Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KI2141 STRUKTUR DAN IKATAN KIMIA

PERCOBAAN 03

ORBITAL ATOM HIDROGEN

Nama : Ulul Albab

NIM : 10520043

Kelompok :4

Tanggal Percobaan : 13 Oktober 2021

Tanggal Pengumpulan : 26 Oktober 2021

Asisten : Duwika Octania Sinaga

LABORATORIUM KIMIA FISIK

PROGRAM STUDI KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2021
I. Tujuan Percobaan
1.1 menentukan perbedaan antara fungsi gelombang radial dan fungsi distribusi
radial
1.2 menentukan gambar kerapatan elektron sebagai fungsi dari jarak inti atom
1.3 menentukan pengaruh jenis orbital terhadap Zeff dan efek perisai

II. Teori Dasar


Percobaan yang dilakukan oleh jhon balmer pasa tahun 1885 mengenai spektrum
pancaran gas hidrogen menunjukan bahwa energi dari atom bersifat diskrit.
Cahaya yang dipancarkan gas hidrogen terurai menjadi beberapa spektrum garis
pada daerah panjang gelombang cahaya tampak, seperti merah, biri, dan ungu.
Pola yang terbentuk ini mirip dengan spektrum dari energi elektron pada sebuah
atom.

Model atom yang pertama kali diselesaikan oleh Schrodinger adalah model atom
hidrogen malalui sebuah persamaan gelombang, sehingga diperoleh bilangan
kuantum. Dari bilangan inilah model sebuah atom dari suatu orbital dan prilaku
dari atom tersebut dapat diketahui. Sedangkan mekanika kuantum digunakan
untuk mengetahui struktur atom. Persamaan yang didapat adalah persamaan
Schrodinger dan penyelesaiannya menghasilkan 2 buah fungsi yaitu fungsi radial
dan funsi sudut, persamaannya adalah sebagai berikut:
Ĥψ = Eψ
ψ (r, θ, ϕ) = R(r)Y(θ, ϕ)
Fungsi radial ini bergantung pada dua bilangan kuantum, yaitu bilangan kuantum
utama(n) dan bilangan kuantum azimut(l), sedangkan bentuk dari fungsi angular
bergantung pada nilai l dan ml. Pada fungsi gelombang dimaknai sebagai orbital
elektron pada suatu atom, dengan bertambahnya elektron maka akan terdapat
perbedaan pada tingkat energi orbital-orbital tersebut.

III. Cara Kerja Alat dan Bahan


Laptop dihidupkan dan aplikasi maxima yang sudah terinstal dalam laptop dibuka,
kemudian fungsi sistem diaktifkan menggunakan sytnyax load(orthopoly);
setelah sistem terpanggil, persamaan dibuat sesuai orbital yang diinginkan
menggunakan syntax:
𝑟 2
Variabel : r^l*exp(− 𝑛) ∗gen_leguerre(n-l-1,2l+1,𝑛*r);
Dimana n merupakan kulit utama dan l bilangan azimut (sub kulit). Kemudian
syntax plot2d(varuabel,[r,0,30]); dimasukan untuk membuat plot 2D dari fungsi
radial. Dan jika ingin membuat plot 2D rapat kebolehjadian di masukan syntax
plot2d(variabel^2,[r,0,30]);. Terakhir dalam membuat plot 2d fungsi distribusi
radial dimasukan syntax:
plot2d(variabel,[r,0,30],[title"plot fungsi radial nama orbital"]);
Lalu, simpan gambar hasil plotting. Berikut ini adalah contoh kode untuk
membuat plot 2D fungsi radial dan fungsi distribusi radial dari orbital 3d
IV. Data Pengamatan
Fungsi Radial

Table 4.1 Rn,l dan r dari fungsi radial


Orbital n l Rn,1 r
1s 1 0 𝑧 3 −𝑎𝑧𝑟 -
2( )2 𝑒 0
𝑎0

𝑧 3 𝑧𝑟 −2𝑎𝑧𝑟
2s 2 0 2
2( )2 (1 − )𝑒 0
2𝑎0 2𝑎0

3s 3 0 𝑧 3 2𝑧𝑟 2(𝑧𝑟)2 −3𝑎𝑧𝑟 (2,7)


