Askep Diabetes Mellitus DM Kak Asrah
Askep Diabetes Mellitus DM Kak Asrah
N DENGAN
Disusun Oleh
Asrah, S.Kep
1912230156
GETSEMPENA LHOKSUKON
TAHUN 2020
LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP MEDIS
IDDM)
NIDDM)
lebih lanjut dan wanita umumnya hidup lebih lama (Bilous, R.W.,
dan untuk menghambat produksi glukosa oleh hati. Sel beta tidak
resisten lebih sering pada orang dewasa, tapi dapat juga terjadi pada
hal: 1112).
3) Patofisiologi
keseimbangan kalori negatif dan berat badan berkurang. Rasa lapar yang
penilaian lemak yang progresif, maka timbul poliurea dan dehidrasi. Kadar
diabetes tipe I. Pada diabetes tipe II komplikasi akut yang terjadi adalah
dengan kadar glukosa darah lebih dari 300 mg per 100 ml. Hal ini
berliter-liter, rasa haus yang hebat, deficit kalium yang parah sehingga
Disamping itu fungsi leukosit, yang semuanya terlibat dalam upaya tubuh
dirasakan dan tidak disadari oleh penderita, beberapa keluhan dan gejala
a. Keluhan Klasik
atau beban kerja yang berat. Untuk menghilangkan rasa haus itu
terpaksa diambil dari cadangan lain yaitu sel lemak dan otot.
menjadi kurus.
b. Keluhan Lain
2) Gangguan Penglihatan
3) Gatal/Bisul
lama sembuhnya. Luka ini dapat timbul karena akibat hal yang
4) Gangguan Ereksi
kejantanan seseorang.
5) Keputihan
Pada wanita, keputihan dan gatal merupakan keluhan yang
5) PATHWAY
6) Penatalaksanaan Medis
1) Diet
3) Penyuluhan
Penyuluhan merupakan salah satu bentuk penyuluhan kesehatan
sebagainya.
4) Obat-Obatan
b. Insulin
1. DM tipe I
dengan OAD
3. DM kehamilan
8. DM operasi
9. DM patah tulang
1) Pengkajian
2. Keluhan utama
a. Kondisi hiperglikemi:
b. Kondisi hipoglikemi
penurunan kesadaran.
mengandung estrogen.
6. Pemeriksaan Fisik
Gejala: lemah, letih, sulit bergerak atau berjalan, kram otot, tonus
b. Sirkulasi
c. Integritas ego
d. Eliminasi
f. Neurosensori
g. Kardiovaskuler
h. Pernapasan
tanpa sputum.
i. Seksualitas
wanita
j. Gastro intestinal
k. Muskulo skeletal
Tonus otot menurun, penurunan kekuatan otot, ulkus pada kaki,
l. Integumen
Kulit panas, kering dan kemerahan, bola mata cekung, turgor jelek,
rusak, lesi/ulserasi/ulku
Defisit Volume Cairan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24jam Fluid management
berhubungan dengan diharapkan klien dengan diagnosa kelebihan volume Pertahankan catatan intake dan output yang akurat
Kehilangan volume cairan cairan dapat teratasi dengan kriteria hasil : Pasang urin kateter jika diperlukan
secara aktif, Kegagalan Fluid balance Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan
mekanisme pengaturan Terbebas dari edema, efusi, anaskara (BUN, Hmt, osmolalitas urin )
paru, output jantung dan vital sign dalam batas CVP , edema, distensi vena leher, asites)
muncul memburuk
Nyeri akut Pain Level Pain Management
Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif
mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri
Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang Ajarkan tentang teknik non farmakologi
Tanda vital dalam rentang normal Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
kurang dari kebutuuhan tubuh Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan usia Monitor adanya penurunan berat badan
Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan Monitor lingkungan selama makan
konjungtiva
Fungsi sensorik dan motorik tidak ada gangguan Ajarkan klien untuk mengobservasi kulit pada
daerah perifer
analgetik
E. Implementasi
untuk memenuhi kebutuhan klien secara optimal. Pada tahap ini perawat
F. Evaluasi
kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dilakukan secara
keperawatan.