Anda di halaman 1dari 393

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK

TERPADU MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF


TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT)
KELAS V SD NEGERI 80 LEBONG
BENGKULU

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan


guna memperoleh gelar sarjana pendidikaan

Oleh:
TESA PRICILIA
NIM: 17129091

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
ABSTRAK

Tesa Pricilia. 2021: Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu


Menggunakan Model Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) Kelas V
SD Negeri 80 Lebong Bengkulu

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan-kenyataan yang ditemukan di


lapangan yang menunjukkan rendahnya keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran tematik terpadu di kelas V SD Negeri 80 Lebong. Hal ini
dikarenakan guru kurang mampu mengembangkan kompetensi dasar yang ada
pada kurikulum pada rancangan pelaksanaan pembelajaran, serta guru belum
mengembangkan model pembelajaran yang cocok untuk meningkatkan proses
belajar peserta didik. Hal ini mengakibatkan proses belajar peserta didik pada
pembelajaran tematik terpadu belum maksimal. Tujuan penelitian ini secara
umum adalah untuk mendeskripsikan peningkatan proses pembelajaran tematik
terpadu menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together di kelas V
SD Negeri 80 Lebong Bengkulu.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dan pendekatan
yang digunakan yaitu kualititatif dan kuantitatif. Prosedur penelitian yaitu terdiri
dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Maret bertetapan pada semester II tahun ajaran 2020/2021. Subjek
penelitian ini adalah guru dan peserta didik kelas V SD Negeri 80 Lebong
Bengkulu dimana tercatat peserta didik sebanyak 10 orang, 5 orang peserta didik
laki-laki dan 5 orang peserta didik perempuan. Instrumen penelitian adalah lembar
observasi berupa lembar pengamatan RPP, lembar pengamatan aktivitas guru dan
lembar pengamatan aktivitas peserta didik. Penelitian ini dilaksanakan dua siklus
dengan tiga kali pertemuan.
Hasil penelitian yaitu pada siklus I dalam penilaian RPP memperoleh rata-
rata 82,8% (B) dan meningkat pada siklus II 93,75% (SB). Pada aktivitas guru
siklus I dengan rata-rata 81,25% (B) dan meningkat pada siklus II 93,75% (SB).
Sedangkan pada aktivitas peserta didik siklus I memperoleh nilai rata-rata 82,8%
(B) dan meningkat pada siklus II 93,75% (SB). Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa dengan model kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) dapat meningkatkan proses belajar peserta didik pada pembelajaran
tematik terpadu di kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu.

Kata Kunci: Proses Pembelajaran, Model Pembelajaran Numbered Head


Together, Tematik Terpadu

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa kesehatan dan kesempatan sehingga
peneliti dapat mengadakan penelitian dan menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Selanjutnya shalawat dan salam peneliti hadiahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang telah mengubah akhlak umat manusia dari zaman jahiliyah menjadi
zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan, moral dan etika. Sehingga dengan
perjuangan dan pengorbanan beliau kita dapat merasakan iman dan ilmu
pengetahuan.
Berkat rahmat dan karunia Allah SWT peneliti dapat membuat karya ini,
dengan izin-Nya memberikan peneliti ide dan pemikiran yang tertuang selama
perjalanan penyelesaian skripsi yang berjudul “Peningkatan Proses
Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Kooperatif Tipe
Number Head Together (NHT) Kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu” ini
diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada
program S-1 jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Ilmu
Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Padang (UNP).
Skripsi ini dapat peneliti selesaikan dengan baik tidak terlepas dari bantuan
dari berbagai pihak, baik itu bantuan moril maupun secara materil. Untuk itu,
pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, izinkan peneliti
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam
penyelesaian skirpsi ini, diantaranya:
1. Ibu Dra. Yetti Ariani, M.Pd dan Mai Sri Lena, M.Pd selaku ketua jurusan dan
sekretaris jurusan PGSD yang telah memberi izin kepada peneliti sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Dr. Melva Zainil ST,M.Pd selaku koordinator UPP III bandar buat yang
telah memberikan izin kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Ibu Dra. Hamimah, M.Pd selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu
untuk memberikan petunjuk, bimbingan, nasehat dan arahan yang sangat
berharga kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

ii
4. Bapak Dr. Desyandri, M.Pd dan Ibu Dra. Zayaisni, M.Pd selaku tim dosen

penguji I dan II yang telah memberikan masukan dan saran yang sangat

bermanfaat demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini.

5. Seluruh Bapak dan Ibu dosen program S1 PGSD FIP UNP yang telah

mendidik dan memberikan ilmu kepada peneliti.

6. Ibu Sasmiyatin, S.Pd dan majelis guru SD Negeri 80 Lebong yang telah

memberikan izin penelitian kepada peneliti, meluangkan waktu dan

membantu peneliti pada saat proses penelitian berlangsung.

7. Orang tua, kakak dan adik yang selalu memberikan do’a serta dukungan

kepada peneliti sehingga penyusunan skripsi ini berjalan dengan lancar

8. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penelitian skripsi ini yang

tidak disebutkan satu persatu.

Kepada semua pihak di atas, peneliti do’akan kepada Allah SWT semoga

mendapat balasan di sisi-Nya. Aamiin ya Rabbal’alamin.

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti menyadari masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini dari pembaca. Semoga

skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi peneliti sendiri.

Lebong, April 2021


Peneliti

Tesa Pricilia

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN SKRIPSI
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI
SURAT PERNYATAAN
ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
b. Rumusan Masalah ................................................................................... 8
c. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9
d. Manfaat Penelitian .................................................................................. 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA


A. Kajian Teori ............................................................................................ 11
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......................................... 11
a. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................. 11
b. Komponen-komponen RPP ............................................................ 12
2. Proses Pembelajaran ............................................................................. 13
a. Pengertian Proses Pembelajaran ..................................................... 13
b. Tujuan Proses Pembelajaran .......................................................... 14
c. Komponen Proses Pembelajaran .................................................... 15
d. Evaluasi Proses Pembelajaran ........................................................ 16
e. Alat Ukur Efektivitas Proses Pembelajaran ................................... 17
3. Pembelajaran Tematik Terpadu ............................................................ 18
a. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu .................................. 18
b. Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu .............................. 20
c. Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu ........................................ 21
d. Kelebihan Pembelajaran Tematik Terpadu ................................... 22

iv
4. Model Pembelajaran Kooperatif........................................................... 23
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ................................... 23
b. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif ........................................ 24
c. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif ............................... 26
d. Tipe-tipe Model Pembelajaran Kooperatif ..................................... 27
5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together .......... 28
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ................. 28
b. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ....................... 30
c. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT .................. 31
d. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ...... 32
6. Penilaian Proses Pembelajaran............................................................ 34
B. Kerangka Teori ......................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian ..................................................................................... 41
1. Tempat Penelitian ............................................................................... 41
2. Subjek Penelitian ................................................................................ 41
3. Waktu/Lama Penelitian ....................................................................... 41
B. Rancangan Penelitian ............................................................................... 42
1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian ........................................ 42
2. Alur Penelitian .................................................................................... 44
3. Prosedur Penelitian ............................................................................. 46
C. Data dan Sumber Data .............................................................................. 49
1. Data Penelitian .................................................................................... 49
2. Sumber Data ........................................................................................ 50
D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian .............................. 50
1. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 50
2. Instrumen Penelitian ........................................................................... 52
E. Analisis Data ............................................................................................ 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN.............................................................................. 56
1. Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan I ................................................. 56

v
a. Perencanaan .................................................................................... 57
b. Pelaksanaan ................................................................................... 63
c. Pengamatan ................................................................................... 72
d. Refleksi ......................................................................................... 87
2. Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan II ................................................ 91
a. Perencanaan ................................................................................... 91
b. Pelaksanaan ................................................................................... 96
c. Pengamatan ................................................................................... 106
d. Refleksi ......................................................................................... 121
3. Hasil Penelitian Siklus II .................................................................... 125
a. Perencanaan ................................................................................... 125
b. Pelaksanaan ................................................................................... 130
c. Pengamatan ................................................................................... 139
d. Refleksi ......................................................................................... 154
B. PEMBAHASAN ...................................................................................... 158
1. Siklus I ................................................................................................ 158
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.............................................. 159
b. Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................ 163
2. Siklus II ............................................................................................. 167
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.............................................. 168
b. Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................ 169
BAB V PENUTUP
A. Simpulan .................................................................................................. 173
B. Saran ......................................................................................................... 174
DAFTAR RUJUKAN
DAFTAR LAMPIRAN

vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Bagan Kerangka Teori ..................................................................... 40
Gambar 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas ....................................................... 45

vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. PEMETAAN KD DAN INDIKATOR ........................................... 180
Lampiran 2 .RPP Siklus 1 Pertemuan 1 .............................................................. 181
Lampiran 3. Materi Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan...................................... 190
Lampiran 4. Media Pembelajaran ....................................................................... 195
Lampiran 5. Lembar Diskusi Kelompok 1 (LDK 1)........................................... 196
Lampiran 6. Lembar Diskusi Kelompok 2 (LDK 2)........................................... 200
Lampiran 7. Lembar Diskusi Kelompok 3 (LDK 3)........................................... 203
Lampiran 8. KISI- KISI EVALUASI PEMBELAJARAN................................. 205
Lampiran 9. Evaluasi .......................................................................................... 215
Lampiran 10. Hasil Penilaian Penilaian Sikap Siklus I Pertemuan I .................. 218
Lampiran 11. Hasil Penilaian Pengetahuan Siklus I Pertemuan I....................... 222
Lampiran 12. Hasil Penilaian Keterampilan BI Siklus I Pertemuan I ................ 223
Lampiran 13. Penilaian Keterampilan IPS Siklus I Pertemuan I ........................ 224
Lampiran 14. Penilaian Keterampilan PPKn Siklus I Pertemuan I .................... 225
Lampiran 15. Hasil Pengamatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .... 226
Lampiran 16. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru ............................................... 229
Lampiran 17. Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik ................................... 237
Lampiran 18. PEMETAAN KD DAN INDIKATOR ......................................... 244
Lampiran 19. RPP Siklus 1 Pertemuan II ........................................................... 245
Lampiran 20. Materi Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan II ................................ 253
Lampiran 21. Media Pembelajaran ..................................................................... 258
Lampiran 22. Lembar Diskusi Kelompok 1 (LDK 1)......................................... 259
Lampiran 23. Lembar Diskusi Kelompok 2 (LDK 2)......................................... 262
Lampiran 24. Lembar Diskusi Kelompok 3 (LDK 3)......................................... 264
Lampiran 25. KISI- KISI EVALUASI PEMBELAJARAN............................... 268
Lampiran 26. Evaluasi ........................................................................................ 277
Lampiran 27. Hasil Penilaian Sikap Siklus I Pertemuan II................................. 280
Lampiran 28. Hasil Penilaian Pengetahuan Siklus I Pertemuan II ..................... 284
Lampiran 29. Hasil Penilaian Keterampilan BI Siklus I Pertemuan II ............... 285
Lampiran 30. Penilaian Keterampilan IPS Siklus I Pertemuan II ...................... 286

viii
Lampiran 31. Penilaian Keterampilan PPKn Siklus I Pertemuan II ................... 287
Lampiran 32. Hasil Pengamatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .... 288
Lampiran 33. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru ................................................ 291
Lampiran 34. Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik ................................... 299
Lampiran 35. PEMETAAN KD DAN INDIKATOR ......................................... 306
Lampiran 36. RPP Siklus II ................................................................................ 307
Lampiran 37. Materi Pembelajaran Siklus II ..................................................... 315
Lampiran 38. Media Pembelajaran ..................................................................... 318
Lampiran 39. Lembar Diskusi Kelompok 1 (LDK 1)......................................... 319
Lampiran 40. Lembar Diskusi Kelompok 2 (LDK 2)......................................... 321
Lampiran 41. Lembar Diskusi Kelompok 3 (LDK 3)......................................... 324
Lampiran 42. KISI- KISI EVALUASI PEMBELAJARAN............................... 326
Lampiran 43. EVALUASI .................................................................................. 335
Lampiran 44. Hasil Penilaian Sikap Siklus II ..................................................... 338
Lampiran 45. Hasil Penilaian Pengetahuan Siklus II .......................................... 342
Lampiran 46. Penilaian Keterampilan IPS Siklus II ........................................... 343
Lampiran 47. Penilaian Keterampilan Bahasa Indonesia Siklus II ..................... 344
Lampiran 48. Penilaian Keterampilan PPKn Siklus II ...................................... 345
Lampiran 49. Hasil Pengamatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .... 346
Lampiran 50. Hasil Pengamatan Aktivitas Guru ............................................... 349
Lampiran 51. Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik ................................... 356
Lampiran 52. Rekapitulasi Hasil Penilaian RPP Tematik Terpadu dengan Model
Kooperatif tipe Number Head Together Siklus I ................................................ 363
Lampiran 53. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Tematik Terpadu dengan Model Kooperatif tipe Number Head Together Pada
Aspek Guru Siklus I ............................................................................................ 364
Lampiran 54. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
Tematik Terpadu dengan Model kooperatif tipe Number Head Together Pada
Aspek Peserta Didik Siklus I .............................................................................. 365
Lampiran 55. Rekapitulasi Hasil Penilaian RPP Tematik Terpadu dengan Model
Kooperatif Tipe Number Head Together Siklus II ............................................. 366

ix
Lampiran 56. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Prosees Pembelajaran
Tematik Terpadu dengan Model Kooperatif Tipe Number Head TogetherAspek
Guru Siklus II ...................................................................................................... 367
Lampiran 57. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Prosees Pembelajaran
Tematik Terpadu dengan Model Kooperatif Tipe Number Head TogetherAspek
Peserta Didik Siklus II ........................................................................................ 368
Lampiran 58. Rekapitulasi Hasil Penelitian dengan Model Kooperatif Tipe
Number Head Together untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Tematik
Terpadu Kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu ............................................ 369
Lampiran 59. Dokumentasi Penelitian ................................................................ 370
Lampiran 60. Surat Izin Melaksanakan Penelitian. ............................................ 377
Lampiran 61. Surat Keterangan Penelitian. ........................................................ 378

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran merupakan usaha untuk membuat peserta didik

belajar. Dalam proses pembelajaran terjadi proses interaksi antara guru

dan peserta didik dalam situasi edukatif untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Proses pembelajaran melibatkan komponen-komponen yang

saling berkaitan, baik itu dari segi guru, peserta didik, lingkungan yang

ada di sekitar peserta didik, media pembelajaran dan lain sebagainya.

Sejalan dengan hal tersebut Pane & Dasopang (2017) berpendapat bahwa

proses pembelajaran adalah suatu kegiatan yang mengatur lingkungan

yang ada di peserta didik sehingga dapat mendorong peserta didik

melakukan proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Proses pembelajaran merupakan kegiatan yang mengarahkan

peserta didik dalam mengembangkan potensi diri baik dari aktivitas

pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Menurut Syah (dalam Wahyuni &

Hamimah, 2020) Proses pembelajaran merupakan kegiatan inti yang dapat

menentukan tercapainya pengembangan potensi peserta didik dari segi

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam pengembangan potensi diri

peserta didik guru berperan sebagai fasilitator agar tujuan pembelajaran

dapat tercapai. Ketiga aktivitas tersebut merupakan hal yang dinilai dalam

Kurikulum 2013 yang dimana kurikulum ini mengatur keseimbangan

antara soft skill dan hard skill dalam suatu pembelajaran tematik terpadu.

1
2

Pembelajaran tematik terpadu telah dipakai sejak diberlakukannya

Kurikulum 2013. Pembelajaran tematik terpadu adalah suatu pembelajaran

yang mengaitkan beberapa mata pelajaran ke dalam satu tema untuk

memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik, sehingga

peserta didik mampu berpikir kritis, berinovasi, memiliki kreatifitas dan

mampu mengaitkan permasalahan dengan kehidupannya sehari-hari.

Pembelajaran tematik terpadu digunakan mulai dari kelas I sampai kelas

VI, yang bertujuan untuk menyatukan beberapa pembelajaran dalam satu

tema yang saling menghubungkan pembelajaran tersebut. Hal tersebut

sejalan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67

tahun 2013 tentang kerangka dasar dan standar kurikulum sekolah dasar

menyebutkan bahwa “Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar

dilakukan melalui pembelajaran dengan pendekatan tematik-terpadu dari

kelas I hingga kelas VI”.

Pembelajaran tematik terpadu adalah suatu pembelajaran yang

dimana menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran.

Agar proses pembelajaran tematik terpadu dapat berjalan dengan baik,

maka seorang guru harus merancang dan menyiapkan RPP yang

berhubungan dengan materi yang akan diajarkan. Menurut Permendikbud

Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses, “Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) adalah kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu

pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan

kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi


3

Dasar”. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudjana (2017) yang dimana

berpendapat bahwa RPP merupakan upaya untuk mengira-ngira tentang

tindakan apa saja yang akan dilakukan pada saat pembelajaran

berlangsung yang mengkoordinasikan komponen-komponen pengajaran

yaitu : tujuan, bahan atau isi, metode, alat, dan evaluasi/penilaian. Dalam

pembuatan RPP guru juga harus menggunakan model yang tepat agar

tujuan dari pembelajaran tematik terpadu dapat tercapai dengan baik.

Meningkatkan proses pembelajaran tematik terpadu memerlukan

komponen-komponen agar proses tersebut berjalan dengan baik. Salah

satu komponen tersebut ialah pemilihan dan penggunaan model

pembelajaran. Indrawati (2011) mengemukakan pendapatnya bahwa

model pembelajaran adalah suatu kerangka yang menggambarkan tata cara

dalam mengorganisasikan proses pembelajaran yang bertujuan untuk

membantu tercapainya tujuan pembelajaran sekaligus menjadi pedoman

bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Model pembelajaran

digunakan sebagai pedoman dalam merancang pembelajaran di kelas.

Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran yang berpusat pada

peserta didik sehingga peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan kegiatan observasi di kelas V SD Negeri 80 Lebong

Bengkulu yang telah peneliti lakukan dari tanggal 3-5 November 2020.

Peneliti menemukan bahwa kegiatan proses pembelajaran kurang sesuai

dengan yang diharapkan. Peneliti melihat RPP yang guru gunakan dalam

proses pembelajaran. RPP yang digunakan adalah Tema 4, Subtema 2,


4

Pembelajaran 1, 2 dan 3, adapun venomena yang peneliti temui adalah: (1)

Dalam RPP tersebut dari segi isi terutama penurunan Indikator kurang

sesuai dengan Kata Kerja Operasional (KKO) revisi taksonomi Blooms;

(2) Adanya penggunaan KKO yang tidak bisa diukur; (3) Tujuan

pembelajaran yang diturunkan kurang dijabarkan sesuai dengan indikator

karena guru hanya menyalinnya saja dari buku guru;

Peneliti juga melihat pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan

oleh guru, Adapun venomena yang peneliti temui adalah: (1) Pada

pelaksanaanya guru masih terlihat mendominasi kegiatan pembelajaran

dengan cara hanya menjelaskan materi pembelajaran saja kepada siswa

tanpa adanya hubungan timbal balik dengan siswa ketika pembelajaran

tersebut berlangsung; (2) Guru juga kurang mempedomani RPP karena

langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran

kurang sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP, salah satu contohnya

pada kegiatan sebelum pemberian tugas seharusnya guru melakukan tanya

jawab dengan siswa akan tetapi guru langsung memberikan tugas tanpa

bertanya tentang pemahaman siswa terhadap materi yang dijelaskan

sebelumnya. (3) Guru juga belum bisa mengkondisikan kelas untuk

pembelajaran yang kondusif karena masih terlihat siswa yang ribut dan

mengobrol sehingga tidak fokus ketika belajar, (4) Guru juga kurang

memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran sehingga siswa

cenderung pasif dan hanya menerima pembelajaran dari guru saja; (5)

Ketika siswa diminta oleh guru untuk melakukan kegiatan diskusi secara
5

berkelompok, peneliti melihat kurang adanya sikap kerja sama antara

siswa, hanya beberapa orang saja yang aktif.

Berdasarkan venomena di atas maka teliti masalah yakni proses

pembelajaran yang belum efektif, oleh sebab itu peneliti ingin

memperbaiki proses pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran yang dapat membuat peserta didik berpartisipasi aktif dalam

pembelajaran agar hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik. Salah

satu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah

pembelajaran agar peserta didik lebih aktif dalam mengembangkan

potensinya dalam belajar yaitu dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif. Hal ini sejalan dengan pendapat Slavin (dalam, Nurdyansyah

& Fahyuni, 2016: 52) “Pembelajaran kooperatif menggalakkan peserta

didik berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok, membolehkan

terjadinya pertukaran ide dalam suasana yang nyaman sesuai dengan

falsafah konstruktivisme”.

Pembelajaran kooperatif menurut Hayati (2017) bertujuan untuk

membantu siswa agar dapat mengembangkan keterampilan sosial

sekaligus mencapai hasil belajar yang optimal dengan cara bekerja sama

dan berkolaborasi antar siswa di dalam suatu kelompok. Jadi inti dari

pembelajaran kooperatif adalah untuk meningkatkan keaktifan peserta

didik, memfasilitasi peserta didik, dan memberikan kesempatan pada

peserta didik untuk berinteraksi dan belajar dengan peserta didik lainnya.

Salah satu model pembelajaran kooperatif yang mampu meningkatkan


6

keterampilan peserta didik dalam proses pembelajaran adalah model

pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT).

Model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together

(NHT) menurut Hayati (2017) merupakan model pembelajaran dimana

peserta didik bekerja secara berkelompok dengan menggunakan nomor-

nomor yang berbeda di kepala mereka. NHT digunakan untuk melibatkan

lebih banyak pembelajar dalam menelaah materi yang tercakup dalam

suatu pembelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi

pelajaran tersebut. Hal ini Sejalan dengan pendapat Hamdayana (2014,

177) bahwa “Pembelajaran Number Head Together memiliki beberapa

kelebihan antara lain: melatih siswa untuk dapat bekerja sama dan

menghargai pendapat orang lain, melatih siswa untuk bisa menjadi tutor

sebaya, memupuk rasa kebersamaan dan membuat siswa menjadi terbiasa

dengan perbedaan”. Maka dengan penggunaan model kooperatif tipe

Number Head Together (NHT) permasalahan yang dipaparkan di atas

dapat di atasi.

Berdasarkan kelebihan model kooperatif tipe Number Head

Together (NHT) maka menurut peneliti model ini cocok digunakan dalam

meningkatkan proses pembelajaran pembelajaran tematik terpadu. Hal ini

sesuai dengan jurnal hasil penelitian dari Wahyuni & Hamimah (2020)

yang berjudul “Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu dengan

Model Number Head Together di Kelas IV SD” yang hasil penelitiannya


7

adalah setelah diterapkannya model Number Head Together (NHT) terjadi

peningkatan dalam proses pembelajaran dari aktivitas guru dan siswa.

Selanjutnya jurnal penelitian Septrima & Lena (2020) yang

berjudul “Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Kooperatif

Tipe Numbered Heads Together (NHT) di Sekolah Dasar” di dalam

penelitian tersebut dipaparkan bahwa perbaikan dalam pembelajaran

tematik terpadu alternatifnya menggunakan model kooperatif tipe NHT,

karena dapat meningkatkan kegiatan pembelajaran baik dari segi guru dan

siswanya.

Kemudian jurnal hasil penelitian Oktavia & Desyandri (2020) yang

berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Tematik Terpadu Menggunakan

Model Cooperative Learning Tipe NHT di Kelas IV Sekolah Dasar” yang

dimana hasil penelitian tersebut hasil belajar peserta didik pada

pembelajaran tematik terpadu dengan model Cooperative Learning Tipe

Numbered Head Together (NHT) mengalami peningkatan. Dan juga dari

aktivitas guru, siswa dan RPP terjadi peningkatan ketika menerapkan

model tersebut.

Dari beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan terdahulu maka

dapat kita simpulkan bahwa Pembelajaran Number Head Together (NHT)

dapat meningkatkan peranan peserta didik dalam proses pembelajaran.

Mereka dapat saling bekerja sama dalam mencari jawaban sehingga

peserta didik terlibat secara langsung di dalam kelompoknya. Dengan

demikian peserta didik akan lebih memahami materi tersebut.


8

Berdasarkan uraian permasalahan di atas maka peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Proses

Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Kooperatif Tipe

Number Head Together (NHT) Kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan

masalah secara umum dalam penelitian ini, yaitu, “Bagaimanakah

Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model

Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) Kelas V SD Negeri 80

Lebong Bengkulu?”. Adapun rumusan masalah secara khusus penelitian

ini adalah:

1. Bagaimanakah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk Peningkatan

Proses Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model

Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) Kelas V SD Negeri 80

Lebong Bengkulu?

2. Bagaimanakah Pelaksanaan Pembelajaran untuk Peningkatan Proses

Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Kooperatif Tipe

Number Head Together (NHT) Kelas V SD Negeri 80 Lebong

Bengkulu?

3. Bagaimanakah Hasil Belajar untuk Peningkatan Proses Pembelajaran

Tematik Terpadu Menggunakan Model Kooperatif Tipe Number Head

Together (NHT) Kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu?


9

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka

tujuan penelitian secara umum yaitu, “Peningkatan Proses Pembelajaran

Tematik Terpadu Menggunakan Model Kooperatif Tipe Number Head

Together (NHT) Kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu”. Adapun

tujuan penelitian ini secara khusus adalah:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk Peningkatan Proses

Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan Model Kooperatif Tipe

Number Head Together (NHT) di Kelas V SD Negeri 80 Lebong

Bengkulu.

2. Pelaksanaan Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu

Menggunakan Model Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)

di Kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu.

3. Peningkatan Hasil Belajar Tematik Terpadu Menggunakan Model

Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT) di Kelas V SD Negeri

80 Lebong Bengkulu.

D. Manfaat Penelitian

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan teori pada pembelajaran tematik terpadu di SD Negeri 80

Lebong Bengkulu dengan menggunakan model Number Head Together

(NHT). Secara praktis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat sebagai

berikut:
10

1. Bagi peneliti, sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar

sarjana pendidikan strata dan untuk menyumbangkan pemikiran

sekaligus menambah wawasan pengetahuan tentang penggunaan

model Number Head Together (NHT) dalam pembelajaran tematik

terpadu di sekolah dasar.

2. Bagi guru, sebagai bahan informasi sekaligus bahan masukan

pengetahuan dalam melaksanakan pembelajaran tematik terpadu

dengan menggunakan model Number Head Together (NHT).

3. Bagi kepala sekolah, dapat memberikan input dan masukan yang dapat

digunakan sebagai tolak ukur dalam memberikan bimbingan, bantuan,

pengawasan dalam upaya meningkatkan proses dan hasil pembelajaran

tematik terpadu.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a. Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Guru harus

merancang dan menyiapkan RPP yang berhubungan dengan materi

yang akan diajarkan sebelum proses pembelajaran dimulai.

Kunandar (2011) mengemukakan pendapatnya tentang RPP, RPP

adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan

pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu Kompetensi

Dasar (KD) yang ditetapkan dalam Standar Isi (SI) dan dijabarkan

dalam silabus. Menurut Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013

tentang standar proses, “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

adalah kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan

atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan

kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya mencapai

Kompetensi Dasar”.

Sejalan dengan pendapat di atas Sudjana (2017) juga

berpendapat bahwa RPP merupakan upaya untuk mengira-ngira

tentang tindakan apa saja yang akan dilakukan pada saat

pembelajaran berlangsung yang mengkoordinasikan komponen-

11
12

komponen pengajaran yaitu : tujuan, bahan atau isi, metode, alat,

dan evaluasi/penilaian.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diuraikan,

didapat bahwa RPP merupakan usaha rancangan pelaksanaan

pembelajaran yang di buat oleh guru sebelum memasuki proses

pembelajaran di kelas.

b. Komponen-komponen RPP

RPP merupakan suatu sistem yang terdiri dari komponen-

komponen yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

Menurut Sudjana (2017:137) “Terdapat beberapa komponen RPP

yaitu : Tujuan pembelajaran, Bahan pengajaran, Kegiatan belajar,

Metode dan alat bantu mengajar serta, Evaluasi/penilaian”.

Sedangkan menurut Majid (2014) Komponen RPP adalah :

Mencantumkan identitas, Mencantumkan tujuan pembelajaran,

Mencantumkan materi pembelajaran, mencantumkan

model/metode pembelajaran, Mencantumkan langkah-langkah

kegiatan pembelajaran, Mencantumkan media/alat/bahan/sumber

belajar, Mencantumkan penilaian. Sejalan dengan pendapat di atas

Mulyasa (2009) komponen RPP terdiri dari : Kompetensi dasar,

materi standar, indikator hasil belajar, dan penilaian.

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, didapat bahwa

komponen dari RPP terdiri atas : a) Menulis identitas, b)

Perumusan Indikator, c) Perumusan tujuan pembelajaran, d) Materi


13

pembelajaran, e)Model dan Metode pembelajaran, f) Pemilihan

Media,alat/bahan, dan sumber pembelajaran, g) Kegiatan

pembelajaran, h) Penilaian.

2. Proses Pembelajaran

a. Pengertian Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan rangkaian proses yang

dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. Sunhaji

(2014) berpendapat bahwa proses pembelajaran adalah suatu usaha

yang dilakukan dalam membantu peserta didik untuk belajar,

sehingga situasi tersebut merupakan peristiwa belajar (event of

learning) yaitu kegiatan yang bertujuan untuk merubah tingkah

laku peserta didik. Perubahan tingkah laku dapat terjadi karena

adanya interaksi antara siswa dengan lingkunganya.

Sejalan dengan pendapat tersebut Pane & Dasopang (2017)

berpendapat bahwa proses pembelajaran adalah suatu sistem yang

mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar peserta

didik sehingga dapat mendorong peserta didik melakukan proses

belajar. Pembelajaran juga dikatakan sebagai proses memberikan

bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam melakukan

proses belajar. Menurut Undang-undang Republik Indonesia

Nomor 20 tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa

proses pembelajaran adalah proses interaksi pendidik dengan


14

peserta didik dan sumber belajar yang berlangsung dalam suatu

lingkungan belajar. Desyandri (2012) berpendapat bahwa proses

pembelajaran berkaitan dengan ranah kognitif, afektif, dan

psikomotor, ketiganya saling terkait satu sama lain, pengetahuan

yang membentuk keterampilan dan pengetahuan yang membentuk

sikap logis, kritis, cermat, kreatif, dan disiplin.

Kemudian Sari & Zaiyasni (2020) berpendapat bahwa

proses pembelajaran adalah suatu proses komunikasi aktif antara

peserta didik dengan pendidik. Pembelajaran ini selain melibatkan

peserta didik dengan pendidik, juga melibatkan antara peserta didik

dengan sumber belajarnya dan peserta didik bersama peserta didik

lainnya di lingkungan belajar.

Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

proses pembelajaran adalah interaksi antara guru, sumber belajar

dan siswa sebagai sebuah proses yang dimana guru menyampaikan

materi kepada siswa melalui sumber-sumber belajar yang baik.

b. Tujuan Proses Pembelajaran

Tujuan pembelajaran adalah faktor yang sangat penting

dalam proses pembelajaran. Menurut Riyana (2015) dengan

adanya tujuan, maka guru memiliki pedoman dan sasaran yang

akan dicapai dalam kegiatan mengajar. tujuan pembelajaran

merupakan suatu target yang ingin dicapai oleh kegiatan

pembelajaran. tujuan pembelajaran ini merupakan tujuan antara


15

dalam upaya mencapai tujuan-tujuan lain yang lebih tinggi

tingkatannya , yakni tujuan pendidikan dan tujuan nasional.

Menurut Blooms (dalam Riyana, 2015) Tujuan

pembelajaran dibedakan ke dalam tiga ranah yaitu: kognitif

(berkaitan dengan kemampuan intelektual), afektif (sikap), dan

psikomotorik (keterampilan siswa). Tujuan kognitif berhubungan

dengan perkembangan intelektual yang dimiliki oleh siswa dalam

mengenal lingkungan sekitarnya. Tujuan afektif berhubungan

dengan sikap, moral dan nilai-nilai perasaan. Sedangkan tujuan

psikomotorik berhubungan dengan unsur-unsur keterampilan yang

dimiliki masing-masing siswa.

Dapat disimpulkan bahwa tujuan dari suatu proses

pembelajaran digolongkan ke dalam tiga ranah yaitu: kognitif,

afektif dan psikomotorik yang berkaitan dalam upaya memperoleh

pengetahuan dan memotivasi siswa dalam belajar.

c. Komponen Proses Pembelajaran

Komponen proses pembelajaran merupakan bagian yang

terdapat dalam suatu pembelajaran yang mendukung lancar atau

tidaknya proses pembelajaran tersebut. Menurut Ladjid

(Asmadawati, 2014) ada beberapa komponen yang memengaruhi

lancar atau tidaknya suatu proses pembelajaran dan komponen

tersebut saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu: 1)


16

Siswa. 2) Kurikulum. 3) Guru. 4) Metode. 5) Sarana dan prasarana.

6) Lingkungan.

Suatu proses pembelajaran dapat berjalan efektif jika

seluruh komponen yang berpengaruh saling mendukun. Sedangkan

menurut (Riyana, 2015) komponen-komponen proses pembelajaran

terdiri dari: 1) Tujuan pembelajaran. 2) Materi pembelajaran. 3)

strategi. 4) Media pembelajaran. 5) Evaluasi. Kemudian Hosnan

(dalam Sriyati & Desyandri, 2020) mengungkapkan bahwa proses

pembelajaran meliputi proses interaksi komunikatif antara guru,

peserta didik, dan sumber belajar.

Dari pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa

komponen dalam proses pembelajaran adalah hal-hal yang saling

berkaitan antara lain: siswa, guru, lingkungan, kurikulum, sarana

dan prasarana serta evaluasi pembelajaran.

d. Evaluasi Proses Pembelajaran

Evaluasi proses pembelajaran adalah kegiatan dalam

menentukan hasil dan nilai pembelajaran dengan menggunakan

instrumen penilaian atau pengukuran hasil belajar yang melibatkan

penilaian kualitatif dan kuantitatif (Mahirah, 2017). Sedangankan

menurut Hopkin & Antens (dalam Riyana, 2015.) mengemukakan

evaluasi adalah pemeriksaan secara terus menerus untuk

mendapatkan informasi yang meliputi siswa, guru, program

pendidikan dan proses belajara mengajaruntuk mengetahui tingkat


17

perubahan siswa dan ketepatan keputusan tentang gambaran siswa

dan efektivitas program.

Dari kedua pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan

bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan

untuk mengukur tingkat pemahaman materi siswa berdasarkan

tujuan dari proses pembelajaran.

e. Alat Ukur Efektivitas Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran adalah sebuah proses yang dimana

guru menyampaikan materi kepada siswa melalui sumber-sumber

belajar yang baik. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu

proses pembelajaran dapat diukur dengan beberapa hal seperti yang

dikemukakan oleh Slavin (2000) keefektifan pembelajaran dapat

diukur menggunakan empat indikator sebagai berikut :

1) Kualitas pembelajaran (quality of insurance), yaitu


seberapa besar kadar informasi yang disajikan sehingga
siswa dengan mudah dapat mempelajarinya atau tingkat
kesalahannya semaki kecil. Semakin kecil tingkat
kesalahan yang dilakukan berarti semakin efektif
pembelajaran. Penentuan tingkat keefektifan pembelajaran
tergantung dengan pencapaian penguasaan tujuan
pengajaran tertentu, biasanya disebut ketuntasan belajar. 2)
Kesesuiaan tingkat pembelajaran (appropriate level of
instruksion) yaitu sejauh mana guru memastikan tingkat
kesiapan siswa dalam menerima materi baru. 3) Insentif
yaitu seberapa besar usaha guru memotivasi siswa untuk
menyelesaikan atau mengerjakan tugas-tugas dan
mempelajari materi yang diberikan. Makin besar motivasi
yang diberikan, makin besar pula keaktifan siswa dengan
demikian pembelajaran akan efektif.. 4) Waktu, yaitu waktu
yg dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran akan efektif apabila siswa dapat
menyelesaikan pelajaran sesuai dengn waktu yang
ditentukan.
18

Eggen dan Kauchan (Mattoaliang, 2015) juga

mengemukakan bahwa efektifitas pembelajaraan ditandai dengan

keaktifan siswa dalam pembelajaran, khususnya dalam

pengorganisasian dan penemuan informasi. Oleh karena itu,

semakin aktif siswa dalam pembelajaran maka semakin efektif pula

pembelajaran yang dilaksanakan.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

proses pembelajaran dikatakan efektif atau berhasil apabila

memenuhi beberapa komponen yaitu: kualitas pembelajaran,

kesesuaian tingkat pembelajaran, insentif guru dalam memotivasi

siswa, waktu yang digunakan dan yang paling terpenting adalah

keterlibatan siswa atau keaktifan siswa dalam suatu proses

pembelajaran.

3. Pembelajaran Tematik Terpadu

a. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang

terjaring dalam satu tema yang dimana memadukan beberapa

pembelajaran. Penggunaan tema dimaksudkan agar peserta didik

mampu mengenal konsep secara jelas. Armadani & Hamimah

(2020) berpendapat bahwa pembelajaran tematik terpadu adalah

pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum 2013 yang

ditujukan untuk meningkatkan potensi yang terdapat pada peserta

didik agar dapat memiliki capaian kompetensi yang diharapkan.


19

Kemudian Guru dimiinta untuk dapat meningkatkan partisipasi

peserta didik agar aktif dalam proses pembelajaran agar dapat

memberikan pengalaman yang bermakna kepada peserta didik

dalam kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut Taufik

(2015) Pembelajaran tematik terpadu didefinisikan sebagai

pemberian pengalaman yang bermakna pada siswa dalam

pembelajaran yang menyatukan kompetensi mata pelajaran dalam

bermacam tema yang saling terhubung satu sama lain.

Ananda & Zayaisni (2020) berpendapat bahwa

pembelajaran tematik terpadu merupakan suatu pembelajaran yang

mengaitkan beberapa mata pelajaran pada satu tema yang

diterapkan pada jenjang pendidikan dasar. Tema merupakan wadah

dalam mengenalkan konsep materi secara utuh kepada peserta

didik. Penyajian materi dalam pembelajaran tematik terpadu tidak

dipisahkan dan menjadi satu kesatuan dalam sebuah tema.

Sedangkan menurut Helmiati (2011) berpendapat bahwa

pembelajaran tematik terpadu merupakan pembelajaran yang

memberikan pengalaman bermakna kepada siswa dengan

mengaitkan beberapa pembelajaran ke dalam tema.

Dapat disimpulkan bahwa pada umumnya pembelajaran

tematik terpadu adalah suatu proses pembelajaran yang

memadukan beberapa mata pelajaran dengan harapan dapat

memberikan pembelajaran bermakna bagi siswa.


20

b. Karakteristik Pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran tematik terpadu memiliki ciri khas atau

karakteristik yang berbeda dari pembelajaran lainnya. Ratih (dalam

Septrima & Lena 2020) berpendapat bahwa pembelajaran tematik

terpadu memiliki karateristik tersendiri yaitu dapat memberikan

pengalaman langsung pada siswa, tidak terikut memisahkan mata

pelajaran, dapat disesuaikan atau fleksibel, mampu membangun

siswa jadi tidak pasif saat proses pembelajaran.

Sejalan dengan pendapat tersebut Depdiknas (dalam

Muklis, 2012: 68) berpendapat pembelajaran tematik terpadu

memiliki karakteristik antara lain:

1) Berpusat pada siswa. 2) Pembelajaran tematik dapat


memberikan pengalaman langsung kepada siswa (direct
experiences). 3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu
jelas. 4) Menyajikan konsep dari berbagai matapelajaran.
5) Bersifat fleksibel dimana guru dapat mengaitkan bahan
ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang
lainnya, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan siswa
dan keadaan lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.
6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan
siswa.

Sedangkan menurut Mawardi ( dalam Rosinta & Zaiyasni,

2020) pembelajaran tematik terpadu memiliki berbagai

karakteristik diantaranya adalah adanya penggabungan berbagai

bidang studi maupun konsep menjadi suatu kesatuan yang holistik,

berpusat pada peserta didik, memberi pengalaman langsung, serta

mengedepankan student center sehingga suasana di kelas aktif dan

pastisipatif. Karakteristik dari pembelajaran tematik terpadu


21

diantaranya berpusat pada anak, memberikan pengalaman

langsung, pemisahan antar muatan pelajaran tidak begitu jelas, dan

hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan

kebutuhan anak..

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran tematik terpadu memiliki karakteristik tersendiri

yaitu pembelajaran berdasarkan pengalaman siswa yang mengikuti

perkembangan siswa, pembelajaran tidak nampak pemisahan,

pembelajaran bersifat fleksibel sehingga pembelajaran lebih

berkesan dan bermakna.

c. Tujuan Pembelajaran Tematik Terpadu

Pemeblajaran tematik terpadu memiliki beberapa tujuan

yang ingin dicapai, menurut Depdiknas (dalam Muklis: 68-69)

pembelajaran tematik terpadu dikembangkan selain untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, diharapkan

siswa juga dapat:

1. Meningkatkan pemahaman konsep yang dipelajarinya


secara lebih bermakna. 2. Mengembangkan keterampilan
menemukan, mengolah, dan memanfaatkan informasi. 3.
Menumbuh kembangkan sikap positif, kebiasaan baik, dan
nilai- nilai luhur yang diperlukan dalam kehidupan. 4.
Menumbuh kembangkan keterampilan sosial seperti kerja
sama, toleransi, komunikasi, serta menghargai pendapat
orang lain. 5. Meningkatlkan gairah dalam belajar. 6.
Memilih kegiatan yang sesuai dengan minat dan
kebutuhannya.

Adapun tujuan pembelajaran tematik terpadu menurut

Kemendikbud (2013), yaitu:


22

1. Siswa mudah difokuskan pada tema tertentu. 2.


Mempelajari pengetahuan antar mata pelajaran yang
disatukan dengan tema. 3. Pemahaman terhadap materi
lebih berkesan. 4. Mengaitkan mata pelajaran dengan
pengalaman pribadi siswa. 5. Siswa lebih bersemangat
karena pelajaran dikaitkan dengan situasi nyata dan siswa
bisa mempelajari pelajaran yang lain. 6. Tema yang
digunakan jelas sehingga apa yang dipelajari bisa dipahami
oleh siswa. 7. Dapat membuat waktu guru dalam mengajar
menjadi lebih efisien. 8. Moral siswa dapat dikembangkan
tergantung kondisi dan situasi.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan tujuan

pembelajaran tematik terpadu adalah untuk membuat siswa lebih

bersemangat dalam belajar karena proses pembelajaran dikaitkan

dengan situasi nyata, antar mata pelajaran disatukan oleh tema, dan

diharapkan dapat mengembangkan sikap dan moral siswa.

d. Kelebihan Pembelajaran Tematik Terpadu

Saat penerapannya pembelajaran tematik terpadu memiliki

beberapa kelebihan, Tirtoni (2018: 69) berpendapat dalam

pendekatan pembelajaran terpadu dapat dilihat beberapa

kelebihannya yaitu:

a) Pengalaman dan kegiatan belajar akan selalu relevan


dengan tingkat perkembangan siswa. b) Kegiatan-kegiatan
yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran terpadu
sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. c) Seluruh
kegiatan belajar lebih bermakna bagi siswa sehingga hasil
belajar akan dapat lebih lama. d) Pembelajaran terpadu
dapat menumbuh kembangkan ketrampilan berfikir siswa.
e) Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai
engan permasalahan yang sering ditemui dalam
lingkungannya. f) Menumbuhkembangkan ketrampilan
sosial siswa seperti kerja sama, toleransi, komunikasi dan
respek terhadap gagasan orang lain.
23

Sejalan dengan pendapat tersebut Sungkono (2006: 55)

berpendapat pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu memiliki

beberapa kelebihan, yaitu:

a) Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan


siswa. b) Pengalaman dan kegiatan belajar relevan dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa. c) Hasil belajar
akan bertahan lebih lama karena lebih berkesan dan
bermakna. d) Menumbuhkan keterampilan sosial, seperti
bekerja sama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap
gagasan orang lain.

Dari pendapat para ahli di atas dapat diketahui kelebihan

dari pembelajaran tematik terpadu adalah bersifat menyenangkan,

sesuai dengan minat dan kebutuhan, belajar bermakna bagi siswa,

keterampilan sosial siswa berkembang, hasil pembelajaran akan

lebih bertahan lama karena berkesan dan meningkatkan

keterampilan sosial.

4. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah suatu pembelajaran yang

bertumpu pada peranan kerja sama anggota dalam suatu kelompok.

Nurdyansyah & Fahyuni (2016: 53) berpendapat bahwa:

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) merupakan


model pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang
anggotanya terdiri dari empat hingga lima orang siswa
dengan struktur kelompok bersifat heterogen. Konsep
heterogen di sini adalah struktur kelompok yang memiliki
perbedaan latar belakang kemampuan akademik, perbedaan
jenis kelamin, perbedaan ras dan bahkan mungkin etnisitas.
24

Hal ini diterapkan untuk melatih siswa menerima


perbedaan dan bekerja dengan teman yang berbeda latar
belakangnya

Sejalan dengan pendapat tersebut Hayati (2017)

berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif model pembelajaran

yang dilakukan dalam suatu kelompok yang dimana anggotanya

berbeda-beda dan saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas

dalam rangka mencapai tujuan bersama. sedangkan menurut

Hamdayana (2014: 64) berpendapat bahwa “Pembelajaran

kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan

sistem pengelompokkan/tim kecil, yaitu antara empat sampai enam

orang yang memiliki latar belakang kemaampuan akademik, jenis

kelamin, rasa tau suku yang berbeda. sistem penilaian dilakukan

terhadap kelompok”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas tentang pengertian

model pembelajaran kooperatif, peneliti menyimpulkan bahwa

pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang

dilakukan dengan cara berkelompok yang bersifat heterogen dalam

untuk bekerja sama dalam menyelesaikan suatu permasalahans

serta mencari solusinya.

b. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif

Tujuan model pembelajaran kooperatif menurut Hayati

(2017), antara lain: a) Membantu pembelajar untuk mencapai

hasil belajar optimal dan mengembangkan keterampilan sosial


25

pembelajar. b) Mengajarkan keterampilan bekerja sama dan

berkolaborasi. c) Memberdayakan pembelajar kelompok atas

sebagai tutor sebaya bagi kelompok bawah. Model pembelajaran

kooperatif dikembangkan setidaknya untuk mencapai 3 tujuan

pembelajaran penting. Tujuan penting lainnya yang ingin dicapai

melalui pengembangan pembelajaran kooperatif, yaitu prestasi

akademis, penerimaan keragaman, dan pengembangan

keterampilan sosial (Arends, dalam Nasution: 2016: 104)

Menurut Depdiknas (dalam: Taniredja, Faridli &

Harmianto: 2011: 60) ada beberapa tujuan dari pembelajaran

kooperatif, antara lain:

Tujuan pertama pembelajaran kooperatif, yaitu


meningkatkan hasil akademik, dengan meningkatkan
kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya. Siswa yang
lebih mampu akan menjadi narasumber bagi siswa yang
kurang mampu, yang memiliki orientasi dan bahasa yang
sama. sedangkan tujuan yang kedua, pembelajaran
kooperatif memberikan peluang agar siswa dapat menerima
teman-temannya yang mempunyai berbagai perpedaan latar
belajar. perbedaan tersebut antara lain perbedaan suku,
agama, kemampuan akademik, dan tingkat sosial. Tujuan
penting ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk
mengembangkan keterampilan sosial siswa. keterampilan
sosial yang dimaksud antara lain, berbagi tugas, aktif
bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing
teman untuk bertanya, mau menjelaskan ide atau pendapat,
bekerja dalam kelompok dan sebagainya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas tentang tujuan

model pembelajaran kooperatif, peneliti menyimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif bertujuan untuk menciptakan

keberhasilan individu yang dipengaruhi oleh keberhasilan


26

kelompok dan mencapai tiga tujuan pembelajaran penting yaitu

meningkatkan hasil belajar akademik, penerimaan terhadap

perbedaan individu, dan pengembangan keterampilan sosial.

c. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri khas atau

karakteristik yang berbeda dari model pembelajaran lainnya.

Karakteristik pembelajaran kooperatif menurut Nurdyansyah &

Fahyuni (2016) dapat dijelaskan berikut: 1) Pembelajaran

kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. 2)

Didasarkan pada manajemen kooperatif. 3) Kemauan untuk bekerja

sama. 4) Keterampilan dalam bekerja sama, dengan demikian,

siswa perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan

berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan.

Sedangkan Karakteristik model Pembelajaran Kooperatif

lainnya menurut Hayati (2017) adalah: 1) kelompok dibentuk dari

peserta didik yang memiliki perbedaan kemampuan, 2) seetiap

anggota kelompok berasal dari latar belakang yang berbeda, 3)

peserta didik belajar secara bekerja sama dalam mengerjakan

tugasnya, 4) penghargaan didasarkan pada kelompok.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa karakteristik model pembelajaran kooperatif

antara lain pembelajaran secara tim, kemauan untuk bekerjasama


27

dalam memecahkan masalah, interaksi yang terjadi langsung antar

peserta didik tanpa perantara, tanggung jawab mengenai materi

pelajaran dalam anggota kelompok serta kegiatan dilakukan

dengan bekerjasama.

d. Tipe-Tipe Model Pembelajaran Kooperatif

Metode pembelajaran kooperatif, memiliki beberapa tipe.

Menurut Sulaiman (2014) ada beberapa tipe pembelajaran

kooperatif, antara lain: “Tipe STAD (Student Teams Achievement

Divisions), Tipe jigsaw, Tipe GI (Group Investigation), Tipe

Numbered Head together dan Tipe decision making”. Sedangkan

menurut Hayati (2017: 17-20), menyatakan bahwa “Tipe-tipe

pembelajaran kooperatif diantaranya (1) STAD (Student Team

Achievement Division) (2) Jigsaw, (3) Investigasi Kelompok, (4)

Pendekatan Struktural,, (5) TPS (Think Pair Share), (6) NHT

(Number Head Together)”.

Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak jenis atau

tipe dalam pelaksanaan nya. Setiap tipe memiliki langkah yang

berbeda dan kelebihan dan kekurangan yang berbeda pula, namun

tujuan utama nya sama yaitu menekankan kerjasama tim dalam

kelompok. Menurut Suprijono (2015: 108-120), metode metode

pembelajaran kooperatif yaitu:

(1) Jigsaw, (2) Think-Pair-Share, (3) Number Head


Together (4) Group Investigation, (5) Two Stay Two Stray,
(6) Make A Match (7) Listening Team (8) Inside Outside
28

Circle (9) Bamboo Dancing, (10) Point Counter Point,


(11) The Power of Two, (12) Listening Team.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti

menggunakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang

dipandang tepat untuk diterapkan di Kelas V SD Negeri 80 Lebong

dalam pembelajaran tematik yaitu model kooperatif tipe Number

Head Togheter NHT. Model tersebut dapat diterapkan di semua

mata pelajaran, peserta didik dapat secara aktif dan bertanggung

jawab terhadap tugas yang diberikan. Model ini juga dapat

menumbuhkan cara berfikir kritis peserta didik, mengoptimalkan

kemampuan memecahkan masalah secara berkelompok, sehingga

peserta didik menjadi lebih aktif, meningkatkan rasa percaya diri,

menumbuhkan sikap toleransi sesama anggota kelompok.

5. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head

Together

Model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

sering disebut juga dengan penomoran di kepala. Pembelajaran ini

dirancang sebagai pola interaksi peserta didik, agar proses belajar

menjadi dinamis sehingga seluruh anggota kelompok berperan

aktif dalam belajar. Sejalan dengan pendapat tersebut Kurniasih

(dalam Sari & Hamimah, 2020) mengemukakan pendapatnya

tentang Model kooperatif Numbered Heads Together (NHT)


29

adalah model ini dapat dijadikan alternatif variasi model

pembelajaran dengan membentuk kelompok heterogen ,setiap

kelompok beranggota 3-5 siswa, setiap anggota memiliki satu

nomor.

Menurut Oktavia & Desyandri (2020) model pembelajaran

kooperatif tipe NHT yaitu model pembelajaran berkelompok yang

berbentuk kelompok kecil yang anggotanya terdiri atas 4 sampai 6

orang bersifat heterogen dengan menggunakan kepala bernomor

pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Sejalan dengan

pendapat tersebut Shoimin (2014) mengemukakan pendapatnya

bahwa model NHT mengacu pada belajar kelompok siswa,

masing-masing anggota memiliki bagian tugas (pertanyaan)

dengan nomor yang berbeda-beda.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe NHT

adalah salah satu model pembelajaran kooperatif yang terdiri dari 3

– 5 peserta didik dengan kelompok heterogen dan setiap peserta

didik memiliki satu nomor, kemudian pendidik memanggil nomor

dari peserta didik secara acak. Setiap peserta didik memiliki

kesempatan untuk membagi ide dan bertukar pendapat serta

mempertimbangkan jawaban yang tepat, model ini melibatkan

lebih banyak peserta didik dalam menelaah materi yang tercangkup

dalam suatu pembelajaran.


30

b. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

Together (NHT)

Setiap tipe model pembelajaran memiliki tujuan pencapaian

untuk dilaksanakan dalam proses kegiatan pembelajaran begitu

juga model pembelajaran tipe Numbered Head Together (NHT).

Menurut Huda (2014) model pembelajaran kooperatif tipe NHT

adalah suatu model pembelajaran yang memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok dan saling

berbagi gagasan dan memilih jawaban yang paling tepat.

Sejalan dengan hal ini Susanto (2013) menyatakan bahwa

tujuan pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah pemahaman siswa

bercerita melalui model NHT yang diberikan dalam bentuk tugas

perkelompok, agar siswa dapat saling menambah kekurangan

pembendaharaan kata dalam merangkai kembali cerita yang

dipelajarinya, karena ada kerjasama itulah diharapkan siswa tidak

mengalami kesulitan dalam menceritakan kembali cerita yang

dipelajarinya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti

menyimpulkan tujuan pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk saling berbagi

gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat, agar

peserta didik dapat saling menambah kekurangan pembendaharaan

kata dalam merangkai kembali cerita yang dipelajarinya, karena


31

ada kerjasama itulah diharapkan peserta didik tidak mengalami

kesulitan dalam menceritakan kembali cerita yang dipelajarinya.

c. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head

Together

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head

Together memiliki berbagai kelebihan. Sebagai model

pembelajaran kooperatif salah satu kelebihannya yaitu

memudahkan penyelesaian tugas dikarenakan dikerjakan secara

bersama-sama. Sejalan dengan hal tersebut Hamdayana (2014)

berpendapat bahwa Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number

Head Together memiliki beberapa kelebihan antara lain: 1)

membuat siswa bekerja secara bersama-sama dan saling

menghargai pendapat temannya, 2) melatih siswa untuk menjadi

tutor sebaya, 3) membangun rasa kebersamaan, 4) melatih siswa

untuk terbiasa dalam menghadapi perbedaan.

Sejalan dengan hal tersebut Shoimin (2014) berpendapat

bahwa model Number Head Together memiliki beberapa

kelebihan antara lain: membuat murid menjadi siap, melakukan

kegiatan diskusi dengan sungguh-sungguh, siswa yang memiliki

kemampuan tinggi dapat melatih temannya yang memiliki

kemampuan rendah, terjadi interaksi antara siswa dalam

mengerjakan soal sekaligus menentukan jawaban, dan murid tidak


32

ada yang mendominasi kegiatan pembelajaran karena telah dibatasi

dengan nomor.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together

memiliki kelebihan antara lain: siswa menjadi lebih siap, siswa

bekerja sama dalam mengerjakan tugas, siswa dilatih untuk

menghargai pendapat temannya, serta siswa tidak ada yang

mendominasi karena telah dibatasi dengan nomor.

d. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number

Head Together

Setiap model pembelajaran memiliki langkah-langkah yang

menjadi ciri khasnya. Begitu pula dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT, dalam penerapannya memiliki langkah

langkah yang berbeda dengan model yang lain. Menurut Suyatno

(dalam Afandi, Chamalah, Wardani: 2013: 65-66) tipe NHT

(Numbered Head Together) adalah salah satu tipe dari

pembelajaran kooperatif dengan langkah sebagai berikut:

1) Mengarahkan. 2) Membuat kelompok heterogen dan tiap


siswa,memiliki nomer tertentu. 3) Memberikan persoalan
materi bahan ajar (untuk tiap kelompok sama tapi untuk
tiap siswa tidak sama sesuai dengan nomor siswa, tiap
siswa dengan nomor sama mendapat tugas yang sama 4)
Mempresentasikan hasil kerja kelompok dengan nomor
siswa yang sama sesuai tugas masing-masing sehingga
terjadi diskusi kelas. 5) Mengadakan kuis individual dan
membuat skor perkembangan tiap siswa. 6) Mengumumkan
hasil kuis dan memberikan reward.
33

Menurut Suprijono (2015: 111), langkah-langkah

pembelajaran menggunakan NHT yakni:

a. Numbering, yaitu guru membagi kelas menjadi


kelompokkelompok kecil. b. Guru mengajukan beberapa
pertanyaan yang harus dijawab oleh tiap-tiap kelompok. c.
Kelompok berdiskusi menemukan jawaban. Pada
kesempatan ini tiap-tiap kelompok menyatukan kepalanya
“heads together” berdiskusi memikirkan jawaban atas
pertanyaan dari guru. Guru memanggil peserta didik yang
memiliki nomor yang sama tiaptiap kelompok. Mereka di
beri kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang
telah diterimanya dari guru.

Selanjutnya langkah-langkah pembelajaran NHT menurut

Hamdayana (2014), menjadi enam langkah sebagai berikut:

a. Persiapan Guru menyiapkan RPP, materi dan media


pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT. b. Pembentukan kelompok Guru
membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang
beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor
kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok
yang berbeda. c. Tiap kelompok harus memiliki buku
paket Tiap kelompok memiliki buku paket agar
memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau
masalah yang diberikan oleh guru. d. Diskusi masalah
Guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan
yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok, setiap siswa
berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan
bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari jawaban yang
telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan
oleh guru. e. Memanggil nomor anggota atau pemberian
jawaban Guru menyebut satu nomor dan para siswa dari
tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat
tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. f.
Memberi kesimpulan Guru bersama siswa menyimpulkan
jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan
dengan materi yang disajikan.

Lebih lanjut menurut Istarani (2014:13) langkah pembelajaran

model kooperatif tipe NHT yaitu:


34

(a)Siswa dibagi kedalam kelompok, setiap siswa didalam


kelompok mendapat nomor; (b) Guru memberikan tugas
dan masing-masing kelompok mengerjakannya; (c)
Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakan/tahu jawabannya; (d) Guru memanggil salah
satu nomor siswa dan siswa yang nomornya terpanggil
melaporkan hasil kerja sama diskusi kelompoknya; (e)
Tanggapan dari teman lain, kemudian guru menunjuk
nomoryang lain, dan seterusnya; (f) kesimpulan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti akan

menggunakan langkah yang diungkapkan oleh Istarani (2014: 13).

Alasannya karena dalam langkah tersebut sudah sangat jelas

penjabaran langkah-langkahnya. Tahap pertama siswa dibagi ke

dalam kelompok, kedua guru memberikan tugas dan masing-

masing kelompok mengerjakannya, ketiga kelompok

mendiskusikan jawaban, keempat guru memanggil perwakilan

kelompok, kelima tanggapan dari teman dan keenam pemberian

kesimpulan.

6. Penilaian Proses Pembelajaran

Penilaian proses dilaksanakan saat proses pembelajaran

berlangsung. Penilaian proses merupakan penilaian yang

menitikberatkan sasaran penilaian pada tingkat efektivitas kegiatan

belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pengajaran. Menurut

Sudjana (dalam Syarifah, 2018) Penilaian proses belajar mengajar

menyangkut penilaian terhadap kegiatan guru, kegiatan siswa, pola

interaksi guru-siswa dan keterlaksanaan proses belajar mengajar


35

Tindak lanjut dari penilaian proses pembelajaran jika

memperoleh hasil yang kurang memuaskan, maka dilakukan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Berarti seorang guru berusaha mendiagnosa

penyebab kesukaran anak didik dalam proses belajar tersebut, pada

gilirannya menemukan suatu cara seagai solusi permasalahan tersebut.

Inilah yang menjadi cikal bakal PTK bagi seorang guru. Berbeda

halnya dengan kegiatan ujian, jika seorang guru menemukan anak

didik tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan pada KBM

(Ketuntasan Belajar Minimal) maka solusinya adalah melakukan

pembelajaran remedial.

Tujuan penilaian proses belajar mengajar pada hakikatnya

adalah untuk mengetahui kegiatan belajar mengajar, terutama

efesiensi, keefektifan, dan produktivitas dalam mencapai tujuan

pengajaran. Dimensi penilaian proses belajar mengajar berkenaan

dengan komponen-komponen proses belajar mengajar seperti tujuan

pengajaran, metode, bahan pengajaran, kegiatan belajar dan mengajar

guru, dan penilaian.

Menurut Sudjana (dalam Syarifah: 2018) penilaian mempunyai

sejumlah fungsi di dalam proses belajar mengajar, yaitu:

a. Sebagai alat guna mengetahui apakah siswa talah menguasai

pengetahuan, nilai-nilai, norma-norma dan keterampilan yang telah

diberikan oleh guru.


36

b. Untuk mengetahui kelemahan peserta didik dalam melakukan

kegiatan belajar.

c. Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.

d. Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber

dari siswa.

e. Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.

f. Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua

siswa.

B. Kerangka Teori

Kerangka teori memuat hasil observasi peneliti tentang

peningkatan proses belajar siswa menggunakan model Number Head

Together terhadap siswa kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu.

Pelaksanaan proses pembelajaran dengan model Number Head Together

ini dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu: tahap perencanaan, tahap

pelaksanaan dan tahap penilaian. Pada tahap perencanaan peneliti

merumuskan beberapa hal yang akan direncanakan, antara lain:

1. Perencanaan

a. Menentukan jadwal penelitian

Jadwal penelitian ini dilaksanakan pada semester genap

tahun ajaran 2020/2021 di kelas V SD Negeri 80 Lebong

Bengkulu.
37

b. Analisis Kurikulum

Peneliti menganalisis kurikulum 2013 untuk melihat

komponen yang terdapat dalam RPP. Komponen tersebut antara

lain: a) Kompetensi inti, b) Kompetensi dasar, c) Indikator, d)

Tujuan pembelajaran, e) Materi, f) Kegiatan pembelajaran dan g)

Evaluasi

c. Merancang RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disesuaikan dengan

Langkah model kooperatif tipe Number Head Together (NHT).

Merancang Langkah komponen Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) meliputi KI, KD, Indikator, menetapkan

tujuan pembelajaran, menyesuaikan materi dan media

pembelajaran, serta melakukan evaluasi.

Peneliti bersama guru merancanng RPP yang akan

digunakan pada saat melakukan penelitian nantinya. RPP tersebut

disesuaikan dengan model Number Head Together. RPP yang

digunakan adalah RPP Tema 7 (peristiwa dalam kehidupan),

Subtema 2 (Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi

Kemerdekaan) Pembelajaran 3, Tema 7 (peristiwa dalam

kehidupan), Subtema 3 (Peristiwa Mengisi Kemerdekaan)

Pembelajaran 3 dan 4.

d. Merancang instrumen aktivitas guru dan aktivitas siswa


38

Peneliti juga merancang lembar instrumen aktivitas dari

guru serta aktivitas siswa untuk memudahkan dalam melakukan

penilaian terhadap penelitian nantinya.

e. Memilih media pembelajaran

Peneliti memilih media yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran nantinya yang terkait dengan penanaman karakter

siswa dalam kehidupan. Media yang digunakan berupa gambar,

audio pembelajaran dan lain sebagainya.

2. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, guru melaksanakan proses

pembelajaran dengan menggunakan model Number Head Together

yang dikembangkan oleh Istarani (2014: 13). Adapun kegiatan dari

setiap langkahnya sebagai berikut:

1. Siswa dibagi kedalam kelompok, setiap siswa didalam kelompok

mendapat nomor.

2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok

mengerjakannya.

3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan

tiap anggota kelompok dapat mengerjakan/tahu jawabannya.

4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yang

nomornya terpanggil melaporkan hasil kerja sama diskusi

kelompoknya.
39

5. Tanggapan dari teman lain, kemudian guru menunjuk nomoryang

lain, dan seterusnya.

6. Kesimpulan.

3. Penilaian

a. RPP

Peneliti selaku observer melakukan penilaian terhadap

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dirancang.

Penilaian yang dilakukan berkaitan dengan komponen-komponen

yang ada di RPP tersebut. Dengan deskriptor yang ditetapkan pada

masing-masing pengamatan.

b. Pelaksanaan aktivitas guru dan aktivitas siswa

Penilaian aktivitas guru dan siswa dilakukan pada saat

penelitian dilaksanakan dengan menggunakan lembar instrumen

yang telah dibuat sebelumnya.

c. Hasil belajar

Penilaian hasil belajar meliputi penilaian sikap,

pengetahuan dan keterampilan. yang sesuai dengan pembelajaran

pada hari tersebut.

Dengan menerapkan model Number Head Together dalam

proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan proses

pembelajaran di kelas V SD Negeri 80 Lebong. Untuk lebih jelasnya,

dapat dilihat pada bagan kerangka teori di halaman selanjutnya.


40

Bagan 1. Kerangka Teori Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik


Terpadu dengan Menggunakan Model Number Head Together (NHT)

Proses Pembelajaran tematik terpadu di Kelas V SD


Negeri 80 Lebong Bengkulu masih rendah

Perencanaan: Pelaksanaan: Penilaian:


1. Menentukan 1. RPP
Langkah-Langkah Number Head Together
jadwal 2. Pelaksanaan
(Istarani, 2014: 13). : a. Aktivitas
penelitian 1. Siswa dibagi kedalam kelompok, setiap guru
2. Analisis siswa didalam kelompok mendapat nomor. b. Aktivitas
Kurikulum 2. Guru memberikan tugas dan masing- siswa
Tematik masing kelompok mengerjakannya. 3. Hasil belajar
Terpadu 2013 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang a. Aktivitas
3. Merancang sikap
benar dan memastikan tiap anggota
RPP b. Aktivitas
kelompok dapat mengerjakan/tahu pengetah
4. Merancang jawabannya. uan
instrumen 4. Guru memanggil salah satu nomor siswa c. Aktivitas
aktivitas guru dan siswa yang nomornya terpanggil keteramp
dan aktivitas melaporkan hasil kerja sama diskusi ilan
siswa. kelompoknya.
5. Memilih media 5. Tanggapan dari teman lain, kemudian guru
pembelajaran menunjuk nomoryang lain, dan seterusnya.
6. Kesimpulan.

Proses Pembelajaran Tematik Terpadu dengan model Number


Head Together (NHT) di Kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu
Meningkat
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 80 Lebong. Peneliti

melaksanakan penelitian di SD ini dengan beberapa pertimbangan

yaitu : (1) Sekolah mengizinkan untuk dilaksanakannya penelitian. (2)

Pada saat pandemi sekolah tetap melakukan kegiatan tatap muka

dengan menerapkan protokol kesehatan. (3) Lokasinya mudah

dijangkau. (4) Sekolah ini juga mau menerima pembaharuan dalam

kegiatan proses pembelajaran.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian yang dilaksanakan adalah peserta didik

kelas V SD Negeri 80 Lebong dengan jumlah peserta didik 10 orang

yang terdaftar pada tahun ajaran 2020/2021. Adapun yang terlibat

dalam penelitian ini adalah guru kelas sebagai praktisi, peneliti dan

teman sejawat sebagai observer.

3. Waktu/Lama Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II pada tahun ajaran

2020/2021 dan dilakukan dalam 2 siklus. Siklus 1 dilaksanakan pada 2

kali pertemuan. Siklus 1 pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Rabu,

tanggal 10 Maret 2021 pukul 07:30-11.00 WIB pada Tema 7

(Peristiwa Dalam Kehidupan), Subtema 2 (Peristiwa Kebangsaan

41
42

Seputar Proklamasi Kemerdekaan) Pembelajaran 3 dan siklus 1

pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 17 Maret 2021

pukul 07:30-11.00 WIB pada Tema 7 (peristiwa dalam kehidupan),

Subtema 3 (Peristiwa Mengisi Kemerdekaan) Pembelajaran 3.

Sedangkan pada siklus ke 2 dilaksanakan pada hari Kamis,

tanggal 18 Maret 2021 pukul 07:30-11.00 WIB pada Tema 7

(peristiwa dalam kehidupan), Subtema 3 (Peristiwa Mengisi

Kemerdekaan) Pembelajaran 4.

B. Rancangan Penelitian

1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

a. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang

menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kualitatif merupakan merupakan salah satu prosedur

penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau

tulisan dan perilaku orang yang dapat diamati (Bogdan & Biklen

dalam Rahmat, 2012).

Berbeda dari pendekatan kualitatif, pendekatan kuantitatif

merupakan suatu pendekatan yang lebih condong digunakan untuk

pembuktian suatu fenomena (hipotesis). Analsis kuantitiatif

menggunakan data berupa angka-angka hasil perhitungan dan


43

pengukuran, yang diolah dan dianalisis dengan kriteria-ktiteria

statistik tertentu (Hermawan, 2018).

Dari kedua pendapat di atas peneliti akan menggunakan

pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Dikarenakan keduanya

diperlukan dalam proses pengumpulan data penelitian yang akan

peneliti lakukan. Data kualitatif digunakan dalam menghasilkan

data yang berifat deskriptif, sedangkan pendekatan kuantitatif

menggunakan data berupa angka-angka hasil perhitungan dan

pengukuran.

b. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian

adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research).

Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang

dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung.

Penelitian tindakan kelas dilakukan dengan tujuan untuk

memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. Penelitian

tindakan kelas berfokus pada kelas atau pada proses pembelajaran

yang terjadi di dalam kelas (Wijaya & Syahrum, 2013). Penelitian

tindakan kelas sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di

dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan

masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang

terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh

dari perlakuan tersebut. Dalam kegiatan penelitian tindakan kelas


44

terdapat siklus. Kegiatan dalam setiap siklus adalah perencanaan,

melaksanakan tindakan, observasi atau pemantauan, dan refleksi.

2. Alur Penelitian

Penelitian ini menggunakan alur penelitian model Kemmis &

Mc Taggart, dkk (Handoko, et al., 2020) model siklus ini mempunyai

empat komponen yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

refleksi. Alur penelitian tersebut dapat dilihat dalam bagan berikut:


45

Bagan 2. Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis

Studi pendahuluan: Observasi awal di SD, Proses Pembelajaran


Tematik Terpadu si kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu
Belum Maksimal

Perencanaan Rencana Pelaksanaan Pemb 1

Pelaksanaan Penerapan Model:


1. Siswa dibagi kedalam kelompok, setiap siswa
Siklus 1 didalam kelompok mendapat nomor.
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing
kelompok mengerjakannya.
Refleksi Pengamatan 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar
I dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
mengerjakan/tahu jawabannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan
siswa yang nomornya terpanggil melaporkan
hasil kerja sama diskusi kelompoknya.
5. Tanggapan dari teman lain, kemudian guru
menunjuk nomoryang lain, dan seterusnya.
6. Kesimpulan.
Belum
Berhasil Perencanaan
Rencana Pelaksanaan Pemb 2

Penerapan Model:
1. Siswa dibagi kedalam kelompok, setiap siswa
Siklus 2 Pelaksanaan didalam kelompok mendapat nomor.
2. Guru memberikan tugas dan masing-masing
kelompok mengerjakannya.
3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar
Refleksi II dan memastikan tiap anggota kelompok dapat
Pengamatan
mengerjakan/tahu jawabannya.
4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dan
siswa yang nomornya terpanggil melaporkan
Berhasil hasil kerja sama diskusi kelompoknya.
5. Tanggapan dari teman lain, kemudian guru
menunjuk nomoryang lain, dan seterusnya.
6. Kesimpulan.
Laporan

Sumber: dimodifikasi dari alur yang dikembangkan Kemmis dalam


Arikunto, (2009: 74)
46

3. Prosedur Penelitian

a. Perencanaan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah hasil studi pendahuluan,

peneliti bersama guru membuat rencana tindakan yang akan

dilakukan dalam proses pembelajaran tematik terpadu dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe number head

together (NHT). Kegiatan ini dimulai dengan merumuskan

rancangan pembelajaran tematik terpadu dengan model

pembelajaran kooperatif tipe number head together (NHT), yaitu

dengan kegiatan berikut :

1) Menetapkan jadwal penelitian

2) Menganalisis kurikulum 2013 serta menganalisis buku guru

dan buku siswa, hal ini meliputi: kompetensi inti, kompetensi

dasar, indikator, menetapkan tujuan pembelajaran, memilih dan

menetapkan materi, menentukan model pembelajaran,

menyusun kegiatan belajar mengajar, memilih dan menetapkan

media dan sumber belajar, menyusun evaluasi serta menyusun

alat berupa lembar observasi.

3) Merancang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

sesuai dengan tahapan pembelajaran model model

pembelajaran kooperatif tipe number head together (NHT)

pada Tema 7 (peristiwa dalam kehidupan), Subtema 2

(Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan)


47

Pembelajaran 3, Tema 7 (peristiwa dalam kehidupan), Subtema

3 (Peristiwa Mengisi Kemerdekaan) Pembelajaran 3 dan 4.

4) Merancang instrumen aktivitas guru dan aktivitas siswa.

5) Memilih media pembelajaran. Peneliti dan guru memilih media

pembelajaran untuk membantu tercapainya tujuan

pembelajaran

6) Membuat LKPD dan LDK

7) Mendiskusikan dengan guru kelas V tentang cara pengumpulan

data dalam pelaksanaan observasi saat kegiatan dilakukan, agar

tidak terjadi penyimpangan dalam pengambilan data.

b. Pelaksanaan Penelitian

Tahap ini dimulai dari pelaksanaan proses pembelajaran

dengan tema, subtema dan pembelajaran yang telah dirancang

dengan model pembelajaran kooperatif tipe number head together

(NHT). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus

dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah

disusun. Kegiatan dilakukan oleh peneliti sebagai observer dan

guru kelas sebagai praktisi. Praktisi melaksanakan kegiatan

pembelajaran di kelas berupa kegiatan interaksi antara guru dengan

siswa dan siswa dengan siswa. Kegiatan yang dilakukan seperti :

1) Guru sebagai praktisi melaksanakan proses pembelajaran

sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada

Tema 7 (Peristiwa dalam Kehidupan).


48

2) Peneliti selaku observer melakukan pengamatan dengan

menggunakan format observasi.

3) Peneliti dan guru kelas melakukan diskusi terhadap tindakan

yang dilakukan, kemudian melakukan refleksi. Hasilnya

dimanfaatkan untuk perbaikan atau penyempurnaan

selanjutnya.

c. Pengamatan Penelitian

Pengamatan terhadap tindakan proses pembelajaran

dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan

dilakukan oleh guru pada waktu peneliti melaksanakan tindakan

proses pembelajaran.

Dalam kegiatan ini peneliti (observer) dan guru (praktisi)

berusaha mengamati semua indikator dari proses hasil perubahan

yang terjadi baik yang disebabkan oleh tindakan terencana maupun

dampak intervensi dalam proses pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe number head together (NHT).

Keseluruhan hasil pengamatan dicatat dalam bentuk lembar

observasi.

d. Refleksi

Tahap refleksi ini dilakukan setiap satu tindakan berakhir,

dalam tahap ini peneliti dan guru mengadakan diskusi terhadap

tindakan yang baru dilaksanakan. Hal-hal yang dilakukan pada

tahap ini adalah : 1) Merefleksi tindakan yang dilaksanakan; 2)


49

mengulas dan menjelaskan perbedaan rencana dan pelaksanaan

tindakan yang akan dilakukan; 3) melakukan penyimpulan data

yang diperoleh. Pada kegiatan ini berpedoman pada lembar

pengamatan instrumen RPP, aktivitas guru dan aktivitas siswa.

Hasil refleksi ini dimanfaatkan sebagai masukan pada tindakan

selanjutnya.

C. Data dan Sumber Data

1. Data Penelitian

Data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif.

Data kualitatif digunakan dalam menghasilkan data yang berifat

deskriptif, sedangkan pendekatan kuantitatif menggunakan data berupa

angka-angka hasil perhitungan dan pengukuran. Data yang digunakan

berupa hasil proses pembelajaran dengan model pembelajaran

kooperatif tipe number head together (NHT). pada siswa kelas V SD

Negeri 80 Lebong yang diteliti, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan

perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran.

a. Perencanaan proses pembelajaran meliputi rumusan tentang apa

yang akan diajarkan pada siswa dan bagaimana cara

mengajarkannya. Perencananaan proses pembelajaran dapat dilihat

dari RPP dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe number

head together (NHT).


50

b. Pelaksanaan proses pembelajaran adalah yang berkaitan dengan

interaksi antara guru dan siswa, siswa dan guru dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Number Head Together (NHT).

2. Sumber Data

Sumber data penelitian berasal dari proses pembelajaran tematik

terpadu dengan mengunakan model (NHT) dikelas V SD Negeri 80

Lebong yang meliputi perencanaan proses pembelajaran dan

pelaksanaan proses pembelajaran. Data tersebut meliputi : data

perencanaan pembelajaran yaitu RPP, pelaksanaan pembelajaran,

aktivitas guru dan peserta didik sewaktu proses pembalajaran

berlangsung. Data ini diperoleh dari subjek yang diteliti, yaitu peserta

didik kelas V SD Negeri 80 Lebong.

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Tekhnik pengumpulan data yang akan peneliti gunakan untuk

mengumpulkan data yang valid dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah:

a. Observasi

Observasi dilakukan dengan cara mengamati unsur-unsur atau

gejala-gejala yang terjadi, baik yang dilakukan guru atau siswa


51

dalam proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif

tipe number head together (NHT).

Kegiatan observasi dilakukan dengan mengamati

pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sebagai

praktisi, dengan berpedoman kepada intrumen penilaian RPP,

aktivitas guru dan aktivitas peserta didik, maka peneliti

menganalisa apa yang terjadi selama pembelajaran berlangsung.

b. Tes

Tes berfungsi untuk melihat peningkatan pembelajaran

tematik setelah diberikan tindakan yang berupa pembelajaran

tematik dengan model kooperatif Tipe Number head together

(NHT). Dalam penelitian ini tes digunakan untuk memperkuat data

observasi yang terjadi dalam kelas terutama pada butir penguasaan

materi pembelajaran dari unsur peserta didik. Hal ini dilakukan

untuk memperoleh data yang valid atas kemampuan peserta didik

dalam memahami materi pembelajaran. Tes yang diberikan berupa

soal evaluasi dalam bentuk pilihan ganda.

c. Non Tes

Non tes merupakan menilai sikap dan keterampilan peserta

didik selama proses pembelajaran berlangsung dengan cara

pengamatan sikap spiritual dan sikap sosial peserta didik,

sedangkan penilaian keterampilan digunakan untuk mengamati

keterampilan peserta didik selama proses pembelajaran


52

menggunakan model kooperatif Tipe Number head together

(NHT).

2. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang peneliti gunakan untuk

mengumpulkan data yang valid dalam penelitian tindakan kelas ini

adalah :

a. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan untuk mencatat hasil

pengamatan dari kegiatan guru dan siswa selama proses

pembelajaran berlangsung. Lembar observasi pada penelitian ini

terdiri dari lembar penilaian RPP, lembar observasi pembelajaran

dari aktivitas guru dan peserta didik dengan memberikan tanda

ceklis (✓) pada deskriptor yang muncul. Berpedoman pada lembar

pengamatan, observer mengamati apa yang terjadi dalam proses

pembelajaran.

b. Lembar Tes

Lembar tes digunakan untuk memperkuat data observasi

yang terjadi dalam kelas yang ada dalam penguasaan materi

pembelajaran dari unsur peserta didik berupa lembar soal Evaluasi

dalam bentuk pilihan ganda. Hal ini dilakukan untuk memperoleh

data yang akurat atas kemampuan peserta didik dalam memahami

pembelajaran tematik terpadu dengan model Number head together

(NHT).
53

c. Lembar Non Tes

Lembar non tes berupa penilaian aktivitas sikap spiritual

dan sosial dalam bentuk jurnal aktivitas, sedangkan pengamatan

penilaian keterampilan dilakukan dengan menggunakan rubrik

penilaian.

E. Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan mengolah data. Analisis data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan analisis

kuantitatif. Hal ini karena penelitian ini menghasilkan data deskriptif yang

dapat diolah dengan analisis data kualitatif dan data berupa angka yang

dapat diolah dengan analisis data kuantitatif.

Analisis data kualitatif merupakan analisis data yang digunakan

untuk menentukan peningkatan proses belajar khususnya berbagai

tindakan yang dilakukan guru. Analisis data kualitatif dimulai dari

menyeleksi data sesuai dengan fokus masalah. Sebagaimana menurut

Wina (2010) analisis data kualitatif dilakukan dalam tiga tahap yaitu: “(1)

Reduksi data, (2) mendeskripsikan data sehingga data yang telah

diorganisir jadi bermakna, (3) membuat kesimpulan berdasarkan deskripsi

data”. Untuk lebih jelasnya, diuraikan sebagai berikut:

(1) Reduksi data

Reduksi data yakni kegiatan menyeleksi data sesuai dengan

fokus masalah. Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan semua


54

instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data kemudian

dikelompokkan berdasarkan fokus masalah atau hipotesis. Misalnya

data dari hasil observasi, data hasil tes hasil belajar dan data dari

catatan harian. Dalam tahap ini, mungkin guru atau peneliti membuang

data yang dianggap tidak relevan.

(2) Mendeskripsikan data sehingga data yang telah diorganisir jadi

bermakna

Mendeskripsikan data bisa dilakukan dalam bentuk naratif,

membuat grafik atau menyusunnya dalam bentuk tabel.

(3) Membuat kesimpulan berdasarkan deskripsi data

Dalam proses penelitian menganalisis dan menginterpretasi

data merupakan langkah yang sangat penting, sebab data yang telah

terkumpul tidak akan berarti apa-apa tanpa dianalisis dan diberi makna

melalui interpretasi data. Proses analisis dan interpretasi data dalam

PTK diarahkan untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk

menjawab rumusan masalah dan pertanyaan penelitian.

Adapun analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan

peningkatan hasil belajar siswa sebagai pengaruh dari setiap tindakan

yang dilakukan guru. Karena hasil penelitian ini berupa data berbentuk

angka, maka penelitian ini juga menggunakan analisis data kuantitatif.

Analisis data kuantitatif dilakukan terhadap hasil belajar siswa

menggunakan persentase yang dikemukakan dalam Kemendikbud


55

(2014), untuk menghitung hasil ranah afektif, kognitif dan psikomotor

digunakan rumus :

Nilai Akhir = Rata-rata dari Semua Nilai

Untuk menghitung persentase hasil pengamatan praktik

pembelajaran dalam kemendikbud (2014), dengan rumus sebagai berikut:

Nilai = × 100 %

Tabel 1. Kriteria taraf keberhasilan, dapat ditentukan sebagai berikut:


Peringkat Nilai
Sangat Baik (SB) 90 < SB ≤ 100
Baik (B) 80 < B ≤ 90
Cukup (C) 70 < C ≤ 80
Kurang (K) ≤ 70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengikuti tahapan-tahapan

perencanaan yang telah disiapkan. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

terhadap peserta didik kelas V SD Negeri 80 Lebong pada pembelajaran

tematik terpadu semester II tahun ajaran 2020/2021. Adapun jumlah subjek

dalam penelitian ini yaitu 10 orang peserta didik yang terdiri dari 5 orang

peserta didik laki-laki dan 5 orang peserta didik perempuan.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, guru kelas bertindak sebagai

praktisi, sedangkan peneliti dan teman sejawat bertindak sebagai observer

atau pengamat dalam proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan

dibagi atas 2 siklus yaitu siklus I pada tema 7 “Peristiwa dalam Kehidupan”

Subtema 2 “Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan”

Pembelajaran 3 pada pertemuan 1, sedangkan tema 7 “Peristiwa dalam

Kehidupan” Subtema 3 “Peristiwa Mengisi Kemerdekaan” Pembelajaran 3

pada pertemuan 2. Dan siklus II terdapat 1 kali pertemuan yang dilaksanakan

yaitu pada tema 7 “Peristiwa dalam Kehidupan” Subtema 3 “Peristiwa

Mengisi Kemerdekaan” Pembelajaran 4 pada pertemuan 3. Adapun

perincian setiap siklus adalah sebagai berikut:

1. Hasil Penelitian Siklus I

Penelitian siklus I dibagi menjadi 2 pertemuan. Pada pertemuan 1

dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Maret 2021 Pukul 07.30-11.00 WIB.

56
57

Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian siklus I

pertemuan 1 dalam pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan

model kooperatif tipe NHT di kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu

dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, tindakan, pengamatan, dan

refleksi.

a. Perencanaan

Perencanaan tindakan pembelajaran di tuangkan dalam bentuk

rancangan pembelajaran atau RPP. Penyusunan RPP berdasarkan pada

kurikulum 2013. Sebelum RPP disusun, peneliti terlebih dahulu

memilih tema, subtema dan pembelajaran dikembangkan dengan

menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

di kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu di semester II.

Tema yang digunakan dalam siklus I pertemuan I adalah tema 7

“Peristiwa dalam Kehidupan” Subtema 2 “Peristiwa Kebangsaan

Seputar Proklamasi Kemerdekaan” Pembelajaran 3 pada pertemuan 1.

Perencanaan tersebut disusun untuk pertemuan pertama yaitu 5 x 35

menit. RPP dilaksanakan terdiri dari Kompetensi Inti (KI), dan

Kompetensi Dasar (KD), indikator, tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media dan sumber belajar,

metode dan model pembelajaran, serta penilaian.

Kompetensi inti dicapai peserta didik dalam pembelajaran

tematik terpadu kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu Semester II

pada tema 7 Subtema 2 Pembelajaran 3 adalah : KI 1) Menerima, dan


58

menjalankan ajaran agama yang dianutnya, KI 2) Menunjukan

perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, percaya diri, peduli,

dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan

tetangga, KI 3) Memahami pengetahuan faktual dengan cara

mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan

rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan

disekolah, KI 4) Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang

jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan

yang mencerminkan anak sehat, dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Kompetensi dasar dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini

memuat 3 mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, IPS, PPKN.

Kompetensi dasar dicapai pada pembelajaran Bahasa Indonesia adalah

3.5 Menggali informasi penting dari teks narasi sejarah yang disajikan

secara lisan dan tulis menggunakan aktivitas: apa, di mana, kapan,

siapa, mengapa, dan bagaimana. 4.5 Memaparkan informasi penting

dari teks narasi sejarah menggunakan aktivitas: apa, di mana,

kapan,siapa, mengapa, dan bagaimana serta kosakata baku dan kalimat

efektif. Dari kompetensi dasar yang telah dianalisis, indikator yang

ingin dicapai adalah sebagai berikut: 3.5.1 Mengidentifikasi informasi

penting dari teks narasi sejarah yang disajikan secara tulis

menggunakan aktivitas: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan


59

bagaimana. 3.5.2 Menentukan informasi penting dari teks narasi

sejarah yang disajikan secara tulis menggunakan aktivitas: apa, di

mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana. 4.5.1 Menjelaskan

informasi penting dari teks narasi sejarah menggunakan aktivitas: apa,

di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta kosakata baku

dan kalimat efektif.

Sedangkan kompetensi dasar tercapai pada pembelajaran IPS

adalah: 3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting penyebab

penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam

mempertahankan kedaulatannya. 4.4 Menyajikan hasil identifikasi

mengenai faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia

dan upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya.

Dari kompetensi dasar yang telah dianalisis, indikator yang ingin

dicapai adalah sebagai berikut: 3.4.1 Mengidentifikasi upaya bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya. 4.4.1 Menunjukkan

hasil identifikasi mengenai upaya bangsa Indonesia dalam

mempertahankan kedaulatannya.

Kemudian kompetensi dasar dicapai pada pembelajaran PPKn

adalah 3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya masyarakat. 4.3

Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung keberagaman sosial.

Dari kompetensi dasar yang telah dianalisis, indikator yang ingin

dicapai adalah sebagai berikut: 3.3.1. Mengidentifikasi keberagaman

sosial budaya masyarakat. 3.3.2 Mengemukakan keberagaman sosial


60

budaya masyarakat. 4.3.1 Melaksanakan kegiatan yang mendukung

keberagaman sosial budaya masyarakat.

Berdasarkan indikator yang telah dijelaskan di atas tujuan yang

ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1) Dengan membaca teks narasi,

peserta didik dapat mengidentifikasi informasi penting dari teks narasi

sejarah yang disajikan secara tulis dengan tepat. 2) Dengan membaca

teks narasi, peserta didik dapat menentukan informasi penting dari teks

narasi sejarah yang disajikan secara tulis dengan tepat. 3) Dengan

penugasan, peserta didik dapat menjelaskan informasi penting dari

teks narasi sejarah yang disajikan secara tulis menggunakan aktivitas

apa dengan percaya diri. 4) Dengan penugasan, peserta didik dapat

menjelaskan informasi penting dari teks narasi sejarah yang disajikan

secara tulis menggunakan aktivitas dimana dengan percaya diri. 5)

Dengan penugasan, peserta didik dapat menjelaskan informasi penting

dari teks narasi sejarah yang disajikan secara tulis menggunakan

aktivitas kapan dengan percaya diri. 6) Dengan penugasan, peserta

didik dapat menjelaskan informasi penting dari teks narasi sejarah

yang disajikan secara tulis menggunakan aktivitas siapa dengan

percaya diri. 7) Dengan penugasan, peserta didik dapat menjelaskan

informasi penting dari teks narasi sejarah yang disajikan secara tulis

menggunakan aktivitas mengapa dengan percaya diri. 8) Dengan

penugasan, peserta didik dapat menjelaskan informasi penting dari

teks narasi sejarah yang disajikan secara tulis menggunakan aktivitas


61

bagaimana dengan percaya diri. 9) Dengan mengamati gambar, peserta

didik dapat mengidentifikasi upaya bangsa Indonesia dalam

mempertahankan kedaulatannya dengan tepat. 10) Dengan

membaca teks, peserta didik dapat mengidentifikasi upaya bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya dengan tepat. 11)

Dengan kerja kelompok, peserta didik dapat menunjukkan hasil

identifikasi mengenai upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan

kedaulatannya dengan percaya diri. 12) Dengan membaca, peserta

didik dapat mengidentifikasi keberagaman sosial budaya masyarakat

dengan tepat. 13) Dengan mengamati lingkungan sekitar, peserta

didik dapat mengidentifikasi keberagaman sosial budaya masyarakat

dengan tepat. 14) Dengan mengamati lingkungan sekitar, peserta

didik dapat mengemukakan keberagaman sosial budaya masyarakat

dengan percaya diri. 15) Dengan kerja kelompok, peserta didik dapat

melaksanakan kegiatan yang mendukung keberagaman sosial budaya

masyarakat dengan santun.

Setelah dilakukan penurunan indikator dan tujuan pembelajaran

dilanjutkan dengan peneliti menentukan materi dipelajari oleh peserta

didik. Peneliti mengambil materi pembelajaran dari buku guru, buku

peserta didik terpadu tema 7 “Peristiwa dalam Kehidupan” Subtema 2

“Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan”

Pembelajaran 3. Materi pembelajaran difokuskan pada a). Bahasa

Indonesia: Informasi Penting dari Teks Narasi. b) IPS: Peristiwa


62

heroik dalam menyambut Proklamasi Kemerdekaan. c) PPKn:

Keberagaman masyarakat di sekitar tempat tinggal.

Untuk mencapai indikator, perencanaan pembelajaran dibagi

dalam tiga tahap pembelajaran yaitu tahap awal 15 menit, inti 130

menit, akhir 25 menit. Tahap inti dibagi atas 6 langkah penggunaan

model kooperatif tipe NHT menurut Istarani yaitu: 1) Peserta didik

dibagi kedalam kelompok, setiap peserta didik didalam kelompok

mendapat nomor, 2) Guru memberikan tugas dan masing-masing

kelompok mengerjakannya., 3) Kelompok mendiskusikan jawaban

yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakan/tahu jawabannya, 4) Guru memanggil salah satu nomor

peserta didik dan peserta didik yang nomornya terpanggil melaporkan

hasil kerja sama diskusi kelompoknya. 5) Tanggapan dari teman lain,

kemudian guru menunjuk nomor yang lain, dan seterusnya, 6)

Kesimpulan.

Sebelum pelaksanaan pembelajaran berlangsung, terlebih dahulu

peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, LDK, dan

lembar evaluasi terdiri dari 10 soal objektif serta kunci jawaban

evaluasi digunakan dalam pembelajaran. Di samping itu peneliti juga

menyiapkan lembar pengamatan yang akan digunakan observer dalam

penilaian proses pembelajaran baik aktivitas guru maupun aktivitas

peserta didik dalam pembelajaran tematik terpadu tema 7 subtema 2

pembelajaran 3 dengan menggunakan Model kooperatif tipe NHT.


63

Selain itu peneliti juga mempersiapkan media pembelajaran yakni

media gambar pembacaan teks proklamasi, audio pembacaan teks

proklamasi, gambar peristiwa heroik mendukung proklamasi

kemerdekaan, dan keberagaman masyarakat Indonesia.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu menggunakan model

kooperatif tipe NHT di kelas V SD Negeri 80 lebong Bengkulu siklus I

pertemuan I dilaksanakan pada hari Rabu, 10 Maret 2021.

Pembelajarannya berlangsung selama 5 x 35 menit. Dalam pelaksanaan

tindakan, Guru kelas V berperan sebagai praktisi, peneliti dan teman

sejawat berperan sebagai observer. Sebelum penelitian dimulai, peneliti

mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan selama penelitian

berlangsung.

Adapun pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan peneliti

paparkan sebagai berikut;

1) Kegiatan Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan ini, guru mengucapkan

“asslamualaikum warahmatullahi wabarakatu” semua peserta didik

menjawab dengan kompak “waalaikumussalam warahmatullahi

wabarakatu”. Kemudian guru menyiapkan kondisi kelas untuk

memulai pembelajaran seperti merapikan tempat duduk lalu

dilanjutkan berdoa. Salah satu peserta didik diminta untuk

memimpin do’a sebelum belajar.


64

Setelah itu guru mengabsen peserta didik secara keseluruahan

“apakah ada anak-anak ibu yang tidak hadir hari ini?” semuanya

menjawab menjawab “hadir semua bu”. Setelah itu, guru

menanyakan kepada peserta didik “Apakah anak-anak ibu sudah

siap untuk belajar hari ini?”, peserta didik menjawab “Sudah bu”.

Setelah itu guru menjelaskan tentang tema pembelajaran hari ini

“nah, hari ini pembelajaran yang dibelajarkan sekarang yaitu Tema

7 ““Peristiwa dalam Kehidupan” Subtema 2 “Peristiwa Kebangsaan

Seputar Proklamasi Kemerdekaan” Pembelajaran 3”.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini, guru melaksanakan proses pembelajaran

dengan mengacu kepada langkah-langkah model kooperatif tipe

NHT menurut Istarani :

Langkah pertama, peserta didik dibagi kedalam

kelompok, setiap peserta didik didalam kelompok mendapat

nomor. Sebelumnya guru menjelaskan tentang penggunaan model

pembelajaran yang berbeda dari biasanya bahwa yaitu menggunakan

model NHT. Selanjutnya guru membagi peserta didik ke dalam 2

kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang yang telah

ditentukan oleh gurunya. Kelompok 1 diberi nama Soekarno,

Adapun anggotanya adalah: Muhammad Galang, Reza Amanda,

Risdo Saputra, Zerin Fitria Ningsih dan Zilpa Aprilinopa.

Sedangkan kelompok 2 diberi nama Hatta, Adapun anggota dari


65

kelompok 2 adalah: Al Paiz, Azan Rakanjani, Khussunul

Qhotimmah, Vikal Sinji Barokah dan Zahra Alhafidzah. Setelah

dibagikan ke dalam kelompok peserta didik diminta untuk duduk

sesuai dengan kelompoknya masing masing.

Setelah kelompok terbentuk, peserta didik mendapatkan ikat

kepala bernomor dari guru untuk masing-masing anggota

kelompok “baiklah setelah anak-anak ibu duduk dalam kelompok

ibu akan membagikan ikat kepala bernomor, satu orang

mendapatkan ikat kepala”. Kemudian peserta didik mendengarkan

arahan sekaligus contoh pemasangan ikat kepala oleh guru. “anak-

anak letakkan ikat kepala bernomor di atas kepala” peserta didik

menjawab “baik bu”. Lalu peserta didik dibimbing guru untuk

meletakkan nomor ke atas kepala dan membantu peserta didik yang

kesulitan memasangkan ikat kepalanya.

Langkah kedua, guru memberikan tugas dan masing-

masing kelompok mengerjakannya. Pada langkah ini, peserta

didik diberi tugas oleh guru untuk membaca materi pembelajaran

tentang teks narasi “Proklamator” yang ada pada buku siswa.

“Anak-anak ibu buka bukunya pada halaman 97-98 silahkan baca

dalam hati tentang teks narasi yang berjudul “Proklamator”. peserta

didik menjawab “baik bu”. Setelah membaca teks tersebut

selanjutnya guru bertanya jawab dengan peserta didik. “nah

sekarang siapa yang bisa menjelaskan tentang apa teks yang anak-
66

anak ibu baca tadi” lalu Zahra mengangkat tangan dan menjawab

“teks tersebut membahas tentang tokoh proklamator Indonesia bu,

yaitu Ir. Soekarno dan Moh. Hatta”. “betul sekali anak ibu,

sekarang siapa lagi yang mau berpendapat?”. Paiz pun mengangkat

tangan dan menjawab “Soekarno adalah pahlawan dan presiden

pertama Indonesia bu”. Setelah itu ibu memuji peserta didik yang

berani berpendapat dan menjelaskan sedikit terkait materi tersebut

sambil memperlihatkan media gambar pembacaan teks Proklamasi

dan memutar rekaman suara pembacaan teks proklamasi. Peserta

didik menyimak dengan seksama. Selanjutnnya guru memberikan

LDK 1 kepada kelompok dan memintanya untuk tidak

mengerjakannya terlebih dahulu.

Selanjutnya guru mengaitkan pembelajaran dengan materi

selanjutnya yaitu peristiwa heroik di berbagai daerah yang

mendukung proklamasi kemerdekaan “perlu anak-anak ibu ketahui

bahwa perjuangan meraih kemerdekaan bukan hanya dilakukan

oleh beberapa orang saja, akan tetapi seluruh rakyat Indonesia juga

ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, anak-anak ibu bisa

membacanya di buku siswa halaman 100-102 tentang “Tindakan

Heroik mendukung proklamasi”, “baik bu” kata peserta didik. Guru

kemudian memperlihatkan media gambar tentang peristiwa heroik

di Yogyakarta dan Surabaya dan menjelaskannya sedikit kemudian


67

meminta peserta didik untuk membaca sendiri tentang peristiwa

heroik lainnya. Setelah membaca peserta didik dibagikan LDK 2.

Materi selanjutnya yang akan dikaitkan oleh guru adalah

tentang keberagaman “sekarang anak-anak ibu mengetahui bahwa

hampir di seluruh daerah Indonesia ikut memperjuangkan

kemerdekaan Indonesia. Perlu anak-anak ibu ketahui bahwa daerah

di Indonesia memiliki keberagaman yang berbeda-beda baik dari

segi suku, bahasa, agama dan masih banyak lagi” setelah itu guru

memperlihatkan media tentang perbedaan agama, suku dan gotong

royong. Guru dan peserta didik bertanya jawab tentang materi

tersebut setelah itu guru membagikan LDK 3.

Setelah membagikan LDK 1 sampai 3 ke masing-masing

kelompok guru meminta siswa untuk mengerjakannya dengan

bekerja sama. “Sekarang ibu persilahkan anak-anak ibu untuk

mengerjakan LDK yang telah ibu bagikan kerjakan bersama-sama

dengan anggota kelompoknya” peserta didik menjawab “baik bu”

Langkah ketiga, kelompok mendiskusikan jawaban yang

benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakan/tahu jawabannya. Pada tahap ini guru

membimbing peserta didik dalam mengerjakan LDK 1 sampai 3.

“Anak-anak silahkan kerjakan kalau ada yang ragu silahkan

tanyakan ke ibu, diskusikan dulu dengan anggota kelompoknya, ibu

harap semuanya ikut serta dan berdiskusi dalam menjawab, tidak


68

ada yang hanya mengandalkan temannya saja”. Peserta didik

menjawab “baik bu”.

Kemudian didalam membimbing peserta didik diarahkan

untuk saling bekerja sama dalam mengerjakan LDK 1-3. “semua

anggota kelompok ibu harapkan saling bekerja sama dan

memahami jawabannya karena nanti ibu akan memanggil kalian

secara acak untuk menjelaskan jawaban diskusi kalian”. Peserta

didik menjawab “iya bu”

Setelah selesai mengerjakan LDK 1-3, guru memberikan

kesempatan untuk mengecek kembali jawaban yang telah dibuat

dan diharapkan semua anggota kelompok dapat mengetahuinya.

“nah setelah semua kelompok selesai mengerjakan LDK 1 sampai

3, ibu memberikan waktu semua kelompok untuk memahami

jawaban yang telah ditulis di LDK masing-masing, semua anggota

kelompok harus bisa menjelaskan jawabannya ke depan nanti”

peserta didik dalam kelompok “baik bu”.

Langkah keempat, guru memanggil salah satu nomor

peserta didik dan peserta didik yang nomornya terpanggil

melaporkan hasil kerja sama diskusi kelompoknya.

Sesudah peserta didik memahami LDK yang telah

dikerjakan, guru memanggil salah satu nomor secara acak, peserta

didik yang nomornya terpanggil maju kedepan. “baiklah nomor 3 ,

perwakilan anggota kelompok nomor ikat kepalanya nomor 3


69

silahkan maju kedepan”. Lalu masing-masing perwakilan

kelompok maju ke depan dan menjawab pertanyaan LDK 1 dengan

membaca soal dan langsung jawabannya. Untuk soal nomor 1

“Siapakah nama tokoh berikut?” kelompok 1 dan 2 sama-sama

menjawab Ir. Soekarno. Kemudian soal nomor 2 “kapan dan

dimanakah beliau dilahirkan?” jawaban kelompok 1 dan 2 hampir

sama akan tetapi agak berbeda penelitiannya. Jawaban kelompok 1

yaitu Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni

1901. Sedangkan kelompok 2 menjawab Surabaya, 6 Juni 1901.

Lalu untuk soal nomor 3 “Bagaimana Riwayat pendidikannya?”

kelompok 1 menjawab dengan jelas yaitu di Tulungagung setelah

lulus, Soekarno melanjutkan pendidikannya di Europesche

Lagene School (ELS) Mojokerto, Jawa Timur; Hogene Burger

School (HBS) Surabaya; dan Technische Hogere School (THS),

sekarang ITB. Sedangkan jawaban kelompok 2 hanya

menggunakan singkatan dari sekolah Ir. Soekarno yaitu IS, ELS,

HBS, THS dan ITB. Setelah perwakilan nomor 3 selesai menjawab

ibu guru memberikan apresiasi dan memuji perwakilan kelompok.

Langkah kelima, tanggapan dari teman lain, kemudian

guru menunjuk nomor yang lain, dan seterusnya. Pada tahap ini

peserta didik lain diberikan kesempatan untuk memberikan

tanggapan jawaban yang telah ditulis temannya. “baiklah anak-

anak siapa yang ingin memberikan tanggapan terhadap jawaban


70

temannya, bagi yang ingin berpendapat silahkan angkat

tangannya”. Pada tahap ini belum ada peserta didik yang ingin

memberikan pendapatnya. Maka dari itu guru yang membetulkan

jawabannya dan kemudian memanggil perwakilan kelompok

dengan nomor yang berbeda untuk menjawab soal lainnya. “Nah

sekarang masing-masing perwakilan kelompok silahkan duduk

kembali dan anggota yang belum maju secara bergantian maju

kedepan sesuai nomor ikat kepalanya. Ibu minta perwakilan nomor

1 untuk maju ke depan”. Kemudian peserta didik mendengarkan

guru memanggil nomor selanjutnya dan peserta didik yang

nomornya terpanggil kedepan kelas. (dilakukan sampai semua

pertanyaan terjawab).

Langkah keenam, kesimpulan. Pada tahap ini peserta didik

dengan bimbingan guru menyimpulkan materi. “Setelah semua

pertanyaan dijawab dan semua anggota kelompok sudah maju, nah

sekarang silahkan kembali ke kelompoknya masing-masing, kita

menyimpulkan materi hari, siapa yang bisa menyimpulkan

pembelajaran kita hari ini? Tanya guru. Pada tahap ini belum ada

peserta didik yang mengangkat tangannya dan guru langsung

menyimpulkan materi hari ini sambil bertanya jawab dengan

peserta didik. “baiklah ibu akan menyimpulkan materi kita hari ini

yaitu kita belajar tentang tokoh proklamator, siapa tokoh

proklamator tadi?”. Peserta didik menjawab “Ir. Soekarno dan Moh


71

Hatta bu”. Kemudian guru melanjutkan” setelah itu kita juga

mempelajari tentang kegiatan yang mendukung upaya

kemerdekaan seperti peristiwa di Surabaya dan terakhir

keberagaman suku dan bangsa yang ada di Indonesia”.

3) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan ini guru menjelaskan pesan moral terlebih

dahulu “hari ini kita dapat memperoleh pesan moral bahwa

kemerdekaan Indonesia diraih dengan cara bekerja sama antara

rakyat Indonesia dalam berjuang melawan penjajah. Maka dari itu

anak ibu dapat mengetahui bahwa pentingnya peranan kerja sama

dan gotong royong. Anak-anak ibu juga harus belajar bahwa di

kelas ini kita memiliki berbagai perbedaan contohnya saja ada anak

ibu yang pendiam dan ada yang suka bicara dengan perbedaan

yang ada maka kita harus saling menghargai sesama kita”.

Selanjutnya peserta didik diberikan lembar evaluasi oleh

guru.”baiklah ibu akan memberikan lembar soal sebanyak 10 butir

soal pilihan ganda, nah sekarang kerjakan sendiri-sendiri” jawab

peserta didik “baik bu”. Setelah mengerjakan evaluasi peserta didik

diminta guru untuk mengumpulkan lembar evaluasi.

Dan kegiatan terakhir peserta didik dibimbing untuk berdoa.

“Dan sebelum pulang di tutup dengan do’a dipimpin oleh ketua

kelas, peserta didik menyalami guru dengan tertib dan

meninggalkan ruangan kelas.


72

c. Pengamatan

Pengamatan Siklus I Pertemuan I terhadap rencana pelaksanaan

pembelajaran, tindakan dari aktivitas guru ataupun aktivitas peserta

didik pada pembelajaran tematik terpadu dengan model kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) dilakukan oleh peneliti dan teman

sejawat yang bertindak sebagai observer. Dilakukan dengan cara

memberikan ceklist (✓) berdasarkan deskriptor yang muncul dengan

kualifikasi SB yaitu sangat baik dengan skor 4, B yaitu baik dengan

skor 3, C yaitu cukup dengan skor 2 dan K yaitu kurang dengan skor 1.

Berikut ini merupakan hasil pengamatan yang dilakukan oleh

observer (pengamat) :

1) Hasil Pengamatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pengamatan terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dilaksanakan melalui lembar pengamatan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan berbagai

aktivitas diantaranya ; (a) Identitas mata pelajaran, (b) Perumusan

indikator pembelajaran, (c) Kejelasan perumusan tujuan proses

pembelajaran, (d) Pemilihan materi ajar, (e) Pengorganisasian

materi pembelajaran, (f) Menyusun Langkah-langkah pembelajaran

sesuai dengan model pembelajaran, (g) Teknik pembelajaran dan

(h) Kelengkapan Instrumen. Adapun hasil pengamatan terhadap

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I pertemuan

1 secara lengkap adalah sebagai berikut :


73

a) Identitas Mata Pelajaran

Pada aktivitas ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Terdapat satuan pendidikan,

Terdapat kelas, Terdapat semester dan Terdapat tema/ subtema

dan jumlah pertemuan. Maka memperoleh skor 4 dengan

kualifikasi sangat baik (SB).

b) Perumusan indikator pembelajaran

Pada aktivitas ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Perumusan indikator sesuai

dengan Kompetensi Dasar (KD), Perumusan indikator

mengandung kata kerja operasional (KKO), Perumusan

indikator mencakup aktivitas pengetahuan dan Perumusan

indikator mencakup aktivitas keterampilan. Maka memperoleh

skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

c) Kejelasan perumusan tujuan proses pembelajaran

Pada aktivitas ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Perumusan tujuan

pembelajaran jelas, Rumusan tujuan pembelajaran tidak

menimbulkan penafsiran ganda dan Rumusan tujuan

pembelajaran lengkap (memenuhi A= Audience, B= Behavior,

C= Condition, D=Degree. Sedangkan deskriptor yang tidak

muncul adalah Rumusan tujuan pembelajran berurutan secara


74

logis dari mudah ke sukar. Maka memperoleh skor 3 dengan

kualifikasi baik (B).

d) Pemilihan Materi Ajar

Pada aktivitas ini ada 2 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Materi ajar sesuai dengan

tujuan pembelajaran dan Materi ajar sesuai dengan

karakteristik siswa. Sedangkan deskriptor yang tidak muncul

adalah Materi ajar sesuai dengan lingkungan yang tersedia dan

Materi ajar sesuai dengan yang diajarkan. Maka memperoleh

skor 2 dengan kualifikasi cukup (C).

e) Pengorganisasian materi ajar

Pada aktivitas ini ada 2 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Materi ajar sistematis dan

Kemutakhiran (sesuai dengan perkembangan terakhir

bidangnya). Sedangkan deskriptor yang tidak muncul adalah

Pengorganisasian materi ajar dan Sesuai dengan alokasi waktu.

Maka memperoleh skor 2 dengan kualifikasi cukup (C).

f) Menyusun langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan model

pembelajaran

Pada aktivitas ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Langkah-langkah pembelajaran

berurut (awal, inti dan penutup), Langkah-langkah

pembelajaran sesuai dengan materi ajar dan Langkah-langkah


75

pembelajaran jelas dan rinci,sesuai dengan model Number

Head Together (NHT). Sedangkan deskriptor yang tidak

muncul adalah Langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu. Maka memperoleh skor 3 dengan kualifikasi

baik (B).

g) Teknik pembelajaran

Pada aktivitas ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Teknik pembelajaran sesuai

dengan tujuan pembelajaran, Teknik pembelajaran sesuai

dengan karakteristik siswa, Teknik pembelajaran sesuai dengan

lingkungan sekolah dan Teknik pembelajaran sesuai dengan

model Number Head Together (NHT). Maka memperoleh skor

4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

h) Kelengkapan instrumen

Pada aktivitas ini ada 2 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Soal lengkap memuat seluruh

pembelajaran dan Soal sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Sedangkan deskriptor yang tidak muncul adalah Soal disertai

kunci jawaban yang lengkap dan Soal disertai pendoman

penskoran yang lengkap. Maka memperoleh skor 2 dengan

kualifikasi cukup (C).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer,

pada pengamatan RPP siklus I pertemuan I memperoleh skor 24


76

dengan skor maksimal 32, maka persentase siklus I pertemuan I

adalah 75% dengan kriteria cukup (C). Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada lampiran 15 halaman 226.

2) Hasil Pengamatan Aktivitas Guru

Berdasarkan hasil pengamatan observer terhadap kegiatan

proses pembelajaran tematik terpadu menggunakan model

kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap aktivitas

guru dijelaskan sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Pada kegiatan ini ada 2 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru mengkondisikan kelas:

Merapikan tempat duduk, Berdo’a, Mengecek kehadiran peserta

didik dan Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu

tema 7 (Peristiwa dalam Kehidupan) subtema 2 (Peristiwa

Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan), pembelajaran

3. Sedangkan deskriptor yang tidak muncul adalah Guru

menyampaikan apersepsi dan Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran. Maka memperoleh skor 2 dengan kualifikasi

cukup (C).

b) Kegiatan Inti

(1) Langkah 1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap

peserta didik dalam kelompok mendapat nomor


77

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru membagi peserta

didik ke dalam beberapa kelompok, Setelah kelompok

terbentuk, guru memberikan ikat kepala bernomor pada

masing-masing anggota kelompok, Guru memberikan

masing-masing peserta didik mendapatkan nomor yang

berbeda dalam kelompoknya dan Guru membimbing peserta

didik untuk meletakkan nomor ke atas kepala. Maka

memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

(2) Langkah 2 Guru memberikan tugas dan masing- masing

kelompok mengerjakannya

Pada kegiatan ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru membagi LDK 1

kepada kelompok, dengan membacakan petunjuk kerja,

Guru mengaitkan pembelajaran dengan bertanya jawab

mengenai gambar yang ditampilkan terkait tindakan heroik

mendukung proklamasi, kemudian membagikan LDK 2 dan

Guru bersama peserta didik bertanya jawab tentang

indahnya hidup dalam keberagaman, setelah itu guru

memberikan LDK 3. Sedangkan deskriptor yang tidak

muncul adalah Guru meminta peserta didik untuk membaca

teks narasi “Proklamator” yang terdapat pada buku siswa,


78

sembari menempelkan media di papan tulis. Maka

memperoleh skor 3 dengan kualifikasi baik (B).

(3) Langkah 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar

dan memastikan tiap anggota kelompok mengerjakan dan

mengetahui jawabannya dengan baik

Pada kegiatan ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru mengarahkan Peserta

didik untuk saling bekerjasama dalam kelompoknya

mendiskusikan tokoh proklamator di Indonesia dan Guru

meminta peserta didik untuk mengecek kembali jawaban

yang telah dibuat, dan memastikan setiap anggota kelompok

mengetahui jawabannya. Sedangkan deskriptor yang tidak

muncul adalah Guru mengarahkan peserta didik bersama

kelompoknya untuk mendiskusikan tentang tindakan heroik

mendukung proklamasi dan Guru mengarahkan peserta didik

bersama kelompoknya dalam mendiskusikan perbedaan

karakteristik teman di kelasnya (karakteristik fisik). Maka

memperoleh skor 2 dengan kualifikasi cukup (C).

(4) Langkah 4 : Guru memanggil salah satu nomor sisiwa dan

nomor yang dipanggil keluar dari kelompoknya melaporkan

atau menjelaskan hasil kerjasama mereka

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru memastikan setiap


79

anggota kelompok mengetahui jawaban yang benar lalu

memanggil nama kelompok, Guru memanggil nomor kepala

yang akan menyampaikan jawabannya, Guru mendengar

penyampaian jawaban oleh perwakilan kelompok yang telah

didiskusikan sebelumnya dan Guru memberikan apresiasi

terhadap peserta didik yang telah menyampaikan

jawabannya. Maka memperoleh skor 4 dengan kualifikasi

sangat baik (SB).

(5) Langkah 5. Tanggapan dengan teman lain, kemudian guru

menunjukkan nomor yang lain

Pada kegiatan ini ada 2 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru meminta peserta didik

duduk kembali kedalam kelompoknya dan Guru memanggil

nomor kepala yang lain. sedangkan deskriptor yang tidak

muncul adalah Guru meminta peserta didik yang lain

menanggapi jawaban yang disampaikan dan bertanya

apabila belum paham dan Guru meminta peserta didik

memberikan penjelasan mengenai jawaban yang belum

dimengerti oleh peserta didik lain. Maka memperoleh skor 2

dengan kualifikasi cukup (C).

(6) Langkah 6. Kesimpulan

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru bersama Peserta didik


80

bertanya jawab mengenai jawaban dari kelompok yang

belum dipahami, Guru memberikan penguatan atau

pengulangan atas materi yang telah dipelajari kepada peserta

didik, Guru membantu peserta didik untuk menyimpulkan

pembelajaran tersebut.dan Guru memberikan penguatan

atas kesimpulan yang telah disampaikan. Maka memperoleh

skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

c) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru memberikan tindak lanjut

berupa soal evaluasi, Guru menyampaikan pesan moral dan

Guru meminta salah seorang siswa untuk menutup kelas dengan

do’a. Sedangkan deskriptor yang tidak muncul adalah Guru

memberi informasi mengenai pembelajaran untuk pertemuan

selanjutnya. Maka memperoleh skor 3 dengan kualifikasi baik

(B).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer,

pada pengamatan Aktivitas Guru siklus I pertemuan I memperoleh

skor 24 dengan skor maksimal 32, maka persentase siklus I

pertemuan I adalah 75% dengan kriteria cukup (C). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 229.


81

3) Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik

Berdasarkan hasil pengamatan observer terhadap kegiatan

proses pembelajaran tematik terpadu menggunakan model

kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap aktivitas

peserta didik dijelaskan sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Pada kegiatan ini ada 2 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik Merapikan

tempat duduk, Berdo’a, dan mendengar pengecekan kehadiran

oleh guru dan Peserta didik mendengarkan penyampaian materi

oleh guru yaitu tema 7 (Peristiwa dalam Kehidupan) subtema 2

(Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan),

pembelajaran 3. Sedangkan deskriptor yang tidak muncul

adalah Peserta didik mendengarkan penyampaian apersepsi

oleh guru dan Peserta didik mendengarkan penyampaian

tujuan pembelajaran oleh guru. Maka memperoleh skor 2

dengan kualifikasi cukup (C).

b) Kegiatan Inti

(1) Langkah 1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap

peserta didik dalam kelompok mendapat nomor

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik dibagi ke

dalam beberapa kelompok, Setelah kelompok terbentuk,


82

peserta didik menerima ikat kepala bernomor dari guru,

Peserta didik mendapatkan nomor yang berbeda dalam

kelompoknya dan Peserta didik dibimbing oleh guru untuk

meletakkan nomor ke atas kepala. Maka memperoleh skor

4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

(2) Langkah 2. Guru memberikan tugas dan masing- masing

kelompok mengerjakannya

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah . Peserta didik membaca

teks narasi “Proklamator” yang terdapat pada buku, sembari

guru menempelkan media pembelajaran di papan tulis,,

Tiap-tiap kelompok menerima LDK 1 dengan

mendengarkan guru membaca petunjuk kerja, Peserta didik

bertanya jawab dengan guru mengenai gambar yang terkait

tindakan heroik mendukung proklamasi, dan mendapatkan

LDK 2 dan Peserta didik bersama guru bertanya jawab

tentang indahnya hidup dalam keberagaman, setelah itu

diberikan LDK 3. Maka memperoleh skor 4 dengan

kualifikasi sangat baik (SB).

(3) Langkah 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar

dan memastikan tiap anggota kelompok mengerjakan dan

mengetahui jawabannya dengan baik


83

Pada kegiatan ini ada 2 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik diarahkan

untuk saling bekerjasama dalam kelompoknya

mendiskusikan tokoh proklamator di Indonesia dan Peserta

didik mengecek kembali jawaban yang telah dibuat, dan

memastikan setiap anggota kelompok mengetahui

jawabannya. Sedangkan deskriptor yang tidk muncul

adalah Peserta didik diarahkan guru bersama kelompoknya

untuk mendiskusikan tentang tindakan heroik mendukung

proklamasi dan Peserta didik diarahkan guru bersama

kelompoknya dalam mendiskusikan perbedaan karakteristik

teman di kelasnya (karakteristik fisik). Maka memperoleh

skor 2 dengan kualifikasi cukup (C).

(4) Langkah 4 : Guru memanggil salah satu nomor sisiwa dan

nomor yang dipanggil keluar dari kelompoknya melaporkan

atau menjelaskan hasil kerjasama mereka

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik dipastikan

untuk mengetahui jawaban yang benar kemudian nama

kelompoknya dipanggil, Peserta didik maju sesuai dengan

nomor yang dipanggil guru, Peserta didik menyampaikan

jawaban diskusi kelompoknya dan Peserta didik menerima


84

apresiasi dari guru setelah menjawab pertanyaan. Maka

memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

(5) Langkah 5. Tanggapan dengan teman lain, kemudian guru

menunjukkan nomor yang lain

Pada kegiatan ini ada 2 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik duduk

kembali kedalam kelompoknya dan Peserta didik

mendengar guru memanggil nomor kepala yang lain.

sedangkan deskriptor yang tidak muncul adalah Peserta

didik yang lain diminta untuk menanggapi jawaban yang

disampaikan dan bertanya apabila belum paham dan

Peserta didik memberikan penjelasan mengenai jawaban

yang belum dimengerti oleh peserta didik lain. Maka

memperoleh skor 2 dengan kualifikasi cukup (C).

(6) Langkah 6. Kesimpulan

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik bertanya

jawab dengan guru mengenai jawaban dari kelompok yang

belum dipahami, Peserta didik mendengarkan penguatan

atau pengulangan atas materi yang telah dipelajari dari

guru, Peserta didik menyimpulkan pembelajaran tersebut

dan Peserta didik mendengarkan penguatan atas


85

kesimpulan yang telah disampaikan. Maka memperoleh

skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

c) Kegiatan penutup

Pada kegiatan ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik diberi tindak

lanjut berupa soal evaluasi, Peserta didik mendengarkan guru

menyampaikan pesan moral dan Salah seorang peserta didik

menutup kelas dengan do’a. Sedangkan deskriptor yang tidak

muncul adalah Peserta didik mendengarkan pemberian

informasi dari guru mengenai pembelajaran untuk pertemuan

selanjutnya. Maka memperoleh skor 3 dengan kualifikasi baik

(B).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer,

pada pengamatan Aktivitas Peserta Didik siklus I pertemuan I

memperoleh skor 25 dengan skor maksimal 32, maka persentase

siklus I pertemuan I adalah 78,12% dengan kriteria cukup (C).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 17 halaman 237.

4) Hasil belajar peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu

menggunakan model Kooperatif tipe Number Head Together

Peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran

tematik terpadu menggunakan model Kooperatif tipe Number Head

Together pada siklus I pertemuan I diperoleh dari penilaian yang

telah dilaksanakan. Hasil belajar peserta didik pada pembelajaran


86

tematik terpadu menggunakan model Kooperatif tipe Number Head

Together dapat dilihat dari penilaian sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

a) Penilaian Sikap

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti menggunakan

jurnal penilaian sikap pada siklus I pertemuan I terdapat 3

orang peserta didik yang sikapnya paling menonjol selama

proses pembelajaran. Pertama, MG tidak serius ketika berdo’a

ini masuk kedalam nilai spiritual tindak lanjut yang dilakukan

adalah diingatkan untuk focus ketika berdo’a. Kedua, RA

meminjamkan tipe-x kepada teman yang membutuhkan ini

termasuk ke dalam sikap sosial dan diberi tindak lanjut berupa

apresiasi. Ketiga, ZAH berani menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh guru ini termasuk ke dalam sikap sosial diberi

tindak lanjut berupa apresiasi.

b) Penilaian Pengetahuan

Hasil pengetahuan peserta didik yang diperoleh pada

siklus I pertemuan I dapat dilihat dari hasil lembar penilaian

peserta didik. Nilai terendah yaitu 41,6 dengan kualifikasi

kurang dan nilai tertinggi 100 dengan kualifikasi SB dengan

nilai rata-rata 73,27 dengan kualifikasi cukup.

c) Penilaian Keterampilan
87

Keberhasilan peserta didik dari aspek keterampilan

dilihat dari hasil diskusi yang dilakukan peserta didik pada

siklus I pertemuan I. Nilai rata-rata yang diperoleh peserta

didik pada aspek keterampilan berdasarkan mata pelajaran

adalah untuk nilai rata-rata Bahasa Indonesia: 77,5 (C), nilai

rata-rata IPS: 82,5 (B) dan nilai rata-rata PPKn 90 (SB) .

d. Refleksi

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti (observer) pada

siklus I pertemuan I diketahui bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran

tematik terpadu menggunakan model kooperatif tipe NHT sebagian

sesuai dengan yang diharapkan. Artinya hasil pengamatan RPP

menunjukkan bahwa sudah ada deskriptor yang muncul walaupun

belum terlaksana dengan maksimal, maka dari itu masih banyak

perbaikan lagi. Refleksi mencakup refleksi terhadap RPP, aktivitas

guru, dan aktivitas peserta didik. untuk lebih jelasnya dapat diuraikan

sebagai berikut:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I pertemuan

I, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) termasuk

kedalam kategori cukup karena belum terlaksana dengan baik.

Kualifikasi terbagi menjadi 4 bagian dengan skor 1, 2, 3, dan 4.


88

Beberapa komponen perencanaan yang belum muncul adalah

sebagai berikut :

a) Pada aktivitas kejelasan perumusan tujuan proses pembelajaran

ada 1 deskriptor yang tidak muncul yaitu rumusan tujuan

pembelajaran berurutan secara logis dari mudah ke sukar.

Upaya perbaikan yang dilakukan adalah lebih diperhatikan lagi

urutan penyusunan tujuan pembelajaran.

b) Pada aktivitas pemilihan materi ajar ada 2 deskriptor yang tidak

muncul yaitu materi ajar sesuai dengan lingkungan yang

tersedia dan materi ajar sesuai dengan yang diajarkan. Upaya

perbaikan yang dilakukan adalah lebih dikembangkan lagi

materi yang akan diajarkan dan disesuaikan dengan lingkungan

sekitar atau kondisi nyata disekitar peserta didik.

c) Pada aktivitas pengorganisasian materi ajar ada 2 deskriptor

yang tidak muncul yaitu Pengorganisasian materi ajar dan

Sesuai dengan alokasi waktu. Upaya perbaikan yang dilakukan

adalah lebih diperhatikan lagi materi yang akan diajarkan agar

sesuai dengan alokasi waktu pada saat pandemi.

d) Pada aktivitas menyusun langkah-langkah pembelajaran sesuai

dengan model pembelajaran ada 1 deskriptor yang tidak

muncul yaitu langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan

alokasi waktu. Upaya perbaikan yang dilakukan adalah

langkah-langkah dibuat dengan rinci dan terstruktur.


89

e) Pada aktivitas kelengkapan instrumen ada 2 deskriptor yang

tidak muncul yaitu soal disertai kunci jawaban yang lengkap

dan soal disertai pendoman penskoran yang lengkap. Upaya

perbaikan yang dilakukan adalah lengkapi instrumen yang

dibutuhkan dalam menunjang kelancaran proses penelitian.

2) Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pembelajaran ada 2 aktivitas yang

menjadi fokus pengamatan,yaitu dari aktivitas guru dan

aktivitas peserta didik. Pengamatan dilakukan pada setiap

pembelajaran berlansung dengan tujuan semua kekurangan

yang ditemukan dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya.

a) Pada kegiatan pendahuluan guru belum menyampaikan

apersepsi dan tujuan pembelajaran kepada peserta didik,

sehingga peserta didik kurang bisa mengaitkan

pembelajaran tersebut dengan kondisi nyata yang ada di

lingkungan peserta didik. Kemudian peserta didik juga

belum mengetahui tujuan dari pembelajaran yang akan

dicapai pada hari tersebut. Upaya perbaikan yang dilakukan

adalah guru menyampaikan hal tersebut agar proses

pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan lebih

bermakna untuk peserta didik.

b) Pada kegiatan inti, guru kurang menjelaskan kepada peserta

didik bagaimana langkah-langkah dari model yang akan


90

digunakan sehingga pada saat pembelajaran peserta didik

cenderung bingung dan masih belum mengerti. Upaya

perbaikan yang dilakukan adalah guru menyampaikan

secara ringkas dan rinci Langkah-langkah pembelajaran

dengan menggunakan model NHT.

c) Pada saat guru memberikan tugas dan masing- masing

kelompok mengerjakannya, sebelum memberikan tugas

seharusnya guru menempelkan media pembelajaran di

papan tulis. Akan tetapi guru tidak melakukannya dan

hanya memperlihatkan sekilas media pembelajaran yang

akan digunakan. Upaya perbaikan yang dilakukan adalah

untuk penggunaan media lebih diperlihatkan agar peserta

didik menjadi lebih paham.

d) Pada saat kelompok mendiskusikan jawaban yang benar

dan memastikan tiap anggota kelompok mengerjakan dan

mengetahui jawabannya dengan baik guru kurang

membimbing peserta didik dalam melakukan kegiatan

diskusi. Sehingga proses diskusi masih belum berjalan

dengan optimal karena masih terlihat beberapa peserta

didik yang mengobrol. Upaya perbaikan yang dilakukan

adalah pada saat melakukan kegiatan diskusi guru

membimbing peserta didik sehingga prosesnya berjalan

dengan semestinya.
91

e) Pada saat tanggapan dengan teman lain, kemudian guru

menunjukkan nomor yang lain guru tidak meminta peserta

didik untuk bertanya dan memberikan tanggapan dari

peserta didik lain kepada kelompok lain, karena guru

langsung meluruskan jawaban yang diberikan dari

kelompok lain sehingga proses diskusi kurang berjalan

dengan sebagaimana mestinya.

f) Pada kegiatan penutup guru tidak memberikan informasi

mengenai pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

Seharusnya guru menyampaikan hal tersebut untuk

mengingatkan memberitahu peserta didik pembelajaran

selanjutnya. Upaya perbaikan yang dilakukan adalah pada

pertemuan selanjutnya guru menyampaikan hal tersebut.

Penelitian siklus I pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu, 17

Maret 2021 Pukul 07.30-11.00 WIB. Pada bagian ini diuraikan tentang

hasil penelitian siklus I pertemuan 2 dalam pembelajaran tematik terpadu

dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT di kelas V SD Negeri 80

Lebong Bengkulu dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan

Perencanaan tindakan pembelajaran di tuangkan dalam bentuk

rancangan pembelajaran atau RPP. Penyusunan RPP berdasarkan pada


92

kurikulum 2013. Sebelum RPP disusun, peneliti terlebih dahulu

memilih tema, subtema dan pembelajaran dikembangkan dengan

menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

di kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu di semester II.

Tema yang digunakan dalam siklus I pertemuan II adalah tema 7

“Peristiwa dalam Kehidupan” Subtema 3 “Peristiwa Mengisi

Kemerdekaan” Pembelajaran 3 pada pertemuan 2. Perencanaan

tersebut disusun untuk pertemuan kedua yaitu 5 x 35 menit. RPP

dilaksanakan terdiri dari Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar

(KD), indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, media dan sumber belajar, metode dan model

pembelajaran, serta penilaian.

Kompetensi inti dicapai peserta didik dalam pembelajaran

tematik terpadu kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu Semester II

pada tema 7 Subtema 3 Pembelajaran 3 adalah : KI 1) Menerima, dan

menjalankan ajaran agama yang dianutnya, KI 2) Menunjukan

perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, percaya diri, peduli,

dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan

tetangga, KI 3) Memahami pengetahuan faktual dengan cara

mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan

rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan

disekolah, KI 4) Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang


93

jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan

yang mencerminkan anak sehat, dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Kompetensi dasar dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini

memuat 3 mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, IPS, PPKN.

Kompetensi dasar dicapai pada pembelajaran Bahasa Indonesia adalah

3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif dan ejaan dalam surat

undangan (ulang tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.). 4.9

Membuat surat undangan (ulang tahun, kegiatan sekolah, kenaikan

kelas, dll.) dengan kalimat efektif dan memperhatikan penggunaan

ejaan. Dari kompetensi dasar yang telah dianalisis, indikator yang

ingin dicapai adalah sebagai berikut: 3.9.1 Mengidentifikasi

penggunaan kalimat efektif dalam teks “Peristiwa Lahirnya Pancasila”.

4.9.1 Menjelaskan jawaban atas pertanyaan dalam teks “Peristiwa

Lahirnya Pancasila”.

Sedangkan kompetensi dasar tercapai pada pembelajaran IPS

adalah: 3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting penyebab

penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam

mempertahankan kedaulatannya. 4.4 Menyajikan hasil identifikasi

mengenai faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia

dan upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya.

Dari kompetensi dasar yang telah dianalisis, indikator yang ingin

dicapai adalah sebagai berikut: 3.4.1 Mengidentifikasi peran pancasila


94

dalam menjaga keberagaman bangsa. 4.4.1 Menentukan peran

pancasila dalam menjaga keberagaman bangsa.

Kemudian kompetensi dasar dicapai pada pembelajaran PPKn

adalah 3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya masyarakat. 4.3

Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung keberagaman sosial

Dari kompetensi dasar yang telah dianalisis, indikator yang ingin

dicapai adalah sebagai berikut: 3.3.1 Menelaah keberagaman sosial

budaya masyarakat. 4.3.1 Menunjukkan kegiatan yang mendukung

keberagaman sosial budaya masyarakat.

Berdasarkan indikator yang telah dijelaskan di atas tujuan yang

ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1) Dengan membaca, peserta

didik dapat mengidentifikasi peristiwa lahirnya Pancasila dengan

penuh tanggung jawab. 2) Dengan bertanya jawab, peserta didik dapat

mengidentifikasi peristiwa lahirnya Pancasila dengan penuh tanggung

jawab. 3) Dengan menulis, peserta didik dapat menjelaskan peristiwa

lahirnya Pancasila dengan percaya diri. 4) Dengan membaca, peserta

didik dapat mengidentifikasi peran pancasila dalam menjaga

keberagaman bangsa dengan benar. 5) Dengan berlatih, peserta didik

dapat menentukan peran pancasila dalam menjaga keberagaman

bangsa dengan benar. 6) Dengan membaca, peserta didik dapat

menelaah keberagaman sosial budaya masyarakat dengan benar. 7)

Dengan berdiskusi, peserta didik dapat menelaah keberagaman sosial

budaya masyarakat dengan penuh tanggung jawab. 8) Dengan


95

mengamati, peserta didik dapat menunjukkan kegiatan yang

mendukung keberagaman sosial budaya masyarakat.

Setelah dilakukan penurunan indikator dan tujuan pembelajaran

dilanjutkan dengan peneliti menentukan materi dipelajari oleh peserta

didik. Peneliti mengambil materi pembelajaran dari buku guru, buku

peserta didik terpadu tema 7 “Peristiwa dalam Kehidupan” Subtema 3

“Peristiwa Mengisi Kemerdekaan” Pembelajaran 3. Materi

pembelajaran difokuskan pada a). Bahasa Indonesia: Sejarah peristiwa

lahirnya Pancasila b) IPS: Peran Pancasila dalam menjaga

keberagaman bangsa. c) PPKn: Kegiatan yang mendukung

keberagaman sosial budaya masyarakat.

Untuk mencapai indikator, perencanaan pembelajaran dibagi

dalam tiga tahap pembelajaran yaitu tahap awal 15 menit, inti 130

menit, akhir 25 menit. Tahap inti dibagi atas 6 langkah penggunaan

model kooperatif tipe NHT menurut Istarani yaitu: 1) Peserta didik

dibagi kedalam kelompok, setiap peserta didik didalam kelompok

mendapat nomor, 2) Guru memberikan tugas dan masing-masing

kelompok mengerjakannya., 3) Kelompok mendiskusikan jawaban

yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakan/tahu jawabannya, 4) Guru memanggil salah satu nomor

peserta didik dan peserta didik yang nomornya terpanggil melaporkan

hasil kerja sama diskusi kelompoknya. 5) Tanggapan dari teman lain,


96

kemudian guru menunjuk nomor yang lain, dan seterusnya, 6)

Kesimpulan.

Sebelum pelaksanaan pembelajaran berlangsung, terlebih dahulu

peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, LDK, dan

lembar evaluasi terdiri dari 10 soal objektif serta kunci jawaban

evaluasi digunakan dalam pembelajaran. Di samping itu peneliti juga

menyiapkan lembar pengamatan yang akan digunakan observer dalam

penilaian proses pembelajaran baik aktivitas guru maupun aktivitas

peserta didik dalam pembelajaran tematik terpadu tema 7 subtema 3

pembelajaran 3 dengan menggunakan Model kooperatif tipe NHT.

Selain itu peneliti juga mempersiapkan media pembelajaran yakni

media gambar gotong royong (membangun jembatan dan

membersihkan lingkungan) dan media gambar musyawarah mufakat.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu menggunakan model

kooperatif tipe NHT di kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu siklus

I pertemuan II dilaksanakan pada hari Rabu, 17 Maret 2021.

Pembelajarannya berlangsung selama 5 x 35 menit. Dalam pelaksanaan

tindakan, Guru kelas V berperan sebagai praktisi, peneliti dan teman

sejawat berperan sebagai observer. Sebelum penelitian dimulai, peneliti

mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan selama penelitian

berlangsung.
97

Adapun pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan peneliti

paparkan sebagai berikut;

1) Kegiatan Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan ini, guru mengucapkan

“assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu” semua peserta didik

menjawab dengan kompak “waalaikumussalam warahmatullahi

wabarakatu”. Kemudian guru menyiapkan kondisi kelas untuk

memulai pembelajaran seperti merapikan tempat duduk lalu

dilanjutkan berdoa. Salah satu peserta didik diminta untuk

memimpin do’a sebelum belajar.

Setelah itu guru mengabsen peserta didik. Setelah itu, guru

menanyakan kepada peserta didik “Apakah anak-anak ibu sudah

siap untuk belajar hari ini?”, peserta didik menjawab “Sudah bu”.

Setelah itu guru menjelaskan tentang tema pembelajaran hari ini

“nah, hari ini pembelajaran yang dibelajarkan sekarang yaitu Tema

7 ““Peristiwa dalam Kehidupan” Subtema 3 “Peristiwa Mengisi

Kemerdekaan” Pembelajaran 3”. Lalu menyampaikan secara garis

besar tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada peserta didik.

2) Kegiatan Inti

Pada kegiatan ini, guru melaksanakan proses pembelajaran

dengan mengacu kepada langkah-langkah model kooperatif tipe

NHT menurut Istarani :


98

Langkah pertama, peserta didik dibagi kedalam

kelompok, setiap peserta didik didalam kelompok mendapat

nomor. Sebelumnya guru menjelaskan tentang penggunaan model

pembelajaran yang telah diterapkan pada minggu lalu yaitu

menggunakan model NHT. Selanjutnya guru membagi peserta didik

ke dalam 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 5 orang

sama seperti sebelumnya. Kelompok 1 diberi nama Soekarno,

Adapun anggotanya adalah: Muhammad Galang, Reza Amanda,

Risdo Saputra, Zerin Fitria Ningsih dan Zilpa Aprilinopa.

Sedangkan kelompok 2 diberi nama Hatta, Adapun anggota dari

kelompok 2 adalah: Al Paiz, Azan Rakanjani, Khussunul

Qhotimmah, Vikal Sinji Barokah dan Zahra Alhafidzah. Setelah

dibagikan ke dalam kelompok peserta didik diminta untuk duduk

sesuai dengan kelompoknya masing masing.

Setelah kelompok terbentuk, peserta didik mendapatkan ikat

kepala bernomor dari guru untuk masing-masing anggota

kelompok sesuai dengan nomor yang didapati sebelumnya.

Kemudian peserta didik mendengarkan arahan sekaligus contoh

pemasangan ikat kepala oleh guru. Lalu peserta didik dibimbing

guru untuk meletakkan nomor ke atas kepala dan membantu

peserta didik yang kesulitan memasangkan ikat kepalanya.

Langkah kedua, guru memberikan tugas dan masing-

masing kelompok mengerjakannya. Pada langkah ini, peserta


99

didik diberi tugas oleh guru untuk membaca materi pembelajaran

tentang teks “Peristiwa Lahirnya Pancasila” yang ada pada buku

siswa. “Anak-anak ibu buka bukunya pada halaman 174-176

silahkan baca dalam hati tentang teks narasi yang berjudul

“Peristiwa Lahirnya Pancasila”. peserta didik menjawab “baik bu”.

Setelah membaca teks tersebut selanjutnya guru bertanya jawab

dengan peserta didik. “nah sekarang siapa yang bisa menjelaskan

tentang apa teks yang anak-anak ibu baca tadi” lalu Zilpa

mengangkat tangan dan menjawab “teks tersebut membahas

tentang sejarah lahirnya Pancasila bu”. “betul sekali anak ibu,

sekarang siapa lagi yang mau berpendapat?”. Galang pun

mengangkat tangan dan menjawab “Soekarno memberikan

pendapatnya untuk rumusan Pancasila bu”. Setelah itu ibu memuji

peserta didik yang berani berpendapat dan menjelaskan sedikit

terkait materi tersebut. Selanjutnnya guru memberikan LDK 1

kepada kelompok dan memintanya untuk tidak mengerjakannya

terlebih dahulu.

Selanjutnya guru mengaitkan pembelajaran dengan materi

selanjutnya yaitu peran pancasila dalam menjaga keberagaman

bangsa “nah anak-anak ibu telah membaca tadi bagaimana sejarah

lahirnya Pancasila, Pancasila adalah dasar negara Indonesia yang

kita jadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila

memiliki peranan yang penting dalam rakyat Indonesia, terutama


100

dalam mengatasi keberagaman yang ada di Indonesia. Untuk lebih

jelasnya silahkan anak ibu buka bukunya halaman 178 dan dibaca”.

“baik bu” kata peserta didik. Guru kemudian memperlihatkan

media gambar tentang keberagaman masyarakat Indonesia Setelah

membaca peserta didik dibagikan LDK 2.

Materi selanjutnya yang akan dikaitkan oleh guru adalah

tentang contoh kegiatan yang menunjukkan sikap kerukunan dalam

keberagaman. “perlu anak-anak ibu ketahui bahwa bangsa

Indonesia memiliki berbagai macam keberagaman baik itu dari segi

suku, agama, bahasa dan lain sebagainya. dalam menyikapi

perbedaan tersebut kita harus saling bisa bertoleransi dan

menghargai antar sesama. Dalam mewujudkan hal tersebut bisa

diwujudkan dalam beberapa contoh kegiatan yaitu gotong royong

dan musyawarah mufakat. Untuk lebih jelasnya silahkan dibaca

halaman 179-181”. Peserta didik membaca sembari melihat media

gambar gotong royong dan musyawarah mufakat yang telah

ditempelkan di papan tulis oleh guru. Guru dan peserta didik

bertanya jawab tentang materi tersebut setelah itu guru

membagikan LDK 3.

Setelah membagikan LDK 1 sampai 3 ke masing-masing

kelompok guru meminta siswa untuk mengerjakannya dengan

bekerja sama. “Sekarang ibu persilahkan anak-anak ibu untuk


101

mengerjakan LDK yang telah ibu bagikan kerjakan bersama-sama

dengan anggota kelompoknya” peserta didik menjawab “baik bu”

Langkah ketiga, kelompok mendiskusikan jawaban yang

benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakan/tahu jawabannya. Pada tahap ini guru

membimbing peserta didik dalam mengerjakan LDK 1 sampai 3.

“Anak-anak silahkan kerjakan kalau ada yang ragu silahkan

tanyakan ke ibu, diskusikan dulu dengan anggota kelompoknya, ibu

harap semuanya ikut serta dan berdiskusi dalam menjawab, tidak

ada yang hanya mengandalkan temannya saja”. Peserta didik

menjawab “baik bu”.

Kemudian didalam membimbing peserta didik diarahkan

untuk saling bekerja sama dalam mengerjakan LDK 1-3. “semua

anggota kelompok ibu harapkan saling bekerja sama dan

memahami jawabannya karena nanti ibu akan memanggil kalian

secara acak untuk menjelaskan jawaban diskusi kalian”. Peserta

didik menjawab “iya bu”

Setelah selesai mengerjakan LDK 1-3, guru memberikan

kesempatan untuk mengecek kembali jawaban yang telah dibuat

dan diharapkan semua anggota kelompok dapat mengetahuinya.

“nah setelah semua kelompok selesai mengerjakan LDK 1 sampai

3, ibu memberikan waktu semua kelompok untuk memahami

jawaban yang telah ditulis di LDK masing-masing, semua anggota


102

kelompok harus bisa menjelaskan jawabannya ke depan nanti”

peserta didik dalam kelompok “baik bu”.

Langkah keempat, guru memanggil salah satu nomor

peserta didik dan peserta didik yang nomornya terpanggil

melaporkan hasil kerja sama diskusi kelompoknya.

Sesudah peserta didik memahami LDK yang telah

dikerjakan, guru memanggil salah satu nomor secara acak, peserta

didik yang nomornya terpanggil maju kedepan. “baiklah nomor 5 ,

perwakilan anggota kelompok nomor ikat kepalanya nomor 5

silahkan maju kedepan”. Lalu masing-masing perwakilan

kelompok maju ke depan dan menjawab pertanyaan LDK 1 dengan

membaca soal dan langsung jawabannya. Untuk soal nomor 1

“Siapa sajakah tokoh yang mengusulkan calon rumusan dasar

negara Indonesia?” kelompok Soekarno dan Hatta sama-sama

menjawab Muhammad Yamin, Prof. Dr. Mr Soepomo dan Ir.

Soekarno. Kemudian soal nomor 2 “Sejak kapan istilah Pancasila

dikenal? Uraikan secara singkat!” jawaban kelompok Soekarno dan

Hatta berbeda. Jawaban kelompok Soekarno yaitu istilah Pancasila

telah dikenal sejak jaman Majapahit, yaitu terdapat pada kitab

Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan kitab Sutasoma

karangan Mpu Tantular. Sedangkan kelompok Hatta menjawab

tanggal 1 Juni 1945. Lalu untuk soal nomor 3 “dari bahasa apakah

istilah pancasila? Apakah artinya?” kelompok Soekarno menjawab


103

dari bahasa Sanskerta, yaitu panca dan sila. Panca artinya lima, dan

sila artinya dasar. Sedangkan kelompok Hatta menjawab dari

bahasa Sanskerta, Panca artinya lima, sila artinya dasar. Setelah

perwakilan nomor 5 selesai menjawab ibu guru memberikan

apresiasi dan memuji perwakilan kelompok.

Langkah kelima, tanggapan dari teman lain, kemudian

guru menunjuk nomor yang lain, dan seterusnya. Pada tahap ini

peserta didik lain diberikan kesempatan untuk memberikan

tanggapan jawaban yang telah ditulis temannya. “baiklah anak-

anak siapa yang ingin memberikan tanggapan terhadap jawaban

temannya, bagi yang ingin berpendapat silahkan angkat

tangannya”. Zilpa mengangkat tangan dan bertanya. “mengapa

kelompok Hatta memilih jawaban nomor 2 seperti itu?”. Lalu guru

memberikan kesempatan kepada peserta didik perwakilan dari

kelompok Hatta untuk menjawab “karena dari yang kami baca

Pancasila lahir tanggal 1 Juni 1945”. Lalu zilpa menanggapi

“padahal kan yang ditanya adalah sejak kapan istilah Pancasila

dikenal”. Lalu guru meluruskan jawaban tersebut. “memang betul

bahwa pancasila lahir pada tanggal 1 Juni 1945, akan tetapi

pancasila telah dikenal sejak lama yaitu sejak zaman Majapahit.

Jadi jawaban kelompok Soekarno yang lebih tepat.” Guru memuji

peserta didik yang maju dan meminta peserta didik yang lain untuk

menjawab. “Nah sekarang masing-masing perwakilan kelompok


104

silahkan duduk kembali dan anggota yang belum maju secara

bergantian maju kedepan. Ibu minta perwakilan nomor 1 untuk

maju ke depan”. Kemudian peserta didik mendengarkan guru

memanggil nomor selanjutnya dan peserta didik yang nomornya

terpanggil kedepan kelas. (dilakukan sampai semua pertanyaan

terjawab).

Langkah keenam, kesimpulan. Pada tahap ini peserta didik

dengan bimbingan guru menyimpulkan materi. “Setelah semua

pertanyaan dijawab dan semua anggota kelompok sudah maju, nah

sekarang silahkan kembali ke kelompoknya masing-masing, kita

menyimpulkan materi hari ini, siapa yang bisa menyimpulkan

pembelajaran kita hari ini? Tanya guru. Paiz mengangkat

tangannya dan menjawab “Pancasila berasal dari kata panca yang

artinya lima dan sila artinya dasar bu, jadi Pancasila adalah lima

dasar”. “bagus sekali anak ibu, sekarang siapa lagi yang ingin

memberikan kesimpulan lagi?”. Reza mengangkat tangan dan

menjawab “hari ini kita juga belajar tentang gotong royong bu”.

Guru memberikan pujian kepada peserta didik yang berpendapat

dan menyimpulkan lagi pembelajaran hari ini. “baiklah ibu akan

menyimpulkan materi kita hari ini yaitu kita belajar tentang sejarah

lahirnya pancasila, apa arti pancasila tadi?”, “lima dasar bu” kata

peserta didik. “ya bagus, tadi ada 3 tokoh ya yang menyampaikan

usulan pancasila yaitu Muhammad Yamin, Prof. Dr. Mr Soepomo


105

dan Ir. Soekarno. Kemudian kita juga mempelajari peranan

pancasila terhadap keragaman bangsa. Apa-apa saja tadi?” Zahra

menjawab “sebagai nilai-nilai luhur yang diamalkan dalam

kehidupan bu”. “ya betul, banyak sekali peranan pancasila salah

satunya yang disebut Zahra tadi, dan juga dijadikan pedoman

dalam bersikap, lalu kita juga belajar tentang pentingnya gotong

royong dan musyawarah mufakat”.

3) Kegiatan Penutup

Selanjutnya peserta didik diberikan lembar evaluasi oleh

guru.”baiklah ibu akan memberikan lembar soal sebanyak 10 butir

soal pilihan ganda, nah sekarang kerjakan sendiri-sendiri” jawab

peserta didik “baik bu”. Setelah mengerjakan evaluasi peserta didik

diminta guru untuk mengumpulkan lembar evaluasi.

Pada kegiatan ini guru menjelaskan pesan moral “hari ini kita

dapat memperoleh pesan moral bahwa “pancasila merupakan dasar

dari negara Indonesia yang dijadikan pedoman dalam berprilaku,

banyak nilai-nilai yang terkandung di dalamnya salah satunya

tentang sila 1 yaitu “Ketuhanan yang maha esa” yang artinya

dalam kehidupan sehari-hari kita harus menjalankan perintah tuhan

dan menjauhi larangannya. Selain itu kita juga belajar tentang

pentingnya gotong royong bahwa pekerjaan akan menjadi lebih

cepat selesai dan dengan bermusyawarah kita dapat mengambil

keputusan yang adil”


106

Dan kegiatan terakhir peserta didik dibimbing untuk berdoa.

“Dan sebelum pulang di tutup dengan do’a dipimpin oleh ketua

kelas, peserta didik menyalami guru dengan tertib dan

meninggalkan ruangan kelas.

c. Pengamatan

Pengamatan Siklus I Pertemuan II terhadap rencana pelaksanaan

pembelajaran, tindakan dari aktivitas guru ataupun aktivitas peserta

didik pada pembelajaran tematik terpadu dengan model kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) dilakukan oleh peneliti yang

bertindak sebagai observer. Dilakukan dengan cara memberikan

ceklist (✓) berdasarkan deskriptor yang muncul dengan kualifikasi SB

yaitu sangat baik dengan skor 4, B yaitu baik dengan skor 3, C yaitu

cukup dengan skor 2 dan K yaitu kurang dengan skor 1. Berikut ini

merupakan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer

(pengamat) :

1) Hasil Pengamatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Pengamatan terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dilaksanakan melalui lembar pengamatan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan berbagai

aktivitas diantaranya ; (a) Identitas mata pelajaran, (b) Perumusan

indikator pembelajaran, (c) Kejelasan perumusan tujuan proses

pembelajaran, (d) Pemilihan materi ajar, (e) Pengorganisasian

materi pembelajaran, (f) Menyusun Langkah-langkah pembelajaran


107

sesuai dengan model pembelajaran, (g) Teknik pembelajaran dan

(h) Kelengkapan Instrumen. Adapun hasil pengamatan terhadap

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus I pertemuan

1 secara lengkap adalah sebagai berikut :

a) Identitas Mata Pelajaran

Pada aktivitas ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Terdapat satuan pendidikan,

Terdapat kelas, Terdapat semester dan Terdapat tema/ subtema

dan jumlah pertemuan. Maka memperoleh skor 4 dengan

kualifikasi sangat baik (SB).

b) Perumusan indikator pembelajaran

Pada aktivitas ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Perumusan indikator sesuai

dengan Kompetensi Dasar (KD), Perumusan indikator

mengandung kata kerja operasional (KKO), Perumusan

indikator mencakup aktivitas pengetahuan dan Perumusan

indikator mencakup aktivitas keterampilan. Maka memperoleh

skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

c) Kejelasan perumusan tujuan proses pembelajaran

Pada aktivitas ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Perumusan tujuan

pembelajaran jelas, Rumusan tujuan pembelajaran tidak

menimbulkan penafsiran ganda dan Rumusan tujuan


108

pembelajaran lengkap (memenuhi A= Audience, B= Behavior,

C= Condition, D=Degree. Sedangkan deskriptor yang tidak

muncul adalah Rumusan tujuan pembelajran berurutan secara

logis dari mudah ke sukar. Maka memperoleh skor 3 dengan

kualifikasi baik (B).

d) Pemilihan Materi Ajar

Pada aktivitas ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Materi ajar sesuai dengan

tujuan pembelajaran, Materi ajar sesuai dengan karakteristik

siswa dan Materi ajar sesuai dengan yang diajarkan..

Sedangkan deskriptor yang tidak muncul adalah Materi ajar

sesuai dengan lingkungan yang tersedia. Maka memperoleh

skor 3 dengan kualifikasi baik (B).

e) Pengorganisasian materi ajar

Pada aktivitas ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Materi ajar sistematis,

Pengorganisasian materi ajar dan Sesuai dengan alokasi waktu.

Sedangkan deskriptor yang tidak muncul adalah Kemutakhiran

(sesuai dengan perkembangan terakhir bidangnya). Maka

memperoleh skor 3 dengan kualifikasi baik (B).

f) Menyusun langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan model

pembelajaran
109

Pada aktivitas ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Langkah-langkah pembelajaran

berurut (awal, inti dan penutup), Langkah-langkah

pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu, Langkah-langkah

pembelajaran sesuai dengan materi ajar dan Langkah-langkah

pembelajaran jelas dan rinci,sesuai dengan model Number

Head Together (NHT). Maka memperoleh skor 4 dengan

kualifikasi sangat baik (SB).

g) Teknik pembelajaran

Pada aktivitas ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Teknik pembelajaran sesuai

dengan tujuan pembelajaran, Teknik pembelajaran sesuai

dengan karakteristik siswa dan Teknik pembelajaran sesuai

dengan model Number Head Together (NHT). Sedangkan

deskriptor yang tidak muncul adalah Teknik pembelajaran

sesuai dengan lingkungan sekolah. Maka memperoleh skor 4

dengan kualifikasi sangat baik (SB).

h) Kelengkapan instrumen

Pada aktivitas ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Soal lengkap memuat seluruh

pembelajaran, Soal sesuai dengan tujuan pembelajaran, Soal

disertai kunci jawaban yang lengkap dan Soal disertai


110

pendoman penskoran yang lengkap. Maka memperoleh skor 4

dengan kualifikasi sangat baik (SB).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer,

pada pengamatan RPP siklus I pertemuan II memperoleh skor 29

dengan skor maksimal 32, maka persentase siklus I pertemuan II

adalah 90,6% dengan kriteria SB (Sangat Baik). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 32 halaman 288.

2) Hasil Pengamatan Aktivitas Guru

Berdasarkan hasil pengamatan observer terhadap kegiatan

proses pembelajaran tematik terpadu menggunakan model

kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap aktivitas

guru dijelaskan sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru mengkondisikan kelas:

Merapikan tempat duduk, Berdo’a, Mengecek kehadiran peserta

didik, Guru menyampaikan apersepsi, Guru menyampaikan

materi yang akan dipelajari yaitu tema 7 (Peristiwa dalam

Kehidupan) subtema 2 (Peristiwa Kebangsaan Seputar

Proklamasi Kemerdekaan), pembelajaran 3 dan Guru

menyampaikan tujuan pembelajaran. Maka memperoleh skor 4

dengan kualifikasi sangat baik (SB).


111

b) Kegiatan Inti

(1) Langkah 1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap

peserta didik dalam kelompok mendapat nomor

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru membagi peserta

didik ke dalam beberapa kelompok, Setelah kelompok

terbentuk, guru memberikan ikat kepala bernomor pada

masing-masing anggota kelompok, Guru memberikan

masing-masing peserta didik mendapatkan nomor yang

berbeda dalam kelompoknya dan Guru membimbing peserta

didik untuk meletakkan nomor ke atas kepala. Maka

memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

(2) Langkah 2 Guru memberikan tugas dan masing- masing

kelompok mengerjakannya

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru meminta peserta didik

untuk membaca teks narasi “Peristiwa Lahirnya Pancasila”

yang terdapat pada buku siswa, sembari menempelkan

media di papan tulis, Guru membagi LDK 1 kepada

kelompok, dengan membacakan petunjuk kerja, Guru

mengaitkan pembelajaran dengan bertanya jawab mengenai

gambar yang ditampilkan mengenai peran Pancasila dalam

menjaga keberagaman bangsa, kemudian membagikan LDK


112

2 dan Guru bersama peserta didik bertanya jawab mengenai

kegiatan yang mendukung keberagaman sosial budaya

masyarakat, setelah itu guru memberikan LDK 3. Maka

memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

(3) Langkah 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar

dan memastikan tiap anggota kelompok mengerjakan dan

mengetahui jawabannya dengan baik

Pada kegiatan ini ada 2 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru mengarahkan peserta

didik bersama kelompoknya untuk mendiskusikan tentang

peran Pancasila dalam menjaga keberagaman bangsa dan

Guru mengarahkan peserta didik bersama kelompoknya

dalam mendiskusikan kegiatan yang mendukung

keberagaman bangsa. Sedangkan deskriptor yang tidak

muncul adalah Guru mengarahkan Peserta didik untuk saling

bekerjasama dalam kelompoknya mendiskusikan peristiwa

lahirnya Pancasila dan Guru meminta peserta didik untuk

mengecek kembali jawaban yang telah dibuat, dan

memastikan setiap anggota kelompok mengetahui

jawabannya. Maka memperoleh skor 2 dengan kualifikasi

cukup (C).
113

(4) Langkah 4 : Guru memanggil salah satu nomor sisiwa dan

nomor yang dipanggil keluar dari kelompoknya melaporkan

atau menjelaskan hasil kerjasama mereka

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru memastikan setiap

anggota kelompok mengetahui jawaban yang benar lalu

memanggil nama kelompok, Guru memanggil nomor kepala

yang akan menyampaikan jawabannya, Guru mendengar

penyampaian jawaban oleh perwakilan kelompok yang telah

didiskusikan sebelumnya dan Guru memberikan apresiasi

terhadap peserta didik yang telah menyampaikan

jawabannya. Maka memperoleh skor 4 dengan kualifikasi

sangat baik (SB).

(5) Langkah 5. Tanggapan dengan teman lain, kemudian guru

menunjukkan nomor yang lain

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru meminta peserta didik

duduk kembali kedalam kelompoknya dan Guru memanggil

nomor kepala yang lain. Guru meminta peserta didik yang

lain menanggapi jawaban yang disampaikan dan bertanya

apabila belum paham dan Guru meminta peserta didik

memberikan penjelasan mengenai jawaban yang belum


114

dimengerti oleh peserta didik lain Maka memperoleh skor 4

dengan kualifikasi sangat baik (SB).

(6) Langkah 6. Kesimpulan

Pada kegiatan ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru memberikan

penguatan atau pengulangan atas materi yang telah dipelajari

kepada peserta didik, Guru membantu peserta didik untuk

menyimpulkan pembelajaran tersebut.dan Guru memberikan

penguatan atas kesimpulan yang telah disampaikan.

Sedangkan deskriptor yang tidak muncul adalah Guru

bersama Peserta didik bertanya jawab mengenai jawaban

dari kelompok yang belum dipahami. Maka memperoleh

skor 3 dengan kualifikasi baik (B).

c) Kegiatan Penutup

Pada kegiatan ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru memberikan tindak lanjut

berupa soal evaluasi, Guru menyampaikan pesan moral dan

Guru meminta salah seorang siswa untuk menutup kelas dengan

do’a. Sedangkan deskriptor yang tidak muncul adalah Guru

memberi informasi mengenai pembelajaran untuk pertemuan

selanjutnya. Maka memperoleh skor 3 dengan kualifikasi baik

(B).
115

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer,

pada pengamatan Aktivitas Guru siklus I pertemuan II memperoleh

skor 28 dengan skor maksimal 32, maka persentase siklus I

pertemuan II adalah 87,5% dengan kriteria B (Baik). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 33 halaman 291.

3) Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik

Berdasarkan hasil pengamatan observer terhadap kegiatan

proses pembelajaran tematik terpadu menggunakan model

kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap aktivitas

peserta didik dijelaskan sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik Merapikan

tempat duduk, Berdo’a, dan mendengar pengecekan kehadiran

oleh guru, Peserta didik mendengarkan penyampaian apersepsi

oleh guru, Peserta didik mendengarkan penyampaian materi

oleh guru yaitu tema 7 (Peristiwa dalam Kehidupan) subtema 2

(Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan),

pembelajaran 3 dan Peserta didik mendengarkan penyampaian

tujuan pembelajaran oleh guru. Maka memperoleh skor 4

dengan kualifikasi cukup (SB).


116

b) Kegiatan Inti

(1) Langkah 1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap

peserta didik dalam kelompok mendapat nomor

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik dibagi ke

dalam beberapa kelompok, Setelah kelompok terbentuk,

peserta didik menerima ikat kepala bernomor dari guru,

Peserta didik mendapatkan nomor yang berbeda dalam

kelompoknya dan Peserta didik dibimbing oleh guru untuk

meletakkan nomor ke atas kepala. Maka memperoleh skor

4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

(2) Langkah 2. Guru memberikan tugas dan masing- masing

kelompok mengerjakannya

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik membaca

teks narasi yang terdapat pada buku, sembari guru

menempelkan media pembelajaran di papan tulis, Tiap-tiap

kelompok menerima LDK 1 dengan mendengarkan guru

membaca petunjuk kerja, Peserta didik bertanya jawab

dengan guru mengenai peran Pancasila dalam menjaga

keberagaman bangsa, dan mendapatkan LDK 2 dan Peserta

didik bersama guru bertanya jawab tentang kegiatan yang

mendukung keberagaman bangsa, setelah itu diberikan


117

LDK 3. Maka memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat

baik (SB).

(3) Langkah 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar

dan memastikan tiap anggota kelompok mengerjakan dan

mengetahui jawabannya dengan baik

Pada kegiatan ini ada 2 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik diarahkan

guru bersama kelompoknya untuk mendiskusikan tentang

peran Pancasila dalam menjaga keberagaman bangsa dan

Peserta didik diarahkan guru bersama kelompoknya dalam

mendiskusikan kegiatan yang mendukung keberagaman

bangsa. Sedangkan deskriptor yang tidak muncul adalah

Peserta didik diarahkan untuk saling bekerjasama dalam

kelompoknya mendiskusikan peristiwa lahirnya Pancasila

dan Peserta didik mengecek kembali jawaban yang telah

dibuat, dan memastikan setiap anggota kelompok

mengetahui jawabannya. Maka memperoleh skor 2 dengan

kualifikasi cukup (C).

(4) Langkah 4 : Guru memanggil salah satu nomor siswa dan

nomor yang dipanggil keluar dari kelompoknya melaporkan

atau menjelaskan hasil kerjasama mereka

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik maju sesuai


118

dengan nomor yang dipanggil guru, Peserta didik

menyampaikan jawaban diskusi kelompoknya, Peserta

didik menerima apresiasi dari guru setelah menjawab

pertanyaan dan Peserta didik dipastikan untuk mengetahui

jawaban yang benar kemudian nama kelompoknya

dipanggil,. Maka memperoleh skor 4 dengan kualifikasi

sangat baik (SB).

(5) Langkah 5. Tanggapan dengan teman lain, kemudian guru

menunjukkan nomor yang lain

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik yang lain

diminta untuk menanggapi jawaban yang disampaikan dan

bertanya apabila belum paham, Peserta didik memberikan

penjelasan mengenai jawaban yang belum dimengerti oleh

peserta didik lain, Peserta didik duduk kembali kedalam

kelompoknya dan Peserta didik mendengar guru

memanggil nomor kepala yang lain. Maka memperoleh

skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

(6) Langkah 6. Kesimpulan

Pada kegiatan ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul Peserta didik mendengarkan

penguatan atau pengulangan atas materi yang telah

dipelajari dari guru, Peserta didik menyimpulkan


119

pembelajaran tersebut dan Peserta didik mendengarkan

penguatan atas kesimpulan yang telah disampaikan.

Sedangkan deskriptor yang tidak muncul adalah adalah

Peserta didik bertanya jawab dengan guru mengenai

jawaban dari kelompok yang belum dipahami. Maka

memperoleh skor 3 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

c) Kegiatan penutup

Pada kegiatan ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik diberi tindak

lanjut berupa soal evaluasi, Peserta didik mendengarkan guru

menyampaikan pesan moral dan Salah seorang peserta didik

menutup kelas dengan do’a. Sedangkan deskriptor yang tidak

muncul adalah Peserta didik mendengarkan pemberian

informasi dari guru mengenai pembelajaran untuk pertemuan

selanjutnya. Maka memperoleh skor 3 dengan kualifikasi baik

(B).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer,

pada pengamatan Aktivitas Peserta Didik siklus I pertemuan II

memperoleh skor 28 dengan skor maksimal 32, maka persentase

siklus I pertemuan II adalah 87,5% dengan kriteria baik (B). Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 34 halaman 299.


120

4) Hasil belajar peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu

menggunakan model Kooperatif tipe Number Head Together

Peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran

tematik terpadu menggunakan model Kooperatif tipe Number Head

Together pada siklus I pertemuan II diperoleh dari penilaian yang

telah dilaksanakan. Hasil belajar peserta didik pada pembelajaran

tematik terpadu menggunakan model Kooperatif tipe Number Head

Together dapat dilihat dari penilaian sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

a) Penilaian Sikap

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti menggunakan

jurnal penilaian sikap pada siklus I pertemuan II terdapat 4

orang peserta didik yang sikapnya paling menonjol selama

proses pembelajaran. Pertama, AP membuang sampah yang

ada di kelas diberi Tindakan berupa apresiasi. Kedua, KQ

mengucapkan terima kasih kepada teman yang meminjamkan

penan tindak lanjut yang diberi berupa apresiasi. Ketiga, RS

meminjamkan pena kepada teman tindak lanjut yang diberi

berupa apresiasi. Dan keempat, VSB menyontek ketika

mengerjakan soal evaluasi diberi tindak lanjut berupa teguran

dan diminta untuk tidak mengulanginya lagi.


121

b) Penilaian Pengetahuan

Hasil pengetahuan peserta didik yang diperoleh pada

siklus I pertemuan II dapat dilihat dari hasil lembar penilaian

peserta didik. Nilai terendah yaitu 55,5 dengan kualifikasi

kurang dan nilai tertinggi 100 dengan kualifikasi SB dengan

nilai rata-rata 81,34 dengan kualifikasi baik.

c) Penilaian Keterampilan

Keberhasilan peserta didik dari aspek keterampilan

dilihat dari hasil diskusi yang dilakukan peserta didik pada

siklus I pertemuan II. Nilai rata-rata yang diperoleh peserta

didik pada aspek keterampilan berdasarkan mata pelajaran

adalah untuk nilai rata-rata Bahasa Indonesia: 80 (B), nilai rata-

rata IPS: 82,5 (B) dan nilai rata-rata PPKn 80 (SB) .

d. Refleksi

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti

(observer) pada siklus I Pertemuan II diketahui bahwa rencana

pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu menggunakan model

kooperatif tipe NHT sebagian kecil sesuai dengan yang

diharapkan. Artinya hasil pengamatan RPP menunjukkan bahwa

sudah ada deskriptor yang muncul walaupun belum terlaksana

dengan maksimal, maka itu masih banyak perbaikan lagi, refleksi

mencakup refleksi terhadap RPP, aktivitas guru, dan aktivitas

peserta didik. untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut :


122

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

Pertemuan II, penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) termasuk kedalam kategori baik karena belum terlaksana

dengan Sempurna. Kualifikasi terbagi menjadi 4 bagian dengan

skor 1, 2, 3, dan 4. Beberapa komponen perencanaan yang

belum muncul adalah sebagai berikut :

a) Pada aktivitas kejelasan perumusan tujuan proses

pembelajaran deskriptor yang tidak muncul yaitu rumusan

tujuan pembelajaran berurutan secara logis dari mudah ke

sukar. Upaya perbaikan yang dilakukan adalah lebih

diperhatikan lagi urutan penyusunan tujuan pembelajaran.

b) Pada aktivitas pemilihan materi ajar deskriptor yang tidak

muncul yaitu materi ajar sesuai dengan lingkungan yang

tersedia. Dikarenakan pemilihan materi pembelajaran yang

tidak dikaitkan dengan lingkungan disekitar peserta didik

sehingga pembelajarannya kurang bermakna. Upaya

perbaikan yang dilakukan adalah mengaitkan

pembelajaran selanjutnya dengan lingkungan nyata yang

ada disekitar peserta didik.

c) Pada aktivitas pengorganisasian materi ajar deskriptor

yang tidak muncul yaitu Kemutakhiran (sesuai dengan

perkembangan terakhir bidangnya). Materi pembelajaran


123

yang digunakan seharusnya terbaru dan sesuai dengan

kondisi pada saat sekarang ini. Upaya perbaikan yang

dilakukan adalah mencari informasi terbaru yang relevan

dengan materi yang diajarkan.

2) Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pembelajaran ada 2 aktivitas

yang menjadi fokus pengamatan,yaitu dari aktivitas guru dan

aktivitas siswa. Pengamatan dilakukan pada setiap

pembelajaran berlansung dengan tujuan semua kekurangan

yang ditemukan dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya.

a) Pada aktivitas kelompok mendiskusikan jawaban yang

benar dan memastikan tiap anggota kelompok

mengerjakan dan mengetahui jawabannya dengan baik

guru masih belum membimbing peserta didik secara

keseluruhan dalam menjalankan kegiatan diskusi, sehingga

peserta didik masih terlihat kurang serius dalam

menjalankan kegiatan diskusi. Lalu setelah melakukan

kegiatan diskusi guru tidak meminta peserta didik untuk

mengecek kembali jawaban yang telah dibuat, dan tidak

memastikan setiap anggota kelompok mengetahui

jawabannya. Upaya perbaikan yang dapat dilakukan adalah

guru dapat meningkatkan peranannya dalam membimbing


124

proses diskusi, agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan

optimal dan membuat peserta didik saling bekerja sama

sehingga peserta didik dapat lebih memahami materi yang

diajarkan.

b) Pada aktivitas kesimpulan, guru tidak melakukan sesi tanya

jawab untuk mengetahui tingkat kepahaman peserta didik

terhadap materi yang diajarkan, guru langsung meminta

peserta didik menyimpulkan dan memberikan penguatan

terhadap penyampaian peserta didik. Sehingga peserta didik

hanya menerima penguatan dari guru tanpa adanya kegiatan

timbal balik antara guru dan peserta didik. Upaya perbaikan

yang dapat dilakukan adalah guru sering melakukan sesi

tanya jawab kepada peserta didik bukan hanya pada saat

akhir pembelajaran saja tetapi pada saat keseluruhan proses

pembelajaran sehingga peserta didik dapat lebih memahami

materi pembelajaran dengan cara bertanya.

c) Pada aktivitas kegiatan penutup guru tidak

memberikan informasi mengenai pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya. Seharusnya guru menyampaikan hal

tersebut untuk mengingatkan memberitahu peserta didik

pembelajaran selanjutnya. Upaya perbaikan yang dilakukan

adalah pada pertemuan selanjutnya guru menyampaikan hal

tersebut.
125

Berdasarkan hasil pengamatan observer tentang

perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran tematik terpadu

tujuan yang diharapkan pada pembelajaran siklus I belum tercapai.

Dimana rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I

memperoleh rata-rata 82,8% dengan kualifikasi baik (B),

sedangkan pelaksanaan selama pembelajaran aktivitas guru

81,25% dengan kualifikasi baik (B), dan aktivitas peserta didik

memperoleh 82,8% dengan kualifikasi baik (B). Dengan demikian,

upaya dalam peningkatan proses pembelajaran tematik terpadu

menggunakan model kooperatif tipe Number Head Together dapat

dilakukan pada langkah-langkah proses pelaksanaan pembelajaran

yang akan ditargetkan pada siklus II. Artinya, rencana perbaikan

pada siklus I akan diperbaiki pada pertemuan berikutnya (siklus 2).

2. Hasil Penelitian Siklus II

Penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Maret 2021

Pukul 07.30-11.00 WIB. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian

siklus II dalam pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model

kooperatif tipe NHT di kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu dimulai

dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi.

a. Perencanaan

Perencanaan tindakan pembelajaran di tuangkan dalam bentuk

rancangan pembelajaran atau RPP. Penyusunan RPP berdasarkan pada


126

kurikulum 2013. Sebelum RPP disusun, peneliti terlebih dahulu

memilih tema, subtema dan pembelajaran dikembangkan dengan

menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

di kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu di semester II.

Tema yang digunakan dalam siklus II adalah tema 7 “Peristiwa

dalam Kehidupan” Subtema 3 “Peristiwa Mengisi Kemerdekaan”

Pembelajaran 4 pada pertemuan 3. Perencanaan tersebut disusun untuk

pertemuan ketiga yaitu 5 x 35 menit. RPP dilaksanakan terdiri dari

Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD), indikator, tujuan

pembelajaran, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media dan

sumber belajar, metode dan model pembelajaran, serta penilaian.

Kompetensi inti dicapai peserta didik dalam pembelajaran

tematik terpadu kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu Semester II

pada tema 7 Subtema 3 Pembelajaran 4 adalah : KI 1) Menerima, dan

menjalankan ajaran agama yang dianutnya, KI 2) Menunjukan

perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, percaya diri, peduli,

dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan

tetangga, KI 3) Memahami pengetahuan faktual dengan cara

mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan

rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan

disekolah, KI 4) Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang

jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan
127

yang mencerminkan anak sehat, dalam tindakan yang mencerminkan

perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Kompetensi dasar dicapai dalam pelaksanaan penelitian ini

memuat 3 mata pelajaran yaitu Bahasa Indonesia, IPS, PPKn.

Kompetensi dasar dicapai pada pembelajaran Bahasa Indonesia

adalah: 3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif dan ejaan dalam

surat undangan (ulang tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.).

4.9 Membuat surat undangan (ulang tahun, kegiatan sekolah, kenaikan

kelas, dll.) dengan kalimat efektif dan memperhatikan penggunaan

ejaan. Dari kompetensi dasar yang telah dianalisis, indikator yang

ingin dicapai adalah sebagai berikut: 3.9.1 Mengidentifikasi

penggunaan kalimat efektif dalam surat undangan kegiatan sekolah.

4.9.1 Membuat surat undangan kegiatan sekolah dengan kalimat

efektif.

Sedangkan kompetensi dasar tercapai pada pembelajaran IPS

adalah: 3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting penyebab

penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam

mempertahankan kedaulatannya. 4.4 Menyajikan hasil identifikasi

mengenai faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia

dan upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya.

Dari kompetensi dasar yang telah dianalisis, indikator yang ingin

dicapai adalah sebagai berikut: 3.4.1 Mengidentifikasi upaya bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya. 4.4.1 Menjelaskan


128

hasil identifikasi mengenai upaya bangsa Indonesia dalam

mempertahankan kedaulatannya.

Kemudian kompetensi dasar dicapai pada pembelajaran PPKn

adalah 3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya masyarakat. 4.3

Menyelenggarakan kegiatan yang mendukung keberagaman sosial

Dari kompetensi dasar yang telah dianalisis, indikator yang ingin

dicapai adalah sebagai berikut: 3.3.1 Menelaah keberagaman sosial

budaya masyarakat. 4.3.1 Melaksanakan kegiatan yang mendukung

keberagaman sosial budaya masyarakat

Berdasarkan indikator yang telah dijelaskan di atas tujuan yang

ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1) Dengan membaca teks,

peserta didik dapat menghargai perbedaan budaya dengan penuh

kepedulian. 2) Dengan berdiskusi, peserta didik dapat mengidentifikasi

upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya

dengan tepat. 3) Dengan mempresentasikan hasil diskusi, peserta didik

dapat menjelaskan hasil identifikasi mengenai upaya bangsa Indonesia

dalam mempertahankan kedaulatannya dengan percaya diri. 4) Dengan

membaca surat undangan, peserta didik dapat mengidentifikasi

penggunaan kalimat efektif dalam surat undangan kegiatan sekolah

dengan tepat. 5) Dengan mencoba, peserta didik dapat membuat

undangan resmi dengan penuh tanggung jawab. 6) Dengan membaca,

peserta didik dapat mengidentifikasi kegiatan untuk melestarikan

budaya sekaligus bisa berprestasi dengan penuh tanggung jawab. 7)


129

Dengan berdiskusi, peserta didik dapat menelaah keberagaman sosial

budaya masyarakat dengan tepat. 8) Dengan mengamati, peserta didik

dapat melaksanakan kegiatan yang mendukung keberagaman sosial

budaya masyarakat

Setelah dilakukan penurunan indikator dan tujuan pembelajaran

dilanjutkan dengan peneliti menentukan materi dipelajari oleh peserta

didik. Peneliti mengambil materi pembelajaran dari buku guru, buku

peserta didik terpadu tema 7 “Peristiwa dalam Kehidupan” Subtema 3

“Peristiwa Mengisi Kemerdekaan” Pembelajaran 4. Materi

pembelajaran difokuskan pada a). Bahasa Indonesia: 1. Surat

undangan resmi untuk kegiatan sekolah. b) IPS: Melestarikan

kebudayaan bangsa dalam rangka mengisi kemerdekaan. c) PPKn:

Keberagaman sosial budaya masyarakat.

Untuk mencapai indikator, perencanaan pembelajaran dibagi

dalam tiga tahap pembelajaran yaitu tahap awal 15 menit, inti 130

menit, akhir 25 menit. Tahap inti dibagi atas 6 langkah penggunaan

model kooperatif tipe NHT menurut Istarani yaitu: 1) Peserta didik

dibagi kedalam kelompok, setiap peserta didik didalam kelompok

mendapat nomor, 2) Guru memberikan tugas dan masing-masing

kelompok mengerjakannya., 3) Kelompok mendiskusikan jawaban

yang benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakan/tahu jawabannya, 4) Guru memanggil salah satu nomor

peserta didik dan peserta didik yang nomornya terpanggil melaporkan


130

hasil kerja sama diskusi kelompoknya. 5) Tanggapan dari teman lain,

kemudian guru menunjuk nomor yang lain, dan seterusnya, 6)

Kesimpulan.

Sebelum pelaksanaan pembelajaran berlangsung, terlebih dahulu

peneliti mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran, LDK, dan

lembar evaluasi terdiri dari 10 soal objektif serta kunci jawaban

evaluasi digunakan dalam pembelajaran. Di samping itu peneliti juga

menyiapkan lembar pengamatan yang akan digunakan observer dalam

penilaian proses pembelajaran baik aktivitas guru maupun aktivitas

peserta didik dalam pembelajaran tematik terpadu tema 7 subtema 3

pembelajaran 4 dengan menggunakan Model kooperatif tipe NHT.

Selain itu peneliti juga mempersiapkan media pembelajaran yakni

media gambar keberagaman kebudayaan (tari saman Aceh, tari kecak

Bali dan tari kejai Bengkulu), media gambar gotong royong

(membersihkan kelas) dan media gambar contoh surat undangan resmi

kegiatan sekolah.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu menggunakan model

kooperatif tipe NHT di kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu siklus

II pertemuan I dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Maret 2021.

Pembelajarannya berlangsung selama 5 x 35 menit. Dalam pelaksanaan

tindakan, Guru kelas V berperan sebagai praktisi, peneliti dan teman

sejawat berperan sebagai observer. Sebelum penelitian dimulai, peneliti


131

mempersiapkan semua peralatan yang dibutuhkan selama penelitian

berlangsung.

Adapun pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan peneliti

paparkan sebagai berikut;

1) Kegiatan Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan ini, guru mengucapkan

“assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu” semua peserta didik

menjawab dengan kompak “waalaikumussalam warahmatullahi

wabarakatu”. Kemudian guru menyiapkan kondisi kelas untuk

memulai pembelajaran seperti merapikan tempat duduk lalu

dilanjutkan berdoa. Salah satu peserta didik diminta untuk

memimpin do’a sebelum belajar.

Setelah itu guru mengabsen peserta didik. Setelah itu, guru

menanyakan kepada peserta didik “Apakah anak-anak ibu sudah

siap untuk belajar hari ini?”, peserta didik menjawab “Sudah bu”.

Setelah itu guru menjelaskan tentang tema pembelajaran hari ini

“nah, hari ini pembelajaran yang dibelajarkan sekarang yaitu Tema

7 ““Peristiwa dalam Kehidupan” Subtema 3 “Peristiwa Mengisi

Kemerdekaan” Pembelajaran 4”. Lalu menyampaikan secara garis

besar tujuan pembelajaran yang akan dicapai kepada peserta didik.

2) Kegiatan Inti
132

Pada kegiatan ini, guru melaksanakan proses pembelajaran

dengan mengacu kepada langkah-langkah model kooperatif tipe

NHT menurut Istarani :

Langkah pertama, peserta didik dibagi kedalam

kelompok, setiap peserta didik didalam kelompok mendapat

nomor. Sebelumnya guru menjelaskan tentang penggunaan model

pembelajaran yang telah diterapkan pada minggu lalu dan kemarin

yaitu menggunakan model NHT. Selanjutnya guru membagi peserta

didik ke dalam 2 kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 5

orang sama seperti sebelumnya. Kelompok 1 diberi nama Soekarno,

Adapun anggotanya adalah: Muhammad Galang, Reza Amanda,

Risdo Saputra, Zerin Fitria Ningsih dan Zilpa Aprilinopa.

Sedangkan kelompok 2 diberi nama Hatta, Adapun anggota dari

kelompok 2 adalah: Al Paiz, Azan Rakanjani, Khussunul

Qhotimmah, Vikal Sinji Barokah dan Zahra Alhafidzah. Setelah

dibagikan ke dalam kelompok peserta didik diminta untuk duduk

sesuai dengan kelompoknya masing masing.

Setelah kelompok terbentuk, peserta didik mendapatkan ikat

kepala bernomor dari guru untuk masing-masing anggota

kelompok sesuai dengan nomor yang didapati sebelumnya.

Kemudian peserta didik mendengarkan arahan sekaligus contoh

pemasangan ikat kepala oleh guru. Lalu peserta didik dibimbing


133

guru untuk meletakkan nomor ke atas kepala dan membantu

peserta didik yang kesulitan memasangkan ikat kepalanya.

Langkah kedua, guru memberikan tugas dan masing-

masing kelompok mengerjakannya. Pada langkah ini, peserta

didik diberi tugas oleh guru untuk membaca materi pembelajaran

tentang teks “Beda Budaya, Tetap Saudara” yang ada pada buku

siswa. “Anak-anak ibu buka bukunya pada halaman 184 silahkan

baca dalam hati tentang teks narasi yang berjudul “Beda Budaya,

Tetap Saudara”. peserta didik menjawab “baik bu”. Sembari

peserta didik membaca guru menempelkan media pembelajaran di

papan tulis. Setelah membaca teks tersebut selanjutnya guru

bertanya jawab dengan peserta didik. Setelah itu ibu memuji

peserta didik yang berani berpendapat dan menjelaskan sedikit

terkait materi tersebut. Selanjutnnya guru memberikan LDK 1

kepada kelompok dan memintanya untuk tidak mengerjakannya

terlebih dahulu.

Selanjutnya guru mengaitkan pembelajaran dengan materi

selanjutnya yaitu peran pancasila dalam menjaga keberagaman

bangsa “nah anak-anak ibu telah membaca tadi bagaimana

perbedaan kebudayaan yang ada di Indonesia, tadi ibu sudah

memperlihatkan salah satu contoh perbedaan kebudayaan dari segi

kesenian yaitu tari. Ada tari saman dari aceh, tari kecak dari bali

dan ada tari kejai dari provinsi Bengkulu. Nah biasanya tarian
134

sering kita pakai ketika ada acara tertentu salah satunya adalah

acara perlombaan tari antar sekolah atau acara pentas seni di

sekolah. Dalam mengadakan kegiatan tersebut kita memerlukan

beberapa hal agar kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan baik.

Salah satunya adalah surat undangan. Nah perhatikan contoh surat

undangan yang ibu tampilkan di depan”. Peserta didik

memerhatikan penjelasan guru tentang surat undangan resmi

kegiatan sekolah dan bertanya jawab. Lalu guru memberikan LDK

2 kepada kelompok.

Materi selanjutnya yang akan dikaitkan oleh guru adalah

tentang contoh perilaku di lingkungan sekolah yang menjunjung

keberagaman “tadi sudah kita pelajari tentang keberagaman yang

ada di Indonesia, untuk lebih jelasnya anak-anak ibu dapat melihat

di kelas ini saja, anak-anak ibu berbeda antara satu sama lainnya.

seperti ada yang suku rejang, sunda dan jawa. Lalu sifat anak-anak

ibu juga berbeda beda ada yang ceria, pendiam, rajin dan lain-lain.

nah bagaimana cara agar kita tetap akur walau memiliki

perbedaan? Coba anak-anak ibu baca teks yang berjudul “Perilaku

di Lingkungan Sekolah” pada halaman 186-187”. Setelah itu

peserta didik bertanya jawab dengan guru dan kemudian guru

membagikan LDK 3.

Setelah membagikan LDK 1 sampai 3 ke masing-masing

kelompok guru meminta siswa untuk mengerjakannya dengan


135

bekerja sama. “Sekarang ibu persilahkan anak-anak ibu untuk

mengerjakan LDK yang telah ibu bagikan kerjakan bersama-sama

dengan anggota kelompoknya” peserta didik menjawab “baik bu”

Langkah ketiga, kelompok mendiskusikan jawaban yang

benar dan memastikan tiap anggota kelompok dapat

mengerjakan/tahu jawabannya. Pada tahap ini guru

membimbing peserta didik dalam mengerjakan LDK 1 sampai 3.

“Anak-anak silahkan kerjakan kalau ada yang ragu silahkan

tanyakan ke ibu, diskusikan dulu dengan anggota kelompoknya, ibu

harap semuanya ikut serta dan berdiskusi dalam menjawab, tidak

ada yang hanya mengandalkan temannya saja”. Peserta didik

menjawab “baik bu”.

Kemudian didalam membimbing peserta didik diarahkan

untuk saling bekerja sama dalam mengerjakan LDK 1-3. “semua

anggota kelompok ibu harapkan saling bekerja sama dan

memahami jawabannya karena nanti ibu akan memanggil kalian

secara acak untuk menjelaskan jawaban diskusi kalian”. Peserta

didik menjawab “iya bu”

Setelah selesai mengerjakan LDK 1-3, guru memberikan

kesempatan untuk mengecek kembali jawaban yang telah dibuat

dan diharapkan semua anggota kelompok dapat mengetahuinya.

“nah setelah semua kelompok selesai mengerjakan LDK 1 sampai

3, ibu memberikan waktu semua kelompok untuk memahami


136

jawaban yang telah ditulis di LDK masing-masing, semua anggota

kelompok harus bisa menjelaskan jawabannya ke depan nanti”

peserta didik dalam kelompok “baik bu”.

Langkah keempat, guru memanggil salah satu nomor

peserta didik dan peserta didik yang nomornya terpanggil

melaporkan hasil kerja sama diskusi kelompoknya.

Sesudah peserta didik memahami LDK yang telah

dikerjakan, guru memanggil salah satu nomor secara acak, peserta

didik yang nomornya terpanggil maju kedepan. “baiklah nomor 4 ,

perwakilan anggota kelompok nomor ikat kepalanya nomor 4

silahkan maju kedepan”. Lalu masing-masing perwakilan

kelompok maju ke depan dan menjawab pertanyaan LDK 1 dengan

membaca tabel dan langsung mengemukakan jawaban

kelomponya. Pada bagian ini tidak ada peserta didik yang bertanya

karena setuju dengan jawaban masing-masing kelompok.

Kemudian LDK 2 tentang pembuatan surat undangan resmi untuk

kegiatan sekolah hanya dibacakan oleh perwakilan nomor 5.

Selanjutnya untuk menjawab soal nomor 1 pada LDK 3, guru

meminta perwakilan anggota kelompok nomor 3 untuk maju dan

menjelaskan jawabannya. Soal pertama adalah “Semboyan negara

kita adalah Bhineka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tapi

tetap satu jua . berikan contoh yang mencerminkan

kebhinnekatunggalikaan di daerah tempat tinggalmu”. Jawaban


137

kelompok Soekarno untuk nomor 1 adalah “Berteman dengan suku

yang berbeda dan saling tolong menolong”. Sedangkan jawaban

kelompok Hatta adalah “Tidak membeda-bedakan budaya orang

lain dan hidup rukun”. Setelah menjawab pertanyaan tersebut

peserta didik yang lain diminta untuk memberi tanggapan.

Langkah kelima, tanggapan dari teman lain, kemudian

guru menunjuk nomor yang lain, dan seterusnya. Pada tahap ini

peserta didik lain diberikan kesempatan untuk memberikan

tanggapan jawaban yang telah ditulis temannya. “baiklah anak-

anak siapa yang ingin memberikan tanggapan terhadap jawaban

temannya, bagi yang ingin berpendapat silahkan angkat

tangannya”. Zilpa mengangkat tangan dan bertanya. “apa arti dari

Bhineka Tunggal Ika?”. Lalu guru memberikan kesempatan kepada

peserta didik perwakilan dari kelompok Hatta untuk menjawab

“artinya walaupun berbeda-beda tapi tetap satu jua”. Lalu guru

memuji peserta didik yang maju dan meminta peserta didik yang

lain untuk menjawab. “Nah sekarang masing-masing perwakilan

kelompok silahkan duduk kembali dan anggota yang belum maju

secara bergantian maju kedepan. Ibu minta perwakilan nomor 1

untuk maju ke depan”. Kemudian peserta didik mendengarkan

guru memanggil nomor selanjutnya dan peserta didik yang

nomornya terpanggil kedepan kelas. (dilakukan sampai semua

pertanyaan terjawab).
138

Langkah keenam, kesimpulan. Pada tahap ini peserta didik

dengan bimbingan guru menyimpulkan materi. “Setelah semua

pertanyaan dijawab dan semua anggota kelompok sudah maju, nah

sekarang silahkan kembali ke kelompoknya masing-masing, kita

menyimpulkan materi hari ini, siapa yang bisa menyimpulkan

pembelajaran kita hari ini? Tanya guru. Reza mengangkat

tangannya dan menjawab “Hari ini kita belajar tentang cara

menghargai perbedaan kebudayaan bu”. “bagus sekali anak ibu,

sekarang siapa lagi yang ingin memberikan kesimpulan lagi?”.

Risdo mengangkat tangan dan menjawab “hari ini kita juga belajar

tentang cara membuat surat bu”. Guru memberikan pujian kepada

peserta didik yang berpendapat dan menyimpulkan lagi

pembelajaran hari ini. “baiklah ibu akan menyimpulkan materi kita

hari ini yaitu kita belajar tentang perbedaan kebudayaan, cara

membuat surat dan aktivitas kita di lingkungan sekolah. Apa-apa

saja perbedaan kebudayaan yang ada di Indonesia tadi?.Zerin

mengangkat tangan dan menjawab “Perbedan kesenian tari bu”.

“iya betul, selain itu banyak sekali perbedaan yang ada di Indonesia

seperti perbedaan bahasa, suku, agama dan lain sebagainya. selain

itu kita juga belajar cara membuat surat tadi, apakah anak-anak ibu

sudah tahu bagaimana cara membuatnya?”. “Sudah bu” kata

peserta didik serempak. Dan terakhir kita juga mempelajari tentang


139

perilaku-perilaku di lingkungan sekolah dalam menyikapi

perbedaan”.

3) Kegiatan Penutup

Selanjutnya peserta didik diberikan lembar evaluasi oleh

guru.”baiklah ibu akan memberikan lembar soal sebanyak 10 butir

soal pilihan ganda, nah sekarang kerjakan sendiri-sendiri” jawab

peserta didik “baik bu”. Setelah mengerjakan evaluasi peserta didik

diminta guru untuk mengumpulkan lembar evaluasi.

Pada kegiatan ini guru menjelaskan pesan moral “hari ini kita

dapat memperoleh pesan moral bahwa “setelah belajar hari ini kita

dapat mengetahui bahwa di Indonesia memiliki perbedaan

kebudayaan, dengan adanya perbedaan maka kita harus

menghormati kebudayaan orang lain dan saling menghargai”

Dan kegiatan terakhir peserta didik dibimbing untuk berdoa.

“Dan sebelum pulang di tutup dengan do’a dipimpin oleh ketua

kelas, peserta didik menyalami guru dengan tertib dan

meninggalkan ruangan kelas.

c. Pengamatan

Pengamatan Siklus II terhadap rencana pelaksanaan

pembelajaran, tindakan dari aktivitas guru ataupun aktivitas peserta

didik pada pembelajaran tematik terpadu dengan model kooperatif tipe

Numbered Head Together (NHT) dilakukan oleh peneliti yang

bertindak sebagai observer. Dilakukan dengan cara memberikan


140

ceklist (✓) berdasarkan deskriptor yang muncul dengan kualifikasi SB

yaitu sangat baik dengan skor 4, B yaitu baik dengan skor 3, C yaitu

cukup dengan skor 2 dan K yaitu kurang dengan skor 1. Berikut ini

merupakan hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer

(pengamat) :

1) Hasil Pengamatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Siklus II

Pengamatan terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) dilaksanakan melalui lembar pengamatan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan memperhatikan berbagai

aktivitas diantaranya ; (a) Identitas mata pelajaran, (b) Perumusan

indikator pembelajaran, (c) Kejelasan perumusan tujuan proses

pembelajaran, (d) Pemilihan materi ajar, (e) Pengorganisasian

materi pembelajaran, (f) Menyusun Langkah-langkah pembelajaran

sesuai dengan model pembelajaran, (g) Teknik pembelajaran dan

(h) Kelengkapan Instrumen. Adapun hasil pengamatan terhadap

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada siklus II

pertemuan I secara lengkap adalah sebagai berikut :

a) Identitas Mata Pelajaran

Pada aktivitas ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Terdapat satuan pendidikan,

Terdapat kelas, Terdapat semester dan Terdapat tema/ subtema


141

dan jumlah pertemuan. Maka memperoleh skor 4 dengan

kualifikasi sangat baik (SB).

b) Perumusan indikator pembelajaran

Pada aktivitas ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Perumusan indikator sesuai

dengan Kompetensi Dasar (KD), Perumusan indikator

mengandung kata kerja operasional (KKO), Perumusan

indikator mencakup aktivitas pengetahuan dan Perumusan

indikator mencakup aktivitas keterampilan. Maka memperoleh

skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

c) Kejelasan perumusan tujuan proses pembelajaran

Pada aktivitas ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Perumusan tujuan

pembelajaran jelas, Rumusan tujuan pembelajaran tidak

menimbulkan penafsiran ganda, Rumusan tujuan pembelajaran

lengkap (memenuhi A= Audience, B= Behavior, C=

Condition, D=Degree dan Rumusan tujuan pembelajran

berurutan secara logis dari mudah ke sukar. Maka memperoleh

skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

d) Pemilihan Materi Ajar

Pada aktivitas ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Materi ajar sesuai dengan

tujuan pembelajaran, Materi ajar sesuai dengan karakteristik


142

siswa dan Materi ajar sesuai dengan yang diajarkan..

Sedangkan deskriptor yang tidak muncul adalah Materi ajar

sesuai dengan lingkungan yang tersedia. Maka memperoleh

skor 3 dengan kualifikasi baik (B).

e) Pengorganisasian materi ajar

Pada aktivitas ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Materi ajar sistematis,

Pengorganisasian materi ajar dan Sesuai dengan alokasi waktu.

Sedangkan deskriptor yang tidak muncul adalah Kemutakhiran

(sesuai dengan perkembangan terakhir bidangnya). Maka

memperoleh skor 3 dengan kualifikasi baik (B).

f) Menyusun langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan model

pembelajaran

Pada aktivitas ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Langkah-langkah pembelajaran

berurut (awal, inti dan penutup), Langkah-langkah

pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu, Langkah-langkah

pembelajaran sesuai dengan materi ajar dan Langkah-langkah

pembelajaran jelas dan rinci,sesuai dengan model Number

Head Together (NHT). Maka memperoleh skor 4 dengan

kualifikasi sangat baik (SB).

g) Teknik pembelajaran
143

Pada aktivitas ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Teknik pembelajaran sesuai

dengan tujuan pembelajaran, Teknik pembelajaran sesuai

dengan karakteristik siswa, Teknik pembelajaran sesuai dengan

lingkungan sekolah dan Teknik pembelajaran sesuai dengan

model Number Head Together (NHT). Maka memperoleh skor

4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

h) Kelengkapan instrumen

Pada aktivitas ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Deskriptor yang muncul adalah Soal lengkap memuat seluruh

pembelajaran, Soal sesuai dengan tujuan pembelajaran, Soal

disertai kunci jawaban yang lengkap dan Soal disertai

pendoman penskoran yang lengkap. Maka memperoleh skor 4

dengan kualifikasi sangat baik (SB).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer,

pada pengamatan RPP siklus II pertemuan I memperoleh skor 30

dengan skor maksimal 32, maka persentase siklus II pertemuan I

adalah 93,75% dengan kriteria sangat baik (SB). Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada lampiran 49 halaman 346.

2) Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan observer terhadap kegiatan

proses pembelajaran tematik terpadu menggunakan model


144

kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap aktivitas

guru dijelaskan sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru mengkondisikan kelas:

Merapikan tempat duduk, Berdo’a, Mengecek kehadiran peserta

didik, Guru menyampaikan apersepsi, Guru menyampaikan

materi yang akan dipelajari yaitu tema 7 (Peristiwa dalam

Kehidupan) subtema 2 (Peristiwa Kebangsaan Seputar

Proklamasi Kemerdekaan), pembelajaran 3 dan Guru

menyampaikan tujuan pembelajaran. Maka memperoleh skor 4

dengan kualifikasi sangat baik (SB).

b) Kegiatan Inti

(1) Langkah 1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap

peserta didik dalam kelompok mendapat nomor

Pada kegiatan ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru membagi peserta

didik ke dalam beberapa kelompok, Setelah kelompok

terbentuk, guru memberikan ikat kepala bernomor pada

masing-masing anggota kelompok dan Guru memberikan

masing-masing peserta didik mendapatkan nomor yang


145

berbeda dalam kelompoknya. Sedangkan deskriptor yang

tidak muncul adalah Guru membimbing peserta didik untuk

meletakkan nomor ke atas kepala. Maka memperoleh skor 3

dengan kualifikasi baik (B).

(2) Langkah 2 Guru memberikan tugas dan masing- masing

kelompok mengerjakannya

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru meminta peserta didik

untuk membaca teks narasi “Beda Budaya Tetap Saudara”

yang terdapat pada buku siswa, sembari menempelkan

media di papan tulis, Guru membagi LDK 1 kepada

kelompok, dengan membacakan petunjuk kerja, Guru

mengaitkan pembelajaran dengan bertanya jawab mengenai

surat undangan kegiatan sekolah, kemudian membagikan

LDK 2 dan Guru bersama peserta didik bertanya jawab

mengenai perilaku di lingkungan sekolah, setelah itu guru

memberikan LDK 3. Maka memperoleh skor 4 dengan

kualifikasi sangat baik (SB).

(3) Langkah 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar

dan memastikan tiap anggota kelompok mengerjakan dan

mengetahui jawabannya dengan baik

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru mengarahkan peserta


146

didik bersama kelompoknya untuk mendiskusikan

perbedaan budaya bangsa, Guru mengarahkan Peserta didik

bersama kelompoknya untuk mendiskusikan tentang surat

undangan kegiatan sekolah, Guru mengarahkan peserta didik

bersama kelompoknya dalam mendiskusikan tentang

perilaku di lingkungan sekolah dan Guru meminta peserta

didik untuk mengecek kembali jawaban yang telah dibuat,

dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui

jawabannya. Maka memperoleh skor 4 dengan kualifikasi

sangat baik (SB).

(4) Langkah 4 : Guru memanggil salah satu nomor sisiwa dan

nomor yang dipanggil keluar dari kelompoknya melaporkan

atau menjelaskan hasil kerjasama mereka

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru memastikan setiap

anggota kelompok mengetahui jawaban yang benar lalu

memanggil nama kelompok, Guru memanggil nomor kepala

yang akan menyampaikan jawabannya, Guru mendengar

penyampaian jawaban oleh perwakilan kelompok yang telah

didiskusikan sebelumnya dan Guru memberikan apresiasi

terhadap peserta didik yang telah menyampaikan

jawabannya. Maka memperoleh skor 4 dengan kualifikasi

sangat baik (SB).


147

(5) Langkah 5. Tanggapan dengan teman lain, kemudian guru

menunjukkan nomor yang lain

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru meminta peserta didik

duduk kembali kedalam kelompoknya dan Guru memanggil

nomor kepala yang lain. Guru meminta peserta didik yang

lain menanggapi jawaban yang disampaikan dan bertanya

apabila belum paham dan Guru meminta peserta didik

memberikan penjelasan mengenai jawaban yang belum

dimengerti oleh peserta didik lain Maka memperoleh skor 4

dengan kualifikasi sangat baik (SB).

(6) Langkah 6. Kesimpulan

Pada kegiatan ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru memberikan

penguatan atau pengulangan atas materi yang telah dipelajari

kepada peserta didik, Guru membantu peserta didik untuk

menyimpulkan pembelajaran tersebut.dan Guru memberikan

penguatan atas kesimpulan yang telah disampaikan.

Sedangkan deskriptor yang tidak muncul adalah Guru

bersama Peserta didik bertanya jawab mengenai jawaban

dari kelompok yang belum dipahami. Maka memperoleh

skor 3 dengan kualifikasi baik (B).

c) Kegiatan Penutup
148

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Guru memberikan tindak lanjut

berupa soal evaluasi, Guru memberi informasi mengenai

pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya, Guru

menyampaikan pesan moral dan Guru meminta salah seorang

siswa untuk menutup kelas dengan do’a. Maka memperoleh

skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer,

pada pengamatan Aktivitas Guru siklus II pertemuan I memperoleh

skor 30 dengan skor maksimal 32, maka persentase siklus II

pertemuan I adalah 93,75% dengan kriteria sangat baik (SB).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 50 halaman 349.

3) Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik Siklus II

Berdasarkan hasil pengamatan observer terhadap kegiatan

proses pembelajaran tematik terpadu menggunakan model

kooperatif tipe Number Head Together (NHT) terhadap aktivitas

peserta didik dijelaskan sebagai berikut:

a) Kegiatan Pendahuluan

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik Merapikan

tempat duduk, Berdo’a, dan mendengar pengecekan kehadiran

oleh guru, Peserta didik mendengarkan penyampaian apersepsi

oleh guru, Peserta didik mendengarkan penyampaian materi


149

oleh guru yaitu tema 7 (Peristiwa dalam Kehidupan) subtema 2

(Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan),

pembelajaran 3 dan Peserta didik mendengarkan penyampaian

tujuan pembelajaran oleh guru. Maka memperoleh skor 4

dengan kualifikasi cukup (SB).

b) Kegiatan Inti

(1) Langkah 1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap

peserta didik dalam kelompok mendapat nomor

Pada kegiatan ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik dibagi ke

dalam beberapa kelompok, Setelah kelompok terbentuk,

peserta didik menerima ikat kepala bernomor dari guru dan

Peserta didik mendapatkan nomor yang berbeda dalam

kelompoknya. Sedangkan deskriptor yang tidak muncul

adalah Peserta didik dibimbing oleh guru untuk meletakkan

nomor ke atas kepala. Maka memperoleh skor 3 dengan

kualifikasi baik (B).

(2) Langkah 2. Guru memberikan tugas dan masing- masing

kelompok mengerjakannya

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik membaca

teks narasi yang terdapat pada buku, sembari guru

menempelkan media pembelajaran di papan tulis, Tiap-tiap


150

kelompok menerima LDK 1 dengan mendengarkan guru

membaca petunjuk kerja, Peserta didik bertanya jawab

dengan guru mengenai surat undangan kegiatan sekolah,

dan mendapatkan LDK 2 dan Peserta didik bersama guru

bertanya jawab tentang perilakuk di lingkungan sekolah,

setelah itu diberikan LDK 3. Maka memperoleh skor 4

dengan kualifikasi sangat baik (SB).

(3) Langkah 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar

dan memastikan tiap anggota kelompok mengerjakan dan

mengetahui jawabannya dengan baik

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik diarahkan

untuk saling bekerjasama dalam kelompoknya

mendiskusikan perbedaan budaya bangsa, Peserta didik

diarahkan guru bersama kelompoknya untuk

mendiskusikan tentang surat undangan kegiatan sekolah,

Peserta didik diarahkan guru bersama kelompoknya dalam

mendiskusikan perilaku di lingkungan sekolah dan Peserta

didik mengecek kembali jawaban yang telah dibuat, dan

memastikan setiap anggota kelompok mengetahui

jawabannya. Maka memperoleh skor 4 dengan kualifikasi

baik (SB).
151

(4) Langkah 4 : Guru memanggil salah satu nomor siswa dan

nomor yang dipanggil keluar dari kelompoknya melaporkan

atau menjelaskan hasil kerjasama mereka

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik dipastikan

untuk mengetahui jawaban yang benar kemudian nama

kelompoknya dipanggil, Peserta didik maju sesuai dengan

nomor yang dipanggil guru, Peserta didik menyampaikan

jawaban diskusi kelompoknya dan Peserta didik menerima

apresiasi dari guru setelah menjawab pertanyaan. Maka

memperoleh skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

(5) Langkah 5. Tanggapan dengan teman lain, kemudian guru

menunjukkan nomor yang lain

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik yang lain

diminta untuk menanggapi jawaban yang disampaikan dan

bertanya apabila belum paham, Peserta didik memberikan

penjelasan mengenai jawaban yang belum dimengerti oleh

peserta didik lain, Peserta didik duduk kembali kedalam

kelompoknya dan Peserta didik mendengar guru

memanggil nomor kepala yang lain. Maka memperoleh

skor 4 dengan kualifikasi sangat baik (SB).


152

(6) Langkah 6. Kesimpulan

Pada kegiatan ini ada 3 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul Peserta didik mendengarkan

penguatan atau pengulangan atas materi yang telah

dipelajari dari guru, Peserta didik menyimpulkan

pembelajaran tersebut dan Peserta didik mendengarkan

penguatan atas kesimpulan yang telah disampaikan.

Sedangkan deskriptor yang tidak muncul adalah adalah

Peserta didik bertanya jawab dengan guru mengenai

jawaban dari kelompok yang belum dipahami. Maka

memperoleh skor 3 dengan kualifikasi sangat baik (SB).

c) Kegiatan penutup

Pada kegiatan ini ada 4 deskriptor yang muncul.

Desktriptor yang muncul adalah Peserta didik diberi tindak

lanjut berupa soal evaluasi, Peserta didik mendengarkan

pemberian informasi dari guru mengenai pembelajaran untuk

pertemuan selanjutnya, Peserta didik mendengarkan guru

menyampaikan pesan moral dan Salah seorang peserta didik

menutup kelas dengan do’a. Maka memperoleh skor 4 dengan

kualifikasi sangat baik (SB).

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh observer,

pada pengamatan Aktivitas Peserta Didik siklus II pertemuan I

memperoleh skor 30 dengan skor maksimal 32, maka persentase


153

siklus II pertemuan I adalah 93,75% dengan kriteria sangat baik

(SB). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 51 halaman

356.

4) Hasil belajar peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu

menggunakan model Kooperatif tipe Number Head Together

Peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran

tematik terpadu menggunakan model Kooperatif tipe Number Head

Together pada siklus II diperoleh dari penilaian yang telah

dilaksanakan. Hasil belajar peserta didik pada pembelajaran

tematik terpadu menggunakan model Kooperatif tipe Number Head

Together dapat dilihat dari penilaian sikap, pengetahuan, dan

keterampilan.

a) Penilaian Sikap

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti menggunakan

jurnal penilaian sikap pada siklus II terdapat 4 orang peserta

didik yang sikapnya paling menonjol selama proses

pembelajaran. Pertama, AR mengganggu teman ketika berdo’a

tindak lanjut yang diberi berupa teguran dan diminta untuk

tidak mengulanginya lagi. Kedua, RA meminta tolong kepada

guru untuk menjelaskan Kembali dengan bahasa yang sopan

diberi tindak lanjut berupa apresiasi. Ketiga, ZAH berani

mengemukakan pendapatnya diberi tindak lanjut berupa


154

apresiasi. Keempat, ZA mengembalikan uang teman yang jatuh

di bawah meja diberi tindak lanjut berupa apresiasi.

b) Penilaian Pengetahuan

Hasil pengetahuan peserta didik yang diperoleh pada

siklus I pertemuan II dapat dilihat dari hasil lembar penilaian

peserta didik. Nilai terendah yaitu 77,7 dengan kualifikasi

cukup dan nilai tertinggi 100 dengan kualifikasi SB dengan

nilai rata-rata 91,9 dengan kualifikasi sangat baik.

c) Penilaian Keterampilan

Keberhasilan peserta didik dari aspek keterampilan

dilihat dari hasil diskusi yang dilakukan peserta didik pada

siklus II. Nilai rata-rata yang diperoleh peserta didik pada

aspek keterampilan berdasarkan mata pelajaran adalah untuk

nilai rata-rata Bahasa Indonesia: 90 (SB), nilai rata-rata IPS:

87,5 (B) dan nilai rata-rata PPKn 92,5 (SB) .

d. Refleksi Siklus II

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer pada

siklus II dapat dilihat bahwa perencanaan pembelajaran tematik

terpadu menggunakan model kooperatif tipe Number Head

Together sudah terlaksana dengan baik dari pada siklus II dan


155

pertemuan sebelumnya serta kegiatan pembelajaran telah

terlaksana dengan lebih baik. Terdapat banyak aktivitas yang sudah

terlaksana yang menunjukkan peningkatan dari siklus sebelumnya.

Namun masih mengalami kekurangan dari beberapa aktivitas yaitu:

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

a) Pada aktivitas pemilihan materi ajar deskriptor yang tidak

muncul yaitu materi ajar sesuai dengan lingkungan yang

tersedia. Dikarenakan pemilihan materi pembelajaran yang

tidak dikaitkan dengan lingkungan disekitar peserta didik

sehingga pembelajarannya kurang bermakna. Upaya

perbaikan yang dilakukan adalah mengaitkan pembelajaran

selanjutnya dengan lingkungan nyata yang ada disekitar

peserta didik.

b) Pada aktivitas pengorganisasian materi ajar deskriptor yang

tidak muncul yaitu Kemutakhiran (sesuai dengan

perkembangan terakhir bidangnya). Materi pembelajaran

yang digunakan seharusnya terbaru dan sesuai dengan

kondisi pada saat sekarang ini. Upaya perbaikan yang

dilakukan adalah mencari informasi terbaru yang relevan

dengan materi yang diajarkan.

Hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh observer

siklus II perencanaan pembelajaran tematik terpadu

menggunakan model kooperatif tipe Number Head Together


156

sudah optimal dan sudah memenuhi kriteria yang diharapkan.

Hal ini dapat dilihatdari perolehan skor hasil pengamatan RPP

yang didapat, yaitu pada siklus I pertemuan I 75%, siklus I

pertemuan II 87,5%, siklus II 93,75%. Hal ini terlihat jelas

bahwa pengamatan RPP pada siklus II mencapai hasil yang

optimal.

2) Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan pembelajaran ada 2 aktivitas

yang menjadi fokus pengamatan,yaitu dari aktivitas guru dan

aktivitas siswa. Pengamatan dilakukan pada setiap

pembelajaran berlansung dengan tujuan semua kekurangan

yang ditemukan dapat diperbaiki pada siklus selanjutnya.

a) Pada aktivitas peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap

peserta didik dalam kelompok mendapat nomor. pada

aktivitas ini guru langsung membagikan ikat kepala tanpa

membantu peserta didik untuk memasangnya dengan benar

sehingga masih ada beberapa peserta didik yang terlihat

kesulitan memasang ikat kepala tersebut. Upaya perbaikan

yang dapat dilakukan adalah guru lebih memperhatikan

peserta didik dalam seluruh kegiatan proses pembelajaran

sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan

optimal tanpa ada gangguan dari manapun.


157

b) Pada aktivitas kelompok mendiskusikan jawaban yang

benar dan memastikan tiap anggota kelompok mengerjakan

dan mengetahui jawabannya dengan baik. Guru telah

memberitahukan kepada peserta didik untuk mengecek

kembali jawaban dari tiap kelompok yang telah dikerjakan,

akan tetapi peserta didik tidak melakukan hal tersebut dan

langsung mengumpulkannya. Upaya pperbaikan yang dapat

dilakukan adalah guru harus memastikan setiap peserta

didik bertanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakan

sekaligus peserta didik harus memahami hasil diskusi

kelompoknya.

c) Pada aktivitas kesimpulan, guru tidak melakukan sesi tanya

jawab untuk mengetahui tingkat kepahaman peserta didik

terhadap materi yang diajarkan, guru langsung meminta

peserta didik menyimpulkan dan memberikan penguatan

terhadap penyampaian peserta didik. Sehingga peserta didik

hanya menerima penguatan dari guru tanpa adanya kegiatan

timbal balik antara guru dan peserta didik. Upaya perbaikan

yang dapat dilakukan adalah guru sering melakukan sesi

tanya jawab kepada peserta didik bukan hanya pada saat

akhir pembelajaran saja tetapi pada saat keseluruhan proses

pembelajaran sehingga peserta didik dapat lebih memahami

materi pembelajaran dengan cara bertanya.


158

Berdasarkan hasil pengamatan perencaanan dan

pelaksanaan proses pembelajaran tematik terpadu yang telah

dilaksanakan baik dari rencana pelaksanaan pembelajaran, aktivitas

guru maupun aktivitas peserta didik diketahui bahwa proses

pembelajaran tematik terpadu meningkat dan sesuai dengan yang

diharapkan. Hal ini dapat terlihat dari skor yang diperoleh dari

rencana pelaksanaan pembelajaran yaitu 93,75% dengan

kualifikasi sangat baik (SB), aktivitas guru yaitu 93,75% dengan

kualifikasi sangat baik (SB) dan aktivitas peserta didik 93,75%

dengan kualifikasi sangat baik (SB). Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa penelitian pada siklus II ini telah mencapai

kriteria yang diharapkan. Dengan demikian penelitian berhenti

pada siklus II dan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.

B. PEMBAHASAN

1. Siklus I

Pembahasan hasil siklus I dikelompokkan kedalam dua komponen

diantaranya: (a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan (b)

Pelaksanaan Pembahasan hasil penelitian peningkatan proses belajar

peserta didik dengan model kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT) pada pembelajaran tematik terpadu di kelas V SD Negeri 80

Lebong Bengkulu peneliti paparkan sebagai berikut:


159

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Pembelajaran

Tematik Terpadu dengan Model Kooperatif Tipe Numbered Head

Together (NHT) di Kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu

Hasil pengamatan RPP pada siklus I disajikan dalam dua kali

pertemuan masih belum berhasil karena masih terdapat kekurangan

pada aktivitas pengamatan RPP yang harus diperbaiki. Kekurangan

tersebut terlihat berdasarkan hasil pengamatan RPP terhadap siklus I

pertemuan I diperoleh presentase 75% dengan kualifikasi cukup (C),

Sedangkan penilaian RPP siklus 1 pertemuan II diperoleh presentase

90,6% dengan kualifikasi sangat baik (SB), Adapun temuan-temuan

penelitian yang sudah peneliti lakukan adalah:

1) Pada aspek Identitas Mata Pelajaran, sudah terlaksana dengan baik.

Dimana sudah memuat satuan pendidikan, kelas, semester sekaligus

tema/subtema dan alokasi waktu. Sebagaiamana yang dikemukakan

oleh Majid (2014) dengan adanya kelengkapan identitas di awal

penyusunan rancangan pembelajaran mencerminkan isi dari RPP

yang disusun menjadi tergambar yang tersusun atas sekolah,

kelas/semester, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD),

indikator serta alokasi waktu.

2) Pada aspek perumusan indikator pembelajaran, sudah terlaksana

dengan sangat baik, karena sudah mencakup perumusan indikator

sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD), mengandung kata kerja

operasional (KKO), sekaligus mencakup aspek pengetahuan dan


160

keterampilan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Majid (2014)

Indikator yang dirumuskan harus dapat mengukur kompetensi dan

disesuaikan dengan aspek-aspek yang ingin dicapai dengan

memperhatikan kata kerja operasional yang diturunkan dari

kompetensi dasar.

3) Adapun aspek kejelasan perumusuan tujuan proses pembelajaran,

ada 1 karakteristik yang belum terlaksana yaitu, rumusan tujuan

pembelajran berurutan secara logis dari mudah ke sukar hal ini

ditandai masih belum berurutnya kondisi tujuan pembelajaran yang

ingin dicapai. Hal ini dapat dilihat dari komponen kondisi dalam

tujuan pembelajaran tersebut masih belum berurutan sesuai dengan

kegiatan dalam proses pembelajaran. Sebagaimana yang

dikemukakan oleh Majid (2014: 115) “Tujuan pembelajaran yang

ditetapkan harus menggambarkan secara khusus dari kegiatan

pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan memperhatikan

cakupan dan penyusun tujuan pembelajaran itu sendiri”.

4) Pada aktivitas pemilihan materi ajar, materi ajar sesuai dengan

tujuan pembelajaran, karakteristik siswa dan sesuai dengan yang

diajarkan. Namun ada 1 karakteristik yang belum terlaksana yaitu

materi ajar masih belum sesuai dengan lingkungan yang tersedia

sehingga peserta didik tidak mendapatkan kondisi nyata yang ada di

lingkungan sekitarnya, dan juga pembelajaran yang diajarkan

menjadi kurang bermakna. Sebagaimana yang dikemukakan oleh


161

Majid (2014:112) “Pemilihan materi ajar haruslah relevan dengan

kebutuhan siswa dan tuntutan lingkungan”.

5) Pada aktivitas pengorganisasian materi ajar sudah sistematis dan

sesuai dengan alokasi waktu. Adapun karakteristikr yang belum

terlaksana yaitu Kemutakhiran (sesuai dengan perkembangan

terakhir bidangnya). Guru seharusnya mampu memberikan materi

pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman bukan

hanya terpaku pada buku siswa saja agar peserta didik lebih bisa

mengaitkan pembelajaran dengan kondisi pada saat sekarang ini.

Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hosnan (2014) Gagasan, ide

dan perilaku guru yang kreatif dibutuhkan dalam menimbulkan

perhatian dan minat belajar siswa dalam suatu pembelajaran

6) Pada aktivitas menyusun langkah-langkah pembelajaran sesuai

dengan model pembelajaran, Langkah pembelajaran sudah berurut,

sesuai dengan materi ajar dan sudah sesuai dengan model Number

Head Together. Adapun karakteristik yang tidak terlaksana adalah

ketidaksesuaian pembelajaran dengan alokasi waktu. Dalam RPP

belum terlihat kesesuaian alokasi waktu, kegiatan awal, kegiatan

inti, dan kegiatan penutup masih belum terlihat. Karena peneliti

tidak menimbang jam pembelajaran di sekolah yang berbeda dari

biasanya pada saat pandemi, sehingga ada beberapa materi yang

masih belum tersampaikan. Sebagaimana yang dikemukakan oleh


162

Taufik (2011:58) bahwa “Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan

keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar”.

7) Pada aktivitas teknik pembelajaran sudah terlaksana dengan sangat

baik, hal ini ditandai dengan teknik pembelajaran yang sesuai

dengan tujuan, karakteristik siswa, lingkungan dan penggunaan

model Number Head Together. Sejalan dengan pernyataan

Kemendikbud (2016) bahwa teknik pembelajaran digunakan oleh

guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar siswa mencapai KD yang hendak dicapai.

8) Pada aktivitas kelengkapan instrument, sudah memuat seluruh

pembelajaran, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Adapun

karakteristik yang tidaak terlaksana yaitu soal disertai kunci

jawaban yang lengkap dan soal disertai pendoman penskoran yang

lengkap. Ketidaklengkapan instrumen yang disediakan ini bagian

dari kelalaian yang akan merugikan kepada hasil akhir atau tujuan

yang ingin dicapai. Sebagaimana yang dikemukakan Endah

(2013:152) “prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil

belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan

mengacu kepada standar penilaian”

Karakteristik yang tidak muncul tersebut harus diperbaiki pada

siklus berikutnya. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang masih

belum maksimal akan berdampak pada peserta didik. Sebagaimana

yang dikemukakan Hosnan (2014:96) bahwa “Agar proses


163

pembelajaran pada peserta didik dapat berlangsung dengan baik, amat

tergantung pada perencanaan dan persiapan mengajar yang dilakukan

oleh guru yang harus baik pula, cermat dan sistematis”.

b. Pelaksanaan Pembelajaran tematik Terpadu dengan Model

Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) di kelas V SD

Negeri 80 Lebong Bengkulu

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum seluruhnya

terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam RPP.

Kekurangan pada siklus I ini terlihat pada hasil pengamatan

pelaksanaan yang diamati observer disaat peneliti melaksanakan

penelitian. Hasil pengamatan penilaian pelaksanaan siklus I pertemuan

I aktivitas guru memperoleh persentase 75% dengan kualifikasi cukup

(C), aktivitas siswa memperoleh persentase 78,12% dengan kualifikasi

cukup (C) dan untuk pengamatan pelaksanaan siklus I pertemuan II

aktivitas guru memperoleh persentase 87,5% dengan kualifikasi baik

(B), aktivitas siswa memperoleh persentase 87,5% dengan kualifikas

baik (B). Adapun temuan-temuan penelitian yang peneliti temukan

adalah sebagai berikut:

Pada kegiatan pendahuluan guru sudah merapikan kondisi kelas

dan menyampaikan materi pembelajaran. Adapun karakteristik yang

belum terlaksana adalah guru belum menyampaikan apersepsi dan

tujuan pembelajaran kepada peserta didik, sehingga peserta didik


164

kurang bisa mengaitkan pembelajaran tersebut dengan kondisi nyata

yang ada di lingkungan peserta didik. Kemudian peserta didik juga

belum mengetahui tujuan dari pembelajaran yang akan dicapai pada

hari tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Jayapada, dkk (2020)

yang menyatakan bahwa “Apersepsi penting dilakukan karena sebagai

landasan bagi siswa untuk memahami hal baru dan juga berfungsi

untuk menyatupadukan dan mengasimilasi pengamatan dan

pengalaman yang dimiliki oleh siswa”.

Pada kegiatan inti, guru kurang menjelaskan kepada peserta

didik bagaimana langkah-langkah dari model yang akan digunakan

sehingga pada saat pembelajaran peserta didik cenderung bingung dan

masih belum mengerti. Menurut Istarani (2014:13) langkah

pembelajaran model kooperatif tipe NHT yaitu:

(a) Siswa dibagi kedalam kelompok, setiap siswa didalam


kelompok mendapat nomor; (b) Guru memberikan tugas dan
masing-masing kelompok mengerjakannya; (c) Kelompok
mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat mengerjakan/tahu jawabannya; (d)
Guru memanggil salah satu nomor siswa dan siswa yang
nomornya terpanggil melaporkan hasil kerja sama diskusi
kelompoknya; (e) Tanggapan dari teman lain, kemudian guru
menunjuk nomoryang lain, dan seterusnya; (f) kesimpulan.

Pada saat peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta

didik dalam kelompok mendapat nomor sudah terlaksana dengan

sangat baik. Sebagaimana menurut Trianto (2014) selama bekerja

dalam kelompok, tugas anggota kelompok adalah untuk mencapai


165

ketuntasan materi yang disajikan guru, dan saling membantu teman

kelompoknya untuk mencapai ketuntasan belajar.

Pada saat guru memberikan tugas dan masing- masing

kelompok mengerjakannya, guru sudah memberikan instruksi untuk

membaca sekaligus mebagikan LDK 1-3 kepada peserta didik, tetapi

sebelum memberikan tugas seharusnya guru menempelkan media

pembelajaran di papan tulis. Akan tetapi guru tidak melakukannya dan

hanya memperlihatkan sekilas media pembelajaran yang akan

digunakan. Padahal media pembelajaran merupakan hal yang penting

dalam menunjang keberhasilan suatu pembelajaran. Sebagaimana yang

dikemukakan Asep (2012: 13) bahwa “Menyediakan media dan

sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik siswa memungkinkan

siswa memperoleh belajar secara konkrit,luas dan mendalam”.

Pada saat kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan

memastikan tiap anggota kelompok mengerjakan dan mengetahui

jawabannya dengan baik guru kurang membimbing peserta didik

dalam melakukan kegiatan diskusi. Sehingga proses diskusi masih

belum berjalan dengan optimal karena masih terlihat beberapa peserta

didik yang mengobrol. Sebagaimana yang dikemukakan oleh

Suprijono (2009) dalam pembelajaran kooperatif ada dua

pertanggungjawaban dalam kelompok, pertama mempelajari bahan

yang ditugaskan kepada kelompok dan kedua yaitu menjamin semua


166

anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan

tersebut

Pada saat guru memanggil salah satu nomor sisiwa dan nomor

yang dipanggil keluar dari kelompoknya melaporkan atau menjelaskan

hasil kerjasama telah terlaksana dengan sangat baik. Sebagaimana

menurut Istarani (2011) didalam model pembelajaran kooperatif tipe

Numbered Heads Together (NHT) yang merupakan rangkaian

penyampaian materi dengan menggunakan kelompok sebagai wadah

dalam menyatukan persepsi/pikiran siswa terhadap pertanyaan yang

disampaikan guru yang kemudian akan dipertanggungjawabkan oleh

siswa yang sesuai dengan nomor permintaan guru dari masing-masing

kelompok.

Pada saat tanggapan dengan teman lain, kemudian guru

menunjukkan nomor yang lain. Ada karakteristik yang belum

terlaksana yaitu guru tidak meminta peserta didik untuk bertanya dan

memberikan tanggapan dari peserta didik kepada kelompok lain,

karena guru langsung meluruskan jawaban yang diberikan dari

kelompok lain sehingga proses diskusi kurang berjalan dengan

sebagaimana mestinya. Sebagaimana menurut Mulyasa (2008:21)

bahwa “Melibatkan peserta didik semaksimal mungkin dalam

pembelajaran, guru perlu memberi giliran untuk menjawab dan

memberi tanggapan kepada peserta didik, selain untuk melibatkan

peserta didik secara maksimal juga untuk menumbuhkan keberanian


167

peserta didik, serta untuk menciptakan iklim pembelajaran yang

menyenangkan”.

Pada kegiatan kesimpulan sudah terlaksana dengan sangat baik

dimana peserta didik bersama guru melakukan tanya jawab dan

menyimpulkan materi pembelajaran. sebagaimana menurut Kosasih

(2014) guru selalu memberikan harapan-harapan positif terhadap

kegiatan belajar yang baru saja dilaksanakan, meyakinkan akan potensi

dan kemampuan siswa terhadap keberhasilan pencapaian kompetensi

belajar dalam menumbuhkan rasa percaya diri.

Pada kegiatan penutup karakteritik yang belum terlaksana

adalah guru tidak memberikan informasi mengenai pembelajaran

untuk pertemuan selanjutnya. Seharusnya guru menyampaikan hal

tersebut untuk memberitahu peserta didik pembelajaran selanjutnya.

hal ini sesuai dengan lampiran Permendikbud No. 81A Tahun 2013

yang berisi tentang “Dalam kegiatan penutup guru menyampaikan

rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya”.

Melihat data hasil pengamatan pelaksanaan siklus I masih ada

kekurangan, kekurangan tersebut diharapkan dapat diperbaiki pada

siklus II.

2. Siklus II

Pembahasan hasil siklus II dikelompokkan kedalam tiga komponen

diantaranya: (a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan (b)

Pelaksanaan Pembahasan hasil penelitian peningkatan proses belajar


168

peserta didik dengan model kooperatif tipe Numbered Head Together

(NHT) pada pembelajaran tematik terpadu di kelas V SD Negeri 80

Lebong Bengkulu peneliti paparkan sebagai berikut:

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada Pembelajaran

Tematik Terpadu dengan Model Kooperatif Tipe Numbered Head

Together (NHT) di Kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu

Perencanaan pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada siklus II

disusun berdasarkan hasil refleksi siklus I pertemuan II telah berhasil.

Dilihat dari hasil pengamatan penilaian RPP pada siklus II

memperoleh skor 30 dari skor maksimal 32 maka didapat persentase

93.75% (SB) ini menunjukkan kemampuan guru dalam penyusunan

perencanaan sudah sangat baik (SB). Seperti pendapat yang

disampaikan Rusman (2015:324) bahwa “komponen RPP terdiri atas

identitas sekolah, identitas tema/subtema, kelas/semester, materi

pokok, alokasi waktu, kompetensi inti, kompetensi dasar dan indikator,

tujuan pembelajaran, materi pembelajaran,metode pembelajaran,

media, alat, sumber belajar, langkah-langkah kegiatan pembelajaran

dan penilaian.” Sehingga perencanaan yang telah dirancang pada

siklus II akan berpengaruh kepada pelaksanaan pembelajaran dan

imbasnya kepada hasil belajar peserta didik yang mengalami

peningkatan.
169

Ada beberapa karakteristik yang belum terlaksana yaitu

pemilihan materi ajar yang sesuai dengan lingkungan yang tersedia

agar pembelajaran menjadi lebih bermakna dengan menggunakan

lingkungan nyata di sekitar peserta didik. dan juga materi yang

diajarkan mencakup aktivitas Kemutakhiran (sesuai dengan

perkembangan terakhir bidangnya). Materi pembelajaran yang

digunakan seharusnya terbaru dan sesuai dengan kondisi pada saat

sekarang ini. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Majid (2014:112)

“Pemilihan materi ajar haruslah relevan dengan kebutuhan siswa dan

tuntutan lingkungan”. Hosnan (2014) juga mengemukakan bahwa

gagasan, ide dan perilaku guru yang kreatif dibutuhkan dalam

menimbulkan perhatian dan minat belajar siswa dalam suatu

pembelajaran

Berdasarkan penjelasan diatas maka dapat peneliti simpulkan

bahwa pembelajaran dalam peningkatan proses belajar peserta didik

pada pembelajaran tematik terpadu dengan model Kooperatif Tipe

Numbered Head Together (NHT) di Kelas V SD Negeri 80 Lebong

Bengkulu pada siklus II telah berhasil karena perencanaan sudah

disusun dengan sangat baik, aktivitas-aktivitas yang masih lemah pada

siklus I sudah diperbaiki pada siklus II.

b. Pelaksanaan Pembelajaran tematik Terpadu dengan Model

Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) di kelas V SD

Negeri 80 Lebong Bengkulu


170

Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu

dengan model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada

siklus II disajikan dalam satu kali pertemuan. Dilihat dari hasil analisis

data pengamatan yang dilakukan saat pelaksanaan tindakan

berlangsung ada dua aktivitas yang diamati yaitu aktivitas guru dan

aktivitas peserta didik sudah berhasil karena hasil pengamatan aktivitas

guru siklus II diperoleh nilai 93,75% dengan kualifikasi sangat baik

(SB) dan aktivitas peserta didik siklus II diperoleh nilai 93,75%

dengan kualifikasi sangat baik (SB). Ini menunjukkan keberhasilan

pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu dengan model kooperatif

tipe Numbered Head Together (NHT) tergolong kedalam kategori

sangat baik (SB). Dan ditandai dengan munculnya peserta didik

berpartisipasi aktif dalam belajar, peserta didik yang mau bekerjasama

dalam kelompok, peserta didik bertanggungjawab melaksanakan tugas

yang diberikan guru, dan peserta didik menghargai pendapat

(toleransi) temannya saat proses pembelajaran. Dan siklus II guru

sudah melaksanakan semua deskriptor.

Pada kegiatan inti pada umumnya setiap langkah-langkah

pembelajaran model kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

yang disampaikan (Istarani, 2014) diantaranya:

(1) Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik


dalam kelompok mendapat nomor, (2) Guru memberikan tugas
dan masing-masing kelompok mengerjakannya, (3) Kelompok
mendsikusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok dapat mengerjakannya /mengetahui
jawabannya dengan baik, (4) Guru memanggil salah satu
171

nomor peserta didik dan nomor yang dipanggil keluar dari


kelompoknya melaporkan atau menjelaskan hasil kerja sama
mereka, (5) Tanggapan dengan teman lain, kemudian guru
menunjuk nomor yang lain, (6) Kesimpulan.

Semua langkah-langkah tersebut telah dilaksanakan. Guru

membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok, guru

mengarahkan peserta didik untuk bersama-sama mengerjakan LDK 1-

3, guru membimbing peserta didik untuk saling bekerja sama dalam

mengerjakan LDK 1-3, guru memanggil salah satu nomor, dan peserta

didik nomornya terpanggil maju kedepan kelas, guru meminta peserta

didik untuk memberikan tanggapan terhadap jawaban yang telah

dijelaskan temannya, dan guru membimbing peserta didik dalam

menyimpulkan materi. Mereka saling berpartisipasi aktif dalam

mengerjakan LDK 1-3 dan menanggapi dan menghargai jawaban

temannya, saling berbagi argumen dan bekerjasama dengan teman

sekolompoknya, semua peserta didik lebih bertanggung jawab atas

tugas yang diberikan guru dalam proses pembelajaran.

Ada beberapa karakterisstik yang belum terlaksana yaitu guru

harus lebih memperhatikan peserta didik dalam seluruh kegiatan

proses pembelajaran sehingga proses pembelajaran dapat berjalan

dengan optimal tanpa ada gangguan dari manapun. Kemudian guru

harus membimbing peserta didik dalam proses diskusi agar prosesnya

berjalan dengan lancar dan guru harus sering melakukan sesi tanya

jawab untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terhadap


172

materi yang diajarkan sehingga peserta didik juga terlibat aktif pada

saat proses pembelajaran.

Seperti pendapat yang disampaikan Abidin & Ijrah (2018)

bahwa seorang guru yang profesional tidak cukup hanya dengan

menguasai materi pelajaran saja, akan tetapi seorang guru harus

mampu mengayomi, menjadi contoh, dan selalu mendorong peserta

didik untuk lebih baik dan maju. Serta pada kegiatan penutup peneliti

telah melakukan evaluasi pembelajaran untuk melihat hasil belajar

peserta didik pada aktivitas pengetahuan kemudian melakukan refleksi

dan menyimpulkan pembelajaran.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus II, maka

pelaksanaan siklus II telah terlaksana dengan baik dan peneliti telah

berhasil menggunakan model kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) pada pembelajaran tematik terpadu di kelas V SD

Negeri 80 lebong Bengkulu. Sehubungan dengan ini, maka penelitian

berakhir dan peneliti bisa menulis laporan penelitian.


BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan ini peneliti paparkan atas jawaban dari rumusan masalah

yang tercantum pada bab I, ada beberapa simpulan yang dapat diambil dari

penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengacu kepada

langkah-langkah model koopereatif tipe Numbered Head Together (NHT)

dan dilakukan oleh peneliti atas saran dan masukan guru kelas V SD

Negeri 80 Lebong Bengkulu. Hasil pengamatan RPP Pada siklus I dengan

perolehan nilai rata-rata 82,8% dengan kualifikasi baik (B) meningkat

pada siklus II dengan nilai 93,75% kualifikasi sangat baik (SB).

Perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada pembelajaran tematik terpadu

dengan model koopereatif tipe Numbered Head Together (NHT) di kelas

V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu yang disusun dalam bentuk Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah berhasil meningkatkan proses

belajar peserta didik

2. Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu menggunakan model kooperatif

tipe Number Head Together terdiri dari kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti pembelajaran dan kegiatan penutup. Pelaksanaan proses pembelajaran

173
174

dilaksanakan berdasarkan langkah-langkah model kooperatif tipe Number

Head Together. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan menggunakan

lembar pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa menunjukkan bahwa

pelaksanaan proses pembelajaran belum maksimal. Hal ini terlihat dari

hasil perolehan nilai rata-rata aktivitas guru siklus I adalah 81,25% dengan

kualifikasi baik (B), sedangkan nilai rata-rata aktivitas peserta didik 82,8%

dengan kulaifikasi baik (B). Selanjutnya pada siklus II nilai yang diperoleh

aktivitas guru yaitu 93,75% dengan kualifikasi sangat baik (SB) dan

aktivitas peserta didik yaitu 93,75% dengan kualifikasi sangat baik (SB).

Maka pelaksanaan pembelajaran pada pembelajaran tematik terpadu

dengan model koopereatif tipe Numbered Head Together (NHT) di kelas

V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu sudah berhasil dalam meningkatkan

proses belajar peserta didik.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta simpulan yang

diperoleh, dapat dikemukakan saran sebagai berikut:

1. Perencanaan, guru diharapkan dapat membuat dan menerapkan rencana

pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model

Cooperative Learning tipe Number Head Together, karena pemilihan

model Cooperative Learning tipe Number Head Together merupakan salah

satu alternatif untuk meningkatkan proses pembelajaran tematik terpadu.

2. Pelaksanaan, diharapkan guru dapat melaksanakan pembelajaran tematik

terpadu dengan model Cooperative Learning tipe Number Head Together.


175

Selain itu guru diharapkan mampu membimbing peserta didik

melaksanakan kegiatan pembelajaran yang berlangsung secara menyeluruh

dan terarah sesuai dengan RPP yang dirancang.


DAFTAR RUJUKAN

Afandi, M. Chamalah, E & Wardani, O. P. (2013). Model dan Metode


Pembelajaran di Sekolah. Semarang: UNISSULA PRESS

Ananda, R & Zaiyasni. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Tematik Terpadu


menggunakan Model Two Stay Two Stray di Kelas IV SD. e-Jurnal
Inovasi Pembelajaran SD. 8 (10), 12-19

Armadhani, D & Hamimah. (2020). Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik


Terpadu Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Talking Stick di
SD. e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD. 8 (7), 192-205

Asmadawati. (2014). Perencanaan Pengajaran. Jurnal Darul ‘Ilmi. 0


02 (01), 1-13

Asep, Jihad. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Desyandri. (2012). The Usage of Contextual Teaching and Learning (CTL)


Approach to Improve Improve the Process and Learning Outcome of
Singing to the Student Class III Elementary School YPKK of Universitas
Negeri Padang. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan. 12(1), 36–52.

Desyandri, D., Muhammadi, M., Mansurdin, M., & Fahmi, R. (2019).


Development Of Integrated Thematic Teaching Material Used Discovery
Learning Model In Grade V Elementary School, 7(1), 16–22

Fitriyah. (2014). KURIKULUM 2013. Diperoleh dari


https://www.kompasiana.com/atikahfitriyah/kurikulum-
2013_54f5f84fa33311c5028b46f9

Hamdayana, J. (2014). Model dan Metode Pembelajarann Kreatif dan


Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.

Handoko, B. T. Miaz, Y. (2020) Hamimah. Peningkatan Hasil Belajar Siswa


dalam Pembelajaran IPS Menggunakan Pendekatan Konstruktivis di Kelas
IV SD. e-Jurnal Inovasi Pembelajaran SD. 8 (9), 83-93.

Hayati, Sri. (2017). Belajar & Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning.


Magelang: Graha Cendekia

Helmiati. (2012). Model Pembelajaran. Pekanbaru: Aswaja Pressindo.

Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran


Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.

176
177

Huda, M. (2014). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta:


PUSTAKA PELAJAR.

Indrawati. (2011). Model-model Pembelajaran. Jember: Universitas Jember.


Kunandar. 2011. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta : Kencana.

Mahirah B. (2017). .Evaluasi Belajar Peserta Didik (Siswa). JURNAL


IDAARAH. I (2), 257-267

Majid, A. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja


Rosdakarya

Muklis, M. (2012). Pembelajaran Tematik. Jurnal FENOMENA. IV (1),


63-76.

Mulyasa. 2009. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Sebuah Panduan Praktis.


Bandung: Rosdakarya.

Nasution, N. W. (2016). Strategi Pembelajaran. Medan: PERDANA


PUBLISHING.

Nurdyansah. Fahyuni, F. E. (2016). Inovasi Model Pembelajaran. Surabaya:


Nizamial Learning Center.

Oktavia, H & Desyandri. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Tematik Terpadu


Menggunakan Model Cooperative Learning Tipe NHT di Kelas IV
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Tambusai. 4 (3), 2802-2810

Pane, A & Dasopang, M. D. (2017). Belajar dan Pembelajaran. Jurnal


Kajian Ilmu-ilmu Keislaman. 03 (2), 333-352

Permendikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan


Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013.

Purnamasari, J. Yunisrul & Desyandri. (2018). Peningkatan Pembelajaran


Tematik dengan Pendekatan Scientific di Kelas I SDN 15 Ulu Gadut Kota
Padang. e- jurnal Inovasi Pembelajaran SD. 6 (1), 11-24

Riyana, C. (2015) Komponen Pembelajaran. Modul 6. Diperoleh dari


http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/196209061
986011-
AHMAD_MULYADIPRANA/PDF/Komponen_Pembelajaran.pdf

Rosinta & Zaiyasni. (2020). Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu


178

Menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri di Sekolah. e- jurnal Inovasi


Pembelajaran SD. 8 (8), 189-200

Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran : Mengembangkan Profesional

Guru. Jakarta: Rajawali Pers.

Rusmiati. (2014). Pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar bidang study
ekonomi siswa MA AL Fattah Sumbermulyo. Jurnal Ilmiah Pendidikan.
dan Ekonomi. 1 (2).

Sari, D & Hamimah. (2020). Peningkatan Hasil Belajar pada Pembelajaran


Tematik Terpadu dengan Model Kooperatif Numbered Heads Together
(NHT). e- jurnal Inovasi Pembelajaran SD. 8 (7), 31-39

Sari, N. K & Zaiyasni. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Pada Pembelajaran


Tematik Terpadu Menggunakan Model Inkuiri di Sekolah Dasar. e- jurnal
Inovasi Pembelajaran SD. 8 (8), 454-463

Septrima, Y & Lena, M. S. (2020). Pembelajaran Tematik Terpadu Menggunakan


Model Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) di Sekolah
Dasar. e- jurnal Inovasi Pembelajaran SD. 8 (9)

Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.


Yogyakarta. AR-RUZZMEDIA.

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:


Rosdakarya.

Sulaiman. (2014). Model Pembelajaran Cooperative Learning (Suatu Analisis


Psikologis Dalam Pembelajaran). Jurnal Model Pembelajaran. V (2), 25-
35

Sriyati, P. D & Desyandri. (2020). Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik


Terpadu dengan Model Problem Based Learning di Kelas V Sekolah
Dasar. e- jurnal Inovasi Pembelajaran SD. 8 (6)

Sungkono. (2006). Pembelajaran Tematik dan Implementasinya di Sekolah Dasar.


Majalah llmiah Pembelajaran. I (2), 51-58

Sunhaji. (2014). Konsep Manajemen Kelas dan Implikasinya dalam


Pembelajaran. Jurnal Kependidikan, II (2), 30-46

Suprijono, A. (2015). Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.


179

Syarifah, M. (2018). Penilaian Proses dan Hasil Belajar. Diperoleh dari


https://www.msyarifah.my.id/tag/penilaian-proses-dan-hasil-belajar/

Taniredja, T. Faridli, M. E & Harmianto, S. (2011). Model-model Pembelajaran


Inovatif. Bandung: ALFABETA Bandung

Taufik, T & Muhammadi. (2011). Mozaik Pembelajaran Inovatif. Padang:


Sukabina Press.

Taufik, T. (2015). Studi Penerapan Pendekatan Tematik Terpadu Dalam Rangka


Implementasi Kurikulum 2013 Di Sekolah Dasar Kabupaten Lima Puluh
Kota. Diperoleh dari
http://ejournal.unp.ac.id/index.php/prosidingpgsd/article/view/4847

Tirtoni, F. (2018). Pembelajaran Terpadu di Sekolah Dasar. Sidoarjo: UMSIDA


PRESS

Wahyuni, O.T & Hamimah. (2020). Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik


Terpadu dengan Model Number Head Together di Kelas IV SD. e- jurnal
Inovasi Pembelajaran SD. 8 (8).

Wijaya, C & Syahrum. (2013). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Citapustaka


Media Perintis.
180

Lampiran 1
PEMETAAN KD DAN INDIKATOR

BAHASA INDONESIA
Kompetensi Dasar
3.5 Menggali informasi penting dari teks narasi sejarah yang disajikan secara lisan dan
tulis menggunakan aktivitas: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
4.5 Memaparkan informasi penting dari teks narasi sejarah menggunakan aktivitas: apa,
di mana, kapan,siapa, mengapa, dan bagaimana serta kosakata baku dan kalimat
efektif

Indikator
• 3.5.1. Mengidentifikasi informasi penting dari teks narasi sejarah yang disajikan
secara tulis menggunakan aktivitas: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan
bagaimana.
• 3.5.2 Menentukan informasi penting dari teks narasi sejarah yang disajikan secara
tulis menggunakan aktivitas: apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana.
• 4.5.1 Menjelaskan informasi penting dari teks narasi sejarah menggunakan aktivitas:
apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana serta kosakata baku dan
kalimat efektif

TEMA 7 SUBTEMA 2
PEMBELAJARAN 3

IPS PPKn
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
• 3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor • 3.3 Menelaah keberagaman sosial
penting penyebab penjajahan bangsa budaya Indikator
Indonesia dan upaya bangsa Indonesia • 4.3 Menyelenggarakan kegiatan
dalam mempertahankan kedaulatannya. yang mendukung keberagaman
masyarakatIndikator sosial
• 4.4 Menyajikan hasil identifikasi
mengenai faktor-faktor penting Indikator
penyebab penjajahan bangsa Indonesia • 3.3.1. Mengidentifikasi
dan upaya bangsa Indonesia dalam keberagaman sosial budaya
mempertahankan kedaulatannya. masyarakat.
• 3.3.2 Mengemukakan
Indikator keberagaman sosial budaya
• 3.4.1 Mengidentifikasi upaya bangsa masyarakat.
Indonesia dalam mempertahankan • 4.3.1 Melaksanakan kegiatan
kedaulatannya. yang mendukung keberagaman
• 4.4.1 Menunjukkan hasil identifikasi sosial budaya masyarakat.
mengenai upaya bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kedaulatannya.
181

Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013

Satuan pendidikan : SD Negeri 80 Lebong


Kelas/ Semester : V/II (Dua)
Tema : 7. Peristiwa dalam Kehidupan
Subtema : 2. Peristiwa Kebangsaan Seputar
Proklamasi Kemerdekaan
Pembelajaran :3
Alokasi waktu : 5 x 35 menit (5 JP)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
Muatan: Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.5 Menggali informasi penting dari 3.5.1 Mengidentifikasi informasi
182

teks narasi sejarah yang disajikan penting dari teks narasi sejarah
secara lisan dan tulis yang disajikan secara tulis
menggunakan aktivitas: apa, di menggunakan aktivitas: apa, di
mana, kapan, siapa, mengapa, dan mana, kapan, siapa, mengapa,
bagaimana. dan bagaimana.
. 3.5.2 Menentukan informasi penting
dari teks narasi sejarah yang
disajikan secara tulis
menggunakan aktivitas: apa, di
mana, kapan, siapa, mengapa,
dan bagaimana.

4.5 Memaparkan informasi penting 4.5.1 Menjelaskan informasi penting


dari teks narasi sejarah dari teks narasi sejarah
menggunakan aktivitas: apa, di menggunakan aktivitas: apa, di
mana, kapan,siapa, mengapa, dan mana, kapan, siapa, mengapa,
bagaimana serta kosakata baku dan bagaimana serta kosakata
dan kalimat efektif baku dan kalimat efektif

Muatan: IPS
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor 3.4.1 Mengidentifikasi upaya bangsa
penting penyebab penjajahan Indonesia dalam mempertahankan
bangsa Indonesia dan upaya kedaulatannya.
bangsa Indonesia dalam
mempertahankan
kedaulatannya.
4.4 Menyajikan hasil identifikasi 4.4.1 Menunjukkan hasil identifikasi
mengenai faktor-faktor mengenai upaya bangsa Indonesia
penting penyebab penjajahan dalam mempertahankan
183

bangsa Indonesia dan upaya kedaulatannya.


bangsa Indonesia dalam
mempertahankan
kedaulatannya.

Muatan: PPKn

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Menelaah keberagaman sosial 3.3.1. Mengidentifikasi keberagaman
budaya masyarakat sosial budaya masyarakat.
3.3.2 Mengemukakan keberagaman
sosial budaya masyarakat.
4.3 Menyelenggarakan kegiatan 4.3.1 Melaksanakan kegiatan yang
yang mendukung mendukung keberagaman sosial
keberagaman sosial budaya masyarakat.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks narasi, peserta didik dapat mengidentifikasi
informasi penting dari teks narasi sejarah yang disajikan secara tulis
dengan tepat.
2. Dengan membaca teks narasi, peserta didik dapat menentukan informasi
penting dari teks narasi sejarah yang disajikan secara tulis dengan tepat.
3. Dengan penugasan, peserta didik dapat menjelaskan informasi penting dari
teks narasi sejarah yang disajikan secara tulis menggunakan aktivitas apa
dengan percaya diri.
4. Dengan penugasan, peserta didik dapat menjelaskan informasi penting dari
teks narasi sejarah yang disajikan secara tulis menggunakan aktivitas
dimana dengan percaya diri.
5. Dengan penugasan, peserta didik dapat menjelaskan informasi penting dari
teks narasi sejarah yang disajikan secara tulis menggunakan aktivitas
kapan dengan percaya diri.
184

6. Dengan penugasan, peserta didik dapat menjelaskan informasi penting dari


teks narasi sejarah yang disajikan secara tulis menggunakan aktivitas siapa
dengan percaya diri.
7. Dengan penugasan, peserta didik dapat menjelaskan informasi penting dari
teks narasi sejarah yang disajikan secara tulis menggunakan aktivitas
mengapa dengan percaya diri.
8. Dengan penugasan, peserta didik dapat menjelaskan informasi penting dari
teks narasi sejarah yang disajikan secara tulis menggunakan aktivitas
bagaimana dengan percaya diri.
9. Dengan membaca teks, peserta didik dapat mengidentifikasi upaya bangsa
Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya dengan tepat.
10. Dengan bertanya jawab, peserta didik dapat mengidentifikasi upaya
bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya dengan tepat.
11. Dengan mengamati gambar, peserta didik dapat mengidentifikasi upaya
bangsa Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya dengan tepat.
12. Dengan kerja kelompok, peserta didik dapat menunjukkan hasil
identifikasi mengenai upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kedaulatannya dengan percaya diri
13. Dengan membaca, peserta didik dapat mengidentifikasi keberagaman
sosial budaya masyarakat dengan tepat.
14. Dengan kerja kelompok, peserta didik dapat melaksanakan kegiatan yang
mendukung keberagaman sosial budaya masyarakat dengan santun.
15. Dengan mengamati lingkungan sekitar, peserta didik dapat
mengidentifikasi keberagaman sosial budaya masyarakat dengan tepat.
16. Dengan mengamati lingkungan sekitar, peserta didik dapat
mengemukakan keberagaman sosial budaya masyarakat dengan percaya
diri.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Bahasa Indonesia: Informasi Penting dari Teks Narasi
2. IPS: Peristiwa heroik dalam menyambut Proklamasi Kemerdekaan
185

3. PPKn : Keberagaman masyarakat di sekitar tempat tinggal.

E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


Model Pembelajaran : Number Head Together.
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan.

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan kelas (mengatur tempat 10
duduk, berdo’a, mengcek kehadiran siswa, dan menit
menyanyikan lagu wajib nasional)
2. Peserta didik bersama guru melakukan Apersepsi
3. Guru menyampaikan tema dan subtema yang akan
dipelajari
4. Peserta didik mendengarkan guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Kegiatan Langkah 1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, 145
inti setiap peserta didik dalam kelompok mendapat menit
nomor
1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok,
dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5
orang.
2. Setelah kelompok terbentuk, peserta didik
mendapatkan ikat kepala bernomor dari guru pada
masing-masing kelompok
3. Masing-masing peserta didik mendapatkan nomor
yang berbeda dalam kelompoknya
4. Peserta didik dibimbing guru untuk meletakkan
nomor ke atas kepala.

Langkah 2 Guru memberikan tugas dan masing-


masing kelompok mengerjakannya
186

1. Peserta didik diminta untuk membaca teks narasi


“Proklamator” yang terdapat pada buku siswa,
sembari guru menempelkan media tentang tindakan
heroik mendukung proklamasi dan indahnya hidup
dalam keberagaman di papan tulis.
2. Peserta didik mendapatkan LDK 1, sebelum
mengerjakan LDK 1 peserta didik mendengarkan
guru membaca petunjuk kerja terlebih dahulu.
3. Guru mengaitkan pembelajaran dengan bertanya
jawab mengenai gambar yang ditampilkan terkait
tindakan heroik mendukung proklamasi, kemudian
siswa dibagikan LDK 2
4. Guru bersama peserta didik bertanya jawab tentang
indahnya hidup dalam keberagaman, setelah itu guru
memberikan LDK 3 tentang tabel keberagaman
karakteristik teman di dalam kelas.

Langkah 3 .Kelompok mendiskusikan jawaban yang


benar dan memastikan tiap anggota kelompok
mengerjakan dan mengetahui jawabannya dengan
baik
1. Peserta didik diarahkan untuk saling bekerjasama,
dan peserta didik bersama kelompoknya
mendiskusikan tokoh proklamator di Indonesia.
2. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
tentang tindakan heroik mendukung proklamasi.
3. Peserta didik bersama kelompoknya mendiskusikan
perbedaan karakteristik teman di kelasnya
(karakteristik fisik)
4. Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengecek
kembali jawaban yang telah dibuat, dan memastikan
187

setiap anggota kelompok mengetahui jawabannya

Langkah 4 : Guru memanggil salah satu nomor


sisiwa dan nomor yang dipanggil keluar dari
kelompoknya melaporkan atau menjelaskan hasil
kerjasama mereka
1. Setelah memastikan setiap anggota kelompoknya
mengetahui jawaban yang benar, guru memanggil
nama kelompok
2. Kemudian guru memanggil nomor kepala yang akan
menyampaikan jawabannya
3. Peserta didik dengan nomor kepala yang terpanggil
keluar dari kelompoknya dan maju kedepan kelas
4. Peserta didik menyampaikan jawaban yang telah
dibuatnya

Langkah 5. Tanggapan dengan teman lain, kemudian


guru menunjukkan nomor yang lain
1. Peserta didik yang lain menanggapi jawaban yang
disampaikan dan memberikan pertanyaan tentang
materi yang belum dimengerti
2. Peserta didik memberikan penjelasan mengenai
jawaban yang belum dimengerti oleh peserta didik
lain
3. Peserta didik duduk kembali kedalam kelompoknya
4. Guru memanggil nomor kepala yang lain

Langkah 6. Kesimpulan
1. Peserta didik bersama guru bertanya jawab mengenai
jawaban dari kelompok yang belum dipahami
2. Peserta didik diberikan penguatan atau pengulangan
188

oleh guru atas materi yang telah dipelajari


3. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan
pembelajaran
4. Peserta didik diberi penguatan atas kesimpulan yang
telah disampaikan
Penutup 1. Peserta didik diberikan tindak lanjut berupa soal 20
evaluasi menit
2. Peserta didik diberi informasi oleh guru mengenai
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya
3. Peserta didik mendengarkan guru menyampaikan
pesan moral
4. Peserta didik bersama guru berdo’a menurut agama
dan kepercayaan masing-masing untuk menutup
pembelajaran.

G. MEDIA/ALAT, DAN SUMBER BELAJAR


1. Media Pembelajaran
a. Bahasa Indonesia : Teks Narasi Sejarah “Proklamator”
b. IPS : Gambar peristiwa heroik dan teks bacaan.
c. PPKn : Gambar keberagaman dan perbedaan karakteristik
teman di kelas
2. Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 7:
Peristiwa dalam Kehidupan. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
(Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

H. PENILAIAN
1. Sikap
a. Prosedur : Dalam Proses Pemb.
b. Teknik : Non Tes
c. Bentuk : Kinerja
189

d. Instrumen : Lembar Pengamatan (Format Sikap Terlampir)


2. Pengetahuan
a. Prosedur : Akhir Pembelajaran
b. Teknik : Tes
c. Bentuk : Essay dan Pilihan
d. Instrumen : Soal dan kunci jawaban (terlampir)
1. Keterampilan
a. Prosedur : Dalam Proses Pembelajaran
b. Teknik : Non Tes
c. Bentuk : Kinerja
d. Instrumen : Lembar Pengamatan (Rubrik, terlampir)
190

LAMPIRAN 3
Materi Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan 1
Tema 7 ( Peristiwa dalam Kehidupan)
Sub Tema 2 (Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi Kemerdekaan)
Pembelajaran 3

A. Bahasa Indonesia
Proklamator
Ir. Soekarno merupakan Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) dan
Pahlawan Proklamator. Beliau menjadi Presiden RI sejak tahun 1945 sampai
dengan 1967. Ir. Soekarno dikenal pandai berpidato dan menguasai beberapa
bahasa asing sehingga dijuluki sebagai “Singa Podium”. Ir. Soekarno lahir di
Surabaya, Jawa Timur, pada tanggal 6 Juni 1901. Jenjang pendidikannya
dimulai dari Indische School (IS) di Tulungagung. Setelah lulus,
Soekarno melanjutkan pendidikannya di Europesche Lagene School
(ELS) Mojokerto, Jawa Timur; Hogene Burger School (HBS) Surabaya; dan
Technische Hogere School (THS), sekarang menjadi Institut Teknologi
Bandung (ITB), di Bandung, Jawa Barat, dan memperoleh gelar insinyur.
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil
Bung Karno, merupakan tokoh pada masa perjuangan hingga masa
kemerdekaan yang menjadi panutan bagi para pejuang kemerdekaan yang lain.
Beberapa peran Bung yaitu menyusun konsep teks proklamasi di rumah
Laksamana Tadashi Maeda bersama Bung Hatta dan Mr. Achmad Soebardjo,
menandatangani teks Proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama Bung
Hatta & membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
191

Drs. Mohammad Hatta adalah Wakil Presiden Pertama RI (1945-


1957) dan Bapak Koperasi Indonesia. Beliau juga sangat berperan dalam
upaya memperoleh pengakuan dari pemerintah Belanda terhadap kedaulatan
RI. Mohammad Hatta lahir di Bukittinggi, Sumatra Barat pada tanggal
12 Agustus 1902. Jenjang pendidikannya ditempuh di Europoesche Lagere
School (ELS) di Bukittinggi, Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO) di
Padang, dan Handels Middelsbare School (HMS) di Jakarta. Pada tanggal 17
Agustus 1945, Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta beserta para tokoh lainnya
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Ir. Soekarno membacakan
teks Proklamasi Kemerdekaan dan Drs. Moh. Hatta sebagai pendampingnya.
Bahkan, dalam teks Proklamasi tersebut, tercantum nama dan tanda tangan
mereka berdua atas nama bangsa Indonesia. Oleh karena itulah, Ir.
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta diberi gelar sebagai Pahlawan
Proklamator pada tahun 1986.
Bung Hatta adalah pejuang, negarawan, dan juga Wakil Presiden
Indonesia yang pertama. Bung Hatta adalah teman seperjuangan Bung Karno.
Beliau menyusun konsep teks proklamasi dan menandatangani teks
Proklamasi atas nama bangsa Indonesia bersama Bung Karno.
B. IPS
Tindakan Heroik Mendukung Proklamasi
Usaha menegakkan kedaulatan terjadi di berbagai daerah dengan tindakan
heroik mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Berikut tindakan
heroik mendukung Proklamasi di beberapa daerah di Indonesia.
1. Peristiwa Heroik di Yogyakarta
Perebutan kekuasaan di Yogyakarta dimulai pada tanggal 26
September 1945 sejak pukul 10.00 WIB. Para pegawai pemerintah dan
perusahaan yang dikuasai Jepang melakukan aksi mogok. Mereka
menuntut agar Jepang menyerahkan semua kantor kepada pihak Indonesia.
2. Peristiwa Heroik di Surabaya
Terjadi insiden bendera di Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya.
Orang Belanda mengibarkan bendera Merah Putih Biru di atap hotel.
192

Rakyat kemudian menyerbu hotel, menurunkan, dan merobek warna biru


bendera itu untuk dikibarkan kembali. Insiden ini terjadi pada tanggal 19
September 1945.
3. Peristiwa Heroik Semarang
Pada tanggal 15 Oktober 1945, pasukan Jepang melakukan
serangan ke Kota Semarang dan dihadapi oleh TKR dan laskar pejuang
lainnya. Pertempuran berlangsung selama lima hari. Akibat pertempuran
ini, ribuan pemuda gugur dan ratusan orang Jepang tewas. Untuk
mengenang peristiwa itu, di Semarang didirikan Monumen Tugu Muda.
4. Peristiwa Heroik Aceh
Pada tanggal 6 Oktober 1945, para pemuda dari tokoh masyarakat
membentuk Angkatan Pemuda Indonesia (API). Anggota API kemudian
merebut dan mengambil alih kantor-kantor pemerintahan. Di tempat-
tempat yang telah mereka rebut, para pemuda mengibarkan bendera Merah
Putih dan berhasil melucuti senjata tentara Jepang.
5. Peristiwa Heroik Bali
Pada bulan Agustus 1945, pemuda Bali membentuk organisasi
Angkatan Muda Indonesia (AMI) dan Pemuda Republik Indonesia (PRI).
Upaya perundingan untuk menegakkan kedaulatan RI telah mereka
upayakan, tetapi pihak Jepang selalu menghambat. Pada tanggal 13
Desember 1945, para pemuda merebut kekuasaan dari Jepang secara
serentak, tetapi belum berhasil karena persenjataan Jepang masih kuat.
6. Peristiwa Heroik di Sumbawa
Bentrokan fisik antara pemuda dan Jepang terjadi di Gempe,
Sape, dan Raba.
7. Peristiwa Heroik di Kalimantan
Rakyat Kalimantan juga berusaha menegakkan kemerdekaan
dengan cara mengibarkan bendera Merah Putih, memakai lencana Merah
Putih, dan mengadakan rapat-rapat. Namun, kegiatan ini dilarang oleh
pasukan Sekutu yang sudah ada di Kalimantan. Rakyat tidak
menghiraukan larangan Sekutu sehingga pada tanggal 14 November 1945
193

di Balikpapan (depan markas Sekutu) berkumpul lebih kurang 8.000 orang


dengan membawa bendera Merah Putih.
8. Peristiwa Heroik di Palembang
Adanya upacara pengibaran bendera Merah Putih pada tanggal 8
Oktober 1945 yang dipimpin oleh dr. A.K. Gani. Pada kesempatan itu,
diumumkan bahwa Sumatra Selatan berada di bawah kekuasaan RI. Upaya
penegakan kedaulatan di Sumatra Selatan tidak memerlukan kekerasan
karena Jepang berusaha menghindari pertempuran.
9. Peristiwa Heroik di Makassar
Gubernur Sam Ratulangi menyusun pemerintahan pada tanggal
19 Agustus 1945. Sementara itu, para pemuda bergerak untuk merebut
gedung-gedung penting seperti stasiun radio dan tangsi polisi.

C. PPKn
1. Indahnya Hidup Berbhinneka
Perhatikan lambang negara kita, Burung Garuda. Lihatlah pita
yang dicengkeramnya. Pada pita itu, tertulis kalimat “Bhinneka Tunggal
Ika”. Kalimat tersebut diambil dari Kitab Sutasoma karangan Mpu
Tantular, yang memiliki arti berbeda-beda tetapi tetap satu. Kata-kata
tersebut kemudian diberi makna yang lebih luas dan menjadi semboyan
“meskipun berbeda-beda, tetapi tetap satu jua”. Semboyan itulah
kemudian yang mengikat keberagaman bangsa menjadi satu kesatuan.
Cukupkah kamu mengerti artinya saja? Tentu tidak. Setelah memahami
makna yang terkandung di dalamnya, kamu harus menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Ketika kamu bergaul dengan teman dalam
kehidupan sehari-hari, tentu kamu akan bertemu dengan keanekaragaman.
Kamu akan berbeda dengan teman-temanmu. Mungkin kamu dengan
temanmu berbeda dalam kepandaian, keterampilan, hobi, ukuran tubuh,
warna kulit, kebiasaan, bahkan suku, golongan, budaya, dan agama.
Lalu, bagaimana kamu harus bersikap? Untuk menerapkan nilai-nilai
Bhinneka Tunggal Ika, kamu pun tidak perlu harus meniru temanmu atau
194

orang lain agar terlihat sama. Kamu tidak harus seperti orang lain. Biarlah
kamu berbeda dengan orang lain dan orang lain biarlah berbeda dengan
dirimu. Kamu harus menyadari perbedaan itu anugerah dari Tuhan Yan
Maha Esa yang harus kita syukuri. Dengan demikian, kamu tidak perlu
berselisih hanya karena adanya perbedaan. Kamu harus mensyukuri
perbedaan dengan cara menghormati dan menghargai teman-temanmu.
Dengan begitu, perbedaan itu justru membuat hidup makin indah.
Perbedaan itu layaknya warna-warni yang berpadu indah pada pelangi di
langit yang cerah.
2. Indahnya Hidup Bersatu dalam Perbedaan
Kamu tidak dapat hidup sendiri. Kamu membutuhkan bantuan
orang lain. Demikian pula, kamu juga dapat membantu orang lain. Dengan
saling membantu di tengah masyarakat, hidup akan terasa aman, nyaman,
dan tenteram. Misalnya, dalam bidang keamanan masyarakat. Untuk
menjaga keamanan masyarakat, setiap anggota masyarakat wajib
melaksanakan ronda sesuai jadwal. Semua mendapat kewajiban yang
sama, tidak memandang dia kaya atau miskin, tidak pula memandang asal
suku dan agama. Dengan demikian, di masyarakat, akan tercipta keamanan
dan ketertiban. Itulah salah satu arti pentingya persatuan dalam perbedaan.
Apa yang akan terjadi jika tidak ada persatuan di masyarakat? Tanpa
persatuan, kerukunan di masyarakat sulit terwujud. Setiap orang akan
hidup mementingkan dirinya sendiri. Di antara orang, akan muncul rasa
saling curiga. Hidup tidak akan nyaman. Salah satu wujud nyata
adanya kerukunan dan persatuan di masyarakat adalah tradisi gotong
royong. Misalnya, bergotong royong membangun rumah. Gotong royong
melibatkan semua unsur masyarakat.
195

Lampiran 4
Media Pembelajaran

\
196

Lampiran 5
Lembar Diskusi Kelompok 1 (LDK 1)
197
198
199
200

Lampiran 6
Lembar Diskusi Kelompok 2 (LDK 2)
201
202
203

Lampiran 7
Lembar Diskusi Kelompok 3 (LDK 3)
204
205

Lampiran 8
KISI- KISI EVALUASI PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri 80 Lebong


Kelas/Semester : V/ II (Dua)
Tema : 7. Peristiwa dalam Kehidupan
Subtema : 2. Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi
Kemerdekaan
Pembelajaran :3

No Kompetensi Dasar/ Materi Indikator Soal Kunci Level Bentuk Bobot


Indikator Soal Jawab Kognitif soal soal
an
1. Bahasa Indonesia:
3.5 Menggali informasi penting dari teks narasi sejarah yang disajikan secara lisan dan tulis menggunakan aktivitas: apa, di mana, kapan, siapa,
mengapa, dan bagaimana.

3.5.1 Mengidentifikasi Tokoh Siswa dapat 1. Siapakah tokoh nasional yang menjadi a CI Pilihan 1
informasi penting dari teks proklamator mengetahui pahlawan proklamator Indonesia? ganda
narasi sejarah yang kemerdekaan informasi a. Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta
206

disajikan secara tulis Indonesia mengenai tokoh b. Ir. Soekarno dan sayuti melik
menggunakan aktivitas: proklamator c. Achmad Soebardjo dan Mohammad
apa, di mana, kapan, siapa, indonesia Hatta
mengapa dan bagaimana. d. Sukarni dan Mohammad Hatta

2. Ir. Soekarno dikenal sebagai pahlawan b C4 Pilihan 1


proklamator yang membaca teks ganda
proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ir.
Soekarno juga dikenal sebagai orang
yang cakap dan mendapat julukan
“Singa Podium”, mengapa demikian?
a. Karena Ir. Soekarno dikenal
sebagai pahlawan yang gigih dalam
memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia.
b. Karena Ir. Soekarno ditakuti oleh
orang lain.
c. Karena Ir. Soekarno dikenal pandai
berpidato dan menguasai beberapa
207

bahasa asing.
d. Karena Ir. Soekarno adalah
presiden pertama Indonesia.
3. Kapan dan dimana Mohammad Hatta c C1 Pilihan 1
dilahirkan?. ganda
a. Bukittinggi, 12 Juni 1901
b. Jakarta, 12 Agustus 1902
c. Bukittinggi, 12 Agustus 1902
d. Jakarta, 12 Juni 1903
4. Pada tahun berapakah Ir. Soekarno a C1 Pilihan 1
dan Drs. Moh. Hatta diberi gelar ganda
sebagai “Pahlawan Proklamator”?
a. 1986
b. 1945
c. 1988
d. 1967
2. IPS:
3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kedaulatannya.
208

3.4.1 Mengidentifikasi Tindakan Siswa dapat 5. Perhatikan gambar di bawah ini! c C2 Pilihan 1
upaya bangsa Indonesia heroik mengetahui ganda
dalam mempertahankan mendukung perjuangan
kedaulatannya. proklamasi di bangsa untuk
berbagai memperoleh
daerah di kemerdekaan
Indonesia. bangsa
Indonesia
melalui
Tindakan heroic
yang terjadi di
berbagai
daerah.

Dimana dan apa yang melatarbelakangi


peristiwa pada gambar tersebut?
a. Di Yogyakarta, karena Perebutan
kekuasaan yang terjadi antara
rakyat indonesia dan pihak jepang
209

yang dimulai pada tanggal 26


September 1945
b. Di Semarang, karena Jepang
melakukan serangan ke kota jepang.
c. Di Surabaya, karena orang Belanda
mengibarkan bendera Merah Putih
Biru di atap hotel. Rakyat
kemudian menyerbu hotel,
menurunkan, dan merobek warna
biru bendera itu untuk dikibarkan
kembali.
d. Di Bali, karena Upaya perundingan
untuk menegakkan kedaulatan RI
telah diupayakan, tetapi pihak
Jepang selalu menghambat.
210

6. Bagaimana akhir dari upaya penegakan d C1 Pilihan 1


kedaulatan Republik Indonesia di ganda
Palembang?
a. Terjadi serangan dari pihak Jepang.
b. Rakyat melakukan demo besar-
besaran dalam upaya mencapai
kemerdekan Indonesia.
c. Rakyat Palembang menyerah dan
memutuskan untuk tidak melawan.
d. Berakhir damai karena tidak
memerlukan kekerasan dan Jepang
berusaha menghindari
pertempuran..
211

7. Setelah melihat perjuangan para a C3 Pilihan 1


pemuda di berbagai daerah di ganda
Indonesia, menurutmu sebagai pemuda
sekarang apa yang bisa kamu lakukan
untuk negara?
a. Mengisi kemerdekaan dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan
profesi dan berupaya untuk
melindungi kedaulatan negara.
b. Tidak perlu melakukan perjuangan
lagi karena Indonesia telah
merdeka.
c. Tidak membuang sampah pada
tempatnya.
d. Hanya diam dan bermain saja.
3. PPKn:
3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya masyarakat
212

3.3.1. Mengidentifikasi Keberagaman Siswa mampu 8. Apa makna dari “Bhinneka Tunggal d C1 Pilihan 1
keberagaman sosial dalam menyebutkan Ika”? ganda
budaya masyarakat. kehidupan keberagaman a. Bersatu kita teguh bercerai kita
dalam runtuh.
kehidupan b. Dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
c. Dari yang banyak, muncullah yang
satu.
d. Meskipun berbeda-beda, tetapi tetap
satu jua.
9. Menurutmu, gambar manakah di bawah b C2 Pilihan 1
ini yang tidak mencerminkan nilai ganda
kesatuan?

a.
213

b.

c.

d.

3.3.2 Mengemukakan Keberagaman Siswa mampu 10. Daerah di Indonesia memiliki c C4 Pilihan 1
keberagaman sosial dalam memberi contoh keberagaman budaya yang saling ganda
budaya masyarakat. kehidupan keberagaman berbeda, baik itu dari segi agama, suku,
dalam adat, bahasa dan lain sebagainya.
214

kehidupan. Tentunya kita harus saling menghargai


keberagaman tersebut agar persatuan di
Indonesia tetap terjaga. Menurutmu
dari beberapa contoh di bawah ini,
yang mana mencerminkan sikap
menjaga persatuan?
a. Budi dan andi sering mengejek
temannya karena memiliki warna
kulit yang berbeda dari mereka.
b. Ana sering membantu ibunya
memasak di dapur.
c. Yusuf dan Stephan memiliki agama
yang berbeda, namun mereka tetap
berteman dan saling menghormati.
d. Rasya adalah orang yang sering
mengingatkan teman-temannya
untuk sholat berjamaah.
215

Lampiran 9
Evaluasi
216
217
218

Lampiran 10

Hasil Penilaian Sikap


Jurnal Penilaian Sikap KI-1 dan KI-2
Siklus 1 Pertemuan 1
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa

No Tanggal Nama Catatan Nilai Karakter Tindak Ku


Peserta Perilaku Utama Operasional Lanjut ali
Didik Karakter fik
asi
1 10/ MG Tidak serius Spiritual Berdoa Diingatkan K
ketika berdo’a sebelum dan untuk
Maret/
sesudah fokus pada
2021 (Neg/-)
melakukan saat
kegiatan berdo’a
2 RA Meminjamkan Peduli Gotong Diberi SB
Tipe-X royong apresiasi
kepada teman dan
yang dilanjutkan
membutuhkan
(Pos/+)
3 ZAH Berani untuk Percaya Kemandirian Diberi SB
menjawab diri apresiasi
pertanyaan dan
yang diajukan dilanjutkan
oleh guru
(Pos/+).

Berdasarkan pada peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbud (2016, 21-25) menyatakan bahwa
panduan penilaian untuk Sekolah Dasar (SD) edisi revisi : Nilai utama karakter
pada Sikap Spiritual (KI-1) dan sikap social (KI-2) yaitu :
Religiusitas Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat
beribadah, bersyukur, berdoan sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan, dll.
Integritas Jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab, keteladanan,
219

komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti korupsi,


dll.
Nasionalisme Cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai kebhinekaan,
menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk
Indonesia, cinta damai, rela berkorban, taat hokum, dll.
Kemandirian Disiplin, percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras,
mandiri, kreativ dan inovatif, pembelajaran sepanjang hayat, dll
Gotong Suka menolng, bekerjasama, peduli sesama, peduli lingkungan,
Royong kebersihan dan kerapian, kekeluargaan, aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan
Karakter Operasional pada Sikap Spiritual ( KI-1 ) dan sikap social (KI-2) yaitu :
1. Sikap Spiritual (KI-1) dan Indikatornya
Sikap Indikator
Berperilaku syukur 1. Mengakui kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam
semesta.Menjaga
2. kelestarian alam, tidak merusak tanaman.
3. Tidak mengeluh.
4. Selalu merasa gembira dalam segala hal.
5. Tidak berkecil hati dengan keadaannya.
6. Suka memberi atau menolong sesame.
7. Selalu berterima kasih bila menerima pertolongan.
8. Menerima perbedaan karakteristik sebagai anugerah
Tuhan.
9. Selalu menerima penugasan dengan sikap terbuka.
10. Berterima kasih atas pemberian orang lain
Berdoa sebelum 1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar.
dan sesudah 2. Berdoa sebelum dan sesudah makan.
melakukan 3. Mengajak teman berdoa saat memulai kegiatan.
kegiatan 4. Mengingatkan teman untuk selalu berdoa
Toleransi dalam 1. Tindakan yang menghargai perbedaan dalam
220

beribadah beribadah
2. Menghormati teman yang berbeda agama.
3. Berteman tanpa membedakan agama .
4. Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah
5. Menghormati hari besar keagamaan lain
6. Tidak menjelekkan ajaran agama lain.
2. Sikap Sosial (KI-2) dan Indikatornya
Sikap Indikator
Peduli 1. ingin tahu dan ingin membantu teman yang kesulitan
merupakan sikap dalam pembelajaran, perhatian kepada orang lain.
dan tindakan yang 2. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah, misal:
selalu ingin mengumpulkan sumbangan untuk membantu yang
memberi bantuan sakit atau kemalangan.
kepada orang lain 3. Meminjamkan alat kepada teman yang tidak
atau masyarakat membawa/memiliki.
yang 4. Menolong teman yang mengalami kesulitan.
membutuhkan 5. Menjaga keasrian, keindahan, dan kebersihan
lingkungan sekolah.
6. Melerai teman yang berselisih (bertengkar).
7. Menjenguk teman atau pendidik yang sakit..
8. Menunjukkan perhatian terhadap kebersihan kelas dan
lingkungan sekolah..
Percaya diri 1. Berani tampil di depan kelas.
merupakan suatu 2. Berani mengemukakan pendapat.
keyakinan atas 3. Berani mencoba hal baru.
kemampuannya 4. Mengemukakan pendapat terhadap suatu topik atau
sendiri untuk masalah.
melakukan 5. Mengajukan diri menjadi ketua kelas atau pengurus
kegiatan atau kelas lainnya.
tindakan 6. Mengajukan diri untuk mengerjakan tugas atau soal di
221

papan tulis.
7. Mencoba hal-hal baru yang bermanfaat.
8. Mengungkapkan kritikan membangun terhadap karya
orang lain.
9. Memberikan argumen yang kuat untuk
mempertahankan pendapat.
Tanggung Jawab 1. Menyelesaikan tugas yang diberikan .
merupakan sikap 2. Mengakui kesalahan
dan perilaku 3. Melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya di
siswa untuk kelas seperti piket kebersihan
melaksanakan 4. Melaksanakan peraturan sekolah dengan baik
tugas dan 5. Mengerjakan tugas/pekerjaan rumah sekolah dengan
kewajibannya, baik.
yang seharusnya 6. Mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu.
dilakukan 7. Mengakui kesalahan, tidak melemparkan kesalahan
terhadap diri kepada teman.
sendiri, 8. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah.
masyarakat, 9. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah
lingkungan, dalam kelompok di kelas/sekolah.
negara, dan 10. Membuat laporan setelah selesai melakukan kegiatan.
Tuhan Yang
Maha Esa
Sumber : Kemendikbud panduan penialaian sekolah dasar kurikulum
222

Lampiran 11

Hasil Penilaian Pengetahuan Siklus I Pertemuan I

No Nama Skor yang diperoleh per Jumlah Nilai Prediket


Peserta butir soal Skor
Didik
Bahasa IPS PPKN
Indonesia
1 AP 25 66,6 33,3 124,9 41,6 K
2 AR 75 66,6 100 241,6 80,5 B
3 KQ 75 66,6 100 241,6 80,5 B
4 MG 50 33,3 66,6 149,6 49,9 K
5 RA 100 66,6 66,6 233,2 77,7 C
6 RS 100 66,6 66,6 233,2 77,7 C
7 VSB 25 66,6 100 191,6 63,8 K
8 ZAH 75 100 100 275 91,6 B
9 ZFN 75 100 33,3 208,3 69,4 K
10 ZA 100 100 100 300 100 SB
Jumlah 700 732,9 766,4 2.199 732,7 C
Rata-rata 70 73,29 76,64 73,27 (Cukup)
Prediket C C C C

\
223

Lampiran 12
Hasil Penilaian Keterampilan Bahasa Indonesia Siklus I Pertemuan I
No Nama Keterampilan menyampaikan Jumlah Nilai Prediket
siswa riwayat hidup tokoh pada teks Skor
narasi

SB B C K
4 3 2 1
1 AP ✓ 3 75 B
2 AR ✓ 2 50 C
3 KQ ✓ 4 100 SB
4 MG ✓ 2 50 C
5 RA ✓ 3 75 B
6 RS ✓ 3 75 B
7 VSB ✓ 3 75 B
8 ZAH ✓ 4 100 SB
9 ZFN ✓ 3 75 B
10 ZA ✓ 4 100 SB
Jumlah 775

Rata-rata 77,5
Prediket C

Deskriptor Keterampilan Penelitian


SB (4): Memenuhi ketiga kriteria berikut.
- Mampu bekerja sama dalam kelompok.
- Mampu menyampaikan riwayat hidup tokoh-tokoh yang terdapat
dalam teks "Proklamator" secara sistematis.
- Mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, efisien,
serta menarik dalam keseluruhan penelitian.
B (3): Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
C (2): Memenuhi 1 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
PB (1): Tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan
224

Lampiran 13
Penilaian Keterampilan IPS Siklus I Pertemuan I
No Nama siswa Keterampilan Jumlah Nilai Prediket
menjelaskan upaya yang Skor
dilakukan bangsa
Indonesia dalam
mencapai kemerdekaan
SB B C K
4 3 2 1
1 AP ✓ 4 100 SB
2 AR ✓ 1 25 K
3 KQ ✓ 4 100 SB
4 MG ✓ 3 75 B
5 RA ✓ 4 100 SB
6 RS ✓ 2 50 C
7 VSB ✓ 3 75 B
8 ZAH ✓ 4 100 SB
9 ZFN ✓ 4 100 SB
10 ZA ✓ 4 100 SB
Jumlah 825

Rata-rata 82,5
Prediket B

Deskriptor Keterampilan Penelitian


SB (4): Memenuhi ketiga kriteria berikut.
- Mampu bekerja sama dalam kelompok.
- Mampu menyampaikan upaya bangsa Indonesia dalam mencapai
kemerdekaan dalam teks “Tindakan Heroik Mendukung Proklamasi”
secara sistematis.
- Mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, efisien, serta
menarik dalam keseluruhan penelitian.
B (3): Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
C (2): Memenuhi 1 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
PB (1): Tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan
225

Lampiran 14
Penilaian Keterampilan PPKn Siklus I Pertemuan I
No Nama siswa Keterampilan menyusun Jumlah Nilai Prediket
laporan tentang Skor
keberagaman yang ada
di kelas
SB B C K
4 3 2 1
1 AP ✓ 4 100 SB
2 AR ✓ 3 75 B
3 KQ ✓ 4 100 SB
4 MG ✓ 3 75 B
5 RA ✓ 4 100 SB
6 RS ✓ 3 75 B
7 VSB ✓ 3 75 B
8 ZAH ✓ 4 100 SB
9 ZFN ✓ 4 100 SB
10 ZA ✓ 4 100 SB
Jumlah 900

Rata-rata 90
Prediket SB

Deskriptor Keterampilan Penelitian


SB (4): Memenuhi ketiga kriteria berikut.
- Mampu bekerja sama dalam kelompok.
- Mampu menyusun laporan tentang keberagaman yang ada di kelas dengan
sistematis.
- Mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, efisien, serta
menarik dalam keseluruhan penelitian.
B (3): Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
C (2): Memenuhi 1 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
PB (1): Tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan
226

Lampiran 15

Hasil Pengamatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan Model
Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)
Kelas V SD Negeri 80 Lebong
Siklus I Pertemuan 1

No Karakteristik Deskriptor Deskriptor Kualifikasi


yang SB B C PB
muncul 4 3 2 1
Identitas Mata ✓
1 a. Terdapat satuan pendidikan ✓
Pelajaran

b. Terdapat kelas
c. Terdapat semester ✓
d. Terdapat tema/ subtema dan jumlah

pertemuan
Jumlah deskriptor yang muncul 4
Perumusan a. Perumusan indikator sesuai dengan ✓
2 indikator Kompetensi Dasar (KD) ✓
pembelajaran
b. Perumusan indikator mengandung kata

kerja operasional (KKO)
c. Perumusan indikator mencakup aktivitas

pengetahuan

d. Perumusan indikator mencakup aktivitas



keterampilan

4
3 Kejelasan a. Perumusan tujuan pembelajaran jelas ✓ ✓
perumusan b. Rumusan tujuan pembelajaran tidak ✓
tujuan proses menimbulkan penafsiran ganda
pembelajaran
c. Rumusan tujuan pembelajaran lengkap ✓
(memenuhi A= Audience, B= Behavior,
C= Condition, D=Degree,
d. Rumusan tujuan pembelajran berurutan -
secara logis dari mudah ke sukar
Jumlah deskriptor yang muncul 3
4 Pemilihan Materi a. Materi ajar sesuai dengan tujuan ✓ ✓
Ajar pembelajaran
227

b. Materi ajar sesuai dengan karakteristik ✓


siswa
c. Materi ajar sesuai dengan lingkungan -
yang tersedia.
d. Materi ajar sesuai dengan yang -
diajarkan.
Jumlah deskriptor yang muncul 2
5 Pengorganisasian a. Pengorganisasian materi ajar - ✓
materi ajar b. Materi ajar sistematis ✓
c. Sesuai dengan alokasi waktu -
d. Kemutakhiran (sesuai dengan ✓
perkembangan terakhir bidangnya).
Jumlah deskriptor yang muncul 2
6 Menyusun a. Langkah-langkah pembelajaran berurut ✓ ✓
langkah-langkah (awal, inti dan penutup)
pembelajaran b. Langkah-langkah pembelajaran sesuai -
sesuai dengan dengan alokasi waktu.
model c. Langkah-langkah pembelajaran sesuai ✓
pembelajaran dengan materi ajar.
d. Langkah-langkah pembelajaran jelas dan ✓
rinci,sesuai dengan model Number Head
Together (NHT)
Jumlah deskriptor yang muncul 3
7 Teknik a. Teknik pembelajaran sesuai dengan ✓ ✓
pembelajaran tujuan pembelajaran.
b. Teknik pembelajaran sesuai dengan ✓
karakteristik siswa.
c. Teknik pembelajaran sesuai dengan ✓
lingkungan sekolah.
d. Teknik pembelajaran sesuai dengan ✓
model Number Head Together (NHT)
Jumlah deskriptor yang muncul 4
8 Kelengkapan a. Soal lengkap memuat seluruh ✓ ✓
instrumen pembelajaran
b. Soal sesuai dengan tujuan pembelajaran ✓
c. Soal disertai kunci jawaban yang -
lengkap.
d. Soal disertai pendoman penskoran yang -
lengkap.
Jumlah deskriptor yang muncul 2
Jumlah skor yang diperoleh 24
Jumlah skor maksimal 32
persentase 75%
Kualifikasi C
228

Keterangan :
SB (4) = jika semua deskriptor dilaksanakan
B (3) = jika tiga deskriptor dilaksanakan
C (2) = jika dua deskriptor dilaksanakan
K (1) = jika hanya satu deskriptor dilaksanakan
Jumlah skor yang diperoleh: 24
Jumlah skor maksimal: 32
Persentase Rata-rata:
Perolehan nilai menurut Kemendikbud (2014:146), dengan rumus
sebagai berikut:
Nilai = x 100% = 75

Dengan kriteria ketuntasan yang diperoleh menurut Kemendikbud


(2014:146) ditentukan sebagai berikut:

Peringkat Nilai
Sangat Baik (SB) 90<SB≤100
Baik (B) 80<B≤90
Cukup (C) 70<C≤80
Kurang (K) ≤70
229

Lampiran 16

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru


Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan Model
Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)
Kelas V SD Negeri 80 Lebong
Siklus I Pertemuan 1

Kegiatan Karakteristik Deskriptor Deskriptor Kualifikasi


yang
SB B C PB
muncul
4 3 2 1
Kegiatan Guru 1. Guru mengkondisikan ✓ ✓
Pendahulua Menyiapkan kelas: Merapikan tempat
n peserta didik duduk, Berdo’a,
untuk belajar Mengecek kehadiran
peserta didik
2. Guru menyampaikan -
apersepsi
3. Guru menyampaikan ✓
materi yang akan
dipelajari yaitu tema 7
(Peristiwa dalam
Kehidupan) subtema 2
(Peristiwa Kebangsaan
Seputar Proklamasi
Kemerdekaan),
pembelajaran 3
4. Guru menyampaiakn -
tujuan pembelajaran
Jumlah deskriptor yang muncul 2

Kegiatan Langkah 1. 1. Guru membagi peserta ✓ ✓


Inti Peserta didik didik ke dalam beberapa
dibagi dalam kelompok.
230

kelompok, 2. Setelah kelompok ✓


setiap peserta terbentuk, guru
didik dalam memberikan ikat kepala
kelompok bernomor pada masing-
mendapat masing anggota
nomor kelompok
3. Guru memberikan ✓
masing-masing peserta
didik mendapatkan
nomor yang berbeda
dalam kelompoknya
4. Guru membimbing ✓
peserta didik untuk
meletakkan nomor ke
atas kepala.
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 2 Guru 1. Guru meminta peserta - ✓


memberikan didik untuk membaca
tugas dan teks narasi
masing- masing “Proklamator” yang
kelompok terdapat pada buku
mengerjakanny siswa, sembari
a menempelkan media di
papan tulis.
2. Guru membagi LDK 1 ✓
kepada kelompok,
dengan membacakan
petunjuk kerja
231

3. Guru mengaitkan ✓
pembelajaran dengan
bertanya jawab
mengenai gambar yang
ditampilkan terkait
tindakan heroik
mendukung proklamasi,
kemudian membagikan
LDK 2
4. Guru bersama peserta ✓
didik bertanya jawab
tentang indahnya hidup
dalam keberagaman,
setelah itu guru
memberikan LDK 3
Jumlah deskriptor yang muncul 3

Langkah 3. 1. Guru mengarahkan ✓ ✓


Kelompok Peserta didik untuk
mendiskusikan saling bekerjasama
jawaban yang dalam kelompoknya
benar dan mendiskusikan tokoh
memastikan tiap proklamator di
anggota Indonesia.
kelompok 2. Guru mengarahkan -
mengerjakan peserta didik bersama
dan mengetahui kelompoknya untuk
jawabannya mendiskusikan tentang
dengan baik tindakan heroik
mendukung proklamasi.
232

3. Guru mengarahkan -
peserta didik bersama
kelompoknya dalam
mendiskusikan
perbedaan karakteristik
teman di kelasnya
(karakteristik fisik)
4. Guru meminta peserta ✓
didik untuk mengecek
kembali jawaban yang
telah dibuat, dan
memastikan setiap
anggota kelompok
mengetahui jawabannya
Jumlah deskriptor yang muncul 2

Langkah 4 : 1. Guru memastikan ✓ ✓


Guru setiap anggota
memanggil salah kelompok mengetahui
satu nomor jawaban yang benar
sisiwa dan lalu memanggil nama
nomor yang kelompok
dipanggil keluar 2. Guru memanggil nomor ✓
dari kepala yang akan
kelompoknya menyampaikan
melaporkan jawabannya
atau 3. Guru mendengar ✓
menjelaskan penyampaian jawaban
hasil kerjasama oleh perwakilan
mereka kelompok yang telah
didiskusikan
233

sebelumnya.

4. Guru memberikan ✓
apresiasi terhadap
peserta didik yang telah
menyampaikan
jawabannya.

Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 5. 1. Guru meminta peserta - ✓


Tanggapan didik yang lain
dengan teman menanggapi jawaban
lain, kemudian yang disampaikan dan
guru bertanya apabila belum
menunjukkan paham.
nomor yang lain 2. Guru meminta peserta -
didik memberikan
penjelasan mengenai
jawaban yang belum
dimengerti oleh peserta
didik lain
3. Guru meminta peserta ✓
didik duduk kembali
kedalam kelompoknya

4. Guru memanggil nomor ✓


kepala yang lain
234

Jumlah deskriptor yang muncul 2

Langkah 6. 1. Guru bersama Peserta ✓ ✓


Kesimpulan didik bertanya jawab
mengenai jawaban dari
kelompok yang belum
dipahami
2. Guru memberikan ✓
penguatan atau
pengulangan atas
materi yang telah
dipelajari kepada
peserta didik
3. Guru membantu peserta ✓
didik untuk
menyimpulkan
pembelajaran tersebut.
4. Guru memberikan ✓
penguatan atas
kesimpulan yang telah
disampaikan
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Kegiatan 1. Guru memberikan ✓ ✓


penutup tindak lanjut berupa
soal evaluasi
2. Guru memberi -
informasi mengenai
pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya
3. Guru menyampaikan ✓
pesan moral.
235

4. Guru meminta salah ✓


seorang siswa untuk
menutup kelas dengan
do’a.

Jumlah deskriptor yang muncul 3

Jumlah skor yang diperoleh 24

Jumlah skor maksimal 32

Persentase 75%

Kualifikasi C

Keterangan :
SB (4) = jika semua deskriptor dilaksanakan
B (3) = jika tiga deskriptor dilaksanakan
C (2) = jika dua deskriptor dilaksanakan
K (1) = jika hanya satu deskriptor dilaksanakan
Jumlah skor yang diperoleh: 24
Jumlah skor maksimal: 32
Persentase Rata-rata:
Perolehan nilai menurut Kemendikbud (2014:146), dengan rumus
sebagai berikut:
Nilai = x 100% = 75

Dengan kriteria ketuntasan yang diperoleh menurut Kemendikbud


(2014:146) ditentukan sebagai berikut:

Peringkat Nilai
Sangat Baik (SB) 90<SB≤100
Baik (B) 80<B≤90
Cukup (C) 70<C≤80
Kurang (K) ≤70
236
237

Lampiran 17

Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik


Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan Model
Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)
Kelas V SD Negeri 80 Lebong
Siklus I Pertemuan 1

Kegiatan Karakteristik Deskriptor Deskriptor Kualifikasi


yang
SB B C PB
muncul
4 3 2 1
Kegiatan Guru 1. Peserta didik Merapikan ✓ ✓
Pendahuluan Menyiapkan
tempat duduk, Berdo’a,
peserta didik
untuk belajar dan mendengar
pengecekan kehadiran
oleh guru.
2. Peserta didik -
mendengarkan
penyampaian apersepsi
oleh guru
3. Peserta didik ✓
mendengarkan
penyampaian materi oleh
guru yaitu tema 7
(Peristiwa dalam
Kehidupan) subtema 2
(Peristiwa Kebangsaan
Seputar Proklamasi
Kemerdekaan),
pembelajaran 3
238

4. Peserta didik -
mendengarkan
penyampaian tujuan
pembelajaran oleh guru.
Jumlah deskriptor yang muncul 2

Kegiatan Langkah 1. 1. Peserta didik dibagi ke ✓ ✓


Inti Peserta didik dalam beberapa
dibagi dalam kelompok.
kelompok, 2. Setelah kelompok ✓
setiap peserta terbentuk, peserta didik
didik dalam
kelompok menerima ikat kepala
mendapat bernomor dari guru.
nomor 3. Peserta didik ✓
mendapatkan nomor
yang berbeda dalam
kelompoknya
4. Peserta didik dibimbing ✓
oleh guru untuk
meletakkan nomor ke
atas kepala.

Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 2. 1. Peserta didik membaca ✓ ✓


Guru teks narasi
memberikan “Proklamator” yang
tugas dan terdapat pada buku,
masing- masing sembari guru
kelompok menempelkan media
mengerjakannya pembelajaran di papan
tulis.
2. Tiap-tiap kelompok ✓
menerima LDK 1
dengan mendengarkan
guru membaca petunjuk
kerja
239

3. Peserta didik bertanya ✓


jawab dengan guru
mengenai gambar yang
terkait tindakan heroik
mendukung proklamasi,
dan mendapatkan LDK
2
4. Peserta didik bersama ✓
guru bertanya jawab
tentang indahnya hidup
dalam keberagaman,
setelah itu diberikan
LDK 3
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 3. 1. Peserta didik diarahkan ✓ ✓


Kelompok untuk saling
mendiskusikan bekerjasama dalam
jawaban yang
kelompoknya
benar dan
memastikan tiap mendiskusikan tokoh
anggota proklamator di
kelompok Indonesia.
mengerjakan 2. Peserta didik diarahkan -
dan mengetahui guru bersama
jawabannya kelompoknya untuk
dengan baik
mendiskusikan tentang
tindakan heroik
mendukung proklamasi.
3. Peserta didik diarahkan -
guru bersama
kelompoknya dalam
mendiskusikan
perbedaan karakteristik
teman di kelasnya
(karakteristik fisik)
240

4. Peserta didik mengecek ✓


kembali jawaban yang
telah dibuat, dan
memastikan setiap
anggota kelompok
mengetahui jawabannya
Jumlah deskriptor yang muncul 2

Langkah 4 : 1. Peserta didik dipastikan ✓ ✓


Guru untuk mengetahui
memanggil salah jawaban yang benar
satu nomor kemudian nama
sisiwa dan kelompoknya dipanggil.
nomor yang 2. Peserta didik maju ✓
dipanggil keluar sesuai dengan nomor
dari yang dipanggil guru.
kelompoknya 3. Peserta didik ✓
melaporkan menyampaikan jawaban
atau diskusi kelompoknya.
menjelaskan 4. Peserta didik menerima ✓
hasil kerjasama apresiasi dari guru
mereka setelah menjawab
pertanyaan.
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 5. 1. Peserta didik yang lain - ✓


Tanggapan diminta untuk
dengan teman menanggapi jawaban
lain, kemudian yang disampaikan dan
guru bertanya apabila belum
menunjukkan paham.
241

nomor yang lain 2. Peserta didik -


memberikan penjelasan
mengenai jawaban yang
belum dimengerti oleh
peserta didik lain
3. Peserta didik duduk ✓
kembali kedalam
kelompoknya
4. Peserta didik mendengar ✓
guru memanggil nomor
kepala yang lain.
Jumlah deskriptor yang muncul 2

Langkah 6. 1. Peserta didik bertanya ✓ ✓


Kesimpulan jawab dengan guru
mengenai jawaban dari
kelompok yang belum
dipahami
2. Peserta didik ✓
mendengarkan
penguatan atau
pengulangan atas materi
yang telah dipelajari
dari guru.

3. Peserta didik ✓
menyimpulkan
pembelajaran tersebut.
4. Peserta didik ✓
mendengarkan
penguatan atas
kesimpulan yang telah
242

disampaikan.
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Kegiatan 1. Peserta didik diberi ✓ ✓


penutup
tindak lanjut berupa soal
evaluasi
2. Peserta didik -
mendengarkan
pemberian informasi
dari guru mengenai
pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya
3. Peserta didik ✓
mendengarkan guru
menyampaikan pesan
moral.
4. Salah seorang peserta ✓
didik menutup kelas
dengan do’a.

Jumlah deskriptor yang muncul 3

Jumalah skor yang diperoleh 25

Jumlah skor maksimal 32

Persentase 78,12%

Kualifikasi C

Keterangan :
SB (4) = jika semua deskriptor dilaksanakan
B (3) = jika tiga deskriptor dilaksanakan
C (2) = jika dua deskriptor dilaksanakan
K (1) = jika hanya satu deskriptor dilaksanakan
243

Jumlah skor yang diperoleh: 24


Jumlah skor maksimal: 32
Persentase Rata-rata:
Perolehan nilai menurut Kemendikbud (2014:146), dengan rumus
sebagai berikut:
Nilai = x 100% = 78,12

Dengan kriteria ketuntasan yang diperoleh menurut Kemendikbud


(2014:146) ditentukan sebagai berikut:

Peringkat Nilai
Sangat Baik (SB) 90<SB≤100
Baik (B) 80<B≤90
Cukup (C) 70<C≤80
Kurang (K) ≤70
244

Lampiran 18
PEMETAAN KD DAN INDIKATOR

BAHASA INDONESIA
Kompetensi Dasar
3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif dan ejaan dalam surat undangan (ulang
tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.)
4.9 Membuat surat undangan (ulang tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.) dengan
kalimat efektif dan memperhatikan penggunaan ejaan
Indikator
• 3.9.1 Mengidentifikasi penggunaan kalimat efektif dalam teks “Peristiwa Lahirnya
Pancasila”.
• 4.9.1 Menjelaskan jawaban atas pertanyaan dalam teks “Peristiwa Lahirnya
Pancasila”.

TEMA 7 SUBTEMA 3
PEMBELAJARAN 3

IPS PPKn
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
• 3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting • 3.3 Menelaah keberagaman sosial
penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan budaya masyarakat
upaya bangsa Indonesia dalam • 4.3 Menyelenggarakan kegiatan
yang mendukung keberagaman
mempertahankan kedaulatannya.
sosial
• 4.4 Menyajikan hasil identifikasi mengenai Indikator
faktor-faktor penting penyebab penjajahan • 3.3.1 Menelaah keberagaman
bangsa Indonesia dan upaya bangsa sosial budaya masyarakat.
Indonesia dalam mempertahankan • 4.3.1Menunjukkan kegiatan yang
kedaulatannya. mendukung keberagaman sosial
Indikator budaya masyarakat.
• 3.4.1 Mengidentifikasi peran pancasila
dalam menjaga keberagaman bangsa.
• 4.4.1 Menentukan peran pancasila dalam
menjaga keberagaman bangsa.
245

Lampiran 19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013

Satuan pendidikan : SD Negeri 80 Lebong


Kelas/ Semester : V/II (Dua)
Tema : 7. Peristiwa dalam Kehidupan
Subtema : 3. Peristiwa Mengisi Kemerdekaan
Pembelajaran :3
Alokasi waktu : 6 x 35 menit (6 JP)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
Muatan: Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Mencermati penggunaan kalimat 3.9.1 Mengidentifikasi penggunaan
efektif dan ejaan dalam surat kalimat efektif dalam teks
246

undangan (ulang tahun, kegiatan “Peristiwa Lahirnya


sekolah, kenaikan kelas, dll.) Pancasila”.
4.9 Membuat surat undangan (ulang 4.9.1 Menjelaskan jawaban atas
tahun, kegiatan sekolah, kenaikan pertanyaan dalam teks
kelas, dll.) dengan kalimat efektif “Peristiwa Lahirnya
dan memperhatikan penggunaan Pancasila”.
ejaan
Muatan: IPS
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor 3.4.1 Mengidentifikasi peran
penting penyebab penjajahan pancasila dalam menjaga
bangsa Indonesia dan upaya keberagaman bangsa.
bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kedaulatannya.
4.4 Menyajikan hasil identifikasi 4.4.1 Menentukan peran pancasila
mengenai faktor-faktor penting dalam menjaga keberagaman
penyebab penjajahan bangsa bangsa.
Indonesia dan upaya bangsa
Indonesia dalam mempertahankan
kedaulatannya.
Muatan: PPKn

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Menelaah keberagaman sosial 3.3.1 Menelaah keberagaman sosial
budaya masyarakat budaya masyarakat.

4.3 Menyelenggarakan kegiatan yang 4.3.1 Menunjukkan kegiatan yang


mendukung keberagaman sosial mendukung keberagaman
sosial budaya masyarakat.
247

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca, peserta didik dapat mengidentifikasi peristiwa lahirnya
Pancasila dengan penuh tanggung jawab.
2. Dengan bertanya jawab, peserta didik dapat mengidentifikasi peristiwa
lahirnya Pancasila dengan penuh tanggung jawab.
3. Dengan menulis, peserta didik dapat menjelaskan peristiwa lahirnya
Pancasila dengan percaya diri.
4. Dengan bertanya jawab, peserta didik dapat mengidentifikasi peran
pancasila dalam menjaga keberagaman bangsa dengan benar.
5. Dengan membaca, peserta didik dapat mengidentifikasi peran pancasila
dalam menjaga keberagaman bangsa dengan benar.
6. Dengan berlatih, peserta didik dapat menentukan peran pancasila dalam
menjaga keberagaman bangsa dengan benar.
7. Dengan membaca, peserta didik dapat menelaah keberagaman sosial
budaya masyarakat dengan benar.
8. Dengan berdiskusi, peserta didik dapat menelaah keberagaman sosial
budaya masyarakat dengan penuh tanggung jawab.
9. Dengan mengamati, peserta didik dapat menunjukkan kegiatan yang
mendukung keberagaman sosial budaya masyarakat.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Bahasa Indonesia: Teks “Peristiwa Lahirnya Pancasila”
2. IPS: Peran Pancasila dalam menjaga keberagaman bangsa.
3. PPKn: Kegiatan yang mendukung keberagaman sosial budaya masyarakat.

E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN


Model Pembelajaran : Number Head Together.
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
248

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan kelas (mengatur tempat 15
duduk, berdo’a, mengcek kehadiran siswa, dan menit
menyanyikan lagu wajib nasional)
2. Peserta didik bersama guru melakukan Apersepsi
3. Guru menyampaikan tema dan subtema yang akan
dipelajari
4. Peserta didik mendengarkan guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Kegiatan inti Langkah 1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, 180
setiap peserta didik dalam kelompok mendapat menit
nomor
1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok,
dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5
orang.
2. Setelah kelompok terbentuk, peserta didik
mendapatkan ikat kepala bernomor dari guru pada
masing-masing kelompok
3. Masing-masing peserta didik mendapatkan nomor
yang berbeda dalam kelompoknya
4. Peserta didik dibimbing guru untuk meletakkan
nomor ke atas kepala.

Langkah 2 Guru memberikan tugas dan masing-


masing kelompok mengerjakannya
1. Peserta didik diminta untuk membaca teks
249

“Peristiwa Lahirnya Pancasila” yang terdapat pada


buku siswa, sembari guru menempelkan media
tentang kegiatan-kegiatan yang mendukung
keberagaman sosial budaya masyarakat. di papan
tulis.
2. Peserta didik mendapatkan LDK 1, sebelum
mengerjakan LDK 1 peserta didik mendengarkan
guru membaca petunjuk kerja terlebih dahulu.
3. Guru mengaitkan pembelajaran dengan bertanya
jawab mengenai peran pancasila dalam
keberagaman bangsa, kemudian siswa dibagikan
LDK 2
4. Guru bersama peserta didik bertanya jawab tentang
gambar yang mendukung keberagaman sosial
budaya masyarakat, setelah itu guru memberikan
LDK 3

Langkah 3 .Kelompok mendiskusikan jawaban yang


benar dan memastikan tiap anggota kelompok
mengerjakan dan mengetahui jawabannya dengan
baik
1. Peserta didik diarahkan untuk saling bekerjasama,
dan peserta didik bersama kelompoknya
mendiskusikan tentang peristiwa lahirnya
pancasila.
2. Peserta didik bersama kelompoknya
mendiskusikan tentang peran pancasila dalam
menjaga keberagaman bangsa.
3. Peserta didik bersama kelompoknya
mendiskusikan tentang kegiatan yang menduukung
keberagaman budaya bangsa.
250

4. Peserta didik diberikan kesempatan untuk


mengecek kembali jawaban yang telah dibuat, dan
memastikan setiap anggota kelompok mengetahui
jawabannya

Langkah 4 : Guru memanggil salah satu nomor


sisiwa dan nomor yang dipanggil keluar dari
kelompoknya melaporkan atau menjelaskan hasil
kerjasama mereka
1. Setelah memastikan setiap anggota kelompoknya
mengetahui jawaban yang benar, guru memanggil
nama kelompok
2. Kemudian guru memanggil nomor kepala yang
akan menyampaikan jawabannya
3. Peserta didik dengan nomor kepala yang
terpanggil keluar dari kelompoknya dan maju
kedepan kelas
4. Peserta didik menyampaikan jawaban yang telah
dibuatnya
Langkah 5. Tanggapan dengan teman lain,
kemudian guru menunjukkan nomor yang lain
1. Peserta didik yang lain menanggapi jawaban yang
disampaikan dan memberikan pertanyaan tentang
materi yang belum dimengerti
2. Peserta didik memberikan penjelasan mengenai
jawaban yang belum dimengerti oleh peserta didik
lain
3. Peserta didik duduk kembali kedalam
kelompoknya
4. Guru memanggil nomor kepala yang lain
251

Langkah 6. Kesimpulan
1. Peserta didik bersama guru bertanya jawab
mengenai jawaban dari kelompok yang belum
dipahami
2. Peserta didik diberikan penguatan atau pengulangan
oleh guru atas materi yang telah dipelajari
3. Peserta didik dengan bimbingan guru
menyimpulkan pembelajaran
4. Peserta didik diberi penguatan atas kesimpulan yang
telah disampaikan
Penutup 1. Peserta didik diberikan tindak lanjut berupa soal 15
evaluasi menit
2. Peserta didik diberi informasi oleh guru mengenai
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya
3. Peserta didik mendengarkan guru menyampaikan
pesan moral
4. Peserta didik bersama guru berdo’a menurut agama
dan kepercayaan masing-masing untuk menutup
pembelajaran.

G. MEDIA/ALAT DAN SUMBER BELAJAR


1. Media Pembelajaran
a. Bahasa Indonesia: Teks bacaan “Peristiwa Lahirnya Pancasila” dan
gambar Pancasila
b. IPS: Teks bacaan “ Peran Pancasila dalam Menjaga Keberagaman
Bangsa”
c. PPKn: gambar sikap yang mencerminkan kegiatan yang mendukung
keberagaman sosial budaya masyarakat.
2. Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 7:
Peristiwa dalam Kehidupan. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013
(Revisi 2017). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
252

H. PENILAIAN
1. Sikap
a. Prosedur : Dalam Proses Pemb.
b. Teknik : Non Tes
c. Bentuk : Kinerja
d. Instrumen : Lembar Pengamatan (Format Sikap Terlampir)
2. Pengetahuan
a. Prosedur : Akhir Pembelajaran
b. Teknik : Tes
c. Bentuk : Pilihan ganda
d. Instrumen : Soal dan kunci jawaban (terlampir)
3. Keterampilan
a. Prosedur : Dalam Proses Pembelajaran
b. Teknik : Non Tes
c. Bentuk : Kinerja
d. Instrumen : Lembar Pengamatan (Rubrik, terlampir)
253

Lampiran 20
Materi Pembelajaran Siklus 1 Pertemuan 2
Tema 7 ( Peristiwa dalam Kehidupan)
Sub Tema 3 (Peristiwa Mengisi Kemerdekaan) Pembelajaran 3

A. Bahasa Indonesia
Peristiwa Lahirnya Pancasila
Pancasila berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu panca dan sila. Panca
artinya lima, dan sila artinya dasar. Jadi, Pancasila berarti lima dasar atau lima
asas. Istilah pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit, yaitu terdapat
pada kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca dan kitab Sutasoma
karangan Mpu Tantular. Dalam kitab Sutasoma, pancasila berarti berbatu
sendi yang lima atau pelaksanaan kesusilaan yang lima. Lahirnya Pancasila
sebagai dasar negara terjadi pada saat Sidang BPUPKI (Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang pertama. Berikut usulan-
usulan dasar negara yang disampaikan oleh tiga tokoh bangsa.

29 Mei 1945 Pada tanggal 29 Mei 1945, Muhammad Yamin mengusulkan


lima dasar negara, yaitu:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat.
254

31 Mei 1945 Pada tanggal 31 Mei 1945, Prof. Dr. Mr. Soepomo dalam pidato
singkatnya mengusulkan lima asas:
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangangan Lahir Batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Rakyat

1 Juni 1945 Pada hari terakhir Sidang BPUKPI tanggal 1 Juni 1945, Ir.
Soekarno berpidato tanpa teks tentang calon rumusan dasar negara Republik
Indonesia, yaitu:
1. Internasionalisme
2. Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemudian, untuk memberikan nama pada kelima dasar tersebut, diusulkan
istilah “Pancasila”. Tanggal 1 Juni 1945 dianggap sebagai hari lahirnya
Pancasila sebagai dasar negara. Pada tanggal 18 Agustus 1945, disahkan
Undang-Undang Dasar 1945 pada Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI), termasuk Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Di
255

dalam Pembukaan UndangUndang Dasar 1945, termuat isi rumusan Prinsip


Dasar Negara yang disebut Pancasila, tepatnya pada alinea IV yang berbunyi
sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

B. IPS
Peran Pancasila dalam Menjaga Keberagaman Bangsa
Pancasila sebagai dasar negara merupakan kepribadian dan pandangan
hidup bangsa Indonesia. Maka, nilai-nilai luhur yang terkandung di
dalamnya harus dipahami dan diamalkan oleh setiap warga negara Indonesia.
Apalagi pada dewasa ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan
pesat dan membawa banyak perubahan. Perubahan-perubahan tersebut akan
bisa memengaruhi sikap dan perilaku seseorang. Dengan memahami dan
mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila, kita memiliki dasar yang kuat
sehingga akan bisa menentukan sikap dan perilaku dalam menghadapi
perubahan-perubahan yang terjadi. Dengan demikian, kita tidak akan
kehilangan kepribadian sebagai bangsa Indonesia. Masyarakat Indonesia yang
terdiri atas berbagai suku bangsa yang hidup dalam lingkup budayanya
masing-masing. Budaya yang beraneka ragam ini menunjukkan kekayaan
budaya bangsa Indonesia. Dunia makin maju dan berkembang dengan ditandai
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Untuk itu, diperlukan sikap
yang bijaksana dan sikap yang mau dan bersedia membuka diri dan tetap
waspada menerima perkembangan dunia. Hal tersebut berarti, kita berani
menerima pengaruh globalisasi dan perkembangan iptek tanpa harus
kehilangan kepribadian sebagai bangsa Indonesia. Bagi bangsa Indonesia,
Pancasila merupakan ukuran dan pedoman nilai dan norma untuk menyikapi
256

pengaruh dan perkembangan iptek. Pancasila merupakan pandangan hidup


yang telah menyatu di dalam kebudayaan bangsa Indonesia.

C. PPKn
Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya telah ada dalam kehidupan bangsa
Indonesia yang beragam. Sebuah nilai yang menunjukkan adanya perilaku dan
sikap kerukunan serta kerja sama dalam masyarakat yang beragam, yaitu
hidup gotong royong. Dalam kehidupan masyarakat, kita sering menghadapi
masalah yang menyangkut kepentingan bersama. Perhatikanlah gambar di
halaman sebelumnya yang menunjukkan sikap kegiatan gotong royong.
Kegiatan untuk membantu anggota masyarakat yang lain secara bersama-sama
dan sukarela disebut bergotong royong. Kegiatan ini dilakukan atas kesadaran
bahwa dalam hal tertentu, permasalahan yang dihadapi salah satu anggota
masyarakat dapat dibantu dengan sukarela dan bersama-sama. Kegiatan ini
menunjukkan nilai-nilai Pancasila yang dilaksanakan secara sadar oleh
masyarakat Indonesia untuk kepentingan bersama.
257

Musyawarah Mufakat untuk Mengatasi Masalah dalam


Keberagaman
Desa Sukamaju mendapat dana bantuan dari pemerintah untuk
perbaikan ekonomi masyarakat. Kepala Desa mengadakan rapat untuk
menentukan jenis bantuan yang akan diberikan kepada warga yang tidak
mampu. Pak Doni dan Pak Badu bersikeras agar semua bantuan diwujudkan
dalam bentuk binatang ternak, yaitu kambing dan sapi. Pak Ali mengusulkan
agar bantuan yang diberikan disesuaikan dengan kemampuan dan mata
pencaharian warga. Misalnya, Pak Anto sebagai peternak bebek mendapat
bantuan bebek. Bu Rita penjual nasi goreng dan Bu Parmi penjual barang
kelontong mendapatkan bantuan berupa uang sebagai tambahan modal usaha.
Namun, usul Pak Ali ini ditentang oleh Pak Doni dan Pak Badu karena tidak
sesuai dengan pendapat mereka berdua.
258

Lampiran 21
Media Pembelajaran
259

Lampiran 22
Lembar Diskusi Kelompok 1 (LDK 1)
260
261
262

Lampiran 23
Lembar Diskusi Kelompok 2 (LDK 2)
263
264

Lampiran 24
Lembar Diskusi Kelompok 3 (LDK 3)
265
266
267
268

Lampiran 25
KISI- KISI EVALUASI PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri 80 Lebong


Kelas/Semester : V/ II (Dua)
Tema : 7. Peristiwa dalam Kehidupan
Subtema : 2. Peristiwa Kebangsaan Seputar Proklamasi
Kemerdekaan
Pembelajaran :3

No Kompetensi Dasar/ Materi Indikator Soal Kunci Level Bentuk Bobot


Indikator Soal Jawab Kognitif soal soal
an
1. Bahasa Indonesia:
3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif dan ejaan dalam surat undangan (ulang tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.)

3.9.1 Mengidentifikasi Peristiwa Peserta 1. Pancasila merupakan dasar dari b C2 Pilihan 1


penggunaan kalimat lahirnya didik dapat negara Indonesia. Pancasila sendiri ganda
efektif dalam teks pancasila mengetahui berasal dari bahasa Sanskerta.
“Peristiwa Lahirnya informasi Apakah arti dari Pancasila?
Pancasila”. mengenai a. Lima aktivitas
269

Peristiwa b. Lima dasar


lahirnya c. Lima peraturan
pancasila d. Lima kelebihan
2. Siapa sajakah tokoh-tokoh yang a C1 Pilihan 1
memberikan usulan-usulan dalam ganda
perumusan Pancasila?
e. Muhammad yamin, Prof. Dr. Mr.
Soepomo dan Ir. Soekarno
f. Muhammad yamin, Moh Hatta
dan Ir. Soekarno
g. Habibie, Prof. Dr. Mr. Soepomo
dan Ir. Soekarno
h. Muhammad yamin, Jendral
Soedirman dan Ir. Soekarno

3. Pada tanggal 1 juni 1945, d C4 Pilihan 1


diusulkanlah istilah “Pancasila” ganda
sebagai nama dari lima dasar yang
telah dirumuskan sebagai dasar
270

negara. Maka dari itu pada hari


tersebut biasanya kita memperingati
hari…
a. Hari Sumpah pemuda
b. Hari kemerdekaan indonesia
c. Hari lahir negara Indonesia
d. Hari lahir pancasila
4. Pada alinea berapakah isi rumusan b C4 Pilihan 1
dasar negara yaitu “Pancasila” ganda
dimuat dalam Pembukaan Undang-
undang Dasar 1945?
a. I
b. IV
c. II
d. V
2. IPS:
3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kedaulatannya.
271

3.4.1 Mengidentifikasi Peran Peserta 5. Bacalah teks di bawah ini! a C5 Pilihan 1


peran pancasila dalam pancasila didik dapat Korean wave ganda
menjaga keberagaman dalam mengetahui Korean wave merupakan fenomena
bangsa menjaga peranan masuknya kebudayaan korea ke
keberaga pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
man dalam Masuknya kebudayaan korea ini
bangsa. menjaga sendiri tak lepas dari penerimaan
keberagam masyarakat terhadap kebudayaan
an bangsa korea tersebut. salah satu negara
Indonesia. yang terkena dampak korean wave
adalah Indonesia. Banyak dampak
yang dibawa dari hal tersebut salah
satunya adalah para remaja yang
lebih menyukai musik pop korea
dari pada musik indonesia.
Masuknya kebudayaan luar ke
dalam indonesia memberikan
dampak yang positif dan juga
dampak negatif dari berbagai segi
272

kehidupan.
Dari teks di atas, menurutmu sebagai
warga indoonesia bagaimana kita
menyikapinya?
a. Mengamalkan nilai-nilai luhur
yang terkandung dalam pancasila
agar tidak kehilangan
kepribadian sebagai bangsa
Indonesia.
b. Memilih yang positif tanpa
memedulikan dampak negatif
yang dibawanya.
c. Bersikap tidak peduli dan acuh
terhadap kebudayaan luar.
d. Meningkatkan kemampuan
dalam dunia IPTEK.
6. Apa peranan pancasila dalam d C2 Pilihan 1
menjaga kepribadian bangsa ganda
indonesia?
273

a. Berperan sebagai pembawa


dampak positif dari luar.
b. Berperan dalam membantu
perkembangan IPTEK di dunia
c. Turut andil dalam
mengembangkan IPTEK di
indonesia
d. Berperan sebagai nilai-nilai
luhur yang harus dipedomani
dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
7. Menurutmu dari beberapa contoh di c C3 Pilihan 1
bawah ini yang sesuai dengan ganda
penerapan nilai-nilai luhur pancasila
dalam kehidupan sehari-hari,
adalah…
a. Yudi dan andi saling mengejek
karena memiliki suku yang
berbeda
274

b. Rana mencuci piring karena


diminta oleh ibu.
c. Rasya menghargai temannya
yang memiliki agama yang
berbeda dengannya.
d. Lani mengalah kepada adiknya
karena tidak ingin adiknya
menangis.
3. PPKn:
3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya masyarakat

3.3.1 Menelaah Keberaga Peserta 8. Gambar di bawah ini merupakan b C2 Pilihan 1


keberagaman sosial man didik salah satu contoh dari kegiatan ganda
budaya masyarakat. sosial mampu mendukung keberagaman
budaya menyebutk masyarakat, yaitu…..
masyarak an
at. keberagam
an dalam
kebudayaa
275

n a. Musyawarah
masyarakat b. Gotong royong
. c. Mufakat
d. Toleransi
9. Dalam mengambil keputusan a C4 Pilihan 1
bersama kita harus melakukan ganda
kegiatan msuyawarah mufakat agar
dapat memperoleh keputusan
bersama. Menurutmu apakah
musyawarah mufakat itu?
a. Suatu proses untuk memperoleh
keputusan yang disetujui oleh
semua pihak.
b. Kegiatan yang dilakukan dalam
meudahkan suatu pekerjaan.
c. Penghargaan terhadap perbedaan
kebudayaan
d. Proses dalam menentukan hak
dan kewajiban.
276

3.3.2 Mengemukakan Keberaga Peserta 10. Dari beberapa contoh di bawah ini, a C4 Pilihan 1
keberagaman sosial man didik yang mana yang mencerminkan ganda
budaya masyarakat. dalam mampu sikap yang sesuai dengan
kehidupa memberi musyawarah mufakat?
n contoh a. Ayah setuju dengan pendapat ibu
keberagam tentang pembagian tugas di
an dalam rumah.
kehidupan. b. Stepan makan di depan
temannya yang berpuasa.
c. Ivan meminta maaf karena telah
merusak tas temannya.
d. Melani makan di kelas pada saat
jam pembelajaran.
277

Lampiran 26
Evaluasi
278
279
280

Lampiran 27

Hasil Penilaian Sikap


Jurnal Penilaian Sikap KI-1 dan KI-2
Siklus 1 Pertemuan 2
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa

No Tanggal Nama Catatan Nilai Karakter Tindak kua


Peserta Perilaku Utama Operasional Lanjut lifik
Didik Karakter asi

1 17/ AP Membuang Integritas Tanggung Diberi SB


sampah yang jawab apresiasi
Maret/
ada di kelas dan
2021 dilanjutkan
(Pos/+)
2 KQ Mengucapkan Integritas Santun Diberi SB
terima kasih apresiasi
kepada teman dan
yang dilanjutkan
meminjamkan
pena (Pos/+)
3 RS Meminjamkan Peduli Gotong Diberi SB
pena kepada royong apresiasi
teman dan
(Pos/+) dilanjutkan
4 Menyontek Integritas Tanggung Diberi K
ketika jawab teguran dan
VSB
mengerjakan diminta
soal evaluasi untuk tidak
mengulangi
(Neg/-)
nya lagi

Berdasarkan pada peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbud (2016, 21-25) menyatakan bahwa
panduan penilaian untuk Sekolah Dasar (SD) edisi revisi : Nilai utama karakter
pada Sikap Spiritual (KI-1) dan sikap social (KI-2) yaitu :
Religiusitas Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat
281

beribadah, bersyukur, berdoan sebelum dan sesudah melakukan


kegiatan, dll.
Integritas Jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab, keteladanan,
komitmen moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti korupsi,
dll.
Nasionalisme Cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai kebhinekaan,
menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk
Indonesia, cinta damai, rela berkorban, taat hokum, dll.
Kemandirian Disiplin, percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras,
mandiri, kreativ dan inovatif, pembelajaran sepanjang hayat, dll
Gotong Suka menolng, bekerjasama, peduli sesama, peduli lingkungan,
Royong kebersihan dan kerapian, kekeluargaan, aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan
Karakter Operasional pada Sikap Spiritual ( KI-1 ) dan sikap social (KI-2) yaitu :
1. Sikap Spiritual (KI-1) dan Indikatornya
Sikap Indikator
Berperilaku syukur 1. Mengakui kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam
semesta.Menjaga
2. kelestarian alam, tidak merusak tanaman.
3. Tidak mengeluh.
4. Selalu merasa gembira dalam segala hal.
5. Tidak berkecil hati dengan keadaannya.
6. Suka memberi atau menolong sesame.
7. Selalu berterima kasih bila menerima pertolongan.
8. Menerima perbedaan karakteristik sebagai anugerah
Tuhan.
9. Selalu menerima penugasan dengan sikap terbuka.
10. Berterima kasih atas pemberian orang lain
Berdoa sebelum 1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar.
dan sesudah 2. Berdoa sebelum dan sesudah makan.
282

melakukan 3. Mengajak teman berdoa saat memulai kegiatan.


kegiatan 4. Mengingatkan teman untuk selalu berdoa
Toleransi dalam 1. Tindakan yang menghargai perbedaan dalam
beribadah beribadah
2. Menghormati teman yang berbeda agama.
3. Berteman tanpa membedakan agama .
4. Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah
5. Menghormati hari besar keagamaan lain
6. Tidak menjelekkan ajaran agama lain.
2. Sikap Sosial (KI-2) dan Indikatornya
Sikap Indikator
Peduli 1. ingin tahu dan ingin membantu teman yang kesulitan
merupakan sikap dalam pembelajaran, perhatian kepada orang lain.
dan tindakan yang 2. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah, misal:
selalu ingin mengumpulkan sumbangan untuk membantu yang
memberi bantuan sakit atau kemalangan.
kepada orang lain 3. Meminjamkan alat kepada teman yang tidak
atau masyarakat membawa/memiliki.
yang 4. Menolong teman yang mengalami kesulitan.
membutuhkan 5. Menjaga keasrian, keindahan, dan kebersihan
lingkungan sekolah.
6. Melerai teman yang berselisih (bertengkar).
7. Menjenguk teman atau pendidik yang sakit..
8. Menunjukkan perhatian terhadap kebersihan kelas dan
lingkungan sekolah..
Percaya diri 1. Berani tampil di depan kelas.
merupakan suatu 2. Berani mengemukakan pendapat.
keyakinan atas 3. Berani mencoba hal baru.
kemampuannya 4. Mengemukakan pendapat terhadap suatu topik atau
sendiri untuk masalah.
283

melakukan 5. Mengajukan diri menjadi ketua kelas atau pengurus


kegiatan atau kelas lainnya.
tindakan 6. Mengajukan diri untuk mengerjakan tugas atau soal di
papan tulis.
7. Mencoba hal-hal baru yang bermanfaat.
8. Mengungkapkan kritikan membangun terhadap karya
orang lain.
9. Memberikan argumen yang kuat untuk
mempertahankan pendapat.
Tanggung Jawab 1. Menyelesaikan tugas yang diberikan .
merupakan sikap 2. Mengakui kesalahan
dan perilaku 3. Melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya di
siswa untuk kelas seperti piket kebersihan
melaksanakan 4. Melaksanakan peraturan sekolah dengan baik
tugas dan 5. Mengerjakan tugas/pekerjaan rumah sekolah dengan
kewajibannya, baik.
yang seharusnya 6. Mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu.
dilakukan 7. Mengakui kesalahan, tidak melemparkan kesalahan
terhadap diri kepada teman.
sendiri, 8. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah.
masyarakat, 9. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah
lingkungan, dalam kelompok di kelas/sekolah.
negara, dan 10. Membuat laporan setelah selesai melakukan kegiatan.
Tuhan Yang
Maha Esa
Sumber : Kemendikbud panduan penialaian sekolah dasar kurikulum
284

Lampiran 28

Hasil Penilaian Pengetahuan Siklus I Pertemuan II

No Nama Skor yang diperoleh per Jumlah Nilai Prediket


Peserta butir soal Skor
Didik
Bahasa IPS PPKN
Indonesia
1 AP 100 33,3 33,3 166,6 55,5 K
2 AR 50 66,6 66,6 183,2 61 K
3 KQ 75 66,6 100 241,6 80,5 B
4 MG 50 66,6 100 216,6 72,2 C
5 RA 100 100 100 300 100 SB
6 RS 75 66,6 100 241,6 80,5 B
7 VSB 75 66,6 100 241,6 80,5 B
8 ZAH 100 100 100 300 100 SB
9 ZFN 75 100 100 275 91,6 SB
10 ZA 75 100 100 275 91,6 SB
Jumlah 775 766,3 899,9 2.441 813,4 B
Rata-rata 77,5 76,63 89,99 81,34 (Baik)
Prediket C C B B
285

Lampiran 29
Hasil Penilaian Keterampilan Bahasa Indonesia Siklus I Pertemuan II
No Nama siswa Keterampilan Jumlah Nilai Prediket
menceritakan peristiwa Skor
lahirnya pancasila

SB B C K
4 3 2 1
1 AP ✓ 3 75 B
2 AR ✓ 2 50 C
3 KQ ✓ 3 75 B
4 MG ✓ 3 75 B
5 RA ✓ 4 100 A
6 RS ✓ 4 100 A
7 VSB ✓ 3 75 B
8 ZAH ✓ 4 100 A
9 ZFN ✓ 3 75 B
10 ZA ✓ 3 75 B
Jumlah 800

Rata-rata 80
Prediket B

Deskriptor Keterampilan Penelitian


SB (4): Memenuhi ketiga kriteria berikut.
- Mampu bekerja sama dalam kelompok.
- Mampu menyampaikan urutan peristiwa terbentuknya pancasila dalam
teks "Peristiwa lahirnya Pancasila" secara sistematis.
- Mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, efisien,
serta menarik dalam keseluruhan penelitian.
B (3): Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
C (2): Memenuhi 1 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
PB (1): Tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan
286

Lampiran 30
Penilaian Keterampilan IPS Siklus I Pertemuan II
No Nama siswa Keterampilan Jumlah Nilai Prediket
menjelaskan peranan Skor
Pancasila dalam
menjaga keberagaman
bangsa
SB B C K
4 3 2 1
1 AP ✓ 3 75 B
2 AR ✓ 2 50 C
3 KQ ✓ 3 75 B
4 MG ✓ 2 50 C
5 RA ✓ 4 100 SB
6 RS ✓ 3 75 B
7 VSB ✓ 4 100 SB
8 ZAH ✓ 4 100 SB
9 ZFN ✓ 4 100 SB
10 ZA ✓ 4 100 SB
Jumlah 825

Rata-rata 82,5
Prediket B

Deskriptor Keterampilan Penelitian


SB (4): Memenuhi ketiga kriteria berikut.
- Mampu menjelaskan 3 peranan Pancasila dalam menjaga keberagaman
bangsa
- Mampu menjelaskan 2 peranan Pancasila dalam menjaga keberagaman
bangsa
- Mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, efisien, serta
menarik dalam keseluruhan penelitian.
B (3): Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
C (2): Memenuhi 1 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
PB (1): Tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan
287

Lampiran 31
Penilaian Keterampilan PPKn Siklus I Pertemuan II
No Nama siswa Keterampilan Jumlah Nilai Prediket
menjelaskan kegiatan Skor
yang mendukung
keberagaman sosial
masyarakat
SB B C K
4 3 2 1
1 AP ✓ 2 50 C
2 AR ✓ 3 75 B
3 KQ ✓ 3 75 B
4 MG ✓ 3 75 B
5 RA ✓ 4 100 SB
6 RS ✓ 3 75 B
7 VSB ✓ 3 75 B
8 ZAH ✓ 4 100 SB
9 ZFN ✓ 4 100 SB
10 ZA ✓ 3 75 B
Jumlah 800

Rata-rata 80
Prediket B

Deskriptor Keterampilan Penelitian


SB (4): Memenuhi ketiga kriteria berikut.
- Mampu menjelaskan kegiatan gotong royong dalam mendukung
keberagaman sosial masyarakat.
- Mampu menjelaskan kegiatan musyawarah mufakat dalam mendukung
keberagaman sosial masyarakat.
- Mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, efisien, serta
menarik dalam keseluruhan penelitian.
B (3): Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
C (2): Memenuhi 1 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
PB (1): Tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan
288

Lampiran 32

Hasil Pengamatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan Model
Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)
Kelas V SD Negeri 80 Lebong
Siklus I Pertemuan 2

No Karakteristik Deskriptor Deskriptor Kualifikasi


yang SB B C PB
muncul 4 3 2 1
a. Terdapat satuan pendidikan ✓
Identitas Mata ✓
1
Pelajaran

b. Terdapat kelas

c. Terdapat semester

d. Terdapat tema/ subtema dan jumlah ✓


pertemuan

Jumlah deskriptor yang muncul 4


Perumusan a. Perumusan indikator sesuai dengan ✓

2 indikator Kompetensi Dasar (KD)
pembelajaran
b. Perumusan indikator mengandung kata ✓
kerja operasional (KKO)
c. Perumusan indikator mencakup aktivitas ✓
pengetahuan

d. Perumusan indikator mencakup aktivitas ✓


keterampilan

Jumlah deskriptor yang muncul 4


3 Kejelasan a. Perumusan tujuan pembelajaran jelas ✓ ✓
perumusan
tujuan proses b. Rumusan tujuan pembelajaran tidak ✓
pembelajaran menimbulkan penafsiran ganda

c. Rumusan tujuan pembelajaran lengkap ✓


(memenuhi A= Audience, B= Behavior,
C= Condition, D=Degree,
d. Rumusan tujuan pembelajran berurutan ✓
289

secara logis dari mudah ke sukar


Jumlah deskriptor yang muncul 4
4 Pemilihan Materi a. Materi ajar sesuai dengan tujuan ✓ ✓
Ajar pembelajaran
b. Materi ajar sesuai dengan karakteristik ✓
siswa
c. Materi ajar sesuai dengan lingkungan -
yang tersedia.
d. Materi ajar sesuai dengan yang ✓
diajarkan.
Jumlah deskriptor yang muncul 3
5 Pengorganisasian a. Pengorganisasian materi ajar ✓ ✓
materi ajar b. Materi ajar sistematis ✓
c. Sesuai dengan alokasi waktu ✓
d. Kemutakhiran (sesuai dengan -
perkembangan terakhir bidangnya).
Jumlah deskriptor yang muncul 3
6 Menyusun a. Langkah-langkah pembelajaran berurut ✓ ✓
langkah-langkah (awal, inti dan penutup)
pembelajaran b. Langkah-langkah pembelajaran sesuai ✓
sesuai dengan dengan alokasi waktu.
model c. Langkah-langkah pembelajaran sesuai ✓
pembelajaran dengan materi ajar.
d. Langkah-langkah pembelajaran jelas dan ✓
rinci,sesuai dengan model Number Head
Together (NHT)
Jumlah deskriptor yang muncul 4
7 Teknik a. Teknik pembelajaran sesuai dengan ✓ ✓
pembelajaran tujuan pembelajaran.
b. Teknik pembelajaran sesuai dengan ✓
karakteristik siswa.
c. Teknik pembelajaran sesuai dengan -
lingkungan sekolah.
d. Teknik pembelajaran sesuai dengan ✓
model Number Head Together (NHT)
Jumlah deskriptor yang muncul 3
8 Kelengkapan a. Soal lengkap memuat seluruh ✓ ✓
instrumen pembelajaran
b. Soal sesuai dengan tujuan pembelajaran ✓
c. Soal disertai kunci jawaban yang ✓
lengkap.
d. Soal disertai pendoman penskoran yang ✓
lengkap.
Jumlah deskriptor yang muncul 4
Jumlah skor yang diperoleh 29
290

Jumlah skor maksimal 32


persentase 90,6%
Kualifikasi B

Keterangan :
SB (4) = jika semua deskriptor dilaksanakan
B (3) = jika tiga deskriptor dilaksanakan
C (2) = jika dua deskriptor dilaksanakan
K (1) = jika hanya satu deskriptor dilaksanakan
Jumlah skor yang diperoleh: 28
Jumlah skor maksimal: 32
Persentase Rata-rata:
Perolehan nilai menurut Kemendikbud (2014:146), dengan rumus
sebagai berikut:
Nilai = x 100% = 90,6

Dengan kriteria ketuntasan yang diperoleh menurut Kemendikbud


(2014:146) ditentukan sebagai berikut:

Peringkat Nilai
Sangat Baik (SB) 90<SB≤100
Baik (B) 80<B≤90
Cukup (C) 70<C≤80
Kurang (K) ≤70
291

Lampiran 33

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru


Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan Model
Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)
Kelas V SD Negeri 80 Lebong
Siklus I Pertemuan 2

Kegiatan Karakteristik Deskriptor Deskriptor Kualifikasi


yang
SB B C PB
muncul
4 3 2 1
Kegiatan Guru 1. Guru mengkondisikan ✓ ✓
Pendahulua Menyiapkan kelas: Merapikan
n Siswa untuk tempat duduk, Berdo’a,
belajar Mengecek kehadiran
peserta didik

2. Guru menyampaikan ✓
apersepsi
3. Guru menyampaikan ✓
materi yang akan
dipelajari yaitu tema 7
(Peristiwa dalam
Kehidupan) subtema 3
(Peristiwa Mengisi
Kemerdekaan),
pembelajaran 3
4. Guru menyampaiakn ✓
tujuan pembelajaran
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Kegiatan Langkah 1. 1. Guru membagi peserta ✓ ✓


Inti Peserta didik didik ke dalam
dibagi dalam beberapa kelompok.
292

kelompok, 2. Setelah kelompok ✓


setiap peserta terbentuk, guru
didik dalam memberikan ikat
kelompok kepala bernomor pada
mendapat masing-masing anggota
nomor kelompok
3. Guru memberikan ✓
masing-masing peserta
didik mendapatkan
nomor yang berbeda
dalam kelompoknya
4. Guru membimbing ✓
peserta didik untuk
meletakkan nomor ke
atas kepala.
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 2 Guru 1. Guru meminta peserta ✓ ✓


memberikan didik untuk membaca
tugas dan teks narasi “Peristiwa
masing- masing Lahirnya Pancasila”
kelompok yang terdapat pada
mengerjakanny buku siswa, sembari
a menempelkan media di
papan tulis.
2. Guru membagi LDK 1 ✓
kepada kelompok,
dengan membacakan
petunjuk kerja
293

3. Guru mengaitkan ✓
pembelajaran dengan
bertanya jawab
mengenai gambar yang
ditampilkan mengenai
peran Pancasila dalam
menjaga keberagaman
bangsa, kemudian
membagikan LDK 2
4. Guru bersama peserta ✓
didik bertanya jawab
mengenai kegiatan
yang mendukung
keberagaman sosial
budaya masyarakat,
setelah itu guru
memberikan LDK 3
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 3. 1. Guru mengarahkan - ✓


Kelompok Peserta didik untuk
mendiskusikan saling bekerjasama
jawaban yang dalam kelompoknya
benar dan mendiskusikan
memastikan tiap peristiwa lahirnya
anggota Pancasila
kelompok 2. Guru mengarahkan ✓
mengerjakan peserta didik bersama
dan mengetahui kelompoknya untuk
jawabannya mendiskusikan tentang
dengan baik peran pancasila dalam
294

menjaga keberagaman
bangsa.
3. Guru mengarahkan ✓
peserta didik bersama
kelompoknya dalam
mendiskusikan kegiatan
yang mendukung
keberagaman bangsa.
4. Guru meminta peserta -
didik untuk mengecek
kembali jawaban yang
telah dibuat, dan
memastikan setiap
anggota kelompok
mengetahui jawabannya
Jumlah deskriptor yang muncul 2

Langkah 4 : 1. Guru memastikan ✓ ✓


Guru setiap anggota
memanggil salah kelompok mengetahui
satu nomor jawaban yang benar
sisiwa dan lalu memanggil nama
nomor yang kelompok
dipanggil keluar 2. Guru memanggil nomor ✓
dari kepala yang akan
kelompoknya menyampaikan
melaporkan jawabannya
295

atau 3. Guru mendengar ✓


menjelaskan penyampaian jawaban
hasil kerjasama oleh perwakilan
mereka kelompok yang telah
didiskusikan
sebelumnya.
4. Guru memberikan ✓
apresiasi terhadap
peserta didik yang telah
menyampaikan
jawabannya.

Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 5. 1. Guru meminta peserta ✓ ✓


Tanggapan didik yang lain
dengan teman menanggapi jawaban
lain, kemudian yang disampaikan dan
guru bertanya apabila belum
menunjukkan paham.
nomor yang lain 2. Guru meminta peserta ✓
didik memberikan
penjelasan mengenai
jawaban yang belum
dimengerti oleh peserta
didik lain
3. Guru meminta peserta ✓
didik duduk kembali
kedalam kelompoknya

4. Guru memanggil ✓
nomor kepala yang lain
296

Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 6. 1. Guru bersama Peserta - ✓


Kesimpulan didik bertanya jawab
mengenai jawaban dari
kelompok yang belum
dipahami
2. Guru memberikan ✓
penguatan atau
pengulangan atas
materi yang telah
dipelajari kepada
peserta didik
3. Guru membantu peserta ✓
didik untuk
menyimpulkan
pembelajaran tersebut.
4. Guru memberikan ✓
penguatan atas
kesimpulan yang telah
disampaikan
Jumlah deskriptor yang muncul 3

Kegiatan 1. Guru memberikan ✓ ✓


penutup tindak lanjut berupa
soal evaluasi
2. Guru memberi -
informasi mengenai
pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya
297

3. Guru menyampaikan ✓
pesan moral.
4. Guru meminta salah ✓
seorang siswa untuk
menutup kelas dengan
do’a.

Jumlah deskriptor yang muncul 3

Jumalah skor yang diperoleh 28

Jumlah skor maksimal 32

Persentase 87,5%

Kualifikasi B

Keterangan :
SB (4) = jika semua deskriptor dilaksanakan
B (3) = jika tiga deskriptor dilaksanakan
C (2) = jika dua deskriptor dilaksanakan
K (1) = jika hanya satu deskriptor dilaksanakan
Jumlah skor yang diperoleh: 28
Jumlah skor maksimal: 32
Persentase Rata-rata:
Perolehan nilai menurut Kemendikbud (2014:146), dengan rumus
sebagai berikut:
Nilai = x 100% = 87,5

Dengan kriteria ketuntasan yang diperoleh menurut Kemendikbud


(2014:146) ditentukan sebagai berikut:
298

Peringkat Nilai
Sangat Baik (SB) 90<SB≤100
Baik (B) 80<B≤90
Cukup (C) 70<C≤80
Kurang (K) ≤70
299

Lampiran 34

Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik


Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan Model
Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)
Kelas V SD Negeri 80 Lebong
Siklus I Pertemuan 2
Kegiatan Karakteristik Deskriptor Deskriptor Kualifikasi
yang
SB B C PB
muncul
4 3 2 1
Kegiatan Guru 1. Peserta didik Merapikan ✓ ✓
Pendahuluan Menyiapkan
tempat duduk, Berdo’a,
peserta didik
untuk belajar dan mendengar
pengecekan kehadiran
oleh guru.
2. Peserta didik ✓
mendengarkan
penyampaian apersepsi
oleh guru
3. Peserta didik ✓
mendengarkan
penyampaian materi
oleh guru yaitu tema 7
(Peristiwa dalam
Kehidupan) subtema 3
(Peristiwa Mengisi
Kemerdekaan),
pembelajaran 3

4. Peserta didik ✓
mendengarkan
penyampaian tujuan
pembelajaran oleh guru.
300

Jumlah deskriptor yang muncul 4

Kegiatan Langkah 1. 1. Peserta didik dibagi ke ✓ ✓


Inti Peserta didik dalam beberapa
dibagi dalam kelompok.
kelompok, 2. Setelah kelompok ✓
setiap peserta terbentuk, peserta didik
didik dalam
kelompok menerima ikat kepala
mendapat bernomor dari guru.
nomor 3. Peserta didik ✓
mendapatkan nomor
yang berbeda dalam
kelompoknya
4. Peserta didik dibimbing ✓
oleh guru untuk
meletakkan nomor ke
atas kepala.

Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 2. 1. Peserta didik membaca ✓ ✓


Guru teks yang terdapat pada
memberikan buku, sembari guru
tugas dan menempelkan media
masing- masing pembelajaran di papan
kelompok tulis.
mengerjakannya 2. Tiap-tiap kelompok ✓
menerima LDK 1
dengan mendengarkan
guru membaca petunjuk
kerja
3. Peserta didik bertanya ✓
jawab dengan guru
mengenai peran
pancasila dalam
menjaga keberagaman
bangsa, dan
mendapatkan LDK 2
301

4. Peserta didik bersama ✓


guru bertanya jawab
tentang kegiatan yang
mendukung
keberagaman bangsa,
setelah itu diberikan
LDK 3
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 3. 1. Peserta didik diarahkan - ✓


Kelompok untuk saling
mendiskusikan bekerjasama dalam
jawaban yang
kelompoknya
benar dan
memastikan tiap mendiskusikan peristiwa
anggota lahirnya pancasila
kelompok 2. Peserta didik diarahkan ✓
mengerjakan guru bersama
dan mengetahui kelompoknya untuk
jawabannya mendiskusikan
dengan baik
tentangperan pancasila
dalam menjaga
keberagaman bangsa.
3. Peserta didik diarahkan ✓
guru bersama
kelompoknya dalam
mendiskusikan kegiatan
yang mendukung
keberagaman bangsa

4. Peserta didik mengecek -


kembali jawaban yang
telah dibuat, dan
memastikan setiap
anggota kelompok
mengetahui jawabannya
Jumlah deskriptor yang muncul 2
302

Langkah 4 : 1. Peserta didik dipastikan ✓ ✓


Guru untuk mengetahui
memanggil salah jawaban yang benar
satu nomor kemudian nama
sisiwa dan kelompoknya dipanggil.
nomor yang 2. Peserta didik maju ✓
dipanggil keluar sesuai dengan nomor
dari yang dipanggil guru.
kelompoknya 3. Peserta didik ✓
melaporkan menyampaikan jawaban
atau diskusi kelompoknya.
menjelaskan 4. Peserta didik menerima ✓
hasil kerjasama apresiasi dari guru
mereka setelah menjawab
pertanyaan.
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 5. 1. Peserta didik yang lain ✓ ✓


Tanggapan diminta untuk
dengan teman menanggapi jawaban
lain, kemudian yang disampaikan dan
guru bertanya apabila belum
menunjukkan paham.
nomor yang lain 2. Peserta didik ✓
memberikan penjelasan
mengenai jawaban yang
belum dimengerti oleh
peserta didik lain
3. Peserta didik duduk ✓
kembali kedalam
kelompoknya
303

4. Peserta didik mendengar ✓


guru memanggil nomor
kepala yang lain.
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 6. 1. Peserta didik bertanya - ✓


Kesimpulan jawab dengan guru
mengenai jawaban dari
kelompok yang belum
dipahami
2. Peserta didik ✓
mendengarkan
penguatan atau
pengulangan atas materi
yang telah dipelajari dari
guru.

3. Peserta didik ✓
menyimpulkan
pembelajaran tersebut.
4. Peserta didik ✓
mendengarkan
penguatan atas
kesimpulan yang telah
disampaikan.
Jumlah deskriptor yang muncul 3

Kegiatan 1. Peserta didik diberi ✓ ✓


penutup
tindak lanjut berupa
soal evaluasi
2. Peserta didik -
mendengarkan
pemberian informasi
304

dari guru mengenai


pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya
3. Peserta didik ✓
mendengarkan guru
menyampaikan pesan
moral.
4. Salah seorang peserta ✓
didik menutup kelas
dengan do’a.

Jumlah deskriptor yang muncul 3

Jumalah skor yang diperoleh 28

Jumlah skor maksimal 32

Persentase 87,5%

Kualifikasi B

Keterangan :
SB (4) = jika semua deskriptor dilaksanakan
B (3) = jika tiga deskriptor dilaksanakan
C (2) = jika dua deskriptor dilaksanakan
K (1) = jika hanya satu deskriptor dilaksanakan
Jumlah skor yang diperoleh: 28
Jumlah skor maksimal: 32
Persentase Rata-rata:
Perolehan nilai menurut Kemendikbud (2014:146), dengan rumus
sebagai berikut:
Nilai = x 100% = 87,5

Dengan kriteria ketuntasan yang diperoleh menurut Kemendikbud


(2014:146) ditentukan sebagai berikut:
305

Peringkat Nilai
Sangat Baik (SB) 90<SB≤100
Baik (B) 80<B≤90
Cukup (C) 70<C≤80
Kurang (K) ≤70
306

Lampiran 35

PEMETAAN KD DAN INDIKATOR

BAHASA INDONESIA
Kompetensi Dasar
3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif dan ejaan dalam surat undangan (ulang
tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.)
4.9 Membuat surat undangan (ulang tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.) dengan
kalimat efektif dan memperhatikan penggunaan ejaan
Indikator
• 3.9.1 Mengidentifikasi penggunaan kalimat efektif dalam surat undangan kegiatan
sekolah
• 4.9.1 Membuat surat undangan kegiatan sekolah dengan kalimat efektif.

TEMA 7 SUBTEMA 3
PEMBELAJARAN 4

IPS PPKn
Kompetensi Dasar Kompetensi Dasar
• 3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting • 3.3 Menelaah keberagaman sosial
penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan budaya masyarakat
upaya bangsa Indonesia dalam • 4.3 Menyelenggarakan kegiatan
yang mendukung keberagaman
mempertahankan kedaulatannya. sosial
• 4.4 Menyajikan hasil identifikasi mengenai Indikator
faktor-faktor penting penyebab penjajahan • 3.3.1 Menelaah keberagaman
bangsa Indonesia dan upaya bangsa sosial budaya masyarakat
Indonesia dalam mempertahankan • 4.3.1 Melaksanakan kegiatan
kedaulatannya. yang mendukung keberagaman
sosial budaya masyarakat
Indikator
• 3.4.1 Mengidentifikasi upaya bangsa
Indonesia dalam mempertahankan
kedaulatannya
• 4.4.1 Menjelaskan hasil identifikasi
mengenai upaya bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kedaulatannya.
307

Lampiran 36
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013

Satuan pendidikan : SD Negeri 80 Lebong


Kelas/ Semester : V/II (Dua)
Tema : 7. Peristiwa dalam Kehidupan
Subtema : 3. Peristiwa Mengisi Kemerdekaan
Pembelajaran :4
Alokasi waktu : 5 x 35 menit (5 JP)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN


KOMPETENSI
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.9 Mencermati penggunaan 3.9.1 Mengidentifikasi penggunaan
kalimat efektif dan ejaan kalimat efektif dalam surat
308

dalam surat undangan (ulang undangan kegiatan sekolah


tahun, kegiatan sekolah,
kenaikan kelas, dll.)
4.9 Membuat surat undangan 4.9.1 Membuat surat undangan kegiatan
(ulang tahun, kegiatan sekolah dengan kalimat efektif.
sekolah, kenaikan kelas, dll.)
dengan kalimat efektif dan
memperhatikan penggunaan
ejaan

IPS
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor 3.4.1 Mengidentifikasi upaya bangsa
penting penyebab penjajahan Indonesia dalam mempertahankan
bangsa Indonesia dan upaya kedaulatannya
bangsa Indonesia dalam
mempertahankan
kedaulatannya.
4.4 Menyajikan hasil identifikasi 4.4.1 Menjelaskan hasil identifikasi
mengenai faktor-faktor mengenai upaya bangsa Indonesia
penting penyebab dalam mempertahankan
penjajahan bangsa Indonesia kedaulatannya.
dan upaya bangsa Indonesia
dalam mempertahankan
kedaulatannya.

PPKn
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menelaah keberagaman sosial 3.3.1 Menelaah keberagaman sosial
budaya masyarakat budaya masyarakat
309

4.3 Menyelenggarakan kegiatan 4.3.1 Melaksanakan kegiatan yang


yang mendukung mendukung keberagaman sosial
keberagaman sosial budaya masyarakat

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan membaca teks, peserta didik dapat menghargai perbedaan budaya
dengan penuh kepedulian.
2. Dengan berdiskusi, peserta didik dapat mengidentifikasi upaya bangsa
Indonesia dalam mempertahankan kedaulatannya dengan tepat.
3. Dengan mempresentasikan hasil diskusi, peserta didik dapat menjelaskan
hasil identifikasi mengenai upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kedaulatannya dengan percaya diri.
4. Dengan membaca, peserta didik dapat mengidentifikasi penggunaan kalimat
efektif dalam surat undangan kegiatan sekolah dengan tepat.
5. Dengan mencoba, peserta didik dapat membuat undangan resmi dengan
penuh tanggung jawab.
6. Dengan membaca, peserta didik dapat mengidentifikasi kegiatan untuk
melestarikan budaya sekaligus bisa berprestasi dengan penuh tanggung
jawab.
7. Dengan berdiskusi, peserta didik dapat menelaah keberagaman sosial
budaya masyarakat dengan tepat.
8. Dengan mengamati, peserta didik dapat melaksanakan kegiatan yang
mendukung keberagaman sosial budaya masyarakat
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. IPS: Melestarikan kebudayaan bangsa dalam rangka mengisi kemerdekaan
2. Bahasa Indonesia: Surat undangan resmi untuk kegiatan sekolah
3. PPKn: Keberagaman sosial budaya masyarakat
E. MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Model Pembelajaran : Number Head Together.
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, tanya jawab, dan penugasan.
310

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN


Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengkondisikan kelas (mengatur tempat 10
duduk, berdo’a, mengcek kehadiran siswa, dan menit
menyanyikan lagu wajib nasional)
2. Peserta didik bersama guru melakukan Apersepsi
3. Guru menyampaikan tema dan subtema yang akan
dipelajari
4. Peserta didik mendengarkan guru menyampaikan
tujuan pembelajaran
Kegiatan Langkah 1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, 145
inti setiap peserta didik dalam kelompok mendapat menit
nomor
1. Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok,
dimana masing-masing kelompok terdiri dari 5
orang.
2. Setelah kelompok terbentuk, peserta didik
mendapatkan ikat kepala bernomor dari guru
pada masing-masing kelompok
3. Masing-masing peserta didik mendapatkan nomor
yang berbeda dalam kelompoknya
4. Peserta didik dibimbing guru untuk meletakkan
nomor ke atas kepala.

Langkah 2 Guru memberikan tugas dan masing-


masing kelompok mengerjakannya
1. Peserta didik diminta untuk membaca teks “Beda
Budaya, Tetap Saudara” yang terdapat pada buku
311

siswa, sembari guru menempelkan media tentang


contoh surat undangan kegiatan sekolah dan
gambar yang mencerminkan perilaku di
lingkungan sekolah.
2. Peserta didik mendapatkan LDK 1, sebelum
mengerjakan LDK 1 peserta didik mendengarkan
guru membaca petunjuk kerja terlebih dahulu.
3. Peserta didik mendengarkan guru mengaitkan
pembelajaran dengan bertanya jawab mengenai
surat undangan kegiatan sekolah., kemudian siswa
dibagikan LDK 2
4. Peserta didik bersama guru bertanya jawab
tentang gambar yang mencerminkan perilaku di
lingkungan sekolah, setelah itu guru memberikan
LDK 3

Langkah 3 .Kelompok mendiskusikan jawaban


yang benar dan memastikan tiap anggota
kelompok mengerjakan dan mengetahui
jawabannya dengan baik
1. Peserta didik diarahkan untuk saling bekerjasama,
dan peserta didik bersama kelompoknya
mendiskusikan tentang perbedaan budaya di
Indonesia.
2. Peserta didik bersama kelompoknya
mendiskusikan tentang contoh surat undangan
kegiatan sekolah.
3. Peserta didik bersama kelompoknya
mendiskusikan tentang perilaku di lingkungan
sekolah.
4. Peserta didik diberikan kesempatan untuk
312

mengecek kembali jawaban yang telah dibuat, dan


memastikan setiap anggota kelompok mengetahui
jawabannya

Langkah 4 : Guru memanggil salah satu nomor


sisiwa dan nomor yang dipanggil keluar dari
kelompoknya melaporkan atau menjelaskan hasil
kerjasama mereka
1. Setelah memastikan setiap anggota kelompoknya
mengetahui jawaban yang benar, guru memanggil
nama kelompok
2. Kemudian guru memanggil nomor kepala yang
akan menyampaikan jawabannya
3. Peserta didik dengan nomor kepala yang
terpanggil keluar dari kelompoknya dan maju
kedepan kelas
4. Peserta didik menyampaikan jawaban yang telah
dibuatnya
Langkah 5. Tanggapan dengan teman lain,
kemudian guru menunjukkan nomor yang lain
1. Peserta didik yang lain menanggapi jawaban yang
disampaikan dan memberikan pertanyaan tentang
materi yang belum dimengerti
2. Peserta didik memberikan penjelasan mengenai
jawaban yang belum dimengerti oleh peserta didik
lain
3. Peserta didik duduk kembali kedalam
kelompoknya
4. Guru memanggil nomor kepala yang lain

Langkah 6. Kesimpulan
313

1. Peserta didik bersama guru bertanya jawab


mengenai jawaban dari kelompok yang belum
dipahami
2. Peserta didik diberikan penguatan atau
pengulangan oleh guru atas materi yang telah
dipelajari
3. Peserta didik dengan bimbingan guru
menyimpulkan pembelajaran
4. Peserta didik diberi penguatan atas kesimpulan
yang telah disampaikan
Penutup 1. Peserta didik diberikan tindak lanjut berupa soal 15
evaluasi menit
2. Peserta didik diberi informasi oleh guru mengenai
pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya
3. Peserta didik mendengarkan guru menyampaikan
pesan moral
4. Peserta didik bersama guru berdo’a menurut agama
dan kepercayaan masing-masing untuk menutup
pembelajaran.

G. MEDIA/ALAT DAN SUMBER BELAJAR


3. Media Pembelajaran
b. IPS: Teks bacaan “Beda Budaya, tetap Saudara”
c. Bahasa Indonesia: Contoh surat undangan kegiatan sekolah
d. PPKn: Teks “Perilaku di Lingkungan Sekolah” dan gambar yang
mencerminkan isi teks tersebut.
4. Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema 7: Peristiwa
dalam Kehidupan. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017).
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
314

H. PENILAIAN
1. Sikap
a. Prosedur : Dalam Proses Pemb.
b. Teknik : Non Tes
c. Bentuk : Kinerja
d. Instrumen : Lembar Pengamatan (Format Sikap Terlampir)
4. Pengetahuan
a. Prosedur : Akhir Pembelajaran
b. Teknik : Tes
c. Bentuk : Pilihan ganda
d. Instrumen : Soal dan kunci jawaban (terlampir)
5. Keterampilan
a. Prosedur : Dalam Proses Pembelajaran
b. Teknik : Non Tes
c. Bentuk : Kinerja
d. Instrumen : Lembar Pengamatan (Rubrik, terlampir)

Lampiran 37
315

Materi Pembelajaran Siklus 2 Pertemuan 1


Tema 7 ( Peristiwa dalam Kehidupan)
Sub Tema 3 (Peristiwa Mengisi Kemerdekaan) Pembelajaran 4
A. IPS
Beda Budaya, Tetap Saudara
Melestarikan dan mengembangkan budaya bangsa merupakan sikap yang
perlu dikembangkan sebagai perwujudan sikap positif dalam menyikapi
keragaman. Selain itu, juga merupakan sikap dan kegiatan positif untuk
mengisi kemerdekaan. Untuk bisa mempunyai sikap menerima keragaman
suku bangsa dan budaya yang ada di masyarakat, diperlukan kesadaran dan
keterbukaan. Namun, dengan menghayati semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”,
perbedaan-perbedaan itu akan makin tidak terasakan. Kesamaan cita-cita
untuk menjadi bangsa yang kuat, bersatu, dan utuh telah menyingkirkan
sejumlah perbedaan yang ada. Kata Bung Karno “Bersatu karena Kuat, Kuat
karena Bersatu’.
Berikut ini adalah usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menerima
keragaman suku bangsa dan budaya masyarakat lain. Selain lagu daerah, kita
juga bisa mempelajari tarian dari daerah dan suku lain. Di berbagai tempat,
telah banyak didirikan sanggar tari yang bisa menjadi tempat untuk
memperkenalkan budaya dari daerah dan suku lain.
Dengan mempelajari lagu dan tari dari daerah dan suku lain, kita
sesungguhnya telah menerima keragaman budaya dalam masyarakat.
Mengembangkan Budaya Daerah Sendiri Berbagai atraksi budaya yang
dimiliki oleh berbagai suku bangsa di Indonesia bisa hilang jika tidak
diwariskan kepada generasi penerus. Unsur-unsur budaya yang menjadi ciri
khas bangsa Indonesia bisa tinggal cerita. Oleh karena itu, jika di sekitarmu
masih ada atraksi budaya, ikuti dan pelajarilah. Dengan mengikuti dan
mempelajari budaya bangsa, seiring dengan berjalannya waktu, akan muncul
rasa mencintai. Pada akhirnya, akan timbul keinginan untuk mengembangkan
dan melestarikannya.
B. Bahasa Indonesia
316

Surat undangan adalah surat pemberitahuan yang meminta pihak lain untuk
datang pada waktu, tempat dan acara yang telah ditentukan. Unsur-unsur
dalam pembuatan surat undangan pelaksanaan kegiatan antara lain:
a. Memiliki kepala surat (Kop Surat)
b. Alamat dan tanggal pembuatan surat.
c. Nomor surat
d. Keterangan lampiran (jika ada)
e. Isi surat (salam, kalimat pembuka, inti atau isi surat, dan kalimat
penutup)
f. Nama instansi/organisasi
g. Tanda tangan dan nama terang
h. Stempel/cap

C. PPKn
317

Perilaku di Lingkungan Sekolah


Sekolah merupakan masyarakat dalam ukuran yang kecil. Di sekolah, banyak
terdapat keragaman. Banyak warga sekolah yang berasal dari berbagai daerah
yang berarti juga memiliki latar belakang yang berbeda. Lalu, bagaimana
caramu bersikap?
Menghormati dan Menghargai Sesama Teman Wujud nyata sikap saling
menghormati dan menghargai sesama teman adalah toleransi. Toleransi
merupakan sikap dan perilaku mau menerima perbedaan. Misalnya, mau
menerima perbedaan pendapat dalam sebuah diskusi. Selain menghargai
pendapat, perwujudan sikap dan perilaku adalah toleransi terhadap kebiasaan
teman, kelakuan teman, dan lain-lain.
Menolong Teman Tanpa Membedakannya Wujud nyata sikap saling
menolong teman dapat ditunjukkan dengan membantu teman yang kesulitan
belajar, menengok teman sekolah yang sakit, meminjamkan buku ke teman,
dan lain-lain.
Menumbuhkan Semangat Persaudaraan Bertikai hanya akan memperbanyak
musuh. Bertikai hanya akan menambah kesulitan. Bertikai tidak ada
untungnya. Perlakukan teman layaknya saudara dengan saling membantu,
saling memaafkan, dan saling mengingatkan. Salah satu kegiatan sekolah yang
mengajarkan kebersamaan, tanggung jawab, dan persaudaraan adalah
pramuka.

Lampiran 38
318

Media Pembelajaran

Lampiran 39
319

Lembar Diskusi Kelompok 1 (LDK 1)


320
321

Lampiran 40
Lembar Diskusi Kelompok 2 (LDK 2)
322
323
324

Lampiran 41

Lembar Diskusi Kelompok 3 (LDK 3)


325
326

Lampiran 42
KISI- KISI EVALUASI PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SD Negeri 80 Lebong


Kelas/Semester : V/ II (Dua)
Tema : 7. Peristiwa dalam Kehidupan
Subtema : 3. Peristiwa Mengisi Kemerdekaan
Pembelajaran :4

No Kompetensi Dasar/ Materi Indikato Soal Kunci Level Bentuk Bobot


Indikator r Jawab Kogni soal soal
Soal an tif
1. IPS:
3.4 Mengidentifikasi faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kedaulatannya.
3.4.1 Mengidentifikasi Melestarik Peserta 1. Dalam mengisi kemerdekaan, contoh b C3 Pilihan 1
upaya bangsa Indonesia an budaya didik kegiatan positif yang bisa kita lakukan ganda
dalam mempertahankan bangsa dapat sebagai seorang siswa adalah ….
kedaulatannya. dalam mengetah a. Beperang dengan negara lain
rangka ui upaya b. Belajar dengan giat dan rajin
327

mengisi melestari c. Bekerja keras mencari uang


kemerdek kan d. Menghukum para penjajah
aan budaya 2. Kemerdekaan yang telah diraih oleh a C2 Pilihan 1
bangsa bangsa Indonesia harus kita jaga ganda
dengan baik, kita bisa mengisi
kemerdekaan ini dengan cara ….
a. Memelihara persatuan dan
kesatuan
b. Membangun tembok sepanjang
perbatasan
c. Berebut kekuasaan antar daerah
d. Melarang warga negara asing
datang ke Indonesia
3. Sebuah masyarakat memiliki budaya d C4 Pilihan 1
dan nilai-nilai yang dijaga dan ganda
diteruskan secara turun-temurun dari
satu generasi ke generasi berikutnya.
Mengapa hal tersebut harus dilakukan?
a. Agar kebudayaan yang ada dapat
328

menjadi acuan ketika kita ke luar


negeri
b. Agar bisa kita gabungkan dengan
kebudayaan asing
c. Agar orang indonesia bisa fokus
dengan pembangunan sumber daya
manusia sesuai dengan kebutuhan
zaman
d. Agar kebudayaan tersebut tetap
melekat pada diri kita sehingga
nilai-nilai yang ada dapat
dilestarikan dan dijadikan pedoman
dalam kehidupan sehari-hari
4. Bagaimana upaya yang kita lakukan b C4 Pilihan 1
dalam melestarikan budaya daerah ganda
setempat?
e. Tidak ikut dalam kegiatan seni
yang diselanggarakan di desa.
f. Mempunyai sikap mau menerima
329

keragaman suku bangsa dan


budaya yang ada di masyarakat.
g. Menghina Kesenian Daerah Lain
h. Tidak mengembangkan Budaya
Daerah Sendiri
2. Bahasa Indonesia:
3.9 Mencermati penggunaan kalimat efektif dan ejaan dalam surat undangan (ulang tahun, kegiatan sekolah, kenaikan kelas, dll.)
3.9.1 Surat Peserta 5. Surat undangan adalah surat yang a C2 Pilihan 1
Mengidentifikas undangan didik dibuat untuk …. ganda
i penggunaan kalimat kegiatan dapat
a. Mengajak seseorang atau
efektif dalam surat sekolah mengetah
kelompok untuk menghadiri suatu
undangan kegiatan ui
acara
sekolah bagaiman
a surat b. Memberitahukan informasi penting
uundanga tentang hasil rapat
n untuk
c. Memperingatkan seseorang atau
kegiatan
kelompok untuk melakukan suatu
sekolah
hal
330

d. Memperjelas keterangan kepada


seseorang agar lebih memahami
suatu hal

6. Deni membuat surat undangan kepada d C4 Pilihan 1


Bayu. Surat undangan tersebut berisi ganda
ajakan menghadiri acara ulang
tahunnya. Jadi surat undangan yang
dibuat oleh Deni tersebut termasuk
jenis surat udangan ….
a. Resmi
b. Khusus
c. Biasa
d. Tidak Resmi
331

7. Menurutmu dari beberapa contoh di c C2 Pilihan 1


bawah ini manakah surat undangan ganda
yang tidak resmi?

a.

b.
332

c.

d.
333

3. PPKn:
3.3 Menelaah keberagaman sosial budaya masyarakat
3.3.1 Menelaah Keberaga Peserta 8. Sikap seorang siswa yang sesuai a C2 Pilihan 1
keberagaman sosial man sosial didik dengan nilai-nilai yang terkandung ganda
budaya masyarakat budaya mampu dalam Pancasila seperti ….
masyaraka menyebut
a. Mau bergotong royong, suka
t di kan
bermusyawarah dan menjaga
lingkunga keberaga
persatuan
n sekolah man
dalam b. Suka berkelahi, suka berkompetisi
lingkung dan suka bolos sekolah
an
c. Bersikap adil, suka pilih-pilih
sekolah.
teman dan acuh kepada orang lain

d. Cinta tanah air, mengutamakan


kepentingan pribadi dan suka
memberi nasihat
334

9. Berikut ini adalah kegiatan negatif c C4 Pilihan 1


yang perlu kita jauhi sebagai seoang ganda
siswa ….
a. Mengikuti perlombaan olahraga
b. Berlatih pencak silat
c. Merokok dan minum-minuman
keras
d. Bergabung dalam Palang Merah
Remaja
3.3.2 Mengemukakan Keberaga Siswa 10. Bagaimana caramu dalam menerima a C2 Pilihan 1
keberagaman sosial man mampu keberagaman suku bangsa dan budaya ganda
budaya masyarakat. dalam memberi di masyarakat?
kehidupan contoh a. Mendukung hobi teman meskipun
keberaga berbeda dengan hobimu
man b. Tidak menghargai pendapat teman
dalam c. Membedakan teman yang kaya dan
kehidupa miskin
n. d. Acuh terhadap kebudayaan sendiri.
335

Lampiran 43
EVALUASI
336
337
338

Lampiran 44

Hasil Penilaian Sikap


Jurnal Penilaian Sikap KI-1 dan KI-2
Siklus II
Mencatat hal-hal menonjol (positif atau negatif) yang ditunjukkan siswa

No Tanggal Nama Catatan Nilai Karakte Tindak ku


Peserta Perilaku Utama r Lanjut ali
Didik Karakte Operasio fik
r nal asi

1 18/Mare AR Mengganggu Spiritual Toleransi Diberi K


t/2021 teman ketika dalam teguran dan
berdo’a (Neg/-) beribadah diminta
untuk tidak
mengulangi
nya lagi
2 RA Meminta tolong Integrita Santun Diberi SB
kepada guru s apresiasi
untuk dan
menjelaskan dilanjutkan
kembali dengan
bahasa yang
sopan (Pos/+)
3 ZAH Berani Kemand Percaya Diberi SB
mengemukakan i diri apresiasi
pendapatnya rian dan
(Pos/+) dilanjutkan
4 Mengembalikan Integrita Jujur Diberi SB
uang teman yang s apresiasi
ZA
jatuh di bawah dan
meja (Pos/+) dilanjutkan

Berdasarkan pada peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia No 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbud (2016, 21-25) menyatakan bahwa
panduan penilaian untuk Sekolah Dasar (SD) edisi revisi : Nilai utama karakter
pada Sikap Spiritual (KI-1) dan sikap social (KI-2) yaitu :
Religiusitas Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, taat
339

beribadah, bersyukur, berdoan sebelum dan sesudah melakukan


kegiatan, dll.
Integritas Jujur, rendah hati, santun, tanggung jawab, keteladanan, komitmen
moral, cinta kebenaran, menepati janji, anti korupsi, dll.
Nasionalisme Cinta tanah air, semangat kebangsaan, menghargai kebhinekaan,
menghayati lagu nasional dan lagu daerah, cinta produk Indonesia,
cinta damai, rela berkorban, taat hokum, dll.
Kemandirian Disiplin, percaya diri, rasa ingin tahu, tangguh, bekerja keras,
mandiri, kreativ dan inovatif, pembelajaran sepanjang hayat, dll
Gotong Suka menolng, bekerjasama, peduli sesama, peduli lingkungan,
Royong kebersihan dan kerapian, kekeluargaan, aktif dalam kegiatan
kemasyarakatan
Karakter Operasional pada Sikap Spiritual ( KI-1 ) dan sikap social (KI-2) yaitu :
1. Sikap Spiritual (KI-1) dan Indikatornya
Sikap Indikator
Berperilaku syukur 1. Mengakui kebesaran Tuhan dalam menciptakan alam
semesta.Menjaga
2. kelestarian alam, tidak merusak tanaman.
3. Tidak mengeluh.
4. Selalu merasa gembira dalam segala hal.
5. Tidak berkecil hati dengan keadaannya.
6. Suka memberi atau menolong sesame.
7. Selalu berterima kasih bila menerima pertolongan.
8. Menerima perbedaan karakteristik sebagai anugerah
Tuhan.
9. Selalu menerima penugasan dengan sikap terbuka.
10. Berterima kasih atas pemberian orang lain
Berdoa sebelum 1. Berdoa sebelum dan sesudah belajar.
dan sesudah 2. Berdoa sebelum dan sesudah makan.
melakukan 3. Mengajak teman berdoa saat memulai kegiatan.
340

kegiatan 4. Mengingatkan teman untuk selalu berdoa


Toleransi dalam 5. Tindakan yang menghargai perbedaan dalam beribadah
beribadah 6. Menghormati teman yang berbeda agama.
7. Berteman tanpa membedakan agama .
8. Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah
9. Menghormati hari besar keagamaan lain
10. Tidak menjelekkan ajaran agama lain.
2. Sikap Sosial (KI-2) dan Indikatornya
Sikap Indikator
Peduli 1. ingin tahu dan ingin membantu teman yang kesulitan
merupakan sikap dalam pembelajaran, perhatian kepada orang lain.
dan tindakan yang 2. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah, misal:
selalu ingin mengumpulkan sumbangan untuk membantu yang sakit
memberi bantuan atau kemalangan.
kepada orang lain 3. Meminjamkan alat kepada teman yang tidak
atau masyarakat membawa/memiliki.
yang 4. Menolong teman yang mengalami kesulitan.
membutuhkan 5. Menjaga keasrian, keindahan, dan kebersihan lingkungan
sekolah.
6. Melerai teman yang berselisih (bertengkar).
7. Menjenguk teman atau pendidik yang sakit..
8. Menunjukkan perhatian terhadap kebersihan kelas dan
lingkungan sekolah..
Percaya diri 1. Berani tampil di depan kelas.
merupakan suatu 2. Berani mengemukakan pendapat.
keyakinan atas 3. Berani mencoba hal baru.
kemampuannya 4. Mengemukakan pendapat terhadap suatu topik atau
sendiri untuk masalah.
melakukan 5. Mengajukan diri menjadi ketua kelas atau pengurus kelas
kegiatan atau lainnya.
341

tindakan 6. Mengajukan diri untuk mengerjakan tugas atau soal di


papan tulis.
7. Mencoba hal-hal baru yang bermanfaat.
8. Mengungkapkan kritikan membangun terhadap karya
orang lain.
9. Memberikan argumen yang kuat untuk mempertahankan
pendapat.
Tanggung Jawab 1. Menyelesaikan tugas yang diberikan .
merupakan sikap 2. Mengakui kesalahan
dan perilaku 3. Melaksanakan tugas yang menjadi kewajibannya di kelas
siswa untuk seperti piket kebersihan
melaksanakan 4. Melaksanakan peraturan sekolah dengan baik
tugas dan 5. Mengerjakan tugas/pekerjaan rumah sekolah dengan baik.
kewajibannya, 6. Mengumpulkan tugas/pekerjaan rumah tepat waktu.
yang seharusnya 7. Mengakui kesalahan, tidak melemparkan kesalahan
dilakukan kepada teman.
terhadap diri 8. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah.
sendiri, 9. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam
masyarakat, kelompok di kelas/sekolah.
lingkungan, 10. Membuat laporan setelah selesai melakukan kegiatan.
negara, dan
Tuhan Yang
Maha Esa
Sumber : Kemendikbud panduan penialaian sekolah dasar kurikulum
342

Lampiran 45

Hasil Penilaian Pengetahuan Siklus II

No Nama Skor yang diperoleh per Jumlah Nilai Prediket


Peserta butir soal Skor
Didik
Bahasa IPS PPKN
Indonesia
1 AP 66,6 100 66,6 233,2 77,7 C
2 AR 100 75 66,6 241,6 80,5 B
3 KQ 100 100 100 300 100 SB
4 MG 100 75 100 275 91,6 SB
5 RA 100 100 100 300 100 SB
6 RS 66,6 100 100 266,6 88,8 B
7 VSB 66,6 75 100 241,6 80,5 B
8 ZAH 100 100 100 300 100 SB
9 ZFN 100 100 100 300 100 SB
10 ZA 100 100 100 300 100 SB
Jumlah 899,8 925 933,2 2.758 919,1 SB
Rata-rata 89,98 92,5 93,32 91,9 (sangat
Prediket B SB SB SB baik)
343

Lampiran 46
Penilaian Keterampilan IPS Siklus II
No Nama siswa Keterampilan Jumlah Nilai Prediket
menjelaskan cara Skor
melestarikan budaya
bangsa
SB B C K
4 3 2 1
1 AP ✓ 3 75 B
2 AR ✓ 3 75 B
3 KQ ✓ 4 100 SB
4 MG ✓ 3 75 B
5 RA ✓ 4 100 SB
6 RS ✓ 4 100 SB
7 VSB ✓ 3 75 B
8 ZAH ✓ 4 100 SB
9 ZFN ✓ 4 100 SB
10 ZA ✓ 4 100 SB
Jumlah 900

Rata-rata 90
Prediket SB

Deskriptor Keterampilan Penelitian


SB (4): Memenuhi ketiga kriteria berikut.
- Mampu menyebutkan 3 cara melestarikan budaya bangsa
- Mampu menyebutkan 2 cara melestarikan budaya bangsa
- Mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, efisien,
serta menarik dalam keseluruhan penelitian.
B (3): Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
C (2): Memenuhi 1 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
PB (1): Tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan
344

Lampiran 47
Penilaian Keterampilan Bahasa Indonesia Siklus II
No Nama siswa Keterampilan membuat Jumlah Nilai Prediket
surat undangan Skor
kegiatan sekolah

SB B C K
4 3 2 1
1 AP ✓ 4 100 SB
2 AR ✓ 4 100 SB
3 KQ ✓ 4 100 SB
4 MG ✓ 3 75 B
5 RA ✓ 3 75 B
6 RS ✓ 3 75 B
7 VSB ✓ 4 100 SB
8 ZAH ✓ 4 100 SB
9 ZFN ✓ 3 75 B
10 ZA ✓ 3 75 B
Jumlah 875

Rata-rata 87,5
Prediket B

Deskriptor Keterampilan Penelitian


SB (4): Memenuhi ketiga kriteria berikut.
- Mampu membuat surat undangan yang memuat 7 komponen surat
- Mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam
penelitian surat
- Penelitian rapi
B (3): Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
C (2): Memenuhi 1 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
PB (1): Tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan
345

Lampiran 48
Penilaian Keterampilan PPKn Siklus II
No Nama siswa Keterampilan Jumlah Nilai Prediket
menjelaskan perilaku di Skor
lingkungan sekolah
dalam menghadapi
keberagaman
SB B C K
4 3 2 1
1 AP ✓ 4 100 SB
2 AR ✓ 3 75 B
3 KQ ✓ 4 100 SB
4 MG ✓ 4 100 SB
5 RA ✓ 4 100 SB
6 RS ✓ 4 100 SB
7 VSB ✓ 3 75 B
8 ZAH ✓ 4 100 SB
9 ZFN ✓ 4 100 SB
10 ZA ✓ 3 75 B
Jumlah 925

Rata-rata 92,5
Prediket SB

Deskriptor Keterampilan Penelitian


SB (4): Memenuhi ketiga kriteria berikut.
- Mampu menjelaskan 3 kegiatan di lingkungan sekolah yang menghargai
keberagaman
- Mampu menjelaskan 2 kegiatan di lingkungan sekolah yang menghargai
keberagaman
- Mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, efisien, serta
menarik dalam keseluruhan penelitian.
B (3): Memenuhi 2 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
C (2): Memenuhi 1 kriteria dari 3 kriteria yang telah ditentukan
PB (1): Tidak memenuhi kriteria yang telah ditentukan
346

Lampiran 49

Lembar Pengamatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan Model
Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)
Kelas V SD Negeri 80 Lebong
Siklus II

Petunjuk pengisian :isilah tabel dibawah ini dengan memberi tanda ceklis (v)
pada setiap deskriptor yang muncul kemudian ceklis juga salah satu kolom
kualifikasi dengan berpedoman kepada kriteria kualifikasi!

No Karakteristik Deskriptor Deskriptor Kualifikasi


yang SB B C PB
muncul 4 3 2 1
a. Terdapat satuan pendidikan ✓
Identitas Mata
1 ✓
Pelajaran

b. Terdapat kelas ✓

c. Terdapat semester ✓
d. Terdapat tema/ subtema dan jumlah
pertemuan ✓

Jumlah deskriptor yang muncul 4


Perumusan a. Perumusan indikator sesuai dengan ✓
2 indikator Kompetensi Dasar (KD) ✓
pembelajaran
b. Perumusan indikator mengandung kata

kerja operasional (KKO)
c. Perumusan indikator mencakup aktivitas

pengetahuan

d. Perumusan indikator mencakup aktivitas



keterampilan

Jumlah deskriptor yang muncul 4


3 Kejelasan a. Perumusan tujuan pembelajaran jelas ✓ ✓
perumusan b. Rumusan tujuan pembelajaran tidak ✓
tujuan proses menimbulkan penafsiran ganda
347

pembelajaran c. Rumusan tujuan pembelajaran lengkap ✓


(memenuhi A= Audience, B= Behavior,
C= Condition, D=Degree,
d. Rumusan tujuan pembelajran berurutan ✓
secara logis dari mudah ke sukar
Jumlah deskriptor yang muncul 4
4 Pemilihan Materi a. Materi ajar sesuai dengan tujuan ✓ ✓
Ajar pembelajaran
b. Materi ajar sesuai dengan karakteristik ✓
siswa
c. Materi ajar sesuai dengan lingkungan -
yang tersedia.
d. Materi ajar sesuai dengan yang ✓
diajarkan.
Jumlah deskriptor yang muncul 3
5 Pengorganisasian a. Pengorganisasian materi ajar ✓
materi ajar b. Materi ajar sistematis ✓
c. Sesuai dengan alokasi waktu ✓
d. Kemutakhiran (sesuai dengan -
perkembangan terakhir bidangnya).
Jumlah deskriptor yang muncul 3
6 Menyusun a. Langkah-langkah pembelajaran berurut ✓ ✓
langkah-langkah (awal, inti dan penutup)
pembelajaran b. Langkah-langkah pembelajaran sesuai ✓
sesuai dengan dengan alokasi waktu.
model c. Langkah-langkah pembelajaran sesuai ✓
pembelajaran dengan materi ajar.
d. Langkah-langkah pembelajaran jelas dan ✓
rinci,sesuai dengan model Number Head
Together (NHT)
Jumlah deskriptor yang muncul 4
7 Teknik a. Teknik pembelajaran sesuai dengan ✓ ✓
pembelajaran tujuan pembelajaran.
b. Teknik pembelajaran sesuai dengan ✓
karakteristik siswa.
c. Teknik pembelajaran sesuai dengan ✓
lingkungan sekolah.
d. Teknik pembelajaran sesuai dengan ✓
model Number Head Together (NHT)
Jumlah deskriptor yang muncul 4
8 Kelengkapan a. Soal lengkap memuat seluruh ✓ ✓
instrumen pembelajaran
b. Soal sesuai dengan tujuan pembelajaran ✓
c. Soal disertai kunci jawaban yang ✓
lengkap.
348

d. Soal disertai pendoman penskoran yang ✓


lengkap.
Jumlah deskriptor yang muncul 4
Jumlah skor yang diperoleh 30
Jumlah skor maksimal 32
persentase 93,75%
Kualifikasi SB

Keterangan :
SB (4) = jika semua deskriptor dilaksanakan
B (3) = jika tiga deskriptor dilaksanakan
C (2) = jika dua deskriptor dilaksanakan
K (1) = jika hanya satu deskriptor dilaksanakan
Jumlah skor yang diperoleh: 30
Jumlah skor maksimal: 32
Persentase Rata-rata:
Perolehan nilai menurut Kemendikbud (2014:146), dengan rumus
sebagai berikut:
Nilai = x 100% = 93,75

Dengan kriteria ketuntasan yang diperoleh menurut Kemendikbud


(2014:146) ditentukan sebagai berikut:
Peringkat Nilai
Sangat Baik (SB) 90<SB≤100
Baik (B) 80<B≤90
Cukup (C) 70<C≤80
Kurang (K) ≤70
349

Lampiran 50

Hasil Pengamatan Aktivitas Guru


Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan Model
Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)
Kelas V SD Negeri 80 Lebong
Siklus I Pertemuan 2
Kegiatan Karakteristik Deskriptor Deskrip Kualifikasi
tor yang
SB B C PB
muncul
4 3 2 1
Kegiatan Guru 1. Guru mengkondisikan ✓ ✓
Pendahulua Menyiapkan kelas: Merapikan tempat
n Peserta didik duduk, Berdo’a,
untuk belajar Mengecek kehadiran
peserta didik
2. Guru menyampaikan ✓
apersepsi
3. Guru menyampaikan ✓
materi yang akan
dipelajari yaitu tema 7
(Peristiwa dalam
Kehidupan) subtema 3
(Peristiwa Mengisi
Kemerdekaan),
pembelajaran 4
4. Guru menyampaiakn ✓
tujuan pembelajaran
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Kegiatan Langkah 1. 1. Guru membagi peserta ✓ ✓


Inti Peserta didik didik ke dalam beberapa
dibagi dalam kelompok.
kelompok, 2. Setelah kelompok ✓
setiap peserta terbentuk, guru
350

didik dalam memberikan ikat kepala


kelompok bernomor pada masing-
mendapat masing anggota
nomor kelompok
3. Guru memberikan ✓
masing-masing peserta
didik mendapatkan
nomor yang berbeda
dalam kelompoknya
4. Guru membimbing -
peserta didik untuk
meletakkan nomor ke
atas kepala.
Jumlah deskriptor yang muncul 3

Langkah 2 Guru 1. Guru meminta peserta ✓ ✓


memberikan didik untuk membaca teks
tugas dan narasi “Beda Budaya,
masing- masing Tetap Saudara” yang
kelompok terdapat pada buku siswa,
mengerjakanny sembari menempelkan
a media di papan tulis.
2. Guru membagi LDK 1 ✓
kepada kelompok, dengan
membacakan petunjuk
kerja

3. Guru mengaitkan ✓
pembelajaran dengan
bertanya jawab mengenai
media yang ditampilkan,
kemudian membagikan
351

LDK 2

4. Guru bersama peserta ✓


didik bertanya jawab,
setelah itu guru
memberikan LDK 3
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 3. 1. Guru mengarahkan ✓ ✓


Kelompok Peserta didik untuk saling
mendiskusikan bekerjasama dalam
jawaban yang kelompoknya
benar dan mendiskusikan perbedaan
memastikan tiap budaya bangsa
anggota 2. Guru mengarahkan ✓
kelompok peserta didik bersama
mengerjakan kelompoknya untuk
dan mengetahui mendiskusikan tentang
jawabannya surat undangan kegiatan
dengan baik sekolah
3. Guru mengarahkan ✓
peserta didik bersama
kelompoknya dalam
mendiskusikan tentang
perilaku di lingkungan
sekolah
352

4. Guru meminta peserta ✓


didik untuk mengecek
kembali jawaban yang
telah dibuat, dan
memastikan setiap
anggota kelompok
mengetahui jawabannya
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 4 : 1. Guru memastikan setiap ✓ ✓


Guru anggota kelompok
memanggil salah mengetahui jawaban yang
satu nomor benar lalu memanggil
sisiwa dan nama kelompok
nomor yang 2. Guru memanggil nomor ✓
dipanggil keluar kepala yang akan
dari menyampaikan
kelompoknya jawabannya
melaporkan 3. Guru mendengar ✓
atau penyampaian jawaban
menjelaskan oleh perwakilan kelompok
hasil kerjasama yang telah didiskusikan
mereka sebelumnya.
4. Guru memberikan ✓
apresiasi terhadap peserta
didik yang telah
menyampaikan
jawabannya.
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 5. 1. Guru meminta peserta ✓ ✓


Tanggapan didik yang lain
353

dengan teman menanggapi jawaban


lain, kemudian yang disampaikan dan
guru bertanya apabila belum
menunjukkan paham.
nomor yang lain 2. Guru meminta peserta ✓
didik memberikan
penjelasan mengenai
jawaban yang belum
dimengerti oleh peserta
didik lain
3. Guru meminta peserta ✓
didik duduk kembali
kedalam kelompoknya

4. Guru memanggil nomor ✓


kepala yang lain

Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 6. 1. Guru bersama Peserta - ✓


Kesimpulan didik bertanya jawab
mengenai jawaban dari
kelompok yang belum
dipahami
2. Guru memberikan ✓
penguatan atau
pengulangan atas materi
yang telah dipelajari
kepada peserta didik
3. Guru membantu peserta ✓
didik untuk
menyimpulkan
354

pembelajaran tersebut.
4. Guru memberikan ✓
penguatan atas
kesimpulan yang telah
disampaikan
Jumlah deskriptor yang muncul 3

Kegiatan 1. Guru memberikan tindak ✓ ✓


penutup lanjut berupa soal evaluasi

2. Guru memberi informasi ✓


mengenai pembelajaran
untuk pertemuan
selanjutnya
3. Guru menyampaikan ✓
pesan moral.
4. Guru meminta salah ✓
seorang siswa untuk
menutup kelas dengan
do’a.

Jumlah deskriptor yang muncul 4

Jumalah skor yang diperoleh 30

Jumlah skor maksimal 32

Persentase 93,75%

Kualifikasi SB

Keterangan :
SB (4) = jika semua deskriptor dilaksanakan
B (3) = jika tiga deskriptor dilaksanakan
C (2) = jika dua deskriptor dilaksanakan
355

K (1) = jika hanya satu deskriptor dilaksanakan


Jumlah skor yang diperoleh: 30
Jumlah skor maksimal: 32
Persentase Rata-rata:
Perolehan nilai menurut Kemendikbud (2014:146), dengan rumus
sebagai berikut:
Nilai = x 100% = 93,75

Dengan kriteria ketuntasan yang diperoleh menurut Kemendikbud


(2014:146) ditentukan sebagai berikut:

Peringkat Nilai
Sangat Baik (SB) 90<SB≤100
Baik (B) 80<B≤90
Cukup (C) 70<C≤80
Kurang (K) ≤70
356

Lampiran 51

Hasil Pengamatan Aktivitas Peserta Didik


Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan Model
Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)
Kelas V SD Negeri 80 Lebong
Siklus 2 Pertemuan 1
Kegiatan Karakteristik Deskriptor Deskriptor Kualifikasi
yang
SB B C PB
muncul
4 3 2 1
Kegiatan Guru 1. Peserta didik Merapikan ✓ ✓
Pendahuluan Menyiapkan
tempat duduk, Berdo’a,
peserta didik
untuk belajar dan mendengar
pengecekan kehadiran
oleh guru.
2. Peserta didik ✓
mendengarkan
penyampaian apersepsi
oleh guru
3. Peserta didik ✓
mendengarkan
penyampaian materi
oleh guru yaitu tema 7
(Peristiwa dalam
Kehidupan) subtema 3
(Peristiwa Mengisi
Kemerdekaan),
pembelajaran 4
4. Peserta didik ✓
mendengarkan
penyampaian tujuan
pembelajaran oleh guru.
Jumlah deskriptor yang muncul 4
357

Kegiatan Langkah 1. 1. Peserta didik dibagi ke ✓ ✓


Inti Peserta didik dalam beberapa
dibagi dalam kelompok.
kelompok, 2. Setelah kelompok ✓
setiap peserta terbentuk, peserta didik
didik dalam
kelompok menerima ikat kepala
mendapat bernomor dari guru.
nomor 3. Peserta didik ✓
mendapatkan nomor
yang berbeda dalam
kelompoknya
4. Peserta didik dibimbing -
oleh guru untuk
meletakkan nomor ke
atas kepala.

Jumlah deskriptor yang muncul 3

Langkah 2. 1. Peserta didik membaca ✓ ✓


Guru teks yang terdapat pada
memberikan buku, sembari guru
tugas dan menempelkan media
masing- masing pembelajaran di papan
kelompok tulis.
mengerjakannya 2. Tiap-tiap kelompok ✓
menerima LDK 1
dengan mendengarkan
guru membaca petunjuk
kerja
3. Peserta didik bertanya ✓
jawab dengan guru
mengenai surat
undangan kegiatan
sekolah, dan
mendapatkan LDK 2
358

4. Peserta didik bersama ✓


guru bertanya jawab
tentang perilaku di
lingkungan sekolah,
setelah itu diberikan
LDK 3
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 3. 1. Peserta didik diarahkan ✓ ✓


Kelompok untuk saling
mendiskusikan bekerjasama dalam
jawaban yang
kelompoknya
benar dan
memastikan tiap mendiskusikan
anggota perbedaan budaya
kelompok bangsa.
mengerjakan 2. Peserta didik diarahkan ✓
dan mengetahui guru bersama
jawabannya kelompoknya untuk
dengan baik
mendiskusikan tentang
surat undangan kegiatan
sekolah
3. Peserta didik diarahkan ✓
guru bersama
kelompoknya dalam
mendiskusikan tentang
perilaku di lingkungan
sekolah

4. Peserta didik mengecek ✓


kembali jawaban yang
telah dibuat, dan
memastikan setiap
anggota kelompok
mengetahui jawabannya
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 4 : 1. Peserta didik dipastikan ✓ ✓


Guru untuk mengetahui
memanggil salah jawaban yang benar
359

satu nomor kemudian nama


sisiwa dan kelompoknya
nomor yang dipanggil.
dipanggil keluar
2. Peserta didik maju ✓
dari
sesuai dengan nomor
kelompoknya
yang dipanggil guru.
melaporkan
3. Peserta didik ✓
atau
menyampaikan
menjelaskan
jawaban diskusi
hasil kerjasama
kelompoknya.
mereka
4. Peserta didik menerima ✓
apresiasi dari guru
setelah menjawab
pertanyaan.
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 5. 1. Peserta didik yang lain ✓ ✓


Tanggapan diminta untuk
dengan teman menanggapi jawaban
lain, kemudian yang disampaikan dan
guru bertanya apabila belum
menunjukkan paham.
nomor yang lain 2. Peserta didik ✓
memberikan penjelasan
mengenai jawaban yang
belum dimengerti oleh
peserta didik lain
3. Peserta didik duduk ✓
kembali kedalam
kelompoknya
360

4. Peserta didik mendengar ✓


guru memanggil nomor
kepala yang lain.
Jumlah deskriptor yang muncul 4

Langkah 6. 1. Peserta didik bertanya - ✓


Kesimpulan jawab dengan guru
mengenai jawaban dari
kelompok yang belum
dipahami
2. Peserta didik ✓
mendengarkan
penguatan atau
pengulangan atas materi
yang telah dipelajari dari
guru.

3. Peserta didik ✓
menyimpulkan
pembelajaran tersebut.
4. Peserta didik ✓
mendengarkan
penguatan atas
kesimpulan yang telah
disampaikan.
Jumlah deskriptor yang muncul 3

Kegiatan 1. Peserta didik diberi ✓ ✓


penutup
tindak lanjut berupa soal
evaluasi
2. Peserta didik ✓
mendengarkan
pemberian informasi
361

dari guru mengenai


pembelajaran untuk
pertemuan selanjutnya
3. Peserta didik ✓
mendengarkan guru
menyampaikan pesan
moral.
4. Salah seorang peserta ✓
didik menutup kelas
dengan do’a.

Jumlah deskriptor yang muncul 4

Jumlah skor yang diperoleh 30

Jumlah skor maksimal 32

Persentase 93,75%

Kualifikasi SB

Keterangan :
SB (4) = jika semua deskriptor dilaksanakan
B (3) = jika tiga deskriptor dilaksanakan
C (2) = jika dua deskriptor dilaksanakan
K (1) = jika hanya satu deskriptor dilaksanakan
Jumlah skor yang diperoleh: 30
Jumlah skor maksimal: 32
Persentase Rata-rata:
Perolehan nilai menurut Kemendikbud (2014:146), dengan rumus
sebagai berikut:
Nilai = x 100% = 93,75

Dengan kriteria ketuntasan yang diperoleh menurut Kemendikbud


(2014:146) ditentukan sebagai berikut:
362

Peringkat Nilai
Sangat Baik (SB) 90<SB≤100
Baik (B) 80<B≤90
Cukup (C) 70<C≤80
Kurang (K) ≤70
363

Lampiran 52

Rekapitulasi Hasil Penilaian RPP Tematik Terpadu dengan Model


Kooperatif tipe Number Head Together Siklus I

No Aspek Penilaian Hasil Jumlah Rata-rata

P1 P2

1. Identitas Mata Pelajaran 4 4 8 4

2. Perumusan indikator 4 4 8 4
pembelajaran
3. Kejelasan perumusan 3 4 7 3,5
tujuan proses
pembelajaran
4. Pemilihan Materi Ajar 2 3 5 2,5

5. Pengorganisasian materi 2 3 5 2,5


ajar

6. Menyusun langkah- 3 4 7 3,5


langkah pembelajaran
sesuai dengan model
pembelajaran
7. Teknik pembelajaran 4 3 7 3,5

8. Kelengkapan Instrumen 2 4 6 3
Jumlah 24 29 53 26,5

Skor maksimal 32 32 32
Persentase 75% 90,6% 82,8%
Kualifikasi C SB B
364

Lampiran 53

Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran


Tematik Terpadu dengan Model Kooperatif tipe Number Head Together
Pada Aspek Guru Siklus I

Proses Karakteristik Hasil Jum Rata-


Pembelajar P1 P2 lah rata
an
1. Kegiatan pendahuluan 2 4 6 3
2. Peserta didik dibagi dalam 4 4 8 4
kelompok, setiap peserta
Kegiatan didik dalam kelompok
pembelajar mendapat nomor
an 3. Guru memberikan tugas 3 4 7 3,5
dan masing- masing
kelompok mengerjakannya
4. Kelompok mendiskusikan 2 2 4 2
jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota
kelompok mengerjakan
dan mengetahui
jawabannya dengan baik
5. Guru memanggil salah satu 4 4 8 4
nomor sisiwa dan nomor
yang dipanggil keluar dari
kelompoknya melaporkan
atau menjelaskan hasil
kerjasama mereka
6. Tanggapan dengan teman 2 4 6 3
lain, kemudian guru
menunjukkan nomor yang
lain
7. Kesimpulan 4 3 7 3,5
8. Kegiatan penutup 3 3 6 3
Jumlah 24 28 52 26
Skor maksimal 32 32 32
Persentase 75% 87,5% 81,25%
Predikat C B B
365

Lampiran 54

Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran


Tematik Terpadu dengan Model kooperatif tipe Number Head Together
Pada Aspek Peserta Didik Siklus I

Proses Karakteristik Hasil Jumla Rata-


Pembelaja P1 P2 h rata
ran
1. Kegiatan pendahuluan 2 4 6 3
2. Peserta didik dibagi dalam 4 4 8 4
kelompok, setiap peserta
Kegiatan didik dalam kelompok
pembelaja mendapat nomor
ran 3. Guru memberikan tugas 4 4 8 4
dan masing- masing
kelompok mengerjakannya
4. Kelompok mendiskusikan 2 2 4 2
jawaban yang benar dan
memastikan tiap anggota
kelompok mengerjakan
dan mengetahui
jawabannya dengan baik
5. Guru memanggil salah 4 4 8 4
satu nomor sisiwa dan
nomor yang dipanggil
keluar dari kelompoknya
melaporkan atau
menjelaskan hasil
kerjasama mereka
6. Tanggapan dengan teman 2 4 6 3
lain, kemudian guru
menunjukkan nomor yang
lain
7. Kesimpulan 4 3 7 3,5
8. Kegiatan penutup 3 3 6 3
Jumlah 25 28 52 26
Skor maksimal 32 32 32
Persentase 78,12% 87,5% 82,8%
Predikat C B B
366

Lampiran 55

Rekapitulasi Hasil Penilaian RPP Tematik Terpadu dengan Model


Kooperatif Tipe Number Head Together Siklus II

No Aspek Penilaian Hasil


Siklus II
1. Identitas Mata Pelajaran 4
2. Perumusan indikator 4
pembelajaran
3. Kejelasan perumusan tujuan 4
proses pembelajaran
4. Pemilihan Materi Ajar 3

5. Pengorganisasian materi ajar 3


6. Menyusun langkah-langkah 4
pembelajaran sesuai dengan
model pembelajaran
7. Teknik pembelajaran 4

8. Kelengkapan Instrumen 4

Jumlah 30
Skor maksimal 32
Persentase 93,75%
Kualifikasi SB
367

Lampiran 56

Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Prosees Pembelajaran


Tematik Terpadu dengan Model Kooperatif Tipe Number Head Together
Aspek Guru Siklus II

Proses Karakteristik Hasil


Pembelajaran Siklus II
1. Kegiatan pendahuluan 4

2. Peserta didik dibagi dalam kelompok, 3


Kegiatan setiap peserta didik dalam kelompok
pembelajaran mendapat nomor
3. Guru memberikan tugas dan masing- 4
masing kelompok mengerjakannya
4. Kelompok mendiskusikan jawaban 4
yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok mengerjakan dan
mengetahui jawabannya dengan baik
5. Guru memanggil salah satu nomor 4
sisiwa dan nomor yang dipanggil
keluar dari kelompoknya melaporkan
atau menjelaskan hasil kerjasama
mereka
6. Tanggapan dengan teman lain, 4
kemudian guru menunjukkan nomor
yang lain
7. Kesimpulan 3
8. Kegiatan penutup 4
Jumlah 30
Skor maksimal 32
Persentase 93,75%
Predikat SB
368

Lampiran 57

Rekapitulasi Hasil Pengamatan Pelaksanaan Prosees Pembelajaran


Tematik Terpadu dengan Model Kooperatif Tipe Number Head Together
Aspek Peserta Didik Siklus II

Proses Karakteristik Hasil


Pembelajaran Siklus II
1. Kegiatan pendahuluan 4
2. Peserta didik dibagi dalam 3
kelompok, setiap peserta didik
Kegiatan dalam kelompok mendapat nomor
pembelajaran 3. Guru memberikan tugas dan 4
masing- masing kelompok
mengerjakannya
4. Kelompok mendiskusikan jawaban 4
yang benar dan memastikan tiap
anggota kelompok mengerjakan
dan mengetahui jawabannya dengan
baik
5. Guru memanggil salah satu nomor 4
sisiwa dan nomor yang dipanggil
keluar dari kelompoknya
melaporkan atau menjelaskan hasil
kerjasama mereka
6. Tanggapan dengan teman lain, 4
kemudian guru menunjukkan nomor
yang lain
7. Kesimpulan 3
8. Kegiatan penutup 4
Jumlah Jumlah
Skor maksimal Skor maksimal
Persentase Persentase
Predikat Predikat
369

Lampiran 52

Rekapitulasi Hasil Penelitian dengan Model Kooperatif Tipe Number Head


Together untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu
di Kelas V SD Negeri 80 Lebong Bengkulu

Hasil Siklus I Siklus II


Pengamatan P1 P2 Jumlah Rata- Persentase P1 Jumla Persen
rata h tase

1. RPP 75% 90,6% 165,6% 82,8 82,8% 93,75% 93,75 93,75


%
Siklus I Siklus II
2. Pelaksana
an
P1 P2 Jumlah Rata- Persentase P1 Jumla Persen
rata h tase

a. Aspek 75% 87,5% 162,5% 81,25 81,25% 93,75% 93,75 93,75


guru %
b. Aspek 78,12% 87,5% 165,6% 82,8 82,8% 93,75% 93,75 93,75
Siswa %
370

Lampiran 59
Dokumentasi Penelitian

1. Siklus I Pertemuan I
Guru Menyiapkan peserta didik untuk belajar

Langkah 1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam
kelompok mendapat nomor

Langkah 2 Guru memberikan tugas dan masing- masing kelompok


mengerjakannya
371

Langkah 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan


tiap anggota kelompok mengerjakan dan mengetahui jawabannya dengan
baik

Langkah 4 : Guru memanggil salah satu nomor sisiwa dan nomor yang
dipanggil keluar dari kelompoknya melaporkan atau menjelaskan hasil
kerjasama mereka

Langkah 5. Tanggapan dengan teman lain, kemudian guru menunjukkan


nomor yang lain
372

Langkah 6. Kesimpulan

2. Siklus I Pertemuan II

Guru Menyiapkan peserta didik untuk belajar

Langkah 1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam
kelompok mendapat nomor

Langkah 2 Guru memberikan tugas dan masing- masing kelompok


mengerjakannya
373

Langkah 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan


tiap anggota kelompok mengerjakan dan mengetahui jawabannya dengan
baik

Langkah 4 : Guru memanggil salah satu nomor sisiwa dan nomor yang
dipanggil keluar dari kelompoknya melaporkan atau menjelaskan hasil
kerjasama mereka

Langkah 5. Tanggapan dengan teman lain, kemudian guru menunjukkan


nomor yang lain
374

Langkah 6. Kesimpulan

3. Siklus II
Guru Menyiapkan peserta didik untuk belajar

Langkah 1. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam
kelompok mendapat nomor

Langkah 2 Guru memberikan tugas dan masing- masing kelompok


mengerjakannya
375

Langkah 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan


tiap anggota kelompok mengerjakan dan mengetahui jawabannya dengan
baik

Langkah 4 : Guru memanggil salah satu nomor sisiwa dan nomor yang
dipanggil keluar dari kelompoknya melaporkan atau menjelaskan hasil
kerjasama mereka

Langkah 5. Tanggapan dengan teman lain, kemudian guru menunjukkan


nomor yang lain
376

Langkah 6. Kesimpulan
377

Lampiran 60
Surat Izin Melaksanakan Penelitian
378

Lampiran 61
Surat Keterangan Penelitian

Anda mungkin juga menyukai