 4 : Peserta didik yang nomornya
dipanggil melaporkan hasil kerja sama
diskusi kelompoknya
1.Guru mengacak nomor yang akan
mempresentasikan hasil diskusi
2.Guru memanggil salah satu nomor dalam
kelompok yang akan melaporkan hasil diskusi
kelompok
3.Guru meminta nomor yang dipilih maju ke
depan dan melaporkan hasil diskusi
kelompoknya
4. Guru menilai siswa yang mempresentasikan
191

diskusi
Langkah 5 : Tanggapan dari teman lain,
kemudian guru menunjuk nomor yang lain
dan begitu seterusnya
1. Guru meminta siswa dari kelompok lain untuk
memberikan tanggapan
2. Guru menilai tanggapan dari kelompok.
3.Guru memberikan penguatan terhadap jawaban
siswa
4. Selanjutnya guru menunjuk nomor lain untuk
menampilkan hasil diskusinya
Langkah 6 : Kesimpulan
1. Guru membimbing siswa untuk menganalisis
hasil diskusi yang telah didapat
2. Guru bertanya jawab dengna siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi
3. Guru mendengarkan jawaban dari siswa
4. Guru merangkum semua jawaban siswa dan
menyimpulkan hasil diskusi
Kegiatan 1. Siswa dibawah bimbingan guru menyimpulkan 15
akhir pembelajaran hari ini menit

Penutup 2. Guru dan siswa merefleksi pembelajaran yang


dilakukan (menanyakan materi pembelajaran
yang belum dimengerti oleh siswa) dan
memberikan tindak lanjut
3. Guru menyuruh siswa mengerjakan soal-soal
dalam bentuk soal evaluasi.
4. Gru bersama siswa menyanyikan lagu “
gelang sipaku gelang”.
5. Guru dan siswa membaca doa dan salam
sebelum pulang

H. Penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis Penilaian : Tes
b. Teknik Penilaian : Penugasan
c. Bentuk Penilaian : Pilihan Ganda
192

d. Instrumen Penilaian : Soal dan Kunci Jawaban


2. Penilaian Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Penugasan
b. Bentuk Penilaian : Unjuk Kerja
c. Instrumen Penilaian : LKPD dan Rubrik Keterampilan

Taeh Bukik,18 Maret 2020

Guru Kelas IV Penulis,

Masnel Bhenfita Melia Indra Sari


NIP: 19680810 200312 1 003 NIM.16129345
193

Materi Pembelajaran

1. Bahasa Indonesia

Dalam sebuah cerita terdapat tokoh yang berperan dalam memainkan


cerita. Tokoh merupakan pelaku dalam cerita. Selain itu tokoh juga
merupakan salah satu unsur pembangun cerita. Tokoh mengemban peristiwa
dalam cerita sehingga peristiwa tersebut mampu terjalin sebagai cerita, selain
itu, tokoh berfungsi sebagai pembawa pesan, amanat, moral, atau sesuatu yang
ingin disampaikan.

Jenis-jenis Tokoh

1. Tokoh Utama

Tokoh utama adalah tokoh yang memiliki peranan yang penting


dalam sebuah cerita. Tokoh ini merupakan tokoh yang paling banyak
diceritakan, baik sebagai pelaku kejadian maupun yang dikani kejadaian.

2. Tokoh Pembantu

Tokoh pembantu adalah tokoh yang memiliki peranan tidak


penting dalam cerita dan kehadiran tokoh ini hanya sekedar menunjang
tokoh utama.

3. Tokoh Protagonis

Tokoh protagonis adalah tokoh yang kita kagumi, yang salah satu
jenis nya secara populer disebut hero, yaitu, tokoh yang merupakan
pengejawantahan norma-norma, nilai-nilai yang ideal bagi kita.

4. Tokoh Antagonis

Tokoh antagonis adalah tokoh yang menjadi penyebab timbulnya


konflik dan ketegangan yang dialami oleh tokoh-yokoh protagonis.
194

Asal Mula Bukit Catu

Di pendalaman pulau Bali, terdapat sebua desa yang subur. Di sana,


tinggal sepasang suami istri. Meraka bekerja sebagai petani. Menjelang
musim panen, sisuami berkata kepada istrinya.
“Jika nanti hasil panen kita melimpah, buatlah tumpeng masi yang
besar. Kemuadian, undanglah tetangga untuk makan bersama.”
Istrinya pun setuju. Kedua suami istri itupun berharap panen mereka
melimpah. Tak lama kemudian, harapan mereka terkabul. Si istri menyiapkan
tumpeng nasi dan mengundang seluruh penduduk desa untuk amakan
bersama.
Menjelang musim panen berikutnya, si suami berkata lagi kepada
istrinya “semoga panen kita lebih banyak lagi, kalau bisa tiga kali lipat dari
sebelumnya. Jika harapanku terkabul, buatkanlah tiga tumoeng nasi yang lebih
besar dari sbelumnya.”
Kemudian, si istri membuat tiga tumpeng dan mengundang seluruh
penduduk desa untuk berpesta kembali.
Beberapa kemudian, si suami pergi kesawah. Dalam perjalan, ia
melihat seonggok tanah yang berbentuk seperti catu. Catu adalah alat peakar
nasi yang terbuat dari tempurung kelapa.
“Hmmm, aneh sekali. Sepertinya kearin gundukan tanah ini tidak ada,
“ gumam si suami.
Setalah ulang dari ladang, ia bercerita kepada istrinya. Kemudian ia
mengajukan usul kepada istrinya.
“Istriku, bagaiman kaalau kita membuat bebeapa catu nasi? Suapa
tahu, kalau kita membuatnya, hasil panen kita akan semakin melimpah.”
Sejak saat itu,si istri rajin membuat catu nasi. Setiap catu nasi yang
dibuatnya, ia niatkan unyuk menambah hasil panennya.
Namun, ada keanehan yang terjadi. Saat pergi ke sawah, onggokan
tanah yang ia temukan sebelumnya semakin membesar. Rupanya, setiap si
istri membuat catu nasi, saat itu pula onggokan tanah membesar.
195

Sepasang suami istri pun tak menyadarinya. Bahkan, si istri membuat


catu nasi yang lebih besar setiap harinya. Lama-kelamaan, onggokan tanag itu
berubbah menjadi sebuah bukit. Setelah si petani dan istrinya berhenti
membuat catu nasi, onggokan tanah itu pun juga berhenti membesar. Sejak
saat itu, onggokan tanah itu disebut dengan Bukit Catu.

2. PPKn

Keberagaman Karakterisik individu dalam Keluarga


Keluarga merupakan kelompok terkecil di dalam komunitas
masyarakat yang meliputi kepala keluarga beserta anggota keluarga. Bagi
seorang anak keluarga merupakan tempat belajar pertama setelah dilahirkan,
yang membuat peran keluarga menjadi penting untuk membentuk
kepribadian anak. Namun terkadang hubungan baik dalam keluarga menjadi
salah satu hambatan, jika setiap anggota keluarga kurang memahami
mengenai keberagaman karakteristik individu. Hal ini dikarenakan manfaat
hidup bersatu bagi kehidupan sosial keluarga bisa didapatkan ketika
keluarga memahami karakteristik masing-masing anggotanya.
1. Memahami sifat antar anggota keluarga
Keberagaman karakteristik dalam keluarga bukanlah
seharusnya bukanlah menjadi hambatan, namun adalah kesempatan
untuk mengetahui sifat masing-masing anggota keluarga. Karena salah
satu faktor yang bisa mengurangi terjadinya kesalahpahaman dan
masalah dalam keluarga adalah memahami sifat dari setiap anggota
keluarga. Dengan mengetahui adanya keberagaman karakteristik setiap
individu dalam keluarga harus menjadi acuan untuk berperilaku dan
bertindak satu sama lain.
2. Membentuk rasa saling menghormati dan menghargai
Tidak hanya dalam kehidupan sosial, rasa saling menghormati
antar manusia terkadang susah terbentuk bahkan dalam lingkungan
keluarga. Agar mendapatkan manfaat hidup rukun dalam keluarga,
bukan berarti selalu ikut campur dalam kepentingan setiap anggota
keluarga. Justru dengan mengetahui setiap karakteristik individu dalam
keluarga, seharusnya memunculkan rasa saling menghormati dan
menghargai akan kepentingan anggota keluarga satu sama lain.
3. Mengetahui cara bersikap dalam menghadapi masalah
Ketika setiap anggota keluarga mengetahui karakteristik satu
sama lain, harusnya secara otomatis sikap yang ditunjukkan antar
anggota keluarga saat terjadi masalah juga berbeda. Contohnya seperti
ketika salah satu anggota keluarga adalah seorang pemarah, maka
196

sebaiknya menghidari kata-kata yang justru akan menambah panas


suasana dan memperburuk keadaan. Permasalahan yang timbul
tersebut nantinya bisa diatasi dengan manfaat musyawarah untuk
kehidupan sehari-hari dalam lingkup keluarga.
4. Meminimalisir adanya perselisihan
Individu di rumah adalah untuk mengurangi munculnya
perselisihan maupun pertikaian yang terjadi dalam keluarga. Hal ini
dikarenakan dengan adanya keberagaman karakteristik individu di
dalam keluarga diharapkan ada anggota yang bisa menjadi penengah,
yang mengalah juga yang membuat keputusan untuk menyelesaikan
perselisihan yang terjadi. Sehingga masalah yang sedang terjadi bisa
langsung diatasi tanpa harus berlarut-larut dengan emosi meledak-
ledak yang malah bisa memecah keluarga.
5. Menjaga keharmonisan keluarga
Dengan mengetahui dan memahami karakteristik setiap
individu dalam keluarga seharusnya dapat menjaga dan
meningkatkan manfaat komunikasi dalam keluarga. Setiap
karakteristik dalam keluarga tentunya memiliki posisi atau peran
masing-masing untuk menjaga agar keluarga tetap harmonis. Kuncinya
adalah menghilangkan jauh-jauh rasa egois, karena salah satu faktor
yang bisa merusak keharmonisan keluarga adalah egois dan tidak mau
mengalah satu sama lain.

6. Meningkatkan hubungan kekeluargaan


Memahami karakteristik dan sifat anggota keluarga satu sama
lain harusnya dapat meningkatan kepekaan ketika salah satu anggota
mengalami masalah atau saat membutuhkan bantuan. Hal ini ini
harusnya bisa meningkatkan manfaat tolong menolong dalam keluarga.
Selain meningkatkan hubungan antar anggota keluarga, juga dapat
menghindari anggota keluarga merasa tersingkir ketika bermasalah dan
tidak mendapatkan dukungan dari anggota keluarga lainnya.

3. IPS

Lingkungan mempengaruhi mata pencaharian penduduk di suatu


daerah. Mata pencaharian penduduk di suatu daerah berbeda dengan daerah
lain. Mata pencaharian penduduk di daerah pesisir pantai berbeda dengan
pendudukdi daerah dataran rendah maupun di dataran tinggi. Simak
penjelasan berikut.
197

1. Daerah Pantai
Daerah pantai berdekatan dengan laut. Penduduk desa daerah
pantai bekerja sebagai nelayan. Mereka pergi melaut untuk menangkap
ikan. Daerah pantai banyak digunakan oleh sebagian penduduk untuk
usaha tambak ikan, tambak garam, dan sawah pasang surut.ada bagian
pantai yang digunakan untuk pelabuhan kapal, kawasan industri, dan
perdangangan. Daerah tersebut menjadi perkotaan. Banyak penduduk yang
bekerja sebagai sopir, karyawan pabrik, dan pedagang. Pedagang yang
mengirim barang ke luar negeri disebut eksportir. Pedagang yang
mendatangkan barang disebut sebagai importir.
Selain itu, penduduk yang tinggal didesa juga memiliki mata
pencaharian yang berbeda dengan penduduk di kota. Penduduk didesa
lebih banyak bermata pencaharian sebagai petani, peternak, perajin,
pedaganag, buruh tani dan berkebun. Sedangkan penduduk dikota bermata
pencaharian sebagai pekerja jasa ( pegawai bank, konsultan, pengacara,
sopir) karyawan, pedagang dan buruh pabrik.
2. Dataran Rendah
Daerha dataran rendah banyak dialiri sungai, tanahnya gembur, dan
suhu udaranya panas. Pada umumnnya penduduk di pedasaan melakukan
kegiatan berdagang, pertanian dengan cara bersawah, budidaya ikan dan
beternak itik. Sedangkan dibagian perkotaan sebagai besar melakukan
kegiatan perdagangan dan industri.
3. Dataran Tinggi
Daerah dataran tinggi berupa tanah pegunungan da berbukit-bukit.
Penduduk yang berada di pedesaan bekerja di perkebunan. Mereka
menanam tanaman industri, atara lain: teh, kopi, kina, kakau, dan
cengkeh. Selain itu juga ada yang menanam sayuran dan bermacam-
macam bunga. Karena udaranya seuk dan segar, banyak penduduk di
wilayah perkotaan mendirikan usaha perhotelan dan tempat peristirahatan.
Selain itu, penduduk yang tinggal di desa juga memiliki mata
pencaharianyang berbeda dengan penduduk di kota. Penduduk di desa
lebih banyakbermata pencaharian sebagai petani, peternak, perajin,
pedagang, buruh tanidan perkebunan. Sedangkan penduduk di kota
bermata pencaharian sebagaipekerja jasa (pegawai bank, konsultan,
pengacara, sopir), karyawan, pedagang, buruh tani dan perkebunan.
Sedangkan penduduk di kota bermata pencaharian sebagai pekerja jasa
(pegawai bank, konsultan, pengacara, sopir), karyawan, pedagang, dan
buruh pabrik).
Kondisi geografis indonesias angatlah beragam. Ada yang berupa
dataran tinggi, dataran rendah, penggunungan dan pantai. Keadaan
198

geografis indonesia yang beragam ini ternyata memiliki pengaruh terharap


mata pencaharian penduduknya. Penduduk yang tinggal di dataran tinggi
akan memiliki mata pencaharian yang berbeda dengan penduduk yang
tinggal didekat pantai.
Agar menciptakan kehidupan yang aman dan tentram,maka setiap
penduduk harus bersama-sama menghargai mata pencaharian penduduk
lain.Hal ini juga dikarenakan semua pekerjaan tersebut saling
berhubungan dan keterkaitan satu sama lain.Dan ada juga
kegiatan ekonomi masyarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai
perladangan, perkebunan, perdagang dan banyak yang lainnya juga.
199

Media Pembelajaran

1. Gambar sebuah keluarga

2. Nelayan 3. Pedagang Bakso

4.Pedagang Buah 5. Perajin


200

6.Peternak 7. Karyawan

8.Petani 9. Pekebun
201
202
203
204
205
206
207

Kisi-Kisi Soal Evaluasi


No Kompetensi Indikator Materi Bentuk No Kunci Soal Bobot Tingkatan
Dasar Soal Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6

1 3.9 Mencermati 3.9.1Mengidentifikasi Peranan PG 1,2,3,4 1.C 1.20 √


tokoh-tokoh tokoh-tokoh tokoh dan ,5
yang 2. A 2.20 √
yang terdapat watak
terdapat
pada teks fiksi tokoh 3.C 3.20 √
pada teks
fiksi. didalam
3.9.2 Menjelaskan 4.C 4.20 √
cerita fiksi
watak tokoh
dalam cerita 5.B 5.20 √

2 3.3 Menjelaskan 3.3.1 Menetuka Karakteristi PG 6,7,8,9 6.A 6.20 √


manfaat karakteristik k invidu ,10
keberagama 7.D 7.20 √
individu dalam dalam
n
keluarga keluarga 8. A 8.20 √
karakteristik
individu 3.3.2 Menemukan 9. C 9.20 √
dalam
perbedaan
kehidupan √
karakteristik 10. C 10.20
sehari-hari
individu dalam
keluarga
208

3. 3.3Mengidentifik 3.3.1 Menganailisis Lingkunga PG 11,12, 11. A 11.20 √


asi kegiatan jenis n yang 13,14,
ekonomi dan pekerjaan 12. D 12.20 √
mempengar 15
hubungannya penduduk
dengan berdasarkan uhi mata 13. C 13.20 √
berbagai tempat tinggal pencaharia
14. A 14.20 √
bidang n penduduk
pekerjaan didaerah √
15. D 15.20
serta
kehidupan
sosial dan
budaya
dilingkungan
sekitar
sampai
provinsi.
209
210
211
212
213
214
215