2( )2 (1 − + )𝑒 0
3𝑎0 3𝑎0 27𝑎0 2

1
𝑧 3 𝑧𝑟 −2𝑎𝑧𝑟
2p 2 1 -
(
)2 ( )𝑒 0
√3 2𝑎0 𝑎0

3p 3 1 4√2 𝑧 3 𝑧𝑟 𝑧𝑟 −3𝑎𝑧𝑟 6
( )2 ( )(1 − )𝑒 0
3 3𝑎0 𝑎0 6𝑎0

3d 3 2 2√2 𝑧𝑟
𝑧 3 𝑧𝑟 2 −3𝑎 -
(
)2 ( ) 𝑒 0
27√5 3𝑎0 𝑎0

V. Pengolahan Data

5.1 orbital 1s

Grafik 5.1.1 fungsi distribusi radial Grafik 5.1.2 fungsi radial

5.2 orbital 2s
Grafik 5.2.1 fungsi distribusi radial Grafik 5.2.2 fungsi radial

5.3 orbital 3s

Grafik 5.3.1 fungsi distribusi radial Grafik 5.3.2 fungsi radial

5.4 orbital 2p

Grafik 5.4.1 fungsi distribusi radial Grafik 5.4.2 fungsi radial

5.5 orbital 3p

Grafik 5.5.1 fungsi distribusi radial Grafik 5.5.2 fungsi


radial

5.6 orbital 3d

Grafik 5.6.1 fungsi distribusi radial Grafik 5.6.2


fungsi radial
VI. Pembahasan

Tiga bilangan kuantum yang timbul dari pemecahan persamaan shrodinger


elektron atom hidrogen adalah n, l, dan m. bilangan n dinamakan bilangan
kuantum utama yang besarnya n = 1,2,3, … dan l dinamakan bilangan kuantum
orbital yang besarnya l = 0,1,2,3, … (n-1) serta m dinamakan bilangan kuantum
magnetik yang besarnya 𝑚 = 0, ±1, ±2, ±3, … ± 𝑙. Bilingan n ini akan
menentukan total electron melalui persamaan:

𝑚𝑙 𝑒 4
𝐸𝑛 = −
32𝜋 2 𝜀0 ℎ2 𝑛2

Sedangkan bilangan l akan menentukan besar momentum sudut elekrton terhadap


inti, besarnya tersebut dapat dicari melalui persamaan:

𝐿 = √𝑙(𝑙 + 1)ℎ

Dan untuk bilangan m itu akan menentukan arah momentum sudut. Biasanya
momentum sudut orbital diberi nama dengan huruf s untuk l=0, p untuk l=1, d
untuk l = 2 dan seterusnya.

Dari bilangan kuantum tersebut akan berdampak pada suatu fungsi radial. Fungsi
radial itu merupakan suatu fungsi yang hanya bergantung pada bilangan kuantum
utama (n) dan ( ). Fungsi radial akan dipengaruhi dengan jarak yang berkenaan
dengan gerak rotasi partikel. Selain, itu fungsi radial menyatakan keadaan
elektron berdasarkan variable jarak. Adapun tabel dari fungsi radial adalah:
Dari persamaan persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa fungsi radial
bergantung pada jarak (r) antara elektron dengan inti. Dengan kata lain makna
nilai r dari fungsi tersebut merupakan jarak dari inti yang kebolehjadian
menemukan elektonnya sama dengan nol.

Dalam percobaan ini, Fungsi gelombang radial dinyatakan oleh variable r yang
menyatakan fasa gelombang, sedangkan pada fungsi distribusi gelombang radial
dinyatakan variable r^n yang menyatakan probabilitas menemukan elektron pada
jarak r. untuk menyatakan fungsi radial, dapat digunakan oleh rumus :

Rumus diatas diubah menjadi syntax agar bisa digunakan dalam aplikasi
wxMaxima, fungsi yang bisa degenerate oleh wxMaxima hanya pada bagian
𝐿2𝑙+1
𝑛−𝑙−1 dengan syntax sebagai berikut :
<variable> : gen_laguerre(<n-l-1>,<2l+1>,<2r/n>);
Setelah fungsi didegenerate, cara menghitung nilai dari fungsi lainnya adalah
dengan cara memasukan secara manual nilai dari n dan l, sehingga didapatkan
suatu konstanta. Kemudian masukan rumus fungsi distribudi radial tersebut ke
dalam bentuk syntax seperti :
Plot2d(4*%pi*r^2*(<variable>*<konstanta>)^2),[r,0,30 ];
Setelah itu plot grafik distribusi radial akan didapat pada aplikasi wxMaxima yang
bisa diartikan distribusi ditemukan electron pada jarak r.
Tujuan dari ploting masing-masing fungsi percobaan kali ini yaitu pada node
probabilitas ditemukannya elektron adalah 0. Pada puncak simpul probabillitas
ditemukannya elektron adalah yang paling tinggi. Dalam percobaan ini orbital 1s,
2s, 2p, 3s, 3p, dan 3d dilakukan plotting menggunakan aplikasi xmaxima. Setelah
dilakukan plot kita bisa mendapatkan grafik dari fungsi radial dan grafik dari
fungsi distribusi radial. Dari sana kita bisa melihat probabilitas elektronnya seperti
ditunjukan pada grafik 5.1.1 sampai 5.6.2.

Selanjutnya adalah efek shielding, efek shielding ini berasal dari gaya tolak
menolak elektron yang menutupi inti elektron di kulit terluar. Jika semakin jauh
dari inti maka efek shielding akan semakin kuat. Muatan inti efektif (Zeff) adalah
muatan positif bersih yang dialami oleh sebuah elektron dalam atom
polielektronik. Pemerisaian elektron bermuatan negatif mencegah elektron pada
orbital yang lebih tinggi dipengaruhi oleh muatan inti atom karena efek tolakan
elektron lapisan dalam (efektif). Maka, semakin besar Zeff yang dihasilkan maka
efek shielding akan semakin kecil.
Berdasarkan hasil percobaan pada aplikasi wxMaxima diperoleh grafik fungsi
radial sebagai berikut:

Pada orbital 1s, grafik tersebut dapat diketahui bahwa tidak terdapat node
dikarenakan probabilitas tidak dapat menemukan electron, yang didapat hanyalah
pada inti yaitu pada saat r = 0 dan pada saat r = 5.08 yang sudah mendekati angka
0. Jika dibandingkan nilai literatur maka hasilnya akan sesuai, karena fungsi radial
pada literatur tidak akan bisa membuat persamaan dengan nilai 0. Maka dari itu
tidak mungkin adanya node. Dari hasil percobaan juga didapatkan probabilitas
tertinggi menemukan electron sebensar r = 1.03863, 27.3536

Pada orbital 2s, grafik yang diperoleh diatas didapatkan 1 node karena pada titik
4.5409 nilai dari probabilitasnya mendekati 0, jika dibandingkan dengan literatur
hasilnya akan sesuai. Persamaannya berderajat 1 maka dari itu hanya didapatkan
1 rho untuk menghasilkan probabilitas yang bernilai 0. Dari hasil percobaan ini
juga didapatkan probabilitas tertinggi adalah pada r = 0.727706 dengan nilai
0.673959.
Pada orbital 3s, grafik yang diperoleh diatas didapatkan 2 node karena pada titik
1.88542 dan 6.96613 nilai probabilitasnya mendekati 0, jika dibandingkan dengan
literatur hasilnya akan sesuai. Persamaan yg didapat adalah persamaan fungsi
kuadrat sehingga hanya didapatkan 2 nilai rho untuk menghasilkan probabilitas
yang bernilai 0.

