Anda di halaman 1dari 46

TEORI ARSITEKTUR

RUANG DALAM ARSITEKTUR


PENERTIAN RUANG

Menurut Lao Tzu


Ruang adalah “kekosongan”yang ada di sekitar kita maupun di sekitar
obyek atau benda, ruang yang terkandung di dalam adalah lebih hakiki
ketimbang materialnya, yakni masa.

Kekosongan yang terbingkaikan oleh elemen pembatas pintu dan


jendela, boleh di anggap sebagai ruang transisi yang membatasi
ruang arsitektur yang fundamental.

Ada tiga tahapan hirarki ruang:


1. Ruang sebagai hasil dari perangkaian secara tektonik.
2. Ruang yang di lingkupi bentuk stereotomik.
3. Ruang peralihan yang membentuk suatu hubungan antara dunia di
dalam dengan dunia di luar
Menurut Plato
Ruang adalah sesuatu nyang dapat terlihat den teraba, menjadi teraba karena
memiliki karaktek yang yang jelas berbeda dengan semua unsur yang lain nya.

Plato mengatakan: segala sesuatu nya harus berwadah, kasat mata, dan teraba:namun
tak ada sesuatu pun yang dapat kasat mata tanpa adanya api, tak ada sesuatupun
yang dapat teraba bila tak bermasa, dan tak ada sesuatu pun yang dapat bermasa
tanpa adanya unsur tanah.(Cornelis Van de ven,1995)
Menurut Aristoteles
Ruang adalah sebagai tempat (topos), sebagai suatu dimana, atau suatu place of
belonging, yang menjadi lokasi yang tepat dimana setiap elemen fisik cendrung
berada.

Aristoteles mengatakan: wadaq – wadaq semata bergerak ke atas dan kebawah


menuju tempat nya yang tetap dan setiap hal berada pemahaman beberapa teori
yang berkembang dalam arsitektur.

Karakteristik dari ruang di rangkumkan menjadi :

1. Tempat melingkupi obyek yang ada padanya

2. Tempat bukan bagian dari yang di lingkupinya

3. Tempat dari suatu obyek tidak lebih besar dan tidak lebih kecil dari obyek tersebut

4. Tempat dari di tinggalkan oleh obyek serta dapat di pisahkan pula dari obyek itu

5. Tempat selalu mengikuti objek, meskipun objek terus berpindah sampai berhenti
pada posisinya.
Menurut josef prijotomo
Ruang adalah bagian dari bangunan yang berupa rongga,sela yang
terletak diantara dua objek dan alam terbuka yang mengelilingi dan
melingkupi kita.bukan objek nirupa dan ragawi tidak terlihat hanya dapat
di rasakan oleh pendengaran,penciuman dan perabaan.

Menurut Rudolf Amheim

Ruang adalah sesuatu yang dapat di bayang kan sebagai satu kesatuan
terbatas atau tidak terbatas, seperti keadaan yang kosong sudah di
siapkan mempunyai kapasitas untuk diisi barang.
Menurut Immanuel Kant

Ruang bukanlah suatu yang objektif atau nyata merupakan sesuatu yang subjektif
sebagai hasil pikiran dan perasaan manusia.

Ruang merupakan suatu ide a priori, bukan suatu objek empirik,


yang di hasilkan dari pengalaman-pengalaman eksterior.
Dalam buku nya prolegomena, Kant menulis, bahwa konsep-
konsep priori tidak berasal dari pengalaman, namun sepenuh nya
berasal dari opini dalam pemahaman murni. selain dari priori
intuisi, Kant juga mengenakan kualitas ketidak terbatasan
terhadap ruang dan waktu
Unsur pembentuk ruang
Ruang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia baik secara psikologis
emosional (persepsi), maupun dimensional. Manusia berada dalam ruang,
bergerak serta menghayati, berfikir dan juga menciptakan ruang untuk
menyatakan bentuk dunia nya

Secara umum, ruang di bentuk oleh tiga elemen pembentuk ruang yaitu:

1. Bidang alas/lantai (the base plane).

Bentuk, warna, dan pola teksturnya akan menentukan sejauh mana bidang
tersebut akan menetukan batas – batas ruang dan berfungsi sebagai dasar di
mana secara visual unsur-unsur lain di dalam ruang dapat di lihat. Tekstur dan
kepadatan material di bawah kaki juga akan mempengaruhi cara kita berjalan
di atas permukaan nya
2. Bidang dinding/pembatas (the vertical space devider).
Sebagai unsur perancangan bidang dinding dapat menyatu dengan bidang lantai
atau dibuat sebagai bidang yang terpisah.

Bidang tersebut bisa sebagai latar belakang yang netral atau usur-
unsur lain di dalam ruang atau sebagai unsur visual yang aktif di
dalam nya. bidang dinding ini dapat juga transparan seperti hal nya
sebuah sumber cahaya atau suatu pemandangan.
3. Bidang langit – langit/atap (the overhead plane).
Bidang atap adalah unsur pelindung utama dari suatu bangunan dan
berfungsi untuk melindungi bagian dalam dari pengaruh iklim.

Bentuk nya di tentukan oleh geometris dan jenis material yang di


gunakan pada struktur nya serta cara meletakkan nya serta melintasi
ruang di atas peyangganya.
secara visual bidang atap merupakan ‘topi’ dari suatu bangunan dan
memiliki pengaruh yang kuat terhadap bentuk bangunan dan
pembayangan.
Hubungan Antara Penentu Keterangkuman dan Kualitas Ruang

hubungan antara faktor – faktor penentu keterangkuman ruang dengan kualitas ruang
yang di hasil kan nya di simpulkan di dalam matriks di bawah ini.
Penentu
Penentu keterangkuman
keterangkuman Kualitas ruang
Dimensi • Proporsi
• skla
Wujud • Bentuk
Konfigurasi • Definisi
Permukaan • Warna
Sisi - sisi • Tekstur
• Pola
Bukaan • Tingkat ketertutupan
• Cahaya
• Pandangan
Sebagai contoh, hubungan antara
penentu kerangkumanan ruang
DIMENSI dengan kualitas ruang yang
dapat di hasilkan melalui SKALA dan
PROPORSI adalah bila kita ingin
mendapat efek ruang bayang
wajar,megah dan mencekam.

mirip dengan bangunan di film-film ruang angkasa.


Mall ini memanjang dan meliuk-liuk bak aliran sungai
Galaxy Soho, Beijing
(Zaha Mohammad Hadid)
bangunan dengan konsep
efek impresif yang seolah
mengemukakan kondisi
darurat

Vitra fire station, Weil am Rhein (1994)


(Zaha Mohammad Hadid)

Bridge Pavilion, Zaragoza (2008)


Terinspirasi dari sebuah rangkaian bunga gladioli
dan air yang melewatinya, Bridge Pavilion di
Zaragoza, Spanyol dibangun. Sebuah jembatan
Phaeno science centre, Wolfsburg (2005) yang begitu unik, yang menghubungkan antara
pemukiman La Amazora dan Zaragoza Expo
pada 2008
Guangzhou opera house, Guangzhou (2010)
Gayanya mengakomodir ilustrasi dari batuan kali yang tergerus oleh arus
sungai. Ini menguatkan posisi gedung yang memang berada di sekitar sungai.
Wujud adalah ciri ciri pokok yang menunjukkan bentuk, dengan membuat
konfigurasi tertentu dari permukaan – permukaan dan sisi – sisi,maka akan di
hasilkan suatu wujud tertentu pula.

semakin banyak konfigurasi dari wujud suatu bangunan,akan


semakin banyak ragam dan bentuk yang di hasilkan.
Bentuk bentuk yang terjadi dari konfigurasi tersebut akan
dapat memberikan pengaruh baik secara fisik maupun secara
psikologis kepada pengamat dan pengguna ruang

konfigurasi bentuk ruang bagi segi banyak (segi enam, segi delapan, dsb)
secara fisik akan mempengaruhi penataan perabot di dalam nya dan
memberikan kesan kaku dan tegas terhadap ruang tersebut.

sedangkan bentuk ruang yang melengkung (lingkaran,


ellips, dsb) akan memperjelas adanya kontiunitas
permukaan-permukaan bentuk, kekompakan volume
ruang dan kelembutan kontur.
hubungan antar faktor keterangkuman ruang BUKAAN dengan kualitas ruang
yang di hasil kan dalam kenyamanan ruang.

ukuran, rupa dari letak bukaan atau void di dalam bentuk


penutupan ruang yang merangkum akan mempengaruhi
nilai/kualitas dari suatu ruang dalam hal: bentuk ruang yang
terjadi, pencahayaan ruang dan penerangan pada permukaan-
permukaan dan bentuk-bentuk nya serta pada fokus dan orientasi
ruang tersebut akibat dari adanya bukaan.
PENGERTIAN RUANG

Sebuah bidang yang diperluas dalam arah yang berbeda dari arah asalnya akan
menjadi sebuah ruang. Ruang adalah daerah 3 dimensi dimana obyek dan
peristiwa berada. Ruang memiliki posisi serta arah yang relatif, terutama bila suatu
bagian dari daerah tersebut dirancang sedemikian rupa untuk tujuan tertentu.

Sebagai bentuk 3 dimensi, ruang sangat terkait dengan volume.


Secara konsep, sebuah volume mempunyai tiga dimensi, yaitu: panjang, lebar,
dan tinggi. Semua volume dapat dianalisis dan dipahami terdiri atas:
• Titik atau ujung di mana beberapa bidang bertemu.
• Garis atau sisi-sisi di mana dua buah bidang berpotongan.
• Bidang atau permukaan yang membentuk batas-batas volume.
Sebagai unsur tiga dimensi, dalam perbendaharaan perancangan arsitektur suatu
ruang dapat:

Ruang kosong / void


Yaitu ruang yang dibatasi oleh bidang-bidang.

Ruang isi / solid


Yaitu ruang yang ditempati massa.

Ruang Void Ruang Solid


HUBUNGAN RUANG

Berikut ini adalah jenis-jenis hubungan ruang :

Ruang di dalam
ruang

Ruang-ruang
yang saling
berkait

Ruang-ruang
yang
bersebelahan

Ruang-ruang
yang
dihubungkan oIeh
sebuah ruang
bersama
Ruang di Dalam Ruang

Sebuah ruang yang luas dapat mencakup dan memuat sebuah ruang lain yang lebih
kecil di dalamnya. Kontinuitas visual dan kontinuitas ruang di antara kedua ruang
tersebut dengan mudah dapat dipenuhi, tetapi ruang yang leih kecil sangat
tergantung pada ruang yang besar dalam hubungannya dengan Iingkungan eksterior.

Dalam jenis hubungan ruang ini, ruang


yang leih besar berfungsi sebagai suatu
daerah tiga dimensi untuk ruang kecil di
dalamnya.

Jika ruang yang di dalam berkembang ukurannya, ruang yang leih besar akan mulai
kehilangan artinya sebagai bentuk ruang penutup.
Jika ruang yang di dalam tadi terus diperluas, ruang sisa di sekitarnya akan menjadi
semakin tertekan untuk berfungsi sebagai ruang penutup.
Untuk dapat lebih menarik perhatian, ruang yang di
dalam dapat memanfaatkan wujud luarnya, tetapi
diorientasikan dalam bentuk lain.
Hal ini akan menciptakan suatu grid sekunder dan
satu set ruang-ruang sisa yang dinamis di dalam
ruang yang lebih besar.

Ruang yang di dalam dapat juga berbeda bentuk


dengan ruang pelingkupnya untuk memperkuat
kesan sebagai sebuah volume yang mandiri.
Perlawanan bentuk ini dapat menunjukkan suatu
perbedaan fungsional antara kedua ruang atau
melambangkan kepentingan ruang yang berada di
dalam.

Contoh penerapan hubungan “ruang dalam ruang” :


Ruang-ruang yang Saling Berkait

Suatu hubungan ruang yang saling berkait dihasilkan dan overlapping dua daerah
ruang yang membentuk suatu daerah ruang bersama.

Jika dua buah ruang membentuk volume berkaitan seperti ini, masing-masing ruang
mempertahankan identitas dan definisinya sebagai suatu ruang.

Bagian yang saling berkait dari dua


buah volume dapat digunakan
bersama secara seimbang dan
merata oleh masing-masing ruang.

Bagian yang saling berkait dapat


melebur dengan salah satu ruang
dan menjadi bagian yang menyatu
dari ruang tersebut.

Bagian yang saling berkaitan dapat


mengembangkan integritasnya
sebagai sebuah ruang yang
berfungsi untuk menghubungkan
kedua ruang aslinya.
Contoh penerapan hubungan ruang yang saling berkait :

Ruang-ruang yang Bersebelahan

Bersebelahan adalah jenis hubungan ruang yang paling umum. Hal tersebut
memungkinkan definisi yang jelas dan untuk masing-masing ruang baik terhadap
fungsi maupun persyaratan simbolisnya.

Tingkat kontinuitas visual maupun ruang yang terjadi antara dua ruang yang
berdekatan akan tergantung pada sifat alami bidang yang memisahkan sekaligus
mcnghubungkan keduanya.
Bidang pemisah dapat membatasi
pencapaian visual maupun fisik antara
dua ruang bersebelahan, memperkuat
individualitas masing-masing ruang dan
menampung perbedaan yang ada.

Bidang pemisah dapat muncul sebagai


suatu bidang yang berdiri sendiri dalam
volume ruang tunggal.

Bidang pemisah dapat menjadi


pembatas berupa baris kolom-kolom
yang memberikan tingkat kontinuitas
visual serta kontlnuitas ruang yang tinggi
di antara dua buah ruang.

Bidang pemisah dapat seolah terbentuk


dengan sendirinya dengan adanya
perbedaan ketinggian lantai, material
permukaan, atau tekstur.

Ilustrasi nomor 2, 3, dan 4 dapat juga diartikan sebagai suatu volume ruang tunggal
yang terbagi menjadi dua daerah yang berhubungan.

Contoh penerapan hubungan ruang yang bersebelahan :


Ruang-ruang yang Dihubungkan oIeh
Sebuah Ruang Bersama

Dua buah ruang yang terpisah oleh jarak dapat dihubungkan atau dikaitkan satu
sama lain oleh ruang ketiga yaitu ruang perantara. Hulungan visual dan hubungan
keruangan antara kedua ruang tergantung pada sifat ruang ketiga yang digunakan
bersama-sama.

Ruang perantara dapat Berbeda dalam bentuk dan orientasi dari kedua ruang lainnya
untuk menunjukkan fungsinya seagai penghubung.
Kedua ruang, seperti juga ruang perantaranya
dapat setara dalam wujud dan ukuran dan
membentuk serangkaian ruang-ruang linier.

Ruang perantara dapat berbentuk linier untuk


menghubungkan kedua ruang yang berjarak,
atau menghubungkan seluruh rangkaian
ruang-ruang yang tidak mempunyal hubungan
langsung satu sama lain.

Ruang perantara yang cukup kesar, dapat


menjadi ruang yang dominan dalam
hubungannya dengan ruang-ruang lain dan
mampu mengorganisir sejumlah ruang yang
terkait.

Bentuk ruang perantara dapat terjadi dengan


sendirinya atau ditentukan oleh bentuk dan
orientasi dan kedua ruang yang terkait.

Contoh penerapan hubungan ruang yang bersebelahan :


TERBENTUKNYA RUANG
DARI BIDANG HORIZONTAL

Bidang Dasar
Sebuah bidang datar horizontal yang terletak sebagai
suatu figur di atas latar belakang yang kontras
membentuk suatu daerah ruang sederhana. Daerah ini
dapat diperkuat secara visual dengan cara-cara berikut.

Bidang Dasar Dinaikkan


Bidang datar horizontal yang diangkat atau dinaikkan dari
permukaan tanah akan menimbulkan permukaan vertikal
sepanjang sisi-sisinya yang memperkuat pemisahan
visual daerah tersebut dari dasar di sekitarnya

Bidang Dasar Diturunkan


Sebuah bidang datar horizontal yang diturunkan ke bawah
permukaan tanah, menggunakan permukaan-permukaan
vertikal pada daerah yang direndahkan untuk membentuk
suatu volume ruang.

Bidang Atas (Overhead)


Sebuah bidang datar horizontal yang diletakkan tinggi di
atas membentuk volume ruang di antara bidang tersebut
dan permukaan tanah di bawahnya.
Bidang Dasar

Agar bidang datar horizontal


dapat dilihat sebagai suatu
figur, maka harus ada
perbedaan yang menyolok
dalam hal warna, gelap terang,
atau tekstur antara bidang
datar tersebut dengan
sekelilingnya.

Penegasan permukaan tanah atau lantai sering digunakan dalam arsitektur untuk
menetapkan daerah ruang yang berada di dalam ruang yang lebih besar.
Bidang Dasar Dinaikkan

Bidang datar horizontal yang diangkat atau dinaikkan dari permukaan tanah akan
menimbulkan permukaan-permukaan vertikal sepanjang sisi-sisinya yang
memperkuat pemisahan visual daerah tersebut dari dasar di sekitarnya.

• Sisi bidang-bidang ditetapkan dengan baik.


• Kesinanbungan ruang dan visual
dipertahankan.
• Pencapaian secara fisik mudah dilakukan.

• Kontinuitas visual dipertahakan.


• Kesinambungan ruang terputus.
• Pencapaian secara fisik menuntut
penggunaan tangga atau ramp (landaian).

• Kesinambungan visual maupun ruang


diputuskan
• Daerah bidang yang ditinggikan tersolir dari
bidang tanah atau bidang lantai
• Bidang yang ditinggikan diubah menjadi
unsur pelindung atap dari ruang di
awahnya.

Tingkat di mana ruangan dan kontinuitas visual tetap dipertahankan antara ruang
yang ditinggikan dengan sekehlingnya, tergantung pada skala perubahan
ketinggiannya.
Bidang Dasar Diturunkan

Sebuah bidang datar horizontal yang diturunkan ke bawah permukaan tanah,


menggunakan permukaan-permukaan vertikal pada daerah yang direndahkan untuk
membentuk suatu volume ruang.

Daerah yang direndahkan dapat menjadi


pemutus dari bidang tanah atau lantai dan
tetap merupakan kesatuan bagian dari
ruang di sekitarnya.

Penambahan kedalaman bidang yang


diturunkan melemahkan hubungan visual
bidang tersebut dengan ruang di
sekelilingnya dan memperkuat definisi
bidang itu sebagai volume ruang yang
berbeda.

Jika bidang dasar asalnya berada di atas


level mata kita, maka bidang yang
diturunkan menjadi sebuah ruang yang
terpisah dan berbeda didalamnya.

Tindakan membuat tangga menuju suatu


ruang yang ditinggikan dapat menimbulkan
sifat ekstrovert ruang (menonjolkan arti
penting suatu ruang)
Membuat rendah suatu ruang di bawah
ruang di sekelilingnya dapat memberikan
sifat introvert atau sifat menaungi dan
melindungi.
Derajat kontinuitas ruang antara
kawasan yang diturunkan dan
daerah di sekelilingnya tergantung
pada skala perbedaan tinggi bidang-
bidang tersebut.

Bidang Atas (Overhead)

Sebuah bidang datar horizontal yang


diletakkan tinggi di atas membentuk
volume ruang di antara bidang tersebut
dan permukaan tanah di bawahnya.

Suatu bidang atas membentuk suatu


daerah ruang di antara bidang tersebut
dengan bidang dasarnya.
Bila unsur-unsur linier vertikal seperti
kolom atau tiang digunakan untuk
menopang bidang atas, kolom tersebut
secara visual akan membantu membentuk
batas-batas ruang yang ditetapkan tanpa
mengganggu aliran ruang yang melalui
daerah tersebut.

Jika sisi-sisi dari suatu bidang atas


diturunkan ke bawah, atau jika bidang
dasar di bawahnya dipertegas dengan
merubah ketinggiannya, maka batas-batas
volume ruang yang timbul akan diperkuat
secara visual.

Jika sisi-sisi bidang atas membentuk batas-batas daerah, maka wujud, ukuran, dan
tinggi bidang di atas bidang dasar menentukan kualitas bentuk formal ruang tersebut.

Sebuah bidang atas punya


kemampuan untuk
mendefinisikan volume ruang
yang diskrit secara virtual oleh
dirinya sendiri.
TERBENTUKNYA RUANG
DARI UNSUR VERTIKAL

Unsur-unsur Linier Vertikal


Unsur-unsur linier membentuk sisi-sisi tegak
lurus dari suatu volume ruang.

Bidang Vertikal Tunggal


Sebuah bidang vertikal akan mempertegas
ruang di hadapannya.

Bidang Berbentuk L
Suatu konfigurasi bentuk-L dari bidang-bidang
vertikal menimbulkan suatu daerah ruang dan
arah sudut keluar sepanjang diagonalnya.

Bidang-bidang Sejajar
Dua buah bidang vertikal sejajar membentuk
suatu volume ruang di antaranya yang
berorientasi aksial terhadap kedua ujung
terbuka dari konfigurasinya

Bidang Berbentuk U
Suatu konfigurasi bentuk-U dari bidang-bidang
vertikal membentuk suatu volume ruang yang
orientasi utamanya menghadap ujung yang
terbuka dari konfigurasinya

Empat Bidang Tertutup


Empat bidang vertikal membentuk batas-batas
dari suatu ruang introvert dan mempengaruhi
daerah ruang di sekeliling pagar tersebut.
Unsur-unsur Linier Vertikal

Dua buah kolom membentuk sebuah membran ruang transparan oleh tarikan visual
di antara kedua kolom tersebut. Tiga kolom atau lebih dapat diatur untuk membentuk
sudut-sudut suatu volume ruang.

Ruang ini tidak memerlukan ruang lingkup yang luas untuk pendefinisian tetapi terkait
secara bebas dengan lingkup tersebut.

Sisi-sisi suatu volume ruang dapat


diperkuat secara visual dengan
memperjelas bidang dasarnya dan
membentuk batas atasnya dengan balok-
balok yang membentanq di antara kolom-
kolom atau dengan memasang suatu
bidang atas.
Bidang Vertikal Tunggal

Daerah ruang di mana hanya terdapat satu bidang vertikal kurang jelas batas-
batasnya. Bidang tersebut dapat membentuk hanya satu buah sisi dari daerah
tersebut. Untuk membentuk suatu volume ruang 3-dimensi, bidang tersebut harus
berinteraksi dengan unsur-unsur bentuk yang lainnya.

Tinggi sebuah bidang sangat rlatif terhadap tinggi tubuh kita. Tinggi mata kita
merupakan faktor penting yang mempengaruhi kemampuan bidang menggambarkan
ruang secara visual.

Pada ketinggian Pada tinggian Pada ketinggian Di atas ketinggian


lutut, sebuah pinggang, bidang mata, mulai terasa manusia, suatu
bidang dapat mulai memberikan pemisahan ruang bidang
membentuk sisi kesan tertutup dengan ruang memutuskan
daerah ruang tetapi tetapi masih lainnya. kontinuitas visual
hanya sedikit memungkinkan maupun kontinuitas
bahkan tidak kontinuitas visual ruang antara dua
memberi kesan dengan ruang- daerah dan
tertutup. ruang di dekatnya. memberikan kesan
tertutup yang kuat.
Contoh denah yang menggunakan bidang vertikal tunggal :

Rumah Pedesaan dari bata, Mies van der Rohe

Bidang Berbentuk L

Konfigurasi L dari bidang-bidang vertikal membentuk suatu daerah ruang sepanjang


diagonalnya, dan sudut ke arah luar. Daerah introvert pada sudut-sudut interior
menjadi ekstrovert sepanjang sisi terluarnya.
Bidang-bidang dengan konfigurasi L
tampak stabil dan mampu menyangga
diri sendiri, serta dapat berdiri tegak di
dalam ruang. Bentuk ini memiliki ujung-
ujung terbuka yang merupakan unsur
pembentuk ruang yang fleksibel.

Dua sisi suatu daerah dengan jelas dibentuk


oleh dua buah bidang. Sisi-sisi lainnya masih
meragukan, kecuali dipertegas dengan
penambahan unsur-unsur vertikal, manipulasi
bidang dasar, atau bidang atas.

Jika suatu bukaan dibuat pada salah satu sudut


dari konfigurasi ini, definisi daerah akan
melemah.
Kedua bidang akan terisolir satu sama lain dan
salah satu akan tampak bergeser dan secara
visual mendominasi bidang lainnya.

Jika kedua bidang tersebut dibuka di arah


sudutnya, daerah tersebut akan menjadi lebih
dinamis dan akan mengorganisir diri sepanjang
diagonal konfigurasinya.

Konfigurasi Bidang L dapat digunakan dalam


suatu kombinasi satu sama lain atau dengan
unsur bentuk yang lain untuk membentuk
bermacam variasl ruang.
Contoh desain yang menggunakan bidang L :

Kingo Housing Estate, Jorn Utzon.