Kunci Jawaban Evaluasi

A. Pilihan ganda

1. C 6. A 11. A

2. A 7. D 12. D

3. C 8. A 13. C

4. C 9. C 14. C

5. B 10.C 15 B
216

Lampiran 2
Lembar Pengamatan Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan Model Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
di Kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota

petunjuk pengisian: isilah tabel di bawah ini dengan memberi tanda ceklis (√)
pada setiap deskriptor yang muncul kemudian ceklis juga
salah satu kolam kualifikasi dengan berpedoman kepada
kriteria kualifikasi!
Nama : Melia Indra Sari
Tema/Subtema :8/1
Pembelajaran :3

Deskriptor Kualifikasi
Karakterist
Deskriptor yang SB B C K
ik
Muncul 4 3 2 1
Kejelasan a. Perumusan tujuan  
perumusan pembelajaran jelas
tujuan b. Rumusan tujuan
prose pembelajaran tidak
pembelajara menimbulkan penafsiran
n ganda
c. Rumusan tujuan
pembelajaran lengkap 
(memenuhi A=Audience,
B=Behavior,
C=condition, D=Degree)
d. Rumusan tujuan
pembelajaran berurutan
secara logis dari mudah
ke sukar
Pemilihan a. Materi ajar sesuai  
Materi Ajar dengan tujuan
pembelajaran
b. Materi ajar sesuai 
dengan karakteristik
siswa
c. Materi ajar sesuai
dengan lingkungan yang
tersedia
d. Materi ajar sesuai
217

dengan yang diajarkan 

Pengorganis a. Cakupan materi luas 


asian Materi b. Materi ajar sistematis
Ajar c. Sesuai dengan alokasi 
waktu 
d. Materi berurutan

Pemilihan a. Sesuai dengan tujuan  


Media pembelajaran
Pembelajara b. Sesuai dengan materi 
n pembelajaran
c. Sesuai dengan lingkungan
siswa 
d. Sesuai dengan karakteristik
siswa

Menysun a. Langkah-langkah  
langkah- pembelajaran berurut (
langkah penduhuluan, inti, dan
pembelajara penutup)
n sesuai b. Langkag-langkah
dengan pembelajaran sesuai
model dengan alokasi waktu
c. Langkah-langkah
pembelajaran sesuai
dengan materi 
pembelajaran
d. Langkah-langkah
pembelajaran jelas dan 
rinci, sesuai dengan model
kooperatif tipe NHT
Kelengkapa a. Terdapat jurnal sikap  
n instrumen untuk mengukur penilaian
penilaian sikap
b. Soal evaluasi sesuai
dengan indikator untuk
menentukan nilai
pengetahuan
c. Soal evaluasi desertai
kunci jawaban yang
lengkap 
d. Terdapat rubrik penilaian
untuk mengukur penilaian
218

keterampilan 

Jumlah Skor 16
Persentase 66,66%
Kualifikasi C
Keterangan:
SB (sangat baik) : Jika keempat deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (4).
B (baik) : Jika hanya tiga deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (3).
C (cukup) : Jika hanya dua deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (2).
K (kurang) : Jika hanya satu deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (1).

NP = x 100

Kriteria tingkat keberhasilan:


Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Prediket
86 – 100 A Sangat Baik
76 – 85 B Baik
60 – 75 C Cukup
≤ 59 D Kurang

Sumber Data: Menurut Ngalimun (2010)


219

Lampiran 3

Lembar Pengamatan Aspek Guru dalam Pembelajaran Tematik Terpadu


dengan Menerapkan Model Kooperatif Tipe Numbered Head Together
(NHT) di Kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota

petunjuk pengisian: isilah tabel di bawah ini dengan memberi tanda ceklis (√)
pada setiap deskriptor yang muncul kemudian ceklis juga
salah satu kolam kualifikasi dengan berpedoman kepada
kriteria kualifikasi!
Nama : Melia Indra Sari
Tema/Subtema :8/1
Pembelajaran :3
Kualifikasi
Deskriptor
S
Tahap Karakteristik Deskriptor Yang B C K
B
Muncul
4 3 2 1
Kegiata Mengkondisi- 1. Guru membuka  
n Awal kan kelas pelajaran dengan
menyapa dan
menanyakan kabar
siswa.
2. Guru mengajak semua
siswa berdo’a sebelum 
belajar sebagai
penanaman nilai-nilai
keagamaan melalui
pembiasaan.
3. Guru melakukan
presensi tentang 
kehadiran siswa.
4. Menyanyikan lagu
nasional “Garuda
Pancasila”. Guru 
memberikan
penguatan tentang
pentingnya
menanamkan
semangat
Nasionalisme.
220

Menyampai- 1. Guru  
kan tujuan menginformasikan
pembelajaran tema yang akan
dipelajari yaitu
“Tema 8 Daerah
Tempat Tinggalku,
Sub tema 1
Lingkungan Tempat
Tinggalku ,
Pembelajaran 3” 
2. Guru melakukan
appersepsi dengan
bertanya jawab
tentang keragaman
suku di Indonesia
yang telah dipelajari
sebelumnya. 
3. Guru Merumuskan
tujuan pembelajaran
yang mudah 
dipahami
4. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
dengan bahasa yang
sederhana dan mudah
dipahami.
Kegiata Langkah 1 : 1. Guru membagi siswa  
n Inti Peserta didik ke dalam 5 kelompok
dibagi dalam yang masing-masing
kelompok kelompok berjumlah 3
setiap peserta orang
didik dalam 2. Guru meminta siswa
kelompok untuk duduk dalam 
mendapat kelompoknya masing-
nomor masing.
3. Guru memberikan 
nomor yang berbeda
kepada masing-masing
anggota kelompok
4. Guru memberikan
penjelasan tentang
tujuan dari pembagian
kelompok tersebut
221

Langkah 2 : 1. Guru membagikan  


Guru materi yaitu teks
memberikan bacaan tentang “
tugas dan Peranan Tokoh Dalam
masing- cerita fiksi, Lingkungan
masing Yang Mempengaruhi
peserta didik Mata Pencaharian
mengerjakann Penduduk Di Daerah
ya dan karakteristik
individu dalam
keluarga”
2. Guru meminta siswa
membaca teks tentang “
Peranan Tokoh Dalam
cerita fiksi, Lingkungan
Yang Mempengaruhi
Mata Pencaharian
Penduduk Di Daerah
dan karakteristik
individu dalam 
keluarga”
3. Guru memberi
pertanyaan tentang
teks yang telah dibaca.
4. Guru meminta
meminta masing-
masing anggota
kelompok untuk
mendiskusikannya
Langkah 3 : 1. Guru membagikan  
Kelompok LKPD kepada siswa.
mendiskusika 2. Guru meminta siswa
n jawaban untuk berdiskusi
yang benar mengenai “ Peranan 
dan Tokoh Dalam cerita
memastikan fiksi, Lingkungan Yang
tiap anggota Mempengaruhi Mata
kelompok Pencaharian Penduduk
dapat Di Daerah dan
mengerjakann karakteristik individu
ya/ dalam keluarga”
mengetahui 3. Guru meminta semua
jawvabannya anggota kelompok
memahami materi
tentang “ Peranan
Tokoh Dalam cerita
222

fiksi, Lingkungan Yang


Mempengaruhi Mata
Pencaharian Penduduk
Di Daerah dan
karakteristik individu
dalam keluarga”
4. Guru memantau diskusi
kelompok siswa
Langkah 4 : 1. Guru mengacak  
Peserta didik nomor yang akan
yang mempresentasikan
nomornya hasil diskusi
dipanggil 2. Guru memanggil salah
melaporkan satu nomor dalam 
hasil kerja kelompok yang akan
sama diskusi melaporkan hasil
kelompoknya diskusi kelompok
3. Guru meminta nomor 
yang dipilih maju ke
depan dan melaporkan
4. Guru menilai siswa
yang
mempresentasikan
diskusi
Langkah 5 : 1. Guru meminta siswa  
Tanggapan dari kelompok lain
dari teman untuk memberikan
lain, tanggapan
kemudian 2. Guru menilai 
guru tanggapan dari
menunjuk kelompok.
nomor yang 3. Guru memberikan 
lain dan penguatan terhadap
begitu jawaban siswa.
seterusnya 4. Selanjutnya guru
menunjuk nomor lain
untuk menampilkan
hasil diskusinya
Langkah 6 : 1. Guru membimbing 
Kesimpulan siswa untuk
menganalisis hasil
diskusi yang telah
didapat
2. Guru bertanya jawab 
dengna siswa untuk
menyimpulkan hasil
223

diskusi
3. Guru mendengarkan
jawaban dari siswa
4. Guru merangkum 
semua jawaban siswa
dan menyimpulkan
hasil diskusi
Kegiat Penutup 1. Siswa dibawah 
an bimbingan guru
Akhir menyimpulkan
pembelajaran hari ini
2. Guru dan siswa
merefleksi
pembelajaran yang
dilakukan
(menanyakan materi
pembelajaran yang
belum dimengerti oleh
siswa) dan
memberikan tindak
lanjut
3. Guru menyuruh siswa
mengerjakan soal-soal 
dalam soal evaluasi.
4. Guru dan siswa
membaca doa dan

salam sebelum pulang

Total skor 25
Persentase Skor 69,44 %
Kriteria C

Keterangan:
SB (sangat baik) : Jika keempat deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (4).
B (baik) : Jika hanya tiga deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (3).
C (cukup) : Jika hanya dua deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (2).
K (kurang) : Jika hanya satu deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (1).
224

NP = x

100
Kriteria tingkat keberhasilan:
Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Prediket
86 – 100 A Sangat Baik
76 – 85 B Baik
60 – 75 C Cukup
≤ 59 D Kurang

Sumber Data: Menurut Ngalimun (2010)


225

Lampiran 4
Lembar Pengamatan Aspek siswa dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
dengan Menerapkan Model Kooperatif Tipe Numbered Head Together
(NHT) di Kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota

petunjuk pengisian: isilah tabel di bawah ini dengan memberi tanda ceklis (√)
pada setiap deskriptor yang muncul kemudian ceklis juga
salah satu kolam kualifikasi dengan berpedoman kepada
kriteria kualifikasi!
Nama : Melia Indra Sari
Tema/Subtema :8/1
Pembelajaran :3

Deskriptor Kualifikasi
Tahap Karakteristik Deskriptor Yang SB B C K
Muncul 4 3 2 1
Kegiata Mengkondisi- 1. Siswa menjawab  
n Awal kan kelas salam dan kabar dari
guru
2. siswa beroda
bersama menurut 
keyakinan dan
dipimpin leh ketua
kelas
3. siswa menjawab
absensi dari guru 
4. siswa menyanyikan
lagu “Garuda
Pancasila” dan di 
pimpin oleh salah
satu siswa
Menyampai- 1. Siswa Memahami  
kan tujuan tentang tema yang di
pembelajaran sampai oleh guru
2. Siswa menjawab 
pertanyaa dari guru
tentang “ Peranan
Tokoh Dalam cerita
fiksi, Lingkungan
Yang Mempengaruhi 
Mata Pencaharian
Penduduk Di Daerah

226

dan karakteristik
individu dalam
keluarga”
3. Siswa
mendengarkan guru
saat menyampaikan
tujuan pembelajaran
4. Siswa siap untuk
memulai
pembelajaran
Kegiata Langkah 1 : 1. Siswa dibagi ke  
n Peserta didik dalam 5 kelompok
Inti dibagi dalam yang masing masing
kelompok kelompok
setiap peserta berjumlah 3 orang
didik dalam 2 Siswa duduk dalam 
kelompok kelompok
mendapat 3 Siswa di dalam
nomor kelompok diberikan 
nomor oleh guru
4 Siswa
mendengarkan
penjelasan guru
tentang tujuan
pembagian
kelompok tersebut

Langkah 2 : 1. Siswa mengambil  


Guru materi tentang “
memberikan Peranan Tokoh
tugas dan Dalam cerita fiksi,
masing- Lingkungan Yang
masing Mempengaruhi Mata
peserta didik Pencaharian
mengerjakann Penduduk Di Daerah
ya dan karakteristik
individu dalam
keluarga”
2. Siswa membaca
materi tentang “
Peranan Tokoh
Dalam cerita fiksi,
Lingkungan Yang
Mempengaruhi Mata
Pencaharian
Penduduk Di Daerah
227

dan karakteristik
individu dalam
keluarga”
3. Siswa menjawab 
pertanyaan mengenai
“ Peranan Tokoh
Dalam cerita fiksi,
Lingkungan Yang
Mempengaruhi Mata
Pencaharian
Penduduk Di Daerah
dan karakteristik
individu dalam
keluarga”
4. Siswamendiskusikan
jawaban dalam
kelompok
Langkah 3 : 1. Siswa mendapatkan  
Kelompok LKPD
mendiskusika 2. siswa berdiskusi
n jawaban dalam kelompok 
yang benar tentang materi yang
dan diberikan
memastikan 3. Siswa diminta untuk
tiap anggota memahami materi
kelompok yang didiskusikan
dapat 4. Siswa dipantau
mengerjakan dalam mengerjakan
nya/ LKPD
mengetahui
jawvabannya
Langkah 4 : 1. Siswa yang 
Peserta didik nomornya 
yang terpanggil
nomornya mempersentasikan
dipanggil hasil jawab
melaporkan kelompoknya
hasil kerja kedepan kelas
sama diskusi 2. Siswa maju kedepan
kelompoknya kelas dan beridir 
menghadap
keteman-temannya
3. Siswa membacakan
hasil diskusi 
kelompoknya
didepan kelas
228

4. Siswa yang
memperhatiakan
temannya
membacakan hasil
diskusi
kelompoknya
Langkah 5 : 1. Siswa dari  
Tanggapan kelompok lain
dari teman diminta untuk
lain, memberikan
kemudian tanggapan
guru 2. siswa mendapat 
menunjuk nilai dari
nomor yang tanggapannya
lain dan 3. Siswa
begitu menanggangapi
seterusnya tanggapan dari 
kelompok lain
4. Siswa
menyimpulkan
tanggapan dari
kelompok
Langkah 6 : 1. Siswa menganalisis 
Kesimpulan hasil diskusi yang
telah didapat
2. Siswa bertanya
jawab untuk 
menyimpulkan hasil
diskusi
3. Siswa memberikan
penjelesan tentang
diskusi tersebut
4. Siswa dibantu guru
merangkum semua 
jawaban siswa dan
menyimpulkan hasil
diskusi
Kegiata Penutup 1. Siswa dibawah 
n Akhir bimbingan guru
menyimpulkan
pembelajaran hari ini
2. Siswa menanggapi
pertanyaan pelajaran
yang tidak
dimengerti dan
229

menanggapi tindak
lanjut yang
diberikan guru
3. Siswa mengerjakan
soal-soal dalam 
bentuk soal evaluasi.
4. Siswa membacakan 
doa menurut
keyakinan masing-
masing dan
bersalaman
Total skor 25
Persentase Skor 69,44 %
Kriteria C
Keterangan:
SB (sangat baik) : Jika keempat deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (4).
B (baik) : Jika hanya tiga deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (3).
C (cukup) : Jika hanya dua deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (2).
K (kurang) : Jika hanya satu deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (1).

NP = x

Kriteria tingkat keberhasilan: 100

Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Prediket


86 – 100 A Sangat Baik
76 – 85 B Baik
60 – 75 C Cukup
≤ 59 D Kurang

Sumber Data: Menurut Ngalimun (2010)


230

Lampiran 5
Rekapitulasi Nilai Pengetahuan Siswa
(Siklus I Pertemuan I)

No Nama Muatan Pelajaran


Siswa Bahasa PPKn IPS KBM Rata- KET
Indonesia Rata
1 NI 80 100 80 75 86,66 Tuntas
2 AA 60 40 20 75 40 Tidak Tuntas
3 AR 80 60 80 75 80 Tuntas
4 FTN 100 100 100 75 100 Tuntas
5 GAK 80 80 40 75 66,66 Tidak Tuntas
6 KK 80 80 80 75 80 Tuntas
7 KKN 100 100 80 75 93,33 Tuntas
8 NA 100 60 60 75 73,33 Tidak Tuntas
9 RSZ 80 100 100 75 93,33 Tuntas
10 RK 100 80 80 75 86,66 Tuntas
11 SU 100 80 100 75 93,33 Tuntas
12 SNA 60 60 60 75 60 Tidak Tuntas
13 W 100 60 80 75 80 Tuntas
14 HAP 80 60 40 75 60 Tidak Tuntas
15 RW 60 80 40 75 60 Tidak Tuntas
Jumlah 1.260 1.140 1.040 1.153,3
Rata-rata 84 76 69,33 76,88
Nilai Terendah 40
Nilai tertinggi 100
231

Lampiran 6
Rekapitulasi Nilai Keterampilan Siswa
(Siklus I Pertemuan I)

No Nama Muatan Pelajaran


Siswa Bahasa PPKn IPS KBM Rata- KET
Indonesia Rata
1 NI 50 75 75 75 66,66 Tidak Tuntas
2 AA 50 50 75 75 58,33 Tidak Tuntas
3 AR 75 100 75 75 83,33 Tuntas
4 FTN 75 75 75 75 75 Tuntas
5 GAK 75 75 75 75 75 Tuntas
6 KK 50 75 50 75 58,33 Tidak Tuntas
7 KKN 75 75 50 75 66,66 Tidak Tuntas
8 NA 50 50 50 75 50 Tidak Tuntas
9 RSZ 75 75 75 75 75 Tuntas
10 RK 50 50 50 75 50 Tidak Tuntas
11 SU 75 100 50 75 75 Tuntas
12 SNA 50 50 50 75 50 Tidak Tuntas
13 W 50 50 50 75 50 Tidak Tuntas
14 HAP 50 50 50 75 58,33 Tidak Tuntas
15 RW 50 75 75 75 66,66 Tidak Tuntas
Jumlah 900 1000 975 958,3
Rata-rata 60 66,66 65 63,88
Nilai Terendah 50
Nilai Tertinggi 83,33
232

Penilaian Keterampilan Bahasa Indonesia Siklus 1 Pertemuan 1

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah Nilai


siswa skor
Menampilkan pesan moral
dalam cerita fiksi

4 3 2 1

1 NI  2 50

2 AA  2 50

3 AR  3 75

4 FTN  3 75

5 GAK  3 75

6 KK  2 50

7 KKN  3 75

8 NA  2 50

9 RSZ  3 75

10 RK  2 50

11 SU  3 75

12 SNA  2 50

13 W  2 50

14 HAP  2 50

15 RW  2 50

Jumlah Nilai 900

Rata rata 60
233

Rubrik Penilaian

Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu


Bimbingan
4 3 2 1
Menampilkan Mampu Mampu Mampu Tidak
pesan moral menampilkan menampilkan menampilkan mampu
dalam teks pesan moral pesan moral pesan moral menampilkan
cerita fiksi dalam teks dalam teks dalam teks pesan moral
cerita fiksi cerita fiksi cerita fiksi dalam teks
dengan dengan jelas dengan tepat cerita fiksi
percaya diri

Skor maksimal : 4
234

Penilaian Keterampilan PPKn Siklus 1 Pertemuan 1

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah Nilai


siswa skor
Menunjukkan Perbedaan
Karakteristik Individu dalam
Keluarga
4 3 2 1
1 NI  3 75
2 AA  2 50

3 AR  4 100

4 FTN  3 75

5 GAK  3 75

6 KK  2 50

7 KKN  2 50

8 NA  2 50

9 RSZ  3 75

10 RK  2 50

11 SU  4 100

12 SNA  3 75

13 W  3 75

14 HAP  2 50

15 RW  2 50

Jumlah Nilai 1.000


Rata rata 66,66
235

Rubrik Penilaian

Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu


Bimbingan
4 3 2 1
Menunjukkan Mampu Mampu Mampu Tidak
perbedaan menunjukkan menunjukkan menunjukkan mampu
karakteristik perbedaan perbedaan perbedaan menunjukkan
individu karakteristik karakteristik karakteristik perbedaan
dalam individu individu individu karakteristik
keluarga dalam dalam dalam individu
keluarga keluarga keluarga dalam
dengan dengan jelas dengan tepat keluarga
percaya diri

Skor maksimal : 4
236

Penilaian Keterampilan IPS Siklus 1 Pertemuan 1

No Nama Aspek yang dinilai Jumlah Nilai


siswa skor
Menunjukkan mata
pencaharian penduduk
berdasarkan tempat
hidupnya

4 3 2 1

1 NI  3 75

2 AA  3 75

3 AR  3 75

4 FTN  3 75

5 GAK  3 75

6 KK  3 75

7 KKN  3 75

8 NA  2 50

9 RSZ  3 75

10 RK  2 50

11 SU  2 50

12 SNA  2 50

13 W  2 50

14 HAP  2 50

15 RW  3 75

Jumlah Nilai 975

Rata rata 65
237

Rubrik Penilaian

Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu


Bimbingan
4 3 2 1
Menunjukka Mampu Mampu Mampu Tidak
mata menunjukka menunjukka menunjukka mampu
pencaharian mata mata mata menunjukka
penduduk pencaharian pencaharian pencaharian mata
berdasarkan penduduk penduduk penduduk pencaharian
tempat berdasarkan berdasarkan berdasarkan penduduk
hidupnya tempat tempat tempat berdasarkan
hidupnya hidupnya hidupnya tempat
percaya diri dengan jelas dengan tepat hidupnya

Skor maksimal : 4
238

Lampiran 7
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
(Siklus I Pertemuan I)

No Nama Penilaian
Siswa Pengetahuan Keterampilan KBM Rata-Rata KET
1 NI 86,66 66,66 75 76,66 Tuntas
2 AA 40 58,33 75 49,16 Tidak Tuntas
3 AR 80 83,33 75 81,66 Tuntas
4 FTN 100 75 75 87,5 Tuntas
5 GAK 66,66 75 75 70,83 Tidak Tuntas
6 KK 80 58,33 75 69,16 Tidak Tuntas
7 KKN 93,33 66,66 75 79,99 Tuntas
8 NA 73,33 50 75 61,66 Tidak Tuntas
9 RSZ 93,33 75 75 84,16 Tuntas
10 RK 86,66 50 75 63,33 Tidak Tuntas
11 SU 93,33 75 75 84,16 Tuntas
12 SNA 60 50 75 55 Tidak Tuntas
13 W 80 50 75 65 Tidak Tuntas
14 HAP 60 58,33 75 59,16 Tidak Tuntas
15 RW 60 66,66 75 63,33 Tidak Tuntas
Jumlah 1.081,3 958,3 1.005,76
Rata-rata 72,08 63,88 70,38
Nilai Terendah 49,16
Nilai Tertinggi 87,5
239

SIKLUS I PERTEMUAN II
240

Lampiran 8

Pemetaan Kompetensi Dasar

PPKn Bahasa Indonesia

3.3 Menjelaskan manfaat 3.9 Mencermati tokoh-tokoh


keberagaman karakteristik yang terdapat pada teks
individu dalam kehidupan fiksi
sehari-hari
4.9 Menyampaikan hasil
4.3 Mengemukakan manfaat identifikasi tokoh-tokoh
keberagaman karakteristik yang terdapat pada teks
individu dalam kehidupan fiksi secara lisan, tulis,
sehari-hari dan visual

Pembelajaran 3

IPS

3.3 Mengidentifikasi kegiatan ekonmi


dan hubungannya dengan
berbagai bidang pekerjaan serta
kehidupan sosial dan budaya di
lingkungan sekitar sampai
provinsi

4.3 Menyajikan hasil identifikasi


kegiatan ekonomi dan
hubungannya dengan berbagai
bidang pekerjaan, serat
kehidupan sosail dan budaya di
lingkungan sekitar sampai
provinsi
241

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SIKLUS 1 PERTEMUAN 2
Satuan Pendidikan : SDN 03 Taeh Bukik
Kelas / Semester : IV / 2
Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku
Subtema 2 : Keunikan Daerah Tempat Tinggalku
Pembelajaran :3
Alokasi Waktu : 6x 35 Menit
Muatan Terpadu :Bahasa Indonesia, PPKn, IPS

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalamm berinteraksi dengan keluarga, teman,

guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca, dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhn

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak bermaindan berakhlak mulia.


242

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Bahasa Indonesia

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang 3.9.1 Menentukan tokoh-tokoh


terdapat pada teks fiksi antagonis dalam teks fiksi
3.9.2 Menentukan tokoh-tokoh
protagonis dalam teks fiksi
4.9 Menyampaikan hasil 4.9.1 Menyampaikan hasil
identifikasi tokoh-tokoh yang identifikasi peranan tokoh
terdapat pada teks fiksi secara yang terdapat pada teks fiksi
lisan, tulis dan visual. secara lisan
PPKn

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.3 Menjelaskan manfaat 3.3.1 Menyebutkan keberagaman


keberagaman karakteristik karakteristik individu
individu dalam kehidupan dilingkungan sekolah
sehari-hari 3.3.2 Menjelaskan manfaat
keberagaman karakteristik
individu dilingkungan sekolah
4.3 Mengemukakan manfaat 4.3.1 Menunjukkan sikap dalam
keberagaman karakteristik keberagaman karakteristik
individu dalam kehidupan individu dilingkungan sekolah
sehari-hari

IPS

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.3 Mengidentifikasi kegiatan 3.3.1 Menentukan kegiatan ekonomi


243

ekonomi dan hubungannya yang berkaitan dengan


dengan berbagai bidang produksi, konsumsi, distributor
pekerjaan serta kehidupan
sosial dan budaya di
lingkungan sekitar sampai
provinsi.
4.3 Menyajikan hasil identifikasi 4.3.1 Menyampaikan kegiatan
kegiatan ekonomi dan ekonomi meliputi produksi,
berhubungannya dengan konsumsi, dan distributor
berbagai bidang pekerjaan,
serta kehidupan sosial, serta
kehidupan sosial dan budaya
di lingkungan sekitar sampai
provinsi.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan membaca teks fiksi “Kali Gajag Wong” peserta didik dapat

Menentukan tokoh antagonis dalam cerita dengan benar.

2. Dengan membaca teks fiksi “Kali Gajah Wong” peserta didik dapat

Menentukan tokoh protagonis dalam cerita dengan benar.

3. Dengan bimbingan guru, peserta didik dapat menyampaikan hasil

identifikasi peranan tokoh yang terdapat pada teks fiksi secara lisan

kedepan kelas dengan benar.\

4. Dengan diskusi, peserta didik dapat menyebutkan keberagaman

karakteristik individu dilingkungan sekolah dengan benar.


244

5. Dengan penugasan peseta didik dapat menjelaskan manfaat

keberagaman karakteristik individu dilingkungan sekolah dengan

benar.

6. Dengan bimbingan guru peserta didik dapat menunjukkan sikap dalam

keberagaman karakteristik individu dilingkungan sekolah dengan

benar.

7. Dengan diskusi kelompok, peserta didik dapat menentukan kegiatan

ekonomi yang berkaitan dengan produksi, konsumsi, distributor

dengan benar.

8. Dengan bimbingan guru peserta didik dapat menyampaikan kegiatan

ekonomi meliputi produksi, konsumsi, dan distributor dengan benar.

D. Materi Pembelajaran

1. Bahasa Indonesia : Teks fiksi “Kali Gajah Wang” (Terlampir)

2. PPKn : Manfaat keberagaman karakteristik individu di

sekolah (Terlampir)

3. IPS : Berbagai macam kegiatan ekonomi (Terlampir)

E. Media dan Sumber

1. Media

a. Gambar cerita fiksi

b. Gambar pelaku kegiatan ekonomi

c. Gambar karakteristik individu disekolah


245

2. Sumber belajar :

- Kemendikbud. Buku Guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk

SD/MI Kelas IV Tema 8 Daerah tempat tinggalku. Jakarta:

Depdikbud.

- Kemendikbud. Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013

untuk SD/MI Kelas IV Tema 8 Daerah tempat tinggalku. Jakarta:

Depdikbud.

F. Model dan Metode

1. Model : Langkah-langkah model NHT menurut Istarani adalah:

1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta

didik dalam kelompok mendapat nomor.

2. Guru memberikan tugas dan masing-masing peserta

didik mengerjakannya

3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan

memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakannya/mengetahui jawabanya

4. Peserta didik yang nomornya dipanggil melaporkan

hasil kerjasama diskusi kelompoknya

5. tanggapan dari teman lain, kemudian guru menunjuk

nomor yang lain dan begitu seterusnya

6. kesimpulan

2. Model : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, Demonstrasi


246

G. Langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Aloka
si
Wakt
u

Pendahuluan 1. Siswa menjawab salam yang diucapkan oleh 10


guru. menit
2. Siswa berdo’a sebelum belajar sebagai
penanaman nilai-nilai keagamaan melalui
pembiasaan.
3. Guru melakukan presensi tentang kehadiran
siswa.
4. Siswa menyanyikan lagu nasional “Garuda
Pancasila”secara bersama. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme.
5. Siswa mendegarkan guru membacakan
ceritadidepan kelas.
6. Guru menginformasikan tema yang akan
dipelajari yaitu “Tema 8 : Daerah Tempat
Tinggalku, Sub tema 2 : Keunikan Daerah
Tempat Tinggalku, Pembelajaran 3”.
7. Siswa menyimak apersepsi yang sampaikan
oleh guru.
8. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan
oleh guru terkait tentang keberagaman suku di
Indonesia yang telah dipelajari sebelumnya.
9. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran
yang disampaikan oleh guru dengan bahasa
yang sederhana dan mudah dipahami.
Kegiatan Inti Langkah 1 : Peserta didik dibagi dalam 150
kelompok setiap peserta didik dalam kelompok menit
mendapat nomor
1.Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok yang masing-
masing kelompok berjumlah 3 orang
2.Guru meminta siswa untuk duduk dalam
kelompoknya masing-masing.
3. Guru memberikan nomor yang berbeda kepada
247

masing-masing anggota kelompok


4. Guru memberikan penjelasan tentang tujuan dari
pembagian kelompok tersebut
Langkah 2 : Guru memberikan tugas dan
masing-masing peserta didik mengerjakannya
1.Guru membagikan materi yaitu teks bacaan
tentang “Kali Gajah Wang, Manfaat
keberagaman karakteristik individu di sekolah
dan Berbagai macam kegiatan ekonomi”
2.Guru meminta siswa membaca teks tentang
“Kali Gajah Wang, Manfaat keberagaman
karakteristik individu di sekolah dan Berbagai
macam kegiatan ekonomi”
3.Guru memberi pertanyaan tentang teks yang
telah dibaca
4.Guru meminta meminta masing-masing anggota
kelompok untuk mendiskusikannya
Langkah 3 : Kelompok mendiskusikan jawaban
yang benar dan memastikan tiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui
jawabannya
1.Guru membagikan LKPd kepada siswa.
2.Guru meminta siswa untuk berdiskusi mengenai
“Kali Gajah Wang, Manfaat keberagaman
karakteristik individu di sekolah dan Berbagai
macam kegiatan ekonomi”
3.Guru meminta semua anggota kelompok
memahami materi tentang “Kali Gajah Wang,
Manfaat keberagaman karakteristik individu di
sekolah dan Berbagai macam kegiatan
ekonomi”
4.Guru memantau diskusi kelompok siswa
Langkah 4 : Peserta didik yang nomornya
dipanggil melaporkan hasil kerja sama diskusi
kelompoknya
1. Guru mengacak nomor yang akan
mempresentasikan hasil diskusi
2. Guru memanggil salah satu nomor dalam
kelompok yang akan melaporkan hasil diskusi
kelompok
248

3. Guru meminta nomor yang dipilih maju ke depan


dan melaporkan hasil diskusi kelompoknya
4. Guru menilai siswa yang mempresentasikan
diskusi
Langkah 5 : Tanggapan dari teman lain,
kemudian guru menunjuk nomor yang lain dan
begitu seterusnya
1. Guru meminta siswa dari kelompok lain untuk
memberikan tanggapan
2. Guru menilai tanggapan dari kelompok.
3. Guru memberikan penguatan terhadap jawaban
siswa
4. Selanjutnya guru menunjuk nomor lain untuk
menampilkan hasil diskusinya
Langkah 6 : Kesimpulan
1. Guru membimbing siswa untuk menganalisis
hasil diskusi yang telah didapat
2. Guru bertanya jawab dengna siswa untuk
menyimpulkan hasil diskusi
3. Guru mendengarkan jawaban dari siswa
4. Guru merangkum semua jawaban siswa dan
menyimpulkan hasil diskusi
Kegiatan 1. Siswa dibawah bimbingan guru menyimpulkan 15
Penutup pembelajaran hari ini menit

2. Guru dan siswa merefleksi pembelajaran yang


dilakukan (menanyakan materi pembelajaran
yang belum dimengerti oleh siswa) dan
memberikan tindak lanjut
3. Guru menyuruh siswa mengerjakan soal-soal
dalam bentuk soal evaluasi.
4. Gru bersama siswa menyanyikan lagu “ gelang
sipaku gelang”.
5. Guru dan siswa membaca doa dan salam sebelum
pulang
249

H. Penilaian
1. Penilaian pengetahuan
a.) Prosedur : Di akhir kegiatan pembelajaran
b.) Teknik : Tes tulisan
c.) Bentuk : Pilihan ganda
d.) Intrumen : Soal-soal dan kunci jawaban ( terlampir)
2. Penilaian keterampilan
a.) Prosedur : Dalam proses pembelajaran
b.) Teknik : Non tes
c.) Bentuk :Kinerja
d.) Instrumen : Lembar pengamatan (Rubrik) terlampir

Mengetahui, Taeh Bukik 26 Maret 2020


Guru Kelas IV Penulis,

Masnel Bhenfita Melia Indra Sari


NIP: 19680810 200312 1 003 NIM.16129345
250

Materi Pembelajaran

1. Bahasa Indonesia

Kali Gajah Wong

Hari itu, Ki Sapa Wira bersiul riang. Seperti biasa, ia akan memandikan
gajah milik junjungannya, Sultan Agung, raja Kerajaan Mataram. Dengan
hati-hati, Ki Sapa Wira menuntun gajah yang dinamai Kyai Dwipangga itu.

Mereka berjalan ke sungai yang terletak di dekat Keraton Mataram.


Mulailah ia memandikan gajah yang berasal dari negeri Siam itu

“Nah, sekarang kau sudah bersih. Rambutmu sudah mengilap, sekarang


ayo kembali ke kandangmu,” kata Ki Sapa Wira kepada Kyai Dwipangga. Ki
Sapa Wira memang memperlakukan Kyai Dwipangga seperti anaknya sendiri.
Tak heran, Kyai Dwipangga amat patuh padanya.

Suatu hari, Ki Sapa Wira tak bisa memandikan Kyai Dwipangga. Ada
bisul besar di ketiaknya, rasanya ngilu sekali. Badannya juga demam karena
bisul itu. Ia meminta tolong pada adik iparnya, Ki Kerti Pejok, untuk
menggantikan memandikan Kyai Dwipangga. “Kerti, tolong aku ya. Aku
benar-benar tak bisa bekerja hari ini,” kata Ki Sapa Wira.

“Tenang Kang, aku pasti akan membantumu. Tapi tolong beritahu,


bagaimana caranya supaya gajah itu menurut padaku? Aku takut jika nanti ia
marah dan menyerangku,” jawab Ki Kerti Pejok.

“Biasanya kalau ia mulai gelisah, pantatnya aku tepuk-tepuk, lalu aku tarik
ekornya. Nanti ia akan kembali tenang dan berendam sendiri di sungai. Kau
tinggal memandikannya,” jelas Ki Sapa Wira. Ki Kerti Pejok mengangguk-
angguk tanda mengerti. Ia lalu berangkat ke sungai untuk memandikan Kyai
Dwipangga.
251

Sepanjang perjalanan Ki Kerti Pejok mengajak Kyai Dwipangga


mengobrol. Ia juga membawa buah-buahan sebagai bekal dalam perjalanan.
“Gajah gendut, kau mau makan kelapa?” tanyanya sambil melemparkan
sebutir kelapa pada Kyai Dwipangga. Kyai Dwipangga menangkap kelapa itu
dengan belalainya. Dengan mudah ia memecah kelapa itu dan memakannya.

“Sekarang kau sudah kenyang, kan? Ayo jalan lagi,” kata Ki Kerti Pejok
sambil memukul pantat Kyai Dwipangga.

Sesampainya di sungai, Ki Kerti Pejok melaksanakan tugasnya dengan


mudah. Digosoknya seluruh bagian tubuh Kyai Dwipangga sampai bersih dan
berkilap. Setelah itu mereka pulang ke keraton Mataram. “Kang, hari ini aku
sudah melaksanakan tugasku dengan baik. Apa besok Kakang masih
memerlukan bantuanku?” tanya Ki Kerti Pejok pada Ki Sapa Wira.

“Jika kau tak keberatan, maukah kau memandikannya sekali lagi? Aku
masih demam, sedangkan gajah itu harus dimandikan setiap hari,” jawab Ki
Sapa Wira.

“Baik Kang, aku tidak keberatan. Toh gajah itu sangat penurut. Jadi, aku
tak kesulitan saat memandikannya,” kata Ki Kerti Pejok.

“Terima kasih Kerti, lusa aku pasti sudah sembuh. Kau akan bebas dari
tugas ini,” kata Ki Sapa Wira.

Keesokan harinya, Ki Kerti Pejok menjemput Kyai Dwipangga. Pagi itu


hujan turun rintik-rintik, tapi sepertinya tak akan bertambah deras. Di sungai
Ki Kerti Pejok bimbang karena dilihatnya air sungai sedang surut.

“Wah, airnya dangkal sekali. Mana bisa gajah ini berendam? Aku sendiri
saja tak bisa, apalagi gajah yang besar?” pikirnya dalam hati.

“Gajah gendut, kita cari sungai yang lain saja. Sungai ini dangkal, kau tak
akan bisa berendam di sini.”

Ki Kerti Pejok menuntun Kyai Dwipangga ke hilir sungai. Di situ air


tampak tinggi dan aliran juga cukup deras. “Nah, di sini sepertinya lebih asyik.
Ayo, sana masuk, berendamlah. Aku akan menggosok punggungmu dengan
daun kelapa ini,” kata Ki Kerti Pejok sambil memukul pantat Kyai
Dwipangga. Sambil memandikan Kyai Dwipangga, Ki Kerti Pejok berpikir
dalam hati.
252

“Sebaiknya aku beritahu Kakang untuk memandikan gajahnya di sini.


Disini airnya lebih dalam, arusnya juga cukup deras. Aneh, kok selama ini
Kanjeng Sultan Agung tak tahu keberadaan sungai ini, ya?

” Saat ia sibuk berbicara sendiri, tiba-tiba dari arah hulu datanglah banjir
bandang yang sangat besar. Banjir itu datang dengan sangat cepat. Ki Kerti
Pejok dan Kyai Dwipangga bahkan tak menyadarinya.

Dalam sekejap, mereka terhempas dan terbawa arus. “Tolong...


tolonggg...,” teriak Ki Kerti Pejok. Tapi tak ada yang mendengar. Sungguh
menyedihkan nasib Ki Kerti Pejok dan Kyai Dwipangga. Mereka terseret arus
dan hanyut sampai ke Laut Selatan.

Sungguh sangat disayangkan, mereka binasa dalam keganasan banjir


bandang itu. Ki Kerti Pejok tak tahu bahwa selama ini Sultan Agung memang
melarang para abdinya memandikan gajah di hilir sungai. Karena ia tahu
bahaya bisa datang sewaktu-waktu di sana. Ki Sapa Wira berduka. Ia sangat
sedih karena kehilangan adik ipar dan gajah kesayangannya.

Untuk mengenang kejadian itu, Sultan Agung menamakan sungai itu Kali
Gajah Wong. Kali berarti sungai, gajah wong berarti gajah dan orang. Kali
Gajah Wong ini terletak di sebelah timur Kota Yogyakarta.

2. PPKn

Karakteristik pelajar yang ada sangat beragam. Di sekolah, setiap pelajar


harus bisa menghormati keragaman karakteristik di antaranya mau berteman
dengan anak dari daerah lain tanpa memandang agama maupun sukunya. Begitu
juga saat di lingkungan tempat tinggal, para pelajar dari berbagai daerah yang
tinggal di satu lingkungan harus hidup rukun.Manusia harus hidup rukun di
tengahtengah perbedaan.Perbedaan adalah karunia Tuhan.Perbedaan merupakan
sarana untuk saling mengenal.Sebagai contoh, pada saat di lingkungan tempat
tinggal mengadakan kerja bakti membersihkan lingkungan, para pelajar dari
berbagai daerah pun ikut serta dalam bekerja bakti.

Manfaat keberagaman karakeristik individu di lingkungan sekolah


Keberagaman karakteristik individu dapat dilihat dari suku, ras, agama, dan
warna kulit.
Manfaat keberagamn individu di lingkungan sekolah yaitu :
253

1. Menumbuhkan rasa saling menghargai perbedaan


2. Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan
3. Menumbuhkan sikap toleransi antar sesama
4. Saling melengkapi antar sesama
5. Mengenal adat dan keberagaman daerah lain

3. IPS
Macam-macam Kegiatan Ekonomi
Pengertian kegiatan ekonomi adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Umumnya kegiatan ekonomi
terdiri dari kegiatan Produksi, Distribusi, Konsumsi.
1. Produksi
Produksi adalah kegiatan menghasilkan barang dan jasa.Sedangkan
produsen adalah pelaku kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang atau
jasa.
Contoh : Nelayan menangkap ikan di laut dan pabrik kertas memproduksi
buku
2. Distribusi
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang dan jasa.Barang dan jasa
tersebut didistribusikan dari produsen kepada konsumen.Distributor adalah
pelaku kegiatan ekonomi yang menyalurkan barang atau jasa dari produsen
ke konsumen.
Contoh : Nelayan menjual ikan hasil tangkapannya di pasar dan agen
penjualan menjual buku tulis hasil produksi pabrik di toko.
3. Konsumsi
Konsumsiadalah kegiatan menggunakan barang dan jasa.Konsumen adalah
pelaku kegiatan ekonomi yang menggunakan barang atau jasa yang
dihasilkan produsen.
Contoh : Kita membeli iikan hasil tangkapan nelayan di pasar dan membeli
buku tulis di took
254

Media Pembelajaran
255
256
257
258
259
260

Kisi-Kisi Soal Evaluasi


No Kompetensi Dasar Indikator Materi Bentuk No Kunci Soal Bobot Tingkatan
Soal Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6

1 3.9 Mencermati 3.9.1 Menentukan tokoh- Teks fiksi PG 1,2,3 1. A 1. 20 √


tokoh-tokoh tokoh antagonis “Kali Gajah 4,5
yang terdapat dalam teks fiksi 2. C 2. 20 √
Wang”
pada teks fiksi 3.9.2 Menentukan tokoh- 3. B 3. 20 √
tokoh protagonis
dalam teks fiksi 4. D 4. 20 √

5. B 5. 20 √

2 3.3 Menjelaskan 3.3.3 Menyebutkan Manfaat PG 6,7,8, 6.D 6. 20 √


manfaat keberagaman keberagaman 9,10
keberagaman karakteristik 7. C 7. 20 √
karakteristik
karakteristik individu individu di √
individu dalam dilingkungan sekolah 8. A
kehidupan sehari- sekolah 8. 20 √
hari 3.3.2 Menjelaskan 9. C

manfaat
keberagaman 10.A
9. 20
karakteristik
261

individu
dilingkungan
sekolah 10. 20

4. 3.3 Mengidentifikasi 3.3.1 Menentukan Berbagai PG 11,12, 11 .B 11. 20 √


kegiatan kegiatan ekonomi macam 13,14,
ekonomi dan yang berkaitan 15 12. C 12. 20 √
kegiatan
hubungannya dengan produksi, ekonomi 13. 20 √
13. A
dengan berbagai konsumsi,
bidang pekerjaan distributor 14. D 14. 20 √
serta kehidupan
15. 20 √
sosial dan 15. A
budaya di
lingkungan
sekitar sampai
provinsi.
262
263
264
265
266
267
268
269
270

Kunci Jawaban Evaluasi

Pilihan ganda

1. A 6. D 11. B

2. C 7. C 12. C

3. B 8. A 13. A

4. D 9. C 14. D

5.B 10. A 15. A


271

Lampiran 9

Lembar Pengamatan Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


dengan Model Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
di Kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota

petunjuk pengisian: Isiilah tabel di bawah ini dengan memberi tanda ceklis (√ )
pada setiap deskriptor yang muncul kemudian ceklis juga
salah satu kolam kualifikasi dengan berpedoman kepada
kriteria kualifikasi!
Nama : Melia Indra Sari

Tema / Sub Tema : 8/2

Pembelajaran :3

Deskriptor Kualifikasi
Karakteristi
Deskriptor yang SB B C K
k
Muncul 4 3 2 1
Kejelasan a. Perumusan tujuan 
perumusan pembelajaran jelas
tujuan b. Rumusan tujuan
pembelajaran tidak
prose
menimbulkan penafsiran
pembelajara ganda
n c. Rumusan tujuan
pembelajaran lengkap

(memenuhi A=Audience,
B=Behavior,
C=condition, D=Degree)
d. Rumusan tujuan
pembelajaran berurutan
secara logis dari mudah √
ke sukar
Pemilihan a. Materi ajar sesuai √ √
Materi Ajar dengan tujuan
pembelajaran
b. Materi ajar sesuai
dengan karakteristik
272

siswa √
c. Materi ajar sesuai
dengan lingkungan yang √
tersedia
d. Materi ajar sesuai √
dengan yang diajarkan
Pengorganis a. Cakupan materi luas √
asian Materi b. Materi ajar sistematis

Ajar c. Sesuai dengan alokasi
waktu √
d. Materi berurutan

Pemilihan a. Sesuai dengan tujuan √ √


Media pembelajaran
Pembelajara b. Sesuai dengan materi √
pembelajaran
n
c. Sesuai dengan
lingkungan siswa
d. Sesuai dengan
karakteristik siswa

Menysun a. Langkah-langkah √ √
langkah- pembelajaran berurut (
langkah penduhuluan, inti, dan
penutup)
pembelajara
b. Langkag-langkah
n sesuai pembelajaran sesuai
dengan dengan alokasi waktu
model c. Langkah-langkah

pembelajaran sesuai
dengan materi
pembelajaran
d. Langkah-langkah √
pembelajaran jelas dan
rinci, sesuai dengan model
kooperatif tipe NHT
Kelengkapa a. Terdapat jurnal sikap √ √
n instrumen untuk mengukur penilaian
penilaian sikap
b. Soal evaluasi sesuai
273

dengan indikator untuk √


menentukan nilai
pengetahuan
c. Soal evaluasi desertai
kunci jawaban yang √
lengkap
d. Terdapat rubrik penilaian
untuk mengukur penilaian

keterampilan
Jumlah Skor 18
Persentase 75%
Kriteria C
Keterangan:
SB (sangat baik) : Jika keempat deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (4).
B (baik) : Jika hanya tiga deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (3).
C (cukup) : Jika hanya dua deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (2).
K (kurang) : Jika hanya satu deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (1).
Jumlah skor maksimum = 32

NP = x

100
Kriteria tingkat keberhasilan:
Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Prediket
86 – 100 A Sangat Baik
76 – 85 B Baik
60 – 75 C Cukup
≤ 59 D Kurang

Sumber Data: Menurut Ngalimun (2010)


274

Tabel Rekapitulasi Penilaian RPP Siklus 1

Siklus I Siklus I
No Aspek Penilaian
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Kejelasan perumusan tujuan
1 2 2
pembelajaran
2 Pemilihan materi ajar 3 4

3 Pengorganisasian materi ajar 2 3


Pemilihan sumber/media
4 3 2
pembelajaran
Menyusun langkah-langkah
5 3 3
pembelajaran
6 Kelengkapan instrumen 3 4
Jumlah 16 18
Persentase 66,66% 75,%
Rata-rata Persentase Siklus 1 70,83%
275

Lampiran 10

Lembar Pengamatan Aspek Guru dalam Pembelajaran Tematik Terpadu


dengan Menerapkan Model Kooperatif Tipe Numbered Head Together
(NHT) di Kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota

petunjuk pengisian: isilah tabel di bawah ini dengan memberi tanda ceklis (√)
pada setiap deskriptor yang muncul kemudian ceklis juga
salah satu kolam kualifikasi dengan berpedoman kepada
kriteria kualifikasi!
Nama : Melia Indra Sari
Tema/Subtema :8/2
Pembelajaran :3
Kualifikasi
Deskriptor
Tahap Karakteristik Deskriptor SB B C K
Tampak
4 3 2 1
Kegia Mengkondisi- 1. Guru membuka  
tan kan kelas pelajaran dengan
Awal menyapa dan
menanyakan kabar
siswa.
2. Guru mengajak
semua siswa berdo’a 
sebelum belajar
sebagai penanaman
nilai-nilai keagamaan
melalui pembiasaan.
3. Guru melakukan
presensi tentang

kehadiran siswa.
4. Menyanyikan lagu
nasional “Garuda
Pancasila”. Guru 
memberikan
penguatan tentang
pentingnya
menanamkan
semangat
Nasionalisme.
276

Menyampai- 1. Guru  
kan tujuan menginformasikan
pembelajaran tema yang akan
dipelajari yaitu
“Tema 8 Daerah
Tempat Tinggalku,
Sub tema 2
Keunikan Daerah
Tempat Tinggalku ,
Pembelajaran 3”
2. Guru melakukan
appersepsi dengan
bertanya jawab
tentang keragaman 
suku di Indonesia
yang telah dipelajari
sebelumnya.
3. Guru Merumuskan
tujuan pembelajaran 
yang mudah
dipahami
4. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
dengan bahasa yang
sederhana dan 
mudah dipahami.
Kegia Langkah 1 : 1. Guru membagi siswa 
tan Peserta didik ke dalam 5 kelompok 
Inti dibagi dalam yang masing-masing
kelompok berjumlah
kelompok
3 orang
setiap peserta
didik dalam 2. Guru meminta siswa
kelompok untuk duduk dalam 
mendapat kelompoknya
masing-masing.
nomor
3. Guru memberikan
nomor yang berbeda 
kepada masing-
masing anggota
kelompok
4. Guru memberikan
penjelasan tentang
tujuan dari
277

pembagian kelompok
tersebut

Langkah 2 : 1. Guru membagikan  


Guru materi yaitu teks
memberikan bacaan tentang “Kali
tugas dan Gajah Wang,
Manfaat
masing-
keberagaman
masing karakteristik individu
peserta didik di sekolah dan
mengerjakann Berbagai macam
ya kegiatan ekonomi”

2. Guru meminta siswa
membaca teks
tentang “Kali Gajah
Wang, Manfaat
keberagaman
karakteristik individu
di sekolah dan
Berbagai macam
kegiatan ekonomi”

3. Guru memberi 
pertanyaan tentang
teks yang telah
dibaca.
4. Guru meminta
meminta masing-
masing anggota
kelompok untuk
mendiskusikannya

Langkah 3 : 1. Guru membagikan  


Kelompok LDK kepada siswa.
mendiskusika 2. Guru meminta siswa
n jawaban untuk berdiskusi 
yang benar mengenai ““Kali
dan Gajah Wang, Manfaat
memastikan keberagaman
tiap anggota karakteristik individu
kelompok di sekolah dan
Berbagai macam
dapat
278

mengerjakan kegiatan ekonomi”


nya/
3. Guru meminta semua
mengetahui
anggota kelompok
jawvabannya memahami materi
tentang “Kali Gajah
Wang, Manfaat
keberagaman
karakteristik individu
di sekolah dan
Berbagai macam
kegiatan ekonomi”

4. Guru memantau
diskusi kelompok
siswa

Langkah 4 : 1. Guru mengacak


Peserta didik nomor yang akan  
yang mempresentasikan
hasil diskusi
nomornya
dipanggil 2. Guru memanggil
melaporkan salah satu nomor 
hasil kerja dalam kelompok
sama diskusi yang akan
melaporkan hasil
kelompoknya
diskusi kelompok
3. Guru meminta nomor 
yang dipilih maju ke
depan dan
melaporkan
4. Guru menilai siswa
yang
mempresentasikan
diskusi

Langkah 5 : 1. Guru meminta siswa 


Tanggapan dari kelompok lain 
dari teman untuk memberikan
tanggapan
lain,
kemudian 2. Guru menilai
guru tanggapan dari
menunjuk kelompok.
279

nomor yang 3. Guru memberikan 


lain dan penguatan terhadap
begitu jawaban siswa.
seterusnya 4. Selanjutnya guru 
menunjuk nomor lain
untuk menampilkan
hasil diskusinya

Langkah 6 : 1. Guru membimbing 


Kesimpulan siswa untuk
menganalisis hasil
diskusi yang telah
didapat

2. Guru bertanya jawab
dengna siswa untuk
menyimpulkan hasil
diskusi
3. Guru mendengarkan
jawaban dari siswa 
4. Guru merangkum
semua jawaban siswa
dan menyimpulkan
hasil diskusi

Kegia Penutup 1. Siswa dibawah 


tan bimbingan guru 
Akhir menyimpulkan
pembelajaran hari ini
2. Guru dan siswa
merefleksi
pembelajaran yang 
dilakukan
(menanyakan materi
pembelajaran yang
belum dimengerti oleh
siswa) dan
memberikan tindak
lanjut
3. Guru menyuruh siswa 
mengerjakan soal-soal
dalam bentuk soal
evaluasi.
280

4. Guru dan siswa 


membaca doa dan
salam sebelum pulang
Total skor 28
Persentase Skor 77,77%
Kriteria B
Keterangan:
SB (sangat baik) : Jika keempat deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (4).
B (baik) : Jika hanya tiga deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (3).
C (cukup) : Jika hanya dua deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (2).
K (kurang) : Jika hanya satu deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (1).
Jumlah skor maksimum = 36

NP = x 100

Kriteria tingkat keberhasilan:


Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Prediket
86 – 100 A Sangat Baik
76 – 85 B Baik
60 – 75 C Cukup
≤ 59 D Kurang

Sumber Data: Menurut Ngalimun (2010)


281

Lampiran 11

Lembar Pengamatan Aspek siswa dalam Pembelajaran Tematik Terpadu


dengan Menerapkan Model Kooperatif Tipe Numbered Head Together
(NHT) di Kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota

petunjuk pengisian: isilah tabel di bawah ini dengan memberi tanda ceklis (√)
pada setiap deskriptor yang muncul kemudian ceklis juga
salah satu kolam kualifikasi dengan berpedoman kepada
kriteria kualifikasi!
Nama : Melia Indra Sari
Tema/Subtema :8/2
Pembelajaran :3
Kualifikasi
Deskriptor
Tahap Karakteristik Deskriptor SB B C K
Tampak
4 3 2 1
Kegia Mengkondisi- 1. Siswa menjawab  
tan kan kelas salam dan kabar dari
Awal guru
2. siswa beroda 
bersama menurut
keyakinan dan
dipimpin leh ketua
kelas
3. siswa menjawab 
absensi dari guru
4. siswa menyanyikan
lagu “Garuda 
Pancasila” dan di
pimpin oleh salah
satu siswa

Menyampai-kan 1. Siswa Memahami  


tujuan tentang tema yang di
pembelajaran sampai oleh guru
2. Siswa menjawab
pertanyaa dari guru
tentang ““Kali Gajah 
Wang, Manfaat
keberagaman
karakteristik individu
282

di sekolah dan
Berbagai macam
kegiatan ekonomi”
3. Siswa mendengarkan
guru saat 
menyampaikan
tujuan pembelajaran
4. Siswa siap untuk 
memulai
pembelajaran
Kegia Langkah 1 : 1. Siswa dibagi ke  
tan Peserta didik dalam 5 kelompok
dibagi dalam yang masing masing
Inti kelompok berjumlah
kelompok
3 orang
setiap peserta

didik dalam 2. Siswa duduk dalam
kelompok kelompok
mendapat 3. Siswa di dalam 
nomor kelompok diberikan
nomor oleh guru
4. Siswa mendengarkan
penjelasan guru
tentang tujuan
pembagian kelompok
tersebut

Langkah 2 : 1. Siswa mengambil  


Guru materi tentang ““Kali
memberikan Gajah Wang,
tugas dan Manfaat
keberagaman
masing-masing
karakteristik individu
peserta didik di sekolah dan
mengerjakanny Berbagai macam
a kegiatan ekonomi”

2. Siswa membaca
materi tentang ““Kali 
Gajah Wang,
Manfaat
keberagaman
karakteristik individu
di sekolah dan
Berbagai macam
283

kegiatan ekonomi”

3. Siswa menjawab
pertanyaan mengenai
“Kali Gajah Wang, 
Manfaat
keberagaman
karakteristik individu
di sekolah dan
Berbagai macam
kegiatan ekonomi”

4. Siswamendiskusikan
jawaban dalam
kelompok

Langkah 3 : 1. Siswa mendapatkan  


Kelompok LKPD
mendiskusikan 2. siswa berdiskusi
jawaban yang 
dalam kelompok
benar dan tentang materi yang
memastikan diberikan
tiap anggota
3. Siswa diminta untuk
kelompok memahami materi
dapat yang didiskusikan
mengerjakanny
a/ mengetahui 4. Siswa dipantau
dalam mengerjakan
jawvabannya
LKPD

Langkah 4 : 1. Siswa yang  


Peserta didik nomornya
yang nomornya terpanggil
mempersentasikan
dipanggil
hasil jawab
melaporkan kelompoknya
hasil kerja kedepan kelas
sama diskusi 
kelompoknya 2. Siswa maju kedepan
kelas dan beridiri
menghadap
keteman-temannya
3. Siswa membacakan 
hasil diskusi
284

kelompoknya
didepan kelas
4. Siswa yang
memperhatiakan
temannya
membacakan hasil
diskusi
kelompoknya

Langkah 5 : 1. Siswa dari  


Tanggapan kelompok lain
dari teman diminta untuk
memberikan
lain, kemudian
tanggapan
guru menunjuk

nomor yang 2. Siswa lain
lain dan begitu mendengrakan
seterusnya tanggapan dari
kelompok
3. Siswa
menanggangapi
tanggapan dari
kelompok lain

4. Siswa
menyimpulkan
tanggapan dari
kelompok

Langkah 6 : 1. Siswa menganalisis 


Kesimpulan hasil diskusi yang
telah didapat
2. Siswa bertanya 
jawab untuk
menyimpulkan hasil
diskusi
3. Siswa memberikan
penjelesan tentang
diskusi tersebut

4. Siswa dibantu guru
merangkum semua
jawaban siswa dan
285

menyimpulkan hasil
diskusi

Kegia Penutup 1. Siswa dibawah  


tan bimbingan guru
Akhir menyimpulkan
pembelajaran hari ini
2. Siswa menanggapi
pertanyaan pelajaran
yang tidak 
dimengerti dan
menanggapi tindak
lanjut yang
diberikan guru
3. Siswa mengerjakan 
soal-soal dalam
bentuk soal evaluasi.
4. Siswa membacakan
doa menurut
keyakinan masing- 
masing dan
bersalaman
Total skor 28
Persentase Skor 77,77 %
Kriteria B

Keterangan:
SB (sangat baik) : Jika keempat deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (4).
B (baik) : Jika hanya tiga deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (3).
C (cukup) : Jika hanya dua deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (2).
K (kurang) : Jika hanya satu deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (1).

NP = x

100
286

Kriteria tingkat keberhasilan:


Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Prediket
86 – 100 A Sangat Baik
76 – 85 B Baik
60 – 75 C Cukup
≤ 59 D Kurang

Sumber Data: Menurut Ngalimun (2010)


287

Tabel Rekapitulasi Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu


dari Aspek Guru dan Aspek Siswa pada Siklus I

Aspek Guru Aspek Siswa


No. Karakteristik Siklus I Siklus I Siklus I Siklus I
Pertemuan Pertemuan Pertemuan Pertemuan
1 2 1 2
1. Mengkondisikan kelas 4 4 4 4
2. Menyampaikan tujuan 4 4 4 4
pembelajaran
Langkah 1
3. Peserta didik dibagi dalam 3 3 3 3
kelompok, setiap kelompok
mendapatkan nomor
Langkah 2
4. Guru memberikan tugas dan 2 3 2 3
masing-masing peserta didik
mengerjakannya
Langkah 3
Kelompok mendiskusikan
5. jawaban yang benar dan 2 2 2 2
memastikan tiap anggota
kelomppok
mengerjakannya/mengetahuinya
Langkah 4
6. peserta didik yang nomornya 3 3 3 3
terpanggil melaporkan hasil
kerjasama diskusi kelompoknya
Langkah 5
7. tanggapan dari teman lain dan 3 3 3 3
begitu seterusnya
8. Langkah 6 2 2 2 2
Kesimpulan
9 Penutup 2 4 2 4
Jumlah 25 28 25 28
Persentase 69,44% 77,77% 69,44% 77,77%
Rata-rata 73,60% 73,60%
Persentase Siklus I
288

Lampiran 12

Rekapitulasi Nilai Pengetahuan Siswa


(Siklus I Pertemuan II)

No Nama Muatan Pelajaran


Siswa Bahasa PPKn IPS KBM Rata- KET
Indonesia Rata
1 NI 80 80 80 75 80 Tuntas
2 AA 100 60 80 75 80 Tuntas
3 AR 80 100 60 75 80 Tuntas
4 FTN 100 100 80 75 93,33 Tuntas
5 GAK 60 80 80 75 73,33 Tidak Tuntas
6 KK 80 80 60 75 73,33 Tidak Tuntas
7 KKN 100 100 60 75 86,66 Tuntas
8 NA 80 80 100 75 86,66 Tuntas
9 RSZ 80 60 100 75 80 Tuntas
10 RK 100 100 80 75 93,33 Tuntas
11 SU 100 100 100 75 100 Tuntas
12 SNA 80 80 60 75 73,33 Tidak Tuntas
13 W 80 80 80 75 80 Tuntas
14 HAP 80 80 80 75 80 Tuntas
15 RW 80 80 80 75 80 Tuntas
Jumlah 1.280 1.260 1.180 1.239,97
Rata-rata 85,33 84 78,66 82,66
Nilai Terendah 73,33
Nilai Tertinggi 100
289

Lampiran 13

Rekapitulasi Nilai Keterampilan Siswa


(Siklus I Pertemuan II)

No Nama Muatan Pelajaran


Siswa Bahasa PPKn IPS KBM Rata- KET
Indonesia Rata
1 NI 75 75 75 75 75 Tuntas
2 AA 75 75 75 75 75 Tuntas
3 AR 100 100 75 75 91,66 Tuntas
4 FTN 75 75 100 75 83,33 Tuntas
5 GAK 75 75 100 75 83,33 Tuntas
6 KK 50 75 75 75 66,66 Tidak Tuntas
7 KKN 100 75 75 75 83,33 Tuntas
8 NA 75 75 75 75 75 Tuntas
9 RSZ 75 100 100 75 91,66 Tuntas
10 RK 50 50 75 75 58,33 Tidak Tuntas
11 SU 75 100 75 75 83,33 Tuntas
12 SNA 75 75 75 75 75 Tuntas
13 W 50 50 75 75 58,33 Tidak Tuntas
14 HAP 75 50 75 75 66,66 Tidak Tuntas
15 RW 75 75 75 75 75 Tuntas
Jumlah 1.100 1.125 1.200 1.141,62
Rata-rata 73,33 75 80 76,10
Nilai Terendah 58,33
Nilai Tertinggi 91,66
290

Penilaian Keterampilan Bahasa Indonesia Siklus 1 Pertemuan II

No Nama siswa Aspek yang dinilai Jumlah Nilai


skor
Menyampaikan hasil
tokoh antagonis dan
protagonist dalam cerita
fiksi “Batu Menangis”

4 3 2 1

1 NI  3 75

2 AA  3 75

3 AR  4 100

4 FTN  3 75

5 GAK  3 75

6 KK  2 50

7 KKN  4 100

8 NA  3 75

9 RSZ  3 75

10 RK  2 50

11 SU  3 75

12 SNA  3 75

13 W  2 50

14 HAP  3 75

15 RW  3 75

Jumlah Nilai 1.100

Rata rata 73,33


291

Rubrik Penilaian

Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu


Bimbingan
4 3 2 1
Menyampaik Mampu Mampu Mampu Tidak
an hasil menyampaikan menyampaik menyampaikan mampu
tokoh hasil tokoh an hasil hasil tokoh menyampaik
antagonis antagonis dan tokoh antagonis dan an hasil
dan protagonist antagonis protagonist tokoh
protagonist dalam cerita dan dalam cerita antagonis
dalam cerita fiksi “Batu protagonist fiksi “Batu dan
fiksi “Batu Menangis”den dalam cerita Menangis”den protagonist
Menangis” gan percaya fiksi “Batu gan tepat dalam cerita
diri Menangis”d fiksi “Batu
en Menangis”

gan jelas

Skor maksimal : 4
292

Penilaian Keterampilan PPKn Siklus 1 Pertemuan II


No Nama Aspek yang dinilai Jumlah Nilai
siswa skor
Menunjukan perbedaan
karakteristik iIndividu dalam
Lingkungan Sekolah

4 3 2 1

1 NI  3 75

2 AA  3 75

3 AR  4 100

4 FTN  3 75

5 GAK  3 75

6 KK  3 75

7 KKN  3 75

8 NA  3 75

9 RSZ  4 100

10 RK  2 50

11 SU  4 100

12 SNA  3 75

13 W  2 50

14 HAP  2 50

15 RW  3 75

Jumlah Nilai 1.125

Rat-rata 75
293

Rubrik Penilaian

Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu


Bimbingan
4 3 2 1
Menunjukan Mampu Mampu Mampu Tidak
perbedaan menunjukan menunjukan menunjukan mampu
karakteristik perbedaan perbedaan perbedaan menunjukan
iIndividu karakteristik karakteristik karakteristik perbedaan
dalam iIndividu iIndividu iIndividu karakteristik
Lingkungan dalam dalam dalam iIndividu
Sekolah Lingkungan Lingkungan Lingkungan dalam
Sekolah Sekolah den Sekolah Lingkungan
dengan dengan tepat Sekolah
percaya diri gan jelas

Skor maksimal : 4
294

Penilaian Keterampilan IPS Siklus 1 Pertemuan II


No Nama siswa Aspek yang dinilai Jumlah Nilai
skor
Keterampilan dalam
menyajikan jenis kegiatan
ekonomi yang meliputi
produksi, distribusi,
konsumsi

4 3 2 1

1 NI  3 75

2 AA  3 75

3 AR  3 75

4 FTN  4 100

5 GAK  4 100

6 KK  3 75

7 KKN  3 75

8 NA  3 75

9 RSZ  4 100

10 RK  3 75

11 SU  3 75

12 SNA  3 75

13 W  3 75

14 HAP  3 75

15 RW  3 75

Jumlah Nilai 1.200

Rata-rata 80
295

Rubrik Penilaian

Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu


Bimbingan
4 3 2 1
Keterampilan Mampu Mampu Mampu Tidak
dalam menyajikan menyajikan menunjukan mampu
menyajikan jenis kegiatan jenis kegiatan menyajikan menyajikan
jenis kegiatan ekonomi yang ekonomi yang jenis kegiatan jenis
ekonomi meliputi meliputi ekonomi yang kegiatan
yang meliputi produksi, produksi, meliputi ekonomi
produksi, distribusi, distribusi, produksi, yang
distribusi, konsumsi konsumsi den distribusi, meliputi
konsumsi dengan konsumsi produksi,
percaya diri gan jelas dengan tepat distribusi,
konsumsi

Skor maksimal : 4
296

Lampiran 14
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
(Siklus I Pertemuan II)
No Nama Penilaian
Siswa Pengetahuan Keterampilan KBM Rata-Rata KET
1 NI 80 75 75 77,5 Tuntas
2 AA 80 75 75 77,5 Tuntas
3 AR 80 91,66 75 85,83 Tuntas
4 FTN 93,33 83,33 75 88,33 Tuntas
5 GAK 73,33 83,33 75 78,33 Tuntas
6 KK 73,33 66,66 75 69,99 Tidak Tuntas
7 KKN 86,66 83,33 75 84,99 Tuntas
8 NA 86,66 75 75 80,83 Tuntas
9 RSZ 80 91,66 75 85,83 Tuntas
10 RK 93,33 58,33 75 75,83 Tuntas
11 SU 100 85,33 75 92,66 Tuntas
12 SNA 73,33 75 75 74,16 Tidak Tuntas
13 W 80 58,33 75 69,16 Tidak Tuntas
14 HAP 80 66,66 75 73,33 Tidak Tuntas
15 RW 80 75 75 77,5 Tuntas
Jumlah 1.239,97 1.143,62 1.191,77
Rata-rata 82,66 76,10 79,38
Nilai Terendah 69,16
Nilai Tertinggi 92,66
297

Lampiran 15
Tabel Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa (Siklus I)

No Nama Penilaian
Siswa Pertemuan I Pertemuan II KBM Rata-Rata KET
1 NI 77,66 77,5 75 77,58 Tuntas
2 AA 49,16 77,5 75 63,33 Tidak Tuntas
3 AR 81,66 85,83 75 83,74 Tuntas
4 FTN 87,5 88.33 75 85,41 Tuntas
5 GAK 70,83 78,33 75 74,58 Tidak Tuntas
6 KK 69,16 69,99 75 69,57 Tidak Tuntas
7 KKN 79,99 84,99 75 82,49 Tuntas
8 NA 61,66 80,83 75 71,27 Tidak Tuntas
9 RSZ 84,16 85,83 75 84,99 Tuntas
10 RK 68,33 75,83 75 72,08 Tidak Tuntas
11 SU 84,16 92,66 75 88,41 Tuntas
12 SNA 55 74,16 75 64,58 Tidak Tuntas
13 W 65 69,16 75 67,08 Tidak Tntas
14 HAP 69,16 73,33 75 71,24 Tidak Tuntas
15 RW 63,33 77,53 75 70,43 Tidak Tuntas
Jumlah 1.055,76 1.191,77 1.126,78
Rata-rata 70,38 79,38 75,11
Nilai Terendah 63,33
Nilai Tertinggi 88,41
298

SIKLUS II
299

Lampiran 16

Pemetaan Kompetensi Dasar

PPKn Bahasa Indonesia

3.3 Menjelaskan manfaat 3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang


keberagaman karakteristik terdapat pada teks fiksi
individu dalam kehidupan
sehari-hari 4.9 Menyampaikan hasil identifikasi
tokoh-tokoh yang terdapat pada
4.3 Mengemukakan manfaat teks fiksi secara lisan, tulis, dan
keberagaman karakteristik visual
individu dalam kehidupan
sehari-hari

Pembelajaran 3

IPS

3.3 Mengidentifikasi kegiatan


ekonmi dan hubungannya
dengan berbagai bidang
pekerjaan serta kehidupan
sosial dan budaya di
lingkungan sekitar sampai
provinsi

4.3 Menyajikan hasil identifikasi


kegiatan ekonomi dan
hubungannya dengan berbagai
bidang pekerjaan, serat
kehidupan sosail dan budaya di
lingkungan sekitar sampai
provinsi
300

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


SIKLUS 2 PERTEMUAN 1
Satuan Pendidikan : SDN 03 Taeh Bukik
Kelas / Semester : IV/ 2
Tema 8 : Daerah Tempat Tinggalku
Subtema 3 :Bangga Terhadap Daerah Tempat
Tinggalku
Pembelajaran :3
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit

Muatan Terpadu :Bahasa Indonesia, PPKn, IPS

A. Kompetensi Inti (KI)

KI 1 : Menerima, menjalankan dan menghargai ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalamm berinteraksi dengan keluarga, teman,

guru, dan tetangganya.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca, dan menanya) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhn

dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah,

sekolah, dan tempat bermain.

KI 4: Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis,

dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang


301

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak bermaindan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator

Bahasa Indonseia

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.9 Mencermati tokoh-tokoh yang 3.9.1 Menemukan tokoh-tokoh

terdapat pada teks fiksi. yang terdapat pada teks


cerita fiksi
3.9.2 Menentukan watak tokoh
yang terdapat dalam teks
cerita fiksi

4.9 Menyampaikan hasil 4.9.1 Menampilkan hasil


identifikasi tokoh-tokoh yang identifikasi watak tokoh
terdapat pada teks fiksi secara yang terdapat dalam teks
lisan, tulis, dan visual. cerita fiksi
PPKn

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.3 Menjelaskan manfaat 3.3.1 Menentukan manfaat

keberagaman karakteristik karakter individu dalam

individu dalam kehidupan kehidupan sehari-hari

sehari-hari

4.3 Mengemukakan manfaa t 4.3.2 Menyampaikan hasil

keberagaman karakteristik pengamatan tentang

individu dalam kehidupan manfaat karakteristik

sehari-hari. individu dalam kehidupan


sehari-hari
302

IPS

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

3.3 Mengidentifikasi kegiatan 3.3.1 Menetukan kegiatan


ekonomi dan hubungannya ekonomi yang
dengan berbagai bidang menghasilkan barang
pekerjaan serta kehidupan 3.3.2 Menemukan kegiatan
sosial dan budaya ekonomi yang
dilingkungan sekitar sampai menghasilkan jasa
provinsi.

4.3 Menyajikan hasil identifikasi 4.3.1 Mengemukakan hasil

kegiatan ekonomi dan kegiatan ekonomi yang

hubungannya dengan berbagai menghasilkan barang dan

bidang pekerjaan,serta jasa.

kehidupan sosial dan budaya


di lingkungan sekitar sampai
provinsi.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan membaca teks cerita fiksi “Nelayan dan Ikan Mas” peserta

didik dapat menemukan tokoh utama yang terdapat pada cerita teks

fiksi dengan benar.

2. Dengan membaca teks cerita fiksi “Nelayan dan Ikan Mas” peserta

didik dapat menemukan tokoh tambahana yang terdapat pada cerita

teks fiksi dengan benar.

3. Dengan membaca teks fiksi “Nelayan dan Ikan Mas” peserta didik

dapat menentukan watak tokoh dalam cerita teks fiksi dengan benar.
303

4. Dengan bimbingan guru, peserta didik dapat menentukan hasil

identifikasi tokoh utama yang terdapat pada teks fiksi secara lisan

kedepan kelas dengan benar.

5. Dengan diskusi, peserta didik dapat menyampaikan manfaat karakter

individu dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.

6. Dengan bimbingan guru, peserta didik dapat menyajikan hasil

pengamatan tentang manfaat karakteristik individu dalam kehidupan

sehari-hari dengan benar.

7. Dengan tanya jawab dapat menetukan kegiatan ekonomi yang

menghasilkan barang dengan benar.

8. Dengan tanya jawab peserta didik dapat menemukan kegiatan ekonomi

yang menghasilkan jasa dengan benar.

9. Dengan bimbingan guru, peserta didik dapat dapat mengemukakan

hasil kegiatan ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa dengan

benar.

D. Materi Pembelajaran

1. Bahasa Indonesia : Teks fiksi “Nelayan dan Ikan Mas” (Terlampir)

2. PPKn : Manfaat keberagaman karakteristik individu

disekolah (Terlampir)

3. IPS : Berbagai macam kegiatan ekonomi (Terlampir)

E. Media dan Sumber

1. Media

a. Cerita teks fiksi


304

b. Gambar kegiatan ekonomi

2. Sumber

- Kemendikbud. Buku Guru Tematik Terpadu Kurikulum 2013 untuk

SD/MI Kelas IV Tema 8 Daerah tempat tinggalku. Jakarta:

Depdikbud.

- Kemendikbud. Buku Siswa Tematik Terpadu Kurikulum 2013

untuk SD/MI Kelas IV Tema 8 Daerah tempat tinggalku. Jakarta:

Depdikbud.

F. Model Dan Metode

Model : Langkah-langkah model NHT menurut Istarani adalah:

1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik

dalam kelompok mendapat nomor.

2. Guru memberikan tugas dan masing-masing peserta didik

mengerjakannya

3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan

memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakannya/mengetahui jawabanya

4. Peserta didik yang nomornya dipanggil melaporkan hasil

kerjasama diskusi kelompoknya

5. tanggapan dari teman lain, kemudian guru menunjuk

nomor yang lain dan begitu seterusnya

6. kesimpulan
305

Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Penugasan, Demostrasi

G. Langkah-langkah pembelajaran

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi


Waktu

Pendahulua 1. Siswa menjawab salam yang diucapkan oleh 10 menit


n guru.
2. Siswa berdo’a sebelum belajar sebagai
penanaman nilai-nilai keagamaan melalui
pembiasaan.
3. Guru melakukan presensi tentang kehadiran
siswa.
4. Siswa menyanyikan lagu nasional “Garuda
Pancasila”secara bersama. Guru memberikan
penguatan tentang pentingnya menanamkan
semangat Nasionalisme.
5. Siswa mendegarkan guru membacakan
ceritadidepan kelas.
6. Guru menginformasikan tema yang akan
dipelajari yaitu “Tema 8 : Daerah Tempat
Tinggalku, Sub tema 3 : Bangga Terhadap
Daerah Tempat Tinggalku, Pembelajaran 3”.
7. Siswa menyimak apersepsi yang sampaikan oleh
guru.
8. Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
guru terkait tentang pelajaran yang dipeljari
sebelumnya.
9. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru dengan bahasa yang
sederhana dan mudah dipahami.
Kegiatan Langkah 1 : Peserta didik dibagi dalam kelompok ± 150 menit
Inti setiap peserta didik dalam kelompok mendapat
nomor

1. Siswa dibagi ke dalam 5 kelompok yang masing-


masing kelompok berjumlah 3 orang
2. Guru meminta siswa untuk duduk dalam
kelompoknya masing-masing.
306

3. Guru memberikan nomor yang berbeda kepada


masing-masing anggota kelompok
4. Guru memberikan penjelasan tentang tujuan dari
pembagian kelompok tersebut
Langkah 2 : Guru memberikan tugas dan masing-
masing peserta didik mengerjakannya

1. Guru membagikan materi yaitu teks bacaan


tentang “ Nelayan dan ikan mas, kegiatan
ekonomi dan manfaat keragaman karakteristik
individu”
2. Guru meminta siswa membaca teks tentang
“Nelayan dan ikan mas, kegiatan ekonomi dan
manfaat keragaman karakteristik individu”
3. Guru memberi pertanyaan tentang teks yang
telah dibaca
4. Guru meminta meminta masing-masing anggota
kelompok untuk mendiskusikannya
Langkah 3 : Kelompok mendiskusikan jawaban
yang benar dan memastikan tiap anggota
kelompok dapat mengerjakannya/ mengetahui
jawabannya

1. Guru membagikan LKPd kepada siswa.

2. Guru meminta siswa untuk berdiskusi mengenai

“ Nelayan dan ikan mas, kegiatan ekonomi dan


manfaat keragaman karakteristik individu”

3.Guru meminta semua anggota kelompok


memahami materi tentang “ Nelayan dan ikan mas,
kegiatan ekonomi dan manfaat keragaman
karakteristik individu”

4. Guru memantau diskusi kelompok siswa

Langkah 4 : Peserta didik yang nomornya


dipanggil melaporkan hasil kerja sama diskusi
kelompoknya

1.Guru mengacak nomor yang akan


307

mempresentasikan hasil diskusi

2.Guru memanggil salah satu nomor dalam kelompok


yang akan melaporkan hasil diskusi kelompok

3.Guru meminta nomor yang dipilih maju ke depan


dan melaporkan hasil diskusi kelompoknya

4. Guru menilai siswa yang mempresentasikan


diskusi

Langkah 5 : Tanggapan dari teman lain,


kemudian guru menunjuk nomor yang lain dan
begitu seterusnya

1. Guru meminta siswa dari kelompok lain untuk


memberikan tanggapan

2. Guru menilai tanggapan dari kelompok.

3.Guru memberikan penguatan terhadap jawaban


siswa

4. Selanjutnya guru menunjuk nomor lain untuk


menampilkan hasil diskusinya

Langkah 6 : Kesimpulan

1. Guru membimbing siswa untuk menganalisis hasil


diskusi yang telah didapat

2. Guru bertanya jawab dengna siswa untuk


menyimpulkan hasil diskusi

3. Guru mendengarkan jawaban dari siswa

4. Guru merangkum semua jawaban siswa dan


menyimpulkan hasil diskusi

Kegiatan 1. Siswa dibawah bimbingan guru menyimpulkan 15 menit


Penutup pembelajaran hari ini
2. Guru dan siswa merefleksi pembelajaran yang
dilakukan (menanyakan materi pembelajaran yang
belum dimengerti oleh siswa) dan memberikan
308

tindak lanjut
3. Guru menyuruh siswa mengerjakan soal-soal
dalam bentuk soal evaluasi.
4. Gru bersama siswa menyanyikan lagu “ gelang
sipaku gelang”.
5. Guru dan siswa membaca doa dan salam sebelum
pulang

H. Penilaian
1. Penilaian Kognitif
a. Jenis Penilaian : Tes
b. Teknik Penilaian : Penugasan
c. Bentuk Penilaian : Pilihan Ganda dan Essay
d. Instrumen Penilaian : Soal dan Kunci Jawaban
2. Penilaian Psikomotor
a. Teknik Penilaian : Penugasan
b. Bentuk Penilaian : Unjuk Kerja
c. Instrumen Penilaian : LKPD dan Rubrik Keterampilan

Mengetahui, Taeh Bukik 1 April 2020


Guru Kelas IV Penulis,

Masnel Bhenfita Melia Indra Sari


NIP: 19680810 200312 1 003 NIM.16129345
309

Materi Pembelajaran

1. Bahasa Indonesia

Nelayan dan Ikan Mas

Disebuah desa hiduplah sepasang suami istri yang sudah tua dan hidup
sederhana, sebut saja kakek dan nenek. Mereka tinggal di gubuk reot di tepi
pantai. Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, kakek bekerja sebagai
nelayan. Nenek di rumah mengerjakan pekerjaan rumah.
Seperti hari-hari biasa, pagi itu kakek pergi ke laut mencari ikan. Kakek
mencari ikan menggunakan jala. Hampir seharian kakek menjala, tetapi kakek
belum juga mendapat ikan. Hingga akhirnya, jala kakek bergerak kencang. Kakek
segera mengangkat jalanya. Ternyata kakek mendapat seekor ikan mas kecil.
Alangkah terkejutnya kakek saat memegang ikan mas terdengar suara layaknya
manusia. Suara itu berasal dari mulut ikan mas. Ternyata ikan mas hasil
tangkapan kakek bisa berbicara. Ikan mas minta tolong kepada kakek untuk
dilepas kembali ke laut. Sebagai imbalannya, ikan mas akan memenuhi segala
permintaan kakek. Akibat rasa kaget, tanpa berpikir panjang kakek langsung
melepas ikan mas kembali ke laut tanpa
mengajukan permintaan apa pun.
Kakek pulang dengan tangan hampa karena seharian kakek tidak
mendapatkan ikan. Tak pelak nenek yang sudah menunggu lama di rumah marah.
Nenek bingung karena tidak ada yang bisa dimakan hari itu. Untuk menenangkan
hati istrinya, kakek menceritakan pertemuannya dengan ikan mas ajaib yang bisa
berbicara layaknya manusia dan berjanji mau memenuhi segala permintaannya.
Mendengar cerita kakek, nenek tambah marah karena kakek tidak meminta apa
310

pun dari ikan mas. Padahal hidup mereka serba kekurangan, bak cucian lapuk, dan
tinggal di gubuk reot.
Nenek menyuruh kakek kembali ke laut dan mengajukan permintaan
kepada ikan mas. Nenek menginginkan bak cucian yang baru. Akhirnya, kakek
kembali ke laut dan meminta bak cucian baru kepada ikan mas. Sungguh ajaib,
dalam waktu sekejap sudah ada bak cucian baru di depan rumah. Keajaiban itu,
ternyata tidak membuat nenek bersyukur. Sebaliknya, nenek semakin serakah.
Nenek menyuruh kakek kembali ke laut untuk mengubah gubuk reotnya menjadi
rumah baru tanpa ada kayu lapuknya. Kakek pun menuruti keinginan nenek.
Kembalilah kakek ke laut menemui ikan mas dan menyampaikan keinginan
istrinya. Lagi-lagi terjadi keajaiban, sepulang dari laut rumah kakek sudah
berubah menjadi rumah baru tanpa ada kayu lapuknya.
Sang nenek masih saja tidak puas dengan rumah barunya. Banyak
permintaan yang nenek ajukan. Mulai dari istana, menjadi penguasa provinsi atau
gubernur, dan menjadi ratu. Semua sudah kakek sampaikan kepada ikan mas dan
terkabulkan. Dasar manusia serakah, ia ingin meminta lebih. Akhirnya, nenek
menyuruh kakek minta kepada ikan mas agar nenek menjadi dewi laut dan ikan
mas menjadi pelayannya. Mendengar permintaan tersebut, ikan mas tidak
menjawab apa pun dan langsung kembali berenang ke laut.
Ketika kakek pulang ke rumahnya, ia tidak melihat lagi istana dan pelayan
pelayan istrinya. Kakek hanya melihat gubuk reot dengan beberapa kayu
lapuknya. Sementara nenek tampak duduk melamun memandangi bak cucian
yang lapuk seperti sedia kala. Penyesalan atas keserakahan nenek pun tiada guna.

2. PPKN
Karakteristik adalah karakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai
yang berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten
dan mudah diperhatikan. Karakteristik juga berarti ciri atau karakter secara
alamiah yang melekat pada diri seseorang. Jadi, karakteristik individu adalah ciri
atau karakter yang melekat pada diri individu.
311

Karakteristik individu dalam masyarakat Indonesia beragam jenisnya di


antaranya fisik, jenis kegemaran, pekerjaan, ras, suku, pengetahuan, serta agama
atau
kepercayaan. Keragaman karakteristik masyarakat Indonesia bukan penghambat
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Keragaman karakteristik masyarakat
Indonesia juga bukan sumber timbulnya konflik atau masalah. Sebaliknya,
keragaman karakteristik masyarakat Indonesia merupakan kekayaan khazanah
budaya bangsa yang dapat memperkukuh persatuan dan kesatuan Indonesia.
Kita sebagai warga negara Indonesia hendaknya saling menghormati
perbedaan karakteristik antarmasyarakat. Banyak manfaat atas keragaman
karakteristik masyarakat Indonesia.Beberapa manfaat yang dimaksud sebagai
berikut.
1. Dapat belajar saling menghargai karakter setiap individu.
2. Belajar bersosialisasi.
3. Belajar toleransi.
4. Saling melengkapi sesama individu.
5. Hidup rukun dalam masyaraka

3. IPS

Pekerjaan merupakan salah satu jenis karakteristik individu dalam


masyarakat. Misalnya, petani merupakan pekerjaan mayoritas bangsa Indonesia
sebagai negara agraris. Nelayan adalah pekerjaan yang ditekuni oleh masyarakat
312

di daerah pantai. Adapun di daerah pegunungan sebagian warganya menggarap


perkebunan. Banyak ragam pekerjaan dalam masyarakat. Pekerjaan yang ditekuni
masyarakat sesuai dengan kondisi lingkungan alam sekitar.
Pekerjaan merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi. Kegiatan ekonomi
adalah proses yang dilakukan dalam bidang ekonomi dan dilakukan oleh manusia
untuk mendapatkan bara/jasa atau menghasilkan pendapatan untuk kebutuhan
hidupnya. Kegiatan ekonomi itu terdiri dari 3 macam yaitu produksi, distribusi,
dan konsumsi.
Pada dasarnya manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jadi,
pekerjaan merupakan salah satu bentuk kegiatan ekonomi.
Pada dasarnya, pekerjaan dibedakan menjadi dua sebagai berikut.
1. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang
Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan yang
menghasilkan suatu barang yang bisa dipergunakan oleh seseorang.
Contohnya petani (menghasilkan padi dan jagung), nelayan
(menghasilkan ikan), peternak (menghasilkan daging, susu, dan woll),
penjual kue, dan perajin.
2. Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa
Pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah pekerjaan yang hasilnya
bukan berupa barang, tetapi hasil pekerjaannya dapat dinikmati
dan dirasakan orang lain. Contohnya guru, dokter, perawat, tukang
potong rambut, polisi, tentara, dan seniman. Jenis pekerjaan jasa ini
dibutuhkan masyarakat luas, terutama di bidang pendidikan, pelayanan
kesehatan, layanan transportasi, ketertiban dan keamanan, serta
pariwisata. Oleh karena itu, pekerjaan yang menghasilkan jasa disebut
sebagai pekerjaan yang berkaitan dengan sosial budaya
313

Media Pembelajaran
314
315
316
317
318
319
320
321
322

Kisi – Kisi Soal Evaluasi

No Kompetensi Dasar Indikator Materi Bentuk No Kunci Soal Bobot Tingkatan


Soal Soal
C1 C2 C3 C4 C5 C6

1 3.9 Mencermati 3.9.1 Menemukan tokoh- Teks fiksi PG 1,2,3, 1.B 1. 20 √


tokoh-tokoh tokoh yang “Nelayan dan 4,5
yang terdapat 2. C 2.20 √
terdapat pada teks Ikan Mas”
pada teks fiksi.
cerita fiksi 3. B 3. 20 √

3.9.2 Menentukan watak 4. A 4. 20 √


tokoh yang
terdapat dalam teks 5. A 5. 20 √
cerita fiksi

2 3.3 Menjelaskan 3.3.1 Menentukan Manfaat PG 6,7,8, 6. B 6. 20 √


manfaat manfaat karakter keberagaman 9,10
keberagaman 7. C 7. 20 √
individu dalam karakteristik
karakteristik
kehidupan sehari- individu 8.A 8. 20 √
individu dalam
kehidupan hari disekola
9. D 9. 20 √
sehari-hari
10.A 10. 20 √
323

3 3.3 Mengidentifikasi 3.3.2 Menetukan Berbagai PG 11, 11. D 11. 20 √


kegiatan kegiatan macam 12,13,
ekonomi dan ekonomi yang 12. C 12. 20 √
kegiatan 14, 15
hubungannya menghasilkan
dengan berbagai barang ekonomi 13. A 13. 20 √
bidang pekerjaan
3.3.3 Menemukan 14. B 14. 20 √
serta kehidupan
sosial dan kegiatan
ekonomi yang 15. B 15. 20 √
budaya
dilingkungan menghasilkan
sekitar sampai jasa
provinsi.
324
325
326
327
328
329
330

Kunci Jawaban Soal Evaluasi

Pilihan ganda

1. B 6. B 11. D

2. C 7. C 12. C

3. B 8. A 13. A

4. A 9. D 14. B

5. A 10. A 15. B
331

Lampiran 17
Lembar Pengamatan Penilaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan Model Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)
di Kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota

petunjuk pengisian: Isiilah tabel di bawah ini dengan memberi tanda ceklis (√)

pada setiap deskriptor yang muncul kemudian ceklis juga

salah satu kolam kualifikasi dengan berpedoman kepada

kriteria kualifikasi!

Nama : Melia Indra Sari

Tema / Sub Tema : 8/3

Pembelajaran :3

Deskriptor Kualifikasi
Karakteristi
Deskriptor yang SB B C K
k
Muncul 4 3 2 1
Kejelasan 2. Perumusan tujuan √ √
perumusan pembelajaran jelas
tujuan 3. Rumusan tujuan
prose pembelajaran tidak
pembelajara menimbulkan penafsiran
n ganda
4. Rumusan tujuan

pembelajaran lengkap
(memenuhi A=Audience,
B=Behavior, C=condition,
D=Degree)
5. Rumusan tujuan
pembelajaran berurutan
secara logis dari mudah ke √
sukar
332

Pemilihan a. Materi ajar sesuai dengan √ √


Materi Ajar tujuan pembelajaran
b. Materi ajar sesuai dengan
karakteristik siswa √
c. Materi ajar sesuai dengan
lingkungan yang tersedia
d. Materi ajar sesuai dengan

yang diajarkan

Pengorganis a. Cakupan materi luas √


asian Materi b. Materi ajar sistematis
Ajar √
c. Sesuai dengan alokasi

waktu
d. Materi berurutan √

Pemilihan a. Sesuai dengan tujuan √ √


Media pembelajaran
Pembelajara
e. Sesuai dengan materi
n √
pembelajaran
f. Sesuai dengan lingkungan
siswa √
g. Sesuai dengan karakteristik
siswa
Menysun e. Langkah-langkah √ √
langkah- pembelajaran berurut (
langkah penduhuluan, inti, dan
pembelajara penutup)
n sesuai f. Langkag-langkah
dengan pembelajaran sesuai dengan
model alokasi waktu
g. Langkah-langkah
pembelajaran sesuai dengan √
materi pembelajaran
h. Langkah-langkah
333

pembelajaran jelas dan rinci,


sesuai dengan model
kooperatif tipe NHT √

Kelengkapa a. Terdapat jurnal sikap untuk √ √


n instrumen mengukur penilaian sikap
penilaian b. Soal evaluasi sesuai dengan
indikator untuk menentukan √
nilai pengetahuan
c. Soal evaluasi desertai kunci
jawaban yang lengkap
d. Terdapat rubrik penilaian
untuk mengukur penilaian √
keterampilan

Jumlah Skor 20
Persentase 83,33%
Kualifikasi B
Keterangan:
SB (sangat baik) : Jika keempat deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (4).
B (baik) : Jika hanya tiga deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (3).
C (cukup) : Jika hanya dua deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (2).
K (kurang) : Jika hanya satu deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (1).

Kriteria tingkat keberhasilan:


Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Prediket
86 – 100 A Sangat Baik
76 – 85 B Baik
60 – 75 C Cukup
≤ 59 D Kurang

Sumber Data: Menurut Ngalimun (2010


334

Lempiran 18

Lembar Pengamatan Aspek Guru dalam Pembelajaran Tematik Terpadu


dengan Menerapkan Model Kooperatif Tipe Numbered Head Together
(NHT) di Kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota

petunjuk pengisian: isilah tabel di bawah ini dengan memberi tanda ceklis (√)
pada setiap deskriptor yang muncul kemudian ceklis juga
salah satu kolam kualifikasi dengan berpedoman kepada
kriteria kualifikasi!
Nama : Melia Indra Sari
Tema/Subtema :8/3
Pembelajaran :3
Kualifikasi
Deskriptor
Tahap Karakteristik Deskriptor SB B C K
Tampak
4 3 2 1
Kegia Mengkondisi- 1.Guru membuka √ √
tan kan kelas pelajaran dengan
Awal menyapa dan
menanyakan kabar
siswa.
2.Guru mengajak semua
siswa berdo’a sebelum √
belajar sebagai
penanaman nilai-nilai
keagamaan melalui
pembiasaan.
3. Guru melakukan
presensi tentang √
kehadiran siswa.
4. Menyanyikan lagu
nasional “Garuda √
Pancasila”. Guru
memberikan penguatan
tentang pentingnya
menanamkan semangat
Nasionalisme.
335

Menyampai- 1. Guru √ √
kan tujuan menginformasikan
pembelajaran tema yang akan
dipelajari yaitu
“Tema 8 Daerah
Tempat Tinggalku,
Sub tema 3 Bangga
Terhadap Daerah
Tempat Tinggalku,
Pembelajaran 3”
2. Guru melakukan
appersepsi dengan
bertanya jawab √
tentang keragaman
suku di Indonesia
yang telah dipelajari
sebelumnya.
3. Guru Merumuskan
tujuan pembelajaran √
yang mudah
dipahami
4. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran √
dengan bahasa yang
sederhana dan
mudah dipahami.
Kegia Langkah 1 : 1. Guru membagi siswa √ √
tan Peserta didik ke dalam 5 kelompok
Inti dibagi dalam yang masing-masing
kelompok kelompok berjumlah
setiap peserta 3 orang
didik dalam
2. Guru meminta siswa √
kelompok
untuk duduk dalam
mendapat
kelompoknya
nomor
masing-masing.

3. Guru memberikan
nomor yang berbeda √
kepada masing-
masing anggota
336

kelompok

4. Guru memberikan √
penjelasan tentang
tujuan dari
pembagian kelompok
tersebut

Langkah 2 : 1. Guru membagikan √ √ √


Guru materi yaitu teks
memberikan bacaan tentang
tugas dan “Nelayan ikan mas,
masing- berbagai macam
masing kegiatan ekonomi dan
peserta didik Manfaat keragaman
mengerjakann karakterisstik
ya individu”

2. Guru meminta siswa
membaca teks tentang
“ Nelayan ikan mas,
berbagai macam
kegiatan ekonomi dan
Manfaat keragaman
karakterisstik
individu”

3. Guru memberi
pertanyaan tentang
teks yang telah
dibaca.

4. Guru meminta
meminta masing-
masing anggota
kelompok untuk
mendiskusikannya

Langkah 3 : 1. Guru membagikan √


Kelompok LDK kepada siswa. √
mendiskusika
2. Guru meminta siswa √
n jawaban
337

yang benar untuk berdiskusi


dan mengenai “Nelayan
memastikan ikan mas, berbagai
tiap anggota macam kegiatan
kelompok ekonomi dan Manfaat
dapat keragaman
mengerjakan karakterisstik
nya/ individu”
mengetahui
3. Guru meminta semua
jawvabannya
anggota kelompok
memahami materi
tentang “Nelayan ikan
mas, berbagai macam
kegiatan ekonomi dan
Manfaat keragaman
karakterisstik
individu” √
4. Guru memantau
diskusi kelompok
siswa

Langkah 4 : 1. Guru mengacak √ √


Peserta didik nomor yang akan
yang mempresentasikan
nomornya hasil diskusi
dipanggil √
2. Guru memanggil
melaporkan
salah satu nomor
hasil kerja
dalam kelompok
sama diskusi
yang akan
kelompoknya
melaporkan hasil
diskusi kelompok

3. Guru meminta nomor √


yang dipilih maju ke
depan dan
melaporkan

4. Guru menilai siswa
yang
338

mempresentasikan
diskusi

Langkah 5 : 1. Guru meminta siswa √ √


Tanggapan dari kelompok lain
dari teman untuk memberikan
lain, tanggapan
kemudian
2. Guru menilai
guru
tanggapan dari
menunjuk
kelompok.
nomor yang
lain dan 3. Guru memberikan √
begitu penguatan terhadap
seterusnya jawaban siswa.

4. Selanjutnya guru
menunjuk nomor lain
untuk menampilkan
hasil diskusinya

Langkah 6 : 1. Guru membimbing √ √


Kesimpulan siswa untuk
menganalisis hasil
diskusi yang telah
didapat

2. Guru bertanya jawab √


dengna siswa untuk
menyimpulkan hasil
diskusi

3. Guru mendengarkan
jawaban dari siswa

4. Guru merangkum √
semua jawaban siswa
dan menyimpulkan
hasil diskusi

Kegia Penutup 1. Siswa dibawah √


tan bimbingan guru
Akhir menyimpulkan
339

pembelajaran hari ini


2. Guru dan siswa
merefleksi
pembelajaran yang
dilakukan
(menanyakan materi
pembelajaran yang
belum dimengerti oleh
siswa) dan
memberikan tindak
lanjut
3. Guru menyuruh siswa √
mengerjakan soal-soal
dalam bentuk soal
evaluasi. √
4. Guru dan siswa
membaca doa dan
salam sebelum pulang
Total skor 30
Persentase Skor 83,33%
Kriteria B
Keterangan:
SB (sangat baik) : Jika keempat deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (4).
B (baik) : Jika hanya tiga deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (3).
C (cukup) : Jika hanya dua deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (2).
K (kurang) : Jika hanya satu deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (1).
Jumlah skor maksimum = 36

NP = x 100

Keterangan:
NP = nilai persen yang dicari
R = skor yang di peroleh
SM = skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
340

100 = bilangan tetap


Kriteria tingkat keberhasilan:
Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Prediket
86 – 100 A Sangat Baik
76 – 85 B Baik
60 – 75 C Cukup
≤ 59 D Kurang

Sumber Data: Menurut Ngalimun (2010)


341

Lampiran 19

Lembar Pengamatan Aspek siswa dalam Pembelajaran Tematik Terpadu


dengan Menerapkan Model Kooperatif Tipe Numbered Head Together
(NHT) di Kelas IV SDN 03 Taeh Bukik Kabupaten Lima Puluh Kota

petunjuk pengisian: isilah tabel di bawah ini dengan memberi tanda ceklis (√)
pada setiap deskriptor yang muncul kemudian ceklis juga
salah satu kolam kualifikasi dengan berpedoman kepada
kriteria kualifikasi!
Nama : Melia Indra Sari
Tema/Subtema :8/3
Pembelajaran :3
Kualifikasi
Deskriptor
Tahap Karakteristik Deskriptor SB B C K
Tampak
4 3 2 1
Kegia Mengkondisi- 1. Siswa menjawab √ √
tan kan kelas salam dan kabar dari
Awal guru
2. siswa beroda
bersama menurut
keyakinan dan √
dipimpin leh ketua
kelas
3. siswa menjawab
absensi dari guru √
4. siswa menyanyikan
lagu “Garuda
Pancasila” dan di √
pimpin oleh salah
satu siswa
Menyampai-kan 1. Siswa Memahami √ √
tujuan tentang tema yang di
pembelajaran sampai oleh guru
2. Siswa menjawab

pertanyaa dari guru
tentang “Nelayan
ikan mas, berbagai
342

macam kegiatan
ekonomi dan
Manfaat keragaman
karakterisstik
individu”

3. Siswa
mendengarkan guru

saat menyampaikan
tujuan pembelajaran
4. Siswa siap untuk
memulai √
pembelajaran
Kegia Langkah 1 : 1. Siswa dibagi ke √ √
tan Peserta didik dalam 5 kelompok
dibagi dalam yang masing masing
Inti kelompok kelompok
setiap peserta berjumlah 3 orang
didik dalam √
2. Siswa duduk dalam
kelompok
kelompok
mendapat
nomor 3. Siswa di dalam

kelompok diberikan
nomor oleh guru

4. Siswa

mendengarkan
penjelasan guru
tentang tujuan
pembagian
kelompok tersebut

Langkah 2 : 1. Siswa mengambil √ √


Guru materi tentang
memberikan “Nelayan ikan mas,
tugas dan berbagai macam
masing-masing kegiatan ekonomi
peserta didik dan Manfaat
mengerjakanny keragaman
a karakterisstik
343

individu” √

2. Siswa membaca
Nelayan ikan mas,
berbagai macam
kegiatan ekonomi
dan Manfaat
keragaman
karakterisstik
individu”

3. Siswa menjawab
pertanyaan mengenai
Nelayan ikan mas,
berbagai macam
kegiatan ekonomi
dan Manfaat
keragaman
karakterisstik
individu”

4. Siswa
mendiskusikan
jawaban dalam
kelompok
Langkah 3 : 1. Siswa mendapatkan √ √
Kelompok LKPD
mendiskusikan
2. siswa berdiskusi
jawaban yang
dalam kelompok √
benar dan
tentang materi yang
memastikan
diberikan
tiap anggota
kelompok 3. Siswa diminta untuk
dapat memahami materi
mengerjakanny yang didiskusikan
a/ mengetahui
4. Siswa dipantau √
jawvabannya
dalam mengerjakan
LKPD
344

Langkah 4 : 1. Siswa yang √ √


Peserta didik nomornya
yang nomornya terpanggil
dipanggil mempersentasikan
melaporkan hasil jawab
hasil kerja kelompoknya
sama diskusi kedepan kelas
kelompoknya √
2. Siswa maju kedepan
kelas dan beridir
menghadap
keteman-temannya

3. Siswa membacakan √
hasil diskusi
kelompoknya
didepan kelas

4. Siswa yang
memperhatiakan
temannya
membacakan hasil
diskusi
kelompoknya

Langkah 5 : 1. Siswa dari √ √


Tanggapan kelompok lain
dari teman diminta untuk
lain, kemudian memberikan
guru menunjuk tanggapan
nomor yang
2. Siswa lain
lain dan begitu
mendengrakan
seterusnya
tanggapan dari
kelompok

3. Siswa √
menanggangapi
tanggapan dari
kelompok lain

4. Siswa
345

menyimpulkan
tanggapan dari
kelompok

Langkah 6 : 1. Siswa menganalisis √ √


Kesimpulan hasil diskusi yang
telah didapat

2. Siswa bertanya √
jawab untuk
menyimpulkan hasil
diskusi

3. Siswa memberikan
penjelesan tentang
diskusi tersebut

4. Siswa dibantu guru



merangkum semua
jawaban siswa dan
menyimpulkan hasil
diskusi

Kegia Penutup 1. Siswa dibawah √


tan bimbingan guru
Akhir menyimpulkan
pembelajaran hari ini
2. Siswa menanggapi
pertanyaan pelajaran
yang tidak
dimengerti dan
menanggapi tindak
lanjut yang
diberikan guru
3. Siswa mengerjakan √
soal-soal dalam
bentuk soal evaluasi.
4. Siswa membacakan

doa menurut
346

keyakinan masing-
masing dan
bersalaman
Total skor 30
Persentase Skor 83,33%
Kriteria B
Keterangan:
SB (sangat baik) : Jika keempat deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (4).
B (baik) : Jika hanya tiga deskriptor pada masing-masing komponen
rencana pembelajaran yang nampak (3).
C (cukup) : Jika hanya dua deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (2).
K (kurang) : Jika hanya satu deskriptor pada setiap komponen rencana
pembelajaran yang nampak (1).
Jumlah skor maksimum = 36
Kriteria tingkat keberhasilan:
Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Prediket
86 – 100 A Sangat Baik
76 – 85 B Baik
60 – 75 C Cukup
≤ 59 D Kurang

Sumber Data: Menurut Ngalimun (2010)


347

Lampiran 20

Rekapitulasi Nilai Pengetahuan Siswa


(Siklus II)

No Nama Muatan Pelajaran


Siswa Bahasa PPKn IPS KBM Rata- KET
Indonesia Rata
1 NI 100 80 80 75 86,66 Tuntas
2 AA 80 80 80 75 80 Tuntas
3 AR 100 100 100 75 100 Tuntas
4 FTN 80 100 100 75 93,33 Tuntas
5 GAK 100 100 80 75 93,33 Tuntas
6 KK 80 80 80 75 80 Tuntas
7 KKN 100 80 80 75 86,66 Tuntas
8 NA 80 80 80 75 80 Tuntas
9 RSZ 100 80 80 75 86,66 Tuntas
10 RK 100 80 100 75 93,33 Tuntas
11 SU 100 100 100 75 100 Tuntas
12 SNA 100 60 80 75 80 Tuntas
13 W 80 80 80 75 80 Tuntas
14 HAP 80 80 80 75 80 Tuntas
15 RW 80 100 80 75 86,66 Tuntas
Jumlah 1.360 1.280 1.280 1.306,63
Rata-rata 90,66 85,33 85,33 87,10
Nilai Terendah 80
Nilai Tertinggi 100
348

Lampiran 21
Rekapitulasi Nilai Keterampilan Siswa
(Siklus II)

No Nama Muatan Pelajaran


Siswa Bahasa PPKn IPS KBM Rata- KET
Indonesia Rata
1 NI 75 75 75 75 75 Tuntas
2 AA 75 75 75 75 75 Tuntas
3 AR 100 75 75 75 83,33 Tuntas
4 FTN 100 75 100 75 91,66 Tuntas
5 GAK 100 100 100 75 100 Tuntas
6 KK 75 75 75 75 75 Tuntas
7 KKN 75 100 75 75 83,33 Tuntas
8 NA 75 75 75 75 75 Tuntas
9 RSZ 100 100 100 75 100 Tuntas
10 RK 75 75 75 75 75 Tuntas
11 SU 100 100 100 75 100 Tuntas
12 SNA 75 100 75 75 83,33 Tuntas
13 W 75 75 75 75 75 Tuntas
14 HAP 75 75 75 75 75 Tuntas
15 RW 75 75 100 75 83,33 Tuntas
Jumlah 1.250 1.250 1.250 1.249,98
Rata-rata 83,33 83,33 83,33 83,33
Nilai Terendah 75
Nilai Tertinggi 100
349

Penilaian Keterampilan Bahasa Indonesia Siklus II

No Nama Aspek yang Dinilai Jumlah Nilai


Siswa Skor
Menyampaikan hasil tokoh
utama dan tokoh tambahan
4 3 2 1
1 NI  3 75
2 AA  3 75
3 AR  4 100
4 FTN  4 100
5 GAK  4 100
6 KK  3 75
7 KKN  3 75
8 NA  3 75
9 RSZ  4 100
10 RK  3 75
11 SU  4 100
12 SNA  3 75
13 W  3 75
14 HAP  3 75
15 RW  3 75
Jumlah Nilai 1.250
Rata – rata 83,33
350

Rubrik Penilaian

Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu


Bimbingan
4 3 2 1
Menyampaika Mampu Mampu Mampu Tidak mampu
n hasil tokoh menyampaika menyajikan menyampaika menyampaika
utama dan n hasil tokoh menyampaika n hasil tokoh n hasil tokoh
tokoh utama dan n hasil tokoh utama dan utama dan
tambahan tokoh utama dan tokoh tokoh
tambahan tokoh tambahan tambahan
dengan tambahan den dengan tepat
percaya diri
gan jelas

Skor maksimal : 4
351

Penilaian Keterampilan PPKn Siklus II

No Nama Aspek yang Dinilai Jumlah Nilai


Siswa Skor
Keterampilan dalam
menyampaikan manfaat
keberagaman karakteristik
4 3 2 1
1 NI  3 75
2 AA  3 75
3 AR  3 75
4 FTN  3 75
5 GAK  4 100
6 KK  3 75
7 KKN  4 100
8 NA  3 75
9 RSZ  4 100
10 RK  3 75
11 SU  4 100
12 SNA  4 100
13 W  3 75
14 HAP  3 75
15 RW  3 75
Jumlah Nilai 1.250
Rata- rata 83,33
352

Rubrik Penilaian

Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu


Bimbingan
4 3 2 1
Keterampilan Mampu Mampu Mampu Tidak mampu
dalam menyampaika Keterampilan Keterampilan Keterampilan
menyampaika n manfaat dalam dalam dalam
n manfaat keberagaman menyampaika menyampaika menyampaika
keberagaman karakteristik n manfaat n manfaat n manfaat
karakteristik dengan keberagaman keberagaman keberagaman
percaya diri karakteristik karakteristik karakteristik
dengan jelas dengan tepat

Skor maksimal : 4
353

Penilaian Keterampilan IPS Siklus II

No Nama Aspek yang Dinilai Jumlah Nilai


Siswa Skor
Keterampilan dalam menyajikan
jenis pekerjaan yang
menghasilkan barang dan jasa
4 3 2 1
1 NI  3 75
2 AA  3 75
3 AR  3 75
4 FTN  4 100
5 GAK  4 100
6 KK  3 75
7 KKN  3 75
8 NA  3 75
9 RSZ  4 100
10 RK  3 75
11 SU  4 100
12 SNA  3 75
13 W  3 75
14 HAP  3 75
15 RW  4 100
Jumlah Nilai 1.250
Rata – rata 83,33
354

Rubrik Penilaian

Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu


Bimbingan
4 3 2 1
Keterampilan Mampu Mampu Mampu Tidak
dalam menyajikan menyajikan menyajikan mampu
menyajikan jenis jenis jenis menyajikan
jenis pekerjaan pekerjaan pekerjaan jenis
pekerjaan yang yang yang pekerjaan
yang menghasilkan menghasilkan menghasilkan yang
menghasilkan barang dan barang dan barang dan menghasilkan
barang dan jasa dengan jasa dengan jasa dengan barang dan
jasa percaya diri jelas tepat jasa
karakteristik

Skor maksimal : 4
355

Lampiran 22
Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa
(Siklus II)
No Nama Penilaian
Siswa Pengetahuan Keterampilan KBM Rata-Rata KET
1 NI 86,66 75 75 80,83 Tuntas
2 AA 80 75 75 77,5 Tuntas
3 AR 100 83,33 75 91,66 Tuntas
4 FTN 93,33 91,66 75 92,49 Tuntas
5 GAK 93,33 100 75 96,66 Tuntas
6 KK 80 75 75 77,5 Tuntas
7 KKN 86,66 83,33 75 84,99 Tuntas
8 NA 80 75 75 77,5 Tuntas
9 RSZ 86,66 10 75 93,33 Tuntas
10 RK 93,33 75 75 84,16 Tuntas
11 SU 100 100 75 100 Tuntas
12 SNA 80 83,33 75 81,66 Tuntas
13 W 80 75 75 77,5 Tuntas
14 HAP 80 75 75 77,5 Tuntas
15 RW 86,66 83,33 75 84,99 Tuntas
Jumlah 1.306,63 1.249,98 1.278,27
Rata-rata 87,10 83,33 85,21
Nilai Terendah 77,5
Nilai Tertinggi 100
356

Peningkatan Hasil Belajar Siswa

No Nama Hasil Belajar


Siswa Siklus I Siklus II KBM KET
1 NI 77,58 80,83 75 Meningkat
2 AA 63,33 77,5 75 Meningkat
3 AR 83,74 91,66 75 Meningkat
4 FTN 85,41 92,49 75 Meningkat
5 GAK 74,58 96,6 75 Meningkat
6 KK 69,57 77,5 75 Meningkat
7 KKN 82,49 84,99 75 Meningkat
8 NA 71,27 77,5 75 Meningkat
9 RSZ 84,99 93,33 75 Meningkat
10 RK 72,08 84,,16 75 Meningkat
11 SU 88,41 100 75 Meningkat
12 SNA 64,58 81,66 75 Meningkat
13 W 67,08 77,5 75 Meningkat
14 HAP 71,24 77,5 75 Meningkat
15 RW 70,43 84,99 75 Meningkat
Jumlah 1.126,78 1,278,27 Terdapat
Rata-rata 75,11 85,21 Peningkatan
Kualifikasi C A
357

Tabel Rekapitulasi Persentase Hasil Pengamatan RPP, Aspek Guru dan


Aspek Siswa dengan Model Koopertif Tipe NHT
Siklus I dan Siklus II

Perolehan Skor
Karakteristik Siklus I Siklus II
No
Penilaian
Pertemuan Pertemuan Pertemuan
Rata-rata Rata-rata
1 2 1
1. RPP 66,66% 75,00% 70,83% 83,33% 83,33%
2. Aspek Guru 69,44% 77,77% 73,60% 83,33% 83,33%
3. Aspek Siswa 69,44% 77,775 73,60% 83,33% 83,33%
358

Lampiran 23
Dokumentasi
359
360

Lampiran 24
361

Lampiran 25

Anda mungkin juga menyukai