Pada orbital 2p, grafik yang diperoleh diatas tidak terdapat node karena
probabilitas tidak ditemukan electron, yang didapat hanyalah pada inti yakni saat
r = 0 dan pada saat r = 13.7139 probabilitasnya sudah mendekati 0. Jika
dibandingkan dengan literatur hasilnya akan sesuai karena persamaan fungsi
radial pada literatur tidak ada nilai rho yang membuat persamaan dengan nilai 0.

Pada orbital 3p, grafik yang diperoleh diatas terdapat 1 node karena pada titik
3.07 nilai dari probabilitasnya mendekati 0, jika dibandingkan dengan literatur
maka hasilnya akan sama dengan literatur. Persamaannya berderajat 1 maka
hanya diperoleh 1 rho untuk menghasilkan probabilitas yang bernilai 0.
Pada orbital 3d, grafik yang diperoleh diatas tidak terdapat node karena
probabilitasnya tidak ditemukan electron, hanya terdapat pada inti yakni saat r =
0 dan pada saat r = 27.2890 sudah mendekati 0 probabilitasnya. Jika dibandingkan
dengan literatur maka hasilnya akan sesuai dengan persamaan fungsi radial pada
literatur tidak ada nilai rho.

VII. Kesimpulan
Fungsi distribusi radial adalah fungsi yang digunakan untuk mengukur
probabilitas menemukan atom X di sekitar atom pusat. atom X tersebut memiliki
probabilitas ditemukan paling tinggi pada jarak dan jumlah tertentu. Sedangkan
fungsi gelombang radial menunjukan bagaimana variasi fungsi gelombang
dengan jarak r dari inti, selain itu fungsi radial menyatakan keadaan elektron
berdasarkan variable jarak.

Grafik dari kerapatan elektron sebagai fungsi jarak dari inti atom ditentukan
dengan plotting pada fungsi radial dan terdapat di bagian pengolahan data grafik
5.1.1 sampai 5.6.2

Semakin kecil kebolehjadian ditemukannya syatu elektron dalam puncak grafik


akan menyebabkan Zeff semakin besar, maka efek shielding akan semakin kecil.

VIII. Daftar Pustaka


Atkins, P. and Paula, J. D. 2011.”Atkins Physical Chemistry 9th Edition.Oxford:
Oxford University Press.
Siregar, R. E. 2018. Mekanika Kuantum Molekul Struktur Elektronik Atom dan
Molekul.Bandung: Unpad Press.
McQuarrie, D. A., & Simon, J. D. (1997). Physical Chemistry: A Molecular
Approach.University Science Books

IX. Lampiran
9.1 Kurva fungsi radial dan fungsi distribusi radial terhadap jarak terdapat
dibagian pengamatan dan pengolahan data gambar 5.1.1 sampai 5.6.2
9.2 Orbtal 1s memiliki bilngan kuantum n=1 dan l=0. Jarak yang paling mungkin
dari elektron terhadap inti, yaitu ketika nilai r maksimum, atau ketika r nya
tepat dengan jari-jari orbital bhor normal untuk atom hidrogen. Fungsi
distribusi radial tersebut memiliki nilai maksimum saat r = 0, sehingga
kesempatan suatu elektron tinngal di dalam volume kecil yang dekat dengan
inti yaitu lebih besar daripada kesemptan elektron tersebut tinggal pada
elemen dengan volume yang memiliki ukuran sama pada jarak yang yang
lebih besar dari inti.
9.3 Fungsi distribusi radial adalah fungsi yang digunakan untuk mengukur
probabilitas menemukan atom X di sekitar atom pusat. atom X tersebut
memiliki probabilitas ditemukan paling tinggi pada jarak dan jumlah tertentu.
Sedangkan fungsi gelombang radial menunjukan bagaimana variasi fungsi
gelombang dengan jarak r dari inti, selain itu fungsi radial menyatakan
keadaan elektron berdasarkan variable jarak.
9.4 Semakin kecil kebolehjadian ditemukannya elektron dalam puncak akan
menyebabkan Zeff semakin besar, maka efek shielding akan semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai