Anda di halaman 1dari 10

PAPER ETIKA KEPERAWATAN

“SERTIFIKASI, REGISTRASI DAN LISENSI”


Dosen pengampu : Fajar Yousriatin, M. Kep

Disusun oleh:

Khuzeiri Aziz (841214005)

Putri Nadia (841214014)

Nurma Yunitasari Devi (841211004)

Nur Azira Jalikin (841211007)

D3 Keperawatan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH SAKIT

ISLAM PONTIANAK TAHUN 2021/2022


Pendahuluan

 Latar Belakang Profesi perawat adalah salah satu tenaga kesehatan yang
merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Perawat adalah tenaga
profesional yang memiliki body of knowledge yang khusus dan spesifik. Dan dalam
menjalankan praktik profesinya memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat,
sehingga perawat juga sangat terikat oleh aturan-aturan hukum yang mengatur praktik
tenaga kesehatan. Perawat sebagai bagian dari tenaga kesehatan secara menyeluruh
berkontribusi pada pelayanan kesehatan melalui praktik keperawatan. Praktik
keperawatan merupakan suatu tindakan keperawatan profesional yang dilandasi oleh
kaidah ilmu pengetahuan, kode etik dan etika keperawatan, yang merupakan
pedoman bagi perawat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, sehingga
dapat menjamin masyarakat mendapatkan pelayanan yang bertanggung jawab dan
etis. Namun, dengan tidak adanya Undang-Undang perlindungan bagi perawat
menyebabkan perawat secara penuh belum dapat bertanggung jawab terhadap
pelayanan yang mereka lakukan. Tumpang tindih antara tugas dokter dan perawat
masih sering terjadi dan beberapa perawat lulusan pendidikan tinggi merasa terjebak
dalam grey area karena tidak adanya kejelasan tentang peran, fungsi dan
kewenangannya. Hal inilah yang menguatkan anggapan bahwa semua perawat
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang sama tanpa memperhatikan latar
belakang ilmiah yang mereka miliki.

A. Pengertian Sertifikasi, Registrasi, dan Lisensi


1. Sertifikasi
Sertifikasi atau pengakuan resmi tentang keterampilan khusus atau
pelatihan dalam lingkup dasar lisensi profesional, seperti sertifikasi
keperawatan perawatan kritis atau onkologi keperawatan (Needleman, 2014).
2. Registrasi

(UU Tentang Keperawatan Pasal 1, 2014, no 307) menyatakan bahwa


Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Perawat yang telah memiliki
Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi
tertentu lainnya serta telah diakui secarahukum untuk menjalankan Praktik
Keperawatan. Registrasi merupakan proses administrasi yang harus ditempuh
oleh seseorang yang ingin melakukan pelayanan keperawatan kepada orang
lain sesuai dengan kemampuan atau kompetensi yang dimilikinya (Imhajie,
2013). Surat Tanda Registrasi merupakan bahwa seorang perawat memiliki
kompetensi pada bidang nya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 161/MENKES/PER/I/2010, Surat Tanda
Registrasi adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga
kesehatan yang diregistrasi setelah memiliki sertifikat kompetensi (InfoASN,
Permenkes Nomor 161/MENKES/PER/I/2010, 2019). Surat Tanda Registrasi
merupakan syarat untuk memperoleh kewenangan melakukan praktik
keperawatan secara perorangan dan / atau berkelompok (Parellangi, 2018).

3. Lisensi

Lisensi adalah sebuah pemberian izin dalam melakukan suatu produksi


mau itu dalam bentuk produk atau jasa tertentu, yang mana produk atau jasa
itu tersebut sebelumnya telah dipatenkan oleh yang menciptakannya pertama
kali. Lisensi merupakan proses administrasi yang dilakukan oleh suatu badan
independen (Konsil) berupa penerbitan atau pembuatan surat ijin praktek bagi
tenaga keperawatan yang akan melakukan pelayanan /praktek keperawatan
sesuai dengan standart profesi diberbagai tatanan pelayanan Kesehatan
(Kusnanto, 2021).
B. Tujuan sertifikasi, registrasi dan lisensi
1. Sertifikasi
a) Melindungi masayarakat pengguna jasa profesi
b) Meningkatkan mutu pelayanan
c) Pemerataan dan perluasan jangkauan pelayanan.

Perawat peserta dapat mengupdate dan mengupgrade ilmu yang didapatkan


dan menerapkan kepada rekan kerja dalam kamar bedah. Adapun tujuan
setelah melakukan sertifikasi menurut Anggit Hartanto S.Kep, Ners dan
Agus Budiwuvono S.Kep, Ners (2012).

2. Registrasi
a) Menjamin kemampuan perawat untuk melakukan praktek keperawatan
sesuai dengan wewenang dan kompetensinya.
b) Mempertahankan prosedur penatalaksanaan secara objektif terhadap kasus
kelalayan tugas atau ketidakmampuan melaksanakan tugas sesauai standar
dan etik profesi.
c) Mengidentifikasi jumlah dan kualifikasi perawat professional dan
vocasional yang akan melakukan praktek keperawatan sesuai dengan
kewenangan dan kompetensi masing-masing.
d) Mempertahankan proses pemantauan dan pengendalian jumlah dan kualitas
perawat professional dan vocasional yang akan melakukan praktek
keperawatan (khusnanto,2012).

3. Lisensi
a) Memberikan kejelasan batas kewenangan setiap kategori tenaga
keperawatan untuk melakukan praktek keperawatan
b) Mengesahkan atau memberi bukti untuk melakukan praktek keperawatan
professional. (khusnanto, 2012).
C. Manfaat sertifikasi, registrasi dan lesensi
1. Sertifikasi
a) Memiliki potensi untuk mendapatkan upah lebih tinggi.
b) Memiliki keunggulan konpetitif dibandingkan kandidat tanpa sertifikasi.
c) Memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pekerjaan.

2.Registrasi
a) Meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan yang diberikan tenaga
Kesehatan.
b) Melindungi masyarakat atas Tindakan yang dilakukan tenga Kesehatan.
c) Memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan tenaga Kesehatan

3.Manfaat lisensi
a) Bagi yang menerima lisensi dapat memakai merek pemberi lisensi secara aman
dan tentunya legal, sehingga penerimalisensi dapat menjalankan usahanya secara
lancar apalagi jika merek yang digunakan sudah sangat terkenal dan memiliki
reputasi yang baik di mata konsumenmaka akan mendapatkan banyak
keuntungan dalammenjalankan usahanya. Sedangkan keuntungan yang di
dapatkan bagi pemilik lisensi, biasanya akan mendapatkan royalti yang besarnya
telah di sepakati oleh kedua pihak (pemilik lisensi dan penerima lisensi).

D. Langkah-langkah sertifikasi, registrasi dan lesensi


1. Sertifikasi
Program-program sertifikasi saat ini terus berkembang dengan
menetapkan komponen - komponen sertifikasi mencakup:
a) Area praktik keperawtan spesifik
b) Waktu dan lamanya kegiatan
c) Persyaratan untuk masuk program sertifikasi
d) System ujian dan keputusan lulus sesuai standar nasional &
internasional
e) Lamanya pengakuan tersertifikasi/efektif untuk 3-5 tahun
f) Pengakuan bahwa sertifikasi terstandar, siapa yang berwenang
memeberi sertifikasi
g) Bentuk gelar profesi seperti :
RNS         = perawat yang memenuhi sertifikat dasar
RN Cs      = clinical spesialis
2. Registrasi
Surat Tanda Register (STR) diperlukan untuk semua tenaga kesehatan
yang ada di Indonesia. STR ini penting sebagai database tenaga medis
yang masih aktif bekerja sekaligus pendataan daerah yang kekurangan
atau kelebihan tenaga kesehatan. Selain itu STR juga sebagai bukti
legalitas untuk memastikan sang perawat telah terdaftar. Alur pendaftaran
STR cukup simpel, Anda bisa melakukannya di halaman browser pada
hari Senin-Jumat kecuali libur nasional. Langkah pertama yang harus
dilakukan adalah membuat akun di laman Konsil Tenaga Kesehatan
Indonesia (KTKI). Setelah lima tahun, STR Anda harus diperpanjang
dengan mengajukan di laman yang sama. Jika Anda alih profesi atau naik
level, registrasi ulang STR diperlukan.
Berikut berkas-berkas untuk mendaftar STR Online:
a. Pas foto resmi dengan latar belakang merah
b. Scan/foto KTP
c. Scan/foto Ijazah
d. Nomor Sertifikat Kompetensi
e. Scan/foto Surat Sehat
f. Sumpah Profesi
g. Surat Pernyataan Patuh pada Etika Profesi
Berikut prosedur untuk mendaftar STR Online:
a. Masuk ke laman http://ktki.kemkes.go.id lewat browser.
b. Pilih menu Registrasi yang ada pada halaman awal.
c. Anda akan diminta memasukkan PIN, jika belum punya pilih
menu Belum Punya PIN.
d. Selanjutnya sistem akan meminta Anda mengisi data alamat email,
nomor KTP, dan captcha. Selanjutnya pilih menu Daftar.
e. Jika data yang Anda masukkan valid, secara otomatis kolom akan
terisi dan Anda tinggal memberi ceklis pada kolom sehingga
pendaftaran bisa dilanjutkan.
f. Catat PIN yang ada di bawah untuk masuk ke akun Anda.
g. Selanjutnya pilih menu Registrasi Baru jika Anda sebelumnya
belum memiliki akun.
h. Pilih menu Lulusan Diatas Tahun 2013 jika Anda lulus kuliah
setelah tahun tersebut.
i. Kemudian Anda harus mengisi data yang meliputi Perguruan
Tinggi, Program Studi, dan Nomor Induk Mahasiswa. Jika data
Anda tak ditemukan, Anda harus menghubungi pihak institusi
Perguruan Tinggi agar data bisa dilengkapi.
j. Setelah semua data benar, pilih Konfirmasi Data ke
Kemenristekdikti. Beri ceklis pada kolom yang telah disediakan
lalu klik Mulai.
3. Lisensi
Badan yang berwenang memberikan lisensi berhak dan bertanggung
jawab terhadap pelanggaran disiplin yang dilakukan oleh praktisi yang
melakukan pelanggaran etis. Hukum atau undang-undang tidak
mengidentifikasi mutu kinerja, akan tetapi akan menjamin keselamatan
pelaksanaan standar praktik keperawatan secara minimal. Undang-Undang
kesehatan RI No.23 tahun 1992, Bab V Pasal 32 ayat 2 dan 3
menyebutkan:
Ayat 2: Penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dilakukan
dengan pengobatan dan atau perawatan.
Ayat 3: Pengobatan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkan ilmu
kedokteran dan ilmu keperawatan atau cara lain yang dapat dipertanggung
jawabkan.
Isi undang-undang tersebut, dapat diartikan bahwa lisensi sangat
diperlukan oleh perawat profesional dalam melakukan kegiatan praktik
secara brtanggung jawab.

E. Pelaksanaan sertifikasi, registrasi dan lisensi


1.Sertifikasi
Sebagai contoh pelaksanaan perawat yaitu, perawat teregistrasi
berkategori kompeten untuk memberikan pelayanan keperawatan umum
ingin pindah kategori menjadi praktisi keperawatan komunitas, maka ia
harus memiliki sertifikat keperawatan komunitas dari suatu program
pendidikan keperawatan terakreditasi. Dalam hal sertifikasi bagi tenaga
perawat yang telah memiliki STR tentunya mempunyai tanggungjawab
mengabdikan diri dalam pelayanan kesehatan. Kebijakan yang diatur
dengan membedakan tempat pengabdian.
2.Registrasi

Pelaksanaan dari Registrasi Perawat Menurut Mentri Kesehatan


Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan yaitu (UU Bab 2 Pelaksanaan
Registrasi) yaitu :

a. Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik wajib


memiliki STR.
b. STR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikeluarkan oleh Konsil
Tenaga Kesehatan Indonesia dan diberikan oleh konsil masing-
masing Tenaga Kesehatan.
c. STR sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditandatangani oleh
ketua konsil masing-masing Tenaga Kesehatan yang berfungsi
sebagai registrar.

3.Lisensi

Pelaksanaan lisensi dalam keadaan pemberian izin merupakan


penugasan pemerintah yang memberikan kewenangan perawat untuk
melaksanakan pekejaannya/ praktik keperawatan setelah memenuhi
persyaratan tertentu, disuatu wilayah tempat perawat bertugas.

Kesimpulan

Jadi Sertifikasi adalah rangkaian kegiatan untuk penerbitan sertifikat terhadap


kompetensi seseorang atau produk atau jasa, atau proses kegiatan lembaga yang telah sesuai
dan/atau memenuhi standar yang dipersyaratkan. Sertifikasi keperawatan merupakan
pengakuan akan keahlian dalam area praktik spesialisasi keperawatan tertentu. Dan
Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Perawat yang telah memiliki Sertifikat
Kompetensi atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya
serta telah diakui secarahukum untuk menjalankan Praktik Keperawatan. Registrasi
merupakan proses administrasi yang harus ditempuh oleh seseorang yang ingin
melakukan pelayanan keperawatan kepada orang lain sesuai dengan kemampuan atau
kompetensi yang dimilikinya. Sedangkan Lisensi adalah sebuah pemberian izin
dalam melakukan suatu produksi mau itu dalam bentuk produk atau jasa tertentu,
yang mana produk atau jasa itu tersebut sebelumnya telah dipatenkan oleh yang
menciptakannya pertama kali.
Daftar Pustaka
https://id.scribd.com/document/240154479/REGISTRASI-
KEPERAWATAN (diakses pada 28 Oktober 2021)
https://hrdspot.com/blog/mengapa-sertifikasi-profesi-penting/
(diakses pada 28 oktober 2021)
https://id.scribd.com/doc/315691524/Makalah-Registrasi-Keperawatan
(diakses pada 28 oktober 2021)

Anda mungkin juga menyukai