Bidang-bidang Sejajar

Sepasang bidang vertikal sejajar membentuk daerah ruang di antaranya. Tepi


terbuka pada ruangan terbentuk oleh sisi vertikal bidang, memberikan arah yang kuat
pada ruangan.

Orientasi utamanya adalah sepanjang sumbu di mana bidang-bidang tersebut


simetris. OIeh karena bidang-bidang sejajar tidak bertemu membentuk suatu sudut
dan menutup penuh kawasan, maka ruang tersebut bersifat terbuka keluar
(ekstrovert).
Batasan daerah ruang sepajang tepi yang
terbuka dari konfigurasi dapat diperkuat
secara visual dengan manipulasi bidang
dasar atau menambahkan unsur bidang atas
pada komposisinya.

Daerah ruang dapat diperluas dengan


meneruskan bidang Iantai ke arah luar
melalui tepi-tepi yang terbuka.

Jika salah satu bidang sejajar dibedakan


dengan perubahan bentuk, warna atau
tekstur, maka sumbu sekunder yang tegak
lurus terhadap aliran ruang akan terbentuk.
Bukaan pada salah satu atau kedua
bidangnya juga akan menimbulkan sumbu
sekunder dan mengatur kualitas arah
ruangnya.

Fungsi terpenting dalam penggunaan dinding vertikal adalah sebagai unsur


penyangga dalam suatu sistem struktur dinding penahan.

Dinding-dinding penahan akan membentuk ruang dengan kualitas arah yang kuat.
Ruang-ruang ini dapat dihubungkan satu dengan lainnya hanya dengan menyisipkan
dinding penahan lain untuk menciptakan daerah ruang yang tegak lurus.
Contoh denah yang menggunakan bidang vertikal sejajar :

Sarabhai House, Le Corbusier

Bidang Berbentuk U

Sebuah konfigurasi bentuk U dari bidang-bidang vertikal membentuk daerah ruang


yang memiliki fokus ke arah dalam serta orlentasi ke arah luar.

Pada sisi tertutup dan konfigurasi itu, daerah tersebut terentuk dengan baik.
Terhadap tepi yang terbuka, daerah terseut bersifat terbuka keluar (ekstrovert).
Sisi yang terbuka merupakan aspek utama
dan konfigurasi ini karena memungkinkan
daerah tersebut memiliki kontinuitas ruang
dan visual dengan ruang yang berhadapan.
Perluasan kawasan ruang dengan ruang di
hadapannya dapat diperkuat secara visual
dengan meneruskan bidang dasarnya
melampaui sisi terbuka dari konfigurasi ini.

Jika bidang bukaan dibentuk lebih jauh


dengan unsur-unsur kolom atau bidang atas,
pembentukan suatu bidang asli akan
diperkuat dan kontinuitas dengan ruang di
hadapannya yang akan terputus.

Jika bukaan dibuat pada sudut-sudut suatu


konfigurasi, maka daerah-daerah sekunder
akan tercipta di dalam suatu daerah dinamis
dan multi arah.

Contoh denah yang menggunakan bidang berbentuk U :

Hotel Mahasiswa di Otaniemi (Finlandia), Alvar Aalto.


Empat Bidang Tertutup

Empat buah dinding vertikal yang mencakup suatu daerah ruang merupakan hal yang
paling umum, dan merupakan pembentuk ruang yang terkuat di dalam arsitektur.

Jika daerah tersebut tertutup


sepenuhnya, maka ruang yang
terbentuk bersifat introvert.

Untuk dapat mencapai dominasi visual di dalam sebuah ruang atau untuk menjadi
muka utamanya, maka salah satu bidang penutup dapat dibedakan dari yang lainnya
melalul ukuran, bentuk, penegasan permukaan, atau melalui sifat bukaan di
dalamnya.

Contoh denah yang menggunakan empat bidang tertutup :

Rumah taman di Cina


PERANCANGAN RUANG PUBLIK YANG SESUAI DENGAN
STANDAR PROTOKOL COVID-19
(Emily dan Syenny)

ruang publik sudah menggunakan penanda untuk alur


sirkulasi agar aman dan tidak terjadi kerumunan pada satu
area tertentu.
Penanda ini cukup efektif dan memberikan arahan yang
jelas untuk pengguna. Pada ruangan kami menggunakan
stiker yang diletakkan di lantai sebagai petunjuk
alur jalan masuk dan keluar